PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT 250 KPM DENGAN PEMBELAJARAN LATIHAN BERJENJANG DAN PENILAIAN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA SISWA KELAS VIIIA MTs MIFTAHUL ULUM RENGASPENDAWA KABUPATEN BREBES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Elly Fatmawati NIM : 2101401055 Program Studi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005
166
Embed
Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat 250 Kpm Dengan Pembelajaran Latihan Berjenjang Dan Penilaian Authentic Assessment Pada Siswa Kelas Viiia Mts Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten
Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat 250 Kpm Dengan Pembelajaran Latihan Berjenjang Dan Penilaian Authentic Assessment Pada Siswa Kelas Viiia Mts Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT 250 KPM
DENGAN PEMBELAJARAN LATIHAN BERJENJANG
DAN PENILAIAN AUTHENTIC ASSESSMENT
PADA SISWA KELAS VIIIA MTs MIFTAHUL ULUM
RENGASPENDAWA KABUPATEN BREBES
SKRIPSI
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh Nama : Elly Fatmawati
NIM : 2101401055
Program Studi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian
Skripsi.
Semarang, 14 September 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Wagiran, M.Hum. Drs. Subyantoro, M.Hum.
NIP 132058001 NIP 132005032
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 14 September 2005
Elly Fatmawati
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: “Berdoa, berpikir, berusaha, dan bersabar merupakan kunci keberhasilan.”
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih
sayang tulus, semangat, dan iringan doa dalam setiap
langkahku;
2. Kedua kakakku yang tiada henti memberikan semangat
kepada penulis;
3. Teman hidupku, dan sahabat-sahabatku yang
menciptakan rajutan kisah persahabatan yang indah, dan
tanpa pamrih kepada penulis; dan
4. Guru dan almamaterku yang mengantarkan langkahku.
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi ini dapat deselesaikan dengan baik.
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh
berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada,
1. Prof. Dr. Rustono M. Hu,. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
2. Drs. Moh Doyin, M.Si, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. Subyantoro, M.Hum., dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masuksn ide, dan dorongan sehingga skripsi ini
diselesaikan dengan baik.
4. Drs. Wagiran, M.Hum,, dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, masuksn ide, dan dorongan sehingga skripsi ini diselesaikan
dengan baik.
5. Semua dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan
ilmu dan pengalamannya kepada penulis.
6. Petugas TU Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, TU Fakultas Bahasa dan
Seni, dan petigas KOMBAT, yang telah membantudan memberikan
kemudahan dalam urusan administrasi dan peminjaman buku.
7. Semua pihak dan instansi yang membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.
Semarang, 14 September 2005
Penulis
vi
SARI
Fatmawati, Elly.2005. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat 250 Kpm
dengan Pembelajaran Latihan Berjenjang dan Penilaian Authentic Assessment pada Siswa Kelas VIII A MTs. Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Subyantoro, M.Hum., Pembimbing II: Drs. Wagiran, M.Hum.
Kata kunci: kemampuan membaca cepat, pembelajaran kontekstual, elemen authentic assessment
Pembelajaran membaca cepat mempunyai peranan penting dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kecepatan membaca sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang untuk menyerap segala macam informasi yang ada dalam media cetak maupun elektronik. Semua pendidik berharap agar para siswa mempunyai kecepatan membaca yang memadai. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pem,belajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran. Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru kelas pembelajaran membaca cepat kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan kecepatan membaca siswa berkisar antara 90-170 kata per menit, demikian pula pemahaman bacaan hanya mampu memahami sebesar 60%. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca cepat disebabkan pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini berasal dari siswa, sedangkan faktor eksternal berasal dari strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih menggunakan pola pembelajaran tradisional. Pemilihan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat berdasarkan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi yang memberikan kebebasan para guru untuk memilih teknik yang beragam disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi ingin memusatkan diri pada pengembangan seluruh kompetensi siswa termasuk keterampilan berbahasa yang didalamnya mencakup kemampuan membaca cepat sebagai salah satu kompetensi dasar membaca. Berdasarkan paparan di atas penelitian ini mengangkat permasalahan, yaitu (1) bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan menerapkan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan diadakan membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Tujuan yang kedua adalah
vii
mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Subjek dalam penelitian ini adalah kecepatan membaca cepat siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2004/2005. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca cepat dan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes. Tiap-tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data digunakan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, wawancara, dan jurnal. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Setelah dilakukan penelitian dalam dua siklus, dihasilkan simpulan bahwa pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment dapat meningkatkan kecepatan membaca siswa. Pada kondisi awal rata-rata kecepatan membaca siswa kelas VIII A hanya 148,03 kpm. Pada akhir siklus pertama meningkat menjadi 222,92 kpm. Hal ini menunjukkan kenaikan 74,89 kpm (50,59%). Pada akhir siklus II rata-rata kecepatan membaca siswa 251,56 kpm ada kenaikan sebesar 28,64 kpm (12,85%). Perubahan tingkah laku dalam penelitian ini adalah para siswa tampak lebih semangat, merasa senang, aktif mengikuti pembelajaran, dan berusaha meminimalisir kebiasaan yang salah dalam membaca, serta siswa merasa dihargai. Hasil penelitian tersebut saran yang dapat direkomendasikan antara lain: (1) guru Bahasa dan Sastra Indonesia seyogyanya berperan aktif sebagai inovator untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa; (2) guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan kemampuan membaca cepat; (3) pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam membelajarkan bidang garapannya; (4) para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca cepat.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii
PERNYATAAN................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... v
PRAKATA........................................................................................ vi
SARI.................................................................................................. vii
DAFTAR ISI..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1
Siswa yang tadinya tidak suka dengan membaca bacaan, sekarang
mulai tertarik dengan bacaan yang fiksi atau bacaan yang ilmiah. Mereka mulai
terbiasa dengan bacaan yang pengetahuan dengan cara membaca cepat. Bacaan
yang dekat dengan dunia siswa sangat membantu mereka memahami isi bacaan
98
sehingga mereka mampu menangkap isi bacaan dengan cepat dan tepat. Dengan
demikian, akan membuat mereka semakin tertarik pada bacaan lain. Siswa juga
sudah memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik.
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada
perubahan tingkah laku membaca yang positif pada siswa kelas VIIIA MTs
Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes. Hal ini ditunjukkan dengan
berkurangnya kebiasaan yang buruk dalam membaca dan rasa senang ketika siswa
ditugasi membaca. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
membaca cepat melalui pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment
dapat mengubah perilaku siswa kelas VIIIA dalam kegiatan membaca cepat.
Tabel 15 Perbandingan Observasi Penilaian Proses
Siklus I Siklus II Peningkatan Observasi
Penilaian proses
No Aspek yang dinilai
Jml nilai % Jml Nilai % I-II % 1. Kerja sama
dengan teman
74 63,25 109 93,16 35 47,30
2. Keaktifan 79 67,52 109 93,16 30 37,97
3. Sharing 74 63,25 113 96,58 39 52,70
4. Kekritisan siswa 66 56,41 94 80,34 28 42,42
5. Sikap siswa terhadap bacaan
77 65,81 109 93,16 32 41,56
6. Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran.
89 76,07 113 96,58 24 26,97
7. Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan
101 86,32 113 96,58 12 11,88
99
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan,
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum
Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment mengalami
peningkatan. Pada kondisi awal tidak ada siswa yang mempunyai kemampuan
membaca dengan kecepatan tinggi (> 250 kpm), pada siklus I berubah menjadi
ada sebanyak 2 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa. Yang
mempunyai kemampuan membaca dengan kecepatan memadai (200-249 kpm)
sebanyak 1 siswa, pada siklus I menjadi 34 siswa dan pada siklus II ada 19
siswa. Yang berkecepatan lambat atau rendah (150-199 kpm) sebanyak 8 siswa
pada siklus I berkurang menjadi 3 siswa dan pada siklus II sudah tidak ada.
Peningkatan kecepatan membaca siswa disebabkan siswa pada waktu kegiatan
pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen
authentic assessment serius mengikuti kegiatan belajar mengajar dan banyak
berlatih, serta mendapat penghargaan dari hasil kerjanya.
2. Perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten
Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran
100
kontekstual elemen authentic assessment mengalami perubahan. Perubahan
perilaku siswa dapat dilihat secara jelas saat proses pembelajaran. Berdasarkan
data observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang
masih melakukan keburukan dalam membaca cepat. Selama pelaksanaan
pembelajaran siklus II telah terjadi perubahan perilaku siswa. Para siswa
kelihatan lebih serius dalam melaksanakan kegiatan membaca, dan lebih
berusaha untuk mengurangi kebiasaan buruk dalam membaca. Mereka
melakukan kegiatan membaca dengan baik. Siswa selalu bekerja sama dengan
teman sebangkunya untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca cepatnya.
Dalam mengikuti pelajaran siswa aktif, tidak pasif. Siswa selalu bertanya
dengan guru tentang hal yang tidak diketahuinya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kontekstual elemen authentic
assessment dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat mengubah
perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif.
5.2 Saran
Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia berperan aktif sebagai inovator
untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi
siswa.
101
2. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan pendekatan
kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan
kemampuan membaca cepat.
3. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment
dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam
membelajarkan bidang garapannya.
4. Para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat
melakukan penelitian penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang
berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran
membaca cepat.
102
DAFTAR PUSTAKA
Alimah, Siti.1999. Tingkat KEM Wacana Berbahasa Jawa SLTP (studi kasus di SLTP N 3 Subah Kabupaten Batang).Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
Apriyanti, Tri. 2004. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan Teknik
Membaca Super Gaya Accelerated Learning pada Siswa Kelas II A SMP N 1 Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2003/2004. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Dirjen Pend.Dasar dan
Menengah. Depdiknas. 2003a. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah:
Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta:Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.
------------- 2003b. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.
------------- 2004a. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jakarta: Dirjen Pend.
Dasar dan Menengah. ------------- 2004b. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen
Pend. Dasar dan Menengah. -------------- 2004c. Pedoman Penilaian Afektif. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan
Menengah. Harjasujana, Ahmad.1996/1997. Membaca 2. Jakarta: Kurnia. Hernowo.2003. Quantum Reading. Bandung: MLC. Mulyanto.1998 Perbedaan KEM Siswa Kelas I SLTP dengan mengacu Buku
Krida Basa Jilid I Terbitan Intan Pariwara Klaten yang sesuai dan tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru. ---------- 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
103
--------- 2004a. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Bandung: CV Sinar Baru.
Pujito. 2000. Peningkatan KEM dengan Mengintensitaskan Kegiatan Membaca Koleksi Perpustakaan pada siswa Kelas 3 SLTP N 2 Jekulo Kudus Tahun 2000/2001. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.
Puskur. 2002. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan
Menengah. Sihabudin.1998. Perbedaan KEM Kelas 3 SMP dari Teks Buku Pelajaran Bahasa
Jawa Terbitan Aneka Ilmu yang sesuai dengan yang tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.
Soedarso.2002. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. Sumarsono, S.1998. Perbedaan KEM Kelas 1 SLTP dari Teks Bahasa Indonesia
yang sesuai dengan Tingkat Keterbacaannya. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.
Sulistyowati, Dwi. 2001. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Dengan
Teknik Pengontrolan KEM Siswa Kelas III SLTP N 1 Kudus Tahun Pelajaran 2000/2001. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
Suparyanto, Ibnu. 2002. Pengaruh KEM Terhadap Prestasi Belajar pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa SLTP. Skripsi.Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
Suyatmi. 1984. Keterampilan Membaca I. Surakarta: UNS Press. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. Wahyuningsih, Sri. 2000. Peningkatan KEM Dengan Pembelajaran Meresum
Bacaan pada Siswa Kelas 2 SLTP Ksatrian 1 Semarang. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia
Welasih, Asih. 2003. Optimalisasi Kecepatan E.feftif Membaca Siswa Kelas 2
SMU 01 Keling Jepara Dengan Menggunakan Metode OK5R. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.
104
Yatmin. 1998. Perbedaan KEM Siswa SLTP Kelas 1 Berdasarkan Teks Bacaan Buku Piwulang Basa jawa Jilid 1 Terbitan Yayasan Studi Bahasa Jawa Khantil Semarang yang sesuai Tingkat Keterbacaannya dengan yang tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.
105
106
SARI Fatmawati, Elly.2005. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat 250 Kpm
dengan Pembelajaran Kontekstual Eleman Authentic Assessment pada Siswa Kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Subyantoro, M.Hum., Pembimbing II: Drs. Wagiran, M.Hum.
Kata kunci: kemampuan membaca cepat, pembelajaran kontekstual, elemen authentic assessment
Pembelajaran membaca cepat mempunyai peranan penting dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kecepatan membaca sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang untuk menyerap segala macam informasi yang ada dalam media cetak maupun elektronik. Semua pendidik berharap agar para siswa mempunyai kecepatan membaca yang memadai. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca cepat disebabkan pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini berasal dari siswa, sedangkan faktor eksternal berasal dari strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih menggunakan pola pembelajaran tradisional. Pemilihan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat berdasarkan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi yang memberikan kebebasan para guru untuk memilih teknik yang beragam disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi ingin memusatkan diri pada pengembangan seluruh kompetensi siswa termasuk keterampilan berbahasa yang didalamnya mencakup kemampuan membaca cepat sebagai salah satu kompetensi dasar membaca. Berdasarkan paparan di atas penelitian ini mengangkat permasalahan, yaitu (1) bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan menerapkan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan diadakan membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Tujuan yang kedua adalah mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment.
107
Subjek dalam penelitian ini adalah kecepatan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2004/2005. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca cepat dan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes. Tiap-tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data digunakan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, wawancara, dan jurnal. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Setelah dilakukan penelitian dalam dua siklus, dihasilkan simpulan bahwa pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment dapat meningkatkan kecepatan membaca siswa. Pada kondisi awal rata-rata kecepatan membaca siswa kelas VIIIA hanya 144,8 kpm. Pada akhir siklus pertama meningkat menjadi 227,82 kpm. Hal ini menunjukkan kenaikan 83,02 kpm (57,33%). Pada akhir suklus II rata-rata kecepatn membaca siswa 251,59 kpm ada kenaikan sebesar 23,77 kpm (10,43%). Perubahan tingkah laku dalam penelitian ini adalah para siswa tampak lebih semangat, merasa senang, aktif mengikuti pembelajaran, dan berusaha meminimalisir kebiasaan yang salah dalam membaca, serta siswa merasa dihargai. Hasil penelitian tersebut saran yang dapat direkomendasikan antara lain: (1) guru Bahasa dan Sastra Indonesia seyogyanya berperan aktif sebagai inovator untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa; (2) guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan kemampuan membaca cepat; (3) pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam membelajarkan bidang garapannya; (4) para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca cepat.
108
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi. Semarang, September 2005 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Subyantoro, M.Hum Drs. Wagiran, M.Hum NIP 132005032 NIP 132050001
109
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, September 2005
Elly Fatmawati
110
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: “Berdoa, berpikir, berusaha, dan bersabar merupakan kunci keberhasilan.”
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang tulus, semangat, dan iringan doa dlam setiap langkahku;
2. Kedua kakakku yang tiada henti memberikan semangat kepada penulis;
3. Teman hidupku, dan sahabat-sahabatku yang menciptakan rajutan kisah persahabatan yang indah, dan tanpa pamrih kepada penulis; dan
4. Guru dan almamaterku.
111
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi
ini tidak terlepas dari bantuan pihak. Terima kasih kepada Drs. Subyantoro,
M.Hum. (pembimbing I) dan Drs. Wagiran, M.Hum. (pembimbing II) yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan, dan
bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis. Tidak lupa penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis;
2. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan arahan dan izin
penelitian kepada penulis;
3. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalaman
yang tidak terlupakan selama perkuliahan;
4. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Serta Dewan Guru MTs
Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes yang telah memberikan
izin penelitian dan bantuannya kepada penulis;
5. Teman hidupku dan teman-temanku yang telah memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal budi Bapak, Ibu, dan Saudara mendapat balasan yang
setimpal darai Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Semarang, September 2005
Penulis
112
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PETUGAS PERPUSTAKAAN
SIKLUS PERTAMA
1. Kapankah siswa mau memanfaatkan buku/koleksi perpustakaan sekolah?
2. Berapakah rata-rata siswa yang hadir ke perpustakaan untuk setiap
harinya?
3. Siswa yang datang ke perpustakaan itu untuk membaca, meminjam, atau
membaca lalu meminjamnya? Jelaskan!
4. Banyaknya siswa kelas VIIIA yang datang berkunjung dan memanfaatkan
buku/koleksi perpustakaan? Bagaimana jika dibandingkan dengan kelas
yang lain?
5. Bagaimanakah saran Anda kepada guru agar siswa semakin
tertarik/meningkat minat bacanya?
113
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PETUGAS PERPUSTAKAAN
SIKLUS KEDUA
1. Kapankah siswa mau memanfaatkan buku/koleksi perpustakaan sekolah?
2. Berapakah rata-rata siswa yang hadir ke perpustakaan untuk setiap
harinya, ada peningkatan atau tidak?
3. Siswa yang datang ke perpustakaan itu untuk membaca, meminjam, atau
membaca lalu meminjamnya? Jelaskan!
4. Semakin banyakkah siswa kelas VIIIA yang datang berkunjung dan
memanfaatkan buku/koleksi perpustakaan? Bagaimana jika dibandingkan
dengan kelas yang lain?
5. Bagaimanakah pendapat Anda terhadap minat bacanya?
114
HASIL WAWANCARA PETUGAS PERPUSTAKAAN
SIKLUS PERTAMA
Jawaban
1. Siswa memanfaatkan buku perpustakaan pada saat ada jam kosong atau
pada waktu istirahat baik pertama atau kedua setiap harinya.
2. Siswa yang berkunjung rata-rata 20 siswa setiap harinya.
3. Sebagian besar siswa datang hanya untuk melihat-lihat atau membaca
ditempat sedangkan sebagian kecil mau meminjam buku untuk dibawa
pulang.
4. Kelas VIIIA cukup banyak dibandingkan dengan kelas yang lain.
5. Agar para guru mau memberi tugas kepada siswanya untuk memanfaatkan
buku-buku di perpustakaan.
115
HASIL WAWANCARA PETUGAS PERPUSTAKAAN
SIKLUS KEDUA
Jawaban
1. Siswa memanfaatkan buku perpustakaan pada saat ada jam kosong atau
pada waktu istirahat baik pertama atau kedua setiap harinya.
2. Siswa yang berkunjung rata-rata meningkat menjadi 25 siswa setiap
harinya.
3. Sebagian besar siswa datang hanya untuk melihat-lihat atau membaca
ditempat. Namun siswa yang mau meminjam buku untuk dibawa pulang
semakin bertambah.
4. Kelas VIIIA cukup banyak dibandingkan dengan kelas yang lain, karena
ada tugas tertentu.
5. minat membaca siswa sedikit meningkat dibandingkan beberapa waktu
yang lalu. Hal ini kemungkinan besar karema ada dorongan/perintah dari
guru atau bahkan ada tugas dari guru sehingga semakin meningkat.
116
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan,
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A MTs Miftahul Ulum
Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment mengalami
peningkatan. Pada kondisi awal tidak ada siswa yang mempunyai kemampuan
membaca dengan kecepatan tinggi (> 250 kpm), pada siklus I berubah menjadi
ada sebanyak 2 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa. Yang
mempunyai kemampuan membaca dengan kecepatan memadai (200-249 kpm)
sebanyak 1 siswa, pada siklus I menjadi 34 siswa dan pada siklus II ada 19
siswa. Yang berkecepatan lambat atau rendah (150-199 kpm) sebanyak 8 siswa
pada siklus I berkurang menjadi 3 siswa dan pada siklus II sudah tidak ada.
Peningkatan kecepatan membaca siswa disebabkan siswa pada waktu kegiatan
pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen
authentic assessment serius mengikuti kegiatan belajar mengajar dan banyak
berlatih, serta mendapat penghargaan dari hasil kerjanya.
2. Perilaku siswa kelas VII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten
Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran
kontekstual elemen authentic assessment mengalami perubahan. Perubahan
perilaku siswa dapat dilihat secara jelas saat proses pembelajaran. Berdasarkan
101
data observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang
masih melakukan keburukan dalam membaca cepat. Selama pelaksanaan
pembelajaran siklus II telah terjadi perubahan perilaku siswa. Para siswa
kelihatan lebih serius dalam melaksanakan kegiatan membaca, dan lebih
berusaha untuk mengurangi kebiasaan buruk dalam membaca. Mereka
melakukan kegiatan membaca dengan baik. Siswa selalu bekerja sama dengan
teman sebangkunya untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca cepatnya.
Dalam mengikuti pelajaran siswa aktif, tidak pasif. Siswa selalu bertanya
dengan guru tentang hal yang tidak diketahuinya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kontekstual elemen authentic
assessment dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat mengubah
perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif.
5.2 Saran
Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia berperan aktif sebagai inovator
untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi
siswa.
2. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan pendekatan
kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan
kemampuan membaca cepat.
102
3. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment
dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam
membelajarkan bidang garapannya.
4. Para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat
melakukan penelitian penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang
berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran
membaca cepat.
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA
1. Bagaimana tanggapan kamu tentang bacaan yang disajikan?
2. Apakah kamu mudah dalam memahami bacaan itu? Mengapa?
3. Kesulitan apa yang kamu alami dalam memahami bacaan tersebut?
4. Jenis buku apa yang kamu suka?
5. Apakah kamu berkonsentrasi penuh dalam membaca?
6. Bagaimana gambaran isi bacaan tersebut?
7. Apakah kamu sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam
membaca?
8. Apakah kamu dalam membaca memberi tanda baca/cek pada bacaan?
9. Apa yang kamu peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini?
10. Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran yang telah dilakukan?
a. Bacaan yang disajikan cukup menarik, dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
b. Lumayan mudah. c. Belum mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah komik. e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi lumayan membuat saya harus menguras otak. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya memberi cek/tanda baca pada bacaan karena untuk
mempermudah saya. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM. j. Pembelajaran tadi lumayan menyenangkan, guru dalam menjelaskan
a. Bacaan yang disajikan baik, sesuai dengan standar baca, dan menarik. b. Lumayan mudah. c. Belum mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah majalah e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi lumayan mudah. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca, yaitu
masih melakukan subvokalisasi. h. Dalam membaca saya memberi cek/tanda baca pada bacaan karena untuk
mempermudah saya. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM. j. Pembelajaran tadi lumayan menyenangkan, guru dalam menjelaskan
mudah dipahami, dan saya suka dengan pembelajaran membaca cepat.
3. No. Responden : R-O30 KEM : 159 kpm
Kategori : sedang Jawaban:
a. Bacaan yang disajikan cukup menarik. b. Lumayan mudah. c. Saya sudah paham/jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi lumayan mudah. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca,
terutama subvokalisasi, vokalisasi, karena saya sudah terbiasa dengan kedua hal tersebut.
h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, serta saya merasa dihargai hasil karya saya, saya bisa mengukur kecepatan membaca saya kapan pun saya mau.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
a. Bacaan yang disajikan cukup menarik. b. Lumayan mudah. c. Saya sudah paham/jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah majalah. e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi lumayan mudah. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca,
terutama subvokalisasi, vokalisasi, regresi, karena saya sudah terbiasa dengan ketiga hal tersebut.
h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, serta saya merasa dihargai hasil karya saya, saya bisa mengukur kecepatan membaca saya kapan pun saya mau.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
a. Bacaan yang disajikan menarik. b. Mudah dipahami. c. Saya sudah paham/jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi lumayan mudah. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca,
terutama subvokalisasi, regresi karena saya sudah terbiasa dengan kedua hal tersebut.
h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, serta saya merasa dihargai hasil karya saya, saya bisa mengukur kecepatan membaca saya kapan pun saya mau.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
a. Bacaan yang disajikan menarik. b. Mudah. c. Saya sudah paham/jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya belum bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena baru
pertama kali melakukan pengukuran KEM. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca,
terutama subvokalisasi, regresi karena saya sudah terbiasa dengan kedua hal tersebut.
h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, serta saya merasa dihargai hasil karya saya, saya bisa mengukur kecepatan membaca saya kapan pun saya mau.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
a. Bacaan yang disajikan baik dan menarik. b. Lumayan mudah. c. Saya mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah komik. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena sudah
diajari cara berkonsentrasi. f. Isi bacaan tadi lumayan mudah. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, cara berkonsentrai, dan menghilangkan regresi.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
a. Bacaan yang disajikan baik dan menarik. b. Lumayan mudah. c. Saya mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah majalah. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena sudah
diajari cara berkonsentrasi. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, cara berkonsentrai, dan menghilangkan regresi.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami dan saya suka dengan pembelajaran membaca cepat.
a. Bacaan yang disajikan baik dan menarik. b. Lumayan mudah. c. Saya mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah majalah. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena sudah
diajari cara berkonsentrasi. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, cara berkonsentrai, dan menghilangkan regresi.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami dan saya
a. Bacaan yang disajikan baik dan menarik. b. Mudah. c. Saya mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena sudah
diajari cara berkonsentrasi. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, cara berkonsentrai, dan menghilangkan regresi.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami dan saya
a. Bacaan yang disajikan baik dan menarik. b. Mudah. c. Saya mengerti jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca karena sudah
diajari cara berkonsentrasi. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca.
h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, cara berkonsentrai, dan menghilangkan regresi.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami .
a. Bacaan yang disajikan menarik. b. Mudah. c. Saya sudah paham/jelas tentang bacaan. d. Buku yang saya sukai adalah koran. e. Saya sudah bisa berkonsentrasi penuh dalam membaca. f. Isi bacaan tadi mudah dipahami. g. Saya sudah bisa menghilangkan kebiasaan buruk dalam membaca. h. Dalam membaca saya tidak memberi cek/tanda baca pada bacaan. i. Yang saya peroleh dari kegiatan belajar pada hari ini adalah cara
pengukuran kecepatan membaca, dan KEM, serta saya merasa dihargai hasil karya saya, saya bisa mengukur kecepatan membaca saya kapan pun saya mau.
j. Pembelajaran tadi menyenangkan, guru dalam menjelaskan mudah dipahami.
105 106 107 108 109 110 111 112 113 114
115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
135 136 137 138 139 140 141 142 143 144
145 146 147 148 149 150 151 152 153 154
155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174
175 178 179 180 181 182 183 184 185 186
187 188 189 190 191 192 193 194 195 196
197 198 199 200 201 202 203 204 205 2060
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216
217 218 219 220 221 222 223 224 225 226
227 228 229 230 1 12 64 63 102 100
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I
PERTEMUAN 1
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Jenjang Pendidikan : MTs MU Rengaspendawa-Brebes
Tema : Kesenian
Unit : III
Kelas/ Semester : VIII/ II
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
(Budi Pekerti) : Menghargai waktu
(Life Skill) : Kecakapan lisan : Komunikasi tertulis
A. Standar Kompetensi
Mampu memahami ragam teks/bacaan dengan berbagai cara membaca:
membacakan teks untuk orang lain, membaca teks secara intensif, membaca
cepat, dan membaca memindai teks khusus.
B. Kompetensi Dasar
Membaca cepat 250 kata per menit
C. Indikator
• Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman.
• Mampu meningkatkan kecepatan membaca dengan:
(1) Metode gerak mata memperluas jangkauan mata, mengurangi regresi
(mengulang).
• Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75 %.
D. Materi Pokok
Teks ± 250, 500, atau 750 kata
Kecepatan membaca:
- mengukur kecepatan membaca
- latihan jangkauan mata I,II,III,IV
- latihan persepsi I,II,III,IV
- menjawab pertanyaan
E. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Teknik Waktu
1.
2.
Pendahuluan
a. Guru memberikan ilustrasi, betapa
kebutuhan membaca cepat semakin tinggi.
Setiap orang dituntut menjadi pembaca
yang baik.
b.Membaca cepat diperlukan ketika kita
ingin memperoleh gambaran isi bacaan
dengan cepat.
c. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-
hal yang menghambat kecepatan
membaca: membaca kata demi kata,
menyuarakan, dan regresi (mengulang)
d.Guru memberikan prosedur pembelajaran
pada hari itu.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada hari ini yaitu: (1) siswa dapat
mengukur kecepatan membaca untuk diri
sendiri dan teman, (2) siswa mampu
meningkatkan kecepatan membaca dengan
melakukan latihan jangkauan mata dan
persepsi,(3) siswa dapat menjawab
pertanyaan dengan peluang ketepatan 75%
Kegiatan Inti
a. Pengukuran awal kecepatan membaca
siswa. Guru membagikan teks untuk
mengukur kecepatan membaca. Dalam
Pemberian
ilustrasi
Tanya jawab
Ceramah
Ceramah
Latihan
mengukur
5’
70’
teks tersebut telah tercantumkan prosedur
pengukuran kecepatan membaca, jumlah
kata dalam teks, daftar kecepatan
membaca, dan soal-soal tes pemahaman.
Guru memberikan kartu data kepada setiap
siswa.
b.Dengan aba-aba bersama, siswa yang
membaca dengan kecepatan yang
menurutnya memadai, mengukur hasilnya,
dan menjawab soal pemahaman.
c. Guru meminta siswa untuk mencatat
kecepatan membacanya pada kartu data.
d.Guru meminta siswa untuk berpasang-
pasangan. Guru meminta siswa untuk
latihan jangkauan mata I,II,III,IV. Guru
membagikan bahan latihan kepada siswa,
dan dengan aba-aba bersama siswa
melakukan latihan tersebut.
e. Guru bersama siswa mengulas latihan
jangkauan mata tersebut, kemudian guru
meminta siswa untuk melanjutkan
kegiatan belajar dengan latihan persepsi
I,II,III,IV. Guru membagikan bahan
latihan persepsi kepada siswa dan dengan
aba-aba bersama siswa memulai latihan
persepsi tersebut.
f. Pengukuran kecepatan membaca siswa
kedua. Guru membagikan teks untuk
mengukur kecapatan membaca. Dalam
teks tersebut telah tercantumkan prosedur
pengukuran kecepatan membaca, jumlah
kecepatan
membaca
Authentic
assessment
Latihan
jangkauan
mata dengan
learning
community
Latihan
persepsi
dengan
learning
community
Pengukuran
kecepatan
membaca
setelah latihan
jangkauan
3.
kata dalam teks, daftar kecepatan
membaca, dan soal-soal tes pemahaman.
g.Guru meminta siswa untuk merefleksi
kebiasaan siswa dalam membaca dengan
mengisi daftar pertanyaan yang disediakan
oleh guru.
h.Siswa diminta menuliskan kecepatan
membacanya pada kartu data masing-
masing dan
mengumpulkan/menginventaris latihan
jangkauan mata dan fiksasi
Penutup
a. Siswa membuat catatan-catatan tentang
hasil yang diperolehnya dalam berlatih
membaca cepat.
b.Siswa mengisi jurnal siswa.
c. Guru meminta siswa di rumah untuk
latihan meningkatkan kecepatan
membacanya seperti yang dilakukan
disekolah dengan membaca buku yang
sesuai dengan kegemarannya/kesukaannya
yang dipinjam dari perpustakaan.
mata dan
fiksasi
Refleksi kebiasaan membaca
Authentic
assessment
Refleksi Pengisian Jurnal
Pekerjaan
rumah (PR)
5’
F. Sarana dan Sumber Pembelajaran
Sarana
• Teks untuk mengukur kecepatan membaca dan pemahamannya, yang telah
didesain lengkap: jumlah kata keseluruhan, daftar kecepatan membaca,
dan soal pengukuran pemahaman bacaan.
• Jam tangan/ stop wacth
Sumber Pembelajaran
• Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Soedarso, 2002.
• Membaca Cepat, Depdiknas. 2004.
G. Penilaian
1.Penilaian proses dilaksanakan selama proses pembelajaran
Kategori No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerja sama dengan teman
Keaktifan siswa
Sharing dengan teman
Kekritisan siswa
Sikap siswa terhadap bahan bacaan yang disajikan
Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran
Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan
Jumlah
Skala Penilaian: 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik
2. Penilaian Hasil
Kecepatan membaca dan pemahaman bacaan yang dicapai siswa di akhir
pertemuan.
-Kecepatan membaca yang dicapai:
Lebih dari 250 kpm : cepat (target yang diinginkan)
200-249 kpm : sedang
150-199 kpm : rendah
< 150 kpm : sangat rendah
- Tingkat Pemahaman
90-100 % : sangat baik
70-80 % : baik
50-60 % : sedang
30-40 % : kurang
10-20 % : sangat kurang
Semarang, 19 Mei 2005
Menyetujui
Guru Mata Pelajaran, Guru Pratikan,
Usnawati, S.Pd Elly Fatmawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
M. Nadiri, B.A
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I
PERTEMUAN 2
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Jenjang Pendidikan : MTs MU Rengaspendawa-Brebes
Tema : Kesenian
Unit : III
Kelas/ Semester : VIII/ II
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
(Budi Pekerti) : Menghargai waktu
(Life Skill) : Kecakapan lisan : Komunikasi tertulis
A. Standar Kompetensi
Mampu memahami ragam teks/bacaan dengan berbagai cara membaca:
membacakan teks untuk orang lain, membaca teks secara intensif, membaca
cepat, dan membaca memindai teks khusus.
B. Kompetensi Dasar
Membaca cepat 250 kata per menit
C. Indikator
• Mampu meningkatkan kecepatan membaca dengan:
(1) Metode gerak mata memperluas jangkauan mata, mengurangi regresi
(mengulang).
(2) Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara.
(3) Meningkatkan konsentrasi.
• Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75 %.
D. Materi Pokok
Teks ± 250, 500, atau 750 kata
Kecepatan membaca:
- mengukur kecepatan membaca
- latihan fiksasi
- menjawab pertanyaan
E. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Teknik Waktu
1.
2.
Pendahuluan
a. Guru mengecek kartu data masing-masing
siswa, kumpulan hasil latihan-latihan
pada pertemuan sebelumnya, dan tugas
rumah.
b.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada hari ini yaitu: (1) latihan
meningkatkan kecepatan membaca
dengan memperbaiki gerak mata,
sehingga kecepatan kecepatan membaca
dapat ditingkatkan menjadi 250 kpm.
Kegiatan inti
a. Guru meminta siswa untuk berpasangan
mengukur kecepatan membacanya. Satu
siswa membaca, temannya menghitung
kecepatan teman yang sedang membaca.
Kemudian mengerjakan soal pemahanan.
b.Guru mengulas hasil pengukuran.
c. Guru meminta siswa untuk berpasang-
pasangan melakukan latihan fiksasi.
latihan fiksasi I, dilanjutkan dengan
fiksasi II, III, IV. Guru membagi bahan
latihan dan memberi aba-aba dimulainya
latihan.
d.Guru mengulas kegiatan latihan yang
telah dilakukan siswa dan meminta siswa
Pengecekan
Ceramah
Pengukuran
kecepatan
membaca
Latihan fiksasi
dengan learning
community
Ceramah
5’
70’
3.
untuk mengumpulkan latihan tersebut.
e. Guru mengadakan perlombaan membaca
cepat. Guru membagikan teks kepada
siswa. Guru menyediakan kartu data
dalam bentuk kertas karton. Bagi siswa
yang sudah selesai membaca langsung
mengisi kertas karton tersebut yang ada di
depan kelas.
f. Guru meminta siswa untuk menjawab
soal pemahaman yang telah disediakan.
g.Siswa bersama guru membahas soal
pertanyaan tersebut (siswa mencocokkan
jawaban).
h.Guru meminta siswa untuk merekap
kecepatan membacanya pada kartu data
masing-masing.
i. Guru mengumumkan hasil perlombaan
tersebut.
Penutup
a. Siswa mengisi jurnal siswa.
b.Guru memberikan reward kepada siswa
yang kecepatannya dan pemahamannya
tinggi.
c. Guru memberikan tugas kepada siswa.
Perlombaan
membaca cepat
Mengerjakan soal
pemahaman
Authentic
assessment
Pengisian jurnal
Pemberian
reward
Pemberian PR
5’
F. Sarana dan Sumber Pembelajaran
Sarana
• Teks untuk mengukur kecepatan membaca dan pemahamannya, yang telah
didesain lengkap: jumlah kata keseluruhan, daftar kecepatan membaca,
dan soal pengukuran pemahaman bacaan.
• Jam tangan/ stop wacth
• Kertas karton
Sumber Pembelajaran
• Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Soedarso, 2002.
• Membaca Cepat, Depdiknas. 2004.
G. Penilaian
1.Penilaian proses dilaksanakan selama proses pembelajaran
Kategori No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerja sama dengan teman
Keaktifan siswa
Sharing dengan teman
Kekritisan siswa
Sikap siswa terhadap bahan bacaan yang disajikan
Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran
Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan
Jumlah
Skala Penilaian: 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik
2. Penilaian Hasil
Kecepatan membaca dan pemahaman bacaan yang dicapai siswa di akhir
pertemuan.
-Kecepatan membaca yang dicapai:
Lebih dari 250 kpm : cepat (target yang diinginkan)
200-249 kpm : sedang
150-199 kpm : rendah
< 150 kpm : sangat rendah
- Tingkat Pemahaman
90-100 % : sangat baik
70-80 % : baik
50-60 % : sedang
30-40 % : kurang
10-20 % : sangat kurang
Semarang, 19 Mei 2005
Menyetujui
Guru Mata Pelajaran, Guru Pratikan,
Usnawati, S.Pd Elly Fatmawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
M. Nadiri, B.A
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II
Pertemuan 1
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Jenjang Pendidikan : MTs MU Rengaspendawa-Brebes
Tema : Transportasi
Kelas/ Semester : VIII/ II
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
(Budi Pekerti) : Menghargai Waktu
(Life Skill) : Kecakapan lisan : Komunikasi tertulis
A. Standar Kompetensi
Mampu memahami ragam teks/bacaan dengan berbagai cara membaca:
membacakan teks untuk orang lain, membaca teks secara intensif, membaca
cepat, dan membaca memindai teks khusus.
B. Kompetensi Dasar
Membaca cepat 250 kata per menit
C. Indikator
• Mampu meningkatkan kecepatan membaca dengan
(1) metode gerak mata memperluas jangkauan mata, mengurangi regresi
(mengulang)
(2) meningkatkan konsentrasi
• Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75 %.
D. Materi Pokok
Teks ± 250, 500, atau 750 kata
Kecepatan membaca
Gerakan otot mata dan latihannya:
- Latihan I : Gerakan ke bawah
- Latihan II : Gerakan menyamping
- Latihan III : Pengurangan Bidang Baca.
- Latihan IV : Membaca kolom
- Latihan V : Gerakan pola S
E. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Teknik Waktu
1.
2.
Pendahuluan
a. Guru mengulas kembali tentang hasil
kecepatan membaca yang telah lalu yang
diadakan pada setiap pertemuan di siklus 1.
b.Guru mengecek kartu data masing-masing
siswa dan tugas rumah.
c. Guru memberikan penjelasan mengenai
manfaat membaca cepat, teknik membaca
cepat yang benar, memberi saran dan
pengarahan tentang latihan membaca cepat.
d.Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar siswa tidak jenuh/aktif mengikuti
pelajaran.
Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa untuk berpasangan
mengukur kecepatan membaca. Kemudian
dilanjutkan dengan mengerjakan soal
pemahaman.
b.Guru membahas pengukuran kecepatan
membaca yang telah dilakukan siswa.
c. Siswa secara berpasang-pasangan melakukan
latihan gerakan mata dengan diawali latihan
gerakan ke bawah. Dilanjutkan dengan
latihan II sampai dengan latihan ke V.
d.Guru mengulas hasil latihan siswa.
Ceramah
Pengecekan
kartu data
Ceramah
Pengukuran
kecepatan
membaca dengan
learning
community
Latihan gerakan
mata dengan
learning
community
5’
70’
3.
Kemudian guru meminta siswa untuk
mengukur kecepatan membacanya kembali.
e. Siswa mengukur kecepatan membaca
mereka. Guru membagikan teks untuk
mengukur kecepatan membaca.Dalam teks
tersebut telah tercantumkan prosedur
pengukuran kecepatan membaca, jumlah kata
dalam teks, daftar kecepatan membaca, dan
soal-soal tes pemahaman.
f. Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja
mereka(mencocokkan jawaban).
g.Guru meminta siswa untuk menuliskan
kecepatan membacanya pada kartu data dan
menginvestasi/mengumpulkan hasil kerjanya
(latihan gerakan mata).
Penutup
a. Siswa bersama guru mengadakan refleksi
terhadap proses pembelajaran hari itu.
b.Siswa mengisi jurnal siswa
c. Guru memberikan tugas rumah.
Ceramah
Pengukuran
kecepatan
membaca
P
engoreksian
Authentic
assessment
Refleksi
Pengisian jurnal
Pemberian PR
5’
F. Sarana dan Sumber Pembelajaran
Sarana
• Teks untuk mengukur kecepatan membaca dan pemahamannya, yang telah
didesain lengkap: jumlah kata keseluruhan, daftar kecepatan membaca,
dan soal pengukuran pemahaman bacaan.
• Bahan latihan gerakan otot mata ke bawah
• Bahan latihan gerakan otot mata menyamping
• Bahan latihan gerakan otot mata kolom
• Bahan latihan gerakan otot mata pola S
• Jam tangan/ stopwatch
Sumber Pembelajaran
• Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Soedarso, 2002.
• Membaca Cepat, Depdiknas. 2004
G. Penilaian
1.Penilaian proses dilaksanakan selama proses pembelajaran
Kategori No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerja sama dengan teman
Keaktifan siswa
Sharing dengan teman
Kekritisan siswa
Sikap siswa terhadap bahan bacaan yang disajikan
Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran
Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan
Jumlah
Skala Penilaian: 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik
2. Penilaian Hasil
Kecepatan membaca dan pemahaman bacaan yang dicapai siswa di akhir
pertemuan.
-Kecepatan membaca yang dicapai:
Lebih dari 250 kpm : cepat (target yang diinginkan)
200-249 kpm : sedang
150-199 kpm : rendah
< 150 kpm : sangat rendah
- Tingkat Pemahaman
90-100 % : sangat baik
70-80 % : baik
50-60 % : sedang
30-40 % : kurang
10-20 % : sangat kurang
Semarang, 19 Mei 2005
Menyetujui
Guru Mata Pelajaran, Guru Pratikan,
Usnawati, S.Pd Elly Fatmawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
M. Nadiri, B.A
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II
Pertemuan 2
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Jenjang Pendidikan : MTs MU Rengaspendawa-Brebes
Tema : Transportasi
Kelas/ Semester : VIII/ II
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
(Budi Pekerti) : Menghargai Waktu
(Life Skill) : Kecakapan lisan : Komunikasi tertulis
A. Standar Kompetensi
Mampu memahami ragam teks/bacaan dengan berbagai cara membaca:
membacakan teks untuk orang lain, membaca teks secara intensif, membaca
cepat, dan membaca memindai teks khusus.
B. Kompetensi Dasar
Membaca cepat 250 kata per menit
C. Indikator
• Mampu meningkatkan kecepatan membaca dengan
(1) metode gerak mata memperluas jangkauan mata, mengurangi regresi
(mengulang)
(2) meningkatkan konsentrasi
• Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75 %.
D. Materi Pokok
Teks ± 250, 500, atau 750 kata
Kecepatan membaca
- mengukur kecepatan membaca
- menjawab pertanyaan
E. Skenario Pembelajaran
No Kegiatan Teknik Waktu
1.
2.
Pendahuluan
a. Guru mengingatkan kembali materi yang
lalu dan menjelaskan hasil kemajuan
kecepatan membaca siswa.
b. Guru mengecek kartu data dan kumpulan
hasil kerja siswa, serta tugas rumah.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
saat itu, yaitu siswa dapat meningkatkan
kecepatan membaca, melatih konsentrasi
sehingga kecepatan membaca dapat
mencapai target 250 kata per menit
Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa mengukur kecepatan
membaca. Kemudian mengukur
pemahaman dengan menjawab soal
pemahaman.
b.Guru membahas pengukuran kecepatan
membaca siswa.
c. Guru melatihkan teknik membaca cepat
yaitu dengan melatih meningkatkan
konsentrasi dalam membaca.
d.Guru membagikan bahan latihan
konsentrasi dan memberikan aba-aba.
e. Siswa melatih konsentrasi dalam membaca
f. Guru membagikan teks bacaan untuk
mengetahui kecepatan membaca siswa.
Apakah siswa membaca dengan penuh
konsentrasi dan apakah kecepatan
Ilustrasi
Pengecekan
Ceramah
Pengukuran
kecepatan membaca
dengan
Latihan
konsentrasi
Pengukuran
kecepatan
membaca setelah
5’
70’
3.
membaca siswa meningkat setelah latihan
meningkatkan konsentrasi
g.Siswa menjawab pertanyaan.
h.Siswa mencatat hasil kecepatan
membacanya pada kartu data.
i. Guru meminta siswa untuk
mengistirahatkan mata sesuai dengan
instruksi guru
j. Guru meminta siswa untuk memberi
tanggapan hasil kerja temannya, yaitu baik
mengenai kecepatan membacanya maupun
hal-hal lain yang telah dikerjakan
temannya.
Penutup
a. Siswa mengisi jurnal siswa.
b.Guru menyimpulkan proses belajar yang
telah berlangsung.
latihan
konsentrasi
authentic
assessment
Mengistirahatkan
mata
authentic
assessment
Pengisian jurnal
5’
F. Sarana dan Sumber Pembelajaran
Sarana
• Teks untuk mengukur kecepatan membaca dan pemahamannya, yang telah
didesain lengkap: jumlah kata keseluruhan, daftar kecepatan membaca,
dan soal pengukuran pemahaman bacaan.
• Bahan latihan meningkatkan konsentrasi.
• Jam tangan/ stopwatch
Sumber Pembelajaran
• Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Soedarso, 2002.
• Membaca Cepat, Depdiknas. 2004
G. Penilaian
1.Penilaian proses dilaksanakan selama proses pembelajaran
Kategori No Aspek yang dinilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kerja sama dengan teman
Keaktifan siswa
Sharing dengan teman
Kekritisan siswa
Sikap siswa terhadap bahan bacaan yang disajikan
Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran
Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan
Jumlah
Skala Penilaian: 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik
2. Penilaian Hasil
Kecepatan membaca dan pemahaman bacaan yang dicapai siswa di akhir
pertemuan.
-Kecepatan membaca yang dicapai:
250- Lebih dari 250 kpm : cepat (target yang diinginkan)
200-249 kpm : sedang
150-199 kpm : rendah
< 150 kpm : sangat rendah
- Tingkat Pemahaman
90-100 % : sangat baik
70-80 % : baik
50-60 % : sedang
30-40 % : kurang
10-20 % : sangat kurang
Semarang, 20 Mei 2005
Menyetujui
Guru Mata Pelajaran, Guru Pratikan,
Usnawati, S.Pd Elly Fatmawati
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
M. Nadiri, B.A
MENGISTIRAHATKAN MATA
Instruksi
a. Letakkan kedua sikut Anda di atas meja. Bentuklah kedua telapak tangan Anda
seolah-olah menjadi dua mangkuk tempat mengistirahatkan mata Anda. Kata
“istirahat…..” di sini mempunyai pengertian yang amat penting. Jangan
menggunakan tekanan pada bola mata, karena hal ini akan menyebabkan latihan
tersebut tidak berguna. Anda harus nyaman.
b.Tutuplah mata Anda dan coba bayangkan sebuah gambar. Bayangkanlah diri
Anda sedang berdiri pada suatu kebun jagung yang kuning keemasan. Saat itu
adalah musim panas yang cerah. Tengoklah ke sekeliling Anda. Lihatlah ke kiri.
Di sana nampak pohon cemara yang menjulang tinggi ke angkasa. Lihatlah hal
itu mulai dari batang bawahnya menuju ke atas, lihatlah hal itu mulai dari
batang bawahnya menuju atas, lihatlah daun-daun menghijau berlatar warna
langit yang biru. Di atas langit, di bagian kanan tampak satu pesawat terbang
yang sedang melayang dari kiri ke kanan. Sekarang lihatlah bagian kaki Anda,
di sana tampak gerombolan bunga-bunga liar, yang berwarna merah terang dan
di kejauhan, di bagian sebelah kanan nampak ujung menara gereja yang
mencuat di kejauhan. Ingatlah bahwa kesemuanya ini harus dilakukan tanpa
menambah tekanan bagi mata Anda itu.
c. Pada saat Anda melepaskan kedua telapak tangan dan membuka mata, maka
keadaan di sekeliling Anda akan tampak menjadi lebih cerah dan mata menjadi
segar. Anda dapat merasakannya? Semoga mata Anda menjadi lebih segar.