Top Banner

of 18

Penghapusan Dis Kriminasi

Mar 01, 2018

Download

Documents

Whiteblack
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    1/18

    PENGruPUSAN

    DIS

    KRIMINASI

    TERHADAP

    PEKERIA

    PEREMPUAN,

    SEBERAPA

    BANYAK

    YANG

    TAU?

    1.

    JUMLAH

    PEKEJA

    PEREMPUAN

    JUMTAH

    pekerja

    permpuan

    dari

    tahun ke

    tahun meningkat cukup

    tajam. Tahun

    2004

    menurut

    data

    Badan

    Pusat

    Statistik

    (BPS)

    pekerja perempuan

    berjumlah

    33.141.000

    orang dari

    total

    sekitar

    93.722.000

    pekerja

    lndonesia.

    Mereka, kaum

    perempuan,

    bekerja

    pada

    berbagai

    macam

    jenis

    pekerjaan,

    baik di

    sector

    informal

    maupun

    formal.

    Dalam

    laporan

    yang

    dikeluarkan oleh

    Departemen

    Tenaga

    Kerja

    dan

    Transmigrasi

    tampak

    jelas

    penyebaran

    pekerja

    perempuan

    berdasarkan

    usianya.

    Sejak

    usia 15

    tahun

    pekerja

    perempuan

    mulai menyerbu

    lapangan

    kerja.

    Dengan

    berpatok

    pada

    usia

    tersebut

    maka

    bisa

    diduga

    pendidikan

    mereka rata-rata

    SD/SMp/

    atau SLTA.

    Penduduk

    yang

    Bekerja

    Menurut Golongan

    Umur

    dan

    Jenis Kelamln, Tahun

    2004

    sumber:

    BPS,

    sekernas

    Tahun

    2004

    (data

    diolah

    dttarrl ribuan

    orang)

    Pertanyaannya,

    dari

    3G'an

    juta

    pekerja

    perempuan

    itu, berapa

    banyak

    yang

    tahu

    akan hak-

    hak

    dasarnya

    sebagal

    pekerja,

    seperti

    perlindungan

    akan kesetaraan

    upah antara

    laki-laki

    dengan

    perempuan,

    hak

    untuk

    mendapat

    cutimelahirkan/keguguran

    kandungan

    dan hak-hak

    dasar

    lainnya?

    Seberapa banyak

    juga dari

    mereka yang

    tahu

    bahwa

    telah

    ada UU

    dan

    peraturan-peraturan

    lainnya

    yang

    melindungi

    hak-hak mereka?

    Akibat kurangnya

    informasi

    dan

    akan

    pengetahuan

    haltersebut

    ditambah

    lagidengan

    belum

    seriusnya

    penegakan

    hokum,

    maka

    timbul

    berbagaipersoalan

    yang

    jelas-jelas

    merugikan

    pekerja

    perempuan

    seperti;

    masih

    sedikitnya

    perempuan

    menduduki

    posisi yang

    strategis,

    rentan

    terhadap Pemutusan

    Hubungan

    Kerja

    (PHK),

    upah

    yang

    murah, kam

    kerja

    yang

    panjang,

    tidak

    tersentuh

    pendidikan

    ,

    pelatihan

    dan

    promosi,

    rentan

    pelecehan

    seksual,

    tidak

    mendapat

    atau

    dipersulit mendapatkan

    hak-hak

    Golongan

    Umur

    Laki-taki

    Perempuan

    Jumlah

    L5-24

    9,L92

    5,767

    14,959

    25-34

    16,458

    8,542

    25,000

    35-44

    15,733

    8,765

    24,499

    45-54

    1,224

    5.881

    t7,to6

    55+

    7,074

    4,185

    72,L59

    Jumlah

    60,592

    33.141

    93,722

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    2/18

    reproduksi;

    cuti

    haid

    dan

    melahirkan,

    mengalami

    diskriminasi

    upah,

    tunjangn

    keluarga

    dan

    kesehatan.

    2.

    PERLINDUNGAN

    HAK

    PEKER'A

    DALAM

    UU

    NO.

    13

    TAHUN

    2003

    (uuKK)

    Sebenarnya,

    UU

    Tenaga

    Kerja

    No.

    13

    Tahun

    2003,

    selanjutnya

    disingkat

    UUKK,

    dan

    beberapa

    peraturan

    pelaksanaannya

    sudah

    mengatur

    hak-hak/perlindungan

    kepada

    perempuan,

    walaupun

    harus

    diakui

    regulasi

    tersebut

    belum

    sempurna.

    Bahkan,

    jauh

    sebelum

    itu

    pada

    tahun

    1984

    Pemerintah

    lndonesia

    juga

    telah maratifikasi

    Konvensi

    perserikatan

    Bangsa-Bangsa,

    yaitu

    Convention

    on

    the

    Elimination

    of All

    Forms

    of

    Discrimination

    Against

    Women

    (CEDAW)

    atau

    yang

    secara

    resmi

    di lndonesia

    disebut

    sebagai

    Konvensi

    Penghapusan

    Segala

    Bentuk

    Diskriminasiterhadap

    wanita

    melarui

    undang-undang

    Nomor

    7

    Tahun

    1gg4.

    Dalam

    UUKK

    hak-hak

    pekerja

    lndonesia

    termasuk pekerja

    perempuan

    mendapatkan

    kepastian

    tentang

    ketentuan

    normative/minimal

    yang

    wajib

    diberikan

    oleh

    pengusaha/majikan

    kepeda

    pekerja/buruh.

    Sedangkan

    untuk

    hak-hak

    lain

    yang

    disebut

    dengan

    ,,kepentingan,,

    seperti

    tunjangan-tunjangan,

    bonus,

    insentif

    dll. Diluar

    hak-hak

    normatif

    Undang-Undang

    ini

    mengamanatkan

    kepada pengusaha

    dan

    pekerja

    untuk

    bernegosiasi

    untuk mencapai

    kesepakatan

    dan

    hal

    tersebut

    diminta

    dituangkan

    dalam

    perjanjian

    kerja

    bersama

    atau

    peraturan

    perusahaan.

    Apa

    yang

    tertuang

    dalam PKB

    dan

    PP

    sifatnya

    mengikat,

    artinya

    salah

    satu

    tidak

    boleh

    melanggar

    atau

    mengabaikan

    kesepakatan.

    Lebih

    lanjut,

    OiwaliUlan

    agar

    setiap

    terjadi

    perubahan

    tau

    salah

    satu

    pihak

    menginginkan

    adanya

    perubahan

    dalam

    kesepakatan

    harus

    ditempuh

    melalui

    perundingan

    dan

    prinsipnya

    nilai-nilai

    dalam

    kesepakatan

    tersebut

    tidak

    boleh

    bertentangan

    atau

    di bawah

    ketentuan

    UU.

    Kalau

    ada sesuatu

    yang

    sifat

    dan

    nilainya

    lebih

    baik

    dari

    ketentuan

    uu maka

    kesepakatan

    itulah

    yang

    dipakai.

    Lalu

    dalam

    konvensi

    PBB

    tentang

    penghapusansegala

    bentuk

    diskriminasiterhadap

    perempuan

    yang

    telah

    diratifikasi

    dalam

    Undang-Undang

    Nomor

    7

    Tahun 1984

    tersebut

    di

    atas,

    secara

    khusus

    memberikan

    perlindungan

    bagi

    hak-hak

    pekerja

    perempuan.

    Salah

    satu

    implementasinya

    adalah

    untuk

    jenis

    pekerjaan

    yang

    sama,

    pengusaha

    tidak boleh

    membeda-

    bedakan

    kompensasiyang

    diberikan

    kepada

    setiap

    pekerja'beik

    pekerja

    laki-laki

    maupun

    perempuan.

    .

    Filosofi

    di

    balik

    peraturan

    perundang-undangan

    tersebut

    tidak

    lain karena

    menguatkan

    kesadaran

    bahwa

    sesungguhnya

    manusia,

    laki-laki

    dan

    perempuan',

    sama

    derajat

    d;;

    -

    martabatnya.

    Karena

    itu,

    setiap bentuk diskriminasi dan ketidakadilan datam

    relasi antara

    pekerja

    dan

    pengusaha/majiakan

    maupun

    antara

    laki-laki

    dan

    perempuan

    harus

    dicegah/dihapus.

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    3/18

    rt

    ;b,*

    u

    HAK-HAK

    DASAR

    PEI(ERJA/BURUH

    YANG

    HARUS

    DILINDUNGI

    UNDANG-UNDANG

    telah

    memberikan

    perlindungan

    terhadap

    hak-hak

    dasar

    pekerja.

    Pengusaha

    atau

    siapapun

    yang

    melanggar

    hak-hak

    dasar

    pekerja

    dapat

    dijatuhkan

    sanksi mulai

    sadi

    sanksi ringan

    seperti

    teguran,

    peringatan,

    pencabutan

    usaha

    sampai

    pada

    tingkat

    pelanggaran

    yang

    dapat

    digolongkan

    sebagai kejahatan

    sehingga

    dapat

    dikenakan

    sanksi

    kurungan

    atau

    pidana

    penjara.

    Hak-Hak

    dasar

    pekerja

    tersebut

    antara lain menyangkut:

    t.

    Perlindungan upah

    2. Jam

    kerja

    3. Tunjangan

    Hari

    raya

    4.

    Jaminan

    SosialTenaga

    Kerja

    (Jamsostek)

    5. Kompensasi

    PHK

    6.

    Hak

    lstirahat/Cuti

    1.

    HAK

    UNTTJK

    MENDAPATIGN

    UPAH

    Pasal-pasal

    yang

    mengatur

    tentang

    kebijakan

    pengupahan

    dalam

    UUKK

    cukup

    banyak

    mulai

    dari

    pasal

    S8

    s/d 98. Ketentuan-ketentuan

    soal pengupahan

    tersebut

    kemudian diatur

    secara

    terincidalam

    Keputusan

    Menterirenaga

    Kerja

    yaitu

    KEPMEN

    No.49/MEN

    /lu/zoo4.

    '

    A. I{AKIKAT

    UPAH

    Upahadalah

    hak

    pekerja/buruh

    yang

    diterima

    dan

    dinyatakan

    dalam bentuk

    uang

    sebagai

    imbalan

    dari

    pengusaha

    atau

    pemberi

    kerja

    pekerja/buruh

    yang

    ditetapkan

    dan dibayarkan

    menurut

    suatu

    perjanjian

    kerja,

    kesepakatan

    atau

    jasa

    yang

    telah

    atau

    akan dilakukan.

    Pekerja/buruh

    adalah

    setiap

    orang yang bekerja dengan

    menerima

    upah atau

    irnbalan dalam

    bentuk

    lain.

    Yang

    dimaksud

    dalam

    bentuk

    lain

    dalam

    kalimat

    ini

    adalah

    berupa

    barang atau

    benda

    yang

    nilainya

    ditentukan

    atas dasar

    kesepakatan

    kedua

    belah

    pihak yaitu

    Pengusaha/maji

    kan denga

    n

    pekerja/buruh.

    Pasal

    88

    UUKK

    mengatakan

    Pemerintah

    mewujudkan

    penghasilan

    yang

    memenuhi

    penghidupan

    yang

    layak

    bagi

    kemanusiaan

    yaitu

    menetapkan

    kebijakan

    pengupahan yang

    melindungi

    pekerja/buruh.

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    4/18

    PasalSS

    UUKK

    mengatakan

    Pemerintah

    mewujudkan

    penghasilan

    yang

    memenuhi

    penghidupan yang

    layak

    bagi

    kemanusiaan yaitu

    menetapkan

    kebijakan

    pengupahan

    yang

    melindungi

    pekerja/buruh.

    Kebijakan

    pengupaha

    n

    meliputi:

    *

    Upah

    minimum;

    *

    Upah

    kerja

    lembur;

    t '

    Upah

    tidak

    masuk

    kerja

    karena

    melakukan

    kegiatan

    lain

    diluar

    pekerjaan;

    *

    Upah

    karena

    menjalankan

    hakwaktu

    istirahat

    kerjanya;

    *

    Bentukdan

    cara

    pembayaran

    upah;

    .l

    Denda

    dan

    pemotongan

    upah;

    *

    Hal-halyang

    dapat

    diperhitungkan

    dengan

    upah;

    *

    Struktur

    dan

    skala

    pengupahan

    yang

    proporsional;

    *

    Upah

    untuk

    pembayaran

    perorangan;

    t"

    Upah

    untuk penghitungan

    pajak;

    Dalam rangka

    memberikan perlindungan

    pengupahan

    maka

    pemerintah

    menetapkan

    upah

    minimum

    disetiap propinsi/kabupaten/kota

    yang

    berubah

    setiap tahun. Nilai

    penyesuaian

    upah

    minimum

    tersebut

    bergantung pada

    situasi

    dan

    kondisi

    perekonoomian

    nasional.

    Haltersebut

    juga

    berlaku

    secara

    berbeda

    di

    setiap daerah

    maka

    penetapan

    upah

    minimum

    juga

    disesuaikan

    dengan

    kea

    daa

    n

    perekonomia

    n

    di

    setiap daerah/wilaya

    h

    propinsi

    atau ka

    bu

    paten/kota.

    Aspek-aspek

    yang

    menjadiacuan

    dalam

    penetapan

    upah

    minimum

    tersebut

    antara

    lain:

    1.

    Kebutuhan

    hidup minimum

    (KHM)

    2. lndek

    harga

    konsumen

    {lHK)

    3. Kemapuan perkembangan

    dan

    kelangsungan

    perusahaan

    4.

    upah

    pada

    umumnya

    yang

    berlaku

    di

    daerah

    tertentu dan

    antar daerah

    5. Kondisi

    pasar

    kerja

    dan

    tingkat

    perkembangan

    perikonomian

    dan

    pendapatan

    perkapita.

    B.

    KEBIJAIGN

    PENGUPAHAN

    Tujuan

    penetapan

    kebijakan

    upah

    minimum

    yang

    tertuang

    dalam

    UUKK tidak

    lain

    dipakai

    sebagai

    jaring

    pengaman

    agar

    upah

    pekerja

    tidak

    jatuh

    ke level

    yang

    sangat

    rendah

    akibat

    ketidakseimbangan pasar kerja. Ada

    3

    sudut

    pandang mengenai

    kebijakan

    penerapan

    upah

    di

    perusahaan

    yaitu:

    1.

    Sudut

    pandang

    kerja

    Dari

    sudut

    pandang

    pekerja

    upah

    adalah

    untuk

    memenuhi

    kebutuhan

    kehidupan

    mereka.

    2.

    Sudut

    pandang

    pengusaha

    Dari

    aspek

    pengusaha

    upah adalah

    bagian

    dari

    biaya

    produksi (cost)

    yang

    akan

    berpengaruh

    pada

    harga

    jual

    barang-barang

    yang

    diproduksi.

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    5/18

    i

    t,

    t

    Cara

    memotongnya

    merujuk

    ke

    PP no.

    8/tgSltentang

    perlindungan

    upah

    pasal

    23,

    24

    dan

    25 mekanisme pemotongannya

    dapat

    diatur

    dalam

    pp,

    pKB,

    PKWT,

    pKwrr.

    syarat

    pemotongannya,

    tidak

    boleh

    melampaui

    5A%

    dari upah sebulan.

    D.

    UPAH SEI.AMA

    PEKERJA

    SAKIT

    Pada

    prinsipnya

    upah

    diberikan

    apabila

    pekerja

    melaksanakan tugas dan tidak diberikan

    apabila

    pekerja

    tidak melaksanakan

    tugas

    (no

    rvork no

    pag).

    Bagaimana

    kalau

    pekerja

    tidak

    melaksanaka

    tugias

    dengan

    alasan

    sakit?

    Pasal 93

    ayat

    3 UUKK

    mengatur

    bahwa

    upah

    yang

    dibayarkan kepada

    pekerja/buruh

    yang

    sakit sbb:

    a)

    Untuk

    4

    (empat)

    bulan

    pertama

    dibayar

    100% dari upah

    b)

    Untuk

    4

    (empat)

    bulan kedua

    dibayar

    75%

    dari

    upah

    c)

    Untuk

    4

    (empat)

    bulan

    ketiga dibayar

    SV/o dari

    upah

    d)

    Untuk

    bulan

    selanjutnya

    dibay ar

    Zil%dari

    upah sebelum

    pemutusan

    hubungan

    kerja

    dilakukan

    pengusaha.

    Ayal4

    mengatur

    upah

    yang

    dibayarkan

    kepada Pekerja

    atau

    buruh

    yang

    tidak masuk bekerja

    dengan

    ketentuan

    sbb:

    a)

    Pekerja/buruh

    menikah

    dibayar

    selama

    3 hari

    b)

    Pekerja/buruh

    menikahkan

    anak

    dibayar

    selama

    2 hari

    c)

    Mengkhitankan

    anak

    dibayar selama

    Zhari

    d) Membabtikan

    anak

    dibayar

    selama

    2 hari

    e)

    lstri

    melahirkan

    atau

    keguguran

    kandungan

    dibayar serama

    2

    hari

    f)

    Anggota

    keluarga

    dalam satu rumah

    meninggal

    dunia dibayar

    t hari

    g)

    Suami,

    lstri,

    Orang

    tua/mertua,

    anak atau

    menantu meninggal

    dunia dibayar

    selama

    2

    hari

    Sedangkan

    untuk

    pekerja/buruh

    yang

    tidak

    masuk

    kerja

    karena

    pekerja

    sakit

    dengan surat

    keterangan

    dokter

    dank

    arena

    minta

    ijin

    untuk

    keperluan

    penting,

    pembayaran

    upah

    dirundingkan

    antara

    pekerja

    dan

    pengusaha.

    Hasil

    kesepakatan

    tersebut dituangkan

    dalam

    Perjanjian Kerja Bersama atau

    peraturan

    perusahaan.

    2. PERLINDUNGAN

    JAM

    KERJA

    A.

    IAM

    KERJA

    NORMAL:40lAM

    SEMTNGGU

    Jam

    kerja

    bagi

    pekerja/buruh

    juga

    sudah

    diatur

    dalam UUKK.

    Setiap

    pengusaha

    wajib

    melaksanakan

    ketentuan

    waktu

    kerja

    yaitu

    jumlah jam

    kerja

    normal

    untuk

    selama 1 minggu

    sebanyak:

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    6/18

    -

    Apabila

    perusahaan

    berlakukan

    kerja

    6 hari dalam

    1 minggu

    maka

    jumlah jam

    kerja t

    hari

    =

    Tjam

    dan

    hari

    sabtu

    5jam

    kerja

    -

    Apabila perusahaan

    berlakukan

    jam

    kerja

    5

    hari

    dalam

    1

    minggu

    maka

    jam*erja

    t

    hari

    jumlahnya

    =

    8

    jam

    dan,hari

    sabtu

    libur.

    B.

    IAM

    KERJA

    YANG DIHITUNG

    SEBAGA]

    LEMBUR

    Setelah

    melakukan

    pekerjaan

    sesudah

    jam

    kerja

    normal,

    maka

    jam

    kerja

    selebihnya

    dihitung

    sebagaijam

    lembur.

    Dalam

    hal

    ini

    pengusaha

    wajib

    memberikan

    upah lembur dan

    penghitungan

    harus

    sesuai

    ketentuan

    yang

    berlaku.

    Jam

    kerja

    lembur

    diatur

    dalam

    Keputusan

    Menteri

    Tenaga

    Kerja

    dan

    Transmigrasi

    No.

    KEP.rlzlMENNll20a4tentang

    waktu

    kerja

    lembur

    dan upah

    kerja lembur.

    Pasal

    8 Kepmen

    tersebut

    mengatakan:

    -

    Penghitungan

    upah lembur

    didasarkan

    pada

    upah

    bulanan

    Cara menghitung

    upah

    sejam

    adalah L/L7g

    x

    Upah sebulan

    Rumus

    Ullg

    x

    Upah

    sebulan

    didapat

    dari

    mana?

    Jawab

    : Jumlah

    jam

    kerja

    dalam

    1

    minggu

    =

    40

    jam

    Jumlah

    minggu

    dalam

    l

    tahun

    =

    52

    minggu

    1

    tahun

    =

    12

    bulan.

    Jumlah

    minggu

    dalam

    1 bulan

    =

    52/LZ

    =

    4

    X./3

    minggu

    Jam kerja

    dalam

    1

    minggu

    =

    4

    7/3

    x

    40

    =

    L73 t/J

    Jadi

    Upah

    l

    jam

    =

    UI7S

    x

    Upah

    sebulan

    Cara

    menghitung

    upah kerja

    lembur

    merujuk

    pada

    pasal

    11

    KEP.

    O2IMEN/V

    t/zIAladalah

    sbb

    :

    1)

    Apabila

    kerja

    lembur

    dilakukan

    pada

    hari kerja

    :

    a)

    Untuk

    jam

    kerja

    lembur

    pertama

    harus

    dibayar

    upah

    sebesar 1.5

    X

    upah

    sejam

    b)

    Untuk setiap

    jam

    kerja

    lembur

    berikutnya harus dibayar

    upah sebesar

    2

    kali

    upah

    sejam

    2l

    Apabila

    kerja

    tembur

    dilakukan

    pada

    hari

    istirahat

    mingguan

    dan/atau

    hari

    libur

    resmi

    untuk

    waktu

    kerja

    6

    hari

    kerja dan

    40

    jam

    seminggu

    maka

    :

    a)

    Penghitungan

    upah

    kerja

    lembur

    untuk

    7

    jam

    pertama

    dibayar

    2 kali

    upah sejam

    dan

    jam

    kerja

    lembur

    ke 9

    dan ke 10

    dibayar 4

    kali

    upah

    sejam

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    7/18

    b)

    Apabila

    hari

    libur

    resmijatuh

    pada'hari

    kerja

    terpendek

    perhitungan

    upah

    lembur

    5

    jam

    pertama

    dibayar

    2

    kali

    upah

    sejam,

    jam

    ke-6 dibayar

    tiga

    kali

    upah

    sejam dan

    lembur

    ke.7

    dan ke-8

    dibayar

    4 kali upah

    sejam

    3)

    Apabila

    kerja

    lembur

    dilakukan pada

    hari

    istirahat mingguan

    dan/atau hari

    libur resmi

    untuk

    waktu

    kerja

    5

    harikerja

    dan

    40

    jam

    seminggu maka

    penghitungan

    upah

    kerja

    lembur untuk

    8

    jam pertama dibayar

    2

    kali

    upah sejam,

    jam

    ke-9

    dibayar 3

    kali

    upah

    sejam

    dan

    jam

    ke-10

    dan

    jam

    ke-11

    dibayar

    4 kali upah sejam.

    Dalam

    pasal

    12

    KEP. 102/M

    ENNI/20}4

    dikatakan

    bagi

    perusahaan yang

    telah melaksanakan

    dasar

    penghitungan

    tentang

    besarnya

    upah

    lembur

    yang

    nilainya lebih baik dari keputusan

    Menteri ini

    maka

    penghitungan

    upah

    tersebut

    tetap

    berlaku,

    3.

    HAK PEKERJA

    UNTUK

    MENDAPATKAN

    THR

    A.

    THR

    WAJIB DIBBAYARKAN

    Tunjang

    Hari

    Raya

    keagamaan

    adalah

    sesuatu

    yang

    wajib

    diberikan oleh

    pengusaha

    kepada

    setiap

    pekerjanya.

    Dasarnya

    adalah

    karena

    sebagian

    masyarakat tndonesia

    adalah masyarakat

    beragama.

    Kewajiban

    pengusaha

    untuk memberikan

    Tunjangan

    Hari

    Raya

    kepada

    setiap

    pekerja/buruh

    merupakan

    wujud

    dari

    upaya

    untuk meningkatkan

    kesejahteraan

    pekerja/buruh

    dan

    untuk

    menciptakan

    ketenangan

    usaha.

    Pengaturan

    mengenaiTHR

    ini

    secara

    rinci

    terdapat

    peraturan

    Menteri

    Tenaga Kerja

    Rl No.

    Per.

    104/MEN/1994

    tentang

    Tunjangan

    Hari

    Raya

    Keagamaan bagi

    pekerja

    di

    perusahaan.

    Dalam

    peraturan

    tersebut

    dikatakan

    bahwa

    THR

    (Tunjangan

    Hari

    Raya)

    adalah

    pendapatan

    pekerja

    atau

    keluarganya

    menjelang

    hari

    raya

    keagamaan

    berupa uang

    atau bentuk

    lain:

    HariRaya

    Keagamaan

    yang

    dimaksud

    adalah:

    o

    Hari

    Raya

    ldul

    Fitri

    bagi

    pekerja

    yang

    beragama islam

    o

    Hari

    Raya

    Natal

    bagi

    pekerja

    yang

    beragama

    Katolik

    dan

    protestan

    o

    Hari

    Raya

    Nyepi

    bagipekerja

    yang

    beragama

    Hindu

    o

    Hari

    Raya

    Waisak

    bagi

    pekerja

    yang

    beragama

    Buddha.

    B.

    CARA

    MENGHITUNG

    THR

    Pengusaha

    wajib

    memberikan

    Tunjangan

    Hari

    Raya

    (THR)

    kepada

    pekerja

    yang

    telah

    mempunyai

    masa

    kerja

    setelah

    3 bulan

    secara

    terus

    menerus atau lebih

    dan

    diberikan

    satu

    kali

    selama

    setahun.

    .

    I

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    8/18

    Besarnya

    nilai

    uang

    THR

    adalah

    sbb:

    Bagi

    pekerja

    yang

    telah

    mempunyai

    masa kerja

    l2bulan secara

    terus

    menerus atau lebih

    =

    1

    bulan

    upah

    . Apabila

    upah

    ditetapkan

    secara harian

    maka

    pembayaran

    THR-nya

    =

    upah

    sehari

    x

    30 hari

    Pekerja

    yang

    telah

    rnempunyai

    masa

    kerja

    3

    bulan

    secara

    terus

    menerus

    tetapi

    kurang

    dari

    12

    bulan

    diberikan

    secara

    proporsional

    dengan masa kerja

    yakni

    :

    Masa

    keria

    X

    1

    bulan

    upah

    12

    Contsh:

    Masa

    kerja

    =

    6

    bulan

    Upah

    sebulan

    =

    Rp.

    820.000,-

    .

    Maka

    besarnya

    nilai

    uang

    THR

    pekerja/buruh

    tersebut

    adalah

    =6/72x

    Rp.820.000

    =

    Rp.

    410.00e-

    Besarnya

    nilai

    uang

    yang

    ditentukan

    melalui peraturan

    Menteri tersebut

    merupakan

    ketentuan

    minimal

    artinya

    pengusaha

    tidak boleh mernberikan

    THR

    yang

    nilainya

    dibawah

    ketentuan

    minimal

    tersebut.

    Apabila

    berdasarkan kesepakatan

    antara

    pihak pengusaha

    dan

    pekerja

    yang

    tertuang

    dalam

    Perjanjian

    Kerja Bersama

    (PKB)

    atau

    Peraturan

    Perusahaan

    (PP)

    nilaitunjangan

    hari

    raya

    (THR)

    lebih

    besar dari ketentuan

    pemerintah

    maka

    kesepakatan

    itulah

    yang

    diberlakukan.

    Waktu

    pemberian

    Tnn

    perlu

    disepakati oleh

    pengusaha

    dan

    pekerja

    tetapi

    paling

    lambat

    diberikan

    7

    harisebelum

    hari

    raya

    keagamaan

    dirayakan.

    THR bisa

    diberikan dalam bentuk

    lain selain uang kecuali

    berupa miniman

    keras,

    obat-

    obatan

    atau

    bahan

    obat-obatan

    dengan

    ketentuan

    nilainya

    tidak

    boleh

    melebihi 25o/o dari

    nilaiTHR

    yang

    seharusnya

    diterima, dan

    tidak

    bertentangan

    dengan

    UU

    yang

    bertaku.

    Contoh:

    Total

    nilaiTHR

    yang

    seharusnya

    diterima

    pekerjalburuh

    adalah Rp.

    1.000.000,-

    tetapi

    pengusaha

    dan

    pekerja

    sepakat

    bahwa

    pengusaha

    memberikan

    dalam

    bentuk

    uang sebesar

    Rp.

    800.000,-

    sedangkan

    Rp.

    200.000,-nya

    diberikan

    dalam

    bentuk

    barang

    yang

    nilainya

    tidak boleh

    dibawah

    Rp.

    200.00O

    Bagi

    pekerja

    yang

    terkena

    PHK

    terhitung

    sejak

    waktu

    30

    hari sebelum

    jatuh tempo

    hari

    raya

    keagamaan,

    pekerja

    tersebut

    berhak

    atas

    uang

    THR

    kecuali

    bagi

    pekerja

    yang

    statusnya

    hubungan

    kerja untuk

    waktu

    tertentu.

    Untuk

    pekerja

    yang

    dipindahkan

    ke

    perusahaan

    lain dengan

    masa

    kerja berlanju

    maka

    pekerja

    berhak

    atas

    uangTHR

    pada

    perusahaan

    yang

    baru, apabila

    dari

    perusahaan

    yang

    lama

    pekerja

    bersangkutan

    belum

    mendapatkan

    THR.

    Khusus

    untuk

    pengusaha

    yang

    karena kondisi

    perusahaan yang

    tidak

    mampu

    membayar

    THR

    dapat

    mengajukan

    permohonan

    penyimpangan

    mengenai

    besarnya

    jumlah

    THR.

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    9/18

    4.

    PERLINDUNGAN

    JAMSOSTEK

    Jaminan

    social

    tenaga

    kerja

    (JAMSOSTEK)

    merupakan

    hak

    dasar

    pekerja

    yang

    wajib

    mereka

    terima

    dan

    dalam

    rangka

    mewujudkan

    masyarakat

    yang

    sejahtera,

    adil,

    makmur

    dan merata

    baik

    material

    maupun

    spiritual.

    Kebijakan

    memberlakukan

    Jamsostek

    tersebut

    di atur dalam

    undang-undang

    khusus

    yaitu

    UU

    No.3

    Tahun

    1992 tentang Jaminan

    Sosial

    Tenaga

    Kerja.

    Jaminan SosialTenaga

    Kerja

    adalah suatu

    perlindungan

    bagi

    tenaga kerja

    dalam

    bentuk

    santunan

    berupa

    uang sebagai

    penggantisebagian

    dari

    penghasilan

    yang

    hilang

    atau berkurang

    dan

    pelayanan

    sebagai

    akibat

    peristiwa

    atau

    keadaan

    yang

    di alami oleh tenaga

    berupa,

    kecelakaan

    kerja,

    sakit,

    hamil,

    bersalin,

    haritua

    dan meninggar dunia.

    Semua

    tenaga

    kerja

    berhak

    atas

    jaminan

    social

    tenaga kerja dan setiap

    perusahaan

    wajib

    mengikuti

    program.famsostek.

    Penyalenggara

    dan

    pengelola

    program

    jaminan

    sosial

    tenaga

    kerja

    adalah

    melalui

    mekanisme

    asuransi.

    Berdasarkan

    PP

    No.

    14

    tahun

    1993

    program

    Jaminan

    Sosial

    Tenaga

    Kerja

    meliputi 4

    program

    yaitu

    :

    a.

    Jaminan

    Kecelakaan

    Kerja

    (JKK)

    b.

    Jaminan

    Kematian

    (JK)

    c. Jaminan

    HariTua

    {JHT)

    d.

    Jaminan

    Pemeliharaan

    Kesehatan

    (JpK)

    a.

    Jaminan

    Kecelakaan

    Kerja

    Kecelakaan

    kerja

    adalah

    kecelakaan

    yang

    terjadi

    berhubungan

    dengan

    hubungan

    kerja.

    Demikian

    pula

    kecelakaan

    yang

    terjadi

    dalam

    perjalan

    berangkat dari rumah

    menuju

    tempat

    keria, dan pula ke

    rumah

    melaluijalan

    yang

    biasa

    atau

    wajar di lalui.

    Yang

    termasuk

    dalam

    jaminan

    kecelakaan

    kerja

    adalah

    :

    1. Biaya

    pengangkutan

    2.

    Biaya

    pemeriksaan,

    pengobatan

    dan

    atau

    perawatan

    3.

    Biaya

    rehabilitasi

    4.

    Santunan

    berupa

    uang

    meliputi

    :

    -

    Santunan

    sementara

    tidak

    mampu

    bekerja

    -

    Santunan

    cacat

    sebagian

    untuk

    selama-lamanya

    -

    santunan

    cacat

    totaluntuk

    selama-lamanya

    baik

    fisik maupun rnental

    -

    Santunan

    kematian

    Yang

    di

    maksud

    dengan

    cacat

    akibat

    kecelakaan

    adalah

    keadan hilang

    atau

    berkurangnya

    fungsi

    anggota

    badan

    yang

    secara

    langsung

    atau

    tidak

    langsung mengakibatkan

    hilang

    atau

    berkurangnya

    kemampuan

    untuk

    menjalankan

    pekerjaan.

    b.

    Jaminan

    Kecelakaan

    10

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    10/18

    semakin

    canggih

    membawa

    perempuan

    pada

    posisiyang

    sejajar

    dengan

    laki-laki

    karena

    dengan

    teknologi

    dan

    permesinan

    yang

    serba

    otomatis

    dan

    praktis,

    tidak ada lagi

    hambatan bagi

    perempuan

    untuk

    melakukan

    pekerjaan

    di

    berbagai

    bidang.

    1. I.ARANGAN

    PHK

    TERHADAP

    PEKERJA

    PEREMPUAN

    Datam

    Peraturan

    Manteri

    Tenaga

    Kerja

    No.

    Permen

    A3/MenlL989 mengatur larangan

    pHK

    terhadap

    pekerja

    perempuan

    dengan

    alasan

    berikut:

    - Pekerja

    perempuan

    menikah

    - Pekerja

    perempuan

    sedang

    hamil

    -

    Pekerja

    perempuan

    melahirkan

    Larangan

    tersebut

    merupakan

    bentuk

    perlindungan

    bagi

    pekerja

    wanita

    sesuai

    kodrat,

    harkat

    dan

    martabatnya

    dan merupakan

    konsekuensi

    lcigis

    dengan diratifikasinya

    konvensi ILO

    No.

    10O

    dan

    No.

    111tahun

    1951

    tentang

    diskriminasi.

    Dalam

    peraturan

    tersebut

    pengusaha

    diwajibkan

    merencanakan dan

    melaksanakan

    pengalihan

    tugas

    bagi

    pekerja

    wanita

    tanpa

    mengurangi

    hak-haknya

    bagi

    perusahaan

    yang

    karena

    sifat

    dan

    jenis

    pekerjaannya

    tidak memungkinkan

    memperkerjakan

    wanita

    harnil.

    Sebelum

    dikeluarkannya peraturan

    menteritersebut

    bentuk

    diskriminasiterhadap

    pekerja

    perempuan

    merernbah

    hampir

    disemua

    sektor,

    hak-hak

    mereka

    sebagai

    pekerja

    terabaikan,

    pekerja

    perempuan

    masih

    di

    anggap warga

    kelas

    2

    karena

    budaya

    patriarkat

    dalam kehidupan

    budaya

    bangsa

    lndonesia

    masih

    sangat

    kental.

    Bentuk

    diskriminasi

    terhadap

    pekerja

    perempuan

    bukan

    hanya

    dari

    aspek

    peran

    saja

    yaitu

    yang

    berkaitan

    dengan

    tugas

    dan

    tanggungjawab

    tetapi

    juga

    apresiasi

    terhadap

    hasil

    kerja

    yang

    diwujudkan

    dalam

    bentuk remunesasi.

    Jarang

    sekali

    pekerja perempuan

    ditempatkan

    pada

    posisi

    sebagai

    Decision

    Maker

    walaupun

    mereka

    mampu

    atau

    bahkan

    lebih baik

    dari

    laki-laki.

    Hal

    ini berpengaruh

    pada

    system

    perupahan

    berupa

    komponen

    struktur dan skala

    upah.

    Bentuk

    diskriminasi

    lain

    menyangkut

    kodratnya

    sebagai

    perempuan.

    Kodrat

    perernpuan

    dan

    laki-laki

    adalah

    makhluk

    ciptaan

    Tuhan

    dan

    sifatnya

    mutlak.

    Kodrat

    adalah

    suatu keadaan

    dan

    wilayah

    yang

    tidak bisa

    dijangkau

    oleh

    manusia.

    Diskriminasi

    atas dasar

    kodrat adalah

    sesuatu

    yang

    mustahil.

    Sebagai

    contoh,

    perusahaan rnemutuskan hubungan

    kerja

    kepada

    pekerja

    perempuan

    hanya

    karena

    perempuan

    itd

    menikah

    lalu

    hamil dan

    melahirkan

    dan dituangkan

    dalam

    kesepakatan

    kerja

    bersama

    atau

    peraturan

    perusahaan.

    2.

    PERLINDUNGAN

    TERHADAP

    PEKERJA

    PEREMPUAN

    YANG

    BEKERJA

    PADA

    MAI-AM HARI

    Upaya

    pemerintah

    dalam memberikan perlindungan

    kepada

    pekrja perempuan

    tadak

    hanya

    berupa

    pelerangan

    pemutusan

    hubungan

    kerja

    terhadap

    perempuen

    pekerja

    yang

    menikah,

    11

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    11/18

    -

    Perusahaan-perusahaan

    alat-alat

    kesehatan

    Berdasarkan

    Peraturan

    Pemerintah

    No.

    35

    tahun

    1995 badan

    penyelenggaraan

    adalah

    pT.

    Jamsostek.

    am

    Jamsostek

    dan

    Besa

    luran

    (UU

    No.3/1992

    No.

    Program

    luran

    Beban

    Hak

    1. JKK

    (0,24-L,751

    %

    Pemberikerja

    Tenaga

    Keria

    2,

    JKM

    0,3

    %

    Pemberikerja

    Tenaga

    Keria

    3.

    JHT

    5,7

    %

    Pemberikerja

    3,7

    %

    Tenaga

    keria2%

    Tenaga

    Kerja

    4.

    JPK

    Lajang

    3

    %

    Keluarga

    6

    %

    Pemberi

    Kerja

    Tenaga

    Keria

    5.

    TUNJANGAN

    UNTUK

    SETIAP

    PEKER'A

    DAN

    KELUARGANYA

    a.

    Macam-macam

    Tunjangan

    Tunjangan

    adalah

    suatu

    pembayaran

    yang

    di

    atur

    berkaitan

    dengan

    pekerjaan

    yang

    di

    berikan

    oleh

    pengusaha

    kepada

    pekerja.

    Berdasarkan

    sifatnya

    tunjangan

    ada 2 macam

    yaitu

    :

    1.

    TunjanganTetap

    2. Tunjangan

    Tidak

    Tetap

    Tunjangan

    Tetap

    adalah

    suatu

    pembayaran

    yang

    di

    atur

    berkaitan dengan

    pekerjaan

    yang

    diberikan

    secara

    tetap

    untuk

    pekerja

    dan keluarganya

    serta

    dibayarkan dalam satuan

    waktu

    yang

    sarna

    dengan

    pembayaran

    upah

    pokok

    tanpa

    dikaitkan

    dengan kehadiran

    atau

    prestasi

    /

    produktivitas

    tertentu

    Beberapa

    contoh

    tunjangan

    tetap :

    *

    Tunjangan Masa

    Kerja

    tl.

    Tunjangan

    Keluarga

    . .

    Tunjangan

    Jabatan

    *

    Tunjangan

    lain-lain.

    Tunjangan

    tidak

    tetap adalah

    suatu

    pembayaran

    yang

    di

    atur

    berkaitan

    dengan

    pekerjaan

    yang

    diberikan

    secara

    tidak

    tetap

    dan

    dikaitkan dengan

    kehadiran

    prestasi

    tertentu.

    Beberapa

    contoh

    tunjangan

    tidak

    tetap :

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    12/18

    t

    Tunjangan

    Transport

    *

    Tunjangan

    Hadir

    .1.

    Tunjangan

    Makan

    .t

    Tunjangan

    Shift

    Khusus

    tunjangan

    transport

    walaupun

    diberikan

    secar'a

    tetap, sebaiknya

    tudak

    dimasukkan

    dalam komponen

    upah

    artinya

    tunjangan

    transport

    bisa

    dikelompokkan

    sebagai

    tunjangan

    tetap,

    juga

    dapat dikelompokkan

    menjadi tunjangan

    tidak

    tetap.

    b.

    Pengaruh

    Tunjangan

    Terhadap

    Penghitungan

    Upah

    Lembur

    Pengelompokkan

    tunjangan

    tetap

    dan

    tunjangan tidak

    tetap

    sangat

    penting

    untuk

    diatur

    secara

    jelas

    karena

    berkaitan

    dengan

    penyusunan

    komponen

    upah.

    Pasal

    94

    UUKKtentang

    ketenagakerjaan,

    tentang komponen

    upah disebutkan

    dalam

    hal komponen upah

    terdiri

    dari

    upah

    pokok

    dan

    tunjangan

    tetap,

    maka

    besarnya

    upah

    pokok

    sedikit-dikit

    nya

    75%

    dari total

    jumlah

    upah

    pokok

    dan

    tunjangan

    tetap.

    Pekerja

    menurut

    tingkat

    atau

    jenis

    pekerjaan

    yang

    besarnya ditetapkan

    berdasarkan

    kesepakatan.

    Untuk

    menghindariterjadinya

    perselisihan

    di

    kemudian hari

    maka

    pengelompokan

    tunjangan

    tetap

    dan tunjangan

    tidak

    tetap

    harus diatur

    secara

    jelas.

    Sebab

    upah

    pokok

    ditambah

    tunjangan

    tetap dipakai

    sebagai

    dasar

    penghitungan

    untuk

    :

    . .

    Upah

    Lembur

    r . Penghitungan

    Pesangon

    *

    Penghitungan

    Pensiun

    {.

    Penghitungan

    Pembayaran

    ke

    Jamsostek

    +

    THR

    Ketidakjelasan pengelompokan

    tunjangan

    tetap

    dan tunjangan tidak

    tetap sering

    menjadi

    bahan

    perselisihan

    antara

    pekerja

    dan

    pihak

    pengusaha.

    Pasal

    92

    UUKK

    mengamanatkan

    kepada

    pengusaha

    untuk menyusun

    struktur

    dan

    skala upah

    dengan

    memperhatikan

    golongan

    jabatan,

    masa

    kerja

    dank

    ompetensi. Beberapa hal

    yang

    harus

    dipertimbangkan

    dalam

    menyusun

    struktur dan skala

    upah

    :

    -

    Sesuaikan

    dengan

    anggaran

    biaya

    operasional

    perusahaan

    -

    Perlu

    diperhatikan

    take home

    pay

    agar

    tidak

    turun

    -

    Dampaknya

    terhadap

    program

    pensiun

    dan

    pembayaran

    ke

    pr.

    Jamsostek

    -

    Pembayaran

    PPh

    Selain

    itu

    penyusunan

    struktur

    skala

    upah

    harus dipertimbangkan

    aspek

    yang

    bisa

    memotivasi,

    kinerja

    pekerja

    dala

    m rangka

    men

    ingkatkan

    produktivitas.

    5.

    HAKCUTI

    13

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    13/18

    Cuti

    adalah

    istirahat

    tahunan

    yang

    harus

    diambiloleh

    pekerja

    setelah

    bekerja

    selama

    12

    .

    bulan

    berturut-turut.

    Kebijakan

    pemberian

    cuti

    kepada

    pekerja

    dituangkan

    dalam

    UUKK

    pasal

    79

    yaitu

    pengusaha

    wajib

    memberiwaktu

    istirahat

    dan

    cuti

    kepada

    pekerja/buruh.

    Cuti tahunan

    sekurang-kurangnya

    12

    hari

    kerja

    setelah

    pekerja

    /buruh

    yang

    bersangkutan

    bekerja

    selama

    12

    bulan

    secara

    terus-menerus.

    Mengenai

    mekanisme

    pengambilan

    cuti

    dapat

    diatur

    dalam

    perjanjian

    kerja

    sama

    atau

    peraturan

    perusaan

    yaitu

    apakah

    diambil sekaligus

    pada

    saat

    hari

    raya ldul Fitri

    atau

    hari

    raya

    Natal

    atau lmlek

    atau diambil

    sebagian

    pada

    hari

    raya ldul

    Fitri,

    hari raya Natal

    atau

    lmlek

    dan

    sebagiannya

    lagi

    pada

    saat

    ada

    pekerjaan.

    Hak

    cutigugur

    bilamana

    dalam

    waktu

    6

    bulan

    setelah

    lahirnya

    hak,

    pekerja

    ternyata

    tidak

    mempergunakan

    haknya

    bukan

    karena

    alasan-alasan

    yang

    diberikan oleh

    majikan

    atau bukan

    karena

    alasan-alasan

    istemewa.

    Selama

    pekerja

    melaksanakan

    istirahat tahunan

    tersebut

    pekerja/buruh

    berhak atas upah penuh.

    7.

    PENGHITUNGAN

    PESANGON

    BILA

    PEKER'A

    DI-PHK

    a.

    Macam-Macam

    Kompensasi

    pHK

    .

    lstilah

    pesangon

    sudah

    akrab

    ditelinga

    kita

    semua, tantas

    apa dan bagaimanakah

    pengaturan

    uang

    pesangon

    itu ?

    Kapan

    pesangon

    diberikan

    kepada

    pekerjalburuh

    ?

    Siapakah

    yang

    berhak

    mendapatkan

    pesangon

    ?

    Alasan-alasan

    apakah

    yang

    boleh

    diberikan

    pesangon

    ? Dan

    bagaimanakah

    cara menghitungnya

    ?

    uuKK

    sudah

    mengatur

    semuanya yang

    berkaitan

    dengan uang pesangon.

    sesungguhnya

    bila

    terjadi

    PHK

    ada

    4 komponen

    sebagai

    kompe.nsasi

    pHK

    yaitu

    :

    1)

    Uang

    Pesangon yaitu

    pemberian

    berupa uang

    dari

    pengusaha

    kepada

    pekerja

    sebagai

    akibat

    adanya

    Pemutusan

    Hubungan

    Kerja.

    2't

    Uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    adatah

    pemberian

    berupa

    uang dari

    pengusaha

    kepada

    pekerja

    sebagai

    penghargaan

    berdasarkan

    masa

    kerja

    akibat adanya Pemutusan

    Hubungan

    Kerja.

    3)

    Uang

    Ganti

    Kerugian

    adalah

    pemberian

    berupa

    uang

    dari

    pengusaha

    kepada

    pekerja

    sebagai

    pengganti

    istirahat tahunan,

    istirahat

    panjang, biaya

    perjalanan

    pulang

    ketempat

    dimana

    pekerja

    diterima

    bekerja,

    fasilitas

    pengobatan

    dan fasilitas

    perumahan

    4I

    Uang

    Pisah

    adalah

    pemberian

    beruia

    uang dari

    pengusaha

    kepaila

    pekerja

    atas

    pengunduran

    dirisecara

    baik-baik

    dan rnengikuti

    prosedur

    sesuai

    ketentuan

    yaitu

    dianjurkan

    secara

    tertulis

    30

    hari

    sebelum tanggal

    pengunduran

    diriyang

    besar

    nilainya

    berdasarkan

    kesepakatan

    antara

    pengusaha

    dan

    pekerja.

    b.

    12

    Jenis

    Alasan

    pHK

    L4

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    14/18

    Pekerja

    yang

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    adalah

    pekerja

    yang

    diputuskan

    hubungan

    kerjanya

    dengan

    berbagaialasan.

    Dalam

    UUKK

    sudah

    mengatur 12

    (dua

    belas)jenis

    alasan

    pemutusan

    hubungan kerja

    yang

    termuat dalam

    pasal

    150 s/d

    pasal

    172.

    Lzjenis alasan

    PHK

    tersebut

    mempunyai

    nilai

    kompensasi

    PHK

    yang

    berbeda-beda.

    Alasan-alasan PHK

    tersebut

    adalah sebagai

    berikut

    :

    t.

    Pengunduran

    diri secara

    baik-baik

    atas

    kemauan

    sendiri

    pekerja/buruh

    tersebut

    tidak

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    sesuai ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    2.

    Yang

    bersangkutan

    juga

    tidak

    uang

    penghargaan

    masa kerja

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156 Ayat

    3

    tetapi

    berhak mendapatkan

    uang

    penggantian

    hak

    satu kali

    ketentuan

    pasal

    Ayat

    4.

    Apabila

    pekerja

    tersebut

    mengundurkan

    diri secara mendadak tanpa

    mengikuti

    prosedur

    sesuai

    ketentuan

    yang

    berlaku

    yaitu

    dianjurkan

    secara tertulis

    30

    hari

    sebelum

    tanggal

    pengunduran

    diri maka

    pekerja

    tersebut hanya

    mendapatkan

    uang

    pisah

    yang

    besar

    nilainya

    berdasarkan

    kesepakatan

    antara

    pengusaha

    dan

    pekerja

    yang

    tertuang

    dalam

    perjanjian

    kerja

    bersama

    {PKB)

    atau

    peraturanperusahaan.

    2. Pengunduran

    diri secara

    tertulis atas

    kemauan

    sendiri

    karena berakhlrnya

    hubungan

    kerja

    sesuai

    dengan

    perJanjlan

    kerja

    waktu

    tertentu

    untuk

    pertama

    kali ketentuan

    pasal

    154

    Ayat

    b,

    pekerja

    tersebut

    tidak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat2

    dan

    uang

    pgnghargaan

    masa

    kerja

    pasal

    155

    Ayat

    3

    juga

    uang

    pisah,

    tetapi

    berhak

    atas

    uang

    pengantian

    hak sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    4.

    3. Pengunduran

    diri

    karena

    mencapai

    usia

    pensiun.

    Mengenai batasan usia

    pensiun

    disepakati

    antara

    pengusaha

    dan

    pekerja

    dan

    dituangkan

    dalam

    perjanjian

    kerja

    bersama

    atau

    peraturan

    perusahaan.

    Bagi

    pekerja

    tersebut

    berhak mendapatkan

    uang

    uang pesangon 2 (dua) kali

    ketentuan

    pasal 155

    Ayat

    2 dan

    satu kali

    uang

    penghargan

    masa

    kerja

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat 2

    dan satu kali

    uang

    penggantian

    hak sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    4

    tetapi

    tidak

    berhak mendapatkan

    uang

    pisah.

    4.

    Pekerja

    meninggaldunia.

    Bagipekerja

    yang

    meninggaldunia

    maka

    ahliwarisnya

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    2

    (dua)

    kali

    ketentuan

    p-asal

    iSS Ryat

    2

    dan uang

    penghargaan

    masa kerja

    satu kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 3 dan uang

    penggantian

    hak

    satu kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    4

    tetapi

    tidak berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    5.

    Kesatahan

    8erat.

    Bagi

    pekerja

    yang

    melakukan

    kesalahan

    berat maka

    pekerja

    tersebut

    tidak berhak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    pasal

    156

    Ayat

    2

    dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    pasal

    155

    Ayat

    3

    tetapi berhak

    mendapatkan

    uang

    penggantian

    haksatu

    kali

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat 4 dan

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    6. Kesalahn Ringan.

    Bagi

    pekerja

    yang

    melakukan

    kesalahan ringan

    dan setelah diproses

    ada

    penetapan

    dari Pengadilan

    Hubungan

    lndustrial

    untuk

    diakhiri

    hubungan kerjanya,

    maka bagi

    pekerja

    tersebut berhak

    mendapatkan

    uang

    pesangon

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    3 dan

    uang

    penggantian

    hak sesuai

    ketentuan

    pasal

    155 Ayat 4 tetapi

    tidak

    berhak mendapatkan

    uang

    pisah.

    15

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    15/18

    7.

    PerusahanTutup:

    Karena

    perusahaan

    tersebut

    rugi

    terus-menerusforce

    majeure. Bagi

    pekerja

    yang

    diakhiri

    hubungan

    kerjanya karena

    rugiterus

    rnenerus maka

    berhakatas

    uang

    pesangon

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    2 dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    satu

    kali ketentuan

    pasal

    155

    Ayat 3 dan

    uang

    penggantian

    hak

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    155

    Ayat 4

    tetapi

    berhak mendapatkan

    uang

    pisah

    .

    Karena efisiensi.

    Bagi

    pekerja yang

    diakhiri

    hubungan kerjanya

    karena efisiensi

    maka

    pekerja

    tersebut

    berhak

    atas

    uang

    pesangon

    dua kali ketentuan

    pasal

    155

    AyatZ

    dan uang

    penghargaan

    masa kerja

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    3

    dan

    uang

    penggantian

    hak

    sesuai ketentuan

    pasal

    156 Ayat

    4 tetapi

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    Mangkir

    selama 5

    hari berturut-turut

    {Dikualifikasi

    sebagai

    pengunduran

    diri}.

    Bagi

    pekerja

    yang

    diputus hubungan

    kerjanya

    dengan alasan

    mangking selama

    5

    hari

    berturut-turut, tidak

    berhak

    atas uang

    pesangon

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    2

    dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat 3

    tetapi

    berhak atas

    uang

    penggantian

    hak sesuai

    ketentuan

    pasal

    155 Ayat

    4 dan

    berhak mendapatkan

    uang

    pisah.

    Perubahan

    status,

    penggabungan,

    pelebaran

    atau

    perubahan

    pemilikan.

    Bagi

    pekerja

    yang

    diakhiri

    hubungan

    kerjanya

    kerena

    alasan

    tersebut

    di

    atas maka

    :

    Pekerja

    tidak

    bersedia melanjutkan

    hubungan

    kerja

    maka

    pekeija

    tersebut berhak

    atas

    uang pesangon

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    2

    dan uang

    penghargaan masa kerja

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    3 dan uang

    penggantian

    hak

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    155

    Ayat

    4

    dan tidak

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    Perusahaan

    tidak bersedia

    menerima

    pekerja

    bekerja

    di

    perusahaannya

    makabagi

    pekerja

    tersebut berhak

    atas

    uang

    pesangon

    dua kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 2 dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    satu kali

    ketentuan

    pasal

    15G Ayat

    3

    dan

    uang

    penggantian

    hak sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 4

    dan tidak berhak mendapatkan

    uang

    pisah.

    Pekerja

    ditahan

    oleh

    pihak

    benrajib.

    Bagi

    pekerja

    yang diputuskan

    hubungan

    kerjanya

    dengan

    alasan

    tersebut

    maka

    pekerja

    tersebut

    tidak

    berhak atas uang

    pesangon

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    155 Ayat

    2

    tetapi berhak atas

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    satu kali

    ketentuan

    pasal156

    Ayat

    3 dan

    uang

    penggantian

    hak

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 4

    tetapi

    tidak

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    Perusahaan

    Pilit.

    Bagi

    pekerja

    yang

    diputus hubungan

    kerjanya dengan alasan

    perusahaan

    pailit

    maka

    pekerja

    tersebut

    berhak

    atas

    uaig

    pesangon

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    2 dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    satu

    kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    3 dan

    uang

    penggantian

    hak sesuai ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 4.

    a.

    b.

    8.

    o

    a)

    b)

    10.

    LL.

    16

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    16/18

    12.

    Sakit

    berkepanjangan

    dan

    cacat

    akibat

    kecelakaan

    keria.

    Bagi

    pekerja

    yang

    diakhiri

    hubungan

    kerjanya karena

    alasan

    tersebut

    diatas

    pekerja

    berhak atas

    uang

    pesangon

    sebesar

    2

    kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat 2

    dan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    dua kali

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    3 dan

    uang

    penggantian

    hak

    sesuai

    ketentuan

    pasal

    156

    Ayat

    4

    tetapi

    tidak

    berhak

    mendapatkan

    uang

    pisah.

    Alasan

    Pemutusaan

    Hubungan

    Kerja

    (pHK)

    Menurut

    UUKK

    (UU

    No.

    13

    Tahun 2003

    Tentang

    Ketenagakerjaan)

    No

    Alasan PHK

    Hak-Hak Pekeriaan

    Uang

    Pesangon

    Pasal

    156 Ayat 2

    Uang

    Penghargaa

    n Masa

    Kerja

    Pasal

    155

    Ayat

    3

    Uang

    Penggantia

    n Hak

    Pasal

    156

    Ayat 4

    Uang

    Pisah

    L Pengunduran

    diri

    :

    a.

    Secara

    baik-baik

    mendadak

    b.

    Secara

    baik-baik

    mengikuti

    prosedur

    30 hari

    sebelum

    tanggal

    pengunduran

    diri

    l kali

    l

    kali

    1

    kali

    2

    Berakhirnya

    kesepakatan

    kerja

    waktu

    tertentu

    untuk

    pertama

    kali

    l kali

    3

    Mencapaiusia

    pensiun

    2 kali

    1 kali

    lkali

    4

    Pekerja

    m.eninggal

    dunia

    2kali

    1 kali

    l kali

    5

    Kesalahan

    Berat

    l kali

    6 Kesalahan

    Ringan

    l kali

    1 kali

    1

    kali

    7

    Perusahaan

    Tutup

    :

    a.

    Rugi

    terus

    menerus

    b.

    Efisiensi

    l kali

    2

    kali

    1 kali

    1 kali

    l kali

    1

    kali

    8

    Mangkir

    selama

    5 hari

    berturut

    turun

    l kali

    1

    kali

    9

    Perubahan

    status,

    penggabungan,

    peleburan,

    perubahan

    kepemilikan:

    a.

    Pekerja

    tidak

    bersedia

    melanjutkan

    hubungan

    kerja

    b.

    Perusahaan

    tidak

    bersedia

    menerima

    l kali

    2 kali

    1 kali

    1 kali

    1 kali

    l kali

    L7

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    17/18

    pekerja

    bekerja

    di

    perusahaan

    a0

    Pekerja

    ditahan

    oleh

    pihak yane

    benvaiib

    1 kali

    1

    kali

    LL

    Perusahaan

    Pailit

    l

    kali

    t kali

    l

    kali

    L2

    Pekerja

    sakit

    berkepanjangan

    dan

    cacat

    akibat

    kelelahan

    2 kali

    2

    kali

    l

    kali

    C.

    Masa

    Kerja

    dan Upah

    sebagaiAcuan Penghitungan

    Pesangon

    dan Penghargaan

    Masa

    Kerja

    L.

    Penghiotungan

    Pesangon

    Pasal

    156

    Ayat

    2 mengatur acuan

    penghitungan

    minimal

    uang

    pesangon yang

    harus

    diterima

    pekerja

    yang

    di

    PHK.

    Pengaturannya

    adalah sebagai berikut :

    al

    Masa

    kerja

    kurang

    dari satr.r

    tahun

    1(satu)

    bulan upah

    b) Masa

    kerja

    satu tahun atau

    lebih

    tetapi

    kurang dari2tahun 2

    (dua)

    bulan upah

    c)

    Masa

    kerja

    2

    (dua)

    atu lebih

    tetapi

    kurang

    dari 3

    {tiga)

    tahun

    3

    {tiea)

    bulan

    upah

    d)

    Masa

    kerja

    3

    (tiga)

    atu lebih

    tetapi

    kurang dari 4

    (empat)

    tahun 4

    {empat)

    bulan

    upah

    e)

    Masa

    kerja

    4

    (empat)

    tahun

    atau

    lebih

    tetapi

    kurang

    dari5

    (lima)

    tahun 5

    (lima)

    bulan

    upah

    f)

    Masa

    kerja

    5

    (lima)

    tahun

    atau lebih

    tetapi

    kurang

    dari 5

    (enam)

    tahun 6

    (enam)

    .

    bulan

    upah

    g)

    Masa

    kerja

    5

    (enam)

    tahun

    atau

    lebih

    tetapi

    kurang

    dariT

    (tujuh)

    tahun 7

    (tujuh)

    bulan upah

    h)

    Masa

    kerja

    7

    (tujuh)

    tahun

    atau lebih

    tetapi

    kurang

    dari 8

    (delapan)

    tahun

    8

    {delapan}

    bulan

    upah

    i) Masa

    kerja

    8

    (delapan)tahun

    atau lebih 9

    (Sembilan)

    bulan upah

    2. Penghitungan

    Upah Penghargaan

    Masa

    Kerja

    Pasal

    156

    Ayat

    3

    mengatur

    tentang

    pemberian

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    kepada

    pekerja yang

    sudah

    bekerja tiga

    tahun

    lebih.

    Penghitungan

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    ditetapkan

    sebagai

    berikut

    :

    a)

    Masa

    kerja

    3

    (tiga)tahun

    atau lebih

    tetapikurang

    dari

    6

    (enam)

    tahun 2

    (dua)

    bulan

    upah

    b) Masa

    kerja

    5

    (enam)

    tahun

    atau lebih

    tetapi

    kurang

    dari 9

    (Sembilan)

    tahun

    3

    (tigalbulan

    upah

    c)

    Masa

    kerja

    9

    (Sembilan)tahun

    atau lebih

    tetapikurang

    dari

    12

    (dua

    belas)

    tahun

    3

    (tiea)

    bulan

    upah

    d)

    Masa kerja

    12

    (dua

    belas) tahun

    atau lebih

    tetapi

    lebih kurang

    dari

    15

    (lima

    belas)

    tahun

    5

    (lima)

    bulan

    upah

    18

  • 7/25/2019 Penghapusan Dis Kriminasi

    18/18

    t

    .

    r,

    I

    e)

    Masa

    kerja

    15

    (lima

    belasltahun

    atau lebih

    tetapi

    lebih

    kurang dari

    18

    {delapan

    belasltahun

    5

    (enam)

    bulan

    upah

    f)

    ry 1s_e

    lgfjl1_8_UgJap_qn

    b_e qs)

    tghun

    atau lebih

    tetapi

    lebih

    kurangdari2l

    (duapuluh

    satu

    )

    tahun 7

    (tujuh)

    bulan

    upah

    g)

    Masa

    kerja

    21{duapuluh satu}tahun

    atau

    lebih

    tetapi

    lebih

    tetapi

    kurang dari 24

    {duapuluh

    empat}.tahun.8

    {delapan}.bulan

    upah

    h)

    Masa

    kerja

    24

    (duapuluh

    empat)

    tahun

    atau

    lebih

    10

    {sepuluh}

    bulan upah

    3. Penghitungan

    Uang

    Penggantian

    Hak

    Pasal 156

    Ayat

    4juga

    mengaturtentang acuan

    dan besarnya uang

    penggantian

    hak

    [ep-qdI

    p-e_[p_rjayA.ns.di

    ?Hl(,

    Uqne

    pqngeantian,

    hak

    itu meIiputi

    :

    a) Cutitahunan

    Vang

    belum di ambil

    dan belum

    gugur

    b) Biaya

    atau

    ongkos

    pulang

    untuk

    pekerja/buruh

    dan keluarghanya

    ketempat

    diterima-peker:ja

    c)

    Penggantian

    perumahan serta pengobatan

    dan

    perawatan ditetapkan

    15%

    (lirna

    belas)

    dari

    uang

    pesangon

    dan/atau

    uang

    penghargaan

    masa

    kerja

    bagi

    yang

    memenuhisyarat

    r

    d)

    Hak-hal lain

    yang

    ditetapkan

    dalarn

    perjanjian

    kerja,

    peraturan

    perusahaan

    atau

    perjanjian

    kerja

    bersarna