Top Banner
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) KERING DIKA PRIHANTIN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
57

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

Mar 28, 2019

Download

Documents

trinhhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN

BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) KERING

DIKA PRIHANTIN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun
Page 3: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengembangan Model

Bisnis Produk Manisan Belimbing Manis (Averrhoa carambola L) Kering” adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Dika Prihantin

NIM F34090069

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

ABSTRAK

DIKA PRIHANTIN. Pengembangan Model Bisnis Produk Manisan Belimbing

Manis (Averrhoa carambola L) Kering. Dibimbing oleh INDAH YULIASIH.

Buah belimbing manis termasuk komoditas hasil pertanian yang mudah

rusak, sehingga mutu buah cepat menurun dan ketersediaan buah tersebut di pasar

menjadi terbatas. Pengolahan belimbing manis dalam bentuk produk manisan

kering merupakan salah satu teknologi proses pengolahan untuk memperpanjang

masa simpannya. Penelitian ini berbasis program technopreneurship yang terdiri

atas tiga tahap yaitu identifikasi model bisnis awal, pengembangan profil produk,

serta pengembangan model bisnis. Identifikasi model bisnis awal dengan

penentuan asumsi terhadap sembilan elemen model bisnis. Tahapan

pengembangan profil produk menghasilkan formula produk manisan belimbing

manis kering terbaik, yaitu perendaman buah dalam larutan kapur 0,1% selama 1

jam, dengan konsentrasi larutan gula 30%. Hasil pengembangan model bisnis

pada value propositions adalah produk sebagai camilan sehat dan praktis, tanpa

bahan pengawet, serta mengandung vitamin untuk daya tahan tubuh. Customer

segments produk adalah wanita usia 19-45 tahun yang senang mengkonsumsi

camilan dan buah dalam bentuk segar maupun olahan. Revenue streams diperoleh

dari penjualan produk pada beberapa channels di antaranya toko manisan dan

oleh-oleh, pedagang eceran, dan pedagang besar.

Kata kunci: model bisnis, manisan kering, belimbing manis

ABSTRACT

DIKA PRIHANTIN. Business Model Development of Dried-Candied Star Fruit

(Averrhoa carambola L). Supervised by INDAH YULIASIH.

Star fruit is one of agricultural commodity which is perishable, that leads to

quality declining and limited availability in market. Dried-candied star fruit

processing is one of technology process alternatives in order to extend product

shelf life. The research was based on technopreneurship program and consisted of

three main stages such as initial business model identification, product profile

development, and business model development. Initial model business was

identified by determining assumptions of nine business model elements. Product

profile development stage generated the best formula of dried-candied star fruit

was immertion fruit in a solution of lime 0,1% for 1 hour with concentration of

sugar solution 30%. Result of business model development in value propositions

were as snack which is expected to be healthy and practical, free of preservatives,

and contain vitamins for human body endurance. Customer segments were women

aged 19–45 years old who would like to consume snacks and fresh or processed

fruits. Revenue streams obtained by selling the product in channels such as sweet

confectionary store, gift shop, retailer, and wholesaler.

Keywords: business model, dried-candied, star fruit

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN

BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) KERING

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

DIKA PRIHANTIN

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun
Page 7: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

Judul Skripsi : Pengembangan Model Bisnis Produk Manisan Belimbing Manis

(Averrhoa carambola L) Kering

Nama : Dika Prihantin

NIM : F34090069

Disetujui oleh

Dr Indah Yuliasih, STP, MSi

Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Tema

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Agustus

2013 ialah Technopreneurship dengan judul “Pengembangan Model Bisnis

Produk Manisan Belimbing Manis (Averrhoa carambola L) Kering”.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr Indah Yuliasih, STP, MSi selaku pembimbing skripsi atas perhatian dan

bimbingannya selama penelitian dan penyelesaian skripsi

2. Prof Dr Ono Suparno, STP, MT dan Dr Ir Aji Herwaman, MM selaku dosen

penguji atas masukan dan arahan dalam penyelesaian skripsi

3. Dr Ir Aji Herwaman, MM dan RAMP IPB selaku pembimbing progam

technoprenuership atas masukan dan saran yang membangun untuk menjadi

seorang wirausaha muda yang inovatif

4. Alm. Ayahanda Drs Adiwirya Atmadja dan ibunda Maftuha tercinta, adik

tersayang Dima Agusdiansyah dan keluarga serta Ahmad Faisal Harli atas

doa, dukungan dan kasih sayang sepanjang masa sehingga terwujud impian

dan harapan mereka

5. Keluarga besar Teknologi Industri Pertanian angkatan 2009 (TIN 46), Ihwan,

Fahmi, Velly, Wenny, Meyta, Aldyanza, Melan, dan sahabat terbaik Nabilah

Aisyah, STP atas dukungan dan kebersamaan yang tak terhapus waktu

6. Seluruh teman, sahabat dan asisten laboratorium yang tidak bisa disebutkan

satu persatu

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Dika Prihantin

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

ABSTRAK ii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Ruang Lingkup Penelitian 1

METODE 2

Model Bisnis Awal 2

Pengembangan Profil Produk 3

Pengembangan Model Bisnis 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Model Bisnis Awal 6

Pengembangan Profil Produk 9

Pengembangan Model Bisnis 18

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

RIWAYAT HIDUP 45

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

DAFTAR TABEL

1 Formula produk manisan belimbing manis kering 4 2 Karakteristik bahan baku dan produk manisan belimbing manis kering 9

3 Karakteristik warna dan tekstur buah belimbing manis pada berbagai

perlakuan 9

4 Modifikasi I formula produk manisan belimbing manis kering 11 5 Modifikasi II formula produk manisan belimbing manis kering 11

6 SNI 01-3710-1995 standar mutu buah kering 14 7 Hasil analisis proksimat produk manisan belimbing manis kering 16

8 Persentase AKG produk manisan belimbing manis kering 16

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir metode penelitian 2 2 Diagram alir modifikasi proses pengolahan manisan belimbing manis

kering 3 3 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering 10 4 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering (modifikasi I) 11 5 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering (modifikasi II) 12 6 Persentase kesukaan panelis terhadap warna produk manisan belimbing

manis kering 12 7 Persentase kesukaan panelis terhadap tekstur produk manisan belimbing

manis kering 13 8 Persentase kesukaan panelis terhadap rasa produk manisan belimbing

manis kering 13 9 Bentuk produk manisan belimbing manis kering 17

10 (a) Penampakan kemasan primer produk, (b) Label kemasan 17

DAFTAR LAMPIRAN

1 Prosedur analisis produk manisan belimbing manis kering 22 2 Model bisnis kanvas awal 24

3 Kuesioner panduan wawancara uji masalah (test the problem) 25 4 Profil responden pada uji masalah (test the problem) 28

5 Hasil wawancara responden terhadap uji masalah (test the problem) 29 6 Hasil analisis varian formula produk manisan belimbing manis kering 30

7 Hasil analisis varian modifikasi I formula produk manisan belimbing

manis kering 32

8 Hasil analisis varian modifikasi II formula produk manisan belimbing

manis kering 34

9 Model bisnis kanvas I 36 10 Neraca massa pengolahan produk manisan belimbing manis kering 37

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

11 Hasil uji karakteristik produk manisan belimbing manis kering 38

12 Kuesioner panduan wawancara uji solusi (test the solution) 39 13 Profil responden pada uji solusi (test the solution) 42

14 Hasil wawancara responden terhadap uji solusi (test the solution) 43 15 Validasi model bisnis kanvas 44

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun
Page 13: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki ragam buah khas yang

tersebar di berbagai pulau. Belimbing manis (Averrhoa carambola L) adalah salah

satu buah eksotis Indonesia yang banyak digemari masyarakat. Belimbing manis

mempunyai nilai gizi yang tinggi. Vitamin A dan C yang terkandung merupakan

antioksidan yang baik untuk melawan radikal bebas dan meningkatkan daya tahan

tubuh. Buah belimbing manis berkembang pesat di wilayah Indonesia. Data

statistik menunjukkan bahwa perkembangan produksi buah belimbing di

Indonesia meningkat dari 72.397 ton tahun 2008 menjadi 91.794 ton tahun 2012

(BPS 2013).

Belimbing manis termasuk dalam kelompok makanan pangan yang mudah

rusak (perishable). Kelompok ini termasuk kelompok makanan sehari-hari yang

penting dan mudah rusak apabila tidak diawetkan secara khusus (Naufalin dan

Herastuti 2012). Pengolahan buah dalam bentuk manisan kering adalah salah satu

cara untuk memperpanjang masa simpannya. Pengolahan manisan belimbing

manis kering di Indonesia belum diproduksi secara besar-besaran. Namun,

kesadaran mayarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan semakin meningkat,

sehingga meningkatkan pula permintaan produk olahan buah. Menurut Direktorat

Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian (2009), total

permintaan buah olahan tahun 2006 sebesar 189.215 ton sedangkan perkiraan

permintaan tahun 2015 sebesar 470.789 ton. Masa yang akan datang akan terjadi

perubahan permintaan berbagai produk buah, salah satu adalah permintaan buah-

buahan yang diproses minimal (minimally processed) yang masih mempunyai cita

rasa asli buah tropis, seperti manisan. Hal ini memungkinkan terbukanya peluang

usaha manisan kering untuk dapat memenuhi permintaan pasar.

Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran mengenai bagaimana

cara organisasi menciptakan, memberi, dan menangkap nilai. Prospek

pengembangan usaha produk manisan belimbing manis kering dinilai cukup

menjanjikan sehingga perlu dilakukan perancangan model bisnis tervalidasi dan

pengembangan bisnis produk.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan profil produk manisan belimbing manis kering

2. Mendapatkan rancangan model bisnis produk tervalidasi

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi penentuan formula produk terbaik,

pengujian karakteristik dan nilai gizi produk, identifikasi dan validasi model

bisnis, serta pengembangan bisnis produk manisan belimbing manis kering.

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

2

METODE

Metode dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu identifikasi model

bisnis awal, pengembangan profil produk, dan pengembangan model bisnis.

Metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir metode penelitian

Model Bisnis Awal

Pengembangan model bisnis diawali dengan penentuan hipotesis model

bisnis awal. Hipotesis tersebut merupakan asumsi terhadap sembilan elemen

model bisnis berdasarkan segmen konsumen, proposisi nilai, saluran, hubungan

pelanggan, arus pendapatan, sumber daya utama, aktivitas kunci, kemitraan utama,

serta struktur biaya. Elemen model bisnis awal tersebut dilakukan pengujian

masalah (test the problem). Pengujian masalah bertujuan mengetahui masalah

Pengembangan

profil produk

Ya

Identifikasi model bisnis I

Selesai

Pengembangan

model bisnisPengujian solusi

(Test the solution)

TidakIterasi

model

bisnis

Desain kemasan

Profil produk

Ya

Uji karakteristik dan nutrisi

produk

Tidak

Iterasi

proses

Pengolahan produk

Uji kesukaan

Formulasi produk

Pengujian masalah

(Test the problem)

Mulai

Identifikasi model bisnis awalModel bisnis

awal

Validasi model

bisnis

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

3

konsumen terhadap suatu produk. Pengujian ini dilakukan melalui pengisian

kuesioner dan wawancara langsung kepada 50 responden yang dianggap sebagai

segmen konsumen produk.

Pengembangan Profil Produk

Profil produk menjadi identitas produk di mata konsumen. Pengembangan

profil produk bertujuan komersialisasi produk. Proses ini dilakukan melalui

tahapan proses pengolahan dan formulasi produk, uji kesukaan, uji karakteristik

dan nutrisi produk, serta desain kemasan.

Proses Pengolahan dan Formulasi Produk

Pengolahan manisan di industri manisan Surabaya belum memiliki

standardisasi produk. Hasil pengamatan pada industri tersebut menunjukkan

bahwa faktor konsentrasi dan lama perendaman buah pada larutan kapur

(Ca(OH)2) yang relatif tinggi 5-10% selama 24 jam, total gula yang tidak terukur,

serta proses pengeringan manisan dengan menggunakan sinar matahari.

Konsentrasi dan lama perendaman buah pada larutan kapur yang berlebihan dapat

membahayakan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh jumlah senyawa kimia yang

tertinggal pada produk. Penggunaan sinar matahari kurang menguntungkan karena

kondisi cuaca yang bisa berubah-ubah dan tumbuhnya jamur pada bahan produk.

Selain itu, suhu pengeringan dan kelembaban tidak dapat dikontrol, hanya

berlangsung bila ada matahari dan pengeringan tidak konstan (Effendi 2009).

Penyelesaian masalah yang dilakukan dengan modifikasi diagram alir proses

pengolahan dan formulasi produk manisan belimbing manis kering (Gambar 2).

Gambar 2 Diagram alir modifikasi proses pengolahan manisan belimbing manis

kering

Pemblansiran, T = 85 oC, t = 1 menit

Perendaman dalam larutan kapur 1% dan 3%,

t = 6, 8, dan 10 jam

Pengeringan dengan tray dryer

T = 45-50 oC, t = 10 jam

Manisan kering

Perendaman dalam larutan garam 20%, t = 0,5 jam

Pencucian

Pembuangan biji buah

Belimbing manis segar

Pencucian

Pengecilan ukuran 0,7-1 cm

Perebusan dalam larutan gula 30%, 40%, dan 50%

T = 80-85 oC, t = 5 menit

Perendaman dalam larutan gula 30%, 40%, dan

50%, t = 48 jam

Penirisan Larutan

gula

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

4

Modifikasi formula produk manisan belimbing manis kering dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1 Formula produk manisan belimbing manis kering

Kode formula Konsentrasi kapur (%) Waktu perendaman (jam) Tingkat kemanisan (%)

345

1

6 30

426 8 40

106 10 50

278

3

6 30

498 8 40

214 10 50

Uji Kesukaan

Uji kesukaan disebut juga uji hedonik, dilakukan apabila uji didesain untuk

memilih satu produk di antara produk lain secara langsung. Parameter yang

diamati dalam uji hedonik adalah warna, tekstur, dan rasa. Jumlah panelis

sebanyak 30 orang. Skor penerimaan relatif menggunakan skala 1-7, yaitu 1

(sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak tidak suka), 4 (biasa), 5 (agak suka), 6

(suka), dan 7 (sangat suka). Skor penerimaan relatif menunjukkan kesukaan,

sampel produk dengan skor tertinggi berarti lebih disukai (Setyaningsih et al.

2010). Skor penerimaan disertai juga pendapat panelis terhadap formula. Data

yang diperoleh dari hasil uji hedonik dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis

of Varian) dan jika ada perbedaan digunakan uji lanjut seperti uji Duncan.

Formula tersebut akan berubah sesuai dengan hasil uji hedonik dan saran yang

diberikan oleh panelis.

Uji Karakteristik dan Nutrisi Produk

Pengujian karakteristik produk manisan belimbing manis kering diperoleh

berdasarkan pengujian analisis kimia (kadar air, aktivitas air, uji mikroba metode

Total Plate Count (TPC), vitamin C, total asam, dan total gula), dan perhitungan

rendemen akhir produk. Pengujian ini yang dilakukan mengacu pada standar mutu

buah kering SNI 01-3710-1995. Prosedur analisis produk manisan belimbing

manis kering dapat dilihat pada Lampiran 1. Identifikasi nutrisi produk dilakukan

melalui uji proksimat yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar

karbohidrat, dan energi. Hasil pengujian tersebut dikonversi ke dalam AKG

(Angka Kecukupan Gizi).

Desain Kemasan

Desain kemasan produk dilakukan untuk menentukan kemasan yang sesuai

berdasarkan sifat produk dan tujuan penggunaan kemasan. Desain kemasan juga

dibuat menarik dan praktis sehingga menjadi daya tarik calon konsumen.

Pengembangan Model Bisnis

Tahap selanjutnya dilakukan pengembangan model bisnis melalui

identifikasi model bisnis dan pengujian solusi (test the solution) terhadap elemen

model bisnis yang berubah pada uji masalah (test the problem). Pengujian solusi

dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara langsung kepada 50

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

5

responden yang sama pada uji masalah. Hasil pengujian solusi diharapkan produk

dapat menyelesaikan masalah sehingga responden cukup tertarik untuk membeli

produk. Hasil pengujian solusi tersebut diperoleh validasi model bisnis produk

manisan belimbing manis kering.

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Model Bisnis Awal

Identifikasi Model Bisnis Awal

Menurut Osterwalder (2010), sebuah model bisnis menggambarkan dasar

pemikiran tentang bagaimana cara organisasi menciptakan, memberi, dan

menangkap nilai. Model bisnis sebagai strategi bisnis yang digunakan sebagai alat

untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan. Model bisnis terdiri atas sembilan

blok atau elemen dalam model bisnis kanvas. Hipotesis model bisnis awal produk

manisan belimbing manis kering (Lampiran 2) adalah sebagai berikut:

Segmen Konsumen (Customer Segments)

Blok ini menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang

ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Perusahaan mengelompokkan

mereka dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan,

perilaku atau atribut lain untuk lebih memuaskan pelanggan. Segmen konsumen

produk tersebut yaitu masyarakat yang memiliki aktivitas tinggi (usia 12-60

tahun) dan ibu rumah tangga. Masyarakat yang memiliki aktivitas tinggi

cenderung kurang mengkonsumsi buah. Konsumsi buah olahan dalam bentuk

manisan yang sehat, praktis, serta terpenuhinya kecukupan gizi yang akan coba

ditawarkan kepada segmen konsumen ini. Selanjutnya, segmen ibu rumah tangga

yang ingin dijangkau, produk ini dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat yang

dapat dikonsumsi saat berpergian maupun di saat luang.

Proposisi Nilai (Value Propositions)

Blok ini mencoba untuk memecahkan masalah-masalah pelanggan dan

memuaskan kebutuhan pelanggan melalui proposisi nilai. Produk ini diharapkan

dapat memecahkan salah satu masalah konsumen akan manisan kering yang telah

ada di pasar. Proposisi nilai yang diberikan adalah produk sebagai camilan sehat

dan praktis, mengandung banyak vitamin, bebas bahan pengawet, varian buah

yang berbeda, serta memiliki antioksidan yang baik untuk melawan radikal bebas

dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Saluran (Channels)

Blok ini menggambarkan sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen

konsumennya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran

penjualan yang dilakukan kerja sama dengan toko manisan dan oleh-oleh,

pedagang eceran (retailer), pedagang besar (wholesaler), dan ekspotir.

Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

Hubungan pelanggan ditetapkan dan dikelola secara bersama masing-

masing segmen konsumen. Hal tersebut dalam rangka mencapai get, keep, dan

grow customers. Langkah awal yang dilakukan untuk mendapatkan konsumen

(get customers) adalah memperkenalkan produk manisan kering tersebut.

Perkenalan produk ditekankan pada sisi edukasi dan promosi produk. Edukasi

dilakukan melalui kegiatan diskusi, pameran, dan bazar makanan. Kegiatan

tersebut bertujuan konsumen mempertimbangkan pemilihan produk ini sebagai

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

7

manisan kering yang sehat dan praktis. Promosi awal dilakukan untuk mengajak

responden agar tertarik mencoba sampel produk. Hal ini diharapkan dapat

menimbulkan kesan pertama sebagai ciri khas produk.

Strategi untuk mempertahankan konsumen (keep customers) terfokus pada

jalinan interaksi dengan konsumen. Interaksi melalui komunitas jejaring sosial,

forum lapangan, dan pelayanan kepada konsumen. Hal ini diharapkan mampu

mempertahankan konsumen dan memberikan masukan pada pengembangan

produk. Langkah lain yang bisa diterapkan adalah loyalty progam. Progam ini

merupakan apresiasi kesetiaan konsumen terhadap pembelian produk, berupa

diskon, bonus dan hadiah menarik, maupun wawasan produk.

Peningkatan penjualan (up sell) produk menjadi sebuah target utama dalam

meningkatkan konsumen (grow customers). Salah satu langkah nyata yang

diberikan adalah mendekatkan produk kepada konsumen atau disebut “get easy

product”. Langkah ini diharapkan lebih memberikan kemudahan kepada

konsumen untuk mendapatkan produk, baik melalui toko manisan dan oleh-oleh

maupun retailer. Peningkatan penjualan akan dilakukan bertahap sampai produk

tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

Arus Pendapatan (Revenue Streams)

Arus pendapatan dihasilkan dari proposisi nilai yang sukses ditawarkan

kepada pelanggan. Mekanisme penetapan harga penjualan produk ini berdasarkan

kebergantungan fitur produk dan biaya pokok produksi. Arus pendapatan

diperoleh dari penjualan produk sesuai target pasar yang telah ditentukan.

Penjualan produk kepada segmen konsumen melalui penjualan di toko manisan

dan oleh-oleh, retailer, dan wholesaler. Selain itu, arus pendapatan diperoleh dari

sarana edukasi manisan, berupa kunjungan industri dan pelatihan pembuatan

manisan.

Sumber Daya Utama (Key Resources)

Sumber daya utama adalah aset-aset yang diperlukan untuk menawarkan

dan memberikan semua elemen yang telah dijelaskan sebelumnya. Sumber daya

utama berbentuk modal usaha sendiri dan pinjaman, sumber daya fisik (alat dan

mesin, tempat produksi, sarana distribusi dan fasilitas penunjang), tenaga kerja,

serta perijinan usaha dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).

Aktivitas Kunci (Key Activities)

Sejumlah aktivitas kunci dilakukan untuk menciptakan dan memberikan

proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan dan

memperoleh pendapatan. Kegiatan ini berhubungan erat dengan kegiatan produksi

terkait perancangan, pembuatan dan penyampaian produk dalam jumlah besar,

dan kualitas unggul. Rangkaian aktivitas kunci yang dilakukan adalah proses

produksi (berdasarkan pada industri manisan Surabaya), promosi dan pemasaran,

distribusi produk, serta pengembangan produk.

Kemitraan Utama (Key Partners)

Beberapa aktivitas di outsource dan beberapa sumber daya diperoleh dari

luar perusahaan. Kemitraan utama adalah petani buah belimbing manis di daerah

Depok (Jawa Barat) dan Demak (Jawa Tengah), distributor bahan baku (gula,

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

8

garam, dan kapur), penjual alat dan mesin, penjual kemasan, serta jasa distribusi

barang.

Struktur Biaya (Cost Structure)

Elemen-elemen model bisnis berpengaruh pada struktur biaya. Biaya yang

dikeluarkan adalah biaya distribusi (berupa potongan harga dan komisi), biaya

distribusi tidak langsung (promosi), biaya produksi produk, biaya investasi, serta

biaya pemasaran.

Pengujian Masalah (Test The Problem)

Pengujian masalah dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara

langsung kepada responden (Lampiran 3). Profil responden terdiri atas masyarakat

yang memiliki aktivitas tinggi usia 12-60 tahun dengan berbagai latar belakang

pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan (Lampiran 4). Hasil pengujian

masalah (Lampiran 5), responden usia 19-45 tahun lebih menyukai camilan dan

konsumsi buah dalam bentuk segar maupun olahan, sedangkan responden berusia

45 tahun ke atas, cenderung mengurangi makanan yang mengandung gula tinggi

karena kekhawatiran penyakit diabetes. Hal tersebut merubah segmen konsumen

menjadi masyarakat usia 19-45 tahun yang senang dengan camilan dan konsumsi

buah dalam bentuk segar maupun olahan. Perubahan segmen konsumen (customer

segments) akan merubah pula arus pendapatan (revenue streams) yaitu arus

pendapatan melalui penjualan di toko manisan dan oleh-oleh, retailer, dan

wholesaler.

Responden mendapatkan sumber informasi mengenai manisan kering dari

toko manisan dan oleh-oleh (96%), serta retailer (4%). Sumber informasi yang

paling mempengaruhi pembelian berasal dari tempat berbelanja (64%). Pembelian

manisan kering sebagian besar responden membeli di toko manisan (96%) dan

retailer (4%). Target pemasaran produk lebih ditekankan pada toko manisan dan

oleh-oleh. Pemasaran produk ini belum sampai pada penjualan ke luar negeri,

masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hasil pengujian masalah

menunjukkan terjadi perubahan channels yaitu responden memilih pembelian

produk melalui toko manisan dan oleh-oleh, retailer, serta wholesaler.

Pengetahuan responden akan produk manisan kering menyatakan 98%

responden mengetahui manisan kering, namun hanya terbatas pada manisan

kering pala, pepaya, dan mangga. Penilaian responden terhadap manisan kering di

pasar adalah kekhawatiran mengkonsumsi manisan kering yang mengandung

bahan pengawet (40%), variasi buah yang sama (34%), serta kemasan yang

kurang praktis dan menarik (26%). Responden membutuhkan produk manisan

kering yang tanpa bahan pengawet dan kualitas mutu yang terjamin. Selain itu,

responden peduli akan makanan yang memberikan manfaat bagi tubuh, misalnya

vitamin. Motivasi responden mengkonsumsi manisan kering sebagian besar

sebagai camilan (54%). Proposisi nilai (value propositions) produk yang

dikonsumsi sebagai salah satu camilan sehat dan praktis, tanpa bahan pengawet

buatan, mengandung vitamin yang baik untuk daya tahan tubuh, serta sebagai

oleh-oleh atau buah tangan.

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

9

Pengembangan Profil Produk

Proses Pengolahan dan Formulasi Produk

Manisan belimbing manis kering diharapkan memberikan jaminan mutu dan

keamanan pangan. Merujuk pada SNI 4491:2009 mengenai buah belimbing,

tahapan awal yang dilakukan adalah menentuan karakteristik bahan baku dan

produk manisan belimbing manis kering dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Karakteristik bahan baku dan produk manisan belimbing manis kering

Karakteristik bahan baku Karakteristik produk

Buah varietas kunir dan kapur Kadar air < 15%

Kelas mutu B Kadar aktivitas air < 0,7

Keseragaman kesegaran dan ketuaan buah 75-90% Berwarna kuning cerah

pH 4 Tekstur stabil

Cacat dan busuk 0-5% Tingkat kemanisan sebesar 32 obrix

Proses pengolahan produk dilakukan pengecilan ukuran buah 0,7-1 cm.

Penentuan formula awal dilakukan perbandingan faktor perlakuan antara

perendaman buah dalam larutan kapur, larutan garam, dan tanpa larutan keduanya

(Tabel 3). Perendaman buah dalam larutan garam berfungsi sebagai bahan

pengawet dan menghilangkan getir atau getah pada buah. Proses perendaman

buah dalam larutan kapur bertujuan memperkuat tekstur buah pada perlakuan

selanjutnya.

Tabel 3 Karakteristik warna dan tekstur buah belimbing manis pada berbagai

perlakuan

Perlakuan (t = 3 jam) Warna Tekstur

Larutan kapur 1% Gelap Stabil

Larutan garam 20% Cerah Lembek

Tanpa larutan Kecoklatan Lembek

Produk manisan belimbing manis kering yang diharapkan adalah produk

dengan tekstur stabil dan warna yang cerah. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa tekstur stabil terdapat pada perendaman buah dalam larutan kapur 1%,

sedangkan warna buah cerah dihasilkan pada perendaman buah dalam larutan

garam 20%. Hal yang perlu dilakukan untuk mempertahankan tekstur dan warna

produk adalah menurunkan konsentrasi larutan kapur dan lama perendamannya.

Selain itu, ditentukan juga perbandingan tingkat kemanisan pada produk sehingga

produk disukai panelis.

Proses selanjutnya adalah proses pemblansiran. Proses ini dilakukan pada

suhu 85 oC selama 1 menit untuk menghilangkan sisa larutan kapur yang

menempel pada buah dan menon-aktifkan enzim pencoklatan. Buah yang telah

diblansir, kemudian direbus dalam larutan gula selama 1 menit dan direndam

dalam larutan gula kembali selama 48 jam. Tujuan utama penambahan gula ke

dalam makanan ialah memberi rasa manis bukan mengawetkan buah. Namun,

pada konsentrasi yang tinggi, gula juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet

makanan dan minuman karena dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme

(Naufalin dan Herastuti 2012). Buah tersebut kemudian ditiriskan, lalu

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

10

dikeringkan menggunakan alat pengeringan tray dryer pada suhu 45-50 oC selama

10 jam. Menurut Taib et al. (1988), pengeringan dengan tray dryer menghasilkan

tingkat pengurangan bobot yang makin rendah seiring dengan jumlah dan letak

bahan pada rak.

Pengeringan manisan kering menggunakan alat pengering tray dryer selama

10 jam. Pengeringan manisan kering berbentuk lemari (cabinet atau tray dryer).

Pengering lemari memiliki bentuk persegi panjang dan didalamnya berisi rak-rak

yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Udara panas

dialirkan melalui makanan yang akan dikeringkan. Udara dialirkan ke dalam alat

pengering melalui pemanas atau heater masuk ke dalam alat pengering. Selain

alat pemanas udara, digunakan kipas untuk mengatur sirkulasi udara dalam alat

pengering. Kipas yang digunakan mempunyai kapasitas aliran udara 7-15 ft per

detik udara setelah melewati kipas masuk ke dalam alat pemanas. Umumnya

digunakan untuk pengeringan bahan dengan kecepatan produksi 25-50 kg bahan

kering per jam (Effendi 2009).

Uji Kesukaan

Proses modifikasi formula produk manisan belimbing manis kering

bertujuan mengamati adanya perbedaan nyata atau tidak antar perlakuan terhadap

penerimaan akhir produk. Penentuan formula dilakukan perbandingan faktor

perlakuan antara konsentrasi larutan kapur dengan lama perendamannya dan

tingkat kemanisan produk. Parameter yang diamati adalah warna, tekstur, dan rasa.

Warna merupakan salah satu faktor penentu mutu dari produk makanan dan dapat

digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan (Winarno 1993).

Parameter tekstur berpengaruh pada penampakan dan tingkat kekeringan produk.

Parameter rasa merupakan parameter penting dalam penerimaan akhir suatu

produk.

Hasil analisis varian pada formula produk manisan belimbing manis kering

(Lampiran 6), menunjukkan tingkat kesukaan panelis pada skala tingkat nyata 5%

berbeda nyata pada parameter warna dan rasa, sedangkan parameter tekstur tidak

berbeda nyata. Formula 345, 278, dan 426 memiliki penilaian tertinggi pada

warna yaitu 5,8; 4,9; dan 4,7, sedangkan formula 426, 498, dan 106 pada penilaian

rasa sebesar 5,8; 5,3; dan 4,7 (Gambar 3).

Gambar 3 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering

1

2

3

4

5

6

7

Parameter Warna Paramater Tekstur Parameter Rasa

Rat

a-ra

ta k

esukaa

n

345

426

106

278

498

214

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

11

Hasil nilai rata-rata kesukaan tersebut terpilih formula 345, 426, dan 106

yang digunakan sebagai modifikasi formula berikutnya. Saran panelis terhadap

produk manisan belimbing manis kering adalah warna produk kurang menarik

(berwarna coklat gelap). Hal tersebut perlu dilakukan modifikasi formula produk

yaitu menurunkan konsentrasi larutan kapur dan mempercepat lama

perendamannya (Tabel 4).

Tabel 4 Modifikasi I formula produk manisan belimbing manis kering

Kode formula Konsentrasi kapur (%) Waktu perendaman (jam) Tingkat kemanisan (%)

108 0,1 1 30

246 0,5 2 40

509 1,5 3 50

Hasil analisis varian pada modifikasi I formula produk manisan belimbing

manis kering (Lampiran 7), menunjukkan tingkat kesukaan panelis pada skala

tingkat nyata 5% berbeda nyata pada parameter warna, rasa, dan tekstur. Formula

108 dan 509 memiliki penilaian tertinggi pada parameter warna sebesar 6,5 dan

3,6 serta tekstur sebesar 5,8 dan 4,7, sedangkan parameter rasa terdapat pada

formula 108 dan 246 yaitu sebesar 5,7 dan 5,3 (Gambar 4).

Gambar 4 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering (modifikasi I)

Hasil nilai rata-rata kesukaan terpilih formula 108 dan 246 yang digunakan

sebagai modifikasi formula berikutnya. Saran panelis terhadap produk manisan

belimbing manis kering adalah tetap mempertahankan warna cerah dan tekstur

produk. Hal tersebut perlu dilakukan modifikasi terhadap formula produk yaitu

menurunkan konsentrasi larutan kapur dan mempercepat lama perendamannya

(Tabel 5).

Tabel 5 Modifikasi II formula produk manisan belimbing manis kering

Kode formula Konsentrasi kapur (%) Waktu perendaman (jam) Tingkat kemanisan (%)

241 0,1 1 30

336 0,3 2 40

Hasil analisis varian pada modifikasi II formula produk manisan belimbing

manis kering (Lampiran 8), menunjukkan tingkat kesukaan panelis pada skala

tingkat nyata 5% berbeda nyata pada parameter warna, rasa, dan tekstur. Hasil

1

2

3

4

5

6

7

Parameter warna Parameter tekstur Parameter rasa

Rat

a-ra

ta k

esu

kaa

n

108

246

509

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

12

penilaian pada Gambar 5, formula 241 memiliki penilaian tertinggi yaitu

parameter warna sebesar 6,4, tekstur sebesar 6,2, dan rasa sebesar 6,3

dibandingkan dengan formula 336.

Gambar 5 Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa produk manisan belimbing manis kering (modifikasi II)

Persentase kesukaan panelis ditentukan untuk menentukan formula yang

paling disukai terhadap parameter warna, tekstur, dan rasa. Persentase panelis

yang menyukai warna pada formula 241 sebesar 93,33%, sedangkan pada formula

336 sebesar 73,33% (Gambar 6). Penilaian panelis terhadap parameter warna

dipengaruhi oleh konsentrasi larutan kapur dan lama perendamannya. Konsentrasi

larutan kapur yang relatif rendah dan lama perendamannya yang lebih cepat

(formula 241), membuat warna produk menjadi lebih cerah sehingga panelis

cenderung lebih menyukainya daripada formula 336.

Gambar 6 Persentase kesukaan panelis terhadap warna produk manisan

belimbing manis kering

Persentase panelis yang menyukai tekstur pada formula 241 sebesar 93,33%,

sedangkan pada formula 336 sebesar 83,33% (Gambar 7). Penilaian panelis

terhadap parameter tekstur dipengaruhi juga oleh konsentrasi larutan kapur dan

lama perendamannya. Konsentrasi larutan kapur yang relatif rendah dan lama

perendamannya yang lebih cepat (formula 241), membuat tekstur produk stabil

dan tidak keras sehingga panelis cenderung lebih menyukainya daripada formula

336.

1

2

3

4

5

6

7

Parameter warna Parameter tekstur Parameter rasa

Rat

a-ra

ta k

esukaa

n

241

336

0

20

40

60

80

100

241 336

Per

sen

tase

pan

elis

(%

)

Formula

Tidak suka

Netral

Suka

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

13

Gambar 7 Persentase kesukaan panelis terhadap tekstur produk manisan

belimbing manis kering

Persentase panelis yang menyukai rasa pada formula 241 sebesar 93,33%,

sedangkan pada formula 336 sebesar 76,67% (Gambar 8). Penilaian panelis

terhadap parameter rasa dipengaruhi oleh tingkat kemanisan produk. Tingkat

kemanisan produk yang rendah yaitu sebesar 30% (formula 241), membuat rasa

produk lebih disukai panelis daripada formula 336.

Gambar 8 Persentase kesukaan panelis terhadap rasa produk manisan belimbing

manis kering

Hasil persentase kesukaan panelis terhadap parameter warna, tekstur, dan

rasa, diperoleh formula terbaik yaitu formula 214. Formula tersebut dengan proses

perendaman buah dalam larutan kapur sebesar 0,1% selama 1 jam, dan

konsentrasi larutan gula sebesar 30%. Perubahan terhadap formula produk,

merubah elemen key activities pada model bisnis awal yaitu proses produksi

produk berdasarkan industri manisan Surabaya menjadi proses produksi produk

melalui modifikasi I dan II formula produk manisan belimbing manis kering.

Perubahan elemen model bisnis tersebut terdapat pada model bisnis I (Lampiran

9). Formula produk terbaik dilakukan identifikasi terhadap uji karakteristik dan

nutrisi produk.

Uji Karakteristik dan Nutrisi Produk

Pengujian formula produk terbaik terdiri atas kadar air dan aktivitas air

produk, uji mikroba metode Total Plate Count (TPC), vitamin C, total asam, total

gula, rendemen akhir produk, serta AKG (Angka Kecukupan Gizi).

0

20

40

60

80

100

214 336Per

sen

tase

pan

elis

(%

)

Formula

Tidak suka

Netral

Suka

0

20

40

60

80

100

214 336

Per

sen

tase

pan

elis

(%

)

Formula

Tidak suka

Netral

Suka

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

14

1. Kadar Air dan Aktivitas Air Produk

Penentuan nilai kadar air pada bahan dan produk menjadi poin penting

untuk menentukan kualitas umur simpan produk. Manisan kering memiliki kadar

air < 15%, manisan semi basah 15-40%, serta manisan basah > 40%. Menurut

Fitriani (2008), jumlah kandungan air pada bahan dinyatakan sebagai water

activity (aw). Jumlah air bebas bahan dapat mempengaruhi daya tahan bahan

tersebut terhadap serangan mikroba. Hasil pengamatan terhadap lama pengeringan

produk pada jam ke-10, kadar air pada buah segar dari 92,40% dengan aw sebesar

0,89 menjadi kadar air produk sebesar 11,57% dengan aw sebesar 0,67 (Lampiran

10). Kadar air produk telah memenuhi syarat sebagai manisan kering yang tidak

melebihi batas maksimal standar mutu buah kering yaitu 31% (Tabel 6).

Tabel 6 SNI 01-3710-1995 standar mutu buah kering

No Kriteria uji Satuan Persyaratan

1 Keadaan :

1.1 Penampakan

Normal

1.2 Bau

1.3 Rasa

Normal

Normal

2 Air (% b/b) Maks 31

3 Bahan tambahan:

3.1 Pemanis buatan

3.2 Pewarna

3.3 Pengawet

-

Maks 1

Negatif

SNI 01-02220-1995

SNI 01-02220-1995

4 Cemaran arsen mg/kg Maks 1

5 Cemaran logam: 5.1 Timbal (Pb)

5.2 Tembaga (Cu)

5.3 Seng (Zn)

5.4 Timah (Hg)

5.5 Raksa (Hg)

mg/kg mg/kg

mg/kg

mg/kg

mg/kg

mg/kg

Maks 2 Maks 5

Maks 40

Maks 40/251

Maks 0,03

Maks 1

6 Cemaran mikroba Koloni/g 25-250

Berkurangnya kadar air produk akan memperpanjang umur simpan produk

sehingga lebih tahan lama. Faktor yang menyebabkan turunnya kadar air pada

produk adalah proses pengeringan. Hal ini menandakan selama proses terdapat

sejumlah air yang berdifusi ke luar selama pengolahan berlangsung. Semakin

berkurangnya kadar air dalam produk, aktivitas air produk menurun dan kondisi

lingkungan yang tidak baik bagi mikroba akan tercipta.

Produk yang memiliki kadar gula tinggi antara 65-73% padatan terlarut, aw

biasanya dalam kisaran antara 0,75-0,83 (Buckle et al. 1985). Apabila gula

ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling

sedikit 40% padatan terlarut), sebagian alir yang ada menjadi tidak tersedia untuk

pertumbuhan mikroba dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang. Kadar

aw yang diperoleh cukup aman dari pertumbuhan mikroba misalnya kapang. Jenis

kapang yang sering dijumpai pada manisan buah adalah A. glaucus, Penicillium

sp., Xeromyces bisporus, Mucor sp., dan Rhizopus sp. (Syarief dan Halid 1993).

2. Uji Mikroba Metode Total Plate Count (TPC)

Metode ini merupakan salah satu metode analisis mikrobiologi dihitung

berdasarkan kuantitatif. Masa pertumbuhan bakteri adalah cepat, sehingga bakteri

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

15

mesofil aerob dapat dihitung sebagai koloni angka lempengan total/g. SNI

3710:1995 menunjukkan bahwa jumlah koloni yang dihitung yaitu antara 25-250

koloni. Menurut SNI 7388:2009 mengenai batas maksimum cemaran mikroba

dalam pangan pada manisan buah kering adalah 1 x 105 koloni/g. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa jumlah angka lempengan total pada manisan belimbing

manis kering yaitu 1,4 x 104 koloni/g. Angka lempengan total pada sampel produk

membuktikan bahwa produk ini cukup terjamin kualitasnya.

3. Kadar Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat dalam keadaan kering cukup stabil, tetapi

dalam larutan cepat dioksidasi oleh udara. Reaksi oksidasi ini dipercepat oleh

beberapa ion logam, utamanya tembaga, besi (III), dan mangan (II). Vitamin C

lamban laun akan berubah menjadi coklat karena pengaruh sinar matahari

(Rohman dan Sumantri 2007). Menurut USDA Nutrient Data (2010), kandungan

gizi vitamin C pada belimbing manis segar sebesar 34,40 mg/100 g bahan. Hasil

penelitian yang dilakukan, kadar vitamin C buah segar sebesar 38,49 mg/100 g

bahan. Setelah proses pengolahan buah, kadar vitamin C diperoleh sebesar 5,70

mg/100 g bahan. Hal ini menunjukkan adanya penurunan kadar vitamin C selama

proses tersebut. Menurut Schaschke (2011), vitamin yang terdapat dalam buah

dan sayur menjadi rusak di antaranya saat proses pemanenan dan pengolahan.

Vitamin larut dalam air seperti vitamin B kompleks dan vitamin C cenderung

tidak stabil selama proses pemasakan daripada vitamin larut dalam lemak. Selain

itu, kedua vitamin terlarut tersebut akan menghilang melalui proses difusi dari

makanan ke dalam air perebusan.

4. Total Asam

Belimbing manis segar, matang dan warna hijau kekuningan, memiliki

kandungan total asam sebesar 12,51 mg/g. setelah dilakukan pengolahan buah,

hasil penelitian pada total asam produk sebesar 12,21 mg/g. Perendaman buah

pada larutan gula yang tinggi akan menyebabkan total gula pada bahan meningkat

dan jumlah air yang keluar makin besar sehingga dapat mengurangi rasa asam

pada buah.

Kandungan asam organik yang paling banyak dimiliki belimbing manis

adalah asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang banyak

ditemukan pada buah dan tumbuhan sangat sensitif dengan udara (oksidasi),

mudah rusak atau hilang oleh alkali-alkali, besi, dan garam-garam tembaga,

pemanasan pada suhu tinggi, enzim oksidasi, udara bebas, dan cahaya.

Kandungan asam organik yang paling berbahaya yang terdapat pada buah

belimbing manis adalah senyawa asam oksalat, dapat ditemukan dalam jumlah

yang relatif kecil pada buah. Proses pemanasan dapat mengurangi kelarutan

oksalat dan perebusan dapat mengurangi kadar oksalat dengan cara membuang air

rebusan, perendaman dalam garam dan menaikan persediaan kalsium pada buah

sehingga dapat menetralkan pengaruh dari oksalat (Catherwood et al. 2007).

5. Total Gula

Buah belimbing manis segar memiliki total gula yang rendah yaitu 3,98%

(USDA Nutrient Database 2010). Setelah diolah menjadi manisan belimbing

manis kering, total gula meningkat menjadi 89,8%. Peningkatan total gula pada

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

16

produk tersebut disebabkan adanya penurunan kadar air bahan sehingga massa

bahan akan ikut berkurang. Menurut Buckle et al. (1985), gula terlibat dalam

pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk makanan. Gula sendiri mampu

untuk memberikan stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika

diberikan dalam konsentrasi yang cukup (di atas 70% padatan terlarut biasanya

dibutuhkan).

6. Rendemen Produk

Pengukuran rendemen penting dilakukan, karena berkaitan dengan nilai jual

suatu produk. Hasil perhitungan diperoleh nilai rendemen produk akhir sebesar

15,82%. Rendemen yang dihasilkan relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh proses

pengeringan yang berlangsung cukup lama selama 10 jam dengan suhu 45-50 oC,

sehingga semakin besar kadar air yang keluar dari bahan. Hasil pengujian

karakteristik produk manisan belimbing manis kering dapat dilihat pada Lampiran

11.

7. Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Pengujian ini untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat dalam

produk. Hasil analisis proksimat produk terdapat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil analisis proksimat produk manisan belimbing manis kering

Jenis uji proksimat Hasil analisis

Kadar air (%) 14,76

Kadar abu (%) 1,01

Kadar lemak (%) 0,36

Kadar protein (%) 3,02

Kadar karbohidrat (%) 80,85

Energi (kkal/100 g) 339

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata gizi setiap

hari menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas tubuh

untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (BPOM 2004). Hasil analisis

proksimat produk tersebut dikonversi ke dalam % AKG pada Tabel 8.

Tabel 8 Persentase AKG produk manisan belimbing manis kering

Zat gizi Komposisi Jumlah zat gizi / takaran saji Standar AKG % AKG

Lemak 0,36 g/100 g 0 g 62 g 0

Protein 3,02 g/100 g 2 g 60 g 3

Karbohidrat 80,85 g/100 g 40 g 300 g 13

Kalori 339 kkal/100 g 170 kkal 2000 kkal 10

*Takaran saji = 50 g

Desain Kemasan

Kemasan merupakan salah satu komponen penting yang menjadi aspek

penentu diterima atau tidaknya suatu produk dipasaran. Kemasan harus memiliki

desain yang eye cacthing agar mampu menarik minat pembeli (Hidayat 2012).

Tujuan desain kemasan dibatasi oleh latar belakang pemasaran yang relevan dan

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

17

tujuan strategis untuk sebuah merek. Idealnya, tenaga pemasaran atau produsen

menyediakan informasi dan poin-poin yang spesifik dan detail untuk mengukur

tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam desain kemasan dengan tepat. Poin-poin

pokok yang ada dalam desain kemasan adalah ketepatan kategori, penyesuaian,

pengalaman konsumen, fungsi, penampilan, daya tarik konsumen, inovasi, dan

hak milik merek (Klimchuk dan Krasovec 2007).

Produk ini dikemas dengan menggunakan kemasan primer stand up pouch

full foil yang direkatkan dengan sealer (Gambar 9). Keunggulan kemasan ini

meliputi ramah lingkungan, bobot kemasan ringan, biaya pengiriman rendah,

hemat ruang penyimpanan, bisa berdiri di rak, bisa dilipat sebelum diisi,

dilindungi berbagai laminasi, label mudah dicetak atau ditempel, mudah dikemas,

penampilan eksklusif, bisa digunakan untuk berbagai jenis makanan, ketebalan

dan kualitas terbaik, dan melindungi produk dengan baik.

Label kemasan dicantumkan nama merek “Tropical Taste” berwarna putih

dengan tema ukuran “Brandley Hand ITC”. Selain itu, tercantum komposisi

produk, bersih produk, tempat produksi, tanggal kadaluarsa, dan keunggulan

produk manisan belimbing manis kering. Keunggulan produk ini menampilkan

manisan tanpa bahan pengawet, kaya vitamin dan berasal dari buah asli. Ilustrasi

buah belimbing manis segar pada label bertujuan menggugah selera makan.

Produk manisan belimbing manis kering berbentuk bintang dan berwarna kuning

cerah (Gambar 10). Dimensi panjang dan lebar kemasan tersebut sebesar 13,5 x

22 cm dengan ketebalan sebesar 0,54 mm. Kemasan sekunder produk manisan

belimbing manis kering adalah kemasan regular slotted corrugated box dengan

dimensi 45 x 44,5 x 31 cm.

Gambar 10 Bentuk produk manisan belimbing manis kering

(a) (b)

Gambar 9 (a) Penampakan kemasan primer produk, (b) Label kemasan

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

18

Pengembangan Model Bisnis

Permasalahan yang ada pada uji masalah (test the problem), ditawarkan

suatu solusi. Pengujian solusi dilakukan melalui pengisian kuesioner dan

wawancara langsung kepada responden (Lampiran 12). Hasil pengujian solusi,

responden (Lampiran 13) sangat peduli produk yang memiliki kandungan vitamin

(90%), tidak menggunakan bahan pengawet (84%), serta produk berasal dari buah

asli (84%). Kesan responden akan produk ini adalah menarik (54%) dan cukup

menarik (44%), sehingga produk dinyatakan menarik oleh responden. Penilaian

terhadap isi produk, warna manisan menarik (50%), rasa dinyatakan enak (66%),

tekstur tidak keras (60%), serta tingkat kemanisan produk sudah sesuai responden

(78%). Secara keseluruhan, responden menilai produk manisan belimbing manis

kering sudah layak di jual. Ketertarikan responden untuk membeli produk sebesar

94% (Lampiran 14). Responden wanita lebih tertarik daripada pria untuk membeli

produk karena menyukai rasa, kebutuhan konsumsi, dan manfaat yang ditawarkan.

Menurut responden, produk tersebut memiliki kualitas yang lebih terjaga

(misalnya tanpa bahan pengawet), mengandung vitamin, serta camilan yang sehat

dan praktis dibanding produk manisan lainnya. Hal ini menunjukkan solusi

masalah pada value propositions yang diberikan dapat diterima oleh responden.

Perubahan model bisnis terjadi pada elemen customer segments menjadi lebih

spesifik yaitu wanita usia 19-45 tahun yang senang dengan camilan dan konsumsi

buah dalam bentuk segar maupun olahan. Solusi yang diberikan merubah model

bisnis I menjadi model bisnis tervalidasi (Lampiran 15).

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

19

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Manisan belimbing manis kering merupakan camilan sehat yang

memanfaatkan belimbing manis sebagai komoditi hasil pertanian yang mudah

rusak (perishable). Tahapan pengembangan profil produk dihasilkan formula

produk terbaik. Formula produk terbaik adalah proses perendaman buah dalam

larutan kapur 0,1% selama 1 jam, kemudian dilakukan perendaman buah dalam

larutan gula sebesar 30%. Kemasan primer produk manisan belimbing manis

kering berupa kemasan stand up pouch full foil dengan label kemasan. Kemasan

sekunder produk adalah kemasan regular slotted corrugated box dengan kapasitas

100 pack.

Hasil pengujian masalah dan solusi kepada responden, diperoleh

pengembangan validasi model bisnis produk manisan belimbing manis kering.

Pengembangan model bisnis terdapat pada value propositions yang diberikan

adalah produk sebagai camilan sehat dan praktis, mengandung vitamin untuk daya

tahan tubuh, serta kualitas yang lebih terjaga (tanpa bahan pengawet). Customer

segments produk yaitu wanita usia 19-45 tahun yang senang mengkonsumsi

camilan dan buah dalam bentuk segar maupun olahan. Revenue streams diperoleh

dari penjualan produk pada beberapa channels di antaranya melalui toko manisan

dan oleh-oleh, retailer, dan wholesaler.

Saran

Penelitian mengenai umur simpan produk manisan belimbing manis kering,

perhitungan harga pokok produksi, serta valuasi terhadap model bisnis produk ini

terus dilakukan untuk mendirikan sebuah industri manisan belimbing manis

kering.

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

20

DAFTAR PUSTAKA

AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The of Association Official

Analytical Chemistry. Washington (US): AOAC Intl.

Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari NL, Sedarwati, Budiyantono S. 1989.

Analisis Pangan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, Pusat Antar

Universitas Pangan dan Gizi.

Ardian L. 2012. Melaksanakan Stategi Pemasaran melalui Strategi Diversifikasi

Produk dalam Menghadapi Persaingan di Era Globalisasi. [Internet].

[diunduh 2014 Jan 4]. Tersedia pada

http://ardianlauren.wordpress.com/2012/01/15/melaksanakan-strategi-

pemasaran-melalui-strategi-diversifikasi-produk-dalam-menghadapi-

persaingan-di-era-globalisasi/.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2004. Pedoman Umum Pelabelan

Produk Pangan. Jakarta (ID): Direktorat Standardisasi Produk Pangan,

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Buah-Buahan di Indonesia Tahun

2007-2011. Jakarta (ID): BPS.

Buckel KA, Edwards RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo H

dan Adiono, penerjemah; Sugiarti D, editor. Jakarta (ID): UI Pr. Terjemahan

dari: Food Science.

Catherwood DJ, Savage GP, Mason SM, dan Scheffer JJ. 2007. Oxalate Content

of Cormels of Japanese Taro Corns (Colocasia esculente L. Schott) and The

Effect of Cooking. Journal of Food Composition and Analysis., 2000 (20) :

147–151.

[Ditjen IA] Direktorat Jenderal Industri Agro. 2013. Peningkatan Mutu Produk

Makanan dan Minuman, Program Kerja 2013 dan Rencana Kerja Tahun

2014 Jakarta (ID): Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

[DJIADKDP] Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen

Perindustrian. 2009. Roadmap Industri Pengolahan Buah. Jakarta (ID):

Departemen Perindustrian.

Effendi S. 2009. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung (ID):

CV Alfabeta.

Fitriani S. 2008. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Beberapa Mutu

Manisan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Kering. Jurnal SAGU., 7

(1) : 32-37.

Hidayat MJ. 2012. Desain Kemasan untuk Produk Makanan Ringan. Yogyakarta

(ID): Pandu Pustaka.

Klimchuk MR, Krasovec SA. 2007. Desain Kemasan. Sabran B, penerjemah;

Simarmata L, Mariani S, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari:

Packaging Design Successful Product Branding.

Naufalin R, Herastuti SR. 2012. Pengawetan Alami pada Produk Pangan.

Purwokerto (ID): Unsoed Pr.

Osterwalder A dan Pigneur Y. 2010. Generasi Model Bisnis. Natalia Ruth

Sihandrini, penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Terjemahan dari: Business Model Generation.

Page 33: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

21

Rohman A, Sumantri. Analisis Pangan. 2007. Yogyakarta (ID): Gajah Mada

University Pr.

Schaschke CJ. 2011. Food Processing. Paris (FR): Ventus Publishing.

Setyaningsih D, Apriyantono A, Sari MP. 2010. Analisis Sensori untuk Industri

Pangan dan Agro. Bogor (ID): IPB Pr.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 01-3710-1995: Buah Kering. Jakarta

(ID): SNI.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 01-4491-2009: Buah Belimbing.

Jakarta (ID): SNI.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 01-7388-2009: Batas Maksimum

Cemaran Mikroba dalam Pangan. Jakarta (ID): SNI.

Syarief R, Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta (ID): Arcan.

Taib G, Said EG, Wiraatmadja S. 1988. Operasi Pengeringan pada Pengolahan

Hasil Pertanian. Jakarta (ID): Mediyatama Sarana Perkasa.

[USDA] U.S Departement of Agriculture. 2010. The USDA Food and Nutrients

Database for Dietary Studies, 4.1. Beltsville (MD): U.S. Departement of

Agriculture, Agricultural Research Service, Food Surveys Reseach Goup.

Winarno FG, Fardiaz S, Fardiaz D. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta

(ID): PT Gramedia.

Winarno FG. 1993. Fisiologi Pelepasan Panen. Jakarta (ID): Sastra Hudaya.

Page 34: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

22

Lampiran 1 Prosedur analisis produk manisan belimbing manis kering

Kadar Air (AOAC 1995) Cawan alumunium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan

dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 2 g dalam

cawan. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 105 oC selama 6 jam. Cawan

dipindahkan ke dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan beserta isinya

dikeringkan kembali sampai diperoleh bobot konstan.

Kadar air (% b/b) = ke hilangan bobot (g)

bobot sampel setelah dikeringkan (g)x 100%

Uji Aktivitas Air

Uji aktivitas air dilakukan dengan aw meter. Standardisasi aw meter dilakukan

dengan NaCl aw 0,75 hingga nilai pengukuran konstan. Selanjutnya, bahan ditempatkan pada cawan sampel kemudian alat dioperasikan. Pembacaan hasil pengukuran dilakukan

setelah jarum penunjuk stabil.

Uji Mikroba Metode Total Plate Count (TPC)

Sampel sebanyak 10 g ditambahkan 90 mℓ larutan pengencer, dimasukkan ke

plastik stomacher steril dan stomacher dioperasikan selama 1 menit. Pengenceran dibuat

hingga 10-3

. Sebanyak 0,1 mℓ sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam masing-masing dua cawan petri (duplo) yang selanjutnya dilakukan pemupukan.

Pemupukan dilakukan, media PCA dituangkan ke dalam cawan, lalu diinkubasi dengan

posisi terbalik pada suhu 30 oC selama 2 hari.

Koloni per mℓ = jumlah koloni x 1

pengenceran

Kadar Vitamin C Metode Iodimetri (Rohman dan Sumantri 2007) Daging buah ditimbang sebanyak 10 g, ditambah air destilasi 100 mℓ dan

dihancurkan dalam mortar. Sampel dimasukkan ke dalam labu ukur 250 mℓ, ditepatkan

sampai tera dengan menambahkan air destilata yang digunakan sebagai pembilas mortar, selanjutnya disaring memakai kapas. Filtrat yang diperoleh sebanyak 25 mℓ dimasukkan

ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 1 mℓ larutan kanji 10%, kemudian dititrasi dengan

cepat memakai larutan yod 0,01 N sampai timbul perubahan warna. Setiap mℓ yod 0,01 N

sebanding dengan 0,88 mg asam askorbat, sehingga kadar asam askorbat (vitamin C) dari bahan dapat dihitung dengan rumus :

A = mℓ yod 0,01 N x 0,88 x Fp x 100

W sampel

Keterangan : A = mg asam askorbat per 100 g bahan Fp = Faktor Pengenceran

W sampel = Bobot sampel (g)

Uji Total Asam Titrasi (Apriyantono et al. 1989)

Sampel 10-25 g dihaluskan dan dilarutkan dalam labu ukur 250 mℓ, lalu

ditambahkan akuades sampai tanda tera, dikocok sampai homogen dan disaring. Larutan

tersebut dipipet filtrat sebanyak 10 mℓ, dimasukkan dalam erlenmyer, ditambahkan 3 tetes phenolphtalein, kemudian dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N sampai timbul

warna merah jambu.

Page 35: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

23

Total asam (%) : mℓ NaOH x N NaOH x Fp x BE x 100%

mg bahan

Keterangan: N NaOH = normalitas larutan NaOH

Fp = faktor pengenceran

BE = bobot ekivalen = 64

Uji Total Gula Metode Anthrone (Apriyantono et al. 1989)

Pembuatan kurva standar dilakukan pada tahap pertama. Pipet ke dalam tabung reaksi 0,0 (blanko); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 µm larutan glukosa standar. Air ditambahkan

sampai volume total masing-masing tabung reaksi 1 mℓ. Pereaksi Anthone 5 mℓ

ditambahkan dengan cepat ke dalam masing-masing tabung reaksi (tahap 2). Tabung

reaksi ditutup (dapat menggunakan kelereng) lalu dicampur merata. Tabung reaksi ditempatkan ke dalam water bath 100

oC selama 12 menit (rendam dalam air mendidih).

Tabung reaksi tersebut didinginkan dengan cepat ada air mengalir. Tabung reaksi

dipindahkan dalam kuvet kemudian dibaca nilai absorbansi pada 630 nm (tahap 6). Hubungan kurva dibuat antara absorban dan mg glukosa. Selanjutnya tahap penetapan

sampel, dimana dimasukkan 1 mℓ sampel (dari persiapan sampel) ke dalam tabung reaksi.

Selanjutnya, dilakukan tahap (2) sampai tahap (6) seperti pada kurva standar. Konsentrasi total gula dapat dihitung dalam sampel.

Total gula (%) = G x FP

W x 100%

Keterangan : G = gula dari kurva standar (g)

FP = faktor pengenceran W = bobot contoh (g)

Rendemen Produk

Rendemen = berat akhir produk

berat awal produk x 100%

Page 36: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

24

Lampiran 2 Model bisnis kanvas awal

MODEL BISNIS AWAL TROPICAL TASTE

KEMITRAAN

UTAMA

- Petani buah belimbing

manis di Depok dan

Demak

- Distributor gula

- Distributor garam

- Distributor kapur

- Penjual alat dan mesin

- Penjual kemasan

- Jasa distribusi barang

AKTIVITAS KUNCI

- Proses produksi

(berdasarkan industri

manisan Surabaya)

- Promosi dan

pemasaran

- Pendistribusian

- Pengembangan produk

SUMBER DAYA

UTAMA

- Modal usaha sendiri

dan pinjaman

- Sumber daya fisik

- Tenaga kerja

- Perijinan usaha dan

PIRT (Pangan Industri

Rumah Tangga)

PROPOSISI NILAI

- Camilan yang sehat

dan praktis

- Banyak mengandung

vitamin

- Tanpa bahan

pengawet

- Memiliki antioksidan

yang baik untuk

melawan radikal

bebas dan

meningkatkan daya

tahan tubuh

- Varian buah yang

berbeda

HUBUNGAN

PELANGGAN

- Promosi dan edukasi

produk

- Interaksi konsumen

- Loyality program

- Up sell melalui get easy

product

SALURAN

- Toko manisan dan oleh-

oleh

- Retailer

- Wholesaler

- Ekspotir

SEGMEN

KONSUMEN

- Masyarakat yang

memiliki aktivitas

tinggi (usia 12-60

tahun)

- Ibu rumah tangga

- Biaya distribusi (berupa potongan harga, komisi)

- Biaya distribusi tidak langsung (promosi)

- Biaya produksi produk

- Biaya alat dan mesin

- Biaya investasi, biaya pemasaran dan biaya bahan baku

ARUS PENDAPATAN

- Penjualan produk melalui toko manisan dan toko oleh-oleh,

retail dan wholesaler

- Sarana edukasi manisan

STRUKTUR BIAYA

- Biaya investasi (biaya pra-investasi, tempat produksi, alat dan

mesin, fasilitas penunjang, alat perkantoran dan sarana distribusi)

-Biaya modal kerja (biaya tenaga kerja, overhead dan produksi

Page 37: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

25

Lampiran 3 Kuesioner panduan wawancara uji masalah (test the problem)

KUESIONER PENGOLAHAN PRODUK MANISAN BELIMBING MANIS

(Averrhoa carambola L) KERING

Responden yang terhormat,

Saya Dika Prihantin, mahasiswi Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut

Pertanian Bogor (IPB), sedang melakukan penelitian untuk skripsi “Pengolahan Produk

Manisan Belimbing Manis (Averrhoa carambola L) Kering”.

Saya mengharapkan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara

lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang saya sajikan dapat dipertanggungjawabkan dan

tercapai hasil yang diinginkan. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dan berikan tanda (x) atau lingkari jawaban yang sesuai dengan

jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i

1. Nama :

2. Alamat :

3. No telepon :

4. Usia saat ini :

5. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita 6. Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah

7. Pendidikan Terakhir : a. SD c. SMA e. Sarjana(S1/S2/S3)

b. SMP d. Diploma/Akademi

8. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa f. Pensiun

b.Pegawai Negeri g. Belum/Tidak Bekerja

c. Karyawan Swasta h. BUMN

d.Wiraswasta i. Lainnya,....................

e. Ibu Rumah Tangga

9. Pendapatan/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999 d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

Untuk Responden pelajar/mahasiswa, pendapatan per bulan merupakan rata-rata uang saku

per bulan yang diberikan oleh Orang Tua

Untuk Responden Ibu RT, pendapatan merupakan pendapatan dari suami

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda (x)

1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i mengetahui produk manisan buah/sayuran kering? (Jika iya. Mohon

berikan 2 contoh)

a. Ya b. Tidak

2. Karakteristik manakah yang membedakan karakteristik manisan kering dengan keripik buah?

a. Bentuk

b. Rasa

c. Tekstur

d. Penampakan

e. Lainnya, sebutkan..........

3. Bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Sdr/i terhadap produk manisan buah/sayuran kering yang saat

ini tersedia dipasaran?

Page 38: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

26

a. Kemasan yang kurang praktis dan menarik

b. Varian buah/sayur yang sama saja

c. Bahaya pengawet dan pewarna

d. Lainnya, sebutkan..........

4. Apa alasan motivasi Bapak/Ibu/Sdr/i mengkonsumsi manisan buah/sayur kering?

a. Praktis

b. Melihat orang lain membeli

c. Kesukaan keluarga

d. Makanan selingan/camilan

e. Manfaat buah/sayur yang terkandung f. Rasanya yang khas

g. Lainnya, sebutkan..........

5. Menurut Bapak/Ibu/Sdr/i, mana yang lebih menunjukkan kualitas manisan kering?

a. Harga

b. Rasa

c. Kemasan

d. Merek terkenal

e. Komposisi dalam label

f. Lainnya, sebutkan..............

6. Dalam pembelian manisan buah/sayuran, atribut produk apa yang anda pertimbangkan?

a. Kandungan gizi

b. Harga produk

c. Label produk

d. Kemasan produk

e. Komposisi produk

f. Kehalalan produk

g. Keamanan produk

h. Lainnya, sebutkan.........

7. Dari mana Bapak/Ibu/Sdr/i mengetahui tentang manisan kering? a. Tempat berbelanja atau oleh-oleh

b. Teman

c. Keluarga

d. Media Massa (TV, radio, koran/majalah, internet)

e. Bazar makanan

f. Selembaran informasi produk

g. Lainnya, sebutkan..........

8. Media/sumber informasi apa yang paling mempengaruhi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam membeli

manisan kering?

a. Tempat berbelanja

b. Televisi c. Radio

d. Koran/majalah

e. Internet

f. Teman

g. Keluarga/saudara

h. Lainnya, sebutkan..........

9. Tempat Bapak/Ibu/Sdr/i biasa membeli manisan kering?

a. Pasar tradisional

b. Pasar supermarket

c. Toko manisan dan oleh-oleh makanan khas d. Kantin sekolah/kantor

e. Lainnya, sebutkan.............

Page 39: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

27

10. Bagaimana frekuensi konsumsi Bapak/Ibu/Sdr/i terhadap manisan buah/sayuran kering?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Sering

11. Apakah Anda mengetahui manisan di pasar saat ini banyak yang menggunakan bahan

pengawet kimia?

a. Ya

b. Tidak

12. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i apabila ada inovasi produk baru dari manisan buah/sayuran kering ?

a. Menarik

b. Biasa saja

c. Tidak menarik

Page 40: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

28

Lampiran 4 Profil responden pada uji masalah (test the problem)

Profil Responden Karakteristik Persentase (%)

Usia (tahun)

12-18 10

19-24 16

25-35 26 36-45 30

46-55 14

>55 4

Status Pernikahan Belum menikah 34

Menikah 66

Pendidikan

SD 8

SMP 4 SMA 54

Diploma 10

Sarjana 24

Pekerjaan

Ibu rumah tangga 20

Pelajar 6

Pegawai negeri 4 Wiraswasta 42

Pensiun 18

BUMN 2

Belum bekerja 0 Lainnya 6

Pendapatan/Bulan (Rp)

< 500.000 6

500.000-999.999 10 1.000.000-2.499.000 38

2.500.000-4.999.999 26

> 5.000.000 20

Page 41: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

29

Lampiran 5 Hasil wawancara responden terhadap uji masalah (test the problem)

Pertanyaan Masalah Respon Responden Persentase (%)

Pengetahuan mengenai manisan kering Mengetahui 98

Tidak mengetahui 2

Perbedaan karakteristik manisan kering dengan keripik buah

Bentuk 4

Rasa 52

Tekstur 42

Penampakan 2

Penilaian terhadap manisan kering

dipasaran

Bahaya pengawet 40 Kemasan kurang

praktis dan menarik 26

Varian yang sama 34

Motivasi mengkonsumsi manisan kering

Manfaat 8

Camilan 54

Praktis 18

Rasa khas 2

Kesukaan keluarga 12

Melihat orang 4

Lainnya 2

Kualitas manisan kering

Harga 28

Rasa 56

Kemasan 8

Merek terkenal 6

Lainnya 2

Atribut yang menjadi pertimbangan

pembelian produk

Kemasan 30

Komposisi 16

Harga 24

Kehalalan 2

Gizi 22

Keamanan 2

Label 4

Sumber informasi tentang manisan kering

Supermarket 4

Pasar tradisional 0

Toko manisan 96

Sumber informasi yang mempengaruhi

pembelian

Tempat belanja 64

Internet 14

Televisi 12

Keluarga 6

Majalah 4

Tempat pembelian manisan kering

Supermarket 4

Toko manisan 96

Pasar tradisional 0

Frekuensi konsumsi manisan kering

Sering 2

Kadang-kadang 98

Tidak pernah 0

Konsumen mengetahui penggunaan

pengawet buatan pada manisan kering

Mengetahui 44

Tidak mengetahui 56

Pendapat mengenai inovasi produk

manisan kering

Menarik 62

Biasa sajaa 38

Tidak menarik 0

Page 42: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

30

Lampiran 6 Hasil analisis varian formula produk manisan belimbing manis

kering

Nilai skor hedonik formula rata-rata

Formula Skor hedonik rata-rata

Parameter warna Parameter tekstur Parameter rasa

345 5,80 4,20 4,10

426 4,70 5,20 5,80

106 3,40 5,00 4,70

278 4,90 4,80 3,90 498 3,00 5,90 5,30

214 1,90 4,80 4,20

Parameter warna

Sumber keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 5 102,95 20,59 16,78 2,43**

Panelis 9 6,68 0,74 0,60

Error 45 55,22 1,23

Total 59 164,86

Standar error = 0,35

P 2 3 4

Ranges 2,85 3,00 3,09

LSR 1,00 1,05 1,08

Perlakuan

F (214) E (498) C (106) B (426) D (278) A (345)

Rata-rata

1,90 3,00 3,40 4,70 4,90 5,80

A-D 0,90 < 1,00 maka, tidak berbeda nyata

A-B 1,10 > 1,05 maka, berbeda nyata

A-C 2,40 > 1,08 maka, berbeda nyata

A-E 2,80 > 1,08 maka, berbeda nyata

A-F 3,90 > 1,08 maka, berbeda nyata

D-B 0,20 < 1,00 maka, tidak berbeda nyata

D-C 1,50 > 1,05 maka, berbeda nyata

D-E 1,90 > 1,08 maka, berbeda nyata

D-F 3,00 > 1,08 maka, berbeda nyata

B-C 1,30 > 1,00 maka, berbeda nyata

B-E 1,70 > 1,05 maka, berbeda nyata

B-F 2,80 > 1,08 maka, berbeda nyata

C-E 0,40 < 1,00 maka, tidak berbeda nyata

C-F 1,50 > 1,05 maka, berbeda nyata

E-F 1,10 > 1,00 maka, berbeda nyata

Parameter rasa

Sumber keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 5 28,13 5,63 3,47 2,43**

Panelis 9 30,33 3,37 2,08

Error 45 72,87 1,62

Total 59 131,33

Page 43: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

31

Standar error = 0,40

P 2 3 4

Ranges 2,85 3,00 3,09

LSR 1,15 1,21 1,24

Perlakuan D (278) A (345) F (214) C (106) E (498) B (426)

Rata-rata

3,90 4,10 4,20 4,70 5,30 5,80

B-E 0,50 < 1,15 maka, tidak berbeda nyata

B-C 1,10 < 1,21 maka, tidak berbeda nyata

B-F 1,60 > 1,24 maka, berbeda nyata

B-A 1,70 > 1,24 maka, berbeda nyata

B-D 1,90 > 1,24 maka, berbeda nyata

E-C 0,60 < 1,15 maka, tidak berbeda nyata

E-F 1,10 < 1,21 maka, tidak berbeda nyata

E-A 1,20 < 1,24 maka, tidak berbeda nyata

E-D 1,40 > 1,24 maka, berbeda nyata

C-F 0,50 < 1,15 maka, tidak berbeda nyata

C-A 0,60 < 1,21 maka, tidak berbeda nyata

C-D 0,80 < 1,24 maka, tidak berbeda nyata

F-A 0,10 < 1,15 maka, tidak berbeda nyata

F-D 0,30 < 1,21 maka, tidak berbeda nyata

A-D 0,20 < 1,15 maka, tidak berbeda nyata

Paramater tekstur

Sumber keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 5 15,68 3,14 2,20 2,43*

Panelis 9 17,15 1,91 1,34

Error 45 64,15 1,43

Total 59 96,98

Nilai F hitung < F tabel, maka tidak ada perbedaan nyata pada formula

Page 44: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

32

Lampiran 7 Hasil analisis varian modifikasi I formula produk manisan belimbing

manis kering

Nilai skor hedonik formula rata-rata

Formula Skor Hedonik Rata-Rata

Parameter Warna Parameter Tekstur Parameter Rasa

108 4,90 4,80 3,90

246 3,00 5,90 5,30

509 1,90 4,80 4,20

Parameter warna

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 2 218,60 109,30 117,25 3,15**

Panelis 29 39,33 1,36 1,45

Error 58 54,07 0,93

Total 89 312,00

Standar error = 0,18

P 2 3 4

Ranges 2,83 2,98 3,08

LSR 0,50 0,53 0,54

Perlakuan B (246) C (509) A (108) Rata-rata

2,90 3,60 6,50

A-C 2,90 > 0,50 maka, berbeda nyata

A-B 3,60 > 0,53 maka, berbeda nyata

C-B 0,70 > 0,54 maka, berbeda nyata

Parameter rasa

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 2 8,87 4,43 4,30 3,15**

Panelis 29 42,23 1,47 1,41

Error 58 59,80 1,03

Total 89 110,90

Standar error = 0,18

P 2 3 4

Ranges 2,83 2,98 3,08

LSR 0,52 0,55 0,57

Perlakuan C (509) B (246) A (108)

Rata-rata

4,90 5,30 5,70

A-B 0,40 < 0,52 maka, tidak berbeda nyata

A-C 0,80 > 0,55 maka, berbeda nyata

B-C 0,40 < 0,57 maka, tidak berbeda nyata

Page 45: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

33

Parameter tekstur

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 2 38,82 19,41 15,97 3,15**

Panelis 29 47,39 1,63 1,34

Error 58 70,51 1,22

Total 89 156,72

Standar error = 0,20

P 2 3 4

Ranges 2,83 2,98 3,08

LSR 0,57 0,60 0,62

Perlakuan B (246) C (509) A (108)

Rata-rata

4,30 4,70 5,80

A-C 1,10 > 0,57 maka, berbeda nyata

A-B 1,50 > 0,60 maka, berbeda nyata

C-B 0,40 < 0,62 maka, tidak berbeda nyata

Page 46: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

34

Lampiran 8 Hasil analisis varian modifikasi II formula produk manisan

belimbing manis kering

Nilai skor hedonik formula rata-rata

Formula Skor Hedonik Rata-Rata

Parameter Warna Parameter Tekstur Parameter Rasa

241 6,40 6,20 6,30

336 5,60 5,70 5,70

Parameter warna

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 1 10,42 10,42 20,03 7,60**

Panelis 29 13,48 0,47 0,89

Error 29 15,08 0,52

Total 89 38,98

Standar error = 0,13

P 2 3 4

Ranges 2,90 3,04 3,13

LSR 0,38 0,40 0,41

Perlakuan

B (336) A (241)

Rata-rata

5,60 6,40

A-B 0,80 > 0,41 maka, berbeda nyata

Parameter rasa

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 1 5,40 5,40 9,43 3,15**

Panelis 29 13,93 0,48 0,84

Error 29 16,60 0,57

Total 89 35,93

Standar error = 0,14

P 2 3 4

Ranges 2,90 3,04 3,13

LSR 0,40 0,42 0,43

Perlakuan

B (336) A (241)

Rata-rata

5,67 6,27

A-B 0,60 > 0,43 maka, berbeda nyata

Parameter tekstur

Sumber Keragaman df JK JKR Fhitung Ftabel 5%

Perlakuan 1 3,27 3,27 5,34 3,15**

Panelis 29 14,93 0,51 0,84

Error 29 17,73 0,61 Total 89 35,93

Page 47: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

35

Standar error = 0,14

P 2 3 4

Ranges 2,90 3,04 3,13

LSR 0,41 0,43 0,45

Perlakuan

B (336) A (241)

Rata-rata

5,73 6,20

A-B 0,47 > 0,45 maka, berbeda nyata

Page 48: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

36

Lampiran 9 Model bisnis kanvas I

MODEL BISNIS I TROPICAL TASTE

KEMITRAAN

UTAMA

- Petani buah belimbing

manis di Depok dan

Demak

- Distributor gula

- Distributor garam

- Distributor kapur

- Penjual alat dan mesin

- Penjual kemasan di

D&D Pack® di

Cengkareng, Jakarta

Barat

- Jasa distribusi barang

AKTIVITAS KUNCI

- Produksi melalui

modifikasi formula

produk I & II

- Promosi & pemasaran

- Pendistribusian

- Pengembangan produk

- Pengembangan

konsumen

SUMBER DAYA

UTAMA

- Modal usaha sendiri

dan pinjaman

- Sumber daya fisik

- Tenaga kerja

- Perijinan usaha dan

PIRT (Pangan Industri

Rumah Tangga)

PROPOSISI NILAI

- Camilan yang sehat

dan praktis

- Banyak mengandung

vitamin

- Bebas bahan

pengawet buatan

- Memiliki antioksidan

yang baik untuk

melawan radikal

bebas dan

meningkatkan daya

tahan tubuh.

- Varian buah yang

berbeda

HUBUNGAN

PELANGGAN

- Promosi dan edukasi

produk

- Interaksi konsumen

- Loyality program

- Up sell melalui get easy

product

SALURAN

- Toko manisan dan oleh-

oleh

- Retailer

- Wholesaler

- Ekspotir

SEGMEN

KONSUMEN

- Masyarakat yang

memiliki aktivitas

tinggi (usia 12-60

tahun)

- Ibu rumah tangga

- Biaya distribusi (berupa potongan harga, komisi)

- Biaya distribusi tidak langsung (promosi)

- Biaya produksi produk

- Biaya alat dan mesin

- Biaya investasi, biaya pemasaran dan biaya bahan baku

ARUS PENDAPATAN

- Penjualan produk melalui toko manisan dan toko oleh-oleh,

retail dan wholesaler

- Sarana edukasi manisan

STRUKTUR BIAYA

- Biaya investasi (biaya pra-investasi, tempat produksi, alat dan

mesin, fasilitas penunjang, alat perkantoran dan sarana distribusi)

- Biaya modal kerja (biaya tenaga kerja, overhead dan produksi

Page 49: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

37

Lampiran 10 Neraca massa pengolahan produk manisan belimbing manis kering

Proses Kadar air (%) Kadar aktivitas air (aw)

Ulangan I Ulangan II Ulangan I Ulangan II

Pengecilan ukuran 93,35 93,35 0,88 0,89

Perendaman buah dalam larutan garam 20% 92,35 92,35

0,88 0,89

Perendaman buah dalam larutan

kapur 0,1%

94,44 95,83 0,88 0,88

Pemblansiran suhu 85 oC 96,00 96,00 0,88 0,88

Perendaman buah dalam larutan

gula 30%, t = 0 jam 92,20 92,27 0,89 0,89

Perendaman buah dalam larutan gula 30%, t = 24 jam

58,18 58,28 0,91 0,91

Perendaman buah dalam larutan

gula 30%, t = 48 jam 68,90 69,32 0,89 0,89

Pengeringan dengan tray dryer,

T = 45-50 oC, t = 1 jam

61,51 61,51 0,88 0,88

Pengeringan t=2 jam 56,45 56,33 0,84 0,85

Pengeringan t=3 jam 44,50 44,67 0,86 0,86 Pengeringan t=4 jam 34,13 34,30 0,89 0,89

Pengeringan t=5 jam 20,41 20,43 0,84 0,84

Pengeringan t=6 jam 39,06 39,13 0,79 0,79 Pengeringan t=7 jam 17,67 17,67 0,72 0,72

Pengeringan t=8 jam 20,36 20,34 0,73 0,73

Pengeringan t=9 jam 13,56 13,56 0,70 0,70

Pengeringan t=10 jam 11,55 11,60 0,67 0,67

Page 50: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

38

Lampiran 11 Hasil uji karakteristik produk manisan belimbing manis kering

Parameter Uji Perlakuan

Ulangan I Ulangan II

Rendemen produk (%) 14,66 16,98

Kadar air (%) 91,37 93,43 Kadar aktivitas air (aw) 0,67 0,67

Kadar total gula (%) 90,34 89,26

Kadar total asam (mg/g bahan) 12,21 12,21

Kadar vitamin C bahan (mg/g bahan) 37,73 38,49 Kadar vitamin C produk (mg/g bahan) 5,27 6,13

Total plate count (koloni/g): Pengenceran 10-2

Pengenceran 10-3

4.600,00

23.000,00

4.800,00

24.000,00

Page 51: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

39

Lampiran 12 Kuesioner panduan wawancara uji solusi (test the solution)

KUESIONER PENGOLAHAN PRODUK MANISAN BELIMBING MANIS

(Averrhoa carambola L) KERING

Responden yang terhormat,

Saya Dika Prihantin, mahasiswi Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut

Pertanian Bogor (IPB), sedang melakukan penelitian untuk skripsi “Pengolahan Produk

Manisan Belimbing Manis (Averrhoa carambola L) Kering”.

Saya mengharapkan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara

lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang saya sajikan dapat dipertanggungjawabkan dan

tercapai hasil yang diinginkan. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dan berikan tanda (x) atau lingkari jawaban yang sesuai dengan

jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i

1. Nama :

2. Alamat :

3. No telepon :

4. Usia saat ini :

5. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita

6. Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah

7. Pendidikan Terakhir : a. SD c. SMA e. Sarjana(S1/S2/S3)

b. SMP d. Diploma/Akademi

8. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa f. Pensiun

b.Pegawai Negeri g. Belum/Tidak Bekerja c. Karyawan Swasta h. BUMN

d.Wiraswasta i. Lainnya,....................

e. Ibu Rumah Tangga

9. Pendapatan/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999

d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

Untuk Responden pelajar/mahasiswa, pendapatan per bulan merupakan rata-rata uang saku

per bulan yang diberikan oleh Orang Tua

Untuk Responden Ibu RT, pendapatan merupakan pendapatan dari suami

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dan berikan tanda (x) atau lingkari jawaban Anda yang sesuai

1. Menurut Anda, apakah manisan belimbing manis kering ini unik dan baru di masyarakat?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah Anda peduli akan kandungan vitamin yang ada pada produk manisan belimbing manis

kering?

a. Ya

b. Tidak

Manisan Belimbing Manis Kering ialah :

Salah satu teknologi pengolahan buah yang diawetkan dengan gula kemudian

dikeringkan dengan alat pengeringan pada suhu tertentu. Produk ini memiliki keunggulan

yaitu mengandung vitamin tinggi, tanpa bahan pengawet, 100% dari buah asli dan menjaga

kualitas produk dengan menggunakan alat pengering terkontrol.

Page 52: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

40

3. Apakah Anda peduli manisan belimbing manis kering yang tidak menggunakan bahan

pengawet?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah Anda peduli akan manisan belimbing manis kering yang berasal dari 100% buah asli?

a. Ya

b. Tidak

5. Bagaimana kesan produk manisan belimbing manis kering?

(1) Sangat tidak menarik (2) Tidak menarik

(3) Cukup menarik

(4) Menarik

(5) Sangat menarik

6. Bagaimana warna produk manisan belimbing manis kering?

(1) Sangat tidak menarik

(2) Tidak menarik

(3) Cukup menarik

(4) Menarik

(5) Sangat menarik

7. Bagaimana rasa manisan belimbing manis kering menurut penilaian Anda?

(1) Rasa sangat tidak enak

(2) Rasa tidak enak

(3) Rasa cukup enak, tidak khas/biasa saja, belum ada keinginan untuk mencoba kembali

(4) Rasa enak, memiliki rasa yang khas sehingga mudah diingat, ada keinginan untuk mencoba

kembali

(5) Rasa sangat enak, memiliki rasa yang khas dan selalu ingin mengkonsumsi produk

8. Bagaimana tekstur produk manisan belimbing manis kering?

(1) Sangat tidak keras (2) Tidak keras

(3) Cukup keras

(4) Keras

(5) Sangat keras

9. Bagaimana tingkat kemanisan dari manisan belimbing manis kering menurut Anda?

(1) Sangat tidak manis

(2) Tidak manis

(3) Cukup manis

(4) Manis

(5) Sangat manis

10. Bagaimana tingkat kemanisan dari manisan belimbing manis kering?

(1) Tambah tingkat kemanisan

(2) Tingkat kemanisan sudah sesuai yang diinginkan

(3) Kurangi tingkat kemanisan

11. Bagaimana kemasan dari manisan belimbing manis kering menurut penilaian Anda?

(1) Kemasan sangat tidak menarik (perpaduan warna-warna dan gambar kemasan sangat tidak

sesuai, tidak menarik sama sekali, tidak sesuai dengan produk yangdijual)

(2) Kemasan kurang menarik (Perpaduan warna-warna dan gambar kemasan tidak sesuai, kurang

menarik, kurang sesuai dengan produk yang dijual)

(3) Kemasan cukup (menarik perhatian) (4) Kemasan menarik (perpaduan warna-warna dan gambar kemasan sesuai)

Page 53: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

41

(5) Kemasan sangat menarik (perpaduan warna-warna dan gambar kemasan sangat sesuai, menarik

perhatian, lebih menarik untuk dilihat dibandingkan dengan produk manisan kering lainnya)

12. Keterangan atau informasi apa yang Anda butuhkan tertera pada kemasan produk manisan

belimbing manis kering ini?

a. Komposisi produk

b. Nilai gizi

c. Nama produk

d. Tanggal kadarluwarsa

e. Ijin perusahaan/ijin dinas kesehatan

f. Netto/bobot bersih produk g. Lainnya, sebutkan.........

13. Harga 1 pack manisan belimbing manis kering ukuran 50 g ialah Rp 10.000, menurut Anda

bagaimana harga manisan belimbing manis kering dibandingkan dengan manisan kering

lainnya?

(1) Harga produk inipaling mahal dibandingkan dengan harga manisan kering lainnya

(2) Harga produk ini sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga manisan kering lainnya

(3) Harga produk ini sama dengan harga manisan kering lainnya

(4) Harga produk ini sedikit lebih murah dibandingkan harga manisan kering lainnya

(5) Harga produk ini paling murah dibandingkan dengan harga manisan kering lainnya

14. Menurut Anda, apakah manisan belimbing manis kering ini layak untuk di jual? a. Ya

b. Tidak

15. Apakah Anda berminat membeli manisan belimbing manis kering ini?

a. Ya

b. Tidak

Saran Anda untuk produk manisan belimbing manis kering :

Page 54: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

42

Lampiran 13 Profil responden pada uji solusi (test the solution)

No Nama inisial

Jenis kelamin

Umur (tahun)

No Nama inisial

Jenis kelamin

Umur (tahun)

1 N P 30 26 D L 55 2 L P 41 27 IA L 24 3 R P 43 28 AK L 24 4 I P 41 29 AA L 41 5 WW P 22 30 DA L 22 6 CB P 50 31 HM L 24 7 SFH P 19 32 M L 32 8 IK P 52 33 S L 42 9 IR P 55 34 AR L 33

10 EN P 22 35 IS L 55 11 R P 54 36 RR L 60 12 ACP P 24 37 SF L 20 13 MS P 22 38 NR L 41 14 TA P 45 39 A L 41 15 SD P 40 40 HR L 35 16 A P 35 41 HS L 30 17 M P 30 42 IN L 45 18 AN P 32 43 AH L 43 19 SS P 33 44 IM L 32 20 D P 27 45 AS L 42 21 NK P 43 46 AR L 35 22 ES P 22 47 MRM L 45 23 MA P 24 48 AAF L 44 24 DP P 23 49 M L 29 25 ENA P 43 50 AF L 24

*Keterangan : P (Perempuan)

L (Laki-laki)

Page 55: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

43

Lampiran 14 Hasil wawancara responden terhadap uji solusi (test the solution)

Pertanyaan masalah Respon responden (%)

Tanggapan produk yang unik dan baru di masyarakat Ya 100 Tidak 0

Kepedulian konsumen akan kandungan vitamin pada produk

Ya 90 Tidak 10

Kepedulian konsumen akan produk yang tidak menggunakan bahan pengawet

Ya 84 Tidak 16

Kepedulian konsumen akan produk yang berasal dari 100% buah asli

Ya 84 Tidak 16

Kesan akan produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak menarik 0 Tidak menarik 0

Cukup menarik 44 Menarik 54

Sangat menarik 2

Warna produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak menarik 0

Tidak menarik 2 Cukup menarik 48

Menarik 50 Sangat menarik 0

Rasa produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak enak 0 Tidak enak 0

Cukup enak 34 Enak 66

Sangat enak 0

Tekstur produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak keras 4 Tidak keras 60

Cukup keras 36 Keras 0

Sangat keras 0

Tingkat kemanisan produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak manis 0

Tidak manis 0 Cukup manis 42

Manis 54 Sangat manis 4

Kesesuaian tingkat kemanisan produk manisan belimbing

manis kering

Tambah tingkat kemanisan 6 Sudah sesuai 78

Kurangi tingkat kemanisan 16

Kemasan produk manisan belimbing manis kering

Sangat tidak menarik 0

Tidak menarik 0 Cukup menarik 18

Menarik 72 Sangat menarik 10

Informasi yang dibutuhkan pada kemasan produk

Komposisi 24 Nilai gizi 10

Nama produk 10 Kadaluarsa 44

Netto/ bobot bersih 2 Ijin dinas kesehatan 6

Lainnya 4

Harga poduk dibandingkan dengan manisan belimbing manis lain

Paling mahal 24

Sedikit lebih mahal 52 Sama 20

Sedikit lebih murah 4

Paling murah 0

Kelayakan jual produk manisan belimbing manis kering Ya 100

Tidak 0 Ketertarikan calon konsumen untuk membeli manisan

belimbing manis kering

Ya 94

Tidak 6

Page 56: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

44

Lampiran 15 Validasi model bisnis kanvas

VALIDASI MODEL BISNIS TROPICAL TASTE

KEMITRAAN

UTAMA

- Petani buah belimbing

manis di Depok dan

Demak

- Distributor gula

- Distributor garam

- Distributor kapur

- Penjual alat dan mesin

- Penjual kemasan di

D&D Pack® di

Cengkareng, Jakarta

Barat

- Jasa distribusi barang

AKTIVITAS KUNCI

- Proses produksi

melalui modifikasi

formula produk I dan

II

- Promosi & pemasaran

- Pendistribusian

- Pengembangan produk

- Pengembangan

konsumen

SUMBER DAYA

UTAMA

- Modal usaha sendiri

dan pinjaman

- Sumber daya fisik

- Tenaga kerja

- Perijinan usaha dan

PIRT (Pangan Industri

Rumah Tangga)

PROPOSISI NILAI

- Camilan sehat dan

praktis

- Tanpa bahan

pengawet buatan

- Mengandung vitamin

yang baik untuk daya

tahan tubuh

HUBUNGAN

PELANGGAN

- Promosi dan edukasi

produk

- Interaksi konsumen

- Loyality program

- Up sell melalui get easy

product

SALURAN

- Toko manisan dan oleh-

oleh

- Retailer

- Wholesaler

SEGMEN

KONSUMEN

Wanita usia 19-45 tahun

yang senang dengan

camilan dan konsumsi

buah dalam bentuk segar

maupun olahan

- Biaya distribusi (berupa potongan harga, komisi)

- Biaya distribusi tidak langsung (promosi)

- Biaya produksi produk

- Biaya alat dan mesin

- Biaya investasi, biaya pemasaran dan biaya bahan baku

ARUS PENDAPATAN

Penjualan produk melalui toko manisan dan toko oleh-oleh, retail

dan wholesaler

STRUKTUR BIAYA

- Biaya investasi (biaya pra-investasi, tempat produksi, alat dan

mesin, fasilitas penunjang, alat perkantoran dan sarana distribusi)

- Biaya modal kerja (biaya tenaga kerja, overhead dan produksi

Page 57: PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK MANISAN … · Pengembangan Profil Produk 3 Pengembangan Model Bisnis 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Model Bisnis Awal 6 ... permintaan buah olahan tahun

45

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bekasi tanggal 21 September 1991,

terlahir sebagai putri pertama dari Alm. Drs Adiwirya

Atmadja dan Maftuha. Penulis menempuh pendidikan di

SDN Bekasi Jaya VIII (1996-2003), SMP Negeri 3 Bekasi

(2003-2006), SMA PGRI 1 Bekasi (2006-2009), kemudian

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri

Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2009.

Penulis melaksanakan Praktik Lapangan di Industri Manisan CV Toeniel

Surabaya pada bulan Juli-Agustus 2012. Tema yang dipelajari penulis adalah

mengenai penanganan standar mutu dan pengemasan manisan buah dan sayur

dengan judul “Studi Aspek Standar Mutu dan Pengemasan Manisan Buah dan

Sayuran Kering di Industri Manisan Toeniel Surabaya”.

Selama perkuliahan penulis aktif sebagai pengurus dalam organisasi kampus,

yaitu anggota Himpunan Teknologi Industri Pertanian IPB (2010-2012), sekretaris

Departemen Mitra Desa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi

Pertanian IPB (2011-2012). Selain itu, penulis pernah menjadi asisten praktikum

Teknologi Pengemasan, Distribusi dan Transportasi (2013). Prestasi yang pernah

diperoleh adalah juara 2 Kompetisi Model Bisnis Kanvas pada acara “Konferensi

Nasional Inovasi dan Teknopreneurship 2013” yang diselenggarakan oleh

Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor (RAMP IPB).