Page 1
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK
DENGAN MEDIA WAYANG KARDUS DI KELOMPOK A
RAUDHATUL ATHFAL PALUPI DUKUH KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)
Oleh:
SITI MARYAM
NIM 11614051
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
Page 6
vi
MOTTO
Bahasa digunakan seharii-hari
Maka ajarkanlah anak-anakmu
Bahasa yang baik dan benar
Page 7
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Keluarga penulis yang selalu membimbing dan mendukung setiap usaha.
2. Suami tercinta yang telah memberi dukungan spiritual, material dan
kasihsayang.
3. Anak-anak yang selalu setia menunggu
4. Teman-teman seperjuangan, satu kelas PIAUD IAIN Salatiga Angkatan 2014
yang selalu memberikan motivasi.
5. Bapak dan ibu Dosen yang selalu membimbing dengan sabar.
6. Semua Dosen dan Karyawan yang selalu mendukung dan membimbing.
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya skripsi
dengan judul “Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Dengan Media
Wayang Kardus Di Kelompok A Raudhatul Athfal Palupi Dukuh Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018 “ telah selesai.
Shalawat salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi
Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT.
Penulisan ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak
Usia Dini.
4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI selaku pembimbing yang telah
membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam
penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan kepada penulis.
Page 9
ix
6. Dewan Guru PAUD RA Palupi Dukuh Kota Salatiga Kecamatan
Sidomukti yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian
dari awal hingga selesai.
7. Segenap keluarga tercinta yang selalu mendoakan.
8. Teman-teman PIAUD angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih.Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang
membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan
datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca yang budiman.Amin.
Salatiga, 28 Mei 2018
Penulis
Siti Maryam
NIM. 11614 051
Page 10
x
ABSTRAK
Maryam, Siti. 2018. Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Dengan Media
Wayang Kardus Di Kelompok A Raudhatul Athfal Palupi Dukuh
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing :Dra. Ulfah Susilawati,
M.SI
Kata kunci: Bahasa Anak, Media, Wayang Kardus
Menurut UU No. 20 Tahun 2003pasal 1butir 14, PAUD adalah upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengembangkan bahasa anak menggunakan media wayang kardus di RA Palupi
Dukuh Kota Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara
kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemmis dan MC
Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A RA Palupi Dukuh
yang berjumlah 20 anak. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
observasi, dokumentasi dan lembar kerja anak. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media wayang kardus dapat
meningatkan pengembangan bahasa anak.Tindakan prasiklus sebesar 33%
kemudian di siklus I rata-rata bahasa pada anak sebesar 69% selanjutnya di siklus
II rata-rata kemampuan bahasa mencapai 87%. Selisih peningkatan dari pra
tindakan dan siklus I sebesar 36%, selisih peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebesar 18%. Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa melalui media wayang kardus dapat mengembangkan
kemampuan bahasa pada anak kelompok A RA Palupi Dukuh Kota Salatiga
Kecamatan Sidomukti tahun pelajaran 2017/2018 telah terbukti dan dapat diterima
kebenarannya.
Page 11
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR LOGO IAIN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v
MOTTO…………………………………………………………………… . vi
PERSEMBAHAN………………………………………… .......................... vii
KATA PENGANTAR………………………………………… ................... viii
ABSTRAK………………………………………… ..................................... x
DAFTAR ISI………………………………………… .................................. xi
DAFTAR TABEL………………………………………… .......................... xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………… ..................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan....................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian..................................................................... 7
F. Metode Penelitian......................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 16
Page 12
xii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................. 19
B. Kajian Pustaka .............................................................................. 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………. ....................... 35
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 39
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Per Siklus ..................................................................... 45
B. Pembahasan…………………………………………………… .. 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 58
B. Saran ............................................................................................ 58
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pencapaian Perkembangan Permendikbud .................................... 13
Tabel 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Bahasapada Anak Kelompok . 13
Tabel 2.2 Pencapaian Perkembangan Permendikbud .................................... 24
Tabel 3.1 Keadaan Anak ............................................................................... 34
Tabel 3.2 Daftar Data Anak ........................................................................... 34
Tabel 4.1 Tabel Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Anak ......................... 42
Tabel 4.2 Hasil Penilaiaian Prasiklus ............................................................ 43
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I ................................................................. 43
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus II ............................................................... 46
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan KKM ........... 48
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Pra Siklus ........................................................ 49
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan KKM ............... 50
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Siklus I ............................................................ 51
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan KKM .............. 52
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Siklus II .......................................................... 53
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart ……….. 11
Gambar 3.1 Struktur organisasi Guru ……………………………………….. 42
Gambar 1.1 Penelitian dalam kelas model Kemiis dan Tagart……................. 11
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan kemampuan Bahasa Anak….................….54
Page 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran2 SuratKeterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru dan Siswa
Lampiran 6 RPPH
Lampiran 7 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini adalah sosok yang sangat istemewa. Mereka adalah
individu yang sedang menjalani proses perkembangan yang pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini memiliki dunia dan
karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dengan orang dewasa. Anak selalu
aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan
didengarnya, seolah-olah tak berhenti untuk belajar. Selain itu, anak usia dini
mempunyai sifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang alamiah,
merupakan sosial, unik dan kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian
yang pendek, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar.
Anak usia dini disebut masa golden age karena pada usia ini
pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik kasar maupun halus, sosial
emosional, intelektual, dan bahasa berlangsung sangat pesat (Suyanto, 2005:
6). Kemudian para ahli pendidikan anak memandang usia dini merupakan
masa emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat
diulang. Bloom mengemukakan bahwa pada usia dini ini perkembangan
intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan mereka
(Ardy, 2014: 28).
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
Page 17
2
tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki
kesiapan kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lembaga
ini dianggap sangat penting karena anak di usia dini merupakan usia emas
yang merupakan masa peka. Masa peka adalah masa dimana anak dapat
berkembang secara optimal. Jadi pada usia ini perlu dilakukakn upaya
pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendiddikan, dan perlindungan.
Salah satu aspek yang paling penting dalam perkembangan anak adalah
aspek perkembangan bahasa, karena bahasa merupakan salah satu alat
komunikasi yang paling penting dalam kehidupan. Bahasa juga berfungsi
sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain
atau alat yang digunakan oleh anak untuk hidup bersama dengan orang lain.
Anak membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Maka dalam kebersamaan anak akan menjalin kerjasama, dimana
sukses dan tidaknya kerjasama akan diantara mereka dipengaruhi oleh bahasa
yang digunakannya. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi bila seorang
tidak pandai dalam berbahasa, khususnya dalam berbicara maka tidak akan
terjalin kerjasama yang baik. Kemampuan berbicara merupakan anugrah dari
Allah SWT yang sangat berharga bagi setiap individu, Alloh SWT berfirman
dalam QS Ar Rahman ayat 3-4 :
خلق اإلنسان )٣(
علمه البيان (٤)
Page 18
3
Artinya: Dia menciptakan manusia (3)
Mengajarnya pandai berbicara.(4) (Q.S. Ar-Rahman: 3-4)
Kaitannya ayat ar-Rahman ini dengan Subjek Pendidikan adalah Al-
Quran menunjukkan sebagai materi yang diberikan kepada anak didik adalah
kebenaran/ilmu dari Allah (Kompetensi Profesional) dan Keberhasilan
pendidik adalah ketika anak didik mampu menerima dan mengembangkan
ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi generasi yang memiliki
kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana penjelasan AI-
Bayan. https://syamsul14.wordpress.com/2013/03/29/dalil-al-quan-tentang-
pendidikan-2/ (diakses 12 Juli 2018 pukul 18.55)
Dunia pendidikan anak usia anak dini dalam memperkenalkan bahasa
kepada anak melalui berbagai metode. Selain itu media atau alat peraga
dalam menyampaikan materi sangatlah ditentukan. Dalam UU No 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa
taman kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan
potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral, nilai-nilai agama, sosial,
emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik motorik, seni untuk sikap
memasuki sekolah dasar.
Proses pendidikan bahasa terutama untuk anak usia dini sangatlah penting,
karena bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, pengenalan
bahasa dimulai sejak dini.Anak dilatih menyusun kalimat sederhana,
mengungkapkan perasaan, mengenal kata sifat. Jika bahasa anak tidak dilatih
Page 19
4
dari dini, maka anak akan mempunyai pengalaman dan tidak akan mampu
berbahasa.
Bahasa adalah rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan,
serta sikap manusia. Kemampuan berbahasa sangat penting untuk diberikan
kepada anak usia dini seperti anak mampu untuk menerima bahasa,
mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Selain itu kemampuan berbahasa
juga dapat mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan orang lain,
tentunya satu kemampuan akan bersinergi dengan kemampuan yang lain.
Berdasarkan hasil observasi ditemukan kondisi bahwa RA Palupi dukuh,
anak kelompok Abelum bisa menata kalimat dengan baik dan benar.
Kemampuan berbahasa anak masih rendah, karena guru belum maksimal,
terlihat dari media ketika menyampaikan menggunakan buku cerita dan tanya
jawab biasa.
Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “ PengembanganKemampuan
Berbahasa Anak dengan Media Wayang Kardus di RA Palupi Dukuh Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Apakah media wayang kardus dapat mengembangkan kemampuan berbahasa
pada anak RA Palupi Dukuh Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?
Page 20
5
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui media wayang kardus mengembangkan kemampuan
berbahasa anak kelompok A RA Palupi Dukuh Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperluas
wawasan yang berkaitan dengan perkembangan bahasa pada anak.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan
sekolah:
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada guru dalam
merancang pembelajaran untuk menggunakan media wayang untuk
menjadi salah satu cara mengembangkan kemampuan bahasa anak
b. Bagi Siswa
Melalui media wayang kemampuan berbahasa anak akan bertambah.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan
belajar mengajar di RA Palupi dalam pengembangan media wayang
dalam kemampuan berbahasa pada anak
Page 21
6
E. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2006:71).Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara
yang masih harus dibuktikan kebenarannya.Adapun hipotesis dalam
penelitian ini bahwaKemampuan berbahasa anak dapat dikembangkan
melalui media wayang di RA Palupi Dukuh Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018.”
2. Indikator Keberhasilan
Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru
memiliki pandangannya masing-masing sejalan dengan filsafatnya
(Arikunto, 1993: 105). Ketika mencapai ketuntasan hasil belajar melalui
beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa dikatakan bahwa
peningkatan hasil belajar sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah
bisa diakhiri mengingat bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan
yang sudah melebihi tingkat pencapaian yaitu dengan nilai 85% ke atas
atau anak mencapai kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Maka
dengan pencapaian ketuntasan tersebut bisa dikatakan sebagai hasil
belajar anak.
Page 22
7
Tabel. 1.1 Pencapain Pekembangan Permendikbud No 146 tahun 2014
No
No
Kompetensi
Dasar
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian
perkembangan
1. 3.10 Memahami bahasa
reseptif (menyimak
dan membaca)
Menceritakan kembali
apa yang didengar
dengan kosa kata yang
terbatas.
3. 3.11 Memahami bahasa
ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
dan non verbal
Menggunakan kalimat
pendek untuk
berinteraksi dengan anak
atau orang dewasa untuk
menyatakan apa yang
dlihat dan dirasa
2. 4.10 Menunjukkan
kemampuan
berbahasa reseptif
(menyimak dan
membaca)
Melaksanakan perintah
sederhana sesuai dengan
aturan yang
disampaikan, misalnya
aturan makan bersama
4. 4.11 Menunjukkan
kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan
Menceritakan gambar
yang ada di buku,
berbicara sesuai
kebutuhan (kapan harus
Page 23
8
bahasa secara verbal
dan non verbal
bertanya, berpendapat),
bertanya dengan
menggunakan lebih dari
2 kata, kata tanya seperti
apa, kapan, dimana,
mengapa, bagaimana
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif,
yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan - tindakannya dalam melaksanakan tugas dan
memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran
(Muslich, 2012: 8). PTK atau Classroom Action Research termasuk
penelitian kualitatif yang proses penelitiannya menggunakan metode
penelitian deskriptif analitik, yang dilakukan subyektif dengan
berdasarkan semata-mata atas fakta.
Penelitian ini direncanakan 2 siklus namun jika siklus tersebut
belum memenuhi target pencapaian maka siklus selanjutnya akan
dilakukan. Setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Komponen-komponen tersebut
terdapat pada setiap pembelajaran berlangsung.Kegiatan pada siklus I
dapat digunakan sebagai acuan pada siklus selanjutnya.
Page 24
9
2. Subyek Penelitian
Subjek penlitian ini adalah siswa kelompok A RA Palupi Dukuh
berjumlah 20 anak
Waktu yang diperlukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian adalah
mulai tanggal 6 Januari 2018 sampai dengan 6 Mei 2018.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Ciri khusus PTK terletak pada langkahnya, yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), observasi (observation) dan refleksi
(reflection) (Somadayo, 2013: 41).Secara umum, terdapat empat langkah
dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi(Arikunto, 2006: 16). Berikut adalah penjelasan dari empat
langkah dalam PTK :
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan perencanaan
antara lain sebagai berikut :
1) Membuat konsep atau sekenario pembelajaran dengan
media wayang, yaitu membuat Rencana Kegiatan Harian
(RKH).
2) Membuat dan menyiapkan media wayang yang akan
digunakan dalam penelitian dan diajarkan kepada anak
didik.
Page 25
10
3) Menyiapkan penugasan kepada anak didik, yang mana dari
hasil penugasan anak didik tersebut akan diberi nilai dan
akan dianalisis peneliti lebih lanjut.
4) Membuat sismulasi perbaikan
b. Tahap Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan yang telah dibuat berupa
penerapan pembelajaran sesuai konsep dan sekenario yang
telah tertulis pada RKH dan pelaksanaan tahap perencanaan.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini pengamatan dilakukan selama proses segala
aktivitas anak didik diamati, dicatat, dan dinilai, dan dianalisis
untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan ini dilakukan untuk
mengamati dan menilai hasil proses belajar anak didik sehingga
dapat menjadi masukkan untuk peneliti dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
d. Tahap Refleksi
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan
penelitian, maka pada tahap refleksi ini peneliti melakukan :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil observasi, apabila pada siklus 1 belum
tercapai indikatornya, maka peneliti akan melakukan
perbaikan pada siklus 2.
Page 26
11
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas. Refleksi
merupakan kegiatan instropeksi atau evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran. Hubungan keempat konsep tersebut dapat digambarkan
dengan diagram sebagai berikut:
Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
(Suyadi, 2010: 50)
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2005: 10).
Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan kegiatan
belajar mengajar di RA Palupi Dukuh.Dalam penilaian dapat
Page 27
12
diketahui melalui lembar observasi dengan menggunakan
ceklis.
b. Dokumentasi
Hasil observasi akan lebih nyata apabila didukung dengan
adanya foto. Dokumentasi dapat digunakan apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap dan tidak berubah
(Arikunto,2006: 231). Dokumentasi dalam penelitian ini adalah
foto ketika anak melakukan pembelajaran kemampuan
berbahasa.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian (Sanjaya, 2010: 84).Instrument penelitian
digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pengumpulan data.Data yang
diambil dalam penelitian ini menggunakan checklist. Checklist atau daftar
chek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek
yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau
tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi
(Sanjaya, 2010: 93).
Dibawah ini merupakan kisi-kisi instrument kemampuan berbahasa
dan rubrik kemampuan menggunakan media wayang.
Page 28
13
Tabel 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berbahasa pada
Anak Kelompok A
Variabel Indikator
Skor
1 2 3 4
Kemampuan
bahasa anak
1. Memahami bahasa
reseptif
2. Memahami bahasa
ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
dan non verbal
3. Menunjukkan
kemampuan berbahasa
reseptif
4. Menunjukkan
kemampuan berbahasa
ekspresif
6. Analisis Data
Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan belajar siswa, analisis
diarahkan untuk mencari dan menemukan peningkatan tersebut. Analisis
data adalah suatu proses mengolah dan menginterpresentasi data dengan
tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
Page 29
14
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
penelitian (Sanjaya, 2010: 106).
Analisis data dapat berupa analisis data deskriptif kualitatif dan
analsisis kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan
peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan
guru, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan
peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan
yang dilakukan guru (Sanjaya, 2010: 106).
Pada umumnya analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap-
tahap sebagai berikut:
a. Pemaparan data
Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi,
dokumentasi dan catatan lapangan.
b. Reduksi data
Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data
tindakan aktivitas seorang guru dan aktivitas setiap murid
dalam menerapkan kemampuan bahasa anak.
c. Display Data
Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis
berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil
tindakan yang telah dilakukan.Analisis data observasi terhadap
guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk
melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan
Page 30
15
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan
Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100 %
Jumlah skor maksimum
yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisis data
terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Mulyasa (2009
: 101) yaitu:
1) Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir
amatan.
2) Menghitung persentase peningkatan kemampuan
berbahasa, persentase pencapaian kemampuan rumusnya,
yaitu:
Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
3) Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah
mencapai persentase yang telah ditentukan.
d. Penyimpulan Hasil Analisis
Menyimpulkan data yang telah tersedia.Analisis data dilakukan
terhadap tiga kelompok data, yaitu data hasil observasi teman
sejawat, data refleksi guru, dan hasil belajar siswa.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, peneliti menyusun ke dalam lima bab yang rinciannya
adalah sebagai berikut:
Page 31
16
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan
Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, Rancangan
Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian,
Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai:
A. Kajian teori
1. Pengertian Perkembangan Anak
2. Tahapan-Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
3. Kemampuan Bahasa Anak
4. Media Wayang
B. Kajian Terdahulu Yang Relevan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai:
A. Gambaran Umum lokasi penelitian di RA Palupi
Dukuh
B. Pelaksanaan Penelitian, yang mendiskripsikan
pelaksanaan pada Siklus I dan Siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Page 32
17
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Page 33
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini merupaan salah satu upaya untuk
merangsang berbagai potensi yang dimiliki anak supaya dapat
berkembang dengan optimal. Sebagaimana disebutkan dalam UU
Sisdiknas No 20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak
usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut..
Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah
anak yang masuk dalam rentang usia 0 – 6 tahun. Menurut kajian rumpun
ilmu Pendidikan Anak Usia Dini dan penyelenggaraannya di beberapa
Negara Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan sejak 0-8 tahun. (Hasan,
2010:17).
Berdasarkan keunikan dan perkembangannya, anak usia dini
terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu masa lahir sampai 12 bulan, masa batita
(toddler) usia 1-3 tahun, masa pra sekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas
awal 6-8 tahun (Mansur, 2009:88).
Page 34
19
The golden Age adalah masa keemasan seorang anak, yaitu masa
ketika anak mempunyai banyak potensi yang sangat baik untuk
dikembangkan.
2. Pengertian Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak usia dini adalah perubahan sistem
lambang bunyi yang berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak
usia dini (Novan, 2014, 97). Kamus besar bahasa Indonesia, bahasa
diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Bahasa juga diartikan sebagai percakapan atau
perkataan yang baik (Hasan, 200: 88).
Terdapat tiga fungsi bahasa bagi anak usia dini, antara lain:
a. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan anak
b. Bahasa merupakan alat untuk menjalin komunikasi anak
dengan orang lain
c. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh anak untuk hidup
bersama dengan orang lain di sekitarnya (Novan, 2014: 97-98).
Manusia merupakan makhluk sosial yang sering diistilahkan
dengan makhluk mono-dualis.Seorang individu membutuhkan bantuan
individu lainnya secara langsung maupun tidak langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, demikian juga seorang anak. Anak
Page 35
20
menjalin kerja sama, di mana sukses atau tidaknya kerja sama diantara
mereka dipengaruhi oleh bahasa yang digunakannya.
Kemampuan berbicara merupakan anugerah dari Allah SWT yang
sangat berharga bagi setiap inidividu. Allah berfirman dalam surah Ar-
Rahman ayat 3-4 yang berbunyi,
خلق اإلنسان )٣(
علمه البيان (٤)
Artinya:
(3) Dia Menciptakan manusia
(4) Mengarjarnya pandai berbicara
Teori tentang perkembangan dan pemerolehan bahasa (Sudarna,
2014: 28-29), antara lain:
a. Teori Behavioristik
Tokoh dalam aliran behavioristik adalah B.F.Skinner.Menurut
pakar behaviorist, respon yang lebih kompleks dipelajari
melalui aproksimasi berkelanjutan. Menurut Skinner proses
tersebut berlangsung sebagai berikut, respon apapun yang telah
mendekati perilaku standar dari suatu komunitas maka respons
tersebut diberi penguatan atau reinforcement. Ketika hal sering
uncul mendekati perilaku standar maka terus diberi penguat.
Dengan cara demikian penguasaan bentuk-bentuk verbal yang
sangat kompleks dapat dicapai.
Page 36
21
b. Teori Genetik
Menurut teori gentik, belajar bahasa lebih merupakan proses
intingtif daripada proses imitasi. Semua anak dilahirkan dengan
memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa.
c. Teori Sosiokultural
Teori sosiokultural menekankan bahwa penguasaan pragmatik
merupakan kenyataan yang interaktif.Para pengikut ini
menekankan pentingnya lingkungan sosial dimana bahasa
tersebut dibutuhkan dan interaksi yang terjadi antara anak dan
orang dewasa.
Menurut penelitian, terdapat 3 aspek bahasa yang harus dikuasai
untuk dapat berkomunikasi dengan efektif (Aliah, 2008:220), antara lain:
a. Fonologi
Fonologi merupakan pengetahuan mengenai sistem suara yang
dipergunakan dalam bahasa dan merupakan aturan untuk
mengkombinasikan suara-suara tersebut.
b. Semantik
Semantik adalah pemahaman tentang unit dasar bahasa
(morfem) yang merepresentasikan arti kata dan arti
kalimat.Sintaksis merupakan aturan untuk mengkombinasikan
kata-kata menjadi frasa atau kalimat yang berarti.
Page 37
22
c. Pragmatik
Pragmatik merupakan prinsip bagaimana bahasa dipergunakan
dalam situasi sosial yang berbeda-beda.
3. Tahapan-Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Sebelum dapat berbicara umumnya seorang anak memiliki perilaku
untuk mengeluarkan suara-suara yang bersifat sederhana lalu
berkembang secara kompleks dan mengandung arti. Misalnya seorang
anak menangis, mendekut, mengoceh, lalu ia akan dapat menirukan
berbagai kata yang didengar dari orang tua atau lingkungannya, seperti
mama, papa, minum, makan dan sebagainya. Kemampuan mengeluarkan
suara seperti dengan menangis, mendekut, mengoceh, meniru kata-kata
sebelum anak berbicara dengan jelas artinya disebut dengan pre
linguisticspeech (Agoes, 2007:52).
Seiring bertambahnya usia anak, kemampuan berbicara akan
berkembang. Untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa tersebut
maka diperlukan pemberian stimulasi berupa pembelajaran bahasa bagi
anak usia dini, terlebih lagi belajar bahasa yang sangat krusial terjadi
sebelum anak berusia 6 tahun (Ahmad, 2011:74).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada
anak usia dini (Agoes, 2007: 152-153), yaitu:
a. Kematangan fisiologis
Perkembangan bahasa berhubungan erat dengan kematangan
fisiologis dan sistem syaraf pusat dakam otak anak.Setiap anak
Page 38
23
telah dibekali dengan suatu kemampuan untuk berkomunikasi
maupun berbahasa sejak dari kandungan, tetapi kemampuan
tersebut tidak langsung berkembang sempurna. Dasar-dasar
potensi berbahasa akan berkembang semakin kompleks melalui
proses perubahan evolutif yang cukup panjang. Hal itu
menjadikan seorang anak akan dapat berbahasa, berkomunikasi,
maupun berinteraksi dengan orang tua atau anak-anak yang lain.
b. Perkembangan sistem syaraf dalam otak
Orang tua yang sering memberi stimulus eksternal pada janin
semasa di kandungan melalui bercerita, mendongeng, menyanyi,
berkomunikasi atau berbahasa dapat membuat janin merasakan
getaran-getaran sebagai tanda bahwa dirinya memperoleh
perhatian dan kasih sayang orang tuanya.
Berbeda dengan Syamsu (2011: 121-122) mengungkapkan bahwa
ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak
usia dini, antara lain:
a. Faktor kesehatan
b. Intelegensi
c. Status sosial ekonomi keluarga
d. Jenis kelamin
e. Hubungan keluaga
Page 39
24
4. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak
Tabel 2.2 Pencapain Pekembangan Permendikbud No 146 tahun 2014
No No KD Kompetensi dasar
Indikator pencapaian
perkembangan
1. 3.10 Memahami bahasa
reseptif (menyimak
dan membaca)
Menceritakan kembali
apa yang didengar dengan
kosa kata yang terbatas.
2. 3.11 Memahami bahasa
ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
dan non verbal
Menggunakan kalimat
pendek untuk berinteraksi
dengan anak atau orang
dewasa untuk
menyatakan apa yang
dlihat dan dirasa
3. 4.10 Menunjukkan
kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak
dan membaca)
Melaksanakan perintah
sederhana sesuai dengan
aturan yang disampaikan,
misalnya aturan makan
bersama
4. 4.11 Menunjukkan
kemampuan berbahasa
ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara verbal
Menceritakan gambar
yang ada di buku,
berbicara sesuai
kebutuhan(kapan harus
bertanya , berpendapat),
Page 40
25
dan non verbal
bertanya dengan
menggunakan lebih dari 2
kata, kata tanya seperti
apa, kapan, dimana,
mengapa, bagaimana
3. Media Wayang
a. Pengertian Media wayang
Media berasal dari kata jamak medium, yang memiliki arti
perantara (Suwarna, 2006: 127). Berbeda dengan pendapat Yusuf hadi
yang dinamakan media pembelajaran ialah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si pembelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
tekendali (Yusuf hadi, 2007: 458).
Menurut Association for education and communication
tehnology (AECT), media didefinisikan sebagai segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan
Education Association (NEA), mengartikan media sebagai benda yang
dapat di manipulasi, di lihat, di dengar, di baca atau dibicarakan
beserta instrument yang dipergunakan, baik dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat dipergunakan, baik dalam kegiatan belajar
Page 41
26
mengajar yang dapat mempengaruhi efektivitas program instruksional
(Asnawir dan Basyirudin, 2002: 11).
Media adalah suatu alat saluran untuk menyampaikan suatu
pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima.Pesan atau
informasi dalam pembelajaran adalah guru.Sedangkan penerima pesan
tau informasi adalah siswa.Pesan yang dikomunikasikan tersebut
berupa sejumlah keterampilan yang perlu dikuasi oleh siswa
(Soeparno, 1980: 1).
Media pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat
bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Setiap
proses pembelajaran ditandai dengan adanya beberapa unsur, antara
lain tujuan, bahan, metode, media, dan evaluasi. Unsur media tidak
dapat dilepaskan dari unsur lainnya, yang berfungsi sebagai alat atau
sarana untuk mengantarkan bahann pelajaran agar sampai tujuan.
Proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang ingin
disampaikan guru. Perlu adanya media untuk mempermudah pesan
agar sampai ke penerima pesan.Contoh media yaitu televisi, gambar,
wayang dan lain-lain.Media pembelajaran digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran dapat memeprluas area of experience atau
daerah pengalaman yang sama antara guru san anak sebagai indikator
terjadinya proses komunikasi pembelajaran yang efektif. Dengan
adanya media pembelajaran maka komunikasi guru dan anak menjadi
Page 42
27
meningkat sehingga akan terjadi timbal balik pengetahuan dari guru
ke murid dan murid ke guru. Kegiatan pembelajaran akan lebih
bermakna dan lebih efektif karena anak bukan hanya pasif
mendengarkan guru namun ada komunikasi timbale balik antara
keduanya, (Zaman, 2008: 4.13).
Macam-macam media pembelajaran terbagi menjadi tiga jenis
yaitu media audio, media visual, dan media audiovisual. Media audiao
merupakan media pembelajaran yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pendengaran ), serta hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, kaset. Media visual merupakan media yang
hanya mengandalkan indera penglihatan, seperti gambar, poster,
kartun, komik. Sedangkan media audiovisual merupakan media yang
mempunyai unsur suara dan unsure gambar, seperti film, televisi,
video interaktif ( Fadillah, 2012: 211-212).
b. Fungsi Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran di PAUD (Badru Zaman, dkk,
2008: 4.11), antara lain:
1) Media pembelajaran mempunyai fungsi sendiri agar
pembelajaran lebih efektif.
2) Media pembelajaran merupakan bagian dari proses belajar
mengajar
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai
Page 43
28
4) Media pembelajaran digunakan untuk membantu anak agar
lebih cepat dan mudah menangkap bahan pembelajaran
5) Media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
6) Media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
7) Media pembelajaran pembelajaran digunakan untuk
meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir
Media pembelajaran merupakan alat yang mempunyai fungsi
tersendiri dalam pembelajaran digunakan denngan tujuan yang ingin
disampaikan guru kepada anak dapat lebih mudah dan cepat.Media
pembelajaran digunakan untuk mengkonkretkan benda-benda yang
abstrak sehingga pengetahuan anak lebih berkualitas karena adanya
media pembelajaran anak menjadi aktif melakukan kegiatan.
Manfaat media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton
(Suwarna, 2006: 128-129), antara lain:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif
4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
6) Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan
saja
Page 44
29
7) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
8) Peran guru berubah kearah yang lebih positif dan produktif.
c. Media Wayang kardus
Kamus bahasa Indonesia kata wayang yaitu gambar atau tiruan
orang dan sabagainya dari kulit atau kayu yang dibuat untuk
menunjukkan suatu lakon (Poerdaminto, 1976:1150).
Pengertian Wayang adalah seni pertunjukan berupa drama yang
khas. Seni pertunjukan ini meliputi seni suara, seni sastra, seni musik,
seni tutur, seni rupa, dan lain-lain. Ada pihak beranggapan, bahwa
pertunjukan wayang bukan sekedar kesenian, tetapi mengandung
lambang-lambang keramat. Sejak abad ke-19 sampai dengan
sekarang, wayang telah menjadi pokok bahasan serta dideskripsikan
oleh para ahli.
Para pakar dari berbagai disiplin ilmu tidak bosan-bosannya
membahas seni pewayangan dari waktu ke waktu, karena wayang
merupakan wahana yang dapat memberikan sumbangsih bagi
kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai yang terkandung dalam seni pewayangan telah terbukti
dapat dipergunakan untuk memasyarakatkan berbagai pedoman hidup,
bermacam acuan norma, maupun beraneka program pemerintah di
semua sektor pembangunan
Secara umum, pengertian wayang adalah suatu bentuk pertunjukan
tradisional yang disajikan oleh seorang dalang, dengan menggunakan
Page 45
30
boneka atau sejenisnya sebagai alat pertunjukan. Wayang juga
menanamkan solidaritas sosial, sarana hiburan, dan pendidikan
Kandungan Dalam Wayang
1) Wayang Bersifat “Momot Kamot”. Wayang merupakan media
pertunjukan yang dapat memuat segala aspek kehidupan
manusia (momot kamot). Pemikiran manusia, baik terkait
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum
maupun pertahanan keamanan dapat termuat di dalam wayang.
2) Wayang Mengandung Tatanan, Tuntunan, dan Tontonan. Di
dalam wayang dikandung tatanan, yaitu suatu norma atau
konvensi yang mengandung etika (filsafat moral). Norma atau
konvensi tersebut disepakati dan dijadikan pedoman bagi para
seniman dalang. Di dalam pertunjukan wayang dikandung
aturan main beserta tata cara mendalang dan bagaimana
memainkan wayang, secara turun temurun dan mentradisi, lama
kelamaan menjadi sesuatu yang disepakati sebagai pedoman
(konvensi).
http://seputarpengertian.blogspot.com/2017/05/pengertian-
wayang-serta-fungsi-dan-jenisnya.html(diakses 11 juli 2018
pukul 22.45)
d. Cara membuat media wayang
1) Sediakan kardus bekas tidak terlalu tebal
2) Sediakan HVS putih,
Page 46
31
3) Spidol dan Pensi Warna
4) Gambarlah yang diinginkan sesuai dengan tema
5) Warnai gambar dengan selera
6) Potonglah gambar yang telah dibuat
7) Tempelkan gambar yang telah dipotong ke kardus
8) Beri penyanggah berupa kayu agar mudah dipegang dan
digerakkan
e. Kekurangan dan Kelebihan
1) Kelebihan media wayang
a) Bentuknya unik dan manrik
b) Mudah menggunkannya
c) Mengembangkan imajinasi
d) Media yang mudah dibuat
e) Mengasah kreativitas
f) Melatih bahasa anak
2) Kekurangan media wayang
a) Media mudah rusak karena terbuat dari kardus
b) Menuntut guru kreatif
B. Kajian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian dari saudari Kaesti (2016), menunjukkan bahwa media kartu
kata dapat meningkatkan hasil belajar bahasa pemula anak pada kelompok B
RA Mathla‟ul Anwar Pingit.Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil observasi
Page 47
32
yang meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan dari pra siklus ke siklus 1
sebesar 24% dan dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan 36%.
Penelitian dari saudari Maisarah Husnah (2011) menunjukkan bahwa
penggunaan media kartu bahasa mampu menarik perhatian siswa terhadap
pelajaran bahasa arab serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
untuk mengikuti pelajaran bahasa arab dibuktikan dengan hasil pengamatan
dan angket. Penggunaan media kartu bahasa dan metode diskusi serta
penugasan individu mampu meningkatkan hasil belajar siswa.Dari data hasil
penelitian diperoleh rata-rata nilai pada pra siklus adalah 62. Kemudian pada
siklus I meningkat menjadi 63,03. Pada siklus II menggunakan strategi tutor
sebaya dan nilai rata-rata naik menjadi 66,15 namun waktu dan pembelajaran
kurang efektif. Lalu pada siklus III dengan diskusi kelompok dan bimbingan
intensif individu bagi yang memperoleh nilai sangat rendah, rata-rata nilai
menjadi 67,68. Dengan demikian hasil belajar siswa meningkat dengan
penggunaan media kartu bahasa.
Penelitian dari saudari Siti Nur Aisyah (2010) menujukkan bahwa
belajar bahasa arab dengan sederhana dengan reading aloud belum
meningkatkan pemahaman siswa kepada guru pada pelajaran bahasa arab
sederhana tema diri sendiri. Terbukti pada hasil yang disimpulkan dari adanya
10 (59%) siswa total 17 siswa memperoleh nilai BM berarti masih terdapat
59% siswa belum terbiasa dengan metode reading aloud. Belajar bahasa arab
sederhana dengan reading aloud dapat meningkatkan prestasi siswa.
Kesimpulan ini berdasarkan dari peningkatan prestasi belajar siswa yang
Page 48
33
dilihat dari nilai siswa yang semakin meningkat dari siklus 1 hingga siklus 3,
yaitu dari 7 orang (31%), 11 orang (65%) dan 15 orang (88%). Kata kunci:
Membaca keras, refleksi, instrument, observasi, kuesioner.
Perbedaan atau spesifikasi penelitian ini di banding degan penelitian
terdahulu yang peneliti paparkan di atas adalah mediawayang untuk
mengembangkan bahasa anak usia dini. Selain itu, lokasi yang saya gunakan
dalam penelitian ini adalah Raudhatul Athfal Dukuh dan subjek yang
digunakan adalah kelompok A.
Page 49
34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
RA Palupi Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga didirikan
pada bulan Agustus 1984 oleh LP Ma‟arif dengan Nomor Statistik Sekolah
(NSS) 101233730011.RA Palupi mendapatkan akreditasi B pada tahun
2007.
RA Palupi Dukuh mempunyai Visi yaitu Menjadi pusat pendidikan
anak usia dini berbasis Islami dan Qurani serta pusat belajar yang
menyenangkan, kreatif dan mandiri. Sedangkan Misinya adalah
menyelenggarakan model pembelajaran anak usia dini yang Islami dan
Qurani, menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan,
menumbuhkembangkan kreativitas anak yang mengacu kepada pentingnya
antara pendidikan Islam dan kognitif, fisik motorik, bahasa, sosial
emosional serta pendidikan karakter bangsa, membantu menyiapkan
generasi muslim yang sholeh, sehat, cerdas, ceria, kreatif, serta mandiri
untuk menyongsong masa depan.
Tujuan RA Palupi Dukuh jangka panjang adalah membantu anak
didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan
dasar.
Page 50
35
RA Palupi Dukuh memiliki beberapa prestasi antara lain lomba yel-
yel tingkat kota/kabupaten juara 1, lomba tari islami tingkat wilayah
kota/kabupaten juara 3 dan lomba pembuatan APE tingkat wilayah sekolah
juara 3. RA Palupi Dukuh memiliki extrakulikuler seni tari yang berhasil
membawa piala dalam lomba kesenian terutama seni tari.
Berikut identitas sekolah berdasarkan Sistem Informasi Aplikasi
Pendidikan tahun 2017/2018 sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : RA Palupi
b. Alamat : Jl. Wisnu Rt 03 Rw 01 Dukuh Sidomukti
c. NPSN : 69743336
d. Nama Kepala Sekolah : Mutmainah, S.PdI
e. No Telepon : 08190289809
f. Waktu Belajar : Pagi
g. Akreditasi : B
h. Kode Pos : 50722
i. Jenjang : TK
j. Status : Swasta
k. Lintang : -7.335908
l. Bujur : 110.50392199999999
2. Profil Guru RA Palupi Dukuh
Guru RA Palupi Dukuh keseluruhan berjumlah 5 pengajar antara lain
Dyas Hestingrum, Mutmainah, Rohmah, Siti Maryam, dan Heni Arianti.
Guru berfungsi sebagai mediator dalam proese transfer of
Page 51
36
knowledge(proses pengajaran) sehingga menjadi sosok terdekat bagi anak
didik. Diharapkan dengan pendekatan yang baik, perhatian yang besar,
serta ikhlas dan keteladanan dalam mendidik sebagaimana seorang ibu
kepada anaknya. Insya Allah tujuan pedidikan yang ingin dicapai dapat
terlaksana dengan baik.
3. Keadaan Anak
Kepercayaan dan antusias orang tua untuk menyekolahkan putra
putrinya di RA sangat tinggi, dapat dilihat jumlah didik yang aktif belajar
di RA Palupi Dukuh berjumlah 58 anak dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1: Keadaan anak
No Uraian Siswa
Kelompok A Kelompok B
Lk Pr Lk Pr
1. Siswa Baru 19 21 10 8
2. Naik dari kelompok sebelumnya
3. Siswa Pindah Masuk
4. Siswa Pindah Keluar
5. Total Siswa 19 21 10 8
Tabel 3.2 : Daftar Nama anak
No Nama Jenis Kelamin Kelompok
1. Akhdan Hayfa L L A2
2. Jhonatan Rizky U L A2
Page 52
37
3. Aisha Azalia N P A2
4. Hasna A N P A2
5. Hanna F A P A2
6. Hanny F A P A2
7. Mahira K A P A2
8. Arya Nur Izzati L A2
9. Daegal I M L A2
10. Okta Syukuria P A2
11. Desta S S P A2
12. Tyas Fitri R P A2
13. Marwa Alya S P A2
14. Gisella A P P A2
15. M. Amar Furqon L A2
16. Khoirona S P A2
17. Xavyer Arka M L A2
18. Ilham yusuf M L A2
19. M. Khasbi A L A2
20. Desy R P A2
4. Keadaan Prasarana Pendukung
Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi infra stuktur dan
sarana prasarana yang memadai, untuk RA Palupi Dukuh berusaha setiap
tahun memenuhi kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan. Sarana
Page 53
38
prasarana antara lain ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran berjumlah 3
ruangan yang digunakan untuk kelompok A1, A2 dan kelompok B,
terdapat 1 ruangan untuk guru dan terdapat toilet sekolah.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I, dan siklus II Rincian
pelaksanaan dalam tiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Penelitian Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan pembelajaran Siklus I dilakukan pada hari
Rabu, 2 Mei 2018 pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB adalah
sebagai berikut:
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),
2) Media wayang kardus,
3) Menyiapkan lingkungan pembelajaran,
4) Instrumen penelitian,
5) Menyiapkan pertanyaan untuk membawa anak berpikir ke tingkat
yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan (Acting)
1) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan anak untuk tenang dan memperhatikan
pembelajaran yang berlangsung.
b) Menyiapkan RKH
c) Menyiapkan lembar kerja
Page 54
39
2) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Membaca Al Fatihah dan asmaul Husna
c) Absensi
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari
3) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya jawab tentang tema yang dipelajari hari ini
tentang alam semesta
b) Guru menceritakan tentang nabi Nuh AS
c) Guru memberikan kegiatan yang berkaitan dengan materi
4) Kegiatan Akhir
a) Guru mengajak anak untuk bernyayi Nabi Nuh
b) Guru mengulas kembali kegiatan belajar dai awal hingga
akhir
c) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa dan
salam.
c. Observasi
Guru melakukan pengamatan ketika anak melakukan kegiatan
pembelajaran dan bermain. Mengamati aspek perkembangan bahasa
melalui pembelajaran dan bermain.Observasi pada penelitian ini
menggunakan lembar observasi checklist.
Page 55
40
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, rata-
rata anak sudah mulai fokus terhadap pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
Hasil pembelajaran pada Pra siklus dan Siklus I dapat diketahui
bahwa, anak yang tuntas pada pra siklus I adalah 0 anak meningkat
menjadi 9 anak. Nilai tertinggi siswa yang mulanya 44 menjadi 75,
meskipun masih ada nilai terendah yaitu 56.
Tahap akhir dari siklus pertama ini peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai diantaranya;
1) Siswa melakukan komunikasi dengan baik
2) Sebagian besar siswa mendengarkan cerita Nabi
3) Siswa memperhatikan materi
4) Siswa aktif dalam proses pembelajaran
5) Sebagian siswa senang dengan media
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran
namun masih ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran, antara
lain:
1) Anak pasif dalam tanya jawab
2) Masih ada siswa yang mengabaikan pembelajaran
3) Penggunaan waktu yang kurang efesien
4) Media yang kurang menarik warnanya
Page 56
41
Untuk mengatasi kekurangan sikus I peneliti melakukan ide
perbaikan. Hal ini dilakukan supaya siklus berikutnya tidak terjadi
kekurangan yang sama, antara lain:
1) Mengkondisikan anak-anak dengan cara yang menarik
2) Guru mengelola waktu secara baik
3) Memotivasi anak
4) Memberikan media yang beraneka macam warna
2. Deskripsi Penelitian Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan pembelajaran Siklus II dilakukan pada hari
Kamis, 3 Mei 2018 pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB
adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),
2) Media wayang kardus,
3) Menyiapkan lingkungan pembelajaran,
4) Instrumen penelitian,
5) Menyiapkan pertanyaan untuk melakukan komunikasi baik
b. Pelaksanaan (Acting)
1) Pra Pembelajaran
a) Guru mengkondisikan anak untuk tenang dan memperhatikan
pembelajaran yang berlangsung.
b) Menyiapkan RKH
c) Menyiapkan lembar kerja
Page 57
42
2) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Membaca Al Fatihah dan asmaul Husna
c) Absensi
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari
3) Kegiatan Inti
a) Guru melakukan tanya jawab tentang tema yang dipelajari hari
ini tentang alam semesta
b) Guru memberikan cerita tentang nabi menggunakan media
wayang kardus
c) Guru memberikan kegiatan tanya jawab kepada siswa
4) Kegiatan Akhir
a) Guru mengajak anak untuk bernyanyi dan tanya jawab
b) Guru mengulas kembali kegiatan belajar dari awal hingga
akhir
c) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa dan
salam.
c. Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan,pada siklus II ini terjadi peningkatan dalam
mengembangan kemampuan bahasa. Siswa sudah memahami tentang
kemampuan bahasa melalui wayang kardus dalam mengikuti proses
Page 58
43
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, sehingga mengalami
peningkatan. Kondisi kelas juga menjadi lebih kondusif dan siswa
aktif dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, rata-
rata anak sudah mulai fokus terhadap pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
Hasil pembelajaran pada siklus I dan II dapat diketahui bahwa,
anak yang tuntas pada siklus I adalah 9 anak (69%) meningkat
menjadi 18 anak (87%). Nilai tertinggi siswa yang mulanya 75
menjadi 94 , meskipun masih ada nilai terendah yaitu 69.
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa
kemampuan bahasa pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I,
karena semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif
dengan menggunakan media wayang kardus. Selain itu hasil nilai
yang di dapat juga menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik.
Siswa terlihat aktif dan senang dalam proses pembelajaran
berlangsung, maka tidak diperlukan untuk siklus selanjutnya.
Page 59
44
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Per Siklus
1. Ketentuan Penilaian
Adapun penilaian pada lembar kerja anak didik, berupa simbol gambar
bintang yang mana symbol tersebut akan di ubah ke data bersifat angka
atau kuantitatif untuk sementara. Kemudian akan dioalah ke dalam
bahasa kualitatif, dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel. 4.1 Tabel Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak
Simbol Skor/
Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan
1 Belum Muncul
(BM)
Kemampuan bahasa anak
belum muncul
2 Mulai Muncul
(MM)
Kemampuan bahasa anak
mulai muncul
3 Berkembang Sesuai
Harapan (BSH)
Kemampuan bahasa anak
berkembang sesuai
harapan
4
Berkembang Sangat
Baik (BSB)
Kemampuan bahasa anak
sangat baik
Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat dan kepala sekolah,
bahwa penentuan indikator keberhasilan kemampuan bahasa juga
penting dibuat, berdasarkan kesepakatan bersama pihak sekolah, maka
diputuskan indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu
Page 60
45
sebesar 75%. Bila anak mampu mencapai nilai/hasil pencapaian lebih
dari 75% pada siklus II, anak dapat dikatakan sudah berhasil memahami
pembelajaran kemampuan bahasa dan sebaliknya.Jika hasil pencapaian
kurang dari 75% pada Siklus II, maka anak dikatakan belum mampu
menguasai pembelajaran kemampuan bahasa.
Setiap sisiwa dikatakan tuntas belajarnya di kelas jika dalam kelas
tersebut kurang lebih 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Dekdibud
dalam Trianto, 2010:241).
2. Data Hasil Pengamatan Pra Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data
pada Pra Siklus, maka dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Pra Siklus
No Nama
Indikator Pra Siklus
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
ekspresif
1 AHL 1 1 1 2 31%
2 JRU 2 1 1 2 37%
3 AAN 1 1 1 1 25%
4 HAN 2 2 1 2 44%
5 HFA 1 2 2 2 44%
6 HFAA 1 2 1 2 37%
7 MKA 1 1 1 1 25%
8 ANI 2 2 1 2 44%
9 DIM 1 2 1 2 37%
10 OS 1 1 1 2 31%
11 DSS 1 1 1 1 25%
12 TFR 2 1 1 1 31%
13 MAS 1 2 1 1 31%
Page 61
46
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir
amatan
Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 %
Jumlah skor maksimum
Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
14 GAP 2 1 1 1 31%
15 MAF 1 1 1 1 25%
16 KS 1 1 2 1 31%
17 XAM 2 1 2 1 37%
18 IYM 1 1 1 1 25%
19 MKA 2 1 2 1 37%
20 DR 1 2 1 1 31%
Jumlah nilai total satu kelas 659%
Keterangan :
= 4 x 4 = 16
Nama AHL =
= 31,25 % dibulatkan 31%
=
Dari tabel tersebut, maka diketahui persentase pencapaian tiap anak,
karena nilainya dibawah KKM/standar keberhasilan yaitu 75%,
maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak belum maksimal, dan
masih memerlukan perbaikan. Sedang rata–rata persentase
pencapaian kelas pada saat Pra Siklus yaitu sebesar 33 %.
3. Data Hasil Pengamatan Sikus I
Berdasarkan hasil pengamatan , pengumpulan data dan pengolahan data
pada Siklus I, maka dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:
Page 62
47
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir
amatan
Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 %
Jumlah skor maksimum
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I
No Nama
Indikator Siklus I
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjuk
kan
kemampua
n
berbahasa
ekspresif
1 AHL 4 3 2 3 75%
2 JRU 3 4 3 2 75%
3 AAN 3 4 2 2 69%
4 HAN 3 4 2 2 69%
5 HFA 4 2 4 2 75%
6 HFAA 4 4 2 2 75%
7 MKA 3 2 2 2 56%
8 ANI 4 4 2 2 75%
9 DIM 3 2 3 2 62%
10 OS 4 3 2 2 69%
11 DSS 3 2 2 2 56%
12 TFR 3 4 2 2 69%
13 MAS 4 2 3 2 69%
14 GAP 3 3 2 2 62%
15 MAF 3 2 3 2 62%
16 KS 4 3 3 2 75%
17 XAM 3 4 3 2 75%
18 IYM 4 4 2 2 75%
19 MKA 2 3 3 2 62%
20 DR 3 4 2 3 75%
Jumlah nilai total satu kelas 1380%
Keterangan :
= 4 x 4 = 16
Page 63
48
Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
Nama AHL =
= 75% dibulatkan 75%
=
Dari tabel tersebut, maka diketahui persentase pencapaian tiap anak,
ada 9 anak yang nilai pencapaiannya diatas KKM/standar
keberhasilan yaitu 75%, akan tetapi 11 anak lainnya masih dibawah
KKM/standar keberhasilan, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil
belajar anak belum maksimal, dan masih memerlukan perbaikan.
Peningkatan dari rata–rata persentase pencapaian kelas pada saat
Pra Siklus sebesar 33% dan pada Siklus I Rabu 2 Mei 2018 yaitu
sebesar 69%.Pada siklus I masih jauh dari nilai KKM yang
diharapkan mak a diperlukan perbaikan pada siklus II.
4. Data Hasil Pengamatan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data
pada Siklus II, maka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus II
No Nama
Indikator Siklus II
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
ekspresif
1 AHL 4 4 3 3 87%
2 JRU 3 4 4 3 87%
3 AAN 4 4 4 3 94%
Page 64
49
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan
Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 %
Jumlah skor maksimum
Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
4 HAN 3 4 4 3 87%
5 HFA 4 3 4 4 94%
6 HFAA 4 4 3 3 87%
7 MKA 3 4 4 3 87%
8 ANI 4 4 3 3 87%
9 DIM 3 4 3 4 87%
10 OS 4 4 3 3 87%
11 DSS 3 4 4 4 94%
12 TFR 3 4 4 4 94%
13 MAS 4 3 4 3 87%
14 GAP 3 3 2 3 69%
15 MAF 3 2 3 3 69%
16 KS 4 4 4 3 94%
17 XAM 3 4 4 3 87%
18 IYM 4 4 3 3 87%
19 MKA 4 4 4 3 94%
20 DR 3 4 4 3 87%
Jumlah nilai total satu kelas 1746%
Keterangan :
= 4 x 4= 16
Nama AHL =
= 87 %
=
Dari tabel diatas, maka diketahui persentase pencapaian tiap anak,
diatas nilai KKM/standar keberhasilan 75%, sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil belajar anak sudah maksimal dan tidak
Page 65
50
memerlukan perbaikan. Peningkatan dari rata–rata persentase
pencapaian kelas pada saat Pra Siklus sebesar 33%, pada Siklus I
sebesar 69% dan pada Siklus II Kamis 3 Mei 2018 sebesar 87 %
.Artinya bahwa ada peningkatan yang baik dari tiap Siklus.
B. Pembahasan
1. Ketentuan Hasil Akhir Penguasaan Kemampuan Bahasa
Apabila persentase pencapaian anak lebih kecil dari KKM/standar
keberhasilan yaitu 75%, maka anak tersebut dikatakan belum menguasai
kemampuan bahasa yang telah diajarkan, dilambangkan “Belum Tuntas”
Apabila persentase pencapaian anak sama atau lebih besar dari
KKM/standar keberhasilan yaitu 75%, maka anak tersebut dikatakan
sudah menguasai kemampuan bahasa yang telah diajarkan, dilambangkan
“Tuntas”.
2. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM Pra
Siklus.
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Pra Siklus yang didapatkan
hasil persentase pencapaian kemampuan bahasa sebagai berikut:
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan
KKM
No Nama Presentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 AHL
31 75 Belum Tuntas
2 JRU
37 75 Belum Tuntas
3 AAN
25 75 Belum Tuntas
Page 66
51
4 HAN
44 75 Belum Tuntas
5 HFA
44 75 Belum Tuntas
6 HFAA
37 75 Belum Tuntas
7 MKA
25 75 Belum Tuntas
8 ANI
44 75 Belum Tuntas
9 DIM
37 75 Belum Tuntas
10 OS
31 75 Belum Tuntas
11 DSS
25 75 Belum Tuntas
12 TFR
31 75 Belum Tuntas
13 MAS
31 75 Belum Tuntas
14 GAP
31 75 Belum Tuntas
15 MAF
25 75 Belum Tuntas
16 KS
31 75 Belum Tuntas
17 XAM
37 75 Belum Tuntas
18 IYM
25 75 Belum Tuntas
19 MKA
37 75 Belum Tuntas
20 DR
31 75 Belum Tuntas
Adapun rekapitulasi data pada Pra Siklus seperti terlihat di atas, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Pra Siklus
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 33%
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 0
3 Standar keberhasilan kelas 85%
Page 67
52
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pencapaian
kemampuan bahasadalam satu kelas yaitu 33%, masih jauh dari
standar keberhasilan yang disepakati peneliti dengan pihak sekolah
yaitu 85%.Sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan yaitu perlu
adanya Siklus I.
3. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM
Siklus I
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Siklus I yang dilaksanakan
Rabu2 Mei 2018 didapatkan hasil pencapaian kemampuan bahasa
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan KKM
No Nama Presentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 AHL
75 75 Tuntas
2 JRU
75 75 Tuntas
3 AAN
69 75 Belum Tuntas
4 HAN
69 75 Belum Tuntas
5 HFA
75 75 Tuntas
6 HFAA
75 75 Tuntas
7 MKA
56 75 Belum Tuntas
8 ANI
75 75 Tuntas
9 DIM
62 75 Belum Tuntas
10 OS
69 75 Belum Tuntas
11 DSS
56 75 Belum Tuntas
Page 68
53
12 TFR
69 75 Belum Tuntas
13 MAS
69 75 Belum Tuntas
14 GAP
62 75 Belum Tuntas
15 MAF
62 75 Belum Tuntas
16 KS
75 75 Tuntas
17 XAM
75 75 Tuntas
18 IYM
75 75 Tuntas
19 MKA
62 75 Belum Tuntas
20 DR
75 75 Tuntas
Dari tabel diatas dapat dijabarkan bahwa siswa didik yang telah
mencapai KKM terdapat 9 anak dari 20 anakdengan demikian maka
yang belum mencapai KKM adalah 69%, rekapitulasi data pada Siklus
I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Siklus I
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 69 %
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 9
3 Standar keberhasilan kelas 85%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pencapaian
kemampuan bahasadalam satu kelas yaitu 69%, masih jauh dari
KKM/standar keberhasilan yang disepakati peneliti dengan pihak
sekolah yaitu 85%. Anak yang sudah mampu menguasai atau sudah
Page 69
54
tuntas kemampuan bahasa berjumlah 9 anak, sehingga perlu diadakan
tindakan perbaikan yaitu perlu adanya Siklus II.
4. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM
Siklus II
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Siklus II yang
dilaksanakan Kamis 3 Mei 2018 didapatkan hasil pencapaian
kemampuan bahasa sebagai berikut.
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan KKM
No Nama Presentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 AHL
87 75 Tuntas
2 JRU
87 75 Tuntas
3 AAN
94 75 Tuntas
4 HAN
87 75 Tuntas
5 HFA
94 75 Tuntas
6 HFAA
87 75 Tuntas
7 MKA
87 75 Tuntas
8 ANI
87 75 Tuntas
9 DIM
87 75 Tuntas
10 OS
87 75 Tuntas
11 DSS
94 75 Tuntas
12 TFR
94 75 Tuntas
13 MAS
87 75 Tuntas
14 GAP
69 75 Belum Tuntas
Page 70
55
15 MAF
69 75 Belum Tuntas
16 KS
94 75 Tuntas
17 XAM
87 75 Tuntas
18 IYM
87 75 Tuntas
19 MKA
94 75 Tuntas
20 DR
87 75 Tuntas
Adapun rekapitulasi data pada Siklus II seperti terlihat di atas, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Siklus II
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 87 %
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 18
3 Standar keberhasilan kelas 85%
Dari tabel diatas bahwa rata-rata penguasaan kemampuan bahasa
dalam satu kelas yaitu 87%, diatas KKM/standar keberhasilan yang
disepakati peneliti dengan pihak sekolah yaitu 85%.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya pengembangan kemampuan bahasa sangat
baik.Dari data diatas dapat disimpulkan ada 18 anak yang mempunyai
kategori “Tuntas” yaitu sudah memenuhi KKM/standar keberhasilan.
Adapun data peningkatan dari Pra Siklus sampai Siklus II, dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Page 71
56
Gambar 4.1 Diagram Pengembangan Kemampuan Bahasa
Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa media
wayang kardus dapat mengembangkan kemampuan bahasa pada anak
kelompok A. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari Pra
Siklus yang rata-rata pencapaian kelas bernilai 33% meningkat pada
Siklus I yang rata–rata pencapaian kelas bernilai 69%, ditambah lagi
adanya peningkatan pada Siklus II dimana rata-rata pencapaian kelas
bernilai 87%.
Jadi media wayang kardus terbukti dapat mengembangkan kemampuan
bahasa pada anak kelompok A di RA Palupi Dukuh Tahun Pelajaran
2017/2018 dengan sangat baik.
Pra Siklus; 33%
Siklus I; 69%
Siklus II; 87%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Axi
s Ti
tle
KEMAMPUAN BAHASA
Page 72
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilaksanakan pada Siklus I dan
Siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa dengan media
wayang kardus pada anak kelompok A RA Palupi Tahun Pelajaran
2017/2018 meningkat.Hal ini dapat dibuktikan dari data hasil observasi
pembelajaran pada tiap Siklus. Sebelum tindakan kemampuan bahasa rata-
rata hasil penilaian Pra Siklus mencapai 33%, meningkat pada Siklus 1
menggunakan media wayang kardus sebesar 69% dan ketika dilanjutkan
pada Siklus II meningkat menjadi sebesar 87% .
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis memberikan saran-
saran antara lain:
1. Bagi Pendidik
Media wayang kardus dapat digunakan oleh pendidik sebagai alternatif
dalam pembelajaran untuk mengembangkan bahasa pada anak.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran
dengan pengunaan media wayang kardus.
b. Mendukung upaya guru menggunakan media wayang kardus untuk
mengembangkan kemampuan bahasa
Page 73
58
3. Bagi Wali Murid
a. Meluangkan waktu untuk bermain dengan anak, karena melalui
bermain anak dapat belajar.
b. Mengajak anak selalu komunikasi dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
c. Saat ada undangan pengambilan Laporan Perkembangan Anak,
sempatkan untuk hadir agar perkembangan mengetahui perkembangan
anak di sekolah, dan dapat ditindaklanjuti sesuai hasil
perkembangannya.
4. Bagi Kemendikbud
Agar memberikan pengetahuan yang lebih tentang anak usia dini dan
terjun langsung kedalam pendidikan khususnya pendidikan anak usia
dini.
Page 74
59
DAFTAR PUSTAKA
Ardy, Novan Wiyani. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Panduan
bagi Orang Tua dan Pendidik PAUD dalam memahami serta Mendidik
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara
Badru Zaman, dkk. 2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta :Universitas
Terbuka
Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media
Hasan, Aliah B. Purwakania, 2006. Psikologi Perkembangan Islam: Menyingkap
Rentang Kehidupan Manusia dari Pra kelahiran Hingga Pasca
kematian. Jakarta: Rajawali Press
Kaesti, 2017.Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak dengan Media
Kartu Kata Pada Siswa Kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran
2016/2017. Skripsi. Jurusan PIAUD FTIK Salatiga
Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan No 146 tahun 2014
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat Publishing
Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana
Soeparno. 1980. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Proyek Peningkatan
/Pengembangan Perguruan Tinggi IKIP Yogyakarta
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Rajawali Press
Page 75
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
Semester/Bulan/Minggu : II/Mei/16
Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Bumi
Sub-Sub Tema : Banjir Bandang
Kelompok/Usia : A/4-5 tahun
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Mei 2018
I. Materi Kegiatan
1. Mendengarkan cerita Nabi Nuh AS ( 3.16)
2. Menirukan jalannya gajah (fm 3.3-4.3)
3. Berani menjawab pertanyaan guru (Sosem 2.5)
4. Menghitung hewan yang ada dikapal Nabi Nuh (3.8-4.8)
5. Menceritakan kembali cerita Nabi dan menulis „Kapal Nabi Nuh” (3.10-
4.10)
6. Mewarnai gamba kapal Nabi Nuh
II. Materi Pembiasaan
1. SOP Pembukaan Asmaul Husna, Do‟a Surat Pendek, Hadist
2. SOP Inti
3. SOP Istirahat
4. SOP Penutup
III. Alat dan Bahan
1. Wayang kardus
2. Bamboo, pohon pisang
3. Pola gambar, krayon pensil
IV. Kegiatan Pembelajaran
A. Pembukaan (± 30 Menit)
1. Menirukan jalannya gajah ketika masuk kelas
2. Medengarkan cerita tentang kisah Nabi Nuh
3. Tanya jawab tentang cerita yang sudah di dengar
B. Inti (± 60 Menit)
Guru menjelaskan tentang kegiatan inti yang akan dilaksanakan
1. Anak mengamati teman-teman sekelasnya dan alat serta proses yang
akan digunakan selama kegiatan
2. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
3. Anak mengumpulkan informasi melalui kegiatan bermain
4. Anak menalar dan mengekspresikan gagasannya pada saat bermain
5. Guru memberikan kegiatan:
Page 76
61
a. Kognitif : Menghitung hewan yang ada di kapal Nabi Nuh
dengan memberi angka
b. Bahasa : Menceritakan kembali cerita yang sudah didengar
dan menulis kata “kapal Nabi Nuh”
c. Seni : Mewarnai gambar kapal
6. Anak mengomunikasikan denngan menunjukkan dan menceritakan
tentang konsep dan hasil karya yang anak temukan pada saat bermain
C. Istirahat
1. Mencuci tangan sebelum makan
2. Doa sebelum makan, makan bekal doa sesudah makan
3. Bermain di luar
D. Penutup (± 30 Menit)
1. Menanyakan perasaan anak pada hari ini
2. Berdiskusi tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan hari ini dan
kegiatan yang paling disukai anak
3. Guru memberi pesan-pesan moral dan informasi tentang kegiatan
yang akan dilakukan esok hari
4. Bernyanyi, berdoa, salam, pulang
V. Rencana Penilaian
Program
Pengembangan
KD Indikator
Nilai Agama dan Moral 3.1.6 Mengenal nama Nabi dan Rosul
Motorik 3.3-4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk
pengembangan motorik kasar
Sosial emosional 2.5 Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri
Kogniti 3.8-4.8 Mengenal lingkungan alam/hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu batu
dll
Bahasa 3.10-4.10 Menceritakan kembali apa yang
sudah didengar dengan kosa kata
yang terbatas
Seni 3.15-4.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai
karya dan aktivitas seni dengan
berbagai media
Page 77
62
Teks Lagu
Nabi Nuh
Nabi Nuh Nabi Allah
Ratusan tahun usianya
Berdakwah tak kenal lelah
Walau sedikit pengikutnya 2x
Sampai suatu saat tiba
Banjir di mana mana
Tenggelam semua yang ada
Termasuk anak istrinya
Nabi Nuh dan pengikutnya
Semua naik bahtera
Selamat dari bahaya 2x
Karena iman pada Tuhannya 2x
Page 78
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
Semester/Bulan/Minggu : II/Mei/16
Tema/Sub Tema : Alam Semesta
Sub-Sub Tema : Tanah Longsor
Kelompok/Usia : A/4-5 tahun
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Mei 2018
I. Materi Kegiatan
1. Mendengarkan cerita peristiwa perang uhud (nam 3.16)
2. Berjalan dengan menirukan burung terbang (fm 3.3-4.3)
3. Tanya jawab tentang kisah yang sudah di dengar (sosem 2.5)
4. Membedakan gambar gajah yang besar dan kecil dengan memberi angka
yang sesuai (kog 3-6-4.6.3)
5. Menulis kata “burung ababil” (bhs 4.11.1)
6. Mewarnai gamabr burung dengan teknik jumputan dengan media cutton
buds dan pewarna.
II. Materi Pembiasaan
1. SOP Pembukaan melafalkan surat Al Fill
2. SOP Inti
3. SOP Istirahat
4. SOP Penutup
III. Alat dan Bahan
1. Wayang kardus, bamboo, debok
2. Pola gambar, pensil
3. Buku tulis, pensil
4. Pola gambar, cutton buds, pewarna
IV. Kegiatan Pembelajaran
A. Pembukaan (± 30 Menit)
1. Berjalan dengan menirukan burung terbang
2. Mendengarkan cerita peristiwa perang Uhud
3. Tanya jawab tentang cerita perang Uhud
B. Inti (± 60 Menit)
Guru menjelaskan tentang kegiatan inti yang akan dilaksanakan
1. Anak mengamati teman-teman sekelasnya dan alat serta proses yang
akan digunakan selama kegiatan
2. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
3. Anak mengumpulkan informasi melalui kegiatan bermain
Page 79
64
4. Anak menalar dan mengekspresikan gagasannya pada saat bermain
5. Guru memberikan kegiatan:
a. Kognitif : membedakan gambar gajah yang besar dan kecil
b. Bahasa : menulis kata :burung ababil”
c. Seni : Mewarnai gambar burung dengan pewarna, cutton
buds dengan teknik jumputan
6. Anak mengomunikasikan denngan menunjukkan dan menceritakan
tentang konsep dan hasil karya yang anak temukan pada saat bermain
C. Istirahat
1. Mencuci tangan sebelum makan
2. Doa sebelum makan, makan bekal doa sesudah makan
3. Bermain di luar
D. Penutup (± 30 Menit)
1. Menanyakan perasaan anak pada hari ini
2. Berdiskusi tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan hari ini dan
kegiatan yang paling disukai anak
3. Guru memberi pesan-pesan moral dan informasi tentang kegiatan
yang akan dilakukan esok hari
4. Bernyanyi, berdoa, salam, pulang
V. Rencana Penilaian
Program
Pengembangan
KD Indikator
Nilai Agama dan Moral 3.1.6 Mengenal nama Nabi dan Rosul
dengan kisah-kisahnya
Motorik 3.3-4.6 Koordinasi gerak tubuh
Sosial emosional 2.5 Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri
Kognitif 3.6-4.6.3 Melakukan kegiatan mampu
mengenal benda dengan mengurutkan
benda berdasarkan ukuran
Bahasa 3.11-4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif
Seni 3.15-4.15 Mengenal dan menunjukkan hasil
karya seni
Page 80
65
Teks Lagu
NabiMuhammad
Nabi kita semuanya
Muhammad itu namanya
Di Maklah tempat lahirnya
Di Madinahlah berpulangnya
Syayid Abdullah Ayahnya
Siti Aminah Ibunya
Abdul Mutholib eyangnya
Siti Fatimah putrinya
Salalla „alla Muhammad 2x
Sallahualaihi wasalam 2x
Muhammad Muhammad
Page 81
66
Kisah Nabi Nuh AS
Nabi Nuh adalah Nabi ke empat sesudah Nabi Adam AS . Nabi Nuh lahir
ditengah-tengah penyembah berhala. Berhala adalah patung dari batu. Menurut
mereka, berhala-berhala itu mempunyai kekuatan gaib. Berhala-berhala itu diberi
nama Wadd, Suwa, Yaguts, Ya‟ug dan Nasr.
Nabi Nuh adalah orang yang cerdas dan sabar. Nabi Nuh mengajak kaumnya
berpikir dengan cerdas. Ia mengajak kaumnya melihat alam semesta ciptaan Allah
seperti langit, bulan, binatang, matahari, gunung, laut, sungai dan sebagainya.
Bumi dan isinya, pergantian siang malam, semua itu bukti kekuasaan Allah bukan
karya para berhala.
Nabi Nuh mengajakan amalan yang baik akan mendapat pahala dan yang buruk
akan mendapat siksa. Yang baik masuk surga yang buruk masuk neraka. Namun,
kaum Nuh tidak ada yang percaya. Hanya sedikit yang beriman kurang dari 100
orang.
Umat Nuh banyak yang ingkar (tidak percaya) bahkan banyak yang menentang
dan memusuhi serta mengejek nabi Musa. Nabi Nuh ditantang oleh mereka.
Mereka berkata “hai Nuh! Kalau kamu memang Nabi utusan Allah, buktikan!
Datangkanlah adzab yang dahsyat untuk kami!.”
Nabi Nuh menjawab”Hanya Allah yang mendatangkan adzab jika memang Allah
berkehendak dan kamu sekalian pasti binasa”.
Page 82
67
Nabi Nuh tetap sabar, namun setelah kaum itu tetap mengejek dan menantang
akhirnya Nabi Nuh berdo‟a”Ya Tuhanku, hancurkanlah semua kaumku itu tanpa
sisa yang tidak percaya padaMu, Ya Tuhanku”.
Allah kabulkan dan Nuh diberi petunjuk untuk membuat kapal. Akhirnya Nabi
Nuh membuat kapal yang sangat besar. Nabi Nuh mengajak kaumnya yang
beriman untuk masuk dalam kapal. Setiap hari Nani Nuh membuat kapal dibantu
oleh pengikutnya. Maka, orang-orang tidak suka dengan Nabi Nuh semakin
menjadi-jadi dan mentertawakan nabi Nuh dengan puasnya.
Suatu hari ada seorang yang sangat benci kepada Nabi Nuh dia berkata” Hai
orang-orang saksikanlah lihat ini Nuh sudah gila tidak waras tidak ada angin tidak
ada hujan, dia membuat kapal sambil tertawa terbahak-bahak”.
Orang-orang yang tidak mempercayai Nabi Nuh ikut-ikutan mentertawakan Nabi
Nuh termasuk istri dan anaknya. Tapi nabi Nuh tidak menghiraukan hal tersebut.
Nabi Nuh tetap bekerja sampai kapal jadi dengan giat. Pada malam hari setelah
Nabi Nuh istirahat tidur, orang-orang yang tadi siang tidak suka pada nabi Nuh,
mereka sengaja buang air besar di kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh. Hari demi
hari bulan demi bulan perbuatan orang yang tidak suka semakin menjadi sampai
kapal Nabi Nuh penuh dnegan kotoran.
Pada suatu hari ada orang yang sakit sudah lama datang ke Nabi Nuh minta
diobati, Nabi Nuh karena bukan dokter maka ditolak, akhirnya orang tersebut
memegang kotoran dan dioleskan ke luka yang diminta, dengan izin Allah
penyakit tersebut sembuh, maka orang tersebut menjadi pengikut Nabi Nuh dan
Page 83
68
bercerita kepada sanak saudara bahwa ada obat yang sangat manjur di kapal nabi
Nuh. Maka setiap hari siang, malam, pagi banyak orang-orangberbeda tangan
mengambil kotoran sampai kotoran dikapal bersih sampai kinclong.
Doa Nabi Nuh dikabulkan oleh Allah dan terjadi hujan yang sangat deras dan
sanngat lama akhirnya rumah-rumah penduduk mulai terendam dan Nabi Nuh
menyuru kepada umatnya untuk masuk kapal dengan membawa perbekalan yang
banyak dan hewan-hewan merekapun di bawa. Akan tetapi, setelah kapal penuh
Nabi Nuh tidak melihat anak dan istrinya. Seru Nabi Nuh “Hai umatku, masuklah
ke kapal dan bawa bahan makan danternakmu”.
Setelah kapal berjalan Nabi Nuh melihat di sekeliling siapa tahu ada anak dan
istrinya. Teriak Nabi Nuh”Kan‟aan anakku mari ikut ayahnmu”, kan‟aan
menjawab”tidak ayah saya akan naik ke gunung” Nabi Nuh “gunung itu akan
tenggelam”
Akhirnya kaum Nabi Nuh dan pengikutnya selamat, orang-orang yang
membangkang hanyut bersama air. Nabi Nuh berada di kapal selama 40 hari,
setelah itu nabi Nuh dan pengikutnya turun dari kapal membawa barang
bawaannya. Dengan dimikian binasalah orang-orang kafir yang menentang Nabi
Nuh. Hanya para pengikut Nabi Nuh yang selamat.
Page 84
69
Pertanyaan Siklus I
1. Cerita tadi menceritakan tentang Nabi siapa?
2. Siapa nama putra Nabi Nuh?
3. Kaum yang menentang tadi namanya kaum apa?
4. Dan menyembah apa?
5. ,usibah apa yang menimpa kaum kafir tadi?
6. Pengikut nabi Nuh banyak atau sedikit?
Page 85
70
Foto siklus I
Hasil arya anak Anak memperhatikan guru bercerita
Anak antusias medengarkan cerita Melakukan tanya jawab
Media wayang kardus sangat disenangi
anak
Anak bermain wayang kardus bersama-
sama
Page 86
71
Nabi Muhammad pada Masa Kanak-Kanak
Nabi Nuhammad dilahirkan di Kota Makkah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun
gajah bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ibuny bernama Aminah binti
Wahab. Ayahnya bernama Abdullah. Lahir dalam keaadaan yatim, ayahnya wafat
ketika Muhammad dalam kandungan 3 bulan. Abdullah meninggal dalam
perjalanan pulang berdagang dari negeri Syam, lalu dikuburkan di Madinah.
Muhammad adalah nama yang diberikan kakeknya Abdul Mutholib, Muhammad
artinya orang yang terpuji. Allah sendiri memberikan nama Ahmad. Seperti dalam
al qur‟an Ahmad artinya orang yang baik terpuji, namun kedua nama tersebut
menunujukkan arti senada yaitu bahwa nabi terakhir ini adalah manusia pujaan,
baik karena sifat-sifat dan kelakuannya yang terpuji, maupun karena akan
kebenaran ajran agama yang dibawanya tanpa cela. Dan karena budi pekerti yang
luhur dan kejujurannya beliau diberi nama julukan Alamin (yang dipercaya).
Meskipun lahir di tengah masyarakat yang sebagian sudah rusak moralnya dan
tidak mempunyai guru mendidiknya, berkat Allah SWT hidayah Allah SWT nabi
Muhammad terpelihara dan perbuatan buruk dan syirik sebagai mana umumnya
orang-ornag aran jahiliyah saat itu. Beliau dilahirkan dari keluarga bangsawan
Quraisy yang sangat terpandang di negeru Mekah, kakeknya Abdul Mutholib
adalah seorang yang dimuliakan oleh sukunya dan penguasa ka‟bah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad disebut tahun gajah (Al-Fiil) disebabkan pada
saat itu terjadi peristiwa penting berupa serbuan pasukan tentara gajah pimpinan
Raja Abraham dari Yaman untuk meruntuhkan ka‟bah. Abraham adalah Gubernur
Page 87
72
Yaman yang memerintahkan atas nama Raha Habsyi di Ethiopia yang telah
berhasil menaklukan Yaman sebelumnya.
Abraham merasa iri kepada bangsa Arab yang memiliki ka‟bah. Dia
memperhatikan betapa bangsa Arab memuliakan Negeri Mekah karena Ka‟bah
itu. Seluruh penduduk dari penjuru tanah Arab berdatangan kesana untuk
mengerjakan haji di Ka‟bah. Maka terpikirlah olehnya untuk mendirikan sebuah
bangunan yang lebih besar dari ka‟bah dan hendak menyeru bangsa Arab untuk
berkunjung ke tempat itu. Lalu, dirikanlah sebuah gereja besar dan diajukannya
agar bangsa Arab mengerjakan hari kesana. Tetapi perbuatann dan anjurannya itu
menimbulkan amanat besar dikalangan bangsa Arab. Kemudian berangkatlah
abraham dengan pasukan tentara yang besar yang terdiri dari tentanra habsyu yang
didahului tentara bergajah. Namun, mereka berhenti tidak berapa jauh dari kota
Mekah. Adapun yang berkuasa di negeri Mekah pada waktu itu ialah Abdul
Mutholib Ibnu Hasyim, kakek dari Nabi Muhammad SAW. Ketika dia
mengetahui bahwa Abaraham benar-benar akan meruntuhkan ka‟bah dia pun
berdo‟a kepada Allah semoga Allah melindungi Ka‟bah dari serangan Abraham.
Do‟a Abdul Mutholib dikabulkan oleh Allah, lalu Allah menghancurkan tentara
bergajah itu. Hal ini disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur‟an pada surat Al –Fiil.
Demikianlah abaham yang berambisi mengahancurkan ka‟bah itu telah
dihancurkan oleh Allah dengan lemparan batu-batu kerikil yang dibawa
rombongan burung Ababil. Di dalam surat Al Fiil itu Allah lah menggambarkan
bagaimana niat jahat: Abraham sia-sia dengan dihancurkan pasukan gajah itu
Page 88
73
ibarat daun di makan ulat. Pelajaran terpenting dari peristiwa ini adalah bahwa
Allah senantiasa menjaga rumah ka‟bah dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama
putranya Nabi Ismail AS atas perintah Allah. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
adalah nenek moyang bangsa arab quraisy dimana Nabi Muhammad SAW
termasuk di dalamnya.
Page 89
74
Pertanyaan Siklus II
1. Pada tanggal berapa Nabi Muhammad dilahirkan?
2. Mengapa dinamakan tahun gajah?
3. Tentara gajah dihancurkan oleh apa?
4. Siapa yang memimpin pasukan gajah?
5. Siapa nama kakek Nabi Muhammad?
6. Siapa nama Ibu nabi Muhammad?
7. Siapa nama ayah nabi Muhammad?
Page 90
75
Foto siklus II
Anak antusias mendengarkan cerita Guru berinteraksi secara langsung
Anak maju bersama-sama
hasil karya anak
Page 91
76
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN BAHASA PRA SIKLUS
RA PALUPI
No Nama
Indikator Pra Siklus
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
ekspresif
1 AHL 1 1 1 2 31%
2 JRU 2 1 1 2 37%
3 AAN 1 1 1 1 25%
4 HAN 2 2 1 2 44%
5 HFA 1 2 2 2 44%
6 HFAA 1 2 1 2 37%
7 MKA 1 1 1 1 25%
8 ANI 2 2 1 2 44%
9 DIM 1 2 1 2 37%
10 OS 1 1 1 2 31%
11 DSS 1 1 1 1 25%
12 TFR 2 1 1 1 31%
13 MAS 1 2 1 1 31%
14 GAP 2 1 1 1 31%
15 MAF 1 1 1 1 25%
16 KS 1 1 2 1 31%
17 XAM 2 1 2 1 37%
18 IYM 1 1 1 1 25%
19 MKA 2 1 2 1 37%
20 DR 1 2 1 1 31%
Jumlah nilai total satu kelas 659%
Mengetahui, Salatiga,November 2018
Peneliti Guru Kelompok A
Siti Maryam Mutmainah, S.Pd.I
Page 92
77
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN BAHASA SIKLUS I
RA PALUPI
No Nama
Indikator Siklus I
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjuk
kan
kemampua
n
berbahasa
ekspresif
1 AHL 4 3 2 3 75%
2 JRU 3 4 3 2 75%
3 AAN 3 4 2 2 69%
4 HAN 3 4 2 2 69%
5 HFA 4 2 4 2 75%
6 HFAA 4 4 2 2 75%
7 MKA 3 2 2 2 56%
8 ANI 4 4 2 2 75%
9 DIM 3 2 3 2 62%
10 OS 4 3 2 2 69%
11 DSS 3 2 2 2 56%
12 TFR 3 4 2 2 69%
13 MAS 4 2 3 2 69%
14 GAP 3 3 2 2 62%
15 MAF 3 2 3 2 62%
16 KS 4 3 3 2 75%
17 XAM 3 4 3 2 75%
18 IYM 4 4 2 2 75%
19 MKA 2 3 3 2 62%
20 DR 3 4 2 3 75%
Jumlah nilai total satu kelas 1380%
Mengetahui, Salatiga, 2 Mei 2018
Peneliti Guru Kelompok A
Siti Maryam Mutmainah, S.Pd.I
Page 93
78
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN BAHASA SIKLUS II
RA PALUPI
Mengetahui, Salatiga, 3 Mei 2018
Peneliti Guru Kelompok A
Siti Maryam Mutmainah, S.Pd.I
No Nama
Indikator Siklus II
Nilai
(%)
Memaha
mi
bahasa
reseptif
Memaha
mi
bahasa
ekspresif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
reseptif
Menunjukk
an
kemampuan
berbahasa
ekspresif
1 AHL 4 4 3 3 87%
2 JRU 3 4 4 3 87%
3 AAN 4 4 4 3 94%
4 HAN 3 4 4 3 87%
5 HFA 4 3 4 4 94%
6 HFAA 4 4 3 3 87%
7 MKA 3 4 4 3 87%
8 ANI 4 4 3 3 87%
9 DIM 3 4 3 4 87%
10 OS 4 4 3 3 87%
11 DSS 3 4 4 4 94%
12 TFR 3 4 4 4 94%
13 MAS 4 3 4 3 87%
14 GAP 3 3 2 3 69%
15 MAF 3 2 3 3 69%
16 KS 4 4 4 3 94%
17 XAM 3 4 4 3 87%
18 IYM 4 4 3 3 87%
19 MKA 4 4 4 3 94%
20 DR 3 4 4 3 87%
Jumlah nilai total satu kelas 1746%
Page 94
79
Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
a. Salam pembuka √
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan media wayangkardus
a. Guru paham mengenai media wayang kardus √
b. Guru mampu menggunakan media wayang kardus √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Salam penutup √
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 95
80
Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
a. Salam pembuka √
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan media wayangkardus
a. Guru paham mengenai media wayang kardus √
b. Guru mampu menggunakan wayang kardus √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Salam penutup √
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 96
81
Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
a. Salam pembuka √
b. Mengkondisikan kelas √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan media wayangkardus
a. Guru paham mengenai media wayang kardus √
b. Guru mampu menggunakan media wayang kardus √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi √
c. Salam penutup √
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 97
82
Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa aktif dalam proses pembelajaran √
3. Siswa memiliki minat yang tinggi terhadap
kegiatan yang di berikan
√
4. Siswa dapat mengerjakan tugas √
5. Siswa mematuhi peraturan dalam setiap kegiatan √
6. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru
√
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 98
83
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa aktif dalam proses pembelajaran √
3. Siswa memiliki minat yang tinggi terhadap
kegiatan yang di berikan
√
4. Siswa dapat mengerjakan tugas √
5. Siswa mematuhi peraturan dalam setiap kegiatan √
6. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru
√
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 99
84
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa aktif dalam proses pembelajaran √
3. Siswa memiliki minat yang tinggi terhadap
kegiatan yang di berikan
√
4. Siswa dapat mengerjakan tugas √
5. Siswa mematuhi peraturan dalam setiap kegiatan √
6. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru
√
Keterangan :
1 : Cukup
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Page 103
88
DAFTAR NILAI SKK
Nama: Siti Maryam Fakultas /Progdi : FTIK/PIAUD
Nim : 11614051 Dosen Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI
NO. NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1. Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan
Pelatihan (STTP)
dalam Kelompok
Kerja Guru (KKG)
tahun 2013/2014
2 Juli 2014 Guru 6
2. SK Guru 2014
Pimpinan Cabang
Lembaga Pendidikan
Ma‟arif NU Kota
Salatiga
1 Juli 2014 Guru 6
3. LIBRARY USER
EDUCATION
(Pendidikan Pemakai)
Perpustakaan) oleh
UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga.
28 Agustus 2014 Peserta 2
4. Masa Ta‟aruf
(MASTA) 2014
“Membentuk Pribadi,
Kembangkan Diri,
Lahirkan Potensi”
26 September 2014 Peserta 2
5. Surat Tanda Tamat
Pendidikan Dan
Pelatihan (STTPL)
pendidikan dan latihan
Peragaan Manasik
Haji dan Umroh bagi
Kepala dan Guru
TK/RA/PAUD Se
Kota Salatiga tahun
2014
3-5 November
2014
Peserta 6
Page 104
89
6. Seminar dan Pelatihan
“To Be Creative
Teacher”
10 November 2014 Peserta 2
7. Sosialisasi Karya
Nyata dan Karya Tulis
Tingkat Kecamatan
Sidomukti Kota
Salatiga
15 November 2014 Peserta 3
8. Worksop Nasional
Kepala & Guru
PAUD/RA Salatiga
13 Desember 2014 Peserta 8
9. Pembinaan dan
Sosialisasi
Peningkatan Mutu
Pendidikan bagi
Kepala dan Guru RA
Kota Salatiga
20 Januari 2015 Peserta 3
10. Studi Banding Ke
Rumah Pintar ABK
Kota Salatiga Tentang
Proses Pembelajaran
Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK)
20 Mei 2015 Peserta 4
11. Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan
Pelatihan (STTP)
dalam Kelompok
Kerja Guru (KKG)
tahun 2014/2015
22 Juni 2015 Guru 6
12. SK Guru 2015
Pimpinan Cabang
Lembaga Pendidikan
Ma‟arif NU Kota
Salatiga
1 Juli 2014 Guru 6
13. Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan
(OPAK) IAIN
Salatiga.”Penguatan
Nilai-Nilai Islam
Indonesia Menuju
Negara yang Aman
dan Damai”
14 Agustus 2015 Peserta 3
Page 105
90
14. Seminar
Nasional”Hak Gender
Kaum Difabel Dalam
Perspektif Sosiologi
dan Hukum Islam
Himpunan Mahasiswa
Jurusan Ahwal Al-
Syakhsiyyah
24 Desember 2015 Peserta 8
15. Seminar
Nasional”Geliat
Masyarakat Urban”
25 Maret 2016 Peserta 8
16. Seminar Nasional
“Esensi Dakwah
Kontemporer”
21 Mei 2016 Peserta 8
17. Sarasehan
Regional”Mengikis
Radikalisme Agama
dan Pendidikan
dengan Akal Sehat
9 Juni 2016 Peserta 2
18. Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan
Pelatihan (STTP)
dalam Kelompok
Kerja Guru (KKG)
tahun 2015/2016
8 Agustus 2016 Guru 6
19. Seminar
Regional”Spiritual
dan Prophetic
Parenting di Era
Digital”
14 September 2016 Peserta 2
20. “Pelatihan
Penyusunan Desain
Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)” yang
diselenggarakan oleh
Jurusan PGRA
29 Oktober 2016 Peserta 2
21. Juara II Lomba Senam
Anak Soleh dalam
kegiatan Lomba Guru
IGRA Kota Salatiga
25 Februari 2017 Peserta 4
Page 106
91
22. Ramadhan In Campus
“Training Motivation
dan Buka Bersama
PIAUD
10 Juni 2017 Peserta 2
23. Seminar
“Perlindungan Guru
dalam Pembentukan
Karakter Siswa”
3 April 2018 Peserta 3
24. Kegitan Short Course
“Membumikan
Kaligrafi di Zaman
Now untuk
Mengembangkan
Keilmuan Bidang Seni
dan Agama Guru
PAUD”
25 April 2018 Peserta 2
Jumlah 104
Salatiga, 7 Juni 2018
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag
NIP. 19700510 199803 1 003
Page 107
92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Maryam
Tempat Tanggal Lahir : Batang, 15 Mei 1971
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Wisnu Rt 06/ Rw 01 Krajan Dukuh
No Hp : 085640386673
Riwayat Pendidikan
Tahun Sekolah
1985 SD Limas 1 KecamatanLimpung
1988 MTSN Nurul Huda
2011 Paket C PKBM HikmahAinul
2011 QoriSukapura
2014 IAIN Salatiga
Salatiga, 21 Mei 2018
Siti Maryam