Top Banner
1 PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA Sri Suranta ABSTRACT The purpose of this research is to examine empirically the effect of management accounting systems and leadership style to the relationship between Total Quality Management (TQM) with managerial performance and job satisfaction. The hypothesis is that there are positive significant influence of management accounting systems and leadership style to relationship between Total Quality Management (TQM) with managerial performance and job satisfaction. Taken population in this research consists of companies in Indonesian Capital Market Directory (ICMD) year 2004. The samples are middle managers of manufacturing business in ICMD. The hypotheses are examined by moderated regression analysis. Therefore, data must be analyzed by classical assumption, i.e. normality, autocorrelation, and heteroscedasticity. The examination indicated that all variable are valid and reliable. The classical assumption test fulfilled the classical assumption. Results of hypothesis examination indicate that management accounting systems and leadership style have effect to the relationship between Total Quality Management (TQM) and managerial performance and leadership style has effect to relationship between Total Quality Management (TQM) and managerial performance. Nevertheless, the effect of management accounting systems to relationship between Total Quality Management (TQM) and job satisfaction is not supported by the research. Keyword: Total Quality Management (TQM), Management Accounting Systems, Leadership Style, Managerial Performance, Job Satisfaction. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Lingkungan persaingan bisnis yang semakin tajam dan bersifat global menuntut perusahaan untuk meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing (competitive advantage). Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk memenuhi keunggulan daya saing adalah menerapkan total quality management (TQM). TQM merupakan inovasi teknologi perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas baik tenaga kerja maupun kapital (Wruck dan Michael, 1997).
34

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

Feb 02, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

1

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN

GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA

TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN

KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK

DI BURSA EFEK JAKARTA

Sri Suranta

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine empirically the effect of

management accounting systems and leadership style to the relationship between

Total Quality Management (TQM) with managerial performance and job satisfaction.

The hypothesis is that there are positive significant influence of management

accounting systems and leadership style to relationship between Total Quality

Management (TQM) with managerial performance and job satisfaction.

Taken population in this research consists of companies in Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) year 2004. The samples are middle managers of

manufacturing business in ICMD. The hypotheses are examined by moderated

regression analysis. Therefore, data must be analyzed by classical assumption, i.e.

normality, autocorrelation, and heteroscedasticity.

The examination indicated that all variable are valid and reliable. The classical

assumption test fulfilled the classical assumption. Results of hypothesis examination

indicate that management accounting systems and leadership style have effect to the

relationship between Total Quality Management (TQM) and managerial performance

and leadership style has effect to relationship between Total Quality Management

(TQM) and managerial performance. Nevertheless, the effect of management

accounting systems to relationship between Total Quality Management (TQM) and

job satisfaction is not supported by the research.

Keyword: Total Quality Management (TQM), Management Accounting Systems,

Leadership Style, Managerial Performance, Job Satisfaction.

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Lingkungan persaingan bisnis yang semakin tajam dan bersifat global

menuntut perusahaan untuk meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing

(competitive advantage). Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk

memenuhi keunggulan daya saing adalah menerapkan total quality management

(TQM). TQM merupakan inovasi teknologi perusahaan yang dapat digunakan

untuk meningkatkan produktivitas baik tenaga kerja maupun kapital (Wruck dan

Michael, 1997).

Page 2: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

2

Sistem akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi

terhadap perubahan yang signifikan pada lingkungan bisnis yang dihadapi. Tujuan

keseluruhan sistem akuntansi manajemen adalah untuk meningkatkan kualitas,

kepuasan, relevansi, dan penetapan waktu informasi biaya (Steven dalam Mowen

dan Hansen, 2000). Praktik TQM yang efektif memerlukan perubahan dalam

sistem akuntansi manajemen. Komponen penting perubahan-perubahan dalam

sistem akuntansi manajemen adalah pengumpulan informasi baru, desiminasi

informasi lintas hirarki organisasional, sistem reward, tujuan kinerja, dan ukuran

kinerja (Sim dan Killough, 1998).

Beberapa perusahaan yang telah menerapkan TQM, ada yang telah berhasil

meningkatkan kinerjanya, namun ada juga yang belum mampu meningkatkan

kinerjanya (Sim dan Killough, 1998). Ittner dan Larcker (1995) tidak menemukan

bukti bahwa organisasi yang menerapkan TQM dan sistem akuntansi manajemen

dapat mencapai kinerja yang tinggi. Peneliti lain yaitu Sim dan Killough (1998),

Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), Mardiyah dan Listianingsih (2005)

menemukan bukti bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara praktik

penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan seluruh organisasi pada setiap

keadaan (Otley dalam Nazaruddin, 1998). Namun, sistem akuntansi manajemen

tergantung juga pada faktor-faktor kondisional yang ada dalam organisasi.

Riset empiris menyatakan bahwa TQM mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap outcome individual, misalnya kepuasan kerja. Temuan Boselie

dan Ton (2001) yang melakukan riset di Belanda menemukan adanya hubungan

konsep “cooperation”, “information”, “leadership”, “salary”, “work

conditions” dan “goal setting” dengan kepuasan kerja dan keinginan untuk

meninggalkan organisasi.

Page 3: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

3

Wasserman et al. (2001) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan

faktor penting dalam kinerja organisasional. O’Reilly III et al. (2005) menemukan

bukti substansial bahwa kepemimpinan mempunyai hubungan positif baik dengan

outcomes organisasi maupun individu.

Penelitian ini menggunakan variabel pemoderasi dengan alasan bahwa

variabel pemoderasi adalah suatu variabel independen lainnya yang dimasukkan

kedalam model karena mempunyai efek kontinjensi dari hubungan variabel

independen dan variabel dependen sebelumnya. Suatu interaksi negatif terjadi jika

hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen lebih negatif

untuk nilai variabel pemoderasi yang lebih tinggi (Jogiyanto, 2004: 142-145).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah berikut ini.

Penelitian ini memfokuskan TQM, sistem akuntansi manajemen meliputi

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen, yaitu informasi broad scope,

aggregate, integration, dan integrated yang bermanfaat menurut persepsi para

manajer. Hal ini mendasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Boselie dan

Ton (2001) bahwa terdapat hubungan konsep informasi, dalam hal ini informasi

sistem akuntansi manajemen pada hubungan TQM dengan outcome individual.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sim dan Killough (1998),

Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), dan Mardiyah dan Listianingsih (2005),

mereka menggunakan komponen sistem akuntansi manajemen yang terdiri atas

sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward). Perbedaan lainnya

adalah penelitian ini menggunakan variabel kepemimpinan sebagai variabel

kontinjensi (pemoderasi) dalam hubungan TQM dengan outcome

organisasi/individu. Hal ini juga mendasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh

Boselie dan Ton (2001) bahwa terdapat hubungan konsep leadership pada

hubungan TQM dengan outcome individual. Perbedaan berikutnya adalah

Page 4: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

4

penelitian ini menguji beberapa outcome organisasi/individu, yaitu kinerja

manajerial dan kepuasan kerja.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan penelitian Sim dan Killough (1998), Boselie dan Ton (2001),

Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), Mardiyah dan Listianingsih (2005), dan

O’Reilly III et al. (2005), rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1)

Apakah interaksi penerapan TQM dan informasi sistem akuntansi manajemen

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial? (2) Apakah interaksi penerapan

TQM dan informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja? (3) Apakah interaksi penerapan TQM dan gaya kepemimpinan

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial? (4) Apakah interaksi penerapan

TQM dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menemukan bukti empiris

apakah interaksi informasi sistem akuntansi manajemen dan gaya kepemimpinan

dengan total quality management berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan

kepuasan kerja.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah untuk memberi masukan

bagi dunia bisnis mengenai pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor

kondisional, yaitu informasi sistem akuntansi manajemen dan gaya kepemimpinan

atas penerapan TQM untuk meningkatkan outcome organisasi/individu, yaitu

kinerja manajerial dan kepuasan kerja.

B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Teori Kontinjensi

Teori kontinjensi berdasarkan pada asumsi bahwa jika suatu organisasi ingin

memiliki kinerja yang baik harus menyesuaikan desain sistem terhadap kondisi

Page 5: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

5

ketidakpastian misalnya dari lingkungan, ukuran organisasi, dan strategi bisnis

(Burns dan Stalker, 1961; Donaldson, 2001; dalam Gerdin, 2005). Teori

kontinjensi mendukung dilakukannya pendekatan kontinjensi. Hannan dan

Freeman (Gerdin, 2005) berpendapat bahwa pendekatan kontinjensi dapat

dilakukan jika memenuhi asumsi yang menjadi ide dari pendekatan kontijensi

sebagai berikut.

1. Tidak ada satupun desain organisasional yang terbaik, yang terstruktur secara

pasti dan tidak terstruktur secara pasti, yang diaplikasikan dalam suatu

organisasi.

2. Beragam desain organisasional tersebut memiliki peluang hasil atau kinerja

yang sama.

Terpenuhinya kedua asumsi tersebut merupakan syarat untuk dapat

dilakukannya pengujian kontinjensi dalam bentuk seleksi natural yaitu dengan

menyesuaikan perubahan jumlah populasi (Hannan dan Freeman dalam Gerdin,

2005).

Sistem akuntansi manajemen merupakan suatu pendekatan kontinjensi dari

faktor kondisional yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel yang

memoderasi suatu hubungan. Sesuai dengan pendekatan kontinjensi, Otley dalam

Nazaruddin (1998), pendekatan kontinjensi akuntansi manajemen didasarkan

premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat

digunakan seluruh organisasi, namun sistem akuntansi manajemen hanya sesuai

(fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontinjensi dalam metoda

penelitian mengargumenkan bahwa efektivitas informasi sistem akuntansi

manajemen tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan

lingkungannya. Sistem akuntansi manajemen dikatakan sebagai variabel

pemoderasi yang mempengaruhi hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap

kinerja manajerial. Apabila sistem akuntansi manajemen fit dengan konteks dan

Page 6: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

6

kondisi organisasi maka diproposisikan akan menimbulkan kinerja superior

(Mardiyah dan Listianingsih, 2005).

Sistem akuntansi manajemen sering digunakan sebagai mekanisme untuk

memotivasi dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang akan

memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi

manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

berbagai aktivitas yang dilakukan.

Sim dan Killough (1998) menyatakan bahwa ada pengaruh interaktif antara

praktik pemanufakturan (TQM) terhadap kinerja dengan desain sistem akuntansi

manajemen. Penerapan TQM yang tinggi dengan sistem pengukuran kinerja yang

tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial, begitu juga sebaliknya. Manajer

akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja manajerial, jika pengukuran

kinerja yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan

umpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu, pemberian kompensasi

yang lebih baik kepada manajer juga memotivasi dalam peningkatan kerja.

Gaya Kepemimpinan merupakan suatu pendekatan kontinjensi dari faktor

kondisional yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel yang memoderasi

suatu hubungan. Sesuai dengan pendekatan kontinjensi, O’Reilly III et al. (2005)

menemukan bukti bahwa kontinjensi kepemimpinan yang efektif diantara level

hirarki secara signifikan dapat meningkatkan kinerja. Mereka juga menemukan

bahwa kepemimpinan diantara hirarki secara agregat dapat mempengaruhi

perubahan strategi. Hal ini berarti perusahaan yang menerapkan strategi baru,

misalnya menerapkan TQM akan dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan di setiap

hirarki organisasi.

Page 7: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

7

2. TQM, Informasi Sistem Akuntansi Manajemen, Kinerja Manajerial, dan

Kepuasan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah dan Listianingsih (2005)

memberikan bukti empiris mengenai pentingnya informasi sistem akuntansi

manajemen sebagai faktor kontinjensi dalam upaya peningkatan kinerja. Dengan

memasukkan faktor kontinjensi, yaitu sistem akuntansi manajemen terhadap

keefektifan penerapan teknik Total Quality Management, hasil penelitian tersebut

menunjukkan interaksi antara sistem akuntansi manajemen dan TQM mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Boselie dan Ton

(2001) melakukan riset mengenai persepsi karyawan terhadap TQM dan

pengaruhnya terhadap outcome individual di Belanda dan menemukan adanya

hubungan konsep “cooperation”, “information”, “leadership”, “salary”, “work

conditions” dan “goal setting” dengan kepuasan kerja dan keinginan untuk

meninggalkan organisasi.

Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang

menerapkan teknik TQM secara langsung dapat meningkatkan outcome organisasi

maupun individu, yaitu kinerja manajerial dan kepuasan kerja setelah penerapan

TQM tersebut dipengaruhi oleh informasi sistem akuntansi manajemen yang ada

didalam organisasi.

Sistem akuntansi manajemen sering digunakan sebagai mekanisme untuk

memotivasi dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang akan

memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi

manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

berbagai aktivitas yang dilakukan (Mardiyah dan Listianingsih, 2005). Berdasar

uraian tersebut, hipotesis alternatif yang diajukan adalah berikut ini.

Page 8: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

8

Ha1: Interaksi antara penerapan TQM dan informasi akuntansi manajemen

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Ha2: Interaksi antara penerapan TQM dan informasi akuntansi manajemen

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Gambar 1

Model Pengaruh Interaksi TQM dan Informasi Akuntansi Manajemen

terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja

3. TQM, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Manajerial, dan Kepuasan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh O’Reilly III et al. (2005) pada organisasi

kesehatan menemukan bukti bahwa kontinjensi kepemimpinan yang efektif

diantara level hirarki secara signifikan dapat meningkatkan kinerja. Mereka juga

menemukan bahwa kepemimpinan diantara hirarki secara agregat dapat

mempengaruhi perubahan strategi. Hal ini berarti perusahaan yang menerapkan

strategi baru, misalnya menerapkan TQM akan dapat dipengaruhi oleh

kepemimpinan di setiap hirarki organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh

Wasserman et al. (2001) menemukan bukti bahwa CEO mempunyai pengaruh

yang sangat signifikan terhadap kinerja organisasi apalagi bila didalam organisasi

CEO sebagai sumber daya yang langka. Hal ini menunjukkan bahwa

kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap outcome organisasi maupun

individu. Berdasar penelitian O’Reilly III et al. (2005), Wasserman et al. (2001),

dan penelitian yang dilakukan oleh Boselie dan Ton (2001) yang menemukan

hubungan antara TQM dan konsep kontekstual, yaitu leadership terhadap

TQM

Informasi Sistem

Akuntansi Manajemen

Kinerja Manajerial

Kepuasan Kerja

Page 9: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

9

kepuasan kerja dan keinginan untuk meninggalkan organisasi, hipotesis alternatif

yang diajukan berikut ini.

Ha3: Interaksi antara penerapan TQM dan gaya kepemimpinan berpengaruh

positif terhadap kinerja manajerial.

Ha4: Interaksi antara penerapan TQM dan gaya kepemimpinan berpengaruh

positif terhadap kepuasan kerja.

Gambar 2

Model Pengaruh Interaksi TQM dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja

Manajerial dan Kepuasan Kerja

B. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menurut metodenya merupakan penelitian survei. Penelitian

survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya. Survei (survey) atau

lengkapnya self-administrated survey adalah metode pengumpulan data primer

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu

(Jogiyanto, 2004).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari lalu ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2001). Populasi dalam penelitian ini

adalah manajer tingkat menengah pada perusahaan di Indonesia.

TQM

Gaya Kepemimpinan

Kinerja Manajerial

Kepuasan Kerja

Page 10: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

10

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2001). Pemilihan sampel menggunakan metode

purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling)

dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria

tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment)

tertentu atau jatah (quota) tertentu (Jogiyanto, 2004). Subjek penelitian yang

dijadikan sampel adalah manajer tingkat menengah pada perusahaan-perusahaan

manufaktur di Indonesia yang diseleksi dari Index Capital Market Directory 2004,

dengan alasan: a) perusahaan yang menerapkan TQM biasanya perusahaan

manufaktur, b) manajer tingkat menengah merupakan pelaksana manajemen

puncak yang mampu berinteraksi dengan karyawan dan manajemen puncak, dan

c) biasanya mereka terlibat langsung dengan kebijakan yang dilaksanakan oleh

manajemen puncak.

2. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Sekaran (2000), data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

individu-individu, kelompok-kelompok tertentu, dan juga responden yang telah

ditentukan secara spesifik yang memiliki data secara spesifik dari waktu ke waktu.

Data primer penelitian ini diperoleh melalui survei, yaitu dengan cara menyebar

kuesioner dengan menggunakan jasa pos (mail survey). Survei pos (mail survey)

merupakan survei yang pertanyaan-pertanyaannya diirimkan kepada responden

lewat pos atau fax atau cara pengiriman yang lain (Jogiyanto,2004).

Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada

responden sesuai prosedur pengumpulan data yang direncanakan. Kuesioner yang

disebarkan sebanyak 612 eksemplar yang terdistribusi di 153 perusahaan

manufaktur se-Indonesia yang terdapat dalam Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) tahun 2004. Penyebaran kuesioner dimulai pada pertengahan

Page 11: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

11

bulan Juli 2006 sampai dengan pertengahan bulan September 2006. Setiap

perusahaan diberikan 4 eksemplar kuesioner yang ditujukan kepada middle

management, misalnya: Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer

Produksi dan Manajer Sumber Daya Manusia.

Dari 612 eksemplar kuesioner yang disebarkan ternyata kembali sebanyak 33

eksemplar. Dari 33 eksemplar setelah diperiksa 2 eksemplar tidak dapat dianalisis

karena perusahaan tidak menerapkan TQM. Jumlah total kuesioner yang dapat

dianalisis sebanyak 31 eksemplar.

Tabel 1

Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kembali,

Tidak Dapat Dianalisis dan Dapat Dianalisis

Jumlah %

Kuesioner Disebar 612 100

Kuesioner Kembali 33 5,4

Kuesioner tidak dapat dianalisis 2 0,4

Kuesioner Dianalisis 31 5

Sumber: data primer yang diolah

3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

a. Variabel Independen

1) Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management dalam penelitian ini adalah suatu filosofi yang

menekankan peningkatan proses pemanufakturan secara berkelanjutan dengan

mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, mengembangkan ketrampilan,

dan mengurangi biaya produksi (Sim dan Killough, 1998). Variabel TQM ini

mengukur persepsi manajer secara individual mengenai penerapan teknik TQM di

lingkungan perusahaannya. Variabel TQM diukur dengan memasukkan elemen

utama manajemen kualitas yaitu orientasi proses, elemen manusia serta budaya

kualitas. Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan oleh

Ahire (1996). Instrumen ini juga digunakan oleh Rahayu (1998) dalam tesisnya.

Page 12: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

12

Instrumen ini terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala

interval. Skala yang digunakan mulai 1 yang menyatakan “sangat tidak setuju”,

sampai dengan 5 yang menyatakan “sangat setuju”.

2) Informasi Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen dalam penelitian ini adalah sistem yang

mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya

dan melaporkannya kepada pengguna, yaitu para pekerja, manajer, dan eksekutif

(Atkinson et al. dalam Desmiyawati, 2001). Variabel informasi sistem akuntansi

manajemen diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh

Chenhall dan Morris (1986) dan telah digunakan beberapa peneliti yang lain,

misalnya Abbernathy dan Guthrie (1994), Chong dan Chong (1997), Nazaruddin

(1998), Supardiyono (1999), Mardiyah dan Gudono (2000) dalam Imron (2004),

Muslichah (2003), Meildawati (2003) dan Imron (2004).

Chenhall dan Morris (1986) menyatakan bahwa terdapat empat karakteristik

informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen, yaitu broad scope,

timeliness, aggregate, dan integrated yang bermanfaat menurut persepsi para

manajer. Instrumen ini terdiri dari 19 pertanyaan yang diukur dengan

menggunakan skala interval. Skala yang digunakan mulai 1 yang menyatakan

“tidak penting”, sampai dengan 7 yang menyatakan “sangat penting”. Ke-19

pertanyaan tersebut terbagi dalam: 5 (lima) pertanyaan mengenai instrumen yang

bersifat broad scop, 4 (empat) pertanyaan mengenai instrumen yang bersifat

timelines, 7 (tujuh) pertanyaan mengenai instrumen yang bersifat aggregation dan

3 (tiga) pertanyaan mengenai instrumen yang bersifat integration.

3) Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini merupakan derajat hubungan

antara seseorang dengan teman sekerjanya, termasuk teman sekerja yang tidak

disukai (Fiedler dalam Sumarno, 2005). Instrumen untuk mengukur variabel ini

Page 13: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

13

diadopsi dari Fiedler (1967) yang dikenal dengan nama Least Preferred Cowoker

(LPC). Instrumen ini juga digunakan oleh Sumarno (2005). Instrumen ini diukur

dengan menggunakan skala interval. Skala yang digunakan mulai 1 (satu) sampai

dengan 7 (tujuh).

b. Variabel Dependen

1) Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial yang dimaksud didalam penelitian ini adalah kinerja

individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang diukur dengan menggunakan

instrumen self-rating yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963) dan telah

banyak digunakan oleh peneliti. Para responden diminta untuk menilai kinerja

mereka dibandingkan dengan rata-rata kinerja rekan mereka, dengan

menggunakan likert scale satu sampai dengan sembilan yang menyatakan “kinerja

di bawah rata-rata” (1) dan “kinerja di atas rata-rata” (9) serta pertanyaan

sebanyak sembilan butir. Instrumen kinerja manajerial yang diukur meliputi

delapan dimensi, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,

pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan, serta satu dimensi

pengukuran kinerja manajer secara keseluruhan. Penggunaan pendekatan self-

rating dalam pengukuran kinerja manajerial dipilih dengan alasan untuk

menghindari kemungkinan pengukuran kinerja yang tidak representatif (Heneman

dalam Nazaruddin, 1998), karena jika digunakan superior-rating ada

kemungkinan para superior tersebut kurang memahami kondisi sebenarnya.

Walupun self-rating ini juga memiliki kelemahan dengan adanya kemungkinan

para responden memilih skor yang rata-rata cenderung melebihi skor sebenarnya

(leniency bias).

2) Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja didalam penelitian ini merupakan keadaan emosi positif atau

menyenangkan yang diakibatkan oleh penghargaan atas pekerjaan seseorang atau

Page 14: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

14

pengalaman pekerjaannya (Locke dalam Wasisto dan Sholihin, 2004). Variabel ini

diukur dengan menggunakan instrumen Minnesota Satisfaction Questionnaire

(MSQ) yang pendek yaitu sebanyak 20 item pertanyaan. Instrumen ini juga

digunakan oleh peneliti lain, misalnya Aisyah dan Sholihin (2004) dan Wasisto

dan Sholihin (2004). Instrumen ini diukur dengan menggunakan skala interval.

Skala yang digunakan mulai 1 yang menyatakan “tidak puas” sampai dengan 5

yang menyatakan “benar-benar puas”.

C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Data

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas konstruk dalam penelitian ini, digunakan alat uji

pearson correlation. Hasil dari uji ini menunjukkan semua instrumen pada setiap

variabel valid, karena nilai signifikansi koefisien pearson lebih kecil dari α yang

ditetapkan, yaitu sebesar 0,05 atau nilai koefisien pearson lebih besar dari nilai ρ

tabel yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,374 (lampiran tabel 3).

b. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas data dalam penelitian ini, digunakan teknik

Cronbach’s alpha. Hasil uji cronbach’s alpha menunjukkan bahwa variabel Total

Quality Management (TQM), sistem akuntansi manajemen (SAM), gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja dan kinerja manajerial dikategorikan reliabilitas

baik, karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,8 (lampiran tabel 4). Dari

hasil uji validitas dan reliabilitas maka variabel yang ada layak untuk dilakukan uji

berikutnya.

Page 15: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

15

3. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Dari hasil uji normalitas yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa variabel

Total Quality Management (TQM), sistem akuntansi manajemen (SAM), gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja dan kinerja manajerial berdistribusi normal,

karena nilai signifikansi K-S lebih besar dari α yang tetapkan, yaitu 0,05 (lampiran

tabel 5).

b. Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan suatu alat keadaan dimana variabel-variabel

independen dalam persamaan regresi mempunyai hubungan yang kuat satu sama

lain (Arsyad, 1997). Menurut Hartmann dan Moers dalam Jogiyanto (2004: 150)

bahwa multikolinearitas tidak terjadi untuk tiga variabel interaksi karena koefisien

dari interaksi variabel independen dengan variabel pemoderasi tidak sensitif

terhadap perubahan dari titik awal skala (misalnya ditransformasikan untuk

ditengahkan berdasarkan nilai rata-ratanya) dari variabelin dependen dan variabel

pemoderasi, sehingga multikolinearitas tidak terjadi masalah ketika menerapkan

analisis regresi pemoderasi.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti penyebaran titik data populasi pada bidang regresi

tidak konstan. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien

regresi menjadi tidak efisien. Hasil taksiran dapat menjadi kurang dari semestinya,

melebihi dari semestinya, atau menyesatkan. Model regresi yang baik, jika varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau homoskedastisitas

(Nugroho, 2005). Uji Heteroskedastisitas menggunakan metode grafik scatter plot.

Hasil dari gambar scatte rplot menunjukkan penyebaran titik-titik sebagai berikut:

Page 16: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

16

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar

kemudian menyempit dan melebar.

4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

Berdasar hasil uji heteroskedastisitas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

linier moderasian terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak

digunakan dalam penelitian (lampiran tabel 6).

d. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin

Watson. Nilai d yang dihasilkan dalam setiap persamaan regresi sebesar 1,706;

1,710; 1,714; dan 2,218; .Dengan tingkat signifikansi 0,05, nilai d pada tabel

statistik d dari Durbin Watson untuk K (jumlah variabel independen) = 3 dan n

(jumlah sampel) = 31 yaitu nilai dl = 1,130 dan nilai du = 1,550. Dari nilai-nilai

tersebut diketahui tidak terjadi autokolerasi sebab d hitung tidak lebih kecil dari du

dan tidak lebih besar dari 4-du yaitu 1,550 < 1,706; 1,710; 1,714; 2,218< 2,450

yang berarti tidak ada autokorelasi (lampiran tabel 6).

4. Pengujian Hipotesis dengan Moderated Regression Analysis (MRA)

Hipotesis penelitian ini diuji dengan alat analisis regresi berganda.

Menurut Jogiyanto (2004), model empiris untuk variabel pemoderasi

menggunakan model analisis regresi moderasian (moderated regression analysis).

Berikut ini hasil analisis regresi pengaruh gaya kepemimpinan dan SAM terhadap

hubungan antara Total Quality Management (TQM) dan kepuasan/kinerja

manajerial.

Page 17: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

17

a. Uji Hipotesis Ha1

Hipotesis 1 (Ha1) dinyatakan bahwa interaksi antara penerapan TQM dan

informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Berdasar tabel 2 di bawah diketahui bahwa variabel interaksi TQM dan SAM

memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,016 < 0,05 yang artinya hubungan interaksi

tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan interaksi TQM

dengan SAM terhadap kinerja manajerial. Namun, koefisien nilai t negatif yaitu

sebesar t = -2,566, yang berarti semakin tinggi pengaruh sistem akuntansi

manajemen semakin besar pengaruh negatif TQM terhadap kinerja manajerial.

Tabel 2

Hasil Uji Hipotesis 1

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -55,300 38,241 -1,446 0,160

TQM 5,170 1,791 2,629 2,887 0,008

SAM 0,808 0,296 2,034 2,725 0,011

TQMSAM -3,553E-02 0,014 -3,146 -2,566 0,016

a Dependent Variable: KINERJA

b. Uji Hipotesis Ha2

Hipotesis 2 (Ha2) dinyatakan bahwa interaksi antara penerapan TQM dan

informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Berdasar tabel 3 di bawah diketahui bahwa variabel interaksi TQM dan SAM

memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,064 > 0,05 yang artinya hubungan interaksi

tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan

interaksi TQM dengan SAM terhadap kepuasan kerja.

Page 18: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

18

Tabel 3

Hasil Uji Hipotesis 2

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -24,278 53,124 -0,457 0,651

TQM 4,963 2,488 1,989 1,995 0,056

SAM 0,655 0,412 1,300 1,590 0,123

TQMSAM -3,718E-02 0,019 -2,595 -1,933 0,064

a Dependent Variable: PUAS

c. Uji Hipotesis Ha3

Hipotesis 3 (Ha3) dinyatakan bahwa interaksi antara penerapan TQM dan

gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Berdasar

tabel 4 di bawah diketahui bahwa variabel interaksi TQM dan gaya kepemimpinan

memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,041< 0,05 yang artinya hubungan interaksi

tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan interaksi TQM

dengan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial. Namun, koefisien nilai t

negatif yaitu sebesar t = -2,151, yang berarti semakin tinggi pengaruh gaya

kepemimpinan semakin besar pengaruh negatif TQM terhadap kinerja manajerial.

Tabel 4

Hasil Uji Hipotesis 3

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -114,138 68,480 -1,667 0,107

TQM 6,891 2,978 3,504 2,314 0,029

PIMPIN 1,823 0,760 2,968 2,399 0,024

TQMGK -7,027E-02 0,033 -4,662 -2,151 0,041

a Dependent Variable: KINERJA

d. Uji Hipotesis Ha4

Hipotesis 4 (Ha4) dinyatakan bahwa interaksi antara penerapan TQM dan

gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Berdasar tabel 5

Page 19: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

19

di bawah diketahui bahwa variabel interaksi TQM dan gaya kepemimpinan

memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,043 < 0,05 yang artinya hubungan interaksi

tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan interaksi TQM

dengan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Namun, koefisien nilai t

negatif yaitu sebesar t = -2,120, yang berarti semakin tinggi pengaruh gaya

kepemimpinan semakin besar pengaruh negatif TQM terhadap kepuasan kerja.

Tabel 5

Hasil Uji Hipotesis 4

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -150,321 97,018 -1,549 0,133

TQM 8,948 4,219 3,587 2,121 0,043

PIMPIN 2,401 1,076 3,081 2,230 0,034

TQMGK -9,812E-02 0,046 -5,132 -2,120 0,043

a Dependent Variable: PUAS

5. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil analisis regresi berganda moderasian (moderated regression

analysis) tidak dapat menolak tiga hipotesis alternatif, yaitu Ha1, Ha3 dan Ha4.

Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan sistem akuntansi manajemen (SAM)

dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara Total Quality Management

(TQM) dengan kinerja manajerial dan ada pengaruh signifikan gaya

kepemimpinan terhadap hubungan Total Quality Management (TQM) dengan

kinerja manajerial. Namun penelitian ini menolak Ha2 bahwa tidak ada pengaruh

signifikan sistem akuntansi manajemen (SAM) terhadap hubungan antara Total

Quality Management (TQM) dengan kepuasan kerja.

Hasil penelitian ini konsistensi dengan hasil penelitian Boselie dan Ton

(2001) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan konsep “cooperation”,

“information”, “leadership”, “salary”, “work conditions” dan “goal setting”

Page 20: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

20

dengan kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga konsistensi dengan hasil

penelitian O’Reilly III et al. (2005) yang menemukan bukti substansial bahwa

kepemimpinan mempunyai hubungan positif baik dengan outcomes organisasi

maupun individu. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sim dan Killough (1998), Suprantiningrum dan Zulaikha (2003),

Mardiyah dan Listianingsih (2005) menemukan bukti bahwa adanya pengaruh

positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan informasi sistem

akuntansi manajemen terhadap kinerja.

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasar hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan berikut ini.

1. Ada pengaruh yang signifikan interaksi antara total quality management dan

sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, dan ada pengaruh

yang signifikan interaksi total quality management dengan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja.

2. Tidak ada pengaruh pengaruh yang signifikan interaksi antara total quality

management dengan sistem akuntansi manajemen terhadap kepuasan kerja.

3. Perusahaan yang menerapkan strategi baru, misalnya total quality

management dapat mempengaruhi outcome individu, misalnya kinerja

manajerial dan kepuasan kerja bila didukung faktor kondisional yang lain,

misalnya sistem akuntansi manajemen dan gaya kepemimpinan.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu peneliti

memberikan saran perbaikan untuk penelitian berikutnya.

1. Instrumen untuk mengukur kinerja manajerial merupakan self-rating yang

bisa menimbulkan leniency bias, yaitu kecenderungan memberikan skor

yang lebih tinggi daripada keadaan sebenarnya. Penelitian mendatang bisa

dikembangkan dengan menggunakan ukuran kinerja organisasi, misalnya

Page 21: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

21

dengan menggunakan ROA (Return On Assets) atau ROI (Return On

Investment).

2. Pengiriman kuesioner melalui pos tidak mendapatkan respon yang baik serta

tidak dapat dikendalikan karena peneliti tidak bisa secara langsung bertemu

dengan responden. Hal tersebut menyebabkan persentase tingkat

pengembalian kuesioner melalui pos sangat kecil. Untuk penelitian

mendatang, sebaiknya peneliti melakukan reminder kepada responden yang

lebih intensif, dengan cara setelah kuesioner dikirim, responden dihubungi

beberapa kali lewat telepon untuk memastikan bahwa kuesioner sampai

tujuan, kuesioner telah diisi dan dikembalikan lagi kepada peneliti.

E. DAFTAR PUSTAKA

Ahire, Sanjay L, Golhar, Damodar Y, Waller, and Mathew A. Al. 1996. Development

and Validation of TQM Implementation Constructs. Decision Sience, 27: 23-

56.

Aisyah, Mimin Nur dan Mahfud Sholihin. 2004. The Role of Organizational

Commitment and Job-Relevant Information on The Relationship between

Budgetary Participation and Job Satisfaction. Simposium Nasional Akuntansi

VII (SNA VII): Denpasar, 2-3 Desember.

Arsyad, Lincolin. 1997. Peramalan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Banker, R. D., G. Potter and R. G. Schroeder. 1993. Reporting Manufacturing

Performance Measures to Workers: An Empirical Study. Journal of

Management Accounting Research 5 (Fall): 33-55.

Bennis, W. And Nanus (1985). Leaders: The Strategies for Taking Charge. New

York: Harper and Row.

Besterfield, Dale H, Carol Besterfield-Michna, Glen H. Besterfiled dan Mary

Besterfield-Sacre. 2003. Total Quality Management. Third Edition. New

Jersey: Prentice Hall.

Boselie, Paul, and Ton Van Der Weile. 2001. Employee Perceptions of HRM and

TQM and the Effects of Satisfaction and Intention to Leave. ERIM Report

Series Reference No. 2001-42-ORG.

Page 22: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

22

Chenhall, RH. (2003). Management Control Systems Design within Its

Organizational Context: Findings from Contingency-based Research and

Directions for The Future. Accounting, Organizations and Society 28, pp.

127-168.

Chenhall, Robert H., and Morris, Deigen. 1986. The Impact of Structure,

Enviroment, and Interdependence on the Perceived Usefulness of

Management Accounting System. The Accounting Review, Vol. LXI, No.1,

pp. 16-33.

Desmiyawati. 2001. Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan

terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi

Manajemen dengan Kinerja Organisasi. Thesis S2. Yogyakarta: Program

Pasca Sarjana UGM.

Fisher, Joseph. 1995. Contingency-Based Research On Management Control

System: Categorization By Level Of Complexity.Journal of Accounting

Literature. Vol. 14 p: 24-48.

Fiedler, F.E. (1964). A Contingency Model of Leadership Effectiveness. Advances

in Experimental Social Psychology. L. Berkowitz. New York: Academic

Press: pp. 149-190.

(1967). A Theory of Leadership Effectiveness. New York: McGraw-

Hill.

(1971). Leadership. New York: General Learning Press.

(1981). Leader Attitudes and Group Effectiveness. Westport, CT:

Greenwood Publishing Group.

Gerdin, Jonas. 2005. Conceptualizations of Contigency Fit in Management

Accounting Research- Correspondence Between Statistical Models Used and

Core Contigency Theory Assumptions.

www.cf.uk/carbs/research/cafbru/2005ISCAR/aksara.

Gibson, James L. 1997. Organization, Behavior, Structure, Process. 9th

edition.

Chicago: Irwin.

Graham, Jill W. (2002). Leadership, Moral Development, and Citizen Behavior.

Diperoleh secara on-line dari situs www.du.edu/

Gujarati, Damodar N. 2003. Basics Econometrics. New York : Mc Graw Hill.

Page 23: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

23

Hackman, J. R. And Wegeman, R. (1995). Total Quality Management: Empirical,

Conceptual and Practical Issues. Administrative Science Quarterly, 40, pp.

309-342.

Handoko, T Hani. 1986. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta.: BPFE UGM

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi

Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM

Hardini, Sri. 2001. Hubungan Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Prestasi

Kerja Pegawai KPKN Yogyakarta. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi, UGM.

Herbowo, 2005. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: AA YKPN

Ikhsan, Arfan dan Rasdianto. 2005. Pengaruh Intervening Penggunaan Sistem

Akuntansi Manajemen dalam Hubungan Antara Intensitas Persaingan

Pasar terhadap Kinerja Unit Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

VIII (SNA VIII): Solo, 15-16 September.

Imron, Moch. 2004. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi Bisnis

terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi

Manajemen Broadscope dengan Kinerja Unit Bisnis Strategis. Simposium

Nasional Akuntansi VII (SNA VII): Denpasar, 2-3 Desember.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1998. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Ittner, CD and Larcker, DF. 1995. Total Quality Management and The Choice of

Information and Reward Systems. Journal of Accounting Research 33

(suppl.), pp. 1-34.

Jogiyanto, H. M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE.

Juniarti dan Evelyne (November, 2003). Hubungan Karakteristik Informasi yang

Dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja

Manajerial pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5 (2), hlm. 110-122.

Kanji, G. K. (1998). Measurement of Business Excellence, Total Quality

Management, 9 (7), pp. 633-643.

K.C.Ho, Steve .2003. Management Principles (First Edition). Hongkong: ICL

Distance Learning Center.

Page 24: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

24

Luthans, Fred. 1998. Organizational Behavior. New York: Mc Graw Hill

Mahoney, T. A., T. H. Jerdee and S. J. Carroll (1963). Development of Managerial

Performance: A Research Approach. Cincinnati: South Western Publ. Co.

Mardiyah, Aida Ainul dan Listianingsih (2005). Pengaruh Sistem Pengukuran

Kinerja, Sistem Reward, dan Profit Center terhadap Hubungan antara Total

Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional

Akuntansi VIII (SNA VIII): Solo, 15-16 September.

Meildawati. 2003. Pengaruh Efektivitas Sistem Akuntansi Manajemen terhadap

Peningkatan Kinerja Manajerial: Ketidakpastian Lingkungan dan Struktur

Organisasional sebagai Variable Moderating. Skripsi S1. Tidak

dipublikasikan. Surakarta: UNS.

Mowen, Maryanne M., and Hansen R. Don. 2000. Management Accounting.

International Thomson Publishing, pp. 434-457.

Mulyadi (1998). Total Quality Management. Edisi I. Yogyakarta: Aditya Media.

______ dan Johny (1999). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen:

Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan. Edisi I. Yogyakarta: Aditya

Media.

Muslichah (2003). The Effect of Contextual Variables on Management Accounting

System Characteristics and Managerial Performance. Simposium Nasional

Akuntansi VI (SNA VI): Surabaya, 16-17 Oktober.

Nazaruddin, Ietje. 1998. Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi

Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, hal. 141-160.

Nugroho, Bhuono Agung (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.

O’Reilly III, Charles A., David Caldwell and Jennifer Chatman. 2005. How

Leadership Matters: The Effects of Leadership Alignment on Strategic

Execution. Stanford GSB Research Paper No. 1895, June.

Pinder, Craig C. 1984. Work Motivation: Theory, Issues, and Applicaions. United

States of America: Scott, Foresman and Company

Prasetyo, Priyono Puji. 2002. Pengaruh Locus of Control terhadap Hubungan

Antara Ketidakpastian Lingkungan dengan Karakteristik Informasi Sistem

Page 25: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

25

Akuntansi Manajemen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, hal.

119-136.

Rahayu, Fatik (1998). TQM dan Dampaknya terhadap Kepuasan Kerja. Tesis S2.

Tidak dipublikasikan. Yogyakarta: UGM.

Ritonga, Kirmizi, dan Zainuddin, Yuserrie. 2001a. Faktor-faktor Kontekstual dan

Sistem Akuntansi Manajemen. Kompak, No. 2, hal. 183-203.

______. 2001b. Pengaruh Faktor Kontekstual terhadap Penerapan Sistem

Akuntansi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi. Jurnal

Manajemen dan Bisnis, Vol. 3, No. 3, hal. 255-273.

______. 2002. Pengaruh Ketidaktentuan Lingkungan terhadap Penerapan Sistem

Akuntansi Manajemen: Struktur Organisasi sebagai Faktor Moderasi.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, hal. 102-116.

Robbins, Stephen P. 2000. Essentials of Organizational Behavioral. New Jersey:

Prentice Hall.

Santoso, Singgih (2001). SPSS Versi 10: Mengolah Data Statistik secara

Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Schriesheim, C. And S. Kerr (1977). R.I.P. LPC: A Response to Fiedler. Leadership:

The Cutting Edge. J. Hunt and L. Larson, Carbondale: Southern Illinois

University Press.

Sekaran, Uma (2000). Research Method for Business: A Skill Building Approach.

Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Setiana, Sinta. 2005. Pengaruh Pemahaman Manajemen atas Karakteristik

Informasi Akuntansi Manajemen dan Aplikasinya terhadap Kinerja

Manajerial. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 4, No. 3, hal. 40-53.

Shank, J.K. and V. Govindarajan. 1993. Strategic Cost Management: The New Tool

for Competitive Advantage. New York: Free Press.

Shingo, S. 1986. Zero Quality Control: Source Inspection and the Poka-Yoke

System. Massachusetts: Productivity Press.

Sim, K.L., and L.N. Killough. 1998. The Performance Effect of Complementaries

between Manufacturing Practice and Management Accounting System.

Journal of Management Accounting Research 10 (Fall): pp. 325-346.

Sugiyono (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Page 26: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

26

Sumarno, J. (2005). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

terhadap Hubungan anatar Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.

Simposium Nasional Akuntansi VIII (SNA VIII): Solo, 15-16 September.

Suprantiningrum dan Zulaikha (2003). Pengaruh Total Quality Management

terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan

Sistem Penghargaan (Reward) sebagai Variabel Moderating. Simposium

Nasional Akuntansi VI (SNA VI): Surabaya, 16-17 Oktober.

Syptak, Marslanddan dan Ulmer. 1999. Job Satisfaction: Putting Theory Into

Practice. American Academy of Phisicians. Vol. 6, No. 9

Tannenbaum, R. And W. H. Schmidt. (1958, March/April). How to Choose A

Leadership Pattern. Harvard Business Review, pp. 95-101.

Taylor, F. W. (1911). The Principles of Scientific Management. New York: Harper

and Row.

Turner, R. And Turner, L. (1998). Deming’s 14 points and 7 deadly diseases. Ends of

the Earth Learning Group. Tersedia secara on-line di website:

www.endsoftheearth.com/Deming

Waldman, D. A. 1994. Designing Performance Management Systems for Total

Quality Implementation. Journal of Organizational Change Management 7

(2): 31-44.

Wartono. 2005. Metodologi Penelitian. Modul Perkuliahan Metodologi Penelitian.

Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Wasisto, Arief dan Mahfud Sholihin. 2004. Peran Partisipasi Penganggaran dalam

Hubungan antara Keadilan Prosedural dengan Kinerja Manajerial dan

Kepuasan Kerja. Simposium Nasional Akuntansi VII (SNA VII): Denpasar, 2-

3 Desember.

Wasserman, Noam, Nitin Nohria dan Bharat N. Anand. 2001. When Does The

Leadership Matter? The Contingent Opportunities View of CEO Leadership.

Startegy Unit Working Paper No. 02-04; Harvard Business School Working

Paper No. 01-063.

Wruck, Karen H., and Michael C. Jensen. 1997. Science, Specific Knowledge, and

Total Quality Management. Journal of Applied Corporate Finance, Vol. 10,

No. 2 (Summer).

Page 27: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

27

LAMPIRAN

Tabel 2

Data Responden yang Mengembalikan Kuesioner dan Dapat Dianalisis

No Perusahaan Jumlah %

1 PT. Mustika Ratu 4 100

2 PT. Semen Gresik (Persero) 2 50

3 PT. Dankos Laboratories 3 75

4 PT. Citra Tubindo Tbk. 4 100

5 PT. Astra Otoparts Tbk. 4 100

6 PT. Pyridam Farma Tbk. 4 100

7 PT. Pelangi Indah Comindo 1 25

8 PT. Tira Austenite Tbk. 1 25

9 PT. Dynaplast Tbk. 2 50

10 PT. IMSI Tbk. 1 25

11 PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk. 1 25

12 PT. Surya Kertas 1 25

13 PT. Polychem Indonesia 2 50

14 PT. HM Sampoerna 1 25

TOTAL

31 5%

Sumber: data primer yang diolah

Page 28: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

28

Tabel 3

Validitas Data Variabel Penelitian

No Item Pertanyaan Signifikansi Pearson α Status

A Total Quality Management

1 TQM1 0,000 0,05 valid

2 TQM2 0,000 0,05 valid

3 TQM3 0,000 0,05 valid

4 TQM4 0,000 0,05 valid

5 TQM5 0,000 0,05 valid

6 TQM6 0,000 0,05 valid

B SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

1 SIA1 0,000 0,05 valid

2 SIA2 0,000 0,05 valid

3 SIA3 0,000 0,05 valid

4 SIA4 0,000 0,05 valid

5 SIA5 0,000 0,05 valid

6 SIA6 0,000 0,05 valid

7 SIA7 0,000 0,05 valid

8 SIA8 0,000 0,05 valid

9 SIA9 0,000 0,05 valid

10 SIA10 0,000 0,05 valid

11 SIA11 0,000 0,05 valid

12 SIA12 0,000 0,05 valid

13 SIA13 0,000 0,05 valid

14 SIA14 0,000 0,05 valid

15 SIA15 0,000 0,05 valid

16 SIA16 0,000 0,05 valid

17 SIA17 0,000 0,05 valid

18 SIA18 0,000 0,05 valid

19 SIA19 0,000 0,05 valid

20 SIA20 0,000 0,05 valid

21 SIA21 0,000 0,05 valid

C GAYA KEPEMIMPINAN

1 GK1 0,000 0,05 valid

2 GK2 0,000 0,05 valid

3 GK3 0,005 0,05 valid

4 GK4 0,010 0,05 valid

5 GK5 0,001 0,05 valid

6 GK6 0,000 0,05 valid

7 GK7 0,000 0,05 valid

Page 29: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

29

Tabel 3

Validitas Data Variabel Penelitian (lanjutan)

No Item Pertanyaan Signifikansi Pearson α Status

8 GK8 0,000 0,05 valid

9 GK9 0,000 0,05 valid

10 GK10 0,000 0,05 valid

11 GK11 0,000 0,05 valid

12 GK12 0,005 0,05 valid

13 GK13 0,000 0,05 valid

14 GK14 0,000 0,05 valid

15 GK15 0,002 0,05 valid

16 GK16 0,000 0,05 valid

17 GK17 0,000 0,05 valid

D KEPUASAN KERJA

1 KP1 0,000 0,05 valid

2 KP2 0,000 0,05 valid

3 KP3 0,000 0,05 valid

4 KP4 0,007 0,05 valid

5 KP5 0,002 0,05 valid

6 KP6 0,005 0,05 valid

7 KP7 0,000 0,05 valid

8 KP8 0,000 0,05 valid

9 KP9 0,000 0,05 valid

10 KP10 0,001 0,05 valid

11 KP11 0,000 0,05 valid

12 KP12 0,000 0,05 valid

13 KP13 0,000 0,05 valid

14 KP14 0,000 0,05 valid

15 KP15 0,000 0,05 valid

16 KP16 0,000 0,05 valid

17 KP17 0,000 0,05 valid

18 KP18 0,005 0,05 valid

19 KP19 0,000 0,05 valid

20 KP20 0,000 0,05 valid

Page 30: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

30

Tabel 3

Validitas Data Variabel Penelitian (lanjutan)

No Item Pertanyaan Signifikansi Pearson α Status

E KINERJA MANAJERIAL

1 KM1 0,000 0,05 valid

2 KM2 0,000 0,05 valid

3 KM3 0,000 0,05 valid

4 KM4 0,000 0,05 valid

5 KM5 0,000 0,05 valid

6 KM6 0,000 0,05 valid

7 KM7 0,007 0,05 valid

8 KM8 0,000 0,05 valid

9 KM 9 0,000 0,05 valid Sumber: data primer yang diolah

Tabel 4

Reliabelitas Data Variabel Penelitian

No Variabel Signifikansi Cronbach’ Alpha Status

1 TQM 0,9025 baik

2 SAM 0,9610 baik

3 Gaya Kepemimpinan 0,9103 baik

4 Kinerja Manajerial 0,9000 baik

5 Kepuasan Kerja 0,9321 baik

Tabel 5

Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

No Variabel Signifikansi K-S Status

1 TQM 0,403 normal

2 SAM 0,879 normal

3 Gaya Kepemimpinan 0,978 normal

4 Kinerja Manajerial 0, 433 normal

5 Kepuasan Kerja 0, 949 normal

Page 31: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

31

Tabel 6

Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Regression-TQM, SAM, TQM*SAM-KINERJA (H1) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,560 ,314 ,237 7,658 1,714

a Predictors: (Constant), TQMSAM, SAM, TQM b Dependent Variable: KINERJA ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 723,336 3 241,112 4,111 ,016

Residual 1583,438 27 58,646

Total 2306,774 30

a Predictors: (Constant), TQMSAM, SAM, TQM b Dependent Variable: KINERJA

Coefficientsa

Unstd. Coefficient

s

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -55,300 38,241 -1,446 ,160

TQM 5,170 1,791 2,629 2,887 ,008 ,031 32,619

SAM ,808 ,296 2,034 2,725 ,011 ,046 21,927

TQMSAM -3,553E-02 ,014 -3,146 -2,566 ,016 ,017 59,119

a Dependent Variable: KINERJA

Partial Regression Plot

Dependent Variable: KINERJA

TQMSAM

3002001000-100-200-300

KIN

ER

JA

20

10

0

-10

-20

-30

Page 32: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

32

Regression-TQM, SAM, TQM*SAM-PUAS (H2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,420 ,177 ,085 10,639 2,218

a Predictors: (Constant), TQMSAM, SAM, TQM b Dependent Variable: PUAS ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 656,080 3 218,693 1,932 ,148

Residual 3055,855 27 113,180

Total 3711,935 30

a Predictors: (Constant), TQMSAM, SAM, TQM b Dependent Variable: PUAS

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -24,278 53,124 -,457 ,651

TQM 4,963 2,488 1,989 1,995 ,056 ,031 32,619

SAM ,655 ,412 1,300 1,590 ,123 ,046 21,927

TQMSAM -3,718E-02 ,019 -2,595 -1,933 ,064 ,017 59,119

a Dependent Variable: PUAS

Partial Regression Plot

Dependent Variable: PUAS

TQMSAM

3002001000-100-200-300

PU

AS

20

10

0

-10

-20

-30

Page 33: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

33

Regression-TQM, PIMPIN,TQM*GK-KINERJA (H3) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,580 ,336 ,262 7,532 1,710

a Predictors: (Constant), TQMGK, PIMPIN, TQM b Dependent Variable: KINERJA ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 775,212 3 258,404 4,555 ,010

Residual 1531,562 27 56,725

Total 2306,774 30

a Predictors: (Constant), TQMGK, PIMPIN, TQM b Dependent Variable: KINERJA

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -114,138 68,480 -1,667 ,107

TQM 6,891 2,978 3,504 2,314 ,029 ,011 93,259

PIMPIN 1,823 ,760 2,968 2,399 ,024 ,016 62,217

TQMGK -7,027E-02 ,033 -4,662 -2,151 ,041 ,005 191,058

a Dependent Variable: KINERJA

Partial Regression Plot

Dependent Variable: KINERJA

TQMGK

2001000-100

KIN

ER

JA

20

10

0

-10

-20

-30

Regression-TQM, PIMPIN, TQM*GK-PUAS (H4)

Page 34: PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN …penerapan TQM dengan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen

34

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,415 ,172 ,080 10,670 1,706

a Predictors: (Constant), TQMGK, PIMPIN, TQM b Dependent Variable: PUAS ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 637,920 3 212,640 1,868 ,159

Residual 3074,016 27 113,852

Total 3711,935 30

a Predictors: (Constant), TQMGK, PIMPIN, TQM b Dependent Variable: PUAS

Coefficients

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -150,321 97,018 -1,549 ,133

TQM 8,948 4,219 3,587 2,121 ,043 ,011 93,259

PIMPIN 2,401 1,076 3,081 2,230 ,034 ,016 62,217

TQMGK -9,812E-02 ,046 -5,132 -2,120 ,043 ,005 191,058

a Dependent Variable: PUAS

Partial Regression Plot

Dependent Variable: PUAS

TQMGK

2001000-100

PU

AS

20

10

0

-10

-20

-30