Top Banner
i PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Aulia Rakhman NIM.5101410018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
59

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

Aug 29, 2019

Download

Documents

lamquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

i

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT

INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X

SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI

SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Aulia Rakhman NIM.5101410018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

ii

Page 3: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

iii

Page 4: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

iv

Page 5: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

� "Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri." (Ibu Kartini )

� Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan.

Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.

Persembahan

� Ayah, Ibu (Abdul Rosid dan Anis Sulasmi) kakakku dan saudara-

saudaraku terbaik yang selalu memberi dukungan dalam hidupku

memotivasiku agar aku menjadi manusia yang lebih bermanfaat.

� Teman – teman PTB khususnya kosentrasi gambar 2010 dan teman –

teman yang mendukung saya pada pembuatan skripsi ini.

� Almamater Universitas Negeri Semarang.

Page 6: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

vi

RINGKASAN

Rakhman, Aulia. 2016. “Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X

SMK N 1 Kedungwuni”. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (I) Dr. Bambang Endroyo, S.E.,

M.Pd. M.T. dan Pembimbing (II) Drs. Tugino, MT.

Gambar Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang kegiatan

pembelajarannya terdiri dari teori dan praktek. Pada mata pelajaran ini siswa

dituntut lebih mengembangkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural, karena mata pelajaran ini tidak hanya memerlukan pengetahuan tetapi

juga memerlukan keterampilan. Dengan adanya metode Direct Instruction ini

diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini

dirancang untuk: untuk mengetahui apakah metode Direct Instruction ini dapat

lebih meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Kedungwuni

dibanding dengan metode yang selama ini digunakan, dimana sebagian besar

siswa masih belum memenuhi standar ketuntasan belajar dan perlu pembelajaran

ulang / remidi.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan Quasi-Experiment. Desain penelitian menggunakan none equivalent control group design. Subyek

penelitian adalah siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Kedungwuni sebanyak 64

siswa dengan membagi dua kelompok sebagai kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan non tes.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptis, dan uji

kesamaan dua rata-rata. Implementasi model pembelajaran direct instruction dilakukan dengan melaksanakan bimbingan pelatihan saat pembelajaran

berlangsung, terdapat dua kali penilaian bimbingan yaitu bimbingan pelatihan I

dan bimbingan pelatihan II.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Penggunaan Model Pembelajaran

Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK N 1 Kedungwuni pada mata pelajaran gambar teknik kompetensi

mengklarifikasikan huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan

aturan penerapan, yaitu ditunjukan dengan hasil nilai rata – rata pretest dan postest

pada kemampuan kognitif siswa dan hasil bimbingan I dan bimbingan II pada

kemampuan psikomotorik, dengan rincian sebagai berikut: (I) Hasil belajar

kognitif kelompok eksperimen dari 53.32 menjadi 79.00, dan kelompok kontrol

54.00 menjadi 72.17. Dari data tersebut menunjukkan persentase peningkatan

kelompok eksperimen sebesar 55%, sedangkan persentase peningkatan untuk

kelompok kontrol sebesar 39,5%. (II) Hasil belajar psikomotorik kelompok

eksperimen dari 70.3 menjadi 81.5, dan kelompok kontrol 69.1 menjadi 77.5. Dari

data tersebut menunjukkan persentase peningkatan kelompok eksperimen sebesar

37.6% sedangkan persentase peningkatan untuk kelompok kontrol sebesar 27.2%.

Kata Kunci : Direct Instruction, Gambar Teknik, Quasi Experiment

Page 7: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

vii

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT,

sehingga skripsi yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Direct

Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

Gambar Teknik Kelas X SMK N 1 Kedungwuni” dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas

kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Dr. Bambang Endroyo, S.E., M.Pd. M.T. dan Drs. Tugino, MT., Dosen

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Supriyono, M.T., Dosen Penguji yang telah memeriksa skripsi,

sehingga hasilnya lebih baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Bangunan yang telah banyak

memberikan bimbingannya serta ilmu yang sangat bermanfaat.

Page 8: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

viii

Page 9: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

RINGKASAN ........................................................................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Belajar ............................................................................................................ 7

B. Mengajar ........................................................................................................ 14

C. Pembelajaran ................................................................................................. 18

D. Menggambar Huruf, Angka, dan Etiket ........................................................ 21

E. Hasil Belajar .................................................................................................. 24

F. Model Pembelajaran ...................................................................................... 28

Page 10: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

x

G. Model Pembelajaran Direct Intruction .......................................................... 32

H. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 38

I. Rumusan Hipotesis ........................................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 42

B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................ 43

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 44

D. Variabel Penelitian ........................................................................................ 45

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 45

F. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 47

G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Kognitif ................................................................................. 62

B. Hasil Penelitian Kognitif ............................................................................... 63

C. Deskrispsi Data Psikomotorik ..................................................................... 72

D. Hasil Penelitian Psikomotorik ....................................................................... 74

E. Pembahasan ................................................................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 86

B. Saran .............................................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 90

Page 11: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Huruf Tipe A ................................................................................ 22

Tabel 2.2 Huruf Tipe B ................................................................................ 22

Tabel 2.3 Tahapan-Tahapan Model Direct Intruction menurut Kardi & Nur 35

Tabel 2.4 Tahapan-Tahapan Model Direct Intruction ................................. 36

Tabel 3.1 Skema Penelitian …………………...... ....................................... 43

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Ranah Kognitif ............................................ 48

Tabel 3.3 Tabel Analisis Validitas Instrumen 1…………………………... 50

Tabel 3.4 Tabel Analisis Validitas Instrumen 2…………………………... 50

Tabel 3.5 Tabel Analisis Tingkat Kesukaran Butir Pertanyaan 1 ................ 53

Tabel 3.6 Tabel Analisis Tingkat Kesukaran Butir Pertanyaan 2 ................ 53

Tabel 3.7 Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda 1 .................... 55

Tabel 3.8 Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda 2 .................... 56

Tabel 3.9 Tabel Lembar Penilaian Gambar ................................................. 57

Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Data Penelitian .................................................. 62

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian ...................... 63

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ............................................ 64

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretest ... 65

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Paired sampel t-test kelompok eksperimen 66

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Paired Sampel T-Test Kelompok Kontrol 67

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata data Postest .... 69

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Hasil Belajar Data Kognitif... 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Data Kognitif ........ 70

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ............................ 71

Tabel 4.11 Deskripsi Data Psikomotorik ..................................................... 73

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Psikomotorik ............... 72

Page 12: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

xii

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Psikomotorik............ 75

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Bimbingan 1. 76

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji Paired Sampel T-test Kelompok Eksperimen 77

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji Paired Sampel T-Test Kelompok Kontrol 78

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Bimbingan 2. 79

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Hasil Belajar Data Psikomotroik 81

Tabel 4.19 Hasil Uji Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Data Psikomotorik 81

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Peningkatan Skor Psikomotorik.................... 82

Page 13: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Macam-Macam Etiket Gambar ................................................ 23

Gambar 4.1 Histogram Hasil Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ........ 72

Gambar 4.2 Histogram Hasil Perhitungan Peningkatan Skor Psikomotorik 83

Page 14: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Instrumen Soal Uji Coba .......................................................... 90

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas, Indeks, Kesukaran, Daya Pembeda Soal 1 96

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas, Indeks, Kesukaran, Daya Pembeda Soal 2 98 Lampiran 4Instrumen Pretest dan Postest .................................................... 100

Lampiran 5 Instrumen Ranah Psikomotorik ................................................ 106

Lampiran 6 Hasil Data Penelitian ................................................................ 109

Lampiran 7 Uji Analisis Data Penelitian ..................................................... 114

Lampiran 8 Dokumentasi Kegiatan ............................................................. 155

Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen ............................................................. 139

Lampiran 10 RPP Kelas Kontrol ................................................................. 148

Lampiran 11 Perhitungan Validitas, Reabilitas, Pembeda, Indeks Kesukaran 158

Lampiran 12 Nilai Kelas X TGB 2014/2015 ............................................... 162

Lampiran 13 Surat Ijin Observasi, dan Penelitian ....................................... 165 Lampiran 14 Surat Kelengkapan Skripsi ..................................................... 169

Page 15: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran tercermin dalam peningkatan hasil

belajar. Untuk mencapai hasil belajar, dibutuhkan peran aktif seluruh

komponen pendidikan terutama peserta didik yang berperan sebagai input

sekaligus sebagai output, serta guru sebagai fasilitator.

Guru dan siswa merupakan faktor utama dalam berlangsungnya proses

belajar mengajar. Dalam hal ini, guru membantu perkembangan siswa sesuai

dengan kemampuan dan kecepatan cara berpikir masing-masing siswa.

Disamping kemampuan guru, kualitas interaksi antara guru dan siswa

merupakan unsur penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja, karena

kualitas interaksi antara guru dan siswa merupakan salah satu tolak ukur suatu

lembaga pendidikan formal dalam mendidik siswa-siswanya.

Menurut Slameto (2003:54) secara garis besar faktor yang mempengaruhi

belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal berupa jasmani, psikologis, dan kelelahan. Sedangkan

faktor eksternal berupa faktor keluarga, masyarakat, dan sekolah. Faktor sekolah

dapat berupa metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, dan relasi

siswa dengan siswa.

Page 16: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

2

Gambar teknik merupakan mata pelajaran wajib yang harus diambil

pada siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan. Mata

pelajaran gambar teknik ini mengajarkan materi tentang dasar-dasar

menggambar. Sebuah gambar tidak akan mudah dibaca ketika seseorang yang

menggambar tidak mengetahui dasar-dasar cara menggambar.

Berdasarkan hasil nilai raport di SMK Negeri 1 Kedungwuni,

menunjukkan hasil nilai yang diperoleh siswa kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Kedungwuni pada tahun ajaran 2014/2015 semester

gasal dengan rata-rata nilai keterampilan 70.15% pada mata pelajaran gambar

teknik dengan 31.25% siswa yang memenuhi standart ketuntasan, dan

68.75% siswa belum memenuhi standart ketuntasan. Dari data tersebut

terlihat masih rendahnya pemahaman siswa terhadap materi dan langkah-

langkah dalam menggambar teknik.

Burton (dalam Makmun, 1996:207) bahwa siswa diduga mengalami

kesulitan belajar, apabila siswa tidak dapat mencapai ukuran tingkat keberhasilan

belajar dalam waktu tertentu, siswa tidak dapat mewujudkan tugas-tugas

perkembangan dan tidak dapat mencapai tingkat penguasaan materi. Oleh karena

itu, usaha untuk meningkatkan hasil belajar dasar gambar teknik sangat perlu

dilakukan. Hal ini memberikan gagasan perlunya melakukan suatu pendekatan

kepada guru untuk merancang dan mencobakan suatu alternatif pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yaitu

model Direct Instruction

Page 17: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

3

Arend (dalam Trianto, 2010:41) menjelaskan bahwa Direct Instruction

merupakan salah satu model pembelajaran yang dirancang khusus untuk

menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural

yang terstuktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang

bertahap, selangkah demi selangkah. Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat

mengembangkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.

Pengetahuan deklaratif menuntut siswa agar mampu mengungkapkan suatu

tentang materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, sedangkan

pengetahuan prosedural menuntut siswa untuk dapat melakukan sesuatu yang

telah diajarkan.

Proses belajar mengajar model Direct Instruction dapat berbentuk

ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek dan kerja kelompok. Dalam

menggunakan Direct Instruction, seorang guru juga dapat mengkaitkan

dengan diskusi kelas dan belajar kooperatif. Kardi dan Nur (2000:2)

mengatakan bahwa seorang guru dapat menggunakan Direct Instruction

untuk mengajarkan materi atau keterampilan baru dengan diskusi kelompok.

Hal tersebut bertujuan untuk melatih siswa berpikir, menerapkan

keterampilan yang baru diperolehnya, serta membangun pemahamannya

sendiri tentang materi pembelajaran.

Hasil penelitian oleh Sofiyah (2010) dengan judul “Pengaruh Model

Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa” menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung

(Direct Instruction) mampu meningkatkan nilai ketuntasan siswa. Hal ini

Page 18: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

4

diperkuat dengan diperolehannya nilai rata–rata posttest experiment (63,7) >

nilai rata-rata posttest control (44,23). Sedangkan hasil penelitian oleh Wulan

Widayati yang mengusung judul “Penerapan Model Pembelajaran Direct

Instruction untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Kelas XI

IPS 3 SMA Negeri 1 Surakarta” menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan

kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan metode pembelajaran

Direct Instruction.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik

Kelas X SMK N 1 Kedungwuni”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dasar gambar

teknik.

2. Rendahnya hasil belajar siswa diduga disebabkan oleh pemilihan model

pembelajaran yang kurang sesuai dengan suatu mata pelajaran tertentu.

3. Apakah ada perbedaan yang siginifikan pada siswa kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK N 1 Kedungwuni terhadap hasil belajar yang menggunakan

model pembelajaran Direct Instruction dengan yang menggunakan metode

yang sering digunakan di sekolah?

Page 19: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

5

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan

permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Direct

Instruction.

2. Pokok bahasan yang diteliti adalah kompetensi mengklarifikasi huruf, angka

dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan.

3. Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas X kompetensi keahlian teknik

gambar bangunan tahun ajaran SMK N 1 Kedungwuni tahun ajaran

2016/2017

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan apakah model pembelajaran Direct Instruction dapat

meningkatan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

Kedungwuni pada mata pelajaran gambar teknik kompetensi mengklarifikasikan

huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui model pembelajaran Direct Instruction ini dapat lebih

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 1 Kedungwuni

dengan metode yang selama ini digunakan.

Page 20: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

6

F. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat. Kegunaan atau manfaat dari penelitian dibagi menjadi kegunaan

teoritis dan praktis.

a. Kegunaan teoritis

1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai

Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian yang sejenis.

b. Kegunaan praktis

1. Memberikan alternatif media pembelajaran bagi guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran dasar gambar teknik.

2. Memberikan sumber belajar alternatif mandiri bagi siswa dalam

mengikuti mata pelajaran Menggambar Teknik.

3. Memberikan sumbangan karya atau produk dalam upaya memperbaiki

proses belajar mengajar agar lebih baik dan berkualitas.

Page 21: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005:17) secara etimologis belajar

adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan secara

terminologis, ada banyak ahli yang mengungkapkan pengertian belajar.

a. Menurut Slameto (2003:2) Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Menurut Syaiful Bahri Djamarah yang mengutip dari Howard L.

Kingskey (2008:13) mengatakan bahwa Belajar adalah proses dimana

tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek

atau latihan.

c. Menurut Skinner dalam Dimyati (2009:9) bahwa belajar adalah suatu

perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun.

2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2003:54) secara garis besar faktor yang mempengaruhi

belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Page 22: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

8

8

a. Faktor-Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Terdapat tiga faktor internal yaitu faktor jasmaniah, psikologis,

dan kelelahan.

1) Faktor jasmaniah

a) Faktor Kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang

terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat,

mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun

ada ganggunan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat inderanya

serta tubuhnya.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap terjamin degan cara selalu mengindahkan

ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan,

olah raga, rekreasi, dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat

belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar

pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat

menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

2) Faktor psikologis

Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kelelahan.

Page 23: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

9

9

3) Faktor kelelahan

Dibedakan menjadi dua yaitu jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani

seperti lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani seperti adanya kelesuan

dan kebosanan.

b. Faktor-Faktor Eksternal

Faktor eksternal dikelompokan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga,

faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara

orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah

tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran

di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam

masyarakat.

3. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Dimyati (2009:42) prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan

perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau pengalaman,

pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individu.

Page 24: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

10

10

Adapun penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran diuraikan sebagai

berikut:

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Menurut

Gage dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:42), dari kajian teori

belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak

mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa

apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan

belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas

seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil

menurut Gage dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:42). Menurut

Herbert.L. Petri dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:43), “Motivasi dapat

merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran.”

b. Keaktifan

Belajar tidak bisa dipaksakan orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan

kepada orang lain. Belajar hanya mungkin tejadi apabila anak aktif dan

mengalaminya sendiri. Menurut Thomas M. Risk dalam Zakiah Daradjat,

“Mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar.” Pengalaman

tersebut diperoleh apabila peserta didik mempunyai keaktifan untuk bereaksi

terhadap lingkungannya. Apabila seorang anak ingin memecahkan suatu

persoalan dia harus dapat berpikir sistematis atau menurut langkah-langkah

Page 25: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

11

11

tertentu, termasuk ketika dia menginginkan suatu keterampilan tentunya harus

pula dapat menggerakkan otot-ototnya untuk mencapainya.

Menurut Thorndike dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:45)

mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “Law of

Exercise”-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-

latihan.

c. Keterlibatan Langsung/Pengalaman

Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam

pembelajaran. Pembelajaran sebagai aktivitas mengajar dan belajar, maka guru

harus terlibat langsung begitu juga peserta didik. Prinsip keterlibatan langsung

ini mencakup keterlibatan langsung secara fisik maupun non fisik. Prinsip ini

diarahkan agar peserta didik merasa dirinya penting dan berharga dalam kelas

sehingga dia bisa menikmati jalannya pembelajaran.

Menurut Edgar Dale dalam Dimyati (2009:45), “Belajar yang baik adalah

belajar dari pengalaman langsung”. Dalam belajar melalui pengalaman

langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus

menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab

terhadap hasilnya.

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh Jhon

Dewey dengan “Learning by Doing”. . Walaupun demikian perlu dijelaskan

bahwa keterlibatan itu bukan dalam bentuk fisik semata, bahkan lebih dari itu

keterlibatan secara emosional dengan kegiatan kognitif dalam perolehan

Page 26: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

12

12

pengetahuan, penghayatan dalam pembentukan afektif dan pada saat latihan

dalam pembentukan nilai psikomotor.

d. Pengulangan

Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengulangan yang

barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi daya.

Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada

manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal,

merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka

daya-daya tersebut akan berkembang.

Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori

koneksionisme. Tokohnya yang terkenal adalah Thorndike (dalam Dimyati dan

Mudjiono, 2009:45) dengan teorinya yang terkenal pula yaitu “law of

exercise” bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan

respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar

timbulnya respon benar . Selanjutnya teori dari psikologi conditioning respons

sebagai perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang dimotori oleh

Pavlov dalam Dahar, Ratna Wilis. (1989) yang mengemukakan bahwa perilaku

individu dapat dikondisikan dan belajar merupakan upaya untuk

mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Begitu pula

mengajar membentuk kebiasaan, mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga

menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang

sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.

Page 27: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

13

13

e. Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai

tetapi selalu terdapat hambatan dengan mempelajari bahan ajar, maka timbulah

motif untuk mengatasi hambatan itu. Agar pada anak timbul motif yang kuat

untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan belajar harus memiliki

tantangan. Tantangan yang di hadapi dalam bahan belajar membuat siswa

bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru mengandung masalah

yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

f. Balikan dan Penguatan

Prinsip pembelajaran yang berkaitan dengan balikan dan penguatan,

ditekankan oleh teori operant conditioning, yaitu law of effect. Bahwa peserta

didik akan belajar bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil

yang baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan

berpengaruh baik bagi hasil usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar

tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan atau penguatan positif,

penguatan negatif pun dapat berpengaruh pada hasil belajar selanjutnya.

Apabila peserta didik memperoleh nilai yang baik dalam ulangan tentu dia

akan belajar bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai yang lebih baik

untuk selanjutnya. Karena nilai yang baik itu merupakan penguatan positif.

Sebaliknya, bila peserta didik memperoleh nilai yang kurang baik tentu dia

merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas, dia terdorong pula

untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif yang berarti

Page 28: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

14

14

bahwa peserta didik mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak

menyenangkan.

g. Perbedaan Individu

Siswa merupakan individual yang unik artinya orang satu dengan yang lain

berbeda. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat

lainnya. Untuk dapat memberikan bantuan agar peserta didik dapat mengikuti

pembelajaran yang disajikan oleh guru, maka guru harus benar-benar dapat

memahami ciri-ciri para peserta didik tersebut. Begitu pula guru harus mampu

mengatur kegiatan pembelajaran, mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan

sampai pada tahap terakhir yaitu penilaian atau evaluasi, sehingga peserta didik

secara total dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik tanpa perbedaan

yang berarti walaupun dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda.

B. Mengajar

1. Pengertian Mengajar

Beberapa pendapat para ahli tentang mengajar dijelaskan Slameto (2010)

sebagai berikut:

a. Waini Rasyidin dalam Slameto (2010:34) mengajar yang dipentingkan

ialah adanya partisipasi guru dan siswa satu sama lain. Guru

merupakan koordinator, yang melakukan aktivitas dalam interaksi

sedemikian rupa, sehingga siswa belajar seperti yang kita harapkan.

Guru hanya menyusun dan mengatur situasi belajar dan bukan

menentukan proses belajar.

Page 29: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

15

15

b. Mursell dalam Slameto (2010:33) menggambarkan mengajar sebagai

"mengorganisasikan belajar", sehingga dengan mengorganisasikan itu,

belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa, sehingga tugas

pelajar adalah memahami hubungan pengetahuan itu sebagai kesatuan,

dan dalam hal ini guru hanya organisator.

2. Prinsip-prinsip Mengajar

............. Menurut Slameto (2003:35) ada 10 prinsip-prinsip mengajar yakni:

a. Perhatian

Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian

siswa kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Perhatian akan lebih

besar bila pada siswa ada minat dan bakat.

b. Aktivitas

Dalam proses mengajar belajar, guru perlu membangkitkan

aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat.

c. Apersepsi

Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang

akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, ataupun

pengalamannya.

d. Peragaan

Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha menunjukkan

benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh menunjukkan

model, gambar, benda tiruan, atau menggunakan media lainnya seperti

radio, tape recorder, TV dan lain sebagainya.

Page 30: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

16

16

e. Repetisi

Bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu diulang-

ulang. Siswa semuanya dapat mengingat dengan sekali penjelasan,

maka perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang

dijelaskan.

f. Korelasi

Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan

hubungan antar setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan

hidup semua ilmu atau pengetahuan itu saling berkaitan. Namun

hubungan itu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terus dipikirkan

sebab-akibatnya. Diupayakan hubungan itu dapat diterima akal, dapat

dimengerti, sehingga memperluas pengetahuan siswa itu sendiri.

g. Konsentrasi

Hubungan antar mata pelajaran bisa luas, mungkin dapat

dipusatkan kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa memperoleh

pengetahuan secara luas tetapi mendalam.

h. Sosialisasi

Dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman

lainnya. Siswa di samping sebagai individu juga mempunyai sisi sosial

yang perlu dikembangkan.

i. Individualisasi.

Siswa merupakan makhluk individu yang unik, dimana masing-

masing mempunyai perbedaan khas, seperti perbedaan inteligensi,

Page 31: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

17

17

minat bakat, hobi, tingkah laku, watak maupun sikapnya. Mereka

berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial ekonomi,

dan keadaan orang tuanya. Guru harus menyelidiki dan mendalami

perbedaan siswa (secara individu), agar dapat melayani pendidikan

yang sesuai dengan perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai

dengan kemampuannya masing-masing.

j. Evaluasi

Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dapat

memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Guru harus mengenal

fungsi evaluasi, macam-macam bentuk dan teknik evaluasi serta

prosedur penilaian. Guru dapat melaksanakan penilaian yang efektif,

dan menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan mengajar belajar.

Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui prestasi dan kemajuan

siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila siswa mengalami

kesulitan belajar. Evaluasi dapat menggambarkan kemajuan siswa, dan

prestasinya, hasil rata-ratanya, tetapi juga dapat menjadi bahan umpan

balik bagi guru sendiri. Dengan umpan balik, guru dapat meneliti

dirinya, dan berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun teknik

penyajiannya.

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa mengajar

merupakan usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam

system pembelajaran dengan melibatkan dan mengaktifkan semua

komponen belajar mengajar yang ada, tidak hanya proses penyampaian

Page 32: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

18

18

pengetahuan, akan tetapi merupakan suatu kegiatan kompleks meliputi

semua usaha dan upaya yang mengarah pada pengertian membantu dan

membimbing siswa dalam mengembangkan semua potensinya kearah

yang lebih baik.

C. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Belajar dan mengajar pada dasarnya merupakan dua konsep yang tak

terpisahkan yang membentuk suatu proses interaksi antara guru dan siswa

dalam rangka mencapai tujuan yaitu perubahan tingkah laku individu

kearah yang lebih baik. belajar merupakan proses perubahan tingkah laku

individu kearah yang lebih baik melalui pengalaman dan latihan.

Sedangkan mengajar merupakan usaha seorang guru untuk menyampaikan

pengetahuan atau informasi kepada siswa. Belajar dan mengajar dianggap

sebagai proses kareana didalamnya teradpat interaksi (hubungan timbal

balik) antara dan siswa. Proses itulah yang disebut sebagai pembelajaran.

Pembelajaran menurut Nana Sudjana (2009:28) adalah kegiatan

mengatur dan mengoraganisasikan lingkungan disekitar siswa yang dapat

mendorong dan memudahkan minat siswa melakukan kegiatan belajar.

Pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan dan

memiliki ketergantungan satu sama lain dan bekerja sama membentuk

sebuah system agar dapat mencapi tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Menurut Degeng dalam Sugiyanto (2008:1), “Daya tarik suatu

Page 33: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

19

19

pembelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu

sendiri, dan kedua oleh cara mengajar guru”. Sedangkan menurut Gino, H.

J., dkk. (1998:30) kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan

yang melibatkan beberapa komponen :

a. Siswa adalah seorang yang bertindak sebagi pencari, penerima,dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Guru adalah seorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang

efektif.

c. Tujuan yakni pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Perubahan tingkah laku tersebut mencakup perubahan kognitif, dan

psikomotorik.

d. Isi pelajaran atau materi adalah segala informasi berupa fakta,

prinsip,dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

e. Metode yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk

mencapai tujuan.

f. Media yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka

dapat mencapai tujuan.

Page 34: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

20

20

g. Evaluasi adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen

kegiatan belajar mengajar. Komponen-komponen kegiatan belajar

mengajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan

bermula serta bermuara pada pada tujuan, sehingga merupakan suatu

system.

2. Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri–ciri dari pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25)

antara lain:

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis;

b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar;

c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa;

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik;

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa;

f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

Page 35: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

21

21

3. Tujuan Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (2005) bahwa komponen-komponen yang

harus terkandung dalam tujuan pembelajaran, yaitu (1) perilaku terminal, (2)

kondisi-kondisi dan (3) standar ukuran.

Hal senada dikemukakan Mager (Hamzah B. Uno, 2008) bahwa tujuan

pembelajaran sebaiknya mencakup tiga komponen utama, yaitu: (1)

menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan

kemampuan apa yang harus dikuasainya pada akhir pelajaran, (2) perlu

dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan

perilaku tersebut, dan (3) perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar

penampilan minimum yang dapat diterima.

D. Menggambar Huruf Angka dan Etiket Gambar

1. Mengklarifikasikan Huruf dan Angka

Untuk memperjelas maksud dari suatu gambar teknik diperlukan keterangan

berupa huruf dan angka menurut normalisasi.

Berdasarkan ISO terdapat tipe huruf dan angka dalam gambar teknik, yaitu:

a. Tipe A, gambar huruf dan angka yang memiliki ketebalan 1/14 h, dengan

posisi tegak dan miring.

b. Tipe B, gambar huruf dan angka yang memiliki ketebalan 1/10 h, dengan

posisi tegak dan miring.

Sudut kemiringan untuk huruf miring dari kedua tipe itu adalah 75º terhadap

garis horizontal. (h = tinggi huruf)

Page 36: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

22

22

(Sumber: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum, 2004:31)

Jadi, perbedaan dari kedua tipe ini terletak pada tebal dan tipisnya bentuk

huruf dan angka. Ukuran dalam membuat huruf dan angka dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 2.1 Huruf Tipe A

Sifat Perbandingan Ukuran

Tinggi huruf h

Tinggi huruf besar

(14/14) h 2.5 3.5 5 7 10 14 20

Tinggi huruf kecil c (10/14) h _ 2.5 3.5 5 7 10 14

Jarak antara huruf a (2/14) h 0.35 0.5 0.7 1 1.4 2 2.28

Jarak minimum b

antara garis

(20/14) h 3.5 5 7 10 14 20 28

Jarak minimum e

Antara kata

(6/14) h 1.05 1.5 2.1 3 4.2 6 8.4

Tebal huruf d (1/14) h 0.18 0.25 0.35 0.5 0.7 1 1.4

Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, apabila hal ini

memberi efek visual yang lebih baik, misalnya LA, TV.

Sumber: G. Takeshi Sato & N. S. Hartanto, (2013:22)

Tabel 2.2 Huruf Tipe B

Sifat Perbandingan Ukuran

Tinggi huruf h

Tinggi huruf besar

(10/10) h 2.5 3.5 5 7 10 14 20

Tinggi huruf kecil c (10/14) h _ 2.5 3.5 5 7 10 14

Jarak antara huruf a (2/10) h 0.5 0.7 1 1.4 2 2.8 4

Jarak minimum b

antara garis

(14/10) h 3.5 5 7 10 14 20 28

Jarak minimum e

antara kata

(6/10) h 1.5 2.1 3 4.2 6 8.4 1.2

Tebal huruf d (1/10) h 0.25 0.35 0.5 0.7 1 1.4 2

Page 37: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

23

23

Catatan: Jarak dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, apabila hal ini

memberi efek visual yang lebih baik, misalnya LA, TV. d, h, a sama

dengan tebal huruf d.

Perbandingan tebal huruf h, lebar huruf h, tinggi 6 = 0.8 h dan lebar

(h), huruf m dan w sama panjang.

Sumber: G. Takeshi Sato & N. S. Hartanto, (2013:22)

2. Menggambar Etiket gambar

Kepala gambar atau etiket merupakan suatu identitas yang dapat menjelaskan

berbagai keterangan pendukung sebagai pelengkap gambar. Didalam etiket

biasanya tercantum: nama penggambar, nama pemeriksa gambar, nama instansi

yang mengeluarkan/menerbitkan rancangan gambar tersebut, nomor gambar kerja,

tahun pembuatan gambar, skala dari gambar kerja, ukuran dari kertas gambar,

satuan ukuran yang digunakan, lambang proyeksi yang digunakan, Judul gambar,

kebutuhan material beserta jumlah, jenis dan ukurannya dan berbagai data yang

diperlukan sebagai pelengkap. Berikut contoh jenis etiket yang sering kita jumpai

dalam gambar teknik:

Page 38: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

24

24

Gambar 2.1 Macam-Macam Etiket Gambar

(Sumber: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum, 2004:28)

E. Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik (2013: 30) hasil belajar adalah bukti

seseorang setelah belajar berupa perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Menurut Benyamin S Bloom (1956:7) hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, dan ranah

Page 39: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

25

25

psikomotorik setelah menerima pembelajaran. Berikut adalah pemaparan

hasil belajar ranah kognitif, dan psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan

memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual

dan ketrampilan. Selanjutnya, Anderson dan Krathwohl dalam Ella

Yulaelawati (2004: 72) menelaah taksonomi sebelumnya oleh Benyamin S

Bloom agar lebih terkait dengan teori belajar yang relevan saat ini. Pada

tahun 2001 mereka menggabungkan dimensi kognitif dengan pengetahuan.

Perbaikan Anderson dan Krathwohl menggabungkan jenis pengetahuan yang

akan dipelajari (dimensi pengetahuan/substansi) dan proses yang digunakan

untuk belajar (kognitif). Sehingga menghasilkan teori ranah kognitif baru

yang sudah direvisi. Berikut adalah jenjang ranah kognitif revisi (Anderson

dan Krathwohl, 2010: 44).

a. Mengingat

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menggali dan mengingat

peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi,

prinsip dasar, dan informasi yang telah diterima sebelumnya.

b. Memahami

Jenjang ini merupakan kemampuan mengkonstruk makna dari materi

pembelajaran, termsauk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh

guru.

Page 40: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

26

26

c. Mengaplikasikan

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menerapkan dan

menggunakan dan menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori

dan informasi yang telah dipelajari ke dalam keadaan tertentu.

d. Menganalisis

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk memecah-mecah materi

menjadi bagian penelitinya dan menentukan hubungan-hubungan

antarbagian itu dan hubungan antara bagian tersebut dan keseluruhan

struktur atau tujuan.

e. Mengevaluasi

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan

berdasarkan kriteria atau standar.

f. Mencipta

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk memadukan bagian bagian

untuk membentuk sesuatu yang berhubungan atau untuk membuat suatu

produk yang orisinal.

2. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor meliputi keterampilan dan kemampuan bertindak.

Anita Harrow dalam Ella Yulaelawati (2004:63) ranah psikomotor dimulai

dengan gerakan refleks yang sederhana pada tingkatan rendah ke gerakan

syaraf otot yang lebih kompleks ke tingkatan tertinggi. Berikut Jenjang ranah

psikomotorik menurut Dave (1967) dalam Chijioke (2013:21).

Page 41: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

27

27

a. Meniru (Imitation)

Jenjang ini merupakan kemampuan menirukan pola perilaku yang

telah diamati dari orang lain.

b. Menggunakan

Jenjang ini merupakan kemampuan melakukan tindakan tertentu

dengan mengikuti petunjuk dan berlatih tanpa bantuan visual dari orang

lain.

c. Ketepatan (Precision)

Jenjang ini merupakan kemampuan bekerja dengan cepat dan tepat

dengan sedikit kesalahan tanpa menggunakan petunjuk visual atau

tertulis.

d. Merangkaikan (Artikulation)

Jenjang ini merupakan kemampuan menunjukan serangkaian gerakan

yang akurat, sesuai prosedur, cepat dan tepat.

e. Naturalisasi (Naturalization)

Jenjang ini merupakan kemampuan melakukan gerakan secara

sepontan atau otomatis. Memiliki performa tinggkat tinggi secara alami,

mempunyai bakat alam tanpa perlu berpikir atau belajar banyak tentang

hal itu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, dan

psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah

Page 42: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

28

28

menyelesaikan program pembelajaran melalui interaksi dengan berbagai

sumber belajar dan lingkungan belajar.

F. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends dalam

Agus Suprijono (2009:46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang

akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap

dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan

ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran tentunya memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Kardi dan

Nur dalam Trianto (2007:6), ciri-ciri tersebut yaitu:

a. Rasional teoritik yang logis dan disusun oleh para pensipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan tercapai)

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

Page 43: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

29

29

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

3. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam

usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa diantaranya adalah:

a. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Model pembelajaran kooperatif (coorperative learning) menurut Sofan

Amri & Iif Khoiru Ahmadi, (2010:67) merupakan model pengajaran

dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran.

Beberapa Tipe dari Model Pembelajaran kooperatif ini diantaranya yaitu :

1) Role Playing

2) Problem Based Intruction (PBI)

3) Mind Mapping (Peta Pikiran)

4) Change Of Pairs (Tukar Pasangan)

5) Group Investigation

6) Group to Arround (Keliling Kelompok)]

7) Snowball Throwing

8) Numbered Heads Together

9) Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Page 44: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

30

30

b. Model Pembelajaran Terpadu

Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto (2009:124) pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif

mencari, menggali, dan menemukan model yang mencoba memadukan

beberapa pokok bahasan. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan

untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-

hal yang dipelajarinya.

Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula , ada 10

macam model pembelajaran terpadu, seperti:

1) The connected model (model terhubung)

2) The webbed model (model jaring laba-laba)

3) The integrated model (model integrasi)

4) The nested model (model tersarang)

5) The fragmented model (model fragmen)

6) The sequenced model (model terurut)

7) The shared model (model terbagi)

8) The threaded model (model pasang benang)

9) The immersed model (model terbenam)

10) The networked model (model jaringan)

Page 45: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

31

31

c. Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL)

Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL) menurut Sugianto

(2009:151) dirancang untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti

meningkatkan keterampilan intelektual dan investigasi, memahami peran

orang dewasa, dan membantu siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri.

d. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition)

Menurut Steven dan Slavin dalam Nur (2000:8) CIRC yaitu sebuah

program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca

dan menulis untuk kelas-kelas sekolah dasar. Namun CIRC telah

berkembang bukan hanya dipakai pada mata pelajaran bahasa, IPS, dan

PKm tetepi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika dan IPA.

e. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

Model Missouri Mathematics Project ( MMP ) merupakan suatu program

yang di desain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan

latihan–latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-

latihan yang dimaksud yaitu lembar tugas proyek, dimana pada saat

kegiatan belajar mengajar guru memberikan tugas proyek kepada siswa

agar siswa dapat mengerjakan soal–soal tersebut dengan tujuan untuk

membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang dijelaskan oleh

Guru.

Page 46: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

32

32

G. Model Pembelajaran Direct Instruction

1. Pengertian Model Pembelajaran Direct Instruction

Menurut Menurut Arends dalam Trianto (2011:41) Model pembelajaran

Direct Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang

khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan

baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah

demi selangkah.

Direct Instruction menurut Kardi dalam Uno dan Nurdin (2011:118)

dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja

kelompok”. Direct Instruction digunakan untuk menyampaikan pelajaran

yang ditransformasikan oleh guru kepada murid.

Dari pengertian di atas, bahwa pembelajaran model Direct Instruction

adalah pembelajaran yang menggunakan bimbingan pelatihan terstruktur

selangkah demi selangkah yang berpola bertahap yang ditransformasikan dari

guru kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta

membangun pengetahuan dan keterampilan. Model pembelajaran Direct

Instruction ialah salah satu model yang cocok untuk diterapkan di dalam

pembelajaran gambar teknik, karena menekankan pada bimbingan pelatihan

yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran yang bersifat praktik secara

langsung. Dari uraian ini, peneliti memilih menggunakan model Direct

Instruction sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 47: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

33

33

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Direct Instruction

Ciri-ciri model pengajaran Direct Instruction menurut Kardi dan Nur

dalam Trianto (2009:41), sebagai berikut:

a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik

termasuk prosedur penilaian belajar.

b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.

c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar

kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Direct Instruction

Menurut Sudrajat (2011:6) model Direct Instruction memiliki kelebihan

dan kelemahan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan model

pembelajaran Direct Instruction:

Kelebihan model pembelajaran Direct Instruction:

a. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi

dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat

mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

b. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

c. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-

kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat

diungkapkan.

d. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan

pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.

Page 48: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

34

34

e. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam

waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh

siswa.

f. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai

mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang

ketertarikan dan dan antusiasme siswa.

Sedangkan kelemahan model pembelajaran Direct Instruction adalah

sebagai berikut:

a. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk

mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,

dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam

hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.

b. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan

dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan

pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara

aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan

interpersonal mereka.

d. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi

pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak

siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat

menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan

terhambat.

Page 49: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

35

35

e. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali

guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi

karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif

terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan

keingintahuan siswa.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Direct Instruction

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Direct Instruction

menurut Suprijono (2010:130) menyatakan bahwa :

a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

b. Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan.

c. Membimbing pelatihan.

d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

Sintaks Model Direct Instruction tersebut disajikan dalam 5 (lima)

tahap, seperti ditujukan tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3 Tahapan-Tahapan Model Direct Instruction Kardi & Nur

Fase Peran Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa.

Guru menjelaskan TPK, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,

mempersiapkan siswa untuk belajar.

Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan

dan keterampilan.

Guru mendemonstrasikan keterampilan

dengan benar atau menyampaikan

informasi tahap demi tahap.

Fase 3 Membimbing Pelatihan.

Guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal.

Fase 4

Page 50: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

36

36

Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik.

Mengecek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, member

umpan balik.

Fase 5 Pelatihan lanjutan.

Guru mempersiapkan kesempatan

melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus kepada situasi lebih

kompleks dan kehidupan sehari-hari.

Sumber: Kardi & Nur dalam Trianto (2011:43)

Berdasarkan tahapan Model Direct Instruction tersebut maka tahapan Model

Direct Instruction X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Kedungwuni pada mata

pelajaran gambar teknik kompetensi mengklarifikasikan huruf, angka dan etiket

gambar dapat dilihat dalam tabel 2.4.

Tabel 2.4 Tahapan-Tahapan Model Direct Instruction

Fase Peran Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa.

Guru menjelaskan TPK, informasi latar

belakang pelajaran , pentingnya pelajaran

gambar teknik kompetensi

mengklarifikasikan huruf, angka dan etiket

gambar.

Fase 2 Memberikan pretest.

Guru memberikan pretest untuk

mengetahui seberapa jauh murid

mengetahui materi pelajaran gambar teknik

kompetensi mengklarifikasikan huruf,

angka dan etiket gambar.

Fase 3 Mendemonstrasikan pengetahuan

dan keterampilan.

Guru mendemonstrasikan keterampilan

dengan benar atau menyampaikan

informasi tahap demi tahap.

Fase 4 Membimbing Pelatihan.

Guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal.

Fase 5 Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik.

Mencek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, member

umpan balik.

Fase 6 Pelatihan lanjutan.

Guru mempersiapkan kesempatan

Page 51: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

37

37

melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus kepada situasi lebih

kompleks dan kehidupan sehari-hari.

Fase 7 Memberikan posttest.

Guru memberikan posttest untuk

mengetahui hasil belajar siswa yang

menggunakan metode Direct Instruction

dengan yang menggunakan metode yang

sering digunakan di sekolah.

Slavin dalam Trianto (2011) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks

Direct Instruction, yaitu sebagai berikut:

a. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada

siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus

dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.

b. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru

mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan

keterampilan yang telah dikuasai siswa.

c. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan

materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,

mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

d. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan

mengoreksi kesalahan konsep.

Page 52: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

38

38

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih

keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau

kelompok.

f. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan

review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan

balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika

diperlukan.

g. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan

tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya

terhadap materi yang telah mereka pelajari.

H. Kerangka Berpikir

Banyak permasalahan yang terjadi di dalam kelas ketika pembelajaran

berlangsung. Di antaranya adalah perilaku seperti siswa yang malas, bosan

pelajaran gambar, mengantuk, dan sebagainya. Dari sekian banyak persoalan

dalam pembelajaran, guru dituntut dengan segala kemampuan agar siswa

mengerti terhadap materi pelajaran yang diberikan. Sedangkan mata pelajaran

gambar teknik adalah ilmu pengetahuan dalam bidang gambar, yang wajib

dipelajari oleh siswa SMK. Pentingnya siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan

gambar menggunakan langkah menggambar dengan benar. Para siswa

diharapkan dapat belajar secara aktif dan mampu menguasai menggunakan

peralatan gambar dengan baik.

Page 53: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

39

39

Dalam model Direct Instruction siswa dituntut untuk belajar dan inovatif

dalam proses pembelajaran dan diharapkan setiap siswa mengungkapakan

idenya, dan membantu siswa belajar menghormati siswa lain serta bekerja sama

satu dengan yang lainnya sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi

yang diajarkan oleh guru.

Model pembelajaran Direct Instruction merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran gambar teknik. Di dalam

pembelajaran disajikan pemahaman terlebih dahulu kepada siswa mengenai

materi pelajaran yang akan dipelajari secara menyeluruh. Suatu pelajaran yang

dimulai dengan penyampaian tujuan dan menyiapkan siswa untuk memperoleh

informasi dari guru akan membuat siswa lebih mampu menyaring informasi

dalam proses pembelajaran. Model Direct Instruction memberikan siswa latihan

melalui dua tahapan yaitu latihan terbimbing dan latihan mandiri.

Latihan yang diberikan oleh guru melalui latihan terbimbing akan membuat

siswa menjadi lebih paham dan terarah mengenai materi yang telah diajarkan

oleh guru, dengan begitu siswa pun mampu untuk menyelesaikan latihan tersebut

dengan baik. Latihan mandiri diharapkan siswa dapat dengan mudah

menyelesaikan latihan ini karena telah diberikannya pemahaman materi dan

latihan terbimbing yang dapat melatih keterampilan dan pemahaman siswa dalam

menyelesaikan latihan yang diberikan oleh guru.

Secara lebih rinci, model pembelajaran Direct Instruction mengikuti 5

langkah utama, yakni (1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. (2)

Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan. (3) Membimbing pelatihan.

Page 54: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

40

40

(4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. (5) Memberikan

kesempatan untuk latihan lanjutan.

Diterapkannya model pembelajaran Direct Instruction juga meningkatkan

kemampuan menggambar siswa lebih baik, karena adanya pelatihan terbimbing

dari guru dan juga latihan lanjutan dirumah. Guru dalam hal ini sebagai

pembimbing dituntut untuk memantau siswa secara aktif dalam memberi

bimbingan latihan yang terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

bimbingan pelatihan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar psikomotorik

siswa, yaitu bimbingan I dan bimbingan II, selanjutnya dilanjutkan adanya

latihan lanjutan, yang diharapkan akan adanya peningkatan ketuntasan pada hasil

belajar.

Berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki model pembelajaran

Direct Instruction, model pembelajaram tersebut efektif untuk diterapkan pada

mata pelajaran yang berhubungaan dengan praktek secara langsung seperti

gambar teknik, sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi

lebih baik. diharapkan kemampuan menggambar siswa dengan bimbingan model

Direct Instruction akan lebih baik dari pada siswa yang tidak diberi treatment

berupa model pembelajaran Direct Instruction.

Dari uraian diatas maka model pembelajaran Direct Instruction sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, dan psikomotorik siswa kelas

X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kedungwuni akan menjadi lebih

baik lagi.

Page 55: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

41

41

I. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian landasan teori diatas, sebagai upaya meningkatkan hasil

belajar gambar teknik siswa melalui model pembelajaran Direct Instruction pada

kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Kedungwuni, maka

dirumuskan suatu hipotesis yaitu : model pembelajaran Direct Instruction dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

Kedungwuni pada mata pelajaran gambar teknik kompetensi mengklarifikasikan

huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan.

Page 56: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan

yaitu Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction dapat meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran gambar teknik kompetensi mengklarifikasikan

huruf, angka dan etiket gambar teknik, kelas X SMK N 1 Kedungwuni.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran Direct Instruction dalam

memberikan materi berkaitan dengan gambar teknik mengingat model

pembelajran ini memungkinkan guru untuk memberikan materi tahap demi

tahap hingga siswa benar-benar mamahami materi.

2. Dalam menerapkan model pembelajaran Direct Instruction sebaiknya guru

menyusun tahapan-tahapan masalah yang akan disampaikan pada siswa agar

pembelajaran berjalan sistematis dan efektif.

Page 57: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

87

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl.(2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arend, Richardl. 1997. Calsrom Intructional Management. Dalam Trianto. 2011.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta

Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum. 2004. Dasar - Dasar Gambar Teknik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R.

(1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Handbook 1 Cognitive Domain. New York: David

McKay.

Chijioke, Okwelle. 2 0 1 3 . Appraisal Of Theoretical Models Of Psychomotor Skills And Applications To Technical Vocational Education And Training (Tvet) System In Nigeria. Diakses dari

http://www.arabianjbmr.com/pdfs/RD_VOL_1_6/3.pdf. Pada tanggal 3

Desember 2015

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori – teori Belajar. Jakarta. Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Gino, H. J., dkk. 1998. Belajar Pembelajaran I. Surakarta: FKIP UNS

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bandung: Bumi Aksara

_______, ______. 2013. Proses Belajar mengejar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo

Makmun, A.S. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.

Page 58: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

88

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhammad Nisfiannoor. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial.

Salemba Humatika. Jakarta.2009. Hal. 4

Nur, M dan Kardi, S. 2000. Pengajaran Langsung. Pusdat Sains dan Matematika

Sekolah Program Pasca Sarjana. UNESA.

Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD, Jakarta: Depdiknas

Sato, G. Takeshi dan N. Sugiarto Hartanto. (2013). Menggambar Mesin Menurut

Standar ISO. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta

_______. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algensindo

_______, ____. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad, 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Diakses dari akhmadsudrajat.wordpress.com pada tanggal 16 Februari

2016

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: Panitia

Sertifikasi

Sugandi, Achmad, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP

PRESS.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:

Bandung.

________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2010.Cooperative Learning.Yogjakarta: Pustaka Belajar

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: balai pustaka

Page 59: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT …lib.unnes.ac.id/30746/1/5101410018.pdf · Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1

89

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Beroriantasi Konstrutivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

______. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

______. 2010. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Ed ke-4.

Jakarta: Kencana

______, 2011, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi Dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Jakarta : Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara

___, ______, dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Sinar Grafika Offset

Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetisi Laboratorium. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan

Aplikasi, Bandung: Pakaraya Pustaka

Zakiah Daradjat, et al, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Edisi II Cet. II;

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001, hlm. 137.