Top Banner
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012) ARIEF RAHMAN HAKIM NIM : 108081000129 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 / 1434 H
132

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

Mar 23, 2019

Download

Documents

vuthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS,

UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS

TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

ARIEF RAHMAN HAKIM

NIM : 108081000129

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 / 1434 H

Page 2: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

i

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS,

UKURAN PERUSAHAAN DANLIKUIDITAS

TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

ARIEF RAHMAN HAKIM

NIM : 108081000129

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Titi Dewi Warninda, SE, M.Si

NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19731221 2005 01 2 002

Page 3: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 28 Januari 2013 telah dilakukan ujian komprehensif

atasmahasiswa,

1. Nama : Arief Rahman Hakim

2. NIM : 108081000129

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi :Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus

Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2012)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Januari 2013

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( _____________________ )

NIP. 19690203 200112 1 003 Ketua

2. Adhitya Ginanjar, SE, M.Si ( _____________________ )

NIP. 19740810 201101 1 001 Sekretaris

3. Herni Ali HT, SE, MM ( _____________________ )

NIDN. 0422125902 Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 17 September 2013 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Arief Rahman Hakim

2. NIM : 108081000129

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus

Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2007-2012).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2013

1. Herni Ali HT, SE, MM ( ____________________ )

NIDN. 0422125902 Ketua

2. Dr. Ahmad Dumyathi Bashori ( _____________________ )

NIP. 19700106200312 1 001 Sekretaris

3. Ella Patriana, MM ( _____________________ )

NIP. 19690528 200801 2 010 Penguji Ahli

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( _____________________ )

NIP. 19690203 200112 1 003 Pembimbing I

5. Titi Dewi Warninda, SE, M.Si ( _____________________ )

NIP. 19731221 2005 01 2 002 Pembimbing II

Page 5: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Arief Rahman Hakim

No. Induk Mahasiswa : 108081000129

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 23 Juli 2013

Yang Menyatakan,

Arief Rahman Hakim

Page 6: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Arief Rahman Hakim

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Maret 1990

3. Agama : Islam

4. Kewarganegaraan : Indonesia

5. Alamat : Kp. Pedurenan Timur Rt, 02/01 No. 10,

Kel. Pondok Pucung, Kec. Karang Tengah,

Tangerang, Banten 15159

6. No. Handphone : 08999083885

7. E-mail : [email protected]

B. Pendidikan

1. 2008-2013 : Program Sarjana (S1) Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. 2005-2008 : SMAN 3 Tangerang

3. 2002-2005 : SMPN 3 Tangerang

4. 1999-2002 : SDN 05 Pedurenan Timur

5. 1996-1999 : SDN 05 Cengkareng Timur

Page 7: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the impact of tangibility,

profitability, firm size and liquidity toward the capital structure. To obtain the

data from these variables, takes from financial statement of the foods and

beverages company listed in the Indonesia Stock Exchange in 2007-2012. By

using multiple regression analyses .The result of this research indicates that

tangibility, profitability and liquidity significant influence to capital structure with

significant value of tangibility (0,002), profitability (0,001) and liquidity (0,000)

under 0,05, and firm size has not significant influence to capital structure with

significant value 0,428 below 0,05. The values that have been adjusted coefficient

of determination (adjusted R-square) for 39,3% can be concluded that factors,

while the remaining amount of 60,7% influenced by other variables that are not

included in this study, for example earning stability, operating leverage, growth

opportunity and tax.

Keywords : tangibility, profitability, firm size, liquidity and capital structure.

Page 8: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

vii

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap struktur modal. Untuk

memperoleh data variabel tersebut, diambil dari laporan keuangan perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-

2012. Dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, profitabilitas dan

likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal dengan nilai

signifikansi struktur aktiva (0,002), profitabilitas (0,001) dan likuiditas (0,000)

dibawah 0,05, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dengan

nilai signifikansi sebesar 0,428 diatas 0,05. Nilai koefisien determinasi yang

sudah disesuaikan sebesar 39,9% dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva,

profitabilitas dan likuiditas berpengaruh sebesar 39,3%. Sedangkan sisanya 60,7%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti

stabilitas penjualan, leverage operasi, tingkat pertumbuhan dan pajak.

Kata kunci : struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan

struktur modal.

Page 9: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat-Nya penulis dapat menyelesikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas

Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan dan

Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2012)”.Adapun skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat untuk meraih gelar

sarjana.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit halangan yang penulis hadapi.

Namun berkat saran dan dorongan semangat dari banyak pihak, penulis akhirnya

mampu menyelesaikannya. Tak lupa pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Mamaku Rodiah dan Bapakku Subur, terimakasih

atas kasih sayang, perhatian dan doanya yang tak henti-hentinya selalu

diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT memberikan selalu kesehatan

dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka selalu. Aamiin.

2. Bapak Prof. Dr Ahmad Rodoni selaku pembimbing I. terimakasih atas segala

arahan dan bimbingannya selama ini yang selalu meluangkan waktu ditengah-

tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si., selaku pembimbing II dan Sekretaris

Jurusan Manajemen. Terimakasih atas saran-saran dan bimbingan yang

diberikan dan selalu meluangkan waktu dengan penuh kesabaran kepada

penulis sehingga mampu terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Dekan Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., dan Ibu Leis Suzanawaty, SE,

M.Siselaku Pudek I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang

selalu meberi saran dan motivasi yang bermanfaat kepada penulis.

5. Bapak Dr. Ahmad Dumiyati selaku Ketua Jurusan Manajemen yang selalu

mengarahkan dan dukungan kepada penulis.

6. Bapak Suhendra, S.Ag., MM., selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan masukan dan motivasi di setiap semester yang dilalui oleh

penulis.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah sabar dalam memberikan ilmu kepada

penulis, semoga menjadi amalan yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

8. Seluruh staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Ibu

Siska, Pak Ismet, Bu Umi dan Pak Heri yang telah membantu penulis dalam

mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain.

Page 10: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

ix

9. Untuk adikku Nurlaila yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

Semoga bisa menjadi orang yang lebih baik dari abangnya.

10. Untuk keluarga besar penulis terimakasih atas bantuan dan doanya,senantiasa

selalu menemani dan membantu dalam suka maupun doa, maaf kalau selama

ini penulis sering merepotkan dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Untuk Qonitia Lutfiah atas kesabaran, kesetiaan, kebersamaan, doa yang

selalu diberikan dan selalu memotivasi penulis sehingga skripsi ini bisa

diselesaikan.

12. Untuk semua sahabatku Hasan Arrafi, Nurdin Rohendi, Suratman, Hafidz

Setia Kurniawan, Hendi Setiawan, Ali Fasihi, Arya Agung, Nurpadilah dan

Rizki Astreanto terimakasih atas persahabatan kita semua, yang memotivasi

penulis agar cepat menyelesaikan kuliahnya.

13. Teman-teman perjuangan Manajemen D 2008, Firly Basyuni, Rivai Ahsani,

Ervan Fauzi, Paraditya Unggul, Septian, Ade Muhtadin, Maulana dan

semuanya. Manajemen Keuangan A, Husnul Khotimah, Nurul Hairunisa, Dwi

Nur, Vera Febrianti, Ajeng Nana, Inggrit Dwi, Dian Dewati, Hera Susanti,

Watini Anggun, Hardian, Dedy Firdaus, Asep Sudrajat dan semuanya, semoga

kita tetap solid walaupun sudah lulus nanti. Terimakasih atas cambuk

motivasinya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini.

14. Kepada semua pihak-pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini,

semoga mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan

pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca memaklumi atas

kekurangan yang ditemukan dalam skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 23 Juli 2013

Penulis

Page 11: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………….. ....... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

ABSTRAKSI ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI........................................................................................ ........ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN….……………………………………………....... ...... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang… ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................... .............. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI....................................................... .......... 14

1. Pengertian Modal…………………………………….. ....... 14

2. Pengertian Struktur Modal…………………………… ....... 19

3. Teori Struktur Modal…………………………………........ 22

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal…. ........ 30

5. Struktur Aktiva………………………………………. ........ 37

6. Profitabilitas…………………………………………. ........ 39

7. Ukuran Perusahaan ………………………………….......... 40

8. Likuiditas……………………………………………. ........ 41

9. Keterkaitan antara Variabel Independen

terhadap Variabel Dependen………………………….. ...... 42

Page 12: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xi

B. PENELITIAN TERDAHULU.......................................... ......... 45

C. KERANGKA PEMIKIRAN............................................. ......... 51

D. HIPOTESIS PENELITIAN ....................................................... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN................................. .......... 54

B. METODE PENENTUAN SAMPEL............................... .......... 54

C. METODE PENGUMPULAN DATA.............................. .......... 56

D. METODE ANALISIS DATA.......................................... .......... 56

1. Statistik Deskriptif………………………………….... ....... 56

2. Pengujian Asumsi Klasik………………………......... ........ 57

a. Uji Normalitas……………………………………. ....... 57

b. Uji Multikoliniearitas…………………………….. ....... 58

c. Uji Heteroskedastisitas…………………………… ....... 59

d. Uji Autokorelasi…………………………………. ........ 60

3. Pengujian Hipotesis………………………………….. ........ 61

4. Analisis Regresi Berganda…………………………… ....... 63

5. Koefisien Determinasi (Adjusted RSquare)… ..................... 64

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL........................ ......... 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian……………. .......... 68

1. Sejarah Bursa Efek………………………………….. ......... 68

2. Profil Perusahaan Makanan dan Minuman…………. ......... 69

B. Hasil Analisis dan Pembahasan………………………… ......... 77

1. Analisis Deskriptif………………………………….. ......... 76

2. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………….…. ........ 83

a. Uji Normalitas…………………………............... ......... 83

b. Uji Multikoliniearitas ..................................................... 85

c. Uji Heteroskedastisitas………………………….. ......... 87

d. Uji Autokorelasi………………………………… ......... 88

3. Pengujian Hipotesis………………………………… .......... 92

a. Uji t (Parsial)………………………………… .............. 92

Page 13: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xii

b. Uji F (Simultan)……………………………………. .... 98

4. Hasil Uji Regresi Liniear Berganda………………… ......... 99

5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted RSquare)… ...... 101

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan……………………………………………… ........ 103

B. Saran……………………………………………..… ................. 104

Page 14: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Pertumbuhan Penduduk Indonesia ................................................... 3

1.2 Daftar Penjualan Perusahaan Makanan dan Minuman……… ........ 3

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu…………………………….. ........ 48

3.1 Daftar Sampel Perusahaan…………………………………… ....... 55

3.2 Tabel DW……………………………………………………. ........ 60

4.1 Struktur Modal…………………………………………..….. ......... 78

4.2 Struktur Aktiva……………………………………………… ......... 79

4.3 Profitabilitas………………………………………………… ......... 80

4.4 UkuranPerusahaan…………………………………………............ 81

4.5 Likuiditas…………………………………………………… ......... 82

4.6 Uji Kolmogorov-Smirnov…………………………………… ......... 85

4.7 Hasil Uji Multikoliniearitas………………………………….......... 86

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Rank-Spearman……... ......... 88

4.9 Hasil Uji Durbin Watson.……………………………………. ........ 89

4.10 Pengobatan Uji Durbin Watson.1…………………………….. ...... 90

4.11 Pengobatan Uji Durbin Watson.2…………………………… ........ 90

4.12 Pengobatan Uji Durbin Watson.3…………………………… ........ 91

4.13 Pengobatan Uji Durbin Watson.4…………………………… ........ 91

4.14 Pengobatan Uji Durbin Watson.5…………………………… ........ 92

4.15 Hasil Uji t…………………………………………………... .......... 93

4.16 Hasil Uji F……………………………………………..……... ....... 99

4.17 Hasil Regresi Berganda…………………………………..…. ......... 100

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi……………………..……… ........ 102

Page 15: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xiv

DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman

1.1 Rata-rata Struktur Modal Perusahaan

Makanan dan Minuman.................................................................... 4

4.1 Struktur Modal…………………………………………...….. ........ 78

4.2 Struktur Aktiva…………………………………………….... ......... 79

4.3 Profitabilitas…………………………………………………. ........ 80

4.4 Ukuran Perusahaan……………………………………….….......... 81

4.5 Likuiditas………………………………………………..…… ....... 82

4.6 Hasil Uji Normalitas……………………………………..…... ....... 84

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot………….… ....... 87

Page 16: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xv

DAFTAR BAGAN

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 52

Page 17: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman………………… ......... 106

2. Data Struktur Modal………………………………………… ......... 106

3. Data Struktur Aktiva………………………………………… ........ 107

4. Data Profitabilitas……………………………………………......... 107

5. Data Ukuran Perusahaan……………………………………. ......... 108

6. Data Likuiditas……………………………………………… ......... 108

7. Hasil Output SPSS………………………………………….. ......... 109

Page 18: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan era globalisasi modern saat ini, keberadaan sebuah

perusahaan dalam peta persaingan perekonomian tengah mengalami persaingan

yang sangat tinggi. Baik menghadapi pesaing perusahaan yang berasal dari dalam

negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal yang

melimpah. Sehingga akan semakin tinggi kompetisi yang akan dihadapi oleh

sebuah perusahaan dalam melakukan pengembangan dan perluasan pasar mereka,

dengan demikian diperlukan suatu kebijakan yang tepat untuk menjaga

kelangsungan hidup perusahaan agar tetap eksis dan berkembang di masa

mendatang (Bambang Supeno, 2009 : 93) . Karena salah satu indikator suatu

negara dapat dikategorikan apakah dalam masa berkembang, apakah sedang

berada dalam kondisi maju, atau bahkan dalam masa-masa krisisnya itu dapat

dilihat dari kondisi perekonomian mereka. Apabila perekonomiannya dalam

keadaan baik maka hal tersebut dapat mencerminkan bahwa negara tersebut dalam

keadaan baik, begitu pula sebaliknya apabila perekonomian suatu negara sedang

dalam keadaan yang buruk maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut sedang

mengalami suatu permasalahan (M. Toyib Daulay, 2009 : 190).

Dengan dihadapkan pada situasi seperti saat ini , maka suatu perusahaan

dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing tidak hanya perusahaan di wilayah

domestik yaitu dengan perusahaan yang ada di dalam negara tersebut tetapi juga

Page 19: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

2

harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang masuk dari luar,

ataupun produk-produk asing yang berasal dari luar negeri. Karena dengan adanya

globalisasi seperti saat ini maka pihak asing dapat mendirikan perusahaan yang

mereka inginkan di negara tertentu, terutama dengan adanya perjanjian zona

perdagangan bebas maka perusahaan dari luar bebas menjual hasil produk mereka

tanpa dikenakan pajak bea cukai sehingga harga barang menjadi sama atau bahkan

lebih murah dibanding harga biasanya (Farah Margaretha dan Aditya Rizky

Ramadhan, 2010 : 119).

Dalam keadaan seperti ini membuat perusahaan berusaha dapat mengatur

strategi untuk dapat bersaing dan mengembangkan perusahaan mereka tidak

hanya pada tingkat regional tetapi juga internasional. Tidak terkecuali bagi

perusahaan makan dan minuman, mereka akan menghadapi tingginya persaingan

dari perusahaan lain dalam industri tersebut. Hal ini terkait dengan semakin

banyak produk-produk makanan dan minuman impor yang berdatangan sehingga

menyebabkan semakin banyak jenis produk makanan dan minuman yang ada.

Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

ekonomi, khususnya sektor makanan dan minuman di Indonesia sangat menarik

untuk dicermati. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu sektor

yang diminati oleh para investor, alasannya adalah sektor ini merupakan salah

satu sektor yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia, karena

pendirian perusahaan makanan dan minuman yang semakin banyak diharapkan

dapat memberikan prospek yang menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat (Devi dan Ni Putu, 2012 :2). Selain itu prospek yang dimiliki oleh

Page 20: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

3

perusahaan sektor ini sangat baik karena pada dasarnya setiap masyarakat

membutuhkan makanan dan minuman dalam hidup. Selain itu tingkat konsumsi

juga dipengaruhi oleh jumlah penduduknya, sehingga konsumsi masyarakat akan

bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia tiap

tahunnya. Ini merupakan hal yang baik karena melihat fenomena jumlah

penduduk Indonesia yang terus bertambah pada tiap tahunnya.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Tahun 1990 1995 2000 2010

Jumlah Penduduk 179.378.946 194.754.808 206.264.595 237.641.326

sumber : www.bps.go.id

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat pertumbuhan penduduk Indonesia

yang jumlahnya yang bertambah signifikan ditiap tahunnya, dengan

bertambahnya jumlah penduduk tersebut maka penjualan yang akan dihasilkan

juga akan bertambah. Hal ini dapat dilihat pada tabel penjualan perusahaan

makanan dan minuman pada periode 2007-2012.

Tabel 1.2

Daftar Penjualan Perusahaan Makanan dan Minuman

(dalam juta rupiah)

Perusahaan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Akasha Wira Internasional Tbk 131.549 129.542 134.438 141.084 147.729 220.955

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 483.734 489.172 533.194 705.220 1752.802 2747.623

Cahaya Kalbar Tbk 812.635 1.963.638 1.194.544 718.205 1.238.169 1.123.519

Indofood Sukses Makmur Tbk 27.858.304 38.799.279 37.140.830 38403.360 45.332.256 50.059.427

Mayora Indah Tbk 2.828.440 3.907.674 4.777.175 7.224.165 9.453.866 10.510.626

Prashida Aneka Niaga Tbk 600.060 713.114 592.358 928.527 1.246.291 1.305.117

Sekar Laut Tbk 237.050 313.125 276.312 314.146 344.435 401.724

Siantar Top Tbk 600.330 624.401 627.115 762.613 1.027.684 1.283.736

Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk

1.126.800 1.362.607 1.613.928 1.880.411 2.102.384 2.809.851

Page 21: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

4

sumber : Indonesian Capital Market Directory

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penjualan perusahaan makanan dan

minuman pada tahun 2007-2012 secara keseluruhan mengalami peningkatan, ini

artinya perusahaan pada sektor tersebut selalu mengalami pertumbuhan disetiap

tahunnya, sehingga sektor makanan dan minuman memiliki prospek yang baik

pada tahun-tahun berikutnya.

Sedangkan struktur modal perusahaan makanan dan minuman adalah

sebagai berikut:

Grafik 1.1

Rata-rata Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman

Sumber : Indonesia Capital Market Directory

Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa struktur modal

perusahaan makan dan minuman mengalami fluktuasi pada dari tahun 2007-2012.

Yaitu pada tahun 2007 sebesar 98%, pada tahun 2008 turun menjadi 94%, pada

tahun 2009 kembali mengalami penurunan sehingga menjadi 50%%, namun pada

tahun 2010 mengalami penurunan manjadi 66%% diikuti pada tahun 2011

mengalami stagnasi pada posisi 66% dan pada 2012 mengalami peningkatan

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

2007 2008 2009 2010 2011 2012

rata-rata struktur modal

rata-rata strukturmodal

Page 22: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

5

sebesar 2% menjadi 68%. Padahal jika dilihat penjualan yang mengalami tren

meningkat maka seharusnya akan dibarengi dengan penggunaan tingkat yang

tinggi pula sebagai modal tambahan dalam rangka meningkatkan produktifitas

dan penjualan produk. Namun kenyataannya justru penggunaan justru mengalami

tren penurunan. Sehingga variabel struktur modal ini diambil sebagai variabel

dependen dalam penelitian ini, untuk mengetahui faktor apa sajakah yang

berperan dalam mempengaruhi struktur modal tersebut.

Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemilik melalui peningkatan nilai perusahaan. Kesejahteraan

pemegang saham ditunjukkan melalui harga pasar perlembar saham perusahaan

yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen

aktiva. Hal itu karena pada dasarnya keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan

dampak yang ditimbulkan terhadap saham (Moeljadi, 2006 : 25). Jika dikaitkan

dengan permasalahan persaingan global yang telah disebutkan, maka perusahaan

akan menghadapi persoalan yang semakin kompleks. Yaitu bagaimana

perusahaan agar dapat mencapai tujuan mereka di dalam persaingan yang sangat

tinggi, maupun bagaimana meningkatkan nilai perusahaan guna memaksimalkan

kesejahteraan pemilik. Sehingga strategi yang harus dilakukan perusahaan juga

akan semakin kompleks pula, baik itu kegiatan yang berhubungan dengan

produksi maupun kegiatan pemasarannya.

Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar tujuan

tersebut dapat tercapai adalah aspek pendanaan atau permodalan. Aspek modal

sangat erat kaitannya dengan kegiatan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan

Page 23: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

6

perusahaan akan dapat berjalan dan berkembang dengan baik apabila didukung

dengan dana yang cukup sesuai kebutuhan yang diperlukan. Perusahaan yang baik

dalam bidang permodalan apabila sebagian besar modal yang digunakan untuk

investasi maupun operasional (modal kerja) berasal dari dana internal. Namun

dengan keterbatasan sumber dana internal yang dimiliki maka perusahaan dalam

melakukan ekspansi untuk dapat lebih berkembang harus mencari elternatif

pendanaan yang berasal dari dana eksternal perusahaan (Bambang Supeno, 2009

:93). Ini artinya untuk dapat mengembangkan perusahaannya dan meningkatkan

produktifitas diperlukan sebuah sumber dana yang banyak, akan tetapi karena

terbatasnya sumber dana internal yang dimiliki perusahaan membuat perusahaan

mencari dana lain dari luar perusahaan, kombinasi antara dana yang bersumber

dari internal dan eksternal perusahaan inilah yang disebut struktur modal.

Kebutuhan modal perusahaan dapat dipenuhi baik dari sumber internal

perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan. Sumber internal adalah sumber

yang berasal dari dalam perusahaan, dimana pemenuhan kebutuhan modal tidak

diambil dari luar perusahaan melainkan dari sumber dana yang dihasilkan oleh

perusahaan itu sendiri yaitu dalam bentuk laba yang tidak dibagikan atau laba

ditahan. Sumber internal ini sering dianggap sebagai sumber utama perusahaan

untuk membiayai investasi dalam aktiva tetap atau pengeluaran modal, terutama

bagi perusahaan yang mempunyai resiko usaha yang besar. Sedangkan sumber

dana eksternal adalah sumber dana yang diambil dari dana eksternal meliputi

hutang dan modal dari pemilik perusahaan. Modal dari perusahaan didapatkan

Page 24: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

7

dengan menjual surat berharga kepada masyarakat umum melalui pasar modal

(Asih Suko Nugroho, 2006 :8).

Dalam suatu perusahaan, manejemen keuangan yang dijalankan oleh

seorang manajer keuangan memegang peranan penting untuk mengetahui

bagaimana komposisi yang tepat sehingga dapat digunakan secara optimal oleh

perusahaan dalam kegiatan operasional dan produksi. Salah satu peran manajer

adalah upaya menjaga kelangsungan usaha untuk menyediakan dana dengan tetap

memperhatikan faktor likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas (Ahmad Rodoni dan

Maratush Sholihah, 2006 :17). Manajer keuangan dalam menjalankan perannya

yang berhubungan dengan penyediaan modal perusahaan adalah dengan

berpedoman pada salah satu fungsi keuangan, yaitu yang berkaitan dengan

struktur modal dimana aspek yang diperhatikan dalam pendanaan yang diperlukan

perusahaan tidak hanya pada seberapa besar dana itu didapat kemudian

dialokasikan untuk investasi, tetapi juga dengan tetap memperhatikan faktor

likuiditas perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka

panjang, dan juga seberapa besar manfaat atau keuntungan yang akan dihasilkan

dari dana yang telah didapat.

Menurut Myers, yang mengemukakan teori struktur modal yang dikenal

dengan balance theory dalam Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah (2006 : 19).

Berkaitan dengan pengaruh hutang maka balancing menjelaskan bahwa struktur

modal yang optimal ditentukan dengan penambahan hutang, hutang memiliki

manfaat dan biaya perimbangan antara manfaat dan biaya, inilah yang

mengantarkan pada struktur modal optimal. Hutang menguntungkan perusahaan

Page 25: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

8

karena pembayaran bunga diperhitungkan sebagai biaya dan mengurangi

penghasilan kena pajak, sehingga jumlah pajak yang dibayar perusahaan

berkurang. Hutang selain mempunyai segi positif, juga mempunyai segi negatif

yaitu meningkatkan peluang untuk bangkrut dengan segala aspeknya.

Myers dan Donaldson, dalam Murdika Alamsyah (2006 : 7) dalam teori

tentang asimetri informasi (asymetric information theory), manajemen perusahaan

tahu lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan investor di pasar modal. Jika

manajemen perusahaan ingin memaksimumkan nilai pemegang saham saat ini

maka ada kecenderungan bahwa : jika perusahaan mempunyai prospek yang

cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tetapi menggunakan laba

ditahan, dan jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru untuk

memperoleh dana.

Lebih lanjut Murdika Alamsyah mengatakan bahwa terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan manajemen keuangan dalam menentukan sumber

pendanaan adanya faktor yang mempengaruhi sumber pendanaan tersebut,

diantaranya adalah tingkat pertumbuhan penjualan, stabilitas penjualan, struktur

aktiva, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, profitabilitas, struktur saingan

dan karakteristik industri.

Menurut Brigham dan Houston (2001 : 39), menyatakan bahwa bebarapa

faktor penting dalam menentukan struktur modal (capital structure decisions)

meliputi beberapa faktor, diantaranya stabilitas penjualan, struktur aktiva,

leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap

manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi

Page 26: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

9

pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Sedangkan struktur

modal dapat diukur dapat diukur dari rasio perbandingan antara total hutang

terhadap ekuitas yang biasa diukur melalui rasio debt to equity ratio (Asih Suko

Nugroho, 2006 : 6).

Pemilihan struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan, selain

dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya hutang atau modal sendiri, ada faktor lain

yang secara umum dapat mempengaruhi sumber pendanaan, diantaranya seperti

size perusahaan, pembayaran deviden, penjualan, aset perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, keuntungan (profitabilitas), pajak, manajemen, leverage, likuiditas,

non debt tax, resiko bisnis dan lain sebagainya. Dari beberapa faktor tersebut

pengaruhnya terhadap struktur modal dan kinerja keuangan tidaklah sama,

tentunya tergantung pada jenis perusahaan atau usahanya masing-masing dimana

perusahaan tersebut melakukan kegiatan atau beroperasi (Bambang Supeno,

2009 : 93).

Banyak penelitian yang dilakukan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi strktur modal. Namun dari beberapa penelitian terdahulu ada

ketidaksonsistenan hasil penelitian, dimana ada variabel yang berpengaruh

terhadap struktur modal sedangkan pada penelitian lainnya variabel tersebut tidak

memiliki pengaruh.

Penelitian-penelitian yang dilakukan mengenai struktur modal antara lain

dilakukan oleh Yuanxin Liu dan Xiangbo Ning (2009) yang menggunakan lima

variabel independen sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu

company scale, profitabilitas, growth, non-debt tax shield, dan fluidity. Hasil

Page 27: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

10

penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

struktur modal dan fluidity berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Sedangkan untuk variabel company scale, growth dan non-debt tax shiled tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Christina dan Johan Halim (2008). Christina dan

Johan menggunakan empat variabel independen sebagai faktor yang

mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, company’s size dan devidend

payout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh

negatif terhadap struktur modal, variabel size berpengaruh positif terhadap,

sedangkan pembagian deviden tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

Penelitian lain yang dilakukan berkaitan dengan faktor yang

mempengaruhi struktur modal adalah penelitian yang dilakukan oleh Faruk

Hossain dan Ayub Ali (2012). Faruk dan Ayub menggunakan sepuluh variabel

independen untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal,

yaitu profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, struktur aktiva, ukuran perusahaan,

stabilitas penjualan, non-debt tax shiled, devidends payout, likuiditas, kepemilikan

manajerial dan klasifikasi industri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

profitabilitas, struktur aktiva, likuiditas dan kepemilikan manajerial berpengaruh

secara negatif terhadap struktur aktiva. Variabel non-debt tax shield berpengaruh

positif terhadap struktur aktiva. Dan variabel pertumbuhan perusahaan, ukuran

perusahaan, stabilitas penjualan dan pembagian deviden tidak memiliki pengaruh

terhadap struktur modal. Sedangkan pada variabel klasifikasi perusahaan dibagi

Page 28: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

11

menjadi enam industri, yaitu dimana dua industri tidak mempengaruhi sedangkan

empat industri lainnya berpengaruh terhadap struktur modal.

Dari beberapa faktor diatas dalam penelitian ini, penulis menggunakan

empat faktor yang mempengaruhi struktur modal. Faktor-faktor tersebut antara

lain struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas. Dari variabel

tersebut diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, kesejahteraan

pemilik modal dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.

Berdasarkan pendapat diatas dan hasil penelitian terdahulu mengenai

variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal menunjukkan hasil yang

berbeda antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya. Hal ini yang

membuat penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas

Terhadap Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2012”.

B. Perumusah Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan

permasalahan penelitian yaitu,

1. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal?

4. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal?

Page 29: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

12

5. Apakah struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas

secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal?

6. Berapa besar variabel independen (struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan tingkat likuiditas) mampu mempengaruhi ataupun

menjelaskan struktur modal?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk :

a. Menganalisis pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal.

b. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.

c. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal.

d. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap struktur modal.

e. Menganalisis pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan tingkat likuiditas terhadap struktur modal perusahaan

secara simultan.

f. Menganalisis besarnya variabel independen (struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat tikuiditas)

mempengaruhi ataupun menjelaskan struktur modal perusahaan.

2. Manfaat

Sedangkan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi :

Page 30: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

13

a. Emiten, yaitu hasil penelitian dapat digunakan manajemen perusahaan

untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan modal

sendiri atau modal pinjaman serta mengetahui kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajibannya, setelah itu manajer keuangan dapat

mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimbangkan

penggunaan modal.

b. Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran dan

bahan pertimbangan unuk mengambil keputusan dalam berinvestasi

pada sebuah perusahaan.

c. Civitas akademik, dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam

membuat penelitian yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan.

Page 31: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Modal

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan.

Komponen modal terdiri dari setor, agio saham, laba yang ditahan,

cadangan laba dan lainnya (Kasmir, 2010 : 81). Menurut S. Munawir

(2001 : 19), modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh

perusahaan yang terdapat pada sisi kanan neraca perusahaan yaitu pada

pos modal saham atau laba ditahan. Sedangkan modal terdiri dari modal

asing dan modal sendiri. Perimbangan antara seluruh modal asing dan

modal sendiri disebut struktur keuangan, sedangkan perimbangan antara

modal asing dan modal sendiri yang bersifat jangka panjang akan

membentuk struktur permodalan.

Bambang Riyanto (2001 : 17) mengemukakan modal adalah

sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.

Dalam perkembangannya, kemudian pengertian modal modal dinilai pada

nilai, daya beli, atau kekuasaaan memakai atau menggunakan hal-hal yang

terkandung dalam barang-barang modal. Sedangkan menurut Brigham

(2006 : 62) modal adalah jumlah dari hutang jangka panjang, saham

preferen dan ekuitas saham biasa atau mungkin pos-pos tersebut plus

hutang jangka pendek yang dikenakan bunga.

Page 32: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

15

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

modal digunakan sebagai hal penting dalam kegiatan produksi sebuah

perusahaan. Modal dapat berasal dari modal sendiri, modal asing maupun

perpaduan antara modal sendiri dengan modal asing yang kemudian

disebut dengan struktur keuangan.

a. Sumber modal

Menurut Bambang Rianto (2001 : 156) dilihat dari asalnya sumber

modal terdiri dari :

1) Sumber internal

Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau

dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan.

Alasan perusahaan menggunakan sumber dana internal yaitu,

dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak

mempunyai kewajiban untuk membayar bunga, dana yang tersedia

sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan dan

biaya pemakaian relatif murah. Sumber internal yang dibentuk atau

dihasilkan sendiri didalam perusahaan adalah laba ditahan dan

penyusutan (depresiasi).

2) Sumber eksternal

Modal yang berasal dari luar perusahaan. Alasan

perusahaan menggunakan sumber dana eksternal adalah jumlah

dana yang digunakan tidak terbatas, dapat dicari dari berbagai

Page 33: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

16

sumber dan dapat bersifat fleksibel. Yang merupakan sumber dana

eksternal adalah sebagai berikut:

a) Supplier

Supplier merupakan dana kepada suatu perusahaan dalam

bentuk penjualan barang secara kredit, baik jangka pendek

(kurang dari satu tahun), maupun jangka menengah (lebih dari

satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun). Penjualan kredit

dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun

terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh

supplier kepada langganan. Pabrik sering menjual mesin atau

peralatan lain kepada suatu perusahaan yang menggunakan

mesin dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.

b) Bank

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar

lalulintas pembayaran.

c) Pasar modal

Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang

mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi

yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal dan

emitan yang membutuhkan dana. Dimaksudkan dengan

pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan

dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang

Page 34: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

17

menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi

dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus

dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan

kepada unit ekonomi yang defisit tabungan.

b. Jenis-jenis modal

1) Modal asing

Dalam pasal 1 angka 8. UU No. 25 tahun 2007 tentang

penanaman modal asing juga telah ditentukan pengertian modal

asing, yaitu modal yang dimiliki oleh Negara asing perorangan

warga Negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing dan

atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya

dimiliki oleh pihak asing.

Modal asing dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu hutang

jangka pendek, hutang jangka menengah dan hutang jangka

panjang. Adapun jenis-jenis hutang jangka pendek antara lain

kredit rekening koran, kredit dari penjualan, kredit dari pembeli

dan kredit wesel, dengan jangka waktunya paling lama satu tahun.

Hutang jangka menengah terdiri dari term loan dan leasing, dengan

waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.

Sedangkan hutang jangka panjang jangka waktunya lebih dari 10

tahun, umumnya digunakan untuk membelanjakan perluasan

perusahaan atau memodernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan

modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.

Page 35: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

18

Adapun jenis dari hutang jangka panjang adalah pinjaman obligasi

dan pinjaman hipotik (Bambang Riyanto, 2005 : 171).

2) Modal sendiri

Modal sendiri atau ekuitas (laba ditahan dan dana yang

diperoleh dari penjualan saham). Biaya laba ditahan perusahaan

mencerminkan biaya kesempatan pengembalian yang diperoleh

para pemegang sham jika meraka menerima laba dalam bentuk

deviden dan menginvestasikan dana itu sendiri. Biaya ekuitas baru

perusahaan juga mencerminkan biaya kesempatan, pengembalian

diperoleh para pemegang modal baru jika mereka

menginvestasikan dananya dalam bentuk lain, bukan dalam

perusahaan. Biaya ini lebih tinggi daripada biaya laba ditahan

karena juga mencakup beban yang terkait penjualan saham baru

atau biaya mengambang (Jeff Madura, 2006 : 239). Modal sendiri

diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu

yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh

tempo. Menurut Erich A. Helfert (1997 : 242), ada dua sumber

utama dari modal sendiri, yaitu:

a) Modal saham preferen, bentuk kepemilikan ekuitas ini secara

konseptual berada pada titik tengah antara hutang dan saham

biasa. Walaupun berada pada peringkat yang lebih rendah

dibandingkan sebagai kreditor perusahaan, pemegang saham

preferen mempunyai klaim terhadap laba perusahaan dengan

Page 36: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

19

peringkat lebih tinggi daripada posisi pemegang saham biasa.

Dalam hal likuiditas, klaim pemegang saham preferen dipenuhi

sebelum klaim tersisa untuk pemegang saham biasa.

b) Modal saham biasa, pemegang saham biasa sebagai pemilik

dalam urutan terakhir dari perusahaan (klaim saham biasa

berlaku untuk semua aktiva dan laba yang tidak dituntut oleh

kalim sebelumnya) memberikan dana jangka panjang dengan

harapan memperoleh imbalan dari peningkatan nilai ekonomi

saham. Nilai tambahan ini terdiri dari dampak pertumbuhan

laba dan pertumbuhan deviden yang diterima pada nilai pasar,

yang selanjutnya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan risiko

tertentu dalam industri dan perusahaan.

2. Pengertian Struktur Modal

Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010 : 1), struktur modal adalah

kombinasi atau perimbangan antara hutang dan modal sendiri (saham

preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan untuk

merencanakan mendapatkan modal. Kebijakan struktur modal melibatkan

adanya suatu pertukaran antara risiko dan return :

a. Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang

ditanggung oleh para pemegang saham, misal risiko insolvabilitas,

kenaikan suku bunga dan financial distress.

b. Penggunaan hutang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan

terjadinya ekspektasi return atas ekuitas menjadi lebih tinggi. Misalnya

Page 37: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

20

adanya penghematan pajak karena bunga yang akhirnya dapat

meningkatkan earning per share dan return on equity.

Menurut Rodoni dan Indoyama (2007 : 45), struktur modal adalah

sesuatu yang berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen

perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perusahaan dengan cepat

memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya dengan

mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya modal

perusahaan. Dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal ini yang

menjadi tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi

sumber pembiayaan yang optimal (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010 :

138). Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001 :22), mengatakan

bahwa struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan tercermin

keseluruhan pasiva dalam neraca, yaitu keseluruhan modal asing (baik

jangka pendek maupun jangka panjang) dan jumlah modal sendiri. Dan

Syafaruddin Alwi (1994 :329), mengatakan bahwa stuktur modal

merupakan masalah yang penting dalam pengambilan keputusan

mengenai pembelanjaan perusahaan, karena secara langsung berakibat

terhadap biaya modal, keputusan tentang capital budgeting dan harga

pasar.

Menurut Brealey dan Myers dalam David Sukardi dan Chrtistian

Herdinata (2009 : 19), struktur modal perusahaan terpusat pada kombinasi

antara hutang dan modal. Pilihan struktur modal secara fundamental

Page 38: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

21

merupakan masalah marketting. Lebih lanjut dijelaskan, perusahaan dapat

menerbitkan beberapa saham yang berbeda dengan berbagai kombinasi.

Namun perusahaan berusaha pula untuk menemukan kombinasi yang

mampu mengoptimalkan nilai pasar. Struktur modal yang optimal adalah

salah satu hal yang dapat memaksimalkan nilai pasar saham perusahaan

yang beredar. Jika kombinasi ideal ini dapat diciptakan, maka saham

perusahaan akan mencapai harga maksimal dan struktur modal yang

digunakan merupakan struktur modal yang optimal.

Keputusan pendanaan (struktur modal) akan menyangkut

penentuan kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana

yang pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua, 1) yang berhubungan

dengan pendanaan ekstern karena akan mengarah pada pengambilan

keputusan mengenai struktur modal, yakni akan menentukan proporsi

antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini tampak pada debt

to equity ratio perusahaan tersebut. 2) yang berhubungan dengan

pendanaan intern, aplikasinya adalah penentuan kebijakan deviden yang

digambarkan melalui devidend payout ratio (Moeljadi, 2006 :237).

Dengan demikian struktur modal memiliki beberapa unsur penting

yang dapat diambil berdasarkan pendapat di atas, yaitu (1) bahwa modal

yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari perimbangan antara modal

sendiri dengan modal asing, (2) sehingga dapat dikatakan merupakan

cerminan keseluruhan pasiva dalam neraca dan (3) masalah penting dalam

Page 39: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

22

pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan, karena secara

langsung berakibat terhadap keuangan perusahaan.

3. Teori Struktur Modal

Untuk mencapai struktur modal yang optimal, ada beberapa teori

yang menjelaskan tentang struktur modal. Kegunaan mempelajari teori

tersebut adalah untuk mengasah perspektif dan memudahkan perumusan

suatu kebijakan struktur modal yang baik.

1. Teori Struktur Modal Tradisional

Menurut Darmawan Sjahrial (2008 :179), bahwa teori struktur

modal dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

a. Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)

Pendekatan laba bersih mengasumsikan bahwa investor

mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat

kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan

jumlah hutangnya dengan tingkat biaya hutang yang konstan pula.

Karena tingkat kapitalisasi dan biaya hutang konstan maka

semakin besar jumlah hutang yang digunakan perusahaan, biaya

modal rata-rata tertimbang semakin kecil sebagai akibat

penggunaan hutang yang semakin besar.

b. Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income

Approach)

Pendekatan laba operasi bersih berlawanan dengan

pendekatan laba bersih, karena menurut laba operasi bersih, biaya

Page 40: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

23

hutang bersifat tetap atau tidak berubah walaupun leverage

bertambah. Dalam pendekatan laba operasi diasumsikan bahwa

investor akan meminta premi karena adanya resiko keuangan

akibat adanya penambahan leverage sehingga mengakibatkan

tingkat kapitalisasi akan naik secara proporsional dengan kenaikan

leverage. Artinya penambahan hutang karena biayanya murah dan

pengurangan saham karena biayanya mahal tidak berpengaruh

terhadap biaya modal rata-rata tertimbang, walaupun ada efek yang

menguntungkan dalam penambahan hutang akan tetapi akan

diimbangi oleh kenaikan tingat kapitalisasi.

Nilai total perusahaan tidak berubah walaupun adanya

tambahan leverage sehingga dalam pendekatan ini dapat dikatakan

tidak ada struktur modal yang optimal, berapapun penggunaan

leverage tidak akan mengubah nilai perusahaan.

c. Pendekatan Tradisional

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tingkat leverage

tertentu, resiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga

baik biaya modal sendiri maupun biaya hutang relatif konstan.

Namun, demikian setelah leverage rasio hutang tertentu, biaya

hutang dan biaya modal sendiri meningkat. Peningkatan biaya

modal sendiri ini akan semakin besar bahkan akan lebih besar

daripada penurunan biaya karena penggunaan hutang yang lebih

Page 41: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

24

murah. Akibatnya, biaya modal rata-rata tertimbang yang pada

awalnya menurun, setelah leverage tertentu akan meningkat.

Oleh karena itu nilai perusahaan mula-mula meningkat dan

akan menurun sebagai akibat dari penggunaan hutang yang

semakin besar. Dengan demikian menurut pendekatan ini, terdapat

struktur modal optimal untuk setiap perusahaan. Struktur modal

yang optimal terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum atau

struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-rata

tertimbang minimum.

2. Teori Struktur Modal Modern

a. Modigliani dan Miller (MM)

Menurut Modigliani dan Miller, dalam David Sukardi

Kodrat dan Christian Herdinata (2009 : 109) melalui teori capital

structure irrelevance menyimpulkan bahwa financial leverage

tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Hal ini terjadi karena

penggunaan hutang tidak merubah weighted average cost of

capital. Biaya hutang lebih kecil dibandingkan biaya modal

sendiri. Namun semakin besar penggunaan hutang, semakin besar

pula risikonya sehingga biaya modal sendiri akan bertambah.

Artinya kenaikan penggunaan hutang tidak akan meningkatkan

nilai perusahaan karena keuntungan dari biaya hutang lebih kecil

ditutup dengan naiknya biaya modal sendiri. Teori ini didasarkan

pada asumsi yang mencakup pasar modal yang sempurna, investor

Page 42: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

25

memiliki ekspektasi tentang aliran laba perusahaan yang sama,

tidak ada pajak, tidak ada biaya transaksi dan perusahaan hanya

dapat menerbitkan dua jenis sekuritas yaitu risk equity dan risk-

free debt.

Modigliani dan Miller, melanjutkan hasil penelitiannya

dengan mengubah asumsi tidak adanya pajak menjadi adanya pajak

terhadap penghasilan perusahaan sebagai penentu struktur modal

perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan hutang

akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang

adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Namun di sisi

lain, penggunaan hutang akan menimbulkan biaya kesulitan

keuangan (David Sukardi Kodrat, 2009 : 110).

b. Trade-off Theory

Murdika Alamsyah (2006 : 6) mengemukakan trade off

theory memang tidak dapat digunakan unruk menentukan struktur

modal yang optimal secara akurat dari suatu perusahaan. Tetapi

melalui model ini dapat memberikan tiga masukan penting:

1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas

keuntungannya akan memiliki profitabilitas financial distress

yang besar. Perusahaan semacam ini harus menggunakan

sedikit hutang.

2. Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak

dan kesempatan berkembang akan kehilangan banyak nilai

Page 43: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

26

jika terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan

aktiva semacam ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.

3. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit

pajak yang besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan

hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak

rendah (tingkat pajak rendah).

c. Balancing Theory

Model struktur modal dalam lingkup Balancing theories

Myers dan Bayles and Diltz dalam Suad Husnan (2000 : 300)

disebut sebagai teori keseimbangan yaitu menyeimbangkan

komposisi hutang dan modal sendiri. Teori ini pada intinya yaitu

menyeimbangkan antara manfaat dan pengorbanan yang timbul

sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih besar,

hutang akan ditambah. Tetapi bila pengorbanan karena

menggunakan hutang sudah lebih besar maka hutang tidak lagi

ditambah. Pengorbanan karena menggunakan hutang tersebut bisa

dalam bentuk biaya kebangkrutan (bankruptcy cost) dan biaya

keagenan (agency cost). Biaya kebangkrutan antara lain terdiri dari

legal fee yaitu biaya yang harus dibayar kepada ahli hukum untuk

menyelesaikan klaim dan distress price yaitu kekayaan perusahaan

yang terpaksa dijual dengan harga murah sewaktu perusahaan

dianggap bangkrut. Semakin besar kemungkinan terjadi

kebangkrutan dan semakin besar biaya kebangkrutan, semakin

Page 44: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

27

tidak menarik menggunakan hutang. Hal ini disebabkan karena

adanya biaya kebangkrutan, biaya modal sendiri akan naik dengan

tingkat yang makin cepat. Sebagai akibatnya, meskipun

memperoleh manfaat penghematan pajak dari penggunaan hutang

yang besar berdampak oleh kenaikan biaya modal sendiri yang

tajam, sehingga berakhir dengan menaikkan biaya perusahaan.

d. Pecking Order Theory

Teori ini dikemukakan oleh Myers dan Majluf dalam Suad

Husnan dan Pudjiastuti (2004: 324). Teori ini menjelaskan keputusan

pendanaan yang diambil oleh perusahaan yang berbeda dengan

pemikiran teori struktur modal yang telah dibahas. Teori ini

menyatakan bahwa:

1. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil

operasi perusahaan).

2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden

yang ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan

pembayaran deviden secara drastis.

3. Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai

dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang

tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi

kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi,

mesikpun pada kesempatan lain mungkin kurang. Apabila dana

hasil operasi kurang dari investasi, maka perusahaan akan

mengurangi saldo kas atau menjual sekuritas yang dimiliki.

Page 45: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

28

4. Apabila pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas paling aman terlebih dulu. Yaitu dengan

penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

berkarateristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya

apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan.

Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-

perusahaan yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah

sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena mereka mempunyai

target debt ratio yang rendah, tetapi karena mereka memerlukan

external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang profitable

akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dua

alasan, yaitu (i) dana intenal tidak cukup dan (ii) hutang merupakan

sumber eksternal yang lebih disukai.

e. Asymetric Information Theory

Teori ini diajukan oleh Gordon Donaldson dari Harvard

University dalam Darmawan Sjahrial (2008 : 207) tentang informasi

yang tidak simetris. Asymetric information adalah kondisi dimana

suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain.

Karena asymetric information, manajemen perusahaan tahu lebih

banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal. Jika

manajemen perusahaan ingin memaksimukan nilai untuk pemegang

saham saat ini, bukan pemegang saham baru, ada kecenderungan

bahwa:

Page 46: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

29

1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak

akan menerbitkan saham baru tetapi menggunakan laba ditahan

(supaya prospek cerah tersebut dinikmati pemegang saham saat

ini).

2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru

untuk memperoleh dana (ini akan menguntungkan pemegang

saham saat ini karena tanggung jawab mereka berkurang).

Masalahnya adalah para investor tahu kecenderungan ini

sehingga mereka melihat penawaran saham baru sebagai pertanda

berita buruk sehingga harga saham perusahaan cenderung turun jika

saham baru diterbitkan. Ini menyebabkan biaya modal sendiri menjadi

tinggi. Rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of

capital) semakin tinggi dan nilai perusahaan cenderung turun. Hal ini

mendorong perusahaan untuk menerbitkan obligasi atau berhutang

daripada menerbitkan saham baru. Sehingga Gordon Donaldson

menyimpulkan bahwa perusahaan lebih senang menggunakan dana

dengan urutan :

1. Laba ditahan dan dana depresiasi

2. Hutang

3. Penjualan saham baru

f. Signalling Theory

Isyarat atau sinyal adalah suatu tindakan yang diambil

manajemen perusahaan yang member petunjuk bagi investor tentang

prospek perusahaan (Brigham dan Houston, 2001 : 36). Perusahaan

Page 47: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

30

dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari

penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang

diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang

melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan

prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual

sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan

umumnya merupakan suatu isyarat bahwa manajemen memandang

prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan

menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka

harga sahamnya akan menurun karena menerbitkan saham baru

berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan

harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Brigham dan Houston (2001 :39), faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal dapat dibedakan menjadi :

a. Stabilitas penjualan

Suatu perusahaan yang mempunyai earning yang relatif

stabil akan dapat memenuhi kewajiban keuangannya dibandingkan

dengan perusahaan yang tidak stabil pendapatannya, perusahaan

yang mempunyai pendapatan yang relatif tidak stabil dan tidak

dapat diprediksi akan menanggung resiko tidak dapat membayar

angsuran-angsuran hutangnya pada tahun-tahun atau keadaan yang

buruk. Untuk perusahaan public utilities, dimana relatif

mempunyai penjualan yang stabil akan mempunyai kesempatan

Page 48: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

31

lebih baik untuk mengadakan pinjaman atau penarikan modal asing

dibandingkan dengan perusahan industri barang-barang mewah.

b. Ukuran perusahaan

Perusahaan yang besar maka setiap perluasan modal saham

hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap

kemungkinan hilangnya atau tergesernya pengendalian dari

dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga akan

lebih berani untuk mengeluarkan saham baru dalam memenuhi

kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan

dibandingkan dengan perusahaan kecil.

c. Struktur aset

Struktur aset perusahaan yang fleksibel akan mudah

diperjual-belikan cenderung akan menggunakan leverage yang

lebih besar dari pada perusahaan dengan struktur aset yang tidak

fleksibel. Dalam suatu perusahaan, struktur aset akan mempunyai

pengaruh terhadap sumber pembelanjaan dengan beberapa cara,

pertama, bagi perusahaan yang sebagian besar modalnya tertanam

dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan

modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri

sedangkan modal asing sifatnya adalah sebagai pelengkap.

d. Operating leverage

Operating bisnis merupakan faktor yang mempengaruhi

tingkat resiko bisnis. Artinya bahwa semakin besar operating

Page 49: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

32

leverage perusahaan, maka semakin besar variasi keuntungan

akibat perubahan dan akan berdampak semakin besar pula resiko

perusahaan.

e. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Ketika hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan

pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Hal ini

cukup menjadi alasan karena perusahaan berkemungkinan

dihadapkan oleh adanya biaya emisi saham biasanya lebih mahal

jika dibandingkan dengan biaya pengeluaran obligasi.

f. Profitabilitas

Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan

dengan tingkat pengembalian lebih tinggi atas invetasinya lebih

cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil, karena

perusahaan dianggap telah mampu menyediakan dana yang cukup

dari laba ditahan atau dana yang dihasilkan internal.

g. Pajak

Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk

tujuan perpajakan, dan pengurangan tersebut sangat bernilai tinggi

bagi perusahaan yang terkena tarif pajakyang tinggi. Ini berarti

bahwa semakin tinggi tarif pajak perusahaan, semakin besar pula

manfaat penggunaan hutang.

h. Pengendalian

Page 50: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

33

Pengaruh hutang versus saham terhadap posisi

pengendalian manajemen dapat mempengaruhi struktur modal.

Akan tetapi pertimbangan pengendalian tidak selalu menghendaki

pengunaan hutang atau ekuitas karena jenis modal yang

memberikan perlindungan terbaik bagi manajemen bervariasi dari

situasi ke situasi yang lain.

i. Sikap manajemen

Karena tidak seorang pun dapat membuktikan bahwa

struktur modal yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi

dari pada struktur modal lainnya, maka manajemen dapat

melakukan pertimbangan sendiri terhadap struktur modal yang

tepat.

j. Sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penialai kredibilitas

Analisis manajer atas faktor-faktor leverage yang tepat bagi

perusahaan diakui keberadaannya, namun seringkali sikap pemberi

pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas mempengaruhi

keputusan struktur keuangan perusahaan. Ini artinya bahwa

perusahaan membicarakan struktur keuangan dengan pemberi

pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas serta saran yang

diterima akan sangat diperhatikan dan digunakan oleh perusahaan.

k. Kondisi pasar

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan

disebabkan karena adanya gelombang konjungtur. Apabila

Page 51: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

34

gelombang konjungtur meninggi, maka akan lebih tertarik untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk saham. Oleh karena itu

seharusnya bila perusahaan ingin mengeluarkan atau menjual

sekuritasnya haruslah selalu meyesuaikan dengan keadaan pasar

modal tersebut.

l. Kondisi internal perusahaan

Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap

struktur modal yang ditargetkan. Artinya adalah bahwa perusahaan

akan memilih kondisi yang tepat untuk pembiayaan perusahaan

apakah melakukan pendanaan dari dalam atau luar perusahaan.

m. Fleksibilitas keuangan

Sebagai manajer pendanaan yang baik adalah selalu dapat

menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung

operasional perusahaan.

Moeljadi (2006 : 274) mengemukakan bahwa penentuan struktur

modal juga perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Tujuan perusahaan

Jika tujuan manajer adalah memaksimumkan kekayaan para

pemegang saham, maka struktur modal yang optimal adalah yang

dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan. Sedangkan apabila

tujuan para manajer memaksimumkan keamanan pekerjaannya, maka

struktur modal yang optimal terletak pada leverage rata-rata

perusahaan lain dalam satu industri.

Page 52: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

35

2. Tingkat leverage perusahaan yang sama dalam satu industri.

3. Kemampuan dana internal

Penentu utama dana intern adalah tingkat pertumbuhan

pendapatan. Tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi

memungkinkan manajemen memperoleh dana yang lebih besar

daripada laba ditahan yang akan mengurangi dana pinjaman. Dengan

demikian, kemampuan dana intern ini bukan hanya dipengaruhi oleh

rate of growth, tetapi juga oleh kebijakan pembagian laba.

4. Pemusatan pemilikan dan pengendalian suara

Apabila saham yang ada dalam perusahaan hanya dimiliki oleh

sejumlah kecil pemilik, maka manajer akan segan untuk mengeluarkan

saham baru.

5. Batas kredit

Usaha manajemen untuk menyesuaikan struktur modal dengan

yang lain diinginkan dipengaruhi oleh sikap kreditor terhadap

perusahaan tersebut.

6. Besarnya perusahaan

Suatu perusahaan yang berukuran besar lenih mudah

memperoleh pinjaman jika dibandingkan perusahaan kecil.

7. Pertumbuhan aktiva perusahaan

Pertumbuhan aktiva dapat dijadikan indikator bagi kesempatan

pengembangan perusahaan pada waktu yang akan datang, sebab dapat

Page 53: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

36

memberikan gambaran bagi kebutuhan dana secara total dalam

perusahaan tersebut.

8. Stabilitas earning

Berhubung dengan variabilitas earnings dapat menjadi ukuran

risiko bisnis suatu perusahaan, maka calon kreditor cenderung

memberikan pinjaman kepada perusahaan yang mempunyai earnings

yang relatif stabil.

9. Biaya modal sendiri

Karena biaya modal sendiri dapat merefleksikan harga saham,

maka turun naiknya harga saham akan menunjukkan harapan bagi

equity financing yang murah atau mahal yang dapat mengakibatkan

dept financing menjadi kurang atau lebih menarik. Perubahan harga

saham akan mempunyai hubungan yang negatif dengan debt to equity

ratio.

10. Biaya hutang

Jika biaya hutang lebih besar dari rentabilitas aktiva, maka

penambahan hutang akan membawa efek unfavourable bagi

rentabilitas modal sendiri.

11. Tarif pajak

Karena pembayaran bunga merupakan tax-deducatible bagi

perusahaan, maka dept financing akan lebih menarik daripada equity

financing. Dengan demikian, tarif pajak dan debt to equity ratio

dihipotesiskan memiliki hubungan yang positif.

Page 54: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

37

12. Perkiraan tingkat inflasi

Perkiraan tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan

penawaran dana. Dalam keadaan inflasi yang tinggi, perusahaan

menyenangi dept-financing.

13. Kemampuan dana sumber hutang

Penawaran dana secara aggregate terutama dipengaruhi oleh

kebijakan pemerintah. Berkurangnya ketersediaan dana ekstern

mengakibatkan dept financing menjadi lebih mahal.

14. Kebiasaan umum di pasar modal

Kebiasaan yang kaku di pasar modal, misalnya investor yang

hanya menyenangi surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh bank,

perusahaan asuransi dan public utility, akan menyulitkan perusahaan

untuk segera merubah struktur modalnya.

15. Struktur aktiva

Apabila komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital

insentive, maka yang diutamakan adalah equity financing. Artinya,

modal pinjaman hanya merupakan pelengkap, terutama untuk

memenuhi kebutuhan dana bagi modal kerja.

5. Struktur Aktiva

Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat

dijadikan jaminan. Brigham dan Gapenski (1996 : 190) menyatakan bahwa

secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan

lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak

Page 55: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

38

memiliki jaminan. Teori ini juga konsisten dengan Lukas Setia Atmaja

(1999 : 56) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva

yang dapat digunakan sebagi agunan hutang cenderung menggunakan

hutang yang relatif besar.

Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, maka

perusahaan tersebut akan menggunakan pembiayaan hutang hitpotik

jangka panjang, dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk

menutup hutangnya. Sebaliknya, perusahaan yang sebagian besar aktiva

yang dimilikinya berupa piutang dan persediaan barang nilainya sangat

tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas (penjualan) masing-

masing perusahaan, sebaiknya dibiayai dengan pembiayaan hutang jangka

pendek (Weston dan Copeland, 1997 : 363).

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 298), kebanyakan perusahaan

industri dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap

akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal

permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya sebagai

pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur

finansial konservatif yang horisontal yang menyatakan bahwa besarnya

modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap

plus aktiva lain yang sifatnya permanen. Dan perusahaan yang sebagian

besar dari aktivanya sendiri dari aktiva lancar akan mengutamakan

pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka pendek. Jadi dapat

Page 56: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

39

dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur

modal.

6. Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,

maupun modal sendiri (Agus Sartono, 2001 : 130). Profitabilitas adalah

untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai buku

investasi. Rasio profitabilitas kemudian dapat dibandingkan dengan rasio

yang sama dengan rasio korporasi lainnya pada tahun-tahun sebelumnya

atau sering disebut sebagai rasio rata-rata industri (Tampubolon, 2005

:39).

Menurut Kasmir (2010 : 115) profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan juga

memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal

ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi, intinya adalah bahwa rasio ini menunjukkan efisiensi

perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2001 :40), mengatakan bahwa

perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi

menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi

memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan

dengan dana yang dihasilkan internal.

Page 57: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

40

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan hasil

akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan.

Secara umum rasio profiabilitas dihitung dengan membagi laba dengan

modal. Maka dalam penelitian ini menggunakan cara pengukuran Return

on Asset (ROA).

7. Ukuran Perusahaan

Menurut Brigham dan Houston (2001 : 117), ukuran perusahaan

adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan

sampai beberapa tahun kemudian. Dalam hal ini penjualan lebih besar

daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah

pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil daripada

biaya variabel dan tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.

Menurut Abdul Halim (2007 : 93), semakin besar ukuran suatu

perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga akan

semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan

dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya dan salah satu

alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri

tidak mencukupi.

Dari referensi-referensi diatas, dapat disimpulkan bahwa besar

kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh pada struktur modal dengan

didasarkan pada kenyataan bahwa pada perusahaan besar dapat membiayai

investasinya dengan mudah lewat pasar modal karena mempunyai tingkat

Page 58: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

41

pertumbuhan penjualan yang tinggi dan kecilnya informasi asimetris

terjadi. Investor dapat memperoleh lebih banyak informasi dari perusahaan

besar jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Jadi, dengan

diperolehnya dana lewat pasar modal menjadikan proporsi hutang menjadi

semakin kecil dalam struktur modalnya. Untuk itu perusahaan kecil

mungkin menyukai hutang jangka pendek karena biayanya yang lebih

murah dan perusahaan besar lebih berani mengeluarkan saham baru dan

kecenderungan menggunakan jumlah pinjaman juga semakin besar pula.

8. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera

dibayar. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal

dari unsur-unsur aktiva yang bersifat likuid, yakni aktiva lancar dengan

perputaran kurang dari satu tahun, karena lebih mudah dicairkan daripada

aktiva tetap yang perputarannya lebih dari satu tahun (Harahap, 2010 :

301).

Dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Biasanya aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang dan

persediaan, sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang dagang, hutang

bank jangka pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun, pajak yang harus dibayar dan biaya lain yang masih

harus dibayar terutama gaji dan upah (J. Fred Weston dan Thomas E.

Copeland, 1995 : 282).

Page 59: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

42

Dalam penelitian ini menggunakan rasio lancar, perhitungan rasio

ini didasarkan pada perbandingan sederhana total aktiva lancar dan

kewajiban lancar. Aktiva lancar ini merupakan jumlah aktiva likuid,

misalnya kas yang tersedia untuk bisnis. Sementara kewajiban lancar

memberikan indikasi kebutuhan akan kas dimasa depan (Ciaran Walsh,

2003 : 106).

9. Keterkaitan antara Variabel Independen terhadap Variabel

Dependen

a. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal

Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan

sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif

lebih besar (Lukas Setia Atmaja, 2008 : 273). Menurut Bambang

Riyanto (2001 : 65) kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian

besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan

mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen, yaitu

modal sendiri, sedangkan hutang sifatnya sebagai pelengkap. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif

terhadap struktur modal.

Hasil penelitian yang dilakukan Faruk Hossain dan Ayub Ali

(2012) menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap

struktur modal, namun pada penelitian yang dilakukan oleh Ali

Kesuma (2009) dan Bram Hadianto dan Christian Tayana (2010)

Page 60: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

43

mengatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap

struktur modal.

b. Pengaruh struktur profitabilitas terhadap struktur modal

Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan

dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan

hutang yang relatif kecil dan tidak memerlukan banyak pembiayaan

dengan hutang. Tingkat pengembaliannya yang tinggi memungkinkan

mereka untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka

dengan dana yang dihasilkan secara internal (Brigham dan Houston,

2001 : 40). Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang

negatif variabel profitabilitas terhadap struktur modal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh L. V. L. N. Sarma, Sarada

Lellapalli dan Ramana V. Lellapalli (2010) diketahui bahwa

profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal,

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yuanxin Liu dan Xiangbo

Ning (2009), Christina dan Johan Halim (2008) dan Murdika

Alamsyah Hasan (2010) diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif

antara profitabilitas terhadap struktur modal.

c. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal

Perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah

memperoleh modal di pasar modal dibandingkan dengan perusahaan

kecil, karena kemudahaan akses tersebut berarti perusahaan besar

memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula (Darmawan Sjahrial, 2008

Page 61: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

44

: 205), karena perusahaan dengan ukuran lebih besar, mempunyai

kepercayaan lebih besar dalam mendapatkan sumber dana, sehingga

akan memudahkan untuk mendapatkan kredit dari pihak luar. Oleh

karena itu, ukuran perusahaan yang besar merupakan sinyal positif

bagi kreditur untuk memberikan pinjaman. Sehingga ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.

Hasil penelitian yang dilakukan Yuanxin Liu dan Xiangbo

Ning (2009) menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan

tidak mempengaruhi struktur modal, namun pada penelitian yang

dilakukan oleh Christina dan Johan Halim (2008) dan L. V. L. N.

Sarma, Sarada Lellapalli dan Ramana V. Lellapalli (2010),

menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur

modal. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki sumber

permodalan yang lebih terdiversifikasi sehingga ukuran perusahaan

merupakan perwakilan dari kemungkinan kebangkrutan, maka dengan

demikian ukuran perusahaan mempunyai dampak positif terhadap

penggunaan hutang.

d. Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal

Posisi likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti

melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka pendek (Dewi Astuti,

2004 : 31). Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang

menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang atau

menerbitkan saham baru. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory

Page 62: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

45

yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan

pembiayaan dengan urutan pertama laba ditahan, kemudian hutang dan

terakhir penjualan saham baru. Meskipun secara teoritis sumber modal

biayanya paling murah adalah hutang. Pertimbangan lain karena biaya

langsung untuk pembiayaan dari dalam yaitu yang ditahan lebih murah

dibandingkan dengan biaya modal yang berasal dari penerbitan emisi

saham baru (Dermawan Sjahrial, 2008 : 205). Perusahaan yang

mempunyai likuiditas tinggi berarti mempunyai kemampuan membayar

hutang jangka pendek, sehingga cenderung akan menurunkan total

hutang, yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil. Maka

dapat dikatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur

modal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Seftiane dan Ratih

Handayani (2011) menunjukkan bahwa likuiditas tidak mempengaruhi

struktur modal, namun pada penelitian yang dilakukan Faruk Hossain

dan Ayub Ali (2012) bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur

modal.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Christina dan Johan Halim (2008) yang

berjudul Analysis of Relationship between Determinants of Capital Structure

across Industries at Jakarta Stock Exchange dari tiga variabel independen

yang digunakan yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan pembayaran

deviden. Terdapat dua variabel yang berpengaruh yaitu ukuran perusahaan

Page 63: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

46

dan profitabilitas, sedangkan pembayaran deviden tidak mempengaruhi

struktur modal.

Hasa Nurrohim KP (2008) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan dan Struktur

Aktiva terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia

menyatakan bahwa profitabilitas dan kontrol kepemilikan berpengaruh

terhadap struktur modal, sedangkan fixed asset ratio dan struktur aktiva tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Bambang Supeno (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Sektor

Makanan dan Minuman pada Bursa Efek Jakarta, menyatakan bahwa dari

pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa dari lima variabel

independen yang digunakan dalam penelitiannya terdapat tiga variabel yang

berpengaruh terhadap struktur modal, yaitu ukuran perusahaan, likuiditas dan

non debt tax sedangkan variabel pembagian deviden dan perubahan aset tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Yuanxin Liu dan Xiangbo Ning (2009) dalam penelitiannya yang

berjudul Empirical Research of the Capital Structure Influencing Factors of

Electric Power Listed Companies, menyatakan bahwa dari lima variabel

independen yang digunakan dalam penelitiannya terdapat dua variabel yang

berpengaruh terhadap struktur modal, yaitu profitabilitas dan fluidity,

sedangkan pertumbuhan perusahaan, non-debt tax shield dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Page 64: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

47

Penelitian yang dilakukan L. V. L. N. Sarma, Sarada Lellapalli dan

Ramana V. Lellapalli (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Factors

Influencing Capital Structures : an Analysis of Companies in Malaysia dari

sembilan variabel independen yang digunakan terdapat empat variabel yang

berpengaruh yaitu ukuran perusahaan, non debt tax shield, safety

consideration dan deviation from target debt adalah variabel yang

mempengaruhi struktur modal, sedangkan profitabilitas, pertumbuhan

perusahaan, arus kas bebas, financial slack dan agency conflict tidak

mempengaruhi sruktur modal.

Murdika Alamsyah Hasan (2010) dalam penelitiannya yang berjudul

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) menyatakan bahwa variabel

operating leverage, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, tidak

mempengaruhi struktur modal sedangkan variabel devidend payments,tingkat

profitabilitas, ukuran perusahaan mempengaruhi sturktur modal.

Faruk Hossain dan Ayub Ali (2012) dalam penelitiannya yang

berjudul Impact of Firm Specific Factors on Capital Structure Decision : an

Empirical Study of Bangladesh Companies terdapat lima variabel yang

berpengaruh terhadap struktur modal yaitu profitabilitas, non debt tax shield,

likuiditas, struktur aktiva dan kepemilikan manajerial. Sedangkan empat

variabel lain yaitu pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, volatilitas

penjualan dan pembayaran deviden tidak berpengaruh terhadap struktur

modal.

Page 65: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

48

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel

Independen

Perbedaan

Penelitian

Persamaan

Penelitian

Hasil

Penelitian

Christina dan

Johan Halim

(2008)

Analysis of

Relationship

between

Determinants of

Capital Structure

across Industries

at Jakarta Stock

Exchange.

Profitabilitas

Ukuran

Perusahaan

Pembayaran

Deviden

Tidak

terdapat

variabel

pembayaran

deviden.

Terdapat dua

variabel

yang sama,

profitabilitas

dan

pembayaran

deviden.

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Hasa

Nurrohim

KP (2008)

Pengaruh

Profitabilitas,

Fixed Asset Ratio,

Kontrol

Kepemilikan dan

Struktur Aktiva

terhadap Struktur

Modal pada

Perusahaan

Manufaktur di

Indonesia.

Profitabilitas

Fixed Asset

Ratio

Kontrol

Kepemilikan

Struktur

Aktiva

Tidak

terdapat

variabel

kontrol

kepemilikan

dan sampel

perusahaan.

Terdapat

variabel

yang sama,

profitabilitas,

dan struktur

aktiva.

Signifikan

Tidak

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Bambang

Supeno

(2009)

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Struktur Modal

Perusahaan Sektor

Makanan dan

Minuman pada

Bursa Efek

Jakarta.

Ukuran

Perusahaan

Likuiditas

Non Debt Tax

Pembagian

Deviden

Perubahan

Aset

Tidak

terdapat

variabel non

debt tax,

pembayaran

deviden dan

perubahan

aset.

Terdapat dua

variabel

sama, ukuran

perusahaan

dan

likuiditas

dan sampel

perusahaan

sama.

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Yuanxin Liu

dan Xiangbo

Ning (2009)

Empirical

Research of the

Capital Structure

Influencing

Factors of

Electric Power

Listed Companies.

Profitabilitas

Fluidity

Pertumbuhan

Perusahaan

Non-debt Tax

Shield

Tidak

terdapat

variabel

fluidity, non

debt tax dan

pertumbuhan

perusahaan.

Terdapat dua

sampel sama

profitabilitas

dan ukuran

perusahaan.

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Page 66: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

49

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel

Independen

Hasil

Penelitian

Ukuran

Perusahaan

Tidak

Signifikan

Penelitian

yang

dilakukan L.

V. L. N.

Sarma,

Sarada

Lellapalli

dan Ramana

V. Lellapalli

(2010)

Factors

Influencing

Capital Structures

: an Analysis of

Companies in

Malaysia

Ukuran

Perusahaan

Non Debt Tax

Shield

Safety

Consideration

Deviation

from Target

Debt

Profitabilitas

Pertumbuhan

Perusahaan

Arus Kas

Bebas

Financial

Slack

Agency

Conflict

Tidak

terdapat

variabel non

debt tax

shield, safety

consideration,

deviationfrom

target debt,

financial

slack, agency

conflict,

pertumbuhan

perusahaan

dan arus kas

bebas.

Terdapat dua

variabel

sama ukuran

perusahaan

dan

profitabilitas.

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Murdika

Alamsyah

Hasan

(2010)

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Struktur Modal

(Studi pada

Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta)

Devidend

Payments

Tingkat

Profitabilitas

Ukuran

Perusahaan

Operating

Leverage

Tidak

terdapat

variabel

pembayaran

deviden,

leverage

operasi dan

tingkat

pertumbuhan.

Perbedaan

sampel

perusahaan.

Terdapat tiga

variabel

sama

profitabilitas,

ukuran

perusahaan

dan struktur

aktiva.

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Page 67: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

50

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel

Independen

Hasil

Penelitian

Struktur

Aktiva

Tingkat

Pertumbuhan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Faruk

Hossain dan

Ayub Ali

(2012)

Impact of Firm

Specific Factors

on Capital

Structure

Decision : an

Empirical Study

of Bangladesh

Companies

Profitabilitas

Non Debt Tax

Shield

Likuiditas

Struktur

Aktiva

Kepemilikan

Manajerial

Pertumbuhan

Perusahaan

Ukuran

Perusahaan,

Volatilitas

Penjualan

Pembayaran

Dividen

Tidak

terdapat

variabel non

debt tax

shield,

kepemilikan

manajerial,

pertumbuhan

perusahaan,

volatilitas

penjualan dan

pembayaran

dividen,

perbedaan

sampel

perusahaan.

Terdapat

empat

variabel

sama,

profitabilitas,

likuiditas,

struktur

aktiva dan

ukuran

perusahaan.

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Tidak

Signifikan

Page 68: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

51

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang

berisikan rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan

dalam penelitian ini. Dimana dalam kerangka pemikiran ini diberikan skema

singkat mengenai alur penelitian yang menggambarkan proses penelitian

yang dilakukan.

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam hal ini adalah

struktur modal perusahaan yang diproksi dengan debt to equity ratio dan

variabel independennya adalah profitabilitas, struktur aktiva, ukuran

perusahaan dan likuiditas yang dilakukan dengan menggunakan model

regresi linier berganda. Kerangka teori yang akan dituliskan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut

Page 69: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

52

Bagan 2.1

Kerangka Pemikiran

Laporan Keuangan Publikasi Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Makanan dan Minuman

Struktur Aktiva Profitabilitas Ukuran Perusahaan Likuiditas

(X1) (X2) (X3) (X4)

Struktur Modal

(Y)

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik: Regresi Liniear Berganda:

a. Normalitas Uji Koefisien Determinan

b. Multikoliniearitas (Adujusted R2)

c. Heteroskedastisitas

d. Autokorelasi

Interpretasi Uji Hipotesis:

a. Uji t

b. Uji F

Kesimpulan dan Saran

Page 70: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

53

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas dan dapat

diuji. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka

diajukan hipotesis sebagai berikut :

H01 : Struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha1 : Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

H02 : Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

H03 : Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

H04 : Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha4 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

H05 : Struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas

secara simultan tidak mempengaruhi struktur modal.

H1 : Struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas

secara simultan mempengaruhi struktur modal.

Page 71: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat likuiditas terhadap struktur modal

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2007-2012. Sedangkan jenis data yang penulis gunakan pada penelitian ini

adalah data sekunder berupa data runtun waktu perusahaan makanan dan

minuman selama enam tahun dari 2007-2012.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan adalah

purpossive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2009 : 60). Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2007-2012, jika perusahaan baru terdaftar pada

tahun tersebut atau delisting pada tahun tersebut maka perusahaan tidak dapat

dijadikan sampel.

2. Mengeluarkan laporan keuangan tahunan selama periode 2007-2012.

3. Tidak mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-turut selama periode

tersebut.

Page 72: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

55

4. Periode pelaporan keuangan didasarkan pada tanggal 31 Desember. Hal ini

sangat penting untuk memastikan bahwa sampel yang digunakan tidak

meliputi perusahaan dengan laporan tahunan yang berbeda-beda.

Sehingga didapat jumlah sampel sebagai berikut

Jumlah perusahaan makanan dan minuman = 14

Perusahaan yang delisting dan baru listing selama 2007-2012 = 4

Perusahaan yang mengalami kerugian berturut-turut selama 3 tahun = 1

Jumlah sampel didapat = 9

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan

1 Akasha Wira Internasional Tbk (ADES)

2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)

3 Cahaya Kalbar Tbk (CEKA)

4 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

5 Mayora Indah Tbk (MYOR)

6 Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN)

7 Sekar Laut Tbk (SKLT)

8 Siantar Top Tbk (STTP)

9 Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ)

Sumber : Indonesia Capital Market Directory

Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas

sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat

dan mudah. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

akhir tahun dengan periode yang diteliti dari tahun 2007-2012 yang diambil dari

Indonesia Capital Market Directory.

Page 73: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

56

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, data

struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat likuiditas dari

Laporan Keuangan perusahaan makanan dan minuman pada tahun 2007-2012.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini

adalah studi kepustakaan (Library Research).

Data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal,

internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian sebagai upaya

untuk memperoleh data yang valid.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh antara struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat likuiditas terhadap struktur modal

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan

program komputer (software) SPSS versi 19.0 dan Microsoft Excel 2007. Berikut

adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan

untuk memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta

penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi bak secara

Page 74: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

57

grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum dan minimum (Ghozali, 2011:19).

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan dasar dari teknis analisis regresi. Dalam

penggunaan regresi linear rentan dengan beberapa permasalahan yang

sering timbul, sehingga akan menyebabkan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan menjadi kurang akurat. Oleh karena itu dilakukan pengujian

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel

terikat mempunyai distribusi normal. Menurut Singgih Santoso

(2012:230), tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan mempunyai

distribusi normal atau tidak. Maksud data distribusi normal adalah data

akan mengikuti arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis

diagonal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 75: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

58

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini

adalah sebagai berikut :

1. Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Menurut Ghazali (2011:161), metode yang lebih handal adalah

dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

2. Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi

distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal

jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. > alpha (Suliyanto, 2011 : 75).

b. Uji Multikolinieritas

Yaitu munculnya peluang diantara beberapa variabel bebas untuk

saling berkorelasi, pada praktiknya multikolinieritas tidak dapat

dihindari. Menurut Singgih (2012:234), tujuan uji multikolinieritas

adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar-variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem Multikolinearitas (Multiko).

Page 76: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

59

Imam Ghazali (2011:106) mengukur multikolinieritas dapat dilihat

dari nilai TOL (Tolerance) dab VIF (Varian Inflation Faktor). Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas

adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian multikolinieritas adalah:

a) Ho: VIF > 10, terdapat multikolinieritas

b) H1: VIF < 10, tidak terdapat multikolinieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011 :

139).

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakn metode Scatterplot dengan memplotkan nilai ZPRED

(nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik

didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti

mengumpul ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya

melebar kemudian menyempit.

Salah satu kelemahan pengujian secara grafik adalah tidak

jarang kita ragu terhadap pola yang ditunjukkan grafik. Keputusan

secara subkjektif tentunya dapat mengakibatkan perbedaan keputusan

Page 77: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

60

antara satu orang dengan lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan uji

formal untuk memutuskannya. Uji formal yang digunakan

menggunakan korelasi Rank-Spearman.

Korelasi Rank-Spearman digunakan untuk mengetahui

hubungan antar variabel jika data yang digunakan sekurang-kurangnya

memiliki skala ordinal. Analisis korelasi Rank-Spearman ini merupakan

jenis analisis korelasi yang didasarkan pada rangking yang paling

banyak digunakan. Dalam hal ini jika nilai Sig. > α (Sig. > 0,05) maka

dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011 : 112).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2011:110).

Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi

autokorelasi adalah uji Durbin-Watson, dasar pengambilan keputusan

ada tidaknya gejala autokorelasi adalah (Ghozali, 2011:111)

Tabel 3.2

Tabel DW

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du

Page 78: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

61

Pengobatan Autokorelasi

Jika regresi kita memiliki autokorelasi, maka ada beberapa

opsi penyelesainnya antara lain (Ghozali, 2011:121).

a) Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure

autocorrelation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model

regresi. Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan

spesifikasi model yaitu ada variabel penting yang tidak

dimasukkan ke dalam model atau dapat juga karena bentuk

fungsi persamaan regresi tidak benar.

b) Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi

autokorelasi adalah dengan mentransformasi model awal

menjadi model difference.

3. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan dengan SPSS 19.0 akan diperoleh keterangan

atau hasil mengenai Uji-t dan Uji F untuk menjawab perumusan masalah

penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut

yaitu sebagai berikut :

a) Uji-t (Parsial)

Menurut Nachrowi & Usman (2006 : 18) setelah melakukan uji

koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah

menghitung koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan

suatu uji yang dikenal dengan sebutan uji-t. Adapun hipotesis dalam

uji-t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

Page 79: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

62

terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil dari uji-t dapat dilihat

dari hasil output SPSS. Bila thitung lebih besar dari ttabel (one tailed) serta

tingkat signifikannya (p-value) lebih kecil dari 5% (α = 0.05), maka hal

ini menunjukkan H3 ditolak dan H4, H5, H6, H7 diterima. Hal ini berarti

ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial.

Uji-t menggunakan uji ttabel pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat

kesalahan dalam analisa (α) = 5%, dengan ketentuan degree of freedom

(df1) = n-k-1, dimana n adalah besarnya sampel, k adalah jumlah

variabel.

t-tabel = { α ; df = ( n – k )}

Adapun keputusan hipotesis adalah sebagai berikut:

H0 ditolak apabila : t-hit > t-tabel atau –t hit > -t-tabel

H0 diterima apabila : t-hit < t-tabel atau –t hit > -t-tabel

b) Uji-F (Uji Simultan)

Menurut Nachrowi & Usman (2006 : 17) Uji-F digunakan untuk

menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi

tersebut dapat diketahui secara bersama. Uji ini digunakan untuk

mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

mempengaruhi variabel dependen secara simultan atau tidak, dengan

kriteria pengujian tingkat signifikan α = 0,05. Kriteria keputusannya

adalah sebagai berikut:

a. Apabila F hitung > F tabel atau memiliki tingkat signifikansi < 0,05

maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 80: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

63

b. Apabila F hitung < F tabel atau memiliki tingkat signifikansi > 0,05

maka H0 diterima atau H1 ditolak.

Dimana nilai F tabel didapat dari nilai degree of freedom (df1)

= k-1, degree of freedom (df2) = n-k.

F tabel = { α ; (df1) = k-1, (df2) = n-k}

Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun

regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang

disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) melalui bantuan

program SPSS versi 19.0. Dari hasil output SPSS, uji-F dapat dilihat

nilai F pada tabel ANOVA. Pengujian ini dilakukan dengan uji-F pada

confident level 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) 5% dengan

ketentuan degree of freedom (df1) = k–1, degree of freedom (df2) = n-k.

4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

suatu variabel dependen dengan variabel independen. Tujuan regresi

berganda adalah memprediksi besar variabel tergantung (dependent

variabel) menggunakan data dari dua atau lebih variabel bebas

(independent variabel) yang sudah diketahui besarnya. Bila hanya ada satu

variabel dependen dan satu independen, disebut analisis regresi sederhana.

Sedangkan apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya

disebut dengan analisis regresi berganda.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena

menggunakan empat variabel bebas yaitu struktur aktiva (X1),

Page 81: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

64

profitabilitas (X2), ukuran perusahaan (X3) dan tingkat likuiditas (X4) serta

satu variabel terikat yaitu struktur modal yaitu DER (Y), maka persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

YDER = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Keterangan:

Y = Struktur Modal

β0 = Intercept

β1X1 = Struktur Aktiva

β2X2 = Profitabilitas

β3X3 = Ukuran Perusahaan

β4X4 = Likuiditas

e = Tingkat kesalahan atau gangguan

5. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen. Nilai R Square berada diantara 0 – 1, semakin dekat

nilai R Square dengan 1 maka garis regresi yang digambarkan

menjelaskan 100% variasi dalam Y. Sebaliknya, jika nilai R Square sama

dengan 0 atau mendekatinya maka garis regresi tidak menjelaskan variasi

dalam Y (Imam Ghazali, 2011: 97).

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana

setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam

Page 82: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

65

model akan meningkatkan nilai R Square meskipun variabel yang

dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R-Square (R2

adj). Koefisien

determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah

dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang

digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau

turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model (Suliyanto,

2011:59).

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

struktur modal. Struktur modal dalam hubungannya dengan nilai

perusahaan adalah merupakan perimbangan hutang jangka pendek yang

bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham

biasa.

Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu

perusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan. Struktur modal dapat diukur dengan rasio debt to equity ratio

(DER), yaitu

Page 83: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

66

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = x 100%

Total Ekuitas

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Struktur aktiva (X1)

Struktur aktiva yaitu penentuan seberapa besar jumlah alokasi

untuk masing-masing komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun

aktiva lancer. Struktur aktiva akan diukur dengan menggunakan hasil

bagi antara aktiva tetap dengan total aktiva.

Aset Tetap

Struktur Aktiva = x 100%

Total Aset

b. Profitabilitas (X2)

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan hasil

akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasonal perusahaan.

Secara umum rasio profitabilitas dihitung dengan membagi laba dengan

modal. Maka dalam penelitian ini menggunakan cara pengukuran

Return on Asset (ROA) yaitu

Laba Setelah Pajak

ROA = x 100%

Total aset

c. Ukuran perusahaan (X3)

Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya aset yang dimiliki

perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran

Page 84: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

67

perusahaan mengacu pada penelitian yang dilakukan Devi Yovin dan

Ni Putu Santi Suryantini (2012) dimana perusahaan diproksi dengan

nilai logaritma total aset karena aset biasanya sangat besar nilainya dan

untuk menghindari bias skala maka aset perlu dikompres (Rodoni dan

Herni, 2010 : 180), secara umum proksi ukuran perusahaan diukur

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Log (Total Aset)

d. Likuiditas (X4)

Likuiditas dalam penelitian ini akan diproksikan dengan current

ratio. Currrent ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek

dengan akttiva lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan

rumus,

Aktiva Lancar

Likuiditas = x 100%

Hutang Lancar

Page 85: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

Merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjala seperti yang

diharapkan, bahkan beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kekosongan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang

dunia I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal

pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah.

Pada tanggal 13 Juli 1922, bursa saham diswastanisasi menjadi PT.

Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini

Page 86: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

69

mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM).

Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading

System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan

sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi

perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin

kegiatan pasar yang adil dan transparan dibanding sistem perdagangan

manual.

Pada tahun 2002, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh

sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan

meningkatkan frekuensi perdagangan. Dan pada tahun 2007, penggabungan

Bursa Efek Jakarta (BEJ) ke Bursa Efek Surabaya (BES) dan berubah nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Profil Perusahaan Makanan dan Minuman

1) PT Akasha Wira International Tbk.

PT Akasha Wira International Tbk (dahulu PT Ades Waters

Indonesia Tbk) (ADES) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia

pada tahun 1985 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1986. Kantor pusat ADES berlokasi di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl.

TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan ADES adalah industri air minum dalam kemasan, industri roti

dan kue, kembang gula, makaroni, kosmetik dan perdagangan besar.

Page 87: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

70

Saat ini kegiatan utama ADES adalah bergerak dalam bidang usaha

pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan serta perdagangan

besar produk-produk kosmetika. Produksi air minum dalam kemasan

secara komersial dimulai pada tahun 1986 sedangkan perdagangan

produk kosmetika dimulai pada tahun 2010.

Pada tanggal 2 Mei 1994, ADES memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham (IPO) ADES kepada masyarakat sebanyak 15.000.000 saham

dengan nilai nominal Rp. 1.000,- per saham, dengan harga penawaran

perdana Rp. 3.850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Juni 1994.

(http://www.britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-

singkat-ades/)

2) PT Cahaya Kalbar Tbk.

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (sebelumnya PT Cahaya

Kalbar Tbk) (CEKA) didirikan 03 Februaru 1968 dengan nama CV

Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1971. Kantor pusat CEKA terletak di Kawasan Industri Jababeka II, Jl.

Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat.

Lokasi pabrik CEKA terletak di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,

Jawa Barat dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan CEKA meliputi bidang industri makanan berupa industri

Page 88: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

71

minyak nabati dan minyak nabati spesialitas, termasuk perdagangan

umum, impor dan ekspor.

Pada 10 Juni 1996, CEKA memperoleh pernyataan efektif dari

Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham (IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 34.000.000

dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham dengan harga penawaran Rp.

1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 1996.

(http://www.britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-

singkat-ceka/)

3) PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14

Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF

berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend.

Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta. Sedangkan pabrik dan perkebunan

INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa,

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan

industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan,

minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan

karung terigu.

Page 89: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

72

Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai

nominal Rp. 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp. 6.200,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

(http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-

singkat-indf/)

4) PT Mayora Indah Tbk.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan

mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat

MYOR berlokasi di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23,

Jakarta, sedangkan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan MYOR adalah menjalankan usaha dalam bidang industri,

perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini, MYOR menjalankan

bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit serta

menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.

Pada tanggal 25 Mei 1990, MYOR memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham (IPO) MYOR kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan

nilai nominal Rp. 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp.

Page 90: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

73

9.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juli 1990.

(http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-

singkat-myor/)

5) PT Prashida Aneka Niaga Tbk.

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) didirikan tanggal 16

April 1974 dengan nama PT Aneka Bumi Asih dan memulai kegiatan

usaha komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat PSDN terletak di

Gedung Plaza Sentral, Lt. 20, Jln. Jend. Sudirman No. 47, Jakarta

12930 dan pabriknya berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati,

Palembang.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan PSDN adalah bergerak dalam bidang pengolahan dan

perdagangan hasil bumi. Pada tahun 1994, PSDN memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham (IPO) PSDN kepada masyarakat sebanyak

30.000.000 dengan nilai nominal Rp. 1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp. 3.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Oktober 1994.

(http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-

singkat-psdn/)

Page 91: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

74

6) PT. Sekar Laut Tbk.

PT Sekar Laut Tbk (SKLT) didirikan 19 Juli 1976 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SKLT

berlokasi di Wisma Nugra Santana, Lt. 7, Suite 707, Jln. Jend.

Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220 dan Kantor cabang berlokasi di

Jalan Raya Darmo No. 23-25, Surabaya, serta Pabrik berlokasi di Jalan

Jenggolo II/17 Sidoarjo. SKLT tergabung dalam Sekar Grup.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan SKLT meliputi bidang industri pembuatan kerupuk, saos

tomat, sambal dan bumbu masak serta menjual produknya di dalam

negeri maupun di luar negeri.

Pada tahun 1993, SKLT memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

(IPO) SKLT kepada masyarakat sebanyak 6.000.000 dengan nilai

nominal Rp. 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp. 4.300,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 08 September 1993.

(http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-

singkat-sklt/)

7) PT Siantar Top Tbk.

PT Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan

mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989.

Perusahaan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik

Page 92: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

75

berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan

Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Tambak

Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan

ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang

gula (candy). Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di

luar negeri, khususnya Asia.

(http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-

singkat-sttp/)

8) PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) didirikan pada

tanggal 26 Januari 1990 dengan nama PT Asia Intiselera. Perusahaan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan,

perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa.

Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan

perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack,

industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga

listrik, pengolahan dan distribusi beras.

Kantor pusat Perusahaan berada di Jakarta. Lokasi pabrik mie

kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha

Page 93: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

76

perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan

Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di

Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.

Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham

Perdana 45 juta saham dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham

dan Harga Penawaran Rp. 950,- kepada masyarakat. Pada tanggal 11

Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI).

(http://www.britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-

singkat-aisa/)

9) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.

PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. (ULTJ)

didirikan tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara

komersial pada awal tahun 1974. Perusahaan memiliki kantor pusat

dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang

Kabupaten Bandung 40552.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan

minuman. Di bidang minuman Perusahaan memproduksi rupa-rupa

jenis minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional

dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra

High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di

Page 94: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

77

bidang makanan Perusahaan memproduksi susu kental manis, susu

bubuk, dan konsentrat buah-buahan tropis. Perusahaan memasarkan

hasil produksinya dengan cara penjualan langsung (direct selling),

melalui pasar modern (modern trade). Penjualan langsung dilakukan

ke toko-toko, P&D, kios-kios,dan pasar tradisional lain dengan

menggunakan armada milik Perusahaan. Penjualan tidak langsung

dilakukan melalui agen atau distributor yang tersebar di seluruh

wilayah kepulauan Indonesia. Perusahaan juga melakukan penjualan

ekspor ke beberapa negara.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia,

tanggal 15 Mei 1990 Perusahaan memperoleh ijin untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)

sebanyak 6.000.000 saham dengan harga perdana Rp. 7.500,- per

saham.

(http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-

singkat-ultj/).

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti,

dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model

yang digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan alat bantu SPSS versi 19.0 dan Microsoft Excel 2007 untuk

Page 95: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

78

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

rata-ratastrukturmodal

mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-

variabel yang diteliti. Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang

digunakan dalam model analisis regresi berganda, yaitu variabel struktur

modal (Y) sebagai variabel dependen, variabel struktur aktiva (X1),

profitabilitas (X2), Ukuran Perusahaan (X3) dan likuiditas (X4) sebagai

variabel independen. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah:

a. Struktur modal

Grafik 4.1 Tabel 4.1

Struktur Modal Struktur Modal

Sumber : data diolah

Berdasarkan grafik diatas rata-rata struktur modal perusahaan

makanan dan minuman mengalami fluktuasi dari tahun 2007 sebesar

98%, pada tahun 2008 turun menjadi 94%, pada tahun 2009 kembali

mengalami penurunan sehingga menjadi 50%%, namun pada tahun

2010 mengalami penurunan manjadi 66%% diikuti pada tahun 2011

mengalami stagnasi pada posisi 66% dan pada 2012 mengalami

peningkatan sebesar 2% menjadi 68%. Struktur modal tersebut

dipengaruhi dengan variabel independen yaitu variabel struktur aktiva,

Tahun rata-rata

struktur

modal

2007 0,98

2008 0,94

2009 0,50

2010 0,66

2011 0,66

2012 0,68

Page 96: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

79

0,00

0,50

1,00

rata-rata struktur aktiva

rata-ratastrukturaktiva

profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas. Perusahaan dengan

tingkat hutang yang tinggi dapat disebabkan oleh pengaruh tinggi

rendahnya struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan tingkat

likuiditas.

b. Struktur aktiva

Grafik 4.2 Tabel 4.2

Struktur Aktiva Struktur Aktiva

Sumber : data diolah

Berdasarkan grafik diatas, rata-rata struktur aktiva perusahaan

makanan dan minuman juga mengalami fluktuasi dari tahun 2007

sampai 2012, yaitu pada tahun 2007 sebesar 48%, pada tahun 2008

turun sebesar 2% menjadi 46%, pada tahun 2009 mengalami

peningkatan menjadi 82%, ini artinya pada tahun 2009 perusahaan

makanan dan minuman memiliki peningkatan aset yang cukup tinggi,

hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pertumbuhan perusahaan

yang menyebabkan perusahaan meningkatkan aset mereka, dengan

semakin besar aktiva tetap yang digunakan maka perusahaan dapat

Tahun rata-rata

struktur

aktiva

2007 0,48

2008 0,46

2009 0,82

2010 0,41

2011 0,39

2012 0,38

Page 97: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

80

0,00

0,02

0,04

0,06

0,08

0,10

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

rata-rata profitabilitas

rata-rataprofitabilitas

menjamin aktiva tetapnya untuk mendapatkan pinjaman. Sedangkan

pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 41% diikuti pada tahun

2011 turun 2% menjadi 39% dan pada 2012 turun kembali sehingga

menjadi 38%.

c. Profitabilitas

Grafik 4.3 Tabel 4.3

Profitabilitas Profitabilitas

Sumber : data diolah

Berdasarkan grafik di atas tingkat profitabilitas yang dihasilkan

perusahaan mengalami peningkatan selama periode 2007 hingga 2012.

Pada tahun 2007 perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar 1% dan

mengalami peningkatan keuntungan sebesar 3% sehingga pada tahun

2008, rata-rata keuntungan perusahaan menjadi 4%. Kemudian pada

tahun 2009 meningkat menjadi 7%, sedangkan pada periode 2010

mengalami penurunan sebesar 1% menjadi 6%, pada 2006 mengalami

stag di posisi 6% dan pada tahun 2012 rata-rata keuntungan perusahaan

naik menjadi 8%. Hal ini menunjukkan perusahaan makanan tidak

Tahun rata-rata

profitabilitas

2007 0,01

2008 0,04

2009 0,07

2010 0,06

2011 0,06

2012 0,08

Page 98: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

81

6,00

6,50

7,00

7,50

8,00

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

rata-rata ukuran perusahaan

rata-rataukuranperusahaan

terkena dampak yang cukup signifikan akibat krisis global yang terjadi

pada tahun 2008, hal tersebut dapat kita lihat pada tingkat keuntungan

yang semakin meningkat selama periode krisis global tersebut

berlangsung.

Pada tahun 2012 keuntungan yang dihasilkan pengalami

peningkatan sebesar 2% yaitu menjadi 8%, yang merupakan tingkat

keuntungan tertinggi dalam lima periode. Hal ini dikarenakan tingkat

perekonomian yang mulai stabil yang menyebabkan para konsumen

meningkatkan konsumsi mereka.

d. Ukuran perusahaan

Grafik 4.4 Tabel 4.4

Ukuran Perusahaan (Dalam Juta) Ukuran Perusahaan

Sumber : data diolah

Dari grafik di atas rata-rata ukuran perusahaan pengalami

peningkatan secara berturut-turut selama periode 2007 hingga 2012,

yakni sebesar 6,72 juta pada tahun 2007, 6,92 juta pada tahun 2008

meningkat lagi sekitar 0,22 menjadi 6,94 pada tahun 2009 yang

Tahun rata-rata

ukuran

perusahaan

2007 6,72

2008 6,92

2009 6,94

2010 7,15

2011 7,36

2012 7,57

Page 99: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

82

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

rata-rata likuiditas

rata-ratalikuiditas

kemudian menjadi 7,15 juta pada tahun 2010 terus hingga mencapai

7,36 pada tahun 2011 dan 7,57 juta. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan makanan dan minuman terlihat membaik, dimana jumlah

aset yang dimiliki perusahaan terus meningkat selama lima tahun

tersebut, yang artinya hal ini menunjukkan bahwa banyak investor yang

beralih menanamkan modal mereka pada perusahaan sektor makanan

dan minuman yang terbukti lebih mampu bertahan dari dampak krisis

ekonomi, dengan begitu perusahaan dapat meningkatkan aset mereka

agar dapat meningkatkan angka produktifitas sehingga dapat

meningkatkan angka keuntungan perusahaan.

e. Likuiditas

Grafik 4.5 Tabel 4.5

Likuiditas Likuiditas

Sumber : data diolah

Dari grafik diatas rata-rata tingkat likuiditas perusahaan tertinggi

pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,15 kali dalam membayar kewajiban

jangka pendek ataupun hutang yang segera jatuh tempo dan yang

terendah terjadi pada tahun sebelumnya sebesar 1,48 kali pada tahun

Tahun rata-rata

likuiditas

2007 1,48

2008 2,15

2009 2,11

2010 1,85

2011 1,71

2012 1,67

Page 100: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

83

2007. Berdasarkan rasio likuiditas tersebut yang berada dikisaran angka

1,5 hingga 2,15 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat menjaga

tingkat likuiditasnya, hal tersebut berkaitan dengan kegiatan produksi

yang berlangsung terus-menerus sehingga diharuskan menjaga

kestabilan hutang jangka pendek yang biasanya berkaitan dengan

pembelian bahan baku produk yang biasanya jangka waktunya kurang

dari satu tahun.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Dalam uji normalitas ini digunakan analisis grafik dan uji

Kolomogorov-Smirnov untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak.

1) Analisa grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot).

Uji normalitas data dengan menggunakan SPSS 19.0 menghasilkan

grafik sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

84

Grafik 4.6

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil output dengan SPSS

Berdasarkan hasil olah data diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik

yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah dengan garis diagonal, hal ini menandakan bahwa model asumsi

regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai

untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas) terhadap variabel

terikat (struktur modal).

Page 102: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

85

2) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .36129115

Most Extreme Differences Absolute .197

Positive .197

Negative -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.448

Asymp. Sig. (2-tailed) .336

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. >

derajat alpha atau 0,336 > 0,05.

b. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas diperlukan untuk memperoleh korelasi yang

sebenarnya, yang tidak tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain

yang mungkin saja berpengaruh. Istilah dikontrol menunjukkan pada

pengertian ditiadakannya pengaruhnya terhadap variabel-variabel yang

dikorelasikan.

Page 103: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

86

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Struktur_Aktiva .656 1.524

Profitabiitas .765 1.307

Ukuran_Perusahaan .813 1.231

Likuiditas .892 1.121

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas, dari hasil uji Variance Inflation Factor

(VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients, masing-masing variabel

independen memiliki nilai VIF struktur aktiva = 1,524; profitabilitas =

1,307; ukuran perusahaan = 1,231; dan likuiditas 1,121. Sedangkan

nilai Tolerance variabel bebas struktur aktiva = 0,656; profitabilitas =

0,765; ukuran perusahaan = 0,813; dan likuiditas 0,892. Karena masing-

masing variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance >

0,01 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda tidak

terdapat multikoliniearitas antara variabel terikat dengan variabel bebas

sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Page 104: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

87

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode

analisis grafik Scatterplot dan uji Rank-Spearman

Grafik 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa titik-titik sampel

menyebar secara acak, namun adanya pengumpulan data yang terkesan

membuat suatu pola tertentu. Hal tersebut akan diperkuat dengan

metode Rank-Spearman.

Page 105: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

88

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Rank-Spearman

Correlations

Res_1 X1 X2 X3 X4

Spearman's rho Res_1 Correlation Coefficient 1.000 -.012 -.119 -.135 -.116

Sig. (1-tailed) . .467 .195 .166 .201

N 54 54 54 54 54

X1 Correlation Coefficient -.012 1.000 -.321** -.316

** -.158

Sig. (1-tailed) .467 . .009 .010 .127

N 54 54 54 54 54

X2 Correlation Coefficient -.119 -.321** 1.000 .192 .458

**

Sig. (1-tailed) .195 .009 . .082 .000

N 54 54 54 54 54

X3 Correlation Coefficient -.135 -.316** .192 1.000 .065

Sig. (1-tailed) .166 .010 .082 . .321

N 54 54 54 54 54

X4 Correlation Coefficient -.116 -.158 .458** .065 1.000

Sig. (1-tailed) .201 .127 .000 .321 .

N 54 54 54 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai Sig. struktur aktiva (X1),

profitabilitas (X2), ukuran perusahaan (X3) dan likuiditas (X4) > 0,05

dengan arah negatif, karena nilai Sig. > α (Sig. > 0,05) maka pada model

ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011:112).

d. Uji Autokorelasi

Uji otokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (time-series) atau ruang (cross section). Salah satu penyebab

munculnya masalah autokorelasi adalah adanya kelembaman (inertia)

Page 106: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

89

artinya kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan

(interdependence) pada data observasi periode sebelumnya dan periode

sekarang.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Berikut adalah

hasil uji otokorelasi dengan metode Durbin Watson (DW) pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.9

Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .662a .439 .393 .375748 1.429

a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran_Perusahaan, Profitabiitas, Struktur_Aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Data diolah

Berdasarkan pada tabel diatas nilai Durbin-Watson (DW) sebesar

1,429. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan jumlah

observasi (n) = 54 dan jumlah variabel independen 4 (k = 4) diperoleh

nilai tabel dl (lower) = 1,378 dan du (upper) = 1,721. Oleh karena itu

nilai DW = 1,429 berada diantara dl = 1,494 dan du = 1,721, maka dapat

disimpulkan terjadi autokorelasi positif.

Oleh karena adanya autokorelasi maka nilai standar error dan

nilai t-statistik tidak dapat dipercaya sehingga diperlukan pengobatan.

Pengobatan autokorelasi tergantung dari nilai ρ yang dapat diestimasi

dengan beberapa cara seperti di bawah ini:

Page 107: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

90

1. Nilai ρ diestimasi dengan Durbin-Watson d

2. Nilai ρ diestimasi dengan Theil-Nagar d

(

)

( ) (

) ( )

3. The Cohrane-Orcutt two-step Procedures

Tabel 4.10

Pengobatan Uji Durbin Watson.1 (DW)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .005 .048 .114 .910

Ut_1 .274 .134 .276 2.049 .046

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ pada iterasi

pertama sebesar 0,274 (yaitu koefisien variabel Ut_1).

Tabel 4.11

Pengobatan Uji Durbin Watson.2 (DW)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .445 .114 3.908 .000

struktur_aktiva_1 -1.515 .472 -.430 -3.207 .002

profitabilitas_1 -1.479 .448 -.409 -3.303 .002

ukuran_perusahaan_1 .029 .036 .100 .828 .412

likuiditas_1 -.214 .053 -.460 -4.009 .000

a. Dependent Variable: struktur_modal_1

Sumber : Data Diolah

Page 108: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

91

Berdasarkan hasil output SPSS memberikan nilai β*2 sebesar -

1,515, nilai β*3 sebesar -1,479, nilai β*4 sebesar 0,029 dan nilai β*5

sebesar -0,214 , sedangkan nilai β*1 = β1(1-ρ) = (0,005) * (1 - 0,274) =

0,00363.

Tabel 4.12

Pengobatan Uji Durbin Watson.3 (DW)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .470 .138 3.400 .001

LagUt .572 .115 .573 4.987 .000

a. Dependent Variable: Ut

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ = 0,572 pada

iterasi kedua. Berdasarkan pada perhitungan di atas diperoleh nilai ρ

menurut berbagai metode seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13

Pengobatan Uji Durbin Watson.4 (DW)

Metode Nilai ρ

Durbin-Watson d 0,2855

Theil-Nagar d 0,2926

Cochrane-Orcutt Step 1 0,274

Cochrane-Orcutt Step 2 0,572

Sumber: Data diolah

Ketiga metode ternyata menghasilkan nilai ρ yang hampir sama.

Untuk itu penulis memilih metode Durbin-Watson d untuk

mentranformasikan persamaan regresi.

Page 109: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

92

Tabel 4.14

Pengobatan Uji Durbin Watson.5 (DW)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .632a .400 .350 .34546 1.880

a. Predictors: (Constant), likuiditas@, struktur_aktiva@, ukuran_perusahaan@,

profitabilitas@

b. Dependent Variable: struktur_modal@

Sumber : Data diolah

Membandingkan hasil regresi persamaan asli sebelum ada

transformasi dan hasil regresi setelah transformasi ternyata dapat

dibandingkan . Pada persamaan asli nilai Durbin-Watson sebesar 1,429

dan terjadi autokorelasi positif, sedangkan pada tabel 4.14 menunjukkkan

bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,880 dengan nilai n = 54 dan k = 4

maka diperoleh:

Nilai dl = 1,414 dan 4 – dl = 2,586

Nilai du = 1,724 dan 4 – du = 2,276

Hasil perhitungan pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai DW -

tes berada pada daerah antara du dan 4 - du, 1,724 < 1,880 < 2,276 maka

dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala

autokorelasi baik secara positif maupun negatif.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji-t (Parsial)

Uji parsial ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

Page 110: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

93

varaibel dependen. Hasil uji parsial ini dapat dilihat pada tabel

coefficientsa. nilai hitung dari uji-t dapat dilihat dari p-value lebih kecil

dari level of significant (α) = 5% yang ditentukan atau nilai t-hitung

(pada kolom t) lebih besar dari t-tabel dihitung dari one-tailed α = 5%

df–k , pada kolom confident level 95% dan level of significant (α)=5%.

t-tabel = { α ; df = ( n – k )}

= 5% ; df = (54 – 5)

= 0,05 ; df = 49

= 1,676

Tabel 4.15

Hasil Uji-t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.638 .413 3.969 .000

Struktur_Aktiva -1.531 .469 -.431 -3.265 .002

Profitabiitas -1.509 .442 -.418 -3.413 .001

Ukuran_Perusahaan .028 .035 .095 .799 .428

Likuiditas -.214 .053 -.458 -4.041 .000

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil output SPSS

1) Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Variabel struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai significant level 0,002 < 0,05. Sedangkan dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t-hitung =

3,265 dan nilai t-tabel = 1,676 sehingga nilai t-hitung > nilai t-tabel

Page 111: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

94

(3,265 > 1,676). Hal ini menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, dengan

demikian H01 ditolak dan Ha1 diterima (hipotesis yang diajukan peneliti

diterima).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Trade off Theory, tetapi

mendukung Pecking Order Theory. Permasalahan utama teori Pecking

Order terletak pada informasi yang tidak sistematik dan struktur

aktiva merupakan variabel yang menentukan besar kecilnya masalah

ini. Ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva berwujud yang lebih

besar, penilaian asetnya menjadi lebih mudah sehingga permasalahan

asimetri informasi menjadi lebih rendah. Dengan demikian,

perusahaan akan mengurangi penggunaan hutangnya ketika proporsi

aktiva berwujud meningkat. Ini artinya bahwa manajemen

menggunakan posisi aset tetap sebagai dasar dalam pengambilan

kebijakan hutang. Hal ini terkait dengan kecenderungan bahwa

manajemen akan berhati-hati dalam menggunakan dan membuat

kebijakan hutang baru, agar kewajiban perusahaan akan semakin kecil.

Semakin tinggi struktur aktiva (semakin besar jumlah aktiva tetap)

maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi yang akan

sehingga penggunaan modal asing akan semakin sedikit atau struktur

modalnya semakin rendah. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ali Kesuma (2009) dan Bram Hadianto dan Christian

Page 112: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

95

Tayana (2010) mengatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif

terhadap struktur modal.

2) Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai significant level 0,001 < 0,05. Sedangkan dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t-hitung =

3,413 dan nilai t-tabel = 1,676 sehingga nilai t-hitung > nilai t-tabel

(3,413 > 1,676). Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, dengan

demikian H02 ditolak dan Ha2 diterima (hipotesis yang diajukan peneliti

diterima).

Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori yaitu Pecking

Order Theory yang menyimpulkan bahwa apabila dana internal telah

memenuhi kebutuhan sebagian besar dana maka perusahaan dapat

menekan hutang ke tingkat yang lebih rendah. Ini berarti dana internal

telah mampu merupakan pilihan utama dalam memenuhi sumber

pembiayaan.

Dalam kaitannya dengan variabel profitabilitas, profitabilitas

memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal yang artinya bahwa

perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi akan

mengurangi ketergantungan modal dari pihak luar, karena tingkat

keuntungan yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh

sebagian besar pendanaannya yang dihasilkan secara internal yang

Page 113: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

96

berupa laba ditahan sebelum perusahaan menggunakan sumber dana

eksternal seperti hutang. Hal tersebut dapat disebabkan karena dengan

semakin tingginya laba yang diperoleh perusahaan akan semakin

banyak dana yang akan diperoleh sebagai sumber dana sehingga

penggunaan hutang akan semakin sedikit, sehingga berpengaruh

terhadap penentuan komposisi struktur modalnya. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina dan Johan

Halim (2008), Yuanxin Liu dan Xiangbo Ning (2009) dan Murdika

Alamsyah Hasan (2010) yang menyatakan bahwa variabel

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

3) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal dengan nilai significant level 0,428 > 0,05.

Sedangkan dengan membandingkan dengan hasil perhitungan

didapatkan nilai t-hitung = 0,799 dan nilai t-tabel = 1,676 sehingga

nilai t-hitung > nilai t-tabel (0,799 < 1,676). Hal ini menunjukkan

bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal, dengan demikian H03 diterima dan Ha3 ditolak

(hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima).

Hasil ini tidak sesuai dengan landasan teori yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar akan lebih menjamin

memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan sumber

modalnya. Kemungkinan yang dapat terjadi dari hasil penelitian ini

Page 114: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

97

adalah bahwa perusahaan lebih cenderung menyukai pendanaan yang

berasal dari internal dibandingkan dari hutang, sehingga ukuran

perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan sumber

dana eksternal. Kemungkinan lain adalah bahwa perusahaan besar

yang mempunyai akses lebih mudah ke pasar modal dibandingkan

dengan perusahaan kecil belum tentu dapat memperoleh dana dengan

mudah di pasar modal. Hal ini disebabkan karena para investor akan

membeli saham atau menanamkan modalnya tidak hanya

mempertimbangkan besar-kecilnya perusahaan, tetapi juga

memperhatikan faktor-faktor lain, seperti prospek perusahaan, sifat

manajemen perusahaan saat ini dan lain sebagainya. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yuanxin Liu dan

Xiangbo Ning (2009) menunjukkan bahwa secara parsial ukuran

perusahaan tidak mempengaruhi struktur modal.

4) Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Variabel likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai significant level 0,000 < 0,05. Sedangkan dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t-hitung =

4,041 dan nilai t-tabel = 1,676 sehingga nilai t-hitung > nilai t-tabel

(4,041 > 1,676). Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, dengan

demikian H04 ditolak dan Ha4 diterima (hipotesis yang diajukan peneliti

diterima).

Page 115: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

98

Sesuai dengan Pecking Order Theory. Bahwa perusahaan yang

memiliki tingkat profitabilitas dan likuiditas yang tinggi justru tingkat

hutangnya rendah, sehingga perusahaan tidak menggunakan

pembiayaan dari hutang. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki

sumber dana internal yang melimpah, sehingga perusahaan lebih

cenderung menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk

membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal

melalui hutang. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Faruk Hossain dan Ayub Ali (2012) yang menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

b. Uji F (Simultan)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

secara bersama-sama variabel struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan likuiditas terhadap variabel struktur modal dengan

menggunakan uji-F. Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Nilai F tabel didapat dari nilai degree of freedom (df1) = k-1,

degree of freedom (df2) = n-k.

F tabel = { α ; (df1) = k-1, (df2) = n – k }

= 0,05% ; df1 = (5-1), df2 = 54-5

= 0,05 ; df1 = 4, df2 = 49

= 2,53

Page 116: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

99

Tabel 4.16

Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.411 4 1.353 9.582 .000a

Residual 6.918 49 .141

Total 12.330 53

a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran_Perusahaan, Profitabiitas, Struktur_Aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil output SPSS

Hasil analisis F hitung pada tabel diatas menunjukkan p-value

0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

varabel-variabel independen terhadap variabel dependennya sehingga H0

ditolak dan H1 diterima. Selain itu, dengan membandingkan F hitung

dengan F tabel dengan taraf kesalahan 5% dan degree of freedom (df1) 1

= 4 dan (df2) 2 = 40 maka diperoleh F tabel sebesar 2,84. Nilai F hitung

9,582 > nilai F tabel 2,84 yang artinya terdapat pengaruh signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva, profitabilitas,

ukuran perusahaan dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal (debt to equity ratio) H05 ditolak dan

Ha5 diterima (hipotesis yang diajukan peneliti diterima).

4. Hasil Uji Regresi Liniear Berganda

Pengujian persyaratan analisis dan asumsi klasik dasar regresi yang

telah dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel

yang terlihat didalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi

Page 117: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

100

klasik tersebut, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pengajuan

signifikan model dan interpretasi model regresi.

Tabel 4.17

Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.638 .413 3.969 .000

Struktur_Aktiva -1.531 .469 -.431 -3.265 .002

Profitabiitas -1.509 .442 -.418 -3.413 .001

Ukuran_Perusahaan .028 .035 .095 .799 .428

Likuiditas -.214 .053 -.458 -4.041 .000

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = 1,638 – 1,531X1 – 1,509X2 + 0,28X3 – 0,214X4 + e

Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Jika diasumsikan nilai dari variabel X1 (struktur aktiva), X2

(profitabilitas), X3 (ukuran perusahaan) dan X4 (likuiditas) adalah

konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel Y (struktur modal)

adalah 1,638.

Page 118: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

101

2) Variabel struktur aktiva (X1) mempunyai pengaruh negatif terhadap

struktur modal (Y) dengan koefisien regresi sebesar 1,531 yang artinya

jika terjadi peningkatan variabel struktur aktiva (X1) sebesar 1 satuan,

maka struktur modal (Y) akan berkurang sebesar 1,531. Dengan

catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan.

3) Variabel profitabilitas (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap

struktur modal (Y) dengan koefisien regresi sebesar 1,509 yang artinya

jika terjadi peningkatan variabel profitabilitas (X2) sebesar 1 satuan,

maka struktur modal (Y) akan berkurang sebesar 1,509. Dengan

catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan.

4) Variabel likuiditas (X4) mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur

modal (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,214 yang artinya jika

terjadi peningkatan variabel likuiditas (X4) sebesar 1 satuan, maka

struktur modal (Y) akan berkurang sebesar 0,214. Dengan catatan

bahwa variabel lain tetap atau konstan.

Dan berdasarkan penjabaran interpretasi diatas maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1,638 - 1,531X1 - 1,5097X2 – 0,214X4 + e

5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk menggambarkan

seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen dapat

dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari varabel independen. Dalam

Page 119: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

102

penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R Square karena variabel

independen lebih dari dua dan nilai Adjusted R Square dapat naik turun

apabila varabel independen ditambahkan ke dalam model penelitian, maka

dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .662a .439 .393 .375748 1.429

a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran_Perusahaan, Profitabiitas, Struktur_Aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil output SPSS

Adjusted R Square sebesar 0,393 atau 39,3%, hal ini berarti

struktur modal dapat dijelaskan oleh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan likuiditas, sedangkan sisanya sebesar 60,7% kemungkinan

dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang tidak dimasukkan ke

dalam penelitian ini misalnya stabilitas penjualan, leverage operasi, sikap

manajemen, tingkat pertumbuhan perusahaan dan pajak.

Page 120: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil uraian tentang pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan

dan minuman, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa,

a) struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

b) profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

c) likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

d) ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal.

2. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan struktur aktiva,

profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal.

3. Hasil dari adjusted R square .diperoleh hasil 0,393. Hal ini berarti bahwa

struktur modal dapat dijelaskan oleh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan likuiditas sebesar 39,3%, sedangkan sisanya 60,7% dapat

dijelaskan oleh variabel lain diluar model misalnya, stabilitas penjualan,

tingkat pertumbuhan penjualan, leverage operasi, sikap pemberi pinjaman

dan perusahaan penialai kredibilitas, sikap manajemen, kondisi internal

perusahaan dan pajak.

Page 121: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

104

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa saran

yang perlu memperoleh penekanan. Hasil penelitian ini merupakan informasi

yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan, investor dan akademisi.

1. Bagi perusahaan

Dari penelitian ini dapat berguna untuk bahan pertimbangan

sebagai acuan dari sumber pendanaan yang cocok bagi perusahaan

makanan dan minuman dalam usaha mencapai dan mengembangkan

bisnisnya, dimana perusahaan harus menentukan besarnya perbandingan

jumlah pinjaman jumlah hutang dan modal sendiri agar struktur modal

perusahaan bias mencapai optimal. Yaitu dengan memperhatikan faktor-

faktor seperti struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan.

Dalam menggunakan hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat

yang dapat diberikan, maka tambahan hutang akan diperkenankan) sebagai

sumber pendanaannya dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai

perusahaan. Sedangkan profitabilitas yang positif menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menciptakan peningkatan laba yang

memiliki potensi baik untuk mengurangi ketergantungan akan sumber

dana eksternal.

2. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan para

investor dalam menentukan dan memutuskan invstasi yang akan

Page 122: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

105

dilakukan, karena setiap investor menginginkan prospek yang lebih baik

bagi perusahaannya di masa depan.

3. Bagi akademisi

Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel

keuangan lainnya yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap struktur

modal selain variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan

memperluas sampel perusahaan yang mencakup semua jenis perusahaan

yang terdaftar di Busa Efek Indonesia.

Page 123: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

106

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. 1999. Alat-alat Analisis dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi.

Yogyakarta : Andi Offset.

Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Lanjut. Graha Ilmu.

Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi Offset.

Brigham, Eugene F and Louis C. Gapenski. 1999. Financial Management Theoru

and Practice, Edisi Kesembilan. New York : The Dryden Press.

Brigham, Eugene F and Houston, F. Joel. 2001. Manajemen Keuangan,Edisi 8,

Edisi Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Brigham, Eugene F and Houston, F. Joel. 2006. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.

Christina and Johan Halim. 2008. Analysis of Relations between Determinants of

Capitasl Strucutre across Industries at Jakarta Stock Exchange. Journal

of Applied Finance and Accounting. Vol. 1 No. 1 November : 99-115.

Daulay, M. Toyib. 2009. Pengaruh Size, Profitability dan Growth of Assets

terhadap Struktur Modal Pada Industri Makanan dan Minuman yang Go

Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu Vol. 2 No.2

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS 19.

Semarang : Univ. Diponegoro.

Hadianto, Bram & Tayana, Christian. 2010. Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur

Aktiva, Profitabilitas dan Jenis Perusahaan terhadap Struktur Modal

Emiten Sektor Pertambangan : Pengujian Hipotesis Static-Trde Off.

Jurnal Akuntansi Vol. 2 No. 1 Mei : 15-39.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor : Galih Indonesia.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 9.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hasan, Mudrika Alamsyah. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mepengaruhi

Struktur Modal (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Page 124: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

107

Jakarta). Jurnal Tepak Manajerial Magister Manajemen Unri. Vol. 6 No.

6 November.

Helfert, A. Erich. 1997. Teknik Analisis Keuangan, Edisi 8. Jakarta : PT Glora

Aksara.

Hosain, Faruk and Ayub Ali. 2012. Impact of Firm Specific Factors on Capital

Structure Decision : An Empirical Study of Bangladesh Companies.

International Journal of Business Research and Management. Vol. 3.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang), Buku 1, Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan,

Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YPKN.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana.

Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go

Public di Bursa Efek Indonesia.

Kodrat, David Sukardi & Herdinata, Christian. 2009. Manajemen Keuangan

based on Empirical Research. Surabaya : Graha Ilmu .

Liu, Yuan xin and Xiangbo Ning.2009. Empirical Researh of the Capital

Structure Influencing Factors of Electric Power Listed Companies.

International Journal of Marketing Studies. Vol. 1. No. 1.

Madura, Jeff. 2006. Keangan Perusahaan International, Buku 2. Jakarta :

Salemba Empat.

Margaretha, Farah & Ramadhan, Aditya Rizky. 2010. Faktor-faktor yang

mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 No. 2 Agustus : 119-

130.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan. Malang : Bayu Media Publishing.

Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 10. Yogyakarta : Liberti.

Nachrowi dan Usman. 2006. Pendekatan Populerdan Praktis Ekonometrika untuk

Analisis Ekonomidan Keuangan. Jakarta : LP-FEUI.

Page 125: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

108

Nugroho, Asih Suko. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta untuk

Periode Tahun 1994-2004. Thesis, Program Studi Magister Manajemen.

Universitas Diponegoro.

Nurrohim KP, Hasa.. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol

Kepemilikan dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada

Perusahaan Manuaktur di Indonesia. Kajian Bisnis dan Manajemen.

Vol. 10 No. 1 Januari.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi

keempat. Yogyakarta : BPFE.

Riyanto, Bambang. 2005. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 2,

Cetakan 4. Jakarta : Yayasan Badan Penerbitan CSES Press.

Rodoni, Ahmad dan Maratush Sholihah. 2006. Pengujian Empiris Balance

Theory, Pecking Order Theory dan Signalling Theory pada Struktur

Modal Perusahaan di Indonesia.Etikonomi. Vol. 5 No. 1 April : 17-30.

Rodoni, Ahmad dan Indoyama Nasaruddin. 2007. Modul Manajemen Keuangan.

Jakarta.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama.

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. 2012. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT

Alex Media Komputindo.

Sarma, L. V. L. N., Sarada Lellapalli dan Ramana V. Lellapalli. 2010. Factors

Influencing Capital Structures : an Analysis of Companies in Malaysia.

Unitar E-Journal. Vol. 6. No. 2. Juni.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE.

Seftianne dan Ratih Handayani. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal pad Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.

13. No. 1. April : 39-56.

Sjahrial, Darmawan. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Jakarta : Mitra

Wacana Media.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Page 126: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

109

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta : Andi.

Supeno, Bambang. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman pada Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Jurnal Tepak Manajemen Bisnis. Vol. 1. No. 1 Januari.

Tampubolon, Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual Problem dan

Studi Kasus. Bogor : Galih Indonesia.

Walsh, Ciaran. 2003. Key Management Ratio, Edisi Ketiga. Erlangga.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan, Edisi

Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi

Kesembilan, Jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara.

Yovin, Devi dan Ni Putu Santi Suryantini. 2012. Faktor-faktor yang Berpengaruh

Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Foods and Beverages yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

www.bps.go.id

www.britama.com

www.idx.co.id

Page 127: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

110

Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang Laporan

Keuangannya Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012

Nama Perusahaan

Akasha Wira Internasional Tbk (ADES)

Cahaya Kalbar Tbk (CEKA)

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Mayora Indah Tbk (MYOR)

Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN)

Sekar Laut Tbk (SKLT)

Siantar Top Tbk (STTP)

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)

Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (MYOR)

Lampiran 2 : Data Struktur Modal

Emiten 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ADES 1.435729 2.220066 0.434087 0.541371 0.599574 0.471610

AISA 0.856446 0.654328 0.578990 0.878363 0.497505 0.598488

CEKA 1.532937 0.235690 0.253689 1.247207 0.906189 1.177092

INDF 2.310047 2.432420 1.097783 0.587388 0.661517 0.616753

MYOR 0.538105 0.643120 0.483153 0.522441 0.781009 0.643251

PSDN 0.949564 0.685069 0.644093 1.007842 0.875020 0.577835

SKLT 0.555398 0.586420 0.409913 0.414992 0.503678 0.686034

STTP 0.322364 0.609434 0.271937 0.381140 0.673588 1.012112

ULTJ 0.281429 0.374821 0.322547 0.367931 0.444377 0.353604

Rata-rata 0.97578 0.93793 0.499577 0.660964 0.660273 0.681865

Page 128: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

111

Lampiran 3 : Data Struktur Aktiva

Emiten 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ADES 0.80211 0.67190 0.58346 0.45401 0.32455 0.28550

AISA 0.51293 0.55019 0.40369 0.65616 0.51910 0.60054

CEKA 0.24217 0.30714 0.33072 0.23186 0.24642 0.19737

INDF 0.27491 0.24214 0.26765 0.24827 0.24113 0.26592

MYOR 0.40904 0.56344 3.92888 0.33860 0.30886 0.36000

PSDN 0.41225 0.40890 0.33144 0.28384 0.28458 0.41466

SKLT 0.49542 0.45570 0.50735 0.49544 0.50139 0.40733

STTP 0.58397 0.51883 0.59390 0.49143 0.62028 0.52112

ULTJ 0.56192 0.44581 0.46742 0.46933 0.49059 0.40462

Rata-rata 0.47719 0.46267 0.82383 0.40766 0.39299 0.38412

Lampiran 4 : Data Profitabilitas

Emiten 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ADES -0.0866 -0.0822 0.0915 0.0527 0.0307 0.2143

AISA 0.0190 0.0210 0.0241 0.0390 0.0350 0.0350

CEKA 0.0402 0.0460 0.0871 0.0348 0.1170 0.0568

INDF 0.0330 0.0261 0.0514 0.0625 0.0574 0.0550

MYOR 0.0748 0.0671 0.1146 0.1100 0.0714 0.0879

PSDN -0.0296 0.0329 0.0918 0.0619 0.0566 0.0375

SKLT 0.0314 0.0212 0.0653 0.0242 0.0446 0.0467

STTP 0.0301 0.0077 0.0749 0.0657 0.0457 0.0597

ULTJ 0.0222 0.1767 0.0353 0.0534 0.0589 0.1460

Rata-rata 0.0150 0.0352 0.0707 0.0560 0.0575 0.0821

Page 129: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

112

Lampiran 5 : Data Ukuran Perusahaan

Emiten 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ADES 5.1860 5.2204 5.1834 5.5101 5.7559 5.9638

AISA 6.6754 7.2140 7.3581 7.5689 8.1860 8.2604

CEKA 6.4195 6.4061 6.3428 6.7458 6.7134 6.9351

INDF 10.2991 10.5864 10.6062 10.7638 10.8890 10.9908

MYOR 7.5460 7.9804 8.0853 8.3892 8.7948 9.0243

PSDN 5.6758 5.6594 5.8682 6.0273 6.0435 6.5259

SKLT 5.2077 5.3033 5.2791 5.2952 5.2872 5.5204

STTP 6.2489 6.4405 6.3076 6.4759 6.8403 7.1308

ULTJ 7.2173 7.4495 7.4569 7.6042 7.6873 7.7919

Rata-rata 6.7195 6.9178 6.9431 7.1534 7.3553 7.5715

Lampiran 6 : Data Likuiditas

Emiten 2007 2008 2009 2010 2011 2012

ADES 0.34 0.51 2.48 2.09 1.71 1.94

AISA 0.91 0.87 1.17 1.29 1.89 1.28

CEKA 1.36 7.35 4.89 1.67 1.69 1.03

INDF 0.92 0.88 1.16 2.04 1.91 2.00

MYOR 1.88 2.19 2.29 2.58 2.22 2.76

PSDN 2.22 2.78 1.56 1.37 1.55 1.61

SKLT 1.53 1.71 1.89 1.93 1.91 1.41

STTP 1.77 1.23 1.69 1.71 1.03 1.00

ULTJ 2.37 1.81 1.82 2.00 1.50 2.02

Rata-rata 1.48 2.15 2.11 1.85 1.71 1.67

Page 130: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

113

Lampiran 7 : Hasil Output SPSS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .662a .439 .393 .375748 1.429

a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran_Perusahaan, Profitabiitas, Struktur_Aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Page 131: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

114

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.411 4 1.353 9.582 .000a

Residual 6.918 49 .141

Total 12.330 53

a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Ukuran_Perusahaan, Profitabiitas, Struktur_Aktiva

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Page 132: PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILI TAS, (Studi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23953/1/Arief... · UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

115

Correlations

Res_1 X1 X2 X3 X4

Spearman's rho Res_1 Correlation Coefficient 1.000 -.012 -.119 -.135 -.116

Sig. (1-tailed) . .467 .195 .166 .201

N 54 54 54 54 54

X1 Correlation Coefficient -.012 1.000 -.321** -.316

** -.158

Sig. (1-tailed) .467 . .009 .010 .127

N 54 54 54 54 54

X2 Correlation Coefficient -.119 -.321** 1.000 .192 .458

**

Sig. (1-tailed) .195 .009 . .082 .000

N 54 54 54 54 54

X3 Correlation Coefficient -.135 -.316** .192 1.000 .065

Sig. (1-tailed) .166 .010 .082 . .321

N 54 54 54 54 54

X4 Correlation Coefficient -.116 -.158 .458** .065 1.000

Sig. (1-tailed) .201 .127 .000 .321 .

N 54 54 54 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .36129115

Most Extreme Differences Absolute .197

Positive .197

Negative -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.448

Asymp. Sig. (2-tailed) .336

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.