PowerPoint Presentation
BAB II: STUDY PUSTAKA2.1.1. DEFINISI MIXED USE MENURUT PARA
TOKOH :Mixed Use Building adalah salah satu berusaha menyatukan
berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota
(luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai
ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana
semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi
yang kuat (dikembangkan dari Meyer, 1983)Mixed Use Building adalah
penggabungan dua masa bangunan atau lebih ke dalam satu wadah
dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain
seperti: kantor, tempat perbelanjaan, hotel, atau perumahan
(Sumber: R. Michael Hampton,"One Dozen Apartments & Townhomes:
A Cos Analysis", NAHB Builder's Show l997)Mixed Use Building adalah
penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam
bangunan. (dimitri procos,mixed land from revival too
innovation,strouds burg, pennsylvania: dowdin hutchinson &
ross.inc, 1976,piX)Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana
terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, apartment dan
perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan
lainnya.(dydley H.william, Encyclopedia of america, USA : Mc. Graw
Hill)
2.1.2. SEJARAH MIXED USE :Sejarah perkotaan memiliki banyak
contoh mengenai mixed use building yang sedang dipelajari sekarang
ini. Kota-kota bersejarah di Yunani dan Roma serta kota-kota di
Itali, Perancis, dan Inggris merupakan contoh perkotaan di jaman
medieval yang dikelilingi tembok tinggi. Perkotaan tersebut
memiliki kepadatan yang tinggi dan memiliki fungsi pemerintahan,
komersil, dan pemukiman yang terintegrasi.Tren dan pola
pengembangan kota berubah secara radikal di abad ke-20. Perubahan
ini telah menghasilkan konteks baru dalam pendekatan perencanaan
dan pengembangan, serta menciptakan jenis baru dalam perkembangan
fungsi campur beserta lingkungan yang belum pernah ada
sebelumnya.
Di Indonesia, salah satu kawasan mixed use building yang ada di
Jakarta adalah Senayan City, yang menggabungkan pusat perbelanjaan
5 lantai, perkantoran 21 lantai, apartemen 23 lantai, dan hotel
bintang lima 22 lantai. Keempat fungsi bangunan menyatu dalam satu
kawasan yang dihubungkan oleh sebuah podium yang digunakan sebagai
pusat perbelanjaan, sehingga terlihat seperti massa bangunan yang
utuh.
2.1.3. KARAKTERISTIK MIXED USE :Kawasan mixed use memiliki
karakteristik point-point berikut ini (SCHWANKE ET AL, 2003:4 )
:Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan
tersebutTerdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional
terhadap fungsi-fungsi yang terdapat didalamnyaHubungan yang
relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan
hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.Kehadiran
pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.
2.1.4 .CIRI-CIRI MIXED USE :Mewadahi 2 fungsi urban atau 1ebih
misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian, hotel, dan
entertainment! cultural! recreation.Terjadi integrasi dan sinergi
fungsionalTerdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing
fungsi bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi
tersebut.
2.1.5. MANFAAT MIXED USE :Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada
bangunan superblok, memberikan kemudahan bagi
pengunjunguya.Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan
fasilitas yang direncanakan dengan matang pada suatu kawasan yang
luas memungkinkan diadakannya rancangan yang baik termasuk
perbaikan rancangan kualitas lingkungan.Efisiensi pergerakan.
Dengan pengelompokan berbagai fungsi dan aktivitas dalam suatu
superblok berarti terdapat efisiensi pergerakkan bagi pengguna
bangunan tersebut.PERANCANGAN SEMESTER VSEMESTER GENAPTA.
2015-2016TOPIK PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN OLEH:ANGGITA INDAH A.
41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.1. STUDY PUSTAKAVitalitas dan
generator pertumbuhan. Pembangunan superblok pada salah satu bagian
kota berpotensi meningkatkan pertumbuhan kawasan sekitarnya sebagai
respon terhadap kebutuhan layanan bagi para pengguna bangunan
tersebut.Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai
fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat mengefisienkan dana
pembangunan misalnya dengan efisiensi dana pembangunan
infrastrnktur.Menghambat perluasan kota. Superblok dapat
diasumsikan sebagai pertumbuhan kota secara vertical, karenannya
pembangunan superblok dapat meminimalkan perluasan kota secara
horisontal.Integrasi sistem-sistem. Sesuasi persyaratan sebuah
superblok, pengembanganfungsi-fungsi di dalamnya harus dirancang
secara terintegrasi, saling menguntungkan antar fungsi. Integrasi
ini dapat merupakan sisbiosis mutualisme antar fungsi.
2.1.6. POSITIF MIXED USE :Mendorong tumbuhnya kegiatan yang
beragam secara terpadu dalam suatu wadah secara memadaiMenghasilkan
sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien dan
ekonomisMemberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan
bangunan dan lingkunganPengkonsentrasian kegiatan Penyediaan
fasilitas dan infrastruktur kota efisien karena terpusat dalam satu
kawasanPendistribusian servis dan barang lebih merata kepada
masyarakatVitalitas sosial - ekonomi naik
2.1.7. NEGATIF MIXED USEKualitas hidup masa depan masih
diperdebatkan, karena ragam sosial-budaya masyarakat Indonesia yang
pluralis dan belum tenutu akan menerima konsep iniPembangunan
berbiaya tinggi jika strategi pembangunan kotanya benar-benar
baruAdanya pengurangan kualitas kesehatan masyarakatKondisinya
lebih memiliki kepadatan yang tinggi atau overcrowdedKondisi
politik Indonesia yang belum stabil memberikan kekhawatiran untuk
menjadikan konflik antar masyarakat.Terjadinya ruang-ruang mati.
Berkembangnya Mixed Use Building dengan kelengkapan berbagai
fungsi, fasilitas dan aktivitas untuk melayani penduduk suatu kota
dapat mengakibatkan matinya ruang-ruang dalam kota yang
lain.Menghilangnya sense of identity. Penghilangan ruang kota
berpotensi menghilangkan sense of identity dari kota tersebut. Hal
ini disebabkan terutama karena hilangnya ruang-ruang kota yang
merupakan pentas aktivitas dan budaya masyarakat kota tersebut.
2.1.8. KONSEP PENGEMBANGAN MIXED USEpermasalahan perkotaan yang
kerap muncul dalam hal pengembangan MIXED USE yaitu :Keterbatasan
Lahan & Nilai Lahan (Sistem Pertanahan & Harga
Patokan)Keterbatasan Sumber Daya (Alam, Manusia, Buatan )Peraturan
(Pertanahan, Zoning Regulation)Tata Nilai Perkotaan (Keteraturan
dan Ketertiban)UrbanisasiPenyediaan Prasarana Dasar (Air, Listrik,
rumah)Jumlah Penduduk Yang Besar
Konsep yang dapat menjadi daya tarik:Posisi dan lokasi proyek
akan menentukan besarnya profit yang akan dihasilkan.Keberadaan
Infrastuktur harus efisienAdanya akses pedestrian yang ideal antar
komponenAdanya keterkaitan antara bangunan dengan lingkungan.Adanya
Keterkaitan antara proyek sejenis di lingkungan sekitarMenciptakan
massing untuk memperoleh maximal interestPerhatikan dengan seksama
pentahapan konstruksiPenggunaan bersama fasilitasPengelolaan proses
perancangan harus efisien dan professionalPERANCANGAN SEMESTER
VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN
OLEH:ANGGITA INDAH A. 41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.2. PUSAT
PERBELANJAAN2.2.1. DEFINISI PUSAT PERBELANJAAN:Pusat perbelanjaan
(Shopping Centre) merupakan tempat perdagangan eceran atau retail
yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.Hal ini
dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan dibawah ini. Menurut
Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh, definisi
pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari
beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba
ada,toko grosir dan tempat parkir. (1991 : 121).
2.2.2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN :Sejarah
perkembangan pusatperbelanjaandi mulai pada abad pertengahan.Pada
waktu itu orang melakukan jual beli di bawah pohon yang membentuk
suatu deretan atau garis memanjang.Karena jumlah penduduk semakin
bertambah, maka kualitas dan kuantitas barang yang diperdagangkan
juga semakin meningkat.Akibat dari hal tersebut bertambah luasnya
tempattempat yang menjadi tempat perbelanjaan.Perkembangan fisik
tempat-tempat tersebut menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat pada masa itu.Jalan-jalan yang semula hanya diteduhi
oleh pohon-pohon yang berderet lalu berubah menjadi suatu jalan
dengan gedung-gedung disebelah kanan dan kirinya. Perkembangan
fisik ini dapat dilihat pada pusat perdagangan di Cologne, Jerman
Barat, yang menutup suatu jalan untuk kegiatan berbelanja, sehingga
orang dapat berbelanja dengan berjalan kaki tanpa adanya gangguan
dari kendaraan. Di sini terlihat bahwa perkembangan tingkat
ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh pada urban
design-nya.2.2.3. KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN :a. Berdasarkan
Aspek PerkotaanNeighborhood Centre (Pusat Perbelanjaan Lokal)
Melayani kebutuhan sehari-hari yang meliputi supermarket dan
toko-toko yang luas.Lantai penjualan (Gross Leasable Area /GLA)
antara 30.000-100.000 square feet (2787-9290 m2).Jangkauan
pelayanan antara 5.000-40.000 jiwa penduduk (skala lingkup).Unit
terbesar berupa supermarket, dan luas site yang dibutuhkan antara
3-10 Ha.Community Centre (Pusat Perbelanjaan Distrik) Melayani
jenisbarang yang lebih luas, meliputi Department Store, Variety
Store, Shop Unit dengan GLA antara 100.000-300.000 square feet
(9290-27.870 m2). Jangkauan pelayanan antara 40.000- 150.000 jiwa
penduduk.Unit penjualan berupa Junior Department Store,
Supermarket, dan toko-toko. Luas site yang diperlukan antara 10-30
Ha.Main Centre / Regional Centre (Pusat Perbelanjaan Regional)
Pusat perbelanjaan dengan skala kota yang memiliki jangkauan
pelayanan diatas 150.000 jiwa penduduk, dengan fasilitas-fasilitas
meliputi pasar, toko, bioskop, dan bank yang terletak pada tempat
strategis dan bergabung dengan perkantoran, tempat rekreasi dan
kesenian. Luas lantai penjualan / GLA antara 300.000-1.000.000
squarefeet (27.870-92.900 m2).Pusat perbelanjaan tersebut terdiri
atas dua atau lebih Department Store dan berbagai jenis
toko.b.Berdasarkan Cara PelayananShopping Existing Personal
Services Pembeli dilayani langsung oleh para pelayan.Setelah
transaksi, pelayan langsung meminta pembayaran dan membungkus
barang tersebut.Self Selection Pembeli dapat memilih dan membeli
barang-barang, kemudian mengumpulkan ke pelayan dan meminta bon
pembayaran, lalu ke kasir untuk membayar dan mengambil barang.Self
Services Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang yang
dibutuhkan, kemudian diletakkan pada keranjang / kereta dorong yang
telah disediakan, lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran
dan pembungkusan.c. Berdasarkan Bentuk FisikSelf Services Pembeli
dapat memilih dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan, kemudian
diletakkan pada keranjang / kereta dorong yang telah disediakan,
lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran dan
pembungkusanShopping Street Toko-toko berderet di kedua sisi jalan,
dengan pencapaian langsung dari jalan utama.Shopping Precint
Toko-toko yang membentuk sebuah lingkaran yang bebas dari
kendaraan, dan khusus untuk pejalan kaki.Department Store Kumpulan
beberapa toko yang berada di bawah satu atap bangunan.Supermarket
Toko dengan ruangan yang luas dan menjual bermacam-macam barang
yang diatur secara berkelompok dengan sistem self service.Shopping
Centre Bangunan atau kompleks pertokoan yang terdiri dari stan-stan
toko yang disewakan atau dijual.Shopping Mall Bangunan atau
kompleks pertokoan yang memilih sistem selasar atau satu koridor
utama disepanjang toko-toko yang menerus.PERANCANGAN SEMESTER
VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN
OLEH:ANGGITA INDAH A. 41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. STd.
Berdasarkan Luas dan Macam-Macam Full Mall Full mall terbentuk oleh
sebuah jalan, di mana jalan tersebut sebelumnya digunakan untuk
lalu lintas kendaraan, kemudian diperbaharui menjadi jalur pejalan
kaki, plaza (alun-alun) yang dilengkapi paving, pohon-pohon,
bangku-bangku, pencahayaan dan fasilitas-fasilitas baru lainnya
seperti patung dan air mancur.Transit Mall Transit mall atau
transit way dikembangkan dengan memindahkan lalu lintas mobil
pribadi dan truk ke jalur lain dan hanya mengijinkan angkutan umum
seperti bus dan taksi. Area parkir 5 Ibid 616 direncanakan
tersendiri dan menghindari sistem parkir pada jalan (on-street
parking), jalur pejalan kaki diperlebar dan dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas seperti : paving, bangku, pohon-pohon,
pencahayaan, patung, air mancur dan lain-lain. Transit mall telah
dibangun di kota-kota dengan rata-rata ukurannya lebih besar dari
full mall maupun semi mall.Semi Mall Semi mall lebih menekankan
pada pejalan kaki, oleh karena itu areanya diperluas dan
melengkapinya dengan pohon-pohon dan tanaman, bangku-bangku,
pencahayaan dan fasilitas buatan lainnya.Sedangkan jalur kendaraan
dan area parkir dikurangi.
2.2.4. BENTUK PUSAT PERBELANJAAN:Pusat perbelanjaan terbukaSemua
jalan yang direncanakan mengutamakan kenyamanan pejalan kaki,
letaknya dapat di pusat kota, sistem penghawaannya dengan sistem
penghawaan alami. Pusat perbelanjaanterbuka cocok untuk daerah
beriklim sedang.Berjalan-jalan di dalamnya menjadi suatu
keistimewaan tersendiri dan lebih menghemat energi.Pusat
perbelanjaanKompositPusat perbelanjaandengan bagian yang terbuka
dan tertutup.Bagian yang tertutup diletakkan di tengah sebagai
pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke
pusat perbelanjaan.Pusat perbelanjaan tertutupPusat
perbelanjaantertutup adalah mal dengan pelingkup atap.Keuntungannya
berupa kenyamanan dengan kontrol iklim, dan kerugiannya adalah
biaya menjadi sangat mahal dan terkesan menjadi kurang luas
2.2.6 .KARAKTERISTIK PUSAT PERBELANJAAN :Adanya variasi
kegiatan, dengan pola umum, convinience shopping, comparismshopping
(membandingkan harga barang dengan pusat perbelanjaan lain sebelum
membeli).Kegiatan berlangsung terus menerus, tidak menetap.Beban
kegiatan relatif sama pada setiap waktu.Pelaku kegiatan : individu,
small group.PERANCANGAN SEMESTER VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK
PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN OLEH:ANGGITA INDAH A.
41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.3. KANTOR2.3.1. DEFINISI KANTOR
MENURUT PARA TOKOH:Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor,
adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau
perusahaan yang dijalankan secara rutin.Menurut (Poerwodarminta
176) : Balai/gedung tempat menulis atau mengurus suatu
pekerjaan.Menurut Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu
badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif (tata
usaha) yang dapat dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang
Gie 105) Kantor di rumah tempat tinggal/di daerah perumahan: Wadah
guna menampung segala kegiatan atau pekerjaan administrasi (tata
usaha) yang berlokasi/bertempat di bangunan tempat manusia.
2.3.2. TIPE BANGUNANHigh rise building (bangunan dengan lantai
lebih dari 20 lantai)Middle rise building (bangunan 4 lantai sampai
dengan 20 lantai)Low rise building (bangunan 1 lantai sampai dengan
3 lantai)Garden office/office park (bangunan 1 sampai 5 lantai
dengan lansekap yang ekstensif).
2.3.3. KLASIFIKASI KANTORSecara garis besar, menurut L. Manaseh
dan R.Cunliffe, jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 jenis,
yaitu:Commercial officeJenis perkantoran yang termasuk golongan ini
adalah perkantoran (untuk toko, disewakan), perusahaan (trading
company), asuransi dan transportasi.Industrial officeJenis
perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan
pabriknya. Professional officeJenis perkantoran ini tidak dipakai
dalam waktu yang panjang dan merupakan perkantoran yang jumlah
modal yang digunakan relatif kecil.Institutional/ Governmental
officeJenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam
bentuk lembaga yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh.
Biasanaya digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.
a. Berdasarkan kelasnya, gedung perkantoran dibedakan menjadi
beberapa kelas, antara lain:Kelas Premium Dengan luas gedung
minimal 20.000 m2 serta terletak di Central Business DistrictKelas
A Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat
bisnis.Kelas BDengan luas berapa saja dan terletak dilokasai mana
saja namun memiliki kualitas material yang baik dan cukup
modernDilihat dari segi kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam
hal luas gedung perkantoran, lokasi, fasilitas serta kualitas
material bangunan yang digunakan.
b. Berdasarkan kepemilikannya, gedung perkantoran terbagi
menjadi 2 macam yaitu:Gedung perkantoran sewaPada tipe gedung
perkantoran sewa, yang disewakan adalah besaran atau luasan
tertentu dari gedung perkantoran tersebut. Penyewaan dilakukan
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati bersama. Biaya yang
harus dikeluarkan bagi penyewa adalah biaya sewa dan service charge
kepada pengelola yang biasanya dihitung berdasarkan luas ruangan
yang disewa dan dibayar per bulan.Gedung perkantoran Strata Title
(milik)Pada tipe gedung perkantoran Strata Title (milik), ruang
bangunan gedung perkantoran dapat dimiliki seperti rumah tinggal
ataupun apartemen strata title. Namun pemiliknya harus tetap
membayar service charge per bulan sebagai biaya perawatan dan
pemeliharaan gedung.
c. Berdasarkan tujuan usaha dan lingkungan suasana kerja:Kantor
administrasi pemerintah. Kantor administrasi perusahaan. Kantor
administrasi sosial.
d. Berdasarkan hirarki Kantor pusat. Kantor cabang. Kantor
perwakilanPERANCANGAN SEMESTER VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK
PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN OLEH:ANGGITA INDAH A.
41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.3.4. KARAKTERISTIK GEDUNG
PERKANTORAN :Dekat dengan gedung perkantoran umumDilalui oleh
kendaraan umumMerupakan pusat kegiatan finansialDekat dengan gedung
pemerintahan
2.3.5. KRITERIA KANTORFlexibilitas ruangDipengaruhi oleh model
dan bentuk bangunan yang memberikan kemudahan bagi penghuni untuk
membentuk ruangan menurut selera dan tak membatasi ruang geraknya.
Tingkat hunianSemakin tinggi tingkat hunian maka pendapatan dan
keuntungan semakin besar selain itu tingkat hunian yang tinggi juga
meningkatkan image pada sebuah gedung perkantoran.Harga sewaHarus
sesuai dengan keadaan pasar permintaan, dapat bersaing dan tak
berada di bawah harga pasar yang ada. biasanya untuk harga sewa di
hitung per-meter persegi.Service chargePenentuan service charges
yang murah belum tentu efektif bagi penghuni ruang kantor, karena
penghuni ruang kantor mengharapkan tingkat pelayanan yang
memuaskan. Biasanya biaya jasa ini sangat ditentukan oleh besarnya
biaya operasional di gedung perkantoran itu dan dihitung permeter
persegi.Citra/imageSebuah perkantoran yang telah memiliki nama
besar di masyarakat baik dalam bentuk bentuk fisik, fasilitas
bangunan, tingkat pelayanan, maupun kelebihan lain yang dimiliki
akan lebih mudah menarik pengunjung.
2.3.6. JENIS RUANG KANTORRuang Utama Ruang utama harus
mempermudah individu untuk berkonsentrasi, dan kelompok untuk
berinteraksi. Terdiri dari: Ruang untuk bekerja sendiri , dimana
kerahasiaan sangat penting, terhindar dari pencurian
informasi.WorksationWorkstation menyediakan tempat bagi para
pekerja, perabotan, dan peralatan. Ruang yang dimaksud adalah untuk
membawa tugas-tugas, akses langsung untuk penyimpanan, dan
kebebasan bergerak. Ruang Transisi Penerapannya pada ruang yang
hanya terdiri dari satu meja yang dipakai bersama-sama, misalnya
oleh para sales yang bekerja free-lance, jadi hanya datang sesekali
saja. Keperluan fisik untuk telepon, komputer dan paper workRuang
Privat Dalam sejarahnya, kantor personal disediakan untuk semua
level pada susunan hirarki manajemen yang tentunya menyediakan
tempat yang privat untuk bekerja, dan disesuaikan menurut
jabatannya.Ruang Kelompok Adalah tempat dimana orang bertemu untuk
berbicara, mendengarkan, dan bersama-sama membuat solusi terbaik
untuk pekerjaan yang sedang ditangani.Ruang Tambahan Tempat
pemrosesan kertas (fotokopi, printer, dll) Tempat menyimpan file
Tempat bersantai Toilet Ruang PendukungRuang Resepsionis Tempat
dimana sebuah perusahaan menyambut dunia, itu adalah bagian pertama
yang dapat langsung dilihat oleh masyarakat umumRuang SosialBagian
dari kantor dimana aktivitas orang-orang tersebut lebih banyak
tidak terkait dengan pekerjaanRuang Servisatria dan
terasWorkshopRuang staffGudangRuang mesinRuang
SirkulasiEscalatorTanggaRefugeKoridorPassagesArea pengiriman
barang
PERANCANGAN SEMESTER VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK
PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN OLEH:ANGGITA INDAH A.
41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.3.7. FAKTOR BANGUNAN GEDUNG
KANTORSyarat AdministratifPersyaratan administratif meliputi,
pertama status hak atas tanah, dan atau izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah, kedua, status kepemilikan bangunan gedung,
dan yang ketiga, izin mendirikan bangunan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Konstruksi gedungDisain
arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerjadiperhatikan mulai
dari tahap perencanaan). KesehatanMemiliki kualitas udarayang
baikMemiliki kualitas pencahayaan yang baikSistem sanitasi yang
baikKebersihan terjagaKeamananUntuk menciptakan keamanan pada
gedung kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
memasang berbagai alat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran
(Fire Safety Management), dan dengan menempatkan petugas keamanan
di setiap lantai.Keindahan/Desain InteriorDesain sebuah bangunan
tak sekadar memberikan pemandangan indah bagi pemiliknya, namun
juga dapat merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan
kreativitas dan kemampuan dalam menghasilkan karya lewat tampilan
tempat kerja.
2.3.8 MACAM-MACAM TATA RUANG KANTOR :Tata Ruang Kantor Terbuka
(Open Plan Offices) adalah tata ruang untuk bekerja secara
bersama-sama oleh beberapa pegawai dalam satu ruangan yang besar
serta tidak dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari
kayu.Ruang Kantor Tertutup (closed plan offices), adalah tempat
bekerja dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari
kayu.Tata Ruang Kantor Berhias atau Bertaman (Landscaped Offices)
adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dll.
2.3.9. LINGKUP RUANG KANTORTata Ruang Pribadi (Private Office),
digunakan untuk berbagai alasan seperti prestos dan status..Tata
Ruang Antar bagian :General Office Area, lebih banyak disukai
daripada private office area.Private Office Area, misalnya : ruang
rapat atau ruang konferensi, ruang tamu, dan ruang
pelatihan.Service Area, Biasanya merupakan tempat yang kotor atau
berisik. Misalnya: ruang dapur, cafe, ruang fotokopi, ruang
percetakan, dan toilet. Storage Area, digunakan untuk penyimpanan
barang.
2.3.10. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN OFFICE :Abad Pertengahan
(1000-1300) munculnya kanselir abad pertengahan, yang menjadikan
tempat di mana surat-surat pemerintah yang paling ditulis dan di
mana undang-undang yang disalin dalam administrasi kerajaan.Dengan
pertumbuhan yang besar, organisasi yang kompleks seperti Royal Navy
dan East India Company di abad ke-18, bangunan kantor yang dibangun
pertama dibangun. The Old Admiralty (Ripley Building) dibangun pada
tahun 1726 sebagai bangunan bata bertingkat tiga berbentuk U dan
adalah yang pertama tujuan dibangun gedung kantor di Britania Raya.
Serta kantor, bangunan ditempati ruang dewan dan apartemen untuk
Lords of the Admiralty. Pada 1770-an, banyak bangunan tersebar
kantor untuk Royal Navy dikumpulkan ke Somerset House, blok pertama
yang dibangun untuk pekerjaan kantor.
2.3.11 .TUJUAN UTAMA PERKANTORANWadah guna menampung kegiatan
tulis menulis atau mengurus suatu pekerjaan yang dalam
penggunaannya pemakai dikenakan biaya tertentu. Untuk usaha
komersil dimana pemilik mencari keuntungan dan memperhitungkan
kembalinya dalam modal jangka waktu tertentu.
2.3.12. FUNGSI KANTOR Di dalam sebuah perkantoran kegiatan
penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan
keputusan menjadi pekerjaan yang utama.PERANCANGAN SEMESTER
VSEMESTER GENAPTA. 2015-2016TOPIK PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN
OLEH:ANGGITA INDAH A. 41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST2.4. CONTOH
BANGUNAN MIXED USE DI INDONESIA2.4.1. Gajahmada Plaza
2.4.2. Fx plaza
2.4.3. Bandung City Walk2.4.4. Season CityProduk yang
dikembangkan yaitu apartemen, shopping mall, dan perkantoran.
2.4.5. Grand IndonesiaProduk yang dikembangkan yaitu apartemen,
shopping mall, perkantoran dan hotel
2.4.6 Pacific PlaceProduk yang dikembangkan yaitu shopping mall,
perkantoran dan hotel..PERANCANGAN SEMESTER VSEMESTER GENAPTA.
2015-2016TOPIK PENUGASANSTUDY PUTAKADISUSUN OLEH:ANGGITA INDAH A.
41212010063PEMBIMBING:THOMAS V. ST