Top Banner
Muhammad Yamin Sanusi Pane PENJARINGAN TOKOH PENGGAGAS “BAHASA PERSATUAN INDONESIA menuju penganugerahan KEBAHASAAN TOKOH PAHLAWAN NASIONAL Mohammad Tabrani Persatuan Indonesia merupakan modal dasar atau—bahkan—yang paling mendasar untuk membangun manusia Indonesia. Unsur utama proyek pembangunan manusia yang berbangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Ke- indonesiaan sebagai sebuah bangsa dengan kehendak bersatu atas kesamaan bahasa (bukan kesamaan agama/etnis) telah digagas sehingga dapat diproyeksi ke belakang dan ke depan untuk mewujudkan Indonesia “Emas” pada tahun 2045. Untuk itu, berdasarkan arahan PP No. 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia, penganugerahan tokoh penggagas “Bahasa Persatu- an Indonesia” dilakukan oleh Badan Bahasa melalui program kegiatan Pusat Pembinaan guna meningkatkan ke- teladaan dan suasana kondusif dalam hal penggunaan bahasa Indonesia sebagai sarana pembangunan tersebut. Hasil kegiatan ini ditindaklanjuti untuk mengusulkan gelar tokoh pahlawan nasional. Undangan Tujuan Nomine Tokoh Berikut adalah tokoh terkait dengan peristiwa penggagasan “Bahasa Persatuan Indonesia”. Meskipun kalut atau khawatir akibat tekanan Belanda, tokoh ini dengan pendirian teguh dan sikap ramah memunculkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk membentuk bangsa Indonesia melalui Kongres Pemuda Indonesia Pertama yang diketuainya (1926). Tokoh ini membangkitkan semangat atau gairah kawan-kawan seperjuangan dalam pembentukan bangsa Indonesia dan menyatakan persetujuan atas munculnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (1926). Selanjutnya, ia mengusulkan pendirian Institut Bahasa Indonesia (1938). Dengan pengetahuan kesejarahan sangat dalam, tokoh ini mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan untuk membentuk bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda Indonesia Pertama (1926) dan mengusung hasil Kongres Pemuda Pertama ke Kongres Pemuda Indonesia Kedua (1928). Ketokohan dinilai dengan kriteria sebagai berikut 1.Berjasa terhadap bangsa dan negara 2.Berdampak luas 3.Menunjang pembangunan bangsa dan negara 4.Berkarya besar dan berharkat 5.Berjiwa konsisten Tahapan Kegiatan Kriteria Rekomendasi Semiloka Pengutamaan Bahasa Negara Kajian pendahuluan Penyusunan instrumen penilaian Permulaan pengisian matriks penilaian Penjaringan tokoh melalui aspirasi masyarakat Kajian akademik lanjutan Diskusi terpumpun para ahli terkait Penggalangan dukungan ke pemerintah daerah asal tokoh 1--18 Januari 2019 21 Januari 2019 25 Januari-- 30 April 2019 1 Maret--26 April 2019 30 April 2019 1 Agustus 2019 Penganugerahan kebahasaan tokoh 28 Oktober 2019 Pengusulan gelar tokoh pahlawan nasional 10 November 2019 10 Agustus 2018 (Lahir di Pamekasan, Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1904) (Lahir di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 14 November 1905) (Lahir di Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat pada tanggal 23 Agustus 1903) Pengungkapan tokoh penggagas lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini secara umum bertujuan membantu mencari solusi atas permasalahan persatuan bangsa yang sangat majemuk dan kompleks karena keragaman manusianya. Secara khusus, kegiatan ini ber- tujuan membangun kesadaran perlunya pe- martabatan bahasa Indonesia melalui penguatan pemahaman nilai kesejarahan lahirnya bahasa Indonesia yang menyatukan bangsa Indonesia. 1. Buku Dari Kongres Pemuda Indonesia Pertama ke Sumpah Pemuda (B. Sularto, 1986) 2. Buku Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai (Harimurti Kridalaksana (ed.), 1991) 3. Buku Masa-Masa Awal Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana, 2010) 4. Buku 45 Tahun Sumpah Pemuda (Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah, 1974) 5. Buku The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society (James Sneddon, 2003) Sumber informasi tokoh (sementara) Saran dan masukan serta informasi terkait ketokohan penggagas “Bahasa Persatuan Indonesia” diharapkan dapat disampaikan ke [email protected] 082223143258 (Anis) badanbahasakemdikbud paling lambat tanggal 30 April 2019. Ibu/Bapak/Saudara diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan Penjaringan Tokoh Penggagas “Bahasa Persatuan Indonesia” menuju penganugerahan kebahasaan Tokoh Pahlawan Nasional pada tahun 2019. #penggagasbahasapersatuan Ayo berpartisipasi melalui media sosial dengan tagar
1

Penjaringan Tokoh A4 - badanbahasa.kemdikbud.go.idbadanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files... · hasil Kongres Pemuda Pertama ke Kongres Pemuda Indonesia Kedua

May 01, 2019

Download

Documents

phamcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penjaringan Tokoh A4 - badanbahasa.kemdikbud.go.idbadanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files... · hasil Kongres Pemuda Pertama ke Kongres Pemuda Indonesia Kedua

Muhammad Yamin

Sanusi Pane

PENJARINGAN TOKOH PENGGAGAS“BAHASA PERSATUAN INDONESIA

menuju penganugerahan KEBAHASAAN TOKOH PAHLAWAN NASIONAL

Mohammad Tabrani

Persatuan Indonesia merupakan modal dasar atau—bahkan—yang paling mendasar untuk membangun manusiaIndonesia. Unsur utama proyek pembangunan manusia yang berbangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Ke-indonesiaan sebagai sebuah bangsa dengan kehendak bersatu atas kesamaan bahasa (bukan kesamaan agama/etnis) telah digagas sehingga dapat diproyeksi ke belakang dan ke depan untuk mewujudkan Indonesia “Emas” pada tahun 2045. Untuk itu, berdasarkan arahan PP No. 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia, penganugerahan tokoh penggagas “Bahasa Persatu-an Indonesia” dilakukan oleh Badan Bahasa melalui program kegiatan Pusat Pembinaan guna meningkatkan ke- teladaan dan suasana kondusif dalam hal penggunaan bahasa Indonesia sebagai sarana pembangunan tersebut.Hasil kegiatan ini ditindaklanjuti untuk mengusulkan gelar tokoh pahlawan nasional.

Undangan

Tujuan Nomine TokohBerikut adalah tokoh terkait dengan peristiwa penggagasan “Bahasa Persatuan Indonesia”.

Meskipun kalut atau khawatir akibat tekanan Belanda, tokoh ini dengan pendirian teguh dan sikap ramah memunculkan bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan untuk membentuk bangsa Indonesia melalui Kongres Pemuda Indonesia Pertama yang diketuainya (1926).

Tokoh ini membangkitkan semangat atau gairah kawan-kawan seperjuangan dalam pembentukan bangsa Indonesia dan menyatakan persetujuan atas munculnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (1926). Selanjutnya, ia mengusulkan pendirian Institut Bahasa Indonesia (1938).

Dengan pengetahuan kesejarahan sangat dalam, tokoh ini mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan untuk membentuk bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda Indonesia Pertama (1926) dan mengusung hasil Kongres Pemuda Pertama ke Kongres Pemuda Indonesia Kedua (1928).

Ketokohan dinilai dengan kriteria sebagai berikut1.Berjasa terhadap bangsa dan negara2.Berdampak luas 3.Menunjang pembangunan bangsa dan negara4.Berkarya besar dan berharkat5.Berjiwa konsisten

Tahapan Kegiatan

Kriteria

RekomendasiSemilokaPengutamaanBahasa Negara

Kajian pendahuluanPenyusunaninstrumen penilaian

Permulaanpengisian matrikspenilaian

Penjaringan tokohmelalui aspirasimasyarakat

Kajian akademiklanjutan

Diskusi terpumpunpara ahli terkait

Penggalangandukungan kepemerintahdaerah asal tokoh

1--18 Januari2019

21 Januari2019

25 Januari--30 April 2019

1 Maret--26April 2019

30 April2019

1 Agustus2019

Penganugerahankebahasaan tokoh

28 Oktober2019

Pengusulan gelar tokoh pahlawan nasional

10 November2019

10 Agustus2018

(Lahir di Pamekasan, Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1904)

(Lahir di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 14 November 1905)

(Lahir di Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat pada tanggal 23 Agustus 1903)

Pengungkapan tokoh penggagas lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini secara umum bertujuan membantu mencari solusi atas permasalahan persatuan bangsa yang sangat majemuk dan kompleks karena keragaman manusianya. Secara khusus, kegiatan ini ber-tujuan membangun kesadaran perlunya pe-martabatan bahasa Indonesia melalui penguatan pemahaman nilai kesejarahan lahirnya bahasa Indonesia yang menyatukan bangsa Indonesia.

1. Buku Dari Kongres Pemuda Indonesia Pertama ke Sumpah Pemuda (B. Sularto, 1986)

2. Buku Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai (Harimurti Kridalaksana (ed.), 1991)

3. Buku Masa-Masa Awal Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana, 2010)

4. Buku 45 Tahun Sumpah Pemuda (Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah, 1974)

5. Buku The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society (James Sneddon, 2003)

Sumber informasi tokoh (sementara)

Saran dan masukan serta informasi terkaitketokohan penggagas “Bahasa PersatuanIndonesia” diharapkan dapat disampaikan ke

[email protected]

082223143258 (Anis)

badanbahasakemdikbud

paling lambat tanggal 30 April 2019.

Ibu/Bapak/Saudara diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan Penjaringan Tokoh Penggagas “BahasaPersatuan Indonesia” menuju penganugerahan kebahasaan Tokoh Pahlawan Nasional pada tahun 2019.

#penggagasbahasapersatuanAyo berpartisipasi melalui media sosialdengan tagar