1 PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP RESPON SPONSORSHIP DAN CORPORATE IMAGE ( Studi Kasus Sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia 2006 Herly Winarti NIM. F 0202065 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Strategi pemasaran banyak terkait dengan komunikasi, biasanya terkenal dengan sebutan bauran komunikasi pemasaran. Salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang sering digunakan suatu perusahaan adalah periklanan. Untuk dapat melakukan fungsi pemasaran maka kegiatan periklanan bukan sekedar memberikan informasi kepada konsumen melainkan periklanan harus dapat mempengaruhi respon konsumen. Dewasa ini, konsumen dihadapkan pada ribuan pesan iklan tiap harinya. Hingga tak banyak beberapa konsumen yang merasa jenuh serta tidak percaya dengan iklan yang mereka lihat dan dengar karena terlalu bombastis dan berlebihan sehingga pesan yang dilihat dan didengar hanya dianggap sebagai angin lalu. Untuk menyiasati hal tersebut ada alternatif yang lebih menarik bagi para pemasar yaitu sponsorship. Sponsorship menurut Speed and Thompson ( 2000 ) adalah sebagai penyediaan bantuan baik finansial atau sejenisnya pada suatu aktivitas oleh
130
Embed
PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP …/Pengaru…PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP RESPON SPONSORSHIP DAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP RESPON
SPONSORSHIP DAN CORPORATE IMAGE
( Studi Kasus Sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia 2006
Herly Winarti
NIM. F 0202065
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi pemasaran banyak terkait dengan komunikasi, biasanya terkenal
dengan sebutan bauran komunikasi pemasaran. Salah satu bentuk komunikasi
pemasaran yang sering digunakan suatu perusahaan adalah periklanan. Untuk
dapat melakukan fungsi pemasaran maka kegiatan periklanan bukan sekedar
memberikan informasi kepada konsumen melainkan periklanan harus dapat
mempengaruhi respon konsumen.
Dewasa ini, konsumen dihadapkan pada ribuan pesan iklan tiap harinya.
Hingga tak banyak beberapa konsumen yang merasa jenuh serta tidak percaya
dengan iklan yang mereka lihat dan dengar karena terlalu bombastis dan
berlebihan sehingga pesan yang dilihat dan didengar hanya dianggap sebagai
angin lalu. Untuk menyiasati hal tersebut ada alternatif yang lebih menarik bagi
para pemasar yaitu sponsorship.
Sponsorship menurut Speed and Thompson ( 2000 ) adalah sebagai
penyediaan bantuan baik finansial atau sejenisnya pada suatu aktivitas oleh
2
organisasi komersial dengan maksud pencapaian tujuan komersial. Sponsorship
merupakan bentuk promosi, tetapi berbeda dengan periklanan dalam medium
dan pembuatan pesan tidak dikendalikan secara ketat oleh sponsor. Sponsorship
biasanya tidak ditangani melalui media konvensional. Malahan sponsorship
dapat melibatkan panggung even dimana periklanan tidak mungkin
menggunakan tempat tersebut. Kegiatan yang dapat disponsori antara lain sport,
seni dan sosial. Melalui kegiatan ini perusahaan dapat menempatkan namanya di
hadapan khalayak ramai sehingga dapat menimbulkan respon konsumen.
Adapun tujuan sponsorship dapat dilihat baik dari jangka pendek yaitu
peningkatan penjualan maupun jangka panjang yang lebih pada citra
perusahaan.
Perkembangan sponsorship cukup pesat. IEG ( International Events
Group ) mengestimasi sebesar $8.7 milyar yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mensponsori even khusus pada tahun 2000. Dari jumlah
tersebut kira-kira 67% telah dikeluarkan untuk mensponsori even olah raga.
Pertumbuhan sponsorship telah melebihi bentuk promosi tradisional. Sebagai
contoh, pada tahun 1997, pertumbuhan periklanan sebesar 6% sedangkan
pertumbuhan sponsorship 9%. Estimasi yang meyakinkan bahwa industri
sponsorship yang telah dinilai kurang bersungguh-sungguh di masa lalu dan
mungkin bernilai naik menjadi 22 milyar di tahun 2000. Jumlah ini akan
mencapai 50 milyar di tahun 2010 menurut Sponsorship Research International.
Pemasaran sponsorship telah tumbuh 613% pada 16 tahun belakangan ini di sisi
lain 103% untuk periklanan dan 127% untuk promosi penjualan.
3
Perkembangan sponsorship yang pesat itu disebabkan oleh tiga alasan
utama yaitu biaya periklanan yang semakin mahal, peningkatan aktivitas waktu
luang, dan legalitas tentang periklanan tembakau dan alkohol (Pelsmacker,
2001). Sebagai contoh di Indonesia terdapat PP No 38/2000 pasal 17 : 2 telah
membatasi jam tayang iklan rokok di media televisi pukul 21.30 sampai dengan
05.00 waktu setempat. Serta pasal 46 : 3c UU No 32/2002 tentang penyiaran
menyebutkan " siaran iklan niaga dilarang melakukan promosi rokok yang
memperagakan wujud rokok." Selain itu kesukaan akan sport pada sekelompok
konsumen yang terus berkembang. Sehingga dari keterbatasan iklan rokok dan
meningkatnya sekelompok konsumen akan sport menjadi peluang yang baik
bagi sponsorship ( Hatanto, 2003 ).
Penyelenggaraan pertandingan-pertandingan olah raga dapat sangat
menyenangkan dan merupakan sarana yang sangat efektif untuk membantu
memasarkan produk pada konsumen melalui paket sponsorship. Tetapi untuk
membuat keputusan pemberian sponsor harus memastikan keterkaitan yang
relevan antara even sport dengan posisi merek dari perusahaan sponsor. Apakah
penonton pertandingan sport itu sesuai dengan segmen pasar dari produk
perusahaan sponsor ( Schulz, 2003 ).
Perusahaan-perusahaan banyak menerima tawaran dari berbagai
kelompok untuk menjadi sponsor dari berbagai cara. Selain itu perusahaan juga
aktif mencari kesempatan untuk menempatkan nama mereka dihadapkan
khalayak ramai. Tak sedikit uang yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan
sponsorship. Oleh karena itu perusahaan harus hati-hati dalam menentukan apa
yang akan mereka beri sponsor supaya uang yang dikeluarkan memberikan efek
4
yang positif terhadap kesadaran konsumen, citra atau kesetiaan pelanggan yang
pada suatu saat akan berubah menjadi peningkatan penjualan ( Kotler, 2003 ).
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Speed dan Thompson ( 2000 )
yang menguji pengaruh sikap konsumen terhadap even, persepsi terhadap
sponsor – event fit, dan sikap konsumen terhadap sponsor pada respon
sponsorship. Hasil penelitian ini bahwa sponsor –event fit, perceived sincerity of
the sponsor, perceived ubiquity of the sponsor dan attitude toward the sponsor
merupakan factor kunci dalam menghasilkan respon favor dari sponsorship.
Personal liking of the event dan perceived status of the event memiliki
signifikan yang berbeda dalam penentuan pengukuran respon.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Javalgi, Taylor, Gross dan Lampman
( 1994 ) yang menguji hubungan antara sponsorship dengan citra perusahaan.
Hasil penelitian ini bahwa sponsorship dapat memperbaiki citra perusahaan,
tetapi pengaruhnya berbeda pada setiap perusahaan.
Liga Indonesia merupakan kompetisi sepak bola yang populer
dikalangan masyarakat penggemar sepak bola Indonesia. Even tersebut
disponsori oleh Djarum. Dimana perpaduan antara even Liga Indonesia dengan
Djarum pasti akan menimbulkan respon konsumen dan pengaruh bagi citra
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis akan melakukan
penelitian pada kegiatan sponsorship dengan judul " PENGARUH SPORT
SPONSORSHIP TERHADAP RESPON SPONSORSHIP DAN
CORPORATE IMAGE." Penelitian dilakukan pada studi kasus sponsorship
Djarum dalam Liga Indonesia 2006.
5
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat kita rumuskan dua
permasalahan utama yaitu :
1. Apakah ada pengaruh sponsorship terhadap respon sponsorship ?
1.1. Apakah attitude toward the event berpengaruh pada respon
sponsorship ?
1.2. Apakah attitude toward the sponsor berpengaruh pada respon
sponsorship ?
1.3. Apakah perception of congruence between sponsor and event
berpengaruh pada respon sponsorship ?
2. Apakah ada pengaruh sponsorship terhadap corporate image ?
2.1. Apakah attitude toward the event berpengaruh pada corporate image ?
2.2. Apakah attitude toward the sponsor berpengaruh pada corporate
image ?
2.3. Apakah perception of congruence between sponsor and event
berpengaruh pada corporate image ?
C. BATASAN MASALAH
Penelitian ini masih terlalu luas, oleh karena itu perlu adanya batasan
masalah, sehingga menjadi jelas permasalahan yang akan diteliti, yaitu antara
lain:
1. Penelitian sebatas pada kasus sponsorship yang dilakukan Djarum
pada even Liga Indonesia 2006
6
2. Responden penelitian sebatas penggemar sepak bola di Yogyakarta
yang pernah melihat ( mengetahui ) Liga Indonesia 2006, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh sponsorship terhadap respon sponsorship,
meliputi :
1.1. Pengaruh attitude toward the event terhadap respon sponsorship
1.2. Pengaruh attitude toward the sponsor terhadap respon sponsorship
1.3. Pengaruh perception of congruence between sponsor and event
terhadap respon sponsorship
2. Untuk mengetahui pengaruh sponsorship terhadap corporate image,
meliputi :
2.1. Pengaruh attitude toward the event terhadap corporate image
2.2. Pengaruh attitude toward the sponsor terhadap corporate image
2.3. Pengaruh perception of congruence between sponsor and event
terhadap corporate image
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
7
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pendukung untuk menyusun
kebijaksanaan dan keputusan manajer perusahaan dalam bidang
sponsorship. Supaya manajer tidak terjebak dalam paket sponsorship yang
kurang efektif. Mengingat paket sponsorship membutuhkan biaya yang
tidak sedikit.
2. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini maka penulis dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dan pengembangan diri dalam aplikasi ilmu yang telah didapat,
khususnya sponsorship dalam bidang pemasaran.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memberikan informasi
dan data tambahan untuk pengetahuan dan penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI PEMASARAN
1. Definisi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu.
Pemasaran adalah sekumpulan dimana perusahaan dan organisasi lainnya
mentransfer nilai-nilai atau pertukaran antara mereka dengan
pelanggannya. Menurut Shimp ( 1993 ) komunikasi pemasaran merupakan
gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang
memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
2. Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi terdiri dari
lima model komunikasi utama ( Kotler, 2000 ), yaitu :
9
a. Advertising / Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal
dan promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh
sponsor tertentu yang dibayar.
b. Sales Promotion / Promosi Penjualan, yaitu suatu jenis insentif
jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk
atau jasa.
c. Public Relation and Publicity / Hubungan Masyarakat dan Publisitas,
yaitu semua jenis program yang didesain untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
d. Personal Selling, yaitu interaksi dari muka ke muka dengan satu atau
lebih pembeli yang prospektif untuk tujuan membuat presentasi
produk, menjawab kuesioner pertanyaan dan memperoleh pesanan.
e. Direct Marketing, yaitu meliputi penggunaan surat, telepon, fax,
email atau internet untuk komunikasi secara langsung dengan atau
mengumpulkan respon langsung dari pelanggan spesifik dan
prospektif.
B. SPONSORSHIP
1. Definisi Sponsorship
Menurut Anggoro ( 2002 ) sponsor termasuk salah satu media
public relation eksternal. Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial
untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga atau individu yang dianggap
memang pantas menerimanya
10
Sponsorship adalah penanggungan even khusus untuk mendukung
tujuan perusahaan, meninggikan image perusahaan, meningkatan
kesadaran merek atau stimulasi penjualan produk dan jasa secara langsung
( Javalgi, 1996 ).
Menurut Shimp ( 1993 ) sponsorship meliputi investasi dalam even
tertentu untuk tujuan pencapaian tujuan perusahaan yang beraneka :
peningkatan volume penjualan, meninggikan reputasi perusahaan atau
citra merek, peningkatan kesadaran merek dan sebagainya.
Menurut Pelsmacker ( 2001 ) sponsorship dapat didefinisikan
sebagai suatu investasi uang atau jenis lainnya dalam aktivitas sebagai
penggantinya jalan masuk potensi komersial yang dapat dieksploitasi yang
berhubungan dengan aktivitas tersebut.
2. Sasaran Sponsorship
Sasaran sponsorship yang utama ada tiga hal yaitu untuk keperluan
iklan, untuk pemasaran dan untuk menunjang usaha-usaha humas. Adapun
tujuan humas dari sponsorship antara lain :
a. menciptakan atau mempertahankan nama baik
b. membangun citra perusahaan
c. identitas perusahaan
d. mengakrabkan nama perusahaan
e. menonjolkan keramahtamahan
f. merangsang minat para wartawan untuk mempublikasikan nama
perusahaan sponsor dalam liputan yang berhubungan dengan even.
11
3. Faktor Pertumbuhan Sponsorship
Menurut Shimp ( 1993 ) pertumbuhan sponsorship dipengaruhi
oleh empat faktor utama yaitu :
a. Pelampiran nama mereka pada even tertentu, perusahaan mampu
menghindari persaingan yang biasa terjadi dalam media periklanan.
b. Sponsorship menolong perusahaan merespon perubahan kebiasaan
media konsumen.
c. Sponsorship membantu perusahaan memperoleh izin berbagai
konstituansi ( pemilih ) termasuk pemegang saham, karyawan dan
masyarakat luas.
d. Sponsorship even tertentu memungkinkan pemasar menargetkan
usaha komunikasi dan promosi mereka pada wilayah geografis
tertentu dan atau pada kelompok dengan gaya hidup tertentu.
4. Tipe Sponsorship
Sponsorhip dapat dibedakan dalam empat kategori dasar, (
Pelsmacker, 2001 ) yaitu :
a. Event-related Sponsorship, merupakan kategori paling terkenal.
Perusahaan dapat memberikan dukungan mereka dalam bentuk uang
atau jenis lainnya pada even tertentu. Biasanya even sport, seni,
budaya dan hiburan.
b. Broadcast or Programme Sponsorship, perusahaan dapat memberikan
sponsor pada program sport, perkiraan cuaca, opera sabun.
Broadcast Sponsorship , berbeda dengan periklanan, merupakan
penyeponsoran eksklusif ( tunggal ) pada program acara tertentu.
12
Broadcast Sponsorship memiliki dampak positif yang besar jika
terdapat hubungan jangka panjang antara sponsor eksklusif dan
program.
c. Cause-related Sponsorship, merupakan kombinasi public relation,
promosi penjualan, dan kedermawaan perusahaan yang berdasarkan
pada laba yang dimotivasi memberikan maksud baik. Cause-related
Sponsorship meliputi MUSH sponsoring ( Municipal, University,
Social, Hospital sponsorship ), transactional based sponsorship dan
value marketing sponsorship.
d. Ambush Marketing, terjadi ketika organisasi mencari dengan hati-hati
asosiasi dengan even tertentu tanpa pembayaran upah sponsorship,
untuk membujuk audien ambusher ( penyerang ).
5. Cara Sponsorship Bekerja
Menurut Pelsmaker ( 2001 ) beberapa teoritis dapat digunakan
untuk memahami efek sponsorship. Efektivitas sponsorship dapat dilihat
berdasarkan pada efek ekspos, yang menjelaskan bahwa meningkatnya
keakraban dengan merek adalah hasil dari ekspos nama sponsor dalam
jangka panjang yang menghasilkan preferensi terhadap merek.
Teori kongruen juga dapat menjelaskan efektivitas sponsorship.
Pada dasarnya teori ini menyatakan bahwa informasi yang paling diingat
orang adalah yang kongruen dengan harapannya. Sponsorship yang
konsisten dengan harapan konsumen target tentang produk akan diingat
lebih baik.
13
Efek konteks juga dapat digunakan untuk memahami bagaimana
dan mengapa sponsorship bekerja. Konteks suatu pesan mungkin penting
dalam bagaimana pesan tersebut dipandang, bahkan berhubungan dengan
suasana hati. Sponsorship yang dilakukan dalam lingkungan positif, hasil
perasaan hati positif dapat meningkatkan citra positif tentang merek
sponsor.
Perspektif perilaku audien juga cocok untuk menjelaskan cara kerja
sponsorship. Prinsip ini menyatakan bahwa perilaku dikondisikan oleh
konsekuensi yang menyertainya. Sponsorship menggambarkan perhatian
pada suatu merek dan dengan demikian akan memperkuat pengalaman
lampau yang menyenangkan dengan merek tersebut. Stimulus
dihubungkan dengan pengalaman kepuasan dan memperkuatnya. Dalam
hal ini sponsorship hanya efektif jika diarahkan pada konsumen yang
pernah menggunakan merek.
C. PERILAKU KONSUMEN
1. Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk ( 1994 ) dalam Sumarwan ( 2003 )
perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang diperlihatkan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
kebutuhan mereka.
Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard ( 1993 ) dalam
Sumarwan ( 2003 ) perilaku konsumen diartikan sebagai tindakan yang
14
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini.
2. Respon Konsumen
Respon adalah reaksi konsumen terhadap stimuli tertentu. Reaksi
konsumen bisa berasal dari faktor internal dan eksternal ( Simamora,
2003). Dalam model Kotler ( 2000 ) yang termasuk stimuli adalah faktor
eksternal yaitu bauran pemasaran dan faktor lingkungan.
Banyak model yang menjelaskan respon, seperti yang terlihat
dalam gambar II.1, dimana ada empat jenis model perilaku yaitu model
AIDA, model Hirarki – Efek, model Inovasi – Adopsi, dan model
Komunikasi. Semua model tersebut menunjukkan bahwa proses yang
terjadi pada diri konsumen secara bertahap. Dimana dari semua model
terbagi menjadi tiga tahap yaitu tingkatan kognitif, afektif dan perilaku.
Gambar II.1. Model Tanggapan Hirarki.
Model - model
Tingkatan Model AIDA Model Hirarki - Efek Model Inovasi
- Adopsi Model Komunikasi
Kognitif
Perhatian
Pengenalanan (kesadaran)
Pengetahuan
Kesadaran
Penampilan
Penerimaan
Tanggapan Kognitif
Afektif Tertarik
Memilih
Suka
Meyakini
Tertarik
Evaluasi
Sikap
Keinginan
Perilaku Mencoba
15
Tindakan Membeli Adopsi Perilaku
Sumber : Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Hal 251
D. PERSEPSI
1. Definisi Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana
memotivasi tindakan seseorang secara nyata dipengaruhi oleh persepsi-
nya tentang suatu objek atau situasi. Persepsi adalah proses dimana
individual menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
informasi yang masuk untuk membuat maksud gambaran menyeluruh
secara umum ( Kotler, 2000 ).
Persepsi menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan, 2003
didefinisikan sebagai proses seleksi individual, mengorganisasikan dan
menginterpretasikan stimuli dengan penuh arti dan pertalian atau
hubungan gambaran secara umum. Sedangkan menurut Mowen dalam
Sumarwan, 2003 persepsi adalah proses berkesinambungan dimana
individu menyikapi informasi, mengikuti informasi dan memahami
informasi tersebut.
2. Perceptual Selection
Keterbatasan sumber daya kognitif konsumen menyebabkan tidak
semua stimulus yang dipaparkan perusahaan mendapat perhatian
konsumen seluruhnya. Konsumen menyeleksi stimulus mana yang akan
diperhatikan dan akan ditindaklanjuti. Proses ini disebut perceptual
selection.
16
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi perceptual selection
terhadap stimulus, yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus. Faktor pribadi
adalah karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen
seperti motivasi, kebutuhan dan harapan konsumen. Faktor stimulus
merupakan daya tarik stimulus untuk memikat konsumen. Diantara kedua
faktor tersebut perusahaan hanya dapat mengontrol faktor stimulus.
3. Perceptual Organization
Percertual organization merupakan kecenderungan konsumen
untuk melakukan pengelompokan stimulus sehingga memandangnya
sebagai satu kesatuan. Dalam perceptual organization, konsumen
mengorganisasikan dan mengitegrasikan stimulus untuk memperoleh
makna menyeluruh.
Ada tiga prinsip perceptual organization, yaitu figure and ground,
grouping, dan closure. Gambar adalah objek atau stimulus yang
ditampatkan dalam suatu latar belakang. Konsumen akan lebih tertarik
untuk memperhatikan stimulus jika ditempatkan dalam latar belakang
yang kontras dengan stimulus. Grouping stimulus biasanya dilakukan oleh
konsumen untuk membentuk satu kesatuan arti. Ada tiga prinsip grouping
yaitu kedekatan, kesamaan, dan kesinambungan. Closure dimana
konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam arti yang utuh
walaupun ada bagian dari objek tersebut yang hilang atau tidak lengkap
sehingga konsumen akan melengkapi atau mengisi bagian yang hilang
tersebut.
17
4. Persepsi Konsumen terhadap Sponsorship
Persepsi konsumen terhadap sponsorship menurut Thompson
(2000) dilihat dari faktor even, faktor sponsorship dan faktor sponsor.
Faktor even meliputi status even yaitu merupakan manfaat yang
responden individual terima secara tidak langsung dari even sport dan
yang dapat responden terima tanpa mempunyai kesukaan pribadi terhadap
even dan Personal liking for the event (Kesukaan Pribadi terhadap Even),
merupakan manfaat yang responden individual terima secara langsung
dari even sport.
Faktor sponsorship meliputi sponsor – event fit, merupakan sikap
responden tentang pasangan even dan sponsor dan derajat dimana
pasangan tersebut dipandang sebagai pasangan yang sesuai secara positif
tanpa ada batasan pada basis yang digunakan untuk mencapai kesesuaian .
Faktor sponsor meliputi sikap terhadap sponsor, ketulusan sponsor
( sincerity of sponsor ) dan penyebaran sponsor ( ubiquity of sponsor ).
Attitude toward sponsor, merupakan tingkat pengetahuan awal dan
kekuatan opini yang dimiliki responden tentang sponsor menyangkut
sikap responden terhadap sponsor. Sincerity of the sponsor, merupakan
tingkat pengetahuan awal dan kekuatan opini yang dimiliki responden
tentang sponsor yang menyangkut ketulusan sponsor terhadap even dalam
melakukan sponsorship. Ubiquity of the sponsor, tingkat pengetahuan
awal dan kekuatan opini yang dimiliki responden tentang sponsor
menyangkut frekuensi dan selektivitas sponsor pada suatu even.
18
E. SIKAP
1. Definisi Sikap
Sikap menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003)
adalah ekspresi perasaan yang mendalam yang menunjukkan bahwa
seseorang cenderung menyukai atau tidak menyukai pada suatu objek (
seperti merek, jasa ). Sedangkan menurut Engel, Blackwell, dan Miriard
dalam Sumarwan ( 2003 ) sikap menunjukkan apa yang konsumen disukai
dan yang tidak disukai.
2. Model Sikap Konsumen
Untuk kemudahan pemahaman sikap konsumen maka dibentuk
suatu model sikap konsumen. Salah satu model sikap konsumen adalah
model tiga komponen ( Tricomponent Model ).
Menurut tricomponent attitude model ( Schiffman dan Kanuk,
1994; dan Engel, Blackwell dan Miriard, 1993 ) dalam Sumarwan (2003)
sikap terdiri atas tiga komponen : kognitif, afektif dan konatif. Kognitif
adalah pengetahuan dan persepsi konsumen, yang diperoleh melalui
pengalaman dengan suatu objek – sikap dan informasi dari berbagai
sumber. Pengetahuan dan persepsi ini biasanya berbentuk kepercayaan (
belief ), yaitu konsumen mempercayai bahwa produk memiliki sejumlah
atribut. Afektif menggambarkan perasaan dan emosi konsumen, yaitu
menunjukkan penilaian langsung dan umum terhadap suatu produk.
Konatif menunjukkan tindakan seseorang atau kecenderungan perilaku
terhadap suatu objek, konatif berkaitan dengan tindakan atau perilaku
19
yang akan dilakukan oleh seseorang konsumen dan sering juga disebut
sebagai intention.
F. CORPORATE IMAGE
1. Pengertian Corporate Image
Image menurut Kotler ( 1997 ) adalah seperangkat keyakinan, ide
dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap objek. Sikap dan
tindakan orang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh suatu image
objek tersebut. Sedangkan image perusahaan adalah citra dari organisasi
secara keseluruhan, jadi citra atas produk dan pelayanannya.
2. Pengukuran Corporate Image
Pengukuran citra perusahaan dikembangkan atas refleksi tujuan
manajer pada usaha sponsorship perusahaannya. Ada enam ukuran yang
menggambarkan dimensi citra perusahaan menurut Johnson dan Zinkhan,
1990 dalam Javalgi, 1994, yaitu :
a. perusahaan memiliki produk atau jasa yang baik
b. perusahaan dikelola dengan baik
c. perusahaan hanya menginginkan uang
d. perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat
e. perusahaan dapat merespon kebutuhan konsumen
f. perusahaan merupakan tempat yang baik untuk bekerja
20
G. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Speed dan Thompson (
2000 ) yang menguji pengaruh sikap konsumen terhadap even, persepsi
terhadap sponsor – event fit, dan sikap konsumen terhadap sponsor pada
respon sponsorship. Hasil penelitian ini bahwa sponsor –event fit,
perceived sincerity of the sponsor, perceived ubiquity of the sponsor dan
attitude toward the sponsor merupakan factor kunci dalam menghasilkan
respon favor dari sponsorship. Personal liking of the event dan perceived
status of the event memiliki signifikan yang berbeda dalam penentuan
pengukuran respon.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Javalgi, Taylor, Gross dan
Lampman ( 1994 ) yang menguji hubungan antara sponsorship dengan
citra perusahaan. Hasil penelitian ini bahwa sponsorship dapat
memperbaiki citra perusahaan, tetapi pengaruhnya berbeda pada setiap
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Arifiansyah ( 2003 ) tentang
pengaruh sport sponsorship pada corporate image dengan studi kasus coca
cola pada even piala dunia 2002. Hasil dari penelitian tersebut tidak semua
variable mempunyai pengaruh positif terhadap corporate image. Variable
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap corporate image coca cola
adalah perceived status of the event, sincerity of sponsor dan sponsor
event fit. Tiga variable lainnya dalam hipotesis yang dikemukakan tidak
terbukti memiliki pengaruh yang signifikan.
21
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suparmadi ( 2002 )
mengenai analisis respon konsumen terhadap sport sponsorship dengan
kasus sponsorship Siemens dalam Formula 1. Hasil penelitian tersebut
adalah bahwa sponsor event fit, personal liking for the event, attitude
toward sponsor, berpengaruh terhadap tingkatan dalam respon
sponsorship. Sedangkan ubiquity of sponsor, sincerity of sponsor dan
perceive status the event secara umum tidak berpengaruh terhadap
tingkatan dalam respon konsumen.
H. KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian, maka disusun kerangka pemikiran sebagai
berikut. Adapun kerangka pemikiran dibawah ini merupakan replikasi dari
dua penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suparmadi ( 2002 ) dan
Arifiansyah ( 2003 ) yang merupakan pengembangan dari penelitian
Thompson ( 2000 ).
Gambar II.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
H1a
H1b
Persepsi Sponsorship
Respon
Sponsorship
Faktor Even Status Even yang
Dirasakan
Kesukaan Pribadi terhadap Even
22
H3
H4a
H2a H4b
H2b H2c H6
H5a
H5b
H5c
Sumber : Thompson. 2000. Determinants of Sponsorship Response. Journal of Marketing Science Vol 28 No 2 pp 226 – 238.
Dari gambar kerangka pemikiran diatas dapat kita lihat bahwa
persepsi konsumen terhadap sponsorship berpengaruh terhadap respon
sponsorship dan corporate image. Dimana persepsi sponsorship dilihat dari
tiga factor yaitu (1) faktor even, meliputi personal liking for the event dan
perceived status of the event (2) faktor sponsor meliputi attitude toward
sponsor, sincerity of sponsor dan ubiquity of sponsor (3) faktor
sponsorship meliputi sponsor – event fit.
Secara lebih detail adalah sebagai berikut personal liking for the
event berpengaruh terhadap respon sponsorship dan Citra Perusahaan (
terlihat dalam H1a dan H4a ), Status Even yang Dirasakan berpengaruh
terhadap respon sponsorship dan Citra Perusahaan ( terlihat dalam H1b
dan H4b ), Sikap Terhadap Sponsor berpengaruh terhadap respon
sponsorship dan Citra Perusahaan ( terlihat dalam H2a dan H5a),
Ketulusan Sponsor berpengaruh terhadap respon sponsorship dan Citra
Faktor Sponsorship
Kesesuaian Sponsor – even
Faktor Sponsor Sikap Terhadap Sponsor
Ketulusan Sponsor
Penyebaran Sponsor
Citra
Perusahaan
23
Perusahaan ( terlihat dalam H2b dan H5b ), Penyebaran Sponsor
berpengaruh terhadap respon sponsorship dan Citra Perusahaan ( terlihat
dalam H2c dan H5c ), dan Kesesuaian Sponsor – even berpengaruh
terhadap respon sponsorship dan Citra Perusahaan ( terlilhat dalam H3 dan
H6 ).
I. HIPOTESIS PENELITIAN
Dengan melihat kedua kerangka pemikiran penelitian yang telah
dikemukakan diatas maka dapat kita rumuskan hipotesis penelitian kita
sebagai berikut.
Pengaruh Sponsorship terhadap Respon Sponsorship
1. Attitude toward the event
H1a : Kesukaan Pribadi terhadap Even berpengaruh positif terhadap
respon sponsorship
H1b : Status Even yang Dirasakan berpengaruh positif terhadap respon
sponsorship
2. Attitude toward the sponsor
H2a : Sikap Terhadap Sponsor berpengaruh positif terhadap respon
sponsorship
H2b : Ketulusan Sponsor berpengaruh positif terhadap respon
sponsorship
H2c : Penyebaran Sponsor berpengaruh negatif terhadap respon
sponsorship
3. Perception of congruence between sponsor and event
24
H3 : Kesesuaian Sponsor – even berpengaruh positif terhadap respon
sponsorship
Pengaruh Sponsorship terhadap Citra Perusahaan
1. Attitude toward the event
H4a : Kesukaan Pribadi terhadap Even berpengaruh positif terhadap
Citra Perusahaan
H4b : Status Even yang Dirasakan berpengaruh positif terhadap Citra
Perusahaan
2. Attitude toward the sponsor
H5a : Sikap Terhadap Sponsor berpengaruh positif terhadap Citra
Perusahaan
H5b : Ketulusan Sponsor berpengaruh positif terhadap Citra Perusahaan
H5c : Penyebaran Sponsor berpengaruh negatif terhadap Citra
Perusahaan
3. Perception of congruence between sponsor and event
H6 : Kesesuaian Sponsor – even berpengaruh positif terhadap Citra
Perusahaan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan desain survei yang bersifat explanatory dengan analisis hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen.
Metode survei yaitu penelitian dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan
hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis (Cooper,
1996).
Dalam desain explanatory memungkinkan untuk analisis hubungan dan
analisis perbandingan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Penelitian
26
ini menggunakan analisis hubungan yang dimaksudkan untuk menghubungkan
variabel independen dengan variabel dependen yang bisa bersifat positif atau
negatif.
Untuk membantu pelaksanaan survei maka disusun suatu kuesioner.
Dimana kuesioner tersebut akan diberikan kepada responden untuk kemudian
diisi.
2. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Menurut Cooper (1996) yang dimaksud dengan populasi adalah jumlah
dari keseluruhan objek ( satuan-satuan / individu-individu ) yang
karakteristiknya hendak diduga. Sedangkan yang dimaksud sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap
bisa mewakili keseluruhan populasi.
Dalam penelitian ini populasi dan sample penelitian adalah penggemar
sepak bola Indonesia, khususnya laki-laki di daerah Yogyakarta yang pernah
melihat ( mengetahui ) Liga Indonesia 2006, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden. Menurut
Roescoe ( 1975 dalam Sekaran 2000 ) ukuran sampel lebih besar dari 30 dan
kurang dari 500 cocok untuk kebanyakan penelitian.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non probability sampling dimana peneliti tidak memberikan kesempatan
yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Purposive
Sampling, salah satu jenis non probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang memungkinkan peneliti untuk mengambil sampel dengan
pertimbangan tertentu untuk tujuan penelitian. Pertimbangan disini adalah
27
responden laki-laki yang pernah mengetahui atau melihat even Liga Indonesia
2006 baik secara langsung ( melihat langsung di lapangan Mandala Krida
Yogyakarta ) maupun tidak langsung ( melihat dari siaran TV ).
3. Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen
dan variabel dependen.
Variabel independen ( variabel bebas ) yakni suatu variabel yang
fungsinya menerangkan ( mempengaruhi ) terhadap variabel lainnya. Dalam
penelitian ini meliputi :
a. Kesukaan Pribadi terhadap Even
b. Status Even yang Dirasakan
c. Sikap Terhadap Sponsor
d. Ketulusan Sponsor
e. Penyebaran Sponsor
f. Kesesuaian Sponsor – even
Sedangkan variabel dependen ( variabel terikat ) ialah suatu variabel
yang dikenai pengaruh ( diterangkan ) oleh variabel lain. Dalam penelitian ini
meliputi :
a. Respon sponsorship
b. Citra Perusahaan
4. Definisi Operasional
a. Kesukaan Pribadi terhadap Even, merupakan manfaat yang responden
individual terima secara langsung dari even sport. Diuji dengan 4 item
28
pernyataan ( Speed and Thompson, 2000 ) dan diukur menggunakan 4 poin
skala Likert. Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan
sponsor adalah Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Saya penggemar berat Liga Indonesia 2006
2. Saya menyaksikan Liga Indonesia 2006
3. Saya mengikuti liputan Liga Indonesia 2006
4. Liga Indonesia 2006 tersebut penting bagi saya
b. Status Even yang Dirasakan, merupakan manfaat yang responden
individual terima secara tidak langsung dari even sport dan yang dapat
responden terima tanpa mempunyai kesukaan pribadi terhadap even. Diuji
dengan 2 item pernyataan ( Speed and Thompson, 2000 ) dan diukur
menggunakan 4 poin skala Likert. Dalam penelitian ini even adalah Liga
Indonesia 2006 dan sponsor adalah Djarum sehingga indikator penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Liga Indonesia 2006 adalah even yang signifikan
2. Liga Indonesia 2006 penting bagi masyarakat di daerah saya
c. Sikap Terhadap Sponsor, merupakan tingkat pengetahuan awal dan
kekuatan opini yang dimiliki responden tentang sponsor menyangkut sikap
responden terhadap sponsor. Diuji dengan 4 item pernyataan ( Speed and
Thompson, 2000 ) dan diukur menggunakan 4 skala sematik diferensial.
Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan sponsor adalah
Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap Djarum : Baik – tidak baik
29
2. Sikap terhadap Djarum : Suka – tidak suka
3. Sikap terhadap Djarum : Senang – tidak senang
4. Sikap terhadap Djarum : Menghargai – tidak menghargai
d. Ketulusan Sponsor, merupakan tingkat pengetahuan awal dan kekuatan
opini yang dimiliki responden tentang sponsor yang menyangkut ketulusan
sponsor terhadap even dalam melakukan sponsorship. Diuji dengan 3 item
peryataan ( Speed and Thompson, 2000 ) dan diuji menggunakan 4 poin
skala Likert. Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan
sponsor adalah Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Alasan Djarum, Liga Indonesia 2006 patut disponsori
2. Djarum perhatian pada kepentingan Liga Indonesia 2006
3. Konsistensi Djarum terhadap Liga Indonesia 2006
e. Penyebaran Sponsor, tingkat pengetahuan awal dan kekuatan opini yang
dimiliki responden tentang sponsor menyangkut frekuensi dan selektivitas
sponsor pada suatu even. Diuji dengan 3 item pernyataan ( Speed and
Thompson, 2000 ) dan diukur menggunakan 4 poin skala Likert. Dalam
penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan sponsor adalah Djarum
sehingga indikator penelitian adalah sebagai berikut :
1. Macam sport yang disponsori Djarum
2. Djarum menyeponsori even sport adalah umum
3. Djarum menyeponsori even-even besar
f. Kesesuaian Sponsor – even, merupakan sikap responden tentang pasangan
even dan sponsor dan derajat dimana pasangan tersebut dipandang sebagai
30
pasangan yang sesuai secara positif tanpa ada batasan pada basis yang
digunakan untuk mencapai kesesuaian . diuji dengan 5 item peryataan (
Speed and Thompson, 2000 ) dan diukur mrnggunakan 4 poin skala Likert.
Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan sponsor adalah
Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai berikut :
1. Hubungan logis Djarum dan Liga Indonesia
2. Kemiripan image Djarum dan Liga Indonesia
3. Perpaduan Djarum dan Liga Indonesia baik
4. Djarum dan Liga Indonesia memihak hal yang sama
5. Sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia masuk akal
g. Respon sponsorship, merupakan sikap responden pada tiga level yang
berbeda dari efek hierarki yaitu interest ( perhatian ), favor ( kesenangan )
dan use ( kesedian penggunaan ). Diuji dengan 3 item pernyataan di setiap
level ( Speed and Thompson, 2000 ) dan diukur menggunakan 4 poin skala
Likert. Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006 dan sponsor
adalah Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai berikut :
1. Memperhatikan Djarum pada situasi atau kesempatan lain
2. Memperhatikan pada iklan Djarum
3. Mengingat promosi Djarum
4. Lebih senang terhadap Djarum
5. Memperbaiki persepsi terhadap Djarum
6. Lebih menyukai Djarum
7. Kemungkinan menggunakan produk Djarum
8. Mempertimbangkan produk Djarum ketika membeli
31
9. Kemungkinan membeli Djarum
h. Citra Perusahaan, merupakan seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap citra identitas organisasi atau sponsor.
Diuji dengan 6 item pernyataan ( Javalgi, 1994 ) dan diukur menggunakan
4 poin skala Likert. Dalam penelitian ini even adalah Liga Indonesia 2006
dan sponsor adalah Djarum sehingga indikator penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Produk dan jasa yang diproduksi Djarum
2. Pengelolaan manajemen Djarum
3. Tujuan perusahaan Djarum
4. Hubungan Djarum dengan masyarakat
5. Respon Djarum terhadap kebutuhan konsumen
6. Lingkungan kerja perusahaan Djarum
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Daftar pertanyaan dalam kuesioner diadopsi dari
Thompson, 2000 dan Javalgi, 1994.
Bentuk kuesioner adalah pertanyaan tertutup ( closed-ended questioner )
adalah pertanyaan dimana jawaban-jawabannya telah dibatasi oleh peneliti
sehingga menutup kemungkinan bagi responden untuk menjawab panjang lebar
sesuai dengan pikirannya. Dengan demikian, keuntungan utama menggunakan
pertanyaan tertutup adalah mudah dalam pengkodean, tidak memerlukan
banyak waktu saat menganalisis ( Kuncoro, 2003 )
32
Format kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertanyaan inti
dan bagian identitas responden. Dalam bagian pertanyaan inti terbagi menjadi
tiga yaitu persepsi dan sikap tentang sponsorship, respon sponsorship dan
corporate image. Bagian identitas responden menggambarkan tentang
karekteristik responden penelitian.
Uji instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
menggunakan korelasi Product Moment Pearson sedangkan uji reliabilitas
menggunakan Cronbach Alpha.
Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan pendekatan internal
konsistensi yaitu dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total
test. Dalam hal ini koefisisen korelasi tinggi menunjukkan kesesuaian antara
fungsi item dengan alat ukur secara keseluruhan. Teknik yang digunakan untuk
mengukur adalah korelasi Product Moment Pearson, dengan cara
mengkorelasikan antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total.
Adapun rumusnya :
Rxy = ( )( )
( ) ( ) úûùêëé å-úûù
êëé å-
-
ååå åå
YYXX NN
YXXYN2222
Dimana :
Rxy : koefisien validitas item yang dicari
X : skor responden untuk setiap item
Y : total skor tiap responden dari seluruh item
SX : jumlah skor dalam distribusi X
SY : jumlah skor dalam distribusi Y
SX2 : jumlah kuadrat tiap skor X
33
SY2 : jumlah kuadrat tiap skor Y
N : jumlah subjek
Untuk mengetahui korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau
tidak dilakukan dengan tingkat signifikansi 0.05. Jika r hitung > r tabel maka
pernyataan tersebut dinyatakan valid dan jika r hitung < r tabel maka
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid (Sekaran, 2000). Agar hasil yang
diperoleh lebih akurat dan lebih cepat, uji validitas pada penelitian ini
dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.00.
Setelah uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, uji reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap suatu gejala yang sama. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pengukuran dapat memberikan
hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang
sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha
sebagai berikut :
úû
ùêë
éåå
-úûù
êëé
-=
2
2
11 St
Sik
ka
Dimana :
a : tingkat reliabilitas yang dicari
k : butir pertanyaan
Si2 : jumlah varian butir pertanyaan
St2 : jumlah varian total pertanyaan
34
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan reliabilitas
menurut Sekaran ( 2000 : 308 ) bahwa jika koefisien Alpha yang semakin
mendekati nilai 0.8 berarti pernyataan tersebut semakin reliabel. Sedangkan
menurut Arikunto ( 2000 ) indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel III.1. Indeks Reliabilitas
No Interval Keterangan 1 < 0.2 Sangat rendah 2 0.2 – 0.39 Rendah 3 0.4 – 0.59 Cukup 4 0.6 – 0.79 Tinggi 5 0.8 – 1.0 Sangat tinggi
6. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data
dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada responden penelitian.
7. Penilaian Kuesioner
Penilaian kuesioner menggunakan skala Likert pada setiap variabelnya
kecuali pada variabel attitude toward sponsor menggunakan skala sematik
diferensial. Skala Likert menggunakan 4 poin yaitu Sangat Setuju ( SS ) = 4,
Setuju ( S ) = 3, Tidak Setuju ( TS ) = 2 dan Sangat Tidak Setuju ( STS ) = 1.
Sedangkan skala sematik diferensial menggunakan 4 poin pada tiap atribut
bipolar, yaitu Bagus – Tidak Bagus, Suka – Tidak Suka, Senang – Tidak
Senang, dan Baik – Tidak Baik. Tiap poin dari setiap atribut tersebut secara
berurutan diberi bobot nilai 4, 3, 2 dan 1.
Poin pengukuran menggunakan 4 poin karena untuk mengantisipasi
kecenderungan responden untuk mengisi jawaban netral ( pada 5 atau 7 poin )
35
yang mencerminkan keragu-raguan responden terhadap alternatif pilihannya.
Sehingga paling tidak dapat mengurangi bias atas jawaban responden. Menurut
Cooper, 1997 menyebutkan bahwa seseorang bisa juga menghapus jawaban
tengah bila topiknya adalah topik dimana orang-orang akan cenderung ke
wilayah tengah yang aman jika wilayah itu ada.
8. Metode Analisis Data
( a ) Asumsi Klasik
Statistik parametrik memerlukan beberapa pengujian pendahuluan yaitu
uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini yang digunakan adalah
uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.
( b ) Analisis Regresi Berganda
Digunakan untuk menguji faktor sponsorship yang mempengaruhi
respon sponsorship dan citra perusahaan dengan menggunakan rumus
persamaan 1 dan 2 :
Persamaan 1
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6
Persamaan 2
Y2= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6
Dimana :
Y1 : respon sponsorship
36
Y2 : Citra Perusahaan
a : konsatanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6 : slope masing-masing variabel ( X1, X2, X3, X4, X5, X6 )
X1 : Kesukaan Pribadi terhadap Even
X2 : Status Even yang Dirasakan
X3 : Sikap Terhadap Sponsor
X4 : Ketulusan Sponsor
X5 : Penyebaran Sponsor
X6 : Kesesuaian Sponsor – even
( c ) Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen. Adapun langkah – langkah prosedur pengujian adalah sebagai
berikut :
1. Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = 0 (Kesukaan Pribadi terhadap Even,
Status Even yang Dirasakan, Sikap Terhadap Sponsor, Ketulusan Sponsor,
Penyebaran Sponsor, Kesesuaian Sponsor – even tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Respon Konsumen, Citra Perusahaan)
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ 0 (Kesukaan Pribadi terhadap Even,
Status Even yang Dirasakan, Sikap Terhadap Sponsor, Ketulusan Sponsor,
Penyebaran Sponsor, Kesesuaian Sponsor – even mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Respon Konsumen, Citra Perusahaan)
2. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05
37
3. Kriteria pengujian
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
4. Perhitungan t hitung
bhitung S
bt
b-=
Dimana : b : koefisien regresi
Β : mean
Sb : standar eror regresi
5. Kesimpulan : menolak atau menerima Ho
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menyajikan analisis terhadap data hasil penelitian, dimana
data tersebut digunakan dalam pengujian hipotesis. Analisis data yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh sport sponsorship terhadap respon sponsorship dan
corporate image dalam kasus sponsorship yang dilakukan oleh Djarum dalam
Liga Indonesia 2006. Alat analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi
Linear Berganda dan Uji t.
Responden penelitian adalah pengemar sepak bola Indonesia, khususnya
laki-laki didaerah Yogyakarta yang pernah melihat ( mengetahui ) Liga Indonesia
2006 baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret 2006, sebagian
dilakukan di Stadion Mandala Krida dan sebagian didatangi langsung di rumah
38
responden. Proses pengisian kuesioner dan pengumpulan kuesioner dilakukan saat
itu juga.Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data.
A. Analisis Deskripsi Responden
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden
yang terlibat dalam penelitian. Dalam analisis deskriptif ini responden
diidentifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu: usia, pekerjaan,
pendapatan atau uang saku per bulan, konsumen rokok, kesukaan terhadap
bola, pengetahuan Liga Indonesia 2006 dan frekuensi nonton Liga Indonesia.
Untuk memeperjelas pembahasan, setiap jawaban yang diberikan responden
terhadap butir-butir pertanyaan yang diajukan, akan disajikan dalam bentuk
tabel.
a. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia
Jumlah responden 100 orang, karena dalam kuesioner usia tidak
dibagi dalam kelas interval, maka disusun kelas interval terlebih dahulu.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rentang usia responden = usia maksimum - usia minimum
= 56 - 16 = 40
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 100 = 7,6
Panjang interval (p) = KR
= 6,740
= 5 ( dibulatkan )
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka disusunlah tabel di
bawah ini :
39
Tabel VI.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden
Interval Frekuensi Persentase 16 - 20 tahun 31 31 % 21 - 25 tahun 38 38 % 26 - 30 tahun 12 12 % 31 - 35 tahun 7 7 % 36 - 40 tahun 5 5 % 41 - 45 tahun 1 1 % 46 - 50 tahun 3 3 % 51 - 55 tahun 2 2 % 56 - 60 tahun 1 1 %
Jumlah 100 100 % Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.1 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak
31 atau 31 % responden berusia antara 16 - 20 tahun, 38 atau 38 %
responden berusia antara 21 - 25 tahun, 12 atau 12 % responden berusia
antara 26 - 30 tahun, 7 atau 7 % responden berusia antara 31 - 35 tahun, 5
atau 5 % responden berusia antara 36 - 40 tahun, 1 atau 1 % responden
berusia antara 41 - 45 tahun, 3 atau 3 % responden berusia antara 46 - 50
tahun, 2 atau 2 % responden berusia antara 51 - 55 tahun dan 1 atau 1
responden berusia antara 56 - 60 tahun. Dengan demikian dapat
dinyatakan mayoritas responden berusia antara 21 - 25 tahun.
b. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan
Nama Frekuensi Persentase Pelajar/Mahasiswa 47 47 % PNS 8 8 % Pegawai Swasta 9 9 % Wiraswasta 18 18 % Lainnya 18 18 % Jumlah 100 100 %
Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.2 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak
47 atau 47 % responden adalah pelajar atau mahasiswa, 8 atau 8 %
40
responden adalah PNS, 9 atau 9 % responden adalah pegawai swasta, 18
atau 18 % responden adalah wiraswasta dan 18 atau 18 % responden
adalah pekerjaan lainnya. Dengan demikian dapat dinyatakan mayoritas
responden adalah pelajar atau mahasiswa.
c. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendapatan per Bulan
Tabel VI.3 Distribusi Frekuensi Pendapatan/Uang Saku per Bulan
Pendapatan/Uang Saku per Bulan Frekuensi Persentase
Dibawah Rp 300.000 22 22 % Rp 300.001 - Rp 600.000 30 30 % Rp 600.001 - Rp 900.000 21 21 % Rp 900.001 - Rp 1.200.000 12 12 % Diatas Rp 1.200.001 15 15 % Jumlah 100 100 %
Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.3 diketahui bahwa dari 100 responden, 22 atau 22
% responden memiliki pendapatan atau uang saku per bulan dibawah Rp
300.000, 30 atau 30 %responden responden memiliki pendapatan atau
uang saku per bulan antara Rp 300.001 - Rp 600.000, 21 atau 21 %
responden memiliki pendapatan atau uang saku per bulan antara Rp
600.001 - Rp 900.000, 12 atau 12 % responden memiliki pendapatan atau
uang saku per bulan antara Rp 900.001 - Rp 1.200.000, 15 atau 15 %
responden memiliki pendapatan atau uang saku per bulan diatas Rp
1.200.000. Dengan demikian dapat dinyatakan mayoritas responden
41
memiliki pendapatan atau uang saku antara Rp 300.001 - Rp 600.000 per
bulan.
d. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Konsumsi Rokok
Tabel VI.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Konsumsi Rokok Pernyataan Frekuensi Persentase
Merokok 67 67 % Tidak merokok 33 33 %
Jumlah 100 100 % Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.4 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak
67 atau 67 % responden adalah mengkonsumsi rokok dan 33 atau 33 %
responden tidak merokok. Dengan demikian dapat dinyatakan mayoritas
responden mengkonsumsi rokok.
e. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kesukaan pada Sepak Bola
Tabel VI.5 Distribusu Frekuensi Responden Berdasarkan
Kesukaan pada Sepak Bola Pernyataan Frekuensi Persentase
Suka 94 94 % Tidak suka 6 6 %
Jumlah 100 100 % Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.5 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak
94 atau 94 % responden menyukai sepak bola dan 6 atau 6 % responden
tidak menyukai sepak bola. Dengan demikian dapat dinyatakan mayoritas
responden menyukai sepak bola.
f. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Liga Indonesia
Tabel VI. 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
42
Pengetahuan Liga Indonesia Pernyataan Frekuensi Persentase
Tahu 100 100 % Tidak Tahu 0 0 %
Jumlah 100 100 % Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.6 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak
100 atau 100 % responden mengetahui Liga Indonesia. Dengan demikian
dapat dinyatakan semua responden mengetahui Liga Indonesia.
g. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Frekuensi Melihat Liga
Indonesia
Tabel VI. 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Frekuensi Melihat Liga Indonesia Pernyataan Frekuensi Persentase
Kurang dari 5 kali 4 4 % 5 - 10 kali 35 35 %
Lebih dari 10 kali 61 61 % Jumlah 100 100 %
Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari data tabel IV.7 diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak 4
atau 4 % responden melihat Liga Indonesia kurang dari 5 kali, 35 atau 35
% responden melihat Liga Indonesia 5 - 10 kali dan 61 atau 61 %
responden melihat Liga Indonesia lebih dari 10 kali. Dengan demikian
dapat dinyatakan moyoritas responden melihat Liga Indonesia sebanyak
lebih dari 10 kali.
B. Tabulasi Jawaban Responden
1. Kesukaan Pribadi terhadap Even
43
Untuk mengukur Kesukaan Pribadi terhadap Even ( X1 )
digunakan pendapat responden mengenai penggemar even, menyaksikan
even, mengikuti liputan even dan pentingnya even Liga Indonesia 2006
bagi responden dapat dilihat dalam tabel IV.8.
Dari tabel IV.8 tersebut dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai kesukaan pribadi terhadap even lebih cenderung
terlihat pada item pertanyaan pertama yaitu bahwa responden adalah
penggemar berat Liga Indonesia 2006. Ini dapat dilihat dari jumlah
persentase terbesar yaitu 56% responden yang berpendapat SS ( sangat
setuju ). Ini berarti bahwa item pertanyaan pertama merupakan pertanyaan
yang paling berpengaruh dalam variabel kesukaan pribadi terhadap even.
Tabel IV.8 Tabel Kesukaan Pribadi terhadap Even
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
PL 1 Saya adalah penggemar/ pendukung berat Liga Indonesia 2006
0 (0%) 2 (2%) 42
(42%) 56
(56%) 100 %
PL 2 Saya akan menyaksikan Liga Indonesia 2006 ( TV/Langsung)
0 (1%) 2 (2%) 54
(54%) 44
(44%) 100%
PL 3 Saya senang mengikuti liputan seputar Liga Indonesia 2006
0 (0%) 3 (3%) 53
(53%) 44
(44%) 100%
PL 4 Liga Indonesia 2006 adalah penting bagi saya
1 (1%) 10
(10%) 54
(54%) 35
(35%) 100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
2. Status Even yang Dirasakan
Untuk mengukur Status Even yang Dirasakan ( X2 ) digunakan
pendapat responden mengenai signifikansi even dan pandangan
masyarakat tentang Liga Indonesia 2006 dapat dilihat dalam tabel IV.9
dibawah ini :
Tabel IV.9
44
Tabel Status Even yang Dirasakan STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
PS 1 Liga Indonesia 2006 adalah suatu even sport yang signifikan/ mencolok keberadaannya
0 (0%)
9 (9%)
61 (61%)
30 (30%) 100 %
PS 2 Liga Indonesia 2006 adalah penting bagi masyarakat di daerah tempat saya tinggal
0 (0%)
9 (9%)
59 (59%)
32 (32%)
100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.9 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai Status even yang dirasakan lebih cenderung terlihat
pada item pertanyaan pertama yaitu bahwa Liga Indonesia 2006 adalah
suatu even sport yang signifikan. Ini dapat dilihat dari jumlah persentase
terbesar yaitu 61% responden yang berpendapat S ( setuju ). Ini berarti
bahwa item pertanyaan pertama merupakan pertanyaan yang paling
berpengaruh dalam variabel status even yang dirasakan.
3. Sikap terhadap Sponsor
Untuk mengukur Sikap terhadap Sponsor ( X3 ) digunakan
pendapat responden mengenai sikap mereka meliputi baik-tidak baik,
suka-tidak suka, senang-tidak senang dan menghargai-tidak menghargai
terhadap sponsor ( Djarum ) dapat dilihat dalam tabel IV.10 dibawah ini :
Tabel IV.10 Tabel Sikap terhadap Sponsor
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
AS 1 Sikap saya terhadap Djarum Baik - Tidak baik
0 (0%)
5 (5%)
41 (41%)
54 (54%)
100 %
45
AS 2 Sikap saya terhadap Djarum
Suka - Tidak suka
0 (0%)
12 (12%)
43 (43%)
45 (45%)
100%
AS 3 Sikap saya terhadap Djarum Senang - Tidak senang
0 (0%)
11 (11%)
42 (42%)
47 (47%) 100%
AS 4 Sikap saya terhadap Djarum Menghargai - Tidak menghargai
1 (0%)
0 (0%)
25 (25%)
75 (75%)
100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.10 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai sikap terhadap sponsor lebih cenderung terlihat pada
item pertanyaan keempat yaitu bahwa responden menghargai Djarum. Ini
dapat dilihat dari jumlah persentase terbesar yaitu 75% responden yang
berpendapat menghargai pada poin 4. Ini berarti bahwa item pertanyaan
keempat merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam variabel
sikap terhadap sponsor.
4. Ketulusan Sponsor
Untuk mengukur Ketulusan Sponsor ( X4 ) digunakan pendapat
responden mengenai sikap mereka tentang ketulusan sponsor dalam
sponsorship, meliputi alasan, perhatian dan konsistensi sponsor dapat
dilihat dalam tabel IV.11 dibawah ini :
Tabel IV.11 Tabel Ketulusan Sponsor
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
SS 1 Alasan utama Djarum terlibat dalam Liga Indonesia 2006 adalah karena Djarum percaya even ini patut untuk didukung
0 (0%)
1 (1%)
58 (58%)
41 (41%)
100 %
SS 2 Djarum terlihat memperhatikan kepentingan sport (olah raga) ini
0 (0%)
0 (0%)
64 (64%)
36 (36%)
100%
SS 3 Djarum mungkin akan mendukung Liga Indonesia 2006
0 (0%)
16 (16%)
62 (62%)
22 (22%)
100%
46
bahkan seandainya Liga Indonesia 2006 mempunyai profil yang jauh lebih rendah
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.11 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai ketulusan sponsor lebih cenderung terlihat pada item
pertanyaan kedua yaitu bahwa Djarum terlihat memperhatikan
kepentingan sport ini. Ini dapat dilihat dari jumlah persentase terbesar
yaitu 64% responden yang berpendapat s ( setuju ). Ini berarti bahwa item
pertanyaan kedua merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam
variabel ketulusan sponsor.
5. Penyebaran Sponsor
Untuk mengukur Penyebaran Sponsor ( X5 ) digunakan pendapat
responden mengenai sikap mereka tentang penyebaran sponsor dalam
melakukan sponsorship dapat dilihat dalam tabel IV.12 dibawah ini :
Tabel IV.12 Tabel Penyebaran Sponsor
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
US 1 Djarum menyeponsori banyak macam sport yang berbeda-beda
0 (0%)
9 (9%)
55 (55%)
36 (36%)
100 %
US 2 Suatu yang sangat umum bila mengetahui Djarum menyeponsori even-even sport
0 (0%)
3 (3%)
55 (55%)
42 (42%)
100%
US 3 Saya berharap Djarum menyeponsori even-even besar
0 (0%)
2 (2%)
25 (25%)
73 (73%)
100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.12 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai penyebaran sponsor lebih cenderung terlihat pada
item pertanyaan ketiga yaitu bahwa Djarum diharapkan menyeponsori
47
even-even besar. Ini dapat dilihat dari jumlah persentase terbesar yaitu
73% responden yang berpendapat SS ( sangat setuju ). Ini berarti bahwa
item pertanyaan ketiga merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh
dalam variabel penyebaran sponsor.
6. Kesesuaian Sponsor - Even
Untuk mengukur Kesesuaian Sponsor - Even ( X6 ) digunakan
pendapat responden mengenai sikap mereka tentang kesesuaian sponsor
dengan even meliputi hubungan yang logis, kemiripan citra, berpadu
dengan baik, membantu/memihak hal yang sama dan sponsorship masuk
akal, dapat dilihat dalam tabel IV.13 dibawah ini :
Tabel IV.13 Tabel Kesesuaian Sponsor - Even
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
SEF 1 Terdapat hubungan yang logis antara liga Indonesia 2006 dengan Djarum
2 (2%)
10 (10%)
59 (59%)
29 (29%)
100 %
SEF 2 Citra Liga Indonesia 2006 dengan Djarum mempunyai kemiripan
6 (6%)
28 (28%)
57 (57%)
9 (9%)
100%
SEF 3 Djarum dan Liga Indonesia 2006 berpadu dengan baik
0 (0%)
5 (5%)
58 (58%)
37 (37%)
100%
SEF 4 Djarum dan Liga Indonesia 2006 membantu/memihak hal-hal yang serupa/hampir sama
0 (0%)
15 (15%)
75 (75%)
10 (10%)
100%
SEF 5 Adalah masuk akal bagi saya bahwa Djarum menyeponsori Liga Indonesia 2006
0 (0%)
5 (5%)
50 (50%)
45 (45%)
100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.13 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai kesesuaian sponsor - even lebih cenderung terlihat
pada item pertanyaan keempat yaitu bahwa Djarum dan Liga Indonesia
48
2006 membantu/memihak hal-hal yang serupa/hampir sama. Ini dapat
dilihat dari jumlah persentase terbesar yaitu 75% responden yang
berpendapat S ( setuju ). Ini berarti bahwa item pertanyaan keempat
merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam variabel kesesuaian
sponsor - even.
7. Respon Sponsorship
Untuk mengukur Respon Sponsorship ( Y1 ) digunakan pendapat
responden mengenai sikap mereka tentang sponsorship Djarum dalam tiga
tingkatan respon yaitu ketertarikan, kesenangan dan penggunaan, dapat
dilihat dalam tabel IV.14 dibawah ini :
Tabel IV.14 Tabel Respon Sponsorship
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
RS 1 Sponsorship ini akan membuat saya lebih mungkin untuk memperhatikan Djarum pada situasi / kesempatan lain
0 (0%)
13 (13%)
68 (68%)
19 (19%)
100 %
RS 2 Sponsorship ini akan membuat saya lebih mungkin untuk memberikan perhatian pada iklan Djarum
0 (0%)
23 (23%)
67 (67%)
10 (10%) 100%
RS 3 Sponsorship ini akan membuat saya lebih mungkin untuk mengingat promosi Djarum
0 (0%)
14 (14%)
63 (63%)
23 (23%)
100%
RS 4 Sponsorship ini membuat saya merasa lebih senang terhadap Djarum
1 (1%)
20 (20%)
57 (57%)
22 (22%)
100%
RS 5 Sponsorship ini akan memperbaiki persepsi saya tentang Djarum
1 (1%)
10 (10%)
61 (61%)
28 (28%)
100%
RS 6 Sponsorship ini akan membuat saya lebih menyukai Djarum
1 (1%)
18 (18%)
63 (63%)
18 (18%)
100%
RS 7 Sponsorship ini akan membuat 2 20 56 22 100%
49
saya lebih mungkin untuk menggunakan produk Djarum
(2%) (20%) (56%) (22%)
RS 8 Sponsorship ini akan membuat saya lebih mungkin untuk mempertimbangkan produk Djarum ketika saya akan membeli rokok
2 (2%)
18 (18%)
54 (54%)
26 (26%) 100%
RS 9 Saya akan lebih mungkin untuk membeli produk Djarum sebagai hasil dari sponsorship ini
4 (4%) 22
(22%) 54
(54%) 20
(20%) 100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.14 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai respon sponsorship lebih cenderung terlihat pada
item pertanyaan pertama yaitu bahwa sponsorship ini akan membantu saya
lebih mungkin untuk memperhatikan Djarum pada situasi/kesempatan lain.
Ini dapat dilihat dari jumlah persentase terbesar yaitu 68% responden
yang berpendapat S ( setuju ). Ini berarti bahwa item pertanyaan pertama
merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam variabel respon
sponsorship.
8. Corporate Image / Citra Perusahaan
Untuk mengukur Citra Perusahaan ( Y2 ) digunakan pendapat
responden mengenai persepsi mereka tentang citra perusahaan Djarum
meliputi produk/jasa, manajemen, orientasi profit, humas, respon
kebutuhan konsumen dan lingkungan kerja, dapat dilihat dalam tabel
IV.15 dibawah ini :
Tabel IV.15 Tabel Citra Perusahaan
STS TS S SS
NO Pernyataan Jml. respd (%)
Jml respd (%)
Jml Respd (%)
Jml Respd (%)
Jumlah
CI 1 Djarum memiliki produk / jasa yang baik
0 (0%)
10 (10%)
58 (58%)
32 (32%)
100 %
CI 2 Djarum dikelola dengan baik 0 (0%)
9 (9%)
65 (65%)
26 (26%)
100%
50
CI 3 Djarum hanya menginginkan uang
7 (7%)
52 (52%)
27 (27%)
14 (14%)
100%
CI 4 Djarum selalu berhubungan dengan masyarakat
0 (0%)
10 (10%)
77 (77%)
13 (13%)
100%
CI 5 Djarum dapat merespon kebutuhan konsumennya
0 (0%)
9 (9%)
71 (71%)
20 (20%)
100%
CI 6 Djarum adalah perusahaan yang baik untuk bekerja
1 (1%)
9 (9%)
75 (75%)
15 (15%)
100%
Keterangan : data primer yang diolah,2006
Dari tabel IV.15 diatas dapat kita ketahui bahwa tanggapan
responden mengenai citra perusahaan lebih cenderung terlihat pada item
pertanyaan keempat yaitu bahwa Djarum selalu berhubungan dengan
masyarakat. Ini dapat dilihat dari jumlah persentase terbesar yaitu 77%
responden yang berpendapat S ( setuju ). Ini berarti bahwa item pertanyaan
keempat merupakan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam variabel
citra perusahaan.
C. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden. Uji
validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana alat ukur dapat mengukur
sesuatu yang diukur. Dalam penelitian ini uji validitas kuesioner digunakan
untuk mengukur sejauh mana kuesioner mengukur objek yang akan diukur.
Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan pendekatan internal konsistensi
yaitu dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total test. Dalam
hal ini koefisisen korelasi tinggi menunjukkan kesesuaian antara fungsi item
dengan alat ukur secara keseluruhan. Teknik yang digunakan untuk mengukur
adalah Korelasi Product Moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor
51
masing-masing pertanyaan dengan skor total. Taraf signifikansi yang dipilih
adalah α = 0,05 dengan angka r tabel untuk sampel 100 sebesar 0,195.
Untuk mengetahui apakah masing-masing pertanyaan valid, maka R
hitung harus lebih besar dari R tabel. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam
lampiran dari uji validitas dari item pertanyaan Kesukaan Pribadi terhadap
Even (4 item pernyataan ), Status Even yang Dirasakan (2 item pernyataan ),
Tabel IV.23 Tabel Hasil Uji Validitas untuk Citra Perusahaan
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0,673 0,195 valid 2 0,591 0,195 valid 3 0,518 0,195 valid 4 0,606 0,195 valid 5 0,709 0,195 valid 6 0,583 0,195 valid
Keterangan : data primer diolah, 2006
53
Jelas terlihat dari table-tabel diatas bahwa semua item pertanyaan dari
setiap variable adalah valid artinya semua item pertanyaan tersebut benar-
benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap suatu
gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa
pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran kembali pada subjek yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS 11.00
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan reliabilitas menurut
Arikunto ( 2000 ) indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :
< 0.2 : sangat rendah
0.2 - 0.39 : rendah
0.4 - 0.59 : cukup
0.6 - 0.79 : tinggi
0.8 - 1.0 : sangat tinggi
Hasil perhitungan dapat dilihat dalam lampiran dan dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel IV.24 Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Variabel nilai uji reliabilitas keterangan Kesukaan Pribadi terhadap Even 0,7221 reliabel Status Even yang Dirasakan 0,6029 reliabel Sikap Terhadap Sponsor 0,7071 reliabel Ketulusan Sponsor 0,6260 reliabel Penyebaran Sponsor 0,6841 reliabel Kesesuaian Sponsor - even 0,7439 reliabel
54
Respon Sponsorship 0,9139 reliabel Citra Perusahaan 0,6432 reliabel
Keterangan : data primer diolah, 2006
Jelas terlihat dari tabel IV.24 diatas bahwa semua variabel adalah reliabel
digunakan dalam penelitian. Artinya jika dilakukan pengukkuran lagi dengan
instrumen ini akan menghasilkan hasil yang relatif sama.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai
distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memililki
distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dilakukan
dengan analisis grafik. Adapun output hasil pengujian terlihat dalam
gambar IV.1 dan IV.2 dibawah ini.
Gambar IV.1 Grafik Histogram
Regression Standardized Residual
2.251.75
1.25.75.25
-.25-.75
-1.25-1.75
-2.25-2.75
Histogram
Dependent Variable: RS
Fre
quen
cy
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = .97
Mean = 0.00
N = 100.00
55
Regression Standardized Residual
2.252.00
1.751.50
1.251.00
.75.50
.250.00
-.25-.50
-.75-1.00
-1.25-1.50
-1.75-2.00
-2.25-2.50
Histogram
Dependent Variable: CI
Fre
quen
cy
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = .97
Mean = 0.00
N = 100.00
Gambar IV.2 Grafik Normal Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RS
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
56
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: CI
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
Dengan melihat tampilan gambar IV.1 maupun gambar IV.2 dapat
disimpulkan bahwa grafik histogram untuk regresi pertama dan regresi
kedua memberikan pola disribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada
grafik normal plot baik dalam regresi pertama maupun regrasi kedua
terlihat titik-titik penyebar di sekitar garis normal, serta penyebarannya
mengikuti arah garis normal. Kesimpulannya dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot diatas menunjukkan bahwa model
regresi pertama dan kedua layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika terjadi kesamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain, maka disebut homoskedasitas dan jika
berbeda disebut heteroskedasirtas. Model regresi yang baik adalah yang
57
homoskedasitas. Adapun hasil pengujian heteroskedasitas dapat dilihat
dari gambar IV.3 dan gambar IV.4 dibawah ini :
Gambar IV.3 Diagram Pencar dengan Respon Sponsorship
Sebagai Variabel Dependennya
Scatterplot
Dependent Variable: RS
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
3
2
1
0
-1
-2
-3
Sumber : output data diolah,2006
Gambar IV. 4 Diagram Pencar dengan Citra Perusahaan
Sebagai Variabel Dependennya
58
Scatterplot
Dependent Variable: CI
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
3
2
1
0
-1
-2
-3
Sumber : output data diolah,2006
Dari gambar IV.3 dan gambar IV.4 diatas dapat kita lihat bahwa
diagram pencar residual menyebar secara acak serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi pertama dan kedua,
sehingga model regresi tersebut layak digunakan.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya korelasi antara variabel bebas satu
terhadap variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. . Adapun hasil
pengujian dapat terlihat dalam tabel IV.25.
Dari tabel IV.25 tersebut dapat kita lihat bahwa tidak ada variabel
bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10% yang berarti tidak
ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90% dan hasil
perhitungan VIF menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas
yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga model regresi pertama
dan kedua tidak terdeteksi multikolinearitas. Kesimpulannya model regresi
59
tersebut sudah memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang
multikolinearitas.
Tabel IV.25 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesukaan Pribadi thd Even 0,660 1,515 Status Even yang Dirasakan 0,631 1,585 Sikap terhadap Sponsor 0,818 1,222 Ketulusan Sponsor 0,705 1,417 Penyebaran Sponsor 0,764 1,310 Kesesuaian Sponsor Even 0,771 1,297
Keterangan : data primer diolah,2006
E. Uji Regresi Berganda
Regresi pertama untuk mengetahui pengaruh sponsorship terhadap respon
sponsorship. Adapun hasilnya dapat kita lihat dalam tabel IV.26 sebagai
berikut :
Tabel IV.26 Tabel Hasil Uji Regresi Berganda dengan
Respon Sponsorship sebagai Variabel Dependen Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error Beta Konstanta - 14,599 3,229 PL ( X1 ) 0,397 0,196 0,150 PS ( X2 ) 0,825 0,338 0,185 AS ( X3 ) 0,666 0,170 0,262 SS ( X4 ) 0,546 0,263 0,149 US ( X5 ) 0,528 0,237 0,154 SEF ( X6 ) 0,702 0,143 0,337
Keterangan : data primer diolah, 2006
Dari tabel IV.26 dapat kita rumuskan persamaan regresi berganda pertama
untuk mengetahui pengaruh faktor sponsorship terhadap respon sponsorship,
Persamaan regresi tersebut diatas dapat kita artikan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta ( a = - 2,216 ) dari angka tersebut dapat diketahui bahwa
nilai konstanta mempunyai koefisien bertanda negatif, hal ini
menunjukkan jika tidak ada variabel independen ( kesukaan pribadi
terhadap even, persepsi status even, sikap terhadap sponsor, ketulusan
sponsor, penyebaran sponsor dan kesesuaian sponsor dengan even maka
citra perusahaan adalah jelek. Artinya apabila keenam faktor yang
mempengaruhi persepsi sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia 2006
64
tidak terpenuhi maka citra perusahaan Djarum ketika melakukan
sponsorship justru akan jelek.
b. Koefisien regresi veriabel kesukaan pribadi terhadap even ( X1 ) adalah
0,239 yang bertanda positif menunjukkan bahwa kesukaan pribadi
terhadap even memiliki pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan
sponsor, yaitu apabila terjadi peningkatan terhadap kesukaan pribadi
terhadap even maka citra perusahaan sponsor akan meningkat dengan
asumsi variabel independen lainnya tetap. Hal ini berarti bahwa jika
kesukaan pribadi konsumen terhadap Liga Indonesia tinggi maka citra
perusahaan Djarum juga akan tinggi akibat dari sponsorship Djarum
dalam Liga Indonesia 2006.
c. Koefisien regresi variabel persepsi status even ( X2 ) adalah 0,479 yang
bertanda positif menunjukkan bahwa persepsi status even memiliki
pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan sponsor, yaitu apabila
terjadi peningkatan terhadap persepsi status even maka citra perusahaan
sponsor akan meningkat dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Hal ini berarti bahwa jika persepsi status Liga Indonesia tinggi ( baik )
maka citra perusahaan Djarum juga akan tinggi ( baik ) akibat dari
sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia 2006.
d. Koefisien regresi variabel sikap terhadap sponsor ( X3 ) adalah 0,221 yang
bertanda positif menunjukkan bahwa sikap terhadap sponsor memiliki
pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan sponsor, yaitu apabila
terjadi peningkatan terhadap sikap terhadap sponsor maka citra perusahaan
sponsor akan meningkat dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
65
Hal ini berarti bahwa jika sikap terhadap Djarum meningkat ( baik ) maka
citra perusahaan Djarum juga akan meningkat ( baik ) akibat dari
sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia 2006.
e. Koefisien regresi variabel ketulusan sponsor ( X4 ) adalah 0,272 yang
bertanda positif menunjukkan bahwa ketulusan sponsor memiliki
pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan sponsor, yaitu apabila
terjadi peningkatan terhadap ketulusan sponsor maka citra perusahaan
sponsor akan meningkat dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Hal ini berarti bahwa jika ketulusan Djarum dalam kegiatan sponsor pada
Liga Indonesia tinggi ( benar-benar tulus ) maka citra perusahaan Djarum
juga akan tinggi akibat dari sponsorship Djarum dalam Liga Indonesia
2006.
f. Koefisien regresi variabel penyebaran sponsor ( X5 ) adalah 0,492 yang
bertanda positif menunjukkan bahwa penyebaran sponsor memiliki
pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan sponsor, yaitu apabila
terjadi peningkatan terhadap penyebaran sponsor maka citra perusahaan
sponsor akan meningkat dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Hal ini berarti bahwa jika penyebaran Djarum dalam semua kegiatan
sponsor yang dilakukannya semakin beragam maka citra perusahaan
Djarum akan meningkat akibat dari sponsorship Djarum tersebut.
g. Koefisien regresi variabel kesesuaian sponsor dengan even ( X6 ) adalah
0,202 yang bertanda positif menunjukkan bahwa kesesuaian sponsor
dengan even memiliki pengaruh yang positif terhadap citra perusahaan
sponsor, yaitu apabila terjadi peningkatan terhadap kesesuaian sponsor
66
dengan even maka citra perusahaan sponsor akan meningkat dengan
asumsi variabel independen lainnya tetap. Hal ini berarti bahwa jika
kesesuaian antara Djarum dengan Liga Indonesia semakin cocok maka
citra perusahaan Djarum juga akan tinggi akibat dari sponsorship Djarum
dalam Liga Indonesia 2006.
F. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan dalam
penelitian ini. pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Adapun hasil uji t untuk masing-masing variabel independen terhadap
variabel respon sponsorship yang mana akan digunakan untuk pengujian
hipotesis H1a, H1b, H2a, H2b, H2c dan H3 terlihat dalam tabel IV.28 sebagai
berikut :
Tabel IV.28 Tabel Hasil Uji t dengan
Respon Sponsorship sebagai Variabel Dependen Model t hitung Sig
PL ( X1 ) 2,024 0,046 PS ( X2 ) 2,442 0,017 AS ( X3 ) 3,930 0,000 SS ( X4 ) 2,076 0,041 US ( X5 ) 2,227 0,028 SEF ( X6 ) 4,915 0,000
Keterangan : data primer diolah, 2006
Pengujian H1a
Hipotesis H1a menyatakan bahwa kesukaan pribadi terhadap even
berpengaruh positif terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita
lihat t hitung untuk variabel kesukaan pribadi terhadap even bernilai positif
sebesar 2,024 dengan signifikasi 0,046 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap respon sponsorship, maka H1a diterima.
67
Artinya kesukaan pribadi terhadap Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif
dan signifikan terhadap respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk
Djarum, yaitu jika kesukaan pribadi terhadap Liga Indonesia 2006 semakin
besar maka respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk Djarum juga
akan semakin besar.
Dalam hasil penelitian Speed dan Thompson (2000) hipotesis yang
menyebutkan bahwa kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship sebagian diterima. Kesukaan pribadi
terhadap even hanya signifikan pada tingkat penggunaan sedangkan untuk
tingkat perhatian dan kesukaan tidak signifikan. Hasil penelitian Suparmadi
(2002) menunjukkan bahwa kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh
positif dan signifikan pada semua tingkatan respon sponsorship (perhatian,
kesukaan dan penggunaan).
Pengujian H1b
Hipotesis H1b menyatakan bahwa status even yang dirasakan berpengaruh
positif terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita lihat t hitung
untuk variabel status even yang dirasakan bernilai positif sebesar 2,442
dengan signifikasi 0,017 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan
bahwa variabel status even yang dirasakan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship, maka H1b diterima. Artinya status
Liga Indonesia 2006 yang dirasakan responden berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk
Djarum, yaitu jika status Liga Indonesia 2006 yang dirasakan responden
68
semakin tinggi ( baik ) maka respon perhatian, kesukaan dan penggunaan
produk Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian terdahulu Speed dan Thompson (2000) yang
menyebutkan bahwa status even yang dirasakan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship sebagian besar diterima. Status even
yang dirasakan signifikan pada tingkat perhatian dan kesukaan sedangkan
untuk tingkat penggunaan tidak signifikan. Hasil penelitian Suparmadi (2002)
menunjukkan bahwa status even yang dirasakan berpengaruh positif dan
signifikan pada semua tingkatan respon sponsorship (perhatian, kesukaan dan
penggunaan).
Pengujian H2a
Hipotesis H2a menyatakan bahwa sikap terhadap sponsor berpengaruh
positif terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita lihat t hitung
untuk variabel sikap terhadap sponsor bernilai positif sebesar 3,930 dengan
signifikasi 0,000 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa
variabel sikap terhadap sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap respon sponsorship, maka H2a diterima. Artinya sikap terhadap
Djarum berpengaruh positif dan signifikan terhadap respon perhatian,
kesukaan dan penggunaan produk Djarum, yaitu jika sikap terhadap Djarum
semakin tinggi ( baik ) maka respon perhatian, kesukaan dan penggunaan
produk Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Speed dan Thompson (2000) hipotesis yang
menyebutkan bahwa sikap terhadap sponsor berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship juga diterima. Hasil penelitian
69
Suparmadi (2002) menunjukkan bahwa sikap terhadap sponsor berpengaruh
positif dan signifikan terhadap semua tingkatan respon sponsorship (perhatian,
kesukaan dan penggunaan).
Pengujian H2b
Hipotesis H2b menyatakan bahwa ketulusan sponsor berpengaruh positif
terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita lihat t hitung untuk
variabel ketulusan sponsor bernilai positif sebesar 2,076 dengan signifikasi
0,041 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
ketulusan sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap respon
sponsorship, maka H2b diterima. Artinya ketulusan Djarum dalam
menyeponsori Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk Djarum, yaitu
jika ketulusan Djarum dalam menyeponsori Liga Indonesia 2006 semakin
tinggi ( benar-benar tulus ) maka respon perhatian, kesukaan dan penggunaan
produk Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Speed dan Thompson (2000) hipotesis yang
menyebutkan bahwa ketulusan sponsor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap respon sponsorship juga diterima. Hasil penelitian Suparmadi (2002)
menunjukkan bahwa ketulusan sponsor berpengaruh positif dan signifikan
hanya pada tingkat penggunaan, sedangkan pada tingkat perhatian dan
kesukaan dalam respon sponsorship tidak signifikan.
Pengujian H2c
Hipotesis H2c menyatakan bahwa penyebaran sponsor berpengaruh
negatif terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita lihat t hitung
70
untuk variabel penyebaran sponsor bernilai positif sebesar 2,227 dengan
signifikasi 0,028 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa
variabel penyebaran sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap respon sponsorship, maka H2c ditolak. Artinya penyebaran Djarum
melakukan sponsorship dalam even lainnya tidak berpengaruh negatif
terhadap respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk Djarum, yaitu
jika Djarum melakukan beragam sponsorship semakin banyak maka respon
perhatian, kesukaan dan penggunaan produk Djarum tidak akan berkurang
melainkan akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Speed dan Thompson (2000) hipotesis yang
menyebutkan bahwa penyebaran sponsor berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap respon sponsorship sebagian diterima. Penyebaran sponsor hanya
signifikan pada tingkat penggunaan sedangkan untuk tingkat perhatian dan
kesukaan tidak signifikan. Hasil penelitian Suparmadi (2002) menunjukkan
bahwa penyebaran sponsor tidak signifikan dalam semua tingkatan respon
sponsorship (perhatian, kesukaan dan penggunaan).
Pengujian H3
Hipotesis H3 menyatakan bahwa kesesuaian sponsor dengan even
berpengaruh positif terhadap respon sponsorship. Dari tabel IV.28 dapat kita
lihat t hitung untuk variabel kesesuaian sponsor dengan even bernilai positif
sebesar 4,915 dengan signifikasi 0,000 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel kesesuaian sponsor dengan even berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap respon sponsorship, maka H3 diterima.
Artinya kesesuaian Djarum dengan Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif
71
dan signifikan terhadap respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk
Djarum, yaitu jika kesesuaian Djarum dengan Liga Indonesia 2006 semakin
tinggi ( cocok ) maka respon perhatian, kesukaan dan penggunaan produk
Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Speed dan Thompson (2000) hipotesis yang
menyebutkan bahwa kesesuaian sponsor dengan even berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship juga diterima. Hasil penelitian
Suparmadi (2002) menunjukkan bahwa kesesuaian sponsor dengan even
berpengaruh positif dan signifikan terhadap semua tingkatan respon
sponsorship (perhatian, kesukaan dan penggunaan).
Pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Speed dan
Thompson (2000) dan penelitian Suparmadi (2002). Namun di sini ada
perbedaan yaitu dalam kedua penelitian terdahulu tersebut, respon sponsorship
dilakukan untuk tiap tingkatan sedangkan dalam penelitian ini tingkatan
respon sponsorship diabaikan. Hal ini menjadi keterbatasan penelitian yang
penulis lakukan.
Adapun hasil uji t untuk masing-masing variabel independen terhadap
variabel citra perusahaan yang mana akan digunakan untuk pengujian
hipotesis H4a, H4b, H5a, H5b, H5c dan H6 terlihat dalam tabel IV.29 sebagai
berikut :
72
Tabel IV.29 Tabel Hasil Uji t dengan
Citra Perusahaan sebagai Variabel Dependen Model t hitung Sig
PL ( X1 ) 2,406 0,018 PS ( X2 ) 2,801 0,006 AS ( X3 ) 2,574 0,012 SS ( X4 ) 2,042 0,044 US ( X5 ) 4,104 0,000 SEF ( X6 ) 2,790 0,006
Keterangan : data primer diolah, 2006
Pengujian H4a
Hipotesis H4a menyatakan bahwa kesukaan pribadi terhadap even
berpengaruh positif terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat
t hitung untuk variabel kesukaan pribadi terhadap even bernilai positif sebesar
2,406 dengan signifikasi 0,018 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan
bahwa variabel kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap citra perusahaan, maka H1a diterima. Artinya kesukaan
pribadi terhadap Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu jika kesukaan pribadi terhadap Liga
Indonesia 2006 semakin besar maka citra perusahaan Djarum juga akan
semakin baik.
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan ditolak. Dengan kata lain kesukaan pribadi terhadap
even tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap citra perusahaan.
Pengujian H4b
Hipotesis H4b menyatakan bahwa status even yang dirasakan berpengaruh
positif terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat t hitung
untuk variabel status even yang dirasakan bernilai positif sebesar 2,801
73
dengan signifikasi 0,006 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan
bahwa variabel status even yang dirasakan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap citra perusahaan, maka H4b diterima. Artinya status Liga
Indonesia 2006 yang dirasakan responden berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu jika status Liga Indonesia 2006 yang
dirasakan responden semakin tinggi ( baik ) maka citra perusahaan Djarum
juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa status even yang dirasakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
citra perusahaan diterima.
Pengujian H5a
Hipotesis H5a menyatakan bahwa sikap terhadap sponsor berpengaruh
positif terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat t hitung
untuk variabel sikap terhadap sponsor bernilai positif sebesar 2,574 dengan
signifikasi 0,012 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa
variabel sikap terhadap sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan, maka H5a diterima. Artinya sikap terhadap Djarum
berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu
jika sikap terhadap Djarum semakin tinggi ( baik ) maka citra perusahaan
Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa sikap terhadap sponsor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
citra perusahaan ditolak. Dengan kata lain sikap terhadap sponsor tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap citra perusahaan.
74
Pengujian H5b
Hipotesis H5b menyatakan bahwa ketulusan sponsor berpengaruh positif
terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat t hitung untuk
variabel ketulusan sponsor bernilai positif sebesar 2,042 dengan signifikasi
0,044 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
ketulusan sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap citra
perusahaan, maka H5b diterima. Artinya ketulusan Djarum dalam
menyeponsori Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu jika ketulusan Djarum dalam
menyeponsori Liga Indonesia 2006 semakin tinggi ( benar-benar tulus ) maka
citra perusahaan Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa ketulusan sponsor berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra
perusahaan diterima.
Pengujian H5c
Hipotesis H5c menyatakan bahwa penyebaran sponsor berpengaruh
negatif terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat t hitung
untuk variabel penyebaran sponsor bernilai positif sebesar 4,104 dengan
signifikasi 0,000 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa
variabel penyebaran sponsor berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap respon sponsorship, maka H5c ditolak. Artinya penyebaran Djarum
melakukan sponsorship dalam even lainnya tidak berpengaruh negatif
terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu jika Djarum melakukan beragam
75
sponsorship semakin banyak maka citra perusahaan Djarum tidak akan jatuh
melainkan akan meningkat ( menjadi lebih baik ).
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa penyebaran sponsor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap citra
perusahaan juga ditolak. Dengan kata lain penyebaran sponsor tidak
berpengaruh negatif terhadap citra perusahaan.
Pengujian H6
Hipotesis H6 menyatakan bahwa kesesuaian sponsor dengan even
berpengaruh positif terhadap citra perusahaan. Dari tabel IV.29 dapat kita lihat
t hitung untuk variabel kesesuaian sponsor dengan even bernilai positif
sebesar 2,790 dengan signifikasi 0,006 ( taraf signifikansi 0,05 ). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel kesesuaian sponsor dengan even berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap citra perusahaan, maka H6 diterima.
Artinya kesesuaian Djarum dengan Liga Indonesia 2006 berpengaruh positif
dan signifikan terhadap citra perusahaan Djarum, yaitu jika kesesuaian
Djarum dengan Liga Indonesia 2006 semakin tinggi ( cocok ) maka citra
perusahaan Djarum juga akan semakin tinggi ( baik ).
Dalam hasil penelitian Arifiansyah (2003) hipotesis yang menyebutkan
bahwa kesesuaian sponsor dengan even berpengaruh positif dan signifikan
terhadap citra perusahaan juga diterima.
Disini terjadi perbedaan hasil penelitian. Hal itu dapat terjadi karena
perbedaan perusahaan sebagai objek penelitian. Seperti halnya yang telah
dikemukakan oleh Javalgi ( 1994 ) bahwa pengaruh sponsorship akan berbeda
untuk masing-masing perusahaan yang berbeda.
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis penelitian tentang pengaruh sport sponsorship terhadap
respon sponsorship dan citra perusahaan dalam studi kasus sponsorship Djarum
dalam even Liga Indonesia 2006 dapat kita simpulkan bahwa ada pengaruh sport
sponsorship baik terhadap respon sponsorship dan citra perusahaan. Untuk lebih
rinci mengenai pengaruh sponsorship tersebuut daapat kita uraikan dalam hal
berikut ini :
1. Faktor-faktor sponsorship yang mempengaruhi respon sponsorship dan
citra perusahaan adalah kesukaan pribadi terhadap even, persepsi status
even, sikap terhadap sponsor, ketulusan sponspor, penyebaran sponsor
dan kesesuaian sponsor even.
2. Sikap terhadap even meliputi kesukaan pribadi terhadap even dan persepsi
status even. Variabel kesukaan pribadi terhadap even berpengaruh positif
dan signifikan terhadap respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan
penggunaan ) dan citra perusaahaan, artinya apabila responden memiliki
tingkat kesukaan secara pribadi terhadap Liga Indonesia 2006 semakin
tinggi ( semakin suka ) maka respon sponsorship ( perharian, kesukaan
dan penggunaan ) produk Djarum dan citra perusahaan Djarum juga akan
semakin meningkat. Sedangkan variabel status even yang dirasakan juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap respon sponsorship (
perhatian, kesukaan, dan penggunaan ) dan citra perusahaan, artinya
77
apabila status Liga Indonesia 2006 yang dirasakan responden semakin
tinggi maka respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan penggunaan )
produk Djarum dan citra perusahaan Djarum juga akan meningkat.
3. Sikap terhadap sponsor meliputi sikap pada sponsor, ketulusaan sponsor,
daan penyebaran sponsor. Variabel sikap terhadap sponsor berpengaruh
positif dan signifikan terhadap respon sponsorship ( perhatian, kesukaan
dan penggunaan ) dan citra perusahaan, artinya apabila sikap terhadap
Djarum semakin baik maka respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan
penggunaan ) produk Djarum dan citra perusahaan Djarum juga akan
baik. Variabel ketulusan sponsor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan penggunaan ) dan
citra perusahaan, artinya apabila ketulusan Djarum dalam menyeponsori
Liga Indonesia 2006 semakin tulus ( benar-benar tulus ) maka respon
sponsorship ( perhatian, kesukaan dan penggunaan ) produk Djarum dan
citra perusahaan Djarum akan semakin meningkat. Variabel penyebaran
sponsor berpengaruh positif dan signifikan terhadap respon sponsorship (
perhatian, kesukaan dan penggunaan ) dan citra perusahaan, artinya
apabila sponsorship Djarum semakin beragam maka respon sponsorship (
perhatian, kesukaan dan penggunaan ) produk Djarum dan citra
perusahaan Djarum akan semakin meningkat.
4. Persepsi kesesuaian antara sponsor dan even meliputi kesesuaian sponsor
even. Variabel kesesuaian sponsor even berpengaruh positif dan
signifikan terhadap respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan
penggunaan ) dan citra perusahaan, artinya apabila kesesuaian antara
78
Djarum dengan Liga Indonesia 2006 semakin sesuai ( semakin cocok )
maka respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan penggunaan ) produk
Djarum dan citra perusahaan Djarum juga akan semakin meningkat.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukaan, penulis dapat
memberikan beberapa implikasi dan saran sebagai berikut :
Implikasi Pemasaran
Sponsorship merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang
sering dilakukan oleh perusahaan. Pengaruh sponsorship terhadap respon
sponsorship dan citra perusahaan yang positif sangat menarik bagi
perusahaan untuk melakuka sponsorship. Namun sebelum bagian
pemasaran memutuskan untuk melakukan sponsorship diharapkan untuk
melakukan penelitian dan evaluasi kegiatan tersebut sebelum, selama dan
sesudah dilakukannya sponsorship supaya dapat diketahui apakah
sponsorship tersebut efektif. Hal tersebut sangat perlu dilakukan
mengingat pengaruh yang ditimbulkan sponsorship berbeda untuk setiap
perusahaan dan besarnya biaya sponsorship yang tidak sedikit.
Implikasi untuk Penelitian Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan penelitian ini adalah
dalam lingkup populasi kecil yaitu populasi di Yogyakarta dan terbatas
pada even Liga Indonesia 2006 serta tanpa adanya pembagian tingkatan
respon sponsorship ( perhatian, kesukaan dan penggunaan ) maka penulis
menyarankan untuk melakukan penelitian sponsorship untuk even-even
79
lainnya seperti even seni dan sosial. Penelitian selanjutnya juga dapat
dilakukan baik untuk even yang lebih besar ( skala internasional ) maupun
even-even kecil seperti kegiatan di tingkat sekolah maupun kampus.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arifiansyah, Alex. 2003. Pengaruh Sport Sponsorship pada Corporate Image. Skripsi FE UGM ( tidak dipublikasikan ).
Arikunto, Suharismi. 1997. Peluang dan Statistika Terapan. Bandung. Penerbit ITB
Cooper, Donald R.. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Edisi lima terjemahan. Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.
Djarwanto. 2000. Statistik Induktif. Edisi ketiga. BPFE Yogyakarta
Hatanto, Achmad Adhito, Ferdinand Lamak, & Genuk Chistiastuti. 2003. Iklan Rokok : Sekali Mengepul, Tetap Mengepul. Warta Ekonomi No. 16 Tahun XV 13 Agustus 2003.
Javalgi, R., Trayla, M., Cross, A., & Lampman, E. 1994. Awareness of Sponsorship and Corporate Image : An Empirical Investigation. Journal Of Advertising Vol 23 No 4 pp 47 – 58.
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Edisi ketiga terjemahan. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights from A to Z. Edisi terjemahan. Jakarta. Erlangga.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and Control. Millennium Edition. Upper Saddle River, NJ; Prentice Hall Inc.
Pelsmacker, Patrick De, Maggie Geunuens & Joeri Van den Bergh. 2001. Marketing Communications. Prentice Hall.
Schulz, Eric. The Marketing Game. Edisi terjemahan. Jakarta. Erlangga.
Sekaran, U. 2000. Research Method for Busineess : A Skill Building Approach. John Wiley & Sons, Canada.
Shipm, Terence. A. 1993. Promotion Management and Marketing Communications. 3 th Edition. The Dryden Press
81
Speed, Richard & Thompson, Peter. 2000. Determinants of Sponsorship Response. Journal of Marketing Science Vol 28 No 2 pp 226 – 238.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Suparmadi, Danang. 2002. Analisis Respon Konsumen terhadap Sport Sponsorship. Studi kasus : Sponsorship Siemens dalam Formula 1. Skripsi FE UGM ( tidak dipublikasikan ).
Variabel Personal Liking for the Event ( Kesukaan Pribadi terhadap Even ) Correlations
Correlations
1 .571** .402** .354** .766**
. .000 .000 .000 .000
100 100 100 100 100
.571** 1 .505** .265** .764**
.000 . .000 .008 .000
100 100 100 100 100
.402** .505** 1 .346** .747**
.000 .000 . .000 .000
100 100 100 100 100
.354** .265** .346** 1 .699**
.000 .008 .000 . .000
100 100 100 100 100
.766** .764** .747** .699** 1
.000 .000 .000 .000 .
100 100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
PL1
PL2
PL3
PL4
PL
PL1 PL2 PL3 PL4 PL
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. PL1 3.5400 .5397 100.0 2. PL2 3.4200 .5352 100.0 3. PL3 3.4100 .5522 100.0 4. PL4 3.2300 .6645 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PL1 10.0600 1.7741 .5727 .6267 PL2 10.1800 1.7855 .5712 .6281 PL3 10.1900 1.7918 .5358 .6467 PL4 10.3700 1.7506 .3963 .7436 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 4 Alpha = .7221
116
Variabel Perceived Status of the Event ( Status Even yang Dirasakan ) Correlations
Correlations
1 .432** .843**
. .000 .000
100 100 100
.432** 1 .849**
.000 . .000
100 100 100
.843** .849** 1
.000 .000 .
100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
PS1
PS2
PS
PS1 PS2 PS
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. PS1 3.2100 .5911 100.0 2. PS2 3.2300 .6006 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PS1 3.2300 .3607 .4316 . PS2 3.2100 .3494 .4316 . Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 2 Alpha = .6029
117
Variabel Attitude to the Sponsor ( Sikap terhadap Sponsor ) Correlations
Correlations
1 .419** .437** .205* .716**
. .000 .000 .041 .000
100 100 100 100 100
.419** 1 .836** .043 .858**
.000 . .000 .675 .000
100 100 100 100 100
.437** .836** 1 .103 .878**
.000 .000 . .307 .000
100 100 100 100 100
.205* .043 .103 1 .371**
.041 .675 .307 . .000
100 100 100 100 100
.716** .858** .878** .371** 1
.000 .000 .000 .000 .
100 100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
AS1
AS2
AS3
AS4
AS
AS1 AS2 AS3 AS4 AS
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. AS1 3.4900 .5945 100.0 2. AS2 3.3300 .6825 100.0 3. AS3 3.3600 .6745 100.0 4. AS4 3.7500 .4352 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted AS1 10.4400 1.9661 .4779 .6531 AS2 10.6000 1.5152 .6758 .5122 AS3 10.5700 1.4799 .7199 .4777 AS4 10.1800 2.7349 .1333 .8012 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 4 Alpha = .7071
118
Variabel Sincerity to the Sponsor ( Ketulusan Sponsor ) Correlations
Correlations
1 .474** .371** .791**
. .000 .000 .000
100 100 100 100
.474** 1 .266** .726**
.000 . .007 .000
100 100 100 100
.371** .266** 1 .763**
.000 .007 . .000
100 100 100 100
.791** .726** .763** 1
.000 .000 .000 .
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SS1
SS2
SS3
SS
SS1 SS2 SS3 SS
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. SS1 3.4000 .5125 100.0 2. SS2 3.3600 .4824 100.0 3. SS3 3.0600 .6166 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted SS1 6.4200 .7713 .5207 .4107 SS2 6.4600 .8772 .4346 .5343 SS3 6.7600 .7297 .3728 .6423 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 3 Alpha = .6260
119
Variabel Ubiquity to the Sponsor ( Penyebaran Sponsor ) Correlations
Correlations
1 .521** .323** .814**
. .000 .001 .000
100 100 100 100
.521** 1 .418** .825**
.000 . .000 .000
100 100 100 100
.323** .418** 1 .709**
.001 .000 . .000
100 100 100 100
.814** .825** .709** 1
.000 .000 .000 .
100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
US1
US2
US3
US
US1 US2 US3 US
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. US1 3.2700 .6172 100.0 2. US2 3.3900 .5486 100.0 3. US3 3.7100 .4984 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted US1 7.1000 .7778 .5066 .5875 US2 6.9800 .8279 .5824 .4797 US3 6.6600 1.0347 .4212 .6822 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 3 Alpha = .6841
120
Variabel Sponsor Event Fit ( Kesesuaian Sponsor Even ) Correlations
Correlations
1 .514** .403** .383** .359** .775**
. .000 .000 .000 .000 .000
100 100 100 100 100 100
.514** 1 .320** .349** .368** .759**
.000 . .001 .000 .000 .000
100 100 100 100 100 100
.403** .320** 1 .414** .371** .692**
.000 .001 . .000 .000 .000
100 100 100 100 100 100
.383** .349** .414** 1 .207* .632**
.000 .000 .000 . .039 .000
100 100 100 100 100 100
.359** .368** .371** .207* 1 .652**
.000 .000 .000 .039 . .000
100 100 100 100 100 100
.775** .759** .692** .632** .652** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .
100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SEF1
SEF2
SEF3
SEF4
SEF5
SEF
SEF1 SEF2 SEF3 SEF4 SEF5 SEF
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******_ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. SEF1 3.1500 .6723 100.0 2. SEF2 2.6900 .7205 100.0 3. SEF3 3.3200 .5664 100.0 4. SEF4 2.9500 .5000 100.0 5. SEF5 3.4000 .5860 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted SEF1 12.3600 2.8590 .5918 .6649 SEF2 12.8200 2.8158 .5466 .6864 SEF3 12.1900 3.2868 .5107 .6986 SEF4 12.5600 3.5418 .4594 .7177 SEF5 12.1100 3.3514 .4482 .7199 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 5 Alpha = .7439
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
122
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. RS1 3.0600 .5653 100.0 2. RS2 2.8700 .5624 100.0 3. RS3 3.0900 .6046 100.0 4. RS4 3.0000 .6816 100.0 5. RS5 3.1600 .6312 100.0 6. RS6 2.9800 .6353 100.0 7. RS7 2.9800 .7104 100.0 8. RS8 3.0400 .7236 100.0 9. RS9 2.9000 .7588 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted RS1 24.0200 17.2723 .6487 .9078 RS2 24.2100 17.5009 .5999 .9106 RS3 23.9900 16.9595 .6657 .9066 RS4 24.0800 16.1147 .7420 .9012 RS5 23.9200 16.9430 .6348 .9085 RS6 24.1000 16.4747 .7294 .9022 RS7 24.1000 15.7677 .7742 .8988 RS8 24.0400 15.8368 .7431 .9012 RS9 24.1800 15.4824 .7673 .8995 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 9 Alpha = .9139
123
Variabel Corporate Image ( Citra Perusahaan ) Correlations
Correlations
1 .442** .089 .389** .360** .346** .673**
. .000 .379 .000 .000 .000 .000
100 100 100 100 100 100 100
.442** 1 .018 .313** .306** .278** .591**
.000 . .858 .002 .002 .005 .000
100 100 100 100 100 100 100
.089 .018 1 .065 .318** .002 .518**
.379 .858 . .518 .001 .985 .000
100 100 100 100 100 100 100
.389** .313** .065 1 .344** .391** .606**
.000 .002 .518 . .000 .000 .000
100 100 100 100 100 100 100
.360** .306** .318** .344** 1 .308** .709**
.000 .002 .001 .000 . .002 .000
100 100 100 100 100 100 100
.346** .278** .002 .391** .308** 1 .583**
.000 .005 .985 .000 .002 . .000
100 100 100 100 100 100 100
.673** .591** .518** .606** .709** .583** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .
100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
CI1
CI2
CI3
CI4
CI5
CI6
CI
CI1 CI2 CI3 CI4 CI5 CI6 CI
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
124
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. CI1 3.2200 .6127 100.0 2. CI2 3.1700 .5695 100.0 3. CI3 2.4800 .8224 100.0 4. CI4 3.0300 .4811 100.0 5. CI5 3.1100 .5298 100.0 6. CI6 3.0400 .5303 100.0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted CI1 14.8300 3.2132 .4943 .5521 CI2 14.8800 3.5006 .3985 .5912 CI3 15.5700 3.5607 .1409 .7259 CI4 15.0200 3.6158 .4521 .5800 CI5 14.9400 3.3499 .5381 .5452 CI6 15.0100 3.6262 .3797 .5991 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 6 Alpha = .6431
125
Regression 1 Pengaruh Sponsorship terhadap Respon Sponsorship