Top Banner
12

Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

Jan 28, 2016

Download

Documents

Soal dan tutorial penggunaan switch dan Hub pada packet tracer cisco. serta perbedaan tentang kabel dan cross dalam pembuatan jaringan komputer. File berisi soal prakatikum pertama untuk praktikum kuliah.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM 1Desain Manajemen Jaringan Komputer

Page 2: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

Soal Modeling

Buatlah model packet tracer seperti gambar di atas, dengan requirement seperti di bawah ini :

1. Terdapah 4 PC, dan 4 Laptop2. Terdapat 4 Hub3. Terdapat 2 Switch4. Terdapat 1 Router5. Bagian Kuning dan Bagian Hijau merupakan jaringan yang berbeda sesuai keterangan

di gambar di atas.

Buatlah dengan Screenshot step by step untuk pengerjaan soal di atas.

Page 3: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

Soal AnalisisJawab pertanyaan berikut ini dengan jelas dan sertakan referensi jika memang benar

menggunakan sebuah referensi.

1. Jelaskan perbedaan Kabel Straight dan Kabel Cross.2. Kapan kita menggunakan Kabel Straight atau menggunakan Kabel Cross?3. Seperti praktikum 1, mengapa PC dan Router jika langsung dihubungkan harus

menggunakan Kabel Cross? Jelaskan.4. Apa perbedaan HUB dengan SWITCH (Jelaskan dengan sangat detail)?5. Jika dalam sebuah perusahaan dalam satu gedung ber lantai 4 dan memiliki

jumlah komputer sebanyak 50 buah, apa yang lebih baik digunakan HUB atau SWITCH? Jelaskan mengapa anda memilih pilihan tersebut.

6. Di dalam Soal Modelling di atas mengapa terdapat router yang berada di tengah-tengah kedua jaringan?

7. Di dalam sebuah perusahaan kecil terdapat 4 departemen. Yaitu departemen Keuangan, Pengadaan, Marketing, HRD. Menurut analisis anda apakah perlu untuk membedakan keempat departemen tersebut menjadi 4 jaringan yang berbeda? Jika iya jelaskan mengapa? Jika tidak jelaskan mengapa?

Page 4: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

Jawaban Soal Modelling1. Letakan router di pusat jaringan.

2. Kemudian letakan switch di samping kanan dan kiri router.

3. Kemudian letakan 4 devices (pc) pada sebelah kanan dan kiri router.

Page 5: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

4. Sambungkan 2 switch dengan router dengan menggunakan kabel straight

5. Sambungkan 4 end devices ke masing-masing switch

6. Penyusunan model jaringan telah selesai. Agar setiap pc dapat saling berhubungan perlu dilakukan pensettingan ip paa router dan setiap pc yang ada pada jaringan.

7. Setting ip FastEthernet 0/0 dan subnet mask nya dengan ip private 192.168.x.xContoh: 192.168.1.1, Subnet mask akan secara otomatis tersetting tergantung dengan ip configuration

Page 6: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

8. Kemudian setting ip dan submask untuk FastEthernet 0/1Contoh: 192.168.2.1, subnet akan secara otomatis mengikuti ip configuration

9. Setelah Ip pada router selesai makan giliran ip pada kopmuter yang disetting. Ip yng perlu disetting adalah ip global dan ethernet. Port status pada router dan pada kopmuter juga harus dinyalakan.a

10. Berikut adalah settingan ip pada komputer yang tersambung dengan Fastethernet 0/0

Page 7: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

11. Kemudian kita mensetting ip pada router dan end devices yang tersambung dari FasEthernet 0/1.Contoh Ip router FasEthernet 0/1: 192.168.1.1

12. Berikut adalah ip configuration yang saya gunakan pada end devices model jaringan ini

Page 8: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 01

13. Kemudian kita mensetting ip untuk global setting. Ip untuk global setting disesuaikan dengan ip configuration pada router. Jadi jika komputer tersambung dengan jaringan FastEthernet 0/0 maka ip yang digunakan pada model ini adalah 192.168.2.1 untuk k e-4 komputer

14. Kemudian kita beri kotak kuning dan hijau untuk ke delapan end devices pada sisi yang berbeda.

Page 9: Penggunaan Switch dan HUB pada Packet Tracer Cisco

LAPORAN PRAKTIKUM DMJK - 0115. Kemudian coba kita test ping, gunakan icon amplop untuk mengetes jaringan. Setelah ditest maka

akan keluar apakah jaringan tersambung atau tidak

`

Jawaban Soal Analisis1. Kabel Copper Straight through-through, adalah kabel ethernet standar yang digunakan untuk

menyambungkan antar devices yang beroperasi pada lapisan OSI yang berbeda (hub – router, pc – switch, router – hub). Memiliki kecepatan 10Mbps - 1000 Mbps.Kabel Copper Cross-over. Adalah kabel ethernet standar yang digunakan untuk menyambungkan devices yang beroperasi pada lapisan OSI yang sama (hub – hub, pc – pc, printer – printer). Memiliki kecepatan 10Mbps-1000Mbps.

2. Seperti penjelasan diatas kabel straight digunakan untuk menyambungkan devices yang beroperasi pada lapisan OSI yang berbeda (lintas devices) sedangkan cross over digunakan untuk menyambungkan devices yang beroperasi pada lapisan OSI yang sama.

3. Maksud dari penggunaan cross kabel adalah agar receiving terminal (RX) dapat berhubungan dengan Transmitting terminal (TX). Pada sambungan Router dengan PC (secara langsung). Jika kita menggunakan straight kabel pada sambungan Router ke PC maka koneksi tidak akan bisa dijalankan karena TX akan connect ke TX dan RX akan connect ke RX maka dari itu router ke PC harus menggunakan cross over cable. Jika menggunakan switch atau hub maka straight cable akan bekerja karena didalam switch atau hub terdapat mekanisme di dalamnya yang akan mengtur seakan menjadi cross cable connection.

4. Tugas switch dan hub pada dasarnya adalah sama, mereka bertugas untuk mengirimkan apapun yang dikirimkan dari port ke port-port lain, Perbedaan antara switch dan hub adalah perilaku kerja antara dua mesin tersebut. Jika kita mengunakan hub maka message yang di transmitkan akan terkirimkan ke semua port. Berbeda dengan switch, pada awalnya switch akan berperilaku sama seperti hub, yaitu tidak bisa membedakan device, tapi setelah mengirimkan message atau testing maka switch akan dapat mengenali ip komputer mana yang mana. Hal ini sangat menguntungkan karena dengan menggunakna switch maka pengiriman message akan akurat. Pada jaringan yang sibuk, hal ini akan sangat berguna karena mempercepat keepatan jaringan dengan marjin yang besar.

5. Saya akan menggunakan switch ketimbang hub. Karena jika kita menggunakan hub maka hub akan mengirimkan message dari satu port ke-50 port yang lain. Hal ini akan sangat berpotensi untuk menimbulkan crash message dan memperlambat kecepeatan pengiriman data.

6. Sebenarnya peletakan router tidak masalah diletakan dimana. Untuk masalah permodelan router diletakan ditengah agar struktur jaringan terlihat dengan jelas dan sehingga tidak membingungkan jika dibaca. Sedangkan pada dunia nyata peletakan router ditengah berarti memperpendek panjang kabel yang digunakan. Pengiriman data juga tergantung pada panjangnya kabel yang digunakan, semakin panjang kabel maka semakin lama pengiriman, dan juga semakin mahal cost yang ditanggung.

7. Perlu, karena dengan membedakan jaringan maka pengiriman data antar devices akan semakin lancar dikarenakan jaringan akan dipisah menjadi 4 jaringan. Sehingga traffic yang ada tidak akan seramai 4 jaringan dijadikan satu. Jika jaringan departemen A ingin mengirimkan data ke jaringan B tetap saja tidak akan terlalu mempengaruhi traffic karena hanya menambahkan satu pengiriman data.