Top Banner
i Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat dalam Rumpun Liturgi Gereja Oleh: MARDIKE VISCHA SATIANTO 712013037 TUGAS AKHIR Diajukan kepada program studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagaian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol) Program Studi Teologi FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017
33

Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

Oct 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

i

Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos

Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat dalam Rumpun

Liturgi Gereja

Oleh:

MARDIKE VISCHA SATIANTO

712013037

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada program studi: Teologi, Fakultas: Teologi

guna memenuhi sebagaian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi

(S.Si-Teol)

Program Studi Teologi

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan

Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat dalam Rumpun Liturgi Gereja

Oleh:

MARDIKE VISCHA SATIANTO

7120103037

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada program studi: Teologi, Fakultas: Teologi

guna memenuhi sebagaian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi

(S.Si-Teol)

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Pdt. Jhon A. Titaley, Th.D Dr. Pdt. Jacob Daan Engel

Diketahui oleh, Disahkan oleh,

Ketua Program Studi Dekan

Pdt. Izak Y. M. Lattu,Ph.D Dr. Pdt. Retnowati, M.si

Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2017

Page 3: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

iii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mardike Vischa Satianto

Nim : 712013037

Fakultas : Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

Program Studi : Teologi

Judul Tugas Akhir : Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu

Pos Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat

dalam Rumpun Liturgi Gereja

Pembimbing : 1. Prof. Pdt. John A. Titaley,Th.D

2. Dr. Pdt. Jacob Daan Engel

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Hasil karya yang saya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar keserjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan

lainnya.

2. Hasil karya saya ini merupakan gagasan, rumusan dan hasil pelaksanaam penelitian saya

sendiri.

3. Hasil karya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis orang lain dan

dipublikasikan, kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah yang

disertai/menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Hasil karya ini merupakan hasil terakhir dari revisi dan disetujui dan diakui oleh

pembimbing.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, bila dikemudian hari terbukti saya melakukan

tindakkan menyalin atau meniru tulisan orang, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,

termasuk pencabutan gelar keserjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 19 Mei 2017

Mardike Vischa Satianto

Page 4: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mardike Vischa Satianto

NIM : 712013037 Email: [email protected]

Fakultas : Teologi Program Studi: Teologi

Judul tugas akhir : Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos

Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat dalam

Rumpun Liturgi Gereja

Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas – Universitas

Kristen Satya Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap

karya saya ini dengan mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (beri

tanda pada kotak yang sesuai):

a. Saya mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori

PerpustakaanUniversitas, dan/atau portal GARUDA

b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori

Perpustakaan Universitas, dan/atau portal GARUDA**

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 19 Mei 2017

Mardike Vischa Satianto

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Pdt. John A. Titaley,Th.D

Dr. Pdt. Jacob Daan Engel

* Hak yang tidak terbatashanya bagi satu pihak saja. Pengajar, peneliti, dan mahasiswa yang

menyerahkan hak non-ekslusif kepada Repositori Perpustakaan Universitas saat mengumpulkan hasil

karya mereka masih memiliki hak copyright atas karya tersebut.

** Hanya akan menampilkan halaman judul dan abstrak. Pilihan ini harus dilampiri dengan penjelasan/ alasan

tertulis dari pembimbing TA dan diketahui oleh pimpinan fakultas (dekan/kaprodi).

Page 5: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Mardike Vischa Satianto

NIM : 712013037

Program Studi : Teologi

Fakultas : Teologi

Jenis Karya : Jurnal

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak

bebas royalti non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya berjudul:

Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan

Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan Barat dalam Rumpun Liturgi Gereja

beserta perangkat yang ada (jika perlu).

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan,

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada tanggal : 19 Mei2017

Yang menyatakan,

Mardike Vischa Satianto

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Pdt. John A. Titaley,Th.D

Dr. Pdt. Jacob Daan Engel

Page 6: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sumber

kekuatan, kesehatan, pengharapan dan pemberi hikmat karena sampai sejauh ini

penyertaanNya dalam kehidupan penulis tidak pernah berkesudahan. Pada kesempatan ini

penulis telah sampai pada penulisan tugas akhir yang dimana dalam hal ini tugas akhir

merupakan bagian akhir dari sebagian tugas dalam perjalan studi Program fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Penulis bisa sampai pada penulisan

tugas akhir ini itu semua bukan semata-mata karena kekuatan, kepintaran dan kehebatan

penulis, akan tetapi itu semua karena kemurahan dan keterlibatan Tuhan Yesus Kristus

sumber hikmat dan akal budi. Penulis merasa sangat bersukacita karena penyertaan Tuhan

Yesus selalu nyata dalam kehidupan penulis baik suka maupun duka terutama ketika penulis

dalam proses menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

Penulisan tugas akhir ini bisa penulis selesaikan tentunya karena banyak pihak yang

turut membantu penulis baik melalui doa, motivasi, bimbingan maupun bantuan dalam

memberikan informasi atau pertukaran pikiran (buku dan pemahaman-pemahaman pribadi)

untuk memperkaya hasil tulisan akhir ini. Dalam hal ini penulis sangat berterimakasih kepada

:

Kedua orang tua penulis yang sudah memberikan semangat dan topangan doa

sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang

dimana selama penulis melakukan pembelajaran sudah memberikan pelayanan

dan fasilitas yang terbaik.

Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D dan Dr. Pdt. Jacob Daan Engel selaku

pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa memberikan bimbingan,semangat,

saran, dan kritikan yang membuat tulisan penulis menjadi lebih baik.

Dra. Pdt. Retnowati selaku Dekan Fakultas Teologi

Dr. Pdt. Izak Lattu Ph.D selaku Kaprogdi

Kepada seluruh dosen yang selama ini sudah melayani penulis dengan setulus hati

dalam hal pemberian pengajaran dan pembelajaran baik dalam ilmu yang tak

ternilai dan cara bersikap sebagai seorang pemimpin sekaligus pelayan di masa

depan.

Page 7: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

vii

Pegawai dan Staff Tata Usaha Fakultas Teologi UKSW yang telah memberikan

dorongan dan bantuan kepada penulis dalam menambah dan menimbah sebanyak

mungkin ilmu yang berguna bagi tugas dan pelayanan di tengah-tengah gereja dan

masyarakat kedepannya.

Kepada bapak Pnt. Januar Simbolon selaku majelis Pos Pelayanan Kesaksian

“Syalom” Pasir Putih yang sudah membantu proses penulisan tugas akhir dalam

hal memberikan informasi (pandangan) yang menjadi judul tugas akhir penulis

dari segi pemahamannya sebagai majelis.

Kepada seluruh jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan Kesaksian “Syalom”

Pasir Putih yang sudah menerima penulis dan memberikan pemahaman

pandangan jemaat mengenai judul tugas akhir penulis.

Terimakasih kepada Michael Radjanae yang sudah menjadi kakak sekaligus

sebagai orang terdekat yang sudah penulis anggap sebagai keluarga sendiri yang

telah menemani suka maupun duka.

Kepada saudara/i penulis yang bersama-sama di Salatiga (Alrians dan kak Saras)

Kepada seluruh teman-teman seperjuangan 2013 yang selama ini bersama (Pika,

Etha, David, Fajar, bang Andre, Abednego, Acel, Alti, Yohan, Putra, Oci dan

Thea)

Anggota 15 Laskar Kristus yang sudah berjuang bersama-sama dalam praktek

selama 8 bulan di Kalimantan dan juga memberikan semangat dan topangan doa

selama penulisan tugas akhir.

Penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per

satu atas perhatian dan dukungan serta semangat yang diberikan baik langsung maupun tidak

langsung. Tuhan Yesus memberkati.

Salatiga 19 Mei 2017

Penulis

Page 8: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .............................................................................................iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ................................................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS....................................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................................................viii

MOTTO ........................................................................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................................................ x

1. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................... 4

1.4 MANFAAT PENELITIAN ........................................................................................... 4

1.5 METODE PENELITIAN ............................................................................................ 4

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................................... 4

2. PENGERTIAN LITURGI ATAU TATA IBADAH ......................................................... 5

2.1 PENGERTIAN IBADAH ............................................................................................ 6

2.2 HUBUNGAN LITURGI DAN IBADAH .................................................................... 7

2.3 PENGUTUSAN DAN BERKAT .................................................................................. 9

3. HASIL PENELITIAN

SEJARAH SINGKAT POSPELKES “SYALOM” PASIR PUTIH ............................. 10

3.1 GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ..................................................... 11

3.2 IBADAH ....................................................................................................................... 12

3.3 TATA IBADAH ........................................................................................................... 13

3.4 PENGUTUSAN DAN BERKAT ................................................................................ 14

4. PEMBAHASAN ................................................................................................................. 16

5. KESIMPULAN ................................................................................................................. 20

6. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22

Page 9: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

ix

MOTTO

BELIEVE, PRAY AND DO

Markus 11:24

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,

percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan ditambahkan

kepadamu”

Percayalah sampai kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu impikan karena

tidak ada yang mustahil bila kita percaya dan mau berusaha meraihnya!

DO IT UNTILL YOU MAKE IT!

Page 10: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

x

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman warga jemaat

GPIB Margahayu PosPelKes “Syalom” Pasir Putih tentang rumpun ke empat yaitu

pengutusan dan berkat dalam tata ibadah. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara

terpimpin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman warga jemaat

GPIB Margahayu PosPelKes “Syalom” Pasir putih tentang pengutusan dan berkat

dalam tata ibadah adalah suatu pemahaman yang masih dapat dikatakan sangat kurang

sekali. Jemaat “Syalom” memahami bahwa pengutusan dan berkat hanya sebagai

suatu hal yang di kaitkan secara pribadi saja yaitu kekayaan dan kesejahteraan hidup

sehari-hari bukan dalam arti sebenarnya menurut makna dari setiap rumpun-rumpun

tata ibadah. Kurangnya pemahaman dari jemaat mengenai tata ibadah terutama makna

pengutusan dan berkat dikarenakan faktor pendidikan yang rendah, lokasi yang jauh

serta jalan yang kurang baik, kurangnya pembinaan dari gereja dan faktor ekonomi

yang membuat kurangnya partisipasi jemaat.

Keyword: ibadah, tata ibadah, pengutusan dan berkat

Page 11: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

1

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Ibadah merupakan wujud dari ketaatan orang percaya kepada Allah dan

merupakan ungkapan syukur orang percaya sebagai umat kepunyaan-Nya.Ibadah

harus dilihat secara fundamental Kristologis, ibadah Kristen terkait secara langsung

pada sejarah penyelamatan, kehidupan ibadah adalah kehidupan liturgis. 1Menurut

Hoon ibadah Kristen adalah penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan

tanggapan manusia terhadap-Nya. Istilah ibadah berasal dari bahasa Arab yang

mempunyai arti kata yang sama dengan bahasa Ibrani “Abodah”, yang berarti

mengabdi kepada Tuhan, sehingga beribadah berarti mengabdi kepada Tuhan. Istilah

ibadah mempunyai arti yang sama dengan kebaktian, yang diturunkan dari bahasa

Sansekerta yang artinya berbuat bakti kepada Tuhan. Meskipun demikian, GPIB

menggunakan istilah ibadah bukan kebaktian karena itu maka salah satu perangkat

teologi adalah tata ibadah bukan tata kebaktian.2

Ibadah bila dilihat dalam konteks sekarang, merupakan salah satu aktifitas

agama yang dikemas dengan sedemikian rupa sehingga nampak kesakralannya.

Kesakralan dari ibadah tersebut diwujudkan melalui suatu tata ibadah (liturgi),

sehingga umat yang sedang melakukan ibadah dapat masuk dalam situasi yang intim

dengan Tuhan, beralih dari kesehariannya dan merasakan kehadiran Tuhan dalam

ibadah tersebut. Setiap susunan dalam liturgi memiliki artinya masing-masing, yang

mengantarkan setiap orang atau jemaat yang mengikuti proses ibadah terarah dalam

menjalankan proses ibadah, mulai dari awal proses ibadah hingga pada akhirnya.

Sehingga disinilah peran liturgi dalam gereja menjadi sangat penting. Dalam liturgi

sendiri ada empat rumpun yang digunakan dalam gereja Protestan terkhususnya dalam

proses peribadatan “Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat” atau GPIB dalam

proses ibadah, yaitu: 3

a. Rumpun satu yang berisi menghadap Tuhan.

1James F White, Pengantar Ibadah Kristen (Jakarta: Gunung Mulia 2009), 6.

2Sinode. Majelis, Buku II “Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis” (Jakarta : Majelis Sinode

GPIB, 2015), 1. 3 Majelis Sinode GPIB, Buku II, 7-8.

Page 12: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

2

b. Rumpun dua yang berisi pemberitaan Firman.

c. Rumpun tiga yang berisi Jawaban umat.

d. Rumpun empat yang berisi pengutusan.

Keempat rumpun dalam tata ibadah GPIB ini bukan asal ditentukan akan tetapi

memiliki makna teologis-Alkitabiah, yang menekankan pada perjanjian keselamatan

Allah dalam Yesus Kristus dengan jemaatNya, yaitu sejak zaman Israel pada zaman

Perjanjian Lama dan konteks gereja pada Zaman perjanjian baru.

Pada bagian ini penulis akan membahas lebih lanjut apa yang dimaksud dalam

rumpun ke empat yang berisi pengutusan dalam tata ibadah GPIB. Rumpun keempat

ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkandalam liturgi atau tata ibadah GPIB,

karena setalah jemaat atau orang percaya melakukan ibadah, maka ibadah tersebut

akan ditutup dengan pengutusan dan berkat.

Kebanyakkan jemaat atau orang percaya mejadikan ibadah sebagai rutinitas saja

tanpa ingin mencari tahu apa sebenarnya maksud dan arti dari setiap susunan atau

rumpun ibadah terkhusunya makna dari pengutusan dan penerimaan berkat dalam

proses ibadah yang terjadi, sehingga dalam bagian ini persoalan terjadi dalam tugas

akhir apa yang akan dilakukan setelah keluar dari persekutuan ibadah. Padahal dalam

tata ibadah atau liturgi yang diberlakukan dalam setiap ibadah-ibadah, terdapat proses

dari awal ibadah mulai, khotbah, peresembahan syukur hingga penerimaan berkat.

Menarik bila kemudian memperhatikan respon jemaat yang berbeda-beda dalam

sebuah ibadah. Ada jemaat-jemaat yang khusuk mengikuti ibadah sampai pada proses

penerimaan berkat yang disampaikan Pelayan Tuhan, tetapi ada juga jemaat yang

tidak secara serius mengikuti proses ibadah berlangsung. Kebanyakkan dari jemaat

dalam melakukan ibadah mereka lebih banyak melakukan kesibukkan secara pribadi,

contohnya dari datang terlambat, berbicara ketika masih dalam proses ibadah, makan

permen, keluar masuk ruangan ibadah, berdiri atau duduk-duduk di depan gereja dan

baru masuk ketika akan mendengarkan khotbah, dan bahkan ada yang tertidur ketika

sedang dalam proses ibadah. Selain itu, masalah yang sering ditemukan adalah ketika

pulang dari melakukan ibadah, tak jarang kehidupan orang kristen masih saja sama

seperti sebelum mengikuti ibadah, masih sering terlibat dan hidup dalam dosa dunia.

Page 13: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

3

Melihat kebiasaan yang dilakukan jemaat, membuat suatu tanda tanya tentang makna

dari ibadah yang mereka lakukan tersebut terutama apa tugas mereka setelah pulang

dari persekutuan ibadah? Tugas jemaat inilah yang menurt penulis berkaitan dengan

rumpun terakhir dari tata ibadah GPIB, yaitu “Pengutusan dan berkat”.

Bagi jemaat yang hidup di era komunikasi yang semakin maju ini, tentulah

pengetahuan akan makna dari rumpun yang ada dalam tata ibadah atau liturgi dalam

gereja terkhususnya mengenai makna pengutusan dan berkat mungkin dapat di

pelajari sedikit lebih mudah dikarenakan sudah banyak informasi yang mungkin

didapatkan baik itu melalui digital (internet), pendidikan dalam katekisasi, media

cetak baik itu buku-buku dan tabloid kristen, langsung menanyakan kepada pendeta

atau orang yang mengerti mengenai makna dari sususnan ibadah atau melaui diskusi-

diskusi antar agama. Akan tetapi sedikit berbeda dengan jemaat yang berada daerah

terpencil atau daerah pemekaran dari gereja induk (PosPelayanan Kesaksian). Karena

bila dilihat dari sisi lokasi, kehidupan di daerah-daerah terpencil terkhususnya dalam

Pos Pelayanan Kesaksian (PosPelKes) memiliki sedikit keterlambatan dalam

mendapatkan informasi karena dipengaruhi oleh keterbatasan atau kurangnya

ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendapatkan informasi, baik secara

langsung, digital, dan media cetak. Selain itu, melihat kehidupan dari jemaat di

PosPelKes yang rata-rata tidak tamat dalam pendidikan sekolah dasar. Melihat

permasalahan ini, maka penulis tertarik dalam melakukan penelitian mengenai

“Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos

Pelayanan KesaksianSyalom-Pasir Putih Kalimantan Barat dalam Rumpun

Liturgi Gereja”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah meliputi:

Bagaimana Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos

Pelayanan KesaksianSyalom-Pasir Putih Kalimantan Barat dalam Rumpun Liturgi Gereja.

Page 14: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendefinisikan bagaimana pandangan dan pengertian

jemaat GPIBMargahayu Pos Pelayanan Kesaksian Syalom-Pasir Putih Kalimantan Barat

menegnai pengutusan dan berkat dalam rumpun liturgi gereja.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan sebagai bahan

masukan bagi jemaat untuk memahami makna dari pengutusan dan berkat dalam rumpun

liturgi gereja, sehingga jemaat bukan hanya mengikuti ibadah sebagai rutinitas saja dan

mendengarkan pengutusan dan berkat sebagai kebiasaan dalam proses akhir dalam ibadah

akan tetapi jemaat mengetahui apa maksud dan tujuan dari ibadah yang dilakukan dan

memahami makna pengutusan dan berkat tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif merupakan suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa

pada sekarang, yang memiliki tujuannya untuk menggambarkan atau melukiskan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta gejala-gejala yang nyata atau realita

apa adanya sebagaimana dinyatakan oleh kenyataan itu sendiri.4Melalui metode ini dapat

menggambarkan pengertian jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan Kesaksian Syalom-Pasir

Putih mengenai makna dari pengutusan dan berkat dalam rumpun liturgi ibadah gereja.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang merupakan suatu penelitian

ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah

dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan

fenomena yang diteliti. 5 Jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini, dilakukan penulis

dengan cara wawancara secara langsung terhadap jemaat GPIB Margahayu Pos Pelayanan

Kesaksian Syalom-Pasir Putih mengenai pemahaman jemaat tentang pengutusan dan berkat.

1.6 Sistematika Penulisan

Tulisan ini terdiri dari 5 (Lima) bagian yang dideskripsikan sebagai berikut: Bagian

pertama berisi latarbelakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

4M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985) , 63

5Haris. Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. (Jakarta: Salemba

Humanika,2010),9

Page 15: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

5

manfaat penelitian dan sistematika penelitian. Dalam bagian kedua penulis memaparkan

teori.Bagian ketiga penulis memberikan gambaran umum tentang GPIB Margahayu

PosPelelayanan Kesaksian “Syalom” Pasir Putih, pengumpulan data serta hasil penelitian

yang berkaitan dengan pemahaman jemaat mengenai pengutusan dan berkat dalam liturgi

(tata Ibadah) GPIB.Bagian keempat analisa teori dan data lapangan.Bagian kelima yang

berisi kesimpulan dan saran.

2. Pengertian Liturgi atau tata ibadah

Istilah liturgi merupakan istilah yang sering digunakan dalam bidang teologi.

Istilah liturgi biasanya mengacu kepada gereja atau tata kebaktian. H Venema dalam

tulisannya “Orientasi Ilmu Teologi Reformasi mengatakan bahwa istilah Yunani

Liturgia berarti: Kebaktian atau ibadah.6 Sebenarnya tidak berhubungan langsung

dengan akar katanya atau secara etimologi sangat berbeda dengan arti liturgi yang kita

pahami sekarang ini, bahkan istilahnya dalam bahasa Yunani juga berbeda dengan

istilahnya dalam Perjanjian lama dan Perjanjian Baru dan dalam sejarah gereja.

“Liturgi” berasal dari bahasa Yunani “Leiturgia” (leitourgia). Kata

“Leiturgia” berasal dari kata kerja “Leiturgeo” (leituorgew), artinya melayani,

melaksanakan dinas atau tugas, memegang jabatan”. Harafiah kata “leiturgia” berasal

dari dua kata Yunani, yaitu “leitos” (leitoj) yang berarti “rakyat, umat” dan kata

“ergon” (ergon) yang berarti “pekerjaan, perbuatan, tugas”. Jadi “Leiturgia” menurut

kedua kata ini berarti “melakukan suatu pekerjaan untuk rakyat”. Istilah “Liturgi”

dalam bahasa umum negara lebih mengacu pada tugas raja yang berkarya bagi

umatnya dan kepada pejabat-pejabat pemerintahan yang mengabdi bagi rakyat,

sehingga dengan begitu kita dapat menyimpulkan sebenarnya tidak ada dasar

Alkitabiah untuk menggunakan kata liturgi dalam arti ibadah gereja atau tata

kebaktian, karena kata liturgi sendiri berarti bekerja untuk kepentingan rakyat.7

Dalam septuaginta (Kitab suci terjemahan Bahasa Yunani), liturgi hanya

dipakai untuk menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan persoalan agama, tugas

imam dan Lewi dalam kemah suci di bait Allah terutama dalam hal tugas pelayanan

6Rimer. G, Cermin Injil, Ilmu Liturgi. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF 2002). 9.

7Ibid, hal 10

Page 16: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

6

Mezbah, sesuai dengan undang-undang upacara ibadah yang berlangsung secara tertib

dan penuh hikmat, dan juga sebagai pelayan yang berguna untuk umat. Dalam

Perjanjian Baru, kata “Liturgi” dihubungkan dengan pelayanan kepada Allah dan

sesama itu tidak terbatas hanya pada kegiatan ibadat saja, tetapi juga pada aneka

bidang kehidupan lain. Istilah “Liturgi” dalam perjanjian baru tidak menunjukkan

pada pelayanan kultus dari pemimpin jemaat Kristen, sebab pemahaman tentang

imamat Perjanjian Baru tidak lagi berdasarkan pada imamat Perjanjian Lama. Bila

dalam Perjanjian Lama imamat di hubungkan dengan imamat kaum Lewi, dalam

Perjanjian Baru satu-satunya imamat adalah Yesus Kritus, karena Yesus sendirilah

Imamat Agung itu dimana Kristus menjadi perantara satu-satunya antara umat

manusia kepada Allah Bapa, dengan mengorbankan diriNya.

Dalam Imu teologi, liturgi sebagai ilmu menyelidiki dan menguraikan

pertemuan Tuhan dengan umatNya yang diciptakan berlandaskan pertimbangan

semua faktor yang memainkan peranan dalam pemilihan, pembentukkan dan

penyusunan semua unsurnya supaya perjanjian Alllah dengan umatNya selalu

diperbaharui. 8 Pada masa kini istilah Liturgi sudah menjadi istilah teknis dalam ilmu

Teologi, yang menunjuk pada berkumpulnya jemaat untuk beribadah. Sebagai tata

ibadah, Liturgi harus benar-benar berfungsi sebagai sarana ibadah bagi jemaat, dalam

menghidupkan dan menguatkan kepercayaan jemaat dan juga untuk menyinari kasih

Kristus kepada orang-orang yang belum menjadi anggta jemaat, sehingga mereka

tertarik bergabung dengan jemaat. 9 Tata ibadah dalam gereja Protestan, terutama

dalam GPIB, setiap bagian-bagian dari tata ibadah memiliki tujuan dan artinya

masing-masing, mulai dari awal yaitu menghadap Tuhan, hingga sampai pada bagian

terakhir yaitu pengutusan dan berkat. Dalam hal ini GPIB membagi bagian dari tata

ibadah menjadi 4 bagian yang disebut dengan rumpun-rumpun tata ibadah. 10

2.1Pengertian Ibadah:

Ibadah merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan bila berbicara mengenai

orang kristen. Hidup orang kristen adalah hidup yang beribadah karena sudah

8 Jacob D.. Enggel, Liturgika Pemahaman dan penghayatan Ibadah, (Salatiga, Tisara Grafika 2007), 2

9Rimer, G, Cermin Injil, Jakarta, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 15

10Majelis Sinode GPIB, Buku II, 7-8.

Page 17: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

7

menjadi ciri khas dari orang kristen. Kata ibadah merupakan istilah untuk

menyebutkan suatu perbuatan yang menyatakan bakti seorang pengikut Kristus untuk

tetap hidup dalam ketetapan ajaran yang diterimanya, yang didasari oleh ketaatan

mengerjakan perintahNya. Ibadah Kristen menurut Profesor Paul Hoon dalam buku

pengantar ibadah kristen adalah penyertaan Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan

tanggapan manusia terhadapNya atau tindakkan ganda yaitu tindakkan Allah kepada

manusia dalam Yesus Kristus dan dalam tindakkan tanggapan manusia melalui Yesus

Kristus.11

Ibadah kristen adalah Gottesdients, salah satu kata yang mencakup baik

pelayanan Allah kepada manusia maupun pelayanan manusia kepada Allah.12

Ibadah

yang dilakukan oleh orang percaya merupakan pertemuan antara Allah dan jemaat dan

jemaat dengan Allah, sehingga ibadah yang dilakukan haruslah berlangsung dengan

penuh hikmat dan harus dipersiapkan dengan baik agar jemaat bisa merasakan

keintiman dengan Allah.

Ibadah bila dilihat dalam pendekatan secara etimologi yaitu, “Ibadah berasal

dari bahasa Arab, sedangkan kata Ibrani untuk Ibadah adalah “Abodah” yang

memiliki arti secara harafiah bakti, hormat, suatu sikap dan aktivitas yang mengakui

dan menghargai seseorang/yang lain, yang mencangkup tata cara yang implikasinya

nampak dalam tingkah laku dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat

diartikan bahwa “Ibadah merupakan ekspresi dan sikap hidup yang penuh bhakti

(penyerahan diri) kepada yang Ilahi, yang pengaruhnya nampak dalam tingkah laku

yang benar”.

2.2 Hubungan Liturgi dan Ibadah

Memanglah bila di lihat dalam pengertiannya masing-masing antara pengertian

liturgi dan ibadah, tidak ada alasan yang menjelaskan Liturgi berkaitan langsung

dengan ibadah kepada Tuhan, akan tetapi istilah “Liturgi” sudah menjadi bagian

dalam ilmu teologi yang sering digunakan. Pada konteks sekarang ini hubungan liturgi

dan ibadah memiliki pengertian atau keterkaitan sebagai suatu tata cara atau perangkat

teologis yang mengatur secara harmonis, serasi antara jemaat yang berkumpul dalam

11

F. James, White, pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002). 7 12

Ibid,.

Page 18: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

8

wujud tanggapan timbal balik antara Allah kepada Jemaat dan antara jemaat kepada

Allah. Dengan kata lain, liturgi dalam konteks ibadah diartikan sebagai suatu system

atau tata cara yang mengatur berlangsungnya tanggapan umatNya secara bersama-

sama terhadap penyertaan/kehadiran Allah dalam Yesus Kristus pada saat jemaat

berkumpul dan beribadah.

Berbicara mengenai hubungan liturgi dan ibadah, dalam hal ini bila melihat

perkembangan gereja, GPIB merupakan salah satu gereja Protestan beraliran

Calvinis.Latar belakang dari kebanyakan Gereja Protestan di Indonesia harus dicari

dalam sejarah Gereja Eropa, hal ini dikarenakan banyak Gereja Prostestan di

Indonesia merupakan hasil dari pekabaran injil yang dilakukan oleh orang Kristen dari

Eropa. Dapat dikatakan bahwa banyak diantara mereka yang berasal dari tradisi

Calvinis, yaitu bentuk Protestanisme yang ditentukan oleh teolog Johannes Calvin

yang berlaku hampir tanpa kecuali untuk para pekabar injil asal Belanda dan juga

orang – orang Swiss.13

Dalam perkembangan Gereja-gereja di Indonesia mengalami perubahan yang

di sesuaikan dengan kondisi serta zaman yang berbeda dengan zaman Calvin.Gereja

Calvinis ditantang untuk menghadapi perubahan dalam masyarakat dan gereja

sehingga ajaran Calvin itu telah mengalami perubahan dan penambahan.Kata

Calvinisme menujuk pada hal yang lebih luas dari pada ajaran Calvin, dan juga pada

perkembangan ajaran dan ciri khas yang mewarnai masing–masing Gereja

Calvnis.14

Calvin memlihara Gereja sebagai sarana yang diberikan Allah kepada

orang-orang percaya yang lemah untuk membina dan memelihara dalam iman.15

Di lingkungan gereja-gereja Protestan sedunia, aliran Calvinis lebih sering

disebut sebagai gereja Reformedatau Presbytarian. Di lingkungan gereja-gereja

Calvinis sedunia, tidak ada gereja aliran Calvinis yang menggunakan nama Calvinis

akan tetapi yang sering digunakan adalah istilah Reformend (terjemahan dalam

masing-masing bahasa), Prisbytarian dan Congregtional, jadi walaupun secara

etimologis istilah Reformend bisa berlaku bagi semua gereja Reformasi atau Protestan,

13

Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), 2. 14

Ibid., 3. 15

Ibid., 99.

Page 19: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

9

akan tetapi dalam kenyataannya hanya gereja-gereja beraliran Calvinislah yang

menggunakan istilah ini. 16

Pada umumnya ibadah di dalam gereja-gereja Calvinis

sama dengan didalam gereja-gereja Lutheran yang berpusat pada pemberitaan Firman

atau Khotbah dan perayaan perjamuan kudus, tetapi berbeda dengan Lutheran yang

tata ibadahnya mirip sekali dengan Gereja Kristen Roma, Calvin tidak hanya

memperbaharui makna dari unsur-unsur ibadah, melainkan memperbaiki dari seluruh

jalannya ibadah: doa, nyanyian, cara pemberitaan firman, pelayanan perjamuan dan

seterusnya. Ciri-ciri ibadah gereja Calvinis adalah Firman Allah disampaikan atau

dikhotbahkan kepada umat dengan sepatutnya, ruangan dan suasana ibadah harus

dibersihkan dari segala sesuatu yang merusak kehidupan gereja, karena itu ketertiban

dan disiplin didalam beribadah sangat ditekankan. Menurut John Calvinselaku tokoh

aliran Calvinis, ibadah dan tata ibadah bukan hanya sekedar hal yang berbicara soal

praktis dan insidental, yang disusun dan diselenggarakan menurut selera dan suasana

sesaat (seperti yang sering terjadi dibanyak gereja, termasuk yang mengaku calvinis).

Baginya ibadah dan tata ibadah sangat berkaitan erat, bahkan merupakan satu bagian

yang tidak bisa di pisahkan (sudah menjadi satu kesatuan), dengan pokok-pokok

ajaran mendasar. Bagi calvin gereja mengungkapkan imannya melalui ibadah dengan

kata lain bahwa apa yang diyakini gereja terungkap secara nyata di dalam ibadahnya.

Sehingga muncul kesimpulan bahwa ibadah gereja-gereja Calvinis diarahkan pada

tataran kognitif: khotbah bercorak pengajaran, ibadah yang harus dipahami warga

jemaat biasa, penalaran yang logis, perilaku yang tertib, dan suasana yang disiplin. 17

2.3 Pengutusan dan Berkat

Pengutusan dan berkat sebenarnya pada zaman perjanjian lama diberikan

Tuhan kepadabapak-bapak leluhur Israel yang dari notaben orang biasa kemudian

dipanggil dan diutus oleh Tuhan sebagai nabiNya yang akan memberitakan

firmanNya, Tuhan memberikan mereka tanggung jawab sebagai orang-orang

pilihanNya dan mengutus mereka serta memberi mereka berkat (kesanggupan) dalam

16

Aritonang, J.S, Berbagai Aliran Di dalam dan di sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 52-53

17Ibid, 75-76

Page 20: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

10

memberitakan kebenarannya.18

Ini merupakan salah satu perwujudan yang besar dari

Allah karena adanya rasa syukur dari bangsa Israel terhadap Allah. Pada abad-abad

pertama jemaat memakai berkat dalam ibadahnya, tetapi dalam bentuk doa. Menurut

tata gereja Hippolytus, berkat diucapkan oleh uskup dengan tangan terulur, kemudian

pada abad ke 5 dengan seiring bertumbuhnya jemaat-jemaat di daerah-daerah, doa-doa

berkat juga diucapkan oleh iman-iman dalam bahasa yang lebih sederhana, baru pada

abad ke 11 berkat dipakai dalam arti yang sekarang, yaitu berkat diberikan oleh imam

pada waktu ia kembali dari mezbah ekaristi. 19

Di satu sisi Berkat bukan hanya

sekedar memohon doa kepada Tuhan agar jemaat diberkati seperti apa yang dikatakan

oleh Kuyper 20

, akan tetapi berkat memiliki arti yang lebih luas yaitu Allah Turun

sendiri menyertai dan menuntun jemaatnya sehingga jemaatnya dimampukan dalam

persekutuan dengan Allah, yaitu Allah Tritunggal dan mampu menjalankan tugas dan

panggilannya (pengutusan) dalam kehidupan ditengah-tengah dunia ini setelah

melakukan ibadah dan mendengarkan perintahNya.21

Berkat dalam hal ini adalah

suatu pemberian Tuhan kepada kita sebagai anak-anaknya agar hidup kita lebih

terarah, kita diingatkan untuk lebih dekat lagi dengan Tuhan sang pencipta supaya kita

mendapatkan belas kasi dari padaNya, ketika kita menerima berkat kiranya kita

menerima dengan penuh pengucapan syukur karena Tuhan masih memberikan

ketentraman dalam kehidupan dan masih memberikan anugerahNya serta

kesanggupan untuk menjadi saksinya.

3. Sejarah singkat PosPelKes “Syalom” Pasir Putih

Pos Pelayanan Kesaksian (Pospelkes) “Syalom” Pasir Putih merupakan

PosPelkes dari gereja induk GPIB “Margahayu” Rasau jaya. PosPelkes “Syalom”

Pasir Putih terletak di desa sungai Deras, Kec Teluk Pakedai, Kab. Kubu Raya. Pos

Pelayanan Kesaksian ini bediri pada tahun 1985, akan tetapi jemaat pada Pos

Pelayanan Kesaksian ini mulai berjalan proses peribadatannya pada tahun 1990 dan

18

Barth Chr and barth-frommel.M.C, Theologia perjanjian lama 4, (Jakarta: Gunung Mulia, 2005), 10-

11. 19

Abineno. Ch,Unsur-Unsur Liturgia.(Jakarta:BPK Gunung Mulia 2014).120

20Abineno. Ch, Gereja dan Ibadah Gereja. (Jakarta: BPK Gunung Mulia 2014).120

21Martasudjita. E, Ekariti “Tinjauan Teologis, Liturgis dan Pastoral” (Jogjakarta: Kaninsius 2005).

213.

Page 21: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

11

dilayani oleh Bpk. Sitompul selaku majelis dari Pos Pelkes GPIB Margahayu (induk

berada di “Siloam” Pontianak) dan pada saat itu jumlah orang kristen kurang lebih 10

KK. Dari tahun 1985-1990 ibadah berlangusng di rumah-rumah jemaat karena belum

adanya bangunan gereja. Meskipun sudah mulai dilayani, akan tetapi karena jaraknya

yang jauh maka ibadah di PosPelKes Syalom pasir putih tidak diadakan secara rutin

atau setiap minggunya. Karena jaraknya tersebut dan jarangnya pelayanan yang

diadakan di PosPelKes ini maka pelayanan yang ada sempat terhenti (Vacum)sekitar

beberapa saat.

Pada awal bulam Mei tahun 1998 baru diresmikan gedung gereja secara tetap

(Permanen) yang meruapakan sumbangan bahan bangunan dari Bpk. Octavianus Var-

Var dan diresmikan oleh Pdt. Silawaney yaitu sekretaris 1 GPIB “Siloam” yang juga

pada saat itu jumlah orang Kristen menjadi 12 KK. Pada tahun 1998 ini juga gereja ini

bergabung dengan GPIB “Siloam” Pontianak dan menjadi PosPelKes “Syalom”.

Sebelum tahun 1998 sebenarnya sudah diijinkan oleh pemerintah desa untuk

mendirikan bangunan gereja untuk ibadah, akan tetapi tidak diperbolehkanmendirikan

banguan permanen seperti sekarang ini (hanya di perbolehkan mendirikan banguan

dari papan). Bangunan gedung gereja PosPelKes “Syalom” ini sudah dua kali

mengalami perombakkan bangunan, dan bangunan yang sekarang ini yang digunakan

untuk beribadah merupakan bangunan pada tahun 2001. Sekitar tahun 2000 hingga

tahun 2015, ibadah di PosPelKes Syalom-Pasir Putih sudah mulai aktif dilayani secara

bergantian oleh pendeta-pendeta dari GPIB “Siloam” Pontianak (ibadah minggu).

Pada tahun 2016 tepatnya tanggal 20 Maret, PosPelKes “Syalom” Pasir Putih yang

tadinya merupak PosPelKes dari “Siloam” Pontianak beralih menjadi PosPelKes dari

“Margahayu” Rasau Jaya dengan jumlah orang Kristen 19 KK.22

3.1 Gambaran Umum tempat penelitian

GPIB “Margahayu” Rasau Jaya memiliki dua Pos Pelayanan Kesaksian. Pos

Pelayanan Kesaksian yang pertama bernama “Bethesda” yang letaknya tidak terlalu jauh dari

gereja induk dan Pos Pelayanan Kesaksian “Syalom” Pasir putih yang merupakan tempat

penelitian penulis. Jemaat PosPelKes “Syalom” Pasir Putih lokasinya lebih jauh dari induk

22

Wawancara dengan Bpk. Januar Simbolon selaku majelis setempat, 23 Maret 2017 Pukul 19.20 WIB.

Page 22: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

12

dibandingkan dengan PosPelKes Bethesda. Untuk dapat sampai di PosPelkes “Syalom” bisa

melewati beberapa alternative jalan. Bisa lewat sungai dan bisa lewat darat. Untuk jalur

sungai (langsung), biasanya menggunakan kapal air (klotok) dan kapal air cepat (Spped).

Sedangkan untuk lewat darat, biasanya dapat melewati jalur pinang luar dan jalur bintang

mas (akan tetapi juga harus menyebrang menggunakan klotok untuk beberapa menit karena

juga terpisahkan oleh sungai kapuas), kondisi jalan yang rusak sedikit menghambat

perjalanan sehingga waktu tempuh antara gereja induk dan Pos Pelayanan Kesaksian

“Syalom” Pasir Putih kurang lebih 1 jam 20 menit.

Masyarakat Pasir Putih rata-rata berasal dari suku Sunda yang dulunya berasal dari TII/DI

yaitu tentara islam Indonesia yang diisolasikan Darul islam ketika jaman Presiden Suharto,

selain suku sunda, ada juga beberapa suku lainnya yang mendiami desa pasir putih yaitu suku

dayak, madura dan melayu. Mata pencarian dari masyarakat Pasir Putih adalah buruh sawit

dan petani, pendidikan paling tinggi adalah SMP. Rata-rata agama yang dipeluk adalah Islam.

Berbeda halnya dengan mayoritas penduduk pasir putih yang lain, jemaat PosPelKes

“Syalom” Pasir Putih sendiri rata-rata berasal dari suku Dayak (Dayak Benyadu dan Dayak

Ahe) dan rata-rata dari jemaat disini memiliki hubungan keluarga. Pada umumnya pekerjaan

dari jemaat Pos Pelayanan Kesaksian “Syalom” Pasir Putih rata-rata sebagai Petani dan buruh

kebun sawit, selain itujemaat PosPelKes “Syalom” rata-rata berpendidikan SD (hanya 15%

yang menyelesaikan pendidikan akhir tingkat SD). Di lingkungan PosPelKes “Syalom” Pasir

Putih lembaga sosial dan pemerintahan yang ada antara lain Puskesmas Desa yang dilayani

oleh 1 bidan dan 1 bantuan tenaga kesehatan, Sekolah Dasar (SD), dan kantor desa.

3.2 Ibadah

Ibadah merupakan suatu kegiatan mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyembah

Tuhan (berkomunikasi dengan Tuhan), ketika kita berbuat baik kepada sesama juga disebut

dengan ibadah, patuh kepada perintah Tuhan dan taat kepada orang tua juga adalah ibadah,

berlaku benar dalam kehidupan juga disebut dengan ibadah, sayang kepada keluarga juga

merupakan ibadah dan fungsi ibadah sendiri yaitu suapaya iman kita bertumbuh serta dapat

melatih kesabaran, melatih kejujuran dan melatih kesetiaan. 23

Selain Komunikasi dengan

Tuhan secara umum, ibadah juga merupakan suatu tindakkan atau praktekkan dalam

kehidupan kita secara pribadi. Ibadah jangan dipahami secara sederhana dan hanya dibatasi

dengan gedung atau bangunan dimana adanya persekutuan, akan tetapi Ibadah merupakan

perbuatan (secara vertikal yaitu antara umat dengan Tuhan dan secara horizontal yaitu antara

23

Hasil wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” ibu Tri, 22 Maret 2017, Pukul 15.24 WIB

Page 23: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

13

sesama manusia), dan untuk dapat mempraktekkan ibadah dalam pengertian ini maka

terlebih dahulu ibadah harus di dasarkan dengan hukum kasih, dalam artian sebelum memuji

dan menyembah Tuhan yang tidak kelihatan terlebih dahulu wujud dalam ibadah itu

dinyatakan terhadap sesama dengan cara hidup saling mengasihi satu dengan yang lain

sehingga ibadah menjadi suatu kegiatan yang nyata. 24

Ketika kita hendak melakukan ibadah, sebaiknya ibadah itu tidak dilakukan

dengan terpaksa dan hanya menganggap ibadah itu sebagai suatu kebiasaan saja,

ibadah harus di lakukan dengan penuh kesadaran diri sendiri karena merupakan

wujud ketaatan kita kepada Tuhan, contohnya ketika dalam ibadah minggu atau

ibadah kategorial (PKP,PKB, GP dsb), kita harus datang dengan penuh kesiapan dan

ketulusan hati secara pribadi sehingga dengan begitu adanya suatu kepuasan dan

kelegaan dalam diri kita yang malakukan ibadah, selain itu dengan kita rajin

beribadah kita menjadi contoh bagi anak-anak kita. Akan tetapi disatu sisi, bila tidak

saling memanggil dan mengingatkan,partisipasi jemaat dalam mengikuti ibadah

masih bisa dikatakan kurang, karena hanya wajah-wajah itu saja yang selalu ada

disetiap ibadah.25

Ketika jemaat “Syalom” masih menjadi POsPelKes GPIB “Siloam”

Pontianak, ibadah yang dilakukan oleh jemaat PosPelKes “Syalom” pasir putih yaitu

ibadah minggu, ibadah rumah tangga, ibadah anak (sekolah minggu), setelah menjadi

PosPelKes dari GPIB “Margahayu” Rasau Jaya pada tanggal 20 Maret 2016, ibadah-

ibadah sudah mulai berjalan yaitu diantaranya Ibadah PELKAT PKP dan GP dan

ibadah rumah tangga yang diadakan setiap dua minggu sekali dan lebih sering

dilayani oleh majelis setempat.26

3.3 Tata Ibadah

Dalam ibadah GPIB sendiri (berbeda dengan gereja-gereja aliran lain) ketika

melakukan kegiatan beribadah kita diberikan atau dibagikan susunan acara yang akan

24

Hasil wawancara dengan majelis jemaat PosPelKes “Syalom” bapak Januar Simblon, 23 Maret 2017, pukul 19.20 WIB

25 Hasil wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” ibu Sabartina, 24 Maret 2017, Pukul

17.45 WIB

26Wawancara dengan Bpk Simbolon, 23 Maret 2017

Page 24: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

14

dilakukan selama ibadah berlangsung yang biasa disebut dengan tata ibadah, tata

ibadah sendiri merupakan suatu petunjuk jalannya proses ibadah dari awal hingga

akhir dan memberitahukan kapan harus duduk dan harus berdiri, selain itu dalam tata

ibadah sendiri cukup membantu jemaat dalam hal puji-pujian (nyanyian) yang lebih

gampang sehingga jemaat dapat langsung menyanyikan (Kidung Jemaat dan Gita

Bakti) tanpa harus membuka buku nyanyian secara manual dan dapat memberitahukan

terambil dimanakah pembacaan alkitab pada saat itu. Tata ibadah merupakan petunjuk

dalam keberlangsungan ibadah. 27

Terkadang bila pelayan dari induk tidak datang

melayani (Pelayan Anak/pelayan sekolah minggu yang bisanya membawakan tata

ibadah) maka jemaat di PosPelKes “Syalom” tidak menggunakan tata ibadah dan tata

ibadah hanya di gunakan oleh majelis dan pelayan Firman. 28

Meskipun terkadang tata

ibadah menjadi hal yang membosankan, karena harus nengikuti proses ibadah dari

awal hinggga akhir, akan tetapi disatu sisi tata ibadah berfungsi sebagai salah satu cara

memimpin jemaat agar disiplin ketika beribadah. 29

3.4 Pengutusan dan Berkat

Setelah melakukan proses ibadah dari awal hingga pada akhir (nyanyian,

khotbah dan persembahan syukur), ibadah di tutup dengan bagian pengutusan dan

berkat, kembali jemaat diminta untuk berdiri, menyanyi lagu penutup dan setelah itu

pendeta atau pelayan Tuhan yang memberitakan firman akan mengangkat tangannya

dan mengarahkan kepada jemaat untuk memberi berkat. Bagaian ini merupakan suatu

kebiasaan yang menandakan bahwa ibadah akan segera berakhir, dan tidak semua

orang biasa mengangkat tangan memberikan berkat karena hanya orang-orang yang

sudah mengikat janji dalam ikatan pelayan Tuhan (telah diteguhkan) .30

Berkat juga

berhubungan dengan materi, sehingga Tuhan juga memberikan kecukupan dalam

kehidupan ini. Makna pengutusan setelah melakukan ibadah dan mendengarkan

khotbah adalah kita diharapkan hidup sebagai manusia baru dan tidak mengulangi

setiap kesalahan-kesalahan di masa lalu (tidak mengulangi sifat-sifat yang diluar

27

Hasil wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” ibu Sabartina, 24 Maret 2017, Pukul 17.45 WIB

28Hasil wawancara dengan pemuda jemaat PosPelKes “Syalom” Sdr Romapiah, 29 Maret 2017

29Hasill wawancana, ibu Tri, 22 Maret 2017, Pukul 15.24 WIB

30Hasil wawancara dengan majelis jemaat PosPelKes “Syalom” Bpk. Dodi Pranata, 25 Maret 2017

Page 25: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

15

kehendak Tuhan), dan sikap yang ditunjukkan setelah pelayan Firman mengucapkan

dan memberikan berkat adalah dengan cara membuka tangan supaya berkat itu dapat

kita terima.31

Ketika kita sudah melaksanakan ibadah dari awal hingga akhir adanya

suatu kelegaan dan ketentraman yang bisa dirasakan melalui nyanyian, pengakuan

dosa dan mendengarkan khotbah, karena yang tadinya kita datang untuk beribadah

membawa suatu kesesakkan dalam hati/beban, ketika pulang dari ibadah hati merasa

nyaman dan pikiran tidak berat karena masalah yang dihadapi (adanya penghiburan)

dan itu semua karena Tuhan melalui pengutusan dan berkat yang didapatkan setelah

ibadah selesai. 32

Dilihat berdasarkan pemahaman warga jemaat “Syalom” Pasir Putih secara langsung,

terdapat pemahaman bahwa ibadah merupakan saat kembalinya jemaat sebagai umat dapat

berjumpa dengan Tuhan yang menciptakan manusia dan membangun komunikasi yang lebih

intim lagi dengan Tuhan melalui persekutuan-persekutuan yang diadakan sebagai bentuk

ungkapan syukur. Ibadah diyakini bahwa Tuhan juga turut beserta dengan jemaat ketika

melakukan ibadah dan memberikan mereka berkat yang dapat dirasakan melalui pemberian

kemampuan untuk menjadi manusia yang baru dan dalam hal materi. Menurut jemaat

“Syalom” setelah ibadah selesai dilakukan maka kehidupan dari jemaat bisa berubah menjadi

lebih baik, itulah makna ibadah dan makna pengutusan dan berkat yang dipahami.

Menurut jemaat “Syalom” tata ibadah yang digunakan ketika ibadah minggu

dan tata ibadah yang dibacakan atau di pandu oleh liturgos/pelayan firman ketika

berlangsung ibadah-ibadah syukur atau kategorial, itu semua tidak lebih dari sekedar

kebiasan dalam proses ibadah saja (peraturan dalam ibadah) yang harus diikuti.

Sebenarnya tata ibadah yang digunakan dalam ibadah setiap unsur-unsurnya memiliki

maknanya masing-masing, contohnya dalam tata ibadah GPIB pada setiap bagian-

bagiannya yang biasa di katakan rumpun-rumpun yang terdiri dari: 33

1. Rumpun satu yang berisi menghadap Tuhan.

Terdiri dari, “Votum, nats pembimbing, salam, pengakuan dosa, berita

anugerah dan petunjuk hidup baru”.

2. Rumpun dua yang berisi pemberitaan Firman.

31 Hasil wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” Ibu Sarina, 28 Maret 2017

32Hasil wawancara dengan rekan pemuda PosPelkes “Syalom” Sdri. Lewi, 26 Maret 2017

33Majelis Sinode GPIB, Buku II, 7-8.

Page 26: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

16

“ Doa memohon bimbingan roh kudus, pembacaan Alkitab, pemberitaan

firman (khotbah atau berbentuk sakramen)”.

3. Rumpun tiga yang berisi Jawaban umat.

“pengakuan Iman, doa syafaat, ungkapan syukur”

4. Rumpun empat yang berisi pengutusan.

“Warta jemaat dan berkat”

Melihat pemahaman dari jemaat “syalom” berdasarkan wawancara

yang dilakukan, penulis melihat bahwa jemaat tidak memahami makna yang

sebenarnya mengenai amanat pengutusan dan berkat karena amanat pengutusan

dan berkat dalam pengertian GPIB memiliki pengertian yaitu dimana jemaat

diminta untuk berdiri sebagai kesiapan jemaat untuk kembali kedalam kehidupan

dan melakukan tanggung jawab berimannya sesuai dengan firman Tuhan yang

telah didengar. Penumpangan tangan dilakukan oleh pemberita firman dengan

kata-kata berkat diucapkan dan sesudah itu tangan diturunkan. Jemaat meresponi

berkat yang diterima dengan menyanyika lagu “amin”.34

4. PEMBAHASAN

Ibadah merupakan suatu kegiatan yang sudah menjadi ciri khas dari orang kristen.

Kehidupan orang kristen tidak akan jauh dari ibadah, karena segala sesuatu yang terjadi

dalam kehidupan ini merupakan suatu penyertaan Tuhan dan tidak jarang dalam kehidupan

orang kristen segala peristiwa yang menunjukkan kemurahan dan penyertaan Tuhan akan di

wujudkan dengan suatu ungkapan syukur yang dilakukan secara pribadi maupun secara

persekutuan.

Banyak pengertian mengenai ibadah, baik secara umum maupun secara khusus.

Secara umum memanglah ibadah merupakan kewajiban dari kehidupan orang kristen, akan

tetapi secara lebih khusus ibadah merupakan suatu respon umat untuk tetap hidup dalam

setiap ketetapan-ketetapan perintahNya yang dimana dalam melakukan ibadah satu-satunya

tujuan hanya ingin mencari kemuliaan Allah dan sebagai wujud perbuatan yang menyatakan

34

Sinode. Majelis, Buku I,2A “Tata Ibadah GPIB” (Jakarta : Majelis Sinode GPIB, 2010), 193-194.

Page 27: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

17

bakti seorang pengikut Kristus , yang didasari oleh ketaatan mengerjakan perintahNya, selain

menaati segala perintahNya, sebagai orang kristen kita diminta untuk menjadi saksi-saksinya

di tengah-tengah dunia ini.

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh di lapangan, jemaat PosPelKes “Syalom”

Pasir Putih sedikit banyaknya sudah memahami makna dari ibadah yang dilakukan, itu semua

terbukti dengan pemahaman mereka yang mengatakan bahwa beribadah merupakan

kewajiban dari orang kristen dan merupakan bukti kedekatan umat dengan Allah dengan cara

berkomunikasi melalui doa dan puji-pujian, ibadah juga dipahami sebagai suatu pelayanan

antara umat terhadap Allah dan antara Allah terhadap umatnya dan itu semua sejalan dengan

pemahaman dari ibadah kristen yaitu Gottesdients, salah satu kata yang mencakup

baik pelayanan Allah kepada manusia maupun pelayanan manusia kepada Allah.35

Selain itu ibadah juga dipahami sebagai suatu tindakan yang nyata kepada sesama yang

dilandasakan dengan hukum kasih. Ibadah tidak di batasi dengan bangunan (sebagai tempat

persekutuan) akan tetapi ibadah yang nyata dilakukan juga diluar dari persekutuan.

Karena ibadah merupakan saat dimana kita akan bertemu dengan Tuhan yang Maha

Kuasa maka kiranya kita datang dengan penuh kerendahan hati dan penuh dengan rasa

hormat, kerendahan hati dan rasa hormat tersebut terwujud atau dapat dinyatakan dengan cara

menjaga ketentraman keberlangsungan ibadah agar proses ibadah dari awal hingga akhir

dapat bermakna dan menjadi berkat bagi diri sendiri maupun terhadap sesama. Dalam ibadah

di GPIB, baik ibadah minggu, ibadah kategorial bahkan ibadah-ibadah syukur yang ada,

selalu menggunakan tata ibadah baik secara lisan (dibacakan kemudian jemaat mingikuti)

ataupun secara tulisan yang dibagikan. Dalam hal ini, ketika penulis melakukan wawancara

dengan jemaat “Syalom” terlihat bahwa pemahaman jemaat mengenai tata ibadah sangatlah

sedikit bahkan dapat dikatakan sangat kurang. Menurut jemaat PosPelKes “Syalom” Pasir

Putih, tata ibadah hanya sekedar peraturan dalam proses ibadah ketika berlangsung, selain itu

tata ibadah yang dibagikan dipahami sebagai suatu hal yang mempermudah jemaat dalam

melakukan ibadah karena sudah terdapat puji-pujian dan pembacaan Alkitab di dalamnya

yang membuat jemaat sudah tidak perlu lagi mencari teks pujian secara manual di dalam

Kidung Jemaat ataupun Gita Bakti, dalam hal ini jemaat tidak memahami setiap unsur-unsur

atau makna dari bagian-bagian dalam tata ibadah. Dalam hal ini jemaat tidak menjadikan tata

ibadah sebagai sarana ibadah bagi jemaat, dalam menghidupkan dan menguatkan

35

F. James, White, pengantar Ibadah Kristen, 7

Page 28: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

18

kepercayaan jemaat dan juga untuk menyinari kasih Kristus kepada orang-orang yang belum

menjadi anggota jemaat seperti pengertian dari Rimer.36

Dari hasil wawancara langsung dengan jemaat, rata-rata jemaat menjawab

bahwa ketika mereka mengikuti ibadah dan tata ibadah di bagikan, mereka hanya

sekedar mengikuti perintah atau peraturan tertulis yang ada di tata ibadah, bila di

minta untuk berdiri maka jemaat akan berdiri, bila di ajak berdoa jemaat berdoa dan

sebagainya. Bagi jemaat PosPelKes “Syalom” yang paling penting adalah melakukan

persekutuan dengan jemaat, memuliakan nama Tuhan lewat nyanyian dan menerima

berkat (dalam artian Tuhan memberikan belas kasihNya kepada umat agar tetap

dipelihara dan diberi kecukupan dalam kehidupan). Dari pemahaman ini juga terlihat

bahwa pemahaman jemaat masih kurang dalam memahami arti pengutusan dan berkat

setelah melakukan ibadah. Jemaat hanya mengartikan pengutusan sebagai suatu yang

menyangkut dengan pribadi mereka saja. Pengutusan dan berkat menurut pemahaman

iman kristen dan gereja memiliki penertian yang jauh lebih dari itu. Pengutusan dan

berkat dalam konteks perjanjian lama merupakan kemampuan yang diberikan oleh

Tuhan sendiri kepda bapak-bapak leluhur Israel yang bernotaben orang biasa

kemudian dipanggil dan diutus sebagai nabiNya untuk memberitakan Firman, serta

Tuhan sendiri yang memeberikan mereka tanggung jawab sebagai orang pilihanNya

dan mengutus mereka.37

Pengertian berkat sendiri menurut Martasudjita adalah Allah

Turun sendiri menyertai dan menuntun jemaatnya sehingga jemaatnya dimampukan

dalam persekutuan dengan Allah, yaitu Allah Tritunggal dan mampu menjalankan

tugas dan panggilannya (pengutusan) dalam kehidupan ditengah-tengah dunia ini

setelah melakukan ibadah dan mendengarkan perintahNya.38

Sehingga melalui

wawancara yang penulis lakukan dengan jemaat “Syalom” bahwa ada perbedaan

pemahaman antara jemaat dan makna berkat itu sendiri.

Selain perbedaan pemahaman dalam hal berkat, maksud dari pengutusan dan

berkat dalam GPIB sendiri adalah jemaat diminta untuk memberitakan apa yang sudah

36

Rimer, G, Cermin Injil, 15 37

Barth Chr and barth-frommel.M.C, Theologia perjanjian lama 4, (Jakarta: Gunung Mulia, 2005), 10-

11. 38

Martasudjita. E, Ekariti “Tinjauan Teologis, Liturgis dan Pastoral” (Jogjakarta: Kaninsius 2005).

213.

Page 29: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

19

di dengarkan dan sudah dilakukan selama ibadah yang diikuti dalam kehidupan

sehari-hari (seperti halnya pemahaman pengutusan dan berkat dalam perjanjian lama

yang diminta untuk menjadi saksi Allah dengan Allah sendiri yang memberikan

kemampuan untuk melakukannya). Alasan mengapa ketika menerima amanat

pengutusan jemaat harus berdiri, itu semua mau menujukkan bahwa adanya kesiapan

dari jemaat atau umat untuk memberitakan perintah Allah, bukti kesanggupan ini juga

terlihat ketika dalam tata ibadah adanya nyanyian pengutusan. Penumpangan tangan

dilakukan oleh pemberita firman dengan kata-kata berkat diucapkan dan sesudah itu

tangan diturunkan.39

Dari hasil wawancara yang penulis dapatkan selama melakukan pengambilan

data, penulis menemukan bahwa pemahaman ibadah menurut jemaat PosPelKes

“Syalom” sudah cukup, karena memang tujuan utama dari ibadah merupakan

ungkapan syukur yang dipanjatkan baik secara pribadi maupun secara klompok

(persekutuan), selain itu tujuan ibadah sendiri membangun relasi dengan Tuhan

melalui doa dan puji-pujian. Ibadah yang dilakukan semata-mata untuk kemuliaan

Tuhan dan sebagai pelayanan antara umat kepada Tuhan dan sebagai wujud kasih

antara Tuhan kepada umatnya. Berbeda halnya dengan pengertian ibadah, dalam hal

tata ibadah dan pengutusan berkat, jemaat PosPelKes “Syalom” kurang memahami.

Kekurangan pemahaman atau pengertian mengenai tata ibadah dan rumpun terakhir

dari tata ibadah kristen yaitu Pengutusan dan berkat, itu semua dikarena kurangnya

pembinaan dari gereja kepada jemaat setempat. Hal ini juga didukung dengan latar

belakang kehidupan jemaat dan perkembangan jemaat yang ada. Lokasinya yang

jauh, jalan yang kurang baik dan harus menyebrang sungai membuat akses untuk

pelayanan yang ada kurang memungkinkan (apalagi sebelum menjadi PosPelKes dari

Margahayu yang sebelumnya PosPelKes dari “Siloam” Pontianak), sehingga kurang

dalam pembinaan dan pemahaman secara mendalam mengenani hal-hal yang

menyangkut ajaran gereja diantaranya pemahaman mengenai pengutusan dan berkat.

Alasan kurangnya pemahaman dari jemaat mengenai tata ibadah, pengutusan

dan berkat dan hal-hal mengenai kebutuhan rohani juga dikarenakan faktor pendidikan

39

Sinode. Majelis, Buku I,2A “Tata Ibadah GPIB”, 193-194.

Page 30: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

20

yang rendah dari jemaat. Jemaat rata-rata memiliki pendidikan sampai tingkat SD dan

tak jarang dari mereka yang tidak bisa membaca. Selain itu, jemaat lebih banyak

menghabiskan waktu dengan kepentingan pribadi mereka (dalam hal mencari materi)

dibandingkan untuk pergi beribadah. Kesadaran jemaat dalam hal ibadah juga masih

kurang, ini semua tidak lain karena faktor pendidikan yang rendah ditambah

lingkungan di PosPelKes “Syalom” pasir putih rata-rata memiliki keyakinan berbeda

sehingga kurang memberikan semangat dalam persekutuan (jumlah kk yang sedikit)

dan tak jarang karena hal ini pula banyak anggota jemaat (yang muda) pindah

keyakinan karena merasa tersisihkan dalam pergaulan, selain itu dalam kehidupan

jemaat, tak jarang masih banyak yang suka mabuk-mabukan, judi, saling

membicarakan satu terhadap yang lain, masih memepercayai jawaban/mencari jwaban

di luar ajaran Kristen dan sebagainya. Jemaat kurang memahami tugas dan tanggung

jawab mereka setelah pulang dari melakukan ibadah ibadah, itu semua masih terlihat

dalam sikap hidup yang berbeda dengan pemahaman mereka.

5. KESIMPULAN

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mendeskripsikan

pemahaman warga jemaat GPIB Margahayu PosPelKes “Syalom” Pasir Putih

tentang rumpun ke empat yaitu pengutusan dan berkat dalam tata ibadah gereja.

Selama melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan jemaat.

Dapat disimpulkan bahwa warga jemaat sudah memahami pengertian ibadah secara

umum dan apa tujuan ibadah yang mereka jalankan. Ibadah dipahami karena dasar

dari ibadah merupakan suatu kewajiban orang kristen dan suatu kegiatan yang harus

berasal dari dalam hati (bukan dengan paksaan) karena sejatinya ibadah adalah

komunikasi dengan Allah dan merupakan wujud ketaatan umat kepada Tuhan.

Ibadah juga dipahami sebagai wujud pelayanan dan rasa syukur umat karena Allah

masih berkenan menyertai dalam kehidupan umat hari lepas hari.

Akan tetapi ketika penulis menanyakan pemahaman jemaat tentang tata

ibadah yang di dalamnya terdapat rumpun-rumpun , terutama rumpun terakhir dalam

tata ibadah GPIB yaitu pengutusan dan berkat kurang, jemaat memiliki pemahaman

yang sangat kurang bahkan dapat dikatakan berbeda jauh dari pemahaman yang ada.

Page 31: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

21

Melihat latar belakang yang ada, kekurangan akan pemahaman yang terjadi

dikarenakan beberapa faktor yang ada yaitu, pendidikan yang rendah, lokasinya

yang jauh, kurangnya pelayanan dari induk (ketika masih sebagai PosPelKes dari

“Siloam”) dan karena jemaat kurang sadar untuk mencari tau makna-makna dari

setiap unsur-unsur tata ibadah yang ada itu disebabkan karena mereka melihat tata

ibadah sebagai suatu peraturan saya yang sudah jadi dan harus di lakukan, dan

jemaat lebih mementingkan mencari hal materi.

Kesimpulan lainnya yang penulis dapatkan ketika melakukan penelitian,

ternyata memanglah pemahaman jemaat mengenai ibadah sudah cukup baik, akan

tetapi ketika penulis melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan cara

pendekatan terhadap setiap-setiap jemaat, ternyata penulis masih mendapatkan

bahwa masih ada di antara jemaat yang mesih suka mabuk-mabukkan, judi dan

tidak jarang masih mempercayai kepercayaan di luar kristen (faktor budaya).

Sehingga melihat hal ini penulis kembali menyimpulkan bahwa jemaat kurang

memahami tugas panggilan sebagai seorang kristen untuk menjadi saksi ditengah-

tengah dunia ini dan itu semua berkaitan dengan makna rumpun yang keempat

yaitu pengutusan dan berkat.

Page 32: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

22

Daftar Pustaka

Abineno. J. L. Ch. Gereja dan Ibadah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.

________, Unsur-Unsur Liturgia. Jakarta: BPK Gunung Mulia 2014.

Aritonang. J.S. Berbagai Aliran Di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta, BPK Gunung

Mulia, 2008

Chr Barth and Barth frommel.M.C. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta:

Gunung Mulia, 2005.

De Jonge. Christiaan. Apa itu Calvinisme?, Jakarta: BPK, 2008

________. Gereja mencari jawaban, Jakarta: Gunung Mulia, 2003

De Kuyper. Mulai dari Musa dan segala nabi. Jakarta: Gunung Mulia 2003

Herdiansyah. Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:

Salemba Humanika, 2010.

Martasudjita. E, Ekariti Tinjauan Teologis, Liturgis dan Pastoral. Jogjakarta:

Kaninsius 2005.

Majelis Sinode. Buku I,2A “Tata IbadahGPIB” (Jakarta : Majelis Sinode GPIB, 2010).

Majelis Sinode. Buku II Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis. Jakarta: Majelis

Sinode GPIB, 2015.

Nazir. M . Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985

Rimer. G. Cermin Injil, Ilmu Liturgi. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF 2002).

White, James. Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: Gunung Mulia 2012.

Sumber website:

http://www.authorstream.com/Presentation/tuanstephen-1738113-peribadahan-dan-

musik-gereja-untuk-pelkat-gpib/

http://yonasmuanley.wordpress.com/2011/06/03/pendidikan-agama-kristen-liturgi-

ibadah/

wawancara:

Wawancara dengan Bpk. Januar Simbolon selaku majelis setempat, 23 Maret 2017 Pukul 19.20 WIB.

Wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” ibu Tri, 22 Maret 2017, Pukul 15.24 WIB

Wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” ibu Sabartina, 24 Maret 2017, Pukul 17.45

WIB

Wawancara dengan pemuda jemaat PosPelKes “Syalom” Sdr Romapiah, 29 Maret 2017

Wawancara dengan majelis jemaat PosPelKes “Syalom” Bpk. Dodi Pranata, 25 Maret 2017

Page 33: Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB ...€¦ · Pengutusan dan Berkat Menurut Pandangan Jemaat GPIB Margahayu Pos . Pelayanan Kesaksian“Syalom - Pasir Putih” Kalimantan

23

Wawancara dengan warga jemaat PosPelKes “Syalom” Ibu Sarina, 28 Maret 2017

Wasil wawancara dengan rekan pemuda PosPelkes “Syalom” Sdri. Lewi, 26 Maret 2017