221 Jurnal Akuntansi dan Keuangan FEB Universitas Budi Luhur Vol. 6 No. 2 Oktober 2017 ISSN: 2252 7141 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS, KOMITE AUDIT, DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Puspita Rani Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur JL. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369 Email: [email protected]ABSTRACT Tax avoidance is company’s effort to minimize the tax burden paid of companies by looking for weaknesses of tax regulations. This study aimed to examine the effect of company size, financial distress, audit committee and independent commissioner to tax avoidance in manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange for the period 2012-2016. This research sample consists of 54 manufacturing companies selected by using purposive sampling method. The analysis technique that used in this research is multiple linear regression. The analysis showed that the company size has negative significant effect to tax avoidance, and independent commissioner has positive significant impact to tax avoidance. But other variables that are financial distress and audit committee have no significant impact to tax avoidance. Keyword: company size, financial distress, audit committee, independent commissioner and tax avoidance. ABSTRAK Tax avoidance merupakan upaya perusahaan untuk meminimalisir beban pajak perusahaan yang dibayarkan dengan mencari kelemahan peraturan perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, financial distress, komite audit dan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Sampel penelitian ini terdiri dari 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance dan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance. Sedangkan variabel lainnya yaitu financial distress dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Kata Kunci : ukuran perusahaan, financial distress, komite audit, komisaris independen dan tax avoidance PENDAHULUAN Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial dan menempati presentanse tertinggi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan penerimaan lainnya (www.kemenkeu.go.id, 2016). Seperti yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
221
Jurnal Akuntansi dan Keuangan FEB Universitas Budi Luhur
Vol. 6 No. 2 Oktober 2017 ISSN: 2252 7141
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS, KOMITE AUDIT,
DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2016)
Puspita Rani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur JL. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Tax avoidance is company’s effort to minimize the tax burden paid of companies by looking for weaknesses of tax regulations. This study aimed to examine the effect of company size, financial distress, audit committee and independent commissioner to tax avoidance in manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange for the period 2012-2016. This research sample consists of 54 manufacturing companies selected by using purposive sampling method. The analysis technique that used in this research is multiple linear regression. The analysis showed that the company size has negative significant effect to tax avoidance, and independent commissioner has positive significant impact to tax avoidance. But other variables that are financial distress and audit committee have no significant impact to tax avoidance. Keyword: company size, financial distress, audit committee, independent commissioner
and tax avoidance.
ABSTRAK Tax avoidance merupakan upaya perusahaan untuk meminimalisir beban pajak
perusahaan yang dibayarkan dengan mencari kelemahan peraturan perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, financial distress, komite audit dan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Sampel penelitian ini terdiri dari 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance dan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance. Sedangkan variabel lainnya yaitu financial distress dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Kata Kunci : ukuran perusahaan, financial distress, komite audit, komisaris independen dan tax avoidance
PENDAHULUAN
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial dan
menempati presentanse tertinggi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dibandingkan penerimaan lainnya (www.kemenkeu.go.id, 2016). Seperti yang
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 No.2 Oktober 2017 hal 221-241
237
Interprestasi dan Implikasi Hasil Penelitian
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance
Pengujian hipotesis 1 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap tax avoidance. Berdasarkan hasil
uji parsial dapat diketahui bahwa bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance dengan arah positif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika ukuran perusahaan bertambah
besar maka penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan semakin tinggi. Hal
tersebut membuktikan hipotesis bahwa perusahaan besar cenderung mempunyai ruang
yang lebih luas (sumber daya yang dimiliki) untuk perencanaan pajak yang baik dan
mengadopsi praktik akuntansi yang efektif untuk menurunkan effective tax rate
perusahaan. Kompleksitas transaksi yang semakin tinggi pada perusahaan besar juga
memungkinkan perusahaan memanfaatkan celah-celah yang ada pada setiap transaksi
untuk melakukan tindakan penghindaran pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian Dewinta dan Setiawan (2016) dan Siregar (2016) membuktikan bahwa
secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance,
namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah, Mulyati,
Purnamasari, dan Niar (2016) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap tax avoidance.
Terkait hasil penelitian yang membuktikan adanya pengaruh positif yang signifikan
antara ukuran perusahaan terhadap tax avoidance, maka berimplikasi pada upaya
pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak agar dapat lebih memfokuskan
pemeriksaan pemenuhan kewajiban pajak pada perusahaan-perusahaan besar
dikarenakan adanya kecenderungan yang signifikan bahwa perusahaan yang semakin
besar akan melakukan tindakan penghindaran pajak yang lebih besar pula. Dengan
demikian diharapkan kepatuhan pajak perusahaan meningkat dan dapat mendorong
penerimaan pajak negara. Selain pemerintah, hasil penelitian ini juga dapat berimplikasi
pada investor dalam hal pengawasan investasinya pada perusahaan-perusahaan besar.
Dengan adanya kecenderungan perusahaan-perusahaan besar melakukan tindakan
penghindaran pajak yang lebih agresive maka hal tersebut juga dapat menjadi indikasi
bahwa tata kelola perusahaan tidak cukup baik dan kualitas laporan keuangan rendah.
Pengaruh Financial Distress terhadap Tax Avoidance
Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara kondisi financial distress yang dihadapi perusahaan
Rani - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Distress, Komite Audit, dan Komisaris Independen …
238
terhadap tax avoidance. Berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa secara
parsial financial distress tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang mengatakan bahwa
perusahaan yang sedang berada dalam kesulitan keuangan akan berupaya
meminimalisir beban atau pengeluaran kas perusahaan untuk mengurangi atau
mengatasi permasalah keuangan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kecenderungan
bahwa perusahaan yang sedang dalam kondisi kesulitan keuangan akan selalu
mengalami kerugian sehingga kebutuhan untuk melakukan penghindaran pajak
berkurang. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang merugi terbebas dari beban pajak
penghasilan dan mendapatkan fasilitas kompensasi kerugian pada masa mendatang.
Hasil penelitian ini tidak konsisiten dengan hasil penelitian Richardson, Lanis dan Taylor
(2015), Feizi et al. (2016) di Iran dan Saputra, Nadirsyah dan Hanifah (2017) di
Indonesia yang membuktikan adanya pengaruh positif antara financial distress terhadap
tax avoidance.
Terkait dengan tidak berpengaruhnya financial distress terhadap tax avoidance,
memberikan masukan kepada manajemen bahwa tax avoidance bukan merupakan
strategi tepat yang harus dilakukan ketika perusahaan sedang berada dalam kondisi
kesulitan keuangan. Hal tersebut dikarenakan ketika perusahaan melakukan upaya tax
avoidance maka perusahaan dapat memperbesar risiko semakin memburuknya citra
perusahaan dan memberikan sinyal negatif kepada investor atas tindakan penghindaran
pajak yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan cost of debt perusahaan (Masri dan
Martani, 2012).
Pengaruh Komite Audit terhadap Tax Avoidance
Pengujian hipotesis 3 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara ukuran komite audit terhadap tax avoidance.
Berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa secara parsial komite audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah anggota komite audit yang bertugas
melakukan monitoring penyusunan laporan keuangan perusahaan belum dapat
menjamin komite audit untuk mencegah pihak manajemen dalam melakukan
kecurangan. Keefektifan komite audit tidak cukup diwakili oleh jumlah anggota namun
juga pertimbangan mengenai kompetensi, pengalaman, dan pengetahuan yang
memadai dari masing-masing anggota komite audit. Hasil penelitian ini memperkuat
hasil penelitian Dewi dan Sari (2015) yang menunjukkan secara parsial komite audit
tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Namun hasil penelitian tersebut tidak
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 No.2 Oktober 2017 hal 221-241
239
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Asri dan Suardana (2016) dan Diantari
dan Ulupui (2016) yang membuktikkan bahwa komite audit berpengaruh negatif
terhadap tax avoidance.
Terkait hasil penelitian yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan
antara komite audit terhadap tax avoidance, maka berimplikasi pada kebutuhan
perusahaan untuk meningkatkan efektifitas keberadaaan komite audit. Perusahaan
sebaiknya tidak hanya berfokus pada pemenuhan kewajiban pembentukan dan jumlah
anggota komite audit sesuai peraturan pemerintah, namun perusahaan juga harus
mempertimbangkan kemahiran dari masing-masing anggota komite audit dan frekuensi
aktivitas-aktivitas (seperti rapat dan sebagainya) yang dilaksanakan oleh komite audit
sepanjang tahun.
Pengaruh Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance
Pengujian hipotesis 4 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara komisaris independen terhadap tax avoidance.
Berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa secara parsial dewan komisaris
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance dengan arah negatif.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar porsi komisaris independen
dalam suatu perusahaan dapat memberikan dampak terhadap berkurangnya tindakan
tax avoidance yang dilakukan perusahaan. Dewan komisaris memiliki tugas untuk
mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
dan mengawasi penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam perusahaan.
Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang berasal dari pihak luar
yang tidak memiliki ikatan kepentingan terhadap perusahaan sehingga bersifat
independen. Semakin besar porsi komisaris independen maka kegiatan monitoring
dewan komisaris akan semakin efektif termasuk meminimalisir tindakan penghindaran
pajak yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Putra dan Merkusiwati (2016) yang mnyatakan bahwa komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, namun tidak konsisiten dengan hasil
penelitian Asri dan Suardana (2013) dan Merslythalia dan Lasmana (2016) yang
menunjukkan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
Terkait hasil penelitiian yang menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan
antara komisaris independen terhadap tax avoidance, maka berimplikasi pada
pentingnya peningkatan komposisi komisaris independen dalam dewan komisaris
perusahaan guna meningkatkan efektifitas fungsi monitoring pada perusahaan.
Rani - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Distress, Komite Audit, dan Komisaris Independen …
240
PENUTUP
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, financial
distress, komite audit dan komisaris independen terhadap penghindaran pajak (tax
avoidance). Berdasarkan hasil hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa ukuran perusahaan terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap tax
avoidance. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung melakukan aktivitas
penghindaran pajak yang lebih tinggi. Penelitian ini juga membuktikan bahwa komisaris
independen memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap tax avoidance. Semakin
besar porsi komisaris independen dalam dewan komisaris maka semakin efektif dalam
mengurangi tindakan penghindaran pajak. Selanjutnya penelitian ini tidak dapat
membuktikan pengaruh yang signifikan antara financial distress serta komite audit
terhdap penghindaran pajak.
Dalam pelaksanaaannya penelitian ini memiliki keterbatasan dari sisi sampel
perusahaan yang hanya mencakup perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya, sampel penelitian dapat
diperluas untuk sektor yang lain. Penelitian ini juga membatasi pengukuran financial
distress hanya menggunakan model Altman (1968) dan pengukuran tax avoidance hanya
dengan Effective Tax Rate (ETR), maka peneliti selanjutnya disarankan mencoba
penggunaan model kebangkrutan yang lain ataupun ukuran tax avoidance yang lain
untuk memperkuat hasil penelitian yang sudah ada. Yang terakhir, penelitian ini memiliki
keterbatasan terkait faktor-faktor yang diteliti hanya mencakup 4 variabel, sehingga
berikutnya pada masa mendatang, dapat mempertimbangkan untuk menguji variabel
lain yang dapat mempengaruhi tax avoidance.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Ida ayu Trisna Yudi, dan Ketut Ali Suardana. 2016. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Komite Audit, Prefrensi Risko Eksekutif, dan Ukuran Perusahaaan Pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16 No.1, 72-100.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2012. Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor: KEP-643/BL/2012 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan kinerja Komite Audit
Damayanti,Fitri, dan Tridahus Susanto. 2015. Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit, Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan, dan Return On Assets Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.5 No. 2.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 No.2 Oktober 2017 hal 221-241
241
Dewi,Gusti Ayu Pradnyanita dan Maria M. Ratna Sari 2015. Pengaruh Insentif Eksekutif, Corporate Risk Dan Corporate Governance Pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Voume 13 No. 1.
Dewinta,Ida ayu Rosa dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14 No.3, 1584-1613.
Dharma,I Made Surya, dan Putu Agus Ardiana. 2016, Pengaruh Leverage, Intensitas Aset Tetap, Ukuran Perusahaan, dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15 No.1, 584-613.
Diantari,Putu Rista, dan IGK Agung Ulupui. 2016. Pengaruh Komite Audit, Proporsi Komisaris Independen, dan Proporsi Kepemilikan Institusional Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16.1. Juli (2016): 702-732.
Feizi, Mehdi, Esmaeil Panahi, Farzad Keshavarz, Saeideh Mirzaee dan Sayed Mohsen Mosavi. 2016. The Impact of Financial Distress on Tax Avoidance in Listed Firms: Evidence from Tehran Stock Exchange (TSE). International Journal of Advanced Biotechnology and Research (IJBR) Vol 7 No 1 pp 373-382
Hanum,Hashemi Rodhian dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Effective Tax Rate. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 2 No.2.
Mahidin, Idrus dan Nadifa Dewinta Danastri. 2015. Analisis Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Keluarga dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Media Riset Akuntansi Universitas Bakrie Vol 5 No 2
Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin.
Mulyani, Sri, Darminto, M.G. Wi Endang. 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Mahasiswa Perpajakan Universitas Brawijaya, Vol. 1, No. 2, 2014, hal 1-9.
Nurfadilah,H Mulyati, M Purnamasari, dan H Niar. 2016. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Kualitas Audit, Terhadap Penghindaran Pajak. Syariah paper Accounting FEB UMS.
Putra, I Gst Ln Ngr Dwi Cahyadi dan Ni Ketut Lely ryani Merkusiwati. 2016. Pengaruh Komisaris Independen, Leverage, Size dan Capital Intensity Ratio pada Tax Avoidance. E – Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol 17 No. 1, 690-714
Richardson, G. Taylor,G, Lanis,R. 2015. The impact of financial distress on corporate tax avoidance spanning the global financial crisis: Evidence from Australia. Economic Modelling Vol 44 pp 44-53
Saputra, Mulia, Nadirsyah dan Hilfi Hanifah. 2017. The Influence of Ownership Structures, Financial Distress and Tax Loss Carry Forward on Tax Avoidance (Study on Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange). Journal of Resources Development and Management Vol 31
Siregar, Rifka. 2016, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi vol 5 no.2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
http://www.kemenkeu.go.id . Diakses pada tanggal : 21 Maret 2017
http://www.pemeriksaanpajak.com . Diakses pada tanggal : 21 Maret 2017