Top Banner
PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Akuntansi HALAMAN JUDUL Oleh: PRAMESHEILA AYU BUDIANI 2015310031 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2019
18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

Nov 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KUALITAS LABA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

Program Studi Akuntansi HALAMAN JUDUL

Oleh:

PRAMESHEILA AYU BUDIANI 2015310031

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

2019

Page 2: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY
Page 3: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

1

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT

OPPORTUNITY SET (IOS), DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA

Pramesheila Ayu Budiani STIE Perbanas Surabaya

[email protected] Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia

ABSTRACT

This research aims to study the influence of capital structure, liquidity, investment opportunity set (IOS), and firm size on earning quality. Samples are collected using purposive sampling, and samples used were 282 companies included in manufacturing sector listed in Indonesian Stock Exchange during 2015-2017. The result shows that capital has significant effect to earning quality, while liquidity, investment opportunity set, and firm size have no significant effect on earning quality.

Keywords : Capital structure, Liquidity, Investment opportunity set (IOS),

Firm size

PENDAHULUAN

Saat ini informasi mengenai laba adalah salah satu informasi penting dari laporan keuangan yang diperuntukkan kepada pihak eksternal yaitu investor dan kreditur. Laba menjadi informasi terpenting bagi pihak eksternal karena laba adalah salah satu bagian yang pasti dilihat oleh pihak eksternal pada saat membuat keputusan, investor cenderung melihat laba untuk memberikan keputusan investasi pada suatu perusahaan, karena hal tersebut akan memberikan keuntungan yang diharapkan. Laba juga digunakan oleh pihak eksternal untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Oleh karena itu, seorang manajer yang merupakan pihak

eksternal dari perusahaan yang lebih banyak mengetahui mengenai kondisi perusahaan pasti berupaya untuk meningkatkan laba perusahaan dalam laporan keuangan dengan berbagai cara, dan saat ini masih banyak juga manajer dari perusahaan melaporkan laba perusahaan yang tidak sesuai dengan gambaran kondisi perusahaan yang sebenarnya (Halimatus dan Maswar, 2015).

Salah satu tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba yang tinggi. Laba biasanya dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kinerja perusahaan. Pihak investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang memperoleh laba yang lebih tinggi dibandingkan laba yang lebih rendah (Alfiati Silfi, 2016).

Page 4: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

2

Dengan adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan investor mengakibatkan terjadinya konflik keagenan yang biasa disebut dengan agency conflict yaitu konflik antara agen (pihak yang mengelola perusahaan) dengan prinsipal (pemegang saham) karena memiliki kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan.

Kualitas laba merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kualitas informasi keuangan, laba yang berkualitas akan mampu memberikan informasi yang membantu para investor maupun calon investor mengambil keputusan. Tingginya suatu kualitas informasi keuangan berasal dari tingginya kualitas laporan keuangan. Suatu perusahaan dapat dikatakan berkualitas apabila laba yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan laba yang sesungguhnya dan menggambarkan kinerja perusahaan yang sebenarnya. Jika seorang manajer mengungkapkan laba perusahaan yang tidak sesuai dengan gambaran kodisi perusahan yang sebenar-benarnya, maka hal tersebut dapat mengakibatkan kualitas laba perusahaan menjadi rendah. Apabila kualitas laba menjadi rendah, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan seperti investor dan juga kreditor. Apabila laba yang dicantumkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan informasi yang sesungguhnya mengenai kinerja manajemen perusahaan, maka hal tersebut dapat menyesatkan para pihak pengguna laporan keuangan. Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila dilaporkan dalam laporan keuangan dan dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan yang terbaik serta laporan keuangan tersebut dapat memenuhi karakteristik kualitatif yaitu relevan dan reabilitas (Natasha dan Novia, 2017).

Maraknya kasus praktik manajemen laba (Earning Management) di Indonesia, menjadikan timbul rasa tidak percaya para pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang telah disajikan oleh

perusahaan. Hal tersebut dikarenakan apabila perusahaan melakukan praktik manajemen laba maka perusahaan tersebut artinya tidak melaporkan laba yang sesungguhnya yang telah disajikan dalam laporan keuangan, dan menjadikan kualitas laba perusahaan tersebut menjadi rendah pula.

Dalam kasus PT. Inovisi Infracom ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan indikasi salah saji dalam laporan keuangan INVS periode September 2014. Perusahaan ini melaporkan indikasi salah saji item dalam laporan dan menjadikan perusahaan tersebut merubah item-item dalam laporan keuangan yang menjadikan laba perusahaan tersebut tampak lebih besar dan menjadikan perusahaan tersebut tidak melaporkan laba yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dari perusahaan INVS, menjadikan kualitas laba perusahaan tersebut menjadi rendah. Karena salah saji dalam laporan keuangan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menghentikan sementara (suspensi) pada perdagangan saham INVS, dan posisi terakhir harga saham dari INVS Rp. 117 per lembar.

RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS agency theory

Teori keagenan menurut Anthony dan Govindarajan dalam (Siagian, 2011:10) teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan agen. Principal memperkejakan agent agar melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal dan CEO sebagai agent. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.

Teori agen memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara

Page 5: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

3

principal dan agent. Konflik yang timbul karena adanya perbedaan kepentingan principal dan agent akan menimbulkan adanya asimetri informasi laporan keuangan yang diterima principal dan agent.

Konflik keagenan dapat menyebabkan adanya sifat manajemen yang melaporkan laba secara oportunistik untuk memaksimumkan kepentingan pribadinya. Adanya praktik manajemen laba dapat mempengaruhi laba yang dilaporkan oleh manajemen, hal tersebut dapat mengakibatkan rendahnya kualitas laba ( Kadek dan Dewa, 2017). Manajemen laba dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Schipper and Vincent dalam (Kadek dan Dewa, 2017) menjelaskan bahwa kualitas laba digunakan oleh investor dan kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, khusunya yang berkaitan dengan keputusan investasi (investment descision), pengambilan keputusan pembuatan kontrak (contracting descision), dan dapat digunakan sebagai salah satu indikator kualitas laba yang dihasilkan para pembuat standar (standard setter).

Teori ini digunakan untuk menjelaskan keterkaitan antara variabel independen yaitu struktur modal, likuiditas, investment opportunity set (IOS), dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu kualitas laba. Kualitas Laba

Kualitas laba merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kualitas informasi keuangan, tingginya kualitas informasi keuangan berasal dari tingginya kualitas pada laporan keuangan. Suatu perusahaan dapat dikatakan berkualitas apabila laba yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan laba yang sesungguhnya dan menggambarkan kinerja perusahaan yang sebenarnya. Jika seorang manajer mengungkapkan laba perusahaan yang tidak sesuai dengan gambaran kodisi perusahan yang sebenar-benarnya, maka hal tersebut dapat mengakibatkan kualitas

laba perusahaan menjadi rendah. Apabila kualitas laba menjadi rendah, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditor. Apabila laba yang dicantumkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan informasi yang sesungguhnya mengenai kinerja manajemen perusahaan, maka hal tersebut dapat menyesatkan para pihak pengguna laporan keuangan. Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila yang dilaporkan dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan yang terbaik dan laporan keuangan tersebut dapat memenuhi karakteristik kualitatif yaitu relevan dan reabilitas (Tutut et.al, 2018). Struktur Modal

Struktur modal adalah ekuitas dan liabilitas yang mendanai suatu perusahaan. Stabilitas finansial dari suatu perusahaan bergantung pada sumber pendanaan dan jumlah aset yang telah dimilikinya. Perusahaan dengan proporsi utang yang besar akan memiliki pembayaran bunga dan utang yang lebih tinggi sehingga memiliki kemungkinan atas insolvensi selama periode penurunan pendapatan atau masa-masa sulit. Suatu perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi berarti memiliki banyak utang pada pihak luar. Yang berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan akibat hutang yang tinggi menurut Subramanyam dan Wild dalam (Keshia dan Albertus, 2014).

Likuiditas Likuiditas menurut Wahlen, dkk

(2015:355) adalah kemampuan aset lain perusahaan untuk dikonversi menjadi kas guna memenuhi hutang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas saat ini menunjukkan besarnya aset lancar yang tersedia untuk melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Rasio yang kecil

Page 6: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

4

menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendek. Jika likuiditas perusahaan tinggi. menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar beban atau kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo. Sehingga likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya menggunakan aset lancar tanpa menggunakan dana dari pinjaman (luar). Sedangkan likuiditas yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk, karena aset lancar yang dimiliki tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. (Tutut et.al, 2018). Investment Opportunity Set (IOS)

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS sendiri dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahan di masa depan. Perusahaan dengan IOS yang tinggi cenderung dinilai positif oleh investor karena lebih memiliki prospek keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian, ketika perusahaan memiliki IOS yang tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat karena lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar di masa yang akan dating. Perusahaan dengan tingkat IOS yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang tinggi dan menjadikan pasar memberikan respon yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh (investment opportunity set). Tingginya respon pasar terhadap laba mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kualitas laba yang baik (Paulina & Ch. Rusiti, 2014). Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang dapat diklasifikasi berdasarkan berbagai cara, antara lain dengan ukuran pendapatan, total aset, dan total ekuitas. Perusahaan yang

memiliki ukuran yang besar mempunyai kinerja dan sistem yang baik untuk mengoperasionalkan, mengatur, dan mengendalikan seluruh aset yang dimiliki secara efektif dan efisien, sehingga berpotensi untuk menghasilkan laba yang tinggi. Kinerja perusahaan yang relatif baik akan dilihat oleh publik sehingga perusahaan tersebut akan lebih berhati-hati melaporkan kondisi keuangannya, lebih menunjukkan keinformatifan informasi yang terkandung di dalamnya, dan lebih transparan sehingga perusahaan akan lebih sedikit dalam melakukan manajemen laba menurut Brigham dan Houston (Kadek dan Dewa, 2017). Hubungan Struktur Modal dengan Kualitas Laba Struktur modal merupakan hal terpenting dalam perusahaan, hal ini dikarenakan modal adalah awal dari jalannya suatu bisnis. Modal yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu modal sendiri dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, atau di dapat dari pinjaman atau hutang. Struktur modal dapat diukur menggunakan leverage karena untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan (Alfiati Silfi, 2016). Semakin tinggi struktur modal maka akan semakin tinggi pula kualitas laba perusahaan. Karena, apabila perusahaan memiliki struktur modal yang tinggi maka perusahaan tersebut dapat mempergunakan sumber dana yang berasal dari hutang dengan efektif dan efisien. Apabila perusahaan tersebut dapat menggukan hutang secara optimal untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan maka nantinya perusahaan tersebut mampu untuk menghasilkan laba yang tinggi serta optimal, serta menjadikan perusahaan dapat melunasi hutang-hutangnya dari laba yang dihasilkan sehingga perusahaan tidak perlu untuk melakukan praktik manajemen laba dan menjadikan kualitas labanya pun akan meningkat. Keterkaitan teori agensi dengan

Page 7: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

5

pengaruh stuktur modal terhadap kualitas laba menunjukkan apabila perusahaan mempunyai tingkat leverage yang tinggi, agent (CEO) mempunyai tanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan dan menghasilkan laba untuk principal (pemegang saham). H1 : Struktur Modal berpengaruh terhadap Kualitas Laba.

Hubungan Likuiditas dengan Kualitas Laba

Likuiditas adalah kemampuan aset lain perusahaan untuk dikonversi menjadi kas guna memenuhi hutang jangka pendek dari perusahaan yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan besarnya aset lancar yang tersedia untuk melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Likuiditas yang kecil menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Jika likuiditas perusahaan tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar beban atau kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo. Likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya menggunakan aset lancar tanpa menggunakan dana dari pinjaman. Sedangkan likuiditas yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk, karena aset lancar yang dimiliki tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya (Tutut dan I Wayan, 2018).

Semakin tinggi rasio likuiditas maka akan semakin tinggi pula kualitas laba pada perusahaan karena menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya menggunakan aset lancar tanpa menggunakan dana dari pinjaman. Keterkaitan teori agensi dengan pengaruh likuiditas terhadap kualitas laba menunjukkan apabila perusahaan mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi, agent (CEO) membuat keputusan yang

terbaik untuk principal (pemegang saham) karena dengan tingginya rasio likuiditas, perusahaan dapat menggunakan aset lancarnya untuk melunasi utang jangka pendek. Apabila perusahaan tersebut dapat menggunakan hutangnya secara optimal, maka nantinya akan mampu menghasilkan laba untuk mendanai kegiatan operasional serta menghasilkan laba untuk principal (pemegang saham).

H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap Kualitas Laba.

Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) dengan Kualitas Laba

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahan di masa depan. Perusahaan dengan IOS tinggi cenderung dinilai positif oleh investor karena lebih memiliki prospek keuntungan di masa yang akan datang. Dengan demikian, ketika perusahaan memiliki IOS yang tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat karena lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar di masa yang akan datang (Iin dan Subowo, 2015).

Apabila investment opportuity set (IOS) tinggi, maka akan semakin tinggi pula kualitas laba. Perusahaan dengan tingkat IOS yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang tinggi menjadikan pasar akan memberikan respon yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh (investment opportunity set). Tingginya respon pasar terhadap laba mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kualitas laba yang baik. IOS dari suatu perusahaan dapat mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor, dan kreditor terhadap perusahaan. Perusahan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tingi dianggap dapat menghasilkan return yang tinggi pula. Karena, perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh yang

Page 8: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

6

tinggi ditandai dengan adanya kesempatan investasi (investment opportunity set) akan menyebabkan laba perusahaan akan meningkat dimasa depan sehinggan menjadikan tingginya kualitas laba. Keterkaitan teori agensi dengan investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba menunjukkan apabila perusahaan mempunyai tingkat IOS yang tinggi, agent (CEO) bertanggung jawab terhadap perusahaan karena perusahaan dengan IOS yang tinggi dinilai positif oleh investor dikarenakan lebih memiliki prospek keuntungan di masa datang, sehingga perusahaan dianggap dapat menghasilkan return yang tinggi bagi agent (CEO) maupun principal (pemegang saham).

H3 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang .

Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Kualitas Laba

Brigham dan Houston dalam (Halimatus dan Maswar, 2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan total aset menunjukkan bahwa semakin besar aset total yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Apabila suatu perusahaan mempunyai total aset dengan jumlah yang besar, maka hal ini mencerminkan bahwa perusahaan tersebut

memiliki kondisi yang relatif lebih stabil dan mampu untuk menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang hanya memiliki total aset yang sedikit.

Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan. Karena semakin besar suatu ukuran perusahaan, maka tingkat kinerja keuangannya semakin baik dan perusahaan tersebut juga tidak perlu melakukan praktik manajemen laba, sehingga laba yang dihasilkan dapat dinilai sebagai laba yang berkualitas. Semakin besar ukuran suatu perusahaan, semakin besar pula kualitas laba yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Keterkaitan teori agensi dengan ukuran perusahaan terhadap kualitas laba menunjukkan apabila semakin besar ukuran perusahaan, maka tingkat kinerja keuangannya semakin baik sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal untuk agent (CEO) maupun principal (pemegang saham) dan laba yang dihasilkan dapat dinilai sebagai laba yang berkualitas.

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kualitas Laba. Dari landasan teori di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1

KERANGKA PEMIKIRAN

!"

!#

!$

!%

LIKUIDITAS ( X2 )

KUALITAS LABA ( Y )

STRUKTUR MODAL ( X1 )

INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

( X3 )

UKURAN PERUSAHAAN ( X4 )

Page 9: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

7

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2017. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan beberapa pertimbangan tertentu dengan sebuah tujuan untuk memperoleh data yang lebih representative, dimana sebuah sampel perusahaan dipilih berdasarkan sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017. 2.Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan. 3.Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dan secara lengkap dengan periode pelaporan yang berakhir pada 31 Desember. 4.Perusahaan manufaktur yang menyediakan data harga saham pada periode 2015-2017. 5.Perusahaan manufaktur yang menggunakan currency IDR.

Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang telah diaudit perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015-2017. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik dokumentasi dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses di www.idx.co.id.

Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu kualitas laba. Dan variabel independen meliputi struktur modal, likuiditas, investment opportunity set (IOS), dan ukuran perusahaan.

Definisi Operasional Variabel Kualitas Laba

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kualitas laba. Dalam penelitian ini kualitas laba diukur dengan membandingkan arus kas operasional perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak. Semakin tingi selisih antara laba akuntansi dengan arus kas maka semakin tinggi pula kualitas laba perusahaan. Darsono (2010:73) mengemukakan kualitas laba dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

𝑬𝑨𝑹𝑵𝑰𝑵𝑮𝑸𝑼𝑨𝑳𝑰𝑻𝒀 = 𝐂𝐚𝐬𝐡𝐅𝐥𝐨𝐰𝐟𝐫𝐨𝐦𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠𝐀𝐜𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬𝐄𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠𝐁𝐞𝐟𝐨𝐫𝐞𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭𝐚𝐧𝐝𝐓𝐚𝐱

Struktur Modal

Pada penelitian ini untuk mengukur struktur modal, peneliti menggunakan pengukuran Debt To Equity Ratio (DER) yang menggambarkan perbandingan antara hutang dan ekuitas (modal sendiri) dalam strukur modal perusahaan. (Maisil dan Nelvirita, 2013) menyatakan bahwa jika DER > 1 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai porsi hutang pada struktur modalnya melebihi porsi ekuitas atau sebaliknya, dan selanjutnya jika DER < 1 menunjukkan bahwa porsi hutang pada struktur modalnya lebih sedikit dibandingkan dengan porsi ekuitasnya. Dalam penelitian ini struktur modal dapat dihitung menggunakan rumus Debt to Equity Ratio sebagai berikut (Kasmir, 2014:158):

𝑫𝑬𝑹 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐋𝐢𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬(𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠)𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬(𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥)

Likuiditas Likuiditas menurut Wahlen, dkk

(2015:355) adalah kemampuan aset lain perusahaan untuk dikonversi menjadi kas guna memenuhi hutang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Likuiditas merupakan indikator kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan demikian, tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan berkualitas menurut Padachi

Page 10: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

8

dalam (Natasha dan Novia, 2017). Subramanyam (2013:44) menyatakan bahwa rumus untuk mengukur likuiditas adalah sebagai berikut:

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 =𝐀𝐬𝐞𝐭𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

𝐊𝐞𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛𝐚𝐧𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

Investment Opportunity Set (IOS)

Dalam penelitian ini investment opportunity set diukur dengan menggunakan market to book value of asset ratio. Market to book value of asset ratio (MVBVA) adalah merupakan proksi berbasis harga yang merupakan perbandingan antara nilai buku aset perusahaan dengan nilai pasar dari aset perusahaan tersebut. Harmono (2009:56) menyatakan bahwa rumus Investment opportunity set adalah sebagai berikut:

𝑴𝑽𝑩𝑽𝑨 = (𝑻. 𝑨𝒔𝒆𝒕 − 𝑻. 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔) + (𝑱. 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓 × 𝑪𝒍𝒐𝒔𝒊𝒏𝒈𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆)

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒆𝒕

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba (Kadek dan Dewa, 2017). Jogiyanto (2013:282) menyatakan bahwa rumus untuk mengukur ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:

𝐔𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 = 𝐋𝐧𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐀𝐬𝐞𝐭

Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik

deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 23. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis linear berganda. Analisis linear berganda dilakukan dengan uji model atau uji F, uji koefisien determinasi (R2) dan uji signifikan parsial (uji t). Model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kualitas Laba = α + β1 Struktur Modal + β2 Likuiditas + β3 IOS + β4 Ukuran

perusahaan + ε Keterangan : α = Konstanta

β1=Koefisien regresi struktur modal

β2=Koefisien regresi likuiditas

β3=Koefisien regresi IOS

β4=Koefisien regresi ukuran perusahaan

ε= Kesalahan residual (error)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna dan dapat mempermudah dalam menata ke dalam bentuk yang siap dianalisis.

Page 11: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

9

Tabel 2 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kualitas Laba 210 -0.8371 2.7978 0.8061 0.6886 Struktur Modal 210 -10.19 162.19 1.6613 11.3231 Likuiditas 210 0.0241 13.4091 1.9863 1.8131 Investment Opportunity Set 210 0.2168 22.6804 1.8686 2.7104 Ukuran Perusahaan 210 19.314213 31.4213 26.3469 2.5687

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 2 diketahui bahwa pada penelitian ini, menggunakan 210 sampel perusahaan setelah mengalami outlier. Variabel Kualitas Laba memiliki nilai maksimum sebesar 280% yang dimiliki oleh PT. Asiaplast Industries Tbk. (APLI) yang berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki selisih yang tinggi antara laba akuntansi dan arus kas, dan perusahaan tersebut memiliki kualitas laba yang baik karena apabila semakin banyak transaksi yang berhubungan dengan kas, maka semakin objektif pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan laba rugi karena pendapatan dan biaya dapat dilihat berdasarkan arus kas operasi sehingga menyebabkan semakin objektif pengakuan laba dalam perusahaan tersebut dan menjadikan kualitas labanya semakin baik pula. Perusahaan yang memiliki nilai kualitas laba yang paling rendah -83,71% yaitu dimiliki oleh PT. Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) yang memiliki nilai kualitas laba sebesar yang berarti bahwa selisih antara laba akuntansi dan arus kas rendah, sehingga kualitas labanya menjadi rendah karena tidak banyak transaksi yang berhubungan dengan kas, maka pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan laba rugi kurang objektif karena pendapatan dan biaya dapat dilihat berdasarkan arus kas operasi dan nilai arus kas operasi dalam perusahaan ini rendah dan karena hal tersebut menjadikan kualitas laba dari perusahaan ini pun rendah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 2 diketahui bahwa pada penelitian ini, menggunakan 210 sampel perusahaan setelah mengalami outlier. Variabel Struktur Modal memiliki nilai maksimum sebesar 16219% yang dimiliki oleh PT. Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA). Serta nilai minimum struktur modal memiliki nilai sebesar -10% dan dimiliki oleh PT. Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) pada tahun ketiga, yang berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat hutang yang rendah sehingga rendah pula sumber pembiayaan yang dimiliki oleh perusahaan ini untuk mendanai aktivitas operasional perusahaan sehingga menjadikan laba yang dihasilkan kurang efektif, sehingga kualitas labanya juga akan menurun.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 2 diketahui bahwa pada penelitian ini, menggunakan 210 sampel perusahaan setelah mengalami outlier. Variabel Likuiditas tertinggi adalah sebesar 1340,91% yang diperoleh dari PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) pada tahun 2017. Nilai likuiditas perusahaan tersebut tinggi karena peusahaan tersebut memiliki kinerja yang yang baik. Tingginya tingkat kinerja berarti perusahaan menggunakan hutang secara optimal untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga mampu membayar kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo. Tabel sebelumnya menunjukkan bahwa nilai

Page 12: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

10

terkecil dari nilai likuiditas adalah sebesar 2,41% yang diperoleh dari PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) pada tahun 2017. Rendahnya nilai likduitias PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) membuktikan bahwa kinerja perusahaan tersebut buruk, kurang mampu untuk menghasilkan laba secara optimal sehingga berpotensi untuk ketidakmampuan membayar kewajiban jangka pendek sebelum jatuh tempo.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 2 diketahui bahwa pada penelitian ini, peneliti menggunakan 210 sampel perusahaan setelah mengalami outlier. Variabel Investment Opportunity Set (IOS) tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) pada tahun 2017, dan nilainya adalah sebesar 2268,04%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk. memiliki nilai investment opportunity set (IOS) yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang artinya adalah apabila perusahaan memiliki nilai IOS yang tinggi maka dapat dinilai baik karena dinilai positif oleh investor karena dapat memberikan prospek keuntungan dimasa depan sehingga menjadikan investor tertarik untuk berinvestasi diperusahaan tersebut dan nilai perusahaan akan tinggi, apabila nilai perusahaan tersebut tinggi maka akan semakin sedikit kemungkinan untuk dilakukannya praktik manajemen laba sehingga kualitas laba perusahaan tersebut juga akan lebih tinggi. Dan dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa nilai IOS terendah adalah sebesar 21,68% dan dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. (LPIN) pada tahun 2017, dan dapat diartikan bahwa apabila perusahaan memiliki nilai IOS yang rendah cenderung dinilai kurang baik, karena investor akan kurang tertarik untuk beinvestasi di perusahaan tersebut sehingga menjadikan nilai perusahaan juga akan menjadi rendah, dan apabila nilai perusahaan rendah maka kemungkinan besar akan dilakukannya praktik manajemen laba di perusahaan

tersebut sehingga menjadikan kualitas labanya juga akan menjadi rendah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 2 diketahui bahwa pada penelitian ini, penelitian menggunakan 210 sampel perusahaan setelah mengalami outlier. Variabel Ukuran Perusahaan tertinggi adalah sebesar 44,266,895,982,000 yang diperoleh dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) pada tahun 2016. Nilai ukuran perusahaan tinggi karena peusahaan tersebut memiliki total aset yang besar. Suatu perusahaan yang memiliki total aset dalam jumlah yang besar mencerminkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi yang relatif lebih stabil dan mampu untuk menghasilkan laba yang lebih besar. Nilai terkecil dari nilai ukuran perusahaan adalah sebesar 245,435,000 yang diperoleh dari PT. Astra International Tbk (ASII) pada tahun 2015. Rendahnya nilai ukuran perusahaan PT. Astra International Tbk (ASII) membuktikan bahwa total aset lebih kecil dibandingkan perusahaan manufaktur lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tersebut lebih kecil.

Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Uji Statistik F

Uji statistic f digunakan untuk mengetahui kelayakan model regresi yang digunakan apabilah telah fit atau layak digunakan. Model regresi dikatan fit apabila nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini juga berarti terhadap salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

TABEL HASIL UJI STATISTIK F

Model F Sig. 1 Regression 2.749 .029b

Residual Total

Sumber: data diolah spss 23 (2019)

hasil pengujian uji F atau anova menunjukkan nilai F hitung 2,749 dengan

Page 13: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

11

tingkat signifikansi sebesar 0,29 dan nilai tersebut kurang dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut dapat memenuhi penilaian data yang fit yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara salah satu variabel independen terhadap variabel dependen sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Maka, variabel independen yaitu struktur modal, likuiditas, investment opportunity set, dan ukuran perusahaan dapat menjadi penjelas variabel dependen yaitu kualitas laba karena memiliki nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. 2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (𝑹𝟐) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (𝑹𝟐) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. TABEL HASIL KOEFISIEN DETERMINASI

Model Adjusted R Square

1 0,032 Sumber: data diolah spss 23 (2019)

Nilai Adjusted R Square yang dimana nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya variabel dependen (terikat) yaitu kualitas laba yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen (bebas). Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,032 atau 3,2%. Maka dapat diartikan bahwa proporsi struktur modal, likuiditas, investment opportunity set, dan ukuran perusahaan mampu mempengaruhi kualitas laba sebesar 3,2% sedangkan sisanya sebesar 96,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

3. Uji Statistik T

Uji statistic t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh setiap variabel independen secara individual dalam menjalankan varisai variabel dependen. Hal tersebut digunkakan untik mengetahui kebenaran pernyataan yang telah dihiporesiskan oleh peneliti. Berpengaruh tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai signifikannya. Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka artinya H0 ditolak sehingga terdapat pengaruh.

TABEL 4.15 HASIL UJI STATISTIK t

Model

Standardized Coefficients

t Sig. Beta 1 (Constant) 3.492 .001

(DER) -.182 -2.657 .008

(QR) -.044 -.647 .518

(MVBVA) -.048 -.695 .488

(SZ) -.121 -1.755 .081

Sumber: data diolah spss 23 (2019) Berdasarkan hasil uji tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel struktur modal adalah sebesar 0,008 dan lebih kecil dibandingkan tarif signifikansi yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Hs diterima sehingga dapat diartikan bahwa variabel struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba.

2. Hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel likuiditas adalah sebesar

Page 14: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

12

0,518 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai tarif signifikansi yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ht ditolak sehingga dapat diartikan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

3. Hipotesis ketiga menjunjukan bahwa nilai signifikansi untuk variabel investment opportunity set memiliki nilai signifikansi sebesar 0,488 dan nilai tersebut lebih besar dari tarif signifikansi yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Hu ditolak sehingga dapat diartikan bahwa variabel investment opportunity set secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

4. Hiposesis keempat dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 0,081 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai tarif signifikansi yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Hv ditolak sehingga dapat diartikan bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari liabilitas jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders’ equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan (Fahmi, 2013). Pada penelitian ini untuk mengukur struktur modal, menggunakan pengukuran Debt To Equity Ratio (DER) yang menggambarkan perbandingan antara hutang dan ekuitas (modal sendiri) dalam strukur modal perusahaan. Semakin tinggi struktur modal maka akan semakin tinggi pula kualitas laba. Apabila perusahaan memiliki struktur modal yang tinggi maka perusahaan

tersebut dapat mempergunakan sumber dana yang berasal dari hutang dengan efektif dan efisien sehingga meminimalkan perusahaan untuk tidak melakukan praktik manajemen laba dan menjadikan kualitas labanya pun akan meningkat.

Hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan uji t menunjukkan bahwa hipotesis pertama terpenuhi yaitu struktur modal dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Pada penelitian ini untuk variabel struktur modal memiliki nilai signifikansi sebesar 0,008 dan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba.

Dalam teori agensi apabila perusahaan mempunyai tingkat struktur modal yang tinggi investor tidak menyukai karena perusahaan tersebut mempunyai bunga yang tinggi dan membuat dividen yang di bagikan ke investor sedikit, begitu pula dengan prinsipal yang tidak menyukai tingkat struktur modal tinggi dikarenakan apabila perusahaan mempunyai banyak hutang bisa mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

Maka dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai stuktur modal maka akan semakin rendah kualitas labanya, karena semakin besar struktur modal maka semakin besar pula tingkat atau porsi hutang dari suatu perusahaan yang nantinya akan menjadikan semakin tinggi pula resiko keuangannya. Dan tingginya resiko keuangan tersebut akan menyebabkan perusahaan memiliki indikasi gagal membayar hutang-hutang perusahaan karena tidak mampu mengelola hutang-hutangnya dengan baik atau maksimal dan nantinya akan berdampak pada laba yang dihasilkan akan menjadi rendah, rendahnya laba tersebut akan membuat perusahaan untuk melakukan berbagai cara agar labanya menjadi meningkat salah satunya yaitu dengan dilakukannya praktik manajemen laba, apabila suatu perusahaan melakukan praktik manajemen laba maka perusahaan tersebut tidak mengungkapkan

Page 15: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

13

laba yang sesungguhnya atau tidak mengungkapkan laba yang sesuai dengan kinerja perusahaan yang sebenarnya dan akan menjadikan kualitas laba perusahaan tersebut menjadi rendah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Alfiati Silfi, 2016), (Iin dan Subowo, 2015), dan (Imad Zeyad, 2015) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba. Tetapi, hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tutut et al, 2015), (Natasha dan Novia, 2017), (Halimatus dan Maswar, 2015) dan penelitian yang dilakukan oleh (Marisatussholekha dan Eddy, 2015) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Pengaruh Likuiditas terhadap Kualitas Laba

Likuiditas adalah kemampuan aset lain perusahaan untuk dikonversi menjadi kas guna memenuhi hutang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan current ratio. Current ratio menunjukkan besarnya aset lancar yang tersedia untuk melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Rasio yang kecil menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendek. Jika likuiditas perusahaan tinggi. menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar beban atau kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo. Sehingga likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya menggunakan aset lancar tanpa menggunakan dana dari pinjaman (luar). Sedangkan likuiditas yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk, karena aset lancar yang dimiliki tidak cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

Menurut teori agensi perusahaan dengan likuiditas yang tinggi tidak bisa dikatakan kualitas labanya baik, karena ada

saatnya perusahaan tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya dan membuat perusahaan tidak bisa mengelola kegiatan operasionalnya dengan baik dan dapat mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi.

Hasil pengujian yang telah dilakukan dan telah diperoleh hasil bahwa likuiditas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017 menunjukkan hasil bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal tersebut dikarenakan likuiditas yang tinggi dalam suatu perusahaan tidak menjamin perusahaan dapat mengelola kegiatan operasionalnya dengan baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tutut et al, 2018), (Kadek dan Dewa, 2017), (Natasha dan Novia, 2017), serta (Halimatus dan Maswar, 2015) karena menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silfi (2015) karena hasil menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahan di masa depan. Dalam penelitian ini investment opportunity set diukur dengan menggunakan market to book value of asset ratio. Semakin tinggi investment opportuity set (IOS), maka akan semakin tinggi pula kualitas laba. Perusahaan dengan tingkat IOS yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang tinggi menjadikan pasar akan memberikan respon yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh (investment opportunity set). Tingginya respon pasar terhadap laba mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kualitas laba yang baik.

Dalam teori agensi perusahaan dengan tingkat IOS yang tinggi tidak

Page 16: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

14

mempengaruhi tingginya tingkat kualitas laba. Karena tingkat IOS yang tinggi tidak terlalu mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan, investor cenderung melihat laba dari suatu perusahaan daripada melihat IOS untuk berinvestasi.

Hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda, memperoleh hasil bahwa investment opportunity set pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017 tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini dikarenakan bahwa IOS tidak menjadi pusat perhatian investor dalam membuat keputusan investasi. Para investor tersebut tidak memperhatikan nilai IOS dikarenakan, para investor tersebut lebih memperhatikan laba perusahaan tersebut. Motivasi investor dalam melakukan investasi bukan untuk jangka panjang melainkan untuk keuntungan jangka pendek saja. Investment opportunity set biasanya diperhatikan hanya oleh investor yang mempunyai perspektif jangka panjang. Maka, hal tersebut menjadi salah satu faktor bahwa investment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Laba

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang dapat diklasifikasi berdasarkan berbagai cara antara lain dengan ukuran pendapatan, total aset, dan total ekuitas. Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar mempunyai kinerja dan sistem yang baik untuk mengoperasionalkan, mengatur, dan mengendalikan seluruh aset yang dimiliki secara efektif dan efisien, sehingga berpotensi untuk menghasilkan laba yang tinggi. Kinerja perusahaan yang relatif baik akan dilihat oleh publik sehingga perusahaan tersebut akan lebih berhati-hati melaporkan kondisi keuangannya, lebih menunjukkan keinformatifan informasi yang terkandung di dalamnya, dan lebih transparan sehingga perusahaan akan lebih

sedikit dalam melakukan manajemen laba. Semakin banyak informasi yang tersedia mengenai aktivitas perusahaan besar, semakin mudah bagi pasar untuk menginterpretasi informasi dalam laporan keuangan. Ukuran perusahaan berhubungan dengan kualitas laba karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba.

Menurut teori agensi suatu perusahaan dengan ukuran perusahaan yang tinggi mempunyai resiko yang tinggi pula, karena perusahaan dengan laba yang besar juga mempunyai biaya operasional yang besar. Sehingga jika pendapatan perusahaan tidak tinggi, laba dari perusahaan tersebut akan kecil dan dapat mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi.

Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa likuiditas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017 menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang ukurannya besar memiliki potensi keuntungan yang besar, namun memiliki risiko usaha yang besar pula karena infrastruktur perusahaan yang relatif besar banyak mengendap di pos-pos utama seperti persediaan dan barang dagangan sehingga terlihat suatu perusahaan yang memiliki laba yang tinggi belum menjamin laba tersebut berkualitas. Laba yang dihasilkan masih berupa persediaan dan piutang yang belum diterima dalam bentuk tunai.

PENUTUP

Pada penelitian yang telah dilakukan masih memilik kekurangan yang menjadi hal tersebut sebagai keterbatasan penelitian. Keterbatasan pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 17: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

15

1. Pada penelitian ini masih terdapat masalah asumsi klasik yaitu masalah heterokedastisitas pada variabel likuiditas, dan investment opportunity set (IOS).

2. Pada penelitian ini banyak data yang termasuk dalam penghapusan atau pembuangan data (oulier) dikarenakan pada sampel awal penelitian ini tidak berdistribusi normal.

DAFTAR RUJUKAN Alfiati, S. (2016). Pengaruh Pertumbuhan

Laba, Struktur Modal, Likuiditas, dan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba . Jurnal Valuta, Vol. 2, No. 1, Pp. 17-26.

Arief, R. (2014). Pengaruh Komite Audit, Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Laba, dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2009-2010). Jurnal JOM FEKOM , Vol. 1, No. 2.

Arunee, Y. (2017). Corporate Governance and Earning Quality: The Case of Thai Financial Institution. International Journal of Management Applied Science, Vol. 3, Issue 3.

Darsono, & Ashari. (2010). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan (Tips Bagi Investor, Direksi, dan Pemegang Saham.

Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA.

Halimatus, S., & Maswar, P. P. (2015). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Size, Pertumbuhan Laba, dan IOS Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 5.

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard

(Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.

Iin, M. E., & Subowo. (2015). Pengaruh

Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 7, No. 2, Pp. 109-118.

Imad, Z. R. (2015). Earning Quality Determinantsof the Jordanian Manufacturing Listed Companies. International Journal of Economics Finance, Vol. 7, No. 5.

Imam, G. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit - Universitas Diponegoro.

Imam, G. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit - Universitas Diponegoro.

Jogiyanto, H. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Juliansyah, N. (2010). Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kasmir. (2014). Analisi Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kadek, A. A., & Dewa, W. (2017). Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pada Kualitas Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 21.3.

Keshia, A., & Albertus, F. P. (2014).

Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, dan Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba. Jurnal

Page 18: PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT …eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 10. 4. · 1 PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY

16

Ultima Accounting, Vol. 6, No. 1, Pp.27-42.

Lindrianasari, dan Luciana, S. A. 2010. Filsafat Ilmu dan Akuntansi. Yogyakarta:

Kanisius.

Marisatusolekha, & Eddy, B. (2015). Pengaruh Komisaris Independen, Reputasi KAP, Prestisensi Laba, Struktur Modal, Terhadap Kualitas Laba (Studi pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2013). Jurnal Bina Ekonomi, Vol. 9, No. 1, Pp. 53-70.

Maisil, D., & Nelvirita. (2013). Pengaeuh Resiko Sistematik, Leverage, dan Persistensi Laba Terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Jurnal WRA, Vol. 1, No. 3.

Natasha, S., & Novia, W. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur . Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 19, No. 1, Pp. 47-55.

Paulina, & Rusiti, C. .. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Strujktur Modal, ikuiditas, dan Investment Opportunit Set (IOS) Terhadap Kudaftar di BEI alitas Laba pada Perusahaan Manufakur yang Te. Jurnal MODUS, Vol. 26, No. 1, Pp. 19-32.

Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Buku 2. Jakarta: Salemba 4.

Tutut, M., I, I. I., & I, W. R. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, Vol. 10, No. 1, Pp. 83-95.

Wahlen, J. M., Baginski, S. P., & Bradshaw, M. T. (2015). Financial

Reporting, Financial Statement Analysis, and Valuation. 8th Eition. United States of America: Cengange Learning.

http:// www.ekonomy.okezone.com http:// www.finance.detik.com http:// www.finance.yaahoo.com http:// www.idx.com