Top Banner
PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DENGAN SCHOOLOGY (Skripsi) Oleh NURUL CHIDAYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017
73

PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

Jan 28, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA

MATERI GERAK MELINGKAR DENGAN SCHOOLOGY

(Skripsi)

Oleh

NURUL CHIDAYATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PADA MATERI GERAK MELINGKAR

DENGAN SCHOOLOGY

Oleh

Nurul Chidayati

Adanya kolaborasi pendidikan dengan teknologi akan menjadikan pembelajaran

lebih menarik, menyenangkan dan mudah dipelajari karena sifatnya yang fleksibel

dan lebih interaktif, misalnya penggunaan e-learning yang diaplikasikan di

internet. Namun kenyataan di lapangan berbeda, peserta didik masih banyak yang

belum mengenal maupun berinteraksi dengan kolaborasi pembelajaran tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang menarik, mudah,

bermanfaat dan efektif digunakan sebagai komplemen pembelajaran fisika.

Metode penelitian yang digunakan adalah research and development dengan

menggunakan model pengembangan Analysis-Design-Development-

Implementation-Evaluation (ADDIE) milik Dick & Carrey yang dimodifikasi oleh

Reiser dan Mollenda. Penelitian ini melibatkan siswa kelas XI IPA 3 di MAN 1

Lampung Timur. Data kevalidan yang diperoleh dari uji ahli, uji 1-1, dan uji

Page 3: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

iii

Nurul Chidayati

lapangan menggunakan angket sedangkan data evaluasi dari uji keefektifan

menggunakan tes secara online dan offline. Hasil dari uji lapangan diperoleh skor

kemenarikan 3,31, kemudahan 3,30 dan kebermanfaatan 3,32 sedangkan uji

keefektifan produk secara online dan offline memperoleh presentase 100% siswa

telah mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa kualitas dari produk pengembangan sangat menarik,

mudah, bermanfaat dan efektif untuk digunakan pada aspek kognitif.

Kata Kunci: Schoology, E-Learning, Media Pembelajaran, Gerak Melingkar.

Page 4: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA PADA

MATERI GERAK MELINGKAR DENGAN SCHOOLOGY

Oleh

Nurul Chidayati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2017

Page 5: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan
Page 6: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan
Page 7: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan
Page 8: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Selorejo 52 A Kecamatan Batanghari, Kabupaten

Lampung Timur, pada tanggal 24 Juli 1994, anak tunggal dari pasangan Bapak

Sarmidi dan Ibu Atemi (Almh).

Penulis mengawali pendidikan formal di TK PKK Bumimas Kecamatan

Batanghari, Kabupaten Lampung Timur yang diselesaikan tahun 1999. Penulis

kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Bumimas Kecamatan

Batanghari, Kabupaten Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2006.

Setelah itu melanjutkan di SMP Negeri 1 Batanghari Kecamatan Batanghari,

Kabupaten Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2009. Berikutnya

melanjutkan ke MA Negeri 1 Metro (sekarang telah berubah nama menjadi MA

Negeri 1 Lampung Timur) yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012,

penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Ujian

Masuk Lokal (UML).

Selama menempuh pendidikan di Pendidikan Fisika, penulis memiliki

pengalaman organisasi, yaitu sebagai Anggota Divisi Seni Himasakta UNILA

sejak tahun 2012-2014, Anggota Kemuslimahan FPPI UNILA sejak tahun 2012-

2013, Anggota Kaderisasi FPPI UNILA sejak tahun 2013-2014, Anggota

Page 9: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

ix

Pemberdayaan Wanita BEM FKIP UNILA pada tahun 2013-2014, Anggota

Departemen Pendidikan dan Kepemudaan IKAM LAMTIM sejak tahun 2012-

2013, Sekretaris Departemen Pendidikan dan Kepemudaan IKAM LAMTIM

sejak tahun 2013-2014. Pada tahun 2015, penulis melaksanakan praktik mengajar

melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Lemong, Pesisir

Barat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Pugung Penengahan, Kecamatan

Lemong, Kabupaten Pesisir Barat.

Page 10: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

x

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat

dan karunia-Nya. Dengan kerendahan hati, kupersembahkan lembaran-lembaran

sederhana karya kecilku ini kepada:

1. Bapak dan Almarhummah Mama tercinta yang selalu memberikan

kepercayaan untuk adinda menuntut ilmu dibangku perkuliahan dan tak

pernah putus setiap waktu mendoakan kesuksesan dan kelulusanku. Semoga

kelak dapat memberikan kebahagiaan dan membuat bangga Mama dan Bapak

meskipun tak akan pernah tergantikan oleh bergulingnya waktu demi waktu.

2. Terimakasih Ninikku Sainah atas belaian tanganmu yang masih adinda

rasakan sampai detik ini sebagai tanda obat rinduku kepada Almarhummah

Mama.

3. Terimakasih untuk keluargaku yang selalu sayang pada adinda dan tak pernah

membiarkan adinda terpuruk dalam linangan air mata kesedihan.

4. Keluarga besar Pendidikan Fisika Universitas Lampung terutama keluarga

Pendidikan Fisika angkatan 2012 atas dukungan dan semangatnya.

5. Para pendidik dan almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xi

MOTTO

Penghargaan bisa memudar dan hadiah bisa kehilangan kilaunya, tetapi pelajaran yang kita peroleh akan tetap tinggal untuk selamanya.”

(Leslie Herrel)

“Penyesalan tak akan pernah bisa merubah kembali apa yang telah terjadi, tetapi kenangan dapat merubah diri to be the best for yourself”

(Nurul Chidayati)

“Menepati janji utama prinsipku, cintaku tergantung orang tuaku, ridho ALLAH SWT harapan hidupku”

(Nurul Chidayati)

Page 12: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xii

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar

Dengan Schoology”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana.

Selama penyusunan skripsi ini Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki, sehingga Penulis membutuhkan bantuan dari berbagai

pihak, baik keluarga, dosen, maupun teman-teman. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, Almarhummah mamaku tersayang, Mama Atemi dan

Bapak Sarmidi yang selalu memberikan dukungan, cinta dan semangat untuk

terus menuntut ilmu. Terimakasih Mama telah menemaniku hingga rasa sakit

yang terasa sirna dalam tutupnya usia terakhir.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Lampung.

Page 13: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xiii

5. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II, atas kesabaran

beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis

selama menyelesaikan skripsi.

7. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembahas, yang banyak memberikan

masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.

8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing penulis

dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

9. Sahabat seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 Universitas Lampung.

10. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

11. Bapak Drs. H. Imam Sakroni, selaku Kepala MA Negeri 1 Lampung Timur

yang telah memberi izin selama penelitian.

12. Bapak Drs. M. Marheyanto, selaku guru mata pelajaran fisika di MA Negeri 1

Lampung Timur yang telah membantu dan membimbing penulis dalam

melakukan penelitian.

13. Bapak dan Ibu Dewan Guru MA Negeri 1 Lampung Timur beserta Staff Tata

Usaha yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.

14. Siswa-siswi kelas XI IPA 3 MA Negeri 1 Lampung Timur atas bantuan dan

kerjasamanya.

15. Teman-Teman KKN-KT 2015 Pekon Pugung Penengah, Pesisir Barat.

16. Temen-temen di kos “ISTIQOMAH” yang selalu membuat keceriaan.

17. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Page 14: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xiv

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

akan tetapi sedikit harapan semoga karya sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, Maret 2017

Penulis,

Nurul Chidayati

Page 15: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran ... 7

B. Media Pembelajaran ................................................................. 9

C. Pembelajaran E-Learning ......................................................... 11

D. Model Pembelajaran Blended Learning.................................... 15

E. Schoology ................................................................................. 20

F. Kerangka Pemikiran ................................................................. 25

G. Gerak Melingkar ...................................................................... 28

Page 16: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xvi

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengembangan Sistem .................................................. 36

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 44

C. Produk yang Dihasilkan ............................................................. 45

D. Instrumen Penilaian .................................................................... 45

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

1. Analysis ................................................................................ 51

2. Design ................................................................................... 55

3. Development ......................................................................... 57

4. Implementation ..................................................................... 60

5. Evaluation ............................................................................. 63

B. Pembahasan

1. Produk E-learning Menggunakan Schoology ..................... 66

2. Kemenarikan, Kemudahan Dan Kemanfaatan Produk ....... 71

3. Keefektifan Produk ............................................................. 74

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 78

B. Saran ............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Jenis Pendekatan Blended Learning .................................................... 18

2.2 Kelebihan Schoology Dibandingkan dengan LMS Lain ..................... 24

2.3 Analogi antara GMB dengan GLB ..................................................... 33

2.4 Analogi antara GMBB dengan GLBB ................................................. 35

3.1 Rangkuman Aktivitas Model ADDIE .................................................. 37

3.2 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban ........................................... 48

3.3 Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas .............. 49

4.1 Hasil Uji Ahli Materi ........................................................................... 58

4.2 Hasil Uji Ahli Desain ........................................................................... 58

4.3 Hasil Uji Satu Lawan Satu ................................................................... 60

4.4 Respon Penilaian terhadap Schoology ................................................. 61

4.5 Hasil Analisis Uji Keefektifan secara Online ...................................... 62

4.6 Hasil Analisis Uji Keefektifan secara Offline ...................................... 62

Page 18: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tampilan Awal Schoology .................................................................. 21

2.2 Pilihan Peran Pengguna Di Schoology ................................................ 22

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 27

2.4 Gerak Partikel dalam GMB ................................................................. 33

2.5 Gerak Partikel dalam GMBB ............................................................... 34

3.1 Model Pengembangan ADDIE ........................................................... 37

4.1 Tampilan Folder Gerak Melingkar....................................................... 66

4.2 Tampilan Feedback ............................................................................. 67

4.3 Hasil Perolehan Tes Uji Keefektifan Aspek Kognitif ......................... 75

Page 19: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.

Seiring dengan perubahan zaman yang semakin berkembang, pendidikan juga

turut mengikuti perkembangannya.. Perkembangan tersebut juga membuat

pendidikan semakin maju dalam mekanisme pembelajaran yang berbasis

teknologi. Hal ini dapat kita rasakan perubahannya, terutama dari media

pembelajaran.

Media pembelajaran yang dahulunya menggunakan papan dan kapur kini telah

memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang. Hal ini sesuai dengan

ungkapan Nurseto (2011) yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran

menuntut dikuranginya metode ceramah dan digantikan dengan penggunaan

media yang sesuai dengan kemajuan teknologi pendidikan dan teknologi

pembelajaran karena kini peran media pembelajaran menjadi semakin penting.

Perkembangan teknologi tersebut digunakan sebagai penunjang ataupun sebagai

alat untuk mempermudah proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang pendidik

tentu akan memikirkan bagaimana cara untuk menciptakan pembelajaran yang

sesuai dan mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran yang sesuai dan mudah

dipahami tentu akan memberikan semangat dan motivasi belajar siswa yang

Page 20: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

2

mengakibatkan pembelajaran lebih efektif. Proses pembelajaran yang efektif tentu

tidak hanya bergantung pada satu metode, akan tetapi harus diiringi dengan

penggunaan berbagai metode pembelajaran, misalnya pembelajaran berbasis

konvensional dengan penggunaan internet. Hal ini dijelaskan oleh Wilson (2005:

12) bahwa “Blended learning generally means the application of two or more

methods or solutions to a learning needs.” Hal ini membuktikan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode lebih dari satu menjadikan sebuah

solusi yang dibutuhkan untuk menarik perhatian dan pemahaman siswa.

Adanya kolaborasi antara pembelajaran dengan teknologi akan menjadikan

pembelajaran itu lebih menarik, menyenangkan, dan mudah dipelajari karena

sifatnya yang fleksibel dan lebih interaktif, misalnya penggunaan e-learning yang

diaplikasikan di internet. Adanya e-learning dalam pembelajaran tentu akan

memberikan pengaruh positif serta diharapkan menjadi alat bantu untuk

memudahkan siswa dalam memahami suatu materi, terutama pada pembelajaran

fisika.

Pembelajaran e-learning dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik

dilakukan di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal

ini juga diungkapkan oleh Glazer (2012: 7) yang menyatakan bahwa “Over time,

the class evolved in a way I know now that is called Blended Learning where the

content is taught using face to face and online method”. Jadi, ketika siswa berada

di dalam lingkungan sekolah, maka ia akan memanfaatkan fasilitas yang

disediakan, sedangkan ketika siswa berada di luar lingkungan sekolah, maka yang

menjadi bantuan penunjang siswa mencari informasi selain buku salah satunya

Page 21: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

3

adalah menggunakan warung internet (warnet). Berdasarkan hasil analisis

kebutuhan siswa, 53 % siswa menggunakan warnet sebagai penunjang kebutuhan

pembelajaran. Hal ini didukung karena lokasi warnet dengan tempat tinggal tidak

terlalu jauh, mudah diakses menggunakan angkutan umum dan jumlahnya

banyak.

Warnet menjadi salah satu fasilitas umum yang digunakan siswa dalam membantu

mencari informasi selain buku ketika berada di luar lingkungan sekolah. Namun,

ketika siswa berada di dalam lingkungan sekolah, maka siswa dapat menggunakan

fasilitas yang telah disediakan. Fasilitas yang dimiliki oleh MAN 1 Lampung

Timur untuk membantu menunjang pembelajaran siswa sudah terbilang memadai.

Fasilitas pendukung yang dapat digunakan oleh siswa dalam pembelajaran seperti

laboratorium, perpustakaan, jaringan wifi, dan ruang komputer. Pemanfaatan

jaringan wifi yang ada, belum sepenuhnya digunakan oleh siswa untuk

pembelajaran berbasis e-learning. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis

kebutuhan siswa yang memperoleh 78% pembelajaran fisika yang diterima siswa

tidak menggunakan e-learning.

Selain dari hasil analisis kebutuhan tersebut, siswa di MAN 1 Lampung Timur

kelas XI IPA 3 masih banyak merasa kesulitan dalam memahami pelajaran fisika.

Hal ini terlihat jelas dari pengisian angket yang menunjukkan 94% siswa merasa

kesulitan dalam pembelajaran fisika. Siswa merasakan kesulitan dalam

pembelajaran fisika sehingga 69% siswa tidak senang belajar pada mata pelajaran

fisika dikarenakan materi yang disampaikan dianggap rumit dan tidak mengetahui

bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu memberikan

Page 22: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

4

dampak kejenuhan dalam belajar fisika yang berakibat siswa tidak menyukai

belajar fisika. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran

untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran fisika, khususnya pada materi

Gerak Melingkar meggunakan Schoology.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana produk e-learning dengan Schoology pada materi gerak

melingkar?

2. Bagaimana kemudahan, kemenarikan, dan kebermanfaatan e-learning dengan

schoology sebagai media pembelajaran pada materi gerak melingkar?

3. Bagaimana keefektifan e-learning dengan schoology sebagai media

pembelajaran pada materi gerak melingkar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian pengembangan ini

adalah:

1. Mendeskripsikan produk media pembelajaran berbasis e-learning dengan

schoology pada materi gerak melingkar.

2. Mendeskripsikan kemudahan, kemenarikan, dan kebermanfaatan produk

sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dengan schoology pada

materi gerak melingkar.

Page 23: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

5

3. Mengetahui keefektifan produk sebagai media pembelajaran berbasis

e-learning dengan schoology pada materi gerak melingkar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi siswa

Memberikan ketersediaannya media tambahan untuk belajar yang bervariasi

sehingga dapat memotivasi siswa agar belajar secara mandiri, kreatif, dan

efektif dalam memahami penguasaan konsep.

2. Bagi pendidik

Memberikan referensi kepada pendidik untuk memanfaatkan teknologi yang

telah berkembang. Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang berlangsung

tidak membosankan serta dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas siswa

dalam belajar.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dalam mengembangkan produk untuk

pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, memberikan pengalaman dalam

keterampilan meneliti dan memberikan wawasan ilmu pengetahuan terutama

pada materi yang dikaji.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pada ruang lingkup penelitian difungsikan untuk menghindari berbagai macam

perbedaan penafsiran tentang penelitian pengembangan suplemen pembelajaran

Page 24: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

6

fisika, maka diberikan batasan sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah proses untuk menerjemahkan spesifikasi desain ke

dalam suatu wujud fisik tertentu.

2. Pengembangan dalam penelitian ini untuk mengembangkan media

pembelajaran fisika dengan schoology pada materi gerak melingkar

menggunakan kurikulum 2013.

3. Schoology merupakan media berbasis elektronik yang digunakan untuk

keperluan kegiatan belajar mengajar secara online (terhubung ke internet).

4. Pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran

Blended Learning.

5. Fasilitas fitur pada Schoology yang akan digunakan adalah menu Courses

yang terdiri dari Assigment, Test/Quiz, Files/Links dan Discussion.

6. Materi yang disajikan adalah materi gerak melingkar pada kelas XI SMA/MA

semester ganjil yang disesuaikan dengan standar isi pada silabus kurikulum

2013.

7. Pengujian produk dilakukan dengan uji ahli produk yang berupa uji ahli

materi, uji ahli desain, uji satu lawan satu dan uji lapangan.

8. Objek penelitian dalam pengembangan ini adalah materi gerak melingkar

kelas XI SMA/MA semester ganjil.

9. Uji coba produk penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas XI IPA 3

pada tahun pelajaran 2016/2017 semester ganjil di MAN 1 Lampung Timur.

Page 25: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang semakin cepat dalam

era globalisasi merupakan salah satu ciri utama masyarakat masa depan.

Perkembangan iptek pada akhir abad ke-20 ini sangat mengesankan terutama

dalam bidang teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan suatu

fasilitas yang memudahkan akses dalam pembelajaran, meningkatkan kinerja dan

mengelola sistem dalam proses mengembangkan kemampuan siswa. Pendidikan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi menurut Sutopo (2012: 198)

menyatakan bahwa “Pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik, tenaga

kependidikan dan siswa dalam meningkatkan efektifitas, kualitas, produktivitas

serta akses pendidikan.”

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka menunjukkan adanya hubungan antara

pendidikan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat erat seperti

diketahui bahwa teknologi dalam dunia pendidikan menjadi bagian utama dalam

isi pengajaran yaitu memasukkan hasil pengembangan iptek ke dalam isi bahan

ajaran guna meningkatkan keefektifan pembelajaran.

Page 26: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

8

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan

memberikan banyak manfaat bagi pendidik maupun siswa. Hal ini diungkapkan

oleh Rusman dkk (2012: 75) mengenai manfaat Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) bagi pendidik dan siswa. Manfaat TIK bagi pendidik yaitu (1)

memperluas background knowledge pendidik, (2) pembelajaran lebih dinamis dan

fleksibel, (3) mengatasi keterbatasan bahan ajar, (4) kontribusi dan penganyaan

bahan ajar, (5) implementasi Student Active Learning (SAL), CBSA dan PAKEM.

Berbeda lagi dengan manfaat TIK bagi siswa menurut Rusman dkk

(2012: 75) yaitu (1) menyadarkan siswa akan potensi perkembangan TIK

sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi pembelajaran, (2)

memotivasi kemauan siswa untuk bisa beradaptasi den mengantisipasi

perkembangan TIK, (3) mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan

TIK untuk mendukung kegiatan belajar, (4) mengembangkan kemampuan belajar

berbasis TIK sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan

mendorong siswa untuk terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi

informasi dan terbiasa bekerja sama, (5) mengembangkan kemampuan belajar

mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan

TIK untuk pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan dari atas dapat disimpulkan bahwa TIK memiliki peranan

yang penting dalam dunia pembelajaran baik dari proses belajar siswa maupun

membantu Pendidik dalam membelajarkan siswa. Seiring dengan berkembangnya

zaman, tentu TIK akan ikut berkembang agar pemanfaatannya khususnya dalam

dunia pendidikan bisa lebih dioptimalkan dan dengan diadakannya penelitian

Page 27: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

9

pembelajaran berbasis web menjadi salah satu wujud perhatian untuk kemajuan

bidang TIK untuk pendidikan.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran

memberikan kemudahan kepada pendidik. Menurut Salma dkk. (2013: 20), tujuan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran

yaitu :

1. Meningkatkan interaksi

2. Pembelajaran menjadi lebih menarik

3. Pengelolaaan pembelajaran lebih efektif dan efisien

4. Meningkatkan kualitas pembelajaran

5. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja

6. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu media

pembelajaran karenadanya media pembelajaran memberikan dampak positif

dalam pembelajaran yang berlangsung.

B. Media Pembelajaran

Media menurut Heinich dalam Riyana (2008: 24) berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan

(a receiver). Contoh media yang dimaksud oleh Heinich antara lain yaitu film,

televisi, diagram, bahan tercetak (printed material), komputer, dan instruktur.

Media yang dicontohkan tersebut dapat dipertimbangkan sebagai media

pembelajaran apabila memiliki atau membawa pesan-pesan dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

Page 28: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

10

Ketika media membawa pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran maka akan

ada pihak yang menyampaikan dan pihak yang menerima. Hal ini telah

diungkapkan oleh Criticos dalam Santyasa (2007: 3) bahwa media merupakan

salah satu komponen komunikasi dalam pembelajaran, yaitu sebagai pembawa

pesan dari komunikator (pendidik) menuju komunikan (siswa). Selain itu,

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association) dalam Sadiman

dkk (2011: 7) juga mengungkapkan hal yang serupa bahwa media merupakan

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan

suatu tempat yang digunakan dalam pembelajaran yaitu untuk memberikan dan

menyalurkan konten pembelajaran kepada siswa agar mudah dimengerti.

Media pembelajaran menurut Criticos dalam Santyasa (2007: 3) menyatakan

bahwa “Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan belajar.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa media pembelajaran menjadi faktor yang memegang peranan penting

dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hal ini sejalan dengan ungkapan menurut

Hamalik dalam Rusman dkk (2012: 60) tentang media dalam proses belajar

mengajar memiliki dua peranan penting yaitu:

(1) Media sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media

karena posisi media di sini sebagai alat bantu (efektivitas)

Page 29: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

11

(2) Media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh siswa secara

mandiri atau disebut dengan independent media. Independent media

dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara

terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penggunaan media yang bervariasi akan

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa dan memotivasinya

untuk belajar. Oleh karena itu, penulis sependapat mengenai pentingnya media

pembelajaran untuk menunjang minat siswa untuk belajar baik secara mandiri

maupun berkelompok.

Hal ini menjadi penghubungan antara komunikasi yang lebih baik dan efisien

dalam menyalurkan pembelajaran untuk dipahami oleh siswa. Media

pembelajaran tentu memberikan variasi dalam pembelajaran dengan

disesuaikannya tentang konten materi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh

saat belajar. Hal ini dikarenakan media pembelajaran berbasis e-learning dapat

difungsikan sebagai komplemen dalam pembelajaran. Hal ini telah diungkapkan

oleh Siahaan dalam Kamil (2010: 158) yang menyatakan ada 3 fungsi

pembelajaran e-learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas

(classroom instruction) yaitu sebagai suplemen (tambahan), komplemen

(pelengkap) dan subtitusi (pengganti).

C. Pembelajaran E-Learning

Istilah e-learning memiliki definisi yang sangat luas. Namun, secara sederhana

e-learning dapat diartikan dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari

elektronic dengan arti elektronik dan kata learning yang berarti pembelajaran.

Page 30: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

12

Jadi, e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran yang memanfaatkan

bantuan perangkat elektronik. Hal ini sesuai dengan ungkapan Munir (2009: 169)

bahwa “e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan perangkat elektronik,

khususnya perangkat komputer”.

E-learning menurut Soekartawi dkk dalam Rusman dkk (2012: 250) yaitu:

e-learning is a generic term for all technologically supported learning using

an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and

videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more

recognized web-based training or computer aided instruction also

commonly referred to as online courses.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah

pembelajaran yang memanfaatkan teknologi yaitu dengan menggunakan

komputer sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dalam bentuk e-learning kini telah berkolaborasi dengan

perkembangan teknologi yang kian maju yaitu pembelajaran e-learning yang

dapat diakses secara online. Di Indonesia sendiri, media e-learning belum

maksimal digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat di beberapa sekolah

yang belum menggunakan e-learning dalam pembelajaran. Akan tetapi

perkembangan teknologi menjadikan e-learning banyak digunakan oleh sebagian

besar institusi pendidikan di Dunia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Basori (2013:

99) yang menyatakan bahwa “di luar negeri seperti di Amerika Serikat, e-learning

telah digunakan hampir 90% pada setiap tingkat satuan pendidikan yang memiliki

lebih dari 10.000 siswa”. Hal ini menunjukkan bahwa e-learning menjadi media

pembelajaran yang memikat perhatian siswa untuk digunakan dalam pembelajaran.

Page 31: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

13

Karakteristik e-learning yang menjadikannya sebagai pemikat perhatian siswa.

Hal ini dikemukakan oleh Rusman dkk (2012: 292) tentang karakteristik

e-learning sebagai berikut:

(1) Interactivity (Interaktifitas) dimana tersediannya jalur komunikasi yang

lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau

messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing

list atau buku tamu.

(2) Independency (Kemandirian) dimaksudkan fleksibilitas dalam aspek

penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini

menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa(student-

centered learning).

(3) Accessibility (Aksesibilitas) yang diperoleh dari sumber-sumber belajar

lebih mudah di akses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan

akses yang lebih luas dari pada pendistribusian sumber belajar pada

pembelajaran konvensional.

(4) Enrichment (Pengayaan) merupakan suatu kegiatan pembelajaran,

presentasi materi kuliah dan meteri pelatihan sebagai pengayaan,

memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video

streaming, simulasi dan animasi.

Selain karakteristik e-learning, jenis dari model pembelajaran e-learning juga

menambah daya tarik dari e-learning. Model pembelajaran e-learning menurut

Rashty (1999: 36) dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu :

a. Model Adjunct

Model ini dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran tradisional plus

sebab pembelajarannya ditunjang dengan sistem penyampaian secara

online sebagai pengayaan atau biasa dikenal dengan suplemen.

b. Model Mixed/Blended

Model Blended menempatkan sistem penyampaian secara online sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran secara

keseluruhan.

c. Model Online Penuh (Fully Online)

Model online penuh memiliki pengertian bahwa semua interaksi dalam

pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi secara online.

Berdasarkan pendapat diatas jelas menjadi perbedaan antara kegiatan yang ada

pada saat pembelajaran konvensional dengan pembelajaran yang berbasis

Page 32: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

14

e-learning. Hal ini disebabkan didalam e-learning daya tangkap siswa terhadap

materi pembelajaran tidak lagi bergantung kepada instruktur/pendidik melainkan

melalui bahan ajar yang disampaikan dari interface situs web sesuai dengan jenis

model pembelajaran e-learning yang diterapkan.

E-learning memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai media pembelajaran

seperti diungkapkan oleh Rusman (2013: 350) yaitu tentang manfaat penggunaan

internet (kelebihan e-learning), khususnya dalam dunia pendidikan terbuka dan

pembelajaran jarak jauh. Kelebihan yang pertama tersedianya fasilitas

e-moderating di mana pendidik dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah

tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Kedua pendidik dan siswa dapat

menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang struktural dan terjadwal.

Ketiga siswa dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana

saja diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Selanjutnya bila

siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, maka dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

Kekurangannya e-learning sebagai media pembelajaran diungkapkan oleh

Rusman (2013: 350) yang pertama adalah kurangnya interaksi antara pendidik dan

siswa atau bahkan antar sesama siswa itu sendiri dapat memperlambat

terbentuknya values dalam proses pembelajaran. Kedua, kecenderungan

mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong

tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga proses pembelajarannya cenderung ke

arah pelatihan dari pada pendidikan sehingga siswa yang tidak mempunyai

motivasi belajar yang tinggi.Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet, dan

Page 33: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

15

kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan

internet, personel dalam hal penguasaan bahasa pemograman komputer.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ketahui bahwa pembelajaran e-learning

memanfaatkan internet memiliki banyak kelebihan dalam pembelajaran dan harus

digunakan sesuai kebutuhan agar menjadi alternatif pembelajaran yang lebih

efisien karena dapat digunakan tanpa batas. Kekurangan dari e-learning dapat

diselesaikan dengan mengantisipasi penggunaannya dengan cara Blended

Learning.

D. Model Pembelajaran Blended Learning

Model pembelajaran e-learning menurut Rashty (1999: 36) diklasifikasikan dalam

tiga bentuk, yaitu model adjunct, model blended dan model online. Salah satu

model pembelajaran e-learning yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

blended dan biasa kita kenal dengan blended learning. Blended learning menurut

Darmawan (2014: 21) merupakan kombinasi berbagai model pembelajaran yang

ditujukan guna mengoptimalkan proses dan layanan pembelajaran baik jarak jauh,

tradisional, bermedia bahkan berbasis komputer.

Definisi blended learning juga telah dikembangkan oleh Heinze and Procter

dalam Rahman (2013: 900) yang menyatakan bahwa

Blended learning is learning that is facilitated by the effective combination

of different modes of delivery, models of teaching and styles of learning, and

is based on transparent communication amongst all parties involved with a

course.

Page 34: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

16

Blended learning menurut Yendri (2011: 3) menyatakan bahwa blended learning

merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode e-learning, yaitu metode

pembelajaran yang menggabungkan antara sistem e-learning dengan metode

konvensional atau tata muka (face-to face).

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa

blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran

konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran online untuk memaksimalkan

proses pembelajaran.

Keuntungan dalam penggunaan blended learning seperti yang dikemukakan oleh

Harriman dalam Sutopo (2012: 169), yaitu:

1) Siswa tidak hanya belajar lebih banyak dari pada saat sesi online yang

ditambahkan pada pembelajaran tradisional, tetapi dapat meningkatkan

interaksi dan kepuasan siswa.

2) Siswa dilengkapi dengan banyak pilihan sebagai tambahan pembelajaran

di kelas, meningkatkan apa yang dipelajari, dan kesempatan untuk

mengakses tingkat pembelajaran yang lebih lanjut.

3) Penyajian dapat lebih cepat disampaikan bagi siswa yang belajar

menggunakan e-learning.

4) Tidak hanya belajar satu arah yang berurutan, dengan blended learning

siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang diinginkan,

serta pengaturan jadwal dan waktu yang fleksibel suatu mata pelejaran .

5) Biaya yang lebih hemat bagi institusi dan siswa.

Selain keuntungan blended learning, terdapat pula kekurangannya sebagaimana

yang dikemukakan oleh Sutopo (2012: 170), yaitu:

1) Keterbatasan pengaksesan komputer dan internet. Kecepatan bandwidth

terbatas, sehingga sulit untuk mengakses internet secara

berkesinambungan tanpa terputus. Beberapa daerah masih mengalami

kesulitan untuk mengakses internet, bahkan fasilitas listrik pun sangat

kurang.

2) Keterbatasan pengetahuan yang disampaikan menggunakan teknologi.

Halaman web tidak dapat menyajikan informasi secara lengkap dengan

Page 35: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

17

ukuran resolusi layar komputer yang terbatas. Demikian juga kebiasaan

orang yang masih lebih mudah membaca buku daripada membaca pada

layar komputer.

3) Keterbatasan meningkatkan keterampilan bagi siswa. Keterampilan siswa

seperti kegiatan yang harus dilakukan dalam laboratorium, membuat

program, membuat gambar secara manual yang tidak dapat digantikan

dengan komputer sepenuhnya.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan mengenai keuntungan

penggunaan blended learning yaitu siswa memperoleh pembelajaran yang lebih

banyak, pembelajaran menjadi bervariasi, penyajian dalam proses pembelajaran

dikemas dengan cepat untuk disampaikan ke siswa dan juga siswa memiliki

kebebasan yang fleksibel dalam belajar sesuai materi dan biayanya relatif hemat.

Berbeda lagi dengan kekurangan blended learning yang memiliki keterbatasan

pengaksesan komputer dan internet, ilmu yang disampaikan menggunakan

teknologi menjadi terbatas serta keterampilan dalam kegiatan menjadi terbatas

karena tidak dapat digantikan dengan komputer. Hal ini harus disesuaikan

dengan kondisi yang ada pada sekolah tentang kebutuhan penunjang fasilitas

pembelajaran.

Blended learning menurut Yendri (2013: 3) merupakan pengembangan lebih

lanjut dari metode e-learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan

antara sistem e-learning dengan metode konvensional atau tata muka (face-to

face) sedangkan penerapannya yaitu menggabungkan berbagai sumber secara fisik

dan virtual dengan pendekatan seperti disajikan pada Tabel 2.1.

Page 36: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

18

Tabel 2.1 Pendekatan Blended Learning

Live face-to-face (formal) Live face-to-face (informal)

Instructor-led classroom

Workshops

Coaching/mentoring

On-the-job (OTJ) training

Ollegial connections

Work teams

Role modelling

Virtual collaboration/

Synchronous

Virtual collaboration/

asynchronous

Live e-learning classes

E-mentoring

Email

Online bulletin boards

List serves

Online communities

Self-paced learning Performance support

Web learning modules

Online resource links

Simulations

Scenarios

Video and audio CD/DVDs

Online self-assessments

Workbooks

Help systems

Print job aids

Knowledge databases

Documentation

Performance/decision

support tools

Sumber: Strategies for Building Blended Learning, By Allison Rossett, Felicia

Douglis, and Rebecca V. Frazee dalam Azad (2013: 899)

Berdasarkan Tabel 2.1 jenis pendekatan blended learning yang sesuai dengan

media pembelajaran yang akan digunakan pada schoology adalah pendakatan

Self-paced learning. Pendekatan self-paced learning juga telah dijelaskan oleh

Azad (2013: 902) bahwa “Self-paced e-learningis good for simulations, online

case studies, interactive learning modules, e-mail, bulletin boards interactions,

online assessments, and other forms of CBT (computer based training)”.

Berdasarkan pendapat tersebut, pendekatan self-paced learning memiliki kreteria

baik dan sesuai dengan fitur yang dimiliki schoology. Kolaborasi antara

pendekatan self-paced learning dengan media pembelajaran pada schoology akan

menjadi sebuah pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran yang biasa.

Page 37: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

19

Pembelajaran yang berbeda ini tentu akan memberikan daya tarik untuk diikuti

oleh siswa.

Pembelajaran blended learning tidak hanya memiliki pendekatan self-paced

learning melainkan juga memiliki teori belajar yang mendukungnya adalah teori

belajar konstruktivisme (individual learning) dan teori belajar kognitif. Hal ini

dikarenakan pada teori konstruktivisme memiliki karakteristik yang sesuai dengan

keefektifan pembelajaran dimana siswa harus aktif, memproses dan membangun

pengetahuan serta memahami informasi dengan sendirinya secara subjektif,

dinamis dan berkembang. Pada teori belajar kognitif ini menekankan pada

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis.

Pada dasarnya teori konstruktivisme ini dapat mendorong siswa untuk lebih aktif

menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Ketika siswa telah

menemukan cara belajarnya, maka dengan sendirinya mereka membangun

pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan pengaplikasiannya secara langsung

di lingkungan. Hal ini sesuai dengan ungkapan Rusman dkk (2012: 225) yang

menyatakan bahwa “peran guru hanya bersifat sebagai mediator, fasilitator yang

membuat situasi menjadi kondusif untuk terjadinya kontruksi pengetahuan pada

diri sendiri siswa”.

Karakteristik teori konstruktivisme menurut Hasibuan dalam Rusman (2012: 234)

adalah siswa aktif, subjektif, dinamis dan berkembang, siswa juga membangun

sendiri pengetahuannya, siswa belajar secara mandiri dalam pengolahan dan

pemahaman informasi yang ditemukannya. Berbeda lagi dengan teori belajar

kognitif yang menekanan pada perilaku siswa yang kemudian ditentukan oleh

Page 38: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

20

suatu anggapan serta pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan

belajarnya. Contohnya adalah memberikan sebuah alasan analisis dan pemikiran

yang kritis ketika diberikan masalah untuk ditanggapi. Pembelajaran tersebut

dapat dikombinasikan dengan internet, seperti yang diungkapan Khoe Yao Tung

dalam Rusman dkk (2012: 250) menyatakan bahwa “setelah kehadiran pendidik

dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam

menjadikan wakil pendidik yang mewakili media belajar yang penting di dunia”.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setelah pendidik

memberikan pembelajaran, maka ada media belajar lain yaitu internet yang akan

membantu siswa dalam memahami pembelajaran baik yang nantinya akan sebagai

suplemen atau sebagai komplemen dalam menjadi peran tambahan pendidik.

E. Schoology

Perkembangan teknologi membuat Learning Management System (LMS) juga

turut meramaikan dunia pendidikan. LMS ini merupakan suatu sistem pengelolaan

pembelajaran berbasis website dan media pendukung yang dapat mengatasi

permasalahan pembelajaran di kelas. Tujuan media pendukung ini yaitu

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Jenis LMS yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu mulai dari moodle,

edmodo, learnbost, schoology dan masih banyak yang lainnya. Banyaknya jenis

LMS tentu akan memberikan kemudahan kepada pendidik maupun siswa dalam

proses pembelajaran. Salah satu jenis LMS yang digunakan untuk mendukung

kegiatan pembelajaran adalah schoology. Schoology merupakan salah satu dari

Page 39: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

21

jenis Learning Managament System (LMS) berbentuk web sosial yang

menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam kelas dan mudah digunakan

seperti Facebook. Hal ini dijelaskan oleh Depict (2014: 3) menyatakan bahwa

“The similarity between schoology and other tools (Facebook, Launch Plan,

Breaking the waves) is that they are all easy to use”. Berdasarkan uraian pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa schoology, facebook dan jenis LMS yang

lainnya memberikan fasilitas untuk memudahkan penggunanya khususnya dalam

pembelajaran.

Kemudahan yang diberikan oleh schoology baik dalam mengaksesnya maupun

penggunaannya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna untuk bisa

masuk kedalam schoology maka anda perlu membuka website dengan alamat

https://www.schoology.com/ lalu akan muncul tampilan awal untuk log in

(masuk) seperti ditunjukkan gambar 2.1.

Gambar 2.1 Tampilan Awal Schoology

Page 40: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

22

Setelah itu, pengguna harus memilih perannya menjadi seorang pendidik atau

sebagai siswa seperti tampilan gambar berikut ini:

Gambar 2.2 Pilihan Peran Pengguna Di Schoology

Ketika sudah masuk, langkah selanjutnya adalah mengisi data diri sesuai dengan

instruksi yang telah diprogram. Langkah berikutnya yaitu pengelolaan fasilitas

atau fitur yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan bagi pengguna.

Saat pengguna telah terdaftar di schoology, maka pengguna dapat mengaksesnya

dimana saja dan kapan saja oleh pengguna. Penggunaan schoology itu sendiri

disesuaikan dengan kebutuhan seperti ketika siswa mendapatkan tugas maka tugas

tersebut dapat diunggah dan Pendidik dapat mengeceknya. Jika siswa ingin

mencari pengetahuan yang lebih maka siswa dapat mengaksesnya di dalam

schoology yang sudah Pendidik siapkan dan dapat digunakan dimana saja.

Adapun pemaparan dari fatkoer.wordpress.com dapat teringkas mengenai fitur

yang dimiliki schoology yaitu:

1. Courses (kelas) yaitu fasilitas untuk membuat kelas mata pelajaran, misalnya

Kelas Fisika XI. Fasilitas ini juga memiliki icon untuk membuat kuis/soal

Page 41: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

23

dengan jenis soal yang beragam seperti pilihan ganda, benar salah, isian

singkat dan lain-lain. Selain itu, didalam course dapat membuat tugas

misalnya siswa mengunggah tugas dan Pendidik dapat memeriksa siapa saja

yang sudah mengunggah tugas. Tidak hanya bisa membuat kuis/soal dan

tugas, di dalam course juga dapat membuat forum sebagai tempat untuk

berdiskusi.

2. Groups (kelompok) yaitu fasilitas untuk membuat kelompok, misalnya

Pembelajaran Gerak Melingkar.

3. Resources (sumber belajar)

Lebih lanjut, pemaparan dari fatkoer.wordpress.com dapat teringkas tentang

kelebihan dari schoology yaitu:

1. Bagi Pendidik, tidak perlu memeriksa pekerjaan siswa dan dapat dikontrol

dari jarak jauh.

2. Bagi Siswa, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

3. Schoology dilengkapi dengan gambar, simbol, equation dan latex dapat

ditulis.

Hardika Saputra juga memaparkan tentang kelebihan dari schoology di blog yang

dapat teringkas sebagai berikut:

1. Schoology memiliki fitur yang hampir mirip dengan facebook.

2. Tersedianya attandance (absensi) untuk mengecek kehadiran siswa.

3. Tersedianya analityc untuk melihat semua aktivitas siswa dalam setiap

courses, assignment, discussion, dan aktivitas lainnya yang disiapkan.

Page 42: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

24

Selain itu, analityc ini dapat mengecek dimana saja atau pada aktivitas apa

saja seorang siswa biasa menghabiskan waktu ketika log in.

4. Schoology dapat melakukan pengaturan terhadap pengguna yang berada

pada kelas, status access group sebagai invite only, allow requests atau open

serta dapat menyaring posting siswa sebelum dipublikasikan.

5. Schoology juga menyediakan fasilitas blog untuk memfasilitasi pengguna

yang ingin melakukan posting blog pada account schoology serta memiliki

fasilitas untuk mengirim pesan dan hanya melalui direct post.

6. Status yang berada pada courses schoology dapat di sharing ke account

facebook atau twitter.

7. Menyediakan fasilitas untuk mengelola nilai (grade) hasil kuis atau aktivitas

lain melalui gradebook.

8. Schoology dapat diakses melalui mobile device.

Kelebihan Schoology dibandingkan jenis LMS yang lain telah identifikasi oleh

Fatur (2013) dan terangkum dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kelebihan Schoology dibandingkan dengan LMS yang lain.

Perbandingan Sistem Edmodo Learn Boost Schoology

Architecture √ √ √

Sistem Kepengurusan Pembelajaran (LMS) √ √ √

100% Cloud-based √ √ √

Hubungan Sosial √ √ √

Alat Pembelajaran

Pembelajaran Teratur & Pembelajaran Mandiri

(Organizable Lessons & Self-Paced Learning)

X √ √

Komunitas (Learning Community) √ √ √

Page 43: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

25

Perbandingan Sistem Edmodo Learn Boost Schoology

Media Komunikasi √ √ √

Micro-Blogging √ √ √

Content Migration & Imports √ √ √

Alat Kepengurusan

Keabsahan (Autentification - SSO) X √ √

Pendaftaran Pengguna dan Pendaftaran Kursus √ √ √

Kesesuaian Tema X X √

Menentukan Peranan, Kebenaran, dan Setting X √ √

Menyediakan Google Apps X √ √

Sumber:.http://fatkoer.wordpress.com/2013/04/25/schoology-jejaring-sosial-

yang-sangat-bermanfaat-bagi-guru-dan-siswa.html

Berdasarkan Tabel 2.2 maka dapat disimpulkan bahwa Schoology memiliki sistem

yang lengkap dibandingkan dengan jenis LMS yang lainnya. Schoology juga

menawarkan jejaring lintas sekolah, yang memungkinkan sekolah berkolaborasi

dengan berbagi data, diskusi kelas dan sangat cocok sebagai media pembelajaran

pendukung melalui e-learning.

F. Kerangka Pemikiran

Media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting yaitu sebagai

alat bantu mengajar dan sebagai sumber belajar seperti yang telah diungkapkan

oleh Hamalik dalam Rusman dkk. Penggunaan media yang bervariasi akan

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa. Adanya banyak variasi

pembelajaran, akan tetapi pada penelitian yang akan dilakukan menitik fokuskan

pada pembelajaran blended (penggabungan). Pembelajaran blended

Page 44: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

26

(penggabungan) biasa dikenal dengan istilah blended learning. Blended learning

memiliki kombinasi yang efektif karena menggunakan berbagai macam cara

penyampaian, model pembelajaran, gaya belajar, dan didasarkan pada komunikasi

yang transparan serta semuanya tergabung dalam satu kesatuan. Oleh karena itu,

peneliti mengembangkan media pembelajaran menggunakan schoology yang

dikolaborasikan dengan pembelajaran konvensional (tatap muka) agar tercipta

pembelajaran yang memiliki daya tarik, efektif, dan menyenangkan untuk

dipelajari.

Schoology sendiri memiliki keunggulan seperti terdapat fasilitas attandance/

absensi, analityc, pengaturan terhadap pengguna yang berada di kelas, menyaring

posting siswa sebelum dipublikasikan dan lain-lainnya. Produk yang

dikembangkan juga berfungsi sebagai komplemen pembelajaran atau pelengkap

yang diberikan pada siswa Kelas XI IPA 3. Selain itu, produk dibuat untuk

memberikan tempat kepada siswa agar lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam

mencari informasi yang dibutuhkan dalam belajar.

Produk pembelajaran ini diterapkan dengan metode blended learning yaitu

penggabungan pembelajaran secara tatap muka dengan non tatap muka (online).

Pembelajaran secara tatap muka dilakukan dengan kegiatan mengajar di dalam

kelas kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran secara online di schoology pada

di luar jam pelajaran. Ketika di luar pembelajaran, guru membrikan tugaskan

kepada siswa untuk mengakses schoology dan mengerjakan soal diskusi serta soal

latihan dirumah sebagai pembelajaran non tatap muka. Pada pertemuan

berikutnya, guru juga melakukan hal yang sama seperti pertemuan sebelumnya

Page 45: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

27

dengan submateri yang berbeda. Kemudian siswa kembali diberikan tugas untuk

mengakses schoology dan mengerjakan soal diskusi serta soal uji kompetensi

dirumah sebagai pembelajaran non tatap muka. Pertemuan berikutnya, peserta

diberikan evaluasi secara tertulis untuk menguji tingkat keefektifan produk

berbasis e-learning dengan Schoology dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi gerak melingkar.

Berikut gambaran kerangka pemiikiran:

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Hasil belajar siswa

SKL, KI dan KD

Gerak Melingkar

Pengembangan produk berupa media

pembelajaran berbasis e-learning

dengan Schoology yang memuat

handout, diskusi, video, soal latihan

dan uji kompetensi.

Proses pembelajaran secara Blended

Learning

Pembelajaran online

(non konvensional) Pembelajaran tatap

muka (konvensional)

Uji Keefektifan

Page 46: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

28

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis penelitiannya adalah:

Ho: Media pembelajaran berbasis e-learning dengan Schoology pada meteri

gerak melingkar tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi gerak melingkar di MA Negeri 1 Lampung Timur

H1: Media pembelajaran berbasis e-learning dengan Schoology pada meteri

gerak melingkar efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi gerak melingkar di MA Negeri 1 Lampung Timur

G. Gerak Melingkar

Pada materi gerak lurus, tentu siswa telah mengenal tiga besaran dasar yaitu posisi

( ), kecepatan ( ) dan percepatan ( ). Tiga besaran dasar tersebut telah dipelajari

baik hubungan maupun secara grafis maupun matematis. Analogi dengan gerak

lurus, pada gerak melingkar juga ada tiga besaran dasar yaitu posisi sudut ( ),

kecepatan sudut ( ) dan percepatan sudut ( ). Pada materi gerak melingkar di

kelas XI IPA kurikulum 2013 akan membahas tentang menentukan hubungan

antaraposisi sudut ( ), kecepatan sudut ( ) dan percepatan sudut ( ) baik secara

grafis maupun matematis.

Pada materi gerak melingkar diharapkan siswa mampu memahami kompetensi

dalam subbab.

1. Kecepatan Sudut

a. Kecepatan Sudut Rata-Rata Dan Sesaat

Kecepatan rata-rata ( ) pada gerak lurus mirip dengan kecepatan sudut rata-

Page 47: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

29

rata ( ). Kecepatan sudut rata-rata ( ) didefinisikan sebagai hasil bagi

perpindahan sudut ( ) dengan selang waktu tempuhnya ( ).

Kecepatan rata-rata pada gerak lurus

Kecepatan sudut rata-rata

Tidak hanya kecepatan rata-rata yang mirip, akan tetapi kecepatan sesaat ( )

pada gerak lurus juga mirip dengan kecepatan sudut sesaat . Kecepatan

sudut sesaat didefinisikan sebagai turunan pertama dari fungsi posisi

sudut ( ) terhadap selang waktu ( ).

Kecepatan sesaat pada gerak lurus

Kecepatan sudut sesaat

b. Menentukan Besar Kecepatan Sudut Sesaat Dari Kemiringan Grafik

Pada gerak lurus, kecepatan sesaat dapat ditentukan dari kemiringan grafik

fungsi posisi terhadap waktu. Mirip dengan itu, pada gerak melingkar,

Page 48: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

30

kecepatan sudut sesaat ( ) dapat ditentukan dari kemiringan grafik fungsi

posisi sudut terhadap waktu (grafik ).Secara matematis ditulis sebagai

dengan adalah sudut antara grafik terhadap sumbu , yang dihitung

dari sumbu dengan arah berlawanan arah jarum jam, berikut gambar

grafiknya:

2. Menentukan Posisi Sudut Dari Fungsi Kecepatan Sudut

Pada gerak lurus telah ditunjukkan bahwa posisi partikel dapat diturunkan

dengan teknik integrasi dari fungsi kecepatan sesaat , memberikan

.Hal tersebut dapat dilakukan juga pada gerak melingkar

yaitu dari hubungan kecepatan sudut sebagai turunan fungsi posisi sudut, maka

diperolehlah penurunan rumus sebagai berikut:

Page 49: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

31

dengan adalah posisi sudut awal ( pada .

3. Percepatan Sudut

a. Menentukan Besar Percepatan Sudut Dari Kemiringan Grafik

Pada gerak lurus, besar percepatan sesaat dapat ditentukan dari kemiringan

grafik fungsi kecepatan terhadap waktu (grafik ). Secara analogi, pada gerak

melingkar, besar percepatan sudut sesaat ( ) dapat ditentukan dari kemiringan

grafik fungsi kecepatan sudut terhadap waktu (grafik ) dan dituliskan

sebagai berikut:

dengan adalah sudut antara grafik terhadap sumbu , diukur dari sumbu

berlawanan dengan arah jarum jam.

b. Percepatan Sudut Sebagai Turunan Dari Fungsi Kecepatan Sudut

Pada gerak lurus, percepatan linear adalah turunan pertama dari fungsi

kecepatan terhadap waktu atau turunan kedua dari fungsi posisi terhadap waktu

dan dituliskan sebagai berikut:

Secara analogi pada gerak melingkar, percepatan sudut adalah turunan pertama

dari fungsi kecepatan sudut terhadap waktu atau turunan kedua dari fungsi posisi

Page 50: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

32

sudut terhadap waktu dan dapat dituliskan sebagai berikut:

4. Menentukan Kecepatan Sudut Dari Fungsi Percepatan Sudut

Pada gerak lurus, kecepatan partikel dapat ditentukan dengan mengintegrasikan

fungsi percepatan , memberikan ∫ Secara analogi, pada

gerak melingkar dapat menentukan kecepatan sudut dengan mengintegrasi

fungsi percepatan sudut dan dapat dituliskan sebagai berikut:

∫ ∫

5. Gerak melingkar beraturan (GMB)

Gerak melingkar beraturan sebagai gerak partikel mengitari suatu poros (titik O)

dengan kecepatan sudut selalu tetap, percepatan sudut , sehingga

percepatan tangensial yang segaris dengan kecepatan linear juga sama

dengan nol, sebab:

Page 51: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

33

Oleh karena itu, partikel pada gerak melingkar beraturan hanya memiliki

percepatan sentripetal, seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.4 Gerak Partikel dalam GMB

Persamaan kinematika GMB akan mirip dengan persamaan kinematika GLB. Hal

ini dapat dilihat dengan memperhatikan analogi besaran lurus dan melingkar,

yaitu dengan , dengan dan dengan . Analogi persamaan GMB dan

persamaan GLB dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Analogi Antara GMB dengan GLB

GMB (gerak melingkar dengan

kecepatan sudut tetap)

GLB (gerak lurus dengan

kecepatan linear tetap)

Percepatan sudut, Percepatan linear,

Kecepatan sudut, Kecepatan linear,

Posisi sudut, Posisi linear,

Sumber: Tim Fisika Dasar Unila (2000: 65)

6. Gerak Melingkar Beraturan Beraturan (GMBB)

a. Percepatan Total pada GMBB

Gerak melingkar berubah beraturan didefinisikan sebagai gerak partikel mengitari

suatu titik poros (titik 0) dengan percepatan sudut selalu tetap (tetapi tidak nol).

Karena tidak nol maka partikel akan mengalami percepatan tangensial yang

tetap

A

B

Page 52: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

34

besarnya adalah . Vektor percepatan tangensial segaris kerja dengan

vektor kecepatan linear , bisa searah dan berlawanan arah.

Misalkan putaran partikel makin lama makin cepat, maka arah searah dengan

, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.5 Gerak Partikel dalam GMBB

Jadi, partikel yang mengalami gerak melingkar berubah beraturan mengalami dua

percepatan yaitu percepatan sentripetal berarah ke pusat lingkaran dan

percepatan tangensial berarah menyinggung lingkaran. Percepatan total

dalam gerak melingkar berubah beraturan adalah jumlah vektor dari kedua

percepatan yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Karena arah dan saling tegak lurus, maka besar percepatan total akan

menjadi:

Page 53: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

35

Arah percepatan total terhadap arah radial, yaitu dapat dihitung dengan

tangen,

dengan

dan .

b. Kinematika gerak melingkar berubah beraturan

Persamaan kinematika GMBB akan mirip dengan persamaan kinematika GLBB.

Hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan analogi besaran lurus dan melingkar,

yaitu dengan , dengan dan dengan , maka dapat dirangkum menjadi:

Tabel 2.4 Analogi Antara GMBB dengan GLBB

GMBB (gerak melingkar dengan

percepatan sudut tetap)

GLBB (gerak lurus dengan

percepatan linear tetap)

Percepatan sudut,

Percepatan linear,

Kecepatan sudut,

Kecepatan linear,

Posisi sudut,

Posisi linear,

Sumber: Tim Fisika Dasar Unila (2000: 65)

Page 54: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

36

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengembangan

Pada penelitian ini menggunakan metode research and development atau

penelitian pengembangan. Menurut Borg and Gall dalam Putra (2012: 84) bahwa:

“R&D dalam pendidikan adalah sebuah model pengembangan berbasis

industri dimana temuan penelitian digunakan untuk merancang produk dan

prosedur baru, yang kemudian secara sistematis diuji di lapangan,

dievaluasi, dan disempurnakan sampai mereka memenuhi kriteria tertentu,

yaitu efektivitas dan berkualitas.”

Oleh karena itu, pengembangan yang dilakukan yaitu mengenai komplemen

pembelajaran fisika berbasis e-learning dengan schoology pada materi gerak

melingkar pada kelas XI SMA/MA. Penelitian pengembangan ini menggunakan

model Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation (ADDIE) milik

Dick & Carrey yang dimodifikasi oleh Reiser dan Mollenda. Pemilihan model ini

didasari atas pertimbangan bahwa model ini memperhatikan tahapan-tahapan

dasar desain pengembangan media yang sederhana dan mudah dipahami.

Model ADDIE ini menggunakan 5 tahap pengembangan seperti yang dijelaskan

oleh Gafur (2012: 38) yakni: (1) Analysis (analisis), (2) Design

(desain/perancangan), (3) Development (pengembangan), (4) Implementation

(implementasi/eksekusi) dan (5) Evaluation (evaluasi/ umpan balik).

Page 55: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

37

Kelima tahap tersebut dapat dilihat pada bagan tahap-tahap pengembangannya

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE

Sumber: Setyawan (2013)

Model ADDIE sendiri memiliki 5 tahapan pengembangan yang telah dirangkum

oleh Mulyatiningsih (2014) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rangkuman Aktivitas Model ADDIE

Tahap Pengembangan Aktivitas

Analysis a. Pra perencanaan produk

b. Mengidentifikasi produk

Design a. Merancang konsep produk baru di atas kertas

b. Merancang isi konsep produk

Development a. Mengembangkan perangkat produk

b. Berbasis pada hasil rancangan produk, pada

tahap ini mulai dibuat produknya (materi/bahan,

alat) yang sesuai dengan struktur model

c. Membuat instrumen untuk mengukur kinerja

produk

Implementation a. Memulai menggunakan produk baru dalam

pembelajaran

b. Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan

produk

Evaluation a. Melihat kembali dampak pembelajaran

b. Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan

produk

c. Mengukur ketercapaian sasaran

Developmnet

Evaluation Design

Implementation

Analysis

Page 56: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

38

Model ADDIE yang telah terangkum seperti pada Tabel 3.1 tentu memberikan

sebuah gambaran yang mudah dipahami tentang bagaimana penggunaan Model

ADDIE akan diterapkan.

1. Analysis (analisis)

Pada tahapan ini dilakukan dua tahapan analisis yaitu analisis kebutuhan dan

analisis produk. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara observasi mengguna-

kan instrumen angket yang diberikan kepada siswa Kelas XI IPA 3 dan orang

guru fisika. Pada analisis produk terdapat beberapa hal yang harus dilakukan,

antara lain:

a. Pra perencanaan

Pra perencanaan yang dimaksudkan adalah sebuah pemikiran tentang

produk (model, metode, media, bahan ajar) baru yang akan dikembangkan.

Produk yang akan dihasilkan menggunakan model ADDIE, sedangkan

metodenya menggunakan Research and Development yang memanfaatkan

media schoology untuk pembelajaran pada materi gerak melingkar. Hal ini

bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi tersebut dengan

baik.

b. Mengidentifikasi produk

Mengidentifikasi produk dilakukan sesuai dengan sasaran siswa, tujuan

belajar, mengidentifikasi isi/materi pembelajaran, mengidentifikasi

lingkungan belajar dan strategi penyampaian dalam pembelajaran. Produk

yang akan dihasilkan diharapkan memberikan bantuan sebagai komplemen

pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami. Hal ini tentu

Page 57: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

39

memberikan keuntungan besar bagi kesuksesan tujuan belajar yang telah

dirancang.

Pemilihan materi dalam pengembangan komplemen pembelajaran dilihat

dari analisis kebutuhan yang dialami siswa bahwa belajar fisika sangat

sulit. Hal ini dikarenakan materi gerak melingkar yang tercantum dalam

buku LKS pegangan siswa terbatas dan sulitnya siswa memahami tentang

pengintegrasian dan diferensial. Selain itu, materi pengintegrasian dan

diferensial belum siswa pelajari karena ada pada materi matematika kelas

XII. Oleh karena itu, peneliti mengunakan materi gerak melingkar untuk

memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami

sebagai komplemen pembelajaran menggunakan schoology.

Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan yang diberikan kepada 36 siswa

kelas XI IPA 3 diperoleh yaitu 94,44% siswa merasakan kesulitan dalam

pembelajaran fisika sehingga membuat 69,44% siswa tidak senang belajar

pelajaran fisika, dan 83,33% siswa belum memanfaatkan e-learning untuk

pembelajaran fisika.

Saat produk yang akan dihasilkan sudah selesai dibuat dan telah teruji maka

dapat digunakan secara online sesuai dengan prosedur yang ada di schoology.

Siswa dapat mengaksesnya melalui komputer, labtop, ipad bahkan

handphone. Di sekolah, siswa dapat memanfaatkan fasilitas yang telah

disediakan seperti wifi, dan fasilitas komputer yang berada di ruang

komputer. Hal ini dikarenakan di MAN 1 Lampung Timur setiap mata

Page 58: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

40

pelajaran memiliki hak menggunakan laboratorium komputer untuk

pembelajaran yang akan berlangsung sesuai jadwal yang telah dibuat.

2. Design (desain/perancangan)

Kata desain menurut Harjanto (2008: 95) berarti membuat sketsa atau pola

atau rencana pendahuluan. Sesuai dengan ungkapan tersebut, pada tahap

desain ini perlu adanya rancangan sketsa produk yang harus dibuat.

Rancangan sketsa produk yang akan dibuat berupa penetapkan perangkat

pembelajaran sampai isi dari produk yang akan disajikan untuk siswa.

Tahapan desain yang dilakukan secara bertahap, hal ini sesuai dengan

ungkapan Mulyatiningsih (2014) yang menyatakan bahwa proses sistematik

dalam kegiatan desain dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang

skenario/kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran,

merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancang

tersebut masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan

berikutnya.

Pada tahap ini, perancangan desain pengembangan produk yang akan

dilakukan sebagai berikut:

a. Merancang Konsep Produk di Atas Kertas

Perancangan yang dimaksud memiliki fungsi agar pengembangan tidak

melupakan konsep produk yang akan dibuat itu seperti apa.

b. Merancang konsep produk baru.

Rancangan ditulis untuk masing-masing unit pembelajaran. Rancangan

produk yang akan dihasilkan di dalam schoology terdapat handout, materi

Page 59: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

41

dan soal-soal. Rancangan pertama, handout yang akan dibuat mengacu

pada SK-KD sesuai dengan kurikulum yang berlaku di MAN 1 Lampung

Timur. Kedua, materi yang ada disesuaikan dengan KD pada materi gerak

melingkar kelas XI IPA dan indikator yang akan dicapai. Ketiga, sebelum

soal dibuat maka harus merencanakan kisi-kisi soal sesuai dengan

indikator yang ada.

3. Development (pengembangan)

Tahap pengembangan ini berisi tentang kegiatan yang merealisasikan

rancangan produk dan memproduksinya. Setelah rancangan produk dan

produksi selesai maka produk diujikan untuk mendapatkan kelayakan dari

para ahli yaitu dengan uji ahli materi dan uji materi desain. Setelah produk

diperbaiki sesuai dengan saran maka produk dapat diiujikan dalam skala

kecil.

4. Implementation (implementasi/eksekusi)

Implementasi adalah langkah untuk menerapkan sistem pembelajaran yang

sudah dibuat dengan desain yang sedemikian rupa. Ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam tahap ini, yaitu:

a. Memulai menggunakan produk baru dalam pembelajaran

Sebelum produk digunakan, maka produk harus terlebih dahulu

divalidasi oleh para ahli (baik ahli desain maupun ahli materi) dan telah

diujicobakan terlebih dahulu. Hal ini berarti produk yang telah dihasilkan

telah siap untuk diberikan kepada siswa untuk diakses sebagai

komplemen pembelajaran fisika pada materi gerak melingkar.

Page 60: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

42

b. Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk

Setelah diujicobakan kepada 3 siswa sebagai sampel maka peneliti harus

kembali melihat tujuan awal dari pengembangan produk. Hal ini berarti

produk sudah dapat diberikan kepada siswa dengan memperhatikan

persiapan seperti jadwal, ruang kelas dan alat-alat yang akan digunakan,

dan tidak kalah pentingnya yaitu menyiapkan siswa dalam keadaan fisik

dan mental yang siap agar tercipta interaksi yang baik.

5. Evaluation (evaluasi/umpan balik)

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang

dikembangkan berhasil dan sesuai dengan harapan atau perlu adanya

perbaikan. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap evaluasi!

a. Melihat kembali dampak pembelajaran

Hal ini bertujuan agar produk pembelajaran yang diharapkan dapat

diperbaiki lebih baik lagi untuk mengatasi permasalahan siswa.

b. Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk

Mengukur ketercapaian ini dapat dilakukan dengan instrumen yang telah

dibuat. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk uji coba

desain dan materi, uji 1-1, uji kemenarikkan, uji kemudahan, uji

kebermanfaatan dan uji keefektifan.

c. Mengukur ketercapaian sasaran.

Pada tahap mengukur yang dimaksudkan untuk memperoleh data

ketercapaian target yang telah ditentukan dengan keadaan yang terdapat

di lapangan.

Page 61: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

43

Hal ini dimaksudkan agar evaluasi yang dilakukan pada produk memperoleh

perbaikan yang baik dan dapat memberikan bantuan kepada siswa untuk

memperoleh hasil yang baik.

Aktivitas Model ADDIE menurut Mulyatiningsih (2014) juga telah diterapkan

oleh Putri dkk (2014) tentang tahapan pengembangan menggunakan Model

ADDIE yang telah dilakukan di lapangan yaitu

1. Analysis

Tahap analisis, peneliti harus terlebih dahulu mengenali karakteristik siswa

(kebutuhan siswa), isi/konten materi apa yang menjadi permasalahan dan

mengenali lingkungan sekolah yang akan menjadi objek penelitian seperti

apa.

2. Design

Pada tahap ini, peneliti harus menentukan atau mendesain SK-KD yang

sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang digunakan di sekolah, metode

dan evaluasi. Hal ini dilakukan agar siswa merasa nyaman dalam

pembelajaran kelak.

3. Development

Tahapan ini dilakukan untuk mengembangkan dan memproduksi produk

berupa e-learning pada schoology.

4. Implementation

Pada tahap ini, sebelum produk digunakan maka terlebih dahulu produk harus

divalidasi oleh para ahli dan diujicobakan baru kemudian dapat

diimplementasikan.

Page 62: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

44

5. Evaluation

Tahapan ini difungsikan untuk melihat kesesuaian atau kelayakan produk

dalam mencapai keefektifan pembelajaran menggunakan schoology.

Tahapan Model ADDIE yang telah dilakukan oleh Putri dkk (2014) memperoleh

presentase 94% dalam tingkat pencapaian produk media pembelajaran e-learning

berbasis schoology yang berarti produk tidak perlu direvisi.

B. Subjek Evaluasi Pengembangan Produk

Subyek evaluasi pengembangan produk pada penelitian pengembangan ini, yaitu:

1. Uji Ahli Desain

Uji ini dilakukan oleh seorang ahli teknologi pendidikan untuk mengevaluasi

kelayakan desain e-learning pada schoology.

2. Uji Ahli Materi

Uji ini dilakukan oleh seorang ahli materi yang berlatar belakang pendidikan

fisika untuk mengevaluasi kesesuaian isi materi pada schoology.

3. Uji Satu Lawan Satu

Uji ini hanya diberikan kepada lima orang siswa di kelas XI IPA

MAN 1 Lampung Timur sebagai sampel dari populasi.

4. Uji Lapangan

Uji ini diberikan kepada semua anggota populasi dalam satu kelas.

Page 63: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

45

C. Produk yang akan Dihasilkan

Pengembangan ini menghasilkan produk berupa komplemen pembelajaran

berbasis e-learning menggunakan schoology. Program ini dapat dioperasikan

tanpa mengintal aplikasi schoology terkecuali pada handphone (Hp). Program ini

dapat dioperasikan menggunakan komputer, labtop, notebook, ipad, dan Hp

android dengan memanfaatkan koneksi internet. Produk yang akan dihasilkan

berupa komplemen pembelajaran pada materi gerak melingkar menggunakan

schoology.

D. Instrumen Penilaian

Pengembangan produk baru harus memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif hal

ini diungkapkan oleh Nieveen (1999: 127) dan Merdekawati (2011: 42). Hal

senada juga diungkapkan oleh Sugiyono (2012: 414) bahwa uji kevalidan suatu

produk dilakukan dengan cara menghadirkan tenaga ahli yang telah berpengalaman

untuk menilai produk yang dikembangkan sehingga diketahui kelebihan dan

kekurangannya. Kepraktisan sebuah produk ditentukan dari penilaian responden

pengguna produk tentang kebermanfaatan dan tingkat keterlaksanaan produk.

Keefektifan produk ditentukan dari ketercapaian tujuan dari pengembangan

produk. Keefektifan produk perangkat pembelajaran dapat diukur dengan skor

hasil tes siswa. Oleh karena itu, instrumen dibuat untuk dapat mengukur seberapa

layak produk (kemudahan, kemenarikan, dan keefektifan) digunakan.

Page 64: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

46

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan soal tes.

1. Angket merupakan daftar pernyataan yang diberikan kepada responden untuk

ditanggapi mengenai minat siswa, kesulitan belajar pada materi fisika, kinerja

guru dalam menyampaikan pembelajaran dan keterampilan penggunaan

teknologi. Angket disusun berdasarkan kisi-kisi angket yang dibuat dengan

menyusun item-item melalui penjabaran variabel dan indikator yang

digunakan, kemudian dituliskan menjadi butir-butir pernyataan angket.

Instrumen berupa angket yang digunakan adalah angket untuk uji ahli, uji 1-1

(uji keterbacaan dan uji kemudahan mengoperasikan), dan uji lapangan.

a. Angket Uji Ahli

Angket uji ahli berisikan kolom “ya” atau “tidak” serta saran dan

diberikan kepada beberapa ahli untuk ditanggapan mengenai produk

yang dihasilkan sesuai dengan komponen yang dinilai. Pengisian hasil

angket dari uji ahli ini akan menjadi dasar untuk merevisi program

e-learning menggunakan schoology yang sudah dibuat. Angket uji ahli

dilakukan terhadap uji materi dan uji desain yang harus tervalidasi oleh

ahlinya agar dapat diujikan dan digunakan.

b. Angket Uji Satu Lawan Satu (Uji 1-1)

Angket uji 1-1 (uji keterbacaan dan uji kemudahan) mengoperasikan

program diberikan kepada siswa dengan mengisi pada kolom “ya” atau

“tidak” serta memberikan saran pada kolom yang disediakan sesuai

dengan komponen yang dinilai. Sama seperti angket uji ahli, angket uji

keterbacaan dan uji kemudahan mengoperasikan juga digunakan sebagai

acuan untuk melakukan revisi.

Page 65: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

47

c. Angket Uji Lapangan (Kemenarikan, Kemudahan Dan Kebermanfaatan)

Angket uji lapangan juga diberikan kepada siswa namun berbeda

pengisiannya. Kolom pada uji kemenarikan terdiri dari kolom “sangat

menarik”, “menarik”, “tidak menarik” dan “sangat tidak menarik” yang

nantinya diisi oleh siswa. Hasil dari angket uji kemenarikan ini

digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi program pembelajaran e-

learning menggunakan schoology.

2. Instrumen lain yang digunakan adalah berupa tes. Tes ini berupa soal-soal

yang digunakan untuk menguji dan mengetahui tingkat efektivitas dari

komplemen pembelajaran e-learning menggunakan schoology. Tes yang

diberikan ada dua yaitu secara online dan offline. Tes online diberikan kepada

siswa melalui schoology sedangkan tes offline diberikan kepada siswa setelah

pembelajaran selesai.

Produk ini digunakan oleh siswa sebagai komplemen pembelajaran fisika.

Sampel penelitian diambil dari satu kelas siswa SMA yaitu kelas XI IPA 3,

dimana sampel diambil menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Siswa menggunakan e-learning

dengan schoology pada materi gerak melingkar sebagai komplemen

pembelajaran, kemudian diberi soal evaluasi. Hasil dari tes ini akan menjadi

dasar untuk melakukan evaluasi terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran

sesuai dengan nilai KKM pelajaran fisika yang harus terpenuhi.

Page 66: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

48

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang diolah yaitu uji produk dan uji soal.

1. Uji produk

Produk yang dihasilkan kemudian diuji menggunakan uji 1-1 (uji keterbacaan

dan kemudahan mengoperasikan) dan uji ahli dianalisis secara deskriptif. Hal

ini sebagai bahan perbaikan saat melakukan revisi perbaikan program

pembelajaran e-learning dengan schoology sedangkan data angket uji lapangan

dianalisis dengan sistem deskriptif persentase.

Data mengenai tingkat kemudahan, kemenarikan, dan kebermanfaatan serta

keefektivitas produk sebagai komplemen pembelajaran diperoleh dari uji coba

lapangan skala besar kepada siswa sebagai pengguna. Masing-masing pilihan

jawaban memiliki skor dengan tingkatan yangberbeda sesuai produk bagi

pengguna. Skor penilaian menurut Suyanto dan Sartinem (2009: 227) dapat

dilihat dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor

Sangat menarik Sangat mudah Sangat membantu 4

Menarik Mudah Membantu 3

Kurang menarik Cukup mudah Kurang membantu 2

Kurang menarik Tidak mudah Tidak membantu 1

Kemudian penilaian instrumen total dari jumlah skor yang diperoleh dibagi

dengan jumlah total skor, selanjutnya hasilnya dikalikan dengan banyaknya

pilihan jawaban. Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban,

Page 67: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

49

sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Setelah dilakukan skor penilaian, hasil dari skor penilaian tersebut kemudian

dicari rata-ratanya dari sejumlah sampel uji coba dan dikonversikan ke

pernyataan penilaian. Pengkonversian skor penilaian menjadi pernyataan

penilaian ini adalah untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan

produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor

menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas

Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi

4 3,26-4,00 Sangat Baik

3 2,51–3,25 Baik

2 1,76–2,50 Kurang Baik

1 1,01–1,75 Tidak Baik

(sumber: Suyanto dan Sartinem, 2009:227)

Selain diberikan angket, uji lapangan skala besar juga diberikan soal evaluasi.

Soal evaluasi ini diberikan setelah pengguna (siswa) menggunakan produk

yang telah dibuat. Data hasil evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat

efektivitas media. Sebagai pembanding apakah produk yang dibuat efektif atau

tidak sebagai media pembelajaran, digunakan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran fisika di MA N 1 Lampung Timur

dengan ketentuan, apabila 70% nilai siswa yang diberlakukan uji coba telah

mencapai KKM pada mata pelajaran fisika, dapat disimpulkan produk

pengembangan layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.

Page 68: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

50

2. Uji soal

Soal-soal yang disediakan di dalam schoology berfungsi untuk menguji dan

mengetahui tingkat efektivitas. Ketika soal sudah dibuat sesuai dengan jenis

soal yang sudah ditentukan maka soal perlu dianalisis untuk mendapatkan

kelayakan pengujian. Pengujian soal dilakukan oleh ahli materi yang telah

tervalidasi sebelum diberikan kepada siswa.

Page 69: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

78

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai komplemen pembelajaran

fisika e-learning dengan Schoology, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Dihasilkannya produk pembelajaran berbasis e-learning sebagai komplemen

pembelajaran fisika menggunakan schoology dengan materi Gerak Melingar

kelas XI yang telah tervalidasi kesesuaiannya.

2. Berdasarkan uji ahli (uji materi dan uji desain) dan uji satu lawan satu

terhadap produk maka produk dinyatakan layak dan dapat digunakan sebagai

komplemen pembelajaran fisika dan produk juga telah teruji melalui uji

lapangan beserta melihat respon dan penilaian dari siswa terhadap

penggunaan produk.

3. Produk pembelajaran ini difungsikan sebagai komplemen pembelajaran fisika

yang mendapatkan skor kemenarikan 3,31 dengan kategori sangat menarik,

kemudahanan memperoleh skor 3,30 dengan kategori sangat mudah dan

kemanfaatan memperoleh skor 3,32 dengan kategori sangat bermanfaat.

4. Produk pembelajaran yang difungsikan sebagai komplemen pembelajaran

fisika pada materi Gerak Melingkar juga dinyatakan efektif digunakan. Hal

ini dilihat dari hasil uji keefektifan produk sebesar 100% siswa mencapai

KKM untuk aspek kognitif.

Page 70: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

79

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai komplemen

pembelajaran fisika berbasis e-learning dengan Schoology, maka dapat diajukan

beberapa saran dari penelitian pengembangan ini, antara lain:

1. Bagi peneliti, kegiatan pengembangan selanjutnya dapat kembali

mengembangkan produk dalam skala yang lebih besar untuk mengetahui

kelebihan dan tingkat efisiensi penggunaan e-learning pada ruang lingkup

yang lebih besar.

2. Bagi pendidik, sebaiknya memanfaatkan e-learning sebagai komplemen

pembelajaran dan mengatasi permasalahan kurangnya alokasi waktu dalam

membelajarkan fisika.

3. Bagi siswa, sebaiknya menggunakan e-learning secara individu sehingga

siswa dapat lebih mandiri dalam belajar di luar jam pelajaran.

Page 71: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

80

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Crata

Azad, Rakesh Kumar. 2013. Blended Learning: A Way For Excellence In Teacher

Education In E-World. [online]. ]. International Journal Proceeding of the

Global Summit on Education, Volume. 3, No.1, Available:

http://www.WorldConferences.net [7th

of December 2015].

Basori, 2013. “Pemanfaatan Social Learning Network Edmodo dalam Membantu

Perkuliahan Teori Bodi Otomotif di Prodi PTM JPTK FKIP UNS”. JIPTEK,

Vol.No.21.(hlm.99-105).Darmawan, Deni. 2014. Pengembangan E-Learning

Teori dan Desain. Bandung: Remaja Rosdakarya

Darmawan, Deni. 2014. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Depict.2014.Developing Employability Programmes Using Interactive

Curriculum Technologies. [online]. Tersedia: https://www.google.co.id/-

Cost-benefit-analysis-12_05_2014-UMH.pdf Diakses pada 18 November

2015.

Fatur. 2013. Schoology jejaring sosial yang sangat bermanfaat bagi guru dan

siswa. [Online]. Tersedia: http://fatkoer.wordpress.com/2013/04/25/

schoology- jejaring-sosial-yang-sangat-bermanfaat-bagi-guru-dan-siswa.

Diakses pada 20 November 2015.

Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.

Glazer, Francine S. 2012. Blended Learning: Across the Disciplines, Across the

Academy. [online]. Tersedia: https://books.google.co.id/books/

glazer+blended+learning. Diakses pada 18 November 2015.

Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, Ali. 2013. Pengaruh Penggunaan E-Learning terhadap Motivasi dan

Efektivitas Pembelajaran Fisika Bagi Siswa SMA. Jurnal Manajemen

Sistem Informasi. [Online]. Tersedia: http://papers.gunadarma.ac.id/files/

journals/7/articles/14879/public/14879-41778-1-PB.pdf. Diakses 20

Desember 2016

Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan Dan Pelatihan (Konsep Dan Aplikasi).

Bandung: Alfabeta

Page 72: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

81

Mulyatiningsih, Endang. 2014. Pengembangan Model Pembelajaran. [online].

Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-

mulyatiningsih-mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf. Diakses 29

Agustus 2015.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Nieveen, Nienke.1999. Prototyping to Reach Product Quality. Dordrecht: Kluwer

Academic Publisher.

Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik.Jurnal

EkonomidanPendidikan., Vol 8, No. 1.[online]. Tersedia: http://

journal.uny.ac.id/index.php /Jep/article/view/706/570. Diakses 15 Mei 2016

Putra, Nusa. 2012. Research & Development. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Putri, Ni Wayan Mei Ananda., Nyoman Jampel., I Kadek Suartama. 2014.

Pengembangan E-Learning Berbasis Schoology Pada Mata Pelajaran IPA

Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Seririt, Jurnal Edutech Universitas Teknologi

Pendidikan., Vol 2, No. 1. [online]. Tersedia: http://ejournal.undik-

sha.ac.id/index.php/JJTP/article/view/3796. Diakses 15 Mei 2016

Rahman, Khirulnizam abd. 2013. Proceeding of the Global Summit on Education

(GSE2013). Kuala Lumpur: World Conferences.

Rashty, D. 1999. E-Learning Process Models. [online]. Tersedia:

http://www.addwise.com/articles/e-learning_Process_Models.pdf. Diakses

30 Oktober 2015.

Rismayanti, Anti. 2012. Mengenal Lebih Dekat Tentang Edmodo. [Online]

Tersedia: http://www.scribd.com/doc/101907848/unititled. Diakses 15 Mei

2016

Riyana, Cepi. 2008. Konsep dan Aplikasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Mercubuana.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:

Alfabeta.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Depok: Raja Grafindo Persada.

Rusman., Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi Dan Konumikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadiman, A.S., R. Raharjo., A. Haryono., Rahardjito. 2011. Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom dan

Raja Grafindo Persada.

Salma, Dewi. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan: E-Learning. Jakarta: Fajar

Interpratama Mandiri

Page 73: PENGEMBANGAN KOMPLEMEN PEMBELAJARAN ...digilib.unila.ac.id/26320/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf“Pengembangan Komplemen Pembelajaran Fisika pada Materi Gerak Melingkar Dengan

82

Sastyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran.

Yogyakarta: UNDIKSHA.

Setyawan, Henricus. 2015. Pengembangan Profil Sekolah Berbasis Katalog

Digital Di SMPN 16 Semarang. [online]. Tersedia:

lib.unnes.ac.id/20506/1/1102411006-s.pdf. Diakses 7 Januari 2016

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam

Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika

Siswa Dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka Dan

Keterampilan Proses SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila.

Tim Fisika Dasar. 2000. Buku Ajar Fisika Dasar 1. Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Wilson, Diann., Ellen M. Smilanich. 2005. The Other Blended Learning. [online].

Tersedia: https://books.google.co.id/books/blended+learning+generally+

means+the+application+of+two+or+more+methods+or+solutions+to+a+

learning+needs.

Yendri, Dodon. 2011. Blended Learning Model Pembelejaran Kombinasi E-

Learning dalam Pendidikan Jarak Jauh. [online]. Tersedia:

http://Ffti.inand.-ac.id/.../blendedLearning.pdf diakses pada 27 November

2015.