7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
1/13
Penilaian Maturitas Paru-aru Bayi Menggunakan Ultrasound : Studi Objektif
Menggunakan Histogram Gray-scale (GSH!
"bstrak
#ujuan: Untuk mengevaluasi kematangan paru-paru dengan menggunakan Ultrasound (USG),
membandingkan subjektivitas dan tehnik gray-scale histogram (GSH) Metode: total !!
kehamilan tunggal dievaluasi dan dibagi ke dalam " kelompok sebagai berikut : ## $anita
dengan usia kehamilan "%-&' minggu dan $anita dengan usia kehamilan & minggu *ara
$anita tersebut kemudian direncanakan untuk menjalani operasi saesar secara cyto (emergensi)
atau secara elekti+ (direncanakan), sesuai dengan indikasi maternal-+etal masing-masing subjek
penelitian *emeriksaan Ultrasound (US) dilakukan pada bidang sagital torso bayi, dengan tujuan
melihat area hepar dan paru-paru janin aturitas paru janin dievaluasi secara subjekti+ dan
dengan menggunakan tehnik GSH Setelah proses persalinan, kejadian distress perna+asan padabayi yang baru lahir kemudian dievaluasi nalisisnya dibedakan menjadi benar dan salah,
perbandingan digunakan menggunakan uji c.emar Untuk membandingkan ekogenisitas paru/
hepar menggunakan GSH dalam grup dengan atau tanpa distress perna+asan, digunakan uji t-test
Hasil :perkiraan maturitas paru janin dengan evaluasi secara subjekti+ ditemukan tepat pada 0#
kasus ('&,"1), dan meleset pada & kasus (0,%1) Sedangkan prediksi meturitas paru dengan
menggunakan tehnik GSH ditemukan tepat pada '% kasus (!',&1) dan salah pada #2 kasus
("0,!1) (p 3 444) 5erdapat perbedaan signi+ikan pada rata-rata ekogenisitas paru/hepar pada
grup bayi yang mengalami distress perna+asan dan yang tidak mengalami distress perna+asan
(#4' banding #,"6 p 3 444") *ada kelompok usia kehamilan "% sampai &' minggu,
pemeriksaan menggunakan GSH menunjukkan hasil sensitivitas, spesi+itas, dan akurasi sebesar#21, %2#1 dan %#1 $esim%ulan:7valuasi maturitas paru dengan menggunakan tehnik
GSH lebih e+ekti+ daripada evaluasi menggunakan metode subjekti+ dalam memprediksi kejadian
distress perna+asan pada bayi yang akan dilahirkan
&ntroduction
.eonatus premature dide+inisikan sebagai bayi yang baru lahir kurang dari usia gestasi &!
minggu, menurut merican 8ollege o+ 9bstetrics and Gynecology and the merican cademy
o+ *ediatrics elompok bayi premature ini terdiri atas bayi yang lahir pada usia gestasi yang
berbeda-beda dengan varietas yang luas, yang sangat berhubungan dengan keadaan umum bayi
yang bervariasi juga *erkembangan paru janin dimulai pada a$al usia gestasi, dan
pertumbuhannya terus berjalan hingga masa kanak-kanak ;#
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
2/13
sur+aktan pada paru sangatlah penting untuk mencegah kolapsnya alveolus6 sur+aktan merupakan
campuran kompleks dari +os+olipid, lemak netral dan protein-protein yang diproduksi oleh sel
alveolus tipe " pada usia kehamilan "4 minggu urangnya produksi sur+aktan akibat dari paru
yang belum matur berkaitan erat dengan kejadian sindrom distress perna+asan atau hyaline
membrane syndrome, dan prematuritas menjadi +aktor risiko utama terjadinya distress
perna+asan pada bayi yang baru lahir =>S ;&S ialah
kondisi maturnya paru-paru janin ketika dilahirkan >iagnosis =>S ditentukan secara klinis dan
dari kebutuhan oksigen yang meningkat setelah kelahiran, ditambah dengan penemuan
karakteristik radiogra+i reticulogranular pattern (ground-glass) dan air bronchograms >iagnosis
bandingnya meliputi : transient tachypnea o+ the ne$born, sepsis, pneumonia dan air leak
syndrome ejadian =>S menurun setelah usia gestasi &" minggu6 namun pada beberapa kasus
masih dapat terjadi $alau pada bayi yang hampir mencapai usia aterm ;0S, =>S masih merupakan penyebab dari
penyakit sistem perna+asan yang paling sering di .?8U (neonatal intensive care units) ;'S, dimana didapatkan angka kejadian sebesar #4@"41 dari semua kasus =>S
>engan dikenalkannya US pada bidang obstetric, terdapat penurunan angka kejadian yang cukup
signi+ikan, terutama berkat kemampuannya untuk memperkirakan usia kehamilan dengan tepat
?nsiden distress perna+asan menghilang pada usia kehamilan lanjut, namun =>S masih mungkin
terjadi pada bayi yang dilahirkan pada masa kehamilan &2 minggu *ada sebuah studi yang
dilakukan di >enmark pada tahun "44%, indsiden penyakit sistem perna+asan yang terjadi pada
bayi yang dilahirkan melalui operasi S8 elekti+ yang dilakukan pada $anita dengan usia
kehamilan diatas &! minggu dievaluasi dan ditemukan angka yang tidak sedikit dan tidak dapat
dibiarkan ;!
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
3/13
baru-baru ini, menunjukkan bah$a melakukan pemeriksaan yang bersi+at invasi+ pada $anita
dengan usia kehamilan lebih dari & minggu tidak dapat dibenarkan ;##
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
4/13
Usia kehamilan ditentukan oleh H*H5 dan dikon+irmasikan kembali dengan menggunakan US
yang dilakukan pada usia kehamilan #& minggu
riteria eksklusi yang digunakan meliputi : hipertensi, diabetes mellitus, dan perkiraan berat
janin diba$ah #41 usia gestasi ;#!
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
5/13
Gambar ': gambaran bidang sagital pada dada janin menunjukkan area hepar dan paru, dengan channel
# diposisikan sebagai area paru dan channel " sebagai area hepar, dan terdapat kalkulasi otomatis yang
didapatkan oleh GSH
Bayi yang baru lahir kemudian dievaluasi perhari di bangsal obstetric atau .?8U =umah sakit
SaDo *aulo, U.?C7S*, selama masa ra$atnya Berat badan bayi saat lahir dan pgar score pada
menit pertama dan ke lima kemudian dievaluasi, dan usia gestasi ditentukan menggunakan
metode the .e$ Ballard *aru-paru dari Bayi yang baru lahir dinyatakan matur, apabila bayi
tersebut tidak membutuhkan intubasi orotrakeal atau masker oksigen =espiratory distress
dinyatakan terjadi pada bayi yang mengalami transient tachypnea o+ ne$born atau =>S
*eningkatan kinerja sistem perna+asan bayi yang baru lahir segera sesaat setelah bayi lahir di
ruang bersalin ditunjukkan dengan dibutuhkannya ventilasi mekanis secara segera >ilakukan
+oto -ray thora pada seluruh pasien yang dimasukkan ke dalam .?8U yang membutuhkan alat
bantu na+as, dalam bentuk apapun 5erutama pada bayi premature 5idak dilakukan +oto thora
-ray pada bayi aterm yang mengalami =>S namun menunjukkan perbaikan yang progresi+ pada
0- hari pertama kehidupannya eputusan terapi menggunakan pengganti sur+aktan ditentukan
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
6/13
dengan adanya tanda- tanda adanya distress perna+asan, ebutuhan oksigen yang meningkat
secara progresi+ dan penemuan pada +oto -ray thora 5erapi pro+ilasksis menggunakan
sur+aktan eksogen untuk bayi premature tidak dilakukan secara rutin dalam .?8U kami
*enggunaan continuous positive air$ay pressure telah dilakukan sejak a$al di ruang bersalin
bagi bayi premature yang menunjukkan tanda-tanda distress perna+asan lebih a$al Hal ini
dilakukan dengan harapan penggunaan 8** sedini mungkin dapat membantu bayi premature
tersebut mencapai kapasitas residu yang +ungsional, menstabilkan dinding thora dan
mengurangi resistansi udara ;#%ata yang didapatkan kemudian dipindahkan pada lembar kerja ecel "44! (icroso+t 8orp,
=edmond, L) yang kemudian dianalisis menggunakan penrangkat lunak S*SS so+t$are, versi
#'4 untuk sistem operasi Lindo$s (S*SS ?nc, 8hicago, ?I) Untuk mengevaluasi hubungan
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
7/13
dari ekogenisitas paru dan hepar satu sama lain menggunakan GSH dan usia kehamilan,
digunakan *earsonMs correlation coe++icient (r) untuk membandingkan ketepatan kasil evaluasi
maturitas paru janin dengan penggunaan US dengan metode subjekti+ dan GSH, dilakukan uji
c.emar Untuk membandingkan pengukuran GSH paru dan hepar, dan juga hubungan antara
hepar dan paru, pada kelompok bayi yang mengalami distress perna+asan dan bayi yang tidak
mengalami distress perna+asan, digunakan uji paired StudentMs t-test $as used Untuk akurasi ,
spesi+itas dan sensitivitas dan nilai predikti+ positi+ serta negati+nya dihitung untuk menentukan
kemampuan masing-masing metode dalam memprediksi kejadian distress perna+asan dan
mengevaluasi maturitas paru >alam semua analisis yang dilakukan, level signi+ikasi yang
digunakan ialah pE444'
Hasil
5otal !! kehamilan tunggal dievaluasi, yang diantaranya didapatkan ## (#0,&1) kehamilan
berada pada usia kehamilan "% sampai &' minggu dan (%'!1) lainnya berada pada usia
kehamilan & minggu =ata-rata usia kehamilan subjek penelitian adalah &!4 (berkisar antara
"% sampai 04 minggu) =ata-rata berat janin saat dilahirkan ialah "%0! g (berkisar antara #"'%
hingga &2#' g) tidak satupun bayi baru lahir pada penelitian ini mengalami =>S, namun "4 bayi
("'21) menunjukkan beberapa gejala dan tanda distress perna+asan yang berbeda-beda
derajatnya, yang kemudian diklasi+ikasikan ke dalam kejadian transient tachypnea o+ the
ne$born >itemukan sebuah hubungan yang signi+ikan dan langsung antara gambaran
ekogenisitas hepar dan paru janin yang dievaluasi menggunakan GSH (r 3 4!'6 p'444#) dan
ditemukan sebuah kolerasi positi+ yang tidak signi+ikan antara ekogenisitas paru yang dievaluasi
menggunakan GSH dengan usia gestasi (r 3 4#&6 p 3 4"'%) ditemukan sebuah kolerasi
negati+ yang tidak signidikan antara ekogenisitas hepar yang dievaluasi menggunakan metode
GSH dengan usia gestasi (r 3 @4##6 p 3 4) (Gambar ")
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
8/13
Gambar " : (a) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas paru dan hepar yang dievaluasi
menggunakan GSH (b) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas paru dan usia gestasi yang
dievaluasi menggunakan GSH (c) plot scatter dari kolerasi antara rerata ekogenisitas hepar dan usia
gestasi yang dievaluasi dengan GSH: gray-scale histogram
Hasil evaluasi pemeriksaan US secara subjekti+ telah memprediksi 0# kasus ('&"1) dengan
benar dan & (0%1) kasus salah 7valuasi menggunakan GSH telah berhasil memprediksikan
'% (!'&1) kasus dengan benar dan hanya prediksi #2 ("0!1) kasus yang salah >alam
membandingkan kedua metode, " (&&%1) kasus yang diklasi+ikasikan secara benar dengan
GSH, mendapat evaluasi yang salah saat diperiksa secara subjekti+ >an Sembilan (##!1) kasus
diklasi+ikasikan ke dalam prediksi yang benar mendapat evaluasi yang salah saat diperiksa
dengan menggunakan GSH 9leh karena itu, korespondensi diskordansi mencapai &' (0''1)
dari total kasus 5erdapat sebuah diskordan yang signi+ikan secara statistik (p 3 444) diantara
kedua metode evaluasi tersebut >an dihasilkan kesimpulan, bah$a terdapat proporsi evaluasi
yang benar lebih banyak pada pemeriksaan yang dilakukan menggunakan GSH (5abel #) *ada
kelompok dengan usia kehamilan "% sampai &' minggu, Sembilan bayi yang lahir (%#%1)
mengalami transient tachypnea o+ the ne$born elompok ini terdiri dari "" kasus, yang
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
9/13
diantaranya #0 (&1) diklasi+ikasikan sebagai evaluasi yang benar dan % (&01) salah
menggunakan US dengan metode subjekti+6 sedangkan pemeriksaan US dengan GSHnya
menunjukkan 2 kasus diklasi+ikasikan dengan benar (0421) dan #& kasus diklasi+ikasikan
JsalahK ('2#1) 5idak terdapat perbedaan yang signi+ikan secara statistic diantara kedua tehnik
tersebut (p 3 4#%4) GSH menunjukkan tingkat sensitivitas, spesi+itas and keakuratan dalam
memprediksi distress perna+asan sebesar #21, %2#1 dan %#1 (5abel ")
5abel # : >istribusi hasil dari seluruh sampel
Uji c.emar : p 3 444N6 n 3 nilai absolut 6 GSH 3 gray-scale histogram Nsigni+ikan secara statistik
5abel " Hasil komparati+ dari " metode dalam memprediksi distress perna+asan
GSH, gray-scale histogram6 **F, positive predictive value6 .*F, negative predictive value6 *I=, positive
likelihood ratio6 and .I=, negative likelihood ratio
*ada kelompok $anita dengan usia kehamilan & minggu, Sembilan bayi yang dilahirkan
(%#%1) mengalami transitory tachypnea o+ the ne$born elompok ini terdiri dari '' patients,
dengan "! kasus diklasi+ikasikan ke dalam JbenarK (02#1) dan "% klasi+ikasi JsalahK ('421)
dengan evaluasi US secara subjekti+6 sedangkan evaluasi GSH memprediksi 02 kasus dengan
benar (%2#1) dan hasil evaluasi masuk dalam kategori JsalahK(#421) 5erdapat perbedaan
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
10/13
yang signi+ikan secara statistic antara hasil yang didapat dari kedua tehnik tersebut (p'444#)
5abel & menyajikan rata-rata tingkat ekogenisitas paru dan hepar diperiksa menggunakan GSH
dengan atau tanpa distress perna+asan, menunjukkan perbedaan statistic pada ekogenisitas paru p
3 444') 5abel 0 menyajikan hubungan antara rata-rata ekogenisitas paru dan hepar didalam
grup dengan atau tanpa distress perna+asan (p 3 444") GSH menunjukkan tingkat sensitivitas,
spesi+itas dan keakuratan dalam memprediksi maturitas paru sebesar %2#1, 0421 dan !'&1,
secara respekti+ (5abel ')
#abel !>istribusi dari rerata ekogenisitas paru dan hepar dengan menggunakan gray-scale histogram
pada kedua grup
=>: respiratory distress NStatistical signi+icance
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
11/13
#abel )! >istribusi dari relasi antara rerata ekogenisitas paru dan hepar menggunakan gray scale
histogram pada kedua kelompok
#abel *! Hasil omparati+ dari metode untuk memprediksi maturitas paru
+iskusi
>iagnosis yang paling akurat dalam menilai maturitas paru dapat dibuat apabila bayi sudah
dilahirkan Sulit melakukan penilaian apakah evaluasi maturitas dilakukan menghasilkan hasil
evaluasi yang benar sebelum kelahiran bayi, karena distress perna+asan dapat terjadi karena
berbagai penyebab, bukan hanya kurang maturnya paru bayi Saat ini, dimana jumlah operasi S8
yang dilakukan secara elekti+ meningkat, meningkatkan pula kebutuhan akan evaluasi yang tepat
akan maturitas paru janin ;,!
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
12/13
menghasilkan hubungan yang lebih banyak antar satu jaringan dengan jaringan lain, yang disebut
+ase canalicular >i sisi lain, Oaringan hepar mengalami penambahan ekogenisitas secara linier,
tanpa perubahan yang signi+ikan, oleh karena itu, hal ini dapat berman+aat , dalam kasus ini,
penelitian terhadap hubungan paru dan hepar .amun, kemampuan penglihatan manusia masih
memiliki banyak kelemahan dalam membedakan berbagai tingkat $arna abu-abu yang biasa
tampil dalam US ;#2alam
sebuah studi yang memepelopori digunakannya evaluasi ekogenisistas paru dan hepar
menggunakan GSH, aeda et al ;#< mengevaluasi '" janin normal dengan usia gestasi berkisar
antara "0 dan &% minggu dan mendapatkan bah$a ekogenisitas parunya lebih baim pada usia
kehamilan ibu anatara &4-&% minggu daripada kisaran usia ibu "0-"2 minggu .amun tidak
terdapat perbedaan dari ekogenisistas hepar pada kedua kelompok usia tersebut >ipdapatkan
7/25/2019 Penilaian Maturitas Paru
13/13
rasio rata-rata ekogenisitas paru dan hepar kurang dari satu pada kelompok usia gestasi "0
hingga "2 minggun dan rasio lebih dari satu pada usia gestasi &4hingga &' minggu .amun, para
peneliti dalam studi tersebut tidak menghubungakannya terhadap angka kejadian distress
perna+asan yang dialami bayi saat bayi tersebut dilahirkan *ada studi yang lebih baru, SeriAa$a
dan aeda ;"'< mengevaluasi prediksi maturitas paru menggunakan GSH pada "" bayi yang
baru lahir dan "' bayi dengan paru yang matur ereka mendapatkan nilai ekogenisitas paru,
ekogenisitas hepar serta rasio diantara keduanya dengan kelompok dengan distress perna+asan
sebesar &""#1, &!4&1 dan 4%', secara respekti+ *ada perbandingan yang dilakukan secara
visual pada studi ini, rata-rata yang didapatkan lebih rendah .amun, keragaman dari usia gestasi
pada subjek penelitian yang dipakai pada penelitian ini ("%@04 minggu)dan +akta kami tidak
mengeksklusi $anita hamil yang menerima terapi steroid apabila usia kehamilannya kurang dari
&0 minggu, harus dipertimbangkan
*ada studi ini, evaluasi yang digunakan menggunakan GSH menghasilkan hasil evaluasi yang
lebih baik daripada evaluasi yang dilakukan menggunakan metode subjekti+ 5erutama pada
kelompok usia kehamilan yang matur (P& minggu), hal ini disebabkan sulitnya mata dalam
membedakan berbagai macam $arna abu-abu ;#2