Top Banner
KEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAK TERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI Arief Goeritno Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BATAN ABSTRAK KEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAK TERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI. Hampir seluruh hasil sampingan proses produksi umumnya dapat berupa polutan bersifat racun maupun tak beracun yang berpotensi membahayakan manusia dan lingkungan. Salah satunya berupa emisi CO2 yang dituding sebagai penyebab terbesar efek rumah kaca. Walaupun gas CO2 dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan (dalam hutan). Akan tetapi jumlah CO2 yang dihasilkan melebihi kemampuan jumlah hutan yang ada, maka upaya lain yang dapat ditempuh, yaitu dengan : penghutanan dan pemeliharaan hutan, diversifikasi energi serta penghematan energi. Bantuan instrumen-instrumen ekonomi (khususnya ekonomi mikro) dapat dilakukan dengan pengaturan dan pelarangan, perpajakan, subsidi serta effluent charges melalui kajian mendalam dalam ekonomi lingkungan. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas bahan bakar yang digunakan, maka secara stokiometri dapat dihitung jumlah CO2 dan selanjutnya dikonversikan dalam suatu hitungan, sehingga pajak yang harus dibayarkan dapat ditentukan. ABSTRACT THE PROBABILITY OF TAX CHARGES FOR .iNDUSTRIAL EMISSION OF CARBON DIOXIDE. Generally, although all industrial by product can be toxic and non-toxic pollutant that have potential hazard for human being and environmental. One of these pollutants is carbon dioxide that has potential contribution for greenhouse effect. Although carbon dioxide can be absorbed by plants at the forest but quantity of this emission more higher than quantity of forest area. For this reason rehabilitation of the forest and diversifications and energy saving can be used for decreasing of greenhouse effect. The synergy action such as economical instrumentation (specially microeconomics) can be implemented base on regulators, taxing and incentive and effluent charge by deeper assessment on environmental economics. By identification of quality and quantity fossil fuels that was bumed in the industrial process so with stochiometry calculation will be found quantity of carbon dioxide emission and the taxes can be estimated. Sejak revolusi industri sampai sekarang, gas penyebab efek rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer bumi ditunjukkan seperti Tabel 1[1]; memerangkap radiasi panas matahari dan menaikkan suhu bumi yang berakibat terganggunya iklim secara global (global warming). PENDAHULUAN CO2 merupakan salah satu penyebab terjadinya apa yang disebut efek rumah kaca (greenhouse effect) dituding sebagai penyebab utama (50 %, 41 % dari sisi energi dan 9 % dari sisi non energi) efek gas rumah kaca seperti ditunjukkan Gambar 1 [1], ENERGI50% NON ENERGI 50 % Gambar 1. Global warming source 242
9

penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Jan 24, 2017

Download

Documents

trannhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

KEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAKTERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI

Arief GoeritnoPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BATAN

ABSTRAKKEMUNGKINAN PENGENAAN PAJAK TERHADAP EMISI CO2 INDUSTRI. Hampir seluruh hasil sampingan

proses produksi umumnya dapat berupa polutan bersifat racun maupun tak beracun yang berpotensi membahayakanmanusia dan lingkungan. Salah satunya berupa emisi CO2 yang dituding sebagai penyebab terbesar efek rumah kaca.

Walaupun gas CO2 dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan (dalam hutan). Akan tetapi jumlah CO2 yang dihasilkanmelebihi kemampuan jumlah hutan yang ada, maka upaya lain yang dapat ditempuh, yaitu dengan : penghutanan dan

pemeliharaan hutan, diversifikasi energi serta penghematan energi. Bantuan instrumen-instrumen ekonomi (khususnyaekonomi mikro) dapat dilakukan dengan pengaturan dan pelarangan, perpajakan, subsidi serta effluent charges melaluikajian mendalam dalam ekonomi lingkungan. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas bahan bakar yang digunakan,maka secara stokiometri dapat dihitung jumlah CO2 dan selanjutnya dikonversikan dalam suatu hitungan, sehinggapajak yang harus dibayarkan dapat ditentukan.

ABSTRACTTHE PROBABILITY OF TAX CHARGES FOR .iNDUSTRIAL EMISSION OF CARBON DIOXIDE. Generally,

although all industrial by product can be toxic and non-toxic pollutant that have potential hazard for human being andenvironmental. One of these pollutants is carbon dioxide that has potential contribution for greenhouse effect.Although carbon dioxide can be absorbed by plants at the forest but quantity of this emission more higher than quantityof forest area. For this reason rehabilitation of the forest and diversifications and energy saving can be used fordecreasing of greenhouse effect. The synergy action such as economical instrumentation (specially microeconomics)can be implemented base on regulators, taxing and incentive and effluent charge by deeper assessment onenvironmental economics. By identification of quality and quantity fossil fuels that was bumed in the industrial processso with stochiometry calculation will be found quantity of carbon dioxide emission and the taxes can be estimated.

Sejak revolusi industri sampai sekarang, gaspenyebab efek rumah kaca yangterakumulasi di atmosfer bumi ditunjukkanseperti Tabel 1[1]; memerangkap radiasipanas matahari dan menaikkan suhu bumiyang berakibat terganggunya iklim secaraglobal (global warming).

PENDAHULUANCO2 merupakan salah satu penyebab

terjadinya apa yang disebut efek rumahkaca (greenhouse effect) dituding sebagaipenyebab utama (50 %, 41 % dari sisienergi dan 9 % dari sisi non energi) efek gasrumah kaca seperti ditunjukkan Gambar 1 [1],

ENERGI50% NON ENERGI 50 %

Gambar 1. Global warming source

242

Page 2: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Tabel1. Komposisi gas rumah kaca di atmosfer bumi

.TingkatPerlode sebelum P n anRevolusi Industri e

p yera,~\anas-L-Gas Saat in;

CO2

CH4

NOx

CFC

280

0,8 ~

2881

1

20

I 0 -

Ppm=part per million; ppb=part per billion;ppt=part per trillion.

* diasumsikan tin kat en era an CO = 1

INSTRUMEN-INSTRUMEN EKONOMIIlmu Ekonomi (Economics)[3]

mempelajari bagaimana manusia dalamusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannyamengadakan pemilihan di antara berbagaialternatif pemakaian atas alat-alat pemuaskebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.Economics dibagi dalam tiga kelompokdasart4], yaitu :a. Kelompok ekonomi deskriptif

(descriptive economics), mengumpulkanketerangan-keterangan faktual yangrelevan mengenai sesuatu masalahekonomi.

b. Kelompok teori ekonomi (economictheory, economic principles) selanjutnyadipecah ke dalam dua sub kelompok,yaitu :-teori ekonomi makro (macro-

economics) dengan tugas utamanyamencoba menerangkan secaraumum perilaku sistem

perekonomian,-teori ekonomi mikro (micro-

economics), dengan tugasutamanya membahas pelaku-pelakuekonomi yang berada di dalamsistem perekonomian).

c. Kelompok ekonomi terapan (appliedeconomics), yaitu menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalamteori ekonomi untuk menerangkanketerangan-keterangan yangdikumpulkan oleh descriptiveeconomics.

Hal tersebut erst kaitannya denganperkiraan, bahwa 20 % penduduk dunia di

negara-negara maju mengkonsumsi energisekitar 75 % energi dunia, sedangkansisanya 80 % penduduk dunia di negara-negara miskin dan berkembang hanxamengkonsumsi sekitar 25 % energi dunia 1].Keterkaitan dengan hal tersebut, upayapengendalian dapat dilakukan dengan caraantara lain penghutanan danpemeliharaan hutan, diversifikasi energi,serta penghematan energi[1].

Masalah penghutanan danpemeliharaan hutan erat kaitannya denganhutan tropis yang dapat melakukan fungsisebagai pengeleminasi kuantitas gas CO2,dengan kala lain bertindak sebagai carbonsink sebenarnya, melakukan pelayananinter-nasional membersihkan bumi dari CO2.Selama ini pelayanan tersebut masih gratis,tidak mendapat kompensasi dari negeriindustri penyebab polusi CO2. Menurut paraahli, salah satu perhitungan dalam masalahini mengatakan, bahwa pencemaran CO2per tahun sekarang adalah 5,5 milyar ton(tahun 1992), sedangkan untukmenyerapnya dibutuhkan hutan seluasbenua Australia[2].

Oleh karena itu, penanganan gas CO2sebagai zat pencemar (polutan) perlumendapat perhatian yang serius.

Dalam makalah ini, kemungkinanpengenaan pajak terhadap CO2 dikajiberdasarkan Ilmu Ekonomi Lingkungan (IEL)untuk memperoleh berbagai alternatifoperasional dalam upaya menurunkantingkat emisi yang secara tidak langsungakan mengurangi terjadinya efek rumahkaca.

Jadi secara umum, economicsmempelajari bagaimana dan mengapaindividu dan kelompok-kelompok membuatkeputusan tentang penggunaan dandistribusi sumberdaya manusia dan nonmanusia yang lebih bernilai (mempunyai

243

ppm

Page 3: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Sedangkan teori dasar ekonomi lingkunganterkait erat dengan teori produksi, teorikonsumen dan teori kesejahteraan[6J.

UPAYA-UPAYACO2

PENANGANAN EMISI

Berbagai hal dapat dilakukan untukmengurangi atau menanggulangipencemaran lingkungan. Masyarakat dapatmempercayai mekanisme pasar untukmenanggulangi pencemaran lingkungan,apabila mekanisme pasar tidak sanggupmengatasinya; maka campur tanganpemerintah diperlukan, yaitu dengandikeluarkannya peraturan pokok danpelaksanaannya, serta pelarangan-pelarangan. Bahkan pemerintah dapatmenerapkan pajak atau subsidi untukpengelolaan lingkungan dan apabila hal inimasih belum berhasil, dapat diterapkanstandar lingkungan dengan segalakonsekuensinya, tarif-tarif limbah (effluentcharges) dan lainnya[6].

Pengaturan dan PelaranganPengaturan dan pelarangan dapat

dilakukan dengan menetapkan standartertentu yang tidak boleh disimpangi, artinyaemisi atau sesuatu yang dikeluarkan olehsumber pencemar tidak boleh melebihisuatu ukuran tertentu. Demikian pulaproses dan produk tidak mengandung zatpencemar yang melebihi suatu ukurantertentu. pengaturan dan pelarangantersebut dapat langsung atau tidaklangsung, serta dapat pula tentang polusiudara.

Pengaturan dan pelarangan langsungterhadap polusi udara, misalnya terhadapmesin-mesin baru dari suatu pabrik harus

menggunakan peralatan yang mengurangiemisi lebih baik, sedangkan tak langsungnyaberupa pengenaan pajak, hal ini sulitdikerjakan. Pad a Gambar 2 ditunjukkan,bahwa pemerintah melarang sarna sekalikegiatan yang mencemarj apabila MSM=Opada titik P1, yaitu dimana 8SM relatif tinggi

(81) padahal sebenarnya penguranganpencemaran optimal terletak pada p'dengan biaya 8 yang optimal dengan titikperpotongan di E. Oleh karena itu, hal inimung kin dipandang sebagai hal yangketerlaluan, sehingga orang (pencemar)justru tidak akan menghiraukan sarna sekalipengaturan dan pelarangan ini.

nilai tambah). Hal ini tidak semata-mata

mengkaji pembuatan keputusan-keputusanbisnis yang berorientasi ke mengerukkeuntungan semata, seperti pada ekonomikapitalis. Lebih luas dari maksud tersebut,memberikan seperangkat alat analitikal yangdapat digunakan untuk mengkaji berbagaisituasi pada sa at mana kelangkaankebutuhan rata-rata akan dapatdiseimbangkan melalui persaingan yangobjektif, termasuk di dalamnya perilaku

organisasi non-~rofit, lemba~a-lembagapemerintah dan para konsumen[5 .

I EL [5] menerapkan prinsip-prinsip

ekonomi untuk mengkaji bagaimanasumberdaya lingkungan tersebutdikembangkan dan dikelola yangdigambarkan dari kedua sisi baik darimicroeconomics maupun darimacroeconomics, tetapi lebih ditekankanpada microeconomics. Yaitu bagaimanadan mengapa orang-orang membuatkeputusan untuk lingkungan alam, serta

diperhatikannya bagaimana lembaga-lembaga dan kebijakan-kebijakan ekonomidapat diubah untuk membawa pengaruh-pengaruh lingkungan yang kuat tersebutguna menyeimbangkan antara hasratmanusia dan kebutuhan-kebutuhanekosistem yang dapat dikaji denganbeberapa ide dasar dan alat-alat analitikaldari microeconomics.

Untuk mengerjakan pad a permulaanakan memberi kesan risiko, bahwa alat-alatanalitikal lebih penting. Alat-alat analitiktidaklah penting bagi para konsumen, tetapiuntuk membuat mereka mengerti, dapatdiberikan penjelasan tentang mengapalingkungan alam terdegradasi dan semuakonsekuensi yang timbul, serta apa yangdapat diperbuat seefektif mungkin untukmengurangi degradasi tersebut. IELmemfokuskan pada masyarakat alam dansumberdaya lingkungan, serta menguji jalurorang-orang membuat keputusan untuk

mengatasi berbagai kemungkinan yangmempunyai peranan penting dalamperusakan lingkungan dan upaya perbaikan

lingkungan.Oi dalam konsep dasar ekonomi

lingkungan terlihat berbagai antarhubunganyang erat dengan manusia, makhluk lain,sumberdaya dan teknologi terhadaplingkungan. Faktor-faktor yang turut ambilbagian dalam konsepsi dasar dimaksud,yaitu keseimbangan bahan, analisismanfaat-biaya dan perlindungan lingkungan.

244

Page 4: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Gambar 2. Pengatur~n dan pelarangan

Kneeses dan Schultze mengkritikkebijaksanaan ini karena[6] :1. tidak efektif,2. tidak memberikan insentif pada orang

atau perusahaan yang berusahamengurangi polusi yang disebabkan,serta

3. perlu pengawasan terus-menerus dankekuatan yang memaksa.

Biaya Marginal Penanggulangan Polusi(BMPP) dan Biaya Marginal Kerusakan(BMK) digambarkan berupa garis linier. p'adalah polusi optimal dan T. adalah

penerapan pajak optimal, yaitu perpotonganBMPP dan BMK, di titik A.

Perusahaan industri yang mencemarilingkungan harus membayar T. Ap.O, terdiridari biaya kerusakan (damage cost), biaya

penanggulangan pencemaran (treatmentcost), OAp.; serta pajak (T. AO) jika ada,kalau tidak ada merupakan keuntungan.

Keseimbangan yang terletak di titik Apada hakikatnya diperoleh karena prosestawar-menawar antara pencemar dan yangdicemar. Pada t1, bagi pencemar lebih baikmencemari lingkungan karena ManfaatMarginal (MM) kurang dari Biaya Marginal(BM) yang dicemari, sehingga pencemarakan lebih baik mencemari lingkungan,bergerak dari Po ke arah p'.

Oi dalam keadaan keseimbangan padaA tersebut, pencemar pada hakikatnya.

memperoleh "keuntungan" sebesar OATdan ini dapat diambil Pemerintah untukmeniadakan perbedaan BSMpenanggulangan polusi dan BMK yangditimbulkan oleh adanya polusi.

PerpajakanPenggunaan instrumen pajak

pencemaran merupakan argumen utama,agar sistem ekonomi melakukaninternalisasi biaya eksternal yang dikenaldengan polluter pay principles (PPP). Idedasarnya, yaitu agar orang atau satuanproduksi yang melakukan pencemaranharus membayar kerugian kepada orangyang menderita kerugian tersebut. Biayayang harus dibayar dalam konsep PPPditafsirkan sebagai the right to pollute price,semacam harga dari hak mencemari[2].

Gambar 3[6] berupa grafik yangmenggambarkan sebagai berikut :-sumbu x menunjukkan jumlah polusi, P;-sumbu y menunjukkan biaya dalam

rupiah (Rp.).

245

Page 5: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Gambar 3. Perpajakan dalam proses pencemaran oleh industri

Konsep yang tepat untuk Indonesia[4]dalam menangani prinsip yang terkandungdi PPP ialah penggunaan sistem retribusidengan ear-marked taxes. lebih jauhdijelaskan, prinsip ekonomi dalampencemaran ialah aplikasi dari aturan,bahwa harga sarna dengan biaya marginal.Bila sistem pajak pencemaran yangdikenakan pada pencemar, harusmerupakan fungsi dari[2]a. volume pencemaran,b. jenis polutan dikaitkan dengan tingkat

bahaya yang ditimbulkannya,c. intensitas polutan dari limbah yang

dibuang.

Pajak ini mengakibatkan biaya produksiharus meng"internalisasi"nya ke dalam.Oleh karena itu mendorong perusahaanuntuk mengurangi hasil produksi, sehinggalingkungan akan menjadi lebih bersih.Akibatnya (mungkin) produksi barang lainakan meningkat, sehingga timbul realokasisumberdaya dari produksi barang-barangyang mencemari lingkungan ke produksibarang-barang yang tidak mencemari

lingkungan. Diharapkan proses pengalihanini akan memaksimumkan kemakmuran

masyarakat.Sebagaimana dalam kegiatan

perpajakan yang lain, hasil yang diperolehdari pajak pencemaran masih lebih banyakdianggap sebagai sumber pendapatanpemerintah atau lembaga yang berwenang.Dana yang diperoleh belum tentu digunakanuntuk melakukan perbaikan lingkungan,karena tidak diberlakukannya pajak yanglangsung berkaitan dengan pelayananpengelolaan lingkungan (ear-marked taxes).Apabila dalam situasi defisit anggaran suatupemerintah, maka cara ini hanya dijadikansasaran objek pajak baru tanpa berfikir pad adampak efisiensi ekonomi atau pemerataan.Padahal masalah pencemaran mempunyaibanyak kaitan dengan distribusi penghasilandalam masyarakat.

Lebih jelas terlihat pad a effluent discharges.

SubsidiSubsidi dari Pemerintah untuk perusahaan-perusahaan yang mencemari lingkunganpada hakikatnya merupakan tawaran untuktidak mencemari lingkungan. DalamGambar 4. berikut, subsidi dimaksudsebesar OF dan merupakan pen~uapanagar jangan mencemari lingkungan.Dengan demikian Pemerintah sebenarnyamengakui adanya hak mencemari (pollutionright) tetapi sebaiknya jangan dilaksanakan.

246

Page 6: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Gambar 4. Subsidi dalam proses pencemaran oleh perusahaan

Oisini terjadi usaha pengurangan limbahyang sarna saja dengan pemasaran barang-barang dan jasa-jasa, akan tetapiperusahaan harus menjual haknya selamapolusi OX dengan mendapatkan subsidisebesar OF. Jadi perusahaan diharapkantidak membuang limbah tanpa dibersihkanterlebih dahulu. Bagaimanapun juga, sisi disebelah kanan X memaksa perusahaanmemanfaatkan hak membuang limbah dantidak akan menjual hak tersebut.

Bila limbah buangan sebesar OW,subsidi pada perusahaan akan mendorongperusahaan mengurangi limbah buanganmenjadi OX. Biaya yang dikeluarkan OABXdan karenanya diperoleh subsidi sebesarOFBX, perusahaan akan untung AFB. Oisisi kanan X perusahaan tidak akan maumenerima subsidi dan memilih membuanglimbah sebanyak XW.

Biaya yang dikeluarkan adalah XBZWyang tidak dipampas. Akibatnyaperusahaan diakui sah membuat danmembuang limbah. Ini keberatan adanyasubsidi. Oleh karena itu, perlu cara lainyaitu penerapan tarif limbah (effluentcharges).

sebesar OF perusahaan tidak akanmembuang limbah OX dan menghematAFB, perusahaan tidak membayar effluentcharges tersebut.

Di sisi kanan titik B, perusahaan lebihbaik membayar effluent charges danmencemari lingkungan daripadamenanggung biaya untuk tidak mencemarilingkungan. Jadi sepanjang garis tebalABC, perusahaan berusaha menghindaripencemaran A-B dan bila limbah buanganmelebihi OX perusahaan lebih baikmembayar OF. Misal, bila limbah buanganadalah sebesar OW, perusahaan lebih baikmengurangi OX dan membuang XW tetapiharus membayar sebanyak OF. Dengandemikian biaya total XBZW merupakanpampasan masyarakat terhadap kerusakanyang diakibatkan oleh adanya XW.

Hakikatnya biaya yang ditanggungperusahaan adalah biaya mengurangilimbah (OABX) dan pembayaran effluent

charges (XBZW).Biaya produksi jelas akan naik dan

biasanya reaksi perusahaan ialahmengurangi produksi, sehingga harga-hargameningkat. Dengan demikian perbaikanakan lingkungan dibayar konsumen produkmelalui harga yang lebih tinggi dankemungkinan konsumen melihat hasilproduksi yang makin berkurang.

Effluent ChargesBerdasarkan Gambar 4. tersebut di atas,

dapat pula dijelaskan proses effluentcharges ini. Dengan effluent charges

247

Page 7: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Seberapa besar effluent chargestergantung pad a standar kualitas lingkungandan limbah buangan yang ditenggang.

Gambar 6. Diagram blok proses hukumtermodinamika kedua

Karena pengubahan energi tidak efisien,maka tidak semua energi panas berhasildiubah menjadi energi mekanik. Untukmesin dengan bahan bakar hidro karbon(misalnya bensin), rata-rata efisiensinyaadalah di bawah 25 %, sisanya dibuangdalam bentuk panas dan gas. Begitu cepatproses pembuangan dan banyaknya jumlahlimbah buangan, sehingga bekerjanya siklusdalam alam tidak mampu lagi

mengimbanginya. Akibatnya terjadilahpencemaran.

SISTEM PAJAK BERWAWASANLlNGKUNGAN

Pad a sudut pandang lingkungan, sistempajak harus disesuaikan dengan usahakonservasi lingkungan. Artinya, objek pajakbukan lagi hanya tingkat penghasilan, nilaitambah, tetapi juga memberi tempat bagisemua kegiatan yang menghasilkanpencemaran. Dalam hal ini, pajakpencemaran lingkungan harus digunakanuntuk mengurangi tingkat pajak peroranganatau pajak pertambahan nilai. Dengan

perkataan lain, pajak pencemaranlingkungan dapat direncanakan sedemikiansehingga terhadap sistem pajak yangdigantikan, dia bersifat netral (economicallyneutral) atau dapat dijadikan instrumen barubagi peningkatan penerimaan pajak sertatidak sampai menimbulkan beban ekonomi

(deadweight 1055)[2].

Proses Pencemaran UdaraManusia mempunyai cadangan energi

berupa bahan bakar fosil (batubara, minyaktanah, solar, bensin dan lainnya)[6]. Energipotensial ini dapat diubah menjadi energimekanik terpakai melalui prosespembakaran, seperti dalam persamaanberikur6] :

PROSES TERJADINYA DAN PENGARUHPENCEMARANUDARA

Proses terjadinya pencemaran secaraumum dapat diterangkan dari berbagaisudut pandangan[4]. Hukum Lavoisier(hukum kekekalan massa) dimana hukumtersebut terutama berlaku dalam prosesproduksi. Untuk mendapatkan massa hasilproduksi diperlukan suatu proses untukmendapatkan massa faktor produksi(makanan). Pad a umumnya jumlah hasilproduksi yang terpakai lebih kecil darijumlah hasil produksi yang dihasilkan darisuatu proses dan sisanya dibuang sebagailimbah dan diperlihatkan seperti Gambar 5.

CSH1s + 12,5 O2 + 12,5 (3,76) N2 ~

8C02+9H2O+47N2 (1)

Dari proses tersebut terlihat, hanyakarbondioksida (CO2) yang terbuang.Dalam kenyataannya, gas buang dari pipapembuangan mengandung hidrokarbon(HC) yang tidak terbakar, gaskarbonmonoksida (CO), gas nitrogenoksida(NOx), gas hidrogen (H2) dan gaskarbondioksida (CO2). Jadi denganmengetahui sejumlah berat bahan bakaryang dibakar melalui proses pembakaran didalam mesin uap, akan diketahui sejumlahberat gas CO2 yang dihasilkan.

CO2 teremisi dari berbagai kegiatanindustri yang menggunakan bahan bakarhidrokarbon ditambah adanya penyelesaianakhir masalah pencemaran tanah

permukaan dengan pembakaran sampah,mengakibatkan terakumulasinya gas CO2 dilapisan udara bumi. Hal itulah yangmengakibatkan greenhouse effect sehinggaberdampak ke pemanasan global danberakibat mencairnya gumpalan-gumpalanes di daratan, sehingga menyebabkannaiknya permukaan air laut.

Gambar 5. Diagram blok hukumkekekalan massa

Untuk proses pengubahan energi berlakuhukum termodinamika kedua : "Tak adasistem pengubahan energi yang benar-benar efisien", bila dinyatakan dengandiagram blok seperti Gambar 6. berikut.

248

Page 8: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

Penanganan secara sempurna danalami gas CO2 adalah melalui penyerapanoleh tumbuh-tumbuhan yang sedangtumbuh. Oleh karena itu, peranan hutankhususnya hutan tropis sebagai paru-parudunia harus dipertahankan dan diperlukanperluasan hutan di muka bumi secara besar-besaran, serta selalu mempertahankannyadalam proses pertumbuhan yang terus-menerus (peremajaan tanaman) agardicapai kondisi penyerapan gas CO2 yangoptimum. Upaya peremajaan tanamanharus dilakukan dengan penebangan yangmenerapkan sistem sustainable exploitation.

Oleh karena itu, pengenaan pajakterhadap emisi gas CO2 dapat dilakukansesuai kemauan dan kemampuan.

3,

Mekanisme internalisasi biaya dimaksuddapat melalui :-pengaturan dan pelarangan,

-perpajakan,-subsidi,-effluent charges.Semua dengan konsekuensi adanyatambahan biaya yang berakibat ke

penambahan biaya produksi, sehinggasemakin tinggi harga jual suatu produk.Akan tetapi, effluent charges denganpendekatan ear-marked taxes dapatdikaji lebih jauh untuk diterapkan.Dengan mengetahui sejumlah beratbahan bakar yang dibakar melaluiproses pembakaran di dalam mesin uap,akan diketahui sejumlah be rat gas CO2yang dihasilkan.

pengaruh Pencemaran UdaraYang dimaksud pencemaran udara

adalah bila udara di sekeliling (sekitar)tempat tinggal mengandung polutan dalamkadar yang berbahaya bagi manusia atau

lingkungannya.Pengaruh pencemaran udara dapat

digolongkan dalam :1. Pengaruh pencemaran udara terhadap

kesehatan manusia,2. pengaruh pencemaran udara terhadap

harta benda,3. Pengaruh pencemaran udara terhadap

tumbuh-tumbuhan dan iklim.

DAFT AR ACUAN1. Djati HS, Pembangkit Listrik dan

Dampaknya Terhadap Emisi GasRumah Kaca, Elektro Indonesia, Nomor6, Tahun II, Agustus 1995, halo 34-36 &41.

2. Dj. A. Simarmata, Instrumen Ekonomida/am Pengelo/aan PencemaranLingkungan, Analisis CSIS, Tahun XXI,No.6, November -Desember 1992, halo535-547.

3. Paul A. Samuelson, Economics, NinthEdition, McGraw Hill Kogakusha, Ltd.,Tokyo, 1973, p. 3.

4. Soediyono R., Ekonomi Mikro : PerilakuHarga Pasar dan Konsumen, EdisiKetiga, Penerbit Liberty, Yogyakarta,Cetakan Pertama, 1989, halo 2.

5. Barry C. Field, EnvironmentalEconomics: An Introduction, 2nd Edition,McGraw-Hili Book Company, Singapore,1997.

6. Sukanto Reksohadiprodjo dan AndreasBudi Purnomo Brodjonegoro, EkonomiLingkungan (Suatu Pengantar) , EdisiPertama, BPFE -Yogyakarta, Cetakankeempat, Juni 1992.

PENUTUPDari uraian-uraian tersebut terdahulu,

dapat diambil simpulan sebagai berikut :1. Instrumen-instrumen ekonomi

(microeconomics) sebagai alat analitikalpada sesuatu yang berkaitan denganproses pencemaran dan pencemaranyang timbul secara keseluruhan padaindustri, merupakan alat yang sangat

diperlukan.2. pengaruh pencemaran dari proses

industri ke masyarakat sekeliling lokasiakan menimbulkan biaya sosialmarginal, serta perlunya internalisasibiaya sosial marginal dimaksud.

249

Page 9: penyebab efek rumah kaca yang PENDAHULUAN ENERGI50 ...

.E Heni Suseno (P2PLR-BATAN)

Pertanvaan:Indonesia mempunyai hutan tropis yang luas dimana jika pajak CO2 tersebut diberlakukan,maka jutaan dolar setiap tahunnya akan masuk dari negara negara industri terkemuka (Jepang,Amerika dan sebagainya). Bagaimana pemanfaatan dana tersebut ? Apakah digunakansebagai dana pembangunan atau didistribusikan di sekeliling hutan tersebut ?

Jawaban :Idealnya dana "pampasan" dari negara-negara industri terkemuka untuk masyarakat di sekitarhutan (kesejahteraannya), agar upaya penghutanan dan pemeliharaan hutan dapat dicapai.

.E Suwarna (P2PLR-BATAN)

Pertanvaan:Mengapa yang diamati CO2 bukan CO ?

Jawaban :CO2 bersifat global, dampak yang ditimbulkannyapun bersifat global. Sedangkan CO bersifatlokal. Disamping itu timbulnya CO2 tidak dapat dicegah, kecuali dengan pengurangan jumlahyang timbul (dari penghematan energi), juga upaya diversifikasi energi serta penghutanan danpemeliharaan hutan.

--0000000-

250