Top Banner
PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji 1) , Astalini 2) , Puspa Armandita 3) , Maison 4) 124) Dosen Pendidikan Fisika Universitas Jambi 3) Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi e-mail: [email protected] Abstrak: Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang mampu menemukan dan mengembangkan fakta maupun konsep, penumbuhan dan pengembangan sikap serta nilai. Keterampilan proses sains akan berkontribusi secara produktif terhadap keunggulan dalam bidang pendidikan dan dapat diwujudkan dengan mengikuti penyelidikan di laboratorium sains. Untuk mendukung penyelidikan tersebut perlu adanya penuntun praktikum berbasis keterampilan proses sains, dilakukan suatu pengembangan pedoman praktikum berbasis keterampilan proses sains dengan model discovery learning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan penuntun berbasis keterampilan proses sains dengan model discovery learning dan untuk mengetahui respon mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model Borg & Gall. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar validasi dan angket respon serta data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil validasi menunjukkan bahwa untuk materi dikategorikan sangat baik dengan skor 3,34 dan untuk media dikategorikan baik dengan skor 3,27. Respon mahasiswa juga menyatakan bahwa penuntun yang dikembangkan dikategorikan baik. Kata Kunci: Penuntun Praktikum, Fisika Dasar, Keterampilan Proses, Discovery Learning Abstract: Science process skills are skills that are able to find and develop the facts and concepts, growth and development of attitudes and values. Science process skills will contribute productively towards excellence in education and can be realized by following an inquiry in the science laboratory. To support these investigations need to be their guiding science process skills-based lab, conducted a practical guideline development based on science process skills with a model of discovery learning. The purpose of this research is to produce science-based science process guide with discovery learning model and to know the student's response. This research is research development by using the model of the Borg & Gall. Data collected through the validation sheet and questionnaire responses as well as the data obtained in the form of qualitative and quantitative data were analyzed with descriptive statistics. The results of the validation indicate that the material is categorized very well with a score of 3.34 and zoned for the media both with a score of 3.27. Student response also stated that the guide being developed are categorized either. Keywords: Practical Guide, Basic Physics, Process Skills, Discovery Learning
16

PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

May 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN

PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Darmaji1)

, Astalini2)

, Puspa Armandita3)

, Maison4)

124)Dosen Pendidikan Fisika Universitas Jambi

3)Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi

e-mail: [email protected]

Abstrak: Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang mampu menemukan dan

mengembangkan fakta maupun konsep, penumbuhan dan pengembangan sikap serta nilai.

Keterampilan proses sains akan berkontribusi secara produktif terhadap keunggulan dalam

bidang pendidikan dan dapat diwujudkan dengan mengikuti penyelidikan di laboratorium

sains. Untuk mendukung penyelidikan tersebut perlu adanya penuntun praktikum berbasis

keterampilan proses sains, dilakukan suatu pengembangan pedoman praktikum berbasis

keterampilan proses sains dengan model discovery learning. Tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk menghasilkan penuntun berbasis keterampilan proses sains dengan model discovery

learning dan untuk mengetahui respon mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian

pengembangan dengan menggunakan model Borg & Gall. Pengumpulan data dilakukan

melalui lembar validasi dan angket respon serta data yang diperoleh berupa data kualitatif

dan kuantitatif kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil validasi menunjukkan

bahwa untuk materi dikategorikan sangat baik dengan skor 3,34 dan untuk media

dikategorikan baik dengan skor 3,27. Respon mahasiswa juga menyatakan bahwa penuntun

yang dikembangkan dikategorikan baik.

Kata Kunci: Penuntun Praktikum, Fisika Dasar, Keterampilan Proses, Discovery Learning

Abstract: Science process skills are skills that are able to find and develop the facts and

concepts, growth and development of attitudes and values. Science process skills will

contribute productively towards excellence in education and can be realized by following an

inquiry in the science laboratory. To support these investigations need to be their guiding

science process skills-based lab, conducted a practical guideline development based on

science process skills with a model of discovery learning. The purpose of this research is to

produce science-based science process guide with discovery learning model and to know the

student's response. This research is research development by using the model of the Borg &

Gall. Data collected through the validation sheet and questionnaire responses as well as the

data obtained in the form of qualitative and quantitative data were analyzed with descriptive

statistics. The results of the validation indicate that the material is categorized very well with

a score of 3.34 and zoned for the media both with a score of 3.27. Student response also

stated that the guide being developed are categorized either.

Keywords: Practical Guide, Basic Physics, Process Skills, Discovery Learning

Page 2: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

PENDAHULUAN

Kerangka Kualifikasi Nasional

(KKNI) merupakan rumusan kemampuan

yang dinyatakan dengan istilah capaian

pembelajaran. Perguruan tinggi sebagai

penghasil sumber daya manusia terdidik

perlu mengukur lulusannya, apakah

lulusan yang dihasilkan memiliki

kemampuan setara dengan capaian

pembelajaran yang telah dirumuskan

dalam jenjang kualifikasi KKNI

(Kemenristekdikti, 2016). Kurikulum yang

ada pada Program Studi pendidikan Fisika

(2015) terdapat kompetensi lulusan yang

harus dicapai yaitu berupa keterampilan

praktis (practical skill). Keterampilan

praktis (practical skill) ini merupakan

suatu keterampilan yang didapat dari

kegiatan praktikum di laboratorium. Sesuai

dengan tujuan pendidikan sains manurut

Zeidan dan Jayosi (2015) “One of the most

important goals of science education is to

teach students how to get involved in

inquiry”.

Menurut Munayyaroh, dkk

(2013:116), “Praktikum sebagai salah satu

kegiatan laboratorium yang berperan

dalam menunjang keberhasilan proses

belajar sains salah satunya fisika”. Hal ini

sejalan dengan pendapat Sutopo (2013:7)

yang mengatakan bahwa “..practices of

science is the proper way for learning

physics...”. Menurut Hofstein dan Naaman

(2007) dalam Feyzýoðlu (2009:115),

aplikasi laboratorium bertujuan untuk

meningkatkan proses sains dan

keterampilan memecahkan masalah.

Dengan adanya kegiatan praktikum maka

akan meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep dan keterampilan

proses mahasiswa (Munandar, 2016).

Keterampilan proses merupakan suatu

pendekatan belajar-mengajar yang

mengarah pada pertumbuhan dan

pengembangan sejumlah keterampilan

tertentu pada diri mahasiswa calon guru,

agar mampu memproses informasi

sehingga ditemukan hal–hal baru yang

bermanfaat baik berupa fakta, konsep

maupun pengembangan sikap dan nilai.

Menurut Sheeba (2013:108-109), “The

science process skills are the intellectual

skills needed for scientific investigation

attained by students as a result of learning

science”. Selain itu Shebaa juga

mengatakan bahwa science process skills

would productively contribute towards

global excellence in education. Aydin

(2013:52) berpendapat bahwa

keterampilan proses sains adalah

kemampuan berpikir yang kita gunakan

untuk menciptakan pengetahuan,

merenungkan masalah dan merumuskan

hasil. Keterampilan proses sains dirancang

untuk membantu mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan yang

Page 3: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

diperlukan (Rezba, dkk, 1995). “Science

process skills are beneficial in that

students can be realized by participating

in inquiry the science laboratory. Science

process skills are inseparable in practice”

(Karamustafaoglu, 2011:26). Melalui

keterampilan proses, konsep yang

diperoleh mahasiswa calon guru akan lebih

bermakna karena keterampilan berfikir

mahasiswa akan lebih berkembang

(Wardani, 2008:317-318).

Untuk mensukseskan kegiatan

praktikum, selain menggunakan alat yang

baik juga harus ditunjang dengan sebuah

panduan pelaksanaan praktikum atau

penuntun praktikum. Panduan praktikum

merupakan salah satu bahan ajar yang

dijadikan pedoman mahasiswa dalam

melaksanakan praktikum (Hidayah,

2014:20). Menurut Saha (2001) dalam

Killinc (2007) mengatakan bahwa

“However, in many school science

programs these laboratories are used in a

cookbook fashion to verify scientific facts

and not promote laboratory or science

process skills to investigate the natural

phenomena”. Pernyataan ini sesuai dengan

yang terdapat pada panduan praktikum

yang ada di pendidikan fisika.

Hasil dari telaah terhadap panduan

praktikum Fisika Dasar I khususnya materi

viskositas, didalamnya hanya terdapat

beberapa aspek keterampilan proses.

Berdasarkan hasil telaah tersebut, pada

saat pelaksanaan praktikum akhirnya

menunjukkan bahwa keterampilan proses

yang dimiliki mahasiswa program studi

pendidikan fisika sangat tidak baik. Faktor

yang mempengaruhi yaitu, “(1)

pengalaman awal mahasiswa sebelum

praktikum Fisika Dasar I; (2) pengetahuan

mahasiswa tentang konsep dalam materi

praktikum; (3) ketersediaan alat-alat

praktikum; dan (4) pedoman praktikum

yang tidak melatih KPS” (Normayanti,

2017). Santiani (2013:3) mengatakan,

“Penuntun praktikum sebagai salah satu

sumber belajar pada kegiatan praktikum

seharusnya menjadi panduan bagi siswa

dalam menumbuhkan keteramplan proses

sains”.

Dari paparan di atas muncul gagasan

untuk melakukan inovasi dalam kegiatan

praktikum Fisika Dasar I melalui

pengembangan penuntun praktikum

menggunakan Model Discovery Learning.

Model Discovery Learning menurut

Susanti, dkk (2016:36) merupakan model

pembelajaran yang mengarahkan pada

kegiatan yang dapat mengembangkan

keterampilan sains dapat menemukan dan

menyelidiki sendiri tentang suatu konsep

sains sehingga pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki bukan hasil

mengingat seperangkat fakta melainkan

hasil temuan sendiri. Menurut Tompo, dk

Page 4: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

(2016:5666) “The knowledge gained by

learning the invention (discovery) allows

the knowledge that last a long time or is

more easily remembered”. Kemudian

model discovery learning ini merupakan

model untuk pembelajaran aktif, hal ini

sesuai dengan pendapat Martaida, dkk

(2017:2):

Discovery learning is a model for

developing active student learning by

finding out on their own, investigating on

its own so that the results obtained will be

long lasting in memory, not easily forgotten

by students.

Dengan demikian perlu dilakukan

pengembangan penuntun praktikum

dengan menggunakan model discovery

learning sehingga mampu

memberdayakan keterampilan proses

sains mahasiswa. Tujuan dari peneitian ini

untuk menghasilkan penuntun praktikum

fisika dasar I berbasis keterampilan proses

sains dengan menggunakan model

discovery learning pada materi viskositas

dan untuk mengetahui respon dari

penuntun yang dikembangkan.

METODE

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan model

pengembangan Borg dan Gall (1983).

Menurut Borg dan Gall (2003):

R & D is an industry based development

model in which the findings of research are

used to design new products and procedures,

which then are systematically field-tested,

evaluated, and refined until they meet

specified criteria of effectiveness, quality, or

similiar standards.

Langkah-langkah pengembangan Borg dan

Gall dalam Setyosari (2012) terdapat 10

langkah yang disederhanakan menjadi 4

langkah yaitu: (1) studi pendahuluan; (2)

Desain Produk; (3) Hasil Validasi; (4)

Hasil Uji Coba. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa lembar validasi

dan angket respon. Lembar validasi yaitu

berupa lembar validasi ahli materi dan ahli

media. Berikut Lembar validasi ini

diberikan kepada 2 orang dosen sebagai

ahli bidang materi dan ahli praktisi desain.

Berikut kisi-kisi lembar validasi materi

terhadap penuntun praktikum Fisika Dasar

I berbasis keterampilan proses sains

dengan model discovery learning pada

materi viskositas.

Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Materi

Kriteria Indikator Pencapaian

Penyajian Teknik Penyajian

Pendukung Penyajian Materi

Kelayakan Isi

Cakupan materi

Akurasi materi

Kemutakhiran

Mengembangkan keterampilan

proses sains

Kebahasaan

Sesuai dengan perkembangan

mahasiswa

Komunikatif

Dialogis dan interaktif

Lugas

Koherensi dan keruntutan alur

pikir

Penggunaan istilah

(Fajriani, 2017)

Selanjutnya untuk kisi-kisi lembar validasi

media terhadap penuntun praktikum Fisika

Dasar I berbasis keterampilan proses sains

dengan model discovery learning pada

Page 5: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

materi viskositas. Berikut dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Media

Aspek Penilaian Indikator

Kecukupan Isi

Penuntun

Kesesuaian isi penuntun

Penyajian

Ketepatan Isi

penuntun

Organisasi

Format

Konsistensi

Bentuk dan ukuran

huruf

Kemenarikan isi

penuntun

Kebahasaan

Desain penuntun

(Octaviandari, A. 2016)

Kemudian untuk angket respon diberikan

kepada mahasiswa Pendidikan Fisika

Universitas Jambi. Kisi-kisi angket respon

dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Respon Uji Coba Produk

No Aspek Indikator

1 Ketertarikan Ketertarikan terhadap

penggunaan penuntun

praktikum Fisika Dasar I

Ketertarikan isi penuntun

praktikum

2 Keruntutan Keruntutan langkah

praktikum

3 Kemudahan Tingkat kesukaran

Jenis data pada penelitian ini

dikelompokkan menjadi dua yaitu berupa

data kuantitatif dan data kualitatif. Data

kuantitatif yang diperoleh berupa hasil dari

lembar validasi dan angket respon

sedangkan data kualitatif yang dihimpun

dari segi penilaian, tanggapan, kritik, dan

saran perbaikan dari hasil validasi dan

respon mahasiswa. Teknik analisis data

kuantitatif yaitu berupa menggunakan

statistik deskriptif dengan melakukan

analisis validitas logis, analisis reliabilitas

angket respon.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil pengembangan menggunakan

model Borg dan Gall adalah sebagai

berikut:

(1) Studi Pendahuluan

Dalam kurikulum program studi

pendidikan fisika terdapat kompetensi

keterampilan praktis. Keterampilan praktis

merupakan keterampilan bidang kerja.

Program studi Pendidikan Fisika sendiri

memiliki berbagai macam mata kuliah

yang dapat mewujudkan keterampilan

tersebut salah satunya yaitu mata kuliah

Fisika Dasar 1. Dari deskripsi mata kuliah

Fisika Dasar I terdapat praktikum Fisika

Dasar I dan tertulis bahwa tujuan dari

praktikum Fisika Dasar I yaitu melalui

kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa

memiliki kemampuan melakukan

pengukuran dasar dan melakukan

percobaan fisika sederhana, serta dapat

menganalisis data dengan menggunakan

teori kesalahan dan menulis laporan

Pada penuntun praktikum Fisika Dasar

I khususnya pada materi viskositas, materi

yang disajikan sudah bagus hanya saja saat

prosedur praktikum hanya terdapat

beberapa keterampilan proses. Kondisi

saat praktikum juga kurang kondusif

dikarenakan alat yang kurang lengkap

sehingga tidak semua mahasiswa dapat

melakukan percobaan, inilah yang

Page 6: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

menyebabkan keterampilan proses

mahasiswa tidak terlihat. Hal tersebut

didukung dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Kuswanto (2017) pada

materi viskositas. Berikut hasil observasi

yang didapat:

Gambar 1. Phie Chart Observasi Keterampilan

Proses Sains Merancang Praktikum viskositas

Gambar 2. Phie Chart Observasi Keterampilan

Proses Sains Mahasiswa Dalam Analisis

Praktikum viskositas

Gambar 3. Phie Chart Observasi Keterampilan

Proses Sains mendeskripsikan hubungan

diantara variabel praktikum viskositas

Gambar 4. Phie Chart Observasi Keterampilan

Proses Sains Mahasiswa Dalam melakukan

Praktikum viskositas

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh

Normayanti (2017) pada materi viskositas

didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 5. Diagaram Observasi Keterampilan

Proses Sains Mendefinisikan Variabel Secara

Operasional Praktikum viskositas

Gambar 6. Diagaram Observasi Keterampilan

Proses Sains Mengukur Praktikum viskositas

SB

0%

B

0% TB

26%

STB

74%

PHIE CHART OBSERVASI

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAHASISWA MERANCANG

PRAKTIKUM VISKOSITAS FISIKA

DASAR

SB

0% B

0%

TB

2%

STB

98%

PHIE CHART OBSERVASI

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAHASISWA DALAM ANALISIS

PRAKTIKUM VISKOSITAS FISIKA

DASAR

SB

0% B

0%

TB

7%

STB

93%

PHIE CHART OBSERVASI

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAHASISWA DALAM

MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN

ANTAR VARIABEL PRAKTIKUM

VISKOSITAS FISIKA DASAR

SB

0%

B

0% TB

36%

STB

64%

PHIE CHART OBSERVASI

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAHASISWA DALAM MELAKUKAN

PRAKTIKUM VISKOSITAS FISIKA

DASAR

59%

39%

2% 0%

Diagram KPS Mendefinisikan Variabel

secara Operasional Praktikum Viskositas

Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil

Terampil Sangat Terampil

51% 31%

18%

0% Diagram KPS Mengukur Praktikum

Viskositas

Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil

Terampil Sangat Terampil

Page 7: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

Gambar 7. Diagaram Observasi Keterampilan

Proses Sains Memproses Data Praktikum

viskositas

Gambar 8. Diagram KPS Membuat Tabel

praktikum viskositas

Pada penelitian yang dilakukan Lestari

(2017), pada praktikum viskositas

didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 9. (a) Diagram Keterampilan Proses Sains

Observasi; dan (b) Diagram Keterampilan Proses Sains

Prediksi) Mahasiswa Pada Praktikum Fisika Dasar 1

(Viskositas)

Gambar 10. (a) Diagram Keterampilan Proses Sains

Klasifikasi; dan (b) Diagram Keterampilan Proses

Sains Kesimpulan Mahasiswa Pada Praktikum Fisika

Dasar 1 (Viskositas)

100%

0% 0% 0%

Diagram KPS Memperoleh dan

Memproses Data Praktikum Viskositas

Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil

Terampil Sangat Terampil

93%

7% 0% 0%

Diagram KPS Membuat Tabel Data

Praktikum Viskositas

Sangat Tidak Terampil Tidak Terampil

Terampil Sangat Terampil

95%

5% 0%

0%

Diagram Keterampilan Proses

Sains Observasi Mahasiswa

Pada Praktikum Fisika Dasar 1

(Viskositas)

Sangat Tidak

Baik

Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

(a)

74%

26%

0%

0%

Diagram Keterampilan Proses

Sains Prediksi Mahasiswa

Pada Praktikum Fisika Dasar

1 (Viskositas)

Sangat Tidak

Baik

Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

(b)

100%

0% 0% 0%

Diagram Keterampilan Proses

Sains Klasifikasi Mahasiswa

Pada Praktikum Fisika Dasar 1

(Viskositas)

Sangat Tidak

Baik

Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

87%

13%

0%

0%

Diagram Keterampilan Proses

Sains Kesimpulan Mahasiswa

Pada Praktikum Fisika Dasar 1

(Viskositas)

Sangat Tidak

Baik

Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

(b)

(a)

Page 8: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

Dari ketiga penelitian tersebut

menunjukkan bahwa mahasiswa

Pendidikan Fisika tidak memiliki

keterampilan proses sains yang tidak baik.

Hal ini disebabkan karena kurangnya

pengalaman mahasiswa dalam praktikum

fisika di SMA/MAN dan kurangnya

pengetahuan keterampilan proses sains

serta pedoman praktikum yang kurang

melatih keterampilan proses sains.

(2) Desain Produk

Tahap ini merupakan tahap rancangan

produk penuntun praktikum fisika dasar I

berbasis keterampilan proses dengan

model discovery learning pada materi.

Berikut desain produk yang dihasilkan:

a. Cover

Dirancang sesuai dengan judul

praktikum dan gambar-gambar yang

sesuai dengan perpaduan warna biru

dan merah maroon muda.

Gambar 11. Desain Cover

b. Isi penuntun praktikum.

Isi penuntun praktikum dibuat

menyerupai buku paket dengan warna

merah maroon sebagai batas atas dan

batas bawah serta diberi bingkai.

Margin yang digunakan kiri 4 cm,

kanan, bawah dan atas yaitu 3 cm.

Gambar 12. Desain Isi Penuntun Praktikum

(3) Hasil Validasi

Setelah produk dikembangkan

dilakukan validasi untuk mengetahui

kelayakan penuntun praktikum fisika dasar

I berbasis keterampilan proses sains

dengan model discovery learning yang

dikembangkan. Validasi dilakukan oleh

dua orang dosen ahli. Tahap validasi

dimaksudkan untuk menilai penuntun

praktikum agar valid dan dapat digunakan.

Penilaian tersebut terdiri dari beberapa

aspek yaitu dari segi materi dan media.

Hasil validasi penuntun praktikum fisika

dasar I berbasis keterampilan proses sains

oleh ahli materi tahap I dapat dilihat pada

Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Hasil Validasi tahap I Materi Penuntun

Praktikum

No Indikator Skor Kategori

1 Teknik Penyajian 2,75 Baik

2 Pendukung

Penyajian Materi 2,5

Tidak

Baik

3 Cakupan Materi 2,67 Baik

4 Akurasi Materi 3 Baik

5 Kemutakhiran 2

Tidak

Baik

6 Mengembangkan 3 Baik

Keterangan:

1. Logo Universitas

2. Nama

Laboratorium

3. Judul Praktikum

4. Gambar

Pendukung

5. Identitas

Praktikan

6. Program Studi

Keterangan:

1. Sub judul: Tujuan

Praktikum

2. Isi Tujuan

Praktikum

3. Sub Judul: Langkah

Discovery Learning

(Stimulation)

4. Isi

5. Gambar Pendukung

6. Halaman

Page 9: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

No Indikator Skor Kategori

Keterampilan

proses sains

7 Sesuai dengan

perkembangan

mahasiswa

2 Tidak

Baik

8 Komunikatif 2,5

Tidak

Baik

9 Dialogis dan

interaktif 2,5

Tidak

Baik

10 Lugas 2

Tidak

Baik

11 Konherensi dan

keruntutan alur

piker

2 Tidak

Baik

12 Penggunaaan 2,33

Tidak

Baik

Rata-Rata 2,44

Kategori Tidak Baik

Setelah dilakukan validasi tahap I

selanjutnya dilakukan revisi dan kemudian

diakukan validasi tahap II. Berikut hasil

validasi materi tahap II pada penuntun

praktikum.

Tabel 5. Hasil Validasi tahap II Materi Penuntun

Praktikum

No Indikator Skor Kategori

1 Teknik Penyajian 3 Baik

2 Pendukung

Penyajian Materi 2,83 Baik

3 Cakupan Materi 3 Baik

4 Akurasi Materi 3,25 Baik

5 Kemutakhiran 2

Tidak

Baik

6 Mengembangkan

Keterampilan

proses sains

3,25 Baik

7 Sesuai dengan

perkembangan

mahasiswa

2,5 Tidak

Baik

8 Komunikatif 3 Baik

9 Dialogis dan

interaktif 2

Tidak

Baik

10 Lugas 3 Baik

11 Konherensi dan

keruntutan alur

piker

3 Baik

12 Penggunaaan 3 Baik

Rata-Rata 2,78

Kategori Baik dengan revisi

Setelah pada tahap validasi tahap II,

ternyata didapatkan hasil bahwa penuntun

praktikum harus dilakukan validasi lagi.

Maka dari itu dilakukan revisi kemudian

dilanjutkan kembali untuk dilakukan revisi

tahap III. Berikut hasil validasi materi

tahap III pada penuntun praktikum.

Tabel 6. Hasil Validasi tahap III Materi

Penuntun Praktikum

No Indikator Skor Kategori

1 Teknik Penyajian 3,5

Sangat

Baik

2 Pendukung

Penyajian Materi 3,5

Sangat

Baik

3 Cakupan Materi 3,33

Sangat

Baik

4 Akurasi Materi 3,25 Baik

5 Kemutakhiran 3 Baik

6 Mengembangkan

Keterampilan

proses sains

3,5

Sangat

Baik

7 Sesuai dengan

perkembangan

mahasiswa

3,5

Sangat

Baik

8 Komunikatif 3 Baik

9 Dialogis dan

interaktif 3

Baik

10 Lugas 3 Baik

11 Konherensi dan

keruntutan alur

piker

3,5

Sangat

Baik

12 Penggunaaan 4

Sangat

Baik

Rata-Rata 3,34

Kategori Sangat Baik

Kemudian hasil validasi penuntun

praktikum fisika dasar I berbasis

keterampilan proses sains oleh ahli media

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Validasi Media Penuntun Praktikum

No Indikator Skor Kategori

1 Kesesuaian Isi

Penuntun 3

Baik

2 Penyajian 3,67

Sangat

Baik

3 Organisasi 3 Baik

4 Format 3,5 Sangat

Page 10: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

No Indikator Skor Kategori

Baik

5 Konsistensi 4

Sangat

Baik

6 Bentuk Ukuran

Huruf 3

Baik

7 Kebahasaan 3 Baik

8 Desain Penuntun 3 Baik

Jumlah 3,27

Kategori Baik

(4) Hasil Uji Coba

Penuntun praktikum yang telah

divalidasi kemudian dilakukan uji

kelompok kecil untuk melihat respon

mahasiswa terhadap penuntun yang

dikembangkan. Tabel 4 berikut

menunjukkan rekapitulasi respon

mahasiswa terhadap penuntun praktikum

Fisika Dasar I berbasis keterampilan

proses sains dengan menggunakan model

discovery learning. Hasil angket respon

mahasiswa terhadap penuntun praktikum

fisika dasar I berbasis keterampilan proses

sains dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi respon mahasiswa terhadap

penuntun praktikum

No Aspek Skor Kategori

1 Ketertarikan 3,17 Baik

3 Keruntutan 3,10 Baik

4 Kemudahan 3,06 Baik

Pembahasan

Penuntun yang dihasilkan yaitu

dengan menggunakan tahap-tahap

discovery learning dan pada setiap langkah

kerja terdapat seluruh keterampilan proses

sains. Produk dilakukan validasi untuk

mengetahui kelayakan sebuah produk

penuntun. Validasi menurut Tavakol dan

Dennick (2011:53) mengatakan bahwa

“Validity is concerned with the extent to

which an instrument measures what it is

intended to measure”. Maka dari itu perlu

dilakukan validasi terhadap produk yang

dikembangkan. Validasi yang dilakukan

berupa validasi materi dan validasi media.

Validasi materi dilakukan sebanyak 3

tahap sedangkan untuk validasi media

dilakukan sebanyak 1 kali. Hasil validasi

yang didapat diklasifikasikan menjadi 4

yaitu sangat baik, baik, tidak baik dan

sangat tidak baik (Widoyoko, 2014).

Berdasarkan validasi materi tahap I

pada Tabel 4, bahwa penuntun praktikum

berbasis keterampilan proses sains dengan

menggunakan model discovery learning

pada materi viskositas didapatkan hasil

sebesar 2,44 dengan kategori tidak baik,

yang artinya masih banyak yang perlu

diperbaiki dari segi penyusunan kalimat,

ketertautan antar kalimat, kesesuaian

dengan perkembangan sosial dan ilmu

pengetahuan, dan keterpahaman

mahasiswa terhadap pesan yang

disampaikan. Kemudian pada validasi

materi tahap II berdasarkan Tabel 5

didapatkan hasil yaitu sebesar 2,78 dengan

kriteria baik namun perlu dilakukan

beberapa revisi lagi. Selanjutnya pada

validasi materi tahap III berdasarkan Tabel

6 didapatkan hasil sebesar 3,34 dengan

kriteria sangat baik dan layak digunakan

Page 11: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

sehingga dapat dilanjutkan pada tahap

selanjutnya. Untuk hasil validasi media

berdasarkan Tabel 7 didapatkan hasil

sebesar 3,27 dengan kategori sangat baik.

Hasil dari revisi produk yang telah

divalidasi dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 13. Cover Sebelum Revisi (a), Cover

Setelah Revisi (b)

Gambar 14. Tampilan Tata Tertib Pelaksanaan

Praktikum sebelum revisi

Gambar 15. Tampilan Tata Tertib Pelaksanaan

Praktikum Setelah Revisi

Gambar 16. Tampilan Tata Tertib Penilaian, Sanksi

sebelum revisi

Gambar 17. Tampilan Tata tertib Penilaian, Sanksi

Setelah Revisi

Gambar 18. Tampilan Identifikasi Masalah

(Problem Statement) Sebelum Revisi

Gambar 19. Tampilan Identifikasi Masalah

(Problem Statement) Setelah Revisi

Gambar 20. Tampilan Langkah Kerja Sebelum

Revisi

(b) (a)

Page 12: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

Gambar 21. Tampilan Langkah Kerja Setelah

Revisi

Gambar 22. Tampilan Analisis Data Sebelum

Revisi

Gambar 23. Tampilan Analisis Data Setelah Revisi

Setelah produk penuntun praktikum

Fisika Dasar I berbasis keterampilan

proses sains menggunakan model

discovery learning pada materi viskositas

selesai validasi, dilakukanlah uji coba. Uji

coba dilakukan terhadap mahasiswa

Pendidikan Fisika Universitas Jambi. Uji

coba dilakukan dengan menggunakan

angket respon. Angket digunakan untuk

mengetahui tanggapan peserta didik

terhadap kegiatan pembelajaran yang

menggunakan perangkat praktikum

(Subamia, dkk, 2014:33). Angket respon

yang telah dibuat dilakukan analisis

validitas untuk menyatakan bahwa suatu

instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang hendak diukur.

Analisis validitas dilakukan dengan

validitas logis yang diperoleh dengan

usaha yang sangat hati-hati sehingga

secara logika instrumen itu dicapai

menurut validitas yang dikehendaki. Selain

itu validitas angket dilakukan dengan

berkonsultasi dengan pakar peneliti yaitu

dosen pembimbing.

Setelah dilakukan analisis validitas,

selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk

melihat ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal

yang berkaitan dengan konstruk

pernyataan dalam suatu bentuk kuisioner

(Sujarweni, 2015). Angket yang

digunakan menggunakan skala Likert,

untuk itu perlu dilakukan analisis

reliabilitas menggunakan koefisien Alpha

Cronbach’s, seperti pendapat Quansah

(2017:57), mengatakan bahwa “The

reliability estimate for items on a Likert

scale is measured using the reliability

method known as Cronbach Alpha”.

Analisis reliabilitas menggunakan

persamaan Alpha Cronchbach’s dengan

bantuan Microsoft Excel. Dari perhitungan

Page 13: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

menggunakan persamaan Alpha

Cronbach’s diperoleh nilai reliabilitas

angket sebesar r11= 0,7310 dengan

kategori memiliki reliabilitas yang tinggi,

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket

penelitian dapat dipercaya dan digunakan

untuk mengambil data respon mahasiswa

terhadap kelayakan penuntun praktikum

Fisika Dasar I. Setelah dilakukan analisis

reliabilitas kemudian diberikan produk

hasil pengembangan kepada mahasiswa

Pendidikan Fisika Universitas Jambi untuk

diujicobakan kemudian mahasiswa

diberikan angket respon. Angket respon

yang diberikan terdiri dari 3 aspek yaitu

ketertarikan, keruntutan dan kemudahan.

Keruntutan merupakan susunan

penyajian isi bahan ajar. Keruntutan bahan

ajar mempermudah peserta dalam belajar,

dan juga menuntun peserta untuk terbiasa

berpikir runtut (Wuryanto, 2010).

Berdasarkan Tabel 8, pada aspek

keruntutan didapatkan hasil sebesar 3,10

dengan kategori baik. Selanjutnya yaitu

pada aspek ketertarikan didapatkan hasil

sebesar 3,17 dengan kategori baik.

Siskawati, dkk (2016:74) menyatakkan

bahwa adanya suatu ketertarikan sifatnya

tetap di dalam diri seseorang yang sedang

mengalaminya terhadap hal tertentu dan

adanya rasa senang terhadap bidang atau

hal tersebut, sehingga seseorang

mendalaminya. Dari pernyataan tersebut

disesuaikan dengan skor yang didapatkan

bahwa pengguna saat menggunakan

produk yang dikembangkan memiliki rasa

senang sehingga ingin menggunakan

penuntun yang dikembangkan.

Untuk aspek kemudahan pada Tabel 8

didapatkan hasil sebesar 3,06 dengan

kategori baik. Faradila dan Soesanto

(2013:151) menyatakan bahwa,

penggunaan panduan pembelajaran

berhubungan dengan mudah atau tidaknya

buku digunakan oleh pembaca. Jika

komponen-komponen pada panduan dan

sulit dipelajari, pengguna panduan

pembelajaran cenderung mengurungkan

niatnya dalam mempelajari penuntun. Dari

skor dapat disimpulkan bahwa penuntun

yang dikembangkan tesebut mudah untuk

digunakan. Berdasarkan hasil angket

respon yang telah diisi oleh mahasiswa,

dapat disimpulkan bahwa respon

mahasiswa terhadap penuntun yang

dikembangkan dikategorikan baik

meskipun ada beberapa mahasiswa yang

beranggapan bahwa dengan menggunakan

penuntun yang telah dikembangkan ini

menemui kesulitan.

PENUTUP

Penelitian ini menghasilkan penuntun

praktikum Fisika Dasar I berbasis

keterampilan proses sains dengan

menggunakan model discovery learning

Page 14: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

pada materi viskositas. Hasil validasi

menunjukkan bahwa penuntun yang

dikembangkan ini dikategorikan baik dan

layak digunakan. Respon mahasiswa saat

menggunakan penuntun praktikum Fisika

Dasar I berbasis keterampilan proses sains

dengan menggunakan model discovery

learning pada materi viskositas

menunjukkan kategori baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aydın, A. 2013. Representation of Science

Process Skills in The Chemistry

Curricula for Grades 10, 11 And

12/Turkey. International Journal

of Education and Practice, 1(5),

51-63.

Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003.

Educational Research An

Introduction. United States of

America: Pearson Education, Inc.

Fajriani. 2017. Pengembangan Modul

Praktikum Kimia Dasar

Terintegrasi Ilmu Fisika

Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Fisika. Skripsi UIN Alauddin

Makassar

Faradila, R. S. N., & Soesanto, H. (2016).

Analisis Pengaruh Persepsi

Kemudahan Penggunaan dan

Persepsi Manfaat terhadap Minat

Beli dengan Kepercayaan Sebagai

Variabel Intervening (Studi pada

Pengunjung Toko Online

berrybenka. com di Kalangan

Mahasiswa Universitas

Diponegoro). Diponegoro Journal

of Management, 5(3), 239-250. Feyzýoðlu, B. 2009. An investigation of

the relationship between science

process skills with efficient

laboratory use and science

achievement in chemistry

education. Journal of Turkish

Science Education, 6(3), 114-132.

Hidayah, M. 2013. Model Pembelajaran

Asam Basa Berbasis SCS (Science

Process Skills) Melalui Kegiatan

Laboratorium Sebagai Wahana

Pendidikan Sains Siswa MTS.

Jurnal PHENOMENON, 2(1).

Karamustafaoglu, S. 2011. Improving the

Science Process Skills Ability of

Science Student Teachers Using I

Diagrams. Eurasian J. Phys. Chem.

Educ, 3(1):26-38

Kementrian Riset dan Teknologi

Pendidikan Tinggi. 2016. Panduan

Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi Tahun 2016. Jakarta:

Kemenristekdikti

Kilinc, A. 2007. The opinions of Turkish

highschool pupils on inquiry based

laboratory activities. TOJET: The

Turkish Online Journal of

Educational Technology, 6(4)

Kuswanto, 2017. Profil Kemampuan Awal

Keterampilan Proses Sains

Mahasiswa Baru Pendidikan

Fisika Tahun Ajaran 2016/2017

Dalam Melakukan Praktikum

Fisika Dasar I Di Universitas

Jambi. Skripsi tidak diterbitkan.

Jambi: FKIP PMIPA Universitas

Jambi.

Lestari, U. 2017. Deskripsi Keterampilan

Proses Sains Mahasiswa

Pendidikan Fisika Universitas

Jambi Pada Kegiatan Praktikum

Fisika Dasar I (Keterampilan

Proses Sains: Observasi, Prediksi,

Klasifikasi dan Kesimpulan).

Skripsi tidak diterbitkan. Jambi:

FKIP PMIPA Universitas Jambi.

Martaida, T., Nurdin Bukit dan Eva

Marlina Ginting. 2017. The Effect

of Discovery Learning Model on

Student’s Critical Thinking and

Cognitive Ability in Junior High

School. IOSR Journal of Research

& Method in Education (IOSR-

JRME), 7(6): 1-8

Page 15: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

Munandar, Kukuh. 2016. Pengenalan

Laboratorium IPA Biologi Sekolah.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Munayyaroh, dkk. 2013. Efektivitas

Pelaksanaan Asistensi Praktikum

Fisika Dasar II Terhadap Sikap

Sains Mahasiswa Semester II

Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadyah

Purworejo. Jurnal Berkala

Pendidikan Fisika, 3(2):116-119.

Muyanto, A. 2010. Pengembangan Bahan

Ajar, Online,

(https://aguswuryanto.wordpress.co

m/2010/09/02/pengembangan-

bahan-ajar), diakses 11 Januari

2018.

Normayanti. 2017. Deskripsi

Keterampilan Proses Sains

Mahasiswa Pendidikan Fisika

Universitas Jambi pada Kegiatan

Praktikum Fisika Dasar I (KPS:

Mendefinisikan Variabel Secara

Operasional, Mengukur,

Memperoleh dan Memproses Data,

dan Membuat Tabel Data). Skripsi

tidak diterbitkan. Jambi: FKIP

PMIPA Universitas Jambi.

Nurgiyantoro, B Gunawan, dan Marzuki.

2012. Statistik Terapan. Gadjah

Mada University Press: IKAPI

Octaviandari, Arniza Resti. 2016.

Pengembangan Modul Fisika

Berbasis Keterampilan Proses

Sains Pada Materi Alat-alat Optik

Untuk Peserta Didik SMP Kelas

VIII.Skripsi. Universitas Islam

Negeri Sunan Kali Jaga.

Yogyakarta

Quansah, F. 2017. The Use Of Cronbach

Alpha Reliability Estimate In

Research Among Students In

Public Universities In Ghana.

Africa Journal of Teacher

Education, A Journal of Spread

Corporation, 6(1): 56-64

Rezba, R J, Constance. SS, Ronald. F,

James. F, James. O, Harold. H J,

1995. Learning and Asseing

science process skills. Kndall:

Hunt publishing company

Santiani, S. 2013. Kemampuan

Keterampilan Proses Sains

Mahasiswa Fisika Stain Palangka

Raya Pada Praktikum Fisika

Dasar I. Edu Sains: Jurnal

Pendidikan Sains & Matematika,

1(2)

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian

Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Sheeba, M. N. (2013). An Anatomy of

Science Process Skills in The Light

of the Challenges to Realize

Science Instruction Leading to

Global Excellent in Education.

Education Confab, 2(14), 108-123.

Siskawati, M., Pargito, P., & Pujiati, P.

2016. Pengembangan Media

Pembelajaran Monopoli Untuk

Meningkatkan Minat Belajar

Geografi Siswa. Jurnal Studi

Sosial, 4(1): 72-80.

Subamia, I. D. P., Wahyuni, I. G. A. N. S.,

& Widiasih, N. N. 2014.

Pengembangan Perangkat

Penunjang Praktikum IPA SMP

Berbasis Lingkungan. Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran, 47(1):

29-39.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Susanti, E., Mohamad Jamhari dan

Samsurizal M. Suleman. 2016.

Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning Terhadap

Keterampilan Sains Dan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII Tentang

IPA SMP Advent Palu. Jurnal

Sains dan Teknologi Tadulako,

5(3):36-41.

Sutopo (2013). Improving Students’

Representational Skill And Generic

Science Skill Using

Representational Approach. Jurnal

Ilmu Pendidikan, 19(1):7-16

Page 16: PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN … ILMIAH... · PENUNTUN PRAKTIKUM VISKOSITAS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING Darmaji1),

Tavakol, Mohsen dan Reg Dennick. 2011.

Making sense of Cronbach’s alpha.

International Journal of Medical

Education. 2:53-55.

Tompoa, Bosman, Arifin Amad dan Muris

Murisa. 2016. The Development of

Discovery-Inquiry Learning Model

to Reduce the Science

Misconceptions of Junior High

School Students. International

Journal Of Environmental &

Science Education, 11(12):5666-

5686

Wardani, S. 2008. Pengembangan

keterampilan proses sains dalam

pembelajaran kromatografi lapis

tipis melalui praktikum skala

mikro. Jurnal Inovasi Pendidikan

Kimia, 2(2):317-322.

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik

Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zeidan, A.H., & Jayosi, M. R. 2015.

Science Process Skills and

Attitudes toward Science among

Palestinian Secondary School

Students. World Journal of

Education, 5(1):13-24