Top Banner
PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH MENGENAI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH, RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BEA BALIK NAMA TANAH DAN BANGUNAN, RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA, DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PERADILAN PAJAK Rapat Paripurna DPR-RI, 2S November 1996 REPUBLIK INDONESIA 283
27

PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Nov 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

PENJELASAN MENTERI KEUANGAN

MEWAKILI PEMERINTAH

MENGENAI RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG PAJAK DAERAH

DAN RETRIBUSI DAERAH, RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG BEA BALIK NAMA TANAH DAN BANGUNAN,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA, DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BADAN PERADILAN PAJAK

Rapat Paripurna DPR-RI, 2S November 1996 REPUBLIK INDONESIA

283

Page 2: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

PENJELASAN MENTERI KEUANGAN

MEWAKILI PEMERINTAH

MENGENAI RANCANGAN VNDANG-UNDANG

TENTANG PAJAK DAERAH

DAN RETRIBUSI DAERAH, RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG BEA BALIK NAMA TANAH DAN BANGUNAN,

RANCANGANUNDANG-UNDANGTENTANG

PENAGffiAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA, DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BADAN PERADILAN PAJAK

Rapat Paripurna DPR-RI, 25 November 1996

Saudara Ketua dan Anggota Dewan Yang Terhormat,

Perkenankanlah terlebih dahulu kami mengajak Saudara Ketua dan

para Anggota Dewan Yang Terhormat memanjatkan puji syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, karell1a berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat

menghadiri sidang yang mulia ini. Dengan izin Dewan Yang Terhormat, atas

nama Pemerintah, kami akan menyampaikan penjelasan mengenai empat

buah Rancangan Undang-undang (RUU) di bidang perpajakan, yaitu RUU

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, RUU tentang Bea Balik Nama

Tanah dan Bangunan, RUU tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa,

dan RUU tentang Badan Peradilan Pajak. Keempat Rancangan Undang­

undang tersebut mempunyai peranan dan kedudukan subsidi/bantuan

285

Page 3: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

pemerintah pusat maupun dari penerimaan negara yang diperuntukkan bagi

daerah yaitu PBB. Namun untuk dapat membiayai pembangunan prasarana

dan mutu pelayanan masyarakat yang lebih baik, alokasi dana tersebut

belum mencukupi kebutuhan.

U otuk itu, berbagai langkah guna meningkatkan penerimaan daerah perlu

diteruskan, dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat

dan dunia usaha. Secara nasional, berbagai jenis pungutan tersebut belum

memberikan sumbangan yang diharapkan bagi APBD Tiingkat I, apalagi

bagi APBD Tingkat II. Beberapa pungutan yang dilaksanakan Pemerintah

Daerah masih kurang seimbang jika dibandingkan antara hasil yang

diperoleh dengan biaya pemungutannya. Oleh karena itu diperlukan

penyederhanaan dan perbaikan jenis maupull struktur perpajakan daerah,

perbaikan sistem administrasi pajak dan retribusi daerah sejalan dengan

sistem perpajakan nasional.

Sebagaimana dimaklumi, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun

1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, disamping pcnerimaan

yang berasal dari pemerintah pllsat, pajak dan retribusi daerah ll1erup;l1~an

sllmber pendapatan daerah agar daerah dapat melaksanakan otonoril iny;\.

yaitu ll1ampu mengatur dan mengllrLIs rumah tangganya sendiri. Rancangan

Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang diajukan kepada

Dewan Yang Terhormat telah sejalan dcngan amanat undang-undang

tersebut, dan sekaligus untuk rriengganti Undang-undang Nomor 11 DI1

Talmn 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah dan Undang-undang

Nomor 12 Drt talmn 1957 tentang Peraturan

Dalam kaitan ini perlu dikemllkakan bahwa penyesuaian seluruh

Peraturan Daerah dengan Undang-undang ini (setelah disahkan nanti)

memerlukall \Vaktu sekitar lima tahun. Selanjutnya perlu ditegaskan pula

bahwa pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor belum akan

diberlakukan dalam \Vaktu dekat ini.

286

Page 4: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Saudara Ketua dan Anggota Dewan Yang Terhormat,

Landasan hukum sumlber-sumber penerimaan daerah akan makin

bertambah kuat dengan diajukannya kepada Dewan Yang Terhormat

Rancangan Undang-undang tentang Bea Balik Nama Tanah dan

Bangunan. Pengenaan Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan akan

memberikan tambahan penerimaan negara yang sebagian besar hasilnya

juga akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Pada dasarnya, RUU

ini telah sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan bahwa

bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Tanah sebagai bagian dari bumi, di samping memenuhi kebutuhan dasar

untuk papan dan lahan usaha, juga merupakan alat investasi yang sangat

menguntungkan. OIeh karena itu, bagi mereka yang memperoJeh hak atas

tanah wajar menyerahkan sebagian dari nilai ekonomi yang diperolehnya

kepada negara melalui pembayaran pajak, dalam hal terjadi transaksi.

Pengenaan Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan, yang merupakan pajak

atas transaksi, merupakan pula upaya untuk mengurangi rangsangan

spekulasi atas tanah.

Sidang Dewan Yang Terhormat,

Sebagaimana telah dikemukakan, kemandirian pembiayaan

pembangunan dimungkinkan apabila penerimaan negara dari sektor pajak

dapat terus ditingkatkan. Untuk itu peran serta masyarakat Wajib Pajak

daJam memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan

perpajakan sarigat diharapkan. Namun demikian, dalam kenyataannya

masih dijumpai adanya tunggakan pajak sebagai akibat tidak diJunasinya

utang pajak sebagaimana mestinya. Terhadap tunggakan pajak terse but

perlu dilakukan tindakan penagihan yang mempunyai kekuatan hukum yang

memaksa. Selama ini tindakan penagihan dimaksud dilakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1959 tentang Penagihan Pajak Negara

Dengan Surat Paksa. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1959 kurang

287

Page 5: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

dapat sepenuhnya mendukung pelaksanaan Undang-undang perpajakan

yang berlaku sekarang, sebabselain Undang-undang perpajakan telah

mengalami perubahan, juga karena adanya perkembangan kehidupan masyarakat yang dinamis. Oleh karena itu, diperlukan suatu undang­

undang yang dapat memenuhi perkembangan kehidupan masyarakat yang

dinamis.dapat mengatasi semua permasalahan yang timbul di masyarakat,

khususnya permasalahan mengenai tunggakan pajak sertadapat mernberikan

motivasi pcningkatan kepatuhan masyarakat Wajib PajakUndang-undang

penagihan pajak yang demikian itu diharapkan akan dapat memberikan

penekanan yang lebih pada k,eseimbangan an tara kepentingan masyarakat

Wajib Pajak dan kepentingan negara. Keseimbangan kepentingan tersebut

berapa pelaksanaan hak dan kewajiban oleh kedua belah pihak yang tidak

berat sebelah atau tidak memihak, adil, serasi dan selaras dalam \vujud tata

aturan yangjelas dan sederhana serta memberikan kcpastian hukum, yang

pada gilirannya dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Rancangan Undang-ulldang Pellagihan Dengan Surat Paksa yang

telah disaOlpaikan kepada Dewan Yang Terhormat, dimaksudkan untuk

mengatasi bcrbagai kelemalum penagihan pajak berdasarkan UU Nomor

19 Tallun 1959. RUU ini dimaksudkan pula sebagai landasan hukum dalam

pclaksanaan pcnagihan pajak yang melipllti pajak pusat (tcrmasuk Bea

Masuk. Cukai, Bea Balik Nama Tanah dan Bangullan) maupun pajak-pajak

daerah.

Sidaug Dewan Yang Tcrhormat,

Pengajuan Rancallgan Undang-undang Dadan Peradilan Pajak

dimaksudkan untuk 'mengganti Majelis Pertimbangan Pajak yang

dibentuk berdasarkan Regeling van het Beroep ill Belaslingzaken Slaalsblad

Tahun 1927 Nomor 29 dengan segala perubahan dan kendalanya. Seperti

diketahui. perkembangan perekonomian sebagai hasil pembangunan

nasional, telah meningkatkan kesadaran hukum masyarakat maupun jumlah

Wajib Pajak. Keadaan ini mendorong semakin besarnya potensi timbulnya

288

Page 6: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

sengketa di bidang perpajakan yang hams diselesaikan melalui Iembaga

peradilan. Majelis Pertimbangan Pajak kurang dapat mengantisipasi

berbagai perkembangan dimaksud, dan oIeh karen a itu diperlukan Iembaga

peradilan khusus di bidang perpajakan yang lebih kOlllprehensif serta

mampu menangani volume sengketa yang terns meningkat dengan maksud

agardapat menjamin hak dan kewajiban Wajib Pajak Illaupun negara, sesuai

dengan Undang-undang Perpajakan yang bam.

Amanat tentang pembentukan lembaga peradilan khusus di bidang perpajakan telah tegas dalam Undang-undang Nomor 6 Talmn 1983 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, yang antara lain mengatur

tentang badan peradilan pajak sebagai badan peradilan khusus dibidang

perpajakan. Mengenai hal mi, ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

juga menegaskan bahwa badan-badan peradilan khusus disamping badan­

badan peradilan yang sudah ada hanya dapat dibentuk dengan undang­

un dang. Dengan delllikian, Badan Peradilan Pajak pada hakekatnya mernpakan salah satu peJaksana kekuasaan kehakiman. Dalam kaitan itu,

badan peradilan yang diperlukan adalah Badan Peradilan yang khusus

memberikan putusan hukum atas sengketa di bidang perpajakan dengan proses yang sederhana, cepat dan murah.

Saudara Ketua dan Anggota Dewan Yang Terhormat,

Sekarang perkenankan kami menjelaskan pokok-pokok Rancangan Undang-undang yang telah disampaikan kepada Dewan Yang Terhormat. Pertama-tama, akan dijelaskan mengenai pokok-pokok Rancangan

Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, disusul Rancangan Undang-undang Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan, dilanjutkan dengan Rancangan Undang-undang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, dan

terakhir Rancangan Undang-undang Badan Peradilan Pajak.Rancangan

289

Page 7: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mengandung pokok­

pokok sebagai bcrikut. Pajak Daerah adalah iuran wajilb tanpa imbalan

langsung yang dapat dipaksakan. Pajak Daerah Tingkat I ditetapkan

sebanyak tiga jenis pajak dan untuk Daerah Tingkat enam jenis. Apabila

potensi pajaknya dipandang kurang memadai.

Daerah Tingkat I atau Daerah Tingkat II dapat tidak mem ungut salah

satu atau bcberapajenis pajak yang telah ditetapkan. Khusus untuk daerah

yang setingkat dengan Daerah Tingkat I tetapi tidak terbagi dalam Daerah

Tingkat II seperti DKI Jakarta, jllmlah jenis pajak yang dapat dipllngut

merupakan gabungan dari pajak untuk Daerah Tingkat I dan pajak untuk

Daerah Tingkat II.

Jcnis dan tarif pajak

Jenis dan tarif Pajak Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II adalah

sebagai berikut:

Pajak Daerah Tingkat J TarifPajak Paling Tillggi

a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 5%

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 10%

(BBNKB)

e. Pajak Bahan Bakal' Kendaraall Bermotor 5%

(PBBKB)

290

Page 8: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Pajak Daerah Tingkat n TarifPajak Paling Tinggi

a. Pajak Hotel dan Restonm 10%

b. Pajak Hiburan 35%

c. Pajak Reklame 25%

d. Pajak Penerangan lalan 10%

e. Pajak Pengambilan dan 20%

Pengolahan Galian Golongan E

f. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan 20%

Air Bawah Tanah dan Air Permukaan

Tarif paling tinggi untuk setiap jenis pajak ditetapkan dengan undang­

undang, sedangkan tarif definitif ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

atau Peraturan Daerah.

Penetapan tarif paling tinggi bertujuan memberi perlindungan kepada

masyarakat dari penetapan tarif yang terlalu membebani, sedangkan tarif

paling rendah tidak ditetapkan untuk memberi peluang kepada Pemerintah

Daerah mengatur sendiri besarnya tarif yang sesuai dengan kondisi

masyarakat di daerahnya.

Tarif seragam

Khusus tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBBKB), ditetapkan seragam untuk seluruh Indonesia dengan Peraturan Pemerintah. Penetapan tarif seragam untuk jenis-jenis pajak

tersebut diperlukan mengingat sifat mobilitas dari objek pajak yang

291

Page 9: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

bersangkutan, dan dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya bersifat netral

terhadap Wajib Pajak, sehingga dapat dihindarkan praktek pemanfaatan tarif pajak yang lebih rendah pada suatu daerah tertentu.

Jenis pajak lainllya

Dengan Peraturan Pemerintah, Pemerintah Pusat dapat menetapkan jenis pajak lainnya selain sembi Ian jenis pajak yang telah ditetapkan dalam

Rancangan Undang-undang ini, bila memenuhi kriteria: (a) bersifat

sebagai pajak dan bukan retribusi, (b) objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum, (e) potensinya memadai,dan

(d) tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif. Penetapanjenis pajak

lainnya dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan perekonomian daerah di masa mendatang yang mengakibatkan pergeseran potensi pajak

dengan tetap memperhatikan kesederhanaanjenis pajak.

Pajak Bahan Bakar Kendal'aan Bermotor

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ditetapkan paling tinggi 5%. Hasi I penerimaan pajak terse but sebesar 10% merupakan penerimaan Daerah

Tingkat I yang bersangkutan, dan 90% dibagihasilkan untuk pemerataan

kepada semua Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia. Ketentllan lebih

lanjut mengenai pembagian nasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

diatur dengan Peraturan Pemerintah"

Pcmungutan Pajak

Pemungutan pajak tidak dapat diborongkan. Pajak yang diatur dalam

Rancangan Undang-undang ini menganllt dua sistem pemllnglltan, yaitu

ditetapkan (official assessment) dan dibayar sendiri (self assessment). Dengan official assessment maka Wajib Pajak baru dapat membayar

pajak yang terutang setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh Kepala

Daerah melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen

292

Page 10: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

lain yang dipersamakan. Sedangkan dengan self assessment Wajib Pajak

diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, membayar

dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD).

Objek Retribusi

Retribusi Daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Objek

retribusinya adlalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah. Tidak semua jasa yang diberikan Pemerintah Daerah

dapat dipungut retribusinya, namun hanya jenis-jenis jasa tertentu yang

mcnurut pertimbangan sosinl ekonomi layak untuk dijadikan sebagai objek

retribusi. Objek retribusi dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu

Jasa UmllOl, Jasa Usaha, dan Perizinan Tertentu. Jasa UmuOl antara lain

pelayanan keselhatan, penyediaan terminal bis, dan pelayanan kebersihan.

Jasa Usaha antara lain penyewaan aset yang dimiliki/dikuasai Pernerintah

daerah, penyediaan tempat penginapan, usaha bengkel kendaraan, ternpat

pencucian mobil, penjllalan bibit. Perizinan Tertentu yang dapat dipungut

retribusi antara lain Izin Mendirikan Bangunan. Perizinan yang diberikan

kepada Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah tidak dikenakan retribusi

perizinan.

Penetapan Retribusi

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis-jenis retribllsi yang terrnasuk

dalarn golongan Retribusi Perizinan Tertentu ditetapkan dengan Peraturan

Pernerintah. Hal ini disebabkan perizinan tersebut walaupun merupakan

kcwenangan Pemerintah Daerah. NarnlJD pada umumnya rnernerlukan

koordinasi dengan instansi terkait. Sebagai contoh Izin Mendirikan

Bangunan memerlukan koolf"dinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum

dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Penetapan Retribusi

293

Page 11: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Jasa Vmum dan Jasa Vsaha dengan Peraturan Pemerintah dimaksudkan agar tertib dalam penerapannya, sehingga dapat memberikan kepastian bagi masyarakat dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata daerah yang bersangkutan.

Tarif Retribusi

Tarif retribusi adalah nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan untuk menghitung besarnya retribusi yang terutang. Tarif dapat ditentukan seragam atau dapat diadakan pembedaan mengenai golongan tarif sesuai dengan prinsip dan sasaran tarif tertentu. Misalnya, perbedaan retribusitempat rekreasi antara anak dan dewasa, retribusi parkir antara sepeda motor dan mobil, retribusi pasar antara kios dan los, retribusi sampahantara rumah tangga dan industri.

Besarnya tarif Retribusi Jasa Vmum· ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan. Tarif Retribusi Jasa Usaha ditctapkan oleh daerah sehingga dapat tercapai keuntungan yang Jayak, yaitu keuntungan yang dapat dianggap memadai jikajasa yang bersangkutan diselenggarakan oleh swasta.

Mengingatfungsiperizinandimaksudkanuntukmengadakanpembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan, maka pada dasarnya pemberian izin oleh Pemerintah Daerah tidak hams dipungut retribusi. Akan tetapi untuk melaksanakan fungsi tersebut, Pemerintah Daerah mungkin masih kekurangan biaya yang tidak selalu dapat dicukupi dari sumber-sumber penerimaan daerah, sehingga terhadap perizinan tertentu masih dipungut retribusi. Penetapan tarif Retribusi Perizinan Tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan.

294

Page 12: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Sanl<si dan Ketentuan Pidana

Dalam RUU ini diatur pula sanksi dan ketentuan pidana atas Wajib

Pajak maupun Wajib Retribusi, antara lain:

Bagi Wajib Pajak; apabilaberdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan

. lain, pajakyang terutangtidak atau kurang dibayar, atau SuratPemberitahuan

Pajak Daerah (SPTPD) tidak disampaikan dalam jangka waktu tertentu

dan setelah ditegur sccara tertulis, maka jumlah kekurangan pajak yang

terutang dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan.

Besamya bunga ini dihitungdari pajak yang ktirang atau terlambat dibayar

untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya

pajak.

Selain itu Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) atau mengisi dengan tidak benar

sehingga merugikan Pemcrintah Daerah1 diancam dengan pidana kurungan

paling lama satu talmn atau denda paling banyak dua kali jumlah pajak

yang terutang. Apabila Wajib Pajak tersebut melakukannya dcngan sengaja,

diancam dengal1l pi dana penjara paling lama dua talmn atau denda paling

banyak empat kalijumlah pajak yang terutang. Bagi Wajib Retribusi, yang

karena kcalpaanya tidak melaksanakan kewajibannya, diancam dengan

pi dana kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak empat

kalijumlah retribusi yangterutang.

Kctentuan Pidana ba~iPcjabat

RUU ini mengatl.lr pula ketentuan pidana bagi Pejabat, yaitu bagi Pejabat

yang karena kealpaannya memberitahl.lkan kepada pihak lain yang tidak

berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahl.lkan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, kecuali

295

Page 13: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang pengadilan, diancam dengan

pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak dua

juta rapiah.

Sedangkan apabila ha~ tersebut dilakukan dengan sengaja, diancam

dengan pidana kurungan paling lama satu tahlUn atau denda paling banyak

Rp 5.000.000,00 (Iimajuta rupiah).

Penyidik

Pejabat pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah diberi

wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak

pidana di bidang perpajakan daerah atau retribusi sebagaimana dimaksud

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Ketcntuan Peralihan

a. Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yang telah ada,sepanjang

terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi PerizinanTertentu sebagaimana

dimaksud dalam Rancangan Undang-undang ini,dinyatakan berlaku

paling lama tiga talmn sejak Rancangan Undang-undang ini ditetapkan

menjadi Undang-undang.

b. Peraturan Daerah tentang retribusi yang telah ada, sepanjang terkait

dengan retribusi jasa umum dan jasa usaha sebagaimana dimaksud

dalam Rancangan Undang-undang ini, dinyatakan berlaku paling lama

lima talmn sejak Rancangan Undang-undlang ini ditetapkan menjadi

Undang-undang.

e. Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi yang telah ada tetapi

tidak berdasarkan RUU inii, dinyatakan tetap berlaku selama satu tahun

sejak RUU ini disahkan sebagai Undang-undang.

296

Page 14: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Mekanisme Pengesahan

Mengenai mekanisme pengesahan, Rancangan Undang-undang

ini mengatur bahwa setiap pernturan daerah ten tang pajak daerah dan

retribusi daerah dapat disahkan atau ditolak atau diperintahkan untuk disempurnakan terlebih dahulu oleh Menteri Dalam Negeri dengan

memperhatikan pertimbangan Menteri Keuangan. Selanjutnya Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang di kemudian hari

ternyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi dapat diubah atau dlibatalkan oleh· Menteri Dalam Negeri dengan

memperhatikan pertimbangan Menteri Keuangan.

Saudara Ketua dan AnggotaDcwan Yang Terhormat,

Beralih kepada Rancangan Undang-undang Bea Balik Nama Tanah dan

Bangunan, berikut ini disampaikan pokok-pokok materi yang diatur dalam

RUU dimaksudl.

ObjekPajak

Objek pajak Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.'yang dapat berupa:

a. Tanah, termasuk tanaman di atasnya;

b. Tanah dan bangunan;

e. Bangunan.

Yang dimaksud dengan bangl1nan adalah konstniksi teknik yang

ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan, antara lain gedung, ramah, apartemen, kantor. P,erolehan hak atas tanah dan bangl1nan meliputi:

297

Page 15: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

a. Pemindahan hak, antara lain karena jual beli, tukar-menukar, hibah,hibah wasiat.

b. Pemberian hak baru, sebagai kelanjutan dari pelepasan hak, ataupun di luar pelepasan hak.

Hak atas tanah yang dimaksudkan dalam RUU ini adalah hak milik,

hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, dan hak milik atas satuan

rumah susun. Terhadap beberapa objek pajak, misalnya yang diperoleh oleh

perwakilan diplomatik, badan atau perwakilan organisasi internasional,

negara untuk pelaksanaan pembangunan, karena wakaf dan warisan, atau untuk digunakan kepentingan ibadah, tidak dikenakan Bea Balik Nama

Tanah dan Bangunan (BBNTB). Demikian pula atas perolehan hak dengan nilai sampai dengan Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rapiah) tidak

dikenakan BBNTB, yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang kemampuan ekonominya terbatas.

Tarifpajak

Besarnya tarif pajak ditetapkan sebesar 5 %. Dasar pengenaan pajak:

a. Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP).

NPOP dapat berupa harga transaksi atau nilai pasar objek pajak.

b. Apabila NPOP tidak diketahui atau lebih rendah dari pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan

Bangunan pada tahun terjadinya perolehan, maka dasar pengenaannya

adalah NJOP. Bila NJOP belum ditetapkan, Menteri Keuangan menetapkan besarnya NJOP Bumi dan Bangunan.

e. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) ditetapkan

sehesar Rp 20.000.000,00 (dua puluhjuta rupiah). Besarnya NPOPTKP

tersehut dapat diuhah dengan Peraturan Pemerintah.

298

Page 16: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Saat dan Tempat Pajak Yang Terutang

Saat yang menentukan pajak yang terutang atas perolehan hak atas

tanah dan bangunan, dalam hal jual beli adalah sejak tanggal dibuatnya

akta Pejabat Pembuat Akta Tanah, sedangkan untuk tukar-menukar adalah

sejak tanggal dicapainya pesetujuan. Pajak yang terutang harus dilunasi

paling lama pada saat terjadinya peroiehan hak tersebut. Tempat pajak yang terutang adalah wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II, atau Kotamadya

Daerah Tingkat II, atau Daerah Tingkat I untuk Kotamadya Administratif yang meliputi letak bumi dan atau bangunan.

Pelaporan

Wajib pajak melaporkan tentang terjadinya perolehan hak atas tanah

dan atau bangunan kepada Direktorat lenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah dan atau bangunan, dengan Surat Pemberitahuan

Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan (SPTB). SPTB tersebut harus.

disampaikan paling lama 30 hari sejak saat pajak terutang. Apabila SPTB

tersebut tidak disarnpaikan atau disarnpaikan melampaui batas waktu, dikenakan sanks:i administrasi.

Pcmbayal"an dan Pcnctapan

Wajib pajak rnembayar pajak yang terutang berdasarkan sistem self

assessment. Direktur lenderal Pajak dapat rnenerbitkan Surat Ketetapall Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan Kurang Bayar (SKBKB) atau Surat Ketetapan Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan

(SKBKBT), apabila berdasarkan hasil perneriksaan temyata jumlah pajak yang terutang kurang dibayar.

Penagihan

Direktur lenderal Pajak dapat rnenerbitkan Surat Tagihan Bea Balik

299

Page 17: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Nama Tanah dan Bangunan (STB) an tara lain apabila pajak yang terutang

tidak atau kurang dibayar. STB tersebut mempunyai kekuatan hukum yang

sama dengan surat ketetapan pajak, dan harus dilunasi dalam jangka waktu

satu bulan. Apabila tidak atau kurang dibayar pada waktunya, dapat ditagih

de:ngan Surat Paksa.

Keberatan dan Banding

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur

lenderal Pajak. Keberatan diajukan secara tertulis dan harus diajukan

daJam jangka waktu paling lama tiga bulan sejak tanggal diterimanya surat

ketetapan. Direktur lenderal Pajak dalam jangka waktu 12 bulan sejak

tanggal surat Keberatan diterima, harus mem beri keputusan atas keberatan

yang diajukan. Apabila jangka waktu terse but telah lewat dan Direktur

lenderal Pajak tidak memberikan suatu keputusan, maka keberatan tersebut

dianggap dikabulkan. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding

hanya kepada Badan Peradilan Pajak, dan pengajuan permohonan banding

terse but tidak menunda kewajiban pembayaran pajak dan pelaksanaan

penagihan pajak.

Pengembalian Kelcbihan Pembayaran

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian atas

kelebihan pembayaran pajak kepada Direktur lenderal Pajak. Direktur

lenderal Pajak harus memberikan keputusan dalam jallgka waktu paling

lama J 2 bulan sejak diterimanya permohonan. Apabila jumlah pajak yang

dibayar ternyata lebih besar daripada jum lah pajak yang terutang, Direktur

lenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Bea Balik Nama Tanah dan

Bangunan lebih Bayar (SKBLB). Apabila jangka waktu ] 2 bulan telah

lewat dan Direktur lenderal Pajak tidak memberi keputusan, permohonan

kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan.

300

Page 18: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Pembagian Hasil Penerimaan Pajak

Hasil penerimaan BeaBalik Nama Tanah dan Bangunan merupakan

penerimaan negara yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, dengan imbangan pembagian sekurang-kurangnya 80 % lIntlik

Pemerintah Daerah. Sebagian besar bagian penerimaan daerah tersebut

diberikan kepada Daerah Tingkat II. Imbangan pembagian hasil penerimaan

pajak tersebut dnatur dengan Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Bagi Pejabat

a. ApabiJa Wajib Pajak tidak dapat menyerahkan bukti pembayaran pajak,

maka:

Pejabat Pembuat Akta Tanah dilarang menandatangani akta

peralihan hak atas tanah.

Kepala Kantor Lelang Negara dilarang menandatangani risalah Ielang perolehan hakatas tanah dan atau bangunan.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten / Kotamadya dilarang memproses sertifikat hak atas tanah kepada pemegang haknya.

Pejabat umum lainnya yang melaksanakan pembuatan akta perikatan dilarang menandatanganiakta perikatan atas tanah dan

atau bangunan.

b. Pejabat Pembuat Akta Tanah, Kepala Kantor Lelang Negara, dan Pejabat Umum lainnya yang mclanggar larangan tersebut dikenakan sanksi administrasi berupadenda sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh

juta rupiah) untuk setiap pelanggaran.

e. Pejabat PembuatAkta Tanah, Kepala Kantor Lelang Negara dan Pejabat

301

Page 19: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Umum lainnya wajib melaporkan pembuatan akta, risalah lelang, atau

pembuatan akta pcrikatan kepada Oirektorat lenderal Pajak selambat­

lambatnya pada tanggal 10 bulan berikutnya. Jika ketentuan tersebut

dilanggar, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp

J 00.000,00 (scratus ribu rupiah) untuk setiap laporan.

Sidang Dewan, Yang Tcrhormat,

Selanjutnya izinkan kami menyampaikan pokok-pokok Rancangan

Undang-undang Penagihan Pajak Dengal1l Surat Paksa. Pelaksana

Pcnagihan

Oalam RUU ini, Menteri Keuangan berwenang menunjuk Pcjabat lIntllk

penagihan pajak pusat, sedangkan KepaJa Daerah benvenang menllnjllk

Pejabat untuk pCllagihall pajak daerah.

Pejabat untuk penagihan pajak pusat misa/nya Kepala Kantor Pelayanan

Pajak dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, sedangkan

Pcjabat untuk penagihan pajak dacrah misalnya Kepala Dinas Pendapatan

Dacrah. Pejabat tersebut bcnvenang mengangkat dan memberhentikan

lUfUsita Pajak, serta menerbitkan antara lain Surat Paksa, Surat Perintah

Mclaksanakan Penyitaan, Surat Perintah Penyanderaan.

Surat Paksa

Surat Paksa diterbitkan apabila Penanggung Pajak tidak melunasi

utang pajaknya sampai dengan tanggal jatun tempo pcmbayaran, atau

telah dilaksanakan Pcnagihan Seketika dan Sekaligus, atau Penanggung

Pajak tidak menepati ketentuan dalam keputusan pembcrian penundaan

atau angsuran pembayaran pajak. Surat Paksa diberitahukan oJeh Jurusita

Pajak kepada Penanggung Pajak di tempat tinggal, tempat usaha, tempat

kedudukan atau tempat lain yang memungkinkan.

302

Page 20: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Penyitaan

Penyitaan dilakukan berdasarkan Sura! Perintah Melaksilnakan

Penyitaan setelah lewat waktu 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan.

Penyitaan dilaksanakan sampai dengan nilai barang dan atau hak

yang dis ita diperkirakan cukup ,untuk melunasi utang pajak dan biaya

penagihan. Meskipun Wajib Pajak m~ngajukan keberatan, penyitaa~ tetap

dilaksanakan. Dalam kaitan itu, Penal'lggung Pajak dilarang me~in~ahkan

hak, memindahtangankan, membebani dengan hak tanggungan untuk

jaminan pelunasan utang, menyewakan atau meminjamkan barang yang \. . . '0., '" . .

telah dis ita.

Lelang

Penjualan secara Ie lang terhadap barang-barang yang telah dis ita merupakan tindak lanjut penagihan, karena ,Penanggung Pajaktidak

melunasi utang pajak. Sekalipun Penanggung Pajak telah melunasi

utang pajak temlasuk sanksi adrilil'listnisi; tecipi belum melunasi biaya

penagihannya, maka biaya penagihilll tersebut tetap dapat ditagih sampai

dengan pelaksanaan Ielang tanpamenerbitkan Surat Paksa atau SUI'at

Perintah Melaksanakan PenyitaaJi tersendiri. Dalam hal ini, Pejabat

bertindak sebagai penjual diilam' peiijualan ba:rang sitaan yang dilakukan

secara Ie lang melalui Kantor Lelang. Risalah lelang merupakan bukti

otentik sebagai dasar pendaftaran dan pengalihan hak bagi pembeli atau

pemenang Ielang. . I ) . ~.'

Hasil Ielang dipergunakan terlebih dabulu untuk melunasi biaya

penagihan yang belum dibay~r dan sisanya untuk membayar utang pajak.

Apabila hasil Ielang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi

biaya penagihan dan utang pajak, maka pelaksanaan Ie lang harus dihentikan

meskipun barang yang akan dilelang masih ada. Sisa barang tersebut beserta

303

Page 21: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

kelebihan uang hasilleIang dikembalikan olehPejabat kepada Penanggung

Pajak segera setelah pelaksanaan leIang.

Pencegahan

Terhadap Penanggung Pajak yang mempunyai jumlah utang pajak

sekurang-kurangya Rp 100.000.000.00 (seratus juta rupiah) dan diragukan

itikad baiknya dalam melunasi utang pajak, dapat dilakukan Pencegahan

meninggalkan fndonesia. Jangka waktu Pencegahan paling lama en am

bulan dan dapat diperpanjang untuk paling banyak dua kali masing-masing

enam bulan. Pencegahan terhadap Penanggung Pajak tidak mengakibatkan

hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan.

Penyanderaan

Penyancleraan merupakan salah satu upaya penagihan pajak yang

dilaksanakan dalam hal tidak ada upaya lain untuk memaksa Penanggung

Pajak melunasi utang pajaknya. Penyanderaan dilaksanakan apabila itikad

baik Penanggung Pajak diragukan, misalnya menyembunyikan harta

kekayaannya, sehingga tidak ada atau tidak ctlkup barang yang disita untuk

jaminan pelunasan utang pajak. Penyanderaan dilakukan berdasarkan

Surat Perintah Penyanderaan setelah mendapat izin tel1ulis dari Menteri

Keuangan atau Kepala Daerah Tingkat I. Jangka waktu penyanderaan

paling lama satu tahun. Penanggung Pajak dilepas dari Penyanderaan

apabila utang Pajak telah diIunasi, jangka waktu yang ditetapkan dalam

Surat Perintah Penyanderaan telah terpenuhi" berdasarkan putusan hakim

lladan Peradilan Pajak, atau berdasarkan pertimbangan Menteri Keuangan

atau Kepala Daerah Tingkat L

Gugalan

Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan terhadap pelaksanaan

Surat Paksa, Sita, Lelang dan Penyanderaan kepada Badan Peradilan

304

Page 22: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Pajak. Gugatan terse but tidak menunda pelaksanaan penagihan, dan tidak

dapat diajukan setelah lelang dilaksanakan. Gugatan pihak ketiga terhadap

kepemilikan barang-barang yang disita hanya dapat diajukan kepada

Pengadilan Negeri.

Ketentuan Khusus

Terhadap k,esalahan atau kekeliruan administratif dalam pelaksanaan

surat paksa, sita, Ielang dan penyanderaan, dapat dilakukan pembetllian.

Wajib Pajak tidak berhak menuntut pengembalian barang yang telah

dilelang walaupun putusan keberatan atau banding mengakibatkan lItang

pajak yang harus dibayar menjadi berkurang atau menyebabkan kelebihan

pembayaran pajak.

Ketentuan Pcralihan

Tindakan pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-lIndang Nomor

19 talmn 1959 yang belum diselesaikan pada saat Rancangan Undang­

llndallg illi disahkan menjadi Undang-undang, ditetapkan scbagai berikut:

a. dalam hal Surat Paksa sudah diterbitkan tetapi belum diserahkan

kepada penanggung pajak yang bersangkutan, Surat Paksa tersebut

dinyatakan batal demi hukum.

b. dalam hal Surat Paksa sudah diserahkan kepada yang bersangkutan,

pelaksanaan sita yang belum diproses diselesaikan berdasarkan

Undang-lLlndang ini.

e. dalam hal Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan sudah diterbitkan

tetapi belum dilaksanakan, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

tersebut dinyatakan batal demi hukum;d.dalam hal Ielang sudah

diproses tetapi belUln diselesaikan, tetap diselesaikan berdasarkall

Undang-undang lama;

305

Page 23: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Saudara Ketua dan Anggota Dewan Yang Terhormat,

Selanjutnya izinkan kami menjelaskan pokok-pokok materi yang diatur dalam Rancangan undang-undang yang keempat, yaitu Rancangan U ndang­

undang Badan Peradilan Pajak. Sebagaimana dimaklumi, Badan Peradilan

Pajak dibentuk untuk mcnyelesaikan sengketa di bidang perpajakan

sehubungan dengan permohonan banding Wajib Pajak atas keputusan keberatan yang ditetapkan Pejabat yang berwenang atau gugatan Wajib

Pajak terhadap pelaksanaan peraturan pemndang-undangan perpajakan di bidang penagihan.

Kedudukan

Badan Peradilan Pajak berkedudukan di ibukota negara dan apabila

diperlukan, dengan Keputusan Presiden dapat dibentuk Hadan Peradilan

Pajak yang tingkatnya sarna di tempat lain.

Susunan Badan Pcradilan Pajak

a. Badan Peradilan Pajak terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Paniteral dan Sekretaris. Pimpinan Badan Peradilan Pajak terdiri dari

seorang Ketua dan satu atau lebih \Vakil Ketua.l I

b. Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Anggota diangkat oleh Presiden untuk

masa jabatan selama lima tahun dan dapat diperpanjang untuk satu kali masa jabatan. Ketua, \Vakil Ketua, dan Hakim Anggota karena alasan tertentu dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan

hormat oleh Presiden atas usul Menteri Keuangan setelah mendengar

pendapat Mahkamah Agung.

c. Panitera, Wakil Panitera, dan Panitera Pengganti Badan Peradilan

306

Page 24: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Pajak diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Keuangan atas usul

Ketua Badan Peradilan Pajak.

Permohonan Banding

Terhadap satu keputusan hanya dapat diajukan satu surat permohonan banding. Permohonan banding terhadap besarnya jumlah pajak yang

terutang hanya dapat diajukan setelah jumlah pajak tersebut dilunJsi.

Permohonan banding dapat dicabut dengan pernyataan tertulis kepada Badan Peradilan Pajak.

Gugatan

Pihak yang mengajukan gugatan harus melunasi biaya pendaftaran

sebesar Rp l.000.000,00 (satujuta rupiah) yang wajib disetor ke kas negara

sebelul1l gugatan diajukan. Besarnya biaya tersebut dapat diubah oleh Menteri Keuangal1.

Pemeriksaal1

Pemeriksaan dilakukan· dalam dua cara yaitu pemeriksaan dengan

acara biasa, dan pcmeriksaan· dengan acara cepat. Pemeriksaan dengan

acara biasa dilakukan oleh Majelis Hakim, dan pemeriksaan ini sesuai

dengan ketentuan yang berlaku secara umum di bidang peradilan. Dalam pemeriksaan tersebut, Hakim Ketua melllanggil Pejabat yang keputusannya

dibanding/digugat dan dapal memanggil pelllohon banding/penggugat

untuk melllberikan keterangan lisan. Sedangkan pemeriksaan dengan acara

cepat dilakukan oleh Hakim Tunggal, antara lain pemeriksaan terhadap sengketa perpajakan tertentumisalnya sengketa perpajakan denganjumlah pajak yang disengketakan tidak melebihi Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), terhadap kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung, atau terhadap

pernyataan pencabutan gugatan.

307

I

Page 25: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Pembuktian

Alat bukti dan pembuktian dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum di bidang peradilan. Badan Peradilan Pajak menganut prinsip

pembuktian bebas.Untuk mendukung permohonan banding/gugatan, para

pihak dapat mengajukan bukti berupa surat atau tulisan" pengakuan para pihak, keterangan saksi, keterangan ahli dan atau bukti lain misalnya

rekaman, film, disket, kaset dan sejenisnya. Majelis sedapat mungkin mengusahakan bukti berupa surat atau tulisan sebelum menggunakan alat

bukti lain. Bukti berupa surat atau tulisan tidak terikat pada bentuknya.

Putusan

a. Putusan Badan Peradilan Pajak raerupakan putllsan akhir, bersifat tetap,

dan bukan merupakan keputusan Tata Usaha Negara. Oleh karena itu

terhadap putusan Badan Peradilan Pajak tidak dapat diajukan kasasi

maupun peninjauan kembali. Namun, demi kepentingan hukum kasasi dapat diajukan oleh laksa Agung.

b. Putusan diambil secara musyawarah dan apabila musyawarah tidak

dapat dieapai maka putusan diambil dengan suara terbanyak.

c. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa diambil dalam jangka waktu 12 bulan sejak permohonan bandinglgugatan diterima, dan apabila jangka waktu tersebut lewat maka diambil putllsan berupa mengabulkan

seluruh permohonan melalui pemeriksaan dengan acara cepat, dalam

jangka waktu 30 hari sejakjangka waktu 12 bulan tersebut lewat.

Pclaksanaan Putusan

Putusan Badan Peradilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dan tidak

memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan

perundang-undangan perpajakan mengatur lain. Dalam hal putusan

308

Page 26: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

mengakibatkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak maka kelebihan

tersebut dikembalikan denganditambah bunga sebesar dua persen scbulan

maksimum untuk 24 bulan. Putusan hams dilaksanakan oleh pejabat yang

berwenang dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal putusan diterima.

Ketentuan Peralihan

Surat permohonan banding yang diajukan kepada Majelis

PertimbanganPajak atau Lembaga Pe11imbangan Bca dan Cukai sebelum

tanggal I lanuari 1998 yang belum diputus, diperlakukan sebagai surat

banding yang diajukan berdasarkan Rancallgan Undang-undang ini. Surat

penTIohonan banding tcrsebut harns diputus dalam jangka waktu 36 bulan

sejak Rancangan Undang-undang int disahkan menjadi Undang-undang.

Gugatan terhadap pelaksanaanUndang-undang Perpajakan yang telah

diajukan ke Pengadilan lain sebelum tanggal I lanuari 1998 tetapdiperiksa

dan diputus oleh peradilan lain tcrsebut.

Sidang Dewan Yang Terhormat,

Pemcrintah menyadari bahwa meskipun empat Rancangan Undang­

undang bidang perpajakan telah disusun sebaik-baiknya dengan

mcmperhatikan berbagai aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya yang

berkembang, namun tidak te11utup kemungkinan adanya keJemahan

dan kekllrangan yang mcmerlukan penyempumaan dari Dewan Yang

Terhonnat. Oalam hubungan ini perlu kiranya. ditegaskan lagi bahwa RUU

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. RUU Bea Balik Nama Tanah dan

Bangllnan, RUU Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, dan RUU Badan

Peradilan Pajak, yang latar belakang maupun pokok-pokok materinya

bam saja disampaikan, dimaksudkan untuk memberikan landasan hukllm

yang lebih kokoh bagi sumber-sumber penerimaan negara khususnya

penerimaan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

309

Page 27: PENJELASAN MENTERI KEUANGAN MEWAKILI PEMERINTAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · mengenai rancangan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah, rancangan

Harapan kami, Dewan Yang Terhormat memberikan prioritas untuk

melakukan pembahasan terhadap empat Rancangan Undang-undang

dimaksud. Pemerintah yaknn, pengertian dan kerja sarna yang selama ini sudah terjalin dan terbina dengan sangat baik, kiranya dapat terus

dipertahankan dan bahkan ditingkatkan sehingga tugas bersama an tara

Dewan dan Pemcrintah untuk men ingkatkan kesejahteraan rakyat dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Akhimya, Pemerintah mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan

ketekunan Saudara Ketua dan para Anggota Dewan Yang Terhormat yang

telah mendengarkan serta menyimak penjelasan Pemerintah mengenai

RUU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, RUU Bea Balik Nama Tanah dan

Bangunan, RUU Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, dan RUU Badan

Peradilan Pajak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi usaha kita

bersama dalam mengemban amallat bangsa dan negara.Sekian dan terima

kasih.

310

A.n. Pemerintah

Menteri Keuangan,

ttd,

Mar'ie Muhammad