Top Banner
PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: IRA ROBIAH ADAWIYAH 109082000116 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
123

PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

Mar 11, 2019

Download

Documents

truongliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Index Periode 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

IRA ROBIAH ADAWIYAH

109082000116

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

ii

PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

Periode 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ira Robiah Adawiyah

NIM. 109082000116

Dibawah Bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 3: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 11 April 2013 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Ira Robiah Adawiyaah

2. Nim : 109082000116

3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan

Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap

ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Ira Robiah Adawiyah

2. NIM : 109082000116

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan

Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ira Robiah Adawiyah

No Induk Mahasiswa : 109082000116

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas karya

ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Page 6: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Ira Robiah Adawiyah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Oktober 1990

3. Alamat : Jl. Masjid No. 3 Kel. Susukan, Kec. Ciracas, Jakarta

Timur

4. Telepon : 08998156963

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD N 13 Pagi Ciracas Tahun 1997-2003

2. MTS N 7 Jakarta Tahun 2003-2006

3. SMA N 58 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota PMR MTS N 7 Jakarta, periode 2003-2004

2. Anggota KARATE SMA N 58 Jakarta, periode 2006-2008

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Mamad Mahari, SH.i

2. Ibu : Hayati

3. Alamat : Jl. Masjid No. 3 Kel. Susukan, Kec.Ciracas Jakarta

Timur

4. Anak Ke dari : 2 dari 4 bersaudara

Page 7: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

vii

ABSTRACT

The Effects of Industry Type, Company Size, Profitability, and Leverage on

Corporate Social Responsibility Disclosure.

By: Ira Robiah Adawiyah

This research purposes to check the effects of Industry Type, Company Size,

Profitability, and Leverage on Corporate Social Responsibility Disclosure. This

research used samples of industry which is listed in Jakarta Islamic Index during

2008-2012 period. The number of industries that were became in this study were

12 companies with 5 year observation. Based on purposive sampling method,

research sample total are 60 financial statements. Hypothesis in this research are

tested by the multiple regression. The result of Adjusted R2 38,2% obtained value

variation of Corporate Social Responsibility Disclosure can be explained the

independent this research indicates variables there are Industry Type, Company

Size, Profitability, and Leverage to Corporate Social Responsibility Disclosure

61,8% can be explained by other variables outside model.

Keywords: Industry Type, Company Size, Profitability, Leverage, Corporate

Social Responsibility Disclosure.

Page 8: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

viii

ABSTRAK

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage

terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Oleh: Ira Robiah Adawiyah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tipe industri, ukuran

perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index selama periode 2008-2012. Jumlah perusahaan yang dijadikan

sampel penelitian ini adalah 12 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun.

Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 60 laporan

keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi

berganda. Dari hasil penelitian Adjusted R2 diperoleh 38,2% variasi pengungkapan

Corporate Social Responsibility dapat dijelaskan oleh keempat variabel yaitu tipe

industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage sedangkan sisanya sebesar

61,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Kata kunci: tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, pengungkapan

Corporate Social Responsibility.

\

Page 9: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Al-Wahhab Yang Maha Penganugerah, yang telah

memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan

kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda terkasih, yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan

sayang, dukungan serta doa tiada henti yang tertuju hanya untuk ananda, semoga

semakin hari ananda semakin mampu membuat bangga ayah dan ibunda.

2. Keluarga besar di Jakarta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan

untuk kesuksesan penulis. Terimakasih atas semua kasih sayang.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Rini, SE., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Bapak

berikan selama ini.

Page 10: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

x

7. Ibu Erika Amelia, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran yang Ibu berikan

selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. Sahabat seperjuanganku, Titus Puspita Sari, Nina Indriani, Dini Utami, Imah

Astinia, Siti Aliyah, dan Arin Dwi Thahira, kami dipertemukan dalam ikatan

silaturahmi yang indah, terimakasih atas dukungan dan kasih sayang yang

diberikan kepada penulis.

10. Sahabatku Anik, Dwi, Ade, kiki, dan Orin, walaupun jarak memisahkan, penulis

yakin bahwa kasih sayang dan tali persahabatan tetap terjaga diantara kita,

terimakasih atas segala doa dan semangatnya.

11. Rekan Accounting C’s Indescribable Democracy (ACID) yang berjuang dari

awal dengan suka duka yang tak mungkin terlupakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 27 Juli 2013

Ira Robiah Adawiyah

Page 11: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xi

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

Page 12: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

A. Tinjauan Literatur ......................................................................... 13

1. Teori Stakeholder ................................................................... 13

2. Teori Legitimasi ..................................................................... 14

3. Sejarah Singkat CSR .............................................................. 16

4. Definisi CSR ........................................................................... 17

5. Komponen CSR ...................................................................... 19

6. Manfaat Melaksanakan dan Kerugian Tidak Melaksanakan CSR

Bagi Perusahaan ..................................................................... 21

7. Tahap-Tahap Melaksanakan Program CSR ........................... 24

8. Pengungkapan CSR dalam Laporan Tahunan ........................ 27

9. Tipe Industri ........................................................................... 29

10. Ukuran Perusahaan ................................................................. 30

11. Profitabilitas ........................................................................... 31

12. Leverage ................................................................................. 33

13. Jakarta Islamic Index ............................................................ ̀ 34

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 36

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 42

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 44

1. Tipe Industri dengan CSR ..................................................... 44

2. Ukuran Perusahaan dengan CSR .......................................... 45

3. Profitabilitas dengan CSR ..................................................... 46

Page 13: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xiii

4. Leverage dengan CSR ........................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 50

B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ...................................... 50

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 51

D. Teknik Analisis............................................................................. 52

1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 52

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 53

3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 56

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................ 59

1. Variabel Dependen (Y) .......................................................... 59

2. Variabel Independen (X) ....................................................... 61

a. Tipe Industri ..................................................................... 61

b. Ukuran perusahaan ........................................................... 62

c. Profitabilitas .................................................................... 62

d. Leverage ........................................................................... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 65

B. Hasil Uji Analisis Data................................................................. 66

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 67

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................ 73

Page 14: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xiv

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 82

A. Kesimpulan .................................................................................. 82

B. Implikasi ....................................................................................... 83

C. Saran ............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88

LAMPIRAN .......................................................................................................... 93

Page 15: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... 38

3.1 Operasional Variabel dan Pengukurannya.................................................... 64

4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ................................................ 65

4.2 Nama Perusahaan Hasil Observasi ............................................................... 66

4.3 Hasil Statistik Deskriptif............................................................................... 67

4.4 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ................................................................... 70

4.5 Hasil Uji Multikoloniearitas ......................................................................... 70

4.6 Hasil Uji Glejser .......................................................................................... 72

4.7 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................. 73

4.8 Hasil Adj R2 .................................................................................................. 73

4.9 Hasil Uji t ...................................................................................................... 75

4.10 Hasil Uji F .................................................................................................... 76

4.11 Ringkasan Hasil Penelitian ........................................................................... 82

Page 16: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................................ 42

4.1 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................... 69

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................................ 71

Page 17: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1 Perusahaan High Profile dan low profile ............................................... 93

Lampiran 2 Kategori Item Pengungkapan CSR Menurut Sembiring ....................... 94

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Variabel Tipe Industri dan Ukuran Perusahaan ..... 100

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Variabel Profitabilitas dan Leverage ..................... 101

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Variabel CSR ......................................................... 102

Lampiran 6 Output Hasil Pengujian Data ............................................................... 103

Page 18: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada

saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat

terjadi, karena itu muncul kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini

(Wiwoho, 2008). Banyak perusahaan kini mengembangkan apa yang disebut

Corporate Social Responsibility (CSR).

Pada prinsipnya CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari

perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan lingkungan atau

ekologis kepada masyarakat, lingkungan, serta para pemangku kepentingan

(stakeholder). Tanggung jawab tersebut meliputi mencegah dampak negatif yang

ditimbulkan perusahaan terhadap pihak lain dan lingkungan serta meningkatkan

kualitas masyarakat termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, dan lingkungan

sekitar perusahaan.

Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

sering juga dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak

hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada

pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap

pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi

Page 19: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

2

kewajiban-kewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari

perusahaan merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan

dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau

customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier

bahkan juga kompetitor. Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman

ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba

(profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan

hidup dalam planet ini (Nugroho, 2007).

Akhir-akhir ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (CSR)

semakin banyak di bahas di dunia, baik di media cetak dan elektronik, seminar

ataupun konferensi. Perusahaan di dunia juga semakin banyak yang mengklaim

bahwa mereka telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Penerapan

Corporate Social Responsibility (CSR) tidak lagi dianggap sebagai cost,

melainkan sebagai investasi perusahaan (Herawati, 2007). Menurut

http://www.kpmg.com/Global/en/IssuesAndInsights/ArticlesPublications/corporate-

responsibility/Pages/de-facto-business-law.aspx, persentase perusahaan yang

melaporkan pada inisiatif CSR 2008-2011 meningkat dari 74% menjadi 83% di

Amerika Serikat, dari 62% menjadi 79% di Kanada, dan dari 91% menjadi 100%

di Inggris. Berdasarkan survei tersebut dapat dilihat persentase peningkatan

perusahaan yang melaporkan pada inisiatif CSR di wilayah Amerika dan Inggris

mengalami peningkatan 9%, sedangkan di wilayah Kanada mengalami

peningkatan 17% selama 4 tahun.

Page 20: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

3

Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

muncul dalam kegiatan usahanya kini sudah tidak dapat diterima lagi. Karena

perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan

perhatiannya kepada lingkungan sosial. Perusahaan diharapkan tidak hanya

mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan

kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungannya

(Purnasiwi, 2011). Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha juga menuntut

perusahaan untuk memikirkan strategi untuk memenangkan persaingan.

Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan

efisiensi.

Menurut Jalal (2007), perkembangan topik CSR di perguruan tinggi di

Indonesia juga menunjukkan sebuah peningkatan. Relatif cukup banyak

mahasiswa berbagai strata membuat karya tulis akhir skripsi, tesis, maupun

disertasi tentang CSR. Berdasarkan data yang dihimpun oleh situs

(http://www.csrindonesia.com/) kebanyakan dari mereka berasal dari fakultas ilmu

sosial serta fakultas ekonomi dari berbagai perguruan tinggi. Kesadaran

masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial juga semakin

meningkat. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana

perusahaan telah melaksanakan aktivitas sosialnya untuk memastikan bahwa hak-

hak mereka telah terpenuhi. Utama (2007), menyatakan bahwa perkembangan

Page 21: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

4

CSR terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di

Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air,

hingga perubahan iklim.

Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika telah

menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar

terhadap pelaporan sustainabilitas dan pertanggungjawaban sosial perusahaan.

Isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen risiko dan keunggulan

kompetitif nampak menjadi kekuatan yang mendorong perusahaan untuk

melakukan pengungkapan informasi sosial.

Beberapa fenomena kasus lain di Indonesia terkait permasalahan yang

muncul dikarenakan perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang

memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya

perusahaan yang aktivitasnya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam.

Sebagai contoh, PT. Freeport Indonesia salah satu perusahaan tambang terbesar di

Indonesia yang berlokasi di Papua, yang memulai operasinya sejak tahun 1969,

sampai dengan saat ini tidak lepas dari konflik berkepanjangan dengan

masyarakat lokal, baik terkait dengan tanah ulayat, pelanggaran adat, maupun

kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi (Wibisono, 2007).

Kasus Pencemaran Teluk Buyat, yaitu pembuangan tailing ke dasar laut

yang mengakibatkan tercemarnya laut sehingga berkurangnya tangkapan ikan dan

menurunnya kualitas kesehatan masyarakat lokal akibat operasional PT. Newmon

Minahasia Raya tidak hanya menjadi masalah nasional melainkan internasional

Page 22: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

5

(Fauzi, 2008). Kasus lumpur lapindo yang sampai saat ini belum juga

terselesaikan serta demonstran para karyawan akibat ketidakadilan.

Jika dilihat dari beberapa kasus diatas, masalah sosial dan lingkungan

yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang

sangat besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah

berbalik menjadi kerugian yang berlipat. Oleh karena itu masalah pengelolaan

sosial dan lingkungan untuk saat ini tidak bisa menjadi aspek yang tidak dianggap

penting dalam beroperasinya perusahaan.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan aspek penting yang

harus dilakukan perusahaan dalam operasionalnya. Hal tersebut bukan semata-

mata memenuhi peraturan perundang-undangan sebagaimana untuk perusahaan

tambang diatur dalam Undang-Undang No 22 tahun 2001, maupun untuk

Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang No. 40 pasal 74 tahun

2007, melainkan secara logis terdapat hukum sebab akibat, dimana ketika

operasional perusahaan memberikan dampak negatif, maka akan muncul respon

negatif yang jauh lebih besar dari masyarakat maupun lingkungan yang dirugikan.

Dalam upaya meningkatkan daya saing melalui peningkatan transparansi

dan akuntabilitas, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen

sejak tahun 2005 mengadakan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA).

ISRA adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang

telah membuat pelaporan atas kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan

sosial disamping aspek ekonomi untuk memelihara keberlanjutan (sustainability)

Page 23: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

6

perusahaan itu sendiri, baik yang diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi

dalam laporan tahunan (annual report) (Purnasiwi, 2011).

Banyak faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR. Tipe industri

didefinisikan sebagai faktor potensial yang mempengaruhi praktek pengungkapan

sosial perusahaan. Tipe industri adalah karakteristik yang dimiliki oleh

perusahaan yang berkaitan dengan bidang usaha, risiko usaha, karyawan yang

dimiliki dan lingkungan perusahaan. Dalam penelitian Sembiring (2005) variabel

tipe industri yang dikelompokkan dalam industri high profile dan low profile

memberikan hasil yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang

bertipe high profile dalam melakukan aktivitasnya banyak memodifikasi

lingkungan, dan menimbulkan dampak sosial yang negatif terhadap masyarakat.

Berbeda dengan hasil penelitian Diba (2012) yang menyatakan bahwa tipe

industri tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility dengan sampel penelitian adalah 47 perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006 dan 2008.

Ukuran perusahaan juga merupakan variabel yang banyak digunakan

untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan. Menurut

Hilmi dan Ali (2008) ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar

kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total

penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Secara umum

perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada

perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis

Page 24: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

7

yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Hasil penelitian yang menunjukkan

adanya hubungan positif signifikan antara ukuran perusahaan dengan

pengungkapan tanggung jawab sosial yaitu Andreas dan Lawer (2010). Penelitian

dilakukan dengan menggunakan semua perusahaan properti dan real estat yang

tercatat di BEI tahun 2007. Sementara Anggraini (2006) tidak menemukan

hubungan antara keduanya. Sampel yang digunakan Anggraini adalah semua

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2000 sampai 2004.

Penelitian yang menghubungkan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan dengan profitabilitas juga telah banyak dilakukan. Diantaranya oleh

Susilatri dan Indriani (2011) yang menemukan hubungan yang positif signifikan

antara kedua variabel tersebut. Penelitian dilakukan pada perusahaan

pertambangan yang listing di BEI tahun pengamatan periode 2004-2008. Semakin

besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk

membayarkan dividennya. Para manajer tidak hanya mendapatkan dividen, tapi

juga akan memperoleh power yang lebih besar dalam menentukan kebijakan

perusahaan. Berbeda dengan Wijaya (2012) yang melakukan penelitian dengan

menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010

menemukan hasil pengaruh profitabilitas yang tidak signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Cahya (2010) pembahasan

mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility juga dipengaruhi oleh

leverage. Cahya menyatakan bahwa tingkat leverage yang tinggi akan mendorong

Page 25: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

8

perusahaan melakukan pengungkapan sosialnya. Leverage merupakan salah satu

ukuran kinerja keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage

tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya.

Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak

membiayai asetnya dengan modal sendiri. Semakin tinggi tingkat leverage besar

kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan

berusaha melaporkan laba yang lebih tinggi dengan cara mengurangi biaya-biaya

termasuk biaya pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Penelitian

lain yang menghubungkan leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial

diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Andreas dan Lawer (2010)

yang menyatakan bahwa menemukan hubungan yang tidak signifikan antara

kedua variabel tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility yang masih menunjukkan hasil yang beragam,

bahkan bertentangan antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya

sehingga menarik untuk di teliti lebih lanjut sebagai usaha mendapatkan hasil

yang lebih konsisten. Dengan demikian, maka dibuat suatu penelitian dengan

judul “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan

Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility”.

Page 26: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

9

Menurut peneliti topik ini penting untuk diteliti mengingat semakin

banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh operasional perusahaan

yang tidak bertanggung jawab, dan masih adanya hak-hak kaum buruh yang

terabaikan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan

kesadaran perusahaan atas pentingnya program Corporate Social Responsibility

serta untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi

pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Andreas dan Lawer (2010) yang berjudul “Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial”. Karakteristik

perusahaan tersebut diproksikan dalam ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas

dan umur perusahaan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah:

1. Populasi yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya pengamatan dilakukan

pada semua perusahaan properti dan real estat yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia, sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang

terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) karena dianggap dalam

pelaksanaan operasionalnya telah berbasis syariah.

2. Perbedaan satu variabel independen. Pada penelitian sebelumnya terdapat

variabel umur perusahaan, sedangkan pada penelitian ini variabel tersebut

digantikan dengan variabel tipe industri karena banyak jurnal penelitian

sebelumnya yang memasukkan variabel tipe industri kedalam penelitiannya

Page 27: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

10

yang dikaitkan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) masih

menunjukkan hasil yang beragam.

3. Tahun pengamatan. Pada penelitian sebelumnya pengamatan dilakukan pada

tahun 2007, sedangkan pada penelitian ini pengamatan dimulai dari tahun

2008-2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah tipe industri berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan

perusahaan?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan?

4. Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan?

5. Apakah tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage

berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan?

Page 28: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis bukti empiris mengenai:

1. Tipe industri terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

2. Ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

3. Profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

4. Leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

5. Pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan,

mengetahui pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan

untuk mengetahui seberapa besar tanggung jawab suatu perusahaan untuk

memenuhi tanggung jawab sosialnya serta merupakan sebuah aplikasi dari

teori yang telah didapatkan oleh peneliti dalam perkuliahan.

2. Bagi mahasiswa khususnya jurusan akuntansi, untuk menambah studi

literatur mengenai pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, leverage, dan

Page 29: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

12

profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR),

serta memberikan landasan bagi penelitian selanjutnya dibidang yang sama

dimasa yang akan datang.

3. Bagi pihak perusahaan, untuk memberikan masukan bagi pengembangan

penerapan Corporate Social Resposibility (CSR) pada perusahaan, dan

meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan, serta sebagai pertimbangan dalam

pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya

pada lingkungan sosial perusahaan.

4. Bagi pemerintah, untuk mengetahui sampai sejauh mana pengungkapan

pertanggungjawaban sosial yang telah dilakukan perusahaan. Sehingga

pemerintah dapat mempertimbangkan suatu standar pelaporan CSR yang

sesuai dengan kondisi Indonesia.

5. Bagi investor, penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana baru dalam

mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam pembuatan

keputusan investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.

6. Bagi Stakeholder, membantu menambah frekuensi komunikasi yang baik

dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust

stakeholders kepada perusahaan.

7. Bagi masyarakat, agar kepentingan masyarakat terakomodasi, dan diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus

diperoleh.

Page 30: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Literatur

2. Teori Stakeholder

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas

yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun juga harus mampu

memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan

suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh

stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).

Tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya melampaui tindakan

memaksimalkan laba untuk kepentingan pemegang saham (shareholder),

namun lebih luas lagi bahwa kesejahteraan yang diciptakan oleh perusahaan

tidak terbatas kepada kepentingan pemegang saham, tetapi juga untuk

kepentingan stakeholder, yaitu semua pihak yang mempunyai keterkaitan

terhadap perusahaan (Untung, 2008). Mereka adalah pemasok, pelanggan,

pemerintah, masyarakat lokal, investor, karyawan, kelompok politik, dan

asosiasi perdagangan. Seperti halnya pemegang saham yang mempunyai hak

terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan,

stakeholder juga mempunyai hak terhadap perusahaan (Waryanti, 2009).

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang

Page 31: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

14

digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, power stakeholder ditentukan

oleh besar kecilnya power yang dimiliki stakeholder atas sumber ekonomi

tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007). Power tersebut dapat berupa

kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas

(modal dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh,

kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau juga kemampuan untuk

mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan (Deegan, 2000).

Adanya teori stakeholder ini memberikan landasan bahwa suatu

perusahaan harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Manfaat

tersebut dapat diberikan dengan cara menerapkan program Corporate Social

Responsibility (CSR). Adanya program tersebut pada perusahaan diharapkan

akan meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, pelanggan, dan masyarakat

lokal. Sehingga diharapkan terjalin hubungan yang baik antara perusahaan

dengan lingkungan sekitar.

3. Teori Legitimasi

Teori legitimasi mengungkapkan bahwa perusahaan secara kontinyu

berusaha untuk bertindak sesuai dengan batas-batas dan norma-norma dalam

masyarakat. Atas usahanya tersebut perusahaan berusaha agar aktivitasnya

diterima menurut persepsi pihak eksternal (Deegan, 2000).

Page 32: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

15

Ghozali dan Chariri (2007) menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat

bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, karena teori legitimasi

adalah hal yang paling penting bagi organisasi. Batasan-batasan yang

ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial serta reaksi terhadap

batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan

memperhatikan lingkungan. Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial

yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan

beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Legitimasi organisasi dapat

dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan

sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat.

Adanya teori legitimasi memberikan landasan bahwa perusahaan harus

menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat dimana perusahaan berada

agar operasi perusahaan juga dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya

konflik dari masyarakat sekitar. Untuk hal tersebut, perusahaan dapat

menyesuaikan diri dengan cara mengembangkan program Corporate Social

Responsibility (CSR). Dengan adanya program Corporate Social

Responsibility (CSR), perusahaaan dapat memberikan kontribusi positif

kepada masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar dapat menerima baik

keberadaan perusahaan di lingkungannya.

Page 33: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

16

4. Sejarah Singkat Corporate Social Responsibility

Gema CSR mulai terasa pada tahun 1950-an. Pada waktu itu,

persoalan-persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang semula terabaikan

mulai mendapatkan perhatian lebih luas dari berbagai kalangan. Beberapa

kalangan bahkan menyebutkan bahwa saat inilah era modern dari Corporate

Social Responsibility (CSR) dimulai. Mereka menggangap buku yang bertajuk

Social Responsibility of the Businessman karya Howard R. Bowen yang

ditulis pada tahun 1953 merupakan literature awal yang menjadi tonggak

sejarah modern CSR dan karena karyanya itu Bowen diganjar dengan sebutan

“Bapak CSR” (Wibisono, 2007).

Dekade 1960-an, pemikiran Bowen terus dikembangkan oleh berbagai

ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan

konsep “Iron Law of Social Responsibility”. Dalam konsepnya, Davis

berpendapat bahwa penekanan pada tanggung jawab sosial perusahaan

memiliki korelasi positif dengan ukuran perusahaan, studi ilmiah yang

dilakukan Davis menemukan bahwa semakin besar perusahaan atau lebih

tepat dikatakan, semakin besar dampak suatu perusahaan terhadap masyarakat

sekitar, semakin besar pula bobot tanggung jawab yang harus dipertahankan

perusahaan itu pada masyarakatnya (Untung, 2008).

Pemikiran tentang korporasi yang lebih manusiawi juga muncul dalam

“The Future Capitalism” yang ditulis Lester Thurow tahun 1966.

Menurutnya, kapitalisme yang menjadi mainstream saat itu tidak hanya

Page 34: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

17

berkutat pada masalah ekonomi, namun juga memasukkan unsur sosial dan

lingkungan yang menjadi basis apa yang nantinya disebut sustainabla societ.

Pada dasawarsa 1070-an terbitlah “The Limits to Growth”. Buku yang hingga

kini terus diperbaharui itu merupakan hasil pemikiran para cendikiawan dunia

yang tergabung dalam Club of Rome. Buku ini menginggatkan kepada

masyarakat dunia bahwa bumi yang kita pijak ini mempunyai keterbatasan

daya dukung. Sementara disisi lain, manusia bertambah secara eksploitasial.

Karenanya eksploitasi alam mesti dilakukan secara hati-hati supaya

pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan (Wibisono, 2007).

Pada tataran global, tahun 1992 diselenggarakan KTT Bumi (Eart

Summit). KTT yang diadakan di Rio de Jenairo Brazil ini menegaskan konsep

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang didasarkan atas

perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial sebagai hal

yang harus dilakukan. Gaung CSR kian bergema setelah diselenggarakannya

World Summit on Sustainable Development (WSSD) tahun 2002 di

Johannesburg, Afrika Selatan. Sejak itulah, definisi CSR mulai berkembang

(Wibisono, 2007).

5. Definisi Corporate Social Responsibility

Menurut World Bank (Fox, Ward dan Howard, 2002), CSR

merupakan komitmen sektor swasta untuk mendukung terciptanya

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Sedangkan

Page 35: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

18

menurut sebuah organiasi dunia World Bisnis Council for Sustainable

Development (WBCD) menyatakan bahwa CSR adalah komitmen

berkelanjutan dari para pelaku bisnis untuk berprilaku secara etis dan

memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat

yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan keluarganya

demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat secara luas (Solihin, 2009).

Menurut Draf 3 ISO 2600, 2007, guidance on social responsibility,

mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab dari suatu organisasi untuk

dampak–dampak dari keputusan-keputusan dan aktivitas di masyarakat dan

lingkungan melalui transparasi dan perilaku etis yang konsisten dengan

perkembangan berkelanjutan dan kesejahteraan dari masyarakat;

pertimbangkan harapan stakeholders; sesuai dengan ketentuan hukum yang

bisa diterapkan dan norma-norma internasional yang konsisten dari perilaku;

dan terintergrasi sepanjang organisasi. Sedangkan dalam UU PM, yang

digunakan sebagai rujukan pewajiban CSR, Undang-Undang No. 25 tahun

2007 pasal 15(b) tentang Penanaman Modal, CSR didefinisikan sebagai

“Tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan,

nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat”.

Dalam teks Pasal 74 RUU PT sendiri CSR tidak didefinisikan. Namun

dalam dokumen kerja Tim Perumus terdapat definisi bahwa tanggung jawab

sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam

Page 36: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

19

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan

dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas

setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Sementara, menurut CSR

Forum (Wibisono, 2007), Corporate Social Responsibility (CSR)

didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka

serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat

kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.

6. Komponen Corporate Social Responsibility

Menurut Darwin (2006) cakupan CSR sangat luas, tidak hanya terkait

dengan masalah sosial semata (corporate philanthropy). Secara umum isu

CSR mencakup lima komponen pokok, yaitu:

a. Hak Asasi Manusia (HAM)

Bagaimana perusahaan menyikapi masalah HAM dan strateginya serta

kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari terjadinya

pelanggaran HAM dalam perusahaan.

b. Tenaga Kerja (Buruh)

Bagaimana kondisi tenaga kerja di supply chain ataupun dipabrik, mulai

dari sistem panggajian, kesejahteraan hari tua dan keselamatan kerja,

peningkatan keterampilan dan profesionalisme karyawan, sampai pada

pola penggunaan tenaga kerja di bawah umur.

Page 37: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

20

c. Lingkungan hidup

Bagaimana strategi dan kebijakan yang berhubungan dengan masalah

lingkungan hidup. Usaha perusahaan mengatasi dampak lingkungan atas

produk dan jasa mulai dari pengadaan bahan baku sampai pada masalah

pembuangan limbah, serta dampak lingkungan yang diakibatkan oleh

proses produksi dan distribusi produk.

d. Sosial masyarakat

Bagaimana strategi dan kebijakan dalam bidang sosial dan pengembangan

masyarakat setempat (community development), serta dampak operasi

perusahaan terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.

e. Dampak produk dan jasa terhadap pelanggan

Apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa

produk dan jasanya terbebas dari dampak-dampak negatif seperti

menggangu kesehatan pelanggan, mengancam keamanan dan produk

yang dilarang.

Berdasarkan kelima komponen diatas maka komponen-komponen

tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai seberapa besar kesadaran

perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya kepada

stakeholdernya. Jika perusahaan hanya menjalankan salah satu komponen saja

dari kelima komponen tersebut dapat dikatakan kesadaran perusahaan masih

rendah. Sebaliknya, jika perusahaan memenuhi kelima komponen tersebut

Page 38: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

21

dapat dikatakan kesadaran perusahaan tinggi terhadap tanggung jawab

sosialnya.

7. Manfaat Melaksanakan dan Kerugian Tidak Melaksanakan CSR

Menurut Untung (2008), manfaat CSR bagi perusahaan antara lain:

a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan.

Kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi dan image positif

perusahaan. Inilah yang menjadi modal non financial utama bagi

perusahaan sementara bagi stakeholdernya menjadi nilai tambah bagi

perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.

b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.

Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan.

Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan maka

pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan sehingga

imbalan yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan

perusahaan untuk menjalankan bisnisnya di wilayah tersebut.

c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan

Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan

merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Perusahaan harus

menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti

akan menjadi bom waktu yang dapat memicu resiko yang tidak diharapkan

Page 39: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

22

misalnya, penghentian operasi, yang ujungnya akan merusak dan

menurunkan reputasi bahkan kinerja perusahaan.

d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional perusahaan

Pengelolaan yang baik CSR merupakan keunggulan bersaing bagi

perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya

yang diperlukan perusahaan.

e. Membuka peluang besar

Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi jalan bagi

perusahaan menuju peluang besar yang terbuka lebar. Termasuk di

dalamnya akan memupuk realitas konsumen dan menembus pangsa pasar

baru.

f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah

Banyak keuntungan yang didapat dari melaksanakan program CSR

diantaranya pengurangan limbah industri melalui proses daur ulang

kedalam proses produksi.

g. Memperbaiki hubungan dengan regulator

Perusahaan yang melakukan program CSR pada dasarnya membantu

meringankan beban pemerintah sebagai regulator untuk mensejahterakan

masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan,

umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.

Page 40: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

23

h. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh

melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan.

oleh karenanya wajar bila karyawan terpacu untuk meningkatkan

kinerjanya. Disamping itu reputasi perusahaan yang baik dimata

stakeholders juga merupakan vitamin tersendiri bagi karyawan untuk

meningkatkan motivasi dalam berkarya.

i. Peluang mendapatkan penghargaan

Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR. Sehingga kesempatan untuk

mendapatkan penghargaan mempunyai peluang yang cukup tinggi.

Menurut WBCSD dalam Wadjaja dan Pratama (2008) tidak

melaksanakan CSR dapat berakibat terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

terjadi dalam kegiatan usaha, diantaranya:

a. Boikot konsumen

b. Serangan terhadap aset tetap seperti tanah perkebunan dan bangunan

c. Kegagalan untuk menarik karyawan yang berkualitas dan kehilangan

dukungan dari karyawan

d. Pengeluaran ekstra untuk memperbaiki kesalahan dimasa lalu

e. Kesulitan dengan siklus hidup perusahaan (konsumen akhir dan pemasok)

Jika hubungan antara masyarakat dan perusahaan tidak baik bisa

dipastikan akan ada masalah sehingga dapat menghambat jalannya operasi

perusahaan. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa

Page 41: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

24

memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang

pada gilirannya menciptakan customer loyalty.

8. Tahap-Tahap Melaksanakan Program Corporate Social Responsibility

Terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan ketika perusahaan akan

melakukan program CSR, menurut Wibisono (2008), setidaknya terdapat

empat tahap, diantaranya:

a. Tahap perencanaan

Perencanaan terdapat tiga langkah utama, yaitu awareness building,

CSR Assessment, dan CSR manual building.

1) Awareness building merupakan langkah awal untuk membangun

kesadaran mengenai pentingnya CSR dan komitmen manajemen,

Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya,

diskusi kelompok, dan lain-lain.

2) CSR Assessment merupakan upaya untuk memetakan kondisi

perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu

mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat

untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan

CSR secara efektif.

3) Langkah selanjutnya adalah membuat CSR manual. Hasil assessment

merupakan dasar menyusun manual atau pedoman implementasi

CSR. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking,

Page 42: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

25

menggali dari referensi atau menggunakan tenaga ahli. Manual

merupakan inti dari perencanaan, karena menjadi panduan atau

petunjuk pelaksanaan CSR bagi komponen perusahaan. Penyusunan

manual CSR dibuat sebagai acuan, panduan dan pedoman dalam

pengelolaan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh

perusahaan. Pedoman ini diharapkan mampu memberikan kejelasan

dan keseragaman pola pikir dan pola tindak seluruh elemen

perusahaan guna tercapainya pelaksanaan program yang terpadu,

efektif dan efesien.

b. Tahap Implementasi

Perencanaan sebaik apapun tidak akan berarti dan tidak akan

berdampak apapun bila tidak diimplementasikan dengan baik. Tahap

impelementasi ini terdiri dari tiga langkah utama, yaitu sosialisasi,

pelaksanaan dan internalisasi.

1) Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen

perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan

implementasi CSR khsusnya mengenai pedoman penerapan CSR.

Agar efektif, upaya ini perlu dilakukan dengan suatu tim atau divisi

khusus yang dibentuk untuk mengelola program CSR, langsung

berada dibawah pengawasan salah satu direktur atau CEO. Tujuan

utama sosialisasi adalah agar program CSR yang akan

diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh

Page 43: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

26

komponen perusahaan, sehingga dalam perjalanannya tidak ada

kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara.

2) Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan

dengan pedoman CSR yang ada, berdasarkan roadmap yang telah

disusun.

3) Internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencakup

upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR di dalam seluruh aspek

bisnis perusahaan, misalnya melalui sistem manajemen kinerja,

prosedur pengadaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis

lainnya.

c. Tahap Evaluasi

Setelah program diimplementasikan langkah berikutnya adalah

evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan

secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauhmana

efektifitas penerapan CSR. Terkadang ada kesan, evaluasi baru dilakukan

jika ada program yang gagal. Sedangkan jika program tersebut berhasil,

justru tidak dilakukan evaluasi. Padahal evaluasi harus tetap dilakukan,

baik saat kegiatan tersebut berhasil atau gagal. Bahkan kegagalan atau

keberhasilan baru bisa diketahui setelah program tersebut dievaluasi.

Evaluasi juga bukan tindakan untuk mencari-cari kesalahan. Evaluasi

dilakukan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Misalnya

keputusan untuk menghentikan, melanjutkan, memperbaiki atau

Page 44: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

27

mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang telah

diimplementasikan.

d. Pelaporan

Pelaporan dilakukan dalam rangka membangun sistem informasi baik

untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan

keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi

selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder yang

memerlukan.

9. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Laporan Tahunan

Menurut Chariri dan Ghozali (2007), pengungkapan (disclosure) berarti

tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan

laporan keuangan, laporan keuangan harus memberikan informasi dan

penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Sedangkan

pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi tentang aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan.

Pengungkapan sosial dapat dilakukan melalui berbagai media antara lain

laporan tahunan, laporan interim/laporan sementara, prospektus, pengumuman

kepada bursa efek atau melalui media masa.

Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan

informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan

atau standar tertentu, dan ada yang bersifat sukarela (voluntary) yang

Page 45: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

28

merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari

peraturan yang berlaku. Effendi (2009) mengatakan bahwa terdapat dua hal

yang mendorong perusahaan menerapkan CSR, yaitu faktor yang berasal dari

luar perusahaan (external drivers) dan dari dalam perusahaan (internal

drivers). Faktor pendorong dari luar perusahaan adalah adanya regulasi,

hukum dan diwajibkannya analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)

dari operasi perusahaan. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam

perusahaan antara lain, nilai, kebijakan manajemen, strategi dan tujuan

perusahaan.

Setiap pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang

saham dan mengkonsentrasikan diri pada pencapaian laba juga mempunyai

tanggung jawab sosial, dan hal itu perlu diungkapkan dalam laporan tahunan,

IAI dalam PSAK No. 1 paragraf keduabelas (revisi 2009) secara implisit

menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah

lingkungan dan sosial yaitu:

“Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan

mengenai lingkungan hidup laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di

mana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi

industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan

yang memegang peranan penting”.

Pernyataan di atas secara jelas menyebutkan bahwa perusahaan

diharapkan menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup terutama

perusahaan industri yang meninggalkan limbah. Karena itu dengan adanya

Page 46: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

29

PSAK No. 1 tersebut diharapkan kesadaran perusahaan terhadap lingkungan

menjadi bertambah.

10. Tipe Industri

Tipe industri adalah karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan yang

berkaitan dengan bidang usaha, risiko usaha, karyawan yang dimiliki, dan

lingkungan perusahaan. Tipe industri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

industri high-profile dan low-profile. Robert (1992) dalam Anggraini (2006)

menggambarkan industri yang high-profile sebagai perusahaan yang

mempunyai tingkat sensivitas yang tinggi terhadap lingkungan (consumer

visibility), tingkat risiko politik yang tinggi atau tingkat kompetisi yang ketat.

Keadaan tersebut membuat perusahaan menjadi lebih mendapatkan sorotan

oleh masyarakat luas mengenai aktivitas perusahaannya. Sedangkan industri

low-profile adalah kebalikannya. Perusahaan ini memiliki tingkat consumer

visibility, tingkat risiko politik, dan tingkat kompetisi yang rendah, sehingga

tidak terlalu mendapat sorotan dari masyarakat luas mengenai aktivitas

perusahaannya meskipun dalam melakukan aktivitasnya tersebut perusahaan

melakukan kesalahan atau kegagalan pada proses maupun hasil produksinya.

Berdasarkan penelitian Robert (1992) dan definisi yang telah

diuraikan, penelitian ini memasukkan perminyakan dan pertambangan, kimia,

hutan, kertas, otomotif, penerbangan, agrobisnis, tembakau dan rokok,

makanan dan minuman, media dan komunikasi, energi (listrik) engineering,

Page 47: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

30

kesehatan, transportasi dan pariwisata sebagai perusahaan yang high profile.

Sedangkan bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis,

properti, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal, produk rumah

tangga sebagai perusahaan low profile.

11. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya

suatu perusahaan. Menurut Hilmi dan Ali (2008) ukuran perusahaan dapat

dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan

pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja

dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar

pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak

modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak

perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar

pula ia dikenal dalam masyarakat.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang banyak

digunakan untuk menjelaskan mengenai variasi pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan. Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh ukuran

perusahaan terhadap kualitas pengungkapan. Ada dugaan bahwa perusahaan

kecil akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibandingkan perusahaan

besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam

laporan tahunan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki

Page 48: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

31

public demand akan informasi yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan kecil (Waryanti, 2009).

12. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti

aktiva, modal atau penjualan (Sudana, 2009). Profitabilitas perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang

digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin

besar pula pengungkapan informasi sosialnya (Hidayat, 2007). Dengan

demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan tingkat

efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung. Para

investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini.

Selain itu keuntungan (profitabilitas) sangat penting bagi perusahaan bukan

saja untuk terus mempertahankan pertumbuhan bisnisnya namun juga

memperkuat kondisi keuangan perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan

gabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil

operasi perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Dalam mengukur tingkat

Page 49: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

32

profitabilitas ada beberapa rasio yang bisa dipakai. Diantaranya akan

dijelaskan dibawah ini, yai tu :

a. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam menghasilkan

laba kotor. Sehingga bisa diketahui tingkat penjualan yang berhasil

dilakukan akan memberikan tingkat pendapatan yang berupa laba kotor.

Rumusnya yaitu:

Gross Profit Margin = Laba kotor

Penjualan Bersih

b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam menghasilkan

laba bersih. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak

Penjualan Bersih

c. Return On Asset (Pengembalian atas Asset)

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan

netto. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Return On Asset = Laba Bersih

Total aktiva

Page 50: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

33

d. Return On Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal

sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham,

baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus yaitu:

Return On Equity = Laba Setelah Pajak

Ekuitas Pemegang Saham

13. Leverage

Leverage merupakan salah satu rasio keuangan. Menurut peneliti

Sofyan (2008), rasio leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila

perusahan dilikuidasi. Rasio ini berhubungan dengan keputusan pendanaan

dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan modal

sendiri. Rasio ini juga menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiyai oleh

pihak luar atau kreditor. Tarjo (2008) juga berpendapat bahwa rasio leverage

menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan.

Adapun rasio yang tergabung dalam rasio leverage diantaranya akan di

jelaskan di halaman selanjutnya.

Page 51: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

34

a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)

Yaitu perbandingan antara hutang–hutang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan

untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus yaitu:

Debt to Equity Ratio = Total Hutang

Ekuitas Pemegang Saham

b. Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)

Yaitu perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan

jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian

dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat

dihitung dengan rumus yaitu:

Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang

Total Aktiva

14. Jakarta Islamic Index

Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama

dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks

saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII).

Indeks ini diharapkan menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin

Page 52: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

35

berinvestasi sesuai syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain

itu, indeks ini juga menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis

syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah.

Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-

saham yang sesuai dengan syariah Islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan

saham yang masuk dalam kriteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas

Syariah PT. Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring

perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh

Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional.

Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,

terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan

syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat

dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index. Berdasarkan arahan

Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam–LK Nomor IX.A.13 tentang

Penerbitan Efek Syariah, terdapat jenis kegiatan utama suatu badan usaha

yang dinilai tidak memenuhi syariah Islam yang dapat dilihat pada halaman

selanjutnya.

Jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi

syariah Islam:

a. Menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

Page 53: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

36

b. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual

beli resiko yang mengandung gharar dan maysir.

c. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan menyediakan

barang atau jasa yang haram, merusak moral dan bersifat mudarat.

Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam katagori syariah adalah:

a. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan di atas.

b. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

1) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas

tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga dibandingkan

dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%).

2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari

10%.

Jakarta Islamic Index akan direview setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan

Januari dan Juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK

yaitu pada saat diterbitkannya Daftar Efek Syariah. Sedangkan perubahan

jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus menerus berdasarkan data

publik yang tersedia.

15. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian-penelitian terdahulu tentang faktor

pengungkapan Corporate Social Responsibility yang banyak dilakukan.

Page 54: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

37

Diantaranya yaitu Sembiring (2005), Anggaraini (2006), Andreas dan

Chrystina Lawer (2010), Restu Agusti Susilatri dan Deri Indriani (2011),

Maria Wijaya (2012), Farah Diba (2012), serta Branco dan Rodriguez (2008).

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan

dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1 di halaman selanjutnya.

Page 55: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

38

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Bersambung pada halaman selanjutnya

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Sembiring

(2005)

Karakteristik

perusahaan dan

pengungkapan

tanggung

Jawab sosial.

1. Metode analisis

data regresi

berganda (multiple

regression).

2. Terdapat variabel

ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan leverage,

1. Tidak ada variabel

ukuran dewan komisaris.

2. Populasi penelitian

adalah semua perusahaan

yang tercatat (go-public)

di Bursa Efek Jakarta

(BEJ) seperti yang

tercantum dalam

Indonesian Capital

Market

Directory 2002.

1. Size perusahaan, profile dan

ukuran dewan komisaris

berpengaruh positif terhadap

pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

2. Leverage, dan profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan

tanggungjawab sosial

perusahaan.

2. Fr. Reni.

Retno

Anggraini

(2006)

Pengungkapan

Informasi Sosial

dan Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Pengungkapan

Informasi Sosial

dalam Laporan

Keuangan

Tahunan.

1. Metode analisis

data regresi

berganda (multiple

regression).

2. Terdapat variabel

tipe industri,

ukuran perusahaan,

profitabilitas dan

leverage.

1. Tidak ada variabel

kepemilikan manajemen.

2. Populasi penelitian

adalah seluruh

perusahaan yang go

publik di Bursa Efek

Jakarta.

3. Tahun pengamatan

periode 2000-2004.

1. Kepemilikan manajemen dan

tipe industri yang

berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan

Informasi Sosial.

2. Ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan Leverage

tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan

tanggungjawab sosial

perusahaan.

Page 56: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

39

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

3. Andreas

dan

Chrystina

Lawer

(2010)

Pengaruh karakteristik

perusahaan (size,

leverage, profitabilitas

dan umur) terhadap

pengungkapan

Tanggungjawab sosial.

1. Metode analisis

data regresi

berganda

(multiple

regression).

2. Terdapat variabel

leverage, ukuran

perusahaan dan

profitabilitas.

1. Tidak ada variabel

umur perusahaan.

2. Populasi penelitian

adalah semua

perusahaan

properti dan real

estat yang tercatat

di Bursa Efek

Indonesia.

3. Tahun pengamatan

periode 2007.

1. Size perusahaan berpengaruh

terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial

perusahaan.

3. Leverage, profitabilitas dan

umur perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggungjawab

sosial perusahaan.

4. Restu

Agusti

Susilatri

dan Deri

Indriani

(2011)

Pengaruh leverage,

profitabilitas, size,

umur perusahaan dan

ukuran dewan

komisaris terhadap

pengungkapan

tanggung

Jawab sosial

perusahaan.

1. Metode purposive

sampling.

2. Metode analisis

dara regresi

berganda

(multiple

regression).

3. Terdapat variabel

leverage, ukuran

perusahaan dan

profitabilitas.

1. Tidak ada variabel

umur perusahaan,

dan ukuran dewan

komisaris.

2. Populasi penelitian

adalah perusahaan

pertambangan

yang listing di BEI

3. Tahun pengamatan

periode 2004-

2008.

1. Profitabilitas, size, umur

perusahaan dan ukuran dewan

komisaris berpengaruh

terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial

perusahaan.

2. Leverage tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial

perusahaan.

Page 57: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

40

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

5. Maria

Wijaya

(2012)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengungkapan

tanggung jawab

sosial pada perusahaan

manufaktur yang

terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia.

1. Metode purposive

sampling

2. Metode analisis

data regresi

berganda (multiple

regression)

3. Terdapat variabel

leverage, dan

profitabilitas.

1. Tidak ada variabel

ukuran dewan

komisaris, dan

kinerja lingkungan,

2. Populasi penelitian

adalah perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI.

3. Tahun pengamatan

periode 2008-2010

1. Ukuran dewan komisaris,

leverage, profitabilitas, dan

kinerja lingkungan tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial.

2. Ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial.

6. Farah Diba

(2012)

Pengaruh karakteristik

perusahaan dan

regulasi pemerintah

terhadap

pengungkapan laporan

Corporate Social

Responbility (CSR)

pada laporan tahunan

di Indonesia.

1. Metode analisis

data regresi

berganda

(multiple

regression).

2. Terdapat variabel

ukuran

perusahaan, tipe

perusahaan dan

profitabilitas.

1. Tidak ada variabel

kepemilikan saham

asing, kepemilikan

saham pemerintah,

dan regulasi

pemerintah.

2. Populasi penelitian

adalah semua

perusahaan yang

terdaftar di BEI.

3. Tahun pengamatan

periode 2006-2008.

1. Kepemilikan saham

pemerintah, regulasi

pemerintah, dan ukuran

industri berpengaruh

signifikan terhadap

pengungkapan CSR di

Indonesia.

2. Kepemilikan saham asing, tipe

perusahaan dan profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan CSR

di Indonesia.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 58: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

41

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

7. Branco dan

Rodriguez

(2008)

Factors Influencing

Social Responsibility

Disclosure by

Portuguese

Companies

1. Terdapat variabel

company size

1. Tidak ada variabel

international

experience,

industry affiliation,

dan media

exposure

2. Populasi penelitian

adalah perusahaan

di Portugal.

1. Company size, dan media

exposure terbukti signifikan

terhadap pengungkapan CSR

di laporan tahunan.

2. International experience, dan

industry affiliation tidak

terbukti berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR di laporan

tahunan.

Sumber: Berbagai Jurnal

Page 59: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

42

C. Kerangka Pemikiran

Menurut Hamid (2007), kerangka pemikiran merupakan sintesa

dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada

dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam

memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang di

tetapkan. Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Adapun masalah-masalah yang dianggap penting dalam penelitian

ini adalah tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage

yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR). Berikut ini merupakan gambaran kerangka pemikiran dari

penelitian ini.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman selanjutnya

Banyaknya perusahaan yang menjadi semakin berkembang maka

pada saat itu pula terjadinya kerusakan lingkungan yang timbul

akibat aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Oleh

karena itu, banyak perusahaan kini mengembangkan apa yang

disebut Corporate Social Responsibility (CSR).

Dikeluarkannya UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas,

yang mewajibkan perusahaan untuk menguraikan aktivitas dan biaya

yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat dan lingkungan.

Page 60: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

43

Variabel Independen

Variabel Dependen

Gambar 2.1 Lanjutan

Variabel Independen Variabel Dependen

Profitabilitas (X3)

Metode Analisis:

Regresi berganda

Tipe Industri (X1)

Pengungkapan CSR (Y)

Leverage (X4)

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Ukuran (X2)

Basis Teori:

Teori Stakeholder dan Teori Legitimasi

Uji Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

Page 61: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

44

D. Hipotesis Penelitian

1. Tipe Industri dengan Corporate Social Responsibility

Tipe industri adalah karateristik yang dimiliki oleh perusahaan

yang berkaitan dengan bidang usaha, risiko usaha, karyawan yang dimiliki

dan lingkungan perusahaan. Tipe industri didefinisikan sebagai faktor

potensial yang mempengaruhi praktek pengungkapan sosial perusahaan.

Berdasarkan penelitian Utomo (2000) dalam Mirfazli (2007) menyatakan

bahwa praktek pengungkapan sosial kelompok industri high-profile lebih

tinggi daripada kelompok industri low profile.

Peneliti Sembiring (2005) juga menggunakan variabel tipe industri

yang dikelompokkan dalam industri high profile dan low profile

memberikan hasil yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan perusahaan

yang bertipe high profile dalam melakukan aktivitasnya banyak

memodifikasi lingkungan, dan menimbulkan dampak sosial yang negatif

terhadap masyarakat, atau secara luas terhadap stakeholdersnya. Berbeda

dengan hasil penelitian Diba (2012) yang menyatakan bahwa tipe industri

tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility. Oleh karena itu hipotesis yang dapat dikembangkan adalah:

H1: Tipe Industri berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan

CSR.

2. Ukuran Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility

Ukuran perusahaan adalah tingkat identifikasi besar atau kecilnya

suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak

Page 62: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

45

digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan

perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan

besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan

kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis

yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.

Beberapa penelitian mengenai variabel ukuran perusahaan terhadap

CSR telah banyak dilakukan. Andreas dan Lawer (2010) memasukkan

variabel ukuran perusahaan ke dalam penelitiannya yang menggunakan

sampel semua perusahaan properti dan real estat yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia tahun 2007, dan menemukan hubungan yang positif

signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Seperti halnya dengan Andreas dan Lawer (2010), Wijaya (2012) juga

memasukkan variabel ukuran perusahaan ke dalam penelitiannya yang

dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Tetapi

Wijaya (2012) menggunakan kriteria sampel yang berbeda, yaitu

perusahaan yang terdaftar di PROPER tahun 2008-2010. Hasilnya adalah

Wijaya (2012) juga menemukan hubungan yang positif signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Ada pun Sembiring (2005) melakukan penelitian dengan

menggunakan sampel perusahaan yang listing di BEJ seperti yang

tercantum dalam Indonesian Capital Market Direction 2002. Dalam

penelitiannya, Sembiring menggunakan variabel ukuran perusahaan yang

dihubungkan dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial

Page 63: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

46

perusahaan, dan hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang positif

signifikan antara kedua variabel tersebut. Susilatri dan Indriani (2011)

melakukan penelitian dengan menggunakan sampel perusahaan

pertambangan yang listing di BEI tahun 2004-2008. Hasilnya menemukan

bahwa ukuran perusahaan juga mempengaruhi secara positif

pengungkapan CSR. Sementara Anggraini (2006) tidak menemukan

hubungan antara keduanya. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian

tersebut, maka peneliti menduga bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga

rumusan hipotesisnya adalah:

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

pengungkapan CSR.

3. Profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi

bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial

kepada pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka akan semakin besar pula pengungkapan

pertanggungjawaban sosialnya (Marbim, 2008). Ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Susilatri dan Indriani (2011), dimana dia

menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen, dan menemukan

hubungan yang positif signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab

sosial perusahaan.

Page 64: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

47

Sementara, Andreas dan Lawer (2010) menemukan pengaruh

profitabilitas yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan. Selanjutnya, hasil penelitian oleh Wijaya (2012)

membuktikan adanya pengaruh tidak signifikan antara profitabilitas

terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Sembiring (2005) dan

Anggraini (2006) juga menemukan pengaruh profitabilitas yang tidak

signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Oleh karena itu hipotesis yang dapat dikembangkan adalah:

H3: Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan

CSR.

4. Leverage dengan Corporate Social Responsibility

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar

perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiyai asset perusahaan.

Leverage memiliki arti penting bagi perusahaan, karena dapat diketahui

dampak leverage terhadap profitabilitas. Semakin tinggi tingkat leverage

besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan

akan berusaha melaporkan laba yang lebih tinggi dengan cara mengurangi

biaya-biaya termasuk biaya pengungkapan pertanggungjawaban sosial

perusahaan.

Beberapa penelitian yang menghubungkan leverage dengan

pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian yang dilakukan oleh

Marbun (2008) membuktikan ada pengaruh antara leverage dengan

pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Seperti halnya dengan

Page 65: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

48

Marbun (2008), Zulmi (2008) dan Cahya (2010) juga menyatakan bahwa

tingkat leverage perusahaan yang tinggi akan mendorong perusahaan

melakukan pengungkapan sosialnya (kedua variabel berhubungan positif).

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Andreas dan Lawer (2010),

Susilatri dan Indriani (2011), dan wijaya (2012) yang membuktikan tidak

ada pengaruh antara leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial

perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, maka peneliti

menduga bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap

Corporate Social Responsibility, sehingga rumusan hipotesisnya adalah:

H4: Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.

5. Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage

berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggraini (2006) yang

meneliti mengenai Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi

Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan. Diproksikan oleh variabel tipe

industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kepemilikan

manajemen. Menemukan hasil tipe industri, ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, dan kepemilikan manajemen.berpengaruh secara

simultan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.

Selanjutnya, Andreas dan Lawer (2010) yang memasukkan faktor

size, leverage, profitabilitas dan umur perusahaan sebagai faktor yang

mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan

menemukan hasil size perusahaan, leverage, profitabilitas dan umur

Page 66: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

49

perusahaan juga berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian

tersebut, maka peneliti menduga bahwa tipe industri, ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap

pengungkapan CSR, sehingga rumusan hipotesisnya adalah:

H5: Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage

berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Page 67: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu tipe

industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap variabel

dependen, yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan go public yang listing di Jakarta

Islamic Index (JII) selama periode penelitian, yaitu tahun 2008 sampai tahun 2012

yang berjumlah 30. Perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII)

digunakan sebagai populasi karena selain perusahaan tersebut mempunyai

kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan

perusahaan kepada pihak luar perusahaan, terutama pada stakeholder, melainkan

juga sudah mencantumkan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan

tahunan perusahaan serta saham-sahamnya telah dianggap memenuhi kriteria

syariah.

Page 68: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

51

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik puposive

sampling dengan jumlah data sebanyak 60 periode tahun 2008 sampai 2012.

Metode puposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

subjektif peneliti, dimana ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang

harus dipenuhi oleh sampel (Sugiyono, 2003).

Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kriteria

sebagai berikut:

a. Perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) selama tahun 2008-

2012.

b. Perusahaan yang menerbitkan annual report dan laporan keuangan tahunan

untuk periode 31 Desember 2008-2012

c. Perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR

d. Menyajikan data perusahaan yang lengkap sesuai dengan variabel yang

diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelusuran laporan

tahunan perusahaan yang dipilih dan memiliki semua data yang lengkap meliputi

annual report untuk menghitung item CSR, neraca untuk mendapatkan total aset,

laporan perubahan modal untuk mendapatkan total kewajiban, dan laporan laba

rugi untuk mendapatkan total laba bersih.

Page 69: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

52

Sumber data penelitian yang digunakan penulis adalah data sekunder. Data

sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder dari penelitian ini diambil dari:

1. Laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII).

2. Jurnal-jurnal, tesis dan bahan dari internet yang berhubungan dengan

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

D. Teknik Analisis

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan

cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang

dibutuhkan dalam analisis. Terdapat tiga uji yang dilakukan dalam penelitian ini,

yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda.

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami

dan diinterpretasikan. Pengujian ini menyajikan ringkasan, pengaturan atau

penyusunan data dalam bentuk tabel dan grafik. Statistik deskriptif umumnya

Page 70: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

53

digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik

variabel penelitian yang utama (Ikhsan, 2008).

Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif

suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varians, dan range statistik (Ghozali, 2011). Mean digunakan untuk

memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.

Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.

Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran

keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat

untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi berganda

menggunakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokendastisitas, dan uji autokorelasi

yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu (residual) mempunyai distribusi yang normal

(Ghozali, 2011). Sedangkan menurut Winarno (2009) model regresi yang

baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji

Page 71: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

54

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan berdistribusi normal yaitu

nilai K-S memiliki nilai probabilitasnya di bawah α = 5%.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi

antar variabel independen dalam suatu model regresi. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

pada penelitian ini dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel

independen, apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat

multikolinieritas (Winarno, 2009).

Lain halnya menurut Ghozali (2011) uji Multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari

nilai toleransi dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Untuk

pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya

multikolinearitas yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0, 1 maka ada

multikolinearitas dalam model regresi.

2) Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0, 1 maka tidak ada

multikolinearitas dalam model regresi.

Page 72: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

55

c. Uji Heterokendastisitas

Menurut Ghozali (2011) uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Namun,

dalam penelitian ini dapat dideteksi dengan melihat Grafik Plot antara

nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized. Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu beda periode t

Page 73: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

56

dengan tingkat kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Deteksi adanya

autokorelasi dapat dilihat dari angka DW (Durbin-Watson).

Namun demikian, menurut Winarno (2011) menyatakan bahwa secara

umum biasanya bisa diambil patokan dengan beberapa kriteria sebagai

berikut:

1) Angka Durbin Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka Durbin Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3) Angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi

3. Pengujian Hipotesis

Menurut Kuncoro (2001), pengujian hipotesis digunakan untuk mengukur

ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual secara statistik hal ini

dapat diukur dari koefisien determinasi (R2), uji statistik t, uji statistik f, dan

analisis regresi berganda.

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Deteminasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghazali, 2011).

Page 74: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

57

Tetapi karena R2

mengandung kelemahan mendasar, yaitu bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, maka

penelitian ini menggunakan adjusted R2

berkisar antara nol dan satu. Jika

nilai adjusted R2

semakin mendekati satu maka makin baik kemampuan

model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen (Winarno, 2009).

b. Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji t)

Menurut Ghozali (2011), tujuan pengujian ini adalah untuk

mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel penjelasan (independen)

secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Membandingkan antara p value dengan tingkat signifikansi 0,05, maka

dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima (Ho diterima apabila p

value > 0,05, Ho ditolak apabila p value < 0,05). Kriteria signifikansi

hipotesis adalah:

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2011), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria

signifikansi simultan adalah:

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

Page 75: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

58

d. Analisis Regresi Berganda yang Terbentuk

Regresi berganda merupakan metode analisis yang tepat ketika

penelitian melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan

berhubungan dengan satu atau lebih variabel bebas. Tujuan analisis

regresi berganda adalah memperkirakan perubahan respons pada variabel

terikat terhadap beberapa variabel bebas. Analisis regresi ialah sebuah

pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis

antara variabel dependen (Y) dengan satu atau beberapa variabel

independen (X). Hubungan matematis digunakan sebagai suatu model

regresi yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai (Y)

berdasarkan nilai (X) tertentu. Dengan menggunakan analisis regresi

akan diketahui variabel independen yang benar-benar signifikan yang

mempengaruhi variabel dependen dan dengan variabel yang signifikan

dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen dalam suatu

penelitian (Hair, Anderson dan Tatham, 1995).

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda (multiple regression), yaitu dengan melihat tipe industri, ukuran

perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap variabel dependen, yaitu

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Model yang

digunakan dalam penelitian ini terdapat pada halaman selanjutnya.

Page 76: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

59

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 +e

Dimana:

Y = pengungkapan Corporate Social Responsibility

α = konstanta

β = koefisien regresi

X1 = tipe industri

X2 = ukuran perusahaan

X3= profitabilitas

X4 = leverage

e = eror

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Adapun

operasional variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR.

CSR Disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan

lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan. Dalam mengukur CSR

disclosure ini digunakan CSR index yang merupakan luas pengungkapan

relatif setiap perusahaan sampel atas pengungkapan sosial yang dilakukannya,

Page 77: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

60

dimana instrumen pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan Sembiring (2005),

yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori yakni:

lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga

kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Kategori ini diadopsi dari

penelitian Hackston dan Milne (1996). Ke tujuh kategori tersebut terbagi

dalam 90 item pengungkapan. Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2

tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di

Indonesia maka dilakukan penyesuaian hingga tersisa 78 item pengungkapan.

Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian disesuaikan kembali dengan

masing–masing sektor industri sehingga item pengungkapan yang diharapkan

dari setiap sektor berbeda–beda. Total item CSR berkisar antara 63 sampai 78,

tergantung dari tipe industri perusahaan.

Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan

pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi

nilai 1 jika diungkapkan, dan diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan.

Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan

skor untuk setiap perusahaan. Rumus untuk perhitungan CSRI adalah sebagai

berikut: (Haniffa dan Cook, 2005 dalam Sayekti dan Wondabio, 2010).

Page 78: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

61

Dimana:

CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

Nj : Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 78

Xij : dummy variable: 1 = jika item diungkapkan; 0 = jika item i tidak

diungkapkan Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1

2. Varibel Independen (X)

Variabel independen (variabel bebas) adalah tipe variabel yang

mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah tipe industri, ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan leverage. Adapun penjelasan variabel-variabel tersebut

sebagai berikut:

a. Tipe Industri (X1)

Tipe industri diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu

pemberian skor 1 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri high-

profile, dan skor 0 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri low-

profile. Kriteria untuk menentukan perusahaan termasuk high-profile dan

low-profile digunakan pengelompokan menurut penelitian yang

dilakukan Roberts (1992) dalam Hakston dan Milne (1996). Nilai 1

diberikan untuk industri high profile yaitu, dalam bidang pertambangan,

kimia, otomotif, agrobisnis, dan komunikasi, dan kesehatan. Sedangkan

produk personal, dan produk rumah tangga sebagai perusahaan low

profile diberikan nilai 0.

Page 79: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

62

b. Ukuran Perusahaan (X2)

Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau

kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total nilai aktiva, total

penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan total asset sebagai skala

pengukurannya.

Size perusahaan yang diukur dengan total aset akan

ditransformasikan dalam logaritma untuk menyamakan dengan variabel

lain karena total aset perusahaan nilainya relatif besar dibandingkan

variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Metode pengukuran ini

berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya

yaitu, Machmud dan Djakman (2008).

SIZE= log (nilai buku total asset)

c. Profitabilitas (X3)

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan (Sudana, 2009).

Profitabilitas dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan

Return On Asset (ROA) sebagaimana telah dilakukan dalam penelitian

Sembiring ( 2005).

Page 80: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

63

ROA menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam

menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki untuk

menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif

penggunaan aktiva tersebut. Syamsuddin (2009) merumuskan formula

untuk menghitung pengembalian tingkat aktiva/Return On Asset (ROA)

sebagai berikut:

d. Leverage (X4)

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar

perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan.

Skala pengukuran untuk leverage adalah rasio. Rumus yang digunakan

untuk menghitung leverage menurut Kasmir (2009) adalah sebagai

berikut:

Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian

disajikan secara ringkas dalam tabel 3.1 di halaman selanjutnya.

ROA = Net Income

Total Assets

DTA = Total Debt

Shareholders Equity

Page 81: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

64

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

No. Variabel Jenis

Variabel

Proxy Skala

Pengukuran

1. Pengungkapan

CSR

(Sembiring,

2005)

Dependen Variabel dummy,

1 untuk setiap

item

pengungkapan

dibagi total

jumlah item

pengungkapan.

Rasio

2. Tipe Industri

(Roberts, 1992

dalam Hakston

dan Milne

1996)

Independen Variabel dummy,

nilai 1 diberikan

jika perusahaan

termasuk dalam

kriteria high

profile, dan 0 jika

perusahaan

termasuk kriteria

low profile.

Nominal

3, Ukuran

Perusahaan

(Machmud dan

Djakman,

2008)

Independen Jumlah assets yang

dimiliki

perusahaan, log

assets

Rasio

4. Profitabilitas

(Sembiring,

2005)

Independen Laba bersih atas

total asset

Rasio

5. Leverage

(Kasmir, 2009)

Independen Total kewajiban

atas total asset

Rasio

Page 82: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di

Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008-2012. Sampel perusahaan

yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 12 perusahaan

dengan total data 60 selama 5 tahun. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII). Fokus penelitian

ini adalah ingin melihat pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan,

profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR).

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan

ditampilkan dalam tabel. Berikut tabel yang ditampilkan:

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No. Kriteria Jumlah

1. Perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII)

pada tahun 2008-2012

30

2. Perusahaan yang keluar masuk dari Jakarta Islamic

Index selama periode pengamatan

(17)

3. Perusahaan yang tidak memiliki data secara lengkap

pada laporan keuangannya dan annual report.

(1)

4. Data tersedia dan lengkap 12

Total sampel selama lima tahun periode penelitian 60

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 83: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

66

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara

purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan

perusahaan yang memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, seperti item pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang diterbitkan dalam annual report, jumlah asset,

jumlah liabilities, dan jumlah laba bersih dalam laporan keuangan

perusahaan. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang menjadi

objek dalam penelitian ini:

Tabel 4.2

Nama Perusahaan Hasil Observasi

No. Nama Perusahaan Kode Emiten

1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI

2. Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM

3. Astra International Tbk. ASII

4. International Nickel Indonesia Tbk. INCO

5. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG

6. Kalbe Farma Tbk. KLBF

7. PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP

8. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA

9. Semen Gresik (Persero) Tbk. SMGR

10. Timah (Persero) Tbk. TINS

11. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM

12. Unilever Indonesia Tbk. UNVR

Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Hasil Uji Analisis Data

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda (multiple regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh

Page 84: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

67

gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh tipe industri, ukuran

perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR).

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 60 data

observasi yang berasal dari jumlah perusahaan yang listing di Jakarta

Islamic Index (JII). Sampel yang berjumlah 60 yang memiliki data yang

lengkap untuk kepentingan penelitian.

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TYPE 60 .00 1.00 .9167 .27872

SIZE 60 9.04 11.99 10.0804 .60874

ROA 60 .03 .41 .1950 .08563

DTA 60 .14 .67 .3169 .12796

CSRD 60 .12 .58 .3098 .09190

Valid N (listwise) 60

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel

penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSRD) dengan melihat jumlah item pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSRD) yang dilakukan perusahaan, menunjukkan nilai

minimum sebesar 0,12, nilai maksimum sebesar 0,58 dengan rata-rata

sebesar 0,3098 dan standar deviasi sebesar 0,09190. Hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap tipe industri (TYPE) dengan

melihat pengelompokkan perusahaan yang termasuk dalam industri high-

Page 85: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

68

profile dan low-profile, menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00 nilai

maksimum sebesar 1,00 dengan rata-rata sebesar 0,9167 dan standar

deviasi 0,27872. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap ukuran perusahaan (SIZE) yang dihitung dengan cara

menghitung log dari total asset menunjukkan nilai minimum sebesar 9,04,

nilai maksimum sebesar 11,99 dengan rata-rata sebesar 10,0804 dan

standar deviasi 0,60874. Hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif terhadap profitabilitas (ROA) yang dihitung dengan cara

membagi jumlah laba bersih dengan jumlah asset menunjukkan nilai

minimum sebesar 0,03, nilai maksimum sebesar 0,41 dengan rata-rata

sebesar 0,1950 dan standar deviasi sebesar 0,08563. Hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap leverage (DTA) yang dihitung

dengan cara membagi jumlah liabilities dengan jumlah asset menunjukkan

nilai minimum sebesar 0,14, nilai maksimum sebesar 0,67 dengan rata-rata

sebesar 0,3169 dan standar deviasi sebesar 0,12796.

Variabel tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage

memiliki nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar deviasi. Hal ini

menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut baik, karena nilai

rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasinya mengidentifikasikan

bahwa standar error dari variabel tersebut kecil (Ghozali, 2011).

Page 86: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

69

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Tahapan dalam pengujian regresi berganda menggunakan beberapa uji

asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi yang secara

rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Hasil Uji Normalitas

Berikut ini disajikan hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada

gambar 4.1 sebagai berikut.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Grafik P-P Plot tersebut menggambarkan bahwa grafik normal

probability garis observasi mendekati atau menyentuh garis

diagonalnya yang berarti nilai residual berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas juga bisa dilihat dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov untuk lebih meyakinkan bahwa data telah

terdistribusi secara normal dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 87: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

70

Tabel 4.4

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal

Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .06972868

Most Extreme

Differences

Absolute .117

Positive .072

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .905

Asymp. Sig. (2-tailed) .386

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Hasil uji normalitas dalam kajian penelitian ini menggunakan uji

One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Terlihat bahwa nilai K-S sebesar

0,386 dengan nilai signifikansi diatas 0,05 yang berarti nilai residual

terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik.

b. Hasil Uji Multikoloniearitas

Berikut ini disajikan hasil uji multikoloniearitas yang dapat dilihat

pada tabel 4.5 di halaman selanjutnya:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikoloniearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

TYPE .294 3.403

SIZE .570 1.754

ROA .487 2.052

DTA .354 2.826

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Page 88: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

71

Tampilan output SPSS dari tabel 4.5 menunjukkan VIF dan

tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikoloniearitas dalam

variabel. Hal ini terlihat pada nilai VIF tidak ada yang melebihi 10

dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10.

c. Uji Heterokedastisistas

Berikut ini disajikan hasil uji untuk heterokedastisitas yang dapat

dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Gambar 4.2 dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk

kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis.

Page 89: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

72

Uji Glejser adalah salah satu cara lain untuk meneliti adanya

heterokedastisitas pada model regresi. Uji Glejser dilakukan agar

terdapat keyakinan terhadap hasil analisis regresi yang dilakukan.

Berikut ini disajikan hasil uji Glejser yang dapat dlihat pada tabel

4.6 di halaman selanjutnya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Glejser

S

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa ketiga variabel independen

tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, hal

ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat

kepercayaan 5%. Sehingga dalam model regresi tidak terdapat

indikasi adanya Heterokedastisitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Berikut ini disajikan hasil uji autokorelasi yang dapat dlihat pada

tabel 4.7 dihalaman selanjutnya.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.301 .110 -2.736 .008

TIPE .055 .037 .336 1.515 .135

SIZE .026 .012 .342 2.152 .036

ROA .109 .093 .203 1.179 .244

DTA .063 .073 .175 .865 .391

a. Dependent Variable: Abs_Res

Page 90: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

73

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .651

a .424 .382 .07222 1.552

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TYPE

b. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Berdasarkan tabel 4.7 diatas terlihat angka Durbin Watson sebesar

1.552. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah

autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien korelasi (R) menunjukkan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Sedangkan penggunaan

adjusted R2

(Adj R2), atau koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R2.

Berikut ini disajikan hasil uji Adj R2

penelitian dapat dilihat pada

tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Adj R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .651a .424 .382 .07222

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TYPE

b. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Page 91: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

74

Tabel 4.8 di menunjukkan bahwa angka koefisien korelasi (R)

menunjukkan nilai sebesar 0,651 yang menandakan bahwa hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat

karena memiliki nila R > 0,5.

Adapun nilai Adj R2

sebesar 0,382 menunjukkan bahwa hanya

sebesar 38,2% variasi variabel dependen (CSRD) yang dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen (TYPE, SIZE, ROA dan

DTA) dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya yang sebesar 61,8%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam

penelitian yang mungkin dapat mempengaruhi pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) seperti kinerja lingkungan,

kinerja manajerial, dan ukuran dewan komisaris.

b. Hasil Uji Signifikansi Paramater Individual (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual (parsial) yaitu tipe industri, ukuran

perusahaan, profitabilitas dan leverage dalam menerangkan variabel

dependen yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat

nilai sig. yang ada di tabel 4.9 di halaman selanjutnya.

Page 92: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

75

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .100 .187 .532 .597

TYPE .001 .062 .002 .008 .994 .294 3.403

SIZE .009 .020 .061 .450 .654 .570 1.754

ROA -.160 .157 -.149 -1.019 .313 .487 2.052

DTA .468 .124 .651 3.786 .000 .354 2.826

a. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Berdasarkan pada hasil analisis data diperoleh persamaan model

regresi sebagai berikut:

CSRD = 0,100 + 0,001X1 + 0,009X2 - 0,160X3+ 0,468X4+ ε

Berdasarkan pengujian regresi berganda (multiple regression)

sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi

hasil disajikan dalam empat bagian. Bagian pertama membahas

pengaruh tipe industri (TYPE) terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) (H1). Bagian kedua membahas pengaruh

ukuran perusahaan (SIZE) terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) (H2). Bagian ketiga membahas pengaruh

profitabilitas (ROA) terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) (H3). Bagian keempat membahas pengaruh

leverage (DTA) terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) (H4). Dari keempat variabel independen yang

dimasukkan dalam model dengan signifikansi 5% dan 1% dapat

Page 93: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

76

disimpulkan bahwa variabel TYPE, SIZE. ROA tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR), sedangkan variabel DTA berpengaruh

signifikan terhadap variabel pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR).

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Berikut ini disajikan hasil uji F penelitian yang dapat dilihat pada

tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .211 4 .053 10.133 .000a

Residual .287 55 .005

Total .498 59

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TYPE

b. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data sekunder yang diolah dengan SPSS 1.7

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai F hitung dengan nilai sig.

sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi tingkat pengungkapan Corporate

Social Responsibility karena nilai sig. <alpha (α = 5%). Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara TYPE,

SIZE, ROA dan DTA secara simultan terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR).

Page 94: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

77

d. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

1) Pengaruh tipe industri (TYPE) terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (H1).

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa variabel tipe industri

berpengaruh positif tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari

Koefisien regresi positif TYPE adalah sebesar 0,001 dengan nilai

t hitung sebesar 0,008 dan nilai sig. sebesar 0,994. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa tingkat signifikansi > 0,05 yang berarti

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap CSR, berarti

perbedaan tipe industri tidak mempengaruhi pengungkapan

Corporate Social Responsibility, sehingga hipotesis ke-1 tidak

berhasil didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sembiring (2005)

yang memberikan hasil yang signifikan. Adanya perbedaan

populasi yang diteliti memberikan alasan perbedaan hasil

penelitian ini. Sembiring menggunakan populasi semua

perusahaan yang tercatat (go-public) di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

seperti yang tercantum dalam Indonesian Capital Market

Directory 2002. Sedangkan penelitian ini menggunakan

perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Diba (2012) yang menyatakan bahwa tipe

industri tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

Page 95: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

78

Corporate Social Responsibility. Jumlah sampel (perusahaan)

yang tidak berimbang antara perusahaan high profile dan low

profile menjadi alasan temuan ini. Jumlah perusahaan low profile

yang hanya 1 perusahaan berbanding dengan perusahaan tipe high

profile yang berjumlah 11 perusahaan sehingga mengurangi

optimalisasi hasil penelitian. Artinya sampel tersebut kurang

dapat mendukung penelitian ini. Alasan lainnya berdasarkan teori

stakeholder sebuah perusahaan harus mampu untuk memberikan

manfaat bagi stakeholdernya karena keberadaan sebuah

perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan

oleh stakeholdernya. Manfaat tersebut dapat diberikan dengan

cara menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR)

Sehingga baik perusahaan tipe high profile dan low profile sama-

sama akan berusaha memberikan pengungkapan Corporate Social

Responsibility sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama

oleh investor. Oleh karena itu, tipe industri tidak mempengaruhi

besar kecilnya pengungkapan Corporate Social Responsibility.

2) Pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility (H2).

Variabel SIZE menunjukkan koefisien regresi positif 0,009

dengan nilai t hitung sebesar 0,450 nilai probabilitas signifikansi

sebesar 0,654. Hal ini berarti tingkat signifikansinya jauh diatas

0,05, sehingga hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Nilai ini

Page 96: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

79

membuktikan anggapan bahwa tanggung jawab sosial tidak

dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, dimana perusahaan besar

belum tentu mengungkapkan informasi yang lebih luas. Penelitian

ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Sembiring (2005), Lawer (2010), dan Susilatri (2011).

Penelitian Anggraini (2006) dan Rosmasita (2007)

mendukung hasil penelitian ini yang menyatakan ukuran perusahaan

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori legitimasi, yang menyatakan perusahaan akan

berusaha menaati peraturan dan norma-norma yang ada dalam

masyarakat termasuk Undang-Undang No. 40 tahun 2007 agar

keberadaan perusahaan dapat diterima di tengah masyarakat.

Adanya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 turut menciptakan

iklim penerapan kegiatan CSR bagi seluruh perusahaan publik

secara wajib dan tidak lagi bersifat sukarela sehingga ukuran

perusahaan di duga menjadi kurang relavan terhadap

pengungkapan CSR.

Alasan lainnya adalah karena yang menjadi populasi dalam

penelitian ini merupakan perusahaan Jakarta Islamic Index yang

dalam kegiatannya sudah di nilai sesuai dengan syariah sehingga

kegiatan sosial seperti Corporate Social Responsibility cenderung

akan diungkapkan. Perusahaan juga menganggap bahwa

Page 97: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

80

pengungkapan Corporate Social Responsibility sangat penting

untuk mengangkat citra perusahaan dan tingkat penjualan di

tengah ketatnya persaingan. Oleh karena itu, besar kecilnya

perusahaan atau berapapun asset yang dimiliki perusahaan tidak

akan menurunkan atau meningkatkan tanggung jawab sosial yang

dilakukan perusahaan.

3) Pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility (H3).

Variabel ROA menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar -0,160 dengan nilai t hitung sebesar -1,019 nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,313. Hal ini berarti tngkat

signifikansinya jauh diatas 0,05, sehingga hipotesis ke-3 tidak

berhasil didukung. Penelitan ini tidak mendukung hasil penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh Susilatri (2011).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh peneliti Sembiring (2005), Lawer (2010),

dan Wijaya (2012) yang menemukan pengaruh profitabilitas yang

tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang

mempunyai profitabilitas tinggi belum tentu lebih banyak

melakukan aktivitas sosial karena perusahaan lebih berorientasi

pada laba semata. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa

ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan

Page 98: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

81

(manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang

dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan

perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah,

mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good

news” kinerja perusahaan. “Good news” ini dapat berupa

aktivitas-aktivitas sosial lingkungan yang dilakukan oleh

perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang

menyatakan bahwa dengan adanya laba yang tinggi maka

manajemen akan melakukan pengungkapan sosial yang luas.

Argumen lain adalah manajemen merasa tidak perlu memberikan

pengungkapan lingkungan karena tidak mempengaruhi posisi dan

kompensasi yang diterimanya. Pengungkapan sosial perusahaan

justru memberikan kerugian kompetitif (competitive

disadvantage) karena perusahaan harus mengeluarkan tambahan

biaya untuk mengungkapkan informasi sosial tersebut.

4) Pengaruh leverage (DTA) terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility (H4).

Variabel DTA menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 0,468 dengan nilai t hitung sebesar 3,786 nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti tingkat

signifikansinya jauh dibawah 0,05, sehingga hipotesis ke-3

berhasil didukung. Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Cahya (2010) yang menyatakan bahwa

Page 99: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

82

tingkat leverage perusahaan yang tinggi akan mendorong

perusahaan melakukan pengungkapan sosialnya. Dikarenakan

berdasarkan teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan

dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan

lebih banyak informasi. Hal ini karena rasio leverage digunakan

untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang

dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak

tertagihnya suatu utang. Tambahan informasi diperlukan untuk

menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap

dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu

perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mempunyai

kewajiban lebih untuk mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya.

Ringkasan hasil penelitian disajikan dalam tabel dibawah

ini:

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Penelitian

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Pengungkapan Corporate

Social Responsibility

TYPE (+) X

SIZE (+) X

ROA (-) X

DTA (+) √

Page 100: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

83

Keterangan:

√ = Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen atau hipotesis diterima.

X = Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen atau hipotesis ditolak.

Page 101: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh

tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dilihat dari annual

report dan laporan keuangan perusahaan go public. Analisis dilakukan

dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program Statistical

Package for Social Science (SPSS) versi 17. Data sampel sebanyak 12

perusahaan dengan total data 60 selama 5 tahun yang menerbitkan annual

report dan laporan keuangan di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008

sampai dengan tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan

yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel tipe industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil ini mendukung

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diba (2012).

2. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil ini mendukung

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan

Rosmasita (2007).

3. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil ini mendukung

Page 102: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

85

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti Sembiring (2005),

Anggraini (2006), Lawer (2010), dan Wijaya (2012).

4. Variabel leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility. Hasil ini mendukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan Lawer (2010), Susilatri dan Indriani (2011),

dan Wijaya (2012).

5. Variabel tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage

berpengaruh secara silmutan dan signifikan terhadap pengungkapan

Corporate Sosial Responsibility. Hasil ini mendukung penelitian yang

dilakukan Sembiring (2005), dan Andreas dan lawer (2010).

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu akuntansi yang khususnya membahas mengenai

pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan

kesimpulan yang telah diuraikan, menunjukkan bahwa tipe industri memiliki

pengaruh tidak signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility. Hal ini mengimplikasikan bahwa perbedaan tipe industri

belum tentu mempengaruhi luasnya pengungkapan Corporate Social

Responsibility. Sehingga perusahaan yang dikatakan high profile dan low

profile sama-sama berusaha melakukan pengungkapan yang lebih luas

Page 103: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

86

terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility untuk memberikan

manfaat kepada stakeholdernya.

Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Ukuran perusahaan yang

diproksikan terhadap total asset menunjukkan bahwa berapapun total asset

yang dimliki perusahaan tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan

Corporate Social Responsibility. Hal tersebut berdampak besar kecilnya

ukuran perusahaan, perusahaan tetap di tuntut untuk melaksanakan

pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai bentuk menaati

peraturan pemerintah dan norma-norma yang ada di tengah masyarakat.

Profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hal ini menunjukkan

perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi belum tentu lebih banyak

melakukan aktivitas sosial. Hal ini berdampak ada perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi namun tidak mengungkapkan pengungkapan sosial

karena menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat menganggu

informasi tentang suksesnya laporan keuangan.

Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan

Corporate Social Responsibility. Hal ini berdampak semakin tinggi tingkat

leverage maka semakin besar pengungkapan sosial yang dilakukan perusahan

untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya

hak-hak mereka sebagai kreditor.

Page 104: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

87

C. Saran

Penelitian mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

di masa yang akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian

yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Menambahkan cakupan jumlah sampel dan periode pengamatan yang lebih

panjang, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih menjelaskan gambaran

kondisi yang sesungguhnya.

2. Menambahkan beberapa variabel lain sebagai faktor yang dapat

mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR),

seperti ukuran dewan komisaris, kinerja lingkungan dan kinerja

manajerial.

3. Selain data sekunder juga menggunakan data lain, seperti kuesioner

ataupun interview ke perusahaan atau institusi pemerintah untuk

mengetahui informasi lebih lengkap mengenai pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR).

Page 105: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

88

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Keuangan

Tahunan: Studi Empiris Pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ.

Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Brigham dan Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat:

Jakarta.

CSR Indonesia. 2013. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Diakses 4 Maret 2013:

http://www.csrindonesia.com.

Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Darwin, Ali. 2006. Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia. Konvensi

Nasional Akuntansi V, Program Profesi Lanjutan.Yogyakarta.

Data Laporan Tahunan Perusahaan. 2008-2012. Diakses pada 30 Mei 2013:

www.idx.co.id.

Diba, Farah. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Regulasi Pemerintah

Terhadap Pengungkapan Laporan Corporate Social Responbility (CSR) Pada

Laporan Tahunan di Indonesia. Skripsi Universitas Hasanuddin: Makassar.

Deegan, Craig. 2002. The Legitimising Effect of Social and Environmental Disclosure

– A Theoritical Foundation. Accounting, Auditing & Accountability Journal,

15(3).

Effendi, M. A. 2009. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan

implementasi. Salemba Empat: Jakarta.

Fahrizqi, Anggara. 2010, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Tahunan Perusahaan,

Tesis Pascasarjana FE Undip, Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro: Semarang.

Page 106: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

89

Ghozali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:

Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 5.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hackston, David and Milne, Marcus J. 1996. Some determinants of social and

environmental disclosures in New Zealand companies‖. Accounting, Auditing

and Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, hal 77-108.

Hair, Anderson dan Tatham. 1995. Multivariance Data Analisys. Sixth Edition.

Pearson Education, Inc. New Jersey. United State of America.

Hannifa, R. M. dan T. E. Cook. 2005. The Impact of Culture and Governance on

Corporate Social Reporting, Journal of Accounting and Public Policy,

24:391-430.

Harahap, Sofyan. 2008. Analisis Krisis Laporan Keuangan. Edisi 1, PT. Raja

Grafindo Persada: Jakarta.

Herawati, Erna. 2008. Pengaruh Elemen-elemen Mekanisme Good Corporate

Governance terhadap Earning Manajemen dan Kinerja Perusahaan. Disertasi.

Universita Airlangga.

Hidayat, Bambang. 2007. Pengaruh Size, Profitabilitas, Profile dan Leverage

Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi UNRI,

Pekanbaru.

Hilmi, Utari dan Ali, Syaiful. 2008 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada

Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006).

Simposium Nasional.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. ED PSAK No. 01 (Revisi 2009). Salemba

Empat: Jakarta

Ikhsan. 2008. Metedologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Edisi Pertama. BPFE:

Yogyakarta.

Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. BPFE: Yogyakarta.

Jalal. 2007. Perkembangan Mutakhir CSR di Indonesia. Lingkar Studi CSR: Jakarta.

Page 107: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

90

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan Edisi Pertama. Rajawali Pers: Jakarta.

KPMG. 2011. International Corporate Survey Responsibility Report. Diakses 9 Mei

2013: http://www.greenbusinesstimes.com/tag/kpmg-international-corporate-

responsibility-reporting-survey-2011/.

Kuncoro. 2001. Metode Kuantitatif: Teori Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi

Pertama. AMP YKPN: Yogyakarta.

Lawer, Chrystina. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

Tahun 2007. Skripsi, Universitas Riau, Pekanbaru.

Machmud, Novita dan Chaerul D. Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan

terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada

Laporan Tahunan Perusahaan: Study Empiris pada Perusahaan Publik yang

Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006. Simposium Nasional Akuntansi 11.

Marbun, Daniel, 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Riau.

Mirfazli, Edwin dan Nurdiono. 2007. Evaluasi Pengungkapan Informasi

Pertanggungawaban Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan Dalam

Kelompok Aneka Industri yang Go Public di BEJ. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan. Volume 12.

Roberts, R.W. 1992. Determinants Of Corporate Social Responsibility Disclosure: An

Application Of Stakeholder Theory”, Accounting, Organisations and Society, Vol. 17

No. 6, pp. 595-612.

Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997. Pengelolaan Lingkungan

Hidup.

Republik Indonesia. 2001. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001. Minyak dan Gas Bumi.

Republik Indonesia.2007. Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Perseroan Terbatas.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 25 tahun 2007. Penanaman Modal.

Sayekti, Yosefa, dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosures

Terhadap Earning Response Coeficient (Studi Empiris Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Page 108: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

91

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Edisi ke 13, IKAPI Bandung. hal.

93-95, 103.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek

Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo.

Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility From Charity to

Sustainability. Salemba Empat: Jakarta.

Sudana, I. M. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktek. Airlangga University

Press, Surabaya.

Susilatri, Restu Agusti dan Deri Indriani. 2011. Pengaruh Leverage, Profitabilitas,

Size, Umur Perusahaan dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Pada Perusahaan

Pertambangan yang Listing di BEI Tahun 2004-2008). Jurnal Lipi.

Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)

terhadap Profitabilitas Perusahaan. Sutopoyudo’s Weblog at

http://www.wordpress.com. Diakses tanggal 9 Januari 2013.

Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap

Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham Serta Cost of Equity Capital,

Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 2008.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corpotare Social Responsibility. Sinar Grafika: Jakarta.

Utama, Sidharta. 2007. Evaluasi Infrastruktur Pendukung Pelaporan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia. http://www.ui.edu/

Utomo, 2000. Praktek Pengungkapan Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan

di Indonesia. Proceedings Simposium Nasional Akuntansi 3, hal. 99-122

Waryanti, 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial

Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1 Akuntansi

UNDIP.

Page 109: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

92

Winarno, Wing. Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Program EViews. Edisi 3. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing:

Gresik.

Widjaja, Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama. 2008. Risiko Hukum dan Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya.

Wiwoho, Jamal. 2009. Sinkronisasi Kebijakan Corporate Sosial Responsibility (CSR)

Dengan Hukum Pajak Sebagai Upaya Mewujudkan Kesejahteraan di

Indonesia. Pidato Pengukuhan Profesor Fakultas Hukum UNS, Surakarta, 20

Agustus 2009.

Wijaya, Maria. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

World Bank. Corporate Social Responsibility Definition. Diakses 12 November

2012: http://www.ifc.org/ifcext/economics.nsf/content/csr-intropage.

Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi

Investor (Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan High Profile di BEJ).

Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.

Zulmi, Nizar. 2008. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Tingkat Leverage dan

Tingkat Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Informasi Lingkungan. Skripsi

UNRI, Pekanbaru.

Page 110: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

93

Lampiran 1

Perusahaan High Profile

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT Astra Agro Lestari Tbk AALI

2. Aneka Tambang Tbk ANTM

3. Astra International Tbk ASII

4. International Nickel Indonesia Tbk INCO

5. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG

6. PT Kalbe Farma Tbk KLBF

7. PP London Sumatera Tbk LSIP

8. Tambang Batu Bara Bukitasam Tbk PTBA

9. PT Semen Gresik Tbk SMGR

10. PT. Timah Tbk TINS

11. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM

Perusahaan Low Profile

No. Nama Perusahaan Kode

1 Unilever Indonesia Tbk UNVR

Page 111: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

94

Lampiran 2

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Lingkungan

1 Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan

pengembangan untuk pengurangan polusi

Y Y Y Y Y Y T T T T Y Y

2 Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak

mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan

peraturan polusi;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

3 Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan

dikurangi;

Y Y Y Y Y Y T T T T Y Y

4 Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan

sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi;

Y T Y T Y T T T T T Y Y

5 Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,

minyak, air dan kertas;

T T Y T Y T T T T T Y Y

6 Penggunaan material daur ulang; T T Y Y Y T T T T T Y Y

7 Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang

dibuat perusahaan;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

8 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

9 Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah

lingkungan

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

10 Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

11 Pengolahan limbah Y Y Y T Y T T T T T Y Y

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 112: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

95

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lanjutan)

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Lingkungan

12 Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak

lingkungan perusahaan;

Y Y Y Y Y Y T Y T T Y Y

13 Perlindungan lingkungan hidup Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Energi

1 Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

2 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi; T Y Y T Y T T T T T Y Y

3 Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur

ulang;

T Y Y T Y T T T T T Y Y

4 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk T T Y T Y Y T T T T Y Y

6 Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk; Y T Y T Y Y T T T T Y Y

7 Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Kesehatan Dan Keselamatan Tenaga kerja

1 Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

2 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau

mental;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

3 Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

4 Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Menetapkan suatu komite keselamatan kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 113: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

96

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lanjutan)

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kesehatan Dan Keselamatan Tenaga kerja

7 Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

8 Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Lain-lain tentang Tenaga kerja

1 Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

2 Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

3 Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

4 Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

7 Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

8 Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang

dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

9 Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

10 Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

11 Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

12 Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

13 Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

14 Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

15 Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 114: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

97

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lanjutan)

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Lain-lain tentang Tenaga kerja

16 Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

17 Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga

kerja;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

18 Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

19 Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

20 Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

21 Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga

kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

22 Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan;

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

23 Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

24 Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

25 Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

26 Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan.

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

27 Peningkatan kondisi kerja secara umum; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

28 Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

29 Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Produk

1 Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya,

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 115: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

98

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lanjutan)

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk

2 Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

3 Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk

memperbaiki produk.

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

4 Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan; Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y

5 Membuat produk lebih aman untuk konsumen; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y

7 Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan

dan penyiapan produk;

Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y

8 Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan. Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y

9 Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan.

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

10 Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat. (Misalnya ISO 9000).

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Keterlibatan Masyarakat

1 Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni.

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

2 Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

3 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

4 Membantu riset medis; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

5 Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

6 Membiayai program beasiswa Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 116: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

99

Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lanjutan)

No. Kategori Sektor Industri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Keterlibatan Masyarakat

7 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat; Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

8 Mendukung pengembangan industri lokal Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Umum

1 Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

2 Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Total item yang diharapkan diungkapkan 73 73 78 71 78 73 64 67 63 67 78 78

Sumber: Sembiring (2005)

* untuk sektor Others dilakukan penyesuaian untuk masing-masing perusahaan

Keterangan:

Y = item yang diharapkan diungkapkan sektor bersangkutan

T = item yang tidak relevan untuk sektor bersangkutan

Sektor Industri

1 = Agriculture Forestry and Fishing

2 = Animal Feed and Husbandry

3 = Mining and Mining service

4 = Construction

5 = Manufacturing

6 = Transportation Service

7 = Communication

8 = Whole Sale and Retail Trade

9 = Banking, Credit Agencies Other than Bank, securities, Insurance

and Real estate

10 = Hotel And Travel Service

11 = Holding and Other Investment 12 = Other

Page 117: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

100

Lampiran 3

Hasil Perhitungan Variabel Tipe Industri

No. EMITEN TYPE

2008 2009 2010 2011 2012

1. AALI 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2. ANTM 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

3. ASII 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

4. INCO 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

5. ITMG 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

6. KLBF 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

7. LSIP 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

8. PTBA 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

9. SMGR 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

10. TINS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

11. TLKM 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

12. UNVR 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan

No. EMITEN SIZE

2008 2009 2010 2011 2012

1. AALI 3.814 3.879 3.944 4.009 4.094

2. ANTM 4.011 3.997 4.090 4.182 4.295

3. ASII 4.907 4.949 5.053 5.186 5.261

4. INCO 3.266 3.307 3.340 3.384 3.368

5. ITMG 5.991 3.079 3.037 4.198 3.173

6. KLBF 3.756 3.812 3.847 3.918 3.974

7. LSIP 3.692 3.685 3.745 3.832 3.878

8. PTBA 4.105 3.907 3.941 4.061 4.425

9. SMGR 4.025 4.112 4.192 4.294 3.785

10. TINS 3.762 3.686 3.769 3.818 5.047

11. TLKM 4.960 4.991 5.002 5.013 4.079

12. UNVR 3.813 3.874 3.940 4.020 4.094

Page 118: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

101

Lampiran 4

Hasil Perhitungan Variabel Profitabilitas

No. EMITEN ROA

2008 2009 2010 2011 2012

1. AALI 0.404 0.219 0.239 0.245 0.203

2. ANTM 0.134 0.061 0.137 0.127 0.152

3. ASII 0.114 0.113 0.127 0.137 0.125

4. INCO 0.195 0.084 0.200 0.138 0.029

5. ITMG 0.240 0.280 0.187 0.346 0.290

6. KLBF 0.124 0.143 0.183 0.184 0.188

7. LSIP 0.189 0.146 0.186 0.251 0.148

8. PTBA 0.178 0.338 0.229 0.149 0.185

9. SMGR 0.238 2.568 0.235 0.201 0.071

10. TINS 0.232 0.065 0.161 0.470 0.165

11. TLKM 0.161 0.164 0.158 0.150 0.404

12. UNVR 0.370 0.407 0.389 0.397 0.203

Hasil Perhitungan Variabel Leverage

No. EMITEN DTA

2008 2009 2010 2011 2012

1. AALI 1.884 0.151 0.152 0.174 0.246

2. ANTM 0.208 0.176 0.220 0.291 0.349

3. ASII 0.497 0.450 0.480 0.000 0.507

4. INCO 0.175 0.220 0.233 2.694 0.262

5. ITMG 0.377 0.343 0.339 0.031 0.328

6. KLBF 0.238 0.261 0.179 0.213 0.217

7. LSIP 0.350 0.213 0.181 0.140 0.168

8. PTBA 0.332 0.284 0.261 0.290 0.317

9. SMGR 0.229 0.203 0.220 0.257 0.253

10. TINS 0.339 0.293 0.285 0.300 0.399

11. TLKM 0.522 0.495 0.439 0.408 0.669

12. UNVR 0.522 0.504 0.535 0.649 0.246

Page 119: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

102

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Variabel Pengungkapan Corporate Social Responsibility

No. EMITEN CSRD

2008 2009 2010 2011 2012

1. AALI 0.123 0.164 0.123 0.192 0.233

2. ANTM 0.128 0.244 0.282 0.321 0.321

3. ASII 0.256 0.577 0.577 0.577 0.577

4. INCO 0.244 0.282 0.321 0.346 0.321

5. ITMG 0.244 0.256 0.321 0.321 0.346

6. KLBF 0.244 0.244 0.244 0.282 0.321

7. LSIP 0.137 0.219 0.260 0.260 0.301

8. PTBA 0.282 0.256 0.295 0.295 0.346

9. SMGR 0.346 0.321 0.346 0.346 0.321

10. TINS 0.256 0.282 0.282 0.321 0.321

11. TLKM 0.244 0.321 0.321 0.321 0.449

12. UNVR 0.295 0.397 0.423 0.423 0.233

Page 120: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

103

Lampiran 6

Output Hasil Pengujian Data

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 DTA, ROA, SIZE, TIPE

a

. Enter

a. All requested variables entered.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TIPE 60 .00 1.00 .9167 .27872

SIZE 60 9.04 11.99 10.0804 .60874

ROA 60 .03 .41 .1950 .08563

DTA 60 .14 .67 .3169 .12796

CSRD 60 .12 .58 .3098 .09190

Valid N (listwise) 60

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .651a .424 .382 .07222

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TIPE

b. Dependent Variable: CSRD

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .651a .424 .382 .07222 1.552

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TIPE

b. Dependent Variable: CSRD

ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .211 4 .053 10.133 .000a

Residual .287 55 .005

Total .498 59

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, SIZE, TIPE

Page 121: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

104

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .06972868

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .072

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .905

Asymp. Sig. (2-tailed) .386

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .100 .187 .532 .597

TIPE .001 .062 .002 .008 .994

SIZE .009 .020 .061 .450 .654

ROA -.160 .157 -.149 -1.019 .313

DTA .468 .124 .651 3.786 .000

a. Dependent Variable: CSRD

Page 122: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

105

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimention Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) TIPE SIZE ROA DTA

1 1 4.654 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .238 4.420 .00 .05 .00 .11 .03

3 .098 6.906 .00 .00 .00 .34 .28

4 .009 22.979 .09 .92 .05 .50 .42

5 .001 62.528 .91 .03 .05 .27

a. Dependent Variable: CSRD

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

TIPE .294 3.403

SIZE .570 1.754

ROA .487 2.052

DTA .354 2.826

a. Dependent Variable: CSRD

Page 123: PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23845/1/Skripsi... · perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan

106

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.301 .110 -2.736 .008

TIPE .055 .037 .336 1.515 .135

SIZE .026 .012 .342 2.152 .036

ROA .109 .093 .203 1.179 .244

DTA .063 .073 .175 .865 .391

a. Dependent Variable: Abs_Res