Top Banner
BERBAGAI TEKNIK PENYETEKAN PADA TANAMAN KOPI ROBUSTA Robusta merupakan salah sau jenis tanaman kopi yang mempunyai sifat menyerbuk silang (self sterile, heterozygous), sehingga untuk memperoleh sifat genetik yang sama dengan induknya, perbanyakan bahan tanamannya harus dilakukan secara vegetatif. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang banyak diminati oleh para praktisi adalah penyetekan. Teknik tersebut tidak menimbulkan variasi genetik antar tanaman sehingga pertanaman relatif seragam. Beberapa teknik penyetekan yang dapat dilakukan pada tanaman kopi Robusta antara lain : 1. Setek batang Bahan tanam untuk setek batang berupa batang kopi Robusta sepanjang 20-30 cm, yang telah dikupir (dipotong) daunnya. Batang tersebut kemudian ditancapkan/ditanam ke bedengan perakaran. Akar pada setek batang mulai muncul pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam di bedengan. Penanaman di lapang dapat dilakukan setelah setek batang berumur 5-6 bulan setelah tanam di bedengan. Penanaman setek batang langsung di lapangan (kebun) tidak dianjurkan karena hasilnya tidak baik. 2. Setek Ruas Perbanyakan bahan tanam kopi Robusta dengan setek ruas banyak dilakukan oleh petani terutama di negara penghasil kopi Robusta seperti Vietnam dan Indonesia. Teknik setek ruas telah diterapkan secara meluas di Indonesia, teruama di perkebunan besar dan di perkebunan rakyat secara terbatas. Bahan tanam untuk setek ruas berupa setek satu ruas dari tunas ortotrop berumur 5-6 bulan dan berasal dari kebun entres
5

Penyetekan Kopi

Dec 18, 2015

Download

Documents

Handi Supriadi

Tentang berbagai cara teknik meyetek kopi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BERBAGAI TEKNIK PENYETEKAN PADA TANAMAN KOPI ROBUSTA

Robusta merupakan salah sau jenis tanaman kopi yang mempunyai sifat menyerbuk silang (self sterile, heterozygous), sehingga untuk memperoleh sifat genetik yang sama dengan induknya, perbanyakan bahan tanamannya harus dilakukan secara vegetatif. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang banyak diminati oleh para praktisi adalah penyetekan. Teknik tersebut tidak menimbulkan variasi genetik antar tanaman sehingga pertanaman relatif seragam. Beberapa teknik penyetekan yang dapat dilakukan pada tanaman kopi Robusta antara lain :

1. Setek batang

Bahan tanam untuk setek batang berupa batang kopi Robusta sepanjang 20-30 cm, yang telah dikupir (dipotong) daunnya. Batang tersebut kemudian ditancapkan/ditanam ke bedengan perakaran. Akar pada setek batang mulai muncul pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam di bedengan. Penanaman di lapang dapat dilakukan setelah setek batang berumur 5-6 bulan setelah tanam di bedengan. Penanaman setek batang langsung di lapangan (kebun) tidak dianjurkan karena hasilnya tidak baik.2. Setek Ruas

Perbanyakan bahan tanam kopi Robusta dengan setek ruas banyak dilakukan oleh petani terutama di negara penghasil kopi Robusta seperti Vietnam dan Indonesia. Teknik setek ruas telah diterapkan secara meluas di Indonesia, teruama di perkebunan besar dan di perkebunan rakyat secara terbatas.

Bahan tanam untuk setek ruas berupa setek satu ruas dari tunas ortotrop berumur 5-6 bulan dan berasal dari kebun entres klon unggul anjuran (ceding) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Panjang setek 6-8 cm, ruas yang digunakan adalah nomor 2-4 dari pucuk, dan memiliki sepasang daun yang telah dikupir serta pangkalnya dipotong miring satu arah (Gambar 1).

Gambar 1. Setek satu ruas dengan sepasang daun yang dikupir

Setek ditanam di bedengang dengan cara menakan bagian atas setek menggunakan ibu jari sedalam 7 cm dan kemiringan 10-20 derajat (Gambar 2), kemudian ditutup dengan sungkup plastik (Gambar 2). Setek ruas/setek berakar dapat dipindakan ke polibag/pembibitan pada umur 5-6 bulan.

Gambar 2. Penanaman setek ruas di bedengan3. Setek BelahSetek belah sudah diaplikasikan secara meluas di Kamerun, Brasil dan India. Bahan tanam setek belah berupa setek ruas yang dibelah menjadi dua bagian (Gambar 3). Teknik penanamannya sama dengan setek ruas. Setek belah lebih efisien dalam menggunakan setek dibandingkan setek ruas, namun kelemahannya jika dalam waktu 2-3 minggu setelah tanam di bedengan setek terjadi gugur daun, maka setek akan mati. Disamping iu diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan luka bekas pembelahan.

Gambar 3. Bahan tanam setek belah4. Setek daun bermata tunas

Bahan tanam setek daun bermata tunas berasal dari sayatan setek di bawah tangkai daun ke arah (sedikit di atas mata tunas reproduksi), berbentuk kayu tipis berkulit sepanjang 3-5 cm dengan tunas dorman pada ketiak daunnya (Gambar 4). Bahan tanam setek daun bermata tunas kemudian ditanam di bedengan penyetekan (Gambar 5). Akar umumnya tumbuh lebih cepat dibandingkan tunasnya dan pada umur tertentu pertumbuhan tunasnya lebih jagur dibandingkan setek ruas atau setek belah. Akar tunggang semu (psedo tap-root) tumbuh lebih baik dibandingkan setek ruas atau setek belah. Bahan setek yang dipakai lebih efisien, gugur daun relatif sedikit dan luka bekas sayatan lebih cepat pulih.

Gambar 4. Bahan tanam setek daun bermata tunas

Gambar 5. Penanaman setek daun bermata tunas di bedengan5. Setek sambung

Setek sambung pada prinsipna adalah penyambungan dua bahan setek menjadi satu bagian. Setek bagian atas biasanya merupakan klon unggul anjuran (seperti BP 534, BP 358 dan lain-lain) yang pangkalna disayat seperti baji, sedangkan setek bagian bawah adalah klon yang terhadap nematoda dan kekeringan (seperti BP 308) yang telah dibelah ujungnya dan bagian pangkalnya disayat miring. Pangkal setek bagian atas kemudian dimasukan ke belahan ujung setek bagian bawah dan diikat dengan tali plastik. Agar setek sambung dapat tumbuh dengan baik maka pada kedua bagian setek tersebut harus ada sepasang daun yang dikupir (Gambar 6).Selanjutnya kedua bagi setek yang telah disambug ditanam di bedengan penyetakan. Salah satu kelebihan setek sambung adalah dapat memperpendek waktu untuk mendapatkan bahan tanam asal setek yang telah disambung, yang keduanya sudah klonal.

Gambar 6. Bahan tanam setek sambung