Top Banner
PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : MONICA ANNISA SUHERMAN NIM. B 200 100 314 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
15

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

May 06, 2019

Download

Documents

danganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN

BALANCED SCORECARD

( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali )

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

MONICA ANNISA SUHERMAN

NIM. B 200 100 314

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan
Page 3: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED

SCORECARD

(Studi Empiris Pada RSUD Pandan Arang Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI

MONICA ANNISA SUHERMAN

B200100314

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja RSUD Pandan Arang

Boyolali dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Selama ini dalam

menilai kinerja rumah sakit menekankan pada aspek keuangan. Penilaian tersebut

kurang menggambarkan kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Pengukuran

kinerja dengan metode Balanced Scorecard mempertimbangkan baik aspek

keuangan dan non keuangan. Pengukuran Balanced Scorecard menggunakan

empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Page 4: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data selama 3 tahun, yaitu dari

tahun 2011-2013. Data dianalisis dengan analisis komparatif dengan melakukan

evaluasi kinerja rumah sakit antar periode kemudian dibandingkan dengan target

yang sebelumnya di tetapkan dan kemudian diberi skor sesuai kriteria. Data yang

digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuestioner

pasien dan karyawan serta wawancara, data sekunder diperoleh dari data yang

didapat dari rumah sakit.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil perspektif finansial

dinilai cukup baik namun pada pertumbuhan biaya masih dianggap kurang karena

mengalami kenaikan jumlah dari tahun ke tahun. Prespektif pelanggan sudah

dianggap baik, sedangkan perspektif bisnis internal sudah cukup baik. Perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan sudah baik namun pelatihan karyawan masih

dianggap kurang karena tidak sesuai target.

Kata kunci : balanced scorecard, kinerja , rumah Sakit

A. PENDAHULUAN

Hampir semua perusahaan sektor publik menggunakan pengukuran

kinerja, karena pengukuran kinerja bertujuan untuk mengkomunikasikan

strategi dengan baik antara atasan dan bawahan agar dapat menciptakan

strategi yang lebih baik untuk perkembangan perusahaan sektor publik

dimasa yang akan datang (Mulyadi, 2001:31).

Rumah sakit merupakan perusahaan sektor publik yang difungsikan

untuk melayani masyarakat dan menyediakan sarana kesehatan untuk

masyarakat, tidak hanya mencari keuntungan sematatetapi kualitas

terhadap pelayanan masyarakat. Rumah sakit dihadapkan pada penentuan

strategi dalam pengelolaan usahanya serta dituntut untuk

Page 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

mampu memberikan pelayanan memuaskan, profesional dengan harga

bersaing, sehingga kinerja rumah sakit harus berorientasi pada keinginan

pelanggan.

Banyak rumah sakit hanya menggunakan pengukuran kinerja secara

tradisional yang mengutamakan aspek keuangan saja. Hal ini kurang tepat

karena aspek keuangan hanya mencerminkan keberhasilan suatu organisasi

dalam jangka pendek tanpa memikirkan keberhasilan jangka

panjang.Selain itu, pengukuran kinerja yang hanya mendasarkan pada

keuangan akan mengakibatkan banyaknya sumber daya manusia yang

potensial pada rumah sakit tidak dapat diukur (Nunik, 2014).

Sistem Pengukuran Balanced Scorecard digunakan untuk

menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan

non keuangan,serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang.

Menurut (Kaplan dan Norton, 2000) Balanced Scorecard adalah sistem

pengukuran yang menyeimbangkan alat ukur lama tradisional yang

berdimensi pada aspek finansial dengan dimensi-dimensi yang baru yaitu

aspek non finansial.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul

“PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN

BALANCED SCORECARD”

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja

Menurut (Bestari Dwi Handayani, 2011:80) Pengukuran kinerja

pada organisasi publik merupakan organisasi yang didirikan dengan

tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan mendapatkan

keuntungan (profit).

Page 6: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

2. Pengukuran Kinerja Tradisional

Pada umumnya organisasi banyak yang masih menggunakan

pengukuran kinerja yang lebih menekankan pada aspek keuangan, yaitu

lebih sering disebut dengan pengukuran kinerja tradisioanal. Kinerja

personal diukur hanya berkaitan dengan keuangan. Kinerja lain seperti

peningkatan kompetensi dan komitmen personel, peningkatan

produktivitas, dan proses bisnis yang digunakan untuk melayani

pelanggan diabaikan oleh manajemen karena sulit pengukurannya.

3. Definisi Balanced Scorecard

Menurut Kaplan dan Norton (2000) Balanced Scorecard adalah

suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran

yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain itu kinerja finansial

masa lalu, Balanced Scorecard juga memperkenalkan pendorong

kinerja finansial masa depan. Pendorong kerja itu meliputi prespektif

pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan,

diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang

dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan

ukuran yang nyata.

C. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan dipakai adalah metode deskriptif,

yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh

peneliti dari subyek berupa individu, organisasional, industri atau

perspektif lain.

Page 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

Desain Penelitian

Penelitian ini mengukur kinerja rumah sakit. Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif. Analisis data menggunakan empat prespektif

Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah RSUD Pandan Arang Boyolali. Karena

rumah sakit ini hanya berorientasi pada profit semata, akan tetapi tidak

mengutamakan pelayanan dan kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan

suatu pengukuran kinerja yang tepat untuk diterapkan pada rumah sakit ini

agar dapat menilai kinerjanya.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari sumber asli

rumah sakit dan dari pengisian kuestioner oleh responden. Data sekunder

diperoleh peneliti secara tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

kuestioner pada pelanggan rumah sakit. Untuk menghitung bobot

kuestioner pelanggan menggunakan skala ordinal yaitu : menunjukkan

urutan (peringkat, tingkatan, atau ranking) di samping berfungsi sebagai

pengelompokan (skala nominal). Skala ini berhubungan dengan pertanyaan

tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.

Page 8: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

Teknik Analisi Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pengukuran Balance Scorecard yaitu mengukur secara

seimbang antara perspektif satu dengan perspektif yang lain, dengan tolok

ukur masing – masing perspektif. Beberapa perspektif tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Perspektif keuangan

a. Pertumbuhan pendapatan :

b. Perubahan Biaya :

2. Customers perspective (perspektif pelanggan).

a. Akuisisi pelanggan (customer acquisition)

Akuisisi Pelanggan =

b. Retensi pelanggan (customer retention).

Retensi Pelanggan =

c. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction).

Tingkat kepuasan konsumen diukur menggunakan survei kepuasan

konsumen dan keluhan pada kotak saran yang tersedia.

3. Internal Business process perspective (perspektif proses bisnis

internal)

a. Respon Times, yaitu Seberapa cepat pelayanan yang diberikan

kepada pasien

Page 9: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

b. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur),

yaitu presentase penggunaan tempat tidur pada satuan waktu

tertentu.

c. ALOS (Average Lenght of Stay = Rata-rata jumlah hari lamanya

pasien di rumah sakit), yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien.

Memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan

gambaran mutu pelayanan.

d. TOI ( Turn Over Internal = Tenggang perputaran ), yaitu rata-rata

hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari setelah diisi ke saat

terisi berikutnya. Memberikan gambaran tingkat efisiensi

penggunaan tempat tidur.

e. BTO ( Bed Turn Rate = Angka perputaran tempat tidur ), yaitu

frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali

tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.

f. GDR ( Gross Death Rate ), yaitu angka kematian umum untuk

setiap 1000 penderita keluar. Memberikan gambaran tentang

penekanan angka kematian pada rumah sakit.

g. NDR ( Net Death Rate ), yaitu angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.

4. Learning and growth perspective (perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan)

a. Peningkatan Komitmen Karyawan

Retensi Karyawan =

b. Peningkatan Kapabilitas Karyawan

Kapabilitas Karyawan =

Page 10: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

c. Kepuasan Karyawan

Tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja sama dengan rumah

sakit dapat dilihat dari kuestioner yang disebar oleh peneliti kepada

karyawan setiap bidang pada rumah sakit.

D. PEMBAHASAN

1. Hasil Penilaian Kinerja RSUD Pandan Arang Boyolali dengan

Metode Balanced Scorecard

Setelah data yang diperoleh diukur dengan beberapa perspektif

seperti pada sub bab teknik analisis data langkah selanjutnya adalah

menilai apakah kinerja rumah sakit baik atau tidak. Pembobotan

menggunakan interval. Ukuran interval digunakan untuk mengurutkan

objek berdasarkan suatu atribut. Interval/jarak yang sama pada skala

interval dipandang dapat mewakili interval/jarak yang sama pada objek

yang diukur. Jumlah inter diukur adalah 14 item, maka total skor

“kurang” adalah -14 skor, “cukup” adalah 0 skor, dan “baik” adalah 14

skor (Mulyadi, 2001).

Selanjutnya menentukan skor penilaian dengan elemen – elemen

Balance Scorecard yaitu menentukan batas daerah “kurang”, “cukup”,

dan “baik” dengan asumsi bahwa kinerja “kurang” adalah <50% ( < 0

sampai dengan –1). Kinerja “cukup” adalah 50% - 75% ( 0 sampai

dengan 0,5). Kinerja “baik” adalah >75% ( >0,5% sampai dengan 1).

Asumsi yang digunakan bahwa 75% adalah sama dengan 0.

Kinerja prespektif keuangan diukur menggunakan dua indikator

yaitu, pertumbuhan pendapatan, dan perubahan biaya. Dari indikator

pertumbuhan pendapatan diperoleh kesimpulan bahwa RSUD Pandan

Arang Boyolali sudah baik

Page 11: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

dalam meningkatkan pendapatannya, hal ini bisa dilihat adanya

peningkatan pendapatan ditiap tahunnya. Pada indikator perubahan

biaya juga dinilai baik karena adanya penurunan biaya ditiap tahunnya.

Kinerja prespektif pelanggan diukur dengan menggunakan

indikator akuisisi pelanggan (pasien) dan kepuasan pelanggan (pasien).

Dari indikator ini pengukuran tersebut diperoleh kesimpulan bahwa

RSUD Pandan Arang Boyolali kurang baik dalam akuisisi pelanggan

karena adanya penurunan pada tahun 2013. Sedangkan pada retensi

pelanggan dan kepuasan pelanggan mengalami peningkatan yang baik.

Sehingga diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya RSUD Pandan

Arang Boyolali dapat meningkatkan prestasinya.

Kinerja prespektif proses bisnis internal dikatakan baik, karena

rumah sakit mampu meningkatkan penjualan jasa dengan menambah

dan mengembangkan layanan jasa yang diberikan serta meningkatkan

kualitas pelayanan dengan segera memberi tindak lanjut terhadap

keluhan pasien dan pengunjung. Rumah sakit juga meningkatkan mutu

pelayanan pembangunan fisik seperti menambah kamar inap serta alat-

alat kesehatan untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan.

Kinerja prespektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan

menggunakan dua indikator yaitu retensi karyawan dan kapabilitas

karyawan. Dari indikator peningkatan retensi karyawan secara umum

menunjukan prestasi yang cukup baik.

Pada kinerja RSUD Pandan Arang Boyolali yang meningkat atau

dikatakan baik adalah pertumbuhan pendapatan karena setiap tahunnya

pendapatannya meningkat, akuisisi pelanggan/ pasien juga meningkat

setiap tahunnya, retensi pelanggan/pasien dan kepuasan pasien

mengalami peningkatan setiap tahunnya, rumah sakit mampu

menarik dan mempertahankan pasien agar pasien bisa percaya dan merasa

nyaman untuk berobat ataupun menjalani rawat inap di rumah sakit

Page 12: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

tersebut. Sedangkan pada prespektif bisnis internal hampir semua

dikatakan baik hanya untuk ALOS yang nilai rata-ratanya melebihi standar

ideal maka diberi skor -1. Rumah sakit dalam merespon pasien yang

berobat cenderung cepat dan tidak memilih-milih. Untuk retensi karyawan

dikatakan baik karena karyawan merasa puas bisa bekerja sama dengan

rumah sakit tersebut, tetapi untuk pelatihan karyawan masih kurang karena

dalam melakukan pelatihan masih belum merata untuk semua

karyawannya.

Peneliti menggunakan ukuran kinerja dengan total bobot skor 14

untuk “baik” dan -14 untuk “kurang”. Bobot skor tersebut merupakan

jumlah dari ukuran penilaian kinerja. Adapun hasil analisis pengukuran

kinerja RSUD Pandan Arang Boyolali menunjukan bahwa skor yang

diperoleh adalah . Rata-rata skor adalah 8/14 = 0,57 sehingga bisa

disimpulkan bahwa kinerja RSUD Pandan Arang Boyolali adalah baik.

Dengan demikian bahwa sistem pengukuran Balanced Scorecard dapat

di rekomendasi untuk mengukur kinerja pada RSUD Pandan Arang

Boyolali.

E. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran rumah sakit dengan menggunakan Balanced

Scorecard menunjukkan hasil yang baik. Skor yang diperoleh RSUD

Pandan Arang Boyolali adalah 0,57% yang dapat dikatakan baik

karena berada di antara 0,5 sampai dengan 1. Dengan demikian bahwa

sistem pengukuran Balanced Scorecard dapat di rekomendasi untuk

mengukur kinerja pada RSUD Pandan Arang Boyolali.

2. Kinerja perspektif keuangan yang dikatakan baik adalah pertumbuhan

pendapatan, sedangkan pertumbuhan biaya dikatakan kurang karena

kenaikan biaya di setiap tahunnya.

3. Kinerja perspektif pelanggan yang memperoleh skor baik adalah

akuisisi pelanggan/ pasien, retensi pelanggan/ pasien, kepuasan

Page 13: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

pelanggan/ pasien. Hampir semua perspektif pelanggan bisa dikatakan

baik dan memperoleh skor 1.

4. Kinerja perspektif proses bisnis intenal yang dikatakan baik meliputi

respon times, BOR, TOI, BTO, GDR, NDR. Sedangkan ALOS masih

dikatakan kurang karena nilai rata-rata yang diperoleh berada diluar

nilai rata-rata ideal.

5. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang memperoleh

skor baik adalah retensi karyawan. Sedangkan pelatihan karyawan

masih dikatakan kurang.

Keterbatasan

Adapun keterbatasan pada penelitian ini yaitu :

1. Penelitian hanya melakukan penelitian di RSUD Pandan Arang

Boyolali selama kurun waktu 3 tahun dari tahun 2011-2013

2. Penelitian ini hanya menggunakan kuestioner untuk pelanggan atau

pasien dan karyawan.

3. Ada beberapa pelanggan atau pasien yang tidak mau mengisi

kuestioner yang ditunjukkan pada pasien.

Saran

Ada beberapa saran yang dapat diberikan setelah melakukan

penelitian ini yaitu :

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian dalam kurun

waktu yang lebih lama misal 5 tahun terakhir.

Page 14: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

2. Dalam pengambilan data dari rumah sakit sebaiknya datanya lebih

lengkap dan terperinci.

3. Dalam melakukan kegiatan dalam rumah sakit seharusnya ada target

yang harus bisa dicapai agar bisa dikatakan meningkat oleh rumah

sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Bungin.2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Ghozali, I.2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, Bestari Dwi. 2011. “Pengukuran Kinerja Organisasi dengan

Pendekatan Balanced Scorecard pada RSUD Kabupaten Kebumen”.

Jurnal Dinamika Manajemen vol.2, No.1, 2011. Semarang.

Indriantoro,Nur dan Bambang Supomo.1999. Metode Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: BPFE.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi & Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Kaplan, Robert S dan David P Norton.2000. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga

Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mulyadi.2001.”Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan”. Jakarta : Salemba

Empat.

Nunik.2014.“Pengukuran Kinerja RS PKU Muhammadiyah Delanggu

Menggunakan Metode Balanced Scorecard” Skripsi, Fakultas Ekonomi,

Tidak Dipublikasikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pramandhani, Wahyu Eko.2011. “Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai

Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Organisasi Sektor Nirlaba (Studi

Kasus pada Rumah Sakit Bhayangkara Semarang)”. Skripsi, Tidak

Dipublikasikan, Universitas Diponegoro Semarang.

Rusdiyanto, Ahmad Falah. 2010. “Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced

Scorecard Pada PDAM Kabupaten Semarang”. Skripsi, Universitas

DiponegoroSemarang,http://eprints.undip.ac.id/22589/1/AHMAD_FAL

AH_RUSDIYANTO.pdf.

Page 15: PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN …eprints.ums.ac.id/32128/19/02. NASKAH PIBLIKASI.pdfPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada RSUD Pandan

Utama, Nizar Alif. 2012. “Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan

Pendekatan Balanced Scorecard”. Skripsi, eprint, Universitas Brawijaya:

Malang, http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/318.

Wijaya, Karim Muqtasim Indra. 2012. “Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit

Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced

Scorecard”. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Tidak Dipublikasikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wulandari, Febriana.2011. “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Konsep

Balanced Scorecard (Studi kasus pada RS Nirmala Suri Sukoharjo)”

Skripsi, Fakultas Ekonomi, Tidak dipublikasikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.