Top Banner
PENGARUH RANCANG BANGUN HYDROCYCLONE TERHADAP PERFORMA PEMISAHAN PARTIKEL PENGOTOR DALAM CAMPURAN Agil Yudawan, Sudarwanto, Raswan Rudiadi, Ignatius Andriyanto. Universitas Mercubuana, Jakarta 2013. Abstrak Hydrocyclones digunakan dalam banyak tugas dan berbagai flowsheets pengolahan mineral. Ada berbagai macam ukuran, gaya dan alat kelengkapan untuk memenuhi perbandingan rancangan dari hydrocyclone, fokus dari makalah ini adalah analisa ukuran dan bentuk hydrocyclone untuk aplikasi tertentu. Penjelasan umum tentang bagaimana bekerja ahydrocyclone disertakan untuk memberikan latar belakang pembahasan variabel geometri proses andhydrocyclone. Mekanisme untuk memilih hydrocyclone untuk penggunaannya mencakup perhitungan berbagai macam gaya yang mempengaruhi laju aliran dari pemisah partikel ini. Pemilihan desain sangat penting untuk proyek- proyek baru dan pemeliharaan hydrocyclone dan pertimbangan bahan areidentified, sehingga memudahkan pengguna dalam memilih ukuran desain yang sesuai dengan kebutuhan. Pendahuluan Hydrocyclone adalah perangkat untuk mengklasifikasikan atau memisahkan partikel dalam suspensi cair berdasarkan pada kepadatan atau ukuran partikel. Hydrocyclones banyak digunakan dalam industri, terutama dalam pengolahan mineral dan kimia,
20

Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Aug 08, 2015

Download

Documents

Sudarwanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

PENGARUH RANCANG BANGUN HYDROCYCLONE TERHADAP PERFORMA

PEMISAHAN PARTIKEL PENGOTOR DALAM CAMPURAN

Agil Yudawan, Sudarwanto, Raswan Rudiadi, Ignatius Andriyanto.

Universitas Mercubuana, Jakarta 2013.

Abstrak

Hydrocyclones digunakan dalam banyak tugas dan berbagai flowsheets pengolahan

mineral. Ada berbagai macam ukuran, gaya dan alat kelengkapan untuk memenuhi

perbandingan rancangan dari hydrocyclone, fokus dari makalah ini adalah analisa ukuran

dan bentuk hydrocyclone untuk aplikasi tertentu. Penjelasan umum tentang bagaimana

bekerja ahydrocyclone disertakan untuk memberikan latar belakang pembahasan variabel

geometri proses andhydrocyclone. Mekanisme untuk memilih hydrocyclone untuk

penggunaannya mencakup perhitungan berbagai macam gaya yang mempengaruhi laju aliran

dari pemisah partikel ini. Pemilihan desain sangat penting untuk proyek-proyek baru dan

pemeliharaan hydrocyclone dan pertimbangan bahan areidentified, sehingga memudahkan

pengguna dalam memilih ukuran desain yang sesuai dengan kebutuhan.

Pendahuluan

Hydrocyclone adalah perangkat untuk mengklasifikasikan atau memisahkan partikel

dalam suspensi cair berdasarkan pada kepadatan atau ukuran partikel. Hydrocyclones banyak

digunakan dalam industri, terutama dalam pengolahan mineral dan kimia, karena

kesederhanaan mereka dalam desain, kapasitas tinggi, pemeliharaan rendah dan biaya

operasional, dan ukuran fisik kecil (Bradley, 1965).

Hydrocyclones terdiri dari bagian berbentuk kerucut, yang melekat pada sebuah

silinder dengan pembukaan tangensial untuk suspensi pemasukan. Bagian atas dari

hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian (overflow) dan di bagian bawah,

ada lubang untuk pembuangan substansi cair (underflow). cairan dipompa oleh sebuah tabung

di dalam hydrocyclone, dan digerakkan oleh rotasi ke bawah, kemudian keluar melalui

lubang buang. Ketika pembukaan lubang buang ukuran pada lubang ini relatif kecil, sehingga

hanya cairan dapat keluar, dan menahan partikel yang lebih besar. Cairan menyebabkan

Page 2: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

pusaran ke bawah yang lolos melalui tabung dimana ada suspensi diencerkan, bersama

dengan partikel halus (Flintoff, 1987). Mayoritas suspensi daun ( patikel halus) hydrocyclone

melalui tabung pengenceran. Gambar 1 menunjukkan lintasan cairan.

Gambar 1. Visual dari fungsi hydrocyclone (Allen, 1990).

Pemisahan sentrifugal telah diterapkan untuk memisahkan partikel halus di berbagai

bidang seperti pasokan air dan air limbah rekayasa, pengolahan mineral, teknik kimia dan

kilang batubara. Meskipun perangkat digunakan berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya,

percepatan sentrifugal digunakan untuk pemisahan partikel di semua perangkat. Sebuah

aliran kecepatan tinggi bergerak tangensial ke dalam tubuh kerucut yang memiliki lubang di

pusat dari kedua ujungnya. Hal ini menimbulkan pusaran air kecepatan tinggi atau disebut

vortex, dengan vortex paksa terbentuk dekat pusat dan vortex bebas terbentuk di luar daerah

menuju pinggiran. Sebagai hasilnya, gradien konsentrasi sedimen menumpuk di pusaran dan

fluks difusif proporsional namun berlawanan dengan fluks sentrifugal diinduksi (Julien,

1986).

Meskipun efisiensi removal yang sangat baik, hydrocyclones sering dikritik karena

mereka membutuhkan sejumlah besar energi untuk memproses aliran. Selain itu, ide yang

tersedia untuk tujuan semacam itu sering mengalami keterbatasan dalam banyak proyek air.

Arus pendek aliran dekat dengan saluran inlet mengakibatkan air langsung melewati partikel

kasar dan mengakibatkan air langsung meluap, belum kritik lain. Kerugian energi yang

signifikan terjadi dalam hydrocyclone telah diamati dekat inlet dan outlet (Boadway, 1984).

Selama beberapa tahun terakhir telah ada kemajuan yang signifikan dalam teknik

untuk mensimulasikan aliran mampat. Namun, simulasi numerik aliran dalam hidrocyclones

masih belum digunakan untuk merancang tujuan. salah satu alasannya adalah kurangnya

Page 3: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

kemampuan keluarnya metode untuk menerima geometri yang kompleks secara terpadu.

Filosofi yang mendasari pekerjaan ini adalah untuk menghindari pengenalan tentang teknik

numerik, yang akan membatasi fleksibilitas geometris. Metode volume Afinite tidak cocok

untuk menangani jerat terstruktur, yang diperlukan untuk geometri pemodelan inlet

hydrocyclones. Perlu ditekankan bahwa mayoritas algoritma numerik terutama terbatas pada

kasus axi-simetris dan, untuk kasus seperti teknik volume terbatas perlu diterapkan

(Dyakowski, dan Williams. 1993).

Berdasarkan permasalahan – permasalahan diatas penulis ingin meneliti pengaruh

rancang bangun hydrocyclone terhadap perfoma pemisahan partikel pengotor dalam

campuran.

Dasar Teori

A. Pengertian Hydrocyclone

Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro dan

cyclone. Hydro dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan cyclone dapat diartikan sebagai

pusaran. Sehingga hydrocyclone diartikan sebagai pusaran air.

Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai suatu alat yang

dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu komposisi campuran baik berbentuk

padatan dengan cairan ataupun cairan dengan cairan. (Bradley, 1965).

B. Bagian-bagian dari Hydrocyclone

Secara umum bagian-bagian dari Hydrocyclone dapat dilihat dari gambar berikut :

Page 4: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Gambar 7. Bagian Hydrocyclone (Allen,1990)

1) Lubang masuk (Inlet area)

Ada beberapa tipe dari lubang masuk (Inlet area), yaitu : lubang masuk tipe involute,

lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll. Berbagai tipe tersebut

dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kinerja dari Hydrocyclone. Dengan

konstruksi lubang masuk dengan tipe involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang

masuk tipe scroll dapat mengurangi efek dari turbulensi yang terjadi disekitar dinding

lubang masuk dan daerah antara lubang masuk dengan cylinder section.

2) Cylindrical section

Pada dasarnya diameter dari cylindrical section memilki diameter sebesar diameter

dari Hydrocyclone . Konstruksi dari cylindrical section yang panjang dimaksudkan

untuk memperbesar kapasitas dan juga mengurangi dari kecepatan tangensial. Besar

kecilnya dari konstruksi dari cylindrical section dapat mempengaruhi besarnya

tekanan.

Gambar 8. Cylindrical section (Allen,1990)

3) Vortex finder

Page 5: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Pada umumnya besar dari vortex finder 20 - 45 % dari diameter Hydrocyclone. Besar

dari vortex finder dapat kualitas pemisahan yang dihisap.

4) Cone section

Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya. Pada cone section

besudut 20° merupakan standar pemakaian pada industri pertambangan mineral.

Sedangkan untuk Hydrocyclone yang memiliki bagian bawah datar diperuntukan

untuk pemisahan material-material berstruktur kasar.

Gambar 9. Beberapa tipe dari cone section (Allen,1990)

C. Prinsip kerja Hydrocyclone.

Hydrocyclones terdiri dari bagian berbentuk kerucut, yang melekat pada

sebuah silinder dengan pembukaan tangensial untuk suspensi pemasukan. Bagian atas dari

hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian (overflow) dan di bagian bawah,

ada lubang di mana substansi terkonsentrasi daun dikeluarkan (underflow). Prinsip kerja dari

hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan air yang masuk dalam arah

tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan air dan partikel ditekan ke

bawah secara spiral (primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal

menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak

turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar hydrocyclone, air bergerak

membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil (secondary vortex)

partikel yang lebih ringan bergerak keluar dari bagian puncak hydrocyclone sedangkan

partikel yang berat keluar dari dasar hydrocyclone (Julien, 1986).

Page 6: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Gambar 2. Prinsip kerja hydrocyclone (Allen, 1990).

Ada beberapa alasan mengapa hydrocyclone dipakai sebagai alat pemisah, yaitu:

1. Biaya operaional yang relatif murah

2. Prosesnya dapat dilakukan pada satu tempat

3. Desain ataupun modelnya sederhana, berupa kombinasi konstruksi silinder dan kerucut

4. Tidak memiliki bagian yang bergerak

5. Minim biaya perawatan

D. Gaya yang bekerja pada Hydrocyclone

1. Kapasitas Aliran dan kecepatan aliran

Proses pemisahan partikel dalam Hydrocyclone sangat dipengaruhi oleh sumber energi

masukan yang dimiliki oleh fluida yaitu Kapasitas aliran dan kecepatan aliran.

Kapasitas aliran masuk pada saluran inlet dapat dihitung dengan persamaan:

Q= A.v ........(1.1)

dimana: Q = kapasitas aliran (kg/s)

v = kecepatan aliran pada saluran inlet (m/s)

A = luas penampang saluran inlet (m2)

Dimana kecepatan aliran dapat diperoleh dari :

v= 4 Q

π d2 ........(1.2)

Page 7: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

d= diameter pipa inlet (m)

Sedangkan laju aliran massa dapat ditentukan dari:

m =ρ . Q ........(1.3)

ρ = massa jenis partikel (kg/m3)

2. Kecepatan tangensial atau vortex (v)

Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak berputar dengan garis arus

(streamline) bergerak membentuk lingkaran-lingkaran sepusat (konsentris). Kecepatan

tangensial dapat dihitung dengan persamaan:

v = ω / r ........(2.1)

dimana :

v = kecepatan tangensial (m/s)

ω : kecepatan sudut

r : Jari-jari hydrocyclone (m)

3. Gaya Sentrifugal

Karena Hydrocyclone bekerja berdasarkan gaya senrtifugal yang di timbulkan oleh aliran

air yang membentuk pusaran (vortex). Maka gaya sentrifugal ini akan menyebabkan

partikel dengan massa jenis berat terlempar ke sisi paling luar daripada dinding

hydrocyclone dan partikel yang lebih ringan akan berada dipusat hydrocyclone. Dalam

hal ini akan dicontohkan dalam pemisahan inti kelapa sawit yang lebih ringan dengan

cangkangnya yang lebih berat pada industri kelapa sawit.

Gambar 3. Proses Pemisahan dalam hydrocyclone

Gaya sentrifugal yang terjadi (Coulson,1986):

Fc = m.r.ω2........(3.1)

Dimana :

Page 8: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Fc : Gaya sentrifugal

m : Massa partikel yang mengalami gaya sentrifugal

ω : kecepatan sudut

r : Jari-jari hydrocyclone

jika : ω = vr

.........(3.2)

v = kecepatan tangensial (m/s)

Jika kecepatan rotasi dinyatakan dalam N rpm:

ω = 2 πN60

..........(3.3)

Perbandingan gaya gravitasi dan gaya sentrifugal (Coulson,1986):

Gaya gravitasi: Fg = m.g ...........(3.4)

Perbandingan:FcFg

= r ω2

g =

rg ( 2 πN

60 )2

= 0,001118 rN2

acg

= 0,001118 rN2

Maka gaya sentrifugal yang di alami oleh inti adalah :

Fc1 = m1.r1.ω2

dimana :Fc = gaya sentrifugal yang dialami oleh inti

m = massa dari inti (kg)

ω = jarak terlemparnya inti dari pusat pusaran

r = jari-jari hydrocyclone (m)

Dan gaya yang dialami oleh cangkang adalah :

Fc2 = m2.r2.ω2

dimana :Fc = gaya sentrifugal yang dialami oleh cangkang

m= massa dari cangkang (kg)

ω = jarak terlemparnya cangkang dari pusat pusaran

r = jari-jari hydrocyclone (m)

Metodologi Penelitian

Page 9: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

I. Lingkup penelitian

Untuk menghindari penyimpangan pembahasan, maka penulis memberikan batasan

atau ruang lingkup penelitian mengenai perbandingan desain hydrocyclonetype

standar dan modern yang memberikan pengaruh terhadap kinerja pemisahan partikel

pada hydrocyclone. Faktor yang membedakan hydrocyclone type standar dan modern

antara lain adalah luas penampang hydrocyclone , besar sudut kerucut dan tinggi

kerucut .

II. Desain Penelitian

Menurut metode yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian survei.

Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari

pengamatan yang tidak mendalam Desain dalam penelitian ini adalah menggunakan

kajian pustaka , yaitu suatu teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk

memperoleh keterangan lebih lanjut dengan menggunakan kajian pustaka sebagai alat

pengumpul data yang utama.

III. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kajian pustaka dari

beberapa jurnal ilmiah yang digunakan sebagai dasar penelitian.

IV. Sumber Pengumpulan Data

a) Data Primer

Dari hasil perhitungan peneliti terhadap beberapa objek yang diteliti

b) Data Sekunder

Dari kajian beberapa sumber yang berasal dari jurnal-jurnal internasional

mengenai hydrocyclone

Analisis Data

i. Batasan Penelitian

Yang dimaksud dengan hydrocyclone type standar adalah hydrocyclone yang

memiliki perbandingan ukuran penampang hydroclone, lubang masukan , vortex

Page 10: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

finder dan panjang penampang kerucut yang mempengaruhi kecepatan putar sebuah

hydrocyclone.

Batasan utama dalam desain sebuah hydrocyclone adalah diameter penampang

hydrocyclone yang menjadi awal mula pembentukan pusaran larutan yang

akan dipisahkan.

Batasan lain yang digunakan dalam sebuah desain hydrocyclone adalah luas

penampang lubang masukan yang letaknya sejajar mengelilingi sumbu

hydrocyclone yang besarnya 0,005 kali dari luas penampang hydrocyclone .

Batasan berikutnya adalah vortex finder yang fungsinya adalah mengatur alur

pembuangan partikel halus dalam proses pemisahan dan selain itu juga

mencegah terjadinya larutan campuran yang baru masuk untuk bercampur

partikel halus yang telah dipisahkan. Ukuran vortex finder adalah 0,35 kali

dari luas penampang hydrocyclone.

Penampang silindris merupakan ukuran dasar selanjutnya yang digunakan

sebagai sebuah batasan dimana penampang silindris ini membantu dalam

memperpanjang waktu pemisahan sehingga dapat terbentuk pusaran air

dengan kecepatan sentrifugal yang cepat untuk memisahkan partikel sebelum

larutan keluar dari hydrocylone. Panjang dari penampang silindris ini adalah

sama dengan besarnya diameter penampang hydrocyclone itu sendiri.

Penampang selanjutnya adalah penampang kerucut yang letaknya dibawah

dari penampang silindris. Besarnya sudut yang disarankan adalah 10-20o

fungsinya adadalah memperpanjang waktu yerbentuknya pusaran.

Bagian yang terletak paling bawah adalah lubang pembuangan yang berfungsi

sebagai tempat keluarnya partikel yang lebih besar. Ukuran yang disarankan

adalah 10% -35 % dari ukuran diameter hydrocyclone.

Dalam menentukan ukuran hydrocyclone sesuai fungsi yang diinginkan maka ada dua

objektif yang harus ditentukan , yaitu kemampuan pemisahan partikel dan daya tampung dari

hydrocyclone itu sendiri. Dalam hal ini harus ditentukan kondisi dasar dalam perhitungan

sebuah hydrocyclone yaitu :

1. Masukan berupa larutan dengan suhu rata-rata 20o

2. Masukan berupa padatan dengan ukuran 2,65 sp.gr

3. Pressure drop kurang dari 10 psi

Page 11: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Secara historis, klasifikasi telah didefinisikan sebagai ukuran partikel yang 1% menjadi

3% laporan kepada melimpah siklon dengan partikel kasar pelaporan kepada topan

underflow. Penyelidikan baru-baru memiliki didefinisikan sebagai klasifikasi ukuran partikel

yang 50% laporan meluap dan 50% ke underflow, atau titik yang disebut D50C.

menunjukkan hubungan yang khas antara diameter partikel dan persen pulih underflow.

Bagian dari kurva dekat tingkat pemulihan 50% cukup curam dan cocok mudah untuk

menentukan diameter partikel yang akurat. Pemeriksaan dari kurva pemulihan dekat 97%

hingga 99% tingkat pemulihan menunjukkan bahwa kurva hampir horisontal dan diferensial

kecil bisa mengubah diameter mikron jauh. [Catatan: Ukuran partikel ditampilkan pada

Gambar 3 dan juga digunakan untuk perhitungan dalam makalah ini didefinisikan sebagai

diameter partikel minimum dari sebuah band ukuran tertentu. Misalnya, partikel yang

melewati layar mesh 150 (105 mikron) tetapi dipertahankan pada 200 mesh Layar (74

mikron) akan benar-benar memiliki diameter antara 74 dan 105 mikron mikron. Untuk

makalah ini, ukuran 74 mikron akan digunakan untuk partikel dalam berbagai ukuran.

Gambar 3 juga menunjukkan bahwa sebenarnya kurva pemulihan tidak menurun di bawah

tertentu tingkat. Hal ini menunjukkan bahwa tertentu jumlah bahan selalu pulih

endonan dan bypasses klasifikasi. Jika perbandingan dibuat antara pemulihan minimal tingkat

padatan ke Cairan yang pulih, mereka ditemukan untuk menjadi sama. Oleh karena itu

diasumsikan bahwa persen dari semua fraksi ukuran bertanggung jawab langsung kepada

endonan sebagai padatan dilewati sama sebanding dengan perpecahan cair. Kemudian ukuran

masing-masing sebagian kecil dari kurva pemulihan yang sebenarnya adalah disesuaikan

dengan jumlah yang sama dengan cairan recovery untuk menghasilkan "pemulihan dikoreksi"

kurva yang ditunjukkan pada Gambar 3. Sebagai perubahan titik D50C dari satu aplikasi ke

aplikasi lainnya, kurva pemulihan bergeser, sepanjang sumbu horisontal. Agar menentukan

grafik tunggal yang mewakili kurva pemulihan dikoreksi, partikel Ukuran masing-masing

fraksi ukuran dibagi oleh D50C nilai dan "pemulihan berkurang" kurva dapat diplot, seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 4. Penyelidikan telah menunjukkan bahwa kurva ini tetap

konstan selama berbagai siklon diameter dan kondisi operasi bila diterapkan pada bubur yang

mengandung padatan berat jenis tunggal dan khas atau ukuran normal distribusi seperti yang

ditemui dalam sirkuit grinding kebanyakan. Persamaan 1 memberikan matematika hubungan

yang dapat digunakan untuk menghitung pemulihan berkurang. Ini pemulihan, bersama

dengan padatan dilewati, digunakan untuk memprediksi distribusi ukuran lengkap untuk

underflow produk.

Page 12: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

Dalam sirkuit kominusi merancang

Tujuan adalah untuk menghasilkan limpahan dari siklon yang memiliki distribusi

ukuran tertentu, biasanya didefinisikan sebagai persen diberikan lewat ukuran yang

ditentukan mikron. Empiris Hubungan ditunjukkan pada Tabel 1 digunakan untuk

berhubungan distribusi ukuran meluap ke D50C diperlukan untuk menghasilkan ditentukan

pemisahan. Hubungan tabel ini adalah untuk ukuran grinding khas atau rata-rata distribusi

dan mungkin sedikit berbeda tergantung pada karakteristik grinding dari bijih itu sendiri.

Pemisahan siklon dapat mencapai dapat didekati dengan menggunakan Persamaan 2. Itu

D50C (base) untuk siklon diameter diberikan dikalikan kali serangkaian faktor koreksi

ditunjuk oleh C1, C2, dan C3.

(Persamaan 2)

D50C (aplikasi) = D50C (basa) xC1xC2xC3

Diameter hydrocyclone, bersama dengan tiga koreksi padatan persen, penurunan

tekanan, dan berat jenis, adalah variabel utama diperlukan untuk ukuran awal dan pemilihan

siklon. Variabel-variabel lain, seperti sebagai ukuran vortex finder dan inlet, juga memiliki

efek pada pemisahan. Misalnya, lebih besar pusaran vortex finder akan cenderung

mengasarkan pemisahan, sedangkan yang lebih kecil Ukuran akan cenderung mencapai lebih

Page 13: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

halus pemisahan. Karena fakta ini, sebagian besar siklon memiliki finder vortex diganti

dengan yang berbeda ukuran yang tersedia. Vortex finder diameter bervariasi dari minimal

sekitar 25% dari diameter cyclone untuk maksimal dari sekitar 45%. Daerah inlet juga

menunjukkan

Efek yang sama sebagai finder vortex, tapi diabaikan. Ukuran puncak juga memiliki

efek pada Pemisahan tetapi efeknya kecil kecuali ukuran puncak terlalu kecil dan menjadi

kendala fisik,larutan masuk dengan sulit dan kemudian meluap. Waktu terjadinya pusaran

atau vortex juga mempengaruhi performa pemisahan karena jika efek putaran terjadi cukup

lama maka akan semakin bagus pemisahan partikel dalam larutan. Efek putaran ini dapat

dicapai dengan merubah panjang penampang silinder hydrocyclone ataupun panjang dari

penampang kerucut hydrocyclone.

Kesimpulan

Kinerja pemisahan dari sebuah hydrocyclone sangat dipengaruhi oleh perubahan

ukuran dari penampang bagian hydrocyclone tersebut , dengan kata lain perubahan ukuran

sedikit saja akan berpengaruh banyak pada kinerja hydrocyclone . Sehingga dapat diambil

kesimpulan semakin mengecil dan memanjangnya penampang hydrocyclone akan membantu

pembentukan vortex atau efek pusaran yang lebih kuat sehingga akan membuat kinerja

pemisahan lebih baik lagi, walaupun besarnya debit air dan kecepatan aliran zat cair relatif

sama.

Saran

Apabila ingin menggunakan hydrocyclone sebagai alat pemisah partikel sebaiknya

disesuaikan dengan besar partikel yang ingin dipisahkan sehingga dapat dibuat ukuran

hydrocyclone yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dapat dihasilkan performa

yang bagus.

Daftar Pustaka

1. Arterburn, R.A., 1976, “The Sizing of Hydrocyclones, Krebs Engineers, Menlo Park,

CA.

2. Bradley, D. 1965, The Hydrocyclone, Pergamon Press, Oxford.

Page 14: Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclones

3. Chen, W., N. Zydek and F. Parma, (2000). Evaluation of hydrocyclone models for

practical applications, Chemical Engineering Journal, 80, pp. 295-303.

4. Finch, J.A. and R.R. Plitt, (1975). Introduction toModelling the Comminution Circuit

and Analysing the Concentrator Circuit, Ch. II Modelling the Classifier, In:

Professional Development Seminars in Mineral Engineering, McGill Univ., Nov.-

Dec. pp. II

5. Heiskanen, K. & Vesanto, A., A New type of Hydrocyclone for Fine Separation. &th

European Symposium in Communition, Preprints, Part 2,( June 1990)

6. Hill, L.N., “Installation of 0.84 M (33 IN) Cyclones on the Primary Grinding Circuit

at Cyprus Sierrita Corporation”, SME Annual Meeting, February 14-17, 1994

7. Lynch, A.J. & Rao, TC.,Modelling and Scale-up of hydrocyclones Classifiers.. !!th.

Int. Min. Proc. Congress, Cagliari, (1975).

8. Plitt, L.R., 1976, “A Mathematical Model of the Hydrocyclone Classifier,” CIM Bull.

69, 114