ALAT DAN MESIN PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM ACARA 1 PENGUKURAN DAYA PADA MOTOR BAKAR DAN MOTOR LISTRIK KELOMPOK 2 (KUNING) OLEH Michael Dimas D.D.S 121710201076 TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
ALAT DAN MESIN PERTANIAN
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA 1
PENGUKURAN DAYA PADA MOTOR BAKAR DAN MOTOR
LISTRIK
KELOMPOK 2 (KUNING)
OLEH
Michael Dimas D.D.S
121710201076
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
BAB 1. METODOLOGI
1.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dalam praktikum ini adalah:
Waktu : Kamis, 14 Maret 2013
Tempat : Workshop Teknik Pertanian
1.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
No. Nama Alat-Bahan Gambar Fungsi
1. Compressor
Gauge
alat ukur
tekanan motor
bakar
2. Kunci pas,
kunci ring,
Peralatan
tambahan
3. Motor bakar
diesel, bensin
motor bakar
yang akan
diteliti
4. Minyak solar,
bensin dan
kerosin
Bahan bakar
motor bakar
5. Alat ukur
(penggaris)
Pengukur
panjang
diameter
pronybrake
6. Prony brake dan
motor listrik
Alat/media
yang diteliti
7. Clamp meter
pengukur daya
listrik
8. Digital
Tachometer
pengukur
torsi rpm
1.3 Prosedur Kerja
Saat praktikum acara pertama terdapat dua
kegiatan yang dilakasanakan, yaitu pengukuran daya
pada motor listrik dan motor bakar. Berikut prosedur
kerjanya:
a. Prosedur kerja pada motor listrik:
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta
media yang digunakan yaitu motor listrik, alat ukur
(penggaris), Clammeter, Prony brake, digital
tachometer, dan compressor gauge.
2. Pasang compressor gauge pada prony brake. Atur dalam
kondisi free atau tanpa gaya (nol).
3. Nyalakan motor listrik. Kemudian lakukan penelitian
dan pencatatan pada jumlah rpm yang dihasilkan dengan
menggunakan alat digital tachometer dan ukur juga daya
yang dihasilkan pada motor listrik dengan menggunakan
clammeter. Semua perlakuan tersebut dalam keadaan
tanpa gaya atau dalam kondisi free.
4. Setelah mencatat dan memasukan data ke dalam tabel,
matikan motor listrik. Kemudian lakukan tahap
selanjutnya yaitu dengan memberi gaya atau tekanan
pada prony brake sesuai keinginan.
5. Nyalakan kembali motor listrik, kemudian lakukan
perlakuan seperti sebelumnya yaitu meneliti dan
mencatat data hasil rpm dan daya yang dihasilkan motor
listrik.
6. Matikan motor listrik, tambahkan gaya atau tekanan
pada prony brake. Kemudian lakukan penelitian dan
pencatatan data sama seperti sebelumnya.
7. Setelah hasil dan data lengkap, masukkan ke dalam
tabel hasil pengamatan dan lakukan perhitungan.
b. Prosedur rasio kompresi pada motor bakar:
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan,
serta media yang digunakan yaitu motor 4 langkah (4
tak).
2. Lepaskan busi dan lubang busi pada motor.
3. Pasang compressor gauge pada lubang busi.
4. Nyalakan motor dengan kick starter
5. Amati dan catat tekanan maksimal yang terjadi pada
compressor gauge.
6. Bandingkan skala yang terbaca pada compressor gauge
dengan hasil perhitungan, kemudian tentukan
efisiensinya.
BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
2.1.1 Hasil pengukuran Daya pada motor listrik
Menggunakan pronybrake untuk mengukur torsi dan daya:
RPM L Gaya Torsi Daya
Cm ft Gr lb lb x ft HP watt
1500 7,5 0,02286 0 0 0 0 3,14
1487 7,5 0,02286 200 0,09 0,002057 0,000583 3,05
1480 7,5 0,02286 400 0,18 0,004115 0,00116 3,1
1470 7,5 0,02286 600 0,27 0,006172 0,001728 3,18
2.1.2 Rasio Kompresi
Tabel penentuan rasio kompresi dari hasil praktikum
No Motor Volume silinder Rasio Kompresi
1. Yamaha Vega R 110 CC 9
2. Yamaha Jupiter Z 110 CC 10
Tabel Penentuan Rasio Kompresi motor 110 cc
No Jenis Engine Diameter Torak
(cm)
Volume Silinder
(cm3)
Rasio Kompresi
1. 4 langkah
SOHC
5x5,56 cm 109,1 cc 9:1
2.2 Pembahasan
2.2.1 Dasar Teori
Untuk dapat mengerti tentang daya serta pengukuran-
pengukurannya perlu diketahui beberapa terminologi berikut:
a. Gaya
Dalam ilmu fisika, gaya adalah suatu aksi yang dapat
menyebabkan suatu benda yang memiliki massa memiliki
percepatan. Gaya juga merupakan suatu aksi yang merubah
kedudukan atau arah gerakan uniform suatu benda (Kg,lb dan
N).
b. Torsi
Torsi juga bisa disebut momen atau gaya. Torsi adalah
tenaga untuk menggerakkan, menarik, atau menjalankan suatu
benda. Satuan internasionalnya adalah ft/lb. Penerapan
torsi dalam kehidupan sehari-hari adalah mesin dari
kendaraan menghasilkan putaran dan torsi dan menggunakannya
untuk menggerakkan crankshaft. Jadi, torsi adalah tenaga
yang digunakan pada suatu jarak tertentu.
c. Kerja
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja oada suatu benda
sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya
dilambangkan dengan F dan jarak perpindahan dengan s
maka secara matematika usaha dapat dituliskan menjadi,
W = F x s
Dimana W = usaha/kerja (Joule); F = Gaya yang
berkerja(N); s = jarak perpindahan (m)
Usaha oleh gaya yang membentuk sudut.
d. Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Energi dari
suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda
tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi
adalah joule. Energi kinetis sebagai akibat adanya massa
dan kecepatan.Energi potensial sebagai akibat posisi
ketinggian suatu benda pada titik tertentu terhadap
datum.Tenaga/daya adalah kemampuan melakukan kerja
dengan satuan (KgM/menit; Lb.ft/menit; Hp atau Watt.
Daya (power) yakni sebagai laju usaha yang dilakukan
terhadap waktu. Dalam sehari-hari energi diperlukan
dalam melakukan aktivitas kerja.
e. Horse Power (Daya Kuda)
Horse power adalah unit pengukuran daya yang besarnya
33.000 Lb.ft/menit=1HP=0,754 KW.
f. Brake Horse Power (bhp)
Brake horse power adalah daya yang diberikan oleh poros
engkol. BHP adalah jumlah daya yang dihasilkan motor
tanpa mempertimbangkan salah satu komponen tambahan
berbagai yang mungkin memperlambat kecepatan aktual dari
motor.
g. Belt Horse Power (belt hp)
Belt Horse Power adalah daya motor yang tersedia pada
puli dan dapat digunakan untuk kerja.
h. Draw Horse Power (dbhp)
Draw Horse Power adalah daya pada drawbar (gandengan)
dan tersedia untuk menarik beban.
i. Friction Horse Power (fhp)
Daya yang digunakan untuk mengatasi gesekan-gesekan pada
motor.
j. Indicated Horse Power (ihp)
Daya yang timbul dalam ruang pebakaran dan diterima oleh
piston.
2.2.2 Pembahasan Mengenai Hasil Praktikum
a. Secara teoritis
secara teoritis dihasilkan data berupa data angka dan
perhitungan dalam tabel mengenai hasil serta nilai yang
dihasilkan pada daya motor bakar. Ternyata satuan gaya,
usaha/kerja, dan energi dapat menghasilkan yang namanya
torsi dan horse power atau tenaga yang dihasilkan yang
membuat motor bakar tersebut untuk dapat bekerja dan
bergerak. Untuk mengukur besaran tersebut digunakan
peralatan seperti Clamp meter, pronnybrake, dan tachometer.
Clampmeter berfungsi sebagai alat pengukur daya yang
dihasilkan motor listrik, pronnybrake sebagai media yang
bekerja secara berputar dan akan dihitung rpmnya oleh alat
tachometer. Dari data yang dihasilkan kemudian dihitung dan
dapat ditentukan torsi serta daya yang dihasilkan motor
listrik.
b. Secara praktik
secara praktik data yang diukur dan dihitung harus sesuai
dengan perlakuan pada motor listrik/bakar. Perlakuan harus
sesuai dengan prosedur praktikum dan arahan dari asisten,
supaya praktiku dapat berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang tepat. Dari kegiatan praktik,
praktikan dapat melakukan kegiatan pengukuran secara
langsung. Dalam palaksanaan praktikum terdapat kendala yang
menghambat dan dapat kesalahan dalam mengukur daya.
c. Kendala praktik
Dalam pelaksanaan praktikum pasti ada saja kendala yang
menyertai, sehingga keakuratan data serta hasil data yang
dihasilkan tidak semuanya valid dan benar. Macam kendala
dan sebabnya antara lain:
1. Pada saat praktik pengukuran daya pada motor listrik,
kekurang telitian dalam pengukuran pemberian gaya pada
pronybrake. Sehingga menyebabkan kesalahan paralaks.
2. Skala atau jumlah angka yang dihasilkan pada alat clamp
meter dan digital tachometer yang selalu berubah dan
kadang berhenti membuat sedikit kesusahan dalam
menentukan hasil valid dari daya dan rpm yang dihasilkan
motor listrik.
3. Kesalahan perhitungan dalam pencatatan hasil data
pengukuran daya motor bakar.
4. Pemasangan compressor gauge pada lubang busi yang kurang
rapat dapat menyebabkan perubahan tekanan yang
dihasilkan.
2.2.3 Langkah Kerja Motor Bakar 2 Tak, 4 Tak dan Diesel
1. Langkah Kerja Motor Bakar 2 Tak
a. Langkah Hisap (Intake)
Yaitu campuran bahan bakar dan udara akibat tekanan vakum
yang terjadi pada saat piston bergerak ke atas. Pada saat
piston bergerak ke bawah, katup tertutup karena tekanan
pada ruangan engkol. Campuran bahan bakar dan udara masuk
ke dalam silinder. Pada saat mendekati posisi titik mati
bawah, saluran masuk terbuka dan campuran bahan bakar dan
udara masuk ke dalam silinder. Pada saat yang sama masuknya
bahan bakar serta bahan bakar mendorong sisa hasil
pembakaran keluar melalui saluran pengeluaran.
b. Langkah Tekan (Compression)
Yaitu pada selanjutnya piston bergerak ke atas dan menekan
campuran bahan bakar dan udara. (pada saat yang sama,
terjadi langkah masuk berikutnya di bagian bawah piston).
c. Langkah Kerja/Tenaga (Power)
Yaitu pada saat mendekati posisi titik mati atas busi akan
menyala dan menyulut campuran bahan bakar serta udara,
sehingga terjadi pembakaran dan ledakan yang mendorong
piston ke bawah.
d. Langkah Buang
Kemudian torak bergerak ke atas dan mendesak gas yang
sudah terbakar keluar melalui saluran pembuangan.
2. Langkah Kerja Motor Bakar 4 Tak
a. Langkah Masuk/hisap (intake)
Yaitu pada saat piston bergerak dari atas ke bawah
sekaligus menghisap udara masuk melalui lubang pemasukan
(air intake). Katup udara terbuka dan katup buang tertutup.
b. Langkah Tekan (Compression)
Yaitu pada saat pistonbergerak dari bawah ke atas menekan
udara ke atas. Pada saat ini kedua katup dalam keadaan
tertutup.
c. Langkah Usaha / Tenaga (Power)
Yaitu pada saat piston mencapai titik mati atas kemudian
bahan bakar diinjeksikan melalui injektor. Karena udara
yang sudah dimampatkan suhunya menjadi sangat tinggi, maka
bahan bakar yang disemprotkan tersebut dapat tersulut
sendiri (compression ignition). Energi dari ledakan ini
kemudian mendorong piston ke bawah. Pada saat ini kedua
katup tertutup.
d. Langkah Buang (Exhaust)
pada langkah ini piston bergerak dan bawah ke atas
mendorong sisa hasil pembakaran keluar melalui lubang
pengeluaran (katup buang terbuka).
3. Langkah Kerja Motor Diesel
Siklus Kerja Motor Diesel 4 Tak
a. Langkah Hisap
Katup masuk terbuka bila torak berada pada posisi titik
mati puncak, bila torak bergerak ke bawah udara terhisap ke
dalam, pada saat torak sampai pada posisi titik mati bawah,
katup masuk menutup, silinder sekarang berisi udara
seluruhnya.
b. Langkah Kompresi
bila torak bergerak ke atas udara dalam silinder terdesak
karena kompresi itu suhu dari udara yang dikompresikan
meningkat sampai tinggi. Bila torak hampir pada saat posisi
titik mati puncak, bahan bakar (solar) disemprotkan ke
dalam silinder. Sehingga motor ini dinamakan motor semprot
langsung.
c. Langkah Kerja
suhu dari udara yang dikompresikan itu telah sedemikian
tinggi sehingga bahan bakar yang disemprotkan menyala
dengan sendirinya. Peletusan/eksplosi dalam silinder
menyebabkan torak bergerak ke bawah. Waktu torak hampir
sampai pada posisi titik mati bawah, katup buang terbuka.
d. Langkah Buang
Pada langkah ini torak bergerak ke atas dan mendorong
keluar gas yang telah terbakar melalui katup buang yang
sudah terbuka.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Setiap kerja motor bakar yang melakukan kerja, pasti
menghasilkan tenaga, torsi dan rpm.
2. Rasio kompresi adalah perbandingan antara langkah
piston dibandingkan dengan volume ruang bakar saat
piston di TMA.
3.2 Saran
Sebaiknya praktikan diberi perhatian lebih dalam
melaksanakan praktikum, supaya praktikan dapat benar-
benar mengerti cara kerja dan cara mengukur yang benar.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Menghitung Rasio Kompresi. http://info-
infounik.blogspot.com/2011/10/cara-menghitung-
kompresicompression.htmlWWW.howstuffworks.com/engin.htm
. [14 Maret 2013]
Anonim. 2012. Mesin Empat Tak. http://id.wikipedia.org
/wiki/Mesin_empat_tak . [15 Maret 2013]
Aryatno, Andi. 2011. Prinsip dan Kerja Motor Bakar Bensin 2
Tak. http://andiweb3.wordpress.com/2011/12/17/prinsip-
dan-cara-kerja-motor-bensin-2-tak/. [15 Maret 2013]
Daryanto. 2003. Dasar-Dasar Teknik Mobil. Jakarta: Bumi
Aksara
Panjaitan, R. 2012. Cara Kerja Motor Bakar Diesel
Terlengkap.http://rockypanjaitan.blogspot.com/2012/08/c
ara-kerja-mesin-diesel-terlengkap.html. [15 Maret 2013]
Wiranto, A. 2005. Motor Bakar Torak. Bandung;ITB Press.
LAMPIRAN