PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF BERBAHASA (MEMBACA) ANAK MELALUI METODE SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK B2 MELATI BINAAN PKK KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syrat guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar NURWAHIDAH K. 10533 6573 10 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF BERBAHASA
(MEMBACA) ANAK MELALUI METODE SUKU KATA
DI TAMAN KANAK-KANAK B2 MELATI BINAAN
PKK KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syrat guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURWAHIDAH K. 10533 6573 10
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan yang (ain).
(AC-Insyirah, Q_.S,94: 6-7)
Ambillah waktu untuk Berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk untuk Bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk Berdo’a, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk
mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk Bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati Ambillah waktu
untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa lebih berarti
Ambillah waktu untuk Bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk Beramal itu adalah kunci menuju surga
Persembahan :
Kedua orang tuaku
Keluarga besarku
Teman-teman konversi Pendidikan
Bahasa Indonesia Angkatan 2010
Almamaterku
vi
ABSTRAK
NURWAHIDAH, 2013 “Peningkatan Kemampuan Kognitif Berbahasa
(Membaca) Anak Melalui Metode Suku Kata di Taman Kanak-Kanak Kelopok B2
Melati Binaan PKK Kabupaten Gowa. Skripsi. Dibimbing oleh Hambali, dan Hj.
Rahmiah B.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif (membaca
permulaan melalui penerapan metode Suku Kata Taman Kanak-Kanak Kelompok
B 2 Melati Binaan PKK Kabupaten Gowa. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan penelitian tindakan kelas. Prosedur pelaksanaan dalam penelitian
ini melalui tahapan-tahapan yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes
dan lembar observasi. Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes siklus I, dari 33 anak sebanyak 14
anak (42,42%) dengan kemampuan kognitif (membaca) dalam kategori sedang,
disusul kategori tinggi sebanyak 7 anak (21,21%) Kategori sangat baik sebanyak 0
anak (0%) dan anak dengan ketegori sangat rendah sebanyak 1 siswa (3.03%).
Selanjutnya berdasarkan nilai rata-rata kemampuan kognitif membaca permulaan
pada siklus pertama sebesar 61,36 di mana nilai rata-rata tersebut berada pada
interval 65-79 yang berarti sedang. Pada siklus II, dari 33 subjek penelitian,
sebanyak 11 anak (39,39%) dengan kemampuan kognitif (membaca) permulaan
dalam kategori sedang, disusui kategori tinggi sebanyak 6 anak (18,18%), kategori
sangat tinggi sebanyak 13 siswa (39,39%), dan tidak ada anak dengan ketegori
rendah dan sangat rendah.
Selanjutnya berdasarkan nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan pada
siklus kedua (lihat lampiran ) sebesar 81,84% di mana nilai rata-rata tersebut berada
pada interval 80-89 yang berarti tinggi. Penerapan metode Suku Kata dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan sesuai dengan pengamatan sikap
siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah Swt atas
segala berkah dan rahmat yang dicurahkan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Shalawat dan
salam senantiasa terkirim untuk Nabi Muhammad SAW dan doa keselamatan untuk
keluarga dan seluruh sahabat serta para Pengikut-Nya.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Kognitif Berbahasa
(membaca) Anak Didik melalui Metode Suku Kata Kelompok B2 Taman Kanank-
Kanak melalui Binaan PKK Kabupaten Gowa” dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu persyaratan akademik, guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah sesuatu pencapaian yang
sempurna seringkah penulis menghadapi keterbatasan, hambatan waktu luang,
dana dan tenaga. Namun, alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT dan doa bantuan,
petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak, rintangan dan hambatan dapat
teratasi hingga terwujudnya skripsi ini.
Secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. Hambali,
S.Pd., M. Hum selaku Pembimbing I dan Dra. Hj. Rahmiah B., M.Si. sebagai
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan petunjuk mulai dari penyusunan
proposal sampai pada skripsi ini.
viii
Teristimewa kepada Ayahanda, Ibunda, saudara tercinta serta teman
sepeijuangan yang telah memberikan kasih sayang, nasihat, serta memberikan
support kepada penulis, selama penulis menempuh pendidikan baik dalam suka
maupun duka.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Dr. H. Irwan Akib, M. Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum, selaku Dekan FKIP, Dra Munirah, M.Pd. selaku
Ketua Jurusan dan para dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan dibangku
kuliah, terutama mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
konversi 2010 kelas B atas segala dorongan, saran, dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis, kepada saudaraku terutama Maidah, Marlina, Subaedah,
Muhtar, Syamsuriani, serta pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu.
Akhirnya, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa pun.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya dan melindungi kita
semua. Amin
Makassar, Juni 2013
Penulis
ix
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v
MOTO ................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah. ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS . 7
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
1. Penelitian yang Relevan .......................................................... 7
2. Kemampuan Kognitif .............................................................. 8
B. Hubungan Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Kognitif .... 26.
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 34
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 36
x
9
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 37
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37
B. Lokasi Subjek dan Penelitian ...................................................... 37
C. Fokus Penelitian .......................................................................... 37
D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 43
G. Indikator Keberhasilan ................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 46
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 46
B. Pembahasan ................................................................................ 64
C. Perbandingan Hasil Belajar Anak Didik Siklus I dan Siklus II .. 67
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 68
A. Simpulan ...................................................................................... 68
B. Saran ........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, menjelaskan bahwa :"Pendidikan adalah
usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peseda dididk secara aktif mengembangkan potensi dirinya
memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa
dan Negara.
Anak merupakan bagian dari bangsa yang mempunyai tanggungjawab
dalam menyukseskan pendidikan dengan cara yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya yaitu memaksimalkan semua aspek perkembangan dari
aspek kognitif, bahasa, afektif, psikomator dan sosial.
Taman kanak-kanak (TK) adalah peletak awal pempelajaran yang
memberikan pondasi dasar persiapan tahap belajar selanjutnya. Perkembangan
berpikir di masa anak sangat pesat. Salah satu perkembangan yang paling pesat
adalah perkembangan bahasa sehingga fokus pemberian materi di jenjang TK
adalah pada pengembangan bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi utama
dalam kehidupan. Bekal utama dan pertama manusia dalam kehidupan
komunikasinya adalah bahasa. Penguasaan bahasa secara baik di masa usia dini
akan membekali anak untuk dapat terampil berbahasa di kemudian hari. Potensi
1
2
yang dimiliki anak perlu dikembangkan secara baik melalui stimulus yang aktif
dari berbagai pihak. Keterlibatan dan peran orang di sekitar anak dapat
membantu anak mengusai bahasa secara lebih maksimal. Dalam hal ini, gum
sebagai orang terdekat anak dilingkungan sekolah haruslah peka terhadap
perkembangan bahasa setiap anak didiknya.
Sebagaimana terdapat dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan
Belajar Taman Kanak-Kanak (Depdikbud dalam Moeslichatoen, 2004:3)
tujuan program kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu meletakan
dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta
yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Sedangkan mang lingkup program kegiatan belajar yang meliputi:
pengembangan moral Pancasila, agama, disiplin, perasan/emosi, dan
kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui
kegiatan yang dipersiapkan oleh gum meliputi pengembangan kemampuan
berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani.
Program pembelajaran dalam kurikulum TK/RA memadukan
aspek-aspek perkembangan anak didik secara utuh, yang mencakup bidang
pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar
(Depdiknas, 2006:4). Bidang pengembangan pembiasaan merupakan kegiatan
yang dilakukan secara terus menems yang ada dalam kehidupan sehari-hari
anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Sedangkan bidang kemampuan
dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan
3
kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Bidang
pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi aspek perkembangan
berbahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Ericson (dalam Zalza,2012)
memandang anak periode usia 4-6 tahun sebagai Fase Sense of Initiative. Pada
periode ini anak harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti
kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkungannya, maka anak
akan mampu mengembangkan prakarsa dan daya kreatifnya dan hal-hal yang
produktif dalam bidang yang disenanginya. Dalam hal upaya mengembangkan
kognisi anak, maka dapat dipergunakan metode-metode yang mampu
menggerakkan anak agar menumbuhkan berfikir, menalar, mampu menarik
kesimpulan dan membuat generalisasi.
Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa. Untuk
bisa membaca dan menulis, anak perlu mengenal beberapa kata dan beranjak
memahami kalimat. Dengan membaca, anak juga semakin banyak menambah
kosakata. Anak dapat belajar bahasa melalaui membaca buku cerita dengan
nyaring. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan anak tentang bunyi bahasa.
Pada usia Taman Kanak-Kanak perkembangan kognitif mempunyai
peranan yang penting, karena berkaitan dengan otak, sesuai dengan penelitian
Bloom bahwa sampai usia 4 tahun otak manusia berfungsi 50%, sampai usia 8
tahun otak manusia berfungsi 80 %, jadi sejak usia 8 tahun kecerdasan manusia
hanya bertambah 20%. Dengan demikian perlu perhatian yang lebih pada usia
Taman Kanak-Kanak Selama 4 tahun pertama dari kehidupannya,
4
perkembangan intelektual anak sama banyaknya dengan perkembangan selama
13 tahun berikut (Risnawati, 2011).
Untuk membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak maka
seorang guru harus lebih kreatif atau pintar dalam menentukan metode dan
membuat perencanaan pembelajaran, serta menyediakan media yang tepat
sehingga dapat memberikan semangat atau motivasi dalam belajar serta
menjadikan suasana belajar yang menyenangkan.
Berpijak dari hal tersebut, peneliti akan mencoba menerapkan metode
suku kata ini dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif berbahasa
anak dalam hal ini kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak Melati
Binaan PKK Kabupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
peningkatan kemampuan kognitif berbahasa (membaca) anak Melalui metode
suku Kata di Taman Kanak-Kanak Kelompok B 2 Melati Binaan PKK
Kabupaten Gowa?”
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti selaku) merancang
pemecahan masalah melalui tindakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan metode suku kata.
Metode ini digunakan karena dengan metode suku kata maka guru
dapat meningkatkan kemampuan kognitif (membaca) anak Taman
Kanak-kanak. Selain itu dengan metode tersebut anak-anak dengan mudah
5
memahami materi yang diajarkan guru. Berdasarkan alasan-alasan di atas,
maka untuk memecahkan permasalahan pembelajaran yang dialami Taman
Kanak-Kanak Kelompok B 2 Melati Binaan PKK Kabupaten Gowa dilakukan
tindakan yang sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas, yaitu:
1) Melakukan observasi langsung dalam pembelajaran khususnya belajar
membaca.
2) Menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa.
3) Menjalin hubungan kerja sama dengan guru lain di sekolah tersebut dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengajaran yang dilakukan.
4) Menyusun dan melaksanakan perangkat pembelajaran yang mengacu pada
penerapan metode suku kata dalam meningkatkan kemampuan kognitif
(membaca) anak.
5) Tindakan dalam penelitian ini direncanakan berlangsung dalam 2 siklus
tindakan pada setiap siklus dikatakan berhasil apabila telah > 85 % siswa
telah mencapai nilai paling rendah 65.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian untuk
meningkatkan kemampuan kognitif berbahasa (membaca) anak melalui metode
suku kata kelompok B2 di TK. Melati Binaan PKK Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi guru,
6
anak, orangtua maupun peneliti selanjutnya dan sebagai sarana peningkatan
wawasan dan juga ilmu bagi penulis sendiri khususnya bagaimana cara
meningkatkan motivasi belajar pada anak didik,
b. Manfaat Praktis
1) Bagi anak
Dapat meningkatkan perhatian, kreatifitas, dan perasaan senang
anak dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui metode suku kata
2) Bagi Guru
Menemukan cara mengatasi permasalahan yang dialami anak didik
melalui metode suku kata dalam meningkatkan kemampuan kognitif
berbahasa.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Program pembelajaran dalam kurikulum TK/RA memadukan
aspek-aspek perkembangan anak didik secara utuh, yang mencakup bidang
pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar.
Bidang pengembagan pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan
secara tems menerus yang ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga
menjadi kebiasaan yang baik. Sedangkan bidang kemampuan dasar
merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan
kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Salah
satu bidang pengembangan kemampuan dasar yang berhubungan dengan
intelegensi anak adalah aspek perkembangan kognitif.
Adapun penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang pernah dilakukan Yolarisa Ratriawan (2011) dengan
judul” Peningkatan Kecerdasan Kognitif Bagi Anak Didik Melalui
Permainan Balok Pada Kelompok A di TK Al Ikhlas Sentul pada Semester
Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.
Hasil penelitian dari penerapan metode permainan baiok ini adalah
1) Anak sudah mampu menyusun balok secara urut dan benar, 2) Pada
siklus I rata- rata kemampuan kognitif anak sebesar 58,5%%, pada siklus II
diperoleh rata-rata sebesar 79,5%, sehingga terjadi peningkatan kemapuan
7
8
kognitif anak dari siklus I ke siklus II sebesar 21%. Berdasarkan hasil
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode permainan balok
ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak (Zalsa,2012).
2. Kemampuan Kognitif
Perkembangan kognitif (intelektual) sebenarnya merupakan
perkembangan pikiran. Pikiran anak Anda adalah bagian dari otaknya yang
bertanggung jawab terhadap bahasa, pembentukan mental, pemahaman,
penyelesaian masalah, pandangan, penilaian, pemahaman sebab akibat,
serta ingatan. Bringuier (dalam Pungky, 2012) mengatakan bahwa
pengetahuan itu bukanlah salinan dari obyek dan juga bukan berbentuk
kesadaran apriori yang sudah ditetapkan di dalam diri subyek, ia bentukan
perseptual, oleh pertukaran antara organisme dan lingkungan dari sudut
tinjauan biologi dan antara fikiran dan objeknya menurut tinjauan kognitif,
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata-skema
sebagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya-dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru
dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan
ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang
menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan
dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun
kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan
sendirinya terhadap lingkungan. Salah satu bidang pengembangan
kemampuan dasar yang berhubungan dengan intelegensi anak adalah
9
aspek perkembangan kognitif. Kognitif lebih bersifat pasif atau statis yang
merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan
intelegensi lebih bersifat aktif yang merupakan aktualisasi atau
perwujudan dari daya atau potensi tersebut yang berupa aktivitas atau
perilaku. Perkembangan kemampuan kognitif adalah suatu proses berpikir
berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan
untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai
dalam suatu kebudayaan.
Menurut Nurani (2005:1-2), apabila dilihat dari peristilahan yang
sering ditukarpakaikan maka pada dasarnya istilah intelektual adalah sama
pengertiannya dengan kognitif.
Menurut Rahim (2010: 21) istilah kognisi berkaitan dengan
peristiwa mental yang terlibat dalam proses pengenalan tentang dunia,
yang sedikit banyak melibatkan pikiran atau berpikir. Oleh karena itu,
secara umum kata kognisi bisa dianggap bersinonim dengan kata berpikir
atau pikiran. Pada pembahasan berikutnya kedua istilah akan digunakan
secara bergantian sesuai konteks kalimatnya dan pendapat para ahli yang
mendefinisikan tentang hal tersebut. Potensi kognitif ditentukan pada saat
konsepsi (pembuahan) namun terwujud atau tidaknya potensi kognitif
tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang diberikan. Potensi
kognitif yang dibawa sejak lahir atau merupakan faktor keturunan yang
akan menentukan batas perkembangan tingkat intelegensi (batas
10
maksimal). Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan
individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
a. Perkembangan Kemampuan Kognitif
Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
(intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat
terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Perkembangan
kemampuan kognitif merupakan perwujudan dari kemampuan primer,
antara lain:
1) Kemampuan berbahasa (verbal comprehensiori)
2) Kemampuan mengingat (memory)
3) Kemampuan nalar atau berpikir logis (reasoning)
4) Kemampuan tilikan ruang (spatial factor)
5) Kemampuan bilangan (numerical ability)
6) Kemampuan menggunakan kata-kata (word fluence)
7) Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat (perceptual
speed)(Rini, 2012)
Ada 3 penjelasan mengenai perkembangan kognitif menurut
para ahli, yang dikutip oleh Nickma (2011) yang meliputi:
1) JeanPiaget
Mengemukakan konsep pokok perkembangan kognitif yang
meliputi Skema, Asimilasi, Akomodasi, dan Ekuilibrium.
11
2) Jerome Bruner
Mengemukakan teori perkembangan kognitif meliputi 6 hal:
a) Perkembangan intelektual yang ditandai variasi respon
terhadap stimulus.
b) Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual
c) Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan
kecakapan
d) Interaksi antara siswa dengan guru bagi perkembangan
kognitif
e) Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif
f) Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya
kemampuan menyelesaikan simultan.
3) Vygotsky
Ada tiga konsep yang dikemukakannya dalam teori ini, yaitu:
a) Keahlian kognitif dapat dipahami jika dianalisis dan
diinterpretasikan secara developmental. Kemampuan
kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk
diskursus.
b) Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan
sosiokultural, sedangkan perkembangan bahasa sendiri
diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa,
menyususn tata bahasa dan memilih ukuran penilaian secara
tepat. Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui
12
2 pendekatan, yaitu Navistik dan Empiristik.
c) Karakteristik perkembangan kognitif pada masa pertengahan
anak-anak adalah pemikiran operasional konkret. Pada tahap
ini anak-anak dapat melakukan operasi-operasi dengan
mengubah tindakan secara mental, memperlihatkan
keterampilan-keterampilan konservasi; penalaran secara
logis menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya di dalam
keadaan-keadaan konkret; tidak abstrak (misalnya, tidak
dapat membayangkan langkah-langkah persamaan aljbar);