Top Banner

of 13

Penilaian Maturitas Paru

Feb 26, 2018

Download

Documents

Jeanna Salima
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    1/13

    Penilaian Maturitas Paru-aru Bayi Menggunakan Ultrasound : Studi Objektif

    Menggunakan Histogram Gray-scale (GSH!

    "bstrak

    #ujuan: Untuk mengevaluasi kematangan paru-paru dengan menggunakan Ultrasound (USG),

    membandingkan subjektivitas dan tehnik gray-scale histogram (GSH) Metode: total !!

    kehamilan tunggal dievaluasi dan dibagi ke dalam " kelompok sebagai berikut : ## $anita

    dengan usia kehamilan "%-&' minggu dan $anita dengan usia kehamilan & minggu *ara

    $anita tersebut kemudian direncanakan untuk menjalani operasi saesar secara cyto (emergensi)

    atau secara elekti+ (direncanakan), sesuai dengan indikasi maternal-+etal masing-masing subjek

    penelitian *emeriksaan Ultrasound (US) dilakukan pada bidang sagital torso bayi, dengan tujuan

    melihat area hepar dan paru-paru janin aturitas paru janin dievaluasi secara subjekti+ dan

    dengan menggunakan tehnik GSH Setelah proses persalinan, kejadian distress perna+asan padabayi yang baru lahir kemudian dievaluasi nalisisnya dibedakan menjadi benar dan salah,

    perbandingan digunakan menggunakan uji c.emar Untuk membandingkan ekogenisitas paru/

    hepar menggunakan GSH dalam grup dengan atau tanpa distress perna+asan, digunakan uji t-test

    Hasil :perkiraan maturitas paru janin dengan evaluasi secara subjekti+ ditemukan tepat pada 0#

    kasus ('&,"1), dan meleset pada & kasus (0,%1) Sedangkan prediksi meturitas paru dengan

    menggunakan tehnik GSH ditemukan tepat pada '% kasus (!',&1) dan salah pada #2 kasus

    ("0,!1) (p 3 444) 5erdapat perbedaan signi+ikan pada rata-rata ekogenisitas paru/hepar pada

    grup bayi yang mengalami distress perna+asan dan yang tidak mengalami distress perna+asan

    (#4' banding #,"6 p 3 444") *ada kelompok usia kehamilan "% sampai &' minggu,

    pemeriksaan menggunakan GSH menunjukkan hasil sensitivitas, spesi+itas, dan akurasi sebesar#21, %2#1 dan %#1 $esim%ulan:7valuasi maturitas paru dengan menggunakan tehnik

    GSH lebih e+ekti+ daripada evaluasi menggunakan metode subjekti+ dalam memprediksi kejadian

    distress perna+asan pada bayi yang akan dilahirkan

    &ntroduction

    .eonatus premature dide+inisikan sebagai bayi yang baru lahir kurang dari usia gestasi &!

    minggu, menurut merican 8ollege o+ 9bstetrics and Gynecology and the merican cademy

    o+ *ediatrics elompok bayi premature ini terdiri atas bayi yang lahir pada usia gestasi yang

    berbeda-beda dengan varietas yang luas, yang sangat berhubungan dengan keadaan umum bayi

    yang bervariasi juga *erkembangan paru janin dimulai pada a$al usia gestasi, dan

    pertumbuhannya terus berjalan hingga masa kanak-kanak ;#

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    2/13

    sur+aktan pada paru sangatlah penting untuk mencegah kolapsnya alveolus6 sur+aktan merupakan

    campuran kompleks dari +os+olipid, lemak netral dan protein-protein yang diproduksi oleh sel

    alveolus tipe " pada usia kehamilan "4 minggu urangnya produksi sur+aktan akibat dari paru

    yang belum matur berkaitan erat dengan kejadian sindrom distress perna+asan atau hyaline

    membrane syndrome, dan prematuritas menjadi +aktor risiko utama terjadinya distress

    perna+asan pada bayi yang baru lahir =>S ;&S ialah

    kondisi maturnya paru-paru janin ketika dilahirkan >iagnosis =>S ditentukan secara klinis dan

    dari kebutuhan oksigen yang meningkat setelah kelahiran, ditambah dengan penemuan

    karakteristik radiogra+i reticulogranular pattern (ground-glass) dan air bronchograms >iagnosis

    bandingnya meliputi : transient tachypnea o+ the ne$born, sepsis, pneumonia dan air leak

    syndrome ejadian =>S menurun setelah usia gestasi &" minggu6 namun pada beberapa kasus

    masih dapat terjadi $alau pada bayi yang hampir mencapai usia aterm ;0S, =>S masih merupakan penyebab dari

    penyakit sistem perna+asan yang paling sering di .?8U (neonatal intensive care units) ;'S, dimana didapatkan angka kejadian sebesar #4@"41 dari semua kasus =>S

    >engan dikenalkannya US pada bidang obstetric, terdapat penurunan angka kejadian yang cukup

    signi+ikan, terutama berkat kemampuannya untuk memperkirakan usia kehamilan dengan tepat

    ?nsiden distress perna+asan menghilang pada usia kehamilan lanjut, namun =>S masih mungkin

    terjadi pada bayi yang dilahirkan pada masa kehamilan &2 minggu *ada sebuah studi yang

    dilakukan di >enmark pada tahun "44%, indsiden penyakit sistem perna+asan yang terjadi pada

    bayi yang dilahirkan melalui operasi S8 elekti+ yang dilakukan pada $anita dengan usia

    kehamilan diatas &! minggu dievaluasi dan ditemukan angka yang tidak sedikit dan tidak dapat

    dibiarkan ;!

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    3/13

    baru-baru ini, menunjukkan bah$a melakukan pemeriksaan yang bersi+at invasi+ pada $anita

    dengan usia kehamilan lebih dari & minggu tidak dapat dibenarkan ;##

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    4/13

    Usia kehamilan ditentukan oleh H*H5 dan dikon+irmasikan kembali dengan menggunakan US

    yang dilakukan pada usia kehamilan #& minggu

    riteria eksklusi yang digunakan meliputi : hipertensi, diabetes mellitus, dan perkiraan berat

    janin diba$ah #41 usia gestasi ;#!

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    5/13

    Gambar ': gambaran bidang sagital pada dada janin menunjukkan area hepar dan paru, dengan channel

    # diposisikan sebagai area paru dan channel " sebagai area hepar, dan terdapat kalkulasi otomatis yang

    didapatkan oleh GSH

    Bayi yang baru lahir kemudian dievaluasi perhari di bangsal obstetric atau .?8U =umah sakit

    SaDo *aulo, U.?C7S*, selama masa ra$atnya Berat badan bayi saat lahir dan pgar score pada

    menit pertama dan ke lima kemudian dievaluasi, dan usia gestasi ditentukan menggunakan

    metode the .e$ Ballard *aru-paru dari Bayi yang baru lahir dinyatakan matur, apabila bayi

    tersebut tidak membutuhkan intubasi orotrakeal atau masker oksigen =espiratory distress

    dinyatakan terjadi pada bayi yang mengalami transient tachypnea o+ ne$born atau =>S

    *eningkatan kinerja sistem perna+asan bayi yang baru lahir segera sesaat setelah bayi lahir di

    ruang bersalin ditunjukkan dengan dibutuhkannya ventilasi mekanis secara segera >ilakukan

    +oto -ray thora pada seluruh pasien yang dimasukkan ke dalam .?8U yang membutuhkan alat

    bantu na+as, dalam bentuk apapun 5erutama pada bayi premature 5idak dilakukan +oto thora

    -ray pada bayi aterm yang mengalami =>S namun menunjukkan perbaikan yang progresi+ pada

    0- hari pertama kehidupannya eputusan terapi menggunakan pengganti sur+aktan ditentukan

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    6/13

    dengan adanya tanda- tanda adanya distress perna+asan, ebutuhan oksigen yang meningkat

    secara progresi+ dan penemuan pada +oto -ray thora 5erapi pro+ilasksis menggunakan

    sur+aktan eksogen untuk bayi premature tidak dilakukan secara rutin dalam .?8U kami

    *enggunaan continuous positive air$ay pressure telah dilakukan sejak a$al di ruang bersalin

    bagi bayi premature yang menunjukkan tanda-tanda distress perna+asan lebih a$al Hal ini

    dilakukan dengan harapan penggunaan 8** sedini mungkin dapat membantu bayi premature

    tersebut mencapai kapasitas residu yang +ungsional, menstabilkan dinding thora dan

    mengurangi resistansi udara ;#%ata yang didapatkan kemudian dipindahkan pada lembar kerja ecel "44! (icroso+t 8orp,

    =edmond, L) yang kemudian dianalisis menggunakan penrangkat lunak S*SS so+t$are, versi

    #'4 untuk sistem operasi Lindo$s (S*SS ?nc, 8hicago, ?I) Untuk mengevaluasi hubungan

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    7/13

    dari ekogenisitas paru dan hepar satu sama lain menggunakan GSH dan usia kehamilan,

    digunakan *earsonMs correlation coe++icient (r) untuk membandingkan ketepatan kasil evaluasi

    maturitas paru janin dengan penggunaan US dengan metode subjekti+ dan GSH, dilakukan uji

    c.emar Untuk membandingkan pengukuran GSH paru dan hepar, dan juga hubungan antara

    hepar dan paru, pada kelompok bayi yang mengalami distress perna+asan dan bayi yang tidak

    mengalami distress perna+asan, digunakan uji paired StudentMs t-test $as used Untuk akurasi ,

    spesi+itas dan sensitivitas dan nilai predikti+ positi+ serta negati+nya dihitung untuk menentukan

    kemampuan masing-masing metode dalam memprediksi kejadian distress perna+asan dan

    mengevaluasi maturitas paru >alam semua analisis yang dilakukan, level signi+ikasi yang

    digunakan ialah pE444'

    Hasil

    5otal !! kehamilan tunggal dievaluasi, yang diantaranya didapatkan ## (#0,&1) kehamilan

    berada pada usia kehamilan "% sampai &' minggu dan (%'!1) lainnya berada pada usia

    kehamilan & minggu =ata-rata usia kehamilan subjek penelitian adalah &!4 (berkisar antara

    "% sampai 04 minggu) =ata-rata berat janin saat dilahirkan ialah "%0! g (berkisar antara #"'%

    hingga &2#' g) tidak satupun bayi baru lahir pada penelitian ini mengalami =>S, namun "4 bayi

    ("'21) menunjukkan beberapa gejala dan tanda distress perna+asan yang berbeda-beda

    derajatnya, yang kemudian diklasi+ikasikan ke dalam kejadian transient tachypnea o+ the

    ne$born >itemukan sebuah hubungan yang signi+ikan dan langsung antara gambaran

    ekogenisitas hepar dan paru janin yang dievaluasi menggunakan GSH (r 3 4!'6 p'444#) dan

    ditemukan sebuah kolerasi positi+ yang tidak signi+ikan antara ekogenisitas paru yang dievaluasi

    menggunakan GSH dengan usia gestasi (r 3 4#&6 p 3 4"'%) ditemukan sebuah kolerasi

    negati+ yang tidak signidikan antara ekogenisitas hepar yang dievaluasi menggunakan metode

    GSH dengan usia gestasi (r 3 @4##6 p 3 4) (Gambar ")

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    8/13

    Gambar " : (a) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas paru dan hepar yang dievaluasi

    menggunakan GSH (b) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas paru dan usia gestasi yang

    dievaluasi menggunakan GSH (c) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas hepar dan usia

    gestasi yang dievaluasi dengan GSH: gray-scale histogram

    Hasil evaluasi pemeriksaan US secara subjekti+ telah memprediksi 0# kasus ('&"1) dengan

    benar dan & (0%1) kasus salah 7valuasi menggunakan GSH telah berhasil memprediksikan

    '% (!'&1) kasus dengan benar dan hanya prediksi #2 ("0!1) kasus yang salah >alam

    membandingkan kedua metode, " (&&%1) kasus yang diklasi+ikasikan secara benar dengan

    GSH, mendapat evaluasi yang salah saat diperiksa secara subjekti+ >an Sembilan (##!1) kasus

    diklasi+ikasikan ke dalam prediksi yang benar mendapat evaluasi yang salah saat diperiksa

    dengan menggunakan GSH 9leh karena itu, korespondensi diskordansi mencapai &' (0''1)

    dari total kasus 5erdapat sebuah diskordan yang signi+ikan secara statistik (p 3 444) diantara

    kedua metode evaluasi tersebut >an dihasilkan kesimpulan, bah$a terdapat proporsi evaluasi

    yang benar lebih banyak pada pemeriksaan yang dilakukan menggunakan GSH (5abel #) *ada

    kelompok dengan usia kehamilan "% sampai &' minggu, Sembilan bayi yang lahir (%#%1)

    mengalami transient tachypnea o+ the ne$born elompok ini terdiri dari "" kasus, yang

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    9/13

    diantaranya #0 (&1) diklasi+ikasikan sebagai evaluasi yang benar dan % (&01) salah

    menggunakan US dengan metode subjekti+6 sedangkan pemeriksaan US dengan GSHnya

    menunjukkan 2 kasus diklasi+ikasikan dengan benar (0421) dan #& kasus diklasi+ikasikan

    JsalahK ('2#1) 5idak terdapat perbedaan yang signi+ikan secara statistic diantara kedua tehnik

    tersebut (p 3 4#%4) GSH menunjukkan tingkat sensitivitas, spesi+itas and keakuratan dalam

    memprediksi distress perna+asan sebesar #21, %2#1 dan %#1 (5abel ")

    5abel # : >istribusi hasil dari seluruh sampel

    Uji c.emar : p 3 444N6 n 3 nilai absolut 6 GSH 3 gray-scale histogram Nsigni+ikan secara statistik

    5abel " Hasil komparati+ dari " metode dalam memprediksi distress perna+asan

    GSH, gray-scale histogram6 **F, positive predictive value6 .*F, negative predictive value6 *I=, positive

    likelihood ratio6 and .I=, negative likelihood ratio

    *ada kelompok $anita dengan usia kehamilan & minggu, Sembilan bayi yang dilahirkan

    (%#%1) mengalami transitory tachypnea o+ the ne$born elompok ini terdiri dari '' patients,

    dengan "! kasus diklasi+ikasikan ke dalam JbenarK (02#1) dan "% klasi+ikasi JsalahK ('421)

    dengan evaluasi US secara subjekti+6 sedangkan evaluasi GSH memprediksi 02 kasus dengan

    benar (%2#1) dan hasil evaluasi masuk dalam kategori JsalahK(#421) 5erdapat perbedaan

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    10/13

    yang signi+ikan secara statistic antara hasil yang didapat dari kedua tehnik tersebut (p'444#)

    5abel & menyajikan rata-rata tingkat ekogenisitas paru dan hepar diperiksa menggunakan GSH

    dengan atau tanpa distress perna+asan, menunjukkan perbedaan statistic pada ekogenisitas paru p

    3 444') 5abel 0 menyajikan hubungan antara rata-rata ekogenisitas paru dan hepar didalam

    grup dengan atau tanpa distress perna+asan (p 3 444") GSH menunjukkan tingkat sensitivitas,

    spesi+itas dan keakuratan dalam memprediksi maturitas paru sebesar %2#1, 0421 dan !'&1,

    secara respekti+ (5abel ')

    #abel !>istribusi dari rerata ekogenisitas paru dan hepar dengan menggunakan gray-scale histogram

    pada kedua grup

    =>: respiratory distress NStatistical signi+icance

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    11/13

    #abel )! >istribusi dari relasi antara rerata ekogenisitas paru dan hepar menggunakan gray scale

    histogram pada kedua kelompok

    #abel *! Hasil omparati+ dari metode untuk memprediksi maturitas paru

    +iskusi

    >iagnosis yang paling akurat dalam menilai maturitas paru dapat dibuat apabila bayi sudah

    dilahirkan Sulit melakukan penilaian apakah evaluasi maturitas dilakukan menghasilkan hasil

    evaluasi yang benar sebelum kelahiran bayi, karena distress perna+asan dapat terjadi karena

    berbagai penyebab, bukan hanya kurang maturnya paru bayi Saat ini, dimana jumlah operasi S8

    yang dilakukan secara elekti+ meningkat, meningkatkan pula kebutuhan akan evaluasi yang tepat

    akan maturitas paru janin ;,!

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    12/13

    menghasilkan hubungan yang lebih banyak antar satu jaringan dengan jaringan lain, yang disebut

    +ase canalicular >i sisi lain, Oaringan hepar mengalami penambahan ekogenisitas secara linier,

    tanpa perubahan yang signi+ikan, oleh karena itu, hal ini dapat berman+aat , dalam kasus ini,

    penelitian terhadap hubungan paru dan hepar .amun, kemampuan penglihatan manusia masih

    memiliki banyak kelemahan dalam membedakan berbagai tingkat $arna abu-abu yang biasa

    tampil dalam US ;#2alam

    sebuah studi yang memepelopori digunakannya evaluasi ekogenisistas paru dan hepar

    menggunakan GSH, aeda et al ;#< mengevaluasi '" janin normal dengan usia gestasi berkisar

    antara "0 dan &% minggu dan mendapatkan bah$a ekogenisitas parunya lebih baim pada usia

    kehamilan ibu anatara &4-&% minggu daripada kisaran usia ibu "0-"2 minggu .amun tidak

    terdapat perbedaan dari ekogenisistas hepar pada kedua kelompok usia tersebut >ipdapatkan

  • 7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru

    13/13

    rasio rata-rata ekogenisitas paru dan hepar kurang dari satu pada kelompok usia gestasi "0

    hingga "2 minggun dan rasio lebih dari satu pada usia gestasi &4hingga &' minggu .amun, para

    peneliti dalam studi tersebut tidak menghubungakannya terhadap angka kejadian distress

    perna+asan yang dialami bayi saat bayi tersebut dilahirkan *ada studi yang lebih baru, SeriAa$a

    dan aeda ;"'< mengevaluasi prediksi maturitas paru menggunakan GSH pada "" bayi yang

    baru lahir dan "' bayi dengan paru yang matur ereka mendapatkan nilai ekogenisitas paru,

    ekogenisitas hepar serta rasio diantara keduanya dengan kelompok dengan distress perna+asan

    sebesar &""#1, &!4&1 dan 4%', secara respekti+ *ada perbandingan yang dilakukan secara

    visual pada studi ini, rata-rata yang didapatkan lebih rendah .amun, keragaman dari usia gestasi

    pada subjek penelitian yang dipakai pada penelitian ini ("%@04 minggu)dan +akta kami tidak

    mengeksklusi $anita hamil yang menerima terapi steroid apabila usia kehamilannya kurang dari

    &0 minggu, harus dipertimbangkan

    *ada studi ini, evaluasi yang digunakan menggunakan GSH menghasilkan hasil evaluasi yang

    lebih baik daripada evaluasi yang dilakukan menggunakan metode subjekti+ 5erutama pada

    kelompok usia kehamilan yang matur (P& minggu), hal ini disebabkan sulitnya mata dalam

    membedakan berbagai macam $arna abu-abu ;#2