LAPORAN PRAKTIKUM MK. MESIN DAN PERALATAN PERTANIANPengenalan
Mesin dan Peralatan Pertanian
Disusun Oleh :Kelompok: IShift: A2Hari, Tanggal Praktikum:
Selasa, 17 September 2013Co. Ass: 1. Humam Medikaramdhan 2. M.
Arief Maruf 3. Primayoga Harsana S. 4. Rizki HasanAnggota Kelompok:
1. M. Jamil Said(240110100008) 2. Andita Mega P (240110100030) 3.
Tommy Akbar (240110100031) 4. Ahyat Hartono (240110100032) 5. Derry
Zulfikar (240110100033) 6. M. Yogi Satria (240110100034)
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS
PADJADJARANJATINANGOR2013
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangMekanisasi pertanian di Indonesia masih
terbilang belum diterapkan sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari
aktivitas atau perilaku petani dalam mengolah tanahnya. Meskipun
menggunakan traktor, tetapi pengolahan tanah selanjutnya masih
dilakukan secara manual menggunakan cangkul. Pekerjaan petani
tersebut tentunya akan lebih cepat dan mudah jika dilakukan dengan
alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan fungsinya, dalam hal
ini traktor dengan beberapa implemennya. Traktor merupakan alat
yang digunakan untuk membantu mengolah tanah pertanian, denagan
tenaga yang lebih besar dan waktu yang relatif singkat. Dalam hal
ini banyak jenis traktor yang bisa digunakan tergantung dari berapa
luas lahan yang digunakan. Jenis traktor yang ada saat ini adalah
traktor tangan dan traktor besar. Untuk pengolahan tanah
menggunakan traktor perlu dilakukan dengan bantuan bajak atau
implemen yang dipasang pada traktor. Pada pratikum ini, dikenalkan
beberapa implemen traktor terutama traktor poros ganda yaitu bajak
piringan dan garu piringan serta dikenalkan Planter yang digunakan
untuk melakukan penanaman benih di lahan yang dipasan pada
traktor.
1.2 TujuanTujuan dilakukannya praktkum ini antara lain adalah
sebagai berikut.1. Mengetahui jenis mesin dan peralatan pertanian
yang digunakan untuk praktikum;2. Mengetahui fungsi dan kegunaan
mesin dan peralatan pertanian;3. Menggambar dan memfoto mesin dan
peralatan pertanian; dan4. Mengukur dimensi dan mencatat
spesifikasi mesin dan peralatan pertanian.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Mekanisasi PertanianMekanisasi pertanian merupakan pengenalan
dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk
mendukung setiap proses pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis
tersebut adalah semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan
oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air,
dan sumber energi lainnya (Robbins, 2005). Ruang lingkup mekanisasi
pertanian berkembang seiring perkembangan teknologi dan modernisasi
pertanian. Beberapa mengartikan bahwa saat ini teknologi mekanisasi
yang digunakan dalam proses produksi pertanian hingga pasca panen
(penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang
didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai menggunakan
teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan
sampai teknologi robotik (Mugniesyah, 2006).Penerapan mekanisasi
pertanian di Indonesia belum sepenuhnya berjalan. Hal ini dapat
dilihat dari perilaku petani yang lebih senang menggunakan cara
konvensional untuk mengolah lahan pertanian mereka. Salah satu alat
mekanisasi yang sering digunakan di Indonesia adalah traktor tangan
dan beberapa ada yang menggunakan tarktor roda empat untuk
pengolahan lahan yang lebih luas.
2.2Traktor Poros GandaKebanyakan traktor roda empat yang
dipergunakan di Asia Tenggara memiliki tenaga 12 HP hingga 80 HP,
sebagian berpenggerak dua-roda (two-wheel drive), dan beberapa
berpenggerak empat-roda (four-wheel drive). Traktor roda empat
banyak dipergunakan di lahan perkebunan, dan di beberapa negara
sudah dipergunakan di lahan sawah. Mesin (engine) yang dipergunakan
pada traktor roda empat kebanyakan mesin diesel multi silinder
berpendingin air, mayoritas adalah mesin 4-tak. Traktor roda empat
dilengkapi dengan PTO (power take off), dan dilengkapi juga dengan
sistem tiga titik gandeng (three hitch point /linkage system).
Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama
sebagai berikut:1) Mesin (engine);2) Alat untuk penyaluran tenaga
(power transmission device);3) Alat untuk bergerak (running
device);4) Alat untuk kemudi (steering device); dan5) Alat untuk
bekerja (working device).Dalam penggunaannya, traktor perlu diukur
parameter-parameter penting nnya. Prameer-parameter tersebut
digunakan untuk melakukan perhitungan baik itu daya yang
dibutuhkan, kecepatan traktor, waktu yang diperlukan traktor serta
produktivitas traktor dalam pengolahan lahan. Pada saat mengolah
tanah tentunya traktor saja tidak cukup, oleh kaena perlu
menggunakan bantuan implemen atau bajak.
2.3Bajak Piringan (Disc Plow)Bajak piringan (disc plow)
merupakan alat pengolah tanah untuk pertanian atau perkebunan yang
dihubungkan dengan traktor yang nantinya akan berfungsi untuk
memotong dan membalikkan tanah dimana sudut pembajakan menentukan
kedalaman, jumlah piringan dan lebar potongan menentukan lebar
pembajakan (BSN, 2008). Menurut Dewi (2010) bajak piringan cocok
digunakan untuk lahan dengan kondisi sebagai berikut:1) Tanah yang
lengket, tidak mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat
masuk;2) Ttanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar;3) Tanah
gambut; dan4) Pada pembajakan tanah yang berat.Bajak piringan juga
memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat menutup seresah
dengan baik bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata hasil
pengolahan tanahnya masih berbongkahbongkah, tetapi untuk lahan
yang erosinya besar hal ini justru dianggap menguntungkan (Dewi,
2010).
2.4Garu Piringan (Disc Harrow)Alat pengolah tanah ini hampir
menyerupai bajak piringan. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran,
kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran
dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak,
hal ini disebabkan pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal
dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti
pengolahan tanah pertama (Informesin, 2013). Draft penggaruan
menggunakan bajak ini lebih kecil dari draft pembajakan, maka
dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih
besar daripada lebar kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan
garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyak dibandingkan
dengan bajak piringan. Garu piringan biasanya tidak dilengkapi
dengan roda alur penstabil. Beberapa piringan dari garu piringan
dirangkai menjadi satu rangkaian dengan menggunakan satu poros,
rangkaian-rangkaian ini biasa disebut sebagai rangkaian piringan
(disk gang). Konstruksi garu piringan umumnya terdiri atas dua
rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan (Informesin,
2013). Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan
dapat dibedakan atas ; penggaruan satu aksi (single action) dan
penggaruan dua aksi (double action). Berdasarkan uraian di atas,
garu piringan dibedakan atas beberapa macam diantaranya:1) Garu
piringan dua rangkaian satu aksi (single action two gang disk
harrow); 2) Garu piringan dua rangkaian dua aksi (double action two
gang disk harrow); dan3) Garu piringan empat rangkaian dua aksi
atau biasanya disebut tandem (tandem disk harrow).
2.5Peralatan Tanam (Planter)Alat penanam mekanis digunakan
dengan beberapa alasan, faktor utama yang sangat menentukan
penggunaan alat penanam mekanis adalah ketersediaan tenaga.
Meskipun demikian sampai sekarang penggunaan alat ini masih belum
digunakan secara luas oleh petani di Indonesia. Agar dapat
menggunakan alat penanam mekanis secara sepadan maka alat harus
dikalibrasi, selain itu operator juga harus dilatih secara sepadan
terlebih dahulu (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat, 2012). Alat tanam ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis
tanamana seperti padi dan palawija.a. Penanaman padi biasanya
dilakukan oleh petani sendiri setelah bibit yang ditanam
dipersemaian siap untuk ditanam. Penanaman padi biasanya dilakukan
secara manual meskipun dapat pula ditanam secara mekanis dengan
menggunakan alat penanam mekanis (transPlanter).b. Tanaman palawija
palawija biasanya langsung ditanam dengan biji setelah tanah
ditugal terlebih dahulu, sehingga tanaman palawija biasanya tidak
dibutuhkan persemaian. Alat penanam biji-bijian ini sering disebut
seeder. Penggunaan alat penanam mekanis tanaman palawija lebih
dimungkinkan digunakan petani, karena konstruksi lebih sederhana
dari pada transPlanter. Alat ini ada yang menggunakan tenaga mesin,
tenaga hewan atau manusia (semi mekanis). Alat ini biasanya
dilengkapi alat pembuka dan penutup tanah, sehingga bijian di
letakkan tertutup di kedalaman tanah tertentu.Alat penanam ini
biasanya ada yang dilengkapi dengan alat pemupuk. Pada saat
melakukan penanaman dengan meletakkan benih pada tanah yang sudah
dibuka, bersamaan juga pupuk di tanam di dekat benih yang
diletakkan. Alat yang seperti ini lebih efisien dalam proses
penanaman dan pemupukan saat tanam.DAFTAR PUSTAKA
BSN. 2008. Bajak Piringan Traktor Pertanian Roda Empat
Kelengkapan Baku Dan Cara Uji. Jakarta.Dewi. 2010. Alat dan Mesin
Pengolah Tanah. Institut Pertanian Bogor.Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat. 2012. Mekanisasi Pertanian. Tersedia:
http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/155.
Diakses pada 21 September 2013.Informesin. 2013. Garu Piringan
(Disc Harrow). Tersedia:
http://informesin.blogspot.com/2013/06/garu-piringan-disk-harrow.html.
Diakses pada 21 September 2013.Mugniesyah, Siti Sugiah M. 2006.
Penyuluhan Pertanian Bagian I : Peranan Penyuluhan Pertanian dalam
Pembangunan Pertanian. Bogor: IPB Press.Robbins. 2005. CRC handbook
of engineering in agriculture. Boka Raton F1: CRC Press.
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
3.1Alat dan Bahan3.1.1 Alat 1) Meteran gulung untuk mengukur
dimensi mesin dan peralatan;2) Pensil / pulpen untuk mencatat hasil
pengukuran; dan3) Buku untuk mencatat hasil pengukuran.3.1.2Bahan1)
Traktor poros ganda; dan2) Implement traktor dan Planter.
3.1 Metodologi1) Mengamati jenis mesin dan peralatan pertanian
untuk praktikum (traktor poros ganda, bajak piring, garu piring);2)
Mengukur dimensi mesin dan peralatan pertanian; dan3) Memfoto dan
membuat sketsa mesin dan peralatan pertanian.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil4.1.1Dimensi Traktor Poros GandaTabel 1. Hasil
Pengukuran Parameter Traktor Poros GandaParameterDimensi
Clearance (H)28 cm
Wheel Base (L)192 cm
Length (distance to height to drawbar) (X)83 cm
Height (ground to height to drawbar) (Y)55 cm
Diameter Rim Front (Rf)57 inci
Height Wheel Front (Df)83 cm
Diameter Rim Rear (Rr)30 inci
Height Wheel Rear (Dr)121 cm
Gambar 1. Parameter Traktor
4.1.2Bajak Piringan (Disc Plow)
Gambar 2. Sketsa Bajak Piringan (Tampak Samping)Diameter
Piringan 69 cm
4.1.3Implemen Garu Piringan (Disc Harrow) Gambar 3. Implemen
Garu Piringan (Disc Harrow) Tampak Atas
Keterangan:a = Panjang implemen (128,5 cm)b = Lebar implemen
(282 cm)d = Diameter piringan depan dan belakang (46 cm)Jumlah
piringan berlekuk 8 buahJumlah piringan biasa 8 buah
4.1.4Planter
Gambar 4. Planter dan Ukurannya4.2PembahasanPeraktikum pertama
mesin peralatan pertanian kali ini adalah menghitung atau mengukur
dimensi dan parameter pada traktor, tipe traktor yang di hitung
dalam peraktikum ini adalah jenis traktor tangan yang dibagi lagi
menjadi traktor tangan yang baru atau model terbaru saat ini dan
traktor tangan dengan model yang lama dan yang terakhir adalah
jenis traktor besar. Perhitungan atau pengukuran dibagi dua yaitu
pengukuran traktor berporos ganda yaitu traktor yang besar dan dan
pengukuran traktor berporos tunggal yaitu traktor tangan dengan
model yang baru dan traktor tangan dengan model yang
lama.Pengukuran traktor berporos ganda atau traktor yang besar,
dalam pengukuran seperti pada hasil yang ada dilakukan menggunakan
meteran yang langkah-langkahnya seperti pada modul yang diberikan
dari pengukuran panjang antar roda sampai mesin yang digunakan,
dari pengukuran dapat dilihat bahwa traktor ini memiliki kecepata
sekitar 44-66 hp (Horse Power) dengan sistem startnya adalah
mekanik atau menggunakan kunci, dengan traktor jenis atau traktor
besar ini hanya lahan besar yang dapat menggunakan traktor ini
karna dilihat dari massa, bobot traktor ini yang cukup besar.Dalam
pengukurannya juga silakukan penggambaran sketsa kasar seperti pada
bab hasil. Bukan hanya menggambar sketsa traktor berporos ganda
saja namun juga dilakukan penggambaran sketsa dari bajaknya, baik
bajak singkal maupun bajak yang lain, hal ini dilakukan agar kita
mengetahui dengan pasti bentuknya dan kegunaan dari setiap
bajak.Muhammad Jamil S.240110100008
4.2PembahasanSebelum masuknya teknologi hingga sekarang sebagian
besar petani di Indonesia mengolah lahan pertanian dengan
menggunakan alat-alat yang masih sederhana seperti cangkul dan
garu, dan membajak dengan menggunakan tenaga ternak seperti kerbau,
hanya sebagian kecil petani yang sudah menerapkan teknologi dalam
bertani di Indonesia. Oleh karena itu untuk perkembangan pertanian
di Indonesia perlu diterapkan teknologi alat dan mesin pertanian
lebih luas lagi untuk petani di Indonesia. Karena alat dan mesin
pertanian sangan efisien , menghemat tenaga dan waktu namun
mendapatkan hasil yang lebih banyak.Didalam melakukan pengolahan
tanah diperlukan beberapa alat pertanian yang menunjang proses
kegiatan tersebut, misalnya bajak, cangkul, traktor dan lain-lain.
Selain itu juga memerlukan alat tanam, alat penyiangan, alat
penyemprotan dan alat panen yang menunjang kegiatan pertanian agar
dapat berjalan dengan baik. Dimana alat-alat tersebut termasuk
kedalam alat prapanen yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
maksimum bagi para petani. Sedangkan alat pasca panen yang
digunakan adalah alat pengeringan dan alat sortasi yang bertujuan
kualitas atau nilai tambah dari hasil panen atau hasil
produksi.Pada praktikum mesin dan peralatan pertanian pertemuan
pertama ini, mahasiswa dikenalkan beberapa alat dan mesin yang
digunakan untuk mempersiapkan lahan pertanian. Alat-alat serta
mesin pertanian tersebut digunakan untuk mempercepat pekerjaan,
untuk mengurangi biaya pengolahan, dan untuk hasil kerja yang lebih
tinggi dalam waktu yang singkat.Mahasiswa dikenalkan pada dua jenis
traktor poros tunggal dan traktor poros ganda yang sebelumnya sudah
di pelajari di mata kuliah Teknologi Traktor , alat penetrometer,
dan beberapa jenis implement. Seperti yang kita ketahui ada
beberapa macam alat dan mesin pertanian, diantaranya adalah alat
dan mesin pengolahan tanah, alat dan mesin penanaman, alat dan
mesin pemeliharaan tanaman, alat dan mesin panen, alat dan mesin
pasca panen. Alat dan mesin tersebut digunakan menurut fungsi dan
kegunaannya dalam proses pengolahan lahan pertanian hingga proses
pasca panen.Pada traktor traktor poros tunggal dan traktor poros
ganda, mahasiswa ditugaskan mengukur spesifikasi mesin , seperti
jarak antar roda, diameter roda dan jarak ketinggian drawbar. Hal
ini perlu diketahui agar dalam menggunakan mesin traktor yang
mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi kita perlu menyesuaikan
fungsi yang sesuai untuk di aplikasikan di lapanngan Ada beberapa
implemen bajak yang dipasang pada traktor, yaitu bajak piring,
bajak singkal, garu putar, garu piring, garu sisir, trealer dan
siphlenter mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing, contoh
siphlenter digunakan untuk menanam jagung, dan trealer digunakan
untuk mengangkut hasil panen, bajak piring digunakan untuk
memotong, mengangkat, memecah dan membalikkan tanah, bajak singkal
dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik
untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan
membalik tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu
bottom atau lebih, garu digunakan sebagai pengolah tanah kedua,
selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan
tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman,
juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan
kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan
sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah..Penerapan alat dan
mesin pertanian di Indonesia merupakan hal yang mutlat untuk
dikembangkan karena dengan menerapkan penggunaan alat dan mesin
pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di bidang pertanian dapat
dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga hasil yang
diperoleh maksimal.Andita Mega P.240110100030
4.2PembahasanPengenalan mesin dan peralatan pertanian meliputi
pengenalan traktor poros ganda dan implemennya yaitu bajak piringan
(disc plow), garu piringan (disc harrow), dan Planter. Bajak
piringan digunakan untuk pengolahan tanah primer yaitu untuk
memebalik tanah yang ditumbuhi tumbuhan sehingga tumbuhan terkubur
oleh tanah yang dibalik bajak piringan. Bajak piringan ini dapat
ditarik menggunakan traktor poros ganda digandeng dengan three
hitch point (tiga titik penggandengan) yaitu left dan righ lower
link serta top link. Terdapat dua jenis bajak piringan di
laboratorium mekanisasi pertanian FTIP Unpad yaitu bajak piringan
standar dengan dua piringan dan empat piringan.Selain bajak
piringan adapula garu piringan. Bajak jenis ini hampir sama dengan
bajak priringan perbedaanya pada ukuran piringan dan bentuk
piringan. Pada garu piringan ini, piringan yang digunakan ukurannya
lebih kecil dan cekungannya tidak terlalu dalam. Beberapa bentuk
piringannya memiliki lekukan di bagian tepinya. Selain bentuk dan
ukuran, yang membedakan garu piringan dengan bajak piringan adalah
jumlah piringan yang digunakan. Garu piringan menggunakan lebih
banyak piringan. Garu piringan ini juga digunakan untuk pengolahan
tanah primer. Planter yang ada di laboratorium mekanisasi pertanian
ini merupakan Planter yang digunakan sekaligus untuk pemupukan.
Planter ini digunakan dengan menggandengnya pada traktor poros
ganda. Daya untuk memutar bagina pembukaan Planter diperoleh dari
power take off. Cara kerja alat penanam ini yaitu jalur tanam
dibuat terlebih dahulu oleh pembuka alur, kemudian benih
dijatuhakan pada alur yang telah terbuka disusul dengan menjatuhkan
pupuk tepat setelah benih kemudian tanah ditutup oleh penutup tanah
pada Planter tersebut. Pengukuran dimensi maupun ukuran komponen
alat baik bajak, traktor, maupun Planter berguna untuk menentukan
parameter alalt tersebut. Contohnya pada bajak. Lebar bajak
menentukan kapasitas kerja bajak tersebut, semakin lebar bajak,
maka semakin banyak lahan yang terolah dengan waktu yang relatif
cepat. Pada Planter lebih berguna lagi, jarak antara jatuhan pupuk
dan jatuhan benih harus benar-benar sesuai agar penggunaan benih
dan pupuk efisien.Ahyat Hartono2401101000324.2PembahasanAlat-alat
pertanian pada umumnya dan khususnya mempunyai berbagai tujuan,
seperti : untuk mempercepat pekerjaan, untuk mengurangi biaya
pengolahan, serta untuk mencapai nilai kerja yang lebih tinggi atau
lebih cepat. Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin yang
menpunyai efisiensi tinggi, maka kita perlu menyesuaikan fungsi
yang sesuai untuk digunakan di lapangan. Dalam menggunakan
mesin-mesin pertanian, pada umunya mesin-mesin tersebut mempunyai
berbagai tujuan dan fungsi. Penggunaan alat dan mesin pertanian di
negara-negara maju telah lama berkembang dan hasulya dapat dilihat
pada berbagai aspek kehidupan dinegara-negara tersebut.
Pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di bidang pertanian dapat
dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga surplus dapat
tercapai.Dengan adanya alat dan mesin, pekerjaan-pekerjaan berat
dan melelahkan di bidang pertanian dapat dikurangi dan
produktivitas kerja meningkat sehingga surplus dapat tercapai.
Jumlah penduduk yang semakin bertambah telah dan akan terus
membutuhkan bahan makanan yang semakin banyak, dan kenaikan
produksi pertanian yang terjadi juga telah didorong oleh kemajuan
di bidang non-enginering seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan
dan budidaya tanaman yang lebih baik.Melakukan pengolahan tanah
tahap-tahapnya sesuai dengan rencana tanaman yang akan kita tanam.
Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan beberapa alat
pertanian yang menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak,
cangkul, traktor dan lain-lain. Selain itu juga memerlukan alat
tanam, alat penyiangan, alat penyemprotan dan alat panen yang
menunjang kegiatan pertanian agar dapat berjalan dengan baik.
Dimana alat-alat tersebut termasuk kedalam alat prapanen yang
bertujuan untuk meningkatkan produksi maksimum bagi para petani.
Sedangkan alat pasca panen yang digunakan adalah alat pengeringan
dan alat sortasi yang bertujuan kualitas atau nilai tambah dari
hasil panen atau hasil produksi.Deri Zulfikar240110100033
4.2PembahasanDalam pelaksanaan praktikum Mesin dan Peralatan
Pertanian pada minggu pertama adalah tentang pengenalan alat dan
mesin pertanian yang ada di laboratorium mekanisasi pertanian. Di
sini praktikan di minta untuk mengukur dimensi dan mencatat
spesifikasi mesin dan peralatan pertanian serta menggambar mesin
dan peralatan pertanian. Kelompok kami mendapat bagian unutk
mengukur dimensi traktor poros tunggal, garu sisir dan roda
sangkar. Traktor poros tunggal atau yang biasa dikenal sebagai
traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12
hp. Traktor tangan yang di ukur dimensinya memiliki tipe RD8 5 DI
2S. Traktor poros tunggal yang kami ukur termasuk Traktor tangan
berukuran besar, karena tenaga penggeraknya 7-12 hp. Traktor ini
tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus berjalan di
belakangnya. Alat kemudi berupa setang yang dipegang dengan tangan
kanan dan kiri. Hal inilah menyebabkan traktor tersebut dinamakan
traktor tangan. Keunggulan dari traktor tangan adalah konstruksi
yang sederhana dengan menggunakan motor listrik diesel 4 langkah,
ringan dan mudah dikemudikan, cocok digunakan di sawah, ladang,
lereng-lereng pegunungan. Garu sisir banyak digunakan oleh petani
di Indonesia. Garu sisir biasa digunakan untuk pengolahan tanah
sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah
diolah dengan bajak singkal. Bagian-bagian utama garu sisir adalah
terdiri atas ; gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.M.
Yogi Satria240110100034
BAB VKESIMPULAN
Dari data dan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat
disimpulkan beberapa hal antara lain:1. Traktor berporos ganda
dapat menarik bajak berbeda-beda2. Dimensi traktor berporos ganda
dan tunggal berbeda.3. Keceptan traktor dapat di atur.4. Jenis
traktor berporos ganda memiliki bobot lebih berat dibanding traktor
berporos tunggal.
Muhammad Jamil S.240110100008
BAB VKESIMPULAN
1. Penerapan alat dan mesin pertanian di Indonesia merupakan hal
yang mutlat untuk dikembangkan2. Pengunaan alat dan mesin pertanian
dapat mengurangi pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan dan
produktivitas kerja meningkat sehingga hasil yang diperoleh
maksimal.3. Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai
efisiensi tinggi, maka kita perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai
untuk digunakan di lapangan.Andita Mega P.240110100030
BAB VKESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal mengenai
pengenalan mesin dan peralatan pertanian antara lain sebagai
berikut.1. Mesin dan peralatan yang digunakan untuk pengolah tanah
yaitu traktor poros ganda dan implemennya (bajak piringan dan garu
piringan);2. Bajak piringan dan garu piringan digunakan untuk
pengolahan tanah pertama yaitu membalik tanah;3. Planter digunakan
untuk penanaman benih sekaligus pemupukan; dan4. Pengukuran dimensi
dan spesifikasi perlu dilakukan untuk mengetahui bagaiman kapasitas
kerja mesin dan peralatan pertanian.Ahyat Hartono240110100032
BAB VKESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum pengenalan alat dan mesin
pertanian adalah sebagai berikut:1. Tujuan diadakannya praktikum
alat mesin pertanian yaitu untuk mengetahui berbagai jenis bentuk
dan fungsi berbagai alat dan mesin pertanian, mulai dari kegiatan
prapanen sampai panen.2. Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin
yang menpunyai efisiensi tinggi, maka kita perlu menyesuaikan
fungsi yang sesuai untuk digunakan di lapangan.3. Alat dan mesin
pertanian dalam perkembangannya dapat dikelompokan dalam beberapa
kelompok, diantaranya : alat dan mesin pengolahan tanah, penanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen.4. Didalam melakukan
pengolahan tanah kita memerlukan beberapa alat pertanian yang
menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak, cangkul,
traktor dan lain-lain.5. Alat-alat dan mesin pertanian yang
digunakan oleh petani ada yang bersifat tradisional dan modern.
Namun kebanyakan dari para petani menggunakan alat tradisional
karena adanya keterbatasan biaya.Deri Zulfikar240110100033
BAB VKESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum kali ini antara
lain sebagai berikut.1. Traktor poros tunggal atau yang biasa
dikenal sebagai traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros
roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan
daya antara 3-12 hp.2. Traktor poros tunggal yang kami ukur
termasuk Traktor tangan berukuran besar, karena tenaga penggeraknya
7-12 hp.3. Dapat mengetahui dimensi-dimensi pada mesin dan
peralatan pertanian seperti traktor poros tunggal.4. Keunggulan
dari traktor tangan adalah konstruksi yang sederhana dengan
menggunakan motor listrik diesel 4 langkah, ringan dan mudah
dikemudikan, cocok digunakan di sawah, ladang, lereng-lereng
pegunungan.
M. Yogi Satria240110100034
LAMPIRAN
Bajak PiringBajak Piring
Planter Dimensi PlanterPengukuran Dimensi Planter
Pengukuran Dimensi Planter