Top Banner
i PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN DRESSING TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI GRIYA PUSAT PERAWATAN LUKA CATURHARJO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jendral Achmad Yani Disusun Oleh: ARIP HIDAYAT 2213104 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017
46

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Mar 02, 2019

Download

Documents

lycong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

i

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN DRESSING

TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI GRIYA

PUSAT PERAWATAN LUKA CATURHARJO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes Jendral Achmad Yani

Disusun Oleh:

ARIP HIDAYAT

2213104

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES JENDRAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

ii

Page 3: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

iii

Page 4: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh

Perawatan Luka Dengan Modern Dressing Terhadap Kualitas Hidup Pasien Ulkus

Diabetikum Di Griya Pusat Perawatan Luka Caturharjo Yogyakarta”.

Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan

berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku Ketua Prodi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

3. Dwi Kartika Rukmi, M.Kep.Ns. Sp.Kep.MB selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan memberikan masukan kepada

penulis dalam menyusun karya ilmiah ini

4. Bapak, Ibu, Kakak, keluarga, dan seluruh sahabat mahasiswa keperawatan dan

terkhusus PSIK B angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan, masukan

dan semangat kepada saya.

5. Kepala Griya Pusat perawatan luka Caturharjo Sleman yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan studi pendahuluan

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada smuanya, atas

segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya

tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Agustus 2017

Penulis,

ARIP HIDAYAT

Page 5: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

E. Keaslian Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Ulkus Diabetik 8

1. Definisi 8

2. Klasifikasi 8

3. Faktor Terjadinya Ulkus 8

B. Konsep Dasar Luka 10

1. Definisi 10

2. Proses Penyembuhan Luka 10

3. Bentuk-Bentuk Penyembuhan Luka 11

C. Konsep Perawatan Luka Modern 12

1. Definisi 12

2. Pengkajian 13

3. Prinsip Dasar Penatalaksanaan Luka 15

4. Pemilihan Balutan dan Jenis Teapi 17

D. Konsep Kualitas Hidup 20

1. Definisi 20

2. Factor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup 20

3. Pengukuran kualitas hidup 21

E. Kerangka Teori 23

F. Kerangka Konsep 24

G. Hipotesis 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 25

C. Populasi dan Sampel 26

Page 6: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

D. Variabel Penelitian 27

E. Definisi Oprasional 27

F. Alat dan Pengumpulan Data 28

G. Validitas dan Reabilitas 30

H. Metode Pengolaan dan Analisa Data 30

I. Etika Penelitian 32

J. Pelaksanaan Penelitian 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 35

1. Gambaran Umum Lokasi 35

2. Analisa Univariat 35

3. Analisa Bivariat 39

B. Pembahasan 41

1. Karakteristik Responden 41

2. Karakteristik Kondisi Luka 42

3. Kualitas Hidup sebelum dan Setelah Perawatan Luka 44

4. Efektifitas Perawatan Luka dengan Modern Dressing terhadap

Kualitas Hidup 45

C. Keterbatasan Penelitian 48

1. Kesulitan Penelitian 48

2. Kelemahan Penelitian 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 49

B. Saran 49

Page 7: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kisi-kisi kuisioner WHOQOL-BREFF 21

Tabel 3.1. Alur Penelitian 25

Tabel 3.2. Definisi 28

Tabel 4.1. Karakteristik Responden 36

Tabel 4.2. Karakteristik Derajat Luka 36

Tabel 4.3. Karakteristik Warna Dasar Luka 37

Tabel 4.4. Karakteristik Jumlah Eksudat 38

Tabel 4.5. Karakteristik Ada Tidaknya Infeksi 38

Tabel 4.6. Kualitas Hidup berdasarkan domain kesehatan 38

Tabel 4.7. Rata-rata Kualitas Hidup 39

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data 40

Tabel 4.9. Uji Statistik 40

Page 8: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusunan Proposal

Lampiran 2 Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Kuisioner Karakteristik Responden

Lampiran 5 SOP Klinik Griya Puspa

Lampiran 6 Kuisioner WHOQOL-Breff

Lampiran 7 Lembar Bimbingan

Lampiran 8 Surat Izin Pendahuluan

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

Lampiran 10 Etika Penelitian

Page 9: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

ix

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN DRESSING

TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI GRIYA

PUSAT PERAWATAN LUKA CATURHARJO

Arip Hidayat1,

Dwi Kartika Rukmi2

INTISARI

Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan

kenaikan kadar gula darah (hypergliclemia) kronik. kadar gula darah secara

berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi. Dimana salah

satunya adalah ulkus kaki diabetik. Luka kronik yang ditimbulkan berdampak pada

penurunan kualitas hidup penderitanya, sehingga diperluakan intervensi yang dapat

membantu dalam meningkatkan status kesehatan dan status kualitas hidupnya

Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh perawatan luka dengan modern dressing

terhadap perbaikan kualitas hidup pasien ulkus diabetikum.

Metode Penelitian : Rencana Penelitian ini adalah Pra-Exsperimental dengan desain

one-group pra-post test design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 17 responden

dari Klinik Griya Pusat Perawatan Luka Caturharjo. Analisa data yang digunakan

adalah uji t-berpasangan dengan tingkat kesalahan p<0,05.

Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas hidup sebelum dan setelah

dilakukan perawatan luka. Setelah dilakukan perawatan luka terdapat peningkatan

kualitas hidup yang signifikan dengan nilai p=0,000.

Kesimpulan : Perawatan luka dengan modern dressing dapat meningkatkan kualitas

hidup, terlihat dari adanya peningkatan hasil perhitungan kualitas hidup pada pasien

dengan ulkus diabetikum. Perbaikan derajat luka serta karakteristik luka sebelum dan

setelah dilakukan perawatan luka dapat mempengaruhi dari perbaikan kualitas hidup.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus (DM), Ulkus Diabetikum, Kualitas Hidup, Modern

Dressing.

1Student of Nursing Study Program Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2Lecture of Nursing Study Program Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Page 10: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

THE INFLUENCE OF INJURY CARE USING MODERN DRESSING

TOWARDS THE DIABETIC ULCERS PATIENTS’ LIFE QUALITY IN

GRIYA PUSAT PERAWATAN LUKA CATURHARJO

Arip Hidayat1,

Dwi Kartika Rukmi2

ABSTRACT

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a disease characterized by the increasing of

chronic blood sugar level. In a long term, the blood sugar level can cause different

kind of complication, such as diabetic foot ulcers. The chronic ulcers will impact on

the decreasing of the people’s life quality, so it needs an intervention that can help to

increase the health status and quality of life.

Objective: To know the influence of injury care using modern dressing towards the

improvement of diabetic ulcers patients’ life quality.

Methodology: The plan of this reseearch is Pra-Experimental using one-group pra-

post test design. The sample used are 17 respondents from Klinik Griya Pusat

Perawatan Luka Caturharjo. The data nalyzing used is t-paired test with the error rate

p<0,05.

Result: There is a significant difference of life quality befire and after the injury care.

After conducting the injury care, there is a a significance increasing of life quality

with the score p=0,000.

Conclusion: The injury care using modern dressing can increase the life quality, it is

known from the inprovement on the result of life quality calculation on diabetic

ulcers patints. The injury improvement degree before and after the injury care can

influence the life quality improvement.

Key Words: Diabetic Mellitus (DM), Diabetic Ulcers, Life Quality, Modern

Dressing

1Student of Nursing Study Program Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2Lecture of Nursing Study Program Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Page 11: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan kenaikan

kadar gula darah (hyperglycemia) kronik yang dapat menyerang banyak orang dari

semua lapisan masyarakat (Hasnah, 2009). Jumlah penderita DM dari tahun ke tahun

terus mengalami peningkatan, perubahan gaya hidup menjadi salah satu penyebab

tingginya angka penderita DM di negara-negara berkembang. WHO memperkirakan

ditahun 2025 penderita diabetes usia diatas 20 tahun adalah 300 juta orang dan

mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun 2000 yaitu 150 juta orang (Sudoyo.

2009).

Menurut International Diabetes Federation (2015), kasus DM sebesar 8,3%

dari seluruh penduduk dunia dan mengalami peningkatan 387 juta kasus. Indonesia

merupakan negara ke 7 penderita DM terbesar di dunia setelah Cina, India, Amerika

Serikat, Brazil, Rusia, dan Mexico dengan 8,5 juta penderita pada kategori dewasa.

Data Riskesdas RI (2013), Menunjukan angka kejadian DM mengalami peningkatan

dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun 2013. Yogyakarta merupakan daerah

urutan ke 5 terbesar di Indonesia dengan 3,0% dari kesuluruhan kasus yang ada. Data

diatas sejalan dengan data Riskesdas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2013),

dimana prevalensi diabetes melitus pada umur diatas 15 tahun yang terdiagnosis dan

gejala sebesar 3,0%.

Kadar gula darah yang tinggi secara berkepanjangan pada penderita DM dapat

menyebabkan berbagai macam komplikasi jika tidak mendapatkan penanganan

dengan baik. Komplikasi yang sering terjadi antara lain, kelainan vaskuler, retinopati,

nefropati, neuropati dan ulkus kaki diabetik (Poerwanto, 2012). Ulkus kaki

diabetikum tergolong luka kronik yang sulit sembuh. Kerusakan jaringan yang terjadi

pada ulkus kaki diabetik diakibatkan oleh gangguan neurologis (neuropati) dan

vaskuler pada tungkai. Gangguan tersebut tidak secara langsung menyebabkan ulkus

Page 12: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

kaki diabetik, namun diawali dengan mekanisme penurunan sensasi nyeri, perubahan

bentuk kaki, atrofi otot kaki, pembentukan kalus, penurunan aliran darah yang

membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan (Smeltzer & Bare. 2001). Perbaikan perfusi

jaringan dapat membuat kebutuhan oksigen dan nutrisi diarea luka terpenuhi sehingga

dapat membantu proses penyembuhan luka (Gitarja, 2008).

Pada pasien DM dengan ulkus diabetik, perbaikan perfusi mutlak diperlukan

karena hal tersebut akan sangat membantu dalam pengangkutan oksigen dan darah ke

jaringan yang rusak. Bila perfusi perifer pada luka tersebut baik maka akan baik pula

proses penyembuhan luka tersebut. Penyebaran oksigen yang adekuat ke seluruh

lapisan sel merupakan unsur terpenting dalam proses penyembuhan luka (Smletzer &

Bare. 2001). Perfusi yang baik ditandai dengan adanya waktu pengisian kapiler

(capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat memiliki

peran penting dalam perbaikan luka kaki diabetik. peran perawat disini adalah

melakukan perawatan luka dengan baik serta melakukan pengkajian dan penilaian

terhadap perfusi jaringan yang luka (Gitarja. 2008).

Saat ini, tekhnik perawatan luka telah banyak mengalami perkembangan,

dimana perawatan luka telah menggunakan balutan yang lebih modern. Prinsip dari

menejemen perawatan luka modern adalah mempertahankan dan menjaga lingkungan

luka tetap lembab untuk memperbaiki proses penyembuhan luka, mempertahankan

kehilangan cairan jaringan dan kematian sel (Ismail. 2009). Perawatan luka modern

ini menggunakan balutan dengan kesesuaian terhadap warna dasar luka, eksudat, dan

ada tidaknya infeksi. Balutan yang digunakan lebih modern dan dapat bertahan lebih

lama dalam menjaga kelembaban sekitar luka sehingga meminimalkan penggantikan

balutan dan biaya yang dikeluarkan (Arisanty. 2013). Namun berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Tiara (2012) didapatkan hasil bahwa pada kelompok

responden menggunakan balutan modern rata-rata pembiayaan lebih besar

dibandingkan dengan kelompok responden menggunakan balutan konvensional,

dengan rata-rata pembiayaan pada balutan modern sebesar Rp 335.500, sedangkan

pada balutan konvensional rata-rata pembiayaan sebesar Rp 234.375. Adapun dalam

Page 13: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

3

perbaikan luka balutan modern lebih efektif dengan rata-rata penurunan skor derajat

luka sebesar 7,5 dan pada balutan modern hanya sebesar 2,62. Mahalnya pembiayaan

pada perawatan luka modern dapat dikarenakan terapi topikal yang dipakai tidak

terdapat dalam daftar ASKES (Rohmayanti, 2015).

Penurunan kualitas hidup pada pasien DM dengan ulkus diabetikum dapat

dikarenakan sifat luka yang kronik sehingga dapat berdampak pada pengobatan dan

terapi yang sedang dijalani (Rahmat, 2010). Menurut Mandagi (2010), faktor-faktor

yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien DM diantaranya adalah usia,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan, lama

menderita, dan komplikasi DM. Ningtyas (2013), menyebutkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara komplikasi DM dengan kualitas hidup. Diketahui

sebagian besar komplikasi responden adalah gangguan kulit (Ganggren, Ukus, dan

gatal-gatal) sebsar 26,67%, sedangkan komplikasi lainnya yaitu system

kardiovaskular (20%), Mata (13,33%), TBC (6,67%), Neuropati (6,67%), Hipertensi

dan mata (3,33%), Hipertensi dan ganggren (6,67%), Hipertensi dan paru-paru

(3,33%), Hipertensi dan TBC (3,33%), Mata dan gangren (10%). Pada penelitian lain

yang dilakukan oleh Utami (2014), sebanyak 9 responden dari total 16 responden

memiliki komplikasi ulkus diabetikum. Dari 9 responden tersebut memiliki kualitas

hidup yang rendah (81,8%). Menurut Yudianto (2010), kualitas hidup juga penting

diketahui petugas kesehatan agar dapat menjadi arahan atau patokan dalam

menentukan intervensi yang sesuai dengan keadaan pasien.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Februari

2017, terdapat 10 pasien ulkus diabetikum di klinik Griya Pusat Perawatan Luka

(PUSPA) yang sedang menjalani perawatan. Klinik Griya Puspa ini menyediakan

perawatan luka dengan modern dressing dan dilakukan oleh perawat yang telah

berkompeten, ditandai dengan telah mengikuti pelatihan perawatan luka modern.

Sistem pelayanan dapat dilakukan dengan kunjungan langsung di klinik atau dengan

Home Care (perawatan dilakukan di rumah pasien). Dari hasil studi pendahuluan

tersebut, peneliti melakukan wawancara dan pengukuran tentang kualitas hidup pada

Page 14: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

5 pasien yang sedang menjalani terapi. Kesemua pasien mengatakan datang ke klinik

griya pusat perawatan luka karena setelah dirawat di rumah sakit tidak mendapatkan

hasil sesuai yang diharapkan, serta satu diantaranya merupakan pasien griya pusat

perawatan luka yang sebelumnya pernah dirawat hingga sembuh, namun luka muncul

kembali pada kaki yang berbeda. Pengukuran kualitas hidup, 3 pasien memiliki

kualitas hidup kurang dan 2 pasien cukup. Berdasarkan latar belakang tersebut

peneliti tertarik untuk meniliti “pengaruh perawatan luka dengan modern dressing

terhadap kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di Griya Pusat Perawatan Luka,

Caturharjo Sleman, Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perawatan

luka dengan modern dressing terhadap kualitas hidup pasien ulkus diabetikum?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk teridentifikasi pengaruh perawatan luka

dengan modern dressing terhadap kualitas hidup pasien ulkus diabetikum

2. Tujuan Khusus

a. Teridentifikasi karakteristik pasien ulkus diabetikum yang mendapatkan

perawatan luka dengan modern dressing.

b. Diketahui kualitas hidup saat pertama kali dilakukan perawatan luka dengan

modern dressing.

c. Diketahui kualitas hidup setelah 1 bulan dilakukan perawatan luka dengan

modern dressing.

Page 15: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang Keperawatan Medikal Bedah dalam kasus Ulkus

Diabetikum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pasien

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi

pasien untuk memilih layanan yang tepat dalam meningkatkan status

kesehatan.

b. Bagi perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi

dan meningkatkan pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan

Keperawatan pada pasien ulkus diabetikum.

E. Keaslian Penelitian

1. Ningtyas (2013), judul Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus tipe II

di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian ini bersifat analitik

observasional dengan mengguakan desain potong lintang (cross Sectional).

Sampel pada penelitian ini berjumlah 45 orang penderita DM tipe II. Hasil pada

penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan, status

sosial ekonomi berdasarkan pendapatan, lama menderita dan komplikasi DM

dengan kualitas hidup pasien DM tipe II. Namun, tidak ada hubungan yang

signifikan antara usia, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi berdasarkan

penggunaan asuransi/jaminan kesehatan dengan kualitas hidup pasien DM tipe II.

Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah kedua peneliti ingin

mengukur kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus dengan komplikasi ulkus

diabetikum. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah, pada

Page 16: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

penelitian sebelumnya, peneliti ingin mengetahui gambaran serta hubungan

antara komplikasi diabetes mellius (ulkus diabetikum) dengan kualitas hidup

pasien. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana

gambaran kualitas hidup pasien dengan ulkus setelah mendapatkan itervensi

berupa perawatan luka dengan modern dressing.

2. Utami (2014), judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien

Diabetes Mellitus Dengan Ulkus Diabetikum. Metode penelitian pada penelitian

ini menggunakan desain Cross Sectinal dengan populasi adalah seluruh pasien

yang dirawat di ruang merak 2 dan kenanga yang didiagnosa DM dengan ulkus

diabetikum yang berjumlah 30 orang yang diambil menggunakan tekhnik

consecutive sampling. Hasil penelitian diketahui adanya hubungan yang

bermakna factor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes

mellitus dengan ulkus diabetikum antara lain umur, komplikasi, dan kecemasan,

sedangkan yang tidak ada hubungan yaitu status pernikahan dan lama menderita.

Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah kedua penelitian ini ingin

mengukur kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus dengan komplikasi

ulkus diabetikum. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya

adalah, pada penelitian sebelumnya, peneliti ingin mengetahui gambaran serta

hubungan antara faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dengan ulkus

diabetikum. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana

gambaran kualitas hidup pasien dengan ulkus setelah mendapatkan itervensi

berupa perawatan luka dengan modern dressing.

3. Mairiyani (2015). Hubungan Stadium ulkus dengan kualitas hidup pada pasien

DM tipe II. Metode penelitian pada penelitian ini adalah dengan desain deskriptif

korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah 30 orang responden. Hasil

penelitian ini diketahui stadium ulkus diabetikum sebagian besar responden

mengalami stadium 3 sebanyak 13 orang. Kualitas hidup pasien ulkus DM tipe 2

secara umum di dikategorikan kurang (93,7%), sebagian besar memiliki dimensi

Page 17: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

7

fisik kurang (56,7%), dimensi psikologis kurang (66,7%), dimensi social kurang

(83,3%), dan dimensi lingkungan kurang (53,3%). Sedangkan kualitas hidup

berdasarkan stadium ulkus didapatkan bahwa semakin tinggi stadiumnya,

kualitas hidup menjadi buruk dengan nilai p=0,000. Persamaan penelitian ini

dengan sebelumnya adalah kedua penelitian ini sama-sama bertujuan untuk

mengukur dan mengevaluasi kualitas hidup pada pasien ulkus diabetikum.

Adapun perbedaannya adalah pada penelitian sebelumnya peneliti

menghubungkan kejadian ulkus diabetikum dengan kualitas hidup dengan

membaginya menjadi baik dan buruk, adapun pada penelitian ini peneliti ingin

mengevaluasi kualitas hidup pasien ulkus diabetikum setelah dilakukan

intervensi berupa perawatan luka dengan modern dressing.

Page 18: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Griya Pusat Perawat Luka atau Griya Puspa merupakan salah satu praktik

klinik keperawatan yang bertempat di Jln. Magelang km 15, Ngangkruk, Rt 05

Rw 06, Caturharjo, Sleman Yogyakarta. Klinik ini didirikan oleh Ns.

Indaryati,.S.Kep.,RN dan memiliki 5 orang anggota yang keseluruhnya adalah

perawat. Penangan perawatan luka ditangani oleh tenaga terampil dan ahli

bersertifikat kemenkes RI. Kegiatan diklinik Griya Puspa buka setiap hari kerja

mulai pkl. 09.00-17.00 WIB. Pelayanan dapat didapatkan dengan berkunjung

langsung ke klinik atau dengan home care pada jam kerja. Perawatan luka

keseluruhan dilakukan dengan menggunakan Modern dressing serta

menyediakan berbagai macam kebutuhan perlengkapan dressing modern.

Klinik Griya Puspa tidak hanya menangani pasien ulkus diabetikum saja,

namun menangani berbagai macam jenis luka seperti seperti: luka oprasi, luka

bakar, terapi pada gangguan arteri dan vena, serta pemeriksaan gula darah,

kolesterol, dan asam urat, dll. Serta sistem rujukan balik ke fasilitas pelayanan

kesehatan yang lebih tinggi seperti Rumah Sakit maupun rujukan kolaborasi

lintas profesi terkait (dokter umum atau dokter spesialis).

2. Analisa Univariat

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status ekonomi.

Karakteristik resonden diuraikan dalam tabel 4.1 sebagai beriku:

Page 19: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Tabel 4.1. Karakteristik Responden di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman Yogyakarta (n=17 )

Berdasarkan tabel 4.1. sebagian besar responden yang berkunjung ke klinik

Griya Pusat Perawatan Luka berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 12

orang (70,6%) dan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang,

dengan tingkat usia 30-65 tahun (Dewasa) sebanyak 14 orang (82,4%) dan di

atas 65 tahun (Tua) sebanyak 3 orang (17,6%). Adapun status ekonomi

keluarga berdasarkan penghasilan dengan standar upah minimum

kabupaten/kota (UMK), keluarga dengan penghasilan ≥ UMK sebanyak 11

orang (64,7%) dan keluarga dengan penghasilan < UMK sebanyak 6 orang

(35,3%). Pendidikan responden adalah SD sebanyak 52,3%, SMP sebanyak

11,8%, SMA sebanyak 23,5% dan Perguruan Tinggi Sebanyak 11,8%.

b. Kondisi Luka

Karakteristik kondisi luka pada penelitian ini terdiri dari 4 bagian, yaitu :

karakteristik derajat luka, warna dasar, jumlah eksudat, dan ada tidaknya

infeksi yang dinilai sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka dengan

modern dressing selama 1 bulan.

Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-Laki 5 29,4

Perempuan 12 70,6

Usia 30-65 14 82,4

>65 3 17,6

Pendidikan SD 9 52,9

SMP 2 11,8

SMA 4 23,5

Perguruan Tinggi 2 11,8

Status Ekonomi Rendah 6 35,3

Tinggi 11 64,7

Page 20: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

37

1) Derajat luka

Tabel 4.2. Karakteristik Derajat luka sebelum dan sesudah dilakukan

perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman, Yogyakarta (n=17 )

Derajat Luka Derajat Pre Derajat Post

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

1 3 17,6

2 10 58,8 10 58,8

3 5 29,4 4 23,5

4 2 11,8

Total 17 100% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.2. derajat luka responden sebelum dilakukan perawatan

luka yaitu 10 responden (58,8%) dengan derajat 2, 5 responden (29,4)

dengan derajat 3, dan 2 responden dengan derajat 4. Sedangkan setelah

dilakukan perawatan luka 10 responden (58,8%) dengan derajat 2, 4

responden (23,5%) dengan derajat 3, dan 3 responden (17,6%) dengan

derajat 1.

2) Warna dasar luka

Tabel 4.3. Karakteristik Warna dasar luka sebelum dan sesudah

dilakukan perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman, Yogyakarta (n=17)

Warna Dasar

Luka

Pre Post

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Pink 2 11,8

Merah 6 35,3 15 88,2

Kuning 7 41,2

Hitam 4 23,5

Total 17 100% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.3. karakteristik responden sebelum dilakukan perawatan

luka, warna dasar luka terbanyak adalah berwarna kuning yaitu sebanyak 7

orang responden (41,2%), dasar luka merah sebanyak sebanyak 6 orang

Page 21: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

(35,3%) dan hitam sebanyak 4 orang (23,5%). Sedangkan setelah dilakukan

perawatan luka, 15 orang (88,2%) responden memiliki karakteristik dengan

dasar luka berwarna merah.

3) Jumlah eksudat

Tabel 4.4. Karakteristik jumlah eksudat sebelum dan sesudah

dilakukan perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman, Yogyakarta (n=17 )

berdasarkan tabel 4.4. sebelum dilakukan perawatan luka sebagian besar

luka dengan jumlah eksudat yang banyak (70,6%). Sedangkan setelah

dilakukan perawatan luka sebagian besar eksudat adalah sedang (58,8%).

4) Status Infeksi

Tabel 4.5. Karakteristik status infeksi sebelum dan sesudah dilakukan

perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman, Yogyakarta (n=17 )

Berdasarkan tabel 4.5 sebelum dilakukan perawatan luka terdapat 11 orang

(64,7%) dengan status luka infeksi dan 6 orang (35,3%) tidak terinfeksi.

Sedangkan setelah dilakukan perawatan luka tidak terdapat responden

dengan status luka infeksi.

Eksudat Pre Post

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Banyak 12 70,6 4 23,5

Sedang 3 17,6 10 58,8

Sedikit 2 11,8 3 17,6

Total 17 100% 17 100%

Infeksi Pre Post

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Positif 11 64,7

Negatif 6 35,3 17 100

Total 17 100% 17 100%

Page 22: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

39

c. Nilai Kualitas Hidup pre dan post

Hasil analisis kualitas hidup berdasarkan domain kesehatan fisik, psikologis,

sosial dan lingkangan sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka, dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi rata-rata nilai kualitas hidup setiap domain

sebelum dan setelah perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka

Caturharjo, Sleman Yogyakarta (n=17)

Domain Mean Beda

rata-rata

max min

Pre post pre post pre post

Fisik 13,29 21,00 7,71 17 26 9 16

Psikologis 17,06 20,94 3,88 20 25 12 18

Sosial 10,65 11,24 0,59 13 13 7 7

Lingkungan 24,88 25,59 0,71 30 30 20 22

Pada tabel 4.6. menunjukan Hasil analisa rata-rata nilai kualitas hidup pada

setiap domain sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka. Diketahui

bahwa perubahan kualitas hidup pada domain kesehatan fisik merupakan

yang tertinggi, nilai rata-rata kesehatan fisik sebelum dilakukan perawatan

luka adalah 13,29 dan meningkat menjadi 21,00 dengan selisih rata-rata 7,71.

Pada domain psikologis juga mengalami peningkatan, nilai rata-rata sebelum

dilakukan perawatan luka adalah 17,06 dan menjadi 20,94 setelah perawatan

luka dengan selisih rata-rata perbaikan 3,88. Pada domain

Adapun hasil analisis rata-rata kualitas hidup sebelum dan setelah dilakukan

perawatan luka pada psien ulkus diabetikum dapat dilihat pada tabel 4.7.

sebagai berikut:

Tabel 4.7. Distribusi rata-rata nilai kualitas hidup sebelum dan setelah

perawatan luka di Griya Pusat Perawatan Luka Caturharjo, Sleman

Yogyakarta (n= )

N Mean Min Max Std. Dev

Kualitas Hidup Pre 17 65,88 58 76 4,872

Kualitas Hidup Post 17 78,76 68 86 4,576

Page 23: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Tebel 4.7. menunjukan hasil rata-rata pengukuran nilai kualitas hidup

sebelum dilakukan perawatan luka dan setelah dilakukan perawatan luka.

Rata-rata nilai kualitas hidup responden sebelum dilakukan perawatan luka

sebesar 65,88 dan kualitas hidup mengalami kenaikan menjadi 78,76 setelah

dilakukan perawatan luka dengan selisih rata-rata 12.88. Pada saat melakukan

pengukuran, kualitas hidup tertinggi sebelum dan sesudah dilakukan

perawatan luka adalah 76 dan 86, sedangkan nilai kualitas hidup terendah

sebelum dan setelah perawatan luka adalah 58 dan 68.

3. Analisa Bivariat

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data untuk mengetahui distribusi data guna menentukan jenis uji

statistik yang digunakan, parametrik atau non parametrik. Uji normalitas

menggunakan Shapiro-Wilk, disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Uji normalitas nilai kualitas hidup sebelum dan sesudah

dilakukan perawatan luka modern pada pasien ulkus diabetikum di

Griya Pusat perawatan luka caturharjo, Sleman Yogyakarta (n=)

Kualitas hidup Shapiro – Wilk

Statistic df Sig.

Pre 0,553 17 0,604

Post 0,651 17 0,517

Berdasarkan tabel 4.7 uji normalitas menunjukan hasil kualitas hidup

sebelum dan sesudah dilakukan perawatan luka dengan nilai p 0,604 dan

0,517 yang berarti data berdistribusi normal (p>0,05). Sehingga berdasarkan

hasil tersebut uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji t

berpasangan.

b. Perawatan luka modern terhadap perbaikan kualitas hidup

Hasil uji statistik pengaruh perawatan luka modern terhadap perbikan

kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di Griya pusat perawatan luka

Caturharjo, Sleman Yogyakarta terdapat pada tabel 4.8. sebagai berikut :

Page 24: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

41

Tabel 4.8. pengaruh perawatan luka modern terhadap perbaikan

kualitas hidup pada pasien ulkus diabetikum di Griya Pusat perawatan

luka Caturharjo, Sleman Yogyakarta (n=17)

Kualitas Hidup P-Value Keterangan

Pre ,000 Bermakna

Post

Berdasarkan hasil analisis tabel 4.8. dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan nilai kualitas hidup sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka

dengan hasil p value = 0,000 (p=0,05), sehingga dapat diketahui pula

terdapat perbedaan yang bermakna terhadap peningkatan kualitas hidup

sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka dengan menggunakan modern

Dressing.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan analisis karakteristik responden di Griya Pusat Perawatan

Luka didapatkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu

70,6%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tamara

(2014), mayoritas penderita DM merupakan wanita yaitu 52,2%. Menurut

Baziad, A (2003) dalam Wahyuni (2013), perempuan memiliki risiko lebih tinggi

dikarenakan pada saat menepouse terjadi perubahan hormonal estrogen dan

progesterone yang berakibat tidak terkontrolnya gula darah. Hormon estrogen

dan progesterone dapat mempengaruhi sel-sel untuk merespon insulin karena

setelah perempuan menopause perubahan kadar hormon akan memicu naik

turunnya kadar gula darah. Hal ini akan merakibat risiko terjadinya DM. selain

itu perempuan juga cenderung beresiko mengalami peningkatan indeks masa

tubuh sehingga menurunkan sensitifitas terhadap kerja insulin (Utami, 2014)

Page 25: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Berkaitan dengan usia berdasarkan hasil analisis, didapatkan mayoritas

responden berusia 30-65 tahun. Diamana usia ini merupakan usia lanjut

awal/dewasa akhir. Usia lanjut memiliki risiko tinggi terjadinya ulkus

diabetikum, pada usia lanjut fungsi tubuh mulai menurun, sehingga kemampuan

tubuh dalam mengendalikan glukosa darah juga menurun (Ferawati, 2014).

Menurut Price dan Wilson (2006) umumnya penderita DM terjadi pada rentang

usia diatas 45 tahu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mairiyani (2015), mayoritas kejadian ulkus diabetikum adalah pada usia 46-

55 tahun.

Pada tingkat pendidikan, didapatkan hasil sebagian besar responden pada

tingkat pendidikan SD yaitu 52,9%. Pendidikan merupakan aspek sosial yang

sangat berhubungan dengan status kesehatan. Pendidikan berperan penting dalam

membentuk pengetahuan dan pola prilaku seseorang (Mairiyani, 2015). Menurut

Usiska (2015) tingginya tingkat pendidikan seseorang, maka akan membuat

semakin tinggi pengatahuannya, sehingga seseorang dengan tingkat pendidikan

tinggi memungkinkan mengetahui informasi mengenai penyakit yang dideritanya

seperti pencegahan, pengobatan, dan perawatan sehingga mengurangi risiko

komplikasi.

Pada status ekonomi sebagian besar responden memiliki status ekonomi ≥

UMR yaitu 64,7%. Perawatan luka dengan modern dressing membutuhkan biaya

yang lebih besar, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tiara (2012),

pada kelompok responden menggunakan balutan modern dressing lebih mahal

dibandingkan balutan konvensional. Rata-rata pembiayaan pada kelompok

modern dressing sebesar Rp. 335.500, sedangkan pada kelompok konvensional

sebesar Rp. 234.375. Besarnya biaya pada kelompok modern dressing juga dapat

dipengaruhi topikal yang digunakan tidak terdapat dalam daftar ASKES

(Rohmayati, 2015). Sehingga seluruh biaya perawatan dibebankan oleh pasien.

Page 26: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

43

2. Kakarteristik kondisi luka

Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar derajat ulkus sebelum

dilakukan perawatan luka adalah derajat 2 yaitu 58,8%, kemudian terdapat 29,4%

dengan derajat 3 dan 11,8% derajat 4. Setelah dilakukan perawatan luka terdapat

58,8% dengan derajat 2, 23,5% derajat 3 dan 17,5% derajat 1, serta tidak

ditemukan lagi responden dengan derajat 4. Sebagian besar pada karakteristik

responden luka postif infeksi, dimana keadaan ini dapat mengurangi keadaan

luka untuk tumbuh (granulasi) dan merangsang perpanjangan inflamasi yang

tidak diinginkan (Arisanty, 2013). Pada fase inflamasi terjadi proses granulasi

dan kontraksi, fase ini ditandai dengan pertumbuhan jaringan luka (Usiska,

2015). Sehingga Perubahan derajat luka merupakan tanda dari perbaikan luka,

semakin besar tingkat derajat luka menunjukan semakin parahnya kondisi luka

tersebut (Arisanty, 2013).

Hasil analisis sebelum dilakukan perawatan luka didapatkan warna dasar

luka kuning adalah yang terbanyak dengan 41,2%, kemudian luka dengan warna

dasar merah 35,3%, dan warna dasar luka hitam 23,5%. Setelah dilakukan

perawatan luka mayoritas luka dengan warna dasar merah. Perubahan warna

dasar luka setelah dilakukan perawatan luka menjadi merah merupakan salah

satu tujuan klinis dalam perawatan luka hingga luka dapat menutup. Warna dasar

luka merah merupakan ciri dari luka memulai granulasi dengan vaskularisasi

yang baik dan cenderung berdarah (Arisanty, 2013).

Jumlah eksudat sebelum dilakukan perawatan luka sebagian besar adalah

banyak yaitu 70,6%. Sedangkan setelah dilakukan perawatan luka jumlah

eksudat sebagian besar adalah sedang 58,8%. Dikatakan jumlah eksudat banyak

jika eksudat mengenai pada balutan >50% dan dasar luka Jenuh. Sedangkan

dikatakan sedan jika eksudat mengenai 25% - >50% dengan dasar luka basah.

Tujuan utama perawatan luka adalah perbaikan dari kondisi luka. Eksudat yang

berlebihan pada luka ulkus menghambat respon penyembuhan luka. Eksudat

yang berlebihan akan menimbulkan terbentuknya fibrinogen pada luka, karena

Page 27: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

luka terus mengalami inflamasi dan timbul eksudat menerus, sehingga

pembentukan kolagen dan jaringan baru akan terhambat. Pada kondisi dengan

luka memiliki eksudat perlu dilakukan pengurangan atau mengeluarkan eksudat

tersebut (Usiska, 2015). Luka yang membaik, jumlah keluaran eksudat akan

mulai berkurang jumlahnya, sedangkan jika kondisi luka memburuk luka akan

memproduksi eksudat berlebih dan terdapat proses penyembuhan luka yang

memanjang dari waktunya (Arisanty, 2013).

Sebelum dilakukan perawatan luka sebagian besar positif infeksi yaitu

64,7% dan setelah dilakukan perawatan tidak ditemukan lagi luka dengan positif

infeksi. Menurut Arisanty (2013) luka kronis pada dasarnya memiliki kerentanan

terkena infeksi. Keadaan infeksi inilah yang dapat memperpanjang proses

inflamasi. sehingga diperlukan penatalaksaan yang dapat mengurangi infeksi,

antara lain adalah pemeilihan jenis balutan yang sesuai seperti topikal

antimicrobial, mengenali tanda dan gejalanya, meminimalkan kontaminasi dan

jika diperlukan lakukan pemeriksaan kultur swab luka.

3. Kualitas hidup sebelum dan sesudah dilakukan perawatan luka dengan modern

dressing.

Nilai rata-rata kualitas hidup sebelum dilakukan perawatan luka adalah

65,88, dan mengalami peningkatan setelah dilakukan perawatan luka selama 1

bulan dengan rata-rata 78,76, selisih rata-rata perbaikan adalah 12,88. Menurut

Yusra (2011) komplikasi yang dialami seperti ulkus diabetikum dapat

mengakibatkan rendahnya kualitas hidup pada pasien DM, diamana komplikasi

ini dapat mengakibatkan keterbatasan baik secara fisik, psikologis, bahkan sosial.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014), pasien dengan

ulkus diabetikum memiliki kualitas hidup yang rendah diamana kesehatan fisik

sangat berhubungan erat dengan perasaan pasien mengenai kesakitan dan

kegelisahan yang dialami oleh pasien, ketergantungan terhadap perawatan medis,

energi dan kelelahan, mobilitas, tidur dan istirahat, aktifitas sehari-hari, dan

kapasitas kerja. Pada penelitian ini perawatan luka dengan menggunakan modern

Page 28: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

45

dressing dilakukan selama 1 bulan, dimana didapatkan hasil rata-rata kualitas

hidup mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut seiring dengan harapan dan

kepastian dari perbaikan dari karakteristik kondisi luka, dimana kualitas hidup

sendiri merupakan persepsi individu terhadap posisi mereka dalam hidup ini

terkait masalah dan system nilai dimana mereka tinggal dan dihubungkan dengan

tujuan-tujuan, harapan, standar, dan perhatian mereka (Rahayu, 2014).

Perbaikan rata-rata kualitas hidup pada pasien ulkus diabetikum

sebagian besar terjadi pada domain kesehatan fisik dan psikologis. kesehatan

fisik merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi terhadap rasa sakit dan

kegelisahan (Rahayu, 2014). Ulkus diabetikum merupakan luka kronik yang

tergolong sulit sembuh. Kesehatan fisik yang mulai menurun akibat ulkus

tersebut dapat berakibat bertambahnya kesakitan dan kebutuhan medis,

berkurangnya kemampuan aktifitas serta menimbulkan kegelisahan atas

kesehatan yang dialaminya. Kegelisahan dan kekuatan yang dialami inilah yang

berhubungan erat terhadap terhadap penurunan pada domain psikologis.

Sehingga perbaikan derajat luka dan karakteristik luka setelah dilakukan

perawatan luka inilah yang memberikan perubahan persepsi dan harapan dengan

berkurangnya kesakitan dan kebutuhan medis. Pada domain sosial meskipun

tidak terlihat adanya peningkatan, nilai rata-rata kualitas hidup pada domain ini

terlihat cukup tinggi yaitu 10,65 (Pre) dan 11,24 (post) dimana nilai tertinggi

pada domain sosial adalah 15 dari 3 pertanyaan yang terdapat pada nomer 20-22.

Domain lingkungan juga tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dimana berdasarkan karakterstik luka responden kebanyakan masih memiliki

ulkus diabetikum dengan derajat 2, sehingga ini dapat mempengaruhi aktifitas

dan sosial pasien dilingkungannya. Menurut Utami (2014), mengatakan bahwa

rendahnya kualitas hidup berasal dari rasa gelisah dan sakit yang dialami

sehingga membuat tidak mampu bekerja seperti biasanya dan menghambat

aktifitas atau rutinitas sehari-hari.

Page 29: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

4. Efektifitas perawatan luka modern terhadap perbaikan kualitas hidup pasien

ulkus diabetikum

Setelah dilakukan uji t berpasangan didapatkan hasil bahwa kualitas

hidup sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka menunjukkan hasil yang

signifikan dengan p value = 0,000. Berdasarkan penelitian ini terdapat

peningkatan nilai kualitas hidup pada pasien ulkus diabetikum dengan

menggunakan perawatan luka modern dressing. Modern dressing memiliki

prinsip menjaga kelembaban luka. Lingkungan luka yang kelembabanya

seimbang memfasilitasi pertumbuhan sel dan proliferasi kolagen dalam matriks

nonseluler yang sehat. Perawatan luka dengan modern dressing tetap harus

memperhatikan tiga tahap, yaitu mencuci, membuang jaringan luka, dan

pemilihan balutan yang sesuai (Kartika, 2015). Perawatan luka dengan menjaga

kelembaban sekitar luka sangat efektif terhadap perbaikan luka ulkus diabetik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marvinia (2013) terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap perbaikan luka antara sebelum dan setelah dilakukan

perawatan luka (t = 16,772 >t kritik = 2,201).

Pada peneitian ini menunjukan perbaikan kualitas hidup setelah

melakukan perawatan luka dengan modern dressing. Perbaikan kualitas hidup ini

sejalan dengan hasil yang menunjukan perbaikan kondisi luka. Kualitas hidup

merupakan persepsi individu dalam posisi mereka menjalani hidup. Dimana

keadaan ulkus diabetikum dapat mengganggu status kesehatan fisik, sehingga

mempengaruhi terhadap persepsi individu seperti kesakitan, kegelisahan,

ketergantungan medis, energi, mobilitas, dan kebutuhan istirahat, sehingga

perbaikan kondisi luka (Ulkus diabetikum) tersebut memberikan perubahan

terhadap persepsinya dalam menjalani hidup, sejalan dengan berkurangnya rasa

sakit dan kebutuhan medis, energi, mobilitas, serta kebutuhan istirahatnya.

Page 30: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

47

C. Keterbatasan Penelitian

1. Kesulitan Penelitian

a. Peneliti tidak dapat memastikan jenis dressing yang akan digunakan selama

berjalannya penelitian.

b. Waktu penelitian yang berjalan lebih lama dari wakrtu yang telah ditentukan.

2. Kelemahan Penelitian

a. Peneliti tidak mengontrol faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

kualitas hidup seperti derajat luka, dukugan sosial, dll

Page 31: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian pada bab IV, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Jenis kelamin responden paling banyak adalah perempuan yaitu 70,6% dengan

rata-rata rentang usia 30-65 tahun yaitu 82,4%. Tingkat pendidikan sebagiann

besar adalah SD yaitu 52,9% dan status ekonomi ≥Upah minimum

kabupaten/kota yaitu 64,7%. Karakteristik Kondisi luka sebelum dilakukan

perawatan luka sebanyak 58,8% dengan derajat 2, 29,4% dengan derajat 3, dan

11,8% dengan derajat 4. Sedangkan setelah dilakukan perawatan luka 58,8%

dengan derajat 2, 23,5% dengan derajat 3, dan 17,6 dengan derajat 1. Sebelum

dilakukan perawatan luka sebagian besar dengan dasar luka berwarna kuning

41,2% dan setelah perawatan berwarna dasar merah 88,2%. Jumlah eksudat

sebelum dilakukan perawatan sebagian besar dengan jumlah yang banyak

(70,6%) dan berkurang menjadi sedang (58,8%) setelah dilakukan perawatan.

Status infeksi sebelum dilakukan perawatan luka, sebagian besar luka positif

infeksi (64,7%) dan setelah perwatan luka tidak ditemukan lagi luka dengan

infeksi.

2. Nilai kualitas hidup sebelum dilakukan perawatan adalah rata-rata 65,88

3. Nilai kualitas hidup setelah dilakukan perawatan adalah rata-rata 78,76.

4. Perawatan luka dengan modern dressing efektif meningkatkan kualitas hidup

dengan p Value = 0,000

Page 32: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

49

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikanS saran sebagai berikut:

1. Bagi praktik keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap Klinik

Griya pusat perawatan luka dan umumnya bagi praktik keperawatan secara

menyeluruh dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien ulkus

diabetikum dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan upaya

promosi kesehatan.

2. Bagi pasien

Penelitian ini dapat memberikan manfaaat khususnya responden untuk

menjadikan pengobatan ini sebagai pilihan dalam mningkatkan status kualitas

hidup pada gangguan ulkus diabetikum.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitiian ini dapat dijadikan awal dari peneliti selanjutnya terkait

masalah ulkus diabetikum. Perlu adanya penelitian selanjutnya dengan mengubah

karakteristik perbaikan luka Dan mengontrol faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi hasil.

Page 33: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

50

DAFTAR PUSTAKA

Agung, M. (2005),Pengaruh Kadar Albumin Serum Terhadap Lamanya

Penyembuhan Luka Oprasi. Dexa Media.

Arisanty. I,P. (2013),Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta: EGC

Ferawati, I. (2014),Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ulkus Diabetikum

Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSUD Prof. Dr, Margono Purwokerto,

Unsoed.

Gitarja, W. (2008),Perawatan Luka Terpadu-Perawatan Luka Diabetes, Bogor.

Wocare Publishing.

Hasnah. (2009),Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. Fik Keperawatan

UIN. Makassar

Hidayat, Amru. (2016),Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kualitas Hidup Pasien

Kanker Payudara di Poli Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. PSIK

Stikes Jendral Achmad Yani.

International Diabetes Federation (IDF). (2015), IDF ATLAS, Seventh edition.

Ismail, Dina Dewi Sartika Lestari. Irawaty, Dewi. Haryati, Tutik Sri. (2009),

Penggunaan Balutan Modern Memperbaiki Proses Penyembuhan Luka

Diabetik. FIKUI.

Kartika, R.W (2015). Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing Rs Gading

Pluit Jakarta. Vol 42, No 7.

Kristianto, Heri. (2010),Tesis Perbandingan Perawatan Luka Dengan Tehnik Modern

dan Konvensional Terhadap Transforming Growth Beta 1 (BTF β1) dan

Page 34: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

51

Respon Nyeri pada Luka Diabetes Mellitus, FIK Program Studi Magister Ilmu

Keperawatan.

Mairiyani, L,.Rahmalia, S,.Dewi, Y.I (2015),Hubungan Stadium Ulkus Dengan

Kualitas Hidup Pada Pasien DM tipe 2 di RS Umum Provinsi Riau. PSIK

Universitas Riau.

Mandagi, A,M. (2010),Factor Yang Berhubungan Dengan Status Kualitas Hidup

Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Pakis Kecamatan Sawahan Kota

Surabaya. Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Marvinia, S. dan Widaryanti. (2013). Efektifitas Metode Perawatan Luka Moisture

Balance Terhadap Penyembuhan Luka pada Pasien Ulkus Diabetikum di Klinik

Perawatan Luka Fikes UMM. Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Vo 9 No 1

Maryunani, A. (2015),Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare) Terkini Dan

Terlengkap. Bogor: IN MEDIA.

Ningtyas, D,W. (2013),Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di

RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Jember. Universitas Negri Jember.

Notoatmodjo, S. (2010),Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2013),Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba

Medika

Poerwanto, A. (2012),Mekanisme Terjadinya Ganggren Pada Penderita Diabetes

Mellitus. Fik Uwk. Surabaya

Potter & Perry. (2005),Buku Ajar Fundamental Keperawatan Ed.4, Vol 2. Jakarta:

EGC.

Page 35: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Price, L.A dan Wilson, L. M. (2006) Patofisiologi Konsep Klinis – Proses Penyakit.

Edisi 6 Jakarta:EBC

Purwanti, O.K. (2013),Analisis Factor-Faktor Resiko Terjadi Ulkus Kaki Pada Pasien

Diabetes Mellitus Di RSUD Dr. Moewardi Jakarta. FKUI.

Rahayu, E. (2014),Pengaruh Program Diabetes Self Management Education Berbasis

Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di

Wilayah Puskesmas II Baturaden. FKIK Universitas Jendral Soedirman.

Rahmat, W.P. (2010),Pengaruh Konseling Terhadap Kecemasan Dan Kualitas Hidup

Pasien Diabetes Mellitus Di Kecamatan Kabakkramat. Surakarta. FIKUNS

Rohmayanti. (2015),Implementasi Perawatan Luka Modern Di Rs Harapan

Magelang. FIK Universitas Muhammadiyah Magelang.

Roza, R.L. (2015),Factor Resiko Terjadinya Ulkus Diabetikum Pada Pasien Diabetes

Mellitus Yang Dirawat Jalan Dan Inap Di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu

Sina Padang

RISKESDAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. Data Dinas Kesehatan

Yogyakarta.

RISKESDAS RI,(2013),Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Badan Penelitiian Dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013.

Setiawan, A, dan Saryono. (2010),Metodologi Penelitian Kebidanan, DIII,DIV, S1

dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika.

Subekti, I. (2009),Neuropati Diabetik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Page 36: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

53

Sudoyo, A. (2009),Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. V jilid III. Jakarta: Balai

Penertbit FKUI.

Setiadi. (2007),Konsep dan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Grahailmu

Sugiyono. (2010),Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta.

Smeltzher & Bare. (2001),Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth, edisi 11 vol 2. Jakarta: EGC.

Tamara, E. Bayhaki.,Naulia, F.A. (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dan

Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di RSUD A. Achmad Provinsi Riau. Vol. 1

No.2. PSIK Universitas Riau.

Tiara, S. (2012),Efektifitas Perawatan Luka Kaki Diabetic Menggunakan Balutan

Modern di RSUP Sanglah Denpasar dan Klinik Dhalia Care Bali. PSIK

Universitas Udayana.

Usiska, Y.s. (2015),Pengaruh Metode Perawatan Luka Modern Dengan Terapi

Hiperbarik Terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik pada Pasien

Diabetes Mellitus di Jember Wound Center (JWC) Rumah Sakit Paru Jember.

Jember. PSIK Universitas Jember.

Utami, D,T. (2014),Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien

Diabetes Mellitus Dengan Ulkus Diabetikum. Riau. Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Riau. Vol 1 No 2

Wahyuni, Y. (2014),Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Pasien Diabetes

Mellitus Tipe 2. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Vol 2 No 1, hal

25-34

Page 37: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

54

Waspadji, S. (2009),Komplikasi Kronik Diabetes, Mekanisme Terjadinya Diagnosis

dan Strategi Pengelolaan Jakarta. Balai Penerbit FKUI.

WHO. (1994), The World Health Organization Quality Of Life Scale.

WHO. (2004),Introducing The The World Health Organization Quality Of Life

(WHOQOL), Instrument Versi Indonesisa.

Yudianto. (2008),Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum

Daerah Cianjur. Vol 10, No XV.

Yusra, A. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup

Paien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rs Umum Pusat

Fatmawati Jakarta. Tesis. FIKUI.

Page 38: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

Lampiran 2. Lembar Bimbingan SKripsi

Page 39: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

57

Page 40: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat
Page 41: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

61

Lampiran 5

KUISIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Responden Tgl,…../……/2017

A. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan cermat pertanyaan dibawah ini.

2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.

3. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

dengan cara memberikan tanda cheklis ( √ ) pada jawaban yang dipilih

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur : Tahun

4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

5. Pendidikan :

SMP/Sederajat SD/Sederajat

SMA/sederajat Akademi/PT

6. Status Ekonomi :

< UMK Sleman (Rp 1.448.385)

≥ UMK Sleman (Rp 1.448.385)

7. Derajat Luka (Skala Wagner ) :

0 1 2 3 4 5

Pre

Post

Page 42: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

8. Kondisi Luka :

Warna Dasar

Eksudat Infeksi

Jumlah Jenis

Pre

Post

9. Jenis Dressing :

Primer Sekunder

Pre

Post

10. Jumlah Perawatan :

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Sen

Sel

Rab

Kam

Jum

Sab

Ming

Keterangan :

Page 43: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

63

Lampiran 6

KUISIONER KUALITAS HIDUP

WHOQOL-BREFF

Berilah tanda ( √ ) pada salah satu pertanyaan dibawah ini yang menurut Bapak/Ibu

sesuai dengan kondisi yang dialami dalam empat minggu terakhir. Pertanyaan berikut

ini menyangkut perasaan Bapak/Ibu terhadap kualitas hidup, kesehatan, dan hal lain

dalam hidup anda.

Sangat

buruk Buruk

Biasa

Saja Baik

Sangat

Baik

1. Bagaimana menurut

anda kualitas hidup

anda? 1 2 3 4 5

Sangat tdk

memuaskan

Tdk

memuaskan

Biasa

Saja

memuas

kan

Sangat

memuaskan

2

.

Seberapa puas anda

terhadap kesehatan

anda? 1 2 3 4 5

Pertayaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal

berikut ini dalam empat minggu terakhir.

Tdk sama

sekli Sedikit

Dlm jumlah

sedang

Sangat

sering

Dlm jumlah

berlebihan

3.

Seberapa jauh rasa

sakit fisik anda

mencegah anda dalam

beraktifitas sesuai

kebutuhan anda?

5 4 3 2 1

4.

Seberapa sering anda

membutuhkan terapi

medis untuk dpt

berfungsi dalam

kehidupan sehari-hari

anda?

5 4 3 2 1

5. Seberapa jauh anda

menikmati hidup

anda? 1 2 3 4 5

Page 44: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

6. Seberapa jauh anda

merasa hidup anda

berarti? 1 2 3 4 5

7. Seberapa jauh anda

mampu

berkonsentrasi? 1 2 3 4 5

8.

Secara umum,

seberapa anda

merasakan aman

dalam kehidupan

sehari-hari?

1 2 3 4 5

9.

Seberapa sehat

lingkungan dimana

anda tinggal (berkaitan

dg sarana dan

prasarana)

1 2 3 4 5

Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut

dalam empat minggu terakhir

Tdk

sama

sekli

Sedikit Sedang Seringkali Sepenuhnya

dialami

10.

Apakah anda

memiliki vitalitas yg

cukup untuk

beraktifitas sehari-

hari?

1 2 3 4 5

11.

Apakah anda dapat

menerima

penampilan tubuh

anda?

1 2 3 4 5

12.

Apakah anda

memiliki cukup uang

untk memenuhi

kebutuhan anda?

1 2 3 4 5

13.

Seberapa jauh

ketersediaan

informasi bagi

kehidupan anda dari

hari ke hari?

1 2 3 4 5

14. Seberapa sering anda

memiliki kesempatan 1 2 3 4 5

Page 45: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

65

untk bersenang-

senang/rekreasi?

Sangat

buruk Buruk

Biasa

Saja Baik Sangat Baik

15. Seberapa baik

kemampuan anda dalam

bergaul? 1 2 3 4 5

Sangat tdk

memuaskan

Tdk

memuaskan

Biasa

Saja

memuas

kan

Sangat

memuaskan

16. Seberapa puaskah

anda dg tidur anda? 1 2 3 4 5

17.

Seberapa puaskah

anda dg kemampuan

anda untk

menampilkan aktivitas

khidupan sehari-hari?

1 2 3 4 5

18. Seberapa puaskah

anda dg kemampuan

anda untuk bekerja? 1 2 3 4 5

19. Seberapa puaskah

anda terhadap diri

anda? 1 2 3 4 5

20.

Seberapa puaskah

anda dg dukungan

hubngan

personal/sosial anda?

1 2 3 4 5

21. Seberapa puaskah

anda dg kehidupan

seksual anda? 1 2 3 4 5

22.

Seberapa puaskah

anda dg dukungan yg

anda peroleh dri teman

anda?

1 2 3 4 5

23. Seberapa puaskah

anda dg kondisi anda

tinggal? 1 2 3 4 5

24.

Seberapa puaskah

anda dg askes anda

dlam pelayanan

kesehatan?

1 2 3 4 5

25. Seberapa puaskah

anda dg transportasi yg 1 2 3 4 5

Page 46: PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MODERN …repository.unjaya.ac.id/2164/2/ARIP HIDAYAT_2213104_pisah.pdf · (capillary refill time/CRT) dan juga saturasi oksigen yang normal. Perawat

hrus anda jalani?

Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami

hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir

Tdk

pernah Jarang

Cukup

sering

Sangat

sering Selalu

26.

Seberapa sering anda

memiliki perasaan

negative seperti

kesepian, putus asa,

cemas, dan depresi?

5 4 3 2 1

TERIMAKASIH