Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Posisi Laporan : Triwulan I - 2018 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) Bank Secara Individual 129.61% #N/A #N/A #N/A Bank Secara Konsolidasi 129.61% #N/A #N/A #N/A NILAI LCR (%) PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)
5
Embed
PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)€¦ · kewajiban dan komitmen dikalikan tingkat penarikan (run-off rate) atau nilai tagihan kontraktual dikalikan tingkat ... f.€arus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan : Triwulan I - 2018
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
(1) (2) (3) (4)
Bank Secara Individual 129.61% #N/A #N/A #N/A
Bank Secara Konsolidasi 129.61% #N/A #N/A #N/A
NILAI LCR (%)
PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)
Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan : Triwulan I - 2018
(Dalam Jutaan Rupiah)
Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual
Nilai HQLA setelah pengurangan
nilai (haircut ), outstanding
kewajiban dan komitmen
dikalikan tingkat penarikan (run-
off rate ) atau nilai tagihan
kontraktual dikalikan tingkat
penerimaan (inflow rate ).
Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual
Nilai HQLA setelah pengurangan
nilai (haircut ), outstanding
kewajiban dan komitmen
dikalikan tingkat penarikan (run-
off rate ) atau nilai tagihan
kontraktual dikalikan tingkat
penerimaan (inflow rate ).
Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual
Nilai HQLA setelah pengurangan
nilai (haircut ), outstanding
kewajiban dan komitmen
dikalikan tingkat penarikan (run-
off rate ) atau nilai tagihan
kontraktual dikalikan tingkat
penerimaan (inflow rate ).
Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual
Nilai HQLA setelah pengurangan
nilai (haircut ), outstanding
kewajiban dan komitmen
dikalikan tingkat penarikan (run-
off rate ) atau nilai tagihan
kontraktual dikalikan tingkat
penerimaan (inflow rate ).
1Jumlah data Poin yang digunakan dalam perhitungan LCR
62 hari 60 hari 62 hari 60 hari
HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA)2 Total High Quality Liquid Asset (HQLA) 4,023,679 3,628,974 4,023,679 3,628,974
ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW )
3Simpanan nasabah perorangan dan Pendanaan yangberasal dari nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil,terdiri dari:
g. arus kas keluar kontraktual lainnya 16,543 16,543 62,001 62,001 16,543 16,543 62,001 62,001
7 TOTAL ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW ) 3,566,338 3,234,910 3,566,338 3,234,910
ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW )8 Pinjaman dengan agunan Secured lending 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tagihan berasal dari pihak lawan (counterparty ) 875,528 325,272 1,285,954 388,991 875,528 325,272 1,285,954 388,991
10 Arus kas masuk lainnya 273,154 136,670 476,188 238,094 273,154 136,670 476,188 238,094
11 TOTAL ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW ) 461,943 627,085 461,943 627,085
TOTAL ADJUSTED VALUE 1 TOTAL ADJUSTED VALUE 1 TOTAL ADJUSTED VALUE 1 TOTAL ADJUSTED VALUE 1
12 TOTAL HQLA 4,023,679 3,628,974 4,023,679 3,628,974
13TOTAL ARUS KAS KELUAR BERSIH (NET CASHOUTFLOWS )
3,104,395 2,607,825 3,104,395 2,607,825
14 LCR (%) 129.61% 139.16% 129.61% 139.16%
Keterangan:
KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN
LAPORAN PERHITUNGAN
1Adjusted values dihitung setelah pengenaan pengurangan nilai (haircut ), tingkat penarikan (run-off rate ), dan tingkat penerimaan (inflow rate ) serta batas maksimum komponen HQLA, misalnya batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk yang dapat diperhitungkan dalam LCR.
INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN
No. Komponen
Posisi Tanggal Laporan
Perhitungan Liquidity Coverage Ratio di atas dibuat berdasarkan POJK No 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum dan disajikan berdasarkan POJK No 43/POJK.03/2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
Perhitungan LCR posisi tanggal laporan (Triwulanan I-2018) berdasarkan rata-rata posisi harian selama Triwulan I-2018, sedangkan untuk posisi tanggal laporan sebelumnya (Triwulan IV-2017) menggunakan rata-rata posisi harian selama Triwulan IV-2017.
Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya
Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan : Triwulan I - 2018
Analisis secara Individu
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity
Coverage Ratio) Bagi Bank Umum, berikut dibawah ini kami sampaikan analisis kualitatif atas kondisi likuiditas PT. Bank Woori Saudara Indonesia
1906, Tbk. (BWS) untuk periode laporan Triwulan I - 2018.
1. Analisis Nilai LCR
Posisi Triwulan I-2018, hasil perhitungan atas nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) seperti yang dapat dilihat pada tabel perhitungan dalam
penilaian kuantitatif, nilai LCR BWS berada pada posisi 129,61% (lebih dari 90%). Dengan rasio tersebut, maka BWS dapat dikatakan telah
memenuhi ketentuan regulator yaitu pemenuhan rasio LCR minimum 90% untuk kategori Bank Asing pada periode Triwulan I - 2018.
Nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan proyeksi arus kas keluar bersih (Net Cash Outflow) berdasarkan rata-rata harian selama Triwulan I - 2018, dimana :
Total HQLA yang dimiliki BWS sebesar Rp 4.023,68 miliar; dan Net Cash Outflow sebesar Rp 3.104,40 miliar.
Proyeksi nilai Net Cash Outflow tersebut diperoleh dari hasil pengurangan : Cash Outflow sebesar Rp 3.566,34 miliar; dan Cash Inflow sebesar Rp 461,94 miliar.
2. Tren Nilai LCR dibandingkan dengan periode sebelumnya
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya, tingkat LCR BWS Triwulan I-2018 mengalami penurunan sebesar 9,54% menjadi sebesar
129,61%. Kondisi penurunan tersebut didorong karena peningkatan Net Cash Outflow setelah run-off sebesar Rp 496,57 miliar yang lebih besar
dibandingkan dengan peningkatan nilai tertimbang HQLA sebesar Rp 394,71 miliar.
2
3. Komposisi HQLA
Dalam perhitungan LCR ini, komponen-komponen HQLA yang diperhitungkan terdiri atas tiga level :
a. HQLA Level 1
Yang termasuk dalam komponen HQLA level 1 yaitu komponen-komponen yang dalam perhitungan LCR dikenakan haircut 0%. Komponen pada
level ini merupakan komponen-komponen dengan kualitas aset terbaik. Adapun rincian rata-rata atas komponen-komponen HQLA level 1
berdasarkan rata-rata harian dapat dilihat pada Tabel I berikut ini.
Tabel I - Rata-rata Komponen HQLA Level 1 Dalam Miliaran Rupiah
No. Komponen HQLA Level 1 Nilai Outstanding / Nilai Pasar
1 Kas & Setara Kas 261,86
2 Penempatan pada Bank Indonesia (Giro pada BI) 2.264,40
3 Surat Berharga yang Diterbitkan/Dijamin Entitas Sektor Publik 0
4 Surat Berharga Pemerintah (SUN) & Bank Indonesia (SBI & SDBI) 1.358,67
Total HQLA Level 1 3.884,92
b. HQLA Level 2A dan 2B
Untuk komponen HQLA Level 2A & 2B, Bank hanya memiliki instrumen keuangan yang memenuhi persyaratan HQLA Level 2A, yaitu surat
berharga yang diterbitkan/dijamin oleh Entitas Sektor Publik dan Korporasi Non-Keuangan dengan rata-rata harian berturut-turut sebesar Rp
125,25 miliar dan Rp 38,00 miliar yang keduanya dikenakan haircut 15% sehingga nilai yang diperhitungkan secara rata-rata harian selama
Triwulan I-2018 ini sebesar Rp 138,76 miliar.
4. Konsentrasi Sumber Pendanaan
Konsentrasi sumber pendanaan BWS pada akhir Triwulan I-2018 (29 Maret 2018) terkonsentrasi pada tiga komponen besar yaitu, Dana Pihak
Ketiga (DPK), transaksi interbank, dan modal (equity). Adapun komposisi atas ketiga komponen tersebut disajikan pada Tabel II berikut ini.
Tabel II - Konsentrasi Sumber Pendanaan
IDR Foreign Currencies (in USD)
Dana Pihak Ketiga 59,88% Dana Pihak Ketiga 71,88% Pinjaman yang Diterima 0,00% Pinjaman yang Diterima 25,83% Equity (Modal) 31,66% Modal 0,88% Lainnya 8,46% Lainnya 1,41%
3
5. Eksposur Derivatif
Bank yang masih tergolong kelompok BUKU 2 secara kompleksitas transaksi operasional dapat dikatakan masih terbatas. Baik dilihat dari sisi produk maupun transaksi. Atas kondisi tersebut, selama Triwulan I-2018 BWS hanya memiliki eksposur derivatif jenis FX SWAP Buy-Sell USD dengan rata-rata harian sebesar Rp 93 miliar. 6. Mismatch Mata Uang dalam LCR
Aset likuid Bank baik dalam mata uang IDR maupun valuta asing (USD) masih dapat meng-cover proyeksi nilai arus kas keluar bersih, dimana nilai
LCR Bank baik dalam IDR maupun USD berada di atas batasan minimum regulasi (LCR ≥ 90%).
7. Manajemen Likuiditas
Dengan dipenuhinya tingkat LCR sesuai regulasi yang berlaku (LCR BWS > 90%) menunjukan bahwa manajemen likuiditas BWS dikelola dengan
baik. Fungsi pengawasan langsung yang dijalankan manajemen atas kondisi likuiditas BWS diperoleh dari laporan monitoring harian yang disusun oleh
Divisi Manajemen Treasury dan Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan melalui daily money market - forex report, bonds report, summary report
treasury, daily liquidity report, AL/NCD Report, maturity gap, serta liquidity gap. BWS pun secara periodik melakukan stress test atas aset likuid bank
terhadap penarikan dana dari deposan inti. Informasi yang dimuat dalam laporan-laporan dan stress test tersebut digunakan manajemen untuk
menilai, menimbang dan mengambil keputusan atas kondisi likuiditas BWS.
Selain hal tersebut, dalam proses manajemen likuditas, BWS pun telah menyiapkan pula langkah-langkah dalam rangka memitigasi risiko
likuiditas yang mungkin terjadi, antara lain dengan menjaga hubungan baik dengan bank-bank di Indonesia maupun mancanegara untuk membuka
dan meningkatkan money market line serta BWS pun memiliki fasilitas committed line dari parent bank (Woori Bank Korea).
Analisis secara Konsolidasi
Untuk analisis LCR BWS secara konsolidasi sama seperti analisis LCR secara individual, karena BWS belum memiliki perusahaan anak.