Top Banner
PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING SAHAM PADA SAAT IPO DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2010-2016) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Citra Aulia Widyanti NIM: 1113082000079 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M
140

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

Mar 02, 2019

Download

Documents

trinhkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP

UNDERPRICING SAHAM PADA SAAT IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

(PERIODE 2010-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Citra Aulia Widyanti

NIM: 1113082000079

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

ii

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP

UNDERPRICING SAHAM PADA SAAT IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

(PERIODE 2010-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Citra Aulia Widyanti

NIM: 1113082000079

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CPMA

NIDN: 2009058601

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSHIF

Pada hari Senin, 11 September 2017 telah dilakukan Ujian Komprehenshif atas

nama mahasiswi :

1. Nama : Citra Aulia Widyanti

2. NIM : 1113082000079

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan

Terhadap Underpricing Saham pada saat IPO di

Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2016)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehenshif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 September 2017

1. Yusro Rahma, SE., M.Si ( )

NIP: 19800506 200801 2 016 Penguji I

2. Nur Wachidah Yulianti, SE.,MS.,Ak ( )

Penguji II

Page 4: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 20 November 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Citra Aulia Widyanti

2. NIM : 1113082000079

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap

Underpricing Saham pada saat IPO di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-

2016)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 November 2017

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

2. Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CPMA

NIDN. 2009058601

3. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc

NIDN. 2004068701

4. Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CPMA

NIDN: 2009058601

Page 5: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Citra Aulia Widyanti

Nomor Induk Mahasiswa : 1113082000079

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Page 6: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Citra Aulia Widyanti

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 04 September 1995

3. Alamat : Kp. Sindangkarsa jln. Gang Madrasah

Kelurahan Sukamaju Baru Rt 001 Rw 007

no. 05 Kecamatan Tapos Kota Depok, Jawa

Barat

4. Telepon : 081280346495

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. MI Nurul Falah Tahun 2001-2007

2. SMP Taruna Bhakti Tahun 2007-2010

3. MA Sahid Islamic Boarding School Tahun 2010-2013

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017

Page 7: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

vii

ABSTRACT

The Effect of Financial and Non Financial Variables on The Underpricing

Shares at IPO at Indonesia Stock Exchange

(Period 2010-2016)

This study aimed to determine the effect of financial and non financial

companies that do underpricing in Initial Public Offering. The variables used in

this study are Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), firm size and firm age.

This study was a quantitative research. The type of data used was secondary

data obtained from www.idx.co.id and company website. The population in this

study was company that conduct an IPO listed on the Indonesia Stock Exchange

in 2010-2016 outside the banking company. While the samples of this study were

determined by using purposive sampling method to obtain a total of 55 data that

could be processed.

The results of this study indicated that Return on Assets (ROA), Earning Per

Share (EPS), and firm size had significant effect on underpricing, while the other

independent variables such as Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio

(DER), and firm age had no significant effect on underpricing. The results showed

that the Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio

(DER), Earning Per Share (EPS), firm size and firm age simultaneously had a

significant effect on underpricing.

Keywords: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), firm size, firm age,

underpricing, Initial Public Offering (IPO).

Page 8: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

viii

ABSTRAK

Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Underpricing

Saham pada saat IPO di Bursa Efek Indonesia

(Periode 2010-2016)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keuangan dan non

keuangan terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan Initial Public

Offering. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on Assets

(ROA), Return on Equity (ROE),Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share

(EPS),ukuran perusahaan dan umur perusahaan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website

perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan IPO

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2016 di luar perusahaan

perbankan. Analisis data menggunakan metode regresi berganda dengan

menggunakan Eviews. Sedangkan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh total 55 perusahaan

yang dapat diolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA), Earning per

Share (EPS), dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

underpricing, sedangkan variabel independen lainnya seperti Return on Equity

(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan umur perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan dan umur perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap underpricing.

Kata Kunci: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan, umur

perusahaan, underpring, Initial Public Offering (IPO).

Page 9: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Saham

pada saat IPO di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2016)”. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammaad SAW, Sang Teladan

yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis

haturkan atas anugerah berupa kelancaran dan kemudahan dari Allah SWT yang

diberikan kepada penulis. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Cecep Sumitra SH dan Hj. Rosidah S.P yang telah

memberikan motivasi dan dukungan baik moril maupun materil dan do’a

terbaiknya yang tiada henti untuk kesuksesan penulis.

2. Om dan tante, bapak Dr.Abdul Rozak, M.Si dan ibu Siti Jubaedah S.Ag yang

sangat membantu memberikan arahan, motivasi dan dukungan kepada penulis.

3. Kakak dan adikku Putri dan Hani yang telah menyemangati dan memberikan

motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syari fHidayatullah Jakarta.

5. Bapak Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CPMA selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian,

membimbing, dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasihatas

semua saran yang telah Bapak berikan selama proses penulisan skripsi sampai

terlaksananya sidang skripsi.

Page 10: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

x

6. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.

8. Seluruh staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Sahabat terkasih penulis Dicky Hermawan yang selalu ada untuk membantu dan

memberikan support dari awal sampai akhir dalam penulisan skripsi ini.

10. Sahabat terkasih semasa kuliah penulis dari awal hingga sekarang Chikita

Chairunissa, Vivi Fatia Utami, Fitri Yani, dan Nurul. Terimakasih sudah menjadi

sahabat seperjuangan yang sangat baik dalam mendengarkan keluh-kesah penulis

di masa kuliah.

11. Sahabat seperjuangan skripsi penulis Anis, Sita, Muthia, Edwina, Kartika.

Terimakasih selalu memberikan semangat dan saran dalam menyelesaikan skrisi

ini.

12. Teman-teman jurusan Akuntansi Angkatan 2013 khususnya Akuntansi B.

13. Teman-teman KKN DANDELION Subhan, Nisa, Alfi, Arme, Bayu, Topik, Yusi,

Ferdi, Anis, dan Alif Terimakasih atas kenangan indahnya selama KKN dan telah

mengajarkan penulis bagaimana arti berjuang.

14. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 14 Agustus 2017

(Citra Aulia Widyanti)

Page 11: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ II

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSHIF .............................. III

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ V

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... VI

ABSTRACT ......................................................................................................... VII

ABSTRAK ........................................................................................................ VIII

KATA PENGANTAR ......................................................................................... IX

DAFTAR ISI ........................................................................................................ XI

DAFTAR TABEL ............................................................................................ XIV

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... XV

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... XVI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian….............................................................14

1. Tujuan Penelitian................................................................................. 14

2. Manfaat Penelitian............................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 16

A. Landasan Teori…...................................................................................16

1. Asymmetric Information Theory ...................................................... 16

2. Signaling Theory ............................................................................. 17

B. Tinjauan Literatur…...............................................................................17

1. Pasar Modal ..................................................................................... 17

2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) ...................... 20

3. Underpricing ................................................................................... 25

4. Return on Assets (ROA) .................................................................. 28

5. Return on Equity (ROE) .................................................................. 29

6. Debt to Equity Ratio (DER) ............................................................ 30

Page 12: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xii

7. Earning Per Share (EPS) ................................................................ 31

8. Ukuran Perusahaan .......................................................................... 32

9. Umur Perusahaan ............................................................................. 33

C. Peneliti Terdahulu....…..........................................................................35

D. Kerangka Penelitian…...........................................................................43

E. Keterkaitan Antara Variabel dan Permusan Hipotesis….......................44

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian…..................................................................52

B. Metode Penentuan Sampel….................................................................53

C. Metode Pengumpulan Data…................................................................54

D. Metode Analisis Data….........................................................................54

1. Analisis statistik Deskriptif ............................................................. 55

2. Pemilihan Model Data Panel ........................................................... 56

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 58

4. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 61

5. Uji Hipotesis .................................................................................... 62

E. Definisi dan Opersional antar Variabel..................................................65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 71

A. Gambara Umum Objek Penelitian….....................................................71

B. Analisis Deskriptif….............................................................................74

C. Pemilihan Model Data Panel….............................................................77

D. Uji Asumsi Klasik…..............................................................................79

E. Analisis Regresi Linear Berganda….....................................................83

F. Uji Hipotesis..........................................................................................84

1. Uji Signifikansi Simultan (Ujit F) ................................................... 84

2. Uji Signifikan Parsial (Uji T) .......................................................... 86

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .............................................. 90

G. Interprestasi dan Hasil Penelitian …......................................................91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 99

Page 13: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xiii

A. Kesimpulan............................................................................................99

B. Saran….................................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 106

Page 14: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ......................................................................... 35

Tabel 3.1: Statistik Durbin-Watson ................................................................... 60

Tabel 3.2: Operasional Varibel Penelitian ......................................................... 70

Tabel 4.1: Kriteria Penentuan Sampel ............................................................... 72

Tabel 4.2: Sampel Data Penelitian ..................................................................... 73

Tabel 4.3: Statistik Deskriptif Variabel Peneltian .............................................. 75

Tabel 4.4: Hasil uji Chow .................................................................................. 77

Tabel 4.5: Hasil Uji Hausman ............................................................................ 78

Tabel 4.6: Uji Multikolinearitas ......................................................................... 81

Tabel 4.7: Uji Autokorelasi ................................................................................ 82

Tabel 4.8: Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 83

Tabel 4.9: Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 83

Tabel 4.10: Uji F (Simultan) .............................................................................. 85

Tabel 4.11: Uji T Parsial .................................................................................... 86

Tabel 4.12: Koefisien Determinasi .................................................................... 90

Page 15: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Persentase Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Indonesia

Tahun 2010-2016 .............................................................................. 5

Gambar 2.1: Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 43

Gambar 4.1: Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera ........................................ 80

Page 16: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Tingkat Underpricing Perusahaan Sampel .................................. 107

Lampiran 2: Return on Assets (ROA) Perusahaan pada Sampel Penelitian .... 109

Lampiran 3: Return on Equity (ROE) Perusahaan pada Sampel Penelitian .... 111

Lampiran 4: Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan pada Sampel Penelitian 113

Lampiran 5: Earning per Share (EPS) Perusahaan pada Sampel Penelitian ... 115

Lampiran 6: Ukuran Perusahaan pada Sampel Penelitian ............................... 117

Lampiran 7: Umur Perusahaan pada Sampel Penelitian .................................. 119

Lampiran 8: Hasil Data yang Telah Diolah Menggunakan Eviews 9 .............. 121

Page 17: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era Globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

meningkat. Banyak perusahaan yang membutuhkan dana besar untuk

pengembangan usahanya. Berbagai perusahaan giat melakukan ekspansi

dengan memperluas usahanya untuk memasuki lingkup global sejalan dengan

perkembangan ekonomi dunia yang semakin meningkat. Tujuannya agar tetap

bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang tinggi, serta menjaga

kelangsungan hidup perusahaannya (going concern). Kegiatan untuk

memenuhi ekspansinya tersebut, tidak lepas dari unsur modal yang

dibutuhkan perusahaan dalam rangka mendanai kegiatan operasionalnya.

Kebutuhan dana suatu perusahaan akan semakin tinggi apabila diikuti dengan

pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi pula. Hal ini menjadi suatu

tuntutan bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana baru.

Dalam beberapa waktu terakhir pasar modal di Indonesia mengalami

peningkatan sehingga semakin banyak saham-saham perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan semakin banyaknya saham

di pasar modal maka investor dapat memilih saham apa yang akan dibelinya,

hal ini tentunya memerlukan strategi tertentu untuk membeli saham yang

kiranya akan menguntungkan dan saham-saham yang dijual pada pasar

perdana dapat menjadi pilihan untuk berinvestasi (Handayani, 2008). Dalam

Page 18: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

2

memenuhi kebutuhan dananya, seringkali perusahaan menggunakan dana

yang berasal dari dalam perusahaan. Namun, manajemen merasa bahwa dana

yang digunakan di dalam perusahaan tersebut masih kurang. Perusahaan

dituntut untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalahnya. Dana yang

didapatkan perusahaan diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan.

Pendanaan dari dalam umumnya didapat dari laba yang ditahan perusahaan,

sedangkan pendanaan dari luar pada umumnya berasal dari kreditur dan

investor. Modal tersebut berupa hutang serta penanaman modal. Usaha yang

dilakukan oleh manajemen untuk memperoleh dana besar salah satunya

adalah mencari sumber dana dari luar perusahaan. Sumber pendanaan dari

luar dapat diperoleh dengan melakukan penawaran kepada masyarakat luas,

dengan cara menerbitkan saham di pasar modal.

Proses melakukan penawaran saham perdana di pasar modal dikenal

dengan istilah go public. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut

berubah dari perusahaan pribadi (private) menjadi perusahaan go public.

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam proses go public yaitu dengan

melakukan penawaran umum penjualan saham di pasar perdana (Primary

Market) yang disebut dengan Initial Public Offering (IPO). IPO adalah

sebuah proses yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari

publik dimana dana tersebut digunakan untuk mendanai ekspansi perusahaan

dan harus memenuhi undang-undang tentang penawaran saham ke publik

dimana undang-undang yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-undang No.8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kemudian langkah kedua saham dapat

Page 19: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

3

diperjual belikan di bursa efek atau disebut pasar sekunder (Secondary

Market). Pasar sekunder adalah pasar di mana efek dan aset keuangan lainnya

diperdagangkan di antara investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.

(Brigham dan Houston, 2004).

Penetapan harga saham yang ditawarkan perusahaan di pasar perdana

ditentukan oleh kesepakatan antara perusahaan penerbit (emiten) dengan

penjamin emisi (underwriter), sedangkan harga saham sekunder ditentukan

atas mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dalam menentukan harga

penawaran saham perdana tidaklah mudah karena tidak ada harga sebelumnya

yang dapat diobservasi dalam menetapkan harga penawaran saham. Oleh

karena itu, emiten dapat bekerjasama dengan underwriter untuk membantu

segala keperluan penerbitan saham termasuk dalam menetapkan harga saham

perdana. Underwriter sebagai pihak yang paling banyak keterlibatannya

dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Penentuan harga

saham perdana biasanya menjadi salah satu masalah antara emiten dengan

underwriter. Satu sisi emiten menginginkan perolehan dana maksimal dari

harga saham yang dijual. Sisi lainnya, underwriter menginginkan harga

saham perdana tidak terlalu tinggi. Underwriter menganggap agar resiko

yang ditanggungnya tidak terlalu besar terhadap saham yang tidak terjual di

pasar perdana.

Harga saham yang diperdagangkan pada saat IPO cenderung seringkali

mengalami perbedaan. Jika harga saham pada saat IPO lebih tinggi dibanding

dengan harga penutupan hari pertama di pasar sekunder, maka hal tersebut

Page 20: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

4

akan mengalami overpricing. Sedangkan harga saham pada saat IPO

lebih rendah dibanding dengan harga penutupan hari pertama di pasar

sekunder, maka hal tersebut akan mengalami underpricing (Hasanah dan

Akbar, 2014). Kondisi underpricing merugikan untuk perusahaan yang

melakukan go public, karena dana yang diperoleh dari publik tidak maksimal.

Sebaliknya jika terjadi overpricing, maka investor akan merugi, karena

mereka tidak menerima initial return (Retnowati, 2013).

Underpricing adalah fenomena yang umum dan sering terjadi di pasar

modal maupun saat emiten melakukan IPO (Yolana dan Martani, 2005).

Underpricing adalah adanya selisih positif antara harga saham di pasar

sekunder dengan harga saham di pasar perdana atau saat IPO. Selisih harga

inilah yang dikenal sebagai Initial Return (IR) atau positif return bagi

investor. Fenomena underpricing memberikan dampak yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan karena tidak dapat memperoleh dana yang

maksimal. Namun fenomena underpricing tersebut memberikan dampak yang

menguntungkan bagi investor. Investor akan memperoleh keuntungan dari

terjadinya underpricing tersebut berupa initial return. Initial Return (IR)

merupakan keuntungan yang diperoleh investor karena adanya perbedaan

harga saham di pasar primer dan pasar sekunder.

Fenomena underpricing pernah terjadi di beberapa negara seperti

Australia, Malaysia, Jerman, UK, USA dan Taiwan (Ritter,1998). Contoh

kasus fenomena underpricing ini berdasarkan hasil riset Jay Ritter, seorang

Profesor Finance di Universitas Florida, menunjukkan dari 7.921 kasus IPO

Page 21: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

5

di AS dalam kurun waktu 1975 hingga 2007 ditemukan rata-rata harga

sahamnya naik 17,2 persen di hari pertama masuk bursa. Selain itu, kasus

dalam penentuan harga IPO yang terlalu rendah terjadi pada Desember 1999

ketika saham VA Linux dijual pada harga IPO 30 USD per lembar dan

ditutup di pasar sekunder pada hari pertama perdagangan pada harga IPO

239,5 USD yang merefleksikan imbal hasil sebesar 698 persen dalam satu

hari (Bodie et al.,2014). Dalam proses IPO, salah satu tahapan yang paling

sulit adalah penetapan harga saham perdana yang sesuai dengan harga

pasarnya, oleh karena itu penetapan harga saham perdana seringkali lebih

rendah dari harga pasarnya dengan kata lain terjadi underpricing. Peristiwa

undepricing juga terjadi di Indonesia yang rata-rata perusahaan mengalami

undepricing pada saat IPO.

Gambar 1.1

Presentase Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Indonesia Tahun

2010-2016

sumber: Data diolah, 2017

72.73%

60.00%

71.43%76.67%

69.57%

81.25%

92.86%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pre

sen

tase

Tahun

Page 22: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

6

Dapat dilihat pada gambar 1.1 pergerakan presentase perusahaan

yang melaksanakan IPO di BEI periode 2010-2016 mengalami peristiwa

underpricing.

Berdasarkan grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa hampir seluruh

perusahaan yang melakukan IPO dari tahun 2010 sampai 2016 mengalami

underpricing. Pada tahun 2010 sebesar 72,73% perusahaan mengalami

underpricing dimana pada tahun tersebut terdapat 23 perusahaan yang

melakukan IPO, pada tahun 2011 sebesar 60,00% perusahaan mengalami

underpricing dengan jumlah perusahaan yang melakukan IPO sebanyak 25

perusahaan, pada tahun 2012 sebesar 71,43% perusahaan mengalami

underpricing dimana pada tahun tersebut terdapat 21 perusahaan yang

melakukan IPO, pada tahun 2013 sebesar 76,67% perusahaan mengalami

underpricing dengan jumlah perusahaan yang melakukan IPO sebanyak 30

perusahaan, pada tahun 2014 sebesar 69,57% perusahaan mengalami

underpricing dari 23 perusahaan yang melakukan IPO, pada tahun 2015

sebesar 81,25% perusahaan mengalami underpricing dari jumlah

perusahaanyang melakukan IPO sebanyak 16 perusahaan dan pada tahun

2016 sebesar 92,86% perusahaan mengalami underpricing dari 14

perusahaan yang melakukan IPO pada tahun tersebut.

Jika penentunan harga saat IPO lebih rendah dibandingkan dengan

harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama maka akan terjadi

underpricing (Suyatmin dan Sudjadi, 2006). Underpricing terjadi karena

kondisi ex-ante certainly mengenai harga yang ditawarkan saat IPO serta

Page 23: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

7

adanya asimetri informasi (Beauty dan Ritter 1986) dan Rock (1986)

dalam Amelia dan Saftiana (2007) juga beragumentasi bahwa

underpricing di perusahaan IPO diperlakukan untuk mengkompensasi

investor yang tidak mempunyai informasi (uninformed investor) dengan

pihak yang lebih banyak mempunyai informasi.

Profitabilitas perusahaan memberikan informasi kepada para

pemegang saham atau disebut sebagai investor mengenai bagaimana

perusahaan dalam memperoleh laba. Pengukuran tingkat profitabilitas

perusahaan yang sering digunakan adalah Return on Equity (ROE) dan

Retun on Assets (ROA). ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas

untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham

biasa. Sedangkan ROA adalah rasio laba bersih terhadap total aset

(Brigham dan Houston, 2004). Informasi ini penting bagi investor untuk

digunakan sebagai pertimbangan berinvestasi. ROE dan ROA yang tinggi

memberikan sinyal positif kepada investor yang menggambarkan bahwa

investasi akan menguntungkan dan dianggap berisiko rendah.

Faktor dari keuangan yang mempengaruhi underpricing salah

satunya yaitu Return on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Hasil

penelitian ini yang dilakukan oleh Ningrum (2015), Pahlevi (2014) , dan

Yasa (2008) yang telah membuktikan bahwa profitabitabilitas yang di ukur

dengan Return on Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap

underpricing. Penelitian ini bertentangan dengan Kristiantari (2013),

Retnowati (2013) ,Rust (2015), dan Retnowati (2013) bahwa profitabilitas

Page 24: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

8

ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing. Menurut

Kasmir (2014) menyatakan bahwa ROE merupakan rasio untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak dan modal sendiri. Rasio ini menunjukan

efisiensi modal sendiri, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik.

Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula

sebaliknya. ROE mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan

sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas ekuitas

(Fahmi, 2015). Menurut penelitian yang dilakukan Rust (2015), Hapsari

dan Mahfud (2012) menunjukan bahwa ROE pengaruh negatif terhadap

tingkat underpricing. Sedangkan penelitian ini bertentangan dengan

Martani, dkk (2012) menyatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap underpricing.

Faktor keuangan yang lain yang mempengaruhi tingkat underpricing

yaitu Debt to Equity Ratio (DER) rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas, rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan (Kasmir,

2014). Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013), Kristiantari

(2013), menunjukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap

underpricing. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2015),

Kartika dan Putra (2017), Pahlevi (2014), Gatot, dkk. (2013) , Rust (2015)

menunjukan DER berpengaruh positif terhadap underpricing.

Faktor keuangan selanjutnya yang mempengaruhi tingkat

underpricing yaitu Earning Per Shares (EPS) yang merupakan informasi

Page 25: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

9

mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan,

membantu investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan arus kas yang baik dimasa mendatang. Menurut Fahmi

(2015) EPS adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada

pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. EPS ini pernah

diteliti oleh Hapsari dan Mahfud (2012) bahwa EPS tidak berpengaruh

terhadap tingkat underpricing. Bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Retnowati (2013) menunjukan bahwa EPS berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap underpricing.

Faktor non keuangan yang dianggap mempengaruhi tingkat

underpricing adalah umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Menurut

Nurhidayati dan Indriantoro (1998) dalam Hapsari dan Mahfud (2012),

tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada umumnya rendah

karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi

pasar. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa tingkat resiko investasi pada

perusahaan yang berskala besar lebih rendah daripada perusahaan yang

berskala kecil. Umur perusahaan dapat menjadi bukti bahwa perusahaan

mampu bersaing dan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan

hidup. Semakin panjang umur perusahaan semakin banyak informasi yang

diserap masyarakat (Suyatmin dan Sujadi, 2006). Sedangkan ukuran

perusahaan ini dapat dilihat dari besarya total aset yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Hasil penelitian ini yang dilakukan oleh Martani, dkk (2012),

Page 26: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

10

Kristiantari (2013), Kartika dan Putra (2017), Retnowati (2013), Islam et

al., (2010), Hapsari dan Mahfud (2012) menunjukan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap underpricing.

Pahlevi (2014) dan Islam et al., (2010) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

underpricing. Penelitian ini bertentangan dengan Retnowati (2013),

Martani, dkk (2012), Kristiantari (2013) yang menunjukkan bahwa umur

perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing.

Beberapa hasil penelitian terdahulu masih terdapat ketidak

konsistenan atas faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing sehingga

perlu diuji ulang dengan sampel dan periode yang berbeda. Pengujian

ulang ditujukan untuk meyakini bahwa faktor-faktor tersebut benar-benar

berpengaruh terhadap underpricing perusahaan dimana dapat pula

digunakan sebagai indikator dan informasi bagi investor dalam

pengambilan keputusan investasi saham.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu

sebelumnya, maka penelitian ini akan mencoba untuk membahas pengaruh

variabel keuangan dan non keuangan terhadap underpricing saham pada

saat IPO di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016.

Penelitian ini merupakan pengembangan atas penelitian yang

dilakukan oleh Retnowati (2013), Kartika dan Putra (2017). Penelitian ini

memiliki perbedaan dengan peneliti terdahulu, yaitu:

Page 27: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

11

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013) adalah

penyebeb underpricing pada penawaran saham perdana di Indonesia

yang di proksikan dengan DER, ROA, EPS, Umur Perusahaan, Ukuran

Perusahaan dan Presentasi Penawaran Perusahaan. Penelitian Kartika

dan Putra (2017) meneliti tentang faktor-faktor yang underpricing

Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia yang di proksikan

reputasi penjamin emisi, reputasi KAP, ukuran perusahaan, financial

leverage, persentase saham pemilik lama dan tujuan penggunaan dana

terhadap tingkat underpricing. Sedangkan penelitian ini adalah

pengaruh variabel keuangan dan non keuangan terhadap underpricing

saham pada saat IPO di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan

proksi ROA, ROE, EPS, DER, ukuran perusahaan, dan umur

perusahaan.

2. Populasi dan Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian Retnowati (2013) adalah perusahaan

yang melakukan IPO yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak 55

perusahaan. Populasi dalam penelitian Kartika dan Putra (2017) adalah

perusahaan yang melakukan IPO yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak

69 perusahaan. Sedangkan penelitian ini meneliti sebanyak 55

perusahaan.

3. Periode penelitian

Page 28: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

12

Perbedaan selanjutnya dengan peneliti terdahulu yaitu periode

penelitian. Penelitian Retnowati (2013) menggunakan periode 2008-

2011. Penelitian Kartika dan Putra (2017) menggunakan periode 2010-

2014. Sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2010-2016.

Pemilihan tahun pengamatan pada penelitian ini dari tahun 2010-2016,

karena di tahun tersebut pasar modal di indonesia sedang pesat semenjak

krisis ekonomi di tahun 2008 dan banyak perusahaan-perusahaan

melakukan ekspansi. Berbagai perusahaan giat melakukan ekspansi

dengan memperluas usahanya untuk memasuki lingkup global sejalan

dengan perkembangan ekonomi dunia yang semakin meningkat.

Tujuannya agar tetap bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang

tinggi, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaannya (going

concern). Selain itu sampai dengan 2016 karena merupakan data terbaru

yang dapat lebih mencerminkan keadaan perusahaan yang go public.

Sehingga diharapkan akan memberikan manfaat bagi stakeholders,

analisis pasar modal, masyarakat dan pemakai laporan keuangan lainnya

dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Variabel Keuangan dan Non

Keuangan Terhadap Underpricing Saham pada saat IPO di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2016”.

Page 29: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

13

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat disusun

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan IPO ?

2. Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan IPO?

3. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan

IPO ?

4. Apakah Earning per Share (EPS) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan IPO ?

5. Apakah ukuran perusahaan dapat berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan IPO ?

6. Apakah umur perusahaan dapat berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Underpricing pada saat perusahaan yang melakukan IPO ?

7. Apakah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to

Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan, dan

umur perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Underpricing

pada saat perusahaan yang melakukan IPO ?

Page 30: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis Return on Assets (ROA)

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada

saat perusahaan yang melakukan IPO.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis Return on Equity (ROE)

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada

saat perusahaan yang melakukan IPO.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada

saat perusahaan yang melakukan IPO.

d. Untuk mengetahui dan menganalisis Earning per Share (EPS)

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada

saat perusahaan yang melakukan IPO.

e. Untuk mengetahui dan menganalisis ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada

saat perusahaan yang melakukan IPO.

f. Untuk mengetahui dan menganalisis umur perusahaan berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Underpricing pada saat

perusahaan yang melakukan IPO.

g. Untuk mengetahui dan menganalisis Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per

Share (EPS), ukuran perusahaan, dan umur perusahaan

Page 31: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

15

berpengaruh secara simultan terhadap Underpricing pada saat

perusahaan yang melakukan IPO.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa,

perusahaan, dan fakultas/universitas berupa :

a. Bagi mahasiswa

1) Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh atau ditekuni di

bangku kuliah ke dalam praktek analasis perusahaan khususnya

pada bidang manajemen keuangan.

2) Sebagai masukan ilmu dan pengembangan ilmu dibidang pasar

modal.

b. Bagi perusahaan

Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dapat

memaksimalkan pendanaan dan meminimalkan risiko terjadinya

underpricing pada saat IPO.

c. Bagi Fakultas/Universitas

Hasil penelitan ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan ilmiah di

perpustakaan dan juga dapat dipakai sebagai bahan referansi bagi

mahasiswa yang meneliti masalah yang sejenis.

Page 32: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Asymmetric Information Theory

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai

pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi

perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan

melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.

Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai

pihak, termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling

berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya adalah para

pengguna eksternal (diluar manajemen). Laporan keuangan tersebut

penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok

ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali,

2002). Para pengguna internal (para manajemen) memiliki kontak

langsung dengan entitas atau perusahannya dan mengetahui

peristiwaperistiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat

ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para

pengguna eksternal.

Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut

sebagai asimetri informasi (information asymmetry). Yaitu suatu kondisi

Page 33: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

17

di mana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak

manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak

pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna

informasi (user).

2. Signaling Theory

Teori sinyal (signaling theory) berkaitan dengan konsep asimetri

informasi (asymmetric information). Menurut Ferrer (2016), asimetri

informasi terjadi karena perusahaan sering kali mengetahui informasi yang

tidak diketahui oleh investor. Informasi yang dikirimkan perusahaan

kepada publik akan dievaluasi dan direspon oleh pasar. Oleh karena itu,

sinyal harus menginformasikan kabar baik (good news) agar investor dapat

menerima dan merespon positif sehingga mampu memberi dampak pada

peningkatan harga saham. Sebaliknya, apabila perusahaan mengirimkan

sinyal berupa kabar yang buruk (bad news) maka akan berdampak pada

penurunan harga saham. Menurut Rahmawati (2007), penggunaan sinyal

positif secara efektif dapat mengurangi tingkat ketidakpastian yang

dihadapi investor, sehingga investor dapat membedakan kualitas

perusahaan yang baik dan buruk.

B. Tinjauan Literatur

1. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Menurut UU No. 8 Tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

Page 34: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

18

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan

Malinda,2011). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk

meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham

atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2009). Pada dasarnya pasar

modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang biasa diperjual belikan, baik dalam

bentuk utang ataupun modal sendiri (Darmadji, 2001). Semua yang

termasuk surat berharga dapat disebut sebagai efek. Efek dapat berupa

surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,

tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak

berjangka atas efek, dan sebagainya. Terdapat dua jenis pasar yang

terdapat di pasar modal.

1) Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah jenis pasar pada pasar modal dimana saham

dan sekuritas lainnya dijual pertama kali pada masyarakat

(penawaran umum) sebelum saham dan sekuritas tersebut

dicatatkan di bursa. Kegiatan ini disebut penawaran umum perdana

(Initial Public Offering). Harga saham di pasar perdana ditentukan

oleh emiten dan penjamin emisi (underwriter) berdasarkan faktor-

faktor fundamental dan faktor lain yang perlu diidentifikasi.

Underwriter selain menentukan harga saham bersama emiten, juga

melakukan proses penjualannya.

Page 35: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

19

2) Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder adalah pasar modal dimana saham dan sekuritas

lainnya diperjual belikan kepada umum setelah masa penjualan di

pasar perdana. Harga saham di pasar ini ditentukan oleh

permintaaan dan penawaran yang dipengaruhi berbagai faktor

internal seperti Earning per Share (EPS) atau kebijakan deviden

dan faktor eksternal seperti kebijakan moneter dan inflasi.

b. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam

perekonomian suatu Negara karena memiliki 4 fungsi, yaitu:

1) Fungsi Saving

Pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin

menghindari penurunan mata uang karena inflasi.

2) Fungsi Kekayaan

Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan

berinvestasi dalam berbagai instrument pasar modal yang tidak

akan mengalami penyusutan niali sebagaimana yang terjadi pada

investasi nyata, misalnya rumah atau perhiasan.

3) Fungsi Likuiditas

Insturmen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan

sehingga memudahkan masyarakat untuk memperoleh kembali

dananya dibandingkan rumah dan tanah.

Page 36: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

20

4) Funsgi Pinjaman

Pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi pemerintah maupun

perusahaan dalam membiayai kegiatannya.

2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering)

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat melakukan penerbitan

surat berharga seperti saham (stock), obligasi (bond), dan sekuritas

lainnya. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana

ke publik (Initial Public Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga

baru jika perusahaan sudah go public. Initial Public Offering (IPO)

merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran

umum penjualan saham perdana. Setelah saham dijual di pasar perdana

kemudian saham tersebut didaftarkan di pasar sekunder (listing). Dengan

mendaftarkan saham tersebut di bursa, saham tersebut mulai dapat

diperdagangkan di bursa efek bersama dengan efek yang lain.

Dalam proses IPO calon emiten harus melewati empat tahapan yaitu:

a. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum mengajukan

pernyataan pendaftaran ke BAPEPAM. Dalam tahapan ini, Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan langkah awal untuk

mendapat persetujuan pemegang saham mengenai rencana go public.

Anggaran dasar perseroan juga harus diubah sesuai dengan anggaran

dasar perusahaan publik. Kegiatan lain dalam tahapan ini antara lain:

Page 37: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

21

penunjukan penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) serta

lembaga dan profesi pasar modal yang dibutuhkan seperti akuntan

publik, konsultan hukum, penilai, notaris dan lainnya. Kegiatan

terakhir dalam tahap ini adalah perusahaan mengadakan perjanjian

pendahuluan dengan bursa efek untuk mencatatkan saham perseroan

guna diperdagangkan di pasar sekunder dan perjanjian pendahuluan

dengan underwriter.

b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa

dokumen yang terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke

BAPEPAM-LK. Selain pengajuan pernyataan pendaftaran tersebut

dilakukan dan masa pendaftaran belum efektif, langkah-langkah lain

yang dapat dilakukan perusahaan yaitu pertama, due diligence

meeting yang merupakan pertemuan dengan calon emiten dengan

underwriter. Kedua, public expose dan roadshow dimana dilakukan

tindakan pemasaran kepada pemodal untuk mempresentasikan

kinerja, prospek dan risiko perusahaan. Selain itu, emiten dapat

menyebar info memo dan prospektus awal.

c. Tahap Penjualan Saham

Setelah pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK,

langkah selanjutnya adalah menerbitkan prospektus ringkas di 2

(dua) media cetak yang berbahasa Indonesia. Dalam proses

penawaran umum, aktivitas yang dilakukan adalah penyebaran

Page 38: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

22

prospektus lengkap final, penyebaran Formulir Pemesanan

Pembelian Saham (FPPS), menerima pembayaran, melakukan

penjatahan, refund dan akhirnya penyerahan surat kolektif saham

bagi yang mendapatkan jatah. Semua itu diatur oleh underwriter,

yang juga menunjuk manajer penjatahan dan pihak independen

(akuntan publik) untuk mengaudit proses penjatahan. Dalam konteks

penjualan saham melalui mekanisme initial public offering ini

disebut dengan penjualan saham di pasar perdana atau bisa juga

disebut dengan pasar perdana. Penjualan saham dalam pasar perdana

mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang

akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen

penjual.

d. Tahap Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah

menjadi emiten itu akan langsung mencatatkan sahamnya maka yang

perlu diperhatikan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO

tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di Bursa

Efek Indonesia. Jika memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan

papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu.

Papan pencatatan Bursa Efek di Indonesia terdiri dari dua papan

yaitu papan utama dan papan pengembangan.

Menurut Widjaja dan Risnamanitis (2009), keuntungan

perusahaan melakukan penawaran umum perdana antara lain:

Page 39: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

23

a. Emiten yang melakukan penawaran umum saham (go public)

akan memperoleh dana yang relatif besar dan diterima

sekaligus. Hal ini lebih baik dibandingkan emiten harus

menggunakan fasilitas kredit dari bank karena emiten akan

dibebankan dengan tingkat bunga yang cukup besar.

b. Meningkatkan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan

pemegang saham utama dan pemegang saham minoritas.

c. Meningkatkan nilai pasar dari perusahaan karena umumnya

perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik

likuiditasnya akan lebih meningkat bila dibandingkan dengan

perusahaan yang masih tertutup.

d. Penawaran umum saham dapat meningkatkan prestise dan

publisitas perusahaan. Hal ini sangat jelas menguntungkan

bagi emiten karena tidak perlu membuang biaya untuk

membayar jasa advertising yang lumayan mahal.

e. Biaya penawaran umum saham relatif murah dengan proses

yang relatif cepat.

f. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan, sehingga tidak

ada pihak, baik emiten, pemegang saham utama ataupun

investor publik yang akan dirugikan.

g. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam

manajemen emiten.

h. Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat

Page 40: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

24

memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalime.

i. Dengan adanya penawaran umum saham, perusahaan

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta

memiliki saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi

kesenjangan sosial.

j. Selain memberikan kesempatan kepada masyarakat umum,

karyawan dari perusahaan tersebut juga dapat memiliki saham

perusahaan.

Disamping manfaat, go public juga terdapat berbagai

konsekuensi. Berbagai konsekuensi go public tersebut antara lain

(Hadi,2013):

a. Berbagi kepemilikan. Perusahaan go public yang menjual

saham di pasar bursa berarti telah merelakan sebagian dari

sahamnya yang semula anya dimiliki oleh pendiri kini

sebagian dimiliki oleh publik.

b. Mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku. Para

pemegang saham, pendiri dan manajemen perusahaan tidak

perlu khawatir dengan pemenuhan peraturan tersebut, karena

cukup banyak pihak profesional yang dapat dimanfaatkan

jasanya untuk membantu.

c. Biaya laporan yang meningkat. Konsekuensi logis yang harus

ditanggung perusahaan yang go public, yaitu tambahan biaya

dalam rangka keterbukaan laporan perusahaan.

Page 41: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

25

d. Ketakutan untuk diambil alih. Sebagaimana peraturan

perundang- undangan yang berlaku bahwa yang dijual ke

publik hanya sebagian dari saham yang dikeluarkan

perusahaan, untuk itu pemegang saham pendiri tetap memiliki

potensi untuk mengendalikan perusahaan.

e. Proses go public mengorbankan tenaga dan pengorbanan

waktu. Perusahaan yang berkehendak melakukan menjual

saham ke publik lewat go public harus menanggung

konsekuensi biaya profesi dan lembaga penunjang pasar

modal untuk membantu proses go public.

3. Underpricing

Istilah underpricing digunakan untuk menggambarkan perbedaan

harga antara harga penawaran saham di pasar primer dan harga saham

di pasar sekunder pada hari pertama (Beatty, 1989). underpricing

merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam IPO. Ada

kecenderungan bahwa harga penawaran di pasar perdana selalu lebih

rendah dibandingkan dengan harga penutupan pada hari pertama

diperdagangkan di pasar sekunder. Sedangkan overpricing yang

disebut juga underpricing negatif, merupakan kondisi dimana

harga penawaran perdana lebih tinggi daripada harga penutupan hari

pertama di pasar sekunder.

Suatu penjelasan mengenai fenomena underpricing adalah

adanya asimetri informasi. De Lorenzo dan Fabrizio (2001)

Page 42: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

26

menyatakan hampir semua penelitian terdahulu menjelaskan terjadinya

underpricing sebagai akibat dari adanya asimetri dalam distribusi

informasi antara pelaku IPO yaitu perusahaan, underwriter, dan

investor. Bagi perusahaan (emiten), underpricing dapat merugikan

emiten karena dana yang dikumpulkan tidak maksimal. Namun,

underpricing dapat dijadikan strategi pemasaran untuk meningkatkan

minat investor berinvestasi dalam saham IPO dengan memberikan

initial return yang tinggi. Kim dan Shin (2001) menyatakan bahwa

kemungkinan terjadinya underpricing disebabkan karena kesengajaan

underwriter untuk menetapkan harga penawaran jauh dibawah harga

pasar untuk meminimalkan kerugian yang harus ditanggung atas saham

yang tidak terjual.

Menurut Beatty (1989) asimetri informasi dapat terjadi antara

perusahaan emiten dengan underwriter (Model Baron) atau antara

informed investor dengan uninformed investor (Model Rock). Pada

model Baron (1982) penjamin emisi (underwriter) dianggap memiliki

informasi tentang pasar yang lebih lengkap daripada emiten, sedangkan

terhadap calon investor penjamin emisi memiliki informasi yang lebih

lengkap tentang kondisi emiten. Semakin besar asimetri informasi yang

terjadi maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh investor, dan

semakin tinggi initial return yang di harapkan dari harga saham.

Model Rock (1986) menyatakan bahwa asimetri informasi terjadi

pada kelompok informed investor dengan uninformed investor.

Page 43: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

27

Informed investor yang memiliki informasi lebih banyak mengenai

perusahaan emiten akan membeli saham-saham IPO jika harga pasar

yang diharapkan melebihi harga perdana. Sementara kelompok

uninformed karena kurang memiliki informasi mengenai perusahaan

emiten, cenderung melakukan penawaran secara sembarangan baik

pada saham-saham IPO yang underpriced maupun overpriced.

Akibatnya kelompok uninformed memperoleh proporsi yang lebih

besar dalam saham IPO yang overpriced. Menyadari bahwa mereka

menerima saham-saham IPO yang tidak proporsional, maka kelompok

uninformed akan meninggalkan pasar perdana. Agar kelompok ini

berpartisipasi dalam pasar perdana dan memungkinkan mereka

memperoleh return saham yang wajar serta dapat menutup kerugian

dari pembelian saham yang overpriced, maka saham-saham IPO harus

cukup underpriced.

Reese (1998) merumuskan bahwa investor mempunyai

pengetahuan yang tidak sempurna mengenai perusahaan yang

melakukan IPO. Bila investor mendapatkan lebih banyak berita positif

dibandingkan dengan berita negatif mengenai perusahaan maka

tingkat minat investor akan meningkat. Kenaikan minat investor akan

menimbulkan penilaian yang overvalued atas perusahaan sehingga

terjadi kenaikan volume permintaan. Kenaikan volume permintaan ini

akan menyebabkan kenaikan harga saham sehingga terjadi

underpricing.

Page 44: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

28

4. Return on Assets (ROA)

Hasil pengembalian suatu aktiva mencoba mengukur efisiensi

perusahaan dalam memanfatkan seluruh sumber dananya, yang

kadangkadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi atau

return on investment. Investasi merupakan konversi nilai uang saat ini

untuk memperoleh arus kas dimasa mendatang yang lebih besar guna

meningkatkan konsumsi atau kemakmuran pemilik. Dalam perusahaan,

keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan (Husnan,

1996) dan oleh karena itu istilah Return On Investment sering disamakan

dengan Return On Assets (ROA).

Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang

bias diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu

dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan

perusahaan. Rasio Return On Assets dinyatakan sebagai berikut:

Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari

pengelolaan aset (Kasmir,2010). Kemampuan perusahaan menghasilkan

laba di masa yang akan datang ditunjukkan dengan profitabilitas

perusahaan yang tinggi dan laba merupakan informasi penting bagi

investor sebagai perimbangan dalam menanamkan modalnya. Semakin

𝑹𝑶𝑨 =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 x 100%

Page 45: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

29

tinggi ROA berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset

untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan

semakin efektif, karena tingkat pengembalian akan semakin besar.

5. Return on Equity (ROE)

Menurut Brigham dan Houston (2004), Return on Equity (ROE)

adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat

pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Sedangkan menurut

(Yolana dan Martani, 2005), Return on Equity merupakan sebuah rasio

yang sering dipergunakan oleh pemegang saham untuk menilai kinerja

perusahaan yang bersangkutan. ROE mengukur besarnya tingkat

pengembalian modal dari perusahaan.

Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan

semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir,2012). Rumus Return

on Equity adalah:

Menurut Kim et al., (1995) dalam Kurniawan (2006), nilai ROE

yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan

laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi yang

penting bagi investor sebagai bahan pertimbangan dalam menanamkan

modalnya. Semakin besar nilai ROE maka mencerminkan risiko emiten

𝑹𝑶𝑬 =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 x100%

Page 46: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

30

tersebut rendah, sehingga nilai ROE yang tinggi dapat mengurangi

ketidakpastian saham di masa mendatang serta menunjukkan tingkat

keamanan investasi yang tinggi, yang berarti juga semakin rendah tingkat

underpricing.

6. Debt to Equity Ratio (DER)

Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki

berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar

perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dana selalu

dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang

diperlukan. Dana juga dibutuhkan untuk melakukan ekspansi atau

perluasan usaha atau investasi baru. Artinya di dalam perusahaan harus

selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada saat

dibutuhkan.

Menurut Kasmir (2010) menyatakan, Debt to Equity merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini dicari

dengan cara membandingkan antara seluruh utang lancar dengan seluruh

utang ekuitas. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2010)

menyatakan, rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil

rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk

keamanan pihak luar rasio terbaik jika modal lebih besar dari jumlah

utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen

rasio leverage ini sebaiknya besar.

Page 47: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

31

Dari kedua pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Debt to

Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung utang

dan modal, yang dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Debt to

equity ratio pada setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung

karakteristik bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan

arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio

kas yang kurang stabil.

Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka

panjang yang diberikan kepada para kreditur dengan jumlah modal

sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya

digunakan untuk mengukur financial leverage suatu perusahaan. Rasio

ini dapat dihitung dengan rumus, menurut Sofyan Syafri Harahap (2010)

yaitu :

7. Earning Per Share (EPS)

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa mendatang.

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan

𝑫𝑬𝑹 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬

Page 48: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

32

memiliki suatu saham. Besarnya EPS mengurangi ketidakpastian sehingga

menurunkan tingkat underpricing.

Hasil EPS pernah diteliti oleh Hapsari dan Mahfud (2012) bahwa

EPS tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013) menunjukan

bahwa EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.

Earning per Share dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

8. Ukuran Perusahaan

Aktiva merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan.

Biasanya perusahaan besar mempunyai aktiva yang besar pula nilainya.

Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian

(certainty) yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga akan

mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke

depan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang

mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada perusahaan itu (Yolana dan

Martani, 2005).

Menurut Nurhidayati dan Indriantoro (1998) dalam Hapsari dan

Mahfud (2012), tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada

umumnya rendah karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung

tidak dipengaruhi pasar, sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi

𝑬𝑷𝑺 =𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝑨𝒑𝒑𝒍𝒊𝒄𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒕𝒐 𝑶𝒓𝒅𝒊𝒏𝒂𝒓𝒚 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆

𝐖𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐝 − 𝐀𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐎𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐒𝐚𝐡𝐫𝐞

Page 49: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

33

keadaan pasar secara keseluruhan. Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai

kecilnya tingkat resiko investasi perusahaan berskala besar dalam jangka

panjang. Sedangkan pada perusahaan berskala kecil tingkat ketidakpastian

di masa yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko investasinya lebih

besar dalam jangka panjang.

Suatu perusahaan yang skala ekonominya lebih tinggi dan lebih

besar dianggap mampu bertahan lama dalam waktu yang lama.

Kebanyakan investor lebih memilih untuk menginvestasikan modalnya di

perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi, karena

investor menganggap perusahaan tersebut bisa mengembalikan modalnya

dan investor akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula (Amelia dan

Saftiana, 2007). Menurut Nurhidayati dan Indriantoro (1998) dalam

Retnowati (2013), untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari

perusahaan adalah dengan melihat total aktiva dari laporan keuangan

perusahaan tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO di

bursa. Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

9. Umur Perusahaan

Umur perusahaan dapat menjadi bukti bahwa perusahaan mampu

bersaing dan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup.

Semakin panjang umur perusahaan semakin banyak informasi yang

diserap masyarakat (Suyatmin dan Sujadi, 2006).

Ukuran Perusahaan = LN (Total Aset)

Page 50: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

34

Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan

mempunyai publikasi perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan

perusahaan yang masih baru. Calon investor tidak perlu mengeluarkan

biaya yang lebih banyak untuk memperoleh informasi dari perusahaan

yang melakukan IPO tersebut. Jadi perusahaan yang telah lama berdiri

mempunyai tingkat underpriced yang lebih rendah daripada perusahaan

yang masih baru (Aini, 2013).

Perusahaan yang beroperasi lebih lama mempunyai kemampuan

yang lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih

banyak dan luas daripada yang baru saja berdiri. Menurut Wahyudi (2004)

dalam Kurniawan (2006) menjelaskan bahwa umur perusahaan dihitung

dengan mengurangi tahun penawaran saat IPO dengan tahun pada saat

perusahaan berdiri. Perusahaan yang telah lama berdiri bisa dipersepsikan

sebagai sudah tahan uji sehingga tingkat risikonya rendah dan hal ini bisa

menarik investor karena diyakini perusahaan yang sudah lama berdiri bisa

dikatakan lebih berpengalaman dalam menghasilkan return bagi

perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya return

yang diterima oleh investor.

Umur perusahaan = Tahun IPO – Tahun berdirinya perusahaan

Page 51: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

35

C. Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan. Berikut adalah rincian dari penelitian tersebut:

Tabel 2.1

Peneliti Terdahulu

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

1 Yunita Tyas Kartika Ningrum

(2015) meneliti tentang

Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Underpricing

Ketika Initial Public Offering

(IPO)

Variabel independen

Reputasi

Underwriter

Reputasi auditor

Return on Asset

(ROA)

Financial leverage

Variabel dependen

Underpricing

Variabel independen

Return on Equity

(ROE),

Ukuran Perusahaan,

Umur Perusahaan,

Earning per Share

(EPS).

Variabel dependen

Tidak ada

reputasi underwriter berpengaruh

terhadap underpricing, dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,021

< α 0,05..

reputasi auditor berpengaruh

terhadap underpricing, dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000

< α 0,05

return on assets (ROA)

berpengaruh terhadap

underpricing, dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,015 < α

0,05

tingkat leverage berpengaruh

terhadap underpricing, dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,024

< α 0,05

2 Dwi Martani, Ika Leoni Variabel independen Variabel independen Hanya ukuran perusahaan yang

Page 52: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

36

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

Sinaga, Akhmad

Syahroza (2012) meneliti

tentang Analysis on Factors

Affecting IPO Underpricing

and Their Effects on Earning

Persistence

Reputation

Underwriter

Reputasi Auditor

Ukuran Perusahaan

Umur Perusahaan

Return on Equity

(ROE)

Variabel dependen

Underpricing

Return on Assets

(ROA),

Debt to Equity

(DER)

Earning per Share

(EPS)

Variabel dependen

Tidak ada

berpengaruh signifikan terhadap

tingkat Underpricing.

Terdapat hubungan positif antara

tingkat underpricing dan earning

persistence.

3 I Dewa Ayu Kristiantari (2013)

meneliti tentang Analisis

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Underpricing

Saham pada Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek

Indonesia

Variabel independen

Reputasi

underwriter

Reputasi auditor

Umur perusahaan

Ukuran

perusahaan

Tujuan

penggunaan dana

untuk investasi

Profitabilitas

perusahaan

(ROA)

Financial

leverage

Variabel independen

Return on Equity

(ROE)

Earning per Share

(EPS)

Hasil menunjukkan bahwa variabel

reputasi underwriter, ukuran

perusahaan dan tujuan penggunaan

dana untuk investasi secara

signifikan berpengaruh pada

underpricing dengan arah koefisien

negatif. Sedangkan variabel reputasi

auditor, umur perusahaan,

profitabilitas perusahaan (ROA),

financial leverage dan jenis industri

terbukti tidak memiliki pengaruh

signifikan pada terjadinya

underpricing.

Page 53: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

37

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

Jenis industri

Variabel dependen

Underpricing

Variabel dependen

Tidak ada

4 Gusti Ayu Sri Kartika dan I

Made Pande Dwiana Putra

(2017) meneliti tentang Faktor-

faktor Underpricing Initial

Public Offering di Bursa Efek

Indonesia

Variabel independen

Reputasi peminjam

emisi

Reputasi KAP

Ukuran perusahaan

Financial leverage

Presentase saham

pemilik lama

Tujuan penggunaan

dana

Variabel dependen

Underpricing

Variabel independen

Return on Equity

(ROE)

Return on Asset

(ROA)

Earning per Share

(EPS)

Umur perusahaan

Variabel dependen

Tidak ada

Hasil menunjukkan bahwa

penelitian ini berhasil

membuktikan tingkat

underpricing dipengaruhi negatif

oleh ukuran perusahaan dan

financial leverage namun

penelitian ini tidak berhasil

membuktikan tingkat

underpricing dipengaruhi negatif

oleh adanya reputasi penjamin

emisi, reputasi KAP, persentase

saham pemilik lama serta tujuan

penggunaan dana.

5 Reza Widhar Pahlevi (2014)

meneliti tentang Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Underpricing Saham pada

Variabel independen

Reputasi

underwriter

Reputasi auditor

Presentase saham

Variabel independen

ROE

Earning per Share

(EPS)

Hasil menunjukkan bahwa variabel-

variabel reputasi underwriter,

reputasi auditor, presentase saham

yang di tawarkan ke publik dan

jenis industri tidak mempunyai

Page 54: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

38

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

Penawaran Saham Perdana di

Bursa Efek Indonesia

yang di tawarkan ke

publik

Finamcial leverage

Profitabilitas

perusahaan (ROA)

Profitabilitas (NPM)

Current Ratio

Umur Perusahaan

Ukuran Perusahaan

Jenis industri

Variabel dependen

Underpricing

Variabel dependen

Tidak ada

pengaruh yang signifikan terhadap

underpricing. Variabel yang

berpengaruh signifikan ke arah

positif adalah Finamcial leverage,

sedangkan variabel berpengaruh

signifikan ke arah negatif adalah

profitabilitas perusahaan (ROA),

profitabilitas (NPM), Current Ratio

dan umur perusahaan

6 Gerianta Wirawan Yasa (2008)

menetili tentang Penyebab

Underpricing pada Penawaran

Saham Perdana di Bursa Efek

Jakarta

Variabel independen

Reputasi auditor

reputasi underwriter

Umur perusahaan,

Presentase saham

yang ditawarkan ke

public

ROA

financial leverage,

solvability ratio

Ukuran

Variabel independen

ROE

Hasil penelitian menunjukkan

hanya reputasi auditor dan ROA

yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap underpricing.

Page 55: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

39

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

perusahaan

Kepemilikan

pemerintah

Variabel dependen

Underpricing

Variabel dependen

Tidak ada

7 Islam et al (2010) meneliti

tentang An Empirical

Investigation of the

Underpricing of Initial Public

Offerings in the Chittagong

Stock

Exchange

Variabel independen

Umur perusahaan

Persentase

penawaran

Ukuran perusahaan

Latar belakang

industry

Variabel dependen

Underpricing

Variabel independen

ROE

ROA

EPS

DER

Variabel dependen

Tidak ada

Umur perusahaan dan ukuran

perusahaan berpengaruh positif

terhadap underpricing

Latar belakang industry dan

persentase penawaran

berpengaruh negative terhadap

underpricing.

8 Gatot, dkk. (2013) meneliti

tentang Pengaruh DER, ROI,

Current Ratio dan Rata- rata

kurs terhadap Underpricing

pada Initial Public Offering

Studi Kasus pada Perusahaan

Non Keuangan di Indonesia

Variabel independen

DER

ROI

CR

Rata-rata kurs

Variabel independen

ROA

ROE

EPS

Umur perusahaan

Ukuran perusahaan

Pada periode hot market yang

berpengaruh yaitu rata-rata kurs,

Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap tingkat underpricing pada

perusahaan non keuangan yang go

public di BEI. Sedangkan, pada

periode cold market yang

berpengaruh hanya current ratio

Page 56: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

40

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

Variabel dependen

Underpricing

Variabel dependen

Tidak ada

terhadap tingkat underpricing pada

perusahaan non keuangan yang go

public di BEI. Pada periode hot

market, rata-rata kurs, DER, ROI

dan current ratio secara bersama-

sama berpengaruh terhadap tingkat

underpricing pada perusahaan non

keuangan yang go public di BEI.

Sebaliknya, pada periode cold

market, rata-rata kurs, DER,ROI

dan current ratiosecara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap

tingkat underpricing yang go public

di BEI.

9 Eka Retnowati (2013) meneliti

tentang Penyebab

Underpricing pada Penawaran

Saham Perdana di Indonesia

Variabel independen

EPS

Ukuran perusahaan

Umur perusahaan

Presentase

penawaran saham

DER

ROA

Variabel independen

ROE

Penelitian untuk menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi

underpricing. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel EPS,

ukuran perusahaan, presenrase

penawaran saham berpengaruh

secara signifikan terhadap

underpricing, sedangkan DER,

ROA, umur perusahaan tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap underpricing

Page 57: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

41

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

Variabel dependen

Underpricing

Variabel dependen

Tidak ada

10 Isak Cornelis Rust (2015)

meneliti tentang Factors and

characteristics impacting

underpricing of Initial Public

Offerings (IPOs) on the

Johannesburg Securities

Exchange (JSE)

Variabel independen

ROA

ROE

PER

DER

Sektor elektronik

dan teknologi

Variabel dependen

Underpricing

Variabel independen

EPS

Umur perusahaan

Ukuran

perusahaan

Variabel dependen

Tidak ada

Hasil penelitian bahwa tingkat

underpricing pada hari pertama,

minggu pertama dan bulan pertama

masing-masing 23,0%, 22,1%

dan 17,3%. Rasio keuangan

menunjukkan bahwa IPO dengan

rasio utang antara 40% dan 60%

mengalami underpriced. Rasio

lancar dan Return on Assets

(ROA) tidak menghasilkan

signifikansi secara statistik dalam

memprediksi underpricing,

sedangkan Return on Equity

(ROE) yang signifikan terhadap

underpricing. Price to Earnings

Ratio yang sangat tinggi juga

mengalami underpriced. Sektor

elektronik dan teknologi

menghasilkan tingkat

pengembalian tertinggi. Dan

perusahaan yang lebih kecil

memiliki pengaruh signifikan

terhadap underpricing.

Page 58: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

42

No Peneliti dan Judul Penelitian Variabel Perbedaan Hasil Penelitian

11. Venantia Anitya Hapsari dan

M.Kholid Mahfud (2012)

meneliti tentang Analisis

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Underpricing

Saham pada Penawaran Umum

Perdana di BEI Periode 2008-

2010

Variabel independen

Reputasi

underwriter

Reputasi auditor

CR

EPS

ROE

Ukuran perusahaan

Variabel dependen

Underpricing

Variabel independen

ROA

DER

Umur perusahaan

Variabel dependen

Tidak ada

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa reputasi underwriter,

reputasi auditor, ROE dan ukuran

perusahaan berpengaruh secara

signifikan terhadap underpricing.

Sedangkan current ratio (CR) dan

earning per share (EPS) tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap underpricing.

Sumber: Penelitian sebelumnya

Page 59: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

43

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Page 60: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

44

E. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai underpricing

mendokumentasikan beberapa faktor yang mempengaruhi underpricing.

Bagian ini membahas faktor-faktor penentu underpricing berikut

pengembangan hipotesis yang didasarkan pada penelitian-penelitian

sebelumnya.

1. Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas

untuk mengetahui tingkat pengembalian saham atas harta yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aset yang

dimilikinya. ROA berpengaruh negatif terhadap underpricing, dimana

semakin tinggi ROA perusahaan akan semakin rendah tingkat

underpricing karena investor akan menilai kinerja perusahaan lebih baik

dan bersedia membeli saham perdananya dengan harga yang lebih tinggi.

Terdapat beberapa penelitian yang meghubungan rasio

profitabilitas dengan tingkat underpricing. Hasil penelitian ini yang

dilakukan oleh Ningrum (2015), Pahlevi (2014) , dan Yasa (2008) yang

telah membuktikan bahwa profitabitabilitas yang di ukur dengan Return

on Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing.

Penelitian ini bertentangan dengan Kristiantari (2013), Retnowati (2013)

,Rust (2015), dan Retnowati (2013) bahwa profitabilitas ROA tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing. Hubungan

Umur perusahaan = Tahun IPO – Tahun berdirinya perusahaan

Page 61: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

45

signifikan negatif antara profitabilitas yang diukur dengan ROA dengan

tingkat underpricing. Arah ROA yang berhubungan negatif dengan

tingkat underpricing, mempunyai arti bahwa semakin tinggi profitabilitas

maka semakin rendah underpricing.

Berdasarkan pembahasan dan penelitian terdahulu tersebut, peneliti

mengajukan hipotesis dengan hubungan arah negatif karena perusahaan

yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan lebih dinilai

lebih menarik oleh investor. Oleh karena itu underwriter bersama-sama

dengan emiten akan percaya diri untuk menentukan harga awal yang

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat pengembalian

modalnya lebih rendah.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Return on Asset berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing

2. Return on Equity (ROE)

Return on Equity merupakan sebuah rasio yang sering dipergunakan

oleh pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan yang

bersangkutan. ROE mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari

perusahaan. Pertimbangan memasukkan variabel ROE karena profitabilitas

perusahaan memberikan informasi kepada pihak luar mengenai efektifitas

operasional perusahaan. Abdullah (2000) dalam Yolana dan Martani

(2005) penelitiannya memasukkan variabel profitabilitas perusahaan

(ROE) dan besaran perusahaan (total aktiva) untuk tahun terakhir sebelum

Page 62: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

46

go publik, jenis industri (variabel dummy industri manufaktur dan non

manufaktur), persentase saham yang ditawarkan pada publik. Hasilnya

jenis industri signifikan 5% dengan arah positf terhadap underpricing.

Sedangkan ROE signifikan 10% dengan arah negatif terhadap

underpricing. Arah ROE yang berhubungan negatif dengan tingkat

underpricing, mempunyai arti bahwa semakin tinggi profitabilitas maka

semakin rendah underpricing.

Dalam penelitian ini, variabel profitabilitas yang diwakilkan dengan

ROE diasumsikan sebagai ekspektasi investor atas dana yang ditanamkan

pada perusahaan yang IPO. Semakin besar profitabilitas (ROE) maka

investor akan tertarik membeli atau mencari saham perusahaan IPO

tersebut karena berharap di kemudian hari akan mendapatkan

pengembalian yang besar atas penyertaannya. Hal ini memungkinkan

naiknya harga penawaran saham saat diperdagangkan di pasar sekunder

yang disebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat.

H2: Return on Equity berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing

3. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu dari rasio

leverage. DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri

yang digunakan untuk membayar hutang. DER menunjukkan hubungan

antara tingkat leverage (penggunaan hutang) dibandingkan modal sendiri

perusahaan. DER juga memberikan gambaran tentang seberapa besar

Page 63: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

47

hutang-hutang perusahaan dijamin modal sendiri perusahaan yang

digunakan sebagai pendanaan usaha. Semakin besar nilai DER

menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan

hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin besar DER mencerminkan

resiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung

menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi. Dengan

demikian semakin tinggi DER maka semakin besar pula tingkat

underpricingnya (Daljono,2000).

Penelitian mengenai hubungan DER dengan tingkat underpricing

telah banyak dilakukan di Indonesia, diantaranya oleh penelitian yang

dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013),

Kristiantari (2013), menunjukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan

terhadap underpricing. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Ningrum (2015), Kartika dan Putra (2011), Pahlevi (2014), Gatot, dkk.

(2013) , Rust (2015) menunjukan DER berpengaruh positif terhadap

underpricing.

Terdapat perbedaan hasil penelitian pada penelitian terhadap

variabel financial leverage. Penulis dalam penelitian ini mengajukan

hipotesis dengan arah hubungan positif antara DER dengan tingkat

underpricing, didasari pada pemahaman bahwa Semakin besar DER

mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para

investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER

Page 64: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

48

yang tinggi. Dengan demikian semakin tinggi DER maka semakin besar

pula tingkat underpricing.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H3: Financial Leverage berpengaruh positif terhadap tingkat

underpricing.

4. Earning per Share (EPS)

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa mendatang.

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan

memiliki suatu saham. Besarnya EPS mengurangi ketidakpastian sehingga

menurunkan tingkat underpricing.

Hasil EPS ini pernah diteliti oleh Hapsari dan Mahfud (2012) bahwa

EPS tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013) menunjukan

bahwa EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H4: Earning per Share (EPS) berpengaruh negatif terhadap tingkat

underpricing.

Page 65: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

49

5. Ukuran Perusahaan

Untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari perusahaan adalah

dengan melihat total aset dari laporan keuangan perusahaan tahun terakhir

sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO di Bursa. Aset merupakan

tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan. Biasanya perusahaan besar

mempunyai aset yang besar pula nilainya. Secara teoritis perusahaan yang

lebih besar mempunyai kepastian (certainty) yang lebih besar daripada

perusahaan kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian

mengenai prospek perusahaan ke depan. Hal tersebut dapat membantu

investor memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada

perusahaan itu (Yolana dan Martani, 2005).

Hasil penelitian ini yang dilakukan oleh Martani, dkk (2012),

Kristiantari (2013), Kartika dan Putra (2011), Retnowati (2013), Islam et

al., (2010), Hapsari dan Mahfud (2012) menunjukan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap underpricing.

Terdapat perbedaan hasil penelitian terhadap variabel ukuran

perusahaaan. Penulis dalam penelitian ini mengajukan hipotesis dengan

arah hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan tingkat

underpricing didasari pada pemahaman bahwa tingkat ketidakpastian

perusahaan berskala besar pada umumnya rendah karena dengan skala

yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar, sebaliknya

dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.

Sedangkan pada perusahaan berskala kecil tingkat ketidakpastian di masa

Page 66: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

50

yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko investasinya lebih besar

dalam jangka panjang. Dengan rendahnya tingkat ketidakpastian

perusahaan berskala besar maka akan menurunkan tingkat underpricing

dan kemungkinan initial return yang akan diterima investor akan semakin

rendah oleh karena itu diduga semakin besar ukuran perusahaan maka

akan semakin kecil underpricing ( Kim et al 1995).

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat

underpricing

6. Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu

bertahan. Semakin lama umur perusahaan, maka semakin banyak

informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut.

Dengan demikian akan mengurangi adanya asimetri informasi dan

memperkecil ketidakpastian di masa yang akan datang. Sebaliknya sebuah

perusahaan yang baru berdiri awalnya akan kesulitan bersaing dan

mengambil pasar. Apabila perusahaan tersebut tidak memiliki strategi –

strategi khusus, maka ia akan mengalami hambatan untuk tetap berada

dalam persaingan usaha.

Saat emiten melakukan IPO, investor akan lebih percaya terhadap

perusahaan yang sudah lama berdiri dan sudah terkenal dibandingkan

dengan perusahaan yang baru berdiri. Informasi atas perusahaan pun lebih

Page 67: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

51

mudah diakses dan lebih tersedia pada perusahaan yang sudah lebih lama

berdiri dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Dalam konteks

penilaian jangka panjang, perusahaan yang sudah lama berdiri reputasi

dimasa lalu sudah dapat dilihat dari performa perusahaan di tahun-tahun

sebelumnya. Kondisi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

keadaan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain resiko kedepannya

lebih kecil karena tingkat ketidakpastiannya lebih rendah dibanding

perusahaan yang baru berdiri.

Penelitian mengenai hubungan umur perusahaan dengan tingkat

underpricing telah dilakukan oleh Pahlevi (2014) dan Islam et al., (2010)

dalam penelitiannya menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap underpricing. Penelitian ini bertentangan dengan

Retnowati (2013), Martani, dkk (2012), Kristiantari (2013) yang

menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap underpricing.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

H6 : Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing.

Page 68: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu Return on

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),

Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap

variabel dependen, yaitu underpricing. Populasi dalam penelitian ini dibatasi

pada perusahaan yang melakukan IPO yang mengalami underpricing

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan periode dibatasi selama 7

tahun mulai dari tahun 2010 hingga tahun 2016 dan yang bukan termasuk

perusahaan non perbankan. Pemilihan tahun pengamatan pada penelitian ini

dari tahun 2010-2016, karena di tahun tersebut pasar modal di indonesia

sedang pesat semenjak krisis ekonomi di tahun 2008 dan banyak perusahaan-

perusahaan melakukan ekspansi. Berbagai perusahaan giat melakukan

ekspansi dengan memperluas usahanya untuk memasuki lingkup global

sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia yang semakin meningkat.

Tujuannya agar tetap bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang

tinggi, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaannya (going concern).

Selain itu sampai dengan 2016 karena merupakan data terbaru yang dapat

lebih mencerminkan keadaan perusahaan yang go public. Sehingga

diharapkan akan memberikan manfaat bagi stakeholders, analisis pasar

Page 69: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

53

modal, masyarakat dan pemakai laporan keuangan lainnya dalam

pengambilan keputusan.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu pengumpulan sampel dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam

penentuan sampel yaitu, saham perusahaan yang mengalami underpricing

pada saat IPO dan memiliki data yang lengkap untuk dilakukannya penelitian.

Populasi yang dijadikan objek data penelitian adalah data panel yaitu seluruh

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada periode waktu

7 tahun atau dari tahun 2010- 2016.

Kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Persahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di BEI

selama periode 2010-2016.

2. Perusahaan yang mengalami underpricing, yaitu perusahaan yang harga

penawaran saham pada saat IPO lebih rendah (underpriced)

dibandingkan dengan harganya pada saat penutupan di pasar sekunder

pada hari pertama.

3. Data harga perdana dan harga penutupan hari pertama tersedia.

4. Perusahaan bukan merupakan industri perbankan maupun lembaga

keuangan, karena industri tersebut memiliki rasio keuangan yang

berbeda dari sektor industri lain.

Page 70: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

54

5. Memiliki laporan keuangan yang lengkap dan tidak mengalami kerugian

selama periode pengamatan.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara

mengumpulkan data sekunder, artinya data yang informasinya tidak

diperoleh secara langsung dari perusahaan, akan tetapi didapat dengan

cara memperolehnya dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia,

Indonesian Capital Market Directory (ICMD), IDX Fact Book, buku-

buku referensi, internet dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan

bahasan penelitian. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini

merupakan data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk

angka seperti harga penawaran perdana saham, Return on Asset, Rerutn on

Equity, Debt to Equity Ratio , Earning per Share, Ukuran Perusahaan, dan

Umur Perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis

analisis kuantitatif, yaitu analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

mengkuantifikasikan data- data penelitian sehingga menghasilkan informasi

yang dibutuhkan dalam analisis.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi yang perhitungannya menggunakan Eviews 9. Regresi

digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Analisis regresi yang digunakan dalam

Page 71: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

55

penelitian ini adalah analisis regresi data panel karena variabel independen

yang digunakan lebih dari satu variabel. Metode analisis regresi data panel

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji asumsi

klasik, uji estimasi model regresi, dan uji hipotesis.

1. Analisis statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis yang dilakukan

dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian data-data

tersebut diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif

diperoleh gambaran yang jelas mengenai topik ataupun masalah yang

diteliti. Selain itu, dalam (Sugiyono, 2010) menyatakan bahwa statistik

deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel

atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

mebuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis statistik

deskriptif yang digunakan terdiri atas:

a. Mean (nilai rata-rata)

Digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata data yang diamati.

Meskipun mean sering digunakan untuk mengetahui nilai

kecenderungan dari suatu pengamatan, tetapi mean memiliki

kelemahan yaitu rentan terhadap gangguan dari data outliers.

b. Maximum (nilai tertinggi)

Digunakan untuk mengetahui nilai tertinggi dari data yang

diamati.

Page 72: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

56

c. Minimum (nilai terendah)

Digunakan untuk mengetahui nilai terendah dari data yang

diamati.

d. Standar Deviasi

Digunakan untuk mengetahui variabilitas dan penyimpangan teradap

nilai rata-rata.

2. Pemilihan Model Data Panel

Untuk mengestimasi parameter model data panel, terdapat beberapa model

yaitu:

a. Model Efek Tetap (Fixed Effect Model, FEM)

Model ini mengasumsikan bahwa ada variabel-variabel yang tidak

semuanya masuk dalam persamaan model sehingga memungkinkan

adanya intersep yang tidak konstan, dimana intersep ini memiliki

kemungkinan untuk berubah pada setiap individu dan waktu.

b. Model Efek Random (Random Effect Model, REM)

Berbeda dengan model efek tetap, pada model efek random,

perbedaan antara individu atau waktu dicerminkan lewat error. Model

ini juga memperhitungkan bahwa gangguan memiliki kemungkinan

berkorelasi sepanjang urut waktu dan cross section.

c. Model Residual Gabungan (Pooled OLS)

Pooled OLS merupakan model yang paling sederhana untuk

mengestimasi parameter model data panel. Model ini

mengkombinasikan data cross section dan time series (urut waktu)

Page 73: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

57

sebagai satu kesatuan. Untuk mengestimasi model data panel, metode

ini biasanya menggunakan Ordinary Least Square (OLS).

Langkah-langkah untuk pemilihan model data panel dapat dilakukan

dengan :

a. Estimasi dengan Model Efek Tetap (Fixed Effect Model) Uji

Chow (Pooled OLS atau Fixed Effecr Model)

Hipotesis = H0 = The Pooled OLS Method lebih baik

H1 = Fixed Effect Model lebih baik

Tolak H0 jika p-value < 0,05, maka H1 diterima dsn

sebaliknya

b. Estimmasi dengan Common-Constant (The Pooled OLS

Method)

Uji Lagrange Multiplier (Pooled OLS atau Random Effect

Model) Hipotesis = H0 = The Pooled OLS Method lebih baik

H1 = Random Effect Model lebih baik

Tolak H0 jika p-value < 0,05, maka H1 diterima dan

sebaliknya

c. Estimasi dengan Model Efek Random (Random Effect Model) Uji

Hausman (Random Effect Model atau Fixed Effect Model)

Hipotesis : H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Page 74: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

58

Tolak H0 jika p-value < 0,05, maka H1 diterima dan sebaliknya.

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji

kelayakan atas model untuk regresi yang digunakan dalam penelitian ini,

serta untuk menguji apakah persamaan regresi yang telah ditentukan

merupakan persamaan yang dapat menghasilkan estimasi yang tidak bias.

Uji asumsi klasik terdiri atas:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang digunakan dalam penelitian memiliki variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Salah satu pengujian normalitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Jarque-Bera (J-B). Uji

normalitas Jarque-Bera adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui

apakah data dalam variabel yang dianalisis berdistribusi normal. Data

yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang

memiliki distribusi normal. Data yang berdistribusi normal artinya data

mempunyai sebaran yang merata sehingga benar-benar mewakili

populasi. Penerapan pada uji Jarque-Bera adalah bahwa jika

probabilitas lebih besar dari signifikansi, yaitu 0,05 atau probabilitas >

0,05 yang berarti data yang akan diuji berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Page 75: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

59

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,

2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas dalam model regresi yaitu dapat dilihat dari

toleransi value dan variance inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

mengukur variabilitas variabel independen menjadi variabel dependen

terikat dan di regresi terhadap variabel independen lainnya terikat dan

di regresi terhadap variabel independen lainnya. Jadi, nilai toleran yang

rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 5 tolerance.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai toleransi > 0.10 atau sama dengan nilai

VIF < 5 (Ghozali, 2016)

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2005) uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi lebih mudah timbul pada data

yang bersifat time series, karena berdasarkan sifatnya, data masa

sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.

Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini

adalah dengan memakai uji Durbin-Watson. Uji DW menggunakan

statistic d dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut

Page 76: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

60

yaitu dL (angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah), dU

(angka yang diperoleh dari tabel DW batas atas), 4-dL dan 4-dU.

Statistik d Durbin- Watson dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Statistik Durbin-Watson

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

positif

Tidak

dapat

diputuskan

Terima Ho,

berarti tidak

ada

autokorelasi

Tidak

dapat

diputuskan

Tolak Ho,

berarti ada

autokorelasi

negative

0 dL dU 2 4-du 4-dL 4

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis: H0 : Tidak ada autokorelasi

Ha : Ada autokorelasi

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria berikut

(Nachrowi, 2006):

1. Bila nilai DW <dL ; berarti ada korelasi positif.

2. Bila dL ≤ DW ≤ dU ; berarti tidak dapat mengambil

kesimpulan apa-apa.

3. Bila dU< DW < 4-dU ; berarti tidak ada korelasi positif

maupun negatif.

4. Bila 4-dU ≤ DW ≤ 4-dL ; berarti tidak dapat mengambil

kesimpulan apa-apa.

5. Bila DW > 4-dL ; berarti ada korelasi negatif.

Page 77: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

61

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisias. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan uji homogenitas varians-bartlett. Dalam

(Gujarati, 2007) menyebutkan bahwa beberapa tes lain untuk uji

heteroskedastisitas,salah satunya adalah uji homogenitas varians

Bartlett. Pengambilan keputusan adanya heteroskedastisitas adalah:

1) Jika probabilitas varians Bartlett ≥ 0,05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas

2) Jika probabilitas varians Bartlett < 0,05, maka terjadi

heteroskedastisitas

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi

linier berganda, yang digunakan untuk penelitian yang variabel x nya lebih

dari satu. Uji regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh Return on Asset, Rerutn on Equity, Debt to Equity, Earning per

Share , ukuran perusahaan dan umur perusahaan.

Rumus linear berganda adalah :

y = α + b¹x¹ + b² x² + b³x³ + b4 x4 + b5 x5 + b6 x6 + e

Page 78: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

62

Keterangan:

y = tingkat underpricing

α = koefisien konstanta

b1-6 = koefisien regresi variable independen

x1 = ROA

x2 = ROE

x3 = DER

x4 = EPS

x5 = Ukuran perusahaan

x6 =Umur perusahaan

e = Error

5. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variable independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variable dependen atau terikat (Ghozali,

2011):

Rumus Uji F:

F = 𝑅2/ (𝑘 − 1)

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘)

Keterangan:

F = Koefisien Fhitung

R2 = Koefisien determinasi

Page 79: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

63

k = jumlah variable penjelas

n = Jumlah observasi

Uji F ini dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model

regresi tersebut. Bila Fhitung lebih besar dari Ftabel, tingkat

signifikansinya lebih kecil dari 0,05, maka hal ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti

bahwa variable independen mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variable dependen.

Kriteria engujian:

Fhitung > Ftabel : H0 diterima Ha ditolak

Fhitung < Ftabel : H0 diterima Ha diterima

b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali(2011:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas atau variable independen

secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Uji t

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable

independen terhadap variable dependen secara parsial.

Rumus uji t: 𝑡 =r√n−2

1−r2

Keterangan:

t = Koefisien thitung

n = Jumlah Sampel

Page 80: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

64

r = Standar Deviasi

Bila thitung lebih besar dari ttabel, tingkat signifikannya lebih kecil dari

0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan antara variable

independensecara parsial terhadap variable dependen.

Kriteria penialaian:

thitung > ttabel : H0 ditolak Ha diterima

thitung < ttabel : H0 diterima Ha ditolak

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Ghozali (2011) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R2)

pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Namun R2 ini

memiliki kelemahan yaitu Ŷ atau Y prediksi dengan nilai Y yang

diobservasi. Apabila digunakan untuk memperkirakan data yang tidak

(atau belum) ada di dalam observasi, belum tentu cocok. Dan nilai R2

tidak berkurang nilainya apabila variabel independen ditambahkan lagi

kedalam persamaan.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel

dan ukuran sampel yang digunakan. Hasil nilai adjusted R square dari

regresi digunakan untuk mengetahui besarnya variabel dependen yang

dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya.

Page 81: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

65

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen yang

dilihat melalui adjusted R square karena variabel dalam penelitian ini

lebih dari satu.

E. Definisi dan Operasional antar Variabel

Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri dari

Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio

(DER), Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan dan umur perusahaan.

Sebagai variabel independen, dan underpricing sebagai variabel dependen.

Adapun penjelasan mengenai operasional dari masing-masing variabel

sebagai berikut:

1. Return on Assets (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari

pengelolaan asset (Kasmir,2010). Kemampuan perusahaan menghasilkan

laba di masa yang akan datang ditunjukkan dengan profitabilitas

perusahaan yang tinggi dan laba merupakan informasi penting bagi

investor sebagai perimbangan dalam menanamkan modalnya. Semakin

tinggi ROA berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset

untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan

semakin efektif, karena tingkat pengembalian akan semakin besar.

𝑹𝑶𝑨 =

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 x 100%

Page 82: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

66

2. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba bersih

dengan ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi

pemegang saham biasa (Brigham dan Houston, 2004). Rasio ini

menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio

ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,

demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2012). Adapun rumus yang

digunakan untuk perhitungan ROE yaitu sebagai berikut:

3. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh utang lancar dengan seluruh utang ekuitas (Kasmir, 2010). Debt

to equity ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh hutangnya baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Debt to equity ratio yang tinggi mencerminkan risiko

perusahaan yang tinggi (Gatot dkk., 2013). Rasio ini dicari dengan cara

membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan

seluruh ekuitas.

Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan

perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut:

𝑹𝑶𝑬 =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 x100%

𝑫𝑬𝑹 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬

Page 83: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

67

4. Earning per Share (EPS)

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa mendatang.

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan

memiliki suatu saham. Besarnya EPS mengurangi ketidakpastian

sehingga menurunkan tingkat underpricing.

Pengukuran EPS dalam penelitian ini merujuk kepada Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) No.10 mengenai EPS dimana di jelaskan

bahwa laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang

dapat distribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk

(pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang

beredar (penyebut) dalam suatu periode.

Earning per Share dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

5. Ukuran perusahaan

Ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditentukan oleh

beberapa hal, antara lain dengan total aset, total penjualan, rata-rata

tingkat penjualan dan rata-rata total aset. Ukuran perusahaan dapat

𝑬𝑷𝑺 =𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝑨𝒑𝒑𝒍𝒊𝒄𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒕𝒐 𝑶𝒓𝒅𝒊𝒏𝒂𝒓𝒚 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆

𝐖𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐝 − 𝐀𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐎𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐒𝐚𝐡𝐫𝐞

Page 84: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

68

diketahui dari besarnya total aset perusahaan pada periode terakhir

sebelum perusahaan melakukan penawaran saham perdananya.

Sehubungan dengan total aset, apabila perusahaan memiliki total asset

yang besar maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

mencapai tahap kedewasaan.

Semakin besar aset perusahaan akan semakin besar ukuran

perusahaan tersebut. Secara teoritis perusahaan yang lebih besar

mempunyai kepastian (certainty) yang lebih besar daripada perusahaan

kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek

perusahaan kedepan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi

risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada perusahaan itu

(Yolana dan Martani, 2005).

6. Umur perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu

bertahan. Semakin lama umur perusahaan, maka semakin banyak

informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut.

Dengan demikian akan mengurangi adanya asimetri informasi dan

memperkecil ketidakpastian di masa yang akan datang. Sebaliknya

sebuah perusahaan yang baru berdiri awalnya akan kesulitan bersaing

dan mengambil pasar. Apabila perusahaan tersebut tidak memiliki

Ukuran Perusahaan = LN (Total Aset)

Page 85: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

69

strategi – strategi khusus, maka ia akan mengalami hambatan untuk tetap

berada dalam persaingan usaha.

Saat emiten melakukan IPO, investor akan lebih percaya terhadap

perusahaan yang sudah lama berdiri dan sudah terkenal dibandingkan

dengan perusahaan yang baru berdiri. Informasi atas perusahaan pun

lebih mudah diakses dan lebih tersedia pada perusahaan yang sudah lebih

lama berdiri dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Dalam konteks

penilaian jangka panjang, perusahaan yang sudah lama berdiri reputasi

dimasa lalu sudah dapat dilihat dari performa perusahaan di tahun-tahun

sebelumnya. Kondisi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

keadaan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain resiko kedepannya

lebih kecil karena tingkat ketidakpastiannya lebih rendah dibanding

perusahaan yang baru berdiri.

Umur perusahan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

7. Underpricing

Variabel ini diukur dengan initial return yaitu selisih harga

penutupan pada hari pertama diperdagangkan di bursa dengan harga di

pasar perdana, bila hasilnya positif berarti terjadi underpricing. Selisih

positif artinya menunjukkan harga saham di pasar sekunder lebih tinggi

daripada harga saham saat pasar perdana (Yolana dan Martani,2005).

Umur perusahaan = Tahun IPO – Tahun berdirinya perusahaan

Page 86: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

70

Dalam mengukur underpricing dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

Initial Return = (Pt1 − Pt0 )x 100%

Pt0

Dimana :

IR = initial return

Pt0 = harga penawaran perdana (offering price)

Pt1 = harga penutupan saham (closing price) pada hari pertama di

pasar sekunder

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Rumus Skala

1. ROA (x1) ROA= (EAT) x100%

Total aktiva Rasio

2. ROE (x2) ROE = (EAT) x100%

Modal Sendiri Rasio

3. DER (x3) DER = Total Hutang x100%

Total Ekuitas Rasio

4. EPS (x4) 𝑬𝑷𝑺 =𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝑨𝒑𝒑𝒍𝒊𝒄𝒂𝒃𝒍𝒆 𝒕𝒐 𝑶𝒓𝒅𝒊𝒏𝒂𝒓𝒚 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆

𝐖𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭𝐞𝐝 − 𝐀𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐎𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐒𝐡𝐚𝐫𝐞 Rasio

5. Ukuran Perusahaan (x5) Ln (Total Assets) Rasio

6. Umur Perusahaan (x6) Tahun IPO-Tahun berdirinya perusahaan Nominal

7. Underpricing (y) 𝐼𝑅 =(Pt1 − Pt0)

𝑃𝑡0𝑥 100% Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 87: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pada

perusahaan non perbankan yang mengalami underpricing pada saat

melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia periode

2010 – 2016. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan

metode purposive sampling. Penelitian yang dilakukan pada periode

2010-2016 terdapat 152 perusahaan yang melakukan IPO.

Namun berdasarkan kriteria-kriteria penelitian sampel yang

diisyaratkan, hanya 55 perusahaan yang memenuhi persyaratan sampel

dalam penelitian ini.

Dari proses seleksi sampel tersebut diperoleh perusahaan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun proses seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersaji dalam Tabel 4.1 sebagai

berikut:

Page 88: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

72

Tabel 4.1

Kriteria Penentuan Sampel

No. Kriteria Jumlah

Perusahaan

1 Perusahaan yang melakukan IPO periode 2010- 2016 152

2 Perusahaan yang mengalami underpricing 112

3 Perusahaan yang datanya tidak sesuai dengan

kriteria penelitian (46)

4 Jumlah outlier (11)

Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian 55

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa total perusahan

perusahaan non perbankan yang mengalami underpricing pada saat

melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia periode 2010

– 2016 berjumlah 112 perusahaan. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel

hanya ada 55 perusahaan dengan periode pengamatan yang diambil oleh

peneliti adalah 7 tahun, dikarenakan ada 11 data outlier. Outlier adalah kasus

atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh

dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik

untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi.

Dari proses seleksi sampel tersebut diperoleh perusahaan yang menjadi

sampel yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini. Di bawah ini peneliti

menyajikan tabel daftar nama perusahaan yang mengalami underpricing yang

digunakan dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 4.2 dengan nama

perusahaan sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

73

Tabel 4.2

Sampel Data Penelitian

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk

6 KRAS Krakatau Steel Tbk

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk

10 HRUM Harum Energi Tbk

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk

18 VIVA Visi Media Asia Tbk

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk

Page 90: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

74

39 KINO Kino Indonesia Tbk

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk

45 STAR Star Petrochem Tbk

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk

49 GAMA Gading Development Tbk

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk

B. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata

(mean), dan nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang

digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah ROA, ROE DER,

EPS, SIZE dan AGE.

Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel

sebagai berikut:

Page 91: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

75

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel Peneltian

UNDP ROA ROE DER EPS SIZE AGE

Mean 0.252 -3.039 0.125 0.980 68.835 28.115 17.964

Median 0.185 -2.781 0.119 0.708 34.000 28.391 15.000

Maximum 0.700 -1.323 0.460 5.050 336.000 32.025 51.000

Minimum 0.007 -6.637 0.002 0.099 0.002 18.434 2.000

Std. Dev. 0.201 1.151 0.088 1.021 85.026 2.272 12.664

Observations 55 55 55 55 55 55 55

Sumber: Data diolah, 2017

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 sampel data yang didapat dari

laporan keuangan publikasi tahunan perusahaan pada periode 2010-2016.

1. Variabel Underpricing memiliki nilai rata- rata (mean) sebersar 0,252

dan standar deviasinya sebesar 0,201. Underpricing memiliki nilai

maksimum sebesar 0,700 yang diperoleh oleh Sillo Maritime Perdana

Tbk pada tahun 2016, sedangkan nilai minimum sebesar 0,007 MNC

Sky Vision Tbk pada tahun 2012.

2. Variabel Return on Asset (ROA) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar -3,039 dan standar deviasinya sebesar 1,151. ROA memiliki

nilai maksimum sebesar -1,323 yang diperoleh oleh Inti Bangunan

Sejahtera Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai minimum sebesar -

6,637 Sitara Propertindo Tbk pada tahun 2014.

3. Variabel Return on Equity (ROE) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar 0,125 dan standar deviasinya sebesar 0,088. ROE memiliki

nilai maksimum sebesar 0,460 yang diperoleh oleh Inti Bangun

Page 92: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

76

Sejahtera Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai minimum sebesar

0,002 Sitara Propertindo Tbk pada tahun 2014.

4. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar 0,980 dan standar deviasinya sebesar 1,021. DER memiliki

nilai maksimum sebesar 5,050 yang diperoleh oleh Sarana Menara

Nusantara Tbk pada tahun 2010, sedangkan nilai minimum sebesar

0,099 PT Semen Baturaja Tbk pada tahun 2013.

5. Variabel Earning per Share (EPS) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar 68,835 dan standar deviasinya sebesar 85,026. EPS memiliki

nilai maksimum sebesar 336,000 yang diperoleh oleh Blue Bird Tbk

pada tahun 2014, sedangkan nilai minimum sebesar 0,002 Sillo

Maritime Perdana Tbk pada tahun 2016.

6. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar 28,115 dan standar deviasinya sebesar 2,272. Ukuran

Perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 32,025 yang diperoleh

oleh Surya Esa Perkasa Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai

minimum sebesar 18,434 Sillo Maritime Perdana Tbk pada tahun

2016.

7. Variabel Umur Perusahaan (AGE) memiliki nilai rata- rata (mean)

sebersar 17,964 dan standar deviasinya sebesar 12,664. Umur

Perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 51,000 yang diperoleh

oleh Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai

Page 93: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

77

minimum sebesar 2,000 Sarana Menara Nusantara Tbk pada tahun

2010.

C. Pemilihan Model Data Panel

1. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM)

dan Fixed Effect Model (FEM) dengan Uji Chow

Untuk menentukan apakah model estimasi CEM atau FEM dalam

membentuk model regresi, maka digunakan uji Chow. Hipotesis yang

diuji sebagai berikut:

H0: Model CEM lebih baik dibandingkan model FEM

H1: Model FEM lebih baik dibandingkan model CEM

Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas cross section F < 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima.

b. Jika nilai probabilitas cross section F ≥ 0,05, maka H0 diterima

dan H1 ditolak.

Tabel 4.4

Hasil uji Chow

sumber: data diolah,2017

Redundant Fixed Effects Tests

Equation:

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 8.769606 (7,41) 0.0000

Cross-section Chi-square 50.335453 7 0.0000

Page 94: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

78

Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.4, diketahui nilai

probabilitas adalah 0,0000. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka

model estimasi yang digunakan adalah model FEM.

2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) dan

Random Effect Model (REM) dengan Uji Hausman

Untuk menentukan apakah model estimasi FEM atau REM dalam

membentuk model regresi, maka digunakan uji Hausman. Hipotesis

yang diuji sebagai berikut:

H0: Model REM lebih baik dibandingkan model FEM

H1: Model FEM lebih baik dibandingkan model REM

Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas cross section random < 0,05, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

b. Jika nilai probabilitas cross section random ≥ 0,05, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

Tabel 4.5

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation:

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.433236 6 0.0366

Sumber: Data diolah, 2017

Page 95: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

79

Berdasarkan hasil dari Uji Hausman pada Tabel 4.5, diketahui nilai

probabilitas adalah 0,0366. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka

model estimasi yang digunakan adalah model FEM.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekat

normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan

menggunakan uji Jarque-Bera (J-B). Dalam penelitian ini, tingkat

signifikansi yang digunakan α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan

adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas p ≥ 0,05, maka asumsi normalitas

terpenuhi.

b. Jika nilai probabilitas p < 0,05, maka asumsi normalitas tidak

terpenuhi.

Page 96: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

80

Gambar 4.1

Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2016

Observations 55

Mean -1.01e-18

Median -0.004209

Maximum 0.231848

Minimum -0.180705

Std. Dev. 0.098722

Skewness 0.374910

Kurtosis 2.706323

Jarque-Bera 1.486093

Probability 0.475663

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan gambar 4.1 diketahui nilai probabilitas dari

statisktik J-B adalah 0.475663. Karena nilai p = 0.475663. lebih besar

dibandingkan dengan tingkat signifikansi yaitu 0.05 maka dapat

diasumsikan bahwa normalitas terpenuhi pada penelitian ini.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance Inflation Factor (VIF),

bila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas. Nilai

VIF masing-masing variabel independen dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 97: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

81

Tabel 4.6

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel

independen memiliki nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam

penelitian ini, sehingga model regresi layak untuk dipakai.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model

regresi yang tidak terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin-Watson

(DW Test).

Variance Inflation Factors

Date: 11/13/17 Time: 20:39

Sample: 2010 2016

Included observations: 55

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.094265 403.8960 NA

LNROA 0.001039 45.36660 4.230400

ROE 0.190707 17.66788 4.859813

DER 0.000346 2.700167 1.276264

EPS 1.01E-07 4.306355 2.256732

SIZE 7.26E-05 247.1877 1.163796

AGE 2.56E-06 5.082668 1.549086

Sumber: Data diolah, 2017

Page 98: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

82

Tabel 4.7

Uji Autokorelasi

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.758385 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.681775 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.113298 Akaike info criterion -1.302267

Sum squared resid 0.526290 Schwarz criterion -0.791310

Log likelihood 49.81235 Hannan-Quinn criter. -1.104676

F-statistic 9.899324 Durbin-Watson stat 1.981090

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.7, maka diperoleh nilai hitung

dari Durbin-Watson sebesar 1,981090. Sedangkan pada tabel Durbin-

Watson dengan n = 55 dan k = 6, α = 5%, maka diperoleh nilai dl

(batas luar) =1,2940; du (batas dalam) = 1,8607 ; maka nilai 4 – du =

2,1393. Oleh karena nilai DW= 1,981090 lebih dari du= 1,8607 dan

kurang dari 4 – du = 2,1393, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi (Ghozali,2013).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi yang digunakan terdapat ketidaksamaan

varians dari residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain.

Apabila varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

terdapat kesamaan, maka disebut homoskedastisitas dan apabila

terdapat ketidaksamaan disebut heteroskedastisitas. Data yang baik

adalah data yang homoskedastisitas. Dalam penelitian ini cara

Page 99: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

83

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat digunakan Uji

Bartlett.

Tabel 4.8

Uji Heteroskedastisitas

Method df Value Probability

Bartlett 6 3.949016 0.6836

Levene (6, 48) 0.702575 0.6489

Brown-Forsythe (6, 48) 0.599480 0.7293

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat dilihat nilai probability Bartlett

sebesar 0,6836 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat

dikatakan data homoskedastisitas dan tidak terdapat masalah dalam uji

heteroskedastisitas.

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Hipotesis penelitian ini diuji dengan melakukan analisis regresi linier

berganda antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Analisis Regresi Linear Berganda

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.995902 0.307025 3.243711 0.0023

LNROA -0.086723 0.032238 -2.690037 0.0103

ROE 0.501015 0.436700 1.147276 0.2579

DER 0.025057 0.018599 1.347191 0.1853

EPS -0.000821 0.000318 -2.582661 0.0135

SIZE -0.037161 0.008523 -4.360174 0.0001

AGE 0.000380 0.001599 0.237490 0.8135

Sumber: Data diolah, 2017

Page 100: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

84

Dari hasil analisis regresi linier berganda yang tampak pada tabel

4.9, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan α = 0,05 maka

menghasilkan enam variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

underpricing, yaitu Return on Assets (ROA) dengan nilai signifikansi

sebesar 0,0103 < 0,05. Variabel Earning per Share (EPS) dengan nilai

signifikansi sebesar 0,0135 < 0,05. Variabel ukuran perusahaan sebesar

0,0001<0,05. Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh persamaan

regresi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

UNDP = 0,995902 - 0.086723 LNROA + 0,501015 ROE + 0.025057

DER - 0.000821 EPS - 0.037161 SIZE + 0.000380 AGE +

e

F. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian model secara simultan dengan Uji F digunakan untuk

menguji pengaruh secara simultan variabel independen terhadap

variabel dependennya atau untuk menguji ketepatan model. Jika

variable independen memiliki pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria

cocok atau fit.

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.

Penelitian ini untuk melihat pengaruh variabel independen Return on

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),

Page 101: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

85

Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan dan umur perusahaan

terhadap underpricing sebagai variabel dependen.

Untuk mengetahui nilai F-tabel dapat dilakukan perhitungaan

sebagai berikut:

f tabel = α; df = (n-k),(k-1)

= 5%; df = (55-6),(6-1)

= 0,05; df(49,5) = 2,40

Jika Prob (F-statistic) lebih kecil dari 0,05 atau nilai F-statistic

lebih besar dari F tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen yang digunakan dalam penelitian memiliki pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Uji F (Simultan)

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.758385 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.681775 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.113298 Akaike info criterion -1.302267

Sum squared resid 0.526290 Schwarz criterion -0.791310

Log likelihood 49.81235 Hannan-Quinn criter. -1.104676

F-statistic 9.899324 Durbin-Watson stat 1.981090

Prob(F-statistic) 0.000000

sumber: data diolah,2017

Dari hasil output model regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa

nilai F-statistic dan probabilitas (F statistic) masing-masing adalah

9,8992324 dan 0,00000 sehingga nilai F-statistic lebih besar dari F-

tabel atau F-statistic (9,8992324) > F tabel (2,40) dan nilai probabilitas

(F section) lebih kecil dari 0,05 atau probabilitas (F section) < 0,05.

Maka dari itu, H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dari itu, dapat

Page 102: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

86

disimpulkan bahwa variabel independen dapat mempengaruhi variabel

dependen secara bersama-sama.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Uji T dapat menunjukkan seberapa jauh variabel independen

secara individual dapat menerangkan variasi variabel dependen. Cara

yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing

variabel yang digunakan dalam penelitian mampu menerangkan

variabel dependen adalah dengan melihat t-statistic dan probabilitas

masing-masing variabel independen.

Untuk mengetahui nilai t-tabel dapat dilakukan perhitungaan sebagai

berikut:

t tabel = ; df = (n-k)

= 2,5%; df = (55-6)

= 0,025’ df(49) = 2,010

Tabel 4.11

Uji T Parsial

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.995902 0.307025 3.243711 0.0023

LNROA -0.086723 0.032238 -2.690037 0.0103

ROE 0.501015 0.436700 1.147276 0.2579

DER 0.025057 0.018599 1.347191 0.1853

EPS -0.000821 0.000318 -2.582661 0.0135

SIZE -0.037161 0.008523 -4.360174 0.0001

AGE 0.000380 0.001599 0.237490 0.8135

Sumber: Data diolah, 2017

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Page 103: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

87

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), umur perusahaan (SIZE), dan

ukuran perusahaan (AGE) memiliki pengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen underpricing.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak semua

variabel independen yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Berikut analisis dan masing-masing uji variabel

independen terhadap variabel bebas :

a. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel Return on Assets (ROA) sebesar -

2,690037 yang berarti nilai t-statistic (2,690037) lebih besar dari

nilai t table (2,010) atau t-statistic (2,690037) < t tabel (2,010).

Selain itu, variabel Return on Assets (ROA) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,0103 lebih kecil dari tingkat probabilitas

yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai probabilitas 0,0103 <

0,05; maka Ho ; β1 = 0 ditolak dan menerima Ha : β1 ≠ 0, artinya

ROA secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah negatif

terhadap underpricing.

b. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel Return on Equity (ROE) sebesar

1,147276 yang berarti nilai t-statistic (1,147276) lebih besar dari

nilai t tabel (2,010) atau t-statistic (1,147276) < t tabel (2,010).

Selain itu, variable Return on Equity (ROE) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,2579 lebih kecil dari tingkat probabilitas

Page 104: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

88

yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai probabilitas 0,2579 >

0,05; maka Ho ; β3 = 0 diterima dan menolak Ha : β3 ≠ 0, artinya

ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan dengan arah

positif terhadap underpricing.

c. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel Debt to Equity Ratio (DER)

sebesar 1,347191 yang berarti nilai t-statistic (1,347191) lebih

kecil dari nilai t tabel (2,010) atau t-statistic (1,347191) < t

tabel (2,010). Selain itu, variabel Debt to Equity Ratio (DER)

memiliki nilai signifikansi sebesar 0.1853 lebih besar dari

tingkat probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai

probabilitas 0.1853 > 0,05; maka Ho ; β3 = 0 diterima dan

menolak Ha : β3 ≠ 0, artinya DER secara parsial tidak

berpengaruh dengan arah positif signifikan terhadap

underpricing.

d. Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel Earning per Share (EPS) sebesar

-2.582661 yang berarti nilai t-statistic (2.582661) lebih kecil

dari nilai t tabel (2,010) atau t-statistic (2.582661) < t tabel

(2,010). Selain itu, variabel Earning per Share (EPS) memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.0135 lebih kecil dari tingkat

probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai probabilitas

0.0135 < 0,05; maka Ho ; β4 = 0 diterima dan menolak Ha : β4 ≠

Page 105: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

89

0, artinya EPS secara parsial berpengaruh signifikan dengan

arah negatif terhadap underpricing.

e. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel ukuran perusahaan (SIZE)

sebesar -4.360174 yang berarti nilai t-statistic (4.360174) lebih

besar dari nilai t tabel (2,010) atau t-statistic (4.360174) > t

tabel (2,010). Selain itu, variabel ukuran perusahaan memiliki

nilai signifikansi sebesar 0,0001 lebih kecil dari tingkat

probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai

probabilitas 0,0001 < 0,05; maka Ho ; β5 = 0 ditolak dan

menerima Ha : β5 ≠ 0, artinya ukuran perusahaan secara

parsial berpengaruh signifikan ke arah negatif terhadap

underpricing.

f. Pengaruh Umur Perusahaan (AGE) terhadap Underpricing

Nilai t-statistic pada variabel umur perusahaan (AGE) sebesar

0.237490 yang berarti nilai t-statistic (0.237490) lebih kecil

dari nilai t tabel (2,010) atau t-statistic (0.237490) < t tabel

(2,010). Selain itu, variabel umur perusahaan (AGE) memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.8135 lebih kecil dari tingkat

probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai

probabilitas 0.8135 > 0,05; maka Ho ; β6 = 0 ditolak dan

menerima Ha : β6 ≠ 0, artinya umur perusahaan secara parsial

Page 106: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

90

tidak berpengaruh signifikan ke arah positif terhadap

underpricing.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) untuk menjelaskan seberapa

besar pengaruh variabel dependen yaitu underpricing dapat dijelaskan

oleh variabel independen yaitu Return on Assets (ROA) , Return on

Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS),

ukuran perusahaan (SIZE), dan umur peusahaan (AGE).

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.758385 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.681775 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.113298 Akaike info criterion -1.302267

Sum squared resid 0.526290 Schwarz criterion -0.791310

Log likelihood 49.81235 Hannan-Quinn criter. -1.104676

F-statistic 9.899324 Durbin-Watson stat 1.981090

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted

R2 adalah 0.681775 yang berarti variabel dependen yaitu underpricing

dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per

Share (EPS), ukuran perusahaan (SIZE), dan umur peusahaan (AGE)

sebesar 68,17% sedangkan sisanya 31,83% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak menjadi objek penelitian ini.

Page 107: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

91

G. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian dapat menjelaskan

pengaruh hubungan antara variabel independen dan variabel dependen,

antara lain :

1. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan paa variabel ROA terhadap

underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,0103 lebih kecil dari

tingkat probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai probabilitas

0,0103 < 0,05; maka Ho ; β1 = 0 ditolak dan menerima Ha : β1 ≠ 0.

Selain itu koefisien variabel ROA pada model regresi bernilai (-

0.086723) yang artinya ROA secara parsial berpengaruh signifikan

dengan arah negarif terhadap underpricing.

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial variabel ROA

memiliki pengaruh terhadap initial return. Hal tersebut mencerminkan

bahwa para investor mempertimbangkan tingkat ROA suatu perusahaan

karena ROA merupakan salah satu rasio profibalitas, yaitu rasio yang

menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga

menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan. ROA digunakan

untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai

ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan

mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba

merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam

Page 108: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

92

menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi dari suatu perusahaan

akan menjadi penilaian utama investor sebelum berinvestasi. Karena

dengan profitabiltas yang tinggi, investor menilai saham perusahaan

akan menjajikan untuk dibeli karena harga saham akan bisa naik seiring

naiknya tingkat profitabilitas perusahaan. Karena profitabilitas yang

tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

juga tinggi. Laba merupakan informasi penting bagi investor untuk

pengambilan keputusan investasi. Sehingga permintaan akan saham

perusahaan meningkat. Hal ini menyebabkan kemungkinan investor

untuk mendapatkan return awal semakin tinggi karena harga saham

akan naik ketika dilepas di pasar sekunder.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Ningrum (2015), Pahlevi

(2014), dan Yasa (2008) yang telah membuktikan bahwa

profitabitabilitas yang di ukur dengan Return on Asset (ROA)

berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Penelitian ini

bertentangan dengan Kristiantari (2013) ,Rust (2015), dan Retnowati

(2013) bahwa profitabilitas ROA tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap underpricing.

2. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan paa variabel ROE terhadap

underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,2579 lebih besar

dari tingkat probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05 atau nilai

probabilitas 0,2579 > 0,05; maka Ho ; β3 = 0 diterima dan menolak Ha

Page 109: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

93

: β3 ≠ 0. Selain itu koefisien variabel ROE pada model regresi bernilai

(0.501015) yang artinya ROE secara parsial tidak berpengaruh

signifikan dengan arah positif terhadap underpricing.

Hal tersebut berarti kenaikan atau penurunan ROE tidak

berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan underpricing. ROE

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dan modal

sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi modal sendiri, semakin kecil

rasio ini maka semakin kurang baik. Artinya, posisi pemilik

perusahaan semakin lemah, demikian pula sebaliknya. Hal ini berarti

para investor tidak melihat ROE perusahaan dalam melakukan

investasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan Martani, dkk (2012) menyatakan bahwa ROE tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing. Sedangkan

penelitian ini bertentangan dengan Rust (2015), Hapsari dan Mahfud

(2012) menunjukan bahwa ROE berpengaruh terhadap tingkat

underpricing.

3. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan pada variabel DER terhadap

underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0.1853 lebih besar dari

tingkat probabilitas 0,05; maka Ho ; β3 = 0 diterima dan menolak Ha : β3

≠ 0. Selain itu koefisien variabel DER pada model regresi bernilai

Page 110: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

94

(0.025057) yang artinya DER secara parsial tidak berpengaruh

signifikan dengan arah positif terhadap underpricing.

Hal ini menunjukkan adanya ketidakpercayaan investor terhadap

keuangan ini. DER menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

membayar seluruh utang jangka pendek maupun panjang. Namun,

investor tidak melihat DER perusahaan dalam berinvestasi karena

banyak perusahaan yang sebelum IPO memiliki nilai DER yang tinggi,

tetapi di kemudian hari banyak juga perusahaan yag mengalami

keuntungan. Jadi, dari hasil penelitian ini investor dalam menanamkan

modalnya pada perusahaan IPO tidak selalu mempertimbangkan DER,

tapi kemungkinan investor hanya melihat dari sisi hutangnya sehingga

DER tidak bisa dijadikan tolak ukur ketidakpastian IPO.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan Retnowati (2013), Kristiantari (2013), menunjukan bahwa

DER tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Namun,

bertentangan dengan oleh Ningrum (2015), Kartika dan Putra (2017),

Pahlevi (2014), Gatot, dkk. (2013) , Rust (2015) yang menunjukan

bahwa DER berpengaruh positif terhadap underpricing.

4. Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan pada variabel EPS terhadap

underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0.0135 lebih kecil dari

tingkat probabilitas 0,05; maka Ho ; β4 = 0 ditolak dan menerima Ha : β4

≠ 0. Selain itu koefisien variabel EPS pada model regresi bernilai (-

Page 111: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

95

0.000821) yang artinya EPS secara parsial berpengaruh signifikan

dengan arah negatif terhadap underpricing.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel EPS

(earning per share) memiliki hubungan yang signifikan dengan

underpricing. Umumnya investor dalam melakukan keputusan investasi

cenderung lebih menyukai berinvestasi pada perusahaan yang dapat

memberikan gambaran keuntungan atas investasi yang ditanamkan.

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa mendatang.

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan

memiliki suatu saham. Besarnya EPS mengurangi ketidakpastian

sehingga menurunkan tingkat underpricing.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hapsari dan Mahfud (2012) bahwa EPS tidak

berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Namun, bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Retnowati (2013) bahwa EPS

berpengaruh terhadap tingkat underpricing.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan pada variabel ukuran perusahaan

terhadap underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,0001 lebih

Page 112: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

96

kecil dari tingkat probabilitas 0,05; maka Ho ; β5 = 0 ditolak dan

menerima Ha : β5 ≠ 0. Selain itu koefisien variabel ukuran perusahaan

pada model regresi bernilai (-0.037161) yang artinya ukuran perusahaan

secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah negarif terhadap

underpricing.

Untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari perusahaan

adalah dengan melihat total aset dari laporan keuangan perusahaan

tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO di Bursa.

Aset merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan.

Biasanya perusahaan besar mempunyai aset yang besar pula nilainya.

Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian

(certainty) yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga akan

mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke

depan. Hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang

mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada perusahaan itu.

Penulis dalam penelitian ini mengajukan hipotesis dengan arah

hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan tingkat

underpricing didasari pada pemahaman bahwa tingkat ketidakpastian

perusahaan berskala besar pada umumnya rendah karena dengan skala

yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar, sebaliknya

dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.

Sedangkan pada perusahaan berskala kecil tingkat ketidakpastian di

masa yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko investasinya lebih

Page 113: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

97

besar dalam jangka panjang. Dengan rendahnya tingkat ketidakpastian

perusahaan berskala besar maka akan menurunkan tingkat underpricing

dan kemungkinan initial return yang akan diterima investor akan

semakin rendah oleh karena itu diduga semakin besar ukuran

perusahaan maka akan semakin kecil underpricing.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan Martani, dkk (2012), Kristiantari (2013), Kartika dan Putra

(2017), Retnowati (2013), Islam et.,al (2010), Hapsari dan Mahfud

(2012) menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

underpricing.

6. Pengaruh Umur Perusahaan (AGE) terhadap Underpricing

Hasil uji yang telah dilakukan pada variabel umur peusahaan

terhadap underpricing memiliki nilai signifikansi sebesar 0.8135 lebih

besar dari tingkat probabilitas 0,05; maka Ho ; β6 = 0 diterima dan

menolak Ha : β6 ≠ 0. Selain itu koefisien variabel umur perusahaan pada

model regresi bernilai (0.000380) yang artinya umur perusahaan secara

parsial tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap

underpricing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang tidak signifikan antara umur perusahaan dengan tingkat

underpricing. Pada bagian pengembangan hipotesis telah dijelaskan

bahwa variabel umur perusahaan mengurangi tingkat ketidakpastian

investor dimasa mendatang, karena perusahaan yang telah lebih lama

Page 114: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

98

berdiri sudah memiliki pengalaman dalam dunia persaingan usaha dan

lebih mampu menghadapi berbagai masalah yang terjadi. Akan tetapi

hal tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini karena

walaupun umur perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investor,

namun bukan sebagai informasi utama dibandingkan dengan

informasi lain seperti kinerja perusahaan. Umur perusahaan juga

dianggap tidak memberikan kepastian bahwa perusahaan yang telah

lama berdiri lebih dikenal investor. Terkadang perusahaan yang belum

lama berdiri pun, dengan kinerja keuangan yang memuaskan akan lebih

dikenal dibandingkan dengan yang telah lama berdiri. Hal ini sesuai

dengan harapan penulis, dimana semakin tinggi umur dari perusahaan

yang melakukan penawaran perdana maka semakin rendah tingkat

underpricing yang dialami perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Retnowati (2013), Martani, dkk (2012), Kristiantari

(2013) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap underpricing. Namun, bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pahlevi (2014) dan Islam et al (2010)

dalam penelitiannya menunjukkan bahwa umur perusahaan

berpengaruh signiikan terhadap underpricing.

Page 115: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh variabel

keuangan dan non keuangan terhadap underpricing saham pada saat IPO

di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2016. Berdasarkan

pembahasan hasil penelitian secara empiris yang telah diuraikan, maka

diperoleh kesimpulan bahwa tingkat underpricing perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek indonesia periode 2010-2016 dipengaruhi

oleh tiga variabel yaitu Return on Assets (ROA), Earning per Share (EPS),

dan ukuran perusahaan.

1. Berdasarkan hasil uji f (simultan) menunjukkan bahwa Return on

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),

Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan dan umur perusahaan

memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap underpricing.

2. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa Return on Assets

(ROA) secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah negatif

terhadap underpricing.

3. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa Return on Equity

(ROE) secara parsial tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif

terhadap underpricing.

Page 116: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

100

4. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa Debt to Equity

Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan dengan arah

positif terhadap underpricing.

5. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa Earning per Share

(EPS) secara parsial berpengaruh signifikan denga arah negatif terhadap

underpricing.

6. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

secara parsial berpengaruh signifikan ke arah negatif terhadap

underpricing.

7. Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa umur perusahaan

secara parsial tidak berpengaruh signifikan ke arah positif terhadap

underpricing.

8. Berdasarkan koefisien determinasi (adjusted R2) menunjukkan bahwa

nilai yang dihasilkan adalah 0.681775 yang berarti variabel dependen

yaitu Underpricing dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu

Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity

Ratio (DER), Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan (SIZE), dan

umur peusahaan (AGE) sebesar 68,17% sedangkan sisanya 31,83%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak menjadi objek penelitian ini.

Page 117: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

101

B. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal di antaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambah variabel yang berbeda

terutama pada saat menentukan underpricing agar hasil bisa lebih

akurat.

2. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan pengukuran yang

lebih baik dalam mengukur variabel seperti reputasi underwriter dan

auditor. Dan juga agar melakukan penelitian dengan variabel-variabel

makro ekonomi seperti inflasi, return IHSG, tingkat suku bunga bank

yang berpotensi mempengaruhi kondis pasar saham pada saat IPO

dilakukan. Serta agar meneliti performa perusahaan setelah IPO dan

meneliti kinerja jangka panjang saham perusahaan yang mengalami

underpricing dan overpricing.

Page 118: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

102

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N Shoviyah. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Underpricing saham pada

Perusahaan IPO di BEI Periode 2007-2011”. Jurnal Ilmiah Manajemen

Volume 1 Nomor 1, Universitas Negeri Surabaya, 2013.

Aisyah, “Pengaruh Variabel-Variabel Keuangan pada Initial Return Saham di

Pasar Perdana”. Jurnal Keuangan, Volume 8, Hal. 22-31,2009.

Balvers, R. Mc Donald dan R.E Miller, 1988. “Underpricing of New Issues and

the Choice of Auditor as a Signal of Investment Banker Reputation”, The

Accounting Review 63.

Bodie Zvi, Alex Kane dan Alan J. Marcus.“Investasi”, Edisi 6, Salemba Empat,

Jakarta, 2006.

Bodie Zvi, Alex Kane dan Alan J. Marcus.“Manajemen Portofolio dan

Investasi”, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta, 2014.

Brigham, Eugene F. dan Joul F Houston. “Manajemen Keuangan.” Jakarta:

Erlangga, 2004.

Carter, Richard and Manaster, Steven. 1990. Initial Public Offering and

Underwriter Reputation. Journal of Financial. Vol 45. p 1045-1067.

Daljono. “Analisis Faktor-faktor yang mepengaruhi Initial Return Saham yang

Listing di BEJ tahun 1990-1997”. SNA III. 2000.

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. “Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya

Jawab”. Salemba Empat, Jakarta, 2001.

De Lorenzo, Massimo and Stefano Fabrizio. 2001. Asymetric Information and The Role

of Underwriter, The Prospectus and The Analyst in Underpricing of IPO.

Gatot Nazir Ahmad, Isti Indriyanti, Agung Darmawan Buchdadi. “Pengaruh

DER, ROI, Current Ratio dan Rata-rata Kurs terhadap Underpricing pada

Initial Public Offering”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia

(JRMSI), Vol 4 No. 2 2013.

Gujarati, Damodar. N. “ Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1”, Edisi Ketiga,

Penerbit Erlangga, 2006.

Ghozali, Imam. “Analisis multivariate dan ekonometrika teori, konsep, dan

aplikasi dengan eviews 8”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang, 2013.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Page 119: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

103

Hadi, Nor. “Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen

Keuangan di Pasar Modal”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta,

2013.

Hanafi, M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Hapsari, V Anitya dan Mahfud, M. Kholiq. “Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi underpricing isaham pada penawaran umum perdana di

BEI periode 2008 – 2010”. Jurnal Manajemen. Volume 1, Nomor 1,

Halaman 1-9. 2012.

Helwege, J. And Liang, N. “Initial public offerings in hot and cold markets”,

Journal of Finance and Quantitive Analysis, 39, Page 541-569, 2004.

Islam et al. “An Empirical Investigation of the Underpricing of Initial Public

Offerings in the Chittagong Stock Exchange”.International jurnal of

economic and finance Vol.2, No.4; November 2010

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan per Efektif 1 Januari

2017, Jakarta.

Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-6. Yogyakarta:

BPFE.

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010.

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012.

Kartika, Gusti Ayu Sri dan I Made Pande Dwiana Putra.”Faktor-faktor

Underpricing Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia”, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol.19.3.Juni 2017.

Kristiantari, I Dewa Ayu (2012), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek

Indonesia. Universitas Udayana

Kim, Joeng Bon ,Itzhak Krinsky dan Jason Lee. “The Role of Financial Variables

in the Pricing of Korean IPO”, Pacific Business Finance Journal Vol.3,

1995.

Kieso, Donald E, Jerry J Weygandt, dan Tery D Warfield. “Intermediate

Accounting”,John wiley and Sons, Inc Volume 2 IFRS edition, 2011.

Kurniawan, Benny. “Analisis pengaruh variabel keuangan dan non keuangan

terhadap return 7 hari setelah Initial Public Offering (IPO)” .2006.

Liu, Xiaoding dan Ritter, Jay.R. “Local Underwriter Oligopolies and IPO

Underpricing”, Journal of financial economics Vol 102 Page 579-601,

2011.

Page 120: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

104

Mansur, Mudrik Al dan Imam Ghozali. (2002). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Underpriced di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisinis

dan Akuntansi, Vol. 4, No. 1, April, 74-88.

Martalena dan Malinda. “Pengantar Pasar Modal”. Penerbit Andi, Yogyakarta,

2011.

Martani dkk. ” Analysis on Factors Affecting IPO Underpricing And Their Effects

On Earnings Presistence”. World Review of Business Research. Vol. 2.

No. 2Pp. 1 – 15, 2012

Nurhidayati dan Indriantoro, 1998. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Tingkat Underprice Pada Penawaran Saham Perdana di BEJ”,

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 13 Nomor 1.

Ningrum ,Yunita Tyas Kartika (2015) “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Underpricing Ketika Initial Public Offering (IPO)”,Artikel

publikasi ilmiah, 2015

Pahlevi, Reza Widhar (2014) “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek

Indonesia” Jurnal Siasat Bisnis Vol.18 No.2, 2014

Retnowati, Eka. “Penyebab Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di

Indonesia Periode 2008-2011” Universitas Negeri Semarang Accounting

Analysis Journal 2 (2), 2013.

Reese, William A. “IPO Underpricing, Trading Volume and Investor

Interest”,1998.

Ritter. J.R. 1991. "The Lonq-Run Perfomance of Initial Public Offering", The

Journal of Finance, Volume XLVI Nomor 1. Beatty, R.P. 1989. Auditor

Reputation and The Pricing of IPO. The Accounting Review. Vol LXIV No

4. p 693-707.

Rust, Isak Cornelis. “Factors and characteristics impacting underpricing of Initial

Public Offerings (IPOs) on the Johannesburg Securities Exchange (JSE)”.

Master's Business Management. University of the Free State, 2015.

Sari. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing pada Penawaran

Umum Perdana di BEI periode 2006-2010”. Jurnal Akuntansi di Penogoro

Vo. 1, 2011.

Sugiyono. 2007. Metoda Penelitian Bisnis. Cetakan ke-10. Bandung: Alfabeta.

Suad Husnan, 1996. The First Issue Market: The Case of The Indonesia Bull

Market, Badan Penerbit Undip, Semarang

Suyatmin dan Sujadi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Underpricing pada

Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Jakarta”, Benefit Vol. 10 No.

1, 2006.

Page 121: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

105

Undang-undang Republik Indonesia Nomer 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Wahyusari, Ayu. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Underpricing

Saham saat IPO di BEI Periode 2007-2011”. Accounting Analysis Journal

2 (4), Universitas Negeri Semarang, 2013.

Yasa, Gerianta Wirawan. “Penyebab Underpricing pada Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 3,

No.2, 2008.

Yolana, Chastina dan Martani Dwi. 2005. Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Fenomena Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di BEJ Tahun

1994-2001. Makalah Seminar, Seminar Nasional Akuntansi VIII. Solo.

www.idx.co.id diakses pada tanggal 09 july 2017 pukul 20.00 WIB

www.ticmi.co.id diakses pada tanggal 10 july 2017 pukul 13.00 WIB

www.yahoofinance.com diakses pada tanggal 09 july 2017 pukul 16.00 WIB

Page 122: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

106

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 123: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

107

LAMPIRAN 1

TINGKAT UNDERPRICING PERUSAHAAN SAMPEL

No. Kode Nama Perusahaan Harga

IR Offering Closing

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 6500 7450 14.615

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 1050 1570 49.524

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 1000 1500 50.000

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 1700 2120 24.706

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 2025 2400 18.519

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 850 1200 41.176

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 585 875 49.573

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 550 825 50.000

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 550 825 50.000

10 HRUM Harum Energi Tbk 5200 5450 4.808

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 1250 1397 11.760

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 1280 1475 15.234

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 1600 1780 11.250

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 730 910 24.658

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 350 520 48.571

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 590 760 28.814

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 1100 1250 13.636

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 300 450 50.000

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 850 1270 49.412

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 275 410 49.091

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 275 410 49.091

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 480 720 50.000

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 1380 1510 9.420

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 350 385 10.000

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 390 490 25.641

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 230 345 50.000

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 2500 2694 7.760

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 140 238 70.000

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 250 340 36.000

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 120 157 30.833

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 580 700 20.690

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 380 435 14.474

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 106 180 69.811

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 103 175 69.903

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 635 700 10.236

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 610 670 9.836

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 260 302 16.154

Page 124: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

108

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 260 310 19.231

39 KINO Kino Indonesia Tbk 3800 3850 1.316

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 490 540 10.204

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 1200 1295 7.917

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 6500 6550 0.769

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 365 410 12.329

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 670 720 7.463

45 STAR Star Petrochem Tbk 102 138 35.294

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 330 363 10.000

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 560 570 1.786

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 185 214 15.676

49 GAMA Gading Development Tbk 150 178 18.667

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 210 235 11.905

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 1850 1870 1.081

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 720 730 1.389

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 1530 1540 0.654

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 210 220 4.762

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 168 205 22.024

Page 125: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

109

LAMPIRAN 2

RETURN ON ASSETS (ROA) PERUSAHAAN PADA SEMPEL

PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan ROA(%)

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 10.316

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 1.349

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 3.585

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 15.819

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 6.312

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 6.043

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 3.578

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 10.633

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 4.943

10 HRUM Harum Energi Tbk 23.743

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 26.635

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 16.492

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 8.712

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 6.438

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 8.608

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 8.479

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 8.825

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 1.088

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 11.555

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 0.915

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 9.648

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 4.240

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 19.022

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 3.195

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 1.397

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 6.195

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 7.642

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 6.234

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 2.467

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 0.545

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 17.151

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 3.036

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 0.131

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 0.278

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 3.805

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 6.396

Page 126: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

110

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 4.950

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 4.633

39 KINO Kino Indonesia Tbk 8.191

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 4.622

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 14.578

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 4.832

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 3.198

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 17.063

45 STAR Star Petrochem Tbk 0.364

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 5.051

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 11.514

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 3.822

49 GAMA Gading Development Tbk 0.553

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 7.661

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 3.643

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 9.948

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 1.657

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 16.963

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 13.865

Page 127: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

111

LAMPIRAN 3

RETURN ON EQUITY (ROE) PERUSAHAAN PADA SEMPEL

PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan ROE(%)

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 20.533

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 8.164

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 11.492

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 17.946

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 15.237

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 11.434

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 4.494

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 12.844

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 6.440

10 HRUM Harum Energi Tbk 35.847

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 45.992

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 22.954

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 14.506

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 10.069

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 10.477

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 14.485

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 14.839

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 1.649

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 23.908

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 2.714

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 20.501

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 11.916

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 25.402

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 5.707

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 4.018

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 15.128

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 17.703

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 12.802

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 7.071

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 0.725

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 15.462

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 12.657

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 0.166

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 1.646

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 4.573

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 10.147

Page 128: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

112

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 8.558

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 8.910

39 KINO Kino Indonesia Tbk 14.805

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 8.572

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 22.366

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 6.955

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 6.281

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 27.271

45 STAR Star Petrochem Tbk 0.536

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 6.179

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 12.655

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 8.003

49 GAMA Gading Development Tbk 0.664

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 16.008

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 12.850

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 14.837

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 3.620

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 18.968

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 18.911

Page 129: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

113

LAMPIRAN 4

DEBT TO EQUITY RATIO (DER) PERUSAHAAN PADA SEMPEL

PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan DER(%)

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 99.038

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 504.972

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 220.564

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 13.444

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 133.278

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 87.783

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 25.609

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 20.787

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 27.827

10 HRUM Harum Energi Tbk 40.256

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 72.672

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 39.180

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 66.503

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 56.396

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 21.720

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 70.832

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 68.150

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 51.544

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 106.915

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 196.474

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 112.489

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 181.003

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 33.538

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 78.586

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 187.739

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 144.203

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 131.667

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 105.376

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 186.604

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 33.052

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 12.419

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 316.838

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 21.854

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 492.623

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 17.604

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 58.661

Page 130: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

114

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 72.886

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 91.971

39 KINO Kino Indonesia Tbk 80.749

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 85.460

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 53.427

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 43.935

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 89.057

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 59.822

45 STAR Star Petrochem Tbk 47.147

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 22.335

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 9.909

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 109.422

49 GAMA Gading Development Tbk 20.093

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 105.744

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 252.749

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 41.165

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 118.471

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 11.808

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 36.393

Page 131: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

115

LAMPIRAN 5

EARNING PER SHARE (EPS) PERUSAHAAN PADA SEMPEL

PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan EPS

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 336.000

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 99.000

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 101.180

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 39.000

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 83.800

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 81.000

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 24.000

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 59.000

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 40.000

10 HRUM Harum Energi Tbk 323.410

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 268.000

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 253.000

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 146.000

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 0.008

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 26.000

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 40.000

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 115.000

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 1.795

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 210.000

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 4.100

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 62.000

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 34.000

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 92.000

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 13.000

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 14.000

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 0.003

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 220.000

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 0.002

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 21.000

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 0.840

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 27.000

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 38.000

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 0.280

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 5.470

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 0.060

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 26.000

Page 132: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

116

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 10.430

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 17.000

39 KINO Kino Indonesia Tbk 234.000

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 33.850

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 96.930

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 115.850

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 20.000

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 91.000

45 STAR Star Petrochem Tbk 1.060

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 13.650

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 37.000

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 13.000

49 GAMA Gading Development Tbk 0.820

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 34.000

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 101.820

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 83.830

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 12.400

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 29.580

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 35.770

Page 133: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

117

LAMPIRAN 6

UKURAN PERUSAHAAN PADA SEMPEL PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan Total Aset

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT Rp 7,171,511,050,266

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk Rp 7,411,393,000,000

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk Rp 2,137,499,950,786

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Rp 3,719,816,000,000

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk Rp 5,176,442,000,000

6 KRAS Krakatau Steel Tbk Rp 17,584,059,000,000

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk Rp 3,204,321,000,000

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk Rp 918,617,353,270

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk Rp 1,575,467,891,720

10 HRUM Harum Energi Tbk Rp 3,470,174,000,000

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk Rp 2,155,203,000,000

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk Rp 1,381,126,000,000

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk Rp 2,801,281,000,000

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk Rp 80,949,094,000,000

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT Rp 70,005,131,296

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT Rp 3,802,332,940,158

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk Rp 25,510,399,000,000

18 VIVA Visi Media Asia Tbk Rp 2,417,560,679,000

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk Rp 1,625,319,000,000

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk Rp 1,114,803,473,543

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk Rp 329,229,682,963

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk Rp 1,246,487,693,000

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT Rp 1,856,555,123,000

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk Rp 1,793,599,273,996

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk Rp 2,108,998,307,963

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk Rp 129,398,245

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk Rp 1,298,358,202,545

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk Rp 101,315,626

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk Rp 673,612,869,119

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT Rp 864,069,041,042

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Rp 2,366,910,000,000

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk Rp 8,366,244,088,038

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT Rp 1,317,074,896,137

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk Rp 26,219,938,000,000

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk Rp 20,096,121,017,000

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk Rp 570,082,177,769

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Rp 326,619,954,340

Page 134: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

118

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk Rp 882,189,671,288

39 KINO Kino Indonesia Tbk Rp 3,211,234,658,570

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk Rp 13,734,267,485,212

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk Rp 847,811,330,225

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk Rp 1,824,046,090,679

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk Rp 7,564,619,668,057

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Rp 3,701,917,491,000

45 STAR Star Petrochem Tbk Rp 718,569,000,000

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT Rp 399,336,626,636

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk Rp 2,711,416,335,000

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk Rp 259,288,439,966

49 GAMA Gading Development Tbk Rp 1,233,713,600,734

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk Rp 2,219,000,000,000

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk Rp 5,921,055,000,000

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk Rp 4,314,284,667,000

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk Rp 4,939,425,000,000

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk Rp 8,007,121,008,539

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk Rp 431,872,162,507

Page 135: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

119

LAMPIRAN 7

UMUR PERUSAHAAN PADA SEMPEL PENELITIAN

No. Kode Nama Perusahaan Tanggal

IPO

Tanggal

Didirikan Umur

1 BIRD Blue Bird Tbk, PT 11/05/2014 29/03/2001 13

2 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 08/03/2010 02/06/2008 2

3 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk 14/07/2015 28/11/2007 8

4 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 24/03/2015 00/01/1900 20

5 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk 10/26/2010 08/11/2004 6

6 KRAS Krakatau Steel Tbk 11/10/2010 27/10/1971 39

7 MMLP Mega Manunggal Property Tbk 12/06/2015 23/08/2010 5

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk 07/07/2015 15/03/1982 33

9 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk 08/12/2015 09/05/2012 3

10 HRUM Harum Energi Tbk 10/06/2010 12/10/1995 15

11 IBST Inti Bangunan Sejahtera Tbk 31/08/2012 28/04/2006 6

12 IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk 10/12/2015 21/10/1977 38

13 MBSS Mitrabahtera Segara Seati Tbk 04/06/2011 24/03/1994 17

14 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk 01/02/2012 24/03/2006 6

15 GOLD Golden Retailindo Tbk, PT 07/07/2010 28/11/1995 15

16 WTON Wijaya Karya Beton Tbk, PT 08/04/2014 11/03/1997 17

17 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 06/09/2011 12/08/1992 19

18 VIVA Visi Media Asia Tbk 11/21/2011 08/11/2004 7

19 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 27/06/2013 17/09/1975 38

20 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk 11/30/2010 28/06/2007 3

21 KRAH PT Grand Kartech Tbk 08/11/2013 18/08/1990 23

22 MLPT PT Multipolar Technology Tbk 08/07/2013 28/12/2001 12

23 MDIA Intermedia Capital Indonesia Tbk, PT 11/04/2014 25/02/2008 6

24 DYAN PT Dyandra Media International Tbk 25/03/2013 24/07/2007 6

25 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 12/11/2012 17/12/1999 13

26 TPMA PT Trans Power Marine Tbk 20/02/2013 24/01/2005 8

27 ACST PT Acset Indonusa Tbk 24/06/2013 10/01/1995 18

28 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk 16/06/2016 01/01/1989 27

29 BAJA Sarana Central Bajatama Tbk 12/21/2011 04/10/1993 18

30 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT 04/11/2011 20/05/1991 20

31 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 18/12/2013 18/03/1975 38

32 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 19/11/2012 01/01/1961 51

33 TARA Sitara Propertindo Tbk, PT 07/11/2014 28/07/2006 8

34 BOGA Bintang Oto Global Tbk 19/12/2016 29/09/2011 5

35 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk 12/09/2010 06/08/2003 7

36 RANC Supra Boga Lestari Tbk 07/06/2012 28/05/1997 15

37 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 10/07/2012 03/06/1997 15

Page 136: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

120

38 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 07/12/2010 15/12/2000 10

39 KINO Kino Indonesia Tbk 11/12/2015 08/02/1999 16

40 WSBP Waskita Beton Precast Tbk 20/09/2016 07/10/2014 2

41 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk 28/09/2016 27/11/2002 14

42 PRDA Prodia Widyahusada Tbk 07/12/2016 07/05/1973 43

43 APLN Agung Podomoro Land Tbk 11/11/2010 30/07/2004 6

44 SSMS PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk 12/12/2013 22/11/1995 18

45 STAR Star Petrochem Tbk 07/13/2011 19/05/2008 3

46 CINT Chitose Internasional Tbk, PT 06/27/2014 15/06/1978 36

47 SMBR PT Semen Baturaja Tbk 28/06/2013 14/11/1974 39

48 MTRA Mitra Pemuda Tbk 10/02/2016 21/08/1980 36

49 GAMA Gading Development Tbk 11/07/2012 18/12/2003 9

50 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk 07/09/2010 24/03/1995 15

51 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 14/06/2013 29/09/1980 33

52 EMTK Elang Mahkota Teknologi. Tbk 12/01/2010 03/08/1983 27

53 MSKY MNC Sky Vision Tbk 09/07/2012 08/08/1988 24

54 DMAS Puradelta Lestari Tbk 29/05/2015 12/11/1993 22

55 NELY Pelayaran Nelly Dwi putri Tbk 11/10/2012 05/02/1977 35

Page 137: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

121

LAMPIRAN 8

HASIL DATA YANG TELAH DIOLAH MENGGUNAKAN EVIEWS 9

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: EQ01

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 8.769606 (7,41) 0.0000

Cross-section Chi-square 50.335453 7 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: UNDP

Method: Panel Least Squares

Date: 11/15/17 Time: 22:28

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 8

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.957599 0.352614 2.715712 0.0092

LNROA -0.067082 0.038707 -1.733085 0.0895

ROE 0.296619 0.562726 0.527111 0.6005

DER 0.041981 0.024799 1.692832 0.0970

EPS -0.000287 0.000402 -0.715369 0.4778

SIZE -0.033187 0.010415 -3.186486 0.0025

AGE -0.001927 0.001926 -1.000271 0.3222

R-squared 0.396626 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.321204 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.165471 Akaike info criterion -0.641623

Sum squared resid 1.314279 Schwarz criterion -0.386144

Log likelihood 24.64462 Hannan-Quinn criter. -0.542827

F-statistic 5.258777 Durbin-Watson stat 0.924792

Prob(F-statistic) 0.000313

Page 138: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

122

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: EQ01

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 13.433236 6 0.0366

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

LNROA -0.086723 -0.077206 0.000112 0.3678

ROE 0.501015 0.399981 0.013102 0.3774

DER 0.025057 0.029590 0.000015 0.2347

EPS -0.000821 -0.000650 0.000000 0.0647

SIZE -0.037161 -0.036796 0.000006 0.8859

AGE 0.000380 -0.000400 0.000000 0.1436

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: UNDP

Method: Panel Least Squares

Date: 11/15/17 Time: 22:29

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 8

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.995902 0.307025 3.243711 0.0023

LNROA -0.086723 0.032238 -2.690037 0.0103

ROE 0.501015 0.436700 1.147276 0.2579

DER 0.025057 0.018599 1.347191 0.1853

EPS -0.000821 0.000318 -2.582661 0.0135

SIZE -0.037161 0.008523 -4.360174 0.0001

AGE 0.000380 0.001599 0.237490 0.8135

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.758385 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.681775 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.113298 Akaike info criterion -1.302267

Sum squared resid 0.526290 Schwarz criterion -0.791310

Page 139: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

123

Log likelihood 49.81235 Hannan-Quinn criter. -1.104676

F-statistic 9.899324 Durbin-Watson stat 1.981090

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: UNDP

Method: Panel Least Squares

Date: 11/15/17 Time: 22:29

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 8

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.995902 0.307025 3.243711 0.0023

LNROA -0.086723 0.032238 -2.690037 0.0103

ROE 0.501015 0.436700 1.147276 0.2579

DER 0.025057 0.018599 1.347191 0.1853

EPS -0.000821 0.000318 -2.582661 0.0135

SIZE -0.037161 0.008523 -4.360174 0.0001

AGE 0.000380 0.001599 0.237490 0.8135

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.758385 Mean dependent var 0.252302

Adjusted R-squared 0.681775 S.D. dependent var 0.200842

S.E. of regression 0.113298 Akaike info criterion -1.302267

Sum squared resid 0.526290 Schwarz criterion -0.791310

Log likelihood 49.81235 Hannan-Quinn criter. -1.104676

F-statistic 9.899324 Durbin-Watson stat 1.981090

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 140: PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36873/1/CITRA... · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Return on

124

Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors

Date: 11/13/17 Time: 20:39

Sample: 2010 2016

Included observations: 55

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.094265 403.8960 NA

LNROA 0.001039 45.36660 4.230400

ROE 0.190707 17.66788 4.859813

DER 0.000346 2.700167 1.276264

EPS 1.01E-07 4.306355 2.256732

SIZE 7.26E-05 247.1877 1.163796

AGE 2.56E-06 5.082668 1.549086

Uji Heteroskedastisitas

Test for Equality of Variances of RESID02

Categorized by values of DATEID

Date: 11/13/17 Time: 20:41

Sample: 2010 2016

Included observations: 55

Method df Value Probability

Bartlett 6 3.949016 0.6836

Levene (6, 48) 0.702575 0.6489

Brown-Forsythe (6, 48) 0.599480 0.7293