Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran merupakan cara untuk menentukan ukuran sebagai penentuan besaran, dimensi atau kapasitas, biasanya bergantung pada suatu standar atau suatu satuan pengukuran. Pengukuran tidak terbatas suatu ukuran kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian. Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga harus memperhatikan jenis dan macam dari benda tersebut. Di Bumi ini banyak alat ukur dengan berbagai macam dan jenisnya yang dapat digunakan mengukur benda tertentu. Untuk mengukur massa suatu benda dapat menggunakan neraca atau timbangan. Alat ukur untuk mengukur waktu dapat mengunakan jam atau stopwatch. Untuk mengukur alus listrik dapat mengunakan Ampheremeter, dan Voltmeter adalah alat ukur untuk mengukur beda potensial listrik,selain itu ada Ohmmeter utuk mengukur sutu hambatan dalam listrik. Penggaris atau mistar juga merupakan alat ukur. Penggaris atau mistar adalah salah satu alat
22

Pengukuran Dasar Pada Benda Padat

Oct 03, 2015

Download

Documents

Laporan Praktikum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengukuran merupakan cara untuk menentukan ukuran sebagai penentuan besaran, dimensi atau kapasitas, biasanya bergantung pada suatu standar atau suatu satuan pengukuran. Pengukuran tidak terbatas suatu ukuran kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian.Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga harus memperhatikan jenis dan macam dari benda tersebut. Di Bumi ini banyak alat ukur dengan berbagai macam dan jenisnya yang dapat digunakan mengukur benda tertentu. Untuk mengukur massa suatu benda dapat menggunakan neraca atau timbangan. Alat ukur untuk mengukur waktu dapat mengunakan jam atau stopwatch. Untuk mengukur alus listrik dapat mengunakan Ampheremeter, dan Voltmeter adalah alat ukur untuk mengukur beda potensial listrik,selain itu ada Ohmmeter utuk mengukur sutu hambatan dalam listrik.Penggaris atau mistar juga merupakan alat ukur. Penggaris atau mistar adalah salah satu alat ukur yang paling sederhana dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggaris dapat mengukur panjang, lebar, dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian tertentu.Selain penggaris alat untuk mengukur panjang dapat menggunakan jangka sorong dan mikrometer skrup, namun mikrometer skrup lebih pantas digunakan untuk mengukur suatu ketebalan benda. Dari ketiga alat ukur penggaris, jangka sorong, dan mikromerter skrup, mikrometer skrup-lah yang memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu 0,0005mm. Oleh karena itu mirometer skrup-lah yang paling cocok untuk mengukur suatu ketebalan benda.

1.2 Tujuan1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar.2. Menuliskan dengan benar bilangan-bilangan berarti dan hasil pengukuran atau perhitungan.3. Menghitung besaran lain berdasarkan ukuran-ukuran dasar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

a. Setiap pengukuran besaran fisis selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran, baik karena salah baca maupun karena batas ketelitian alat. Seperti jangka sorong misalnya dalam 9 mm skala utama terdapat 10 skala nonius (gambar 1), yang pada setiap penunjukan skala terdapat satu skala utama yang berimpit dengan skala nonius.b. Jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga (gambar 2). Rahang dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam atau sisi dalam suatu benda. Rahang luar untuk mengukur diameter luar atau sisi luar suatu benda. Sedangkan penduga digunakan untuk mengukur kedalaman.(gambar 1)

(gambar 2)c. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda yang memiliki ukuran maksimum sekitar 2,50 cm, bentuknya ditunjukan pada gambar 3(gambar 3)

Benda yang akan diukur panjangnya dijepit diantara bagian A dan B. Untuk menggerakan bagian B anda harus memutar sekrup bagian C. Pada micrometer sekrup dalam 0,5 mm pada skala utama terbagi atas 50 skala putar, dan pada setiap penunjukan tidak selalu terdapat skala utama yang berimpit dengan skala putar.d. Terdapat 2 cara untuk mengukur besaran fisis volume zat yaitu pengukuran langsung (untuk benda dengan bentuk teratur) dan pengukuran tak langsung. Pengukuran secara langsung dikenal sebagai cara statis, sedangkan pengukuran tak langsung dikenal sebagai cara dinamis dan menggunakan hukum-hukum fisika seperti hokum Archimedes sebagai bantuan. Akibat cara langsung tersebut, maka ketelitian dan kesalahan pengukuran volume bergantung pada kesalahan dan ketelitian pengukuran rusukrusuknya.e. Massa jenis adalah massa per satuan volume dari suatu zat. Jika benda mempunyai struktur dalam homogeny (mungkin sebagai anggapan saja), maka :

Dimana = massa jenis (kg/m3) m = massa benda (kg) V = volume benda(m3)Jika massa dan volume dapat diketahui dengan cara menimbang zat itu dengan timbangan atau neraca teknis sehingga besaran massa dapat diukur langsung dengan alat ukurnya. Untuk mengukur langsung volume zat padat dapat dilakukan dengan memasukkan zat padat itu ke dalam gelas ukur yang berisi zat cair. Apabila zat itu tenggelam seluruhnya maka perubahan penunjukan volume itu dari zat padat tersebut.Tetapi untuk mengukur volume zat padat besarannya tidak selalu dapat diukur langsung seperti itu karena terdapat zat padat yang massa jenisnya lebih kecil dari zat cair sehingga kalau zat padat tersebut dimasukkan ke dalam zat cair akan mengapung atau melayang ( tidak tenggelam seluruhnya). Untuk mengukur volume zat padat yang teratur bentuknya (kontinu) dapat pula dilakukan secara tidak langsung dengan mengukur perubah (variabel) yang membangunnya. Volume balok dapat juga dilakukan dengan cara mengukur panjang lebar dan tinggi dari balok itu sehingga :Vbalok = p x l x tDengan p = panjang balokl = lebar balokt = tinggi balok

Sedangkan volume silinder pejal dapat juga dilakukan dengan mengukur diameter dan panjang silinder itu sehingga:

Vsilinder = (d/2)2 x p= d2 x pDengand = diameter silinderp = panjang silinder

BAB IIIMETODOLOGI

3.1Alat dan Bahan1. Jangka sorong (sekmat), sebagai alat ukur panjang dan lebar.2. Mikrometer sekrup, sebagai alat ukur untuk ketebalan.3. Kalkulator, sebagai alat ukur untuk penghitungan.4. Benda padat berbentuk bujur sangkar.5. Benda padat berbentuk persegi panjang.6. Benda padat berbentuk lingkaran.

3.2 Prosedur Praktikum1. Mengukur panjang dan lebar benda padat berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar, serta mengukur diameter lingkaran dengan menggunakan jangka sorong. 2. Mengulangi pengukuruan panjang, lebar, dan diameter sebanyak 5 kali pengulangan pada tempat yang berlainan.3. Mencatat hasil pengukuran yang di dapat dari pengukuran menggunakan jangka sorong, pada tabel yang sudah di sediakan.4. Mengukur ketebalan ketiga benda tersebut dengan menggunakan mikrometer sekrup, dan masing-masing benda mengulanginya sebanyak 5 kali.5. Mecatat hasil pengukuran ketebalan pada tabel yang sudah di sediakan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil- Tabel 1. Pengukuran pada benda padat berbentuk bujur sangkar.(m: 113,8 gr)NoPanjang (p), cmLebar (l), cmTebal (t), cmVolume (v), cm3

1.11,8511,800,56 x 10-17,83

2.11,8511,850,57 x 10-18,00

3.11,7511,810,56 x 10-17,77

4.11,8011,810,55 x10-17,67

5.11,8111,850,56 x 10-17,84

11,8 cm11,82 0,09 cm 0,56x10-1 2,24 x 10-1 cm 7,82 0,33cm3

Tabel 2. Pengukuran pada benda padat berbentuk persegi panjang. (m: 32gr)NoPanjang (p) cmLebar (l) cmTebal (t) cmVolume (v) cm3

1.12,005,800,09 x 10-10,626

2.11,995,800,10 x 10-10,69

3.12,005,870,09 x 10-10,63

4.12,005,800,98 x 10-20,68

5.12,015,800,09 x 10-10,63

12 cm5,81 0,02cm9,2x10-3 3,16x10-4 cm0,66 0,02cm3

Tabel 3. Pengukuran pada benda padatberbentuk lingkarab. (m: 52,2 gr)NoDiameter (d), cmTebal (t), cmVolume (v), cm3

1.12,010,07 x 10-10,79

2.11,900,07 x 10-10,78

3.12,020,78 x 10-20,88

4.11,990,71 x 10-20,79

5.12,000,07 x 10-10,79

11,98 x 10-1 cm0,72 x 10-2 0,16 cm0,81 cm3

Bujur Sangkar = = = = x 0,39 = 0,08 cm = = = = = x 0,48 = 0,09 cm

= = = = = x 0,01= 2,24 x 10-3 cmMasa Jenis = = = 14,55

Persegi Panjang = = = = x 0 = 0 cm

= = = = = x 0,1 = 0,02 cm

= = = = = 3,16 x 10-4 cm

Masa Jenis = = = 49,23

Volume Bujur Sangkar = = = = = 0,33 cm3

Volume Persegi Panjang = = = = 0,02 cm3

Lingkaran = = = = x = x = 0,022 cm

= = = = = x = = 0,16 cm

Masa Jenis = = = 64,44

4.2PembahasanPengukuran adalah suatu cara atau proses untuk mengetahui ukuran dari benda tertentu dengan berbagai macam jenis alat ukur dan untuk mengetahui ukuran benda tertentu dari beragam macam dan jenisnya. Melalui percobaan ini hasil dari pengukuran menggunakan jangka sorong dan mikrometer skrup terdapat beberapa perbedaan, hal ini di akibatkan beberapa faktor, diantaranya, keadaan alat yang kurang baik, sudut pandang penglihatan mata terhadap jangka sorong dan mikrometer skrup yang kurang pas, dan keadaan lingkunga tempat percobaan di laksanakan.Untuk mengukur panjang dan lebar dari suatu benda dapat menggunkan jangka sorong yang memiliki ketelitian hingga 0,02 dan mikrometer skrup yan gmemiliki ketilitian hingga 0,005. Oleh karena itu mikrometer skrup-lah yang paling pantas untuk mengukur ketebalan.Untuk menentukan volume bisa di dapat dengan dua cara. Pertama, yaitu cara Statis, bisa menggunakan perhitungan v=p x l x t untuk bujur sangkar dan persegi, dan v= d2t, dengan mencari tahu ukuran panjang, lebar, diameter, dan ketebalan dari setiap bentuk terlebih dahulu.Dari cara pertama ini hasil yang di dapat dari perhitungan volume bujur sangkar yaitu 0,33 cm3, 0,02 cm3 untuk persegi panjang, dan 0,81 cm3 untuk volume lingkaran.Cara kedua yaitu cara Dinamis dengan menghitung berulang kali berat benda dengan berbagai macam keadaan tertentu,. Cara kedua ini di pengaruhi oleh suhu air dan suhu ruangan.Dari kedua cara di atas, cara statis dan cara dinamis, cara dinamislah yang lebih teliti, karena kita dapat menghitung suatu ukuran hingga ketebalan 0,005 mm menggunakan mikrometer sekrup, akan lebih baik lagi jika di dukung dengan keadaan alat yang baik, suhu yang sesuai, dan ketelitian mata terhadap melihat angka yang terdapat di jangka sorong atau mikrometer sekrup.Selain di dukung dengan faktor-faktor yang baik, dalam cara mengitung pun harus benar, dengan menerapkan aturan angka penting pada saat menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian dari hasil pengukuran.Cara lain untung menghitung volume bisa menggunakan hukum archimides, dengan menyediakan air pada suatu tempat lalu hitung volume awal sebelum benda di celupkan, setelah dimasukkan benda yang ingin dicari tahu volume-nya, ukur kembali volume air yang sudah di tambah dengan benda tersebut.

(Gambar Gaya Archimides)

BAB VKESIMPULAN

Pengukuran dari plat persegi panjang, bujur sangkar, dan plat lingkaran memiliki perbedaan di setiap pengukurannya. Dalam setiap pengukuran akan mengalami kesalahan yang di akibatkan beberapa faktor tertentu. Data yang dihasilkan dalam percobaan ini cukup akurat, karena melakukan pengukuran berulang kali. Mikrometer skrup digunakan untuk menghitung ketebalan setiapa plat, karena mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Jangka sorong untuk mengukur panjang dan lebar dari plat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Zaida, Drs., Msi. 2010. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Suhada, Resa Taruna. 2009-20120. Modul Fisika Dasar Semester 1. Teknik Industri.http://www.google.co.id/Findustri10rudini.blog.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F07%2FMODUL-12Fisika-DasarSem-1Resa-Taruna-SuhadaT.Industri2009-20010Regulerkry1.docx&ei=IEhkUJDUH4LKrAfLm4HABQ&usg=AFQjCNG1awfXN74qijIX43JO7feKKaIUMQ (diakses pada Sabtu, 29 september 2012)

Nurachmandani, Setya. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta 2009. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta

Seilandra. 2010. Laporan Praktikum. Available at : http://seilandra.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-pengukuran-dasar-pada_26.html (Diakses pada tanggal 30 September 2012)