Top Banner
249 Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ... https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662 PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS MOODLE TERHADAP NILAI AKADEMIK MAHASISWA Hafidzah Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektronika. Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat [email protected] . Abstrak E- learning ialah sesuatu metode pendidikan baru yang menggunakan teknologi internet memakai aplikasi yang biasa disebut Learning Management System (LMS). Tata cara pendidikan Fisika dengan tata cara konvensional dirasa kurang efisien untuk meningkatkan nilai akademik mahasiswa, sehingga butuh diujikan metode lain untuk menaikkan nilai akademik mahasiswa. Salah satunya merupakan tata cara blended learning dengan cara memadukan tata cara konvensional dengan menggunakan aplikasi Moodle. Tujuan dari riset ini merupakan menguji seberapa efisien pemakaian LMS terutama Moodle dalam pendidikan dan pengajaran Fisika memakai tata cara blended learning, supaya didapat tata cara yang lebih baik serta lebih efisien sehingga nilai mahasiswa bisa naik atau meningkat. Tata cara yang digunakan dalam riset ini merupakan tata cara kuasi eksperimen dengan desain pretest serta posttest. Desain riset ini memakai One- Group Pretest- Posttest Design dengan bantuan SPSS 21. 0, didapat kenaikan nilai akademik dalam mata kuliah Fisika cukup signifikan jika melihat hasil uji independent sample t- test. Tidak hanya itu, didapat hasil dimana pemakaian tata cara blended learning sangat efisien dengan nilai N- Gain sangat besar mendekati 1 (0,96) sedangkan nilai N- Gain tata cara konvensional memiliki keefektifan yang sedang (0,63) dalam meningkatkan nilai akademik mahasiswa. Kata kunci: e-learning, blended learning, Moodle, Media pembelajaran Abstract E-learning is a new way of learning that uses internet technology that using applications commonly called Learning Management System (LMS). Physics learning methods with conventional methods are considered less effective to improve student grades, so it needs to be tested another way to improve student grades, namely the blended learning method that combines conventional methods with the help of Moodle applications. The purpose of this study is to examine how effective the use of LMS especially Moodle in physics learning uses the blended learning method, in order to obtain a better and more effective method so that student grades can increase. The method used is a quasi-experimental method with a pretest and posttest design. This research design uses One-Group Pretest-Posttest Design with the help of SPSS 21.0. Obtained an increase in academic value in Physics courses is quite significant based on the independent sample t-test. In addition, the results show that the use of the blended learning method is very effective with a very large N-Gain value approaching 1 (0.96) while the N-Gain value of the conventional method has moderate effectiveness (0.63) in increasing student academic grades. Keywords: e-learning, blended learning, Moodle, Learning media PENDAHULUAN Penggunaan internet di dunia, khusus- nya di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 peningkatannya cukup signifikan, dari 110 juta pengguna ke sekitar 199 juta pengguna [1]. Perkembangan pengguna internet
12

PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

249

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS

LMS MOODLE TERHADAP NILAI AKADEMIK MAHASISWA

Hafidzah

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektronika. Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat

[email protected]

.

Abstrak

E- learning ialah sesuatu metode pendidikan baru yang menggunakan teknologi internet

memakai aplikasi yang biasa disebut Learning Management System (LMS). Tata cara

pendidikan Fisika dengan tata cara konvensional dirasa kurang efisien untuk meningkatkan

nilai akademik mahasiswa, sehingga butuh diujikan metode lain untuk menaikkan nilai

akademik mahasiswa. Salah satunya merupakan tata cara blended learning dengan cara

memadukan tata cara konvensional dengan menggunakan aplikasi Moodle. Tujuan dari riset ini

merupakan menguji seberapa efisien pemakaian LMS terutama Moodle dalam pendidikan dan

pengajaran Fisika memakai tata cara blended learning, supaya didapat tata cara yang lebih

baik serta lebih efisien sehingga nilai mahasiswa bisa naik atau meningkat. Tata cara yang

digunakan dalam riset ini merupakan tata cara kuasi eksperimen dengan desain pretest serta

posttest. Desain riset ini memakai One- Group Pretest- Posttest Design dengan bantuan SPSS

21. 0, didapat kenaikan nilai akademik dalam mata kuliah Fisika cukup signifikan jika melihat

hasil uji independent sample t- test. Tidak hanya itu, didapat hasil dimana pemakaian tata cara

blended learning sangat efisien dengan nilai N- Gain sangat besar mendekati 1 (0,96)

sedangkan nilai N- Gain tata cara konvensional memiliki keefektifan yang sedang (0,63) dalam

meningkatkan nilai akademik mahasiswa.

Kata kunci: e-learning, blended learning, Moodle, Media pembelajaran

Abstract

E-learning is a new way of learning that uses internet technology that using applications

commonly called Learning Management System (LMS). Physics learning methods with

conventional methods are considered less effective to improve student grades, so it needs to be

tested another way to improve student grades, namely the blended learning method that

combines conventional methods with the help of Moodle applications. The purpose of this study

is to examine how effective the use of LMS especially Moodle in physics learning uses the

blended learning method, in order to obtain a better and more effective method so that student

grades can increase. The method used is a quasi-experimental method with a pretest and

posttest design. This research design uses One-Group Pretest-Posttest Design with the help of

SPSS 21.0. Obtained an increase in academic value in Physics courses is quite significant based

on the independent sample t-test. In addition, the results show that the use of the blended

learning method is very effective with a very large N-Gain value approaching 1 (0.96) while the

N-Gain value of the conventional method has moderate effectiveness (0.63) in increasing student

academic grades.

Keywords: e-learning, blended learning, Moodle, Learning media

PENDAHULUAN

Penggunaan internet di dunia, khusus-

nya di Indonesia meningkat dari tahun ke

tahun. Dari tahun 2015 sampai dengan tahun

2020 peningkatannya cukup signifikan, dari

110 juta pengguna ke sekitar 199 juta

pengguna [1]. Perkembangan pengguna internet

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

250

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

memberi pengaruh pada semua aspek

kehidupan. Pendidikan adalah salah satu

aspek kehidupan yang terdampak dari

perkembangan internet. Peserta didik yang

sekarang disebut sebagai "NetGen", tumbuh

dikelilingi oleh teknologi. Komputer,

multimedia, internet, telepon seluler dan

permainan komputer terus menjadi bagian

sentral dan intuitif dari kehidupan mereka [2],

hal ini jadi salah satu sebab awal munculnya

istilah e-learning.

Sistem pendidikan elektronik atau biasa

dikenal e-learning ialah sesuatu metode

ataupun tata cara pendidikan yang bersifat

konvensional yang ditransformasikan ke

dalam wujud digital memakai teknologi

jaringan internet. Melalui e-learning, peserta

didik tidak diharuskan berada di dalam ruang

kelas untuk memahami apa yang seorang

pengajar atau guru maupun dosen ajarkan

secara langsung. E-learning bisa digunakan

dengan beraneka ragam metode, dapat

menggunakan tulisan, suara, gambar, animasi/

film/video, berbentuk CD/DVD, maupun

dengan memanfaatkan jaringan internet untuk

membuat kelas virtual.[3]

Peserta didik di Indonesia hanya

memperoleh nilai di bawah nilai rata-rata

internasional, artinya pengetahuan sains siswa

Indonesia masih dalam kategori ilmiah

terbatas jika diberikan bukti eksplisit dan

jelas, belum memiliki kemampuan beralasan

secara ilmiah dalam menyusun penjelasan

berdasarkan bukti dan argumentasi meng-

gunakan analisis kritis [4]. Hal ini terjadi

karena proses pembelajaran cenderung di-

lakukan dengan menggunakan model

pengajar sebagai pusat transfer keilmuan,

sehingga peserta didik cenderung pasif dan

tidak menunjukkan proses berpikir yang baik

[5]. Dengan demikian diharapkan, penerapan

suatu sistem pendidikan yang tepat, dapat

meningkatkan pemahaman siswa ataupun

mahasiswa terutama dalam hasil akademiknya.

Proses pembelajaran e-learning memiliki

banyak alterasi tata cara. Pelaksanaan e-

learning pada pendidikan online dibedakan

menjadi dua (2) bagian yaitu sederhana atau

simpel serta terpadu. Penggunaan e-learning

yang sederhana atau simpel hanya berbentuk

sekumpulan materi ajar yang kemudian

dikumpulkan (diinput) ke website serta

dilengkapi dengan forum komunikasi melalui

email serta/ataupun mailing list.

Penerapan e-learning secara terpadu

didalamnya terdapat bahan ajar yang di-

lengkapi dengan multimedia serta dipadankan

dengan sistem informasi dan data akademik,

penilaian, komunikasi, dialog serta bermacam

fasilitas belajar lain, agar menjadi portal e-

learning. Pembagian tersebut berasal pada

pengamatan berbagai sistem pendidikan

berbasis web pada internet. Sebuah penelitian

[6] melaporkan ada tiga (3) tipe format

pelaksanaan e-learning, yaitu Web Supported

e-learning, ialah tipe pembelajaran yang tetap

berada di dalam kelas antara pengajar dengan

peserta didik, serta didukung dengan pema

kaian web yang isinya merupakan gabungan

dari beberapa hal, antara lain hasil akhir

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

251

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

pendidikan, modul pendidikan, tugas serta

quiz singkat, Blended e-learning, ialah

sebagian proses pendidikan dilakukan dengan

cara belajar di dalam kelas antara pengajar

dengan peserta didik dan sebagian lainnya

dilakukan pada kelas virtual dengan me-

manfaatkan room yang disediakan via web,

Fully online e-learning format, ialah segala

proses pembelajaran dilakukan secara online

dalam bentuk kelas virtual memanfaatkan

teleconference.

Sebuah penelitian lainnya telah me-

lakukan penelitian dan investigasi mengenai

pengaruh blended learning terhadap

keterampilan menulis bahasa asing pada

siswa di Iran [7]. Hasil yang didapat

memperlihatkan bahwa kemampuan menulis

siswa di kelas blended learning jau lebih

signifikan dari pada kemampuan menulis

siswa di kelas tatap muka secara penuh.

Selanjutnya penelitian lain [8] juga

melakukan eksperimen untuk menguji

efektifitas kelas blended learning dengan

kelas tatap muka. Hasilnya menunjukkan

bahwa prestasi belajar mahasiswa yang

menggunakan blended learning posistif lebih

efektif daripada tatap muka.

Metode belajar online dapat ber-

langsung dengan menyediakan atau meng-

gunakan platform LMS yang memberikan

manfaat yang menunjang kegiatan belajar.

Sebuah LMS dapat melakukan beberapa hal

antara lain menggunakan layanan self-service

dan self-guided, mengumpulkan dan

menyampaikan konten pembelajaran dengan

cepat, mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan

pada platform berbasis web scalable. Pada

dasarnya LMS merupakan software yang

dibuat untuk memudahkan seorang pengajar

mengatur kegiatan pembelajaran dan ber-

komunikasi dengan peserta didik lain tanpa

terbatas ruang dan waktu, salah satu LMS

yang dapat dimanfaatkan adalah Moodle.

Moodle merupakan aplikasi yang

mempunyai fitur-fitur serta cocok dengan

kebutuhan pendidikan. Moodle adalah

merupakan singkatan dari Modular Object-

Oriented Dynamic Learning Environment.

Aplikasi ini terbuat dengan tujuan agar

kegiatan belajar mengajar dengan me-

manfaatkan jaringan internet via situs web

atau website yang dibentuk secara spesial

serta memakai prinsip sosial constructionist

pedagogy agar bisa menolong pengajar

didalam proses pendidikan dari seluruh sudut

pandang, dimana tidak cuma melaksanakan

publikasi data-data namun bisa menuangkan

seluruh pemikiran yang hendak dituangkan.

Sehingga hal tersebut mampu menolong para

pengajar supaya dapat memantau setiap

partisipan didalam kelas agar dapat menjadi

guru dan bahkan lebih baik dari para

pembelajar lainnya, dimana mereka dapat

saling berhubungan satu sama lain maupun

dengan para pengajar itu sendiri. Moodle

meminta para pengajar mengembangkan

aplikasi berbasis e-learning ini agar dapat

saling mendukung, tanpa merubah gaya

mengajar dari si pengajar, perkembangannya

juga hendaknya terus disesuaikan untuk

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

252

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

mendukung proses pembelajaran pedagogis

sebagai hal utama [9]. Disamping itu,

pengajar bisa mengunduhnya secara leluasa di

internet tanpa merasa terbebani untuk

membayar lisensi apapun pada aplikasinya.

Implementasi Moodle membuat siswa

atau mahasiswa secara aktif mudah ber-

partisipasi sebab belajar secara online

menyediakan suasana belajar interaktif. Siswa

atau mahasiswa bisa mendapatkan data

maupun informasi berbentuk dokumen

elektronik untuk memperkaya riset, penelitian

ataupun pendidkan mereka. Tidak hanya itu,

Siswa atau mahasiswa dapat berhubungan

langsung dengan teks, gambar, suara, data,

dan audio video via media ini. Lebih jauh

lagi, pembelajaran dan pendidikan dengan

menggunakan Moodle memiliki tidak hanya

satu keuntungan yang didapatkan, antara lain

meningkatkan interaksi antara pengajar dan

siswa ataupun mahasiswa, membentuk suatu

kelas online, memperkaya alterasi belajar,

mengganti sistem pembelajaran yang sudah

ada sebelumnya (tradisional) mengarah ke

cara belajar yang lebih interaktif.

Dengan memanfaatkan Moodle di-

harapkan dapat menjadi jawaban dari masalah

yang selama ini terjadi, dimana peserta didik

dapat berkomunikasi langsung ke pengajar,

dimanapun mereka tanpa terbatas ruang dan

waktu [10]. Alasan inilah yang menjadi

pendorong riset ini, dengan harapan dapat

dikembangkan dan dimanfaatkan seluas -

luasnya. Khususnya pembelajaran untuk

materi perkuliahan Fisika. Dalam penelitian

ini akan diuji seberapa efektif penggunaan

LMS khususnya Moodle dalam pembelajaran

Fisika menggunakan metode blended

learning. Penelitian ini memiliki tujuan agar

didapat metode yang lebih baik dan lebih

efektif dalam pengajaran materi perkuliahan

Fisika sehingga nilai mahasiswa dapat lebih

baik atau meningkat.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, digunakan metode

kuasi eksperimen dengan desain pretest dan

posttest [11]. Desain penelitian ini

menggunakan One-Group Pretest-Posttest

Design. Dalam penelitian ini, dipilih dua

sampel populasi yaitu 2 kelas teknik Industri

tingkat satu pada Tahun Ajaran ATA

2018/2019 dengan masing – masing sampel

sebanyak 20 mahasiswa. Kelas pertama

menggunakan metode blended learning

dengan menggunakan Moodle dan kelas ke

dua dengan metode konvensional. Sampel

dipilih secara random, dimana setiap

mahasiswa mempunyai kesempatan yang

sama untuk terpilih [12]. Kedua kelas tersebut

diberi dua perlakuan yang berbeda. Kelas

dengan metode blended learning dengan

menggunakan Moodle selanjutnya akan

disebut sebagai kelas eksperimen. Kelas

lainnya disebut dengan kelas kontrol dimana

metode pembelajaran konvensional di-

gunakan. Pengumpulan data diperoleh dengan

melakukan tes yang diberikan berupa soal

pendalaman materi Fisika yang wajib di-

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

253

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

kumpulkan pada waktu yang telah disepakati

di awal.

Langkah pertama yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah pemilihan sampel

secara acak, lalu sampel tersebut dibagi

menjadi dua, dan diberi nama kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Lalu ke dua

kelas sama –sama diberi pretest, kemudian

hasil dari ke dua kelas tersebut dikumpulkan

untuk diolah kemudian dengan menggunakan

bantuan SPSS 21.0. Lalu dilakukan perlakuan

untuk kelas eksperimen, sedang kelas kontrol

tidak diberi perlakuan yang sama. Setelah itu

dilakukan posttest kemudian hasil dari ke dua

kelas akan dibandingkan dan diolah

menggunakan SPSS. Hasilnya berupa nilai

mahasiswa yang selanjutnya akan diolah

untuk menjawab persoalan, apakah ada

pengaruh yang timbul sebagai akibat dari

pemberian perlakuan, adapun diagram alir

penelitian disajikan pada gambar 1.

Statistik deskriptif dan statistitk

inferensial adalah jenis analisa yang

dilakukan dalam riset ini. Statistik deskriptif

dilakukan dengan menghitung nilai tertinggi,

nilai terendah, standar deviasi, dan rerata N-

gain. Statistik inferensial pada penelitian ini

digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis

yang diajukan adalah

H0 : µ1 ≤ µ2

Ha : µ1 ˃ µ2

Keterangan :

H0 : Nilai mahasiswa yang memperoleh

model blended e-learning tidak berubah atau

sama dengan mahasiswa yang memperoleh

model konvensional pada post test

MULAI

KELOMPOK

EKSPERIMEN

KELOMPOK

KONTROL

PRE TEST

SELESAI

TREATMENTKELOMPOK

EKSPERIMEN

KELOMPOK

KONTROL

POST TEST

YA TIDAK

Gambar 1 Diagram alir proses penelitian

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

254

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

Tabel 1. Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain Kriteria

0,70 < g ≤ 1 Tinggi

0,30 < g ≤ 0,70 Sedang

g ≤ 0,30 Rendah

Ha : Nilai mahasiswa yang memperoleh

model blended e-learning lebih tinggi dari

mahasiswa yang memperoleh model

konvensional pada post test.

Analisis atau pengolahan data yang

dilakukan dengan bantuan IBM SPSS 20.0 for

windows adalah meliputi uji normalitas, uji

homogenitas lalu uji kesamaan dua rata-rata

(uji-t) dengan menggunakan independent

sample t-test dan terakhir dilakukan uji

Normalisasi Gain (N-Gain score).

Peningkatan nilai akademik mahasiswa dilihat

dari uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dan

juga normalisasi gain untuk melihat seberapa

besar peningkatan nilai akademik mahasiswa

setelah dilakukan pengolahan data

sehingga dapat disimpulkan apakah model

blended learning efektif dalam meningkatkan

nilai akademik mahasiswa. Peningkatan nilai

akademik yang terjadi pada penelitian ini

dihitung menggunakan nilai N-Gain dengan

rumusan Meltzer [13]:

N-Gain = 𝑋𝑚− 𝑋𝑛

100− 𝑋𝑛 (1)

Dengan keterangan:

N-Gain = normalized gain

Xm = nilai post test

Xn = nilai pre test

Kriteria dari indeks n-gain dipaparkan dalam

tabel 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisa pertama yang dilakukan

ialah analisa deskriptif sesuai dengan tabel 2

dengan hasil rata-rata pretest kelas

eksperimen 64.25 dan kelas kontrol 67.15 dan

hasil rata-rata posttest kelas eksperimen 84.60

dan kelas kontrol 74.90. Setelah itu,

dilakukan uji normalitas data, pengujiannya

dilakukan dengan menggunakan One Sample

K-S dengan taraf kepercayaan 95% atau 0,05.

Data dinyatakan berdistribusi normal jika

hasil menunjukkan signifikansi lebih dari 5%.

Data berdistribusi secara normal adalah syarat

mutlak sebelum dilakukan analisis statistik

parametrik. Kemudian dari hasil analisis

SPSS untuk penelitian ini berdasarkan tabel 3

didapat bahwa data yang dimiliki

berdistribusi normal karena nilai signifikasi

dari keempatnya lebih dari 0,05.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

255

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif

Deskripsi Data

Nilai Hasil Belajar

Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

Pre

Test

Post

Test

Pre

Test

Post

Test

Mean 64.25 84.60 67.15 74.90

Standar Deviasi 6.680 7.423 8.881 11.313

Skor Minimum 55 70 50 55

Skor Maksimum 77 99 84 89 [Sumber SPSS]

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Kriteria Data Signifikansi Kondisi Keterangan

Model Blended Learning 0.200 p>0.05 Normal

Model Konvensional 0.106 p>0.05 Normal [Sumber SPSS]

Tabel 4. Hasil Uji Paired Samples Test

Paired Differences t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Err

or

Mea

n

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair1 PreTest – PostTest

Eksperimen

-20.35 9.842 2.20

1

-24.956 -15.744 -9.247 19 .000

Pair2 Pretest - Posttest

Kontrol

-7.75 6.214 1.39

0

-10.658 -4.842 -5.577 19 .000

[Sumber SPSS]

Setelah dilakukan perhitungan uji

prasyarat dan data terbukti normal, dilakukan

uji paired sample t test untuk mengetahui

adanya perbedaan rata-rata dua sampel yang

berpasangan, sehingga dapat terjawab apakah

model blended learning berpengaruh terhadap

nilai akademik mahasiswa pada mata kuliah

fisika. Perbandingan dilakukan antara kelas

kontrol dengan kelas eksperimen.

Tabel 4 adalah tabel utama dari keluaran

yang menunjukkan hasil uji paired sample t

test dengan SPSS dari data yang diujikan. Hal

tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi

(2-tailed) pada tabel di atas. Nilai signifikansi

(2-tailed) dari penelitian yang dilakukan

adalah 0.000 (p < 0.05). Sehingga terlihat ada

perbedaan yang berarti secara signifikan

antara hasil (PreTest – PostTest) kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

Berdasarkan statistika deskriptif PreTest –

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

256

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

hasil_belajar

Based on Mean 3.767 1 38 .060

Based on Median 2.896 1 38 .097

Based on Median and

with adjusted df

2.896 1 37.010 .097

Based on trimmed mean 3.762 1 38 .060

[Sumber SPSS]

PostTest pada kelas eksperimen terbukti lebih

baik, nilai yang didapat naik jika di-

bandingkan dengan PreTest – PostTest pada

kelas kontrol. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa kelas eksperimen yang mendapatkan

metode blended learning meningkat hasil

akademik mahasiswanya jika dibandingkan

dengan metode konvensional.

Kemudian dilakukan uji homogenitas

agar diketahui adakah keberagaman data dari

dua kelompok yang diujikan. Pada tabel 5

yaitu output dari uji homogenitas, didapat

nilai signifikansi based on mean untuk

variabel hasil belajar sebesar 0.060. Nilai ini

bermakna bahwa nilai signifikansi based on

mean-nya lebih besar dari 0.05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa varians data post

test kelas eksperimen dengan data post test

kelas kontrol adalah homogen, maka analisis

dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk

membuktikan kebenaran atau menjawab

hipotesis yang dipaparkan dalam riset yang

sudah dikerjakan. Uji hipotesis yang

dilakukan pada penelitian ini adalah uji

independent sample t-test. Setelah dipastikan

berdasarkan penjelasan di atas, bahwa data

berdistribusi normal dan homogen, maka

dilakukan uji independent sample t-test untuk

menjawab masalah, apakah ada perbedaan

hasil belajar atau nilai mahasiswa antara

metode blended learning dengan metode

konvensional. Setelah menentukan hipotesis

di atas, dilakukan pengujian dengan SPSS

sehingga didapat hasil yang dirangkum

seperti pada tabel 6 dan 7.

Tabel 6. Hasil Independent Sample T-Test(Group Statistics)

kelas N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

hasil_belajar PostTest Eksperimen 20 84.60 7.423 1.660

PostTest Kontrol 20 75.65 10.282 2.299

[Sumber SPSS]

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

257

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

Tabel 7. Hasil Independent Sample T-Test

hasil_belajar

Equal

variances

assumed

Equal

variances

not

assumed

Levene's Test for

Equality of Variances

F 3.767

Sig. .060

t-test for Equality of

Means

t 3.156 3.156

df 38 34.574

Sig. (2-tailed) .003 .003

Mean Difference 8.950 8.950

Std. Error Difference 2.836 2.836

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 3.210 3.191

Upper 14.690 14.709

[Sumber SPSS]

Tabel 6 merupakan tabel deskriptif

data, dari tabel dapat dilihat bahwa rata-rata

(Mean) kedua kelompok cukup jauh berbeda.

Hal ini akan kita buktikan dengan uji

independent t-Test yang terdapat pada tabel 7.

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa Sig

(2-tailed) sebesar 0,003. Nilai Sig (2-tailed)

sebesar 0,003<0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima yang artinya terdapat perbedaan

secara signifikan (lebih tinggi) antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. Sehingga

bisa ditarik kesimpulan bahwa nilai hasil

kelas eksperimen dengan metode blended

learning secara signifikan lebih besar, jika

dilakukan perbandingan antara nilai hasil

kelas kontrol dimana mahasiswa mendapat

cara belajar konvensional.

Setelah uji parameter independent

sample t-test didapat, uji selanjutnya yang

dilakukan ialah uji Normalisasi Gain (N-Gain

score) untuk mendapatkan hasil apakah ada

peningkatan atau efektifitas yang terjadi

sebelum maupun setelah perlakuan yang telah

diberikan. Hasil uji normalisasi Gain

diberikan pada tabel 8 yang merupakan

rangkuman dari hasil SPSS.

Berdasarkan hasil dari pengolahan data

yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS,

didapat nilai N-Gain kelas eksperimen dengan

kriteria tinggi sebesar 0,96 dan nilai N-Gain

untuk kelas kontrol adalah 0,63, Nilai ini

masuk ke dalam kriteria sedang. Ke dua

kriteria yang disimpulkan pada tabel 8 di atas,

sesuai dengan nilai N-Gain score yang telah

diulas pada tabel 1.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

258

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

Tabel 8. Hasil Uji Normalisasi Gain

Kelas Rata-rata N-gain Kriteria

Eksperimen 55.3505 0.96 Tinggi

Kontrol 25.5694 0.63 Sedang [Sumber SPSS]

Kemudian dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa keefektifan peningkatan

nilai akademik mahasiswa yang menerapkan

cara belajar dengan metode blended learning

menggunakan Moodle sangat tinggi. Tetapi

bukan berarti metode konvensional

mempunyai keefektifan yang rendah.

Berdasarkan tabel 8 didapat bahwa metode

konvensional untuk metode pengajaran masih

dapat meningkatkan nilai akademik

mahasiswa dengan kriteria sedang.

SIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan blended learning mampu

menambahkan keinginan serta atensi belajar

mandiri mahasiswa, hal isi disebabkan oleh

banyaknya informasi canggih yang bisa

didapatkan dengan menggunakan internet,

cara ini sangat efektif sebab bukan mahasiswa

dapat memperoleh perkuliahan tatap muka

dengan pengajar di dalam kelas, mahasiswa

juga dapat memperoleh bahan belajar yang

diberikan secara online di manapun lokasi

mereka[14]. Untuk mengukur daya guna cara

belajar blended learning, dilaksanakan pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Nilai daya guna model

blended learning bisa diperhatikan

berdasarkan nilai pretest dan posttest pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dengan menggunakan uji n-gain.

Riset ini sudah diuji cobakan dengan

memperhatikan perbedaan cara belajar

blended learning dengan Moodle serta cara

belajar konvensional melalui tatap muka di

kelas, diperoleh hasil dimana peningkatan

nilai akademik dalam mata kuliah Fisika

cukup signifikan jika diperhatikan melalui uji

independent sample t-test. Tidak hanya itu,

didapat hasil dimana penggunaan cara belajar

blended learning sangat efisien dengan nilai

N-Gain sangat besar mendekati 1 (0,96)

sementara nilai N-Gain cara belajar

konvensional memiliki keefektifan yang

termasuk ke dalam nilai rata-rata (sedang)

dalam menaikkan nilai akademik mahasiswa

yaitu sebesar 0,63. Tingkat penerimaan materi

mahasiswa Teknik Industri, Fakultas

Teknologi Industri pada mata kuliah Fisika

mempunyai nilai beda yang signifikan antara

kelompok yang menggunakan cara belajar

blended learning dengan kelompok yang

menggunakan cara belajar konvensional,

tingkat penerimaan materi mahasiswa untuk

mata kuliah Fisika mengalami peningkatan

secara signifikan dikarenakan pelaksanaan

cara belajar blended learning.

Hasil yang diperoleh mendukung

hasil beberapa penelitian sebelumnya

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

259

Hafidzah, Pengaruh Penggunaan Blended ...

https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.2662

mengenai penggunaan e-learning dan

dampaknya terhadap nilai akademik atau nilai

hasil belajar. Diantaranya adalah penelitian

Ghahari dan Golestan [7], dan Eryilmaz [8].

Ghahari dan Golestan telah melakukan riset

tentang dampak blended learning yang

berhubungan dengan keterampilan menulis

bahasa asing siswa di Iran. Selain itu, riset

yang dilakukan oleh Eryilmaz juga

melalukan eksperimen untuk menguji

efektifitas kelas blended learning dengan

kelas tatap muka (konvensional). Hasilnya

menunjukkan bahwa prestasi belajar

mahasiswa dengan cara belajar blended

learning positif lebih efektif dari pada tatap

muka. Metode blended learning adalah cara

belajar yang dapat menjadi salah satu pilihan

dalam mengajarkan mata kuliah eksakta

seperti Fisika atau Matematika, dimana

pengajar atau dosen tetap melakukan tatap

muka digabung dengan pemanfaatan e-

learning.

Untuk pengembangan lebih lanjut

tentang pemanfaatan e-learning berbasis LMS

Moodle khususnya blended learning sebagai

media pembelajaran untuk mata kuliah Fisika,

diharapkan adanya pengembangan

infrastruktur baik intranet maupun internet

untuk mendukung kegiatan e-learning

sehingga tidak ada kendala pada saat

pemanfaatannya. Selain itu, pihak Universitas

senantiasa perlu mendorong penerapan model

ini lewat pelatihan dosen dan mahasiswa serta

menyediakan fasilitas yang menunjang

terlaksananya model pembelajaran tersebut.

Diharapkan metode e-learning (blended

learning) dengan platform LMS yang ada

dapat dijadikan sebagai alternatif metode

pengajaran untuk menjadikan sebuah materi

pembelajaran lebih menarik, efektif dan

efisien.

Untuk penelitian selanjutnya dapat

dilakukan analisis metode e-learning lainnya

untuk mata kuliah eksakta maupun non

eksakta dengan menggunakan metode quasi

eksperimen dengan bantuan SPSS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Muller, “Number of internet users in

Indonesia from 2015 to 2025(in

millions), “ statista.com, Maret 2020.

[Daring]. Available:

https://www.statista.com/statistics/254

456/number-of-internet-users-in-

indonesia/). [Diakses: 12 April 2020].

[2] Pergola, T. M., Walters, L. M.

“Evaluating Web-Based Learning

Systems.,” Journal of Instructional

Pedagogies, no 5. 2011.

[3] Bath, D., Bourke, J, “Getting Started

with Blended Learning,” Queensland:

Griffith University. 2010. [Daring]

Retrieved from

http://tdu.nmmu.ac.za/Blended-

Learning. [Diakses: 10 April 2020].

[4] Martin, M.O. dan Mullis, I.V.S,

Relationships Among Reading,

Mathematics, and Science

Achievement at the Fourth Grade—

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN BLENDED LEARNING BERBASIS LMS …

260

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

Implications for Early Learning, MA:

TIMSS & PIRLS International Study

Center, Boston College, 2012. [E-

book] Available:

http://timss.bc.edu/timss2011/release.h

tml

[5] Ellianawati, Wahyuni. S,

“Development of Self Regulated

Learning Mathematics Physics

Teaching Materials as an Effort to

Improve Self-Study Ability”, Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia, vol. 8,

hal 33-40, 2012.

[6] Nedelko, Zlatko, “Participants’

Characteristics for E-Learning,” E-

leader Krakow, 2008. [Daring].

Available:

https://www.researchgate.net/publicati

on/242561535_E-literature_in_E-

learning. [Diakses: 12 April 2020].

[7] Ghahari dan Golesan, “The Effect of

Blended Learning vs Classroom

Learning Techniques on Iranian RFL

Learners Writing,” International

Journal of Foreign Language

Teaching & Research, vol 1-issue 3-

Spring, Sep., hal 77 – 86, 2013.

[8] Eryilmaz. “The Effectiveness of

Blended Learning Environtments,”

Contemporary Issues in Education

Research-4 th Quarter, vol 8, no. 4,

hal 251 – 256, 2015.

[9] Harahap, S., H., “Pemanfaatan E-

Learning Berbasis LCMS Moodle

Sebagai Media Pembelajaran Untuk

Mata Kuliah Sistem Informasi

Akuntansi,” Jurnal Riset Akuntansi

Dan Bisnis vol 15 no.1, hal 86 – 99,

2015.

[10] Muyaroah, S., “Efektifitas E-Learning

Dengan Aplikasi Moodle pada Mata

Kuliah Penelitian Pengembangan

Program Studi Teknologi Pendidikan,”

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari

Jambi vol 19, no. 1, 2019.

[11] Fraenkel, J.R., dan Wallen, N.E., How

To Design and Evaluate Research in

Education, Sixth Edition. New York:

Mc Graw Hill, 2007.

[12] Ruseffendi, E. T., Dasar-Dasar untuk

Penelitian Pendidikan dan Bidang

Non-Eksakta Lainnya. Bandung:

Tarsito, 2010.

[13] Meltzer, D.E., “The Relationship

between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics:

A Possible “Hidden Variable” in

Diagnostics Pretest Scores,”. American

Journal of Physics, vol 70 no. 12, hal

1259-1268, 2002.

[14] Singh, G., O ’Donoghue, J., dan

Worton, HA, “Study Into The Effects

Of eLearning On Higher Education,”

Journal of University Teaching &

Learning Practice, vol 2 no. 3, hal 13-

24, 2005.