Top Banner
E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 761 Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm Size Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Ria Atika Ratnasari 1 STIE Widya Gama Lumajang [email protected] Sochib, 2 STIE Widya Gama Lumajang [email protected] Neny Tri Indrianasari 3 STIE Widya Gama Lumajang [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang net profit margin dan firm size terhadap profitabilitas secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman periode 2012-2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil secara parsial atau uji t, variabel perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas, net profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan firm size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil secara uji F, semua variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Kata Kunci: Perputaran Piutang, Profit, Size, Profitabilitas Abstract This study aims to determine the effect of receivable turnover, net profit margin and firm size on profitability simultaneously and partially. This research was conducted at food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2016. Population of this research is food and beverage company period 2012-2016. Sampling method used was purposive sampling and 10 companies were obtained as sample. The method of analysis used is multiple regression analysis. Based on the results partially or t test, receivable turnover variables have no significant effect on profitability, net profit margin significant effect on profitability and firm size have significant effect on profitability. While the results of F test, all independent variables have no significant effect on the dependent variable. Keywords: Receivable Turnover, Profit, Size, Profitability PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis yang kompetitif mengharuskan pelaku bisnis untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai tujuan perusahaannya yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang menjadi bukti bahwa perekonomian di Negara ini sudah semakin membaik pasca krisis ekonomi pada tahun 1998 silam. Hal ini tentu menjadi acuan bagi banyak perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Semakin banyaknya perusahaan baru yang berdiri akan menciptakan suatu persaingan usaha antar perusahaan. Persaingan ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi kelangsungan hidup perusahaan. Berbagai cara pun harus dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing dengan banyaknya perusahaan lain.Demi mempertahankan usahanya tersebut perusahaan hendaknya dapat memperoleh keuntungan (laba) yang maksimal dari setiap penjualan produk yang didapatkan. Tidak sedikit perusahaan yang menjual produk-produk secara kredit kepada pelanggan. Penjulan secara
12

Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 761

Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm Size Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

Ria Atika Ratnasari1

STIE Widya Gama Lumajang [email protected]

Sochib,

2

STIE Widya Gama Lumajang [email protected]

Neny Tri Indrianasari

3

STIE Widya Gama Lumajang [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang net profit margin dan firm size terhadap profitabilitas secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman periode 2012-2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil secara parsial atau uji t, variabel perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas, net profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan firm size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil secara uji F, semua variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Kata Kunci: Perputaran Piutang, Profit, Size, Profitabilitas

Abstract

This study aims to determine the effect of receivable turnover, net profit margin and firm size on profitability simultaneously and partially. This research was conducted at food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2016. Population of this research is food and beverage company period 2012-2016. Sampling method used was purposive sampling and 10 companies were obtained as sample. The method of analysis used is multiple regression analysis. Based on the results partially or t test, receivable turnover variables have no significant effect on profitability, net profit margin significant effect on profitability and firm size have significant effect on profitability. While the results of F test, all independent variables have no significant effect on the dependent variable. Keywords: Receivable Turnover, Profit, Size, Profitability PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis yang kompetitif mengharuskan pelaku bisnis untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai tujuan perusahaannya yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang menjadi bukti bahwa perekonomian di Negara ini sudah semakin membaik pasca krisis ekonomi pada tahun 1998 silam. Hal ini tentu menjadi acuan bagi banyak perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja perusahaannya.

Semakin banyaknya perusahaan baru yang berdiri akan menciptakan suatu persaingan usaha antar perusahaan. Persaingan ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi kelangsungan hidup perusahaan. Berbagai cara pun harus dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing dengan banyaknya perusahaan lain.Demi mempertahankan usahanya tersebut perusahaan hendaknya dapat memperoleh keuntungan (laba) yang maksimal dari setiap penjualan produk yang didapatkan. Tidak sedikit perusahaan yang menjual produk-produk secara kredit kepada pelanggan. Penjulan secara

Page 2: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 762

kredit semacam ini sering dilakukan perusahaan dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan hasil produksi di pasar.

Menurut Hery (2012) istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).

Setiap pengajuan kredit yang dilakukan oleh calon pembeli haruslah diuji atau dievaluasi terlebih dahulu kelayakan kreditnya. Bagian penjualan tidak boleh merangkap bagian kredit. Persetujuan pemberian kredit hanya boleh dilakukan oleh manajer kredit. Manajer penjualan tidaklah memiliki otorisasi atau wewenang untuk menyetujui proposal kredit pelanggan. Apabila bagian penjualan merangkap bagian kredit, maka dikhawatirkan (terutama apabila komisi penjualan ditetapkan berdasarkan pada besarnya omset penjualan) seluruh proposal kredit (tanpa kecuali) yang diajukan calon pembeli akan langsung disetujui tanpa adanya evaluasi terlebih dahulu Badjra (2015). Dalam hal ini, kemungkinan besar risiko akan muncul terutama terhadap calon pembeli dengan peringkat kredit yang buruk.

Pengelolaan piutang dalam suatu perusahaan menyangkut pada perputaran piutang. Semakin tinggi perputaran piutang, maka semakin meningkatnya profitabilitas perusahaan karena jumlah piutang yang tak tertagih semakin kecil. Akan tetapi perputaran piutang yang terlalu tinggi dapat menurunkan profitabilitas. Dengan demikian perputaran piutang harus mendapatkan perhatian khusus dari manajer perusahaan. Menurut Kasmir (2016) perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau beberapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Selain itu, net profit margin mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan yang dicapai oleh perusahaan. Net profit margin yang semakin tinggi menunjukkan bahwa semakin meningkat keuntungan bersih yang dicapai perusahaan. Dengan meningkatnya net profit margin maka akan meningkatnya daya tarik investor untuk menanamkan saham perusahaan juga cenderung akan meningkat.

Ukuran perusahan juga merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan keuangan. Menurut Riyanto Bambang Riyanto (2008) ukuran perusahaan diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan total aktiva. Ukuran perusahaan dalam hal ini diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Asset yang dimiliki perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan perusahaan.

Profitabilitas juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan akan menimbulkan biaya yang lebih besar yang dapat mengurangi profitabilitas, namun disisi lain perusahaan besar memiliki skala dan keleluasaan ekonomis dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan lebih mudah memperoleh pinjaman yang dapat meningkatkan profitabilitas Ambarwati, et all, (2015). Oleh karena itu, ukuran perusahaan (firm size) digunakan sebagai variable untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.

Penelitian ini menggunakan rumus ROA ( Return On Assets ) sebagai alat ukur laba perusahaan. Munawir (2007) ― Return On Assets (ROA) merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan ―. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini termotivasi dari peneliti Yessy (2017) yang berjudul Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Piutang dan Ukuran Perusahan Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hasil penelitiannya bahwa hutang jangka pendek, perputaran piutang dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Tetapi peneliti (Badjra 2015) menyatakan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Diana Santoso (2016) menyimpulkan perputaran piutang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian serta permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin Dan Firm Size Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)‖. KAJIAN PUSTAKA Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang

Page 3: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 763

dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus kas dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Menurut PSAK 1 (2015) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.Menurut Horrison (2011) laporan keuangan adalah dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya kepada berbagai kelompok pemakai, yang dapat meliputi manajer, investor, kreditor, dan agen regulator. Sebaliknya, pihak-pihak tersebut menggunakan informasi yang dilaporkan untuk membuat berbagai keputusan, seperti apakah akan melakukan investasi dalam atau meminjamkan uang kepada perusahaan. Perputaran Piutang

Perputaran Piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode tertentu Fahmi (2011). Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali kedalam kas perusahaan. Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya.

Perputaran piutang merupakan salah satu factor yang menentukan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan, jika melakukan pengelolahan piutang dengan baik, antara lain kemungkinan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat waktu dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan, dimana secara tidak langsung akan berdampak pada tingkat perolehan keuntungan perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya apabila tingkat perputaran piutang rendah, maka akan terjadi kelebihan piutang dan perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Untuk memperoleh nilai Perputaran Piutang dapat dihitung dengan rumus:

NET PROFIT MARGIN

Profit Margin adalah perbandingan antara keuntungan operasi dengan penjualan bersih yang dinyatakan dalam prosentase (%). Profit Margin digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006)net profit margin merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan operasional dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Net profit margin sering disebut sebagai net income after tax (NIAT) terhadap nel sales. Rasio ini menunjukkan tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya sekaligus menunjukkan efisiensi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yang dihasilkan

Net profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Sedangkan net profit margin yang rendah menunjukkan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah dapat menunjukkan ketidakefesienan manajemen. Jika net profit margin semakin besar maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat kembalian keuntungan perusahaan. Untuk memperoleh nilai Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:

FIRM SIZE

Firm size merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan profitabilitas. Menurut Riyanto (2001) ukuran perusahaan (firm size) diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan total aktiva. Semakin besar firm size akan mengakibatkan biaya yang lebih besar, sehingga dapat mengurangi profitabilitas. Perusahaan besar cenderung memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil,

Page 4: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 764

sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang pada ahirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan Priharyanto (2009).

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan dari besar/kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun. Ukuran perusahaan juga merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh penting dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena ukuran perusahaan yang besar memiliki sumber daya pendukung yang lebih besar dibanding perusahaan yang lebih kecil. Pada suatu perusahaan yang kecil maka kompleksitas yang terdapat dalam organisasi juga kecil. Wijayanti and Paramita (2012) mengutip Fitriani (2012) bahwa terdapat tiga alternative yang digunakan untuk menghitung size perusahaan, yaitu total asset, penjualan bersih dan kapitalisasi pasar. Size perusahaan juga diukur dengan total aktiva, karena menurutnya total aktiva lebih menunjukkan size perusahaan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar. Untuk memperoleh nilai Firm Size dapat dihitung dengan rumus:

Model Hipotesis Variabel Independen

Variabel Dependen

Gambar 1. Model Hipotesis

Berdasarkan model hipotesis diatas, maka dikembangkan beberapa hipotesis yang akan diuji sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas. H2 : Terdapat pengaruh net profit margin terhadap profitabilitas. H3: Terdapat pengaruh firm size terhadap profitabilitas. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian jenis hipotesis (hypothesis testing study) yang memiliki tujuan untuk menguji variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Jenis metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis nonprobability sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugioyono, 2009).

Maka diperoleh 10 sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode laporan 2012 – 2016 sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

Tabel 1. Daftar Sampel Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk AISA

2. PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk CEKA

3. PT. Delta Djakarta, Tbk DLTA

4. PT. Indofood Cbp Sukses Makmur, Tbk ICBP

5. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF

6. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI

7. PT. Mayora Indah, Tbk MYOR

8. PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk ROTI

9. PT. Sekar Bumi, Tbk SKBM

10. PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company, Tbk ULTJ

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis statistik deskriptif b. Uji asumsi klasik

Net Profit Margin

Perputaran piutang

Firm Size

Profitabilitas

Page 5: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 765

c. Uji hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena terdapat 3 variabel independen dan 1 variabel dependen. Adapun model peramalan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Keterangan: Y = Profitabilitas a = Konstanta X1 = Perputaran Piutang X2 = Net Profit Margin X3 = Firm Size b = Koefisien Regresi e = Unsur Gangguan (error term) HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif

Deskripsi variabel menggambarkan dengan ringkas mengenai variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi nilai minimum, maksimum, rata – rata, dan standart deviasi. Hasil uji analisis statistik deskriptif terhadap variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PERPUTARAN PIUTANG 50 -1,25 1,40 ,2352 ,56836

NET PROFIT MARGIN 50 -20,00 -4,81 -10,5086 3,60131

FIRM SIZE 50 13,44 14,91 14,4234 ,33976

PROFITABILITAS 50 -1,70 -,18 -,9774 ,31852

Valid N (listwise) 50

Sumber: data diolah, 2018 Tabel 2 menunjukkan hasil statistik deskriptif masing – masing variabel penelitian.Hasil statistik perputaran piutang menunjukkan nilai minimum -1,25, maksimum 1,40, mean 0,23 dan standart deviasi 0,56. Hasil statistik net profit margin menunjukkan nilai minimum -20,00, maksimum -4,81, mean -10,50 dan standart deviasi 3,60. Hasil statistik firm size menunjukkan nilai minimum 13,44, maksimum 14,91, mean 14,42 dan standart deviasi 0,34. Hasil statistik profitabilitas menunjukkan nilai minimum -1,70, maksimum -0,18 mean -0,98 dan standart deviasi 0,32. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel Profitabilitas (Y), serta variabel perputaran piutang (X1), net profit margin (X2) dan firm size (X3) berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

Page 6: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 766

Gambar 2. Uji Normalitas (Grafik Histogram) Dari gambar diatas dijelaskan bahwa grafik histogram hampir membentuk lonceng atau pola

distribusi mendekati normal. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel dependen dan independen dalam model regresi mempunyai distribusi normal.

Gambar 3. Uji Normalitas (P-P Plot)

Sedangkan untuk hasil normal probability plot, berdasarkan gambar diatas terlihat dan

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

Tabel 3. Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N 50c

Exponential parameter.a,b

Mean ,2719035

Most Extreme Differences Absolute ,158

Positive ,063

Negative -,158

Kolmogorov-Smirnov Z ,722

Asymp. Sig. (2-tailed) ,674

Sumber : data diolah, 2018 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dijelaskan bahwa variabel penelitian Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm Size mengikuti distribusi normal dengan nilai asymptonic significance lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,674 yang artinya data berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah tiap variabel independen yaitu perputaran piutang (X1), net profit margin (X2) dan firm size (X3) saling berhubungan secara linear. Apabila sebagaian atau seluruh variabel independen berkorelasi kuat berarti terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan menghitung nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dan tolerance value tiap – tiap variabel independen. Data dikatakan bebas dari multikorelasi, apabila nilai VIF<10 dan tolerance value mendekati angka 1.

Page 7: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 767

Tabel 4. Uji Multikolinearitas

Sumber: data diolah, 2018

Tabel 4 menunjukkan nilai tolerance variabel perputaran piutang, net profit margin dan firm size mendekati angka 1 dan nilai VIF masing – masing variabel <10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Untuk menguji ada tidaknya dalam penelitian ini dapat digunakan grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Salah satu cara untuk mengetahui dan tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dengan residual error. Jika tidak ada pola tertentu dan titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4. Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data diolah, 2018 Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada perputaran piutang (X1), net profit margin (X2), firm size (X3), dan profitabilitas (Y). Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin Waston (DW test). Tabel 5. Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 2,301

Sumber : data diolah, 2018 Berdasarkan tabel diatas,nilai Durbin-Watson (DW) menunjukkan angka sebesar 2,301. Sedangkan besarnya DW-tabel = 1,6739 < 2,301 < 2,3261 maka dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Perputaran Piutang ,959 1,043

Net Profit Margin ,960 1,041

Firm Size ,974 1,026

Page 8: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 768

bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Model regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi karena nilai Durbin-Watsonnya berada diantara DU dan 4-DU. Dengan demikian, model ini layak untuk digunakan untuk memprediksi pengaruh perputaran piutang, net profit margin dan firm size. Uji Hipotesis Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi berganda adalah alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu atau mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap jumlah variabel tak bebas (dependent) (Syofian Siregar, 2013). Berikut adalah hasil analisis regresi linier berganda dari masing – maisng variabel : Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) -3,254 ,987

PERPUTARAN PIUTANG ,010 ,041

NET PROFIT MARGIN ,073 ,006

FIRM SIZE ,211 ,068

Sumber : data diolah, 2018 Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa besarnya nilai konstanta yang dihasilkan adalah -3,254 : koefisien regresi untuk perputaran piutang sebesar 0,010 ; koefisien net profit margin sebesar 0,073 ; koefisien regresi untuk firm size 0,211. Persamaan Regresi :

Y = -3,254 + 0,010 X1 + 0,073 X2 + 0,211 X3 + e Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. = -3,254 : merupakan konstanta (a) yang menunjukkan apabila tanpa dipengaruhi oleh

variabel X1 (Perputaran Piutang), X2 (Net Profit Margin), X3 (Firm Size) maka besarnya profitabilitas adalah -3,254.

b1. = 0,010 : merupakan nilai koefisien regresi variabel X1 (Perputaran Piutang) yang menunjukkan bahwa apabila Perputaran Piutang mengalami peningkatan sebesar 1% maka Profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,010.

b2. = 0,073 : merupakan nilai koefisien regresi variabel X2 (Net Profit Margin) yang menunjukkan bahwa apabila Net Profit Margin mengalami peningkatan sebesar 1% maka Profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,073.

b3. = 0,211 : merupakan nilai koefisien regresi variabel X3 (Firm Size) yang menunjukkan bahwa apabila Firm Size mengalami peningkatan sebesar 1% maka Profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,211.

Analisis Koefisien Determinasi (R

2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel kinerja keuangan. Jika koefisien determinasi (R2) yang diperolehnya

besarnya mendekati satu (1) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 7. Uji R

2

Model R R Square Adjusted R

Square

1 ,875a ,766 ,751

Sumber : data diolah, 2018 Dalam perhitungan dari model regresi ini menghasilkan nilai R square (R

2) sebesar 0,766 artinya

adalah variabel Profitabilitas mampu dijelaskan oleh variabel perputaran piutang, net profit margin dan firm size sebesar 76,6% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model pada penelitian ini. Variabel independen secara keseluruhan berdistribusi terhadap variabel dependen sebesar dan sisanya sebesar 23,4% dari variabel lain yang tidak dibahas dan diteliti dalam penelitian.

Page 9: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 769

Uji T Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh perputaran piutang, net profit margin dan firm size terhadap profitabilitas. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah H diterima apabila Sig t < tingkat signifikan α (0,05). Berdasarkan hasil output SPSS dapat dilihat bahwa pengaruh secara parsial variabel independen yaitu perputaran piutang, net profit margin dan firm size terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas, yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 8. Uji t

Model Sig.

1 (Constant) ,002

PERPUTARAN PIUTANG ,814

NET PROFIT MARGIN ,000

FIRM SIZE ,003

Sumber : Data diolah dari SPSS

Dalam uji t α (alpha) 0,05 pada variabel independen tersebut setelah diuji menghasilkan temuan sebagai berikut: Pada variabel independen Perputaran Piutang ditemukan bahwa nilai signifikasinya ≥ 0,05 yaitu 0,814. Hal ini mengindikasikan bahwa H1 tidak dapat diterima dan hal ini berarti Perputaran Piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Pada variabel independen Net Profit Margin ditemukan bahwa nilai signifikasinya ≤ 0,05 yaitu 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa H2 dapat diterima dan hal ini berarti Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Pada variabel independen Firm Size ditemukan bahwa nilai signifikasinya ≤ 0,05 yaitu 0,003. Hal ini mengindikasikan bahwa H3 dapat diterima dan hal ini berarti Firm Size berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. PEMBAHASAN Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas

Hipotesis pertama dalam penelitian ini memprediksi bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil pengujian nilai PP > 0,05 berarti menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perputaran piutang terhadap profitabilitas. Tingkat perputaran piutang yang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang memiliki kecenderungan yang lebih besar.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, jika mengelola perputaran piutang dengan efektif maka berdampak positif pada profitabilitas. Khususnya dalam penelitian ini hasil yang tidak signifikan dikarenakan rendahnya tingkat rasio perputaran piutang semakin rendah karena jumlah piutang yang tak tertagih semakin meningkat serta terjadinya over investment dalam piutang. Dengan begitu semakin lambat pula kas masuk bagi perusahaan dari tidak tertagihnya piutang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan perputaran piutang terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prakoso dkk (2014) serta Hoiryah dan Lestariningsih (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari perputaran piutang terhadap profitabilitas. Namun hasil penelitian ini didukung oleh Diana dan Santoso (2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perputaran piutang terhadap profitailitas.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan makanan dan minuman tidak dapat meningkatkan laba yang disebabkan pertambahan piutang yang tidak tertagih. Dengan bertambahnya piutang maka akan tidak akan menambah kas perusahaan sehingga operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Profitabilitas

Hipotesis kedua dalam penelitian ini memprediksi bahwa Net Profit Margin berpengaruh terhadap Profitabilitas. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Net Profit Margin terhadap Profitabilitas. Hal ini terjadi karena semakin tinggi Net Profit Margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan karena menampakkan keberhasilannya dalam

Page 10: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 770

meningkatkan penjualan (sales) / pendapatan (income). Sehingga hubungan antara Net Profit Margin dengan tingkat profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA) adalah positif.

Hal ini sesuai dengan teori yang relevan bahwa net profit margin digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen mengelola perusahaannya dan juga memperkirakan profitabilitas masa depan berdasarkan peramalan penjualan yang dibuat oleh manajemennya. Dengan membandingkan laba bersih dengan total penjualan, investor dapat melihat berapa persentase pendapatan yang digunakan untuk membayar biaya operasional dan biaya non-operasional serta berapa persentase tersisa yang dapat membayar deviden kepada para pemegang saham ataupun berinvestasi kembali ke perusahaannya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2015) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh negatif atau tidak signifikan terhadap Profitabilitas. Namun hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitri dan Akbar (2014). Hasil tersebut menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan makanan dan minuman dapat meningkatkan laba dari persentase net profit margin. Dengan bertambahnya atau meningkatnya persentase net profit margin maka pengelolaan perusahaan dan perkiraan profitabilitas di masa depan yang akan dikelola manajemen akan semakin efisien. Maka perusahaan dapat membayar deviden kepada para pemegang saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini net profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Firm Size terhadap profitabilitas

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini memprediksi bahwa Firm Size berpengaruh terhadap Profitabilitas. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Firm Size terhadap Profitabilitas. Pengaruh Firm Size adalah positif, dimana pada saat Firm Size tinggi cenderung akan menurunkan profitabilitas dan pada saat Firm Size rendah cenderung akan menaikan profitabilitas.

Hasil yang signifikan ini sesuai dengan teori yang relevan, bahwa pada perusahaan yang berukuran besar, manajer akan berusaha mamaksimalkan kemampuannya dalam mengelola perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, karena perusahaan besar cenderung membutuhkan laba agar perusahaannya dapat menjalankan operasi perusahaan serta membayar deviden. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang besar, juga dapat memberikan keuntungan yang optimal.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Bagus (2015) yang menyatakan bahwa Firm Size berpengaruh negatif atau tidak signifikan terhadap profitabilitas. Namun hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fachrudin (2011), yang menunjukkan koefisien regresi Firm Size yang positif menunjukkan jika Firm Size meningkat maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Pengaruh signifikan ini menunjukkan bahwa merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi profitabilitas.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan makanan dan minuman dapat meningkatkan laba perusahaannya dikarenakan mempunyai sumberdaya yang besar yang akhirnya semakin besar pula akan melakukan pengungkapan lebih luas dan mampu membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Sehingga dapat disimpulkan bahwadalam penelitian ini firm size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpualn Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Perputaran Piutang mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap Profitabilitas. ROA

menunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,814 artinya bahwa variasi variabel Perputaran Piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan firm size secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas tidak dapat diterima atau ditolak.

b. Net Profit Margin mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Profitabilitas. ROA menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 artinya bahwa variasi variabel Net Profit Margin secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua menyatakan Net Profit Margin secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas dapat diterima.

c. Firm Size mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Profitabilitas. ROA menunjukkan 0,05 yaitu sebesar 0,003 artinya bahwa variasi variabel Firm Size secara parsial mempunyai pengaruh

Page 11: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 771

yang signifikan terhadap profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga menyatakan Firm Size secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas dapat diterima.

Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka diajukan saran antara lain : a. Bagi perusahaan, sebaiknya harus lebih memperhatikan tingkat perputaran piutang, karena dari

hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel tersebut terhadap jumlah profitabilitas.

b. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi sehingga profitabilitas perusahaan bisa dijadikan salah satu pertimbangan dalam berinvestasi, karena perusahaan besar mampu menghasilkan profit yang lebih baik.

c. Bagi peneliti selanjutnya, agar menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik mengambil sampel dari seluruh populasi, agar diperoleh sampel yang lebih baik sesuai dengan data yang diperlukan. Selain itu, sebaiknya dapat menambahkan variabel lain seperti, perputaran kas, perputaran modal kerja, likuiditas dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. Badjra, A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus. 2015. ―Pengaruuh Laverage, Pertumbuhan Penjualan

Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proditabilitas‖. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Keempat. Jakarta: BPFE. ———. 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Budiyanto, Linda Ratnasari dan. 2016. ―Pengaruh Laverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap

Profitabilitas‖. DR. Prof Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D. Revisi.

Alfabeta. Gendro Wiyono. 2011. 3 in 1 Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart

PLS 2.0. Yogyakarta. Hery. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah I. Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Hery, S.e., M.Si., Crp., Rsa. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Gramedia Widiasarana Indonesia

(Grasindo). Imam Ghozali. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Denfan Program IBM SPSS 20. Semarang:

Universitas Diponegoro. Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Pertama. Bandung: Alfabeta. Jr, Welter T. Horrison, dkk. 2011. Akuntansi Keuangan Jilid 1. 8thed. Jakarta: Erlangga. Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Kesatu. Jakarta: Rajawali Pers. ———. 2013. Analisis Laporan Keuangan. 6thed. Jakarta: Rajawali Pers. ———. 2016. Analisis Laporan Keuangan. 1sted. Jakarta: Rajawali Pers. Kerja, Pengaruh Modal, Aktivitas D A N Ukuran, Sagita Ambarwati, Gede Adi Yuniarta, and Ni Kadek

Sinarwati. 2015. ―Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia‖. M. Mamduh Hanafi dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Keempat. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN. Margaretha, Farah, Nina Adriani, Fakulas Ekonomi, Universitas Trisakti, Farah Margaretha, and Nina

Adriani. 2008. ―Working Capital , Fixed Financial Assets , Financial Debt‖. Matilde Amaral Canizio. 2017. ―Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan Terhadap Profitabilitas‖. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Keempat Be. Yogyakarta: Liberty. Rifai, Moh Arifati, Rina, and Maria Magdalena Si, MM. 2012. ―Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur

Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas‖. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Sri Sulistyanto. 2014. Manajemen Laba. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Keempat. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. ———. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta. Umar Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. 11thed. Jakarta: PT Raja

Page 12: Pengaruh Perputaran Piutang, Net Profit Margin dan Firm ...

E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-3031 Available online at: http://proceedings.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/progress

Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018| 772

Grafindo Persada. Wijayanti, Ratna, and Daniar Paramita. 2012. ―Pengaruh Firm Size Terhadap Earnings Response

Coeffisient ( Erc ) Dengan Voluntary Disclousure Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)‖.

http://www.idx.co.id http://www.sahamok.com