Page 1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, CAPITAL
INTENSITY RATIO, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
MANAJEMEN PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017)
(Skripsi)
Oleh
ILMA ATHIFA ERALSYAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Page 2
ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, CAPITAL
INTENSITY RATIO, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN
PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017)
Oleh
ILMA ATHIFA ERALSYAH
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran
perusahaan, leverage, capital intensity ratio dan profitabilitas terhadap
manajemen pajak. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.
Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan
memperoleh sampel sebanyak 67 perusahaan manufaktur berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda dengan uji koefisien determinasi, uji f, dan uji t. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan leverage
terhadap manajemen pajak. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh negatif signifikan profitabilitas terhadap manajemen pajak. Sedangkan
ukuran perusahaan dan capital intensity ratio tidak berpengaruh terhadap
manajemen pajak.
Kata Kunci: Manajemen Pajak, Ukuran Perusahaan, Leverage, Capital Intensity
Ratio dan Profitabilitas
Page 3
ABSTRACT
The Effect of Size, Leverage, Capital Intensity Ratio, and Profitability to Tax
Management
(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange
Year 2015-2017)
By
ILMA ATHIFA ERALSYAH
This study aims to examine and analyze the effect of size, leverage, capital
intensity ratio, and profitability to tax management. The population in this study is
manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2015-2017.
Determination of the sample was made by applying purposive sampling method
and obtains a sample of 67 manufacturing companies based on certain criteria.
The analytical method used in this study is multiple analysis regression with
coefficient of determination, F-test, and T-Test. The result of this study shows that
there is significant positive effect of leverage on tax management. Other result
shows that there is significant negative effect of profitability on tax management.
While size and capital intensity have no effect on tax management.
Keywords : Tax Management, Size, Leverage, Capital Intensity Ratio, and
Profitability
Page 4
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, CAPITAL
INTENSITY RATIO, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
MANAJEMEN PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017)
Oleh
ILMA ATHIFA ERALSYAH
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Page 5
Judul Skripsi : PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,
LEVERAGE, CAPITAL INTENSITY RATIO, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN
PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-
2017)
Nama Mahasiswa : Ilma Athifa Eralsyah
Nomor Pokok Mahasiswa : 1511031053
Program Studi : S1 Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Ak. Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt.,
NIP 19620428 200003 1 001 NIP 19690811 199802 1 001
2. Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., CA.
NIP 19620612 199010 2 001
Page 6
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. ....................
Sekretaris : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt., CA. ....................
Penguji : Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si. ....................
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si.
NIP 19610904 198703 1 011
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 20 Juni 2019
Page 7
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ilma Athifa Eralsyah
NPM : 1511031053
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage, Capital Intensity Ratio, dan Profitabilitas Terhadap
Manajemen Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)” adalah benar hasil karya saya sendiri.
Dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya, selain itu atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila dikemudian hari terbukti
bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya siap menerima sanksi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Bandar Lampung, 25 Juni 2019
Ilma Athifa Eralsyah
Page 8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 3 Januari 1998.
Penulis adalah anak pertama dari pasangan Mhd Alamsyah Putra
dan Ibu Ermayati. Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman
Kanak-Kanak di TK Darussalam pada tahun 2003. Pendidikan
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun 2009
di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Putera Batam. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
ditempuh oleh penulis di SMPN 03 Batam dan diselesaikan pada tahun 2012.
Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMAN 1 Batam hingga tahun 2015.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi
mahasiswi penulis terdaftar menjadi anggota aktif Himakta (Himpunan Mahasiswa
Akuntansi) FEB Unila, anggota aktif UKM-F KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal)
pada periode 2015/2016, dan anggota aktif UKM-F EBEC (Economic & Business
Entrepreneur Club) pada periode 2015/2016.
Penulis juga telah mengikuti program pengabdian langsung kepada masyarakat yaitu
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten
Page 9
Tanggamus selama 40 (empat puluh) hari pada bulan Januari sampai Maret 2018.
Selain itu penulis memiliki sertifikasi Brevet Pajak A dan B.
Page 10
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat, dan karunia-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat beserta salam selalu
disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ku persembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Mhd. Alamsyah Putra dan Ibunda
Ermayati, yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi dan do’a yang tiada
henti. Terima kasih atas segalanya yang telah diberikan selama ini. Yang telah
dengan merawat dan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang sehingga bisa
menyelesaikan pendidikan sarjana ini.
Adik-adikku tersayang, M. Nabil Sulthoni Eralsyah dan Lavixi Vioniell
Eralsyah, yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan serta do’a. Terima
kasih atas kasih sayang yang telah diberikan.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman. Terima kasih atas segala bentuk
dukungan, motivasi, do’a dan nasihat yang telah diberikan selama ini.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
Page 11
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
(QS Al Insyirah :6-8)
“Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, tapi lebih baik menjadi orang
yang bernilai”
(Albert Eintein)
“Ingatlah Allah saat hidupmu tak berjalan sesuai keinginanmu. Allah pasti punya
jalan yang lebih baik untukmu”
(Anonim)
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia”
(Nelson Mandela)
Page 12
SANWACANA
Alhamdulilahirobbil’alamiin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tela
melimpahkan berkah, rahmat da hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Capital Intensity
Ratio, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak (Studi Pada Perusahan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang tidak henti-hentinya memberikan do’a, bimbingan
dan dukungan sehingga membantu dan mempermudah proses penyusunan skripsi ini.
Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepad:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Page 13
4. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Utama
yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, motivasi dan ilmunya yang
bermanfaat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing
Pendampin atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, arahan, dan
masukan selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak Dr. Yuliansyah, S.E., M.S.Ak., Akt. selaku Pembimbing Akademik
selama masa perkuliahan yang telah memberikan saran dan nasihat selama
penulis menjadi mahasiswa.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis selama
menempuh program pendidikan S1.
9. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff
keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah banyak
membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan skripsi,
terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.
10. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Mhd. Alamsyah Putra dan Ibunda Ermayati.
Terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
Terimakasih atas segala bentuk dukungan, motivasi, dan do’a yang tidak pernah
berhenti mengalir untuk keberlangsungan anaknya dalam mencapai kesuksesan
dan keberhasilan.
Page 14
11. Kepada adek-adekku tersayang, M. Nabil Sulthoni Eralsyah dan Lavixi Vioniell
Eralsyah, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi, dan do’a. Semoga
kalian bisa sukses dan dapat menjadi kebangaan bagi papa dan mama.
12. Seluruh Keluarga Besar Mulsyaf tersayang, Om Irwan, Bunda Mega, Bunda Sri,
Om Ijar, Bunda Wati, Om Indra, serta sepupu-sepupuku Bang Eka, Bang Rian,
Putri, Izhar, Nada, Najwa, Wira, Chadri, dan Wilza dan ponakanku Faiz. Terima
kasih atas segala bentuk dukungan, motivasi, do’a dan nasihat yang telah
diberikan selama ini.
13. Seluruh Keluarga Besar Hi. Buchari, HS tersayang, Makwo Ana, Pakwo Iwan,
Ibung Holida, Ibung Ita, Mamak Iyan, serta seluruh keluarga yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala bentuk dukungan, motivasi,
do’a dan nasihat yang telah diberikan selama ini.
14. Sepupu-sepupu Rajabasa, Anis, Anggi, dan Merta, yang banyak memberikan
bantuan selama menempuh pendidikan di Bandar Lampung. Terima kasih atas
semua kenangan, dan sukacita yang diberikan.
15. Rombongan “PITA” ku tersayang, sahabat-sahabatku semasa kuliah, Adzkia
Zahara Sabrina, Agnes Firia Wulandari, Bella Octavia Roza, Laili Salma Adriani
dan Novira Al Qarina. Terima kasih atas kenangan manis yang telah diberikan
semasa kuliah ini. Atas segala canda, tawa, dan bahagia serta momen-momen
yang telah kita lewati sejak awal perukuliahan. Terima kasih sudah selalu ada
disetiap ceritaku semasa kuliah dan setia mendengarkan keluh kesahku. Terima
kasih atas bantuan, dukungan, dan do’a yang tiada henti. Semoga kedepannya,
kita semua menjadi orang yang sukses. Senang bisa dikelilingi orang-orang baik
seperti kalian.
Page 15
16. Rombongan “Bridesmaid”ku tersayang, M Elly Candrawati, Olivia Tamara,
Resti Ayu Prabowo, Resti Fahira dan Putri Suryanisari. Yang tidak kenal lelah
dalam memberikan bantuan, dukungan, do’a dan motivasi untukku. Terima
kasih atas canda, tawa, kenangan dan pelajaran berharga yang telah diberikan
selama ini. Terima kasih atas semua momen-momen yang telah dilalui bersama.
Semoga kalian bisa sukses dan meraih impian kalian. Senang bisa dikelilingi
orang-orang baik seperti kalian.
17. Sahabat-sahabatku tersayang sejak jamannya putih biru, Melja Karni Pratiwi dan
Wiska Verrenza. Terima kasih atas do’a, dukungan dan motivasi, walaupun dari
jauh. Terima kasih untuk selalu menyempatkan waktu untuk bertemu setiap
liburan semester. Terima kasih untuk selalu setia mendengarkan cerita dan keluh
kesahku. Yang selalu ada dalam setiap canda, tawa dan sedihku selama 7 tahun
terakhir dan semoga selamanya. Semangat dalam menggapai cita-cita dan
menyelesaikan pendidikan di universitas masing-masing. Semoga kelak kita bisa
kembali bersatu dalam satu kota yang sama.
18. Sahabatku semasa SMA, Aulia Bella dan Astya Gema yang sudah sarjana
mendahuluiku. Terima kasih sudah memberikan kenangan manis yang mewarnai
hidupku sejak jamannya putih abu-abu. Terima kasih atas do’a, dukungan dan
motivasi yang telah kalian berikan selama ini. Terima kasih selalu memberikan
saran yang membangun disaatku membutuhkan. Untuk Abe, semoga lancar
kerjanya dan untuk Astya, semangat koasnya.
19. Sahabat-sahabatku semasa SMA, SPINK ku tersayang, Limilah, Dian, Bella, dan
Widu. Terima kasih atas segala do’a, dukungan dan motivasi yang telah
diberikan. Semangat dalam menyelesaikan tugas akhir di universitas masing-
Page 16
masing. Semoga kita semua dapat berkumpul dan berbagi canda tawa lagi dalam
satu kota.
20. Teman-teman Relawan Pajak 2019, Resti Ayu, Resti Fahira, Aziza, Dian, Muti,
Zahrah. Terima kasih atas pengalaman dan cerita-ceritanya selama satu setengah
bulan di KPP Pratama Teluk Betung.
21. Teman-teman seperjuanganku, Akuntansi 2015, Destty, Wuri, Rona, Ardita,
Famela, Tisel, Kiki, Elia, Risna, Intan, Suci, Ayu Fatmawati, Yolanda, Annisa
N., Hana, Ayu Budi, Rachma, Cindy, Rani, Devita, Anti, Aini, Adrima, Tio,
Bowo dan teman-teman Akuntansi angkatan 2015 yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu yang telah banyak membantu selama proses perkuliahan. Semangat
dalam melewati kuliah tingkat terakhir. Semoga kita semua bisa menjadi orang
yang sukses.
22. Teman-teman seperantauan, IKAPRILA, Ikatan Mahasiswa Kepri-Lampung,
Lidya, Dewi, Brigitta, Julia, Sefri, Danis, Garry, Wina, dan Rasyid. Terima kasih
atas do’a dan dukungan yang telah kalian diberikan. Senang bisa mengenal dan
berkumpul dengan teman-teman satu daerah. Semoga kedepannya IKAPRILA
bisa lebih intens dalam bertemu dan bercengkrama serta lebih banyak
anggotanya.
23. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung atas semua pengalaman berharga selama di kampus.
24. Keluarga besar UKM-F Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas ilmu dan
pengalaman berharga yang telah diberikan selama di kampus.
Page 17
25. Keluarga besar UKM-F Economic & Busines Entrepreneur Club (EBEC)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas ilmu dan
pengalaman berharga yang telah diberikan selama di kampus.
26. Semua pihak yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Atas seluruh do’a, dukungan dan bantuan yang telah diberikan, dengan berbesar hati,
penulis mengucapkan terima kasih, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga Allah
SWT memberikan rahmat, dan hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandar Lampung, 25 Juni 2019
Penulis,
Ilma Athifa Eralsyah
Page 18
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
HALAMAN JUDUL ................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIANISME ............................................... vii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... viii
MOTTO ...................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ...................................................................................... x
SANWACANA ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xx
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9
2.1. Landasan Teori............................................................................. 9
2.1.1 Pajak dan Manajemen Pajak ............................................. 9
2.1.2 Effective Tax Rate ............................................................. 12
2.1.3 Ukuran Perusahaan ........................................................... 14
2.1.4 Leverage ........................................................................... 15
Page 19
2.1.5 Capital Intensity Ratio ....................................................... 17
2.1.6 Profitabilitas ..................................................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 20
2.3 Pengembangan Hipotesis .............................................................. 21
2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Pajak 21
2.3.2 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Pajak ................ 22
2.3.3 Pengaruh Capital Intensity Ratio Terhadap Manajemen
Pajak ................................................................................. 23
2.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak .......... 23
2.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 24
III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 25
3.1 Populasi dan Sampel ..................................................................... 25
3.1.1 Populasi ............................................................................... 25
3.1.2 Sampel ................................................................................. 25
3.2 Sumber Data ................................................................................ 26
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 26
3.4 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 26
3.4.1 Variabel Dependen ................................................................ 26
3.4.2 Variabel Independen .............................................................. 27
3.5 Metode Analisis Data ................................................................... 29
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 29
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 29
3.5.2.1. Uji Normalitas ......................................................... 29
3.5.2.2. Uji Multikolinearitas ................................................ 30
3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 30
3.5.2.4. Uji Autokorelasi ....................................................... 31
3.5.3 Analisis Regresi Berganda .................................................... 31
3.5.4 Uji Hipotesis .......................................................................... 32
3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................... 33
3.5.4.2 Uji Kelayakan Model Regrefi (Uji Statistik F) ........... 33
3.5.4.3 Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) ..... 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 35
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 35
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 36
4.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 38
4.3.1. Uji Normalitas .................................................................... 38
4.3.2. Uji Multikolinearitas ........................................................... 40
4.3.3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 41
4.3.4. Uji Autokorelasi ................................................................. 43
4.4 Uji Hipotesis ................................................................................. 44
Page 20
4.4.1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................ 44
4.4.2. Uji Kelayakan Model Regrefi (Uji Statistik F) ................... 45
4.4.3. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) ............. 46
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 50
4.5.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Pajak . 50
4.5.2. Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Pajak ................. 51
4.5.3. Pengaruh Capital Intensity Ratio Terhadap Manajemen
Pajak ................................................................................... 55
4.5.4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak ............ 56
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 58
5.1 Kesimpulan................................................................................. 58
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 59
5.3 Saran .......................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 21
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Target Penerimaan Pajak dan Reaslisasi Penerimaan Pajak
Tahun 2015-2017 ......................................................................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 20
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ......................................................... 35
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test ............................................................................................. 39
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Pembuangan Data Outlier .............. 40
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................... 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Runs Test ..................................... 44
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................. 45
Tabel 4.8 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F) .................... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t) ............ 47
Tabel 4.10 Hasil Hipotesis ............................................................................ 50
Page 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar .......................................................................................... Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 24
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot ........................ 42
Page 23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel
Lampiran 2 Tabel Perhitungan Manajemen Pajak
Lampiran 3 Tabel Perhitungan Ukuran Perusahaan
Lampiran 4 Tabel Perhitungan Leverage
Lampiran 5 Tabel Perhitungan Capital Intensity Ratio
Lampiran 6 Tabel Perhitungan Profitabilitas
Lampiran 7 Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Setelah Pembuangan Data Outlier
Lampiran 10 Hasil Uji Multikolinearitas
Lampiran 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 12 Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 13 Hasil Uji Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Lampiran 14 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F)
Lampiran 15 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
Page 24
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak adalah salah satu penyumbang penerimaan negara yang paling besar, yang
selanjutnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan mau pun
untuk biaya rutin negara. Dengan retribusi dan pajak, pemerintah mampu
mendanai pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan
untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Definisi pajak
menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Perusahaan adalah salah satu subjek pajak badan yang akan berubah status
perpajakannya menjadi wajib pajak ketika menerima atau memperoleh
penghasilan dan akan dikenai pajak penghasilan. Penjelasan Undang-Undang No.
36 Tahun 2008 pasal 1 menjelaskan bahwa Pajak penghasilan dikenakan terhadap
Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun
pajak. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam undang-
undang disebut wajib pajak. Wajib pajak akan dikenakan pajak atas penghasilan
Page 25
2
yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula
dikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban
pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. Setiap wajib pajak
diwajibkan untuk ikut berpartisipasi agar laju pertumbuhan dan pelaksanaan
pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan negara.
Pendapatan pajak serta bea dan cukai merupakan salah satu sumber penerimaan
pajak. Target penerimaan perpajakan pada tahun 2017 tumbuh sekitar 13-15%,
dari perkiraan realisasi penerimaan pajak tahun 2016. Namun dengan berbagai
faktor yang ada target tersebut belum tentu bisa tercapai oleh pemerintah.
Perlambatan ekonomi global terutama di negara-negara maju merupakan faktor
yang bisa menyebabkan target penerimaan pajak tidak tercapai. Salah satu
faktornya adalah rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak Didukung dengan
sistem pemungutan pajak Indonesia yang menggunakan self assessment system.
Self Assessment System adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar (Waluyo dan Ilyas, 2003). Dengan sistem ini perusahaan dapat melakukan
manajemen pajak yang tujuannya untuk menekan serendah mungkin kewajiban
pajaknya. Berikut adalah target dan realisasi penerimaan pajak tahun 2015-2017.
Page 26
3
Tabel 1.1
Target Penerimaan Pajak dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2015-
2017
Tahun
Penerimaan Pajak
Persentase
Target Realisasi
2015 Rp 1.489,3 Triliun Rp 1.235,8 Triliun 83
2016 Rp 1.539,17 Triliun Rp 1.283,6 Triliun 83,4
2017 Rp 1.450,9 Triliun Rp 1.339,8 Triliun 91
Pada periode 2015-2017 bisa dilihat bahwa penerimaan pajak di Indonesia tidak
mencapai target yang telah direncanakan oleh pemerintah. Hal ini
mengungkapkan bahwa belum mampunya pemerintah merealisasikan target
penerimaan pajak yang telah direncanakan dengan maksimal dapat menimbulkan
anggapan bagi masyarakat umum bahwa masih lemahnya aturan perpajakan dan
pengawasan pemerintah terhadap wajib pajak, ataupun sebaliknya kurangnya
kesadaran dan kepatuhan wajib pajak untuk membayar dan melaporkan jumlah
pajak yang seharusnya disetorkan ke pemerintah.
Mangoting (1999) menyatakan bahwa manajemen pajak adalah sarana untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar
dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan manajemen. Manajemen pajak harus dilakukan dengan baik agar tidak
menjurus kepada pelanggaran norma perpajakan atau penghindaran pajak.
Perusahaan juga harus dapat memanfaatkan celah-celah yang ada dalam peraturan
perpajakan, tindakan ini sering juga disebut tindakan agresif dalam perpajakan.
Page 27
4
Pengukuran manajemen pajak yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan
effective tax rate.
Effective tax rate sering digunakan sebagai salah satu acuan oleh para pembuat
keputusan dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat kebijakan dalam
perusahaan dan memuat kesimpulan sistem perpajakan pada perusahaan. Sesuai
dengan Karayan dan Swenson dalam Ardyansyah dan Zulaikha (2014), salah satu
cara untuk mengukur seberapa baik sebuah perusahaan mengelola pajaknya
adalah dengan melihat tarif efektifnya. Dalam mengukur seberapa baik
perusahaan dalam mengelola pajaknya dapat diukur menggunakan effective tax
rate. Pada dasarnya effective tax rate (ETR) merupakan perbandingan antara
kewajiban perpajakan yang dihasilkan dari penghasilan kena pajak berdasarkan
peraturan perpajakan, terhadap laba akuntansi berdasarkan standar akuntansi.
Memanfaatkan ukuran perusahaan dapat menjadi salah satu cara untuk
mendapatkan insentif pajak. Perusahaan berskala kecil tidak optimal dalam
manajemen pajak dikarenakan kekurangan ahli dalam perpajakan. Ketika kegiatan
manajemen pajak perusahaan tidak optimal akan menyebabkan hilangnya
kesempatan perusahaan untuk mendapat tax incentive yang dapat mengurangi
pajak yang dibebankan kepada perusahaan. Ngadiman dan Puspitasari (2014)
mengungkapkan penentuan ukuran perusahaan didasarkan pada total aset
perusahaan. Semakin besar total aset maka menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki prospek baik dalam jangka waktu yang panjang. Perusahaan yang
termasuk dalam skala perusahaan besar akan memiliki jumlah asset yang besar
pula. Maka dengan besarnya jumlah asset tersebut akan menimbulkan beban yang
Page 28
5
besar pula, dimana beban tersebut akan mengurangi laba sebelum pajak. Selain itu
Porcano dalam Noor et al. (2010) menjelaskan bahwa perusahaan berskala besar
mempunyai lebih banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk perencanaan
pajak dan lobi politik. Dilihat dari penelitian Richardson dan Lanis (2007) hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap effective tax rate. Sedangkan, penelitian Ardyansyah (2013) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap effective tax rate.
Leverage merupakan suatu perbandingan yang mencerminkan besarnya utang
yang digunakan untuk pembiayaan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas
operasinya (Praditasari, 2017). Hutang dapat menyebabkan penurunan pajak
dikarenakan adanya biaya bunga yang timbul dari hutang yang dimiliki oleh
perusahaan dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan. Semakin besar
penggunaan utang oleh perusahaan, maka semakin banyak jumlah beban bunga
yang dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga dapat mengurangi laba sebelum kena
pajak perusahaan yang selanjutnya akan dapat mengurangi besaran pajak yang
nantinya harus dibayarkan oleh perusahaan (Surbakti, 2012). Penelitian yang telah
dilakukan oleh Haryadi (2012) menunjukkan bahwa hutang perusahaan dapat
mengurangi beban pajak yang dibayarkan dengan memanfaatkan bunga hutang
sebagai pengurang pajak. Hal yang berbeda dibuktikan oleh Hutahean (2011)
yang melakukan penelitian pada perusahaan korporasi bahwa Leverage
berpengaruh negatif terhadap effective tax rate.
Kemudian effective tax rate juga dipengaruhi oleh capital intensity ratio. Capital
intensity ratio dalam penelitian ini adalah perbandingan aset tetap dengan total
Page 29
6
aset perusahaan. Aset tetap perusahaan merupakan tolak ukur dalam menentukan
persentasi effective tax rate. Rodiguez dan Arias (2012) menyebutkan bahwa aset
tetap yang dimiliki perusahaan untuk memotong pajak akibat depresiasi dari aset
tetap setiap tahunnya. Seperti yang dijelaskan Hanum (2013) biaya depresiasi
merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan dalam menghitung
pajak, maka dengan semakin besar jumlah aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan maka akan semakin besar pula depresiasinya sehingga mengakibatkan
jumlah penghasilan kena pajak dan effective tax rate akan semakin kecil. Hal ini
sesuai dengan penelitian oleh Richardson dan Lannis (2007), yang menemukan
perusahaan yang menggunakan asset tetap yang besar memiliki effective tax rate
yang rendah.
Dan dalam meminimalkan effective tax rate, perusahaan juga dapat menekan
tingkat profitabilitas perusahaan yang digambarkan oleh Return On Assets (ROA).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Perusahaan
yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan dikenai tarif pajak yang
tinggi. Pada Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa
penghasilan yang diterima oleh subjek pajak (perusahaan) akan dikenai pajak
penghasilan, sehingga semakin besar penghasilan yang diterima oleh perusahaan
akan menyebabkan semakin besar pajak penghasilan yang dikenakan kepada
perusahaan. Richardson dan Lannis (2007) menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh terhadap effective tax rate. Perusahaan yang memiliki profitabilitas
yang tinggi akan membayar pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas yang lebih rendah.
Page 30
7
Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan
manufaktur cukup mendominasi dalam perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Selain itu, penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan
manufaktur untuk mendapatkan hasil yang tidak bias dan akurat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti kembali
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Capital Intensity Ratio, dan
Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen pajak?
2. Apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen pajak?
3. Apakah capital intensity ratio berpengaruh terhadap manajemen pajak?
4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen pajak?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
manajemen pajak.
2. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen
pajak.
Page 31
8
3. Untuk mengetahui apakah capital intensity ratio berpengaruh terhadap
manajemen pajak.
4. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen
pajak.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
banyak pihak. Maanfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
1) Dapat memberikan pengetahuan tambahan mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi manajemen pajak.
2) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi untuk
memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik-topik yang
berkaitan, baik bersifat melengkapi ataupun melanjutkan.
2. Manfaat Praktisi
1) Bagi Perusahaan
Agar dapat memaksimalkan manajemen pajak perusahaan dan lebih
berhati-hati dalam melakukan manajemen pajak agar tidak digolongkan
dalam penyelundupan pajak (Tax Evasion).
2) Bagi Pembuat Kebijakan
Dapat lebih memperhatikan hal-hal yang bisa digunakan perusahaan dalam
manajemen pajak agar mendapatkan pajak yang serendah-rendahnya yang
dapat mengurangi pendapatan negara dari sektor pajak.
Page 32
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pajak dan Manajemen Pajak
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1
dijelaskan bahwa, “pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan timbal balik secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Terdapat dua fungsi utama dari pajak, yaitu fungsi penerimaan (budgeter) dan
mengatur (reguler). Fungsi penerimaan (budgeter) merupakan fungsi pajak
sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-
pengeluaran negara. Fungsi mengatur (reguler) merupakan fungsi pajak sebagai
alat ukur untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan
ekonomi.
Manajemen pajak adalah pengelolaan kewajiban perpajakan dengan menggunakan
strategi untuk meminimalkan jumlah beban pajak. Manajemen pajak merupakan
salah satu elemen dari manajemen perusahaan (Rusydi dan Kusumawati, 2010).
Pengertian lain manajemen pajak yang dijelaskan Suandy (2008) adalah sarana
Page 33
10
untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang
dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas
yang diharapkan. Manajemen pajak dalam pembahasan ini bukan merupakan
penghindaran pajak yang illegal atau dengan melanggar norma-norma dalam
perpajakan yang telah tertulis dalam undang-undang yang dampaknya akan
merugikan negara.
Upaya melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui
manajemen pajak. Menurut Lumbantoruan (1999) dalam Pohan (2011),
manajemen pajak adalah strategi untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan
benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Manajemen pajak tersebut
bertujuan bukan untuk tidak ingin membayar pajak tetapi mengatur sehingga
pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. Strategi
mengefisienkan beban pajak (penghematan pajak) yang dilakukan oleh
perusahaan haruslah bersifat legal, agar dapat menghindari sanksi-sanksi pajak
dikemudian hari.
Pohan (2011) menjelaskan secara umum tujuan pokok dilakukannya manajemen
pajak yang baik, yaitu:
1. Meminimalisir beban pajak yang terutang
Tindakan yang harus diambil dalam rangka perencanaan pajak tersebut berupa
usaha-usaha mengefisienkan beban pajak yang masih dalam ruang lingkup
perpajakan dan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan
perpajakan.
Page 34
11
2. Memaksimalkan laba setelah pajak.
3. Meminimalkan terjadinya kejutan pajak (tax surprise) jika terjadi pemeriksaan
pajak yang dilakukan oleh fiskus.
4. Memenuhi kewajiban perpajakannya secara benar, efisien, dan efektif sesuai
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, antara lain meliputi:
a. Mematuhi segala ketentuan administratif, sehingga terhindar dari
pengenaan sanksi-sanksi, baik sanksi administratif maupun sanksi pidana.
b. Melaksanakan secara teratur segala ketetuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Menurut Suandy (2008), ada 3 fungsi manajemen pajak agar tujuan dalam
manajemen pajak dapat terpenuhi, fungsi tersebut adalah:
1. Perencanaan Pajak (Tax Planning )
Perencanaan pajak adalah kegiatan pertama yang dilakukan oleh perusahaan
dalam rangka melakukan menajemen pajak. Dalam perencanaan pajak,
perusahaan mulai mengumpulkan dan menganalisis peraturan perpajakan
agar dapat dipilih tindakan yang perlu dilakukan untuk menghemat beban
pajak.
2. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax Implementation)
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan adalah implementasi
dari hasil perencanaan pajak yang telah dilakukan sebelumnya. Manajemen
harus dapat memastikan implementasi dari rencana-rencana manajemen pajak
telah dilaksanakan baik secara formal dan material. Manajemen juga harus
memastikan bahwa pengimplementasian manajemen pajak tidak melanggar
peraturan perpajakan yang berlaku. Jika dalam pengimplementasian terjadi
Page 35
12
pelanggaran peraturan perpajakan, maka praktik yang dilakukan perusahaan
telah menyimpang dari tujuan awal manajemen pajak.
3. Pengendalian Pajak (Tax Control )
Langkah terakhir dari manajemen pajak adalah melakukan pengendalian
pajak. Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban
pajak telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah
memenuhi persyaratan formal maupun material. Dalam pengendalian pajak
yang penting adalah pemeriksaan pembayaran pajak.
Oleh sebab itu, pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dalam
strategi penghematan pajak. Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika
perusahaan telah membayar pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang.
Suandy (2008) menjelaskan bahwa tujuan yang diharapkan dengan adanya
manajemen pajak adalah:
1. Memenuhi kewajiban pajak yang merupakan kewajiban wajib pajak sebaik
mungkin sesuai dengan peraturan yang ada.
2. Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.
Manajemen pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan effective tax rate.
2.1.2 Effective Tax Rate
Effective tax rate pada dasarnya adalah sebuah persentase besaran tarif pajak
yang ditanggung oleh perusahaan. Dengan menggunakan effective tax rate kita
dapat mengetahui seberapa besar persentase perusahaan sebenarnya membayar
pajak sebenarnya terhadap laba komersial yang diperoleh oleh perusahaan.
Page 36
13
Effective Tax Rate dapat digunakan sebagai indikator perencanaan pajak yang
efektif.
Menurut Richardson dan Lanis (2007), effective tax rate dapat dihitung dengan
cara membagi beban pajak penghasilan dengan laba sebelum pajak. Hal ini sesuai
dengan pengukuran effective tax rate menurut Rodriguez & Arias (2012), yaitu
dengan cara membagi beban pajak dengan laba sebelum pajak, serta tidak
membedakan beban pajak kini dan beban pajak tangguhan.
Richardson dan Lanis (2007) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi effective tax rate, diantaranya adalah :
1. Ukuran Perusahaan
Richardson dan Lanis (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan effective tax rate.
Perusahaan yang lebih besar memang memiliki kekuatan ekonomi dan politik
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil dan
mampu mengurangi beban pajak mereka.
2. Leverage
Pengeluaran bunga dapat dikurangkan dari pajak, perusahaan dengan leverage
yang lebih tinggi memiliki effective tax rate yang lebih rendah. Sehingga
leverage memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap effective tax
rate.
3. Capital Intensity Ratio
Hal ini disebabkan karena adanya preferensi perpajakan yang terkait dengan
investasi dalam aset tetap. Perusahaan diperbolehkan untuk menyusutkan aset
Page 37
14
tetap sesuai dengan perkiraan masa manfaat pada kebijakan perusahaan,
sedangkan dalam preferensi perpajakan aset tetap mempunyai masa manfaat
tertentu yang umumnya lebih cepat bila dibandingkan dengan masa manfaat
yang diprediksi oleh perusahaan. Akibatnya penghapusan depresiasi yang
dipercepat akan membuat effective tax rate perusahaan menjadi rendah.
4. Profitabilitas
Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan membayar pajak
lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih
rendah.Tingginya tingkat laba yang diterima perusahaan akan membuat
tingkat effective tax rate perusahaan juga akan meningkat, sehingga
perusahaan akan berupaya untuk meminimalisi laba yang dihasilkan guna
meperoleh effective tax rate yang rendah.
2.1.3 Ukuran Perusahaan
Definisi ukuran perusahaan menurut Riyanto (2008) adalah besar kecilnya
perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva.
Klasifikasi ukuran perushaan menurut UU No. 20 Tahun 2008 dibagi kedalam 4
(empat) kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
besar.
Ngadiman dan Puspitasari (2014) mengungkapkan penentuan ukuran perusahaan
didasarkan pada total aset perusahaan. Semakin besar total aset maka
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka waktu yang
panjang. Perusahaan dengan aset yang besar menggambarkan bahwa perusahaan
Page 38
15
lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan
perusahaan dengan total aset yang kecil.
Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan besar cenderung memiliki sumber
daya yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki skala lebih kecil
untuk melakukan manajemen pajak (Noor et al., 2007). Sumber daya manusia
yang ahli dalam perpajakan diperlukan agar manajemen pajak yang dilakukan
oleh perusahaan dapat maksimal untuk menekan biaya pajak perusahaan.
Nicodème (2007) berpendapat bahwa perusahaan berskala kecil tidak dapat
optimal dalam manajemen pajak dikarenakan kekurangan ahli dalam perpajakan.
Dengan banyaknya sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan berskala besar
maka akan semakin besar biaya pajak yang dapat diminimalisir oleh perusahaan.
2.1.4 Leverage
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber pembiayaan eksternal yang
digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya (Munawir,
2011). Sawir (2004) menjelaskan bahwa hutang adalah sumber dana yang
menimbulkan beban tetap keuangan, yaitu bunga yang harus dibayar tanpa
memperdulikan tingkat laba perusahaan. Manajemen perusahaan harus dapat
mengatur hutang dalam perusahaan yang tujuannya agar menguntungkan dan
menghindari kerugian akibat timbulnya hutang. Hutang dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang (Munawir, 2011).
Hutang jangka pendek adalah semua kewajiban yang harus dilunasi oleh
perusahaan dalam kurung waktu maksimal satu tahun. Hutang jangka panjang
Page 39
16
adalah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun.
Masri dan Martani (2012) menjelaskan bahwa pemilihan utang dan modal sebagai
sumber pendanaan merupakan keputusan penting yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan adanya
bunga yang harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1 UU
nomor 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat
dikurangkan (deductible expense) terhadap penghasilan kena pajak. Beban bunga
yang bersifat deductible akan menyebabkan laba kena pajak perusahaan menjadi
berkurang. Laba kena pajak yang berkurang pada akhirnya akan mengurangi
jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan.
Hutang dalam perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rasio leverage
atau tingkat hutang dalam perusahaan. Menurut Sartono (2010) leverage
menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya.
Sedangkan menurut Kasmir (2014) menyatakan bahwa leverage menunjukkan
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Leverage dalam penelitian ini menggunakan Debt to Asset Ratio. Debt to asset
ratio menurut Kasmir (2014) merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Leverage juga didefinisikan
sebagai total hutang dibagi dengan total aktiva.
Page 40
17
2.1.5 Capital Intensity Ratio
Capital intensity ratio atau rasio intensitas modal adalah aktivitas investasi yang
dilakukan perusahaan yang dikaitkan dengan investasi dalam bentuk aset tetap
(intensitas modal) dan persediaan (intensitas persediaan). Capital intensity ratio
adalah jumlah modal perusahaan yang diinvestasikan pada aktiva tetap perusahaan
yang diukur dengan menggunakan rasio antara aktiva tetap dibagi total asset
(Rodriguez dan Arias, 2012).
Menurut Mulyani (2014) capital intensity ratio merupakan proporsi dimana dalam
aset tetap terdapat pos bagi perusahaan untuk menambahkan beban yaitu beban
penyusutan yang ditimbulkan oleh aset tetap sebagai pengurang penghasilan, jika
aset tetap semakin besar maka laba yang dihasilkan akan semakin kecil, karena
adanya beban penyusutan yang terdapat dalam aset tetap yang dapat mengurangi
laba. Pemilihan investasi dalam aset tetap terkait perpajakan adalah dalam hal
depresiasi. Perusahaan yang memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk aset
tetap dapat menjadikan biaya penyusutan sebagai biaya yang dapat dikurangkan
dari penghasilan atau bersifat deductible expense. Biaya penyusutan yang bersifat
deductible akan menyebabkan laba kena pajak perusahaan menjadi berkurang
yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar
perusahaan.
Menurut Agoes dan Trisnawati (2013) aset tetap adalah aset berwujud yang
dimilki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan akan
digunakan lebih dari satu periode.
Page 41
18
Menurut Subramanyam, dkk (2010) aset tetap adalah aset berwujud tak lancar
yang digunakan dalam proses manufaktur, penjualan, atau jasa untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas selama lebih dari satu periode.
Menurut Nafarin (2007) dalam Darmadi (2013) aset tetap dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu aset tetap berwujud, aset tetap tak berwujud dan aset tetap sumber
daya alam. Istilah penyusutan untuk masing-masing aset tetap berbeda satu
dengan yang lain, untuk penyusutan yang terjadi pada aset tetap berwujud disebut
depresiasi, penyusutan terhadap aset tetap tak berwujud disebut amortisasi dan
penyusutan aset tetap sumberdaya alam disebut deplesi. Dalam manajemen pajak,
depresiasi dapat dijadikan sebagai pengurang beban pajak. Perusahaan dengan
rasio aset tetap dibanding dengan total aset yang besar, akan membayar pajak
lebih rendah dibanding perusahaan yang memiliki rasio lebih kecil.
Dengan adanya beban penyusutan yang ditimbulkan oleh aset tetap maka laba
yang dihasilkan perusahaan juga smekain kecil dan beban pajak penghasilan juga
akan semakin berkurang.
2.1.6 Profitabilitas
Menurut Sartono (2010) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjual, total aktiva maupun modal
sendiri. Selanjutnya menurut Kasmir (2014) mengatakan bahwa profitabilitas
adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aset perusahaan.
Page 42
19
Atarwaman (2011) menjelaskan bahwa profitabilitas selain digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk
mengetahui efektifitas manajemen perusahaan dalam mengelola aset yang
dimiliki. Ghozali dan Chariri dalam Atarwaman (2011) menjelaskan laba
akuntansi merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Pengertian
pendapatan dalam akuntansi keuangan adalah peningkatan jumlah aktiva atau
penurunan kewajiban suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang dan
atau jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu (Fuad, 2000). Selisih
antara pendapatan yang diterima oleh perusahaan akan dikurangkan dengan biaya
untuk melihat kinerja perusahaan, apakah mendapatkan laba atau merugi dari
kegiatan usaha perusahaan.
Ketika perusahaan telah mengalami laba, maka dapat dikatakan bahwa
manajemen telah bekerja dengan baik dalam memaksimalkan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan sehingga pendapatan yang diterima oleh perusahaan
lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pendapatan
(Atarwaman, 2011). Pengukuran efektifitas pengelolaan sumber daya perusahaan
dengan pendapatan yang diterima atau yang sering disebut profitabilitas
perusahaan dapat dilakukan dengan menghitung pendapatan yang dihasilkan
dengan total aset yang ada dalam perusahaan.
Perusahaan yang menerima penghasilan atau mendapatkan laba dari kegiatan
usahanya diwajibkan untuk membayar pajak atas penghasilan yang diterima.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1 menjelaskan bahwa pajak
penghasilan dikenakan kepada subjek pajak yang menerima atau memperoleh
Page 43
20
penghasilan dalam tahun pajak. Besarnya pajak penghasilan ditentukan oleh
penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh perusahaan dalam tahun pajak.
Semakin besar penghasilan yang diterima oleh perusahaan akan berpengaruh pada
besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan (Richardson
dan Lanis, 2007).
Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio Return On Asset. Return On
Asset adalah perbandingan antara laba bersih dengan total asset pada akhir
periode, yang digunakan sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti/Tahun Penelitian Hasil Penelitian
1.
Ardyansyah
dan Zulaikha
(2014)
Pengaruh Size,
Leverage,
Profitability,
Capital Intensity
Ratio Dan
Komisaris
Independen
Terhadap Effective
Tax Rate (ETR)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
ukuran dan komisaris
independen
berpengaruh signifikan
terhadap effective tax
rate. Sementara
leverage, profitability
dan capital intensity
ratio tidak signifikan
mempengaruhi effective
tax rate.
2.
Putri dan
Gunawan
(2017)
Pengaruh Size,
Profitability, dan
Liquidity terhadap
Effective Tax
Rates (ETR) Bank
Devisa Periode
2010 – 2014
Hasil penelitian
menunjukkan size dan
profitability
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
effective tax rate,
sementara liquidity
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap effective tax
rate.
Page 44
21
3.
Setiawan dan
Al-Ahsan
(2016)
Pengaruh Size,
Leverage,
Profitability,
Komite Audit,
Komisaris
Independen dan
Investor
Konstitusional
Terhadap Effective
Tax Rate (ETR)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
size, komite auditdan
investor konstitusional
berpengaruh signifikan
terhadap effective tax
rate.Sedangkan
leverage,profitability
dan komisaris
independen tidak
berpengaruh signifikan
terhadap effective tax
rate.
4. Lestari , Rifa,
dan Rahmawati
Pengaruh Size,
Leverage,
Profitability, Dan
Capital Intensity
Ratio Terhadap
Effective Tax Rate
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
size, leverage dan
capital intensity
ratioberpengaruh secara
signifikan terhadap
effective tax rate.
Sedangkan profitability
yang ditunjukkan oleh
return on asset tidak
berpengaruh signifikan
terhadap effective tax
rate.
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Pajak
Ukuran perusahaan merupakan suatu ukuran yang dikelompokkan berdasarkan
besar kecilnya perusahaan, dan dapat menggambarkan kegiatan operasional
perusahaan dan pendapatan yang diperoleh operasional perusahaan. Ukuran
perusahaan dapat diartikan juga sebagai suatu skala dimana perusahaan dapat
diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, salah satunya adalah
dengan besar kecilnya aset yang dimiliki.
Aset yang dimiliki suatu perusahaan berhubungan dengan besar kecilnya
perusahaan, perusahaan yang besar cenderung mempunyai aset yang besar. Aset
Page 45
22
akan mengalami penyusutan setiap tahunnya yang dapat mengurangi laba bersih
perusahaan, sehingga menurunkan beban pajak yang dibayarkan.
Siegfried (1972) dalam Richardson dan Lanis (2007) Semakin besar ukuran
perusahaan maka akan semakin rendah effective tax rate yang dimiliki oleh
perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan besar lebih mampu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya untuk mengatur atau membuat suatu perencaaan
pajak yang baik.
H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak.
2.3.2 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Pajak
Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Menurut Ngadiman & Puspitasari (2014), leverage adalah
penggunaan dana dari pihak eksternal berupa utang untuk membiayai investasi
atau aset perusahaan. Leverage didefinisikan sebagai rasio dari total utang
terhadap total aktiva. Dengan meningkatnya laba sebelum pajak suatu perusahaan
akan meningkatkan jumlah asset perusahaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Ricco Ronaldo Sinaga dan I Made Sukartha
(2018) menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadap
manajemen pajak yang mana dalam penelitiannya manajemen pajak diproksikan
dengan effective tax rate.
H2 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen pajak.
Page 46
23
2.3.3 Pengaruh Capital Intensity Ratio Terhadap Manajemen Pajak
Capital intensity ratio dikaitkan dengan seberapa besar aset tetap dan persediaan
yang dimiliki perusahaan. Menurut Rodiguez dan Arias (2012), aktiva tetap yang
dimiliki perusahaan memungkinkan perusahaan untuk memotong pajak akibat
depresiasi dari aktiva tetap setiap tahunnya. Perusahaan dengan tingkat aset tetap
yang tinggi memiliki beban pajak yang lebih rendah dibandingkan perusahaan
yang mempunyai aset tetap yang rendah. Metode penyusutan aset didorong oleh
hukum pajak, sehingga biaya depresiasi dapat dikurangkan pada laba sebelum
pajak (Liu & Cao, 2007). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
besar proporsi aset tetap dan biaya depresiasi modal yang diakibatkan oleh
kepemilikian aset yang besar tersebut, maka akan meningkatkan laba sebelum
pajak perusahaan tersebut dan menurunkan beban pajak perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Lautania (2016) menunjukkan
bahwa capital intensity ratio berpengaruh negatif signifikan effective tax rate. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi capital intensity ratio yang dimiliki
perusahaan maka akan memiliki effective tax rate yang rendah.
H3 : Capital Intensity Ratio berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak.
2.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak
Profitabilitas merupakan satu indikator yang mencerminkan performa keuangan
perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat membayar
pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah.
Karena penghasilan merupakan dasar pengenaan pajak penghasilan bagi
perusahaan. Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 1 menjelaskan bahwa pajak
Page 47
24
penghasilan dibebankan kepada subjek pajak yang menerima atau memperoleh
penghasilan dalam tahun pajak. Ketika beban pajak suatu perusahaan naik, maka
akan menyebabkan penurunan laba bersih setelah pajak.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Amanda Nur Putri dan Gunawan (2017)
profitabilitas digambarkan dengan ROA. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap effective tax rate.
H4 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak.
2.4 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
X1 =Ukuran Perusahaan
Y = Manajemen Pajak
X2 = Leverage
X3 = Capital Intensity
Ratio
X4 = Profitabilitas
Page 48
25
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi Dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017.
3.1.2 Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling dengan kriteria:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2015-2017.
b. Perusahaan yang mengalami laba selama tiga tahun berturut-turut. Kriteria ini
digunakan karena pajak penghasilan dikenakan atas laba yang diperoleh
perusahaan, sehingga ketika perusahaan merugi, perusahaan tidak dikenai
pajak penghasilan
c. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dengan lengkap.
Kelengkapan laporan keuangan sangat diperlukan dalam penilaian variabel-
variabel penelitian, sehingga perusahaan yang tidak lengkap laporan
keuangannya tidak termasuk dalam sampel penelitian.
Page 49
26
d. Mengunakan mata uang rupiah dalam penilaian laporan keuangannya.
e. Perusahaan yang memiliki nilai ETR antara 0 dan 1.
3.2 Sumber Data
Adapun data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan pihak lain, jadi peneliti secara
tidak langsung memperoleh data dari sumbernya (Suharsimi, 2002).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari
laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan melalui website resmi masing-masing perusahaan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi nonpartisipan. Metode observasi nonpartisipan yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara membaca, mengamati, mencatat, dan mempelajari
uraian-uraian dari dokumen yang berhubungan dengan penelitian (Sugiyono,
2014). Observasi ini dilakukan dengan memperoleh data laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai
dari tahun 2015- 2017 sesuai dengan kriteria pemilihan sampel.
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat
dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas. Berdasarkan pokok
permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka variabel dependen dalam
penelitian ini adalah manajemen pajak. Definisi manajemen pajak adalah sarana
Page 50
27
untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang
dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas
yang diharapkan manajemen (Lumbantoruan dalam Suandy, 2003). Manajemen
pajak dalam penelitan ini diproksikan dengan menggunakan effective tax rate
karena dianggap dapat merefleksikan perbedaan tetap antara perhitungan laba
buku dengan laba fiskal (Frank dkk, 2009) dalam Suyanto (2012). Effective tax
rate semakin baik apabila nilai dari ETR tersebut semakin rendah. Menurut
Rodriguez & Arias (2012), effective tax rate dapat dihitung dengan cara membagi
beban pajak dengan laba sebelum pajak, serta tidak membedakan beban pajak kini
dan beban pajak tangguhan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐸𝑇𝑅 =𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
3.4.2 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage, capital intensity
ratio dan profitabilitas.
1. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total
asset karena ukuran perusahaan diproksi dengan Ln total asset. Penggunaan
natural log (Ln) dalam penelitian ini bertujuan untuk mengurangi fluktuasi
data yang berlebihan tanpa mengubah proporsi nilai asal yang sebenarnya.
Page 51
28
Ukuran perusahaan diukur dengan rumus sebagai berikut:
𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)
2. Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aset perusahaan dibiayai denang utang. Dengan kata lain, rasio leverage
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang
yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. (Hery,
2015). Leverage ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%
3. Capital Intensity Ratio
Capital intensity ratio menunjukkan proporsi aset tetap di dalam perusahaan
yang diukur dengan cara membandingkan dengan total aset yang dimiliki.
Capital intensity ratio diperoleh dengan membandingkan total aset tetap dan
total aset (Darmadi, 2013).
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
4. Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio Return on Asset. Return
on Asset adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aset pada akhir
Page 52
29
𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
periode, yang digunakan sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai mean, maksimum,
minimum dan standar deviasi. Dengan menggunakan statistik deskriptif data dapat
tersaji dengan ringkas sehingga dapat terlihat ukuran persebaran datanya normal
atau tidak.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel pengganggu
atau residual. Menurut Ghozali (2011) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati, karena
secara visual kelihatan normal. Oleh sebab itu sebaiknya uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai
Page 53
30
signifikansi Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Komlogorov-Smirnov (K-S)
dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan (Ghozali,
2011) :
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dikatakan
tidak normal.
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya > 0,05 maka distribusi dikatakan
normal.
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011) menjelaskan bahwa uji multikolinearitas diperlukan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan
variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen
dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara
suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor
(VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka
dikatakan tidak ada multikolinearitas.
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Salah satunya adalah dengan
Page 54
31
melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara residualnya dengan variabel
terikat.
3.5.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul dari observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Run test merupakan bagian dari statistik non-parametik dapat pula digunakan
untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar
residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah
acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi
secara random atau tidak (sistematis).
Pengambilan keputusan pada uji Run Test adalah sebagi berikut:
1. Jika hasil uji Run Test menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi
antar nilai residual.
2. Jika hasil uji Run Test menunjukkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05
dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
3.5.3 Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan dalam menguji
hipotesis untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh
ukuran perusahaan, leverage, capital intensity ratio, dan profitabilitas terhadap
Page 55
32
manajemen pajak. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + е
Keterangan:
Y= Manajemen Pajak
α = konstanta
X1= Ukuran Perusahaan
X2= Leverage
X3= Capital Intensity Ratio
X4= Profitabilitas
β = koefisien regresi parsial
e = error
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur kekuatan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikatnya yang terdiri dari uji koefisien
determinasi (R2), uji statistik F, dan uji statistik t (Ghozali, 2006).
3.5.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menyatakan hubungan anatara variabel
dependen, yaitu Y (Manajemen Pajak) dengan variabel independen, yaitu X
(ukuran perusahaan, leverage, capital intensity ratio dan profitabilitas).
Page 56
33
3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2013).
3.5.4.2 Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Statistik F)
F-test digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama sama
terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Kriteria pengujiannya
(Uji-F) adalah sebagai berikut:
1. Ha ditolak yaitu apabila nilai signifikan F > 0,05 berarti model regresi
dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam peneliian.
2. Ha diterima yaitu apabila nilai signifikan F < 0,05 berarti model regresi dalam
penelitian ini layak untuk digunakan dalam peneliian.
3.5.4.3 Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
Pengujian signifikansi parameter individual ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan
asumsi variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2013).
Page 57
34
Kriteria pengujian hipotesis adalah seperti berikut ini:
1. Ha ditolak, yaitu apabila nilai signifikan t > 0,05 atau bila nilai signifikansi
lebih dari nilai α 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Ha diterima, yaitu apabila nilai signifikan t < 0,05 atau bila nilai signifikansi
kurang dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
Page 58
58
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, leverage,
capital intensity ratio, dan profitabilitas terhadap manajemen pajak. Penelitian ini
menggunakan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Berdasarkan hasil pengujian statistik menggunakan analisis
regresi berganda, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
manajemen pajak. Dengan demikian, variabel ukuran perusahaan tidak dapat
dijadikan sebagai indikator perusahaan dalam melakukan manajemen pajak.
2. Variabel leverage yang dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt To Asset
Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen pajak. Sehingga
variabel leverage dapat menjadi indikator perusahaan dalam melakukan
manajemen pajak.
3. Variabel capital intensity ratio tidak berperngaruh secara signinifikan
terhadap manajemen pajak. Sehingga, variabel capital intensity ratio tidak
dapat dijadikan sebagai salah satu indikator perusahaan dalam melakukan
manajemen pajak.
Page 59
59
4. Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset Ratio (ROA)
berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen pajak Sehingga
profitabilitas dapat dijadikan indikator perusahaan dalam melakukan
manajemen pajak.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, yaitu diantaranya:
1. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel independen yang mana
kemampuan variabel-variabel tersebut dalam menjelaskan variabel dependen
masih sangat terbatas, karena masih banyak faktor-faktor lain yang mampu
menjelaskan variabel dependen.
2. Penelitian ini hanya menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga jumlah perusahaan menjadi
sedikit setelah dilakukannya purposive sampling dalam menentukan
perusahaan sampel.
3. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan yang sangat singkat yaitu
hanya tiga tahun.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan untuk
penelitian selanjutnya adalah :
1. Menambah variabel independen lain yang dapat memengaruhi manajemen
pajak selain dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Page 60
60
2. Memperpanjang periode pengamatan agar jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian lebih banyak dengan harapan dapat memberikan hasil yang
lebih baik.
Page 61
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Trisnawati, Estralia. 2010. Akuntansi Perpajakan. Edisi 2
revisi Jakarta: Salemba Empa.
Annisa, Nuralifmida Ayu. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, hal
95-189.
Ardyansyah, Danis dan Zulaikha. 2014. Size, Leverage, Profitability, Capital
Intensity Ratio, dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rates
(ETR). Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor2
Darmadi, Iqbal Nul Hakim. 2013. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Manajemen Pajak Dengan Indikator Tarif Pajak Efektif Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pada Tahun 2011 - 2012. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2,
Nomor 4. Halaman 1-12 ISSN: 2337-3806.
Fuad. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang: BPFE Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hanum, H. R. & Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance
terhadap Effective Tax Rates. Diponegoro Journal of Accounting, Vol 02.
No.02, 1-10.
Haryadi, Teddy. 2012. Pengaruh Intensitas Modal, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Tarif Pajak Efektif Pada Perusahaan Pertambangan
di BEI Tahun 2010-2011. Skripsi. FEB Undip.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For
Academic Publishing Services.
Page 62
Hormati, Asrudin. 2009. Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas
Implementasi Corporate Governance. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
Vol. 13, No. 2 Mei 2009, hal. 288 – 298
Hutahean, Thomas. 2011. TPE pada Perusahaan Korporasi pada perusahaan
public manufaktur di Indonesia. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas
Riau.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Kurniasih, Tommy dan Sari, Maria M. Ratna. 2013. Pengaruh Return On Assets,
Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi
Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi Vol 18, No.1,
Halaman 58-65
Lestari, Meta Kurnia, Rifa, Dandes dan Rahmawati, Novia. 2016. Pengaruh Size,
Leverage, Profitability, Dan Capital Intensity Ratio Terhadap Effective
Tax Rate (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI
Tahun 2012-2014 )
Maharani, I Gusti Ayu Cahya dan Ketut Alit Suardana. 2014. Pengaruh Corporate
Governance, Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax
Avoidance Perusahaan Manufaktur. E-jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 9.2.
Mangoting, Yenni. 1999. Tax Planning : Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif
Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei
1999 : 43 - 53
Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of
Debt. Departemen Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Depok.
Munawir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Liberti, Yogyakarta.
Ngadiman & Puspitasari, C. 2014. Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional
dan Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-
2012. Jurnal Akuntansi Vol. XVIII. No. 03.
Nicodème, Gaëtan. 2007. Do Large Companies Have Lower Effective Tax Rates?
A European Survey. Belgia : Solvay Business School (ULB)
Noor RM, Fadzilah NSM, Mastuki NA. 2010. Corporate Tax Planning: A Study
On Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies.
International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 2,
August, 2010
Page 63
Pohan, Chairil Anwar. 2017. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan
Pajak dan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pohan, H. T. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s q,
Perata Laba terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. Jurnal
Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol. 4, No. 2,
Juli 2009, hal 113 – 135.
Pratiwi, Desak Eva Indira. 2013. Perencanaan Pajak Sebagai Upaya Legal Untuk
Meminimalkan Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada KSU Griya Anyar
Sari Boga). Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Brawijaya.
Putri, Amanda Nur dan Gunawan. 2017. Pengaruh Size, Profitability, dan
Liquidity terhadap Effective Tax Rates (ETR) Bank Devisa Periode 2010 –
2014. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 14 No. 1
Putri, Citra Lestari dan Maya Febrianty Lautania. 2016. Pengaruh Capital
Intensity Ratio, Inventory Intensity Ratio, Ownership Strucutre Dan
Profitability Terhadap Effective Tax Rate (ETR) (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 -2014).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No. 1.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Richardson, Grant dan Lanis, Roman. 2007. “Determinants of the variability in
corporate effective tax rates and tax reform: Evidence from Australia”.
Journal of Accounting and Public Policy 26. 689–704.
Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Penerbit GPFE
Rodriguez, E. F. And Arias, A. M. 2012, Do Business Characteristics Determine
an Effective Tax Rate?, The Chinese Economy, Vol 45 No. 6.
Rusydi, M. Khoiru dan Kusumawati, Alifah. 2010. Manajemen Perpajakan dan
Analisis Deteksi Dini terhadap Tax Evasion Melalui Metode Benchmark.
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 8, No.3.
Sari, D. K., & Martani, D. 2010. Karakteristik Kepemilikan Perusahaan,
Corporate Governance, dan Tindakan Pajak Agresif. Proceeding
Simposium Nasional Akuntansi XIII, Padang, hal.1 - 34.
Sartono, Agus R. 2010. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi.
BPFEYogyakarta.
Page 64
Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Setiawan, Ade dan Muhammad Kholiq Al-Ahsan. 2016. Pengaruh Size, Leverage,
Profitability, Komite Audit, Komisaris Independen Dan Investor
Konstitusional Terhadap Effective Tax Rate (ETR). Jurnal EKA CIDA
Vol. 1 No. 2
Sinaga, Ricco Ronaldo dan I Made Sukartha. 2018. Pengaruh Profitabilitas,
Capital Intensity Ratio, Size, dan Leverage pada Manajemen Pajak
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.22.3. Maret (2018).
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Salemba Empat, Jakarta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Surbakti, Theresa Adelina. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dalam
Reformasi Perpajakan terhadap Penghindaran Pajak di Perusahaan Industri
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 2010.
Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universiats Indonesia.
Swingly, Calvin. dan Sukartha, Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif,
Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1, 2015, hal 47-
62.
Waluyo, dan Wirawan B. Ilyas. 2003. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat,
Jakarta.
https://www.kemenkeu.go.id/media/6890/apbn-kita-edisi-januari-2018.pdf
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3795760/penerimaan-
perpajakan-2017-capai-rp-1339-triliun-91-dari-target
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3796003/realisasi-penerimaan-
pajak-2017-kurang-rp-132-triliun
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2403217/realisasi-penerimaan-pajak-2015-
capai-815-dari-target
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3330166/sri-mulyani-target-
penerimaan-perpajakan-2017-rp-1498-t-naik-15