Top Banner
165 SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF Penggunaan Teknik Ikat Celup Sebagai Upaya Daur Ulang Untuk Mengatasi Masalah Limbah Pakaian Bekas PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR ULANG UNTUK MENGATASI MASALAH LIMBAH PAKAIAN BEKAS Siti Nur Amirah Hanifah Ariadi Artha Rahayu, Olivia Gondoputranto, Fika Rahmi Julia, B.A., M.A. Universitas Ciputra, Surabaya [email protected] ABSTRACT Along with the development of the fashion industry, many manufacturers are declining the quality standards for raw materials. It makes the color of the clothes easily fade. Then the clothes become used clothing and discarded by the owner. It is potentially accumulate in the landfills and pollute the environment. This scientific journal article communicates the idea of using tie-dye or “Ikat Celup” technique as a recycling ef- fort to solve the problem of the used clothing waste by reusing it, especially the faded clothes. ”Ikat Celup” is a technique of dyeing fabric by binding the fabric and covering the parts that do not want to be colored. This research will contain the advantages and disadvantages of “Ikat Celup” technique and recycling theory with the aim to find out how far this idea can be applied. The data in this study were analyzed by qualitative methods. Keywords: Tie-dye, recycle, used clothing waste ABSTRAK Seiring dengan perkembangan industri mode, banyak produsen yang standar kualitas bahan bakunya menurun. Hal ini menyebabkan warna pada pakaian mudah pudar dan luntur. Pakaian ini kemudian men- jadi pakaian bekas dan dibuang oleh pemiliknya serta berpotensi menumpuk di tempat pembuangan sampah. Artikel jurnal ilmiah ini mengkomunikasikan gagasan penggunaan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang untuk mengatasi masalah limbah pakaian bekas dengan penggunaan kembali pakaian bekas, terutama pakaian yang warnanya memudar dan mengalami kelunturan. Ikat celup adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dan menutup bagian yang tidak ingin diwarna sebelum dilakukan pence- lupan ke dalam pewarna. Penelitian ini akan memuat mengenai kelebihan dan kekurangan teknik ikat celup serta teori daur ulang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ide ini dapat diterapkan. Data pada penelitian ini dianalisis dengan metode kualitatif. Kata Kunci: Ikat celup, daur ulang, limbah pakaian bekas
8

PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

Mar 06, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

165SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

Rahayu, Gondoputranto, JuliaPenggunaan Teknik Ikat Celup Sebagai Upaya Daur Ulang Untuk Mengatasi Masalah Limbah Pakaian BekasPENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR

ULANG UNTUK MENGATASI MASALAH LIMBAH PAKAIAN BEKAS

Siti Nur Amirah Hanifah Ariadi Artha Rahayu, Olivia Gondoputranto, Fika Rahmi Julia, B.A., M.A.Universitas Ciputra, Surabaya

[email protected]

ABSTRACTAlong with the development of the fashion industry, many manufacturers are declining the quality standards for raw materials. It makes the color of the clothes easily fade. Then the clothes become used clothing and discarded by the owner. It is potentially accumulate in the landfills and pollute the environment. This scientific journal article communicates the idea of using tie-dye or “Ikat Celup” technique as a recycling ef-fort to solve the problem of the used clothing waste by reusing it, especially the faded clothes. ”Ikat Celup” is a technique of dyeing fabric by binding the fabric and covering the parts that do not want to be colored. This research will contain the advantages and disadvantages of “Ikat Celup” technique and recycling theory with the aim to find out how far this idea can be applied. The data in this study were analyzed by qualitative methods.

Keywords: Tie-dye, recycle, used clothing waste

ABSTRAKSeiring dengan perkembangan industri mode, banyak produsen yang standar kualitas bahan bakunya menurun. Hal ini menyebabkan warna pada pakaian mudah pudar dan luntur. Pakaian ini kemudian men-jadi pakaian bekas dan dibuang oleh pemiliknya serta berpotensi menumpuk di tempat pembuangan sampah. Artikel jurnal ilmiah ini mengkomunikasikan gagasan penggunaan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang untuk mengatasi masalah limbah pakaian bekas dengan penggunaan kembali pakaian bekas, terutama pakaian yang warnanya memudar dan mengalami kelunturan. Ikat celup adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dan menutup bagian yang tidak ingin diwarna sebelum dilakukan pence-lupan ke dalam pewarna. Penelitian ini akan memuat mengenai kelebihan dan kekurangan teknik ikat celup serta teori daur ulang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ide ini dapat diterapkan. Data pada penelitian ini dianalisis dengan metode kualitatif.

Kata Kunci: Ikat celup, daur ulang, limbah pakaian bekas

Page 2: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

166 SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

PENDAHULUANDewasa ini, industri mode sedang berkembang dengan pesat. Perkembangan ini berpengaruh pada peningkatan produksi pakaian. Seperti yang telah dilansir oleh vice.com, produksi pakaian telah mel-onjak dua kali lipat mulai dari tahun 2000 hingga saat ini. Hal tersebut berpengaruh terhadap mutu produksi pakaian oleh produsen yang mana standar kualitas bahan bakunya berpotensi menurun. Penurunan ini bisa mengakibatkan warna pakaian mudah pudar dan luntur. Pada proses produksi pakaian, terdapat proses fiksasi yang membutuhkan zat fiksator seperti tawas dan tunjung. Menurut Heruka (2018: 83), zat fiksator berfungsi sebagai pengikat warna sehingga warna pada pakaian tidak mudah pudar ataupun luntur.

Pemudaran warna maupun kelunturan pada pakaian dapat memicu masalah lingkungan yaitu pe-numpukan limbah pakaian bekas. Beberapa pakaian bekas dibuang begitu saja sehingga menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (Putri dan Suhartini, 2018: 16). Penumpukan limbah pakaian bekas ini bukan semata-mata karena pakaian luntur ataupun warnanya yang memudar. Hal ini juga bisa dis-ebabkan karena gaya hidup konsumtif masyarakat. Mengutip dari republika.co.id, berdasarkan survey yang dilakukan YuGov pada tahun 2018, satu dari enam orang membuang pakaian yang baru sekali dikenakan.

Masalah limbah pakaian bekas dapat diatasi dengan proses daur ulang pada pakaian tersebut. Daur ulang adalah proses pengubahan barang bekas atau sampah terutama menjadi produk baru (Wibisono dan Putra, 2018: 2). Upaya daur ulang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik ikat celup. Menu-rut Muamalah (2017: 5), teknik ikat celup adalah teknik kerajinan tekstil dengan cara menutup bagian yang tidak ingin terkena warna guna memberikan motif pada kain. Teknik ikat celup dapat membuat pakaian bekas terasa seperti pakaian baru dengan tampilan yang lebih menarik.

Teknik ikat celup tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses penerapannya. Kelebihan dan kekurangan tersebut akan dianalisis dengan metode kualitatif. Menurut Rahmat (2012), penelitian kualitatif adalah pengumpulan data secara deskriptif yang bukan berupa angka melainkan berupa kata-kata atau gambar. Metode ini menguraikan data secara luas dan mendalam. Sesuai dengan penjelasan Suryana (2010: 40) bahwa metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam dan memiliki makna serta merupakan data pasti yang berisikan fakta-fakta dan diinterpretasikan menjadi hipotesis atau teori.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini akan menganalisis kelebi-

Page 3: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

167SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

Rahayu, Gondoputranto, JuliaPenggunaan Teknik Ikat Celup Sebagai Upaya Daur Ulang Untuk Mengatasi Masalah Limbah Pakaian Bekas

han dan kekurangan penggunaan teknik ikat celup pada pakaian bekas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ide penggunaan teknik ikat celup dapat diterapkan sebagai upaya daur ulang untuk mengatasi masalah penumpukan pakaian bekas. Nantinya data akan dianalisis dan diolah se-cara deskriptif kualitatif.

BAHAN DAN METODETeknik ikat celup merupakan salah satu teknik membatik yang relatif mudah diterapkan serta alat dan bahan yang juga relatif murah dan mudah didapatkan. Tidak hanya itu, motif yang dihasilkan dari teknik ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah limbah pakaian bekas. Data pada penelitian ini didapatkan dari berbagai studi literatur dengan memperhatikan korelasi antar variabel data. Menurut Mahardika (2015), studi literatur adalah cara mengatasi suatu permasala-han dengan menelusuri sumber-sumber terpercaya seperti buku, jurnal ilmiah, dan hasil penelitian mahasiswa seperti skripsi maupun tesis yang pernah ditulis sebelumnya. Pemilihan literatur yang tepat didasari oleh kesesuaian topik yang dibahas pada penelitian dengan literatur yang telah didapatkan. Penelitian ini akan membahas mengenai keefektifan ide penerapan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang limbah pakaian bekas dengan meninjau kelebihan dan kekurangan penerapan teknik ikat celup. Data pada penelitian ini akan dianalisis dengan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pe-nelitian yang datanya dianalisis secara teoritis dengan penjelasan berdasarkan data yang mementing-kan sudut pandang, pengertian, dan pemahaman partisipan (Wahidmurni, 2017: 4). Penelitian kualitatif memaparkan data secara luas dan mendalam serta menganalisis secara deskriptif dengan data berupa kata-kata atau gambar. Pada penelitian ini, peneliti merupakan alat utama dengan artian peneliti harus mengamati dan memahami masalah yang dibahas dengan memerhatikan literatur.

TINJAUAN PUSTAKAMasalah Limbah Pakaian BekasSeiring dengan perkembangan zaman, industri mode di Indonesia juga terus berkembang dengan pesat. Perkembangan ini meningkatkan produksi pakaian oleh produsen dan memicu penurunan standar kualitas bahan baku. Dengan demikian, warna pada pakaian akan mudah pudar dan luntur. Hal ini memicu konsumen untuk membuang pakaian lama dan membeli pakaian baru. Dengan perilaku konsumtif oleh konsumen yang terus meningkat, produsen juga akan meningkatkan produksinya. Pa-dahal, industri mode menimbulkan polusi dan limbah sama halnya dengan pembangkit listrik batubara serta penambangan. Industri mode dalam proses produksinya berpotensi membahayakan alam karena sebagian menghasilkan racun. Menurut Tanaya pada Kompasiana.com, industri mode termasuk peny-

Page 4: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

168 SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

umbang polusi yang berdampak cukup besar. Contohnya adalah proses produksi polyester yang sema-sa produksinya mengeluarkan emisi dan zat yang dapat mengganggu pernapasan serta limbah atau sisa produksinya sangat berbahaya. Meskipun demikian, hingga saat ini masih banyak dijumpai paka-ian bekas dibuang begitu saja sehingga menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. Masalah penumpukan limbah pakaian bekas sebenarnya dapat diatasi atau diminimalisir dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan mendaur ulang limbah pakaian bekas tersebut.

Gambar 1. Pakaian-Pakaian Robek atau Rusak Dari Inggris, As dan Negara-Negara Lain Seringkali Berakhir di Panipat Di India.

Sumber : BBC News (2017)

Pengertian Daur UlangDaur Ulang adalah salah satu cara mengelola sampah guna menjadi barang yang lebih berguna. Men-urut Purbasari (2014: 15), daur ulang adalah proses modifikasi benda tak terpakai menjadi benda baru yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi sampah yang semestinya dapat diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna lebih, serta dapat mengurangi produksi bahan pakaian, meminimalisir pemakaian energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan dan pancaran gas rumah kaca apabila diband-ingkan dengan proses produksi benda baru. Daur Ulang pada limbah pakaian bekas dapat dilakukan dengan teknik ikat celup.

Teknik Ikat CelupTeknik ikat celup telah berkembang dan dikenal sejak lama baik di Indonesia maupun dunia. Menurut Astuti (2014: 64) dengan meninjau sejarah, teknik ikat celup berasal dari Tiongkok yang kemudian berkembang hingga ke India dan wilayah Indonesia. Teknik ini diperkenalkan dan disebarluaskan ke Indonesia oleh masyarakat India melalui jalur perdagangan. Ikat celup pada dasarnya adalah batik

Page 5: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

169SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

Rahayu, Gondoputranto, JuliaPenggunaan Teknik Ikat Celup Sebagai Upaya Daur Ulang Untuk Mengatasi Masalah Limbah Pakaian Bekas

jumputan yang dikerjakan dengan teknik ikat celup. Teknik ikat celup juga dapat disebut teknik tie-dye. Menurut Salsabila (2017: 68), teknik ikat celup adalah proses pewarnaan kain dengan cara pencelupan ke dalam zat pewarna. Sebelum dicelupkan, kain terlebih dahulu ditutup rapat menggunakan karet, tali, dan sejenisnya sesuai corak yang dikehendaki. Dengan demikian, zat pewarna tidak akan mengenai bagian yang tertutup. Selain itu, bekas ikatan pada kain akan membentuk tekstur atau corak mengikuti alat pengikatnya. Teknik ikat celup menampilkan keindahan ragam hias dengan motif yang beraneka ragam. Untuk membuat motif-motif tersebut dapat dilakukan beberapa teknik ikatan.

Gambar 2. Membuat Motif Jumputan SederhanaSumber : Infobaru.id (2011)

Page 6: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

170 SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

Kelebihan Teknik Ikat Celup sebagai Upaya Daur Ulang Limbah Pakaian BekasDalam proses daur ulang limbah pakaian bekas dengan teknik ikat celup, terdapat beberapa kelebihan yang dapat ditinjau untuk mengetahui sejauh mana ide ini dapat dilakukan. Produk yang dibuat dengan teknik ikat celup dirasa relatif lebih mudah karena proses pembuatannya bisa dipelajari dengan cepat, alat dan bahan yang lebih murah dan mudah didapatkan (Wardoyo dan Widodo, 2016: 2). Selain itu motif yang dihasilkan dari teknik ikat celup sangat beraneka ragam dan tentunya menarik jika dilakukan dengan tata cara dan kombinasi warna yang tepat dan sesuai.

Gambar 3. Peragaan busana karya Handy HartonoSumber : Harian Nasional (2016)

Gambar 4. Baju Tie-Dye yang Super StylishSumber : Beautynesia.id (2019)

Page 7: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

171SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

Rahayu, Gondoputranto, JuliaPenggunaan Teknik Ikat Celup Sebagai Upaya Daur Ulang Untuk Mengatasi Masalah Limbah Pakaian Bekas

Kekurangan Teknik Ikat Celup sebagai Upaya Daur Ulang Limbah Pakaian BekasPenerapan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang limbah pakaian bekas juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan gaya hidup masyarakat terutama generasi milenial yang merupakan konsumen aktif dalam dunia mode. Menurut Hidayatullah (2018: 241), mengutip dari artikel hitss.com bahwa salah satu karak-teristik generasi milenial adalah mereka cenderung malas dan konsumtif. Selain itu, faktor penghambat yang lain adalah adanya kendala waktu. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang merasa daur ulang seperti ikat celup bukanlah cara yang praktis untuk meminimalisir limbah pakaian bekas. Selain karena faktor penghambat yang berasal dari individu masing-masing, kain atau bahan pakaian bekas yang akan didaur ulang juga memengaruhi mudah atau tidaknya warna kain mengalami kelunturan. Menurut Ajim (2017) pada artikel mikirbae.com, warna kain akan mudah pudar jika bahan yang digu-nakan kurang bagus.

KESIMPULANAnalisis berdasarkan literatur pada bagian sebelumnya menunjukkan kelebihan dan kekurangan peng-gunaan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang untuk mengatasi masalah limbah pakaian bekas. Kelebihan teknik ikat celup sebagai upaya daur ulang untuk mengatai masalah limbah pakaian bekas adalah teknik ikat celup bisa dipelajari dengan cepat, alat dan bahan yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan. Selain itu, motif yang dihasilkan dari teknik ikat celup beraneka ragam dan tentunya menarik karena dapat dikreasikan sendiri. Adapun kekurangan penggunaan teknik ikat ce-lup adalah adanya faktor penghambat yaitu gaya hidup generasi milenial yang cenderung malas dan konsumtif serta pemilihan bahan limbah pakaian bekas yang sebaiknya bagus. Berdasarkan temuan tersebut dapat dikatakan bahwa teknik ikat celup pada dasarnya efektif untuk dilakukan sebagai proses daur ulang dengan membenahi atau menghilangkan faktor penghambat yang berkaitan dengan gaya hidup masyarakat pada era milenial. Edukasi mengenai pentingnya mengurangi limbah pakaian be-kas dan menjaga lingkungan dengan meminimalisir produksi pakaian harus disebarluaskan kepada masyarakat. Selain itu, edukasi mengenai teknik ikat celup seperti penjelasan bahan dan alat serta tata cara atau proses pembuatan harus pula disebarluaskan guna menumbuhkan pandangan bahwa teknik ikat celup mudah dan efektif untuk dilakukan sebagai upaya daur ulang limbah pakaian bekas.

DAFTAR RUJUKANBBC News. (2017). https://www.bbc.com/indonesia/dunia-40591105. Diakses pada tanggal 9 Desem-

ber 2019Beautynesia. (2019. https://beautynesia.id/41017/article/fashion/8-tips-tampil-kekinian-di-tahun-

Page 8: PENGGUNAAN TEKNIK IKAT CELUP SEBAGAI UPAYA DAUR …...ikat celup lebih beragam dan bisa disesuaikan dengan kemauan dan kreativitas setiap individu. Seh-ingga, teknik ikat celup dapat

172 SEMINAR NASIONAL ENVISI 220 : INDUSTRI KREATIF

2019-dengan-baju-tie-dye-yang-super-st. Diakses pada tanggal 9 Desember 2019Harian Nasional. (2016). http://www.harnas.co/2016/03/15/ragam-tenun-dan-jumputan. Diakses pada

tanggal 9 Desember 2019Heruka, S. (2018). Pengaruh Jenis Zat Fiksasi terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Katun,

Sutera dan Satin Menggunakan Zat Warna dari Kulit Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.), Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Program Studi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta

Hidayatullah, S., Waris, A., Devianti, R. C., Sari, S. R., Wibowo, I. A., PW, S. M. (2018). Perilaku Gen-erasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. 6(2), 241,wa Malang: Fakultas Ekonomi da Bisnis Universitas Merdeka

Infobaru. (2011). https://www.infobaru.id/2011/08/300-gambar-batik-menggunakan-teknik.html. Diak-ses pada tanggal 9 Desember 2019

Mahardika, A. S. (2016). Studi Literatur. https://www.scribd.com/doc/314942479/Studi-Literatur-Ada-lah. Diakses pada tanggal 2 Desember 2019

Muamalah, A. N. (2017). Kerajinan Ikat Celup di Batik Parang Kaliurang Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia

Purbasari, N. (2014). Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Plastik (Studi Kasus pada Komunitas Bank Sampah Poklili Perumahan Griya Lembah Depok Kecamatan Sukmajaya Kota Depok). Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Putra, H. P., Wibisono, S. S. Analisis Faktor Keputusan Konsumen Produk Daur Ulang. 2, Yogyakarta: Program Studi Tenik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Putri, D. Y., Suhartini, R. (2018). Upcycle Busana Casual sebagai Pemanfaatan Pakaian Bekas, 7(1), 16, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium. 5(9)Salsabila, A. (2017). Pemanfaatan Teknik Lipat-Ikat Celup untuk Menghasilkan Tekstur pada Kain Bu-

sana. E-Proceeding of Art & Design. 4(1), 68, Bandung: Fakultas Industri Kreatif Program Studi Kriya Tekstil dan Mode Universitas Telkom

Tanaya, I. (2016). Pakaian jadi Sampah yang Membahayakan. https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/5864f26ed07a610907b4e5d9/pakaian-jadi-sampah-yang-membahayakan. Diakses pada tanggal 1 Desember 2019

Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ke-guruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Wardoyo, S., Widodo, S. (2016). Inovasi Perancangan Motif Tie-Dye. IKKJ Publisher. Yogyakarta.