Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok , organisasi , dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dengan adanya komunikasi, manusia dapat berinteraksi dengan sesama dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Faktor inilah yang mendorong terciptanya teknologi telekomuniksi. Perkembangan dunia teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini semakin pesat. Semakin lama peralatan telekomunikasi semakin canggih dan teknologi yang digunakan semakin beragam. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ini memberikan dampak positif bagi perkembangan industri-industri di Indonesia. Data dan informasi adalah salah satu unsur penting bagi kelangsungan suatu perusahaan. Jaringan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam menyalurkan data dalam sebuah perusahaan besar. Hal tersebut penting karena jika penyaluran data tersendat, maka akan memperlambat kinerja perusahaan dalam mencapai targetnya. Sebuah perusahaan besar membutuhkan koneksi jaringan yang bagus karena dengan itu pengiriman data 1
46

PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Jul 24, 2015

Download

Documents

panic_francis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEKKomunikasi merupakan suatu  proses  dimana seseorang atau beberapa

orang, kelompok,  organisasi, dan  masyarakat  menciptakan, dan menggunakan

informasi  agar terhubung dengan  lingkungan dan orang lain. Dengan adanya

komunikasi, manusia dapat berinteraksi dengan sesama dan meningkatkan

kesejahteraan hidup. Faktor inilah yang mendorong terciptanya teknologi

telekomuniksi.

Perkembangan dunia teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini

semakin pesat. Semakin lama peralatan telekomunikasi semakin canggih dan

teknologi yang digunakan semakin beragam. Kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi ini memberikan dampak positif bagi perkembangan industri-

industri di Indonesia.

Data dan informasi adalah salah satu unsur penting bagi kelangsungan

suatu perusahaan. Jaringan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam

menyalurkan data dalam sebuah perusahaan besar. Hal tersebut penting karena

jika penyaluran data tersendat, maka akan memperlambat kinerja perusahaan

dalam mencapai targetnya.

Sebuah perusahaan besar membutuhkan koneksi jaringan yang bagus

karena dengan itu pengiriman data akan berlangsung cepat tanpa terhambat sama

sekali sehingga target perusahaan dapat tercapai. Untuk bisa mencapai koneksi

yang baik, dibutuhkan device yang handal dan media transmisi yang baik. Selain

itu dibutuhkan tenaga ahli untuk membuat device-device tersebut bekerja dengan

baik sesuai dengan fungsinya.

PT. Indonesia Comnets Plus merupakan salah satu perusahaan besar di

Indonesia yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi. Untuk mendukung

kemajuan perusahaan, maka membutuhkan dukungan sistem informasi dan

telekomunikasi modern yang mutakhir, handal, efisien, aman dan mampu

memenuhi semua coverage area PT. Indonesia Comnets Plus. Perusahaan ini telah

menerapkan beberapa teknologi komunikasi, diantaranya komunikasi radio,

1

Page 2: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

cabeltv dan fiber optik. PT. Indonesia Comnets Plus menggunakan media fiber

optik untuk jaringan kabelnya agar transmisi data dapat berjalan dengan baik.

1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEKPenulisan laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan ilmu dan

pengalaman yang didapatkan serta aktivitas yang telah dilakukan oleh penulis

selama menjalankan aktivitas kerja praktek di PT. Indonesia Comnets Plus,

Distrik Padang dan Pekanbaru – Riau. Karena memuat semua informasi tersebut,

laporan ini diharapkan dapat:

Mengenal sistem dan manajemen kerja serta memahami proses dan aktifitas

splicing kabel fiber optic di PT Indonesia Comnets Plus.

Mempelajari teknik splicing kabel fiber optic yang baik dan benar.

Memcoba untuk hal-hal baru serta menumbuhkan minat untuk dibidang

telekomuikasi khususnya splicing kabel fiber optic.

Memperluas wawasan dalam dunia jaringan yang tidak dipelajari dikampus

yaitu fiber optic

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai adalah mempelajari teknologi

fiber optic yang digunakan di PT. Indonesia Comnets Plus, seperti SDH, DWDM

dan GE-PON. Tujuan lainnya adalah untuk memperluas wawasan dalam bidang

jaringan komputer, khususnya keamanan jaringan komputer.

1.3 RUANG LINGKUPDalam pelaksanaan kerja praktek ini ruang lingkup pembahasaaan adalah

mengenai fiber optic, Metronet, VoIP, Clear Channel dan Ip vpn mpls di distrik

Padang dan Pekanbaru, PT. Indonesia Comnets Plus.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAANWaktu dan tempat pelaksanaan kegiatan kerja praktek yang telah

dilakukan penulis dilaksanakan pada:

Tempat : Kantor, PT. Indonesia Comnets Plus, Padang dan Pekanbaru, Riau.

Waktu : 01 Maret 2012 - 31 Maret 2012.

2

Page 3: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

1.5 BATASAN MASALAHAdapun hal yang akan dibahas dalam kerja praktek kali ini diantaranya

adalah tentang fiber optik, teknik splicing fiber optic, dan membuat jaringan clear

channel, yang terdapat di PT. Indonesia Comnets Plus yang menggunakan

teknologi DWDM, SDH dan GE-PON.

1.6 METODE PENULISANDalam penulisan kerja praktek ini digunakan beberapa metode untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai pedoman dalam menulis laporan

kerja praktek ini. Metode-metode tersebut adalah :

1. Studi lapangan

Dengan cara melakukan pendampingan langsung atas aktivitas yang dilakukan

pembimbing dalam melakukan tugas lapangan.

2. Studi literatur

Melakukan pencarian informasi melalui buku-buku bacaan, product manual

dan situs PT. ICON+ yang diberikan oleh pembimbing lapangan serta para

staff PT. Indonesia Comnets Plus.

1.7 SISTEMATIKA PENULISANAdapun sistematika yang kami gunakan dalam penulisan laporan kerja

praktek kali ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang dilakukannya kerja praktek, tujuan

dan manfaat kerja praktek baik bagi mahasiswa, universitas dan

perusahaan, waktu dan tempat dilaksanakannya kerja praktek,

batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan

laporan kerja praktek.

BAB II PROFIL PT. INDONESIA COMNETS PLUS

Berisi tentang sejarah singkat PT. Indonesia Comnets Plus, wilayah

kerja PT.Indonesia Comnets Plus, kegiatan operasi PT. Indonesia

Comnets Plus mencakup kegiatan produksi, sarana penunjang

operasi, sumber daya manusia, struktur organisasi PT. Indonesia

Comnets Plus.

3

Page 4: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

BAB III DASAR TEORI

Berisi informasi dasar mengenai fiber optik. Mulai dari jenis

kabel, tipe-tipe konektornya dan konverter fiber optiknya serta

berisi tentang pembahasan defenisi.

BAB IV PENYAMBUNGAN (SPLICING) FIBER OPTIK

Membahas tentang bagaimana cara penyambungan fiber optik

dengan menggunakan alat FMS 60S.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

4

Page 5: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

BAB IIPROFIL PT. INDONESIA COMNETS PLUS

2.1 Sekilas PT. ICON+

Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Indonesia Comnet Plus

(ICON+) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi,

khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi PT PLN (Persero) dan

publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai layanan unggulan seperti Clear

Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband,

Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan Sebagai anak

perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada awalnya ICON+ berfokus

untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan

kebutuhan industry akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan

reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan

usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan

telekomunikasi ketenaga listrikan serat optic milik PLN di Jawa dan Bali.

Berdasarkan pemikiran tersebut, ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan

berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan

jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal.

Hingga saat ini Perseroan melayani lebih dari 296 perusahaan di

Indonesia, di industri-industri utama yaitu telekomunikasi, perbankan, keuangan,

dan manufaktur.

Dalam upaya menyediakan layanan yang handal selalu tersedia, dan

dengan down time minimal, sehingga memenuhi service level agreement, ICON+

didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman serta

jaringan serat optic sepanjang hampir 27.300 km yang mencakup Jawa, Bali dan

Sumatra.

Sesuai dengan visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di

Indonesia, pada tahun 2008 Perseroan melakukan ekspansi konektifitas jaringan

telekomunikasi ke Pulau Sumatra dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia,

serta memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN

yang mencakup seluruh wilayah Nusantara, yaitu "Right of Ways" (RoW).

5

Page 6: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

2.2 Visi dan Misi

Visi PT. Indonesia Comnets Plus:

Menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia berbasis jaringan

melalui pemanfaatan aset strategis.

Misi PT.Indonesia Comnets Plus:

1. Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada pelanggan guna

meningkatkan nilai Perusahaan.

2. Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif dengan menyediakan

solusi-solusi  TIK yang inovatif dan memberikan nilai tambah.

3. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi untuk mendorong

Perusahaan mencapai bisnis yang unggul dan menjadi pilihan  bagi talenta-

talenta terbaik.

4. Memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi nasional.

2.3 Tata kelola Perusahaan

PERSEROAN menjaga integritas dan kepercayaan sebagai bentuk

tanggung jawabnya kepada pemerintah, pemegang saham, masyarakat dan dunia

usaha. Karenanya penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di seluruh

kegiatan bisnis Perseroan dengan komitmen dan kesungguhan merupakan

keharusan agar nilai Perseroan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan

bisnisnya.

Untuk mendukung pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan telah

melengkapinya dengan membentuk dan mengangkat Komite Audit, serta

Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan Buku Board

Manual.

2.4 Komite Audit

Komite Audit dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Keputusan Menteri BUMN No.

KEP-117/M-M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate

Governance pada BUMN dan keputusan Menteri BUMN No.

KEP-103/MBU/2002 tentang Pembentukan Komite Audit bagi BUMN.

6

Page 7: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

2.5 Pedoman Tata Kelola Perusahaan

Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan telah selesai disusun pada tanggal

10 Agustus 2005 dan kemudian dilakukan penyempurnaan pada tanggal 11

Desember 2009 melalui Keputusan Direksi ICON+ Nomor

404/SK/001/PUSAT/ICON+/2009. Buku pedoman ini kemudian dipergunakan

sebagai panduan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Anggaran

Dasar dan peraturan yang berlaku, dengan memperhatikan kepentingan Pemegang

Saham serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Melalui penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang konsisten, diharapkan akan lahir standar kerja yang

berkualitas dan berlandaskan etika yang dalam jangka panjang akan

meningkatkan nilai Perseroan sehingga kepentingan shareholder dan stakeholder

tetap terlindungi dengan baik.

2.6 Board Manual

Demi terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik dan senantiasa

memenuhi ketentuan perundang-undangan, Perseroan memandang perlu untuk

menyusun dokumen Board Manual sebagai panduan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab Direksi dan Dewan Komisaris serta hubungan kerja antara Direksi

dan Dewan Komisaris. Buku Board Manual ditetapkan melalui Keputusan Direksi

ICON+ Nomor 405/SK/001/PUSAT/ICON+/2009 tanggal 11 Desember 2009.

7

Page 8: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

2.7 Coverage Area

Peta daerah yang telah dijangkau oleh PT. Indonesia Comnets Plus.

Gambar 2.1 area jangkauan PT. Indonesia Comnets Plus

2.8 Kantor Regional PT. Indonesia Comnets Plus

Alamat – alamat kantor pusat PT. Indonesia Comnets Plus yang dibagi

menurut regional:

1. Regional Sumatra Bagian Utara

Jl. KH. Wahid Hasim No. 6 - Medan Baru - Medan

Telp. 061 - 414 9810       Fax. 061 - 451 2175

Telicon & Voip. 60-7500

2. Regional Sumatra Bagian Tengah

Gedung PLN WIL. SUMBAR

Jl. Wahidin No. 8 Padang.

Tlp.    0751 -  8100 12

Fax.   0751 - 346 56

Telicon : 15002

3. Regional Sumatra Bagian Selatan

Jl. R. Sukamto No. 92 B-C

Palembang 30114

Tel. 0711- 363963, 370894 , Fax . 0711- 363963,  Ext 7700

8

Page 9: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

4. Regional Jawa Barat

Jl. Supratman No. 58, Bandung - Jabar 40121

Telp.  022 - 7213831          Fax.   022 - 7200 262

Telicon, Voip.  30221, 30222, 7100       Fax. 30204 

5. Regional Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta

GI Krapyak

Jl. Siliwangi 379, Krapyak. Semarang Jawa Tengah

Tlp. 024 - 7620576     Fax.  024 - 7200262

Telicon, Voip. 52002, 7200           Fax.  52003

6. Regional Jawa Timur

PLN PIKITRING

Jl. Ketintang Baru I(satu) No. 1-3 Surabaya 

Telp.  031 - 8273399          Fax.  031- 8286611

Telicon.  71048, 71049       Fax.  71106

7. Regional Bali dan Nusa Tenggara

Jl.Letda Tantular No. 1

Renon Denpasar 80234

Tlp : 0361- 232 562         Fax : 0361 - 232 575

Telicon, Voip : 71111 / 15181 / 7400   Fax : 15182

8. Regional Indonesia Bagian Timur

PLN Rayon Selatan

Jl. Letjen Hertasning Barat Blok B2

Penakkukang - Makassar 90222

Telp. 0411 - 456 352, 456 357

Fax.  0411 - 456 341

2.9 Product PT. Indonesia Comnets Plus

9

Page 10: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

PT.Indonesia Comnets Plus menyediakan beberapa layanan

telekomunikasi diantaranya ialah:

1. Metronet

Layanan komunikasi data yang handal dengan kapasitas besar, berbasis

teknologi Giga Ethernet Switching dengan jangkauan mencakup wilayah

Metropolitan Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kapasitas yang tersedia adalah

10 Mbps, 100 Mbps, 1 Gbps dan 10 Gbps.

2. Clear Channel

Layanan komunikasi data dengan system dedicated connection, berbasis

teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan menggunakan media

transmisi end to end fiber optic, sehingga memiliki tingkat keandalan dan

keamanan yang tinggi. Layanan ini fleksibel untuk semua protocol jaringan

serta memiliki kapasitas mulai dari 2 Mbps (E1) sampai dengan 10 Gbps

(STM 64) dengan waktu koneksi tidak terbatas.

3. IP VSAT

Layanan komunikasi data terluas dan fleksibel, berbasis technologi Very

Small Aperture Terminal (VSAT) sehingga dapat melayani seluruh wilayah

Indonesia, Kapasitas yang tersedia mulai dari 64 Kbps hingga 45 Mbps

dengan interface RJ 45 eternet.

4. IP VPN-Based MPLS

Layanan komunikasi berbasis internet yang efisien dan handal,

menggunakan jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS), layanan

tersebut memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan kapasitas yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan mulai dari 64 Kbps hingga 10 Mbps.

BAB III DASAR TEORI

10

Page 11: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

3.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak

yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat

saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat

optik, gelombang mikro, satelit komunikasi.

3.2 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu:

1. Metropolitan Area Network( MAN) Metropolitan Area Network (MAN), pada

dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya

menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup

kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN

mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel. 

2. Wide Area Network (WAN)  Wide Area Network (WAN), jangkauannya

mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara

bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk

menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

3. Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali

menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang

yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan

orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini

memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan

berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang

disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan

yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan

jaringan yang terinter koneksi inilah yang disebut dengan internet. 

4. Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap

komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan

kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan

11

Page 12: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka

mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah

mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel

sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu

memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan

yang menggunakan kabel.

5. Local Area Network (LAN)  Local Area Network (LAN), merupakan jaringan

milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai

beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan

komputer-komputer pribadi danworkstation dalam kantor suatu perusahaan

atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer)

dan saling bertukar informasi. 

3.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak

digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing

topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Gambar 3.1 topologi bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa

penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan

terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan

lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

12

Page 13: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari

tipe ini yaitu:

Keuntungan menggunakan topologi Bus:                              

Hemat kabel.                           

Layout kabel sederhana.          

Mudah dikembangkan.          

Kerugian menggunakan topologi Bus:

Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

Kepadatan lalu lintas.

Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

2. Topologi TokenRING

Gambar 3.2 topologi ring

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring

(sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga

berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama.

Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau

bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan menggunakan topologi tokenRing:                              

Hemat kabel                                                          

Kerugian menggunakan topologi tokenRing:

Peka kesalahan

Pengembangan jaringan lebih kaku

13

Page 14: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

3. Topologi STAR

Gambar 3.3 topologi star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang

menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul

pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun

sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka

setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan

tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian

dari tipe ini yaitu:

Keuntungan menggunakan topologi Star:

Paling fleksibel

Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian

jaringan lain

Kontrol terpusat

Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian menggunkanan topologi Star:

Boros kabel                     

Perlu penanganan khusus

Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network

14

Page 15: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer

yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer

dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah

penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer

bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan

mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. 

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki

komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah

Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang

netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang

khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas,

sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

3.4 Fiber Optik

Fiber optik atau serat optik adalah medium penghantar yang terbuat dari

serabut-serabut kaca yang tipis. Ukurannya seperti diameter rambut manusia.

Sangat kecil bukan? Bagi anda yang kurang bergaul dengan masalah teknologi

mungkin masih samar-samar kedengarannya. Mungkin malah ada juga yang

cukup awam mengira ini adalah benang gelasan untuk main layangan. Namun

sekarang anda memang harus tahu karena cepat atau lambat dalam abad 21, fiber

optik ini akan menggantikan jenis-jenis kabel lain yang ada. Dia akan menjadi

penentu dalam perkembangan teknologi komunikasi.

Media fiber optik  merupakan media yang memilki banyak kelebihan,

terutama dari segi performa dan ketahanan dalam menghantarkan data. Data yang

dihantarkan dalam fiber optik berbentuk cahaya. Potensinya memang sudah

terlihat dari kata cahaya, anda tahukan berapa kecepatan cahaya? Yaitu sekitar

300.000 meter persekon. Cukup cepat untuk membuat orang bisa keliling dunia

dalam waktu singkat. Media ini sudah jelas dan pasti mampu menggelar

komunikasi antargedung, antarblok dan antarkota, toh antar benua saja sanggup

dilakukan oleh fiber optik dengan cara membentangkannya di dalam samudera.

Tak salah apabila ada yang menyebut fiber optik ini tulang punggung dari internet

di seluruh dunia.

15

Page 16: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Ada yang bilang fiber optik ini masih jarang digunakan karena mahal.

Tapi ada juga yang bilang sebenarnya fiber optik ini tidak mahal. Terus mana

yang benar? Untuk menjawab mana yang benar anda harus mengetahui cara kerja

dan jenisnya.Teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum, yaitu:

1. Single Mode Fiber Optic

Contoh 3.4 gambar kabel fiber optic single mode

Single Mode Fiber Optik memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik.

Di single mode ini hanya terdapat satu indeks sinar tanpa terpantul yang

merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak

terpantul di media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini

hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itupun lebih banyak

gangguan yang bersifat dari luar maupun gangguan fisik saja. Ini core serat

fibernya cukup kecil yaitu sekitar 8 sampai 10 mikrometer. Sinar yang dapat lewat

hanya yang memilki panjang 1310 atau 1550 nanometer.

Single mode dapat membawa data dengan bandwith yang lebih besar

dibandingkan multi fiber optik. Tapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya

dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sistem yang mahal.

Kecepatannya bisa mencapai 50 kali multi mode tapi tentu saja biayanya lebih

besar. Karena core yang kecil ini juga makanya single mode ini bisa menguragi

gangguan akibat overlapping dan distorsi.

2.Multi Mode Fiber Optic

16

Page 17: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Contoh 3.5 gambar kabel fiber optic multi mode

Sesuai dengan namanya, teknologi ini memilki kelebihan dan kekurangan

yang diakibatkan banyaknya jumlah sinar cahaya yang berada di dalam media

fiber optiknya. Di multi mode ini terdapat banyak indeks cahaya dengan pantulan

sepanjang media tersebut terbentang. Kemudian di akhir lintasan  tidak semua

laser sampai di tempat tujuan secara serentak. Ada yang memantul balik. Hal

inilah yang membuat bandwith multi mode lebih terbatas. Namun biaya yang

diperlukan lebih murah karena laser yang digunakan tidak seperti dalam single

mode. 

 Jadi murah atau mahalnya fiber optik tergantung dari dua kategori di atas.

Kalau ingin yang cepat harus bersedia merogoh kantong, mungkin tabungan juga.

Tapi kalo mau yang biasa-biasa saja, tidak apa-apa juga kan anda yang beli.

Paling tidak fiber optik lebih cepat dari jenis kabel lainnya. Anda perlu tahu juga

perkembangan fiber optik masih berlangsung. Kekuatannya mengirim datanya

masih isa ditingkatkan lagi yaitu dengan membuat medium yang mempunyai

standar kemurnian lebih tinggi, memperkecil core dan memperkecil sinar laser.

Anda yang trauma dengan listrik bisa lega karena fiber optik tidak mengandung

aliran listrik, jadi tidak usah khawatir kesetrum dan ditambah lagi sinyalnya

digital. Jadi pengguna fiber optik tidak perlu khawatir apabila terjadi perubahan

dari teknologi analog ke digital.

3.4.1 Bagian-bagian fiber optik

17

Page 18: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Contoh 3.6 Gambar kabel fiber optic

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang

dimana pengiriman sinar dilakukan.

Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi

memantulkan sinar kembali kedalam inti(core).

Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari

kerusakan.

3.4.2 Cara Kerja Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari

cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali

tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca

sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian

kaca dan panjang gelombang sinyal.

3.4.3 Keuntungan Fiber Optik

Keuntungan menggunakan kabel fiber optic diantaranya adalah:

1. Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.

2. Lebih tipis : mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.

3. Sinyal degradasi lebih kecil.

4. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.

5. Fleksibel.

6. Sinyal digital.

3.4.4 Testing the Finished Optical Fiber

Percobaan yang harus dilakukan pada kabel fiber optic sebelum digunakan

adalah :

1. Tensile strength : harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.

2. Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.

18

Page 19: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

3. Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah

seragam.

4. Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang

dan jarak.

5. Information carrying capacity : bandwith

6. Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui

core.

7. Operating temperature.

3.4.5 Kabel Optik Yang Sering Digunakan

Kabel – kabel fiber optic yang sering digunakan antara lain:

1. Distribution Cable

Contoh 3.7 gambar distribution cable

2. Indoor/Outdoor Tight Buffer

Contoh 3.8 gambar Indoor/Outdoor tight buffer

3. Indoor/Outdoor Breakout Cable

19

Page 20: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Contoh 3.9 gambar Indoor/Outdoor breakout cable

4. Aerial Cable/Self-Supporting

Contoh 3.10 gambar Aerial cable/Self-Supporting

5. Hybrid & Composite Cable

Contoh 3.11 gambar Hybrid & Composite cable

6. Armored Cable

Contoh 3.12 gambar Armored cable

7. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

Contoh 3.13 gambar Low smoke zero halogen (LSZH)

BAB IVPENYAMBUNGAN (SPLICING)

FIBER OPTIK

4.1 Penyambungan Kabel Serat Optik

20

Page 21: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan,

karna pengaruh dri luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangka

waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik

kabel, demikian juga akan menyebabkan rugu-rugi optic bertambah besar. Selain

factor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga factor mekanis seperti

tegangan yang berlebihan serta bending radius.

Tujuan penyambungan kabel optic secara umum adalah untuk

menyambung 2 buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar

sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.

Prosedurpenyambungan seratoptik adalah sbb Penyambungan kabel serat

optic harus sesuai prosedur Penggunaan material dan peralatan harus benar

Pemasangan saran sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan

Pengetesanharus dilakukan sesuai penyambungan Kesemuanya harus dlaksanakan

dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Proses penyambungan kabel serat optic meliputi:

1. Penyambungan Kabel

2. Penyambungan Serat

Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung

kabel, lalu penanganan serat.

4.2 Prosedur Penyambungan Serat

21

Page 22: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.1 Prosedur Penyambungan KSO Dengan Closure Raychem

4.2.1 Splicing Set-Up

Splicing set up ini persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum

melakukan penyambungan kabel fiber optic:

1. Bersihkan diseputar lokasi penyambungan.

2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.

3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.

4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai

peruntukan.Untuk fiber dengan diameter coating 250 μm , putar kearah

dalam.Untuk fiber dengan diameter coating 900 μm , putar kearah luar.

4.2.2 Persiapan Fiber

Persiapan kabel fiber optic yang akan digunakan mulai dari pengupasan

sampai pemotongan kabel fiber optic:

1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanical

stripper.

2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.

3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fiber

cleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating 250 μm

maupun 900 μm.

22

Page 23: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potongan

fiber 12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.

5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potongan

fiber pada fiber cleaver.

4.2.3 Penyambungan Fiber

Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber

optic setelah persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer:

1. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan cara

menjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.

2. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok

Splice sampai berhenti.

3. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).

4. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice

sampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai dengan

bergeraknya pada fiber pertama.

5. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiber

kedua sekali lagi sampai fiber kedua bergerak.

6. (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-benar saling

bersentuhan).

7. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok Assembly

Tool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi.

4.2.4 Pengaturan Fiber Kedalam Tray

Yang perlu diperhatikan pada saat pengaturan sambungan fiber ke dalam

Tray:

1. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly Tool dan

masukkan ke dalam Tray.

2. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat tidak boleh

kurang dari 3 cm.

3. Hindari terjadinya puntiran pada serat.

4. Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk penyambungan

serat dengan fusion.

4.2.5 Penyambungan Serat Optik

23

Page 24: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Dalam penyambungan serat ada 2 cara:

1. Secara fusion (peleburan).

Gambar 4.2 Penyambungan Secara Fusion

2. Secara mekanik

Gambar 4.3 Penyambunagn Secara Mekanik

4.3 Fusion Splicing

Teknik penyambungan fiber optik untuk menyambung 2 fiber secara

permanen dan rugi rugi penyambungan kecil harus memakai fusion splicer.

4.3.2 Bagian Bagian Fusion Splicing

Berikut bagian – bagian dalam fusion splicing:

1. Struktur fusion splicer.

2. Proses fusion splicing.

3. Kualitas sambungan.

4. Perkiraan fusion splicing.

5. Pemeliharaan fusion splicer.

4.3.3 Struktur Fusion Splicer

Berikut adalah struktur yang dimiliki fusion splicer:

1. Alur v dan klem.

24

Page 25: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

2. Mikro positioned dan sensor.

3. Elektroda.

4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.

Fungsi dari masing-masing yang akan memadukan terjadinya proses

penyambungnan.

Gambar 4.4 Pengaturan Sistim Sensor Optik dan Proses Pensejajaran Fiber

4.3.4 Proses Fusion Splicing

Proses yang dilakukan dalam fusion splicing antara lain:

1. Pengupasan coating.

Gambar 4.5 Pengupasan Coating

2. Pemotongan serat.

25

Page 26: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.6 Pemotongan Serat

3. Pemasangan fiber pada alur V.

Gambar 4.7 Penempatan Core Pada Alur V

4. Membuat sejajar serat dan fusion splicing.

26

Page 27: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.8 Fiber Aligment Pada Sambungan Core

JUMLAH ARC.

Gambar 4.9 Penyambungan 1 Kali ARC (Kiri) Dan Penyambungan 2 Kali ARC

(Kanan)

5. Mengecek hasil sambungan.

27

Page 28: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.10 Berbagai Hasil Sambungan

Perkiraan nilai sambungan dan tampilan luar daripada titik sambungan

menunjukkan baik jeleknya kualitas sambungan.Bila hasilnya terdapat:

Gelembung.

Garis tebal.

Bayangan hitam.

Bila terjadi hal semacam itu harus dilakukan lagi penyambungan.

Gambar 4.11 Kualitas Sambungan

Perkiraan fusion splicing loss, ada 2 cara yaitu :

Local injection and ditection (LID).

Direct core monitoring (DCM)

Aproksimasi fusion loss terdapat di Gambar (4.12).

Sleeve Protector (pelindung sambungan)

28

Page 29: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.12 Set Up Aproksimasi Fusion Splicing Loss

4.4 Mechanical Splicing

Fungsi penyambungan mekanik adalah penyambungan secara mekanik

mengambil contoh dari produk 3M type Fibrlok II 2529, yaitu:

1. Digunakan untuk menyambung serat single mode maupun multimode dengan

diameter cladding 125 μm secara permanen.

2. Diameter coating yang digunakan antara 250 μm s/d 900 μm.

Peralatan yang digunakan dalam penyambungan mekanik, antara lain :

1. Fibrlok Assembly Tool. (Alat untuk menyambungkan fiber secara mekanik)

2. Plastic Coating Stripper - (Untuk mengupas coating)

3. Tissue ber-alkohol. (Untuk membersihkan serat setelah dikupas coatingnya)

4. Cleaver (Untuk memotong serat setelah dibersihkan)

5. Fibrlok Splice (untuk menyambungkan fiber).

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses setup

penyambungan, yaitu:

1. Bersihkan di seputar lokasi penyambungan.

2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.

3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.

4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai peruntukan.

Untuk fiber dengan diameter coating 250 μm, putar kearah dalam. Untuk fiber

dengan diameter coating 900 μm, putar kearah luar.

29

Page 30: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam persiapan serat adalah

sebagai berikut:

1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanical

stripper.

2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.

3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fiber

cleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating 250 μm

maupun 900 μm.

4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potongan

fiber 12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.

5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potongan

fiber pada fiber cleaver proses penyambungan.

6. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan cara

menjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.

7. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok

Splice sampai berhenti.

8. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).

9. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice

sampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai dengan

bergeraknya pada fiber pertama.

10. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiber

kedua sekali lagi sampai fiber kedua bergerak. (Hal ini untuk meyakinkan

bahwa kedua ujung fiber benar-benar saling bersentuhan).

11. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok Assembly

Tool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi. Yang perlu diperhatikan pada

saat pengaturan sambungan fiber ke dalam Tray.

12. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly Tool dan

masukkan ke dalam Tray.

13. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat tidak boleh

kurang dari 3 cm.

14. Hindari terjadinya puntiran pada serat.

30

Page 31: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk

penyambungan serat dengan fusion.

4.4.2 Patch Cord dan Pig Tail

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor

diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki

konektor.

Gambar 4.13 Pig Tail

Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch

cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic

jumper.

Gambar 4.14 Patch Cord

4.4.3 PEMELIHARAAN ALAT

Pemeliharaan alat fusion splicing:

1. Memelihara alur V.

2. Membersihkan lensa, lensa dan LED.

3. Membersihkan atau mengganti elektroda.

Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalan

perangkat terjaga.

31

Page 32: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

Gambar 4.15 Alat Fusion Splicer

BAB VPENUTUP

32

Page 33: PENYAMBUNGAN (SPLICING) KABEL FIBER OPTIK

5.1 KESIMPULAN

Dari laporan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:1. Sistem komunikasi serat optik memiliki berbagai kelebihan dibandingkan

sistem komunikasi lainnya,terutama bandwidth-nya yang lebih besar dan

kecepatan transmisinya data yang lebih tinggi.

2. Kelebihan sistem komunikasi serat optik ini sangat sangat menguntungkan,

karena lebih mudah mengakses informasi dari daerah yang terpencil

sekalipun.

3. Teknik splicing diperlukan untuk mendukung implementasi pemasangan link

fiber optik yang berjarak puluhan hingga ratusan kilometer.

4. Teknologi DWDM dan GE-PON memaksimalkan serat optik yang telah

exitisting efektif dan efisiensi.

5. Dibutuhkan konsentrasi pada saat splicing fiber optic agar didapatkan hasil

yang bagus atau kecil terjadinya looses.

6. Melakukan penyambungan ( splicing ) fiber optic tidak semudah yang

dibayangkan karena harus hati-hati pada setiap langkahnya jika ingin hasilnya

maksimal.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat saya berikan adalah:1. Fiber optik adalah media transmisi kabel yang sangat baik. Disarankan bahwa

standarisasi network untuk mengubah fiber optik multi mode ke single mode

tidak hanya dilakukan pada area perkantoran dan field saja, tapi juga area

perumahan.

2. Melakukan maintenance secara berkala.

33