Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Untuk meningkatkan keunggulan kompettitifnya, sebuah perusahaan yang baik dan mantap, haruslah mempunyai suatu sistem yang mengelola pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu yang bekerja pada perusahaan tersebut.Apabila hal demikian telah terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem manajemen pengetahuan yang baik. Sebuah sistem manajemen pengetahuan yang baik akan meliputi suatu sistem penyimpanan (repository) informasi dan pengetahuan. Sumber informasi dan pengetahuan tersebut berasal dari pengetahuan yang telah dimiliki perusahaan tersebut secara internal, yang kemudian dikembangkan dan dihubungkan dengan sumber-sumber eksternal lainnya seperti dari pemerintah dan dunia industri. Sistem manajemen pengetahuan juga mencakup jaringan distribusi serta prosedur penyaluran informasi/pengetahuan tersebut kepada setiap individu di dalam perusahaan tersebut baik yang sedang maupun yang akan memerlukannya sehingga pengetahuan yang telah dipelajari dapat digunakan lagi dan lagi (reuseable/guna ulang). Sistem manajemen pengetahuan ini harus memiliki system pembelajaran yang tepat dan efektif bagi karyawan perusahaan. Pembelajaran merupakan jantung dari suatu perusahaan atau individu dalam mengembangkan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan dengan cepat.Pembelajaran merupakan strategi dan sekaligus sebagai solusi bagi suatu 2013 1 Sistem Informasi Manajemen Pengenalan E-Learning Agus Arijanto, SE, M.M
33

Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Dec 12, 2015

Download

Documents

Sistem Informasi Manajemen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk meningkatkan keunggulan kompettitifnya, sebuah perusahaan yang baik dan

mantap, haruslah mempunyai suatu sistem yang mengelola pengetahuan-pengetahuan yang

dimiliki oleh setiap individu yang bekerja pada perusahaan tersebut.Apabila hal demikian telah

terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem manajemen

pengetahuan yang baik.

Sebuah sistem manajemen pengetahuan yang baik akan meliputi suatu sistem

penyimpanan (repository) informasi dan pengetahuan. Sumber informasi dan pengetahuan

tersebut berasal dari pengetahuan yang telah dimiliki perusahaan tersebut secara internal, yang

kemudian dikembangkan dan dihubungkan dengan sumber-sumber eksternal lainnya seperti

dari pemerintah dan dunia industri.

Sistem manajemen pengetahuan juga mencakup jaringan distribusi serta prosedur

penyaluran informasi/pengetahuan tersebut kepada setiap individu di dalam perusahaan

tersebut baik yang sedang maupun yang akan memerlukannya sehingga pengetahuan yang

telah dipelajari dapat digunakan lagi dan lagi (reuseable/guna ulang). Sistem manajemen

pengetahuan ini harus memiliki system pembelajaran yang tepat dan efektif bagi karyawan

perusahaan.

Pembelajaran merupakan jantung dari suatu perusahaan atau individu dalam

mengembangkan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan yang selalu mengalami

perubahan dengan cepat.Pembelajaran merupakan strategi dan sekaligus sebagai solusi bagi

suatu organisasi/perusahaan maupun individu untuk beradaptasi dan mengambil tindakan yang

efektif untuk menciptakan keunggulan daya saing.

Untuk mempermudah penyebaran pengetahuan dan mendukung system pembelajaran

ini perusahaan harus memiliki system yang mampu mengakomodasi semua kebutuhan

perusahaan dalam hal penyebaran pengetahuan dengan efisiensi biaya yang tinggi dan

kemudahan akses dari para pegawainya.Tujuan utama system manajemen pengetahuan

adalah meningkatkan kompetensi pegawai di perusahaan sebagai bagian dari pengelolaan

sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sedemikian pesat tersebut

2013 1

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 2: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Integrasi teknologi informasi ke

dalam dunia usaha telah menciptakan pengaruh besar.Dengan memanfaatkan kecanggihan

teknologi informasi, system manajemen pengetahuan di perusahaan dapat digunakan secara

efisien dan efektif serta berkelanjutan.

Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha adalah e-learning

atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari

kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. E-learning adalah bentuk

pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi

informasi. Dalam dunia usaha dan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam

meningkatkan kompetensi karyawan atau sumber daya manusia.

E Learning merupakan sebuah alat yang dinilai ampuh untuk lebih memberdayakan

sistem manajemen pengetahuan. Dikatakan demikian, karena dengan adanya e-Learning,

proses pengaksesan informasi yang telah terekam dapat dilakukan dari tempat yang jauh dari

perusahaan tempat kerja. Sehingga e-Learning tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator juga

sekaligus mempermudah mereka (para karyawan perusahaan tersebut) untuk terus belajar dari

pengalaman mereka sebelumnya yang telah direkam dan didokumentasikan serta tersimpan

dalam repository.

Dengan sistem e-Learning yang dimanfaatkan secara tepat guna, suatu

organisasi/perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam mereplikasi

pengetahuan yang telah berhasil dikuasai dan dipelajari di suatu bagian ke seluruh sendi tubuh

organisasi/perusahaan yang lainnya. Replikasi secara cepat ini sangat penting dalam

memastikan bahwa perusahaan tidak lagi berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama dan

harus kembali lagi mempelajarinya dari awal, serta informasi pengetahuan menjadi tidak

terisolasi dalam suatu bagian-bagian individu-individu dalam suatu organisasi/perusahaan.

E-Learning memberdayakan salah satu karakteristik yang berguna dari pengetahuan,

yaitu sekali diciptakan kemudian disimpan. Dengan demikian, akan sangat mudah untuk

direplikasikan ke seluruh bagian organisasi/perusahaan. Penggunaan e learning bertujuan

untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya secara

berkelanjutan guna menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Hal tersebut pada akhirnya akan

berperan pada tingkat kemajuan dan kinerja perusahaan.

2013 2

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 3: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

2. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami pengertian dan sejarah e-learning

2. Memahami komponen e-learning

3. Memahami metode penyampaian e-learning

4. Memahami strategi implementasi e-learning

5. Memahami fungsi dan penyelenggaraan e-learning

6. Memahami syarat, keunggulan, kekurangan, serta kendala e-learning

7. Memahami dampak dan pembiayaan e-learning

8. Memahami teknologi pendukung e-learning

9. Memahami peran industri teknik informasi dalam e-learning

10. Memahami e-learning dalam organisasi

11. Memahami penerapan e-learning di PT.KAI (Persero) sebagai contoh kasus

2013 3

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 4: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

BAB II

ISI

1. Pengertian dan Sejarah E Learning

Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang.

Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut :

1. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet

atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].

2. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk

mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun

komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001]

3. Secara jaringan, elearning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan

pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan)

yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktifitas dalam hubungan

tersebut dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung

(asynchronous). [Thomson, Ganxglass, dan Simon,2000]

   Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui

jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun

termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai

kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat

memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer.Pada umumnya

perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun

Intranet lokal.Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet,

pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning.Jumlah pembelajar yang bisa ikut

berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas.Materi pelajaran dapat diketengahkan

dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada

kondisi dari pengajar.

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.E-Learning

secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan

2013 4

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 5: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait

(pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat

interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran

jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan

konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-

Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya

melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi/perusahaan yang ingin

mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat

luas.

Maka, dapat disimpulkan elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar dengan menggunakan media internet, intranet

atau media jaringan komputer lain serta perangkat maupun aplikasi elektronik lain baik online

maupun offline sepeti CD/DVD, radio, fax, telepon, (melalui aplikasi e-mail, dll)

E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign

dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruktion) dan

komputer bernama PLATO.Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan

dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.

Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :

Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-

learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi

dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau

avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT

muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi

internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang

dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi

bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.Perkembangan LMS yang makin pesat

membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu

dengan lainnya secara standar.Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan

oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.201

3 5Sistem Informasi Manajemen

Pengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 6: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju

aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner)

maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs

informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia,

video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih

standar dan berukuran kecil.

Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang

mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi

sistem pembelajaran masa depan. Seiring perkembangan Internet, penggunaan sistem e-

learning pun tumbuh luar biasa.Internet telah digunakan sebagai salah satu tool untuk

melakukan pembelajaran.

2. Komponen E-learning

Komponen-komponen pendukung dari proses e-Learning menurut Wahono dalam Adri

(2007:4) ada 3 komponen, antara lain :

1. Sistem dan Aplikasi e-Learning

Merupakan suatu sistem pendukung yang berfungsi untuk memvirtualisasikan proses

belajar mengajar. Seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya, aplikasi e-learning harus

dapat menggantikan proses migrasi konten konvensional ke digital. E-Learning pada

perusahaan, meliputi: proses pemberian materi yang berhubungan dengan pekerjaan,

sertifikasi, pengisisan kuisioner, ujian online kenaikan pangkat, hingga melihat progress

2013 6

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 7: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

masing-masing karyawan. Contoh e-learning dalam dunia pendidikan : pemberian materi

pelajaran, forum, dan kuis serta ujian online.

LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat

lunak atau software yang digunakan untuk mengelola (untuk keperluan administrasi),

dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara

online (terhubung ke internet). Untuk mengembangkan e-Learning, saat ini telah tersedia

banyak Learning Management System, baik yang komersial ataupunyang bersifat Open

Source, contohnya : MOODLE. Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning

, diantaranya:

Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus,

materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka.

Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant

messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing.

Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian.

2. Konten e-Learning

Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management

System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten

berbentuk multimedia interaktif) atau Textbased Content (konten berbentuk teks seperti pada

buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga

dapat dijalankan oleh user kapanpun dan dimanapun.

3. Infrastruktur e-Learning

Infrastruktur e-Learning, yaitu dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer,

internet dan perlengkapan multimedia.Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila

menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference.

Actor (orang terlibat dalam e-learning) yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh

dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru

(instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang

mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.

2013 7

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 8: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

3. Metode Penyampaian E-Learning

Interaksi pembelajaran adalah merupakan komunikasi antara aktor-aktor dalam E-

learning (Guru atau tutor, Siswa, admin). jika dilihat dari aktornya bentuk komunikasi dalam e-

learning meliputi:

1. Komunikasi Guru ke siswa secara individu

2. Komunikasi guru ke siswa secara kelompok

3. Komunikasi Siswa ke siswa

Sementara itu jika dilihat dari komponen tekhnologi atau infrastruktur elearning interaksi

atau penyempaian materi dalam e-learning dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Synchrounous e-Learning: metode penyampaian pembelajaran dimana guru dan siswa

dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Contohnya:

chatting, teleconference, meeting bulanan manajer seluruh cabang United Tractor di

Indonesia melalui teleconference.

2. Asynchronouse e-Learning : metode penyampaian pembelajaran dimana tutor dan

peserta dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang

berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning

Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan

content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Tutor dan peserta bisa

melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi

e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan

kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

4. Strategi Implementasi E-Learning

Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan

menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :

Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari;

contohnya adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon

penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia

berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya.

Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal

menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat

mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang 201

3 8Sistem Informasi Manajemen

Pengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 9: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi

dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata.

Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan

tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan

suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan

“mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk

kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa.

Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi

mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber

ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari.

Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara

sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.

Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi

terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu

materi dengan caramelakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus

menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa.

Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai

(goal-directed learning). Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus

mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam

melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk

mencapai tujuan tersebut.

5. Fungsi dan Penyelenggaraan E-Learning

Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi e-Learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam

kelas (classroom instruction), yaitu (Siahaan, 2004):

1. Suplemen (tambahan), yaitu apabila mempunyai kebebasan memilih, apakah akan

memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada

kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun

sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan

pengetahuan atau wawasan

2. Komplemen (pelengkap), yaitu apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan

untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas.Sebagai

komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi

materi pengayaan atau remedial.Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila

2013 9

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 10: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang

disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk

mereka.Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi

pelajaran yang telah diterima di kelas.Dikatakan sebagai program remedial, apabila

siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka

diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang

memang secara khusus dirancang untuk mereka.Tujuannya agar siswa semakin mudah

memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.

3. Substitusi (pengganti), yaitu apabila e-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan

belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3

(tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni: (1) sepenuhnya secara tatap muka

(konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau

bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.

Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain:

Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi

diperlakukan sebagai barang mewah)

Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat

dan kapasitas penyimpanan data semakin besar

Memperluas akses atau jaringan komunikasi

Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi

Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.

6. Syarat , Keunggulan, Kelemahan, dan Kendala E-Learning

Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan) syarat-syarat kegiatan

pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :

a. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini

internet.

b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta

belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak.

c. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila

mengalami kesulitan.

d. Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning.

2013 10

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 11: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

e. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi

komputer dan internet.

f. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap

peserta belajar.

g. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta

belajar.

h. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara

Selain itu dalam Sembel, 2004, hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-learning

adalah:

a. Subject Matter Expert (SME), merupakan nara sumber dari pembelajaran yang

disampaikan.

b. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari

SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar

materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.

c. Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk

grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan

menarik untuk dipelajari.

d. Learning Management System (LMS), bertugas mengelola sistem di website yang

mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan

siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti

tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa.

Keunggulan E-Learning

E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki

kelebihan/keunggulan sebagai berikut (Effendi, 2005) :

1. Efisiensi biaya, e-Learning mampu menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh

organisasi karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan kelas,

seperti ruang kelas, papan tulis, projector, alat tulis, dan lainnya.

2. Efektifitas pembelajaran, e-Learning merupakan hal baru yang menarik dapat

memotivasi siswa untuk mencobanya, sehingga jumlah peserta dapat meningkat. E-

Learning yang didesain dengan desain intruksi yang menarik dan dilengkapi materi

berbasis multimedia dapat meningkatkan pemahaman isi pelajaran.

3. Fleksibilitas waktu, e-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajarnya

karena dapat mengakses pelajaran kapanpun diinginkan.

2013 11

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 12: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

4. Fleksibilitas tempat, e-Learning membuat pelajar dapat mengakses pelajaran di mana

saja, selama komputer terhubung dengan jaringan internet.

5. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan

belajar masing-masing siswa

Kelemahan e-learning

Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning

(belajar), maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain :

1. Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan.

2. Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat

pelaksanaan e-learning.

3. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para

murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.

Kelemahan lain dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain

kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Pembelajaran dengan

menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak

jauh. 

Kendala-kendala e-learning

Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2005) :

1. Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan

tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.

2. Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan

untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.

3. Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan

handal, dan teknologi yang tepat.

4. Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk

yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang

berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.

2013 12

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 13: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

7. Dampak dan Pembiayaan E-Learning

Dari segi peserta didik : sensasi belajar yang berbeda, meningkatnya akses terhadap

informasi,. fleksibilitas cara belajar masing-masing individu

Dari segi tutor/pengajar : perlu adaptasi dalam cara pengajaran, diperlukan keahlian

dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik dan penggunakan fitur-fitur

yang disediakan pada sistem e-learning dengan optimal dan efisien

Dari segi institusi penyelenggara : biaya penyelenggaraan pendidikan, rasa tanggung

jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga pengajarnya dan menyediakan

teknologi atau media yang menjadi landasan dari sistem e-learning yang digunakan.

Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian utama bagi pihak yang. Adanya masalah

biaya ini menyebabkan beberapa institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial

memilih untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan

pengembangan sistem e-learning 

8. Teknologi Pendukung E-Learning

Menurut Rusman (2011) dalam praktiknya,e-learning memerlukan bantuan teknologi.

Prinsipnya, teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Technology based learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi. Terdiri atas

Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video

Information Technologies(video tape, video text, video messaging).

2. Technology based web learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi informasi

melalui antar halaman web  (Internet, e-mail, tele conference).

Sedangkan menurut Rosenberg dalam Rusman (2011:349) mengkategorikan tiga

kriteria dasar yang ada dalam e-learning :

1. E-learning bersifat jaringan, yang membuatnyamampu memperbaiki secara cepat,

menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran

dan informasi.

2. E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan

standar teknologi internet.

2013 13

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 14: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

3. E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi

pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.

9. Peran Industri Teknologi Informasi Dalam E-Learning

E-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari

sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi, yaitu

1. Software

Pengembang Software E-Learning Authoring

Beberapa vendor khusus mengembangkan software authoring atau software yang

dibutuhkan untuk mendesain dan menyusun materi pelatihan interaktif, test, presentasi,

simulasi, web content, dll, secara profesional dan testruktur dengan menggabungkan berbagai

content multimedia.

Beberapa pengembang software e-learning authoring tool di dunia antara lain :

Microsoft (Powerpoint, Producer, Frontpage)

Macromedia (Authorware, Breeze, Dreamweaver)

Adobe ( Premiere)

Click2Learn

Quest

2. Hardware & Networking/communication

Beberapa vendor lebih memfokuskan pada dukungan di aspek perangkat keras dan

insfrastruktur pendukung dalam implementasi e-learning dan aspek ini tentunya tak kalah

penting dalam menentukan keberhasilan implementasi e-learning. Perkembangan-

perkembangan baru dalam teknologi perangkat jaringan sangat mendorong perkembangan e-

learning.

Di lini server, berbagai vendor seperti HP, IBM, Gateway, Acer, dll berlomba

menciptakan server-server kelas enterprise dengan kemampuan clustering yang cocok

dimanfaatkan sebagai e-learning server / web server.

Dalam hal konektivitas jaringan, munculnya teknologi fast-ethernet 100Mbps dan gigabit

ethernet 1Gbps berkecapatan tinggi mampu mendistribusikan materi pembelajaran e-

2013 14

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 15: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

learning yang full multimedia-content dengan cepat. Aplikasi-aplikasi simulasi interaktif

dapat diakses dengan ringan oleh pembelajar. Vendor perangkat jaringan skala dunia

seperti Cisco System, Allied Telesyn, LinkSys, dll menyediakan berbagai perangkat

pendukung e-learning mulai dari intelligent router dan switch yang canggih, hingga

berbagai perangkat wireless network

Wireless network merupakan teknologi yang semakin banyak dimanfaatkan dan

diimplementasikan di lingkungan institusi pendidikan seperti universitas / kampus,

khususnya untuk mendukung e-learning yang dikembangkan. Di teknologi inipun sudah

dimanfaatkan WLan-11 Mbps hingga 54MBps dan sebentar lagi akan diluncurkan

protokol Wimax dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi.

Secara garis besar, kontribusi atau peran dari perusahaan-perusahaan atau vendor TI

terhadap perkembangan implementasi e-learning dapat dikategorikan menjadi dua , yaitu

sebagai :

1. Technology Provider

Technology provider fokus pada pengembangan aplikasi e-learning dan platform

berbasis web. Mereka mengembangkan software-software yang dibutuhkan baik untuk

penyusunan material pembelajaran, hingga ke aplikasi pengelola sistem e-learning secara

komprehensif. Technology provider mengembangkan software e-learning dan menjual

lisensinya. Technology provider di bidang e-learning pun memiliki specialisasi yang berbeda,

antara lain :

Pengembang LMS -Learning Management System

Learning Management System (LMS) LMS atau lebih dikenal dengan Learning

Management System adalah suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk

mengelola (untuk keperluan administrasi), dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta

laporan kegiatan belajar mengajar secara online (terhubung ke internet). Fungsi dari LMS

adalah :

Katalog

LMS yang harus dapat menunjukkan materi pelatihan yang dimiliki. Materi- materi

dapat berupa pelajaran e- learning, artikel ,tesis, hasil diskusi, dan lain sebagainya. Katalog

yang baik pun harus dapat membedakan materi berdasarkan jenis materi, departemen yang

memerlukan, maupun kurikulum.

2013 15

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 16: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Registrasi dan Persetujuan

Fungsi ini memungkinkan seorang caJon peserta pelatihan mendaftarkan diri secara

online, baik untuk pelajaran online maupun di kelas. LMS yang baik dapat pula

menyimpan data pendaftaran dan persetujuan untuk membantu departemen pelatihan

dalam memonitor kegiatane-learning di kemudian hari.

Menjalankan dan Memonitor e-learning

LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik. Setelah materi

pelajaran e-learning dijalankan, LMS harus mempunyai kemampuan merekam kegiatan agar

dapat dibuat laporannya. LMS harus dapat merekam tentang berapa lama peserta pelatihan

mengakses materi pelatihan atau pelajaran, berapa kali, tanggal dan jamnya.

Evaluasi

LMS yang baik pun harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang dapat

mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Evaluasi

harus dapat mengukur seberapa jauh peserta pelatihan menyerap materi.

Komunikasi

LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihan dan

anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada para

pelajar tertentu. Komunikasi disini dapat berarti pengajar memberikan materi bacaan

tambahan kepada peserta pelatihan melalui sistem.

Laporan

Melalui LMS, para administrator pelatihan dapat memperoleh laporan berisi data

pelatihan. Atasan dan manajemen harus dapat mengakses sistem dan mencetak

laporan secara langsung, tanpameminta bantuan administrator.

Rencana pelatihan

Seorang manajer dapat membuat rencana pelatihan untuk beberapa karywan

mengenai analisa kebutuhan training. Jadi, berdasarkan rencana pelatihan, LMS secara

otomatis merekomendasikan program pelatihan yang sesuai dan mengatur jadwalnya. Jadi

karyawan dapat melihat pelatihan yang dia butuhkan melalui LMS, kapan dia bisa mengikuti

dan harus menyelesaikan.

Integrasi

Dalam satu organisasi, ada beberapa sistem komputer. Misalnya, bagian SDM

memiliki sistem personalia dan bagian keuangan memiliki sistem akuntansi. LMS yang baik

dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem- sistem yang ada.

Beberapa pengembang LMS di dunia antara lain :

2013 16

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 17: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Web-CT

Web-CT merupakan salah satu leader di bidang e-learning software di dunia dengan

spesialisasi untuk implementasi di institusi pendidikan.

BlackBoard

Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader

aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.

2. Service Provider

Service provider lebih memfokuskan sebagai penyedia jasa pengembangan dan

implementasi e-learning di sektor korporat maupun di institusi pendidikan. Layanan pada

umumnya mencakup konsultansi, perancangan, integrasi, dukungan teknis dan berbagai jasa

pendukung lainnya. Pada prakteknya beberapa e-learning service provider sekaligus menjadi e-

learning outsourcing atau penyedia e-learning beserta content-nya bagi beberapa universitas

atau institusi pendidikan yang tidak ingin repot dalam mengembangkan dan mengelola sistem

e-learning di institusinya.

Beberapa e-learning service provider skala dunia antara lain :

CollegisEduprise

Campus Pipeline

Embanet

AXG Tecnonexo, dll

Di Indonesia pun, saat ini semakin bermunculan perusahaan IT yang menyediakan jasa

sebagai service provider bidang E-learning. Segmen layanannya pun beragam antara lain :

Jasa konsultasi perancangan dan pengembangan

Implementator / licensor software e-learning dari vendor tertentu

Desain dan penyusunan web content

Pembuatan material training berbasis multimedia

Penyedia layanan internet broadband connection

Network integrator, dll

2013 17

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 18: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

10. E-Learning di Era Globalisasi

Pembelajaran dengan bantuan komputer (PBK) atau Computer Assisted Instruction

(CAI) merupakan awal mula kemunculan dari e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang

ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan

bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning

memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih

cepat.

a. Lebih Murah. : metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta

kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu, tidak diperlukan keberadaan

ataupun penyediaan seorang tutor.

b. Lebih Baik adalah metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang

peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman

lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat

mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat

lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik.

c. Lebih Cepat yaitu asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi

informasi (misalnya komputer), dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi

yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh

melebihi dari apa yang ia cari.

2013 18

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 19: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

11.Contoh Kasus

Penerapan E-Learning PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Lebih dari 40 % pendidikan perusahaan ditawarkan melalui e-learning. Perusahaan

dapat mengehemat 50 – 70 % dengan e-learning dibanding pelatihan kelas tradisional.

Pelatihan berbasis teknologi lebih konsisten dibanding dengan pelatihan kelas tradisional. E-

Learning dapat meningkatkan retensi pengetahuan sebesar 20 %. Pendidikan dan pelatihan

dengan pembelajaran tradisional tatap muka, membutuhkan waktu & biaya yang sangat besar.

Atas petimbangan diatas, PT.KAI mengubah cara lama dalam pembelajaran menjadi e-learning.

Dikutip dari pengenalan e-learning PT.KAI, e-Learning adalah penggunaan sistematis teknologi

jaringan multimedia komputer untuk memberdayakan peserta didik, meningkatkan

pembelajaran, menghubungkan peserta dan sumber data pendukung untuk kebutuhan mereka,

dan mengintegrasikan pembelajaran dengan kinerja individu sesuai tujuan organisasi

menggunakan Learning Management System (LMS) yang memudahkan pegawai dalam

meningkatkan pengetahuan kapanpun dan dimanapun.

Misi e-learning PT.KAI adalah mengembangkan kompetensi pegawai dengan efektif,

cepat, dan tepat. Manfaat e-learning PT.KAI : Standarisasi pengajaran dan bahan ajar,

fleksibilitas tepat dan waktu,fleksibilitas kecepatan pembelajaran,efektifitas

2013 19

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 20: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

pengajaran,fleksibilitas distribusi,mengurangi biaya pelatihan,otomasi proses administrasi,pola

pendidikan teacher-centered menuju learner-centered, serta melacak aktivitas dan kemajuan

belajar.

Dalam penyajian materi E-Learning PT.KAI memberikan pembelajaran kepada setiap

peserta dalam 2 (dua) jenis materi yaitu secara teoritis dan visual. Tidak hanya melalui situs e-

learning, dalam pembelajaran tatap muka PT.KAI menggunakan perangkat elektronik seperti

komputer, proyektor, video, serta teleconference. Materi yang diberikan seperti SOP, Undang-

Undang dan peraturan terkini mengenai PT.KAI, dan materi-materi yang terkait dengan bidang

masing-masing pegawai. Selain pemberian materi, melalui e-learning diadakan kuisioner,

tryout, serta ujian online.

(terlampir video “E-Learning PT.KAI (Persero)” pada powerpoint presentasi. Sumber link :

https://youtu.be/m9eiNdKtTbE)

\

2013 20

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 21: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital

dan disajikan melalui teknologi informasi dan didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan

lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD dengan

memanfaatkan perangkat komputer.

Komponen-komponen pendukung dari proses e-Learning menurut Wahono dalam Adri (2007:4)

ada 3 komponen, yaitu sistem dan aplikasi e-learning, konten e-learning, dan infrastruktur e-

learning. Metode penyempaian materi dalam e-learning dibedakan menjadi dua yaitu :

Synchrounous e-Learning: metode penyampaian pembelajaran dimana guru dan siswa

dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda.

Asynchronous System : metode penyampaian pembelajaran dimana Guru dan siswa

dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang

berbeda.

E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki

kelebihan/keunggulan sebagai berikut (Effendi, 2005) :

Efisiensi biaya

Efektifitas pembelajaran

Fleksibilitas waktu

Fleksibilitas tempat

Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan

belajar masing-masing siswa

Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning

(belajar), maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain :

Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan.

Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat

pelaksanaan e-learning.

2013 21

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 22: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para

murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.

Kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta.

Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan

internet untuk pembelajaran jarak jauh. 

Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2005) :

Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan

tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.

Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan

untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.

Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan

handal, dan teknologi yang tepat.

Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk

yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang

berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA201

3 22Sistem Informasi Manajemen

Pengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M

Page 23: Pengenalan E-learning Sim - Kelompok 14 - Kelas Sabtu 13.00

Martin, Brown, De Hayes, Hoffer, Perkins, Managing Information Technology, 4th edition,

Prentice-Hall, New Jersey, 2002 

Robbins,Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku Organisasi, edisi 12, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta, 2008 

http://artikelpoppy.blogspot.com/2008/11/sistem-e-learning-upaya-peningkatan.html (diakses

tanggal 4 Juni 2015)

https://elearning.kereta-api.co.id/elearning/ (diakses tanggal 6 Juni 2015)

http://programmkomputer.blogspot.com/2012/10/pengertian-keunggulan-kendala-e-

learning.html (diakses tanggal 4 Juni 2015)

https://sites.google.com/site/elearningtp2010/pengembangan-e-learning/konsep-sejarah-dan-

karakteristik-e-learning/teknologi-pendukung-e (diakses tanggal 4 Juni 2015)

http://www.m-edukasi.web.id/2013/01/teknologi-pendukung-e-learning.html (diakses tanggal 4

Juni 2015)

https://youtu.be/m9eiNdKtTbE

2013 23

Sistem Informasi ManajemenPengenalan E-Learning

Agus Arijanto, SE, M.M