Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI (studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama: Manajemen Keuangan Diajukan oleh: Puspito NIM: S 4109061 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
78

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

Apr 10, 2019

Download

Documents

lydan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN

DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI

(studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Manajemen

Minat Utama:

Manajemen Keuangan

Diajukan oleh:

Puspito

NIM: S 4109061

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Puspito

NIM : S 4109061

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur

Kepemilikan Pada Kinerja Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Pemoderasi

(Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI)” adalah

benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini

diberikan tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh atas tesis tersebut.

Surakarta, 5 April 2011

Yang menyatakan,

Puspito

Page 5: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Barangsiapa bersungguh- sungguh, maka dapatlah ia.

Barangsiapa bersabar maka beruntunglah ia.

Sesungguhnya sesudah ada kesulitan ada kemudahan

Sungguh dalam kesulitan itu ada kemudahan !!

”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat

sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orangorang

yang sabar”

(Q.S. Al-Baqarah : 153)

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu

musuhnya yang paling besar adalah prasangka

dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati

(Tonni Limbong)

Jadikan..

Motivasi diri sebagai bahan bakarmu

Percaya diri sebagai gas penggerakmu

Tahu diri sebagai rem kendalimu

(Solikhin Abu Izzuddin)

Kupersembahkan tulisan ini kepada:

§ Bapak dan ibu terhormat

§ Istriku tercinta

§ Kakak dan adikku

§ Temen-temanku semua

Page 6: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI

(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI)

Puspito S4109061

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan

terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai pemoderasi : studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Struktur kepemilikan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi struktur kepemilikan manajerial dan struktur kepemilikan eksternal.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, dengan periode penelitian 2005-2009. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan menghasilkan 85 sampel perusahaan dalam tahun pengamatan. Alat analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Penelitian ini menemukan bahwa variabel Struktur Kepemilikan Manajerial dan variabel Struktur Kepemilikan Eksternal tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Sedangkan untuk variabel pemoderasi yaitu struktur modal memperkuat pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya variabel pemoderasi struktur modal memperlemah pengaruh antara struktur kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan.

Kata Kunci : struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan eksternal, struktur modal dan kinerja perusahaan.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE EFFECT OF OWNERSHIP STRUCTURE ON THE COMPANY PERFORMANCE WITH CAPITAL STRUCTURE

AS MODERATING VARIABLE (A Study on Food and Beverage Companies Listed in IDX)

Puspito

S4109061

This research aims to find out the effect of ownership structure on the company performance with capital structure as moderating variable: a study on food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange. The ownership structure in this research is categorized into managerial and external.

Population used in this research is the companies operating in food and

beverages that are listed in Indonesia Stock Exchange in 2005-2009. The sampling technique is purposive sampling, obtaining 85 companies sample in observation time. The data analysis instrument used is a multiple linear regression.

This research shows that the Managerial and External Ownership Structure

variables do not affect Company Performance variable. Meanwhile the moderating variable, capital structure, strengthens the effect between the managerial ownership structure and the company performance. The capital structure attenuates the effect between the external ownership structure and the company performance.

Keywords: managerial ownership structure, external ownership structure, capital structure, and company performance

Page 8: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Tiada pernah terputus untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas segala kesempatan dan kasihNya bagi kita semua, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas tesis dengan judul “PENGARUH STRUKTUR

KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR

MODAL SEBAGAI PEMODERASI (studi pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI)”.

Penyusunan tesis ini bukanlah karena penulis seorang. Begitu banyak doa

dipanjatkan, bantuan dalam berbagai bentuk dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah

membantu hingga terselesaikannya tugas tesis ini, khususnya kepada:

1. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pinpinan di Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret, atas segala kebijakan yang telah diterapkan

khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjuang keberhasilan penulis

dalam menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Maret.

2. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS, selaku dosen pembimbing I dan Direktur

Program Studi Magister Manajemen. Terima kasih atas waktu, dukungan dan

bimbingannya.

3. Bapak Drs. Atmaji, MM, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas

bantuan baik dalam bentuk dukungan dan bimbingannya.

4. Bapak DR. Bandi, Msi, Ak, selaku ketua tim penguji. Terima kasih atas

bantuan baik dalam bentuk dukungan dan pengujianya.

Page 9: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Dosen dan karyawan Program Studi Magister Mananjemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Istriku tercinta Fitraningtyas Yuliarsanti, S.ST, yang selalu memberikan

dukungan dan doa kepada penulis hingga terselesaikan tesis ini.

7. Dan kepada seluruh pihak yang oleh penulis tidak dapat disebutkan satu per

satu dalam kata pengantar ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik yang membangun,

sekaligus membangun harapan semoga tesis ini memberikan wacana baru dan

referensi bagi penelitian berikutnya.

Surakarta, April 2011

Penulis

(Puspito)

Page 10: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Permasalahan Penelitian.................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II. TELAAH PUSTAKA ................................................................... 9

A. Landasan Teori ............................................................................... 9

1. Teori Keagenan .......................................................................... 9

2. Struktur Kepemilikan ................................................................. 11

3. Struktur Modal ........................................................................... 15

4. Kinerja Perusahaan .................................................................... 21

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 22

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25

Page 11: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis ......................................................................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 31

A. Objek Penelitian ............................................................................ 31

B. Sumber Data ................................................................................... 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................... 33

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34

G. Pengujian Normalitas Data ............................................................. 36

H. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 37

I. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 38

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 40

A. Deskripsi Data ............................................................................... 40

B. Uji Normalitas Data dan Uji Asumsi Klasik .................................. 42

C. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 50

1. Analisis Regresi Berganda Model Pertama ................................. 51

2. Analisis Regresi Berganda Model Kedua .................................. 53

3. Analisis Regresi Berganda Model Ketiga ................................. 56

D. Pengujian Hipotesis …………………... ........................................ 58

E. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian ..…………………... 60

BAB V. PENUTUP .................................................................................... 62

A. Kesimpulan ...................................................................................... 62

B. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 63

C. Saran ..... ........................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66

Page 12: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel III.1 Populasi dan Sampel ........................................................... 32

Tabel IV.1 Deskripsi Statistik ............................................................... 41

Tabel IV.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Model Pertama ................ 43

Tabel IV.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Model Kedua .................. 44

Tabel IV.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Model Ketiga ................... 44

Tabel IV.5 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas Model Pertama .......... 46

Tabel IV.6 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas Model Kedua ........... 46

Tabel IV.7 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas Model Ketiga ............. 47

Tabel IV.8 Hasil Analisis Regresi Model Petama ................................. 51

Tabel IV.9 Hasil Analisis Regresi Model Kedua .................................. 54

Tabel IV.10 Hasil Analisis Regresi Model Ketiga .................................. 57

Page 13: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II. I Kerangka Pemikiran............................................................. 25

IV.1 Uji Heterokedastisitas Model Pertama ....………………... 49

IV.2 Uji Heterokedastisitas Model Kedua ................................... 49

IV.3 Uji Heterokedastisitas Model Ketiga................................... 50

Page 14: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tujuan dari setiap pengelolaan perusahaan adalah untuk memaksimalkan

kemakmuran pemiliknya (Brigham, 1996). Perkembangan perusahaan menuju

pada tingkatan yang lebih besar mendorong perusahaan untuk menggunakan

suatu strategi pengelolaan perusahaan yang baru, dimana para pemilik

perusahaan harus berani mengambil keputusan untuk menyerahkan manajemen

pengelolaan perusahaannya kepada pihak lain yang lebih profesional. Pihak

yang dianggap profesional atau insiders ini dalam perusahaan sering disebut

sebagai agent atau manajemen. Manajemen diharapkan mampu mengambil

tindakan yang tepat agar perusahaan tetap survive dengan laba tinggi sehingga

kemakmuran pemilik menjadi maksimal.

Para manajer dalam menjalankan perusahaan, seringkali tindakannya

bukan memaksimumkan kemakmuran shareholder, melainkan justru tergoda

untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Kondisi ini akan mengakibatkan

munculnya perbedaan kepentingan antara external shareholder dengan

manajer. Konflik yang disebabkan oleh pemisahan antara kepemilikan dan

fungsi pengelolaan sering disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict).

Jensen dan Meckling (1976) pemberian kepercayaan oleh pemilik

perusahaan kepada manajer dianggap sebagai bentuk pemisahan fungsi

decision making. Bentuk pemisahan fungsi ini akan menimbulkan adanya

Page 15: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

konflik antara pemilik perusahaan sebagai prinsipal dan manajer selaku agent.

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan merupakan pihak yang

menyediakan dana dan fasilitas operasional perusahaan. Sedangkan manajer

merupakan pihak yang mengelola dana dan fasilitas yang disediakan oleh

prinsipal dengan kemampuan profesionalnya. Dengan adanya perbedaan

posisi, jelas akan menghadirkan bentuk kepentingan-kepentingan yang bertolak

belakang diantara kedua belah pihak.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa pemegang saham

mempunyai kepentingan untuk mengamankan dana yang diinvestasikan serta

mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikan tersebut, sedangkan

manajer sebagai pihak agent berkepentingan terhadap gaji dan bentuk-bentuk

kompensasi yang lain sebagai imbalan terhadap pengelolaan perusahaan yang

telah dilakukannya.

Adam Smith dalam Jensen dan Meckling (1976) pada kenyataannya,

manajer akan lebih mengutamakan kepentingan untuk mencapai tingkatan gaji

dan kompensasi yang tinggi dibanding berusaha untuk memaksimalkan

kemakmuran pemilik perusahaan. Salah satu tindakan manajer adalah dengan

membebankan biaya-biaya untuk kepentingan manajer di luar usaha untuk

memaksimalkan kemakmuran pemilik terhadap perusahaan sehingga akan

membawa dampak penurunan dividen yang akan diperoleh perusahaan.

Kondisi ini merupakan bentuk adanya agency conflict. Agency conflict

merupakan hal yang merugikan bagi pencapaian tujuan dari masing-masing

pihak. Kondisi ini menuntut adanya suatu bentuk tindakan berupa suatu

mekanisme yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan dari kedua

Page 16: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pihak. Mekanisme ini akan menimbulkan adanya bentuk biaya baru yang

disebut agency cost.

Perusahaan meningkatkan kepemilikan manajerial dapat digunakan untuk

mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga

bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan meningkatkan

persentase kepemilikan, manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan

bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pada

kepemilikan yang menyebar, masalah keagenan terjadi antara pihak

manajemen dengan pemegang saham. Hal ini menyebabkan kekuasaan

pemegang saham menyerahkan kepada manajer. Sebagai konsekuensinya,

manajer menuntut kompensasi yang tinggi sehingga meningkatkan biaya

keagenan. Pada kondisi ini, konflik keagenan di atasi dengan meningkatkan

kepemilikan manajerial.

Sementara itu pemegang saham dari kalangan publik memiliki

karakteristik dengan tujuan investasi. Adapun tujuan investasi tersebut

biasanya hanya berupaya memperoleh capital gain dan deviden. Namun dalam

kenyataanya sering terjadi konflik kepentingan antara pemegang saham

pengendali atau pengelola perusahaan dengan pemegang saham publik.

Konflik antara pengelola perusahaan dengan pemegang saham telah

menjadi bidang studi yang menarik perhatian para peneliti (Himmelberg,

Hubbard dan Palia, 1999). Ketika pemegang saham kesulitan memonitor

pengelola perusahaan, maka aset perusahaan dapat saja digunakan untuk

kepentingan pengelola daripada memaksimalkan kemakmuran pemegang

saham. Hal ini menunjukan bahwa cara untuk mengatasi hal tersebut adalah

Page 17: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan memberikan sebagaian kepemilikan pada pengelola. Cara ini akan turut

pula membantu memecahkan masalah moral hazard dengan melakukan

menyelaraskan antara kepentingan pengelola dengan kepentingan pemegang

saham.

Namun kebanyakan pengelola perusahaan merupakan pemegang saham

pengendali yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Hutcheson dan

Sharpe (1998) mengemukakan apabila pemegang saham pengendali lebih

tertarik pada keuntungan jangka pendek perusahaan maka hal tersebut dapat

saja membahayakan nilai perusahaan yang pada akhirnya akan merugikan

pemegang saham minoritas atau publik. Hal ini menunjukan bahwa pemegang

saham pengendali memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja

perusahaan. Demlesetz dan Lehn (1995) menemukan adanya hubungan linier

yang searah antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan. Sementara

itu Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan

manajerial dari suatu perusahaan maka akan semakin meningkat pula kinerja

perusahaan tersebut.

Pemegang saham publik, meskipun merupakan pemegang saham

minoritas dalam suatu perusahaan juga memiliki kepentingan terhadap

perusahaan. Perusahaan saham publik ini berupaya untuk memonitor perilaku

pengelola perusahaan dalam menjalankan perusahaannya, bahkan menuntut

adanya good corporate governance dari suatu perusahaan. Short dan Keasey

(1999) menemukan bahwa prosentase pemegang saham publik yang besar akan

turut pula meningkatkan nilai perusahaan karena adanya campur tangan agar

suatu perusahaan menerapkan pengelolaan perusahaan yang baik.

Page 18: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penambahan hutang dalam struktur modal dapat mengurangi penggunaan

saham sehingga mengurangi biaya keagenan ekuitas. Perusahaan memiliki

kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga secara

periodik. Sebagai kosekuensinya dari kebijakan ini perusahaan menghadapi

biaya keagenan hutang dan risiko kebangkrutan (Crutchley dan Hansen, 1989).

Jensen dan Meckling (1976) pada kenyataannya pendanaan dalam

perusahaan dapat didanai dengan modal yang berasal dari modal milik

eksternal atau institusi lain yang diinvestasikan ke perusahaan, modal dari

pemilik internal perusahaan, serta berasal dari hutang perusahaan terhadap

pihak lain, maka kombinasi ini dapat digunakan untuk meminimkan adanya

agency cost. Alternatif tindakan untuk mereduksi agency cost yang terjadi akan

lebih efektif jika didukung oleh kondisi yang tepat. Salah satu kondisi tersebut

adalah struktur kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Jensen dan Meckling

(1976) menyatakan bahwa prosentase kepemilikan oleh institusi dan

manajemen akan menentukan penggunaan hutang untuk membiayai

operasional perusahaan. Grossman dan Hart (1982) menyatakan bahwa tingkat

kepemilikan saham oleh manajemen dan hutang yang terlalu tinggi dapat

berdampak buruk terhadap perusahaan.

Tingkat kepemilikan saham oleh manajemen yang tinggi menyebabkan

manajemen mempunyai posisi yang kuat untuk melakukan pengawasan dan

pengelolaan terhadap perusahaan. Kondisi ini akan mempersulit bagi pihak

eksternal untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan

karena berada pada pihak yang lemah. Kim dan Sorenson (1986) menjelaskan

bahwa pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh sebagian

Page 19: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

besar oleh manajemen, membutuhkan hutang yang lebih banyak karena insider

dengan mudah mempertahankan kontrol efektifnya jika kepemilikan mereka

tidak digantikan. Moh’d et al. (1998) menemukan bahwa struktur kepemilikan

saham mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan

debt ratio.

Dengan mencermati hasil-hasil dari penelitian terdahulu, dapat diketahui

bahwa penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur secara

keseluruhan. Hal ini menjadi dasar bahwa penelitian dengan tema ini masih

perlu untuk dikaji kembali, terutama jika diterapkan pada perusahaan-

perusahaan dengan bidang yang lebih spesifik. Bertolak dari uraian di atas

maka perlu adanya penelitian mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan Pada

Kinerja Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Pemoderasi : Studi Pada

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI.

B. PERMASALAHAN PENELITIAN

Dari uraian mengenai latar belakang, dapat dirumuskan pokok permasalahan

dalam pernyataan masalah sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh struktur kepemilikan manajerial pada kinerja

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI?

2. Apakah ada pengaruh struktur kepemilikan eksternal pada kinerja

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI?

3. Apakah struktur modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan

manajerial terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar pada BEI?

Page 20: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Apakah struktur modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan

eksternal terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar pada BEI?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial pada kinerja

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan eksternal pada kinerja

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI.

3. Untuk mengetahui struktur modal memoderasi hubungan antara struktur

kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI.

4. Untuk mengetahui struktur modal memoderasi hubungan antara struktur

kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan makanan

dan minuman yang terdaftar pada BEI.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi perusahaan

Keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dan struktur

kepemilikan bagi perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat dijadikan

suatu bahan masukan dalam melakukan aktivitas usaha, sebagai dasar

pengambilan keputusan atau penentuan kebijaksanaan mengenai keuangan

Page 21: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan dan bagi perusahaan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

pihak-pihak yang mempunyai otoritas untuk meregulasi seberapa besar

seharusnya kepemilikan suatu perusahaan yang seharusnya ditawarkan

kepada masyarakat luas.

2. Manfaat bagi investor

Hasil penelitian ini dapat diharapkan bagi investor dapat dijadikan

sebagai dasar acuan dalam penilaian perusahaan untuk membeli,

mempertahankan atau menjual saham perusahaan.

3. Manfaat bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan khasanah

keilmuan untuk penelitian selanjutnya terutama di bidang keuangan

perusahaan khususnya tentang hubungan antara stuktur kepemilikan dengan

kinerja perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di BEI

Page 22: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

Agency Theory adalah teori yang menjelaskan agency relationship dan

masalah-masalah yang ditimbulkannya (Jensen dan Meckling, 1976). Agency

relationship merupakan hubungan antara dua pihak, dimana pihak pertama

bertindak sebagai prinsipal/pemberi amanat dan pihak kedua disebut agen

yang bertindak sebagai perantara yang mewakili prinsipal dalam melakukan

transaksi dengan pihak ketiga. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan

disebut principal. Maksimalisasi kekayaan principal akan diserahkan kepada

pihak-pihak yang dianggap profesional untuk mengelola perusahaan. Pihak

profesional tersebut dalam perusahaan disebut sebagai manajemen, yang

dalam teori keagenan disebut sebagai agent.

Dalam perusahaan yang telah go public, agency relationship

dicerminkan oleh hubungan antara investor dan manajemen perusahaan, baik

board of directors maupun board of commissioners. Persoalannya adalah

diantara kedua pihak tersebut seringkali terjadi perbedaan kepentingan.

Perbedaan tersebut mengakibatkan keputusan yang diambil oleh manajemen

perusahaan kurang mengakomodasi kepentingan pihak pemegang saham. Hal

inilah biasa dikenal dengan agency problem.

Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh principal, maka

agent akan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh laba yang sebesar-

Page 23: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

besarnya dengan biaya yang kecil, karena manajemen tidak menyukai adanya

resiko (risk averse). Jensen dan Meckling (1976) agency conflict akan terjadi

jika proporsi kepemilikan manajemen atas saham perusahaan kurang dari

100%. Kondisi ini akan menimbulkan kecenderungan manajemen untuk

bertindak mementingkan kepentingan sendiri dan tidak berdasarkan

maksimalisasi kemakmuran principal lagi.

Konflik kepentingan, dapat mendasari orang bertindak untuk memenuhi

kepentingannya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan orang lain. Hal

ini juga berlaku dalam manajemen perusahaan. Dalam agency theory menurut

Weston dan Copeland (1992) sangat sulit untuk mempercayai bahwa

manajemen (agent) akan selalu bertindak berdasarkan kepentingan pemegang

saham (principal), sehingga diperlukan monitoring dari pemegang saham.

Jensen (1986) agency problem timbul karena orang cenderung untuk

mementingkan dirinya sendiri dan konflik akan timbul ketika beberapa

kepentingan yang berbeda bertemu dalam aktivitas bersama. Konflik

menciptakan masalah (agency cost) sehingga masing-masing pihak akan

berusaha untuk mengurangi besarnya agency cost yang terjadi.

Penyebab lain terjadinya agency conflict menurut Fama (1980) adalah

bagian substantif dari kekayaan manajemen didalam specific human capital

perusahaan, yang membuat manajemen non diversifiable dan manajer akan

terancam reputasinya apabila kemampuan menghasilkan earning yang negatif

dan atau bahkan menuju arah kebangkrutan perusahaan. Pengertian agency

cost menurut Jensen dan Meckling (1976) merupakan tindakan-tindakan yang

menjadi cost bagi principal untuk melakukan monitoring dan pengawasan

Page 24: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

positif termasuk biaya perilaku pada agent, pengeluaran atas adanya perikatan

dengan agent, dan sisa kerugian residual dari adanya perikatan tersebut.

Untuk mengurangi adanya agency conflict yang mendorong timbulnya

agency cost maka salah satu alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan

adalah dengan meningkatkan pendanaan perusahaan dengan hutang.

Peningkatan hutang ini akan menurunkan penggunaan free cash flow yang

ada perusahaan.

Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan teori keagenan yang

menjelaskan bahwa kepentingan manajemen dan pemegang saham seringkali

bertentangan, sehingga bisa terjadi konflik diantara keduanya. Hal tersebut

disebabkan manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya

pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer tersebut,

karena pengeluaran tersebut akan menambah kos perusahaan yang

menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan dividen yang

akan diterima. Pemegang saham menginginkan agar kos tersebut dibiayai

oleh utang, tetapi manajer tidak menyukai dengan alasan bahwa utang

mengandung risiko yang tinggi. Konflik kepentingan antara manajer dan

pemegang saham dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan

(monitoring) yang dapat mensejajarkan kepentingan yang terkait tersebut.

Namun dengan munculnya mekanisme pengawasan ini menyebabkan

timbulnya suatu kos yang disebut agency cost.

2. STRUKTUR KEPEMILIKAN.

Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat

diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

Page 25: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mensejajarkan kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut. Namun dengan

munculnya mekanisme pengawasan tersebut akan menimbulkan biaya yang

disebut sebagai agency cost. Perusahaan yang memisahkan fungsi

pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik

keagenan. Penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham

diantaranya adalah pembuatan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas

pencarian dana (financing decision) dan pembuatan keputusan yang berkaitan

dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan.

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost diantaranya

adalah, pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan

(insider ownership) atau kepemilikan manajerial oleh manajemen dan selain

itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan

juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang salah. Penambahan kepemilikan manajerial memiliki

keuntungan untuk mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang

saham. Kedua, dengan cara mengaktifkan monitoring melalui investor-

investor institusional. Adanya kepemilikan oleh institutional investor seperti

perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi

lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap

kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber

kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap

keberadaan manajemen.

Struktur kepemilikan dapat dijelaskan dari dua sudut pandang, yaitu

pendekatan keagenan dan pendekatan informasi asimetri. Menurut

Page 26: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendekatan keagenan, struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme

untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang

saham. Pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme

struktur kepemilikan sebagai suatu cara untuk mengurangi

ketidakseimbangan informasi antara insiders dan outsiders melalui

pengungkapan informasi di dalam pasar modal.

Jensen dan Mecking (1976) istilah struktur kepemilikan digunakan

untuk menunjukan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur

modal tidak hanya ditentukan oleh hutang dan ekuitas saja tetapi juga

ditentukan oleh prosentase kepemilikan saham oleh manajemen dan institusi.

Salah satu bentuk mekanisme corporate governance yang dapat digunakan

untuk menyamakan kepentingan principal dan agent adalah konsentrasi

kepemilikan. Demsets dan Lehn (1985) terkonsentrasinya kepemilikan, maka

principal mempunyai cara untuk memonitor agent, agar agent bertindak

sesuai dengan kepentingan principal.

Persentasi kepemilikan saham terhadap suatu perusahaan akan

menentukan tingkat pengendalian terhadap manajemen perusahaan. Menurut

Shleifer dan Vishny (1997) pemilik perusahaan yang persentasi

kepemilikannya besar dapat melakukan pengawasan karena bisa memperoleh

informasi dan mempunyai hak suara yang dapat mengendalikan manajemen.

Khusus bagi pemegang saham dengan tingkat kepemilikan 51% maka secara

langsung akan mempunyai hak pengendalian langsung atas perusahaan dan

manajemen, termasuk dalam menentukan kebijakan hutang perusahaan.

Page 27: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Wahidahwati (2002) kepemilikan manajerial (managerial ownership)

adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut

dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris. Kepemilikan

manajerial ini diukur dengan proporsi saham yang dimiliki perusahaan pada

akhir tahun dan dinyatakan dalam persentasi. Mahadwartha dan Hartono

(2002) semakin besar proporsi kepemilikan manajemen dalam perusahaan

maka manajemen akan berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang

saham yang notabene adalah mereka sendiri. Argumentasi di atas

menjustifikasi perlunya managerial ownership. Program managerial

ownership termasuk ke dalam program kebijakan remunerasi untuk

mengurangi masalah keagenan antara manajemen dan pemegang saham.

Smith dan Watts (1992) menjelaskan bagaimana paket kompensasi fixed

(gaji) dan contingent (bonus) terbukti dapat digunakan sebagai insentif untuk

menyamakan kepentingan manajemen dan pemegang saham.

Short and Keasey [1999] dalam Journal of Corporate Finance

melakukan penelitian terhadap 225 perusahaan di Inggris tepatnya di London

Stock Exchange periode 1988-92. Variabel kepemilikan yang digunakan: 1)

% saham yang dimiliki direktur, 2) % saham yang dimiliki lembaga yang

lebih dari 5% kepemilikan, 3) % kepemilikan eksternal. Variabel performansi

menggunakan: 1) Return on equity, 2) Tobin’s Q by market value to book

value. Mereka juga menggunakan variabel independen lainnya seperti: 1) Size

by sales, 2) Growth by sales growth, 3) Leverage by debt to total assets, 4)

R&D / total assets. Model yang digunakan dalam penelitian tersebut ialah

Heteroskedasticity corrected OLS regression. Performansi di regres terhadap

Page 28: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepemilikan direktur dengan derajat polinomial tingkat tiga. Kesimpulan dari

penelitian ini ialah bahwa kepemilikan direktur dan kepemilikan tingkat tiga

signifikan dan positif mempengaruhi kinerja perusahaan.

Struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai

perusahaan. Dua aspek yang perlu dipertimbangkan ialah: (1) konsentrasi

kepemilikan perusahaan oleh pihak luar (outsider ownership concentration)

dan, (2) kepemilikan perusahaan oleh manajer (manager ownership). Pemilik

perusahaan dari pihak luar berbeda dengan manajer karena kecil

kemungkinannya pemilik dari pihak luar terlibat dalam urusan bisnis

perusahaan sehari-hari (Widyastuti, 2004).

Pada penelitiannya Crutchley (1999) juga membuktikan bahwa

kepemilikan institusional merupakan subtitusi kepemilikan manajerial. Chen

(2000) menemukan hubungan negatif antara analyst coverage dan

kepemilikan manajerial, hal ini mendukung hasil penelitian Crutchley (1999).

Kemungkinan suatu perusahaan berada pada posisi tekanan keuangan juga

banyak dipengaruhi oleh struktur kepemilikan perusahaan tersebut. Struktur

kepemilikan tersebut menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk

menyelamatkan perusahaan.

3. STRUKTUR MODAL

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan

struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan

kebijakan deviden dipegang konstan. Dengan kata lain seandainya perusahaan

mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya).

Page 29: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Husnan dan Enny (2002) modal yang dipergunakan perusahaan selalu

mempunyai biaya. Biaya tersebut bisa bersifat eksplisit (artinya nampak, dan

dibayar oleh perusahaan), tetapi bisa juga bersifat implisit (tidak nampak

bersifat opportunistic, atau disyaratkan oleh pemodal). Lebih lanjut dikatakan

bahwa bagi dana yang berbentuk hutang, maka biaya dana mudah

diidentifikasikan yaitu biaya bunganya, sedangkan modal sediri biaya

dananya tidak tampak. Namun demikian tidak berarti bahwa biaya dananya

lebih murah dari dana dalam bentuk hutang. Biaya dana untuk dana dalam

bentuk modal sendiri merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh

pemilik dana sebelum mereka menyerahkan dananya ke perusahaan.

Kemudian tingkat keuntungan yang dicapai nantinya belum tentu lebih kecil

apabila dibandingkan dengan bunga pinjaman.

Dalam membicarakan struktur modal tidak akan lepas dari kapitalisasi.

Kapitalisasi menekankan pada artian “kuantitatif” sedangkan struktur modal

menekankan pada artian “kualitatif”. Dengan kata lain dapat pula dikatakan

bahwa kapitalisasi itu merupakan jumlah modal yang terikat pada perusahaan

yang meliputi jumlah utang jangka panjang dan modal sendiri, sedangkan

struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah utang

jangka panjang dengan modal sendiri.

a. Model Modigliani dan Miller (MM)

Menurut Weston dan Brigham (1983), Franco Modigliani dan

Merton Miller menerbitkan artikel "The Cost of Capital, Corporation

Finance and the theory of investment" American Economic Review 48

(1958) yang dikenal dengan Model MM tanpa pajak menyimpulkan

Page 30: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa tidak adanya pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

dan WACC dalam dunia tanpa pajak. Hal ini disebabkan karena

bertambahnya penggunaan hutang maka risiko perusahaan juga

bertambah sehingga biaya modal sendiri atau tingkat keuntungan yang

disyaratkan pada modal sendiri juga bertambah. Jadi semakin besar

penggunaan hutang dalam struktur modal tidak akan meningkatkan nilai

perusahaan, karena manfaat dari biaya hutang yang lebih murah ditutup

dengan meningkatnya biaya modal sendiri.

b. Model Miller

Model ini memasukkan unsur pajak yang terdiri dari pajak

perusahaan, pajak pribadi atas penghasilan saham dan pajak pribadi dari

penghasilan hutang (Husnan, 2000). Pada dasarnya model ini ingin

menunjukkan bagaimana leverage mempengaruhi nilai perusahaan

apabila memperhitungkan pajak pribadi dan pajak perusahaan. Teori ini

menunjukkan bahwa adanya pajak pribadi menutupi beberapa

keuntungan penggunaan hutang perusahaan, sehingga keunggulan pajak

atas penghasilan obligasi adalah lebih kecil dari pada yang ditunjukkan

oleh model Modigliani dan Miller dimana hanya pajak perusahaan yang

dipertimbangkan.

c. Model Trade – Off

Ekawati (2004) model ini sebenarnya hanya menyempurnakan

model MM dan Miller, yaitu dengan memasukkan unsur kesulitan

keuangan (financial distress) dan biaya keagenan (agency cost).

Kesulitan keuangan adalah suatu keadaan dimana perusahaan sedang

Page 31: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengalami kesulitan keuangan, bahkan terancam mengalami

kebangkrutan. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan akan timbul

biaya kebangkrutan yang disebabkan oleh keterpaksaan menjual aktiva di

bawah harga pasar, rusaknya aktiva tetap yang terrnakan waktu dan

sebagainya. Kesulitan keuangan biasanya dialami oleh perusahaan yang

memiliki hutang. Semakin besar hutang yang dimiliki maka semakin

besar pula peluang akan terjadinya kesulitan keuangan.

Sedang biaya keagenan adalah biaya yang muncul karena adanya

problem keagenan yang terjadi antara pemegang saham dan kreditur. Problem

yang muncul biasanya karena perusahaan menggunakan hutang untuk

investasi pada proyek­proyek yang berisiko tinggi. Hal ini tentu akan

merugikan kreditur, untuk menghindarinya maka harus dilakukan

pengawasan. Biaya ini dibebankan pada perusahaan dan termasuk biaya

keagenan. Menurut model ini penggunaan hutang selain menguntungkan juga

bisa menimbulkan biaya keagenan. Ekawati (2004) penggunaan hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik tertentu, dan setelah

itu justru akan menurunkan nilai perusahaan, karena kenaikan keuntungan

tidak sebanding dengan kenaikan biaya kesulitan keuangan dan biaya

keagenan.

Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen

perusahaan yang akan mendanai operasional perusahaan dengan

menggunakan modal yang berasal dari hutang. Hal ini berkaitan erat dengan

struktur modal yang dipilih perusahaan. Struktur modal adalah perimbangan

antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. Pemilik perusahaan

Page 32: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lebih menyukai perusahaan menggunakan hutang pada tingkat tertentu agar

harapan pemilik perusahaan dapat tercapai. Disamping itu perilaku manajer

dan komisaris perusahaan juga dapat dikendalikan.

Berdasarkan teori pecking order manajer keuangan tidak

memperhitungan tingkat hutang secara optimal. Kebijakan pendanaan

ditentukan oleh tingkat kebutuhan investasi. Jika perusahaan memperoleh

kesempatan untuk investasi maka perusahaan akan mencari dana untuk

mendanai inevestasi tersebut. Manajemen perusahaan akan menentukan

kebijakan pendanaan itu dengan dana internal, baru kemudian dengan dana

eksternal termasuk hutang. Jika dana internal sudah mencukupi maka

manajemen tidak perlu menggunakan kebijakan hutang untuk memperoleh

dana dari luar. Namun sebaliknya jika investasi yang dilakukan tidak cukup

jika hanya menggunakan sumber dana dari internal, maka manajemen

perusahaan harus menggunakan kebijakan hutang sebagai salah satu alternatif

untuk memperoleh dana dari luar disamping dengan menerbitkan saham.

Berdasarkan pendekatan teori keagenan, struktur modal perusahaan harus

disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi konflik antara berbagai

kelompok yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Pemegang saham

lebih menyukai tindakan perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan

yang lebih besar, sehingga mereka akan memperoleh deviden atas saham

yang mereka miliki juga akan meningkat. Namun pemegang hutang

perusahaan tidak memperdulikan berapa besar tingkat keuntungan

perusahaan, karena pay-off pemegang hutang perusahaan akan tetap sebesar

bunga yang telah ditentukan.

Page 33: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kebijakan utang adalah kebijakan yang diambil perusahaan untuk

melakukan pembiayaan melalui utang yang sering diukur dengan debt ratio.

Rasio ini menunjukkan besarnya utang yang digunakan untuk perusahaan

dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio

menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap

pihak eksternal (kreditor) dan semakin besar biaya utang (biaya bunga) yang

harus dibayar perusahaan. Hal ini akan berdampak pada profitabilitas

perusahaan karena sebagian pendapatan digunakan untuk membayar utang.

Kepemilikan manajerial menunjukan adanya peran ganda seorang

manajer, yakni manajer bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai

seorang manajer sekaligus pemegang saham, ia tidak ingin perusahaan

mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesulitan

keuangan atau kebangkrutan usaha akan merugikan ia baik sebagai manajer

atau sebagai pemegang saham. Sebagai manajer akan kehilangan insentif dan

sebagai pemegang saham akan kehilangan return bahkan dana yang

diinvestasikanya. Cara untuk menurunkan resiko ini adalah dengan

menurunkan tingkat debt yang dimiliki perusahaan (Friend dan Lang dalam

Brailsford 1999). Debt yang tinggi akan meningkatkan resiko kebangkrutan

perusahaan, karena perusahaan akan mengalami financial distress. Karena

itulah maka manajer akan berusaha menekan jumlah debt serendah mungkin.

Tindakan ini disisi lain tidak menguntungkan karena perusahaan hanya

mengandalkan dana dari pemegang saham. Perusahaan tidak bisa

berkembang dengan cepat, dibandingkan jika perusahaan juga menggunakan

dana dari kreditor.

Page 34: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. KINERJA PERUSAHAAN

Kinerja perusahaan adalah hasil kegiatan operasional perusahaan.

Kegiatan operasional di dalam laporan keuangan ditunjukan oleh pencapaian

laba bersih. Laba merupakan selisih antara revenue dengan expenses.

Sehingga manajer dalam mengelola perusahaan akan berusaha

memaksimalkan revenue dan menekan expenses. Kegiatan memaksimalkan

revenue disebut juga peningkatan profitabilitas, sedangkan menekan expenses

disebut juga peningkatan efisiensi. Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan.

Kinerja persahaan akan lebih baik jika saham perusahaan dimiliki oleh

manajer. Manajer akan merasa lebih memiliki perusahaan, sehingga manajer

tidak lagi sebagai tenaga professional yang digaji, tetapi juga sebagai pemilik

perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan berdampak pada deviden

yang akan diterima pemegang saham, karena deviden selalu didasarkan pada

laba bersih tahun berjalan dan laba bersih adalah ukuran perusahaan. Manajer

yang memiliki saham perusahaan akan menikmati pembagian deviden ini.

Penelitian Mudambi (1995) menunjukan bahwa kepemilikan saham

oleh manajer mampengaruhi kinerja perusahaan. bahkan penelitian ini

berhasil membuktikan arah hubungannya yaitu tidak selalu sama (non-

monotonic). Arah hubungan akan berbeda untuk setiap rentang persentase

kepemilikan. Sedangkan penelitian Kumar (2004) dan Coles (2002)

menunjukan terdapat hubungan antara kepemilikan manajerial dan kinerja

perusahaan

Page 35: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Profitabilitas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan

dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.

Myers (1984) menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam

menahan laba sebagai pilihan pertama, diikuti pembiayaan dengan hutang,

kemudian dengan equity. Dengan demikian hubungan yang ada antara

profitabilitas dengan kebijakan hutang adalah bersifat negatif, dimana jika

profitabilitas perusahaan meningkat maka tingkat hutang perusahaan akan

menurun dan sebaliknya jika profitabilitas perusahaan menurun maka hutang

perusahaan akan meningkat. Hasil studi Moh’d et al. (1998) dan Jensen et al.

(1992) juga menemukan bahwa profitabilitas perusahaan mempunyai

hubungan negatif dengan kebijakan hutang

Melalui peningkatan kinerja perusahaan akan menurunkan biaya modal,

sementara itu investasi terhadap perusahaan akan meningkat dan harga saham

akan meningkat pula. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain terkonsentrasi atau tidak terkonsentrasinya kepemilikan,

manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang

banyak terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga

akan meningkatkan kinerja perusahaan.

B. PENELITIAN TERDAHULU

Hasil penelitian Chen dan Steiner (1999) hubungan antara kebijakan

hutang dengan kepemilikan, hutang memiliki hubungan kausal terbalik dengan

kepemilikan manajerial. Hubungan kausalitas ini menunjukkan hubungan

substitusi antara kebijakan hutang dengan kepemilikan manajerial dalam

Page 36: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengurangi konflik keagenan. Penggunaan hutang tinggi meningkatkan risiko

kebangkrutan sehingga manajer mengurangi proporsi kepemilikan saham.

Hasil penelitian Friend dan Lang (1988), Crutchley dan Hansen (1989)

dan Jensen, et al. (1992) hubungan antara kebijakan hutang dengan

kepemilikan, terdapat hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dengan

kebijakan hutang. Sedangkan hasil penelitian Brailsford, et al. (2002)

hubungan antara struktur kepemilikan dengan struktur modal, secara empiris

terdapat hubungan antara struktur kepemilikan eksternal dengan sturktur

modal, dan hubungan non linier antara struktur kepemilikan manajemen

dengan sturktur modal.

Hasil penelitian Ping (2004) hubungan antara struktur kepemilikan dan

kinerja perusahaan: suatu analisis dari perusahaan terdaftar di heilongjiang,

secara empiris terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara struktur

kepemilikan dengan kinerja perusahaan.

Hasil penelitian Ping dan Hsien (2008) hubungan antara kepemilikan

insider dan kinerja perusahaan, menunjukkan terbalik "berbentuk U" hubungan

antara kepemilikan insider dan kinerja perusahaan. Kelembagaan Pemerintah

kepemilikan dan kepemilikan perusahaan tergabung yang ditemukan

mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan kinerja perusahaan. Hal

ini menunjukkan bahwa ketika kepemilikan insider yang lebih tinggi manajer

akan mengalami kerugian, jika kinerja perusahaan memburuk. Oleh karena itu,

ada insentif yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Syafruddin (2006) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh struktur

kepemilikan perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian lingkungan sebagai

Page 37: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemoderasi. Penelitian ini memberikan bukti bahwa variabel struktur

kepemilikan oleh manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja, tetapi untuk

variabel struktur kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap kinerja.

Maman (2006) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh struktur

kepemilikan, karakteristik perusahaan, dan karakteristik tata kelola korporasi

terhadap kinerja perusahaan: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di

BEJ. Penelitian ini memberikan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan

yang dilihat dari proporsi kepemilikan publik mempunyai hubungan yang

negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Joshua dan Nicholas (2007) tata kelola

perusahaan, struktur kepemilikan dan kinerja UKM di Ghana, memberikan

bukti bahwa struktur kepemilikan dalam (inside) memiliki dampak signifikan

pada kinerja UKM. Tingkat kepemilikan inside yang tinggi dapat menciptakan

kondisi yang kondusif bagi kubu manajerial. Akibatnya, akan mengurangi

kemampuan pemilik di pihak luar untuk memantau dan mengontrol perilaku

kepemimpinan perusahaan, yang mengurangi nilai perusahaan. Randoy dan

Goel (2003) menemukan bahwa tingkat kepemilikan insider yang tinggi

memiliki dampak positif pada kinerja perusahaan pada perusahaan pendiri

yang dipimpin, tetapi efek performa negatif dalam perusahaan non-pendiri.

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang pernah dilakukan oleh

Joshua dan Nicholas (2007), yaitu tata kelola perusahaan, struktur kepemilikan

dan kinerja UKM di Ghana, hubungan struktur kepemilikan dengan kinerja

perusahaan pada 120 perusahaan di Ghana dan penelitian Syafruddin (2006),

Page 38: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada kinerja: faktor

ketidakpastian lingkungan sebagai pemoderasi pada 46 perusahaan non

keuangan yang terdaftar di BEJ.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk memperjelas penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti perlu

menyusun kerangka pemikiran mengenai konsepsi tahap-tahap penelitian

secara teoritis. Kerangka pemikiran yang berupa skema sederhana ini

menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan

dalam penelitian. Skema kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

1. Variabel dependen (Y) adalah adalah Kinerja Perusahaan.

2. Variabel independen (X1) adalah managerial share ownership (struktur

kepemilikan manajerial).

3. Variabel independen (X2) adalah external block ownership (struktur

kepemilikan eksternal).

STRUKTUR KEPEMILIKAN EKSTERNAL

STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL

STRUKTUR MODAL

KINERJA PERUSAHAAN

Page 39: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Variabel moderasi adalah Struktur Modal (rasio ekuitas hutang).

Struktur kepemilikan manajerial (persentasi saham biasa yang dimiliki

semua direktur eksekutif terhadap total saham) dan struktur kepemilikan

eksternal (persentasi pemegang saham publik terhadap pemegang saham selain

publik) akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Struktur modal akan

memoderasi pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial dan kepemilikan

eksternal pada kinerja perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah (Y) adalah Kinerja Perusahaan, dan variabel independen (X) adalah

managerial share ownership (struktur kepemilikan manajerial) dan external

block ownership (struktur kepemilikan eksternal). Variabel Moderasi adalah

Struktur Modal (rasio ekuitas hutang).

D. HIPOTESIS

Berdasarkan temuan-temuan penelitian terdahulu seperti Ping dan Hsien

(2008) hasil menunjukkan terbalik "berbentuk U" hubungan antara

kepemilikan insider dan kinerja perusahaan. Kelembagaan Pemerintah

kepemilikan dan kepemilikan perusahaan tergabung yang ditemukan

mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan kinerja perusahaan. Hal

ini menunjukkan bahwa ketika kepemilikan insider yang lebih tinggi manajer

akan mengalami kerugian, jika kinerja perusahaan memburuk. Oleh karena itu,

ada insentif yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Hasil penelitian Joshua dan Nicholas (2007) tata kelola perusahaan,

struktur kepemilikan dan kinerja UKM di Ghana, memberikan bukti bahwa

struktur kepemilikan dalam (inside) memiliki dampak signifikan pada kinerja

Page 40: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UKM. Tingkat kepemilikan inside yang tinggi dapat menciptakan kondisi yang

kondusif bagi kubu manajerial. Akibatnya, akan mengurangi kemampuan

pemilik di pihak luar untuk memantau dan mengontrol perilaku kepemimpinan

perusahaan, yang mengurangi nilai perusahaan. Randoy dan Goel (2003)

menemukan bahwa tingkat kepemilikan insider yang tinggi memiliki dampak

positif pada kinerja perusahaan pada perusahaan pendiri yang dipimpin, tetapi

efek performa negatif dalam perusahaan non-pendiri.

Hasil penelitian Ping (2004) hubungan antara struktur kepemilikan dan

kinerja perusahaan : suatu analisis dari perusahaan terdaftar di heilongjiang,

secara empiris terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara struktur

kepemilikan dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian Syafruddin (2006)

pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian

lingkungan sebagai pemoderasi. Penelitian ini memberikan bukti bahwa

variabel struktur kepemilikan oleh manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja,

tetapi untuk variabel struktur kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

H1 : Struktur kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif pada kinerja perusahaan.

Kepemilikan oleh pihak luar yang semakin terkonsentrasi akan

memberikan insentif atau kesempatan yang juga semakin meningkat bagi pihak

luar ini untuk memonitor aktifitas manajemen. Konsekuensi dari hal ini adalah

semakin terbatasnya keleluasaan mananajemen dalam menjalankan aktifitas

Page 41: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan. Dengan demikian manajemen akan semakin konsisten dengan

kepentingan pemilik dalam menjalankan perusahaan. Argumentasi ini sesuai

dengan yang dinyatakan oleh Hart (1983) yang menyatakan bahwa monitoring

merupakan salah satu alat untuk memotivasi manajemen agar bertindak sesuai

dengan kepentingan para pemilik.

Hasil penelitian Syafruddin (2006) pengaruh struktur kepemilikan

perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian lingkungan sebagai pemoderasi.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan oleh

manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja, tetapi untuk variabel struktur

kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja.

Hasil penelitian Maman (2006) pengaruh struktur kepemilikan,

karakteristik perusahaan, dan karakteristik tata kelola korporasi terhadap

kinerja perusahaan: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di BEJ.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan yang

dilihat dari proporsi kepemilikan publik mempunyai hubungan yang negatif

dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

H2 : Struktur kepemilikan eksternal mempunyai pengaruh positif pada kinerja perusahaan.

Berdasarkan temuan-temuan penelitian terdahulu seperti Chen dan

Steiner (1999) hutang memiliki hubungan kausal terbalik dengan kepemilikan

manajerial. Hubungan kausalitas ini menunjukkan hubungan substitusi antara

Page 42: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebijakan hutang dengan kepemilikan manajerial dalam mengurangi konflik

keagenan. Penggunaan hutang tinggi meningkatkan risiko kebangkrutan

sehingga manajer mengurangi proporsi kepemilikan saham. Pada kondisi ini

diperlukan pembatasan terhadap penggunaan hutang untuk mengurangi

masalah keagenan antara stockholder dan bondholder.

Bersamaan dengan berbagai studi tentang hubungan antara kepemilikan

oleh manajer dan kinerja perusahaan ini terdapat beberapa studi yang

menunjukkan bahwa variabel kontekstual merupakan variabel yang

mempunyai kontribusi dalam menjelaskan hubungan dua variabel tersebut.

Seperti studi yang dilakukan oleh Zajac dan Westphal (1994) yang

menunjukkan bahwa resiko spesifik perusahaan merupakan variabel yang

memoderasi keefektifan insenstif manajerial dan program monitoring yang

digunakan untuk mengkontrol berbagai masalah keagenan. Studi lain yang

menunjukkan adanya variabel kontekstual yaitu yang dilakukan oleh Kesner

(1987) yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdapat di

dalam industri dengan pertumbuhan rendah, hubungan antara kepemilikan oleh

manajer dengan kinerja perusahaan tidak signifikan. Sebaliknya perusahaan-

perusahaan yang terdapat di dalam industri dengan pertumbuhan tinggi,

hubungan antara kepemilikan oleh manajer dengan kinerja perusahaan

menunjukkan hubungan positif yang signifikan.

Hasil penelitian Syafruddin (2006) pengaruh struktur kepemilikan

perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian lingkungan sebagai pemoderasi.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan oleh

manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja, tetapi untuk variabel struktur

Page 43: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja.

Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

H3 : Struktur modal memperkuat pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan.

H4 : Struktur modal memperkuat pengaruh antara struktur

kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan.

Page 44: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. OBJEK PENELITIAN

Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur makanan dan

minuman yang terdaftar pada BEI.

B. SUMBER DATA

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

tahun 2005 sampai tahun 2009. Data yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah laporan laba rugi dan neraca.

C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan manufaktur

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengembilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling yang merupakan bagian dari metode non probability sampling.

Peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan pengambilan

sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (judgment sampling). Pengambilan

sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (judgment sampling), merupakan

tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasi atau datanya

Page 45: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan

dengan tujuan atau masalah penelitian.

Dalam pengambilan sampel penelitian ini, kriteria pengambilan

sampel sebagai berikut.

1. Perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI

tahun 2005-2009.

2. Perusahaan–perusahaan tersebut telah menyampaikan laporan

keuangannya secara rutin dan mempunyai data keuangan yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Perusahaan memiliki informasi struktur kepemilikan saham.

Dari keseluruhan populasi perusahaan makanan dan minuman go

public di Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangannya, menghasilkan

85 unit observasi sebagai sampel dalam penelitian ini. Data populasi dan

sampel akan ditampilkan secara ringkas dalam tabel III.1.

Tabel III.1

Populasi dan Sampel Tahun Populasi Perusahaan

Makanan dan Minuman Sampel

2005 19 17 2006 19 17 2007 19 17 2008 19 17 2009 19 17

Jumlah 95 85

Sumber : Data ICMD 2005 – 2009

Page 46: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini menggunakan data historis yang diambil selama kurun

waktu 2005-2009. Data yang akan diperoleh dari laporan keuangan yang

dipublikasikan yaitu laporan keuangan tahun 2005-2009 dari perusahaan yang

menjadi sampel yang diakses di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercantum

dalam Indonesian Capital Market Directory dan internet dengan situs

www.idx.co.id. Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut dilakukan

pembahasan dan penganalisaan secara sistematis dan obyektif.

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diuji secara

sistematik sebagai berikut.

1. Variabel dependen (Y) : Kinerja Perusahaan (ROE)

Ukuran variabel ini mengukur perbandingan laba bersih terhadap total

ekuitas. Variabel ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan

kontribusi pemilik dan atau seberapa efektif perusahaan menggunakan

sumber–sumber lain untuk kepentingan pemilik.

asTotalEkuitLabaBersih

ROE =

2. Variabel independen (X)

a. Variabel X1 : Struktur Kepemilikan Manajerial (SKM)

Ukuran variabel ini mengukur perbandingan saham biasa yang dimiliki

semua direktur eksekutif terhadap total saham. Variabel ini merupakan

cerminan besarnya saham yang dimiliki manajerial.

Page 47: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TotalSahamfkiEksekutiYangDimiliSahamBiasa

SKM =

b. Variabel X2 : Struktur Kepemilikan Eksternal (SKE)

Ukuran variabel ini mengukur perbandingan pemegang saham publik

terhadap pemegang saham selain publik. Variabel ini merupakan

cerminan besarnya saham yang dimiliki publik.

ublikhamSelainPPemegangSa

hamPublikPemegangSaSKE =

3. Variabel moderasi : Struktur Modal (SM)

Ukuran variabel ini mengukur perbandingan hutang jangka panjang

dibanding dengan modal sendiri. Debt/Equity adalah rasio dari nilai buku

hutang dibagi nilai buku ekuitas.

EquityDebt

SM =

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh struktur

kepemilikan pada kinerja perusahaan adalah menggunakan analisis Regresi

Linier Berganda. Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabel-varibel independen (struktur kepemilikan manajerial) dan (struktur

kepemilikan eksternal) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

(kinerja perusahaan) dan struktur modal memperkuat atau memperlemah

hubungan variabel independen terhadap dependen. Rumus yang dipergunakan

adalah (Ghozoli, 2005).

Page 48: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Persamaan Regresi Berganda Model Pertama

ROE = a + β1SKM + β2SKE + e

Keterangan:

ROE = Kinerja perusahaan,

SKM = Persentasi saham biasa yang dimiliki semua direktur eksekutif

terhadap total saham,

SKE = Persentasi pemegang saham publik terhadap pemegang saham selain

publik,

a = konstanta,

β1, β2 = koefisien regresi, dan

e = error term.

2. Persamaan Regresi Moderasi Model Kedua

ROE = a + β1SKM + β2SM + β3SKM*SM + e

Keterangan:

ROE = Kinerja perusahaan,

SKM = Persentasi saham biasa yang dimiliki semua direktur eksekutif

terhadap total saham,

SKM*SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap pengaruh

antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan,

Struktur modal (SM) memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan

manajerial terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi

moderasi (SKM*SM),

a = konstanta,

Page 49: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

β1, β2, β3 = koefisien regresi, dan

e = error term.

3. Persamaan Regresi Moderasi Model Ketiga

ROE = a + β1SKE + β2SM + β3SKE*SM + e

Keterangan:

ROE = Kinerja perusahaan,

SKE = Persentasi pemegang saham publik terhadap pemegang saham selain

publik,

SKE*SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap pengaruh

antara struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan,

Struktur modal (SM) memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan

eksternal terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi moderasi

(SKE*SM),

a = konstanta,

β1, β2, β3 = koefisien regresi, dan

e = error term.

G. PENGUJIAN NORMALITAS DATA

Pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov.

Dengan uji ini dapat mengetahui apakah nilai sampel yang diamati sesusai

dengan distribusi tertentu. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah

yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikasi

Page 50: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p>0,05 maka data berdistribusi

normal.

H. UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang

diurutkan menurut waktu (seperti data time series) atau ruang (seperti data

cross sectional). Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi

ini adalah uji Durbin-Watson. Panduan angka D-W (Durbin-Watson) untuk

mendeteksi autokorelasi bisa dilihat dalam tabel D-W. Namun demikian

kriteria pengujiannya sebagai berikut.

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah salah suatu hubungan yang sempurna antara

beberapa variabel bebas dalam model regresi. Uji ini dilakukan dengan

melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF melebihi

angka 10, maka disimpulkan telah terjadi multikolinieritas sedangkan bila

VIF di bawah 10 disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Asumsi ini adalah varian residual yang bersifat homokedastis atau bersifat

konstan (disebut heteros) dan apabila model yang mengandung

heterosdiestimasi, varian estimasi tidak lagi minimum, kendatipun estimator

Page 51: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

itu sendiri tidak bias. Ghozali (2005) dalam Permadi (2007) menerangkan

cara mendeteksi gangguan heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola

diagram pencar residual. Ada dua keputusan, yaitu sebagai berikut.

a. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur,

maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.

b. Jika diagram pencar tidak membentuk pola-pola atau acak serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat

dikatakan regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

I. PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Uji t

Nilai t digunakan untuk mengetahui signifikansi secara parsial pengaruh

masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen. Jika nilai

probalitas (p value) < 0,05 maka Ho ditolak berarti terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel

dependen dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p value)>0,05 maka Ho

diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Uji F

Nilai f digunakan untuk mnegetahui signifikansi secara bersama-sama

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Jika nilai probabilitas (p value) < 0,05 maka Ho ditolak berarti terdapat

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel indepeden

Page 52: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terhadap variabel dependen dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p value) >

0,05 maka Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara varibael independen dan variabel dependen.

3. Uji R2

Koefisien determinasi adalah nilai yang menujukan proporsi pengaruh

variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien

determinasi dinyatakan dalam prosentase. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar keterikatan atau keeratan untuk variabel dependen

yaitu Y dari variabel dependennya. Koefisien korelasi berganda biasanya

diberi simbol R2. Nilai koefisiensi determinasi majemuk (R2) berkisar 0 ≤ R2

≤1 , jika semakain mendekati maka model semakin baik, dan jika R2 = 1

berati variabel independen berpengaruh sempurna terhadap veriabel

dependen, tetapi jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh

sempurna terhadap variabel dependen. R2 yang digunakan adalah yang telah

memperhitungkan jumlah variabel independen dalam suatu model regresi

atau disebut R2 yang telah disesuiakan (Adjusted-R2). Adjusted-R2 diperoleh

dengan rumus sebagai berikut Gujarati (1991):

Adjusted R2 = 1-(1-R2) kn

n--1

Keteranagan:

Adjusted R2 = koefisien determinasi disesuiakan,

R = koefisien determinasi,

N = jumlah sampel pengamatan, dan

K = jumlah variable.

Page 53: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan

pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan

menggunakan teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Sesuai dengan perumusan

masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan bahwa tujuan dari penelitian

ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh struktur kepemilikan terhadap

kinerja perusahaan dan struktur modal memoderasi hubungan antara struktur

kepemilikan terhadap kinerja perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI. Hipotesis masih bersifat sementara yang memerlukan pengujian secara empiris.

Pengujian hipotesis menggunakan uji Regresi Linier Berganda dan diproses dengan

menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 for Windows.

A. Deskripsi Data

Pada sub bab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai data

Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur

Modal, dan Return On Equity. Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel IV.2.

Tabel dibawah ini memberikan informasi secara ringkas mengenai nilai rata-rata,

median, standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum dari data yang

menjadi obyek penelitian.

Page 54: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.1 Deskripsi Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 85 -21,640 5,300 0,00141 2,502383 SKE 85 0,020 3,670 0,42059 0,696136 SKM 85 0,210 0,970 0,77788 0,202438 SM 85 -0,217 635,411 9,02686 68,971670

Valid N (listwise) 85 Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)

Dari tabel IV.1 tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Return On

Equity yaitu sebesar 0,00141. Nilai Return On Equity terkecil dicapai oleh PT.

Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk, yaitu sebesar -21,640 pada tahun 2006.

Sedangkan nilai Return On Equity terbesar dicapai oleh PT. Sekar Laut Tbk, yaitu

sebesar 5,300 pada tahun 2005.

Variabel Struktur Kepemilikan Eksternal memiliki nilai rata-rata sebesar

0,42059. Nilai Struktur Kepemilikan Eksternal terkecil dicapai oleh PT. Tiga Pilar

Sejahtera Food Tbk, yaitu sebesar 0,020 pada tahun 2006. Sedangkan nilai

Struktur Kepemilikan Eksternal terbesar dicapai oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry

& Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 3,670 pada tahun 2006.

Variabel Struktur Kepemilikan Manajerial memiliki nilai rata-rata

sebesar 0,77788. Nilai Struktur Kepemilikan Manajerial terkecil dicapai oleh PT.

Ultra Jaya Milk Industry & Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 0,210 pada

tahun 2006. Sedangkan nilai Struktur Kepemilikan Manajerial terbesar dicapai

oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry & Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 0,970

pada tahun 2009.

Page 55: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai Struktur Modal memiliki nilai rata-rata sebesar 9,02686. Nilai

Struktur Modal memiliki nilai terkecil dicapai oleh PT. Akasha Wira International

Tbk, yaitu sebesar -0,217 pada tahun 2005. Sedangkan nilai Struktur Modal

terbesar dicapai oleh PT. Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk, yaitu sebesar

635,411 pada tahun 2006.

B. Uji Normalitas Data dan Uji Asumsi Klasik

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi

15.00 for Windows. Sebelum melakukan regresi untuk pengujian hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi klasik

yang merupakan persyaratan untuk melakukan regresi.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan

model kolmogorov-smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai

signifikansi yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan

yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf

signifikansi yaitu 0,05, maka data berdistribusi normal.

Hasil pengujian dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov

dapat ditunjukan pada tabel dibawah ini.

Page 56: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Uji Normalitas Model Pertama

Dalam uji normalitas sebelumnya, diketahui nilai signifikansi lebih

kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga data tidak berdistribusi

normal. Untuk menormalkan data, maka dilakukan transformasi data

dalam bentuk logaritma natural. Hasil pengujian normalitas data setelah

dilakukan transformasi data dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel IV.2 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov

Unstandardized Residual N 83 Normal Parametera,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 1,19989598 Most Extreme Absolute 0,090 Differences Positive 0,090 Negative -0,080 Kolmogorov-Smirnov Z 0,824 Asym. Sig. (2-tailed) 0,505

a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)

Dari tabel IV.2 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,824 dan signifikan pada 0,505. Hal ini berarti Ho diterima yang

berarti data residual berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Model Kedua

Dalam uji normalitas sebelumnya, diketahui nilai signifikansi lebih

kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga data tidak berdistribusi

normal. Untuk menormalkan data, maka dilakukan transformasi data

dalam bentuk logaritma natural. Hasil pengujian normalitas data setelah

dilakukan transformasi data dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Page 57: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.3 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov

Unstandardized Residual N 83 Normal Parametera,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 1,01371749 Most Extreme Absolute 0,080 Differences Positive 0,080 Negative -0,036 Kolmogorov-Smirnov Z 0,726 Asym. Sig. (2-tailed) 0,667

a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)

Dari tabel IV.3 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,726 dan signifikan pada 0,667. Hal ini berarti Ho diterima yang

berarti data residual berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Model Ketiga

Dalam uji normalitas sebelumnya, diketahui nilai signifikansi lebih

kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga data tidak berdistribusi

normal. Untuk menormalkan data, maka dilakukan transformasi data

dalam bentuk logaritma natural. Hasil pengujian normalitas data setelah

dilakukan transformasi data dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel IV.4 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov

Unstandardized Residual N 83 Normal Parametera,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 1,01163913 Most Extreme Absolute 0,079 Differences Positive 0,079 Negative -0,058 Kolmogorov-Smirnov Z 0,721 Asym. Sig. (2-tailed) 0,676

a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)

Page 58: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel IV.4 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,721 dan signifikan pada 0,676. Hal ini bererti Ho diterima yang

berarti data residual berdistribusi normal.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada hubungan yang

sempurna atau hubungan yang hampir sempurna diantara variabel bebas pada

model regresi. Cara yang digunakan untuk mendeteksi gejala ada tidaknya

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Untuk mengetahui ada tidakanya multikolinearitas dengan

mendasarkan pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance lebih besar

dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas

dalam penelitian ini. Sebaliknya apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan

nilai VIF lebih besar dari 10 maka terdapat multikolinearitas.

Model persamaan regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen yaitu SKM dan SKE terhadap variabel dependen yaitu ROE. Pada

model persamaan ini diperoleh nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF) sebagai berikut.

Page 59: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Uji Multikolinearitas Model Pertama

Tabel IV.5 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

SKM 0,217 4,618 Tidak terjadi multikolinearitas

SKE 0,217 4,618 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 3)

Dari tabel IV.5 tersebut terlihat bahwa nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai

kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terdapat gejala multikolinearitas.

2) Uji Multikolinearitas Model Kedua

Tabel IV.6 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

SKM 0,985 1,015 Tidak terjadi multikolinearitas LNSM 0,748 1,337 Tidak terjadi multikolinearitas

MODERAT 0,747 1,339 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 4)

Dari tabel IV.6 tersebut dapat dilihat nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai

kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terdapat gejala multikolinearitas.

Page 60: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Uji Multikolinearitas Model Ketiga

Tabel IV.7 Hasil Statistik Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

SKE 0,987 1,013 Tidak terjadi multikolinearitas LNSM 0,684 1,462 Tidak terjadi multikolinearitas

MODERAT 0,689 1,452 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 5)

Dari tabel IV.7 tersebut dapat dilihat nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai

kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terdapat gejala multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi.

Untuk mendeteksi ada tidakanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai

Durbin Watson. Jika hasil penelitian menunjukan angka D-W berada di antara

-2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi (Santosa, 2001) dalam Erwestri

(2007).

1) Uji Autokorelasi Model Pertama

Berdasarkan perhitungan SPSS (lampiran 3) diperoleh nilai D-W

(Durbin Watson) sebesar 1,549. Maka dapat disimpulkan dalam regresi

tidak terdapat adanya autokorelasi, karena nilai D-W berada diantara -2

sampai +2.

Page 61: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Uji Autokorelasi Model Kedua

Berdasarkan perhitungan SPSS (lampiran 4) diperoleh nilai D-W

(Durbin Watson) sebesar 1,493. Maka dapat disimpulkan dalam regresi

tidak terdapat adanya autokorelasi, karena nilai D-W berada diantara -2

sampai +2.

3) Uji Autokorelasi Model Ketiga

Berdasarkan perhitungan SPSS (lampiran 5) diperoleh nilai D-W

(Durbin Watson) sebesar 1,507. Maka dapat disimpulkan dalam regresi

tidak terdapat adanya autokorelasi, karena nilai D-W berada diantara -2

sampai +2.

c. Uji Heterokedastisitas

Asumsi ini adalah varian residual yang bersifat homokedastis atau

bersifat konstan (disebut heteros) dan apabila model yang mengandung

heterosdiestimasi, varian estimasi tidak lagi minimum, kendatipun estimator

itu sendiri tidak bias. Ghozali (2005) dalam Permadi (2007) menerangkan

cara mendeteksi gangguan heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola

diagram pencar residual. Ada dua keputusan: Pertama, jika diagram pancar

yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami

gangguan heteroskedastisitas. Kedua, jika diagram pencar tidak membentuk

pola-pola atau acak serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y, maka dapat dikatakan regresi tidak mengalami gangguan

heteroskedastisitas.

Page 62: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Uji Heterokedastisitas Model Pertama

Regression Standardized Predicted Value210-1-2-3

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

zed

Re

sid

ua

l4

2

0

-2

Dependent Variable: LNROE

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 3)

Gambar IV.1

Hasil Statistik Uji Heterokedastisitas Dari gambar IV. 1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas

dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Heterokedastisitas Model Kedua

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 4)

Gambar IV.2 Hasil Statistik Uji Heterokedastisitas

Page 63: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari gambar IV. 2 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas

dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

3) Uji Heterokedastisitas Model Ketiga

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 5)

Gambar IV.3 Hasil Statistik Uji Heterokedastisitas

Dari gambar IV. 3 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas

dan titik-titik menyebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

C. Analisis Regresi Berganda

Setelah melalui proses uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji

autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, maka model persamaan regresi layak

untuk diuji lebih lanjut, untuk menguji hipotesis diantara variabel-variabelnya.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier

Page 64: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

1. Analisis Regresi Berganda Model Pertama

Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur

kepemilikan pada kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:

Y = -2,493 + 0,054SKM - 0,423SKE

Y = Kinerja perusahaan,

SKM = Struktur Kepemilikan Manajerial (persentase saham biasa yang

dimiliki semua direktur eksekutif terhadap total saham), dan

SKE = Struktur Kepemilikan Eksternal (persentase pemegang saham publik

terhadap pemegang saham selain publik).

Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel IV.8

Hasil Analisis Regresi

Variabel Koefisien Std.Error T Sig.

(konstanta) -2,493 0,664 -3,755 0,000 LNSKE -0,423 0,246 -1,715 0,090 LNSKM 0,054 0,874 0,061 0,951

R Square 0,171 Adjusted R Square 0,150 Std. Error of The Estimate 1,206142

F 8,230 F ( Sig. ) 0,001 Variabel Dependen : LNROE

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 3)

Page 65: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi

dari tabel IV.8 diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,230 dengan tingkat

signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka

disimpulkan model ini layak memprediksi Kinerja Perusahaan. Artinya ada

pengaruh simultan antara variabel SKM dan SKE terhadap ROE.

b. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui variabel independen secara

parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau

tidak (Gujarati, 2003).

Variabel SKM memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yaitu

sebesar 0,951. Dengan tingkat signifikansi 0,951 yang lebih besar dari 0,05

disimpulkan bahwa secara parsial struktur Kepemilikan Manajerial tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.

Variabel SKE memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yaitu

sebesar 0,090. Dengan tingkat signifikansi 0,090 yang lebih besar dari 0,05

disimpulkan bahwa secara parsial struktur Kepemilikan Eksternal tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.

c. Uji Koefisien Determinasi ( R2 )

Uji ini digunakan untuk mengetahui persentasi variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R2 besarnya antara 0

Page 66: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan 1. R2 dikatakan baik jika mendekati 1, sedangkan jika R-square 1

berarti variabel independen berpengaruh sempurna pada variabel dependen,

sedangkan jika R-square 0, maka tidak ada pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

Hasil uji regresi dari tabel IV.8 diperoleh nilai Adj. R2 sebesar 0,150

atau 15%. Hal ini menunjukan bahwa 15% dari nilai variabel dependen

yaitu Kinerja Perusahaan dapat dijelaskan oleh Struktur Kepemilikan

Manajerial, dan Struktur Kepemilikan Eksternal sedangkan sisa nilai

variabel dependen yaitu sebesar 85% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan

regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model

analisis.

2. Analisis Regresi Moderasi Model Kedua

Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur

modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan terhadap kinerja

perusahaan adalah sebagai berikut:

Y = -3,145 + 1,998 SKM + 0,294 SM + 0,004 SKM*SM

Y = Kinerja perusahaan,

SKM = Struktur Kepemilikan Manajerial (persentasi saham biasa yang

dimiliki semua direktur eksekutif terhadap total saham),

SM = Memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan manajerial

terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi moderasi

(SKM*SM), dan

Page 67: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKM*SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap

pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja

perusahaan.

Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel IV.9 Hasil Analisis Regresi

Variabel Koefisien Std.Error T Sig.

(konstanta) -3,145 0,466 -6,744 0,000 SKM 1,998 0,564 3,542 0,001 LNSM 0,294 0,078 3,790 0,000 MODERAT 0,004 0,002 2,014 0,047

R Square : 0,400 Adjusted R Square : 0,377 Std. Error of The Estimate : 1,032786

F : 17,520 F ( Sig. ) : 0,000 Variabel Dependen : LNROE

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 4)

Hasil uji regresi dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa dari 3 variabel

bebas memberikan nilai koefisien regresi positif. Dalam hal ini nilai koefisien

dari masing-masing variabel tidak dapat diinterpretasi sebagai elastisitas

mengingat variabel persamaan regresinya bukan dalam bentuk logaritma

(Gujarati, 2003). Uji parsial dalam penelitian ini hanya dilihat dari tandanya

saja. Secara parsial (uji t) semua variabel bebas signifikan mempengaruhi

variabel dependennya (Kinerja Perusahaan). Secara keseluruhan model ini

nampak sudah baik karena nilai uji F nya adalah signifikan dengan probabilitas

0,000.

Page 68: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi

atau nilai yang menunjukan proporsi pengaruh variabel independen yang dapat

menjelaskan variabel dependen sebesar 0,150 atau 15%, yang berarti bahwa

variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh variabel Struktur

Kepemilikan Manajerial hanya sebesar 15%, sedangkan setelah moderasi nilai

koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,377 atau 37,7%, yang berarti

setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh

Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Variabel Pemoderasi

(SKM*SM) sebesar 37,7%.

Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan

antara variabel moderasi (interaksi SKM*SM) pada kinerja perusahaan pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel IV.9,

diketahui bahwa interaksi antara variabel struktur kepemilikan manajerial dan

struktur modal memberikan nilai probabilitas sig. sebesar 0,047 < 0,5 (signifikan

pada α=5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal

merupakan variabel pemoderasi, yang memperkuat pengaruh antara struktur

kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Menurut Ghozali (2003)

variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperlemah atau

memperkuat hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel

dependennya.

Dengan demikian penggunaan hutang dalam perusahaan akan

memperkuat pengaruh antara kepemilikan saham oleh manajerial terhadap

kinerja perusahaan, yang berarti bahwa penggunaan hutang akan menimbulkan

biaya hutang dan biaya keagenan yang muncul karena adanya problem keagenan

Page 69: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang terjadi antara pemegang saham dan kreditur, sehingga pihak manajerial

memiliki tanggung jawab yang lebih untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Struktur kepemilikan manajerial menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk

menyelamatkan perusahaan.

3. Analisis Regresi Moderasi Model III

Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur

modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan terhadap Kinerja

perusahaan adalah sebagai berikut:

Y = -1,349 -0,625 SKE + 0,280 SM + 0,138 SKE*SM

Y = Kinerja perusahaan,

SKE = Struktur Kepemilikan Eksternal (persentasi pemegang saham publik

terhadap pemegang saham selain publik),

SM = Memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan manajerial

terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi moderasi

(SKM*SM), dan

SKM*SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap

pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja

perusahaan.

Page 70: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel IV.10 Hasil Analisis Regresi

Variabel Koefisien Std.Error T Sig.

(konstanta) -1,349 0,157 -8,596 0,000 SKE -0,625 0,163 -3,831 0,000 LNSM 0,280 0,081 3,458 0,001 MODERAT 0,138 0,065 2,107 0,038

R Square : 0,402 Adjusted R Square : 0,379 Std. Error of The Estimate : 1,030668

F : 17,700 F ( Sig. ) : 0,000 Variabel Dependen : LNROE

Sumber : Hasil olahan data (lampiran 5)

Hasil uji regresi dari tabel IV.10 menunjukkan bahwa dari 3 variabel

bebas terdapat 1 varibel yang memberikan nilai koefisien regresi negatif yaitu

variabel Struktur Kepemilikan Eksternal. Sedangkan variabel Struktur Modal

dan Variabel Moderate memberikan tanda yang positif. Uji parsial dalam

penelitian ini hanya dilihat dari tandanya saja. Secara parsial (uji t) semua

variabel bebas signifikan mempengaruhi variabel dependennya (Kinerja

Perusahaan). Secara keseluruhan model ini nampak sudah baik karena nilai uji F

nya adalah signifikan dengan probabilitas 0,000.

Hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi

atau nilai yang menunjukan proporsi pengaruh variabel independen yang dapat

menjelaskan variabel dependen sebesar 0,150 atau 15%, yang berarti bahwa

variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh variabel Struktur

Kepemilikan Manajerial hanya sebesar 15%, sedangkan setelah moderasi nilai

Page 71: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,379 atau 37,9%, yang berarti

setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh

Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur Modal, dan Variabel Pemoderasi

(SKE*SM) sebesar 37,9%.

Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan

antara variabel moderasi (interaksi SKE*SM) terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel IV.10

model ketiga, diketahui bahwa interaksi antara variabel struktur kepemilikan

eksternal dan struktur modal memberikan nilai probabilitas sig. sebesar 0,038 <

0,5 (signifikan pada α=5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur

modal merupakan variabel pemoderasi, yang memperlemah pengaruh antara

struktur kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian

penggunaan hutang dalam perusahaan akan memperlemah pengaruh antara

kepemilikan saham oleh publik terhadap kinerja perusahaan, yang berarti bahwa

penggunaan hutang akan menimbulkan biaya hutang dan biaya keagenan yang

muncul karena adanya problem keagenan yang terjadi antara pemegang saham

dan kreditur, selain itu pihak publik berbeda dengan manajer karena kecil

kemungkinannya pemilik dari pihak publik terlibat dalam urusan bisnis

perusahaan sehari-hari.

D. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Dari Tabel IV.8 model pertama, diketahui bahwa nilai thitung dari

variabel SKM memiliki probability significancy (0,951) > 0,05 (α=5%) maka

Page 72: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ho diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel SKM tidak ada

pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan Struktur Kepemilikan Manajerial mempunyai pengaruh

positif pada Kinerja Perusahaan adalah ditolak.

2. Hipotesis Kedua

Dari Tabel IV.8 model pertama, diketahui bahwa nilai thitung dari

variabel SKE memiliki probability significancy (0,090) > 0,05 (α=5%) maka

Ho diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel SKE tidak ada

pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan Struktur Kepemilikan Eksternal mempunyai pengaruh

positif pada Kinerja Perusahaan adalah ditolak.

3. Hipotesis Ketiga

Dari Tabel IV.9, diketahui bahwa interaksi (SKM*SM) memberikan

nilai probability significancy sebesar 0,047 < 0,5 (α=5%), sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Struktur Modal merupakan variabel pemoderasi,

yang memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap

Kinerja Perusahaan. Sedangkan hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh

nilai koefisien determinasi sebesar 0,150 atau 15%, dan setelah moderasi nilai

koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,377 atau 37,7%, yang berarti

setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh

Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Variabel Moderasi

(SKM*SM) sebesar 37,7%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

Struktur Modal memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan

Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan adalah diterima.

Page 73: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Hipotesis Keempat

Dari Tabel IV.10, diketahui bahwa interaksi (SKE*SM) memberikan

nilai probability significancy sebesar 0,038 < 0,5 (α=5%), sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Struktur Modal merupakan variabel pemoderasi,

yang memperlemah pengaruh antara Struktur Kepemilikan Eksternal terhadap

Kinerja Perusahaan. Sedangkan hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh

nilai koefisien determinasi sebesar 0,150 atau 15%, setelah moderasi nilai

koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,379 atau 37,9%, yang berarti

setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh

Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur Modal, dan Variabel Moderasi

(SKE*SM) sebesar 37,9%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

Struktur Modal memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan Eksternal

terhadap Kinerja Perusahaan adalah ditolak.

E. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil perhitungan uji t variabel Struktur Kepemilikan Manajerial

memiliki probability significancy (0,951) > 0,05 (α=5%), sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel Struktur Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh

terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Akan tetapi variabel Struktur Kepemilikan

Manajerial tetap memiliki pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan apabila

diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu tanda yang

dihasilkan pada koefesien regresi menunjukan hubungan positif. Hasil dari

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Syafruddin (2006),

namun penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Page 74: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ping (2004), Ping dan Hsien (2008), Joshua dan Nicholas (2006). Dalam konteks

teori agensi, para manajer top merupakan agen yang mengelola kegiatan bisnis

organisasi atas nama pemilik perusahaan sehingga para pemilik menginginkan

agar para agen (manajemen perusahaan) mencapai sasaran. Selain itu sasaran

sering kali dibelokan para agen sehingga sasaran hanya merupakan kepentingan

para agen sendiri, akibatnya hal ini akan meningkatkan kinerja atau menurunkan

kinerja. Namun dalam teori tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi hasil

penelitian ini.

Dari hasil perhitungan uji t variabel Struktur Kepemilikan Eksternal

memiliki probability significancy (0,090) > 0,05 (α=5%), sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel Struktur Kepemilikan Eksternal tidak berpengaruh

terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Akan tetapi variabel Struktur Kepemilikan

Eksternal tetap memiliki pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan apabila

diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien

regresinya menunjukan tanda negatif. Penelitian ini tidak mendukung penelitian

yang dilakukan sebelumnya oleh Syafruddin (2006), dan Maman (2006).

Argumentasi yang di nyatakan oleh Hart (1983), bahwa monitoring merupakan

salah satu alat untuk memotivasi manajemen agar bertindak sesuai dengan

kepentingan para pemilik, selain itu kepemilikan luar yang terkonsentrasi akan

meningkatkan kinerja perusahaan dengan demikian bahwa konsentrasi

kepemilikan luar yang tinggi akan meningkatkan manfaat cost monitoring yang

juga semakin tinggi yang selanjutnya akan meningkatkan utility pemilik yaitu

dalam bentuk semakin meningkatnya nilai perusahaan atau kinerja perusahaan.

Namun dalam argumentasi tersebut tidak sependapat dengan hasil penelitian ini.

Page 75: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan tentang

pengaruh Struktur Kepemilikan Pada Kinerja Perusahaan Dengan Struktur Modal

Sebagai Pemoderasi : Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang

Terdaftar Di BEI, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis data ternyata tidak ada pengaruh antara struktur

kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Syafruddin (2006), namun hasil

tersebut tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ping

(2004), Ping dan Hsien (2008), Joshua dan Nicholas (2006).

2. Berdasarkan hasil analisis data ternyata tidak ada pengaruh antara struktur

kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Syafruddin (2006),

dan Maman (2006).

3. Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan antara

variabel moderasi (interaksi SKM dan SM) terhadap kinerja perusahaan, yang

berarti bahwa variabel struktur modal merupakan variabel pemoderasi, yang

memperkuat pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap

kinerja perusahaan.

4. Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan antara

variabel moderasi (interaksi SKE dan SM) terhadap kinerja perusahaan, yang

Page 76: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berarti bahwa variabel struktur modal merupakan variabel pemoderasi, yang

memperlemah pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap

kinerja perusahaan.

B. KETERBATASAN

Penelitian yang dilakukan ini juga mempunyai beberapa keterbatasan.

1. Penelitian ini mengambil jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel

dalam penelitian hanya perusahaan manufaktur makanan dan minuman saja,

alternatif lain pada penelitian yang akan datang dapat mengambil sampel dari

berbagai jenis perusahaan manufaktur.

2. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel yang dipertimbangkan dapat

mempengaruhi kinerja perusahaan. Alternatif lain pada penelitian yang akan

datang dapat menambah variabel-variabel lain.

C. SARAN

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para

manajer khususnya di bidang keuangan pada perusahaan manufaktur

makanan dan minuman, dengan bercermin dari tahun periode pengamatan

yaitu 2005-2009, maka dengan variabel moderasi (struktur modal) atau dalam

penggunaan utang dalam perusahaan akan mempengaruhi hubungan struktur

kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini akan menjadi pertimbangan

bagi pihak-pihak yang mempunyai otoritas untuk meregulasi seberapa besar

seharusnya kepemilikan suatu perusahaan yang seharusnya ditawarkan

Page 77: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepada masyarakat luas dan kebijakan dalam penggunaan hutang. Untuk

menambah jumlah saham maka bisa dilakukan dengan stock split-ups yaitu

memperbanyak jumlah saham yang beredar dengan cara mengurangi nilai

nominal saham secara proporsional, sedangkan untuk mengurangi jumlah

saham bisa dilakukan dengan stock split-down / reverse split yaitu

mengurangi jumlah saham yang beredar dengan cara menambah nilai

nominal saham secara proporsional. Sebagai alternatif lain untuk mengubah

struktur modal perusahaan, apabila perusahaan ingin meningkatkan rasio

hutang dengan menggunakan hutang baru untuk membeli kembali saham

yang beredar yaitu dengan repuchasing stock. Repuchasing stock yaitu suatu

transaksi dimana suatu perusahaan membeli kembali sebagian dari sahamnya

sendiri, sehingga mengurangi jumlah saham yang beredar, manaikan laba per

saham (EPS), dan menaikan harga saham tersebut.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor

dalam melakukan invetasi saham dengan melihat kondisi perusahaan melalui

Struktur Kepemilikan (seberapa besar tingkat kepemilikan manajerial dan

publik), Struktur Modal (seberapa besar hutang yang digunakan untuk

membiayai perusahaan) dan Kinerja Perusahaan (ROE).

3. Bagi penelitian selanjutnya

Sebaiknya pada penelitian-penelitian selanjutnya perlu lagi digali

tentang struktur kepemilikan saham dan kinerja perusahaan dalam

menentukan indikator (ukuran) variabel kepemilikan dan kinerja. Karena ini

sebagai acuan untuk menganalisis lebih dalam dan detail tentang item-item

Page 78: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN ...eprints.uns.ac.id/3665/1/202961011201110471.pdfMenyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Struktur Kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu bagi penelitian berikutnya

diharapkan menggunakan semua jenis perusahaan yang telah terdaftar di BEI

sebagai sampel penelitian, sehingga dapat mencerminkan reaksi investor

dalam melakukan investasi.