Top Banner
Pengertian tsunami dan mitigasi bencana alam tsunami Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Gempa yang terjadi di Aceh dan Sumut mencapai 9,3 skala Richter. Jadi, tsunami memang identik dengan gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan. Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam) atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata- rata,tapi bisa juga mencapai 30 eter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit. Kalau gelombang ombak datang, kita nyaris tidak sempat melarikan diri. Sedemikian besar dan cepatnya, gelombang ombak ini dapat melintasi lautan luas, termasuk Lautan Pasifik. Jadi, gelombang tsunami yang terjadi di Pulau Sumatra mencapai India, Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara di Asia Timur dengan kekuatan yangsama. Memang tidak semua tsunami bersifat mematikan, ada juga yang kecil atau bersifat lokal. Tsunami yang besar dapat menghancurkan sebuah kota.
14

Pengertian Tsunami Dan Mitigasi Bencana Alam Tsunami

Nov 10, 2015

Download

Documents

MasteinJustien

Keperawatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pengertian tsunami dan mitigasi bencana alam tsunami

Tsunamiadalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Gempa yang terjadi di Aceh dan Sumut mencapai 9,3 skala Richter. Jadi, tsunami memang identik dengan gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan. Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam) atausamadengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata,tapibisa juga mencapai 30eter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit.Kalau gelombang ombak datang, kita nyaris tidak sempat melarikan diri. Sedemikian besar dan cepatnya, gelombang ombak ini dapat melintasi lautan luas, termasuk Lautan Pasifik. Jadi, gelombang tsunami yang terjadi di PulauSumatramencapaiIndia, Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara di Asia Timur dengan kekuatan yangsama. Memang tidak semua tsunami bersifat mematikan, ada juga yang kecil atau bersifat lokal. Tsunami yang besar dapat menghancurkan sebuah kota.

ProsesTerjadinya Tsunami

Mitigasi Bencana Alam Tsunami

Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan perlu sekali pemahaman,pengetahuan dan informasi terhadap gempa bumi dan tsunami beserta dampaknya untuk kehidupan agar bias menambah pemahaman dan membantu meminimalkan dampak korban serta kerugian bila peristiwa tersebut tersebut terjadi.Menurut kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Doni Gusrizal semakin kita mengenali gempa bumi dan tsunami serta cara-cara menyelamatkan diri akan menjadikan kita selalu siap siaga bila gempa terjadi. Saat ini konsentrasi tempat tinggal penduduk yang berjarak kurang 5 Km dari bibir pantai dan ketinggian kurang dari 10 M , maka apabila terjadi tsunami maka diperkirakan sebanyak 121 kampung dengan 161.436 jiwa pesisir selatan merupakan wilayah pemukiman yang rawan bencana tsunami.Pemerintah Kabupaten Pesisir selatan telah melakukan sosialisasi kepada warga , baik secara lisan maupun dengan memberikan buku saku tentang gempa bumi dan tsunami serta bentuk pemberitahuan lainnya. Sementara,Pemkab juga telah melakukkan pembuatan titik jalur evakuasi tsunami pada beberapa tempat serta kerja sama dengan lembaga-lembaga peduli bencana. (07)(07)Untuk mengurangi kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh tsunami,maka daerah pesisir pantai perlu mendapatkan perlindungan. Namun perlindungan secara fisik hamper tidak mungkin untuk dilakukan karena akan memerlukan biaya yang sangat besar . konstruksi pelindung hanya akan berfungsi secara efektif untuk melindungi teluk yang mempunyai mulut tidak terlalu lebar. Konstruksi pelindung harus kuat untuk menerima tekanan gelombang tsunami ,disamping cukup tinggi untuk menghindarkan limpasan gelombang. Cara yang lebih efektif adalah dengan melatih penduduk dalam menghadapi tsunami dan menghindarkan pembangunan konstruksi di daerah yang sering diserang tsunami. Berikut ini tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko bencana alam tsunami :1. Membuat system peringatan dini.2. Relokasi daerah pemukiman yang rawan tinggi terhadap ancaman tsunami.3. Edukasi kepada masyarakat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tsunami,misalnya tanda-tanda kedatangan tsunami dan cara-cara penyelamatan diri,sehingga masyarakat siap dan tanggap apabila suatu saat tsunami dating secara tiba-tiba.4. Membuat jalan atau lintasan untuk menyelamatkan diri dari tsunami.5. Menanami daerah pantai dengan tanaman yang secara efektif dapat menyerap energy gelombang (mangrove)6. Membiarkan lapangan terbuka untuk menyerap energy tsunami.7. Membuat dike ataupun breakwater di daerah yang memungkinkan.Tips menghadapi Tsunami di daratanA. Jika berada di pantai atau di dekat lautan dan merasakan adanya gempa bumi yang besar,segera ,menyelamatkan diri ke daerah/tempat yang lebih tinggi .tidak perlu menunggu sampai peringatan tsunami diumumkan.B. Tetap tenang dan tidak panic,ikuti petunjuk jalur penyelamatan / evakuasi.C. Mengikuti instruksi/petunjuk dari pejabat/petugas yang berwenang.D. Jika berada di rumah,pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui adanya ancaman bahaya ini dan segera pergi menuju ke tempat yang aman.E. Jika berada di hotel atau gedung tinggi yang terletak di tempat yang rendah,segera berlari ke bagian atas hotel/gedung

Sistem Peringatan Dini Tsunami Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah sebuah system yang di rancang untuk mendeteksi tsunami dan kemudian memberikan peringatan untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. System ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang terancam agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin. Terdapat dua jenis SPD tsunami yaitu SPD tsunami INTERNASIONAL dan SPD tsunami REGIONAL. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 hingga 1.000 km / jam (sekitar 0,14 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka. Sedangkan gempa bumi dapat di deteksi dengan segera karena getaran gempa memiliki kecepatan sekitar 4 KM per detik ( 14.400 km / jam). Getaran gempa yang lebih cepat di deteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami,sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang terancam bahaya,akan tetapi sebuah model yang dapat secara tepat menghitung kemungkinan tsunami akibat gempa bumi ditemukan,peringatan dini yang diberikan berdasarkan perhitungan gelombang tsunami harus dipantau langsung diperairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai dengan menggunakan sensor dasar lau secara real time. Perekam tekanan dasar yang menggunakan buoy sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang yang tidak dapat dilihat oleh pengamat manusia pada laut dala. System sederhana yang pertama kali digunakan untuk memberikan peringatan awal akan terjadinya tsunami pernah dicoba di Hawaii pada tahun 1920-an. Kemudian system yang lebih canggih dikembangkan lagi setelah terjadinya tsunami besar pada tanggal 1 april 1946 dan 23 Mei 1960. Amerika serikat membuat Pasific Tsunami Warning Center (PTWC) pada tahun 1949 dan menghubungkannya ke jaringan data dan peringatan internasional pada tahun 1965. Salah satu system untuk menyediakan peringatan dini tsunami (CREST Project) dipasang dipantai barat Amerika Serikat,Alaska. Dan Hawaii oleh USGS , NOAA,dan Pasific Northwest Seismograph Network,serta oleh tiga jaringan seismic universitas. Hingga saat ini,system prediksi tsunami masih merupakan ilmu yang tidak sempurna,dalam arti belum dapat sepenuhnya mendeteksi kejadian tsunami. Episenter dari sebuah gempa bawah laut dan kemungkinan kejadian tsunami dapat cepat dihitung. Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan seberapa besar perpindahan masa air yang terjadi. Walaupun begitu karena factor alamiah yang sering tak termodelkan dan tak terduga sering terjadi peringatan palsu.

Gelombang Tsunami yang terjadi akibat deformasi di dasar laut memiliki karakteristik sebagai berikut :

Memiliki panjang gelombang sekitar 100-200 km atau lebih.

Memiliki periode 10-60 menit

Kecepatan perambatan gelombang bergantung pada kedalaman dasar laut

Lokasi episenter terletak di laut

Kedalaman pusat gempa relative dangkal, kurang dari 70 km

Memiliki magnitude besar M > 7.0 SR

Mekanisme pensesarannya adalah sesar naik (thrusthing fault) dan sesar turun (normal fault).Potensi Tsunami di Indonesia

Wilayah rawan bencana tsunami di Indonesia antara lain : nanggroe aceh Darussalam,Sumatra utara , Sumatra barat , Bengkulu , lampung, banten , jawa barat (bagian selatan & tengah) , jawa timur bagian selatan , bali , NTB , NTT , sulawesi utara , sulawesi tengah , Sulawesi selatan , Maluku utara ,maluku selatan, biak dan yapen (papua/irian) , Balikpapan dan sekurau (kalimantan timur) , palu ( Sulawesi tengah ) , talaud (Sulawesi utara dan kendari (Sulawesi tenggara). Beberapa bencana Alam Tsunami Di dunia

Jepang,3 Maret 1933: Gempa berpusat di Sanriku Pulau Honshu,dengan kekuatan mencapai 8,3 SR,diikuti oleh tsunami yang menyebabkan lebih dari 3.000 korban jiwa.

Uni Soviet,4 November 1952 : gempa terjadi di Semenanjung Kamachatka dengan kekuatan mencapai 9,0 dan menyebabkan tsunami yang cukup dahsyat. Gelombang tsunami melintasi Pasifik hingga Cile dan Peru. Lebih dari 2.300 orang meninggal .

Chile,21-30 Mei 1960 : Gempa berkekuatan 9,5 disusul bencana tsunami yang menerjang sejumlah Negara-negara di kawasan laut pasifik termasuk filiphina dan Jepang. Di Chile,korban tewas mencapai 5.700 jiwa,61 jiwa di Hawaii dan 130 jiwa di Jepang

Filipina,17 Agustus 1976 : Gempa berkekuatan 7,9 menyebabkan tsunami yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.Tsunami menghancurkan hamper seluruh wilayah Moro, dan Kota pegadaian.

Indonesia,12 Desember 1992 : Gempa berkekuatan 7,5 memicu gelombang tsunami dan menyapu pemukiman di pesisir pantai flores. Tsunami tersebut menewaskan setidaknya 2.100 jiwa,500 orang dinyatakan hilang,447 orang luka-luka dan 5.000 orang mengungsi. Gempa tersebut sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah,113 sekolah,90 tempat ibadah,dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini adalah kabupaten sikka,kabupaten ngada,kabupaten ende, dan kabupaten flores timur.

Papua Nugini,17 Juli 1998 : setelah diterjang dua kali gempa dengan kekuatan 7,0 , gelombang tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apapun hingga jarak 30 km dari garis pantai utara. Berdasarkan data resmi dari pemerintah sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas ditaksir mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah setempat menyebutkan korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.

Turki, 17 agustus 1999 : gempa berkekuatan 7,6 melanda kawasan utara-barat dan pusat Negara tersebut,menyebabkan bencana tsunami.

Asia 26 desember 2004 : gempa berkekuatan 9,3 terjadi di samudra hindia,lepas pantai barat aceh dengan kedalaman mencapai 10 km . memicu tsunami di sejumlah kawasan asia dan dua negara afrika. Disebut-sebut sebagai gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam aceh,Sumatra utara, pantai barat semenanjung Malaysia,Thailand ,pantai timur india,srilangka, bahkan sampai pantai timur afrika . korban mencapai sekitar 250.000 orang tewas di 8 negara. Nanggroe aceh Darussalam,sri langka,india,dan Thailand merupakan Negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kawasan pasifik,30 september 2009 : terjadi dua kali gempa dengan kekuatan masing-masing mencapai 8,1 dan 8,o SK dalam waktu yang hamper bersamaan. Kondisi ini memicu terjadinya tsunami yang menerjang kawasan Samoa dan tonga. Tinggi gelombang tsunami mencapai 5 meter. Korban tewas mencapai 192 orang.

Chile , 28 februari 2010 : gempa dengan kekuatan 8,8 disusul tsunami telah menewaskan lebih dari 800 orang dan menyebabkan 2 juta orang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban terbanyak adalah mereka yang tinggal di kawasan pesisir .