Top Banner
PENGUBAHAN PERILAKU DALAM PEKERJAAN SOSIAL OLEH NONO SUTISNA JURUSAN REHABILITASI SOSIAL STKS BANDUNG
131

Pengubahan Perilaku

Aug 02, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengubahan Perilaku

PENGUBAHAN PERILAKU DALAM PEKERJAAN SOSIAL

OLEHNONO SUTISNA

JURUSAN REHABILITASI SOSIAL STKS BANDUNG

Page 2: Pengubahan Perilaku

PENGUBAHAN PERIULAKU SKS : 3 SKS KODE MATA KULIAH : R 0405 KELOMPOK MK : MPB STATUS MK : WAJIB SEMESTER : IV

DOSEN : NONO SUTISNA

Page 3: Pengubahan Perilaku

JENIS KURIKULUM MPK: Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian, yaitu MK yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti;

MKK: Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan, yaitu MK yang relevan

untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif penyelernggaraan program studi bersangkutan;

Page 4: Pengubahan Perilaku

MKB: Mata Kuliah Keahlian Berkarya, yaitu MK yang relevan, bertujuan untuk memperkuat

penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan;

MBB: Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat, yaitu MK yang relevan dengan upaya

pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam kehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang

sesuai kompetensi keahliannya;

Page 5: Pengubahan Perilaku

MPB: Mata Kuliah Perilaku Berkarya, yaitu MK yang relevan, bertujuan untuk memperkuat

penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimasyarakat untuk setiap program studi;

KI : Kurikulum Inti KIU : Kurikulum Institusional Umum KIRS : Kurikulum Institusional

Rehabilitasi Sosial

Page 6: Pengubahan Perilaku

METODE PERKULIAHAN

A. Ceramah

B. Tanya jawab

C. Diskusi

D. Penugasan

E. Simulasi

Page 7: Pengubahan Perilaku

MEDIA PEMBELAJARAN

1. LCD

2. White board

3. Board marker

Page 8: Pengubahan Perilaku

SISTEM PENILAIAN

1. Kehadiran 90%=10 %

2. Tugas 20 %

3. UTS 30 %

4. UAS 40 %

CATATAN: JIKA KEHADIRAN KURANG DARI 90 % MAKA TIDAK LULUS

Page 9: Pengubahan Perilaku

NILAI1. A = 4,002. A- = 3,663. B+= 3,334. B = 3,005. B- = 2,66 6. C+= 2,337. C = 2,008. C- = 1,669. D+= 1,3310. D- = 1,0011. E = < 1,0012. T = TIDAK LENGKAP DAN HARUS DISELESAIKAN

SEMINGGU/ 7 HARI SETELAH MASA PENGUMUMAN NILAI BERAKHIR.

Page 10: Pengubahan Perilaku

DAFTAR BACAANJoel Fisher and Harvey L. Gochros,

1975, Planned Behavior Change: Behavior Modification in Social Work, New York: The Free Press,

Schwitgebel and Kolb. Changing Human Behavior

Page 11: Pengubahan Perilaku

ABSTRAK

Profesi pekerjaan sosial dihadapkan kepada orang-orang yang memiliki perilaku bermasalah, dan pekerja sosial mempunyai tugas untuk mengurangi perilaku bermasalah/ mal-adaptif dan meningkatkan perilaku positif/ adaptif, sehingga untuk mengefektifkan praktek pelayanan, maka pekerja sosial harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan teknis dalam pengubahan perilaku terkait dengan perilaku bermasalah dan teknik mengubah perilaku tersebut.

Page 12: Pengubahan Perilaku

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

1. Mahasiswa memahami konsep perilaku bermasalah/ mal-adaptif.

2. Mahasiswa memahami teknik PP bermasalah/ mal-adaptif dalam pekerjaan sosial

Page 13: Pengubahan Perilaku

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan tujuan pengubahan perilaku.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri perilaku adaptid dan mal-adaptif.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis perilaku adaptif dan mal-adaptif.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan Model perilaku5. Mahasiswa dapat menjelaskan Keterampilan

Pekerja Sosial dalam PP6. Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku responden7. Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku operan

Page 14: Pengubahan Perilaku

8. Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku modelling9. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis penguat

perilaku10. Mahasiswa dapat menjelaskan jadwal penguat

perilaku11. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bekerja

dengan mediator12. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang proses

assesmen13. Mahasiswa dapat menjelaskan dan dapat

mempraktekkan teknik meningkatkan perilaku14. Mahasiswa dapat menjelaskan dan

mempraktekkan teknik menurunkan perilaku.

Page 15: Pengubahan Perilaku

POKOK BAHASAN

1. Pengertian dan Tujuan PP

2. Pengertian dan ciri-ciri perilaku adaptif dan mal-adaptif.

3. Model perilaku

4. Keterampilan Pekerja Sosial dalam PP

5. Perilaku responden

6. Perilaku operan.

Page 16: Pengubahan Perilaku

7. Modelling.

8. Jenis penguat

9. Jadwal penguatan

10. Bekerja dengan mediator

11. Proses assesmen

12. Teknik meningkatkann perilaku

13. Teknik menurunkan/ mengurangi perilaku mal-adaptif.

Page 17: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN I1. Pengertian dan Tujuan pengubahan

perilaku.2. Pengertian dan ciri-ciri perilaku adaptif dan

mal-adaptif.Tujuan Istruksional Khusus:3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan

pengertian dan tujuan PP.4. Agar mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri

perilaku adaptif dan mal-adaptif.

Page 18: Pengubahan Perilaku

A. PENGERTIAN

PP adalah suatu teknik tentang bagaimana manusia sebagai sumber mengubah perilaku manusia lainnya sebagai target perubahan, agar manusia tersebut berperilaku seperti yang diharapkan oleh sumber pengubah.

PP adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku yang mal-adaptif (Joel Fisher L.gochros).

PP adalah penerapan prinsip-prinsip yang berasal dari riset dalam psikologi eksperimental dan psikologi sosial untuk mengurangi penderitaan manusia dan meningkatkan keberfungsiannya (AABT)

Page 19: Pengubahan Perilaku

B. TUJUAN PENGUBAHAN PERILAKU

1. Meningkatkan perilaku yang kurang dimiliki individu agar memiliki perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungan pro sosial (behavioral deficiences)

2. Mengurangi/ menghentikan perilaku yang berlebihan (behavioral excesses)

3. Mengurangi dan menghentikan perilaku yang mal-adaptif yang tidak dikehendaki, dan meningkatkan perilaku adaptif, hingga optimal (aktualisasi diri)

Page 20: Pengubahan Perilaku

C. TERMINOLOGI PP DALAM PS

klien adalah seseorang atau kelompok, baik yang diharapkan mengambil manfaat dari intervensi peksos, maupun yang mengkaitkan diri untuk mendapatkan pelayanan orang lain yang berusaha memberikan pelayanan untuk merubah perilakunya.

Perilaku (behavior) adalah setiap tindakan atau aktivitas individu atau kelompok yang dapat diamati dan atau potensial untuk diamati (diukur) oleh pengubah perilaku.

Page 21: Pengubahan Perilaku

Perilaku adaptif adalah perilaku yang memiliki ciri-ciri;

a. Mampu memperhatikan dan menanggapi stimulus sosial.

b. Trampil memberikan respon pada saat dan tempat yang tepat.

c. Mengetahui, memahami dan dapat

menampilkan perilaku di lingkungannya

sesuai dengan fungsi,status dan peranannya

Page 22: Pengubahan Perilaku

Perilaku mal-adaptif adalah setiap perilaku yang mempunyai konsekwensi membahayakan bagi individu yang bersangkutan dan atau bagi lingkungan sosialnya, yang dikarenakan ketidak tahuan, ketidak mampuan menanggapi atau merespon stimulus pada saat dan tempat yang tepat, atau disfungsionalitas, dan atau yang memiliki ciri-ciri sbb:

Page 23: Pengubahan Perilaku

a. Perilaku yang penampilannya menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan bagi individu yang melakukannya, atau bagi orang lain yang berada di lingkungannya. Ex. perokok, alkoholik, marah-marah, ceroboh.

b. Perilaku yang tidak mampu memenuhi harapan yang terkandung didalam tugas yang harus dilakukannya secara teratur. Ex. Mhs yang harus belajar, tetapi dia tidak melakukannya.

Page 24: Pengubahan Perilaku

c. Perilaku yang pemberian tanggapan terhadap rangsangan secara salah, baik waktu maupun tempat.

Ex. Seseorang yang karena sakit oleh dokter disarankan memakai pakaian tipis dan tetap dirumah, tetapi dia pergi keluar rumah dengan pakaian yang disarankan oleh dokter tersebut.

Page 25: Pengubahan Perilaku

d. Perilaku dalam bentuk ketidak mampuan memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang ada di lingkungannya, atau seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk memberikan tanggapan secara tepat terhadap rangsangan atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Ex. Ditanya tentang x menjawab z

Page 26: Pengubahan Perilaku

Target behavior adalah perilaku yang ditargetkan untuk diubah karena perilakunya tidak diharapkan, sehingga perlu dikurangi dan atau dihilangkan, maupun perilakunya positif dan atau diharapkan, sehingga perlu diperkuat atau ditambah dan ditingkatkan.

Mediator adalah seseorang yang dipilih dari lingkungan klien dan diharapkan oleh pekerja sosial, dan atau pekerja sosialnya sendiri untuk melakukan pengubahan perilaku.

Page 27: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN I

1. Sebut dan jelaskan pengertian PP

2. Sebut dan jelaskan tujuan PP.

3. Sebut dan jelaskan ciri-ciri perilaku adaptif

4. Sebut dan jelaskan ciri-ciri perilaku mal-adaptif.

Page 28: Pengubahan Perilaku

MENU LATIHAN I1. Buat daftar perilaku adaptif dan mal-adaptif.

2. Buat daftar perilaku dirinya yang adaptif dan mal-adaptif

3. Tentukan prioritas perlaku mal-adaptif yang akan diubah.

4. Lakukan perubahan dengan menggunaan potensi perilaku adaptif

5. Mhs. Membawa dua macam benda mati yang sangat disenangi/disukai.

6. Mhs masing-masing membuat satu pertanyaan dari materi PP pertemuan I untuk dijawab oleh temannya.

7. Apa yang akan dilakukan ketika temannya dapat menjawab pertanyaannya.

Page 29: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN II&III Model perilaku Keterampilan Pekerja Sosial dalam PP

Tujuan Instruksional Khusus:1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan

Model perilaku2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan

Keterampilan Pekerja Sosial dalam PP

Page 30: Pengubahan Perilaku

D. MODEL PERILAKU (THE BEHAVIORAL MODEL)

Model perilaku

Diseasemodel

Behavioralmodel

Preudianisme

Psikoanalisa

Psikologibehaviorisme

Ivan Pavlop

Normal

Abnormal

Adaptif

Mal-Adaptif

Page 31: Pengubahan Perilaku

Perbedaan model penyakit & model perilaku

Aspek Model Penyakit Model Perilaku

Faham Psikoanalisa (Freudianisme) Behaviorisme

Orientasi Iner/ Covert-Kejiwaan-Id, Ego, Super ego

Other/ Covert-Tindakan nyata-Stimulus respon

Penentu Psikiater Lingkungan sosial

Terminologi Kedokteran Ilmu Perilaku

Berlaku -Universal-Definitif

-Lokal, relatif-normatif

Assesment Individu ybs Individu & lingkungan

Intervensi Psikoterapi Social learning

Page 32: Pengubahan Perilaku

KETERAMPILAN PS DLM PP

1. Keterampilan analitika) Menilai perilaku bermasalah pada klien

b) Mengumpulkan data ttg pola-pola fungsional dan disfungsional perilaku klien ,hubungkan dengan lingkungan.

c) Merinci dan memisahkan perilaku klien yang adaptif dan mal-adaptif.

Page 33: Pengubahan Perilaku

d) Menetapkan perilaku klien yang disfungsional,

e) menetapkan urutan prioritas f) Menentukan mediatorg) Mengumpulkan dan menganalisis data dasar

perilaku klien.h) Merinci peristiwa yang mengendalikan

perilaku klien

i) Merumuskan rencana intervensi.

Page 34: Pengubahan Perilaku

i) Memilih metode dan teknik yang tepat.

j) Menentukan tujuan PP

k) Mengetahui penguat potensial klien.

Page 35: Pengubahan Perilaku

2. Keterampilan Interventif

a. Membuat kontrak dengan klien

b. Mengupayakan agar klien menerima perilaku baru.

c. Mengupayakan agar klien dapat meninggalkan perilaku lama (mal-adaptif)

d. Menerapkan prinsip penguatan dan penghukuman sebagai proses pengubahan perilaku.

Page 36: Pengubahan Perilaku

d) Memperkuat dan meningkatkan perilaku yang diharapkan dikaitkan dengan intensitas, frekuensi dan durasi perilaku.

e) Memperlemah, menurunkan dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan, dikaitkan dengan intensitas, frekuensi dan durasi perilaku

f) Membuat catatan objektif perilaku.

g) Pengakhiran program intervensi

h) membuat kontrak tindak lanjut.

Page 37: Pengubahan Perilaku

3. Keterampilan interpersonal untuk melakukan pertolongan:

a. Menolong klien agar merasa ringan dari masalah.

b. Menolong klien agar tetap memiliki harapan positif.

c. Menunjukan minat terhadap cerita klien.

d. Menunjukan empati, simpati dan respek.

Page 38: Pengubahan Perilaku

4. Kemampuan melaksanakan rencana intervensi

5. Kemampuan memonitor proses rencana intervensi dan hasilnya.

6. Kemampuan menggunakan metode dan teknik PP mulai dari assesmen sampai TL.

Page 39: Pengubahan Perilaku

ASSESMENT DALAM PP

1. Perilaku spesifik apa yang akan diubah ? Yaitu perilaku yang dapat diamati secara operasional

No Masalah Perilaku Spesifik

1 Rendah diri Takut tampil dimuka umum

2 Tinggi hati Sombong

3 Tertutup Suka berbohong

Berbohong Suka berterus terang

Perilaku bermasalah Perilaku target

Page 40: Pengubahan Perilaku

2. Faktor apa yang mendukung dan menghambat munculnya perilaku ?a. Sesuatu yang mengenakan/

menyenangkanb. Sesuatu yang tidak mengenakan/

menyenangkan ex. Seorang isteri selalu baeud kalau bulan tua dan

manis manja apabila bulan muda. Stimulus munculnya perilaku baeud adalah tidak adanya uang, dan stimulus penghambat baeud adalah adanya uang.

Page 41: Pengubahan Perilaku

3. Sumber apa yang tersedia dilingkungan klien yang dapat digunakan dalam proses PP?

a. Penguat material, yaitu benda-benda yang dapat dijadikan penguat, ex. Uang, perhiasan, makanan, dsb.

b. Penguat aktivitas yaitu suatu kegiatan yang dapat memunculkan perilaku yang diharapkan. Ex. Rekreasi, olah raga, kesenian, nonton, jalan-jalan

c. Penguat sosial, yaitu perilaku sosial yang dapat memunculkan perilaku yang diharapkan. Ex. Senyuman, bentakan, ciuman, bersalaman.

Page 42: Pengubahan Perilaku

d. Penguat simbolik, yaitu tanda-tanda tertentu yang dapat memunculkan perilaku yang diharapkan.Ex. Piala, piagam, ijazah, pangkat, bunga.

e. Penguat prinsip, disebut penguat premack, yaitu perilaku itu sendiri, yaitu perilaku yang probabilitas munculnya tinggi menjadi penguat bagi perilaku yang probabilitas munculnya rendah. Ex. Nonton TV menjadi penguat untuk belajar.

boleh nonton TV asal belajar dulu.

Page 43: Pengubahan Perilaku

PRINSIP-PRINSIP ASSESMENT DALAM PP

1. Dilakukan secara terus menerus dari awal > akhir.

2. Dilakukan secara fair/ objektif.

3. Memfokuskan pada perilaku observable.

4. Mengkaitkan masalah dengan variabel socio kultural dan socio ekonomi.

5. Flexible, cerdik, nalar, kreatif.

6. Hati-hati/ cermat.

7. Hasilnya perlu diberi label, yaitu tergolong perilaku apakah masalah klien tsb.

Page 44: Pengubahan Perilaku

TEKNIK-TEKNIK ASSESMENT

1. Wawancara/ interview perilaku

2. Angket perilaku

3. Observasi perilaku (direct observation).

4. Dokumentasi

Page 45: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN II&III1. Sebut dan jelaskan Model perilaku

2. Sebut dan jelaskan Keterampilan PekSos dalam PP

3. Sebut dan jelaskan Keterampilan Interventif dalam PP

4. Sebut dan jelaskan Keterampilan analitik dalam PP

5. Srebut dan jelaskan Keterampilan interpersonal untuk melakukan pertolongan dalam PP

6. Sebut dan jelaskan PRINSIP-PRINSIP ASSESMENT DALAM PP

7. Sebut dan jelaskan TEKNIK-TEKNIK Assessment dalam PP

Page 46: Pengubahan Perilaku

1. Tentukan kelompok uji untuk melakukan latihan

2. Tentukan klien yang akan diubah perilakunya.

3. Tentukan langkah-langkah PP dengan menggunakan langkah-langkah pelayanan pekerjaan sosial.

4. Identifikasi perilaku klien yang adaptif dan mal-adaptif (liat daftar perilaku yanbg telah dibuat)

5. Buat daftar urut prioritas perilaku yang akan diubah.

6. Lakukan pengubahan perilaku berdasarkan prioritas dengan menggunakan sumber pengubah perilaku yang ada dilingkungan klien (lima penguat)

MENU LATIHAN II

Page 47: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN IV & V

Jenis-jenis Perilaku Perilaku responden

Tujuan Instruksional Khusus:1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan

jenis-jenis Perilaku

2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan Perilaku responden

Page 48: Pengubahan Perilaku

JENIS-JENIS PERILAKU

Behavior

Responden

Operan

Modeling

Pairing

Counter-conditioning

RespondentExtinction

Positive Reinsforcement

NegativeReinforcement

PositivePunishment

NegativePunishment

Page 49: Pengubahan Perilaku

PRINSIP DASAR PERILAKU RESPONDEN

Ciri-ciri perilaku responden1. Terjadi karena adanya faktor penyebab

(antecedent).2. Terjadinya tidak disadari/ tidak dikendalikan oleh

orang yang melakukannya, berlangsung secara automatik, spontan dan refleks (Repleksif behavior)

Ex. Mata berkedip, mengeluarkan air liur, mengeluarkan air mata.

3. Menggunakan otot-otot halus, dan merupakan perilaku yang tidak bisa disuruh oleh orang itu sendiri dan orang lain.

Ex. Malu, takut pada ketinggian, simpati, empati, cinta, benci.

Page 50: Pengubahan Perilaku

BEBERAPA ISTILAH DALAM PRINSIP PERILAKU RESPONDEN

S = Stimulus/ rangsangan adalah setiap situasi, kejadian, orang atau benda, terutama yang ada dilingkungan individu yang menjadikan perilaku.R = Respon (behavior) adalah perilaku yang ditampilkan sebagai tanggapan terhadap stimulus/ rangsangan.C = Conditioning adalah proses dipelajarinya suatu respon/ perilaku.CR=Conditioned respense adalah respon atau perilaku yang telah dipelajari (learned) yang ditunjukan oleh adanya perubahan pada perilaku individu sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Page 51: Pengubahan Perilaku

CS = Conditioned Stimulus adalah rangsangan/

stimulus yang sudah dipelajari.

UCR=Unconditioned Response adalah suatu

perilaku yang belum dipelajari (unlearned),

perilaku yang tidak ada hubungannya dengan

pengalaman (innate reaction to particular

stimulus)

UCS=Unconditioned Stimulus adalah rangsangan

yang belum dipelajari, yang menghasilkan UCR.

NS = Neutral Stimulus adalah suatu stimulus

yang tidak ada atau kecil pengaruhnya

terhadap perilaku.

Page 52: Pengubahan Perilaku

TEKNIK PP RESPONDEN

1. Pairing/ pemasangan/ asosiasi, yaitu cara

menggeneralisasikan suatu perilaku dengan tujuan

membuat asosiasi bagi klien.

ex.

a. Pukulan (UCS) menimbulkan rasa takut (UCR), dipasangkan dengan guru (NS), maka guru bisa menjadi sosok yang menakutkan.

1. Pukulan (UCS) Takut (UCR)

2. Guru (NS)

3. Guru (CS) Takut (CR)

Page 53: Pengubahan Perilaku

b. Makanan yang sedap baunya dipasangkan dengan restoran “Z” (NS), maka restoran “Z” berubah menjadi CS dan air liur menjadi CR, maka setiap lewat restoran “Z” air liur keluar, walaupun tidak ada bau sedap makanan.

Ex.

1. Makanan yang baunya

sedap (UCS) Air liur (UCR)

2. Restoran “Z” (NS)

3. Restoran “Z” (CS) Air liur (CR)

Page 54: Pengubahan Perilaku

RESPONDEN EXTINCTION (PENIADAAN PERILAKU)

Responden extinction adalah meniadakan atau menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan oleh norma yang berlaku, dengan untuk menurunkan derajat terjadinya perilaku yang tidak diharapkan.

Ex. 1. Seorang guru menampar murid, sehingga murid-

murid menjadi takut, namun lama kelamaan perasaan takut tersebut hilang, karena guru tidak melakukan tamparan lagi.

2. Seorang anak yang nakal dikelas, ditegur oleh gurunya, akan tetapi anak tersebut tetap saja nakal, oleh gurunya dibiarkan saja (tdk ditegur lagi).

Page 55: Pengubahan Perilaku

COUNTER CONDITIONING

COUNTER CONDITIONING yaitu menghadirkan stimulus tandingan sebagai penangkal terhadap pengaruh stimulus lain. Stimulus tandingan tersebut harus memiliki pengaruh jauh lebih kuat dibanding stimulus lama.

Ex. 1. UCS (?) UCR (rasa takut) 2. CS (Topi) 3. CS (Topi) CR (rasa takut)

4. UCS (es krim) UCR (senang pada es krim) 6. CS (Topi) CR (gabungan pada es krim

dan takut pada topi (mana yang lebih kuat)

Dipasangkan

Page 56: Pengubahan Perilaku

TIGA KUNCI PENGGUNAAN PROSES COUNTERCONDITIONING

1. Pisahkan stimulus yang memunculkan respon tidak diinginkan (topi)

2. Tampilkan stimulus lain yang memunculkan respon yang diinginkan dan paling dominan terhadap respon yang tidak diinginkan.

3. Pasangkan secara sistematis dua perangkat stimulus tsb.

Page 57: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN IV & V

1. Sebutkan jenis-jenis Perilaku

2. Sebut dan jelaskan Ciri-ciri perilaku responden

3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis teknik PP responden dan contohnya.

Page 58: Pengubahan Perilaku

MENU LATIHAN III Praktekkan orang yang Malu, takut pada ketinggian,

simpati, empati, cinta, benci (pilih salah satu) Lakukan pengubahan perilaku yang mengalami

masalah diatas (yang dipilih) dengan menggunakan COUNTER CONDITIONING, RESPONDEN EXTINCTION dan Pairing/ pemasangan/ asosiasi

Page 59: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN VI

UJIAN TENGAH SEMESTER

Page 60: Pengubahan Perilaku

1. Sebut dan jelaskan pengertian PP2. Sebut dan jelaskan tujuan PP.3. Sebut dan jelaskan ciri-ciri perilaku adaptif 4. Sebut dan jelaskan ciri-ciri perilaku mal-

adaptif.5. Sebut dan jelaskan Model perilaku6. Sebut dan jelaskan Keterampilan Pekerja

Sosial dalam PP7. Sebut dan jelaskan jenis-jenis Perilaku 8. Sebut dan jelaskan jenis-jenis teknik

pengubahan Perilaku responden dan contohnya

Page 61: Pengubahan Perilaku

9. Sebut dan jelaskan Keterampilan Interventif dalam PP

10. Tulis dan jelaskan istilah yang digunakan dalan PP responden

11. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip assesmen dalam PP

12. Sebut dan jelaskan sumber yang ada dilingkungan yang dapat dijadikan penguat (reinforcers)

13. Sebut dan jelaskan keterampilan analitik dalam PP

Page 62: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN VIIPERILAKU OPERAN

Tujuan Instruksional Khusus:1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik Perilaku

Operan

2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Operan

3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Operan tentang Discriminative stimuli and discrimination,Potentiating Variable,Instructional stimuli, dan Facilitating variable

4. Agar mahasiswa dapat mempraktekkan PP tentang Discriminative stimuli and discrimination,Potentiating Variable,Instructional stimuli, dan Facilitating variable

Page 63: Pengubahan Perilaku

Praktek kelompok

1. Kelompok V

2. Kelompok II

3. Kelompok III

4. Kelompok I

5. Kelompok IV

Page 64: Pengubahan Perilaku

PRINSIP DASAR PERILAKU OPERAN

A. Karakteristik Perilaku operan1. Dilakukan secara sadar dan

direncanakan2. Dilakukan dengan terutama

menggunakan otot-otot kuat.3. Merupakan akibat dari suatu perilaku

(menimbulkan konsekwensi)4. Lebih banyak dipengaruhi oleh

lingkungan.

Page 65: Pengubahan Perilaku

Prinsip PP operan adalah hubungan fungsional antara individu dengan lingkungannya secara timbal balik (hubungan resiprocal), yaitu:

a) Bahwa individu berfungsi untuk melakukan sesuatu terhadap lingkungannya untuk mendapatkan efek.

b) Bahwa lingkungan memiliki fungsi untuk mengubah perilaku individu.

Page 66: Pengubahan Perilaku

Jadi orang belajar perilaku operan adalah dari konsekwensinya. Jika menyenangkan, maka diulangi dan menjadi pola perilaku, tapi jika konsekwensinya tdk menyenangkan maka dihentikan

A= Antecedent

B= Behavior

C= Consequences

Contoh:

A= Seorang gadis cantik lewat disamping kelas

(penyebab/ yang mendahului)

B= Mahasiswa menengok = Perilaku

C= Dosen marah kepada mahasiswa =

Konsequences

Page 67: Pengubahan Perilaku

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU OPERAN

1. Discriminative stimuli and Discrimination.

2. Potentiating Variable

3. Instructional stimuli

4. Facilitating variable

Page 68: Pengubahan Perilaku

1. Discriminative stimuli and Discrimination

Merupakan isyarat situasional yang memungkinkan dapat mengetahui bentuk perilaku apa yang akan diperkuat.Discriminative stimuli (Sd) dapat berupa: situasi, waktu, tempat. Ex. Mhs akan belajar, tetapi ruangannya kotor, basah, suasananya ribut= stimulus negatif= isyarat agar mhs tdk belajar. Peksos hrs membedakan situasi tsb utk dipilih menjadi stimulus yang menimbulkan response positif (S+) Sd= Suatu situasi yang menyenangkan atau

memperlancar terjadinya perilaku (S+)S^= Suatu situasi yang kurang/ tdk menyenangkan

yang dapat menghambat terjadinya perilaku.

Page 69: Pengubahan Perilaku

Hubungan antara S^, Perilaku dan Sd dapat dilihat sbb:

S^ R / Sd (S+)

Ex. Seorang anak minta kue kpd ayahnya yang sedang di kamar mandi, ayahnya tdk memberi kue yang diminta. Tetapi setelah ayahnya di dapur anak tsb memintanya lagi dan ayahnya memberinya.

Ayah sedang di kamar mandi adalah S^

Ayahnya sedang di dapur adalah Sd untuk perilaku yang sama

Page 70: Pengubahan Perilaku

2. Potentiating variable (Variabel potensial)

a. Satiasi (satiation) yaitu klien dalam keadaan jenuh, penuh, kenyang. Adalah suatu gejala yang dapat menurunkan efektivitas suatu penguat, sesudah diberikan berulang kali. Ex. Amin tiap semester menjadi juara dan selalu diberi hadiah yang sama, baik bentuk, jenis, maupun jumlahnya samapi 10 x

Penuh/ jenuh?

Page 71: Pengubahan Perilaku

b. Deprivasi (Deprivation) yaitu klien dalam keadaan kurang/ kelaparan. Adalah suatu upaya untuk menunda/ menghentikan pemberian penguat dalam waktu tertentu. Yaitu apabila seseorang kurang akan penguat, maka penguat akan efektif bila digunakan.

Ex. Sebuah keluarga kedatangan tamu, tetapi dirumah tidak memiliki makanan, kecuali nasi dengan sepotong ikan asin, maka teknik yang digunakan adalah tamunya diajak mengobrol atau main catur sampai memungkinkan rasa lapar muncul, maka barulah diajak makan, maka makannya lahap

Page 72: Pengubahan Perilaku

c. Instructional stimuli (pengajaran rangsangan)

adalah suatu petunjuk yang diberikan peksos kepada klien, untuk memperjelas perilaku klien yang diharapkan peksos berkaitan dengan:1.Perilaku mana yang harus ditampilkan

klien, pada kondisi bagaimana.2.Memberikan penguat atau membantu

klien untuk berperilaku yang memungkinkan memperoleh penguatan.

ex. Dosen sedang marah, maka mahasiswa tidak menghadap

Page 73: Pengubahan Perilaku

d. Facilitating Variable (Variabel pendukung)

Tahap akhir adalah menyusun peralatan, materi, perlengkapan dan atau cara untuk membuat perilaku dimaksud.

Ex. Seorang ibu mendapatkan anaknya menangis tanpa henti dan ibunya merasa kesulitan untuk menghentikan tangisannya, bahkan tangisannya semakin keras, ternyata anaknya jatuh dan tangannya patah.

Yang harus diperhatikan adalah faktor penyebab anaknya nangis dengan menggunakan Rumus: A – B - C

Page 74: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN VII1. Sebut dan jelaskan karakteristik Perilaku Operan

2. Jelaskan Discriminative stimuli and Discrimination dabn berikan contohnya,

3. Jelaskan Potentiating variable, berikan contohnya

4. Jelaskan Instructional stimuli, berikan contohnya

5. Jelaskan Facilitating variable, berikan cntohnya.

Page 75: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN VIII

Contingent Consequences in Behavior

Tujuan Instruksional Khusus:1. Mhs dapat menyebutkan dan menjelaskan teknik

meningkatkan dan menurunkan perilaku dalam perilaku Operan

2. Mhs dapat menjelaskan efek penggunaan teknik PP dalam PP Operan

3. Mhs dapat menyebutkan dan menjelaskan penguat positif dan penguat negatif dalam PP operan

4. Mhs dapat mempraktekkan meningkatkan perilaku positif dan menurunkan perilaku negatif.

Page 76: Pengubahan Perilaku

Contingent Consequences in Behavior

Present (Hadirkan) Remove (Hilangkan)

INCREASE

DECREASE

EFEK

PERILAKU

1

43

2

R S + R $ -

R S - R $ +

Page 77: Pengubahan Perilaku

1. Positive Reinforcement (penguatan Positif) R S +karakteristik penguatan positif;a. Hubungan yang berkesesuaian diantara terjadinya peristiwa ( perilaku dan stimulus).b. Hasilnya adalah meningkatnya perilaku targetPenguatan positif adalah pemberian stimulus (situasi, benda, kejadian, atau kata-kata) yang mengikuti perilaku, yang bertujuan untuk memperkuat dan atau meningkatkan derajat terjadinya perilaku yang sama.

Ex: seorang anak rajin belajar, dan karena rajinnya dia mendapat peringkat satu dikelasnya, oleh gurunya doberi hadiah berupa buku yang disenanginya dan oleh ibunya diberi hadiah berupa televisi yang sangat didambakannya, maka ia semakin rajin belajar

Page 78: Pengubahan Perilaku

2. Negative Reinforcement (penguat Negatif) R $ -

Karakteristik penguatan negatif sebagai berikut :

a. Menghilangkan suatu konsekuensi

b. bersamaan dengan itu meningkatkan terjadinya

perilaku tertentu.

Penguatan negative adalah menarik/ menghilangkan suatu stimulus negatif (situasi, kejadian, benda , kata-kata) yang mengikuti suatu perilaku, yang memperkuat atau meningkatkan terjadinya perilaku negatif,

Page 79: Pengubahan Perilaku

Misalnya :

Seorang anak rajin belajar, dan karena rajinnya dia mendapat peringkat satu dikelasnya, oleh gurunya diberi hadiah berupa buku yang disenanginya dan oleh ibunya diberi hadiah TV yang sangat didambakannya, akan tetapi setelah dia menerima hadiah TV, belajarnya menjadi malas dan waktunya habis dipakai nonton TV. Oleh ibunya TV tersebut diambil kembali agar anak tersebut rajin kembali belajarnya.

Page 80: Pengubahan Perilaku

3. Positive Punishment (penghukuman positif) R S -

Penghukuman positif adalah menyajikan suatu stimulus yang tidak menyenangkan yang mengikuti suatu perilaku (mal-adaptif) untuk memperlemah dan atau mengurangi dan menghilangkan terjadinya perilaku yang mal- adaptif (tidak diharapkan).

Misalnya :

Seorang anak yang nakal terhadap orang tuanya. oleh orang tuanya dipukul. Pukulan adalah salah satu teknik menghilangkan perilaku nakal pada anak.

Page 81: Pengubahan Perilaku

4. Negative Punisment ( Penghukuman Negative)

R $ +

a. Penghukuman negatif adalah menarik, menghapus dan atau $+ yang mengikuti perilaku, untuk memperlemah, mengurangi dan atau menghilangkan terjadinya perilaku tsb,

b. atau seseorang yang berperilaku tertentu yang bertentangan dengan perilaku pro sosial/norma, maka akan kehilangan sesuatu yang selama ini dia peroleh (menyenangkan).

c. Negative punisment dilakukan manakala stimulus positif (S+) dirasakan sudah tidak ada lagi pengaruhnya.

Page 82: Pengubahan Perilaku

Misalnya :1. Seorang pemuda dan seorang gadis pacaran,

pemuda tsb. datang setiap malam minggu, dia perokok berat, sedangkan gadisnya sama sekali tidak suka asap rokok, dia ingin pacarnya berhenti merokok, maka setiap dia datang dan merokok, maka gadis itu tidak mau menemuinya walaupun sampai dia pulang.

2. Amin senang sekali nonton TV, dan setiap dia sedang nonton, apabila disuruh oleh ibunya, dia selalu menolak, maka setiap dia menolak, TVnya dimatikan.

Page 83: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN VIII

1. Sebut dan jelaskan teknik meningkatkan dan menurunkan perilaku dalam perilaku Operan berkan contohnya

2. Sebut dan jelaskan efek penggunaan teknik PP dalam PP Operan

3. Sebut dan jelaskan penguat positif dan penguat negatif dalam PP operan

Page 84: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN IX JENIS PENGUAT YANG DAPAT DIGUNAKAN

DALAM PP PRINSIP PENGGUNAAN PENGUAT YANG

EFEKTIFTujuan Instruksional Khusus:1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis

penguat yang dapat digunakan dalam Perilaku Operan

2. Agar mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis penguat yang efektif

3) Agar mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan penguat dalam PP tentang Shaping, Fading, Modelling, Promting, dan Physical Guidance

Page 85: Pengubahan Perilaku

JENIS PENGUAT YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PP

1. Penguat Ekstrinsik

a. Penguat Primer adalah penguat yang

ada dalam diri seseorang yang tidak

dipelajari, berlangsung secara automatik,

tanpa pengalaman sebelumnya, didorong

oleh faktor biologis.

ex. Makan, Minum, Sex, Tidur.

(praktekkan oleh mahaiswa)

Page 86: Pengubahan Perilaku

b. Penguat Sekunder yaitu penguat yang dapat dipelajari, pernah dialami, dan memiliki makna/ nilai tersendiri.

1) Penguat material, yaitu penguat yang berbentuk materi, yang apabila diberikan kepada seseorang secara konsisten, akan menguatkan perilaku.

ex. Memberi perhiasan kepada pacar. Praktekkan oleh mahasiswa)

2) Penguat sosial, yaitu perilaku orang lain yang dapat dijadikan penguat dalam

berperilaku bagi seseorang.ex. Perhatian, senyuman, ciuman (praktekkan oleh mahasiswa)

Page 87: Pengubahan Perilaku

Penguat Intrinsik

yaitu penguat yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan sehingga timbul kepuasan emosional sesudah orang tsb melakukannya.

Misalnya : semangat dalam melakukan suatu pekerjaan.

(praktekkan oleh mahasiswa)

Page 88: Pengubahan Perilaku

PRINSIP PENGGUNAAN PENGUAT YANG EFEKTIF

A. Prinsip individualisasi, yaitu penguat harus dipilih dan disesuaikan dengan individu yang akan diubah.

(Praktekkan oleh mahasiswa)

1 orang pengubah, 2/3 orang sasaran PP

B. Konsekwensi dapat mempengaruhi perilaku otomatis, apabila prinsip ini diabaikan yaitu :

Page 89: Pengubahan Perilaku

1. Peksos memaksa klien untuk terlebih dahulu tahu tentang apa akibat dari pemberian konsekwensi, atau tidak memberi tahu terlebih dahulu konsekwensi dari perilaku yang akan ditimbulkan atau klien dibiarkan secara alamiah.

2. Apabila konsekwensi diberikan terlebih dahulu, maka klien seolah-olah mengetahui yang diperbalisasikan, (bisa pura-pura dan tanpa mau melakukannya).

Page 90: Pengubahan Perilaku

A. Konsekuensi harus merupakan relasi yang sangat dekat dengan perilaku yang diharapkan yaitu PS dalam mengubah perilaku, harus tahu terlebih dahulu tentang perilaku yang akan diberi penguat.

B. Perilaku menjadi lebih baik dan effektif, apabila penguat diberikan secara konsisten, pada saat dan tempat yang tepat, yaitu pemberian penguat sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah disepakati.

Page 91: Pengubahan Perilaku

C. Konsekwensinya harus mengikuti perilaku yang hendak diubah, (penguat harus segera diberikan setelah perilaku terjadi) misalnya ; seseorang menjadi juara, maka hadiahnya harus diberikan pada saat itu.

D. Jumlah penguat harus biasa/wajar dan tidak menentukan jumlah optimal.

E. Penguat diberikan secara bertahap dengan menggunakan tingkatan yang sederhana.

Page 92: Pengubahan Perilaku

F. Usahakan agar dapat menjamin efektifitas penguat, dalam hal ini dapat dilihat dari enam langkah yaitu :

1. bersifat individual yaitu sesuaikan dengan kondisi , situasi, waktu, tempat dan obyek yang akan diubah.

2. Berjangka luas, yaitu disediakan bermacam-macam penguat.

3. Gunakan berbagai tipe/bentuk penguat.

4. Lihatlah pengalaman sebelumnya.

Page 93: Pengubahan Perilaku

5. gunakan peniruan berdasarkan model. EG: makan permen itu enak maka perlihatkan anak yang sedang makan permen.

6. Prinsip depripasi (sangat kekurangan) yang berlawanan dengan prinsip satiasi (berlebihan/jenuh). EG; Berikan makan kepada klien dalam keadaan sangat lapar dan jangan berikan makan dalam keadaan kenyang.

Page 94: Pengubahan Perilaku

Jadwal Penguatanan (SCHEDULES OF REINFORCEMENT)

Jadwal penguatan adalah pola penguat yang berkaitan dengan tanggapan melalui hubungan numerik, (jumlah) dan temporal (lamanya), diantara penguat dan tanggapan.

Page 95: Pengubahan Perilaku

1. Continous Reinforcement yaitu penguatan secara terus menerus yang digunakan untuk perilaku baru, yaitu :

1) Shaping yaitu pembentukan perilaku baru secara perlahan-lahan/sedikit demi sedikit. Misalnya pacaran, memberi makan kepada bayi, mengajarkan huruf dan angka kepada anak TK.

Page 96: Pengubahan Perilaku

2) Fading, yaitu pelenyapan situasi buatan menjadi situasi alamiah/situasi sesungguhnya.

eg: mengajarkan pidato pada orang yang belum pernah berpidato yaitu; mula-mula orang tersebut disuruh bicara dihadapan teman-temannya, kemudian disuruh bicara dihadapan keluarganya, kemudian disuruh dihadapan sekelompok orang (lebih banyak).

Page 97: Pengubahan Perilaku

3) Modelling, yaitu pemberian contoh yang diperagakan (akan dijelaskan tersendiri)

4) Promting yaitu pengajaran teknis, praktis, tepat misalnya melatih seseorang bermain tenis.

5) Physical Guidance yaitu bimbingan kepada klien secara pisik, misalnya membimbing seseorang untuk berjalan (seorang anak belajar berjalan).

Page 98: Pengubahan Perilaku

2. Intermittent Schedulles yaitu jadwal penguatan berselang seling, yaitu pemberian penguatan perilaku yang sudah dikenal oleh klien dan sedikit memiliki pengalaman tentang perilaku tsb.

1) Ratio schedules (numerik dan atau jumlah) yaitu jumlah perilaku / tanggapan yang diberikan pemguatan atau apabila seseorang melakukan sejumlah perilaku, maka diberikan penguatan.

Page 99: Pengubahan Perilaku

2) FRS yaitu penguatan diberikan setelah seseorang selesai melakukan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepadanya. eg: ali telah selesai mengerjakan soal matematik sejumlah 5 soal yang diharuskan, dan setelah itu diberikan penguatan.

3) VRS yaitu penguatan diberikan setelah seseorang melakukan sejumlah kegitan secara berubah-ubah. eg: ali diberi sejumlah 5 soal untukdikerjakan, setelah selesai diberikan penguatan, kemudian diberi lagi 7 soal dan setelah itu diberi lagi penguatan, kemudian diberi lagi 3 soal dan setelah itu diberi lagi penguatan. Jadi dapat dihitung berapa jumlah VRSnya untuk ali yaitu

5 + 7 + 3 = 5 (VRS)3 (penguatan)

Page 100: Pengubahan Perilaku

2. Interval Schedules (yang berkaitan dengan temporal dan atau lamanya) yaitu lamanya perilaku/tanggapan yang diberikan penguatan dan atau seseorang melakukan sesuatu dalam jangka tertentu, kemudian diberikan penguatan.

a. FIS yaitu penguatan diberikan setelah seseorang selesai bekerja selama waktu yang ditentukan.

EG; Ali mengerjakan matematika selama satu jam setelah itu diberikan penguatan.

Page 101: Pengubahan Perilaku

b) VIS yaitu pengutan diberikan setelah seseorang melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu secara berubah-ubah.

EG: Ali mengerjakan soal matematika selama 5 menit, kemudian diberikan penguatan, setelah itu diberi lagi soal untuk dikerjakan selama 7 menit, kemudian diberikan penguatan, setelah itu diberi lagi 3 soal untuk dikerjakan selama 3 menit, kemudian diberikan lagi penguatan.

Jadi dapat dihitung VIS Ali yaitu 5 + 7 + 3 = 5 (VIS)

3 (penguatan

Page 102: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN IX1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis

penguat yang dapat digunakan dalam Perilaku Operan

2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis penguat yang efektif

3) Jelaskan tentang Shaping, Fading, Modelling, Promting, dan Physical Guidance dalam pengubahann perilaku operan

Page 103: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN X

MODELLING BEHAVIOR

Tujuan Instruksional Khusus:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan Proses Pengubahan Perilaku Modeling

2. Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip belajar Modeling

3. Mahasiswa dapat menjelaskan Penerapan prinsip modeling yang efektif

Page 104: Pengubahan Perilaku

A. Pengertian

Modeling adalah meniru dengan melihat contoh yang diperagakan oleh model; Misalnya: klien belajar bagaimana memukul bola tenes dengan cara melihat contoh yang diperagakan oleh pelatih.

Page 105: Pengubahan Perilaku

B. Proses PP Modeling

1. Proses attention, yaitu observer (kelayan) mengamati, mengenali, dan membedakan berbagai aspek yang ada pada model.

2. Proses retentif, yaitu observer (kelayan) menyimpan, mengingat apa yang telah diobservasinya.

Page 106: Pengubahan Perilaku

3. Proses reproduksi motorik, yaitu observer mempraktekan secara aktual perilaku yang telah diobservasinya.

4. Proses reinforcement, yaitu observer (kelayan) memotivasi dirinya untuk melakukan atau mempraktekan hasil observasinya.

Page 107: Pengubahan Perilaku

C.Prinsip belajar Modeling

1. Modeling untuk mengembangkan perilaku baru.

2. Modeling untuk mengurangi/ menghapuskan perasaan takut dan cemas pada diri kelayan.

Page 108: Pengubahan Perilaku

3. Modeling memungkinkan memunculkan perilaku yang sebenarnya telah dipelajari oleh observer (kelayan) titapi tidak pernah ditampilkan, karena tidak ada dukungan sosial.

Page 109: Pengubahan Perilaku

D. Penerapan prinsip modeling yang efektif1. Gunakan model yang dianggap penting

oleh observer yang menarik dan dapat mempertahankan perhatian observer: ek: model yang memiliki status, memiliki gengsi sosial, dst.

2. Perilaku model harus diperkuat dengan perilaku pro sosial.

3. Dorong (beri semangat) agar observer meniru perilaku yang ditampilkan model.

Page 110: Pengubahan Perilaku

4. Gunakan instruksi yang jelas bagi observer dan gunakan latihan.

5. Gunakan model sebanyak mungkin.6. Perlihatkan secara jelas hubungan

antara kejadian-kejadian yang mempengaruhi model dengan kejadian yanga mempengaruhi kelayan.

7. Berikan insentif (penguatan positif) pendahuluan bagi observer agar memperhatikan dan meniru model.

Page 111: Pengubahan Perilaku

8. Berikan kesempatan kepada model untuk menguraikan kemajuan yang dicapai observer, lalu berikan bimbingan dan penguat.

9. Tampilkan model secara berulang-ulang.

10. Beri kesempatan kepada observer untuk mempraktekan perilaku secara berulang-ulang.

Page 112: Pengubahan Perilaku

11. Berikan kesempatan kepada observer untuk berlatih secara bertahap, dimulai dari yang mudah ke tahap yang sulit.

12. Berikan penguat kepada observer secara teratur.

13. Bila menggunakan secara simbolis, gunakan audio visual.

Page 113: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN X

1. Sebut dan jelaskan Proses PP Modeling

2. Sebut dan jelaskan Prinsip belajar Modeling

3. Sebut dan jelaskan Penerapan prinsip modeling yang efektif

Page 114: Pengubahan Perilaku

PERTEMUAN XI & XII

Teknik meningkatkan perilaku (increasing behavior)

Teknik menurunkan perilaku (decreasing behavior)

Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mahasiswa dapat mempraktekan teknik

menurunkan perilaku.2. Mahasiswa dapat mempraktekan teknik

meningkatkan perilaku.

Page 115: Pengubahan Perilaku

A. Teknik Meningkatkan Perilaku (increasing behavior)

1. Penguatan positif (positive reinforcement), R S yaitu memberikan stimulus yang menyenangkan.

2. Pembentukan perilaku baru (shaping), yaitu pembentukan perilaku secara perlahan/ sedikit demi sedikit.

3. Penguatan tertutup (covert reinforcement), yaitu membiarkan perilaku klien yang pertanda setuju terhadap perilaku tersebut.

Page 116: Pengubahan Perilaku

4. Penguatan negatif (negative reinforcement), R $- yaitu menarik stimulus yang tidak menyenangkan klien.

5. Pemberian saran teknis oprasional atau pengajaran praktis, teknis, dan tepat (prompting/coaching).

6. Pemunculan perilaku alamiah melalui perilaku buatan (fading)

7. Perantaian (chaining), yaitu; pelatihan untuk membiasakan melakukan sesuatu secara sistematis/ bertahap sesuai dengan urutannya.

8. Pengulangan perilaku yang diperagakan (behavior rehearsal)

Page 117: Pengubahan Perilaku

Teknik menurunkan perilaku (decreasing behavior)

1. Penghukuman positif (punishment positive) R S-

2. Penghukuman negatif (negative punishment) R $

3. Praktek negatif (negative practice) 4. Membuat jenuh, kenyang, penuh (satiasi),

yaitu suatu gejala yang dapat menurunkan efektivitas penguat setelah diberikan berulang kali kepada klien.

Page 118: Pengubahan Perilaku

Langkahnya

Stimulus yang memunculkan perilaku bermasalah diberikan berlebihan (terus menerus) secara sengaja. Ex. Alkoholik merasa ketagihan dengan minumannya, oleh peksos diberikan secara terus menerus, hingga mabuk yang berlebihan

Page 119: Pengubahan Perilaku

5. Pelemahan perilaku negatif (time out)

Teknik ini digunakan untuk menghilangkan perilaku negatif yang tidak dikehendaki, dengan cara menghentikan perilaku tsb. Ex tim yang ketinggalan angka dari lawannya pada permainan volley ball.

Page 120: Pengubahan Perilaku

6. Penghapusan/ peniadaan perilaku operan (operant extinction)

Suatu teknik yang digunakan untuk menurunkan perilaku bermasalah yang btidak membahayakan.

Langkah-langkah:

ketika perilaku tsb. muncul, orang-orang disekitarnya (lingkungannya) tidak memberikan respon terhadap perilaku tersebut. Ex seseorang yang selalu ingin diperhatikan oleh lingkungannya, sehingga menampilkan perilaku kurang baik, perilaku tersebut tidak ditanggapi oleh lingkungan.

Page 121: Pengubahan Perilaku

7. Membuat tidak sensitif secara sistematis (desentisasi sistematis), yaitu suatu teknik yang digunakan untuk perilaku responden bermasalah; rasa takut, phobia cemburu, dsb.

ex. Seseorang yang takut kepada ketinggian, oleh peksos secara bertahap dibawa dan dikenalkan dengan ketinggian tertentu secara bertahap (rumah tingkat).

Page 122: Pengubahan Perilaku

Tahapan dalam desentisasi sistematis1) Assesmen, yaitu mengenali masalah

yang dimiliki klien dan menghubungkannya dengan ketinggian.

2) Menyusun hirarki perilaku, yaitu secara bertahap perilaku takut terhadap ketinggian dimodifikasi dengan cara dibuat senang terhadap rumahnya yang bertingkat, kemudia dibiasakan untuk naik turun.

Page 123: Pengubahan Perilaku

3) Relaxasi training, yaitu rasa senang terhadap rumahnya dibuat sederhana untuk tidak menunjukan rasa tegang.

4) Latihan membandingkan, yaitu diperlihatkannya suatu ketinggian tertentu yang biasa digunakan oleh orang lain pada kondisi yang sama.

Page 124: Pengubahan Perilaku

8. Substitution of sexual responses; yaitu suatu teknik yang digunakan untuk masalah sexual. Ex. Prigiditas, ejakulasi dini, dsb.

9. Aversive counterconditioning, yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mengkondisikan suatu respon yang tidak terkondisikan, dengan cara memasangkan stimulus mal- adapatif dengan stimulus yang dapat memunculkan perilaku aversive (enggan) yang kuat. Ex. untuk mengatasi kecanduan miras, masukkan suatu zat kimia kedalam minuman tsb, sehingga menimbulkan seperti mabuk laut atau muntah.

Page 125: Pengubahan Perilaku

10. Covert sensitization yaitu teknik PP dengan cara menyajikan suatu stimulus yang menakutkan dalam bentuk kata-kata, sehingga klien membanyangkannya bahwa hal tsb. sangat menakutkan. Ex: orang yang berdosa akan masuk neraka, dan oleh peksos diberi penjelasan bahwa neraka itu adalah api yang sangat panas yang dapat menghancurkan batuan.

Page 126: Pengubahan Perilaku

11. Implosion yaitu teknik yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, phobia, jijik yang berlebihan.ex seseorang takut pada tikus, oleh peksos tikus tersebut didekatkan dengan benda kesayangannya (sangat disenangi) yaitu dipasangkan (pairing), teknik ini menggunakan prinsip-prinsip respondent exticntion yaitu teknik pemasangan, hanya dalam hal ini klien di instruksikan oleh peksos untuk membayangkan suatu kejadian yang menakutkan tsb, betul-betul terjadi pada dirinya. Ex : takut pada tikus, tikus tersebut betul-betul dirasakan menempel pada tubuhnya.

Page 127: Pengubahan Perilaku

12. Contact desentization yaitu teknik yang dikombinasikan dengan modelling yaitu:Model mendemontrasikan perilaku yang relevan dengan masalah klien. Bimbinglah klien untuk mencoba mengulangi perilaku yang telah dilakukan model. Bentuklah sub-sub perilaku yang baik untuk diberikan penguatan, supaya tetap dilakukannya, dan suruh mengulang perilaku-perilaku yang masih nampak kurang sesuai dengan perilaku yang diharapkan.

Page 128: Pengubahan Perilaku

13. Thought Stopping, teknik ini digunakan dengan cara PEKSOS mengintruksikan kepada klien dengan kata-kata pada saat klien mengalami masalah yang menyangkut pikirannya. Ex ketika klien sedang kalut pikirannya sehingga menampilkan perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku pro sosial maka peksos mengintruksikan untuk menghentikan perilaku dan pikirannya tsb. Ex dengan kata-kata stop ! stop ! jangan diulangi lagi dst. Teknik ini dapat digabungkan dengan teknik advice giving and instruction.

Page 129: Pengubahan Perilaku

EVALUASI PERTEMUAN XI &XII

PRAKTEK meningkatkan dan menurunkan PERILAKU

Page 130: Pengubahan Perilaku

TABEL PERILAKU

No Jenis Perilaku + - Adaptif Mal-

adaptifResponden Operan Medeling Profesi

yang melakukan PP

Page 131: Pengubahan Perilaku

TABEL ERILAKU

Nomor

Jenis Perilaku

+ - Adaptif

Mal-adaptif

covert

overt