Top Banner
1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Dady Mukti Prabowo 1401413028 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
61

PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

Sep 10, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

1

PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI

DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM

KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Dady Mukti Prabowo

1401413028

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

2

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

3

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi dalam Pembelajaran

IPA Materi Ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang” karya,

nama : Dady Mukti Prabowo

NIM : 1401413028

Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

telah dipertahankan dalam Panitia Sidang Skripsi Program PGSD, FIP, Universitas

Negeri Semarang pada hari …………….., tanggal …………………...

Semarang, 14 Juni 2017

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd Drs. Isa Ansori, M.Pd

NIP. 19560427 198603 1 001 NIP. 19600820 198703 1 003

Penguji, Pembimbing Utama,

Farid Ahmadi, S.Kom, M.Ko Desi Wulandari, S.Pd., M.Pd

NIP. 19770126 200812 1 003 NIP. 19831217 200912 2 003

Pembimbing Pendamping,

Dra. Sri Hartati, M. Pd

NIP. 19541231 198301 2

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

4

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

nama : Dady Mukti Prabowo

Nim : 1401413028

Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi

dalam Pembelajaran IPA Materi Ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02

Semarang” benar-benar karya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

Pendapat atau hasil penelitian orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 14 Juni 2017

Peneliti,

Dady Mukti Prabowo

1401413028

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. “Man jadda wajada”

2. “Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

Bapak Sunaryo, Ibu Siti Narimah, mbak Hastin, dan mas Addin, serta Fitri Yani

Qodarsih yang selalu memberikan doa dan semangat.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

6

ABSTRAK

Prabowo, Dady Mukti. 2017. Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi dalam

Pembelajaran IPA Materi Ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02

Semarang. Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Desi Wulandari, S.Pd,

M.Pd dan Dra. Sri Hartati, M.Pd.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa

SD, namun kenyataan dilapangan, pembelajaran IPA masih belum optimal.

Berdasarkan data observasi, wawancara dan dokumentasi yang didapatkan di SDN

Kalibanteng Kidul 02 Semarang ditemukan informasi bahwa terdapat permasalahan

kurang tersedianya media yang tepat. Sehingga perlu dikembangkan media diorama 3

dimensi dalam pembelajaran IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media diorama 3 dimensi, untuk

mengkaji kevalidan media diorama 3 dimensi, dan untuk mengkaji keefektifan media

diorama 3 dimensi dalam pembelajaran.

Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan

menggunakan model Borg & Gall menurut Sugiono dan dengan langkah penelitian

sebagai berikut : pra research, pengumpulan data, perancangan desain media, validasi

produk, revisi produk, uji skala kecil, uji skala besar, dan produk akhir. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang dan

yang menjadi sampel adalah siswa kelas V dengan teknik sampel jenuh. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, angket, dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data produk, analisis data

awal/uji normalitas, uji t, uji N-Gain.

Penelitian ini menunjukan bahwa media diorama 3 dimensi layak digunakan

dengan persentase penilaian validasi ahli media 94%, ahli materi 97%, praktisi media

97%, dan praktisi materi 93% dengan uji T mendapat hasil thitung yaitu 7,396 lebih

besar dari ttabel yaitu 1,671 dan uji N-Gain sebesar 0,7063 dengan kriteria tinggi.

Hasil penelitian ini adalah media diorama 3 dimensi efektif digunakan pada

pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa. Saran penelitian selanjutnya dapat

menerapkan media diorama 3 dimensi pada pembelajaran lain dengan menyesuaikan

komponen dan desain sesuai materi yang diajarkan.

Kata kunci: Media diorama; 3 dimensi; IPA

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

7

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi dalam Pembelajaran IPA Materi

Ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang”. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor universirsitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang;

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Program Studi/Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang;

4. Farid Ahmadi, S.Kom, M.Kom., Ph.D., Penguji;

5. Desi Wulandari, S.Pd. M.Pd., Pembimbing Utama;

6. Dra. Sri Hartati, M.Pd., Pembimbing Pendamping;

7. Nur Aziza, S.Pd., Meka Sudesti, S.Pd., Sri Wahyuni, S.Pd.

Semoga semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi

ini mendapatkan balasan pahala dari Allah Swt.

Semarang, 14 Juni 2017

Peneliti,

Dady Mukti Prabowo

1401413028

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………..………………….……i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.……………………….……...………...……ii

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.……………………………..……..…….…iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.……...……………………...…..…..iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…....………………………………………….v

ABSTRAK.……………………………………………………..………………..vi

PRAKATA.........................................................................................................vii

DAFTAR ISI……………...…………………………………………………...viii

DAFTAR TABEL……………….…………...………...……………………...xiii

DAFTAR GAMBAR………………….……...………………………………...xv

DAFTAR LAMPIRAN………………………...……………………………...xvi

BAB I PENDAHULUAN………………………………...………………………1

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….................1

1.2 Identifikasi Masalah………………………….……………..……………..5

1.3 Pembatasan Masalah………………………………………...…………….6

1.4 Rumusan Masalah………………………………………...……………….6

1.5 Tujuan Penelitian……………………………………………...…………..7

1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………...………....7

1.6.1 Manfaat Teoritis…………………………………………………...……....7

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

9

1.6.2 Manfaat Praktis…………………………………………………..………..7

1.6.2.1 Bagi Siswa……………….………………………………………..……….7

1.6.2.2 Bagi Guru………………………………………………………………….8

1.6.2.3 Bagi Sekolah………………………………………………………………8

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan………………………………….8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN EMPIRIS, DAAN KERANGKA

BERFIKIR......................................................................................................... 10

2.1 Kajian Pustaka…………………………………………….……….…….10

2.1.1 Pengertian Belajar……………………………………………….....……10

2.1.2 Teori Belajar………………………………………………………..……11

2.1.3 Pengertian Pembelajaran……………………………………………..….14

2.1.4 Hasil Belajar………...……………………………………………...……15

2.1.5 Hakikat IPA……………………………………………………….….….15

2.1.6 Keterampilan Proses IPA………………………………....…….............17

2.1.7 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar……………………………………..18

2.1.8 Media Pembelajaran………………………………...…………………...19

2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran…………………………...…………….19

2.1.8.2 Landasan Teori Penggunaan Media………………………………...…...20

2.1.8.3 Manfaat Media Pembelajaran…………………………………………....21

2.1.8.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran………………………………...22

2.1.8.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran………………………………………....23

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

10

2.1.9 Media Diorama……………………………………………………..……23

2.1.9.1 Pengertian Diorama……………………………………….………….….23

2.1.9.2 Manfaat Diorama………………………………………….………….….24

2.1.9.3 Kelebihan Diorama……………………………………….………….…..24

2.1.10 Diorama 3 Dimensi………….…………………………….……………..25

2.2 Kajian Empiris……………………………………………………...…...25

2.3 Kerangka Berfikir……………………………………………………..…33

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………..…...36

3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………..…36

3.2 Desain Penelitian…………………………………………………..…….37

3.3 Prosedur Penelitian……………………………………………….……..38

3.4 Sumber Data dan Subjek Penelitian……………………………….…....43

3.4.1 Siswa………………………………………………………………..…...43

3.4.2 Guru……………………………………………………………….…….44

3.4.3 Ahli/Pakar……………………………………………………………....44

3.4.4 Lokasi Penelitian………………………………………………………..44

3.4.5 Waktu Penelitian………………………………………………….…….44

3.4.6 Variabel Penelitian………………………………………………...…....45

3.4.6.1 Variabel Bebas………………………………………………….….…...45

3.4.6.2 Variabel Terikat…………………………………………………….......45

3.4.7 Populasi Penelitian…………………………………………………..….45

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

11

3.4.8 Sampel Penelitian……………………………………………………....46

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………….…….…46

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..…46

3.5.1.1 Observasi…………………………………………………………….…46

3.5.1.2 Wawancara……………………………………………………….…….47

3.5.1.3 Tes………………………………………………………………….…..48

3.5.1.4 Angket…………………………………………………………….……...49

3.5.1.5 Dokumentasi……………………………………………………………..49

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data………………………………………...…49

3.6 Uji Kelayakan, Uji Validitas…………………………………..…….…..50

3.6.1 Uji Kelayakan…………………………………….…………………..….50

3.6.1.1 Penilaian Validasi Ahli dan Praktisi…………………….……...............50

3.6.1.2 Penilaian Angket Tanggapan Guru dan Angket Tanggapan Siswa……..52

3.6.2 Uji Validitas………………………………………………………...…...53

3.6.2.1 Uji Validitas Soal………………………………………………….........53

3.6.2.2 Uji Reliabilitas……………………………………………………...…...55

3.6.2.3 Uji Taraf Kesukaran……………………………………………...…......57

3.6.2.4 Uji Daya Pembeda…………………………………………………...….58

3.7 Teknik Analisis Data………………………………………………...….60

3.7.1 Analisis Data Awal……………………………………………...………61

3.7.1.1 Uji Normalitas…………………………………………………...……...61

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

12

3.7.2 Analisis Data Akhir…………………………………………………......63

3.7.2.1 Uji T……………………………………………………………………..63

3.7.2.2 Uji N-Gain…………………………………………………………..…..64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………......66

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………….....66

4.1.1 Pra Research……………………………………………………………..66

4.1.2 Pengumpulan Data……………………………………………………….67

4.1.3 Rancangan Media Diorama 3 Dimensi………….……...……………….67

4.1.4 Desain Media…………………….……………………...………….….72

4.1.5 Validasi Ahli dan Praktisi…………....………………………………..72

4.1.6 Revisi……………………………………………………………….….74

4.1.7 Hasil Uji Skala Kecil………………………………………………….78

4.1.8 Hasil Uji Skala Besar………………………………………………….79

4.1.9 Analisis Data ………………………………………………………….81

4.1.9.1 Analisis Data Awal…………………………………………………....81

4.1.9.2 Analisis Data Akhir………………………………………..................84

4.2 Pembahasan……………………………………………………………86

4.2.1 Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi……………………………86

4.2.2 Hasil Validasi Ahli dan Praktisi Media Diorama 3 Dimensi………….90

4.2.3 Keefektifan Media Diorama 3 Dimensi……………………………….96

4.3 Implikasi………………………..…………………………………..…98

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

13

4.3.1 Implikasi Teoritis………………..………………………………….....98

4.3.2 Implikasi Praktis………………..……………………………………...99

4.3.3 Implikasi Paedagogis………………..………………………………..100

BAB V PENUTUP……………………………………………………………101

5.1 Simpulan…………………………..………………………………….101

5.2 Saran…………………………..……………………………………...101

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...103

LAMPIRAN…………………………………………………………………..106

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

14

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Validasi Ahli Media, Ahli Materi, Praktisi

Media, dan Praktisi Materi……………………………………………...………..51

Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Instrumen Validasi Ahli Media,

Ahli Materi, Praktisi Media, dan Praktisi Materi……………….........................51

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Hasil Persentase Tanggapan Guru dan Siswa…..…53

Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Soal pada Siswa Kelas VA

SDN Kalibanteng Kidul 03 Semarang……………………………………….…..55

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Instrumen Soal Uji Coba Siswa Kelas VA SDN

Kalibanteng Kidul 03 Semarang……………………………………….………..57

Tabel 3.6 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Instrumen Soal Uji Coba Pada

Siswa Kelas VA SDN Kalibanteng Kidul 03 Semarang………………………..58

Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Beda Instrumen Soal Uji Coba Pada Siswa

Kelas VA SDN Kalibanteng Kidul 03 Semarang………………………….……60

Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Soal Pada Siswa Kelas VA SDN Kalibanteng

Kidul 03 Semarang……………………………………………………….……..60

Tabel 3.9 Uji Normalitas Nilai Pretest Dan Posttest…………………….……..62

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Indeks Gain…………………………...….......65

Tabel 4.1 Ukuran Tiap Bagian Media Diorama 3 Dimensi…………….………68

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Instrumen Validasi Ahli Media,

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

15

Ahli Materi, Praktisi Media, dan Praktisi Materi………………………………73

Tabel 4.3 Media Diorama 3 Diensi Sebelum dan Sesudah Diperbaiki………..74

Tabel 4.4 Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil……………….79

Tabel 4.5 Hasil Nilai Pretest dan Posttest………………………………………80

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Angket Tanggapan Siswa pada Uji Skala Besar…80

Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Skala Besar……………….81

Tabel 4.8 Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest………………………...….84

Tabel 4.9 Uji T Pretest dan Posttest…………………………………………….85

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan N-Gain………………………………………......86

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan………………………...9

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale………………………….……20

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir………………………………………….…...34

Gambar 3.1 Langkah Desain Peneitian menurut Borg & Gall……………....38

Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian……………………………….……..38

Gambar 4.1 Rancangan Media Diorama 3 Dimensi………………………....67

Gambar 4.2 Alat-alat Pembuatan Diorama 3 Dimensi……………………….70

Gambar 4.3 Bahan-bahan Pembuatan Diorama 3 Dimensi……………….….71

Gambar 4.4 Kerangka Diorama 3 Dimensi………………………………….71

Gambar 4.5 Background Diorama 3 Dimensi……………………………….71

Gambar 4.6 Objek yang ada pada Diorama 3 Dimensi……………………...72

Gambar 4.7 Desain Diorama 3 Dimensi……………………………………..72

Gambar 4.8 Hasil Media Diorama 3 Dimensi……………………………….77

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen…………………………………..…………….107

Lampiran 2 Kisi-Kisi Indikator Instrumen Penelitian……………..…………...110

Lampiran 3 Instrumen Validasi Ahli Media………………………..…………..115

Lampiran 4 Instrumen Validasi Praktisi Media…………………..…………….119

Lampiran 5 Instrumen Validasi Ahli Materi………………………..…………..123

Lampiran 6 Instrumen Validasi Praktisi Materi…………………..…………….127

Lampiran 7 Angket Tanggapan Siswa…………………………….……………131

Lampiran 8 Angket Tanggapan Guru……………………….………………….133

Lampiran 9 Rancangan Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi………..….136

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Coba………………………..………………….139

Lampiran 11 Soal Tes Uji Coba………………………………..……………….141

Lampiran 12 Kunci Jawaban Tes Uji Coba……………………….……………152

Lampiran 13 Pedoman Penilaian Tes Uji Coba………………………….……..153

Lampiran 14 Silabus……………………………………………………………155

Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………….……..158

Lampiran 16 Tabel Analisis Data………………………………………………180

Lampiran 17 Analisis Hasil Uji Validitas Soal…………………………………188

Lampiran 18 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Soal………………………………190

Lampiran 19 Analisis Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal…………………………192

Lampiran 20 Analisis Hasil Uji Daya Pembeda Soal…………………………..193

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

18

Lampiran 21 Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 03…….….195

Lampiran 22 Lembar Validasi Ahli Media……………………………….….…196

Lampiran 23 Lembar Validasi Praktisi Media…………………………….…....200

Lampiran 24 Lembar Validasi Ahli Materi……………………………….….…204

Lampiran 25 Lembar Validasi Praktisi Materi……………………………….....208

Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli dan Praktisi…………………....212

Lampiran 27 Lembar Angket Tanggapan Siswa………………………………..213

Lampiran 28 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil……215

Lampiran 29 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa pada Uji Skala Besar…...216

Lampiran 30 Lembar Angket Tanggapan Guru………………………………...218

Lampiran 31 Rekapituasi Angket Tanggapan Guru pada Uji Skala Besar……..221

Lampiran 32 Hasil Belajar Tes Uji Coba………………………………….……222

Lampiran 33 Hasil Belajar Pretest………………………………………….…..223

Lampiran 34 Hasil Belajar Posttest………………………………………….…,224

Lampiran 35 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa………………………………....225

Lampiran 36 Uji Normalitas Pretest……………………………………………227

Lampiran 37 Uji Normalitas Posttest…………………………………………...231

Lampiran 38 Uji T……………………………………………………………....235

Lampiran 39 Uji N-Gain………………………………………………………..237

Lampiran 40 Surat Ijin Penelitian I……………………………………………..239

Lampiran 41 Surat Ijin Penelitian II…………………………………………….240

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

19

Lampiran 42 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah…………………….….241

Lampiran 43 Dokumentasi………………………………………………….…..242

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan hidup manusia,

untuk itu seseorang harus mendapatkan pendidikan yang tepat, dan pendidikan yang

tepat adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003, fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa adalah IPA, hal ini

diperkuat dengan penjelasan yang disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah, disebutkan bahwa IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.

Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dijelaskan tujuan dari pelajaran IPA

di SD/MI yaitu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1) memperoleh

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

21

keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,

keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. (2) mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat. (4) mengembangkan keterampilan proses

untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. (5)

meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam. (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam

dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. (7) memperoleh bekal

pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP/MTs. Secara umum, tujuan pembelajaran IPA yang sudah dibuat

tersebut sudah baik, namun kenyataannya di lapangan masih banyak sekali

pelaksanaan pembelajaran IPA yamg belum maksimal sehingga menyebabkan hasil

belajar siswa masih rendah.

Berdasarkan hasil analisis PISA (Programme for International Student Assess-

ment) tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah ber-usia

15 tahun yang dilakukan 3 tahun sekali didapatkan data rata-rata skor prestasi literasi

sains. Dari hasil analisis itu ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang

dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik di Indonesia hanya

mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara Negara lain yang

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

22

terlibat dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6

(enam). Berdasarkan data yang diperoleh, posisi Indonesia masih jauh dibawah rata-

rata Internasional. Posisi siswa Indonesia pada tahun 2003 berada diperingkat ke-38

dari 40 Negara, pada tahun 2006 berada pada peringkat 50 dari 57 Negara, pada tahun

2009 ada diperingkat 60 dari 65 Negara dan pada tahun 2012 berada diperingkat 64

dari 65 Negara. Dan pada tahun 2015 berada diperingkat 62 dari 70 Negara yang

berpartisipasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti,

pelaksanaan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 sudah sesuai

dengan standar proses pendidikan, namun penggunaan medianya belum maksimal

dan tidak tepat. Siswa sulit berkonsentrasi ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Siswa kurang antusias dan sering bermain sendiri didalam kelas. Hal ini

menyebabkan hasil belajar IPA kurang maksimal. Berdasarkan data nilai dari guru

kelas V tahun 2016/2017, nilai rata-rata IPA masih dibawah rata-rata mata pelajaran

lain seperti IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan PKn. Dari arsip dokumen nilai

yang bersumber dari guru kelas V, mata pelajaran IPA memiliki rata-rata 75,19

ditunjukkan dengan data dari 36 siswa ada 14 siswa (39%) yang mendapatkan nilai

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67, sedangkan sisanya 22 siswa

(61%) nilainya diatas KKM.

Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan sebuah usaha agar dapat

memperbaiki hasil belajar supaya menjadi lebih baik. Usaha yang tepat adalah

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

23

dengan menggunakan media yang dapat menarik semangat, keaktifan dan perhatian

siswa serta membuat siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Media yang sesuai

dengan pembelajaran IPA adalah media 3 dimensi. Media 3 dimensi yang dimaksud

adalah diorama. Diorama dapat menjadi salah satu alterntif pemecahan masalah,

karena diorama sangat sesuai dengan mata pelajaran IPA yang banyak membahas

tentang fenomena-fenomena alam. Dengan menggunakan diorama, kita dapat

memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk mengamati dan menelaah

fenomena alam dalam bentuk model 3 dimensi dalam diorama yang sesuai dengan

aslinya. Hal ini akan membuat siswa lebih penasaran dan antusias sehingga siswa

menjadi lebih mudah memahami materi IPA tersebut.

Penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang relevan yang pernah dilakukan

oleh Kiswandari Septi (2016) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran

Diorama Daur Air pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa (1) validasi ahli media diperoleh rata-rata 3,88 dengan kategori

baik. (2) validasi ahli materi diperoleh rata-rata 4,21 dengan kategori sangat baik. (3)

penilaian praktisi diperoleh rata-rata 4,69 dengan kategori sangat baik. (4) hasil uji

coba mendapat rata-rata 4,17 dengan kategori sangat baik. (5) hasil uji coba lapangan

mendapat rata-rata 4,32 dengan kategori sangat baik.

Penelitian yang dilakukan Darajati Pintanti (2016) dengan judul

“Pengembangan Media Diorama Lingkungan (Dolan) sebagai Media Pembelajaran

IPS Kelas III SDN Tahunan” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) hasil akhir

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

24

validasi materi memperoleh rerata skor 4,47 dengan kriteria “sangat baik”. (2) hasil

akhir validasi media memperoleh skor 4,1 dengan kriteria “sangat baik”. (3) hasil

penilaian praktisi memperoleh skor 4,1 dengan kriteria “sangat baik”. (4) hasil uji

lapangan memperoleh skor rata-rata 4,2 dengan kriteria “sangat baik”.

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa media diorama sangat layak

digunakan dalam pembelajaran, dan terbukti dapat membuat pembelajaran menjadi

lebih baik. Berdasar referensi penelitian diatas, peneliti melakukan penelitian

pengembangan dengan mengembangkan media diorama.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian

pengembangan dengan judul Pengembangan Media Diorama 3 Dimensi dalam

Pembelajaran IPA Materi Ekosisem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, teridentifikasi beberapa masalah sebagai

berikut :

1. Siswa kelas V kurang memahami mata pelajaran IPA, berdasar nilai semester

sebelumnya, mapel IPA memiliki rata-rata rendah yaitu 75,19 ditunjukkan dengan

data dari 36 siswa ada 14 siswa (39%) yang mendapatkan nilai dibawah KKM

yaitu 67, sedangkan sisanya 22 siswa (61%) nilainya diatas KKM.

2. Siswa kelas V sulit berkonsentrasi dalam pembelajaran. Konsentrasi siswa kelas

V mudah hilang bila ada gangguan yang terjadi, contohnya saat ada siswa lain

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

25

yang mengajaknya bercanda, maka siswa yang tadinya memperhatikan pelajaran

akan kehilangan konsentrasi dan ikut bercanda dengan temannya.

3. Kurang antusiasnya siswa kelas V dalam pembelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan

dengan hasil observasi, mereka lebih memilih bermain sendiri dengan mainanya

dari pada mendengarkan penjelasan yang diberikan guru.

4. Kurang tersedianya media yang tepat yang digunakan guru saat mengajar. Guru

mengakui bahwa belum ada media yang cocok untuk mengajar IPA. Penggunaan

media juga dirasa merepotkan dalam persiapan pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang dikaji pada penelitian ini pada permasalahan

kurang tersedianya media yang tepat yang digunakan guru saat mengajar IPA pada

materi ekosistem. Sehingga dangan penelitian tentang pengembangan media

diorama 3 dimensi dapat menjadi solusi dalam mengajarkan materi ekosistem dan

dapat mengatasi masalah tersebut.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengembangan media diorama 3 dimensi dalam pembelajaran

IPA materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang ?

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

26

2. Bagaimanakah validitas media diorama 3 dimensi dalam pembelajaran IPA

materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang ?

3. Bagaimanakah keefektifan media diorama 3 dimensi dalam pembelajaran IPA

materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk menggambarkan langkah-langkah pengembangan media diorama 3

dimensi dalam pembelajaran IPA materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng

Kidul 02 Semarang.

2. Untuk mengkaji kevalidan media diorama 3 dimensi dalam pembelajaran IPA

materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang.

3. Untuk mengkaji keefektifan media diorama 3 dimensi dalam pembelajaran IPA

materi ekosistem Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang media pembelajaran

terutama tentang media diorama, dan juga dapat digunakan sebagai bahan kajian

lebih lanjut untuk penelitian dibidang pendidikan.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

27

1.6.2. Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa terutama produk media ini membuat

siswa menjadi tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan

mempercepat pemahaman siswa terhadap materi IPA, karena media berupa model

objek seperti aslinya.

1.6.2.2 Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi Guru adalah media diorama ini dapat

menambah pengetahuan dan keterampilan guru menggunakan media pembelajaran

serta meningkatkan kreatifitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah dapat meningkatkan hasil

belajar IPA di sekolah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran menggunakan

media inovatif.

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Diorama menurut Prastowo (2015:235) menjelaskan jenis model berupa

sebuah pemandangan tiga dimensi mini untuk menggambarkan pemandangan yang

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

28

sebenarnya. Pada penelitian ini, media yang peneliti kembangkan adalah media

diorama 3 dimensi tentang ekosistem. Diorama 3 dimensi adalah pemandangan tiga

dimensi yang menggambarkan suatu ekosistem lengkap beserta bagian-bagiannya.

Objek atau bagiannya menggunakan objek 3 dimensi. Contohnya hewan, rumput dan

pohon menggunakan model yang berbentuk 3 dimensi, bebatuan dan tanah yang

menyerupai bentuk aslinya. Selain itu, diorama ini juga disertai dengan background

atau gambar latar yang berupa hutan. Berikut ini gambar media yang dikembangkan:

Gambar, 1.1 Spesifikasi Media yang Dikembangkan

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

29

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN EMPIRIS, DAN

KERANGKA BERFIKIR

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Belajar

Dalam suatu pendidikan, belajar adalah hal utama yang dilakukan. Banyak

sekali definisi atau pengertian tentang belajar itu sendiri. Hamalik (2016:27)

menjelaskan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman. Menurut Surya dalam Rusman (2013:7) belajar dapat diartikan sebagai

“suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya”. Whiterington (1952) dalam Rusman (2013:7)

menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan sikap,

kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Menurut R. Gagne dalam Susanto (2014:1)

belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman. Adapun menurut W.S. Wingkel (2002)

dalam Susanto (2014:4) belajar adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif seseorang dengan lingkungannya, dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

30

yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Crow & Crow (1958) dalam Rusman

(2013:7) menjelaskan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan dan sikap baru.

Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah kegiatan individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya secara

berulang-ulang, kemudian menjadi sebuah pengalaman dan membentuk sebuah

pembaharuan dalam diri individu dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang baru. Maka dengan semakin banyak individu belajar, berinteraksi dengan

lingkungannya maka individu akan mendapatkan suatu pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang baru dan tingkat intelektualnya juga lebih berkembang.

2.1.2 Teori Belajar

Banyak sekali teori tentang belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli.

Ada beberapa teori belajar yang dijelaskan dalam Slavin (1994), yaitu:

1. Teori Perkembangan Jean Piaget (Slavin 1994:34-35)

Jean Piaget menyatakan bahwa seorang anak maju melalui empat tahap

perkembangan kognitif sejak lahir hingga dewasa, yaitu: tahap sensori motor, pra-

operasional, opeasi konkret, dan operasional formal.

Ada 4 tahap dalam perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu :

a. Tahap Sensorimotorik (0-2 tahun)

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

31

Pada tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan

pengalaman indera (sensori) mereka (seperti melihat dan mendengar) dengan gerakan

motorik (otot) mereka (menanggapi, menyentuh). Pada awal tahap ini bayi hanya

memperlihatkan pola reflektif untuk beradaptasi dengan dunia dan menjelang akhir

tahap ini bayi menunjukkan pola sensorimotorik yang lebih kompleks. Piaget

membagi tahap sensorimotorik menjadi sub-tahap yaitu reflek sederhana (lahir-1

bulan), tahap reaksi sirkuler primer dan kebiasaan pertama (1-4 bulan), masa reaksi

sirkuler sekunder (4-8 bulan), koordinasi tahap sirkuler sekunder (8-12 bulan), reaksi

sirkuler tertier, baru, dan ingin tahu (12-18 bulan), internalisasi skema (18-24 bulan).

b. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

Tahap pemikiran ini lebih bersifat simbolis, egoisentries, dan intuitif,

sehingga tidak melibatkan pemikiran opeasional. Pemikiran pada tahap ini terbagi

menjadi dua sub-tahap. Yaitu simbolik (2-4 tahun) dan intuitif (4-7 tahun).

c. Tahap Operasional Kongkrit (7-11 tahun)

Pada tahap ini anak mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih

dalam bentuk benda kongkrit. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif,

namun hanya pada situasi kongkrit dan kemampuan untuk menggolong-golongkan

sudah ada namun belum bisa memecahkan masalah abstrak.

d. Tahap Operasional Formal (7-15 tahun)

Pada tahap ini anak sudah mampu berfikir abstrak, idealis, dan logis.

Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem verbal,

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

32

seperti anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara verbal ( A = B dan B

= C ). Anak juga mampu berfikir spekulatif tentang kualitas ideal yang mereka

inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain. Pemikiran ini bisa menjadi fantasi,

sehingga mereka seringkali menujukkan keinginan untuk segera mewujudkan cita-

citanya. Disamping itu, anak sudah mampu menyusun rencana untuk memecahkan

masalah dan secara sistematis menguji solusinya. Kemampuan berfikir seperti ini

oleh Piaget disebut sebagai hypothetical-deductive-reasoning, yakni mengembangkan

hipotesis untuk memecahkan problem dan menarik kesimpulan secara secara

sistematis.

Tahap perkembangan Siswa SD menurut teori Piaget, berada pada tahap

operasional kongkrit, dimana pada tahap ini, anak masih membutuhkan pemahaman

menggunakan benda kongkrit. Berdasarkan hal tersebut, maka siswa membutuhkan

sebuah perantara atau media kongkrit dalam proses belajarnya, sehingga siswa

menjadi lebih mudah memahami hal yang sedang ia pelajari. Media diorama 3

dimensi ini merupakan salah satu media yang tepat digunakan pada siswa SD yang

masih pada tahap operasional kongkrit dan membutuhkan media yang kongkrit.

Penggunaan media diorama 3 dimensi ini sangat membantu proses pemahaman siswa

SD

2. Teori Vigotsky (Slavin 1994:48-49)

Vigotsky mengatakan bahwa, pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau

belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

33

berada dalam jangkauan kemampuannya, atau tugas-tugas tersebut berada dalam zone

proximal development.

Ada dua implikasi utama teori Vigotsky dalam pembelajaran sains, pertama,

dikehendakinya suasana kelas, berbentuk pembelajaran kooperatif antarsiswa,

sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas-tugas yang sulit dan saling

memunculkan strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing zone

proximal development mereka. Kedua, dalam pembelajaran menekankan scaffolding

sehingga siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajarannya

sendiri.

2.1.3 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktifitas belajar dan mengajar.

Menurut Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003, belajar adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Sudjana (2004:30) dalam Rusman dkk (2013:16) pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar

menjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik

(warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan

membelajarkan. Menurut Briggs (1992) dalam Rifa’i (2012:157) pembelajaran adalah

seperangkat peristiwa (events) yang memengaruhi peserta didik sedemikian rupa

sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Lebih lanjut Hamalik (2003:30)

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

34

dalam Rusman (2013:16) pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

memengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Gagne (1981) dalam

Rifa’i (2012:158) pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta

didik yang dirancang untuik mendukung proses internal belajar. Rusman (2013:15)

menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen tersebut

meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran

tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode,

strategi dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh para

ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi atau interaksi

antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu tempat.

2.1.4 Hasil Belajar

Menurut Susanto (2014:5) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam K. Brahim

(2007:39) dalam Susanto (2014:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan

dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

35

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang didapatkan

oleh anak setelah melalui suatu proses pembelajaran.

2.1.5 Hakikat IPA

Carin and Sund (1993) dalam Wisudawati (2015:24) mendefinisikan IPA

sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum

(universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. merujuk

pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu :

1. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk

hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan

menggunakan prosedur yang bersifat open ended.

IPA sebagai sikap dalam penelitian ini diwujudkan dalam sikap ilmiah yang

dimiliki siswa seperti sikap ingin tahu, teliti, disiplin dan tidak putus asa. Sikap-sikap

ini timbul saat siswa mendapat produk IPA melalui proses mengamati dan

mengobservasi media diorama ini.

2. Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur

yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi

penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,

pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

IPA sabagai proses dalam penelitian ini adalah dengan siswa memperoleh

pengetahuan IPA tentang ekosistem yaitu dengan cara mengamati dan mengobservasi

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

36

dan yang ada pada media diorama 3 dimensi ini. Kemudian mengelompokkan benda

abiotik dan biotik berdasarkan media diorama ekosistem yang disajikan. Dengan

melakukan kegiatan tersebut maka siswa akan lebih mudah memahami materi yang

diajarkan.

3. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

IPA sebagai produk dalam penelitian ini adalah materi berupa fakta, konsep

dan teori tentang ekosistem. Contohnya yaitu fakta bahwa dalam suatu ekosistem

terdiri dari beberapa komponen makhluk hidup dan konsep tentang benda biotik dan

abiotik yang ada pada suatu ekosistem.

4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

IPA sebagai aplikasi dalam penelitian ini disesuaikan dengan materi yaitu

ekosistem. Aplikasinya yaitu untuk menjaga ekosistem dan lingkungan yang ada agar

terhindar dari bencana dan kerusakan. Khususnya adalah global warming yang saat

ini mulai terasa efeknya. Usaha yang bisa dilakukan untuk menjaga ekosistem adalah

dengan melakukan reboisasi, dan tidak membuang sampah disembarang tempat.

2.1.6 Keterampilan Proses IPA

Funk (1985) dalam Dimyati dan Mudjiono (2002:140) menjelaskan bahwa

keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu keterampilan proses

dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi (integrated skill). Keterampilan

proses dasar meliputi kegiatan yang berhubungan dengan observasi, klasifikasi,

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

37

pengukuran, komunikasi, prediksi, inferensi. Keterampilan proses terintegrasi

merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan proses atau lebih. Terdiri atas

mengidentifikasi variabel, tabulasi, grafik, deskripsi hubungan variabel, perolehan

dan proses data, analisis penyelidikan, hipotesis eksperimen.

2.1.7 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu

pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang

masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran

kimia, biologi, dan fisika (Susanto 2014:171). Wisudawati (2015:26) menjelaskan

Pembelajaran IPA dapat digambarkan sebagai sebuah sistem, yaitu sistem

pembelajaran IPA. Sistem pembelajaran IPA, sebagaimana sistem-sistem lainnya

terdiri atas komponen masukan pembelajaran, proses pembelajaran, dan keluaran

pembelajaran. Untuk itu komponen-komponen tersebut harus diatur agar dapat

berinteraksi dengan baik dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Susanto (2014:170-171)

pembelajaran sains merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses

yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA.

Susanto menambahkan oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

38

dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA.

Pembelajaran IPA yang mencakup kegiatan-kegiatan tesebut akan membuat siswa

mendapat pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan

sederhana. Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa

yang diindikasikan dengan merumuskan masalah, menarik kesimpulan, sehingga

mampu berfikir kritis melalui pembelajaran IPA (Susanto 2014:171).

Dalam pembelajaran IPA di SD harus dimasukkan 4 unsur utama IPA yaitu

IPA sebagai produk, proses, sikap, dan aplikasi. Dengan begitu maka pembelajaran

IPA menjadi lebih bermakna bagi siswa, karena mereka mengalami dan melakukan

sendiri. Sehingga siswa menjadi lebih memahami materi IPA. Hal ini sesuai dengan

teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget, yang menjelaskan anak

usia SD berada pada tahap operasional kongkret yang mempunyai rasa ingin tahu

yang besar terhadap lingkungannya. Pembelajaran IPA yang diisi dengan 4 unsur

utama IPA maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA sesuai dengan tingkat

perkembangan kognitif anak. Selain itu, anak juga harus dibekali dengan

keterampilan proses yang dijelaskan oleh Funk yaitu keterampilan proses dasar dan

terintegrasi. Pembelajaran IPA yang terlaksanan sesuai dengan penjelasan diatas

maka diharapkan tujuan pembelajaran IPA yang disebutkan dalam Permendiknas No.

22 Tahun 2006 dapat tercapai.

2.1.8 Media Pembelajaran

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

39

2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari kata bahasa latin medius yang secara harfiyah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad (2014:3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Heinich (1993) dalam

Rusman (2013:169) media merupakaan alat saluran komunikasi. Sementara itu Gagne

dan Briggs dalam Arsyad (2014:4) secara implisit mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video

recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah alat bantu yang dapat membantu menyampaikan suatu materi

sehingga siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

2.1.8.2 Landasan Teori Penggunaan Media

Landasan teori dalam penggunaan media dalam proses belajar adalah kerucut

pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience). urutan isi dari kerucut ini ada 9

tingkatan dari bawah keatas adalah pengalaman langsung, benda tiruan/pengamatan,

dramatisasi, karyawisata, televisi, gambar hidup pameran, gambar diam, rekaman

radio, lambang visual, lambang kata. Semakin keatas maka akan semakin abstrak dan

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

40

tingkat paling bawah adalah yang paling kongkret. Gambaran Kerucut pengalaman

Dale dalam Arsyad (2014:14) sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Kerucut ini (Gambar 2.1) merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga

tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh brunner. Perlu dicatat bahwa urut-

urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksi mengajar belajar harus selalui

dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang

paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi

dengan mempertimbangankan situasi belajarnya. Dasar pengembangan kerucut diatas

bukanlah tingkat kesulitan melainkan tingkat keabstrakan-jumlah jenis indera yang

turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan.

Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media yang terbaik adalah pengalaman langsung. Pengalaman langsung

membuat siswa lebih mudah memahami hal yang ia pelajari, karena siswa mengalami

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

41

langsung pembelajaran dengan pengalaman langsung tesebut dan pembelajaran

menjadi sangat bermakna bagi siswa. Penggunaan media diorama 3 dimensi ini juga

selaras dengan hal tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan media diorama 3

dimensi memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk mengamati sebuah

ekosistem, sehingga siswa menjadi lebih memahami materi yang dipelajari.

2.1.8.3 Manfaat Media Pembelajaran

Beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut

Sudjana (2015:2) yaitu :

1. Pengajaran/pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran /pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran

lebih baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak

kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

4. Siswa lebih banyak melakukaan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

42

Selanjutnya, Aqib (2015:51) juga menyebutkan beberapa manfaat umum

media pembelajaran, 1) menyeragamkan penyampaian materi. 2) pembelajaran lebih

jelas dan menarik. 3) proses pembelajaran lebih interaksi. 4) efisiensi waktu dan

tenaga. 5) meningkatkan kualitas hasil belajar. 6) belajar dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja. 7) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi

ajar. 8) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Lebih

lanjut, Sudjana (2015:3) menyebutkan penggunaan media pengajaran erat kaitannya

dengan tahapan berfikir tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak

dapat dikongkretkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

2.1.8.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Ada beberapa kriteria dalam pemilihan suatu media pembelajaran menurut

Arsyad (2014:74-76) yaitu: (1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. (2) tepat

untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.

(3) praktis, luwes, dan bertahan. (4) guru terampil menggunakannya. (5)

pengelompokan sasaran. (6) mutu teknis.

Lebih lanjut Sudjana (2015:4-5) menjelaskan beberapa kriteria dalam memilih

media yaitu: 1) ketepatan dengan tujuan pebelajaran. 2) dukungan terhadap isi bacaan

pelajarannya. 3) kemudahan memperoleh media. 4) keterampilan guru dalam

menggunakannya. 5) tersedianya waktu untuk menggunakaannya. 6) sesuai dengan

taraf berfikir siswa.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

43

2.1.8.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Sudjana (2015:3-4) ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa

digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto,

grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Kedua, Media tiga

dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model

penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga,

media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP dan lain-lain.

Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

2.1.9 Media Diorama

2.1.9.1 Pengertian Diorama

Menurut Sudjana (2015:170) diorama adalah pemandangan 3 dimensi mini

bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Lebih lanjut Prastowo

(2015:235) menjelaskan diorama adalah jenis model berupa sebuah pemandangan

tiga dimensi mini untuk menggambaran pemandangan yang sebenarnya. Pada

umumnya, diorama terdiri atas betuk-bentuk sosok atau objek-objek (benda-benda)

yang ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan, yang disesuaikan dengan

penyajian. Selanjutnya, Sudjana menambahkan diorama sebagai media pengajaran

terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayat, sejarah, bahkan dapat

diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

44

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa diorama

adalah sebuah media pembelajaran yang berbentuk pemandangan 3 dimensi yang

menggambarkan sebuah suasana atau sebuah tempat.

2.1.9.2 Manfaat Diorama

Prastowo (2015:240) menjelaskaan manfaat atau kegunaan diorama yaitu: (1)

sangat cocok untuk pengajaran mata pelajaran ilmu fisika, biologi, sejarah, dan

berbagai macam mata pelajaran lainnya; serta (2) dapat memberikan gambaran situasi

(kondisi) objek seperti aslinya, sehingga peserta didik dapat menghayatinya.

2.1.9.3 Kelebihan Diorama

Diorama termasuk dalam jenis media tiga dimensi, jadi kelebihan diorama

sama dengan kelebihan media tiga dimensi. Menurut Moedjiono (1992) dalam

Daryanto (2015:24) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki

kelebihan-kelebihan, diantaranya memberikan pengalaman secara langsung,

menyajikan secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan objek

secara utuh, baik konstruksi maupun cara kerjanya. Memperlihatkaan struktur

organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

2.1.10 Diorama 3 dimensi

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

45

Diorama menurut Sudjana (2015:170) adalah pemandangan 3 dimensi mini

bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Sedangkan 3

dimensi/model menurut Sudjana (2015:156) adalah tiruan tiga dimensional dari

beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,

terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa

dalam wujud aslinya. Berdasarkan pengertian tersebut, diorama 3 dimensi adalah

diorama/pemandangan tiga dimensi yang menggambarkan suatu ekosistem komplit

beserta tiruan bagian-bagiannya yang berbentuk seperti objek nyatanya. Objek atau

bagiannya menggunakan objek 3 dimensi yang meniru persis seperti objek

sebenarnya dihutan. Contohnya hewan dan pohon menggunakan model yang

berbentuk seperti hewan dan pohon yang sebenarnya. Dengan penggunaan media

diorama 3 dimensi ini maka diharapkan dapat membuat pebelajaran menjadi efektif

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.2. Kajian Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari Tri (2015) dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Diorama terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Tema

Ekosistem di Sekolah Dasar ”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di

SDN Ketintang I Surabaya dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama

pada tema ekosistem mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa sehingga hipotesis yang telah dirumuskan berbunyi ha dapat diterima dan ho

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

46

ditolak. Hal ini dibuktikan dengan hasil: Hasil uji-t dengan menggunakan taraf

signifikan 5%, db = 68 diperoleh thitung 2,678, jika dibandingkan dengan harga ttabel

1,667, maka thitung lebih besar dari ttabel (2,678>1,667). Sehingga terdapat perbedaan

yang signifikan hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakan media

diorama dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media diorama. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar siswa pada tema ekosistem. Berdasarkan analisis

angket diketahui bahwa 91% siswa menyukai pembelajaran ekosistem dengan

menggunakan media diorama karena dengan media tersebut mereka lebih tertarik dan

mudah dalam memahami materi pembelajaran pada tema ekosistem. Hal ini dapat

dilihat dari perhitungan skala angket yang menunjukan bahwa nilai 127 sudah berada

diantara “setuju” dan “sangat setuju” dengan skor maksimum 140. Jadi dapat

disimpulkan bahwa siswa sangat setuju media diorama digunakan dalam

pembelajaran pada tema ekosistem di kelas V.

Penelitian yang dilakukan oleh Robbayani Annisa (2016) dengan judul “

Pengembangan Media Diorama pada Mata Pelajaran Geografi Materi Perairan Laut

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X IIS di MAN Tempursari Ngawi Tahun Ajaran

2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli media diperoleh

persentasenya 90% dan masuk kriteria sangat layak. (2) validasi oleh ahli materi

diperoleh persentase 94,28% dan termasuk dalam kategori sangat layak. (3) hasil

pengamatan aktifitas guru berpersentase 86,66% dan masuk kategori sangat baik. (4)

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

47

hasil angket respon siswa mendapat persentase 96,09% dan termasuk kategori sangat

baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Septiana Irinda (2015) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi pada Tema Ekosistem terhadap

Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa Kelas V SDN Dukuh Pakis I Surabaya”.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan media tiga

dimensi terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V di SDN Dukuh Pakis

I Surabaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan yang signifikan

terhadap nilai yang diperoleh siswa sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

perlakuan. Pada perhitungan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran mencapai

95% dengan nilai ketercapaian 91. Hasil perolehan ini sudah mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan yaitu > 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan penggunaan media tiga dimensi terhadap keterampilan menulis siswa

dinyatakan sangat baik. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t dengan taraf

5% diketahui harga rtabel 2,060 dan diketahui harga thitung adalah 15,807 dari hasil

tersebut dapat diketahui bahwa harga thitung lebih besar daripada harga ttabel yaitu

15,807 ≥ 2,060. Sedangkan hasil rata-rata nilai kelas sebelum diberi perlakuan adalah

55,26 dan setelah diberi perlakuan rata-rata nilai kelas menjadi 78,18. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan media tiga dimensi

terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V-B di SDN Dukuh Pakis

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

48

Surabaya. Dengan penggunaan media tiga dimensi pembelajaran menjadi lebih jelas

dan menarik karena dapat menunjukan objek secara utuh, sehingga siswa menjadi

antusias dalam belajar dan dapat membantu siswa untuk menuangkan ide gagasan

dan pikiran dalam keterampilan menulis eksposisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Solikhah Nikmatus (2016) dengan judul

“Penggunaan Media Diorama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kels IV A

Tema Tempat Tiggalku di SDN Menur Pumpungan Surabaya”. Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan yang telah dideskripsikan pada Bab IV, diperoleh

simpulan bahwa media diorama dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A

SDN Menur Pumpungan Surabaya, hal ini dibuktikan dengan aktivitas guru selama

penelitian pada siswa kelas IV A Tema Tempat Tinggalku Subtema 1 Lingkungan

Tempat Tinggalku Pembelajaran 2 dan 3 di SDN Menur Pumpungan Surabaya

dengan menggunakan media diorama menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan dengan persentase pada siklus I sebesar 79% dan siklus II sebesar 91%.

Aktivitas siswa kelas IV A selama penelitian pada Tema Tempat Tinggalku Subtema

1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 2 dan 3 di SDN Menur Pumpungan

Surabaya dengan menggunakan media Diorama menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan dengan persentase pada siklus I sebesar 78% dan siklus II sebesar

90%. Hasil belajar siswa kelas IV A selama penelitian pada Tema Tempat Tinggalku

Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 2 dan 3 di SDN Menur

Pumpungan Surabaya dengan menggunakan media Diorama menunjukkan adanya

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

49

peningkatan yang signifikan dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,26 pada

siklus I dan 90,78 pada siklus II, dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar

71,43% pada siklus I dan 100% pada siklus II.

Penelitian yang dilakukan oleh Ismilasari Yaashinta (2013) dengan judul

“Penggunaan Media Diorama untuk Peningkaan Keterampilan Menulis Karangan

Narasi pada Siswa Sekolah Dasar”. Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut: Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan

media diorama sebagai sumber belajar sangat membantu siswa dalam pembelajaran

menulis karangan narasi. Karena nilai yang diperoleh siswa dalam menulis

mengalami peningkatan yang signifikan pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media

diorama sebagai sumber belajar rata-rata hasil pada siklus I 95,85% dengan nilai

74,2. Sedangkan pada siklus II rata- rata hasil keterlaksanaan pembelajaran 100%

dengan nilai 82,1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi

diperoleh dari hasil tes menulis karangan narasi. Nilai menulis karangan narasi dari

siklus I mendapatkan hasil 70,4 dengan ketuntasan klasikal sebesar 72,5% dan

kemudian pada siklus II mendapatkan hasil 82,9 dengan ketuntasan klasikal 92,5%.

Hasil tersebut sudah memenuhi KKM yaitu = 70 dan ketuntasan klasikal yaitu =

80%. Peningkatan nilai dalam menulis karangan narasi ini menunjukkan bahwa

dengan menggunakan media diorama sebagai sumber belajar, keterampilan siswa

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

50

menjadi sangat baik. Hal tersebut dapat ditandai dengan kemampuan siswa dalam

mengerjakan tes yang diberikan. Kendala-kendala yang terjadi selama proses

pembelajaran dengan menggunakan media diorama adalah pada awal pembelajaran

peneliti cukup mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa karena jumlah siswanya

telalu banyak yaitu 40 siswa, pada saat guru menyampaikan materi, suara guru

kurang keras sehingga siswa yang duduk di bangku belakang kurang mendengar

penjelasan guru, dan kendala lainnya adalah siswa masih malu untuk

mengomunikasikan hasil karangannya ke depan kelas. Cara mengatasi kendala-

kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan

menggunakan media diorama adalah dengan memfokuskan siswa dengan mengajar

secara menyeluruh, yaitu dengan tidak hanya memberikan perhatian kepada siswa

yang duduk di depan, tetapi juga memberikan perhatian kepada siswa yang duduk di

belakang, sehingga siswa tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berbicara dan

ramai sendiri atau melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan. Guru

memberikan motivasi kepada siswa yang masih malu dalam mempresentasikan hasil

karangannya dan selalu memberikan apresiasi dengan baik saat siswa menjawab,

walaupun jawaban siswa tersebut salah dan juga guru dapat memberikan reward

kepada siswa yang dapat menjawab atau bertanya. Namun secara keseluruhan

kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media diorama sebagai sumber belajar

menunjukkan adanya peningkatan dalam aktivitas guru atau keterlaksanaan

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

51

pembelajaran dan hasil belajar siswa berupa menulis puisi karangan narasi sudah

mencapai target penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Enti¹, M., Brako-Hiappa¹, G., Adu-Agyem¹, J.,

Osei-Poku¹, P., Steiner2, R. (2010) dengan judul “Diorama Art – A Potential Medium

For Museum Education” hasil penelitian menunjukkan bahwa diorama sebagai media

yang efektif untuk museum pendidikan. Selain itu, diorama bisa menjadi sebuah mini

museum, alat ampuh untuk menyimpan catatan yang tepat, mendokumentasikan

informasi budaya dan sejarah yang berharga untuk menginspirasi dan mendidik

masyarakat, serta cara membangun museum di sekolah-sekolah untuk memperluas

sumber belajar mengajar di kelas. Penelitian ini dirancang untuk membimbing semua

orang agar tertarik dalam pembuatan diorama untuk memperoleh keterampilan

sendiri. Desain diorama tersebut juga menunjukkan tentang diorama sebagai bentuk

seni tiga dimensi untuk memberitahu secara efektif cerita vital atau untuk

menggambarkan hal-hal yang tidak ada lagi atau yang keberadaannya yang terancam

oleh perkembangan baru seperti halnya dari alat tenun adat. Dari analisis ini dapat

disimpulkan bahwa diorama bisa berfungsi sebagai media alternatif untuk

memperluas lingkup pendidikan museum di Negara.

Penelitian yang dilakukan oleh Marandino, Martha., Oliveira, Adriano, Dias.,

Mortensen, Marianne (2009) dengan judul “The Important Role Of Natural History

Dioramas In Biological Learning” hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian

dan evaluasi program penggunaan diorama di museum secara empiris dan statistik

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

52

menunjukkan bahwa program telah memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Data

kualitatif juga mendukung bahwa tujuan dan sasaran telah terpenuhi, diantaranya: (1)

pengunjung menemukan tokoh yang unik, menarik, pendidikan, menyenangkan, dan

mudah diingat; (2) pameran dalam ruang museum dianggap lebih kuat, unik, dan

pribadi atau bermakna oleh pengunjung yang berinteraksi dengan tokoh.

Dimasukkannya ke dalam gambar fitur notpresent di diorama menunjukkan bahwa

anak-anak menonton apa yang mereka lihat dengan keadaan sebenarnya dari model

mental terkait. Beberapa diorama tersebut ditambahkan beberapa fitur sehingga

tersusun gambaran yang lebih lengkap dari objeknya aslinya. Penelitian ini dilakukan

di Malta, sebuah pulau di mana anak-anak dapat melihat langit biru yang cerah

sepanjang tahun dan awan. Anak-anak dapat menghasilkan representasi dari memori

mereka tentang pantai khas Maltese dengan langit biru dan matahari yang biasa

mereka lihat. Penampilan dari diorama sebagai pemicu bagi anak-anak untuk merakit

kenangan mereka terkait tentang topik dan menyusun representasi pribadi dari topik.

Dengan diorama mereka tidak hanya ingat substansi sebenarnya namun juga

keakuratan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rule, Audrey, C., Lindel, Lois, A. (2009)

dengan judul “Making Cereal Box Diorama of Native American Historic Homes and

Cuiltura” hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini mengenai pembuatan

diorama dalam kegiatan pembelajaran. Menurut penelitian ini pembuatan diorama

tiga dimensi adalah yang paling berkesan dari pengalaman sekolah dasar, namun pada

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

53

umumnya mereka jarang untuk melakukan kegiatan ini karena takut. Oleh karena itu,

penting untuk mempersiapkan guru dengan keterampilan untuk memimpin anak-anak

dalam menciptakan suatu proyek. Delapan puluh guru preservice terdaftar dalam

kursus studi pembuatan diorama. Diorama tersebut bertema kelompok penduduk asli

Amerika yang dibuat guru dari bahan kotak sereal, daur ulang kertas fotokopi, lem

kerajinan putih, cat, gambar, dan barang-barang kerajinan umum. Oleh karena itu,

penelitian menyarankan proyek diorama dalam mengajar tentang beragam budaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek diorama efektif sebagai pengalaman

berkesan dalam pembelajaran IPS. Meskipun banyak dari para guru layanan pre

dalam penelitian ini melaporkan bahwa awalnya mereka mengira tidak akan dapat

berhasil membuat dan mengelola proyek diorama yang kompleks, mereka semua

berhasil melakukannya dan merasa bangga dan percaya diri dalam prestasi baru ini.

2.3. Kerangka Berfikir

Berikut ini adalah gambaran alur pemikiran peneliti dalam penelitian ini :

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

54

t

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

tepat

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

55

Kurikulum 2016 atau Kurikulum Satuan Pendidikan dilaksanakan dengan

menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Untuk

melaksanakan pembelajaran tersebut maka guru perlu menggunakan media

pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran untuk tingkat SD disesuaikan dengan

tingkat perkembangan siswa. Untuk siswa SD berada pada tahap operasional

kongkret, yang dalam tahap terebut anak memahami suatu materi melalui benda yang

kongkret, untuk itu siswa perlu diberikan gambaran yang kongkret atau nyata. Maka

dari itu, penelitian ini mengembangkan media diorama tiga dimensi pada

pembelajaran IPA materi ekosistem. Media diorama tiga dimensi memberikan

gambaran melalui pemandangan tiga dimensi nyata yang menggambarkan sebuah

ekosistem alam. Sebelum mengembangkan media, terlebih dahulu mendesain media

sesuai dengan SK, KD serta menganalisis sumber data. Setelah desain sudah selesai,

maka media divalidasi oleh pakar. Apabila sudah divalidasi, dan media sudah

dinyatakan layak oleh pakar, maka selanjutnya dilaksanakan uji coba produk dan uji

coba pemakaian. Setelah selesai di uji cobakan, dan telah dinyatakan media tersebut

efektif, maka produk akhir media diorama 3 dimensi dapat digunakan dalam

pembelajaran.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

126

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengembanagan media diorama ini menggunakan desain pengembangan Borg &

Gall menurut Sugiono. Langkah penelitian yang sudah dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah: pra research, pengumpulan data, perancangan desain media,

validasi produk, revisi produk, uji skala kecil, uji skala besar, dan produk akhir.

2. Media diorama 3 dimensi yang telah dikembangkan dinyatakan layak digunakan

oleh ahli media, ahli materi, praktisi media, dan praktisi materi dengan persentase

validasi penilaian ahli dengan kriteria sangat baik.

3. Media diorama 3 dimensi efektif digunakan pada pembelajaran IPA terhadap

hasil belajar siswa dengan perhitungan thitung lebih besar dari ttabel dengan uji N-

Gain dengan kriteria tinggi.

5.2 Saran

1. Langkah-langkah pengembangan dapat diperbaiki lagi agar hasil lebih baik

dengan cara mempersiapkan lebih matang kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan

pada tiap langkah penelitian dan melaksanakan tiap langkah sesuai prosedur.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

127

2. Media diorama 3 dmensi dapat dikembangkan lagi dengan perencanaan yang

lebih matang diantaranya; (1) komponen penyajian media yang lebih menarik; (2)

komponen isi yang lebih lengkap.

3. Media diorama 3 dimensi efektif digunakan pada pembelajaran IPA materi

ekosistem dengan memperbaiki komposisi komponen/bagian-bagian ekosistem

agar siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang diajarkan.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

128

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2015. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.

Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

BNSP. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP.

Darajati, Pintanti. 2016. “Pengembangan media diorama lingkungan (dolan) sebagai

media pembelajaran IPS kelas III SDN Tahunan”. Jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, 5(4): 296-303.

Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Enti¹, M., Brako-Hiappa¹, G., Adu-Agyem¹, J., Osei-Poku¹, P., Steiner2, R. 2010.

“Diorama Art – A Potential Medium For Museum Education”. Journal of

science and Technology, 30(2): 76-85.

Hamalik, Oemar. 2016. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismilasari, Yaashinta. 2013. “Penggunaan Media Diorama untuk Peningkaan

Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Sekolah Dasar”. JPGSD,

01(02): 1-10.

Kiswandari, Septi. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Diorama Daur Air

pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD”. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, 5(10): 970-975.

Lestari, Kurnia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

129

Lestari, Tri. 2015. “Pengaruh Penggunaan Media Diorama terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas V pada Tema Ekosistem di Sekolah Dasar ”. JPGSD, 03(02):

1114-1123.

Marandino, Martha., Oliveira, Adriano, Dias., Mortensen, Marianne. 2009. “The

Important Role Of Naural History Dioramas In Biological Learning”. ICOM

Natural History Committee Newsletter. No 29: 1-41. ISSN 1814-6058.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 65 Tahun 2013.

Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Kreatif. Jogjakarta:

DIVA Press.

Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rifa’I, Achmad., Anni, Catharina, Tri. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat

Pengembangan MKU-MKDK UNNES.

Robbayani, Annisa. 2016. “Pengembangan Media Diorama pada Mata Pelajaran

Geografi Materi Perairan Laut terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X IIS di

MAN Tempursari Ngawi Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal Swara Bhumi,

01(02): 28-37.

Rule, Audrey, C., Lindel, Lois, A. 2009. “Making Cereal Box Diorama of Native

American Historic Homes and Cultural”. : 1-63.

Rusman., Kurniawan, Deni., dan Riyana, Cepi. 2013. Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Septiana, Irinda. 2015. “Pengaruh Penggunaan Media Tiga Dimensi pada Tema

Ekosistem terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa Kelas V SDN

Dukuh Pakis I Surabaya”. JPGSD, 03(02): 1166-1175.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

130

Slavin, E., Robert. 1994. Educational Psychology Theory and Practice.

Massachusetts: Paramount Publishing.

Solikhah, Nikmatus. 2016. “Penggunaan Media Diorama untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kels IV A Tema Tempat Tiggalku di SDN Menur Pumpungan

Surabaya”. JPGSD, 04(02): 228-238.

Sudjana, Nana., dan Rivai, Ahmad. 2015. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Aglesindo.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Penelitian RnD. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003.

UU Sisdiknas Tahun 2003.

Widihastrini, Florentina. 2012. Penelitian Pendidikan SD. Semarang: PGSD FIP

UNNES.

Wisudawati, Asih, Widi., Sulistyowati, Eka. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: Bumi Aksara.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM …lib.unnes.ac.id/31307/1/1401413028.pdf · 1 PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM KELAS V SDN

269

Mengerjakan Soal Posttest