Top Banner
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
42

Penilaian Kepentingan Pengadaan Tanah.pdf

Sep 17, 2015

Download

Documents

Rusli Kurnia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

  • Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

    Pendahuluan

  • Pendahuluan (UU No. 2/2012)

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk Kepentingan Umum dan pendanaannya.

    Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah; b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c. Rencana Strategis; dan d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

    3

  • Definisi (UU No. 2/2012)

    Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak (Pasal 1 butir 2)

    Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah (pasal 1 butir 10).

    Penilai Pertanahan, yang selanjutnya disebut Penilai, adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah (pasal 1 butir 11).

    4

  • Definisi (UU No. 2/2012)

    Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah (Pasal 1 butir 3).

    Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat dinilai (Pasal 1 butir 4).

    Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat (Pasal 1 butir 6).

    5

  • Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

    Penerapan Penilaian

  • Kerugian lain yang dapat dinilai

    Objek Ganti Kerugian (UU No. 2/2012)

    Penilaian besarnya nilai Ganti Kerugian oleh Penilai dilakukan bidang per bidang tanah, meliputi:

    7

    kerugian fisik/langsung atas real properti

    kerugian non fisik/tdk langsung

    tanah; ruang atas tanah dan bawah tanah; bangunan tanaman Benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau

  • Kerugian Fisik/Langsung

    Objek penilaian dalam penentuan kerugian fisik meliputi: Tanah; - dapat terdiri dari peruntukan seperti pertanian,

    pemukiman, industri atau komersial

    Ruang atas tanah dan bawah tanah; - (lihat Hak Guna Ruang Atas Tanah meliputi hak atas permukaan bumi tempat pondasi bangunan dan hak untuk menguasai ruang udara seluas bangunan tersebut serta hak kepemilikan bangunan, dan Hak Guna Ruang Bawah Tanah meliputi hak atas permukaan bumi yang merupakan pintu masuk/keluar tubuh bumi dan hak membangun dan memakai ruang dalam tubuh bumi, serta hak milik atas bangunan yang berbentuk ruang dalam tubuh bumi)

    8

  • Kerugian Fisik/Langsung

    Bangunan; - dapat terdiri bangunan residensial, industri, komersil

    Tanaman; - dapat terdiri dari tanaman semusim, hortikultura atau tanaman keras/keras

    Benda yang berkaitan dengan tanah, seperti utilitas dan sarana pelengkap bangunan.

    9

  • Kerugian nonfisik (Penjelasan UU)

    Yang dimaksud dengan kerugian lain yang dapat dinilai adalah kerugian nonfisik yang dapat disetarakan dengan nilai uang, misalnya : kerugian karena kehilangan usaha atau pekerjaan, biaya pemindahan tempat, biaya alih profesi, dan nilai atas properti sisa.

  • Kerugian Non Fisik/Tidak Langsung

    Kerugian non fisik meliputi: 1. Penggantian terhadap kerugian akibat adanya pelepasan

    hak dari pemilik tanah dapat diberikan premium dalam bentuk uang dapat meliputi hal-hal sebagai berikut : kerugian karena kehilangan usaha atau pekerjaan kerugian

    yang berkaitan dengan kehilangan usaha atau kehilangan pekerjaan

    biaya alih profesi (bila ada) kerugian emosional (solatium) dengan pertimbangan adanya

    kerugian tidak berwujud yang biasanya dikaitkan dengan pengambilalihan tanah yang digunakan sebagai tempat tinggal utama dari pemilik.

    11

  • Kerugian Non Fisik/Tidak Langsung

    2. Biaya transaksi, meliputi biaya pindah dan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    3. Kompensasi masa tunggu (bunga), yaitu sejumlah dana yang diperhitungkan sebagai pengganti adanya perbedaan waktu antara tanggal penilaian dengan perkiraan tanggal pembayaran ganti kerugian.

    4. Kerugian sisa tanah, adalah turunnya nilai tanah akibat pengambilan sebagian bidang tanah. Dalam hal sisa tanah tidak lagi dapat difungsikan sesuai dengan peruntukannya, maka dapat diperhitungkan penggantian atas keseluruhan bidang tanahnya.

    12

  • Kerugian Non Fisik/Tidak Langsung

    2. Kerusakan fisik lain, misalnya bagian bangunan yang terpotong akibat pengadaan tanah sehingga membutuhkan biaya perbaikan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

    13

  • Nilai Pengganti Wajar/NPW (SPI*)

    Nilai Penggantian Wajar adalah nilai untuk kepentingan pemilik yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud.

    Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012.

    14

    Nilai Pengganti Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti

  • Pemahaman NPW

    kepentingan pemilik (value to the owner); dapat diartikan penguasaan, kepemilikan, kepentingan, keuntungan dari suatu properti;

    kesetaraan dengan Nilai Pasar; adalah salah satu dasar dalam pembentukan Nilai dengan memperhatikan data pasar. Untuk beberapa Properti yang memiliki data pasar terbatas atau sama sekali tidak ada data pasarnya, maka Nilai Pasar dimaksud dapat disetarakan dengan Nilai berdasarkan potensi penggunaannya;

    Properti; sebagaimana yang dimaksud sesuai dengan objek pengadaan tanah berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku

    15

  • Pemahaman NPW (samb)

    Unsur luar biasa; terkait dengan kerugian non fisik dan/atau premium yang disebabkan adanya keterpaksaan bagi pemilik Properti untuk melepaskan haknya. Kerugian non fisik dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya dan sebagaimana dimaksud dalam PPPI ini dan peraturan pelaksanaan lainnya;

    kepemilikan properti; tidak terbatas hanya kepada kepemilikan hak saja, namun dapat diartikan pada penguasaan atas properti sesuai yang diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku.

    16

  • Kerugian Fisik (langsung) = Nilai Pasar

    Objek penilaian dalam penentuan kerugian fisik meliputi: Tanah;

    Ruang atas tanah dan bawah tanah;

    Bangunan;

    Tanaman;

    Benda yang berkaitan dengan tanah, seperti utilitas dan sarana pelengkap bangunan.

    17

    Kerugian ini didasarkan kepada Nilai Pasar

  • Kerugian Non Fisik (Tidak Langsung)

    Kerugian non fisik meliputi: 1. Penggantian terhadap kerugian akibat adanya pelepasan

    hak dari pemilik tanah dapat diberikan premium (P) : kerugian emosional (solatium) untuk hanya hunian rumah

    tinggal kerugian yang berkaitan dengan kehilangan pekerjaan

    atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi (bila ada)

    2. Biaya transaksi (T),

    3. Kompensasi masa tunggu (bunga) (B),

    4. Kerugian sisa tanah (K),

    5. Kerusakan fisik lain (R),

    18

  • UU No. 12/2012 (Nilai Ganti Kerugian)

    Nilai Pasar

    Atas dasar Pemanfaatan tertinggi dan terbaik (HBU) Nilai pada kondisi normal sebelum adanya kegiatan

    akuisisi/pembebasan

    Kerugian Lain

    Kerugian karena kehilangan usaha Biaya pemindahan tempat Biaya alih profesi Nilai atas properti sisa

    19

  • Komponen dasar penentuan NPW (draft SPI)

    NP Atas dasar Pemanfaatan tertinggi dan terbaik (HBU) pada kondisi yang wajar

    P Premium atas penghunian rumah tinggal atau alih profesi

    T Biaya pindah, perizinan dan pajak

    B Kompensasi masa tunggu (bunga)

    K Kerugian sisa tanah

    R Kerusakan fisik lain

    NPW Nilai bagi pemilik yang disetarakan Nilai Pasar Properti dan Kerugian lainnya

    20

  • Penilaian untuk keperluan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum hanya dapat dilakukan sepanjang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut : u Dillakukan oleh Penilai yang kompeten dalam pemenuhan

    penilaian untukkepntingan pengadaan atanah u Adanya kerangka acuan atau lingkup penugasan yang jelas

    sebelum penugasan dimulai dan disepakati antara pemberi tugas dan Penilai

    u Seluruh pelaksanaan penilaian untuk objek dan tujuan yang sama apakah dilakukan oleh pemberi tugas yang sama atau tidak harus harus dilaksanakan sesuai kepada Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI)

    21

    Persyaratan Penilaian

  • Format Perhitungan*

    Objek Penilaian

    Basis Inputan Metode Keterangan

    Fisik :

    Tanah Pasar dan non Pasar

    Pendekatan Pasar Pendekatan Pendapatan

    Bangunan Biaya Penggantian Baru

    Metode DRC

    Tanaman Pasar Pend. Pendapatan/DCF

    Pendekatan Data Pasar

    Pendekatan Biaya

    - Satu siklus - Untuk tanaman non

    komersial, dengan menggunakan rujukan dari instansi terkait

    - Untuk tanaman belum menghasilkan

  • Format Perhitungan* Objek Penilaian Basis Inputan Metode Keterangan

    Kerugian :

    Penggantian terhadap kerugian pelepasan hak dari pemilik tanah yang akan diberikan dalam bentuk uang (premium) khusus bagi peruntukan rumah tinggal

    Tambahan yang dihitung berdasarkan bobot persentase dari nilai kerugian fisik. Contoh : 20% - 30% dari nilai ganti kerugian fisik

    - Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku atau pendapat lainnya yang mengikat dan disetujui oleh para pihak

    Biaya transaksi 1. Biaya pemindahan

    2. Biaya pengosongan

    3. Biaya pajak terkait

    4. Biaya PPAT

    Pendekatan Biaya Berdasarkan kajian sosial ekonomi yang dilakukan oleh konsultan ahli dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

  • Format Perhitungan*

    Objek Penilaian Basis Inputan Metode Keterangan

    Kerugian :

    Kompensasi masa tunggu

    Berdasarkan bunga bebas resiko atau bunga deposito bank pemerintah

    - Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku atau pendapat lainnya yang mengikat

    Kerugian sisa tanah Pasar Pendekatan Pasar dan Biaya

    Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku atau pendapat lainnya yang mengikat

    Kerusakan fisik lainnya

    Biaya Perbaikan Pendekatan Biaya Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku atau pendapat lainnya yang mengikat

  • Penilaian Properti untuk Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

    Profesi Penilai

  • Pendahuluan

    80-an

    90-an

    00-an 10-an

    Perbankan dan Pajak

    Perbankan, Pajak & Pasar Modal

    Perbankan, Pajak & Pasar Modal

    Perbankan, Pajak, Pasar Modal, Pelaporan Keuangan & Pengadaan Tanah

    Penilai Properti

    Penilai Properti & Bisnis

    Penilai dari masa ke masa

  • NILAI Ekonomi

    Kompensasi Tanah

    Pasar Modal

    Agunan Pajak Tanah & Bangunan

    Laporan Keuangan

    27

    Standar Akuntansi

    Peraturan OJK/

    Bapepam

    Ketentuan Pengadaan

    Tanah

    UU PBB/BPHTB/PDRD

    Peraturan BI/OJK

    Dimana Nilai dibutuhkan?

  • Siapa Penilai?

    Standar Penilaian Internasional, Penilai adalah : Seorang yang memiliki kualifikasi, kemampuan dan

    pengalaman untuk melakukan penilaian.

    Anggaran Dasar MAPPI adalah : Penilai adalah seseorang yang berdasarkan

    pendidikan, keterampilan dan pengalaman yang telah dinyatakan memiliki kualifikasi untuk mengestimasi nilai ekonomis.

  • Siapa Penilai?

    Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI No. 125/PMK/01/2008 :

    Penilaian, adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu objek pada saat tertentu sesuai dengan SPI

    Penilai, adalah seseorang yang dengan keahliannya menjalankan kegiatan penilaian.

    Penilai Publik, yang telah memperoleh ijin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan atau Penilai eksternal sebagaimana dimaksud dalam PMK di bidang Kekayaan Negara dan Lelang

  • Peraturan Terkait

    Peraturan dan perundangan yang terkait dengan Penilaian seperti pada : Undang-Undang Pasar Modal No. 8/1995 Undang-Undang Pengadaan Tanah No. 2/2012 Peraturan Presiden No. 71/2012 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI No. 125/2008 Peraturan Bapepam VIII.C.1/2008 Dan ketentuan lainnya yang terkait.

  • Perizinan (Psl 3, PMK 125/2008) : Klasifikasi Penilai Publik : Penilaian Properti (P) Penilaian Bisnis (B)

    Penilai Publik wajib mempunyai Kantor Jasa Penilai Publik /KJPP (Psl 7, PMK 125/2008)

    Lingkup Jasa (Psl 16/PMK No. 125/2008) : Bidang jasa Penilaian Properti (psl 2.2); Bidang jasa Penilaian Bisnis (psl 2.3)

    Bidang jasa lainnya yang terkait (psl 2.4)

    Penilai Publik

  • Bidang jasa Penilaian Properti meliputi : a. Tanah dan bangunan beserta kelengkapan , serta

    pengembangan lainnya atas tanah b. Instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam satu

    kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang digunakan dalam proses produksi

    c. Alat transportasi, alat berat, alat komunikasi, alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas, peralatan dan perabotan kantor dan peralatan militer

    d. Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan

    e. pertambangan

    Lingkup Jasa Penilaian Properti

  • Bidang jasa Penilaian Bisnis meliputi : a. Entitas bisnis b. Penyertaan c. Surat berharga termasuk derivasinya d. Hak dan kewajiban perusahaan e. Aktiva tidak berwujud f. Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu kegiatan

    atau peristiwa tertentu (economic damage) untuk mendukung berbagai tindakan korporasi atau atas transaksi material

    g. Opini kewajaran

    Lingkup Jasa Penilaian Bisnis

  • Bidang jasa lainnya yang terkait melipu3 : a. Konsultasi pengembangan proper3 b. Desain sistem informasi aset c. Pengelolaan proper3 d. Studi kelayakan usaha e. Jasa agen proper3 f. Pengawasan pembiayaan proyek

    Lingkup Jasa Lainnya

  • Basis Kompetensi Penilai

    Dalam pengembangan basis kompetensinya seorang Penilai Profesional harus memiliki dan dapat mengembangkan : v Kemampuan melakukan analisis dan riset v Kemampuan personal v Kemampuan berkomunikasi v Kemampuan dalam penggunaan teknologi v Manajemen proyek v Kemampuan memberikan pendapatan profesional

  • Basis Kompetensi Penilai

    Untuk memenuhi tingkat kompentensi yang profesional maka bagi Penilai dibutuhkan :

    1. pendidikan (education), 2. pengalaman (experience) 3. etika (ethics) 4. continuing Professional Development (CPD) 5. ujian (examination) dan Sertifikasi

  • Designasi Penilai Profesional

    PDP + PLP/University

    Degree

    Structured training in

    ethic & standard

    Work experience

    Continuing education

    Professional Valuer

    Licensing Professional exam (USP)

    37

  • Penilai Publik (Persyaratan)

    38

    Designasi - P Designasi -T Designasi - S

    Serifikasi - P (S1 Penilaian atau

    lulus PDP)

    Sertifikasi - T (S2 Penilaian atau

    lulus PLP)

    Ujian Sertifikasi Penilai (USP)

    Anggota

    MAPPI - P

    Anggota

    MAPPI - T Anggota MAPPI - S Penilai

    Publik

  • MAPPI berdiri pada tahun 19981 dengan jumlah anggota dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hingga akhir 2012, jumlah anggota MAPPI tercatat sebesar 3.400 orang dengan jumlah Penilai Publik sebanyak 339 orang

    (400)

    (200)

    -

    200

    400

    600

    800

    -

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    3,000

    3,500

    4,000

    1981

    19

    82

    1983

    19

    84

    1985

    19

    86

    1987

    19

    88

    1989

    19

    90

    1991

    19

    92

    1993

    19

    94

    1995

    19

    96

    1997

    19

    98

    1999

    20

    00

    2001

    20

    02

    2003

    20

    04

    2005

    20

    06

    2007

    20

    08

    2009

    20

    10

    2011

    20

    12

    Pertumbuhan Jumlah Anggota MAPPI 1981 - 2012

    Jumlah Anggota Penambahan

    Perkembangan Anggota MAPPI

    39

  • Negara Asosiasi Thn Berdiri Jumlah Anggota

    Populasi (jiwa)

    Income per Kapita (USD)

    Australia Australian Property Institute (API) 1926 8.600 22,3 43.740

    Canada Appraisal Institute of Canada (AIC) 1938 4.500 34,2 46.215

    China China Real Estate Valuers Association (CREVA) - 21.668 1.338,3 4.260

    Hongkong Hongkong Institute of Surveyor (HIS) 1929 7.300 7,0 32.900

    Indonesia Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) 1981 3.400 242 3.500

    Japan The Japanese Association of Real Estate Appraisal 1965 5.900 127,4 42.150

    Malaysia Royal Institution of Surveyors Malaysia (RISM) 1961 1.200 27,9 7.900

    New Zealand The New Zealand Institute of Valuers (NZIV) 1948 2.800 4,4 32.145

    Singapore Singapore Institute of Surveyors and Valuers (SISV) 1968 1.350 5,1 40.920

    South Korea The Korea Association of Property Appraisers (KAPA)

    1989 3.000 48,9 19.890

    Taiwan Real Estate Appraisers Association of ROC Taiwan 2005 322 23,2 18.458

    Thailand Thai Valuers Association 1996 1.200 68,1 4.210

    USA Appraisal Institute (AI) 1932 24.436 309,7 47.140 40

    Penilai Di Kancah Internasional

  • MAPPI di Kancah Internasional

    Organisasi Penilai Tahun Mulai Jumlah Angota (Negara)

    Frekwensi Pertemuan

    Internatioal Valution Standards Council (IVSC)

    1981 54 2 tahunan

    World Association of Valuer Organization (WAVO)

    2002 11 2 tahunan

    Pan Pacific Congress (PPC) 1956 11 2 tahunan

    The Asean Valuers Association (AVA)

    1981 8 2 tahunan

    41

  • Masyarakat Profesi Penilai Indoensia (MAPPI) Jl. Kalibata Raya No. 11 -12E, Jakarta 12740 Telepon: 021-7949079 Fax: 021-79181706 Email:[email protected] Website: www.mappi.or.id HY/MAPPI/042013

    TERIMA KASIH