Pengembangan Panduan Penerapan Sustainable Agriculture di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Rr. Fitriana S.Putri 2507100156 Dosen Pembimbing : Ir. Janti Gunawan, M.Eng.Sc., Ph.D NIP. 196811271997022004 Dosen Ko-Pembimbing : Dr. Maria Anityasari, ST, M.E NIP. 197011201997032001
40
Embed
Pengembangan Panduan Penerapan Sustainable Agriculture di ...digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16719-presentation.pdfPengembangan Panduan Penerapan Sustainable Agriculture
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengembangan Panduan Penerapan Sustainable Agriculturedi Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Rr. Fitriana S.Putri
2507100156
Dosen Pembimbing :
Ir. Janti Gunawan, M.Eng.Sc., Ph.D
NIP. 196811271997022004
Dosen Ko-Pembimbing :
Dr. Maria Anityasari, ST, M.E
NIP. 197011201997032001
Latar Belakang
2
Latar Belakang
3
• Bersahabat dengan
alam
• Produktivitas rendah
• Pupuk kimia
• Pestisida kimia
• Varietas unggul
• Monokultur
• Sistem pertanian
berkelanjutan
• Integrasi dengan
ekosistem
Revolusi pertanian
gelombang pertama
(tradisional)
Revolusi pertanian
gelombang kedua
(revolusi hijau)
Revolusi pertanian
gelombang ketiga
(pertanian berkelanjutan)
Latar Belakang
Go Organik 2010
4
Latar Belakang
Pertanian skala kecil ;Konsumsi rumah tangga
& pasar domestik400 juta di dunia
Pertanian skala besar ; Agroindustri
& pasar ekspor20 juta di dunia
Usaha Tani
5
Latar Belakang
Dari 107,41 juta orang
bekerja
39.88% (42.83 juta orang)
Bekerja di sektor pertanian(Badan Pusat Statistik, 2010)
Konsep yang memastikan terpenuhinya kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhan mereka. (Rusco et al., 2009)
3
Konsep Terkait Penelitian
Sustainable Agriculture
Metode Sustainable Agriculture• Sistem pertanian terpadu (integrated farming system)• Pertanian organik (organic farming)• Pertanian alami (natural farming)• Pertanian teori baru (new theory farming)• Agroforestry(Jitsanguan, 2001)
Tinjauan Pustaka
Pertanian Organik
Sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan kesehatan agroekosistem termasuk keanekaragaman, siklus hidup biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling bergantung dan menghidupi, dan manusia adalah bagian di
dalamnya(FAO Committee on Agriculture, 1999)
4
Metode Pendekatan Penelitian
Rural Development
Seluruh usaha untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat pedesaan semisal perubahan pada produktivitas desa, kesempatan kerja, distribusi penghasilan dan kesejahteraan, struktur sosial dan mobilitas masyarakat, pengelolaan sumber daya, akses informasi,
kemampuan masyarakat desa, kesehatan dan pendidikan dan aspek lain dalam pembangunan manusia (Muktasam, 2007)
Tinjauan Pustaka
5
Metode Pendekatan Penelitian
Participatory Rural Appraisal (PRA)
Quality Function Deployment (QFD)
Sekelompok pendekatan atau metode yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan
menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, serta membuat rencana dan tindakan nyata (Chamber, 2006 dikutip oleh Gitosaputro, 2006)
• Timeline (historical mapping)• Time chart atau seasonal calendar
•Venn diagram
Metode pengembangan produk yang digunakanuntuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke
dalam aktivitas untuk mengembangkan produk ataujasa
(Carnevalli dan Miguel, 2008)
Tinjauan Pustaka
6
Model Perpindahan Sistem Pertanian
Participatory Technology Design
Memadukan top down kepentingan pemerintah
dengan bottom up kebutuhan pemangku
kepentingan
(Blom-Zandstra dan Keulen, 2008)
Tinjauan Pustaka
7
Model Perpindahan Sistem Pertanian
Participatory Technology Development
1. Training in participatory method2. Identifying farmer innovator3. Analyzing innovator and innovations4. Monitoring and evaluation systems5. Exchange and study visit6. Farmer’s evaluation of local innovations7. Stimulating dan supporting joint
exeperimentation8. Farmer-to-farmer dissemination of innovation9. Awareness and policy10. Institutionalizing the Farmer-innovation Approach
(Reij dan Water-Bayer, 2001)
Petani menerapkan inovasi pertaniansecara mandiri
Penelitian Terdahulu
8
Pengembangan SkenarioPenerapan Sustainable
Agriculture di Desa TlahabKecamatan Kledung,
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Farmer Innovation in Africa: A Source of
Inspiration for Agricultural
Development
Innovative Concepts Towards
Sustainability in Organic
Horticulture:TestingA Participatory
Technology Design
Pengembangan Kerangka Perumusan dan EvaluasiStrategi Penyelarasan Sistem Pendidikan SMK denganDunia Kerja Fase I dengan Menggunakan Pendekatan
Quality Function Deployment (QFD)
Blom-Zandstra, M. dan Keulen, H. V. (2008)
Dewi, S (2010)
Reij, C. dan Waters-Bayer, A. (2001)
Putri, F. S (2011)
Pengembangan Panduan Penerapan Sustainable Agriculturedi Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Rr. Fitriana S.Putri
2507100156
Dosen Pembimbing :
Ir. Janti Gunawan, M.Eng.Sc., Ph.D
NIP. 196811271997022004
Dosen Ko-Pembimbing :
Dr. Maria Anityasari, ST, M.E
NIP. 197011201997032001
Metodologi PenelitianMulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
• Konsep• Model perpindahan
sistem pertanian• Penelitian terdahulu
Studi Lapangan
• Observasi• Wawancara
Identifikasi Model dan Kriteria Model Untuk Penerapan
Sustainable Agriculture (Pertanian Organik)
A
Tahap 1 Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data Sekunder
1. Profil Lokasi Penelitian
2. Pertanian Organik
3. Kondisi Saat Ini
Tahap 2 Pengumpulan Data
2
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data Primer
1. Participatory Rural Appraisal (PRA)
a. Identifikasi Voice of Stakeholder (VoS) dan kebutuhan dasar (semi structure
interview, pair-wise ranking)
b. Identifikasi pemangku kepentingan kunci (venn diagram)
c. Penilaian potensi sumber daya, kelembagaan , teknologi (semi structure
interview, mapping)
d. Penilaian potensi sosial masyarakat (semi structure interview)
2. Penyebaran Kuesioner
a. Untuk menentukan tingkat kepentingan kriteria kebutuhan
b. Untuk mengidentifikasi kesediaan petani menerapkan pertanian organik
Tahap 2 Pengumpulan Data
A
1. Pengujian PRA dengan crosscheck
2. Pengujian kuesioner dengan uji validitas dan reliabilitas
Valid
B
Tidak
Ya
Tahap 3 Pengolahan Data
3
1. Penghitungan nilai rata-rata kepentingan kriteria kebutuhan
2. Analisis faktor masing-masing pemangku kepentingan
Metodologi PenelitianB
Pembuatan House of Quality (HoQ)
1. Pembobotan kriteria kebutuhan
a. Penghitungan rating kriteria
b. Pembobotan pemangku kepentingan (expertchoice)
c. Penghitungan important rating ktiteria
2. Penyusunan Matriks Respon Teknis
3. Penyusunan Matriks Interaksi VOS & Respon Teknis
4. Penghitungan Nilai Kontribusi Setiap Respon Teknis
Validasi HoQ dengan Brainstorming
Valid
Pemilihan Model Perpindahan Sistem Pertanian berdasar PRA
dan QFD
Tidak
Ya
C4
Tahap 3 Pengolahan Data
Metodologi Penelitian
C
Penyusunan Skenario Penerapan Sustainable
Agriculture
1. Penentuan tujuan
2. Penentuan peran pemangku kepentingan
3. Penyusunan aktivitas
4. Penentuan indikator keberhasilan
5. Penentuan insentif
Kesimpulan dan Saran Tahap 5 Kesimpulan dan Saran
5
Tahap 4 Analisis Hasil dan
Pengembangan Skenario Penerapan
Selesai
Analisis Model Perpindahan Sistem Pertanian
Pengumpulan & PengolahanData
6
Lokasi penelitian
Deskripsiresponden
Desa KledungDesa
Tlahab
Kelompok Pemangku
Kepentingan
Jenis Pemangku
Kepentingan
Jumlah
(orang)
Pemangku kepentingan
internalPetani desa Tlahab 35
PPL 8
Aparat desa 6
Pegawai Dintanbunhut 6
Pemangku kepentingan
eksternal
25 50 75
Usia (tahun) 36,57 22 63 41 28 35 40
Luas Lahan (ha) 0,87 0 3 3 0,5 0,5 1
QuartilVariabel
35
Jumlah
Responden (n)Mean Min Max Range
SD 19 54,3 54,3
SMP 9 25,7 80
SMA 7 20 100
Total 35 100
Frekuensi PersentasePersentase
Kumulatif
Tingkat
Pendidikan
Laki-laki 26 74,3 74,3
Perempuan 9 25,7 100
Total 35 100
Jenis KelaminFrekuensi Persentase
Persentase
Kumulatif
Pengumpulan & PengolahanData
7
Data participatory
rural appraisal
Aspek No Kriteria
1 Perencanaan program pemberdayaan pertanian
2 Penyusunan program pemberdayaan pertanian
3 Pelaksanaan program pemberdayaan pertanian
4 Penyebaran pengetahuan pertanian
5 Penggunaan teknologi pertanian baru
6 Partisipasi petani dalam program pemberdayaan pertanian
7Partisipasi petugas penyuluhan dalam program pemberdayaan
pertanian
8Partisipasi aparat pemerintahan dalam program
pemberdayaan pertanian
9Partisipasi Dinas pertanian, perkebunan dan kehutanan
daerah dalam program pemberdayaan pertanian
10Menjaga kestabilan hasil panen dengan bahan kimia
dibanding menjaga kesuburan tanah menggunakan pupuk &
pestisida organik
11Memperoleh harga beli hasil pertanian yang layak dibanding
menjaga kestabilan hasil panen dengan bahan kimia
12Menggunakan pupuk & pestisida organik untuk menjaga
kesuburan tanah dibanding memperoleh harga beli hasil
pertanian yang layak
13 Bantuan pupuk, pestisida, bibit , saprodi
14 Bantuan dana hibah atau pinjaman
15 Peningkatan pendapatan petani
16 Kemitraan usaha (pengadaan saprodi dan pemasaran)
17 Teknologi pertanian untuk menurunkan biaya produksi
18 Sertifikasi produk pertanian
19 Kelestarian lingkungan (misal konservasi tanah)
20 Sekolah lapang dan penyuluhan
21 Peningkatan kualitas sumber daya manusia
22 Monitoring dan evaluasi rutin
23 Pedoman pelaksanaan dan aturan yang jelas serta rinci
1. Meningkatkan pendapatan petani karena adanya efisiensi pemanfaatan sumberdaya dan nilai
tambah produk
2. Menghasilkan pangan yang cukup, aman dan berkualitas sehingga meningkatkan kesehatan
masyarakat dan sekaligus meningkatkan daya saing produk agribisnis
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani
4. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
5. Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang, serta
memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
6. Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan sosial di perdesaan
Sosialisasi Informasi
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan
sumber daya
Pembinaan Teknis
Sosialisasi Kemanfaatan
Pelaksanaan Pertanian Organik
Sistem Penghargaan
PARTISIPASI AKTIF
Pen
yusu
nan
Reg
ulas
i, S
tand
ar, P
edom
an
Pem
berdayaan Kelem
bagaanShare Pengetahuan
Pendidikan dan pelatihan teknis
Pendampingan, pelatihan dan sekolah lapang
pertanian organik
Penyuluhan kelestarian lingkungan
Adopsi teknologi pertanian yang solutif,
disertai petunjuk teknis pelaksanaan
Pelatihan dan pendampingan membuat
pengendali hama organik
Pelatihan dan pendampingan membuat pupuk
organik
Demplot pertanian organik
Koordinasi antara pelaksana program dengan
pihak terkait
Job description masing-masing pemangku
kepentingan
Pemilihan petani menjadi penyuluh swadaya
sebagai motivator
Kerjasama pengajuan kredit modal antara
kelompok tani dengan mitra usaha sebagai
penjamin
Monitoring dan evaluasi perbaikan
terintegrasi antara pihak terkait
Penghargaan atas ketercapaian target
Top Down Planning Participatory
Technology DesignBottom Up Planning
Pengembangan Pemasaran
Kemitraan usaha melalui kelompok tani
Fasilitasi penentuan harga jual yang
transparan dan adil antara penyuplai dan
pembeli
Pengembangan Sistem Pengakuan dan
Pengawasan Produk Pertanian Organik
Sistem jaminan partisipasi (Participatory
Guarantee System)
Sistem pengakuan melalui lembaga sertifikasi
independen dengan kerjasama pihak ketiga
Rancangan SkenarioPenerapan Pertanian
Organik
Kesimpulan dan SaranKesimpulan
1. Model perpindahan sistem pertanian yang paling sesuai adalah participatorytechnology design
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kriteria kebutuhan prioritaspemangku kepentingan eksternal yang menjadi masukan dalam proses modifikasiskenario awal
3. Kelestarian lingkungan merupakan kriteria kebutuhan prioritas pemangkukepentingan internal membutuhkan sistem penghargaan sebagai motivasimengembangkan pertanian organik
4. Proses modifikasi “Go Organik 2010” sesuai kebutuhan pemangku kepentinganmenghasilkan skenario penerapan pertanian organik yang mewakili kepentinganpemerintah dan mewakili kebutuhan pemangku kepentingan
5. Tugas akhir ini pada awalnya akan dilakukan di desa Kledung, tetapi dalamperjalanan ditemukan bahwa kunci keberhasilan pertanian organik adalahkesiapan pemangku kepentingan. Untuk itu, hasil dari studi ini menunjukkanperlunya suatu pilot pertanian organik di tiap daerah, dengan kriteria seleksi pilotlokasi meliputi kesiapan petani untuk berubah, komitmen pemerintah setempatuntuk mendukung, keterbukaan dan hubungan yang baik antara PPL - pemerintahdan masyarakat petani. Pilot ini dapat menjadi contoh bagi wilayah sekitar untukberubah, karena karakteristik masyarakat petani adalah membutuhkan figurcontoh. 9
Kesimpulan dan Saran
Saran
Perancangan skenario pengembangan pertanian organik ini disusunsesuai dengan karakteristik desa Tlahab. Meskipun desa Tlahabdipilih dengan karakteristik umum pertanian di Indonesia, tetapiskenario ini perlu diujicobakan dengan melibatkan berbagaipemangku kepentingan kunci seperti Badan Perencana Daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).