Page 1
PENGARUH PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP
KETERLIBATAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA POKOK
BAHASAN MATERI MATA DAN KECACATAN MATA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Sekar Naffa Kristiani
NIM: 151424018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP
KETERLIBATAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA POKOK
BAHASAN MATERI MATA DAN KECACATAN MATA
Sekar Naffa Kristiani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pembelajaran berbasis
proyek terhadap keterlibatan siswa; (2) pengaruh pembelajaran berbasis proyek
terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian
adalah siswa kelas XI MIPA 2. Penelitian ini menggunakan satu kelas yang diberikan
treatment pembelajaran berbasis proyek (PjBL). Instrumen yang digunakan dalam
pengambilan data yaitu tes tertulis essai (pretest dan posttest) dengan 5 jumlah soal,
beserta observasi. Hasil belajar dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS
uji-T Dependent, lembar penilaian produk untuk hasil produk, dan keterlibatan siswa
dianalisis dari lembar observasi serta diperkuat dari rekawan video.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pembelajaran berbasis proyek
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa yaitu mengalami peningkatan. (2)
Siswa terlibat aktif di dalam mengerjakan proyek walau terhambat waktu.
Kata kunci: project based learning, PjBL, keterlibatan siswa, student engagement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING TO THE STUDENTS
ENGAGEMENT AND LEARNING RESULTS AMONG STUDENTS GRADE XI
ABOUT STUDY OF EYES AND DO
Sekar Naffa Kristiani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
The purpose of this research is to describe: (1) the concerning of student engagement
using project based learning model (2) the learning result of student during the
learning process using project based learning.
The type of the research is quantitative and qualitative experiments The subject of this
study were students of class XI MIPA 2 of SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. This research
was conducted in one class with prior given project based learning model. The
instrument used as data collection are 7 number of question tests essay (pretest and
posttest) and observations. The analyzes of learning result using SPSS with T-Test
dependent, product assessment for product, and student engagement was analyzed
through observation and video recording.
The results showed that: (1) The project based learning models improved the students
learning result of student at XI MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta about Optics
especially Eyes (2) the student engagement on doing project although there is any
obstacles.
Keywords: project based learning, student engagement, learning result.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Project Based Learning terhadap Keterlibatan Siswa dan Hasil Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan Materi Alat Optik Mata dan Kecacatan Mata Kelas XI”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi strata dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penelitian ini mampu terselesaikan berkat bantuan, dukungan, doa, dan, saran
dari berbagai pihak, sehingga penulis mengungkapkan terima kasih kepada:
1 Allah Tritunggal yang telah berperan besar dalam mengingatkan akan hal – hal
positif yang ada pada diri saya.
2 Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing, memotivasi, mengarahkan, serta
memberi kritik dan saran yang membangun.
3 Prof. Dr. Paul Suparno, SJ., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
Pendidikan Fisika 2015 yang telah mendidik, membimbing dengan kata – kata
yang positif dan membangun.
4 Bapak Dr. Ignatius Edi Santora, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.
5 Segenap staf secretariat JPMIPA atas kerjasamanya dalam melayani pembuatan
surat ijin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
6 Bapak Drs. Andar Rujito, M. H selaku kepala sekolah SMA BOPKRI 1
Yogyakarta.
7 Ibu Chatarina Evita A, S. Kom., M.Eng. selaku wakakurikulum SMA BOPKRI 1
Yogyakarta.
8 Bapak Andi Setiawan, S.Pd., M. selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA
BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan, arahan, dan masukan
agar penulis lebih maju.
9 Segenap karyawan Tata Usaha (TU) SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah
membantu.
10 Seluruh peserta didik kelas IX MIPA 2 yang telah bersedia menjadi subyek
penelitian dan membantu kelancaran penelitian.
11 Kedua orang tua penulis, Bapak Yoce Taribino dan Ibu Raden Roro Bawuk
Budiastuti Wulan Uning Sri Kaswari yang terus mendorong untuk tidak menyerah,
doa, dan dukungan lain dalam bentuk apapun.
12 Dwiyan Permata Putra yang telah memberikan dorongan positif, bantuan, dan
semangat.
13 Vita Cahyudi yang memberikan banyak masukan dan informasi yang diperlukan.
14 Seluruh sahabat (Mami Fani, Monic, Minda, Ani ndut, Indri Baran, Pungky,
Desinta, , Lia, Yani, Andi, Bagus, Ayu, Lintang, Anis, Mbak Yuni, dan Dwi) yang
terus menyemangati tanpa henti, mendorong agar tidak menyerah, menjadi teman
bercerita saat menyusun skripsi. Dukungan kecil yang diberikan sangat luar biasa
dampaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
II. BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) .... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
2.1.1 Prinsip – prinsip Project Based Learning ........................................ 6
2.1.1.1 Keterpusatan ................................................................................ 6
2.1.1.2 Berfokus pada Pertanyaan atau Masalah ..................................... 7
2.1.1.3 Desain yang Menghasilkan Karya ............................................... 7
2.1.1.4 Realisme (Keaslian) ..................................................................... 7
2.1.2 Langkah – langkah Pembelajaran Berbasis Proyek bagi Siswa ...... 8
2.1.3 Penilaian ........................................................................................... 10
2.2 Keterlibatan Siswa (Student Engagement) ......................................... 11
2.3 Hasil Belajar ....................................................................................... 12
2.4 Materi Optika ..................................................................................... 14
2.4.1 Mata ................................................................................................ 14
2.4.2 Kecacatan Mata dan Alat Optik untuk Membantu Penglihatan ...... 15
2.5 Penerapan Model Project Based Learning ......................................... 17
2.5.1 Wawancara ...................................................................................... 17
2.5.2 Video ............................................................................................... 19
2.5.3 Media Sosial Youtube sebagai Sumber Belajar .............................. 21
2.6 Penelitian Relevan ............................................................................. 21
III. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 22
3.2 Desain Penelitian ................................................................................ 22
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
3.4 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 23
3.4.1 Subjek Penelitian ........................................................................... 23
3.4.2 Objek Penelitian ............................................................................ 24
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................. 24
3.6 Treatment ............................................................................................ 24
3.7 Desain Pembelajaran .......................................................................... 25
3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27
3.9 Instrumen Penelitian ........................................................................... 27
3.9.1 Tes Tertulis .................................................................................... 27
3.9.2 Observasi ....................................................................................... 34
3.9.3 Dokumentasi ................................................................................. 34
3.10 Instrumen Pembelajaran ................................................................... 35
3.10.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 35
3.10.2 LKS ............................................................................................... 35
3.11 Validitas Instrumen Penelitian ......................................................... 35
3.12 Metode Analisis Data ....................................................................... 36
3.12.1 Analisis Penskoran Hasil Belajar Siswa ........................................ 36
3.12.2 Analisis Kuantitatif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa ...... 38
3.12.3 Analisis Hasil Proyek .................................................................... 38
3.12.4 Analisis Hasil Observasi Keterlibatan Siswa ................................ 30
IV. DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Deskripsi Penelitian ............................................................................ 42
4.2 Data, Analisa, dan Pembahasan ......................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
4.2.1 Pengetahuan Awal (Pretest) ........................................................... 47
4.2.2 Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Project Based ...... 49
4.2.3 Produk ............................................................................................. 57
4.2.4 Pengetahuan Akhir (posttest) .......................................................... 59
4.2.5 Hasil Belajar: Analisa pretest dan posttest menggunakan Uji-T .... 61
4.2.6 Hasil dari Pelaksanaan Proyek Pembuatan dan Mengunggah Video Aplikasi
Fisika Terkait Mata dan Kecacatan Mata ................................................ 64
4.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 65
4.3.1 Waktu Pelaksanaan ......................................................................... 65
4.3.2 Angket Tanggapan Siswa ............................................................... 65
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 66
5.1.1 Hasil Belajar .................................................................................... 66
5.1.2 Keterlibatan Siswa .......................................................................... 66
5.2 Saran ................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pre-test, Treatment, Post-test........................................................... 23
Tabel 3.2 Desain Pembelajaran ........................................................................ 25
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................. 27
Tabel 3.4 Soal dan Kunci Jawaban Pretest dan Posttest ................................ 29
Tabel 3.5 Analisis Penskoran Hasil Belajar Siswa ......................................... 36
Tabel 3.6 Interval dan Kriteria ........................................................................ 37
Tabel 3.7 Rubrik Skor Penilaian Keberhasilan Proyek ................................... 38
Tabel 3.8 Interval dan Kriteria Analisis Produk ............................................. 40
Tabel 4.1 Deskripsi Kegiatan ........................................................................... 41
Tabel 4.2 Interval Ketuntasan Beserta Kriterianya untuk Hasil Belajar ......... 47
Tabel 4.3 Presentase Ketuntasan dan Kriteria Hasil Analisis Produk ............ 47
Tabel 4.4 Hasil Pretest .................................................................................... 48
Tabel 4.5 Keterlibatan Siswa pada Pertemuan Pertama .................................. 50
Tabel 4.6 Keterlibatan Siswa pada Pertemuan Kedua .................................... 51
Tabel 4.7 Keterlibatan siswa pada Minggu Pertama Pelaksanaan
Proyek Wawancara .......................................................................................... 52
Tabel 4.8 Keterlibatan Siswa pada Minggu Kedua: Menyunting dan Mengunggah
Video ............................................................................................................... 54
Tabel 4.9 Hambatan yang Dihadapi Setiap Kelompok ................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
Tabel 4.10 Data Skor untuk Setiap Kelompok ................................................ 57
Tabel 4.11 Analisis Data untuk Keberhasilan Produk .................................... 58
Tabel 4.12 Data Posttest .................................................................................. 59
Tabel 4.13 Nilai Pretest dan Posttest .............................................................. 61
Tabel 4.14 Paired Samples Statistics .............................................................. 62
Tabel 4.15 Paired Samples Test ...................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pre-test, Treatment, Post-test........................................................... 23
Tabel 3.2 Desain Pembelajaran ........................................................................ 25
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................. 27
Tabel 3.4 Soal dan Kunci Jawaban Pretest dan Posttest ................................ 29
Tabel 3.5 Analisis Penskoran Hasil Belajar Siswa ......................................... 36
Tabel 3.6 Interval dan Kriteria ........................................................................ 37
Tabel 3.7 Rubrik Skor Penilaian Keberhasilan Proyek ................................... 38
Tabel 3.8 Interval dan Kriteria Analisis Produk ............................................. 40
Tabel 4.1 Deskripsi Kegiatan ........................................................................... 41
Tabel 4.2 Interval Ketuntasan Beserta Kriterianya untuk Hasil Belajar ......... 47
Tabel 4.3 Presentase Ketuntasan dan Kriteria Hasil Analisis Produk ............ 47
Tabel 4.4 Hasil Pretest .................................................................................... 48
Tabel 4.5 Keterlibatan Siswa pada Pertemuan Pertama .................................. 50
Tabel 4.6 Keterlibatan Siswa pada Pertemuan Kedua .................................... 51
Tabel 4.7 Keterlibatan siswa pada Minggu Pertama Pelaksanaan
Proyek Wawancara .......................................................................................... 52
Tabel 4.8 Keterlibatan Siswa pada Minggu Kedua: Menyunting dan Mengunggah
Video ............................................................................................................... 54
Tabel 4.9 Hambatan yang Dihadapi Setiap Kelompok ................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xviii
Tabel 4.10 Data Skor untuk Setiap Kelompok ................................................ 57
Tabel 4.11 Analisis Data untuk Keberhasilan Produk .................................... 58
Tabel 4.12 Data Posttest .................................................................................. 59
Tabel 4.13 Nilai Pretest dan Posttest .............................................................. 61
Tabel 4.14 Paired Samples Statistics .............................................................. 62
Tabel 4.15 Paired Samples Test ...................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ............................ 72
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 73
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 74
Lampiran 4. Pretest ......................................................................................... 81
Lampiran 5. Posttest ....................................................................................... 85
Lampiran 6 Penilaian Produk ......................................................................... 89
Lampiran 7. Keterlibatan siswa Proyek Wawancara ...................................... 93
Lampiran 8. Keterlibatan siswa dalam Melaksakan Proyek Minggu Kedua ... 94
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia kini mengalami banyak perbaharuan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas lulusan. Perubahan yang belakangan ini menjadi
perbincangan adalah penyesuaian dalam melaksanakan tuntutan kurikulum 2013.
Penerapan kurikulum 2013 sangat menekankan agar guru berperan sebagai fasilitator
dan peserta didik lebih aktif untuk membangun pengetahuannya. Akibatnya, dalam
proses pembelajaran mengalami pergeseran sistem pembelajaran mengikuti tuntutan
dan perkembangan zaman. Sistem pembelajaran kini disarankan agar siswa tidak hanya
mempelajari materi secara konseptual tetapi dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari – hari atau dapat pula mempelajari konsep melalui fenomena yang ada. Salah
satu mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran tersebut
adalah fisika, namun yang diperoleh dalam proses pembelajaran disekolah menunjukan
bahwa sistem ini kurang membuat siswa aktif salah. Pada proses pembelajaran fisika
baik jika siswa tidak hanya belajar melalui pembelajaran di dalam kelas dengan metode
ceramah, tetapi keterampilan lain dapat dikembangkan. Tidak jarang pembelajaran
masih berpusat pada pendidik sebagai sumber informasi. Menurut Jalinus dan Amiyar
(2016:10) yaitu perlu adanya pertimbangan yang dilakukan adalah kepentingan murid
yang belajar, bukan kepuasan guru. Hal ini cukup bertolak belakang dengan tuntutan
bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student center).
Berdasarkan observasi selama melaksanakan Program Pelaksanaan Lapangan
(PPL) di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, peneliti menemukan bahwa pembelajaran yang
berlangsung kurang bervariasi. Metode yang digunakan didominasi oleh metode
ceramah dan jarang diberikan media untuk menunjukan fenomena fisis ataupun
penerapannya dikehidupan sehari – hari. Siswa menerima informasi dari guru tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
2
mengetahui dengan sungguh kebenarannya dan menjadi pasif. Menurut Suparno
(2013:55), seseorang yang belajar fisika tujuannya untuk mengerti gejala dan peristiwa
alam fisis dengan hukum alamnya yang teratur. Untuk mengerti alam maka perlu
berinteraksi langsung untuk mengamati, alih-alih membaca buku teks. Sehingga dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran fisika tidak hanya mengembangkan aspek
kognitif tetapi juga perlu mengembangkan keterampilan ilmiah dan aspek – aspek
afektif dalam diri siswa.
Mengikuti keadaan yang ada, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan
model project based learning atau yang dikenal sebagai PjBL dengan harapan siswa
aktif memperoleh pengetahuan secara mandiri. Untuk melihat keaktifan siswa, maka
dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini agar peserta didik terlibat aktif dengan
dukungan proyek fisika terkait materi optika mata yang akan dinilai berdasarkan
kriteria kreativitas produk yang dihasilkan. Keterlibatan siswa dikenal sebagai (student
engagement) yang meliputi perilaku, emosi, dan pengetahuan. Sehingga judul
penelitian ini adalah “Pengaruh Penerapan Project Based Learning terhadap Student
Engagement, Hasil Belajar, dan Persepsi Siswa pada Materi Alat Optik Mata Kelas
XI”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diperoleh antara
lain:
1) Bagaimana pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap
keterlibatan siswa (student engagement)?
2) Bagaimana pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap hasil
belajar siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
3
1.3 Batasan Masalah
1) Pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning digunakan untuk
mengklarifikasi student engagement selama proses pembelajaran.
2) Sesuai observasi yang dilakukan, materi fisika yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan materi alat optika terkhusus mata.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah di atas, penelitian bertujuan untuk:
1) Mengetahui pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap
student engagement selama proses pembelajaran.
2) Mengetahui pengaruh penggunaan model project based learning terhadap hasil
belajar siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru dan Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru agar menggunakan model
pembelajaran yang memusatkan proses pembelajaran pada siswa dan guru
mengambil tempat sebagai fasilitator.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan agar peneliti menemukan makna dalam mempelajari dan
mengajar pelajaran fisika SMA yang sesungguhnya sebagai calon guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
4
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi mengenai pembelajaran
berbasis proyek terutama pelajaran fisika dan dapat digunakan bagi pihak yang
membutuhkan.
4. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar
yang menyenangkan serta relevan dan kreatif agar mampu memaknai setiap
pelajaran fisika yang disampaikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Strategi Pembelajaran berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang melibatkan
suatu proyek dalam proses pembelajaran, dapat berupa perseorangan atau kelompok
dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan sebuah produk dan hasilnya
ditampilkan atau dipresentasikan (Rusman, 2017:395). Proyek atau kegiatan dalam
proses pembelajaran digunakan sebagai media yang melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran yang bersifat teoritis dan praktik melalui suatu pertanyaan, perancanaan
produk, dan penugasan. Pembelajaran berbasis proyek sebenarnya diawali dari masalah
atau problem based learning yang lebih cenderung untuk mempelajari banyak
pengetahuan faktual dan diciri – cirikan dengan prestasi akademik yang tinggi, namun
sulit untuk menerapkan pengetahuan itu pada saat terjun di lapangan. Akibat dari
adanya kesenjangan tersebut, maka muncul model pembelajaran berbasis proyek atau
project based learning (PjBL). Perbedaan antara problem based learning dengan
project based learning terletak pada objek pembelajarannya. Hosnan (2014:319)
menuliskan perbedaan keduanya yaitu untuk problem based learning (PBL) proses
pembelajarannya diarahkan untuk kegiatan yang memerlukan perumusan masalah,
pengumpulan data, dan analisis data, sementara pada PjBL memiliki proses
pembelajaran lebih mendorong siswa dalam kegiatan mendesain, merumuskan
tindakan, merancang tindakan, memperhitungkan kemungkinan untuk setiap tindakan,
melaksanakan pekerjaan atau tindakan, dan mengevaluasi hasil. Sehingga proses
pembelajaran project based learning diartikan sebagai pembelajaran berbasis riset
yang memberikan pengalaman belajar secara nyata dan melatih keterampilan siswa
berkreasi menghasilkan suatu produk atau karya. PjBL merupakan metode belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
6
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media dalam proses belajar. Strategi
pembelajaran ini berpusat pada siswa yang ditugaskan guru untuk mengeksplorasi,
interpretasi, sistesis, dan memperoleh informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk
belajar. Langkah awal dalam PBL adalah adanya masalah yang harus terpecahkan
dengan mengumpulkan dan mengintegrasi pengetahuan baru berdasarkan proyek yang
dilaksanakan sebagai bentuk pengalaman secara nyata. Masalah yang terkait dapat
berupa pertanyaan atau tantangan yang diinvestigasi secara individu maupun secara
berkelompok. Menurut Hosnan, dalam pembelajaran PBL siswa didorong untuk
memunculkan ide – ide serta solusi yang realistis dari permasalahan sehari – hari yang
diteliti.
2.2 Prinsip – prinsip Project Based Learning
a. Keterpusatan
Karakteristik PjBL salah satunya yaitu berpusat pada siswa. Menurut Buck
Institute for Education, bagian dari keterpusatan (dalam Hosnan, 321) adalah sebagai
berikut:
1. Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang tidak memiliki
satu jawaban pasti.
3. Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuha dalam mencari solusi.
4. Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkolaborasi, serta
mencoba berbagai macam bentuk komunikasi.
5. Siswa bertanggung jawab mencari dan mengelola sendiri informasi yang mereka
kumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
7
6. Pakar – pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek yang dijalankan sering
diundang menjadi guru tamu dalam sesi – sesi tertentu untuk memberi pencerahan
bagi siswa.
7. Evaluasi dilakukan secara terus – menerus selama proyek berlangsung.
8. Siswa secara regular merefleksikan dan merenungi apa yang telah mereka lakukan
baik proses maupun hasilnya.
9. Produk akhir dari proyek dipresentasikan di depan umum dan dievaluasi
kualitasnya.
10. Di dalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi terhadap kesalahan dan
perubahan, serta mendorong bermunculannya umpan balik serta revisi.
b. Berfokus pada pertanyaan atau Masalah
Pertanyaan, masalah, atau tantangan dapat mendorong peserta diidk untuk
berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama bidang tertentu. Kaitan antara
pengetahuan konseptual dan aktivitas nyata dapat ditemui melalui pengajuan
pertanyaan tersebut.
c. Desain
Dalam pelaksanaan proyek tahap – tahap mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga menghasilkan produk atau karya perlu didesain dengan sedemikian rupa. Hal
ini dimaksudkan agar prosesnya mengikuti prinsip investigasi konstruktif yang
mengarah pada pencapaian tujuan, mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan
konsep, dan resolusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
8
d. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek diartikan sebagai
kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan
pilihannya sendiri, dan bertanggungjawab.
e. Realisme (keaslian)
Prinsip realisme berarti bahwa pembelajaran proyek merupakan sesuatu yang
nyata (dalam kehidupan sehari – hari), bukan seperti di sekolah. Pembelajaran berbasis
proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada masalah yang nyata
(autentik) dan bukan dibuat – buat. Jika ada solusi maka dapat diimplementasikan di
lapangan.
2.2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Berbasis Proyek bagi Siswa
Gambar 2.1 langkah – langkah pembelajaran berbasis proyek
Langkah – langkah pembelajaran berbasis proyek bagi siswa sebagai berikut:
a. Penentuan Proyek
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang dapat memberi penugasan pada
siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Kemudian mengambil topik yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
9
dengan realitas (dunia nyata) dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru
perlu mengusahakan agar topik yang diangkat relevan untuk keadaan proses
pembelajaran para siswa.
b. Perancangan langkah – langkah penyelesaian proyek
Perancangan susunan kegiatan dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.
Perancangan proyek ini berisi aturan, pemilihan aktivitas, penyatuan berbagai
kemungkinan penyelesaian tugas proyek,perencanaan sumber atau bahan maupun alat
yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek.
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan proyek perlu untuk disusun secara sistematis agar tertata saat
pelaksanaannya mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga menghasilkan produk.
Susunan jadwal pelaksanaan proyek siswa didampingi oleh guru agar mencapai target
sesuai tahap – tahapannya.
d. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring Guru
Pelaksanaan proyek dengan difasilitasi dan diperhatikan oleh guru. Aktivitas
selama pelaksanaan dapat berupa membaca, meneliti, mengobservasi, mewawancarai,
merekam, membuat karya seni, mengunjungi objek proyek, dan mengakses informasi
melalui internet. Guru memonitoring dengan mengobservasi siswa dalam
melaksanakan proyek yang dapat berupa rubrik yang akan dapat merekam aktivitas
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
10
e. Penyusunan Laporan dan Presentasi
Hasil proyek dapat berbentuk produk, seperti karya tulis, karya seni, laporan
tertulis, karya teknologi atau prakarya yang dipresentasikan atau dipublikasikan kepada
tidak hanya sesama teman sejawat siswa tetapi juga kepada guru dan jika layak maka
dapat dipublikasikan secara khalayak.
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek
Pada akhir pembelajaran guru perlu melakukan refleksi dimana siswa dapat
mengemukakan pengalamannya saat melaksanakan proyek. Hal ini disebut evaluasi
proses yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Begitu pula evaluasi
hasil proyek, dapat didiskusikan untuk memperbaiki kinerja dan proyek selanjutnya.
2.2.2 Penilaian
Setelah melaksanakan proyek, peserta didik tidak serta merta membuat
kesimpulan dan mempresentasikannya. Siswa harus membuat produk yang dapat
menunjukan keterkaitan antara hasil yang diperoleh dari wawancara dan konsep fisika
yang telah mereka pelajari. Produk atau karya pada penelitian ini berfokus pada poster
dan video yang akan diunggah ke sosial media sebagai tugas final.
Penilaian PiBL dilakukan dimulai dai penilaian pada tahap perencanaan atau
persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.
Penilaian ini digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan untuk
mengaplikasikan, kemampuan menyelidiki, dan kemampuan menginformasikan dari
peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Penilaian ini mencangkup tiga
hal penting yaitu kemampuan pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
11
1) Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik untuk menentukan topik,
mencari informasi, menentukan waktu pengumpulan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi adalah mengenai informasi apapun yang dicari berkaitan atau sejalan
dengan mata pelajaran. Pertimbangan relevansi dengan pelajaran mencangkup
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran tersebut.
3) Keaslian meliputi produk atau hasil karya tugas proyek yang dikerjakan peserta
didik harus merupakan hasil karyanya sendiri.
Dari ketiga hal diatas maka penilaian dalam pembelajaran berbasis proyek
meliputi tiga hal yaitu pengetahuan, keterampilan, dan kinerja yang dibagi menjadi
tiga pula yaitu persiapan, pelaksanaan, hasil akhir. Penilaian pengetahuan dan
keterampilan dapat dilakukan melalui penugasan awal atau persiapan. Penilaian
kinerja dilakukan saat peserta didik melakukan presentasi dilengkapi dengan laporan
tertulis. Dan penilaian keterampilan adalah ketika mampu menghasilkan produk atau
karya pada tahap akhir.
2.3 Keterlibatan Siswa (Student Engagement)
Keterlibatan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran disebut sebagai
student engagement. Istilah ini digunakan untuk mengetahui apakah selama
pembelajaran siswa mengalami keterlibatan aktif atau sebaliknya. Menurut Gallup
(2013) bahwa, “Student engagement is a term used to describe an individual’s interest
and enthusiasm for school, which impacts their academic performance and behavior”
(dalam Olson & Peterson, 2015). Dalam jurnal Its learning (2016) dituliskan bahwa,
“student engagement is the degree of attention, curiosity, optimism, interest, and
passion that students demonstrate when they are learning or being taught.” Sehingga
pengertian student engagement adalah keterlibatan siswa yang dapat dideskripsikan
sebagai ketertarikan, keingintahuan, optimisme, perhatian, antusiasme, dan keinginan
besar dalam proses pembelajaran. Hal ini mampu mempengaruhi tinggi atau rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
12
prestasi akademik dan juga tingkah laku. Student engagement dapat berupa kehadiran
didalam kelas, memperhatikan guru, mengerjakan tugas, mengikuti ekstrakurikuler,
kegiatan pertukaran pelajar, dan segala bentuk keterlibatan dalam aktivitas akademik.
Pengaruh paling besar dalam pembelajaran yang dapat menimbulkan ketertarikan
dan dirasa menyenangkan secara potensial adalah motivasi dan keterlibatan penuh
siswa (engaged student), sehingga yang perlu dilakukan guru sebagai pendidik dan
fasilitator adalah mempersiapkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada
siswa. Guru tidak harus selalu memberikan materi secara penuh, tetapi siswa juga dapat
memperolehnya dari berbagai macam pengalaman. Student engagement dibutuhkan
untuk melihat seberapa banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran terutama pada
proses pembelajaran berbasis proyek (PjBL).
Keterlibatan siswa dapat diamati dalam proses belajar mengajar dan terbagi
menjadi beberapa komponen meliputi behavior, afektif, dan kognitif siswa. Behavioral
atau partisipasi perilaku siswa menyangkut diberbagai bidang akademik, sosial, dan
aktivitas ekstrakurikuler. Dalam penelitian ini, behavioral yang dimaksud adalah
perilaku siswa selama pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dan ketika
melaksanakan proyek. Afektif atau emosi yang dimaksudkan mengacu pada emotional
engagement yang berfokus pada tingkatan dan kenaturalan dari reaksi positif atau
negative pada guru, teman sekelas, akademik, dan sekolah. Sikap siswa untuk
cenderung menerima atau menolak sesuatu/seseorang berdasarkan penilaian terhadap
hal tersebut didasari oleh berharga atau sebaliknya bagi diri mereka. Prinsip belajar
afektif menurut Aunurrahman (2011:135), salah satunya yaitu bagaimana para siswa
menyesuaikan diri dan memberi reaksi terhadap situasi akan memberi dampak dan
pengaruh terhadap proses belajar afektif. Cognitive engagement berfokus pada level
siswa memperoleh pengetahuan dalam pembelajaran. mengikuti taksonomi B.S. Bloom
yaitu tingkatan level kognitif dimulai pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa,
sintesa, evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
13
Indikator terkait keterlibatan siswa secara umum atau secara keseluruhan dengan
mengacu pada behavior, emosional, dan kognitif yaitu:
1) Memperhatikan (attention) guru ketika menjelaskan.
2) Antusias (enthusiasm) dalam belajar dan mengerjakan tugas.
3) Rasa penasaran (curiosity) yang tinggi.
4) Optimis (optimist) menyelesaikan pekerjaan
5) Tertarik (interest) untuk mempelajari
6) Keinginan besar (passion) untuk menyelesaikan tugas/belajar.
2.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahuan,
perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang dialami siswa setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Menurut Hosnan, hasil belajar yang tergolong
penting adalah peningkatan kompetensi berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif),
dan keterampilan (psikomotorik). Peningkatan kompetensi yang dimaksud adalah
berupa pada objek atau materi yang dipelajari, motivasi berprestasi, rasa percaya diri,
dan kemampuan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh di
dalam masyarakat (2014:158).
Untuk penilaian hasil belajar diartikan sebagai proses penafsiran atau data
mengenai hasil belajar siswa (Kosasih, 2014:133). Tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui tingkat penguasaan atau pencapaian tujuan atau indikator pelajaran dan
menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya (follow up) yang mungkin
diberikan atas tinggi atau rendahnya tingkat pencapaian tujuan belajar. Penilaian hasil
belajar dari ketiga ranah yaitu penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian
keterampilan. Dalam segi pengetahuan, contoh siswa berpikir rasional dan kritis yaitu
dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana (how)” dan “mengapa (why)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
14
Penilaian pengetahuan meliputi tes lisan, tes tertulis, dan penugasan. Bentuk penilaian
hasil belajar siswa dapat berupa tes (tertulis, lisan, kinerja) dan non tes (tugas paper,
proyek, portofolio, dan sebagainya) (Hosnan, 2014:159). Kedua yaitu penilaian sikap,
dapat berupa proses pengamatan untuk proses menerima, menafsirkan, dan memberi
arti rangsangan. Contoh perubahan sikap dapat berupa lahirnya kebiasaan yang baik.
Penilaian untuk sikap dalam proses pembelajaran dapat meliputi penilaian observasi
atas sikap, penilaian diri sendiri, dan penilaian antara siswa dengan siswa lain. Yang
terakhir yaitu keterampilan, menurut Hosnan dapat berupa kerja otot yang memerlukan
koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi, contoh dalam hal menulis,
memperhatikan penjelasan guru, dan ikut mendemonstrasikan atau mempraktikan
dalam proses belajar. Penilaian keterampilan berupa penilaian praktik, penilaian
proyek, dan penilaian portofolio.
2.5 Materi Optika
Materi optika yang dimaksud adalah materi mata dan kacamata. Dalam kurikulum
2013 revisi terdapat materi alat optik di SMA kelas XI semester kedua. Tambahan yang
diberikan dalam materi ini adalah materi yang membahas mengenai lensa kontak atau
softlens.
2.5.1 Mata
Gambar 2.2 Jalannya berkas sinar ke bagian – bagian mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
15
Berkas cahaya masuk ke mata dibiaskan lensa dan berpotong di retina. Lalu,
otot – otot yang menggerakkan mata memutar biji mata agar bayangan benda yang
diamati jatuh didaerah bintik kuning. Mata Normal dapat melihat benda dengan jelas
untuk setiap objek yang terletak ± 25 cm di depan mata sampai jarak tak terhingga.
Ketika mata melihat benda pada jarak dekat, otot – otot pengatur lensa mata
berkontraksi membentuk lensa kristalin menjadi lebih cembung, begitu pula saat mata
melihat benda pada jarak jauh maka lensa kritalin menjadi lebih cekung. Jarak fokus
lensa mata menjadi lebih pendek sehingga bayangan dapat terbentuk pada retina.
Proses penyesuaian lensa mata dengan jarak objek yang diamati disebut akomodasi.
Kemampuan mata untuk memperbesar kekuatan lensanya sehingga sesuai dengan jarak
objek yang diamati disebut daya akomodasi.
Ketentuan jarak mata dalam berakomodasi yaitu untuk jarak terjaduh dari suatu
benda yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal disebut punctum
remotum (PR) atau titik jauh. Untuk mata normal, PR sebesar tak terhingga (~).
Jarak terdekat untuk mata normal disebut punctum proximum (PP) atau titik dekat
sebesar ± 25 cm.
Jarak fokus lensa mata saat mengamati suatu benda dapat ditentukan dengan
persamaan:
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′ (1)
Keterangan:
f = jarak fokus lensa mata
s = jarak benda ke lensa mata
s’ = jarak bayangan ke lensa mata
Untuk kekuatan lensa (P), dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑃 = 1
𝑓 (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
16
2.5.2 Kecacatan Mata dan Kacamata
Penggunaan kacamata berkaitan dengan gangguan penglihatan. Mata yang
mengalami gangguan penglihatan disebut cacat mata. Cacat mata yang dapat diatasi
dengan penggunaan kacamata yaitu:
a. Miopi
Miopi atau rabun jauh adlaah cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata yang
terlalu cembung sehingga bayangan yang seharusnya jatuh diretina akan jatuh di depan
retina. Akibatnya mata tidak dapat melihat benda – benda yang letaknya jauh. Titik
dekat dan titik jauh untuk penderita kecacatan miopi yaitu PP < 25 cm dan PR < ~.
Kacamata yang dapat membantu cacat mata miopi yaitu kacamata berlensa cekung
atau lensa divergen (lensa negatif). Miopi sering dialami oleh operator komputer,
tukang jam, dan sebagainya.
b. Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata
yang tidak dapat bekerja untuk memilih. Akibatnya mata ini tidak dapat melihat benda
yang terletak dekat. Titik dekat dan titik jauh mata hipermetropi yaitu PP > 25 cm dan
PR > ~. Hipermetropi dapat dibantu dengan bantuan kacamata berlensa cekung
(negatif).
c. Presbiopi
Presbiopi adalah cacat mata yang disebabkan karena berkurangnya daya
akomodasi mata. Presbiopi diderita oleh lanjut usia. Titik dekat dan titik jauh penderita
presbiopi adalah PP > 25 cm (titik dekat menjauh) dan PR < ~. Penderita presbiopi
tidak dapat melihat benda – benda yang letaknya dekat maupun jauh. Kacamata yang
dibutuhkan penderita presbiopi adalah kacamata berlensa rangkap (bifocal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
17
d. Astigmatisma
Astigmatisma merupakan cacat mata yang disebabkan kondisi kelengkungan
kornea tidak berbentuk bola (sferis) sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak
dapat terfokus atau lebih condong ke salah satu sisi. Hal ini juga dituturkan oleh
Giancoli (2014:325) bahwa peristiwa kecacatan astigtisma disebabkan oleh kornea
atau lensa yang kurang bundar. Penderita astigmatisma tidak dapat melihat garis
vertikal dan horizontal secara bersamaan. Cacat mata ini dapat diatasi dengan
penggunaan kacamata berlensa silinder.
e. Softlens (lensa kontak)
Sebuah lensa tipis dari bahan plastik kini telah hadir dengan sebutan softlens atau
lensa kontak. Penggunaannya cukup praktis yaitu dengan menempelkan softlens
langsung pada kornea dengan menggunakan tangan atau alat khusus. Softlens ini
merupakan alat optik untuk mengatasi kecacatan mata pada beberapa kasus seperti
miopi dan hipermetropi. Softlens cukup diminati sebagai pengganti kacamata karena
lebih praktis.
2.6 Penerapan Model Project Based Learning
Penerapan PjBL dalam penelitian ini yaitu proyek untuk memperoleh informasi
melalui proses wawancara dan dikemas dalam bentuk konten video. Wawancara
dilakukan untuk memperoleh fakta fisika dalam kehidupan sehari – hari terutama yang
berkaitan dengan materi mata dan kecacatan mata. Upaya untuk memperoleh data
wawancara yaitu dengan mewawancarai ahli yang kerap ditemui contohnya adalah
penjaga optik dan pembuat kacamata. Selanjutnya hasil wawancara diolah menjadi
informasi yang dapat diakses oleh siapapun dalam bentuk video yang diunggah pada
sosial media Youtube.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
18
a. Wawancara
Wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data melalui proses tanya
jawab antara pencari informasi dan narasumber. Narasumber merupakan sumber
informasi yang hidup dan memiliki keprofesionalitasan dan ahli dalam suatu bidang
tertentu (Sukardi 2012:26). Sukardi menuliskan pula bahwa proses wawancara
diharapkan dilakukan secara face to face (tatap muka) di mana pewawancara
menanyakan sejumlah pertanyaan kepada orang lain guna memperoleh jawaban yang
relevan dengan tujuan wawancara.
Sebagai pewawancara perlu partisipasi aktif dalam proses wawancara,
perkenalan atau pendekatan diri dan persuasi (Margono, 2007:166). Sikap persuasif
perlu dimiliki seorang pewawancara yaitu sikap netral, ramah, adil, sopan,
menghormati narasumber, dan mengendalikan situasi (menghindari ketegangan).
Pada penelitian ini jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
kombinasi antara terstruktur dan bebas. Wawancara yang dimaksud yaitu dipandu oleh
pewawancara dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan dapat ditambah
dengan beberapa pertanyaan secara bebas sesuai dengan topik wawancara. Wawancara
ini disebut sebagai jenis wawancara bebas terpimpin.
Dalam melakukan wawancara, pewawancara perlu untuk mempersiapkan
susunan pertanyaan berdasarkan topik dan sesuai dengan tujuan. Hal yang penting
untuk diketahui dalam tatanan menyusun pertanyaan adalah kata – kata bermakna
ganda, pertanyaan panjang (konkret), pertanyaan dalam keadaan nyata, alternative
jawaban, kata – kata canggung, dan menetralkan gaya bahasa bertanya. Langkah –
langkah wawancara secara umum yang perlu untuk diketahui yaitu:
2 Menentukan tema atau topik wawancara
3 Mempelajari masalah terkait tema wawancara
4 Menyusun pertanyaan sesuai 5W 1H (what, why, who, when, where, dan how)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
19
5 Menentukan narasumber, dalam penelitian ini berarti pegawai yang bekerja di toko
optik yang menjadi sasaran. Perlu juga mengetahui terlebih dahulu identitas
pelayan toko tersebut dan latar belakang toko.
6 Menghubungi narasumber dan membuat janji temu.
7 Mempersiapkan peralatan untuk wawancara contoh note book, kamera, atau alat
perekam lainnya.
8 Membagi tugas dalam kelompok.
9 Melakukan wawancara dengan narasumber.
10 Mencatat hal – hal pokok.
11 Menyusun laporan hasil wawancara. Proses penyusunan laporan hasil wawancara
pada penelitian ini yaitu dalam bentuk produk atau karya nyata yang bermanfaat
tidak hanya untuk pribadi tetapi semua orang.
Hal lain yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai apakah pihak terkait
ingin untuk disebutkan dalam hasil wawancara atau disamarkan, narasumber bersedia
untuk disebutkan identitasnya dalam laporan atau produk.
b. Video
Video tergolong dalam media audiovisual yang mampu menayangkan pesan
dan informasi melalui unsur gambar dan suara yang disampaikan secara simultan
(Pribadi, 2017:137). Media video mampu untuk memperlihatkan objek, tempat, dan
peristiwa melalui gambar bergerak atau motion pictures. Penggabungan antara visual
dan audio secara bersamaan untuk mengomunikasikan informasi dan pengetahuan
kepada pemirsa, dan berbagai keperluan komunikasi mulai dari bidang hiburan hingga
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, video merupakan media yang efektif
digunakan karena mencakup kombinasi unsur gerak dan suara dalam melihat proses
secara berkesinambungan serta real. Keuntungan media video menurut Erickson dan
Curl (dalam Pribadi, 2017:142) meliputi tujuh aspek yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
20
1) Menambah wawasan pengalaman pemirsa
2) Menyediakan informasi yang berguna bagi pemirsa
3) Merangsang timbulnya minat belajar
4) Membimbing respons pemirsa dalam proses belajar
5) Mengatasi keterbatasan fisik
6) Mendorong upaya pemecahan masalah
7) Mengungkapkan kesalahan dalam proses belajar dan upaya untuk memperbaiki
kesalahan tersebut.
Penelitian ini akan mengarah kepada produksi video sebagai proyek selanjutnya
untuk memberikan suatu informasi kepada khalayak umum. Untuk dapat memproduksi
video diperlukan dukungan waktu dan kemampuan dalam mengedit video. Langkah –
langkah dalam memproduksi program video terdiri dari:
1) Perumusan gagasan
2) Penulisan naskah dan storyboard
3) Perekaman gambar
4) Perekaman suara
5) Penyuntingan gambar dan suara (video editing)
6) Penggandaan atau duplicating
c. Media Sosial Youtube sebagai Sumber Belajar
Internet merupakan media yang bersifat multi rupa (Sanaky, 2015:221). Hal ini
menunjukan bahwa ada banyak bentuk media yang tersedia dengan ragam fungsi.
Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah Youtube, media sosial yang
berfungsi sebagai informasi berbentuk video yang dapat diakses oleh siapapun. Selain
dapat mengakses video, dapat pula mengunggah video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
21
2.7 Penelitian Relevan
Penelitian yang sejenis terkait project based learning yang pernah dilakukan
adalah “Penggunaan Model Proyek Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan
Karakter Siswa – Siswa Kelas XI IPA pada Pembelajaran Gerak Parabola Di SMA
Negeri 1 Maumere”. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA dengan dua
kelas yaitu kelas treatmen dan kelas kontrol. Klasifikasi hasil pretest dan posttest untuk
kelas treatmen signifikan, sementara untuk kelas kontrol diperoleh klasifikasi hasil
signifikan (Uji-T dependen). Selanjutnya hasil uji pretest dan posttest untuk kelas
terkontrol dan treatmen diperoleh signifikan. Untuk karakter awal kelas treatmen dan
kelas terkontrol diperoleh tidak signifikan, sementara untuk kelas treatmen sendiri
(membandingkan karakter sebelum dan sesudah diberi treatmen) diperoleh signifikan.
Berdasarkan hasil tulisan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti “PENGARUH
PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERLIBATAN DAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MATERI ALAT OPTIK
MATA DAN KECACATAN MATA KELAS XI”. Partisipan yang digunakan satu
kelas dan proyek yang dilakukan berupa wawancara narasumber yang bekerja di toko
optik kemudian membuat konten video yang diunggah ke media sosial Youtube.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Menurut Suparno (2014:141), desain gabungan dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi saat diadakan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Suparno juga menyebutkan bahwa desain ini mampu mempengaruhi dalam menyajikan
instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis serta mengambil kesimpulan.
Penelitian deskriptif kuantitatif lebih memperhatikan ukuran, jumlah, maupun
frekuensi, sedangkan penelitian deskriptif kualitatif bersetting alamiah terjadi saat
penelitian.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Pada penelitian ini, desan penelitian deskriptif kualitatif berupa
pengamatan (observasi) ketika berada dikelas dan dokumentasi berupa foto dan bukti
screenshot siswa yang mengerjakan proyek. Selanjutnya untuk penelitian deskriptif
kuantitatif, instrument yang digunakan adalah tes tertulis untuk melihat hasil belajar
siswa.
Desain untuk penelitian kualitatif berupa deskriptif atau uraian mengenai
student engagement yang meliputi behavior, afektif, dan kognitif melalui fieldnotes
dan dokumentasi (video rekaman selama proses pembelajaran). sementara desain
penelitian kuantitatif yang digunakan adalah desain dengan menggunakan satu sampel
kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi treatment menggunakan model
pembelajaran problem based learning dengan proyek yang harus dijalankan yaitu
mewawancarai beberapa toko optik mata yang berada disekitaran kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
23
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, akan dilaksanakan pretest pada masing –
masing kelas. Diakhir pembelajaran kedua kelas akan diberi soal posttest. Suparno
(2014:123) menuliskan bahwa desain penelitian ini merupakan design one-group
pretest-posttest. Maka desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pretest, Treatment, Posttest
Pretest Treatment Posttest
𝑄 𝑋 𝑄′
Keterangan:
𝑄 = pretest
𝑋 = treatment berupa pembelajaran PjBL
𝑄′= pretest
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Bopkri 1
Yogyakarta yang beralamat di Jl. Wardhani No.2, Kotabaru, Gondokusuman, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224. Kelas yang dituju sebagai kelas
eksperimen adalah kelas XI MIPA 2. Waktu penelitian akan dilaksanakan yaitu pada
bulan April 2019.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek
Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adlaah siswa kelas XI MIPA 2 SMA
BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai subjek yang diteliti.
b. Objek
Objek penelitian ini yaitu peningkatan student engagement dan hasil belajar melalui
Project Based Learning pada materi Optika siswa kelas XI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
24
3.5 Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel bebas dan variabel
terikat yang bergantung pada variabel bebas. Dengan judul Peningkatan student
engagement dan Hasil Belajar Siswa melalui Project Based Learning pada Materi
Optika kelas XI, maka terdapat dua variabel berbeda. Project Based Learning sebagai
variabel bebas, sedangkan untuk student engagement dan hasil belajar adalah variabel
terikat.
3.6 Treatment
Menurut Suparno (2014:49), treatment merupakan perlakuan khusus peneliti
kepada subjek atau sampel yang mau diteliti agar mendapatkan data yang diharapkan.
Wujud treatment berupa pembelajaran dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL). Penelitian ini akan dilaksanakan pada satu kelas berupa proyek yaitu
mewawancarai pegawai toko optik untuk memperoleh informasi mengenai penyebab
seseorang menggunakan alat bantu optik secara umum, frekuensi penggunaan
kacamata atau softlens sebagai trend atau kebutuhan, dan kelebihan dan kekurangan
kacamata dan softlens.
3.7 Desain Pembelajaran
Gambar 3.1 Skema tahap – tahap desain pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
25
Pada penelitian ini, treatment yang diberikan adalah pembelajaran
dengan model project based learning pada kelas XI MIPA 2 SMA BOPKRI 1
Yogyakarta. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan dengan
pertemuan terakhir akan diberi jeda 1 minggu agar siswa dapat menyusun hasil
proyek dan membuat konten. Berikut ini langkah – langkah pembelajarannya
secara umum:
Tabel 3.2 Desain Pembelajaran
No Pertemuan Kegiatan Durasi
Waktu
1.
Tahap I
Perkenalan dan memberitahukan
maksud/tujuan 5 menit
2.
Siswa melakukan pretest untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa
mengenai materi alat optik khusus mata
dan kacamata
30 menit
3. Siswa mempelajari mengenai mata dan
kecacatan mata. 30 menit
4. Latihan satu soal materi mata dan
kecacatan mata 10 menit
5.
Memberitahukan mengenai tugas proyek
yang perlu diselesaikan siswa selama 2
minggu.
5 menit
6.
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok sesuai
kebutuhan (memilih satu anggota yang
setidaknya bisa mengedit video)
10 menit
7.
Tahap II
Siswa Mengerjakan latihan soal 15 menit
8. Siswa diajak berdiskusi mengenai proyek
yang akan dilaksanakan dan pembentukan 15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
26
kelompk berdasarkan siswa yang dapat
mengedit video.
9. Siswa menentukan topik sesuai materi
pelajaran yang sedang dipelajari. 5 menit
10. Siswa menyusun daftar pertanyaan yang
berkaitan dengan topik. 30 menit
11. Siswa berlatih wawancara dengan teman di
dalam kelompok. 15 menit
12.
Menentukan dan memberitahukan pada
guru mengenai toko optik mana yang akan
dikunjungi.
20 menit
13.
Tahap III
Siswa mengumpulkan LKS 15
14.
Siswa melaporkan secara singkat
mengenai proses proyek yang mereka
kerjakan.
30
15. Siswa mengerjakan posttest. 30
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan
tes tertulis. Dokumentasi dan observasi digunakan untuk melihat keterlibatan siswa
dalam pembelajaran di kelas hingga bagaimana keterlibatan dalam melaksanakan
proyek. Proses yang akan diobservasi meliputi tahap mencari topik, membuat daftar
pertanyaan, ketepatan menyelesaikan tugas menulis pertanyaan yang mengarah pada
topik, mempelajari langkah – langkah wawancara yang baik, melaksanakan wawancara
dengan baik, menuliskan dan mengumpulkan LKS, serta membuat dan mengunggah
konten ke Youtube. Tes tertulis akan digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal
siswa terhadap materi alat optik mata (pretest) dan pengetahuan akhir setelah diberikan
treatment (posttest).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
27
3.9 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian. Setiap instrumen memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing
sehingga digunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen yang
digunakan terdiri dari tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Tes tertulis
berupa lembar soal pretest dan posttest, untuk lembar observasi digunakan untuk
melihat keterlibatan siswa saat berada dalam kelas dan saat diluar kelas selama
pembelajaran dengan menggunakan proyek. Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data berupa dokumen, foto, dan field notes selama pelaksanaan
penelitian.
3.9.1 Tes tertulis
Tes tertulis terdiri dari dua bagian yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan
diawal sebelum dilaksakan pembelajaran, sementara posttest dilaksanakan sesudah
pembelajaran. Tujuan tes tertulis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode project based learning.
Penelitian ini menggunakan soal uraian (soal dan jawaban terlampir) yang terdiri dari
tujuh soal uraian. Berikut kisi – kisi soal uraian pretest dan posttest.
Tabel 3.3 Kisi – kisi Soal Pretest dan Posttest
Sub Bahan
Dimensi
Kognitif
Indikator
Pencapaian Soal
Skor
Maksimum
Nomor Soal
Pretest Posttest
Mata Mengingat
Siswa mampu
menjelaskan
mengenai
keadaan mata
saat
Jelaskan apa yang
dimaksud
mengenai
akomodasi mata,
akomodasi mata
maksimum, tidak
berakomodasi!
6 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
28
Memahami
Siswa mampu
menjelaskan
mengenai
macam –
macam
kecacatan mata.
Apa yang
dimaksud dengan
mata miopi,
hipermetropi,
presbiopi, dan
astigtisma?
8 2 6
Kecacatan
Mata
Mengingat
Mampu
menyebutkan
dan menjelaskan
pengertian atau
kegunaan setiap
lensa untuk
membantu
kecacatan mata
Sebut dan
jelaskan
pengertian dari
lensa divergen,
konvergen,
bifocal, dan
silindris!
8 3 4
Memahami
Siswa mampu
memahami
persoalan dari
suatu kalimat
dan
menjelaskannya.
Seseorang
mengamati benda
dengan mata
berakomodasi
pada jarak 30.
Apa maksud dari
kalimat tersebut?
3 4 1
Menganalisis
Siswa mampu
memahami
persoalan dan
menganalisis
persoalan terkait
kecacatan mata
miopi dan
kekuatan lensa.
Seseorang hanya
dapat melihat
paling jauh 5 m di
depan mata. Agar
ia dapat melihat
benda – benda
yang berada di
tempat yang jauh
sekali dengan
jelas maka
kacamata yang
harus dipakai
berkekuatan…
5 5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
29
Siswa mampu
memahami dan
menganalisis
soal terkait
kecacatan mata
hipermetropi
dan jarak
pandangnya.
Seorang penderita
hipermetropi
supaya dapat
melihat dengan
normal harus
menggunakan
kacamata yang
kuat lensanya +2
dioptri. Maka
jarak yang dapat
dilihat orang
tersebut tanpa
kacamata
adalah…
5 6 7
Siswa mampu
memahami dan
menganalisis
soal terkait titik
dekat mata
penderita
hipermetropi.
Seseorang ingin
membaca pada
jarak 25 cm,
harus memakai
kacamata +1,5
dioptri. Titik
dekat mata orang
tersebut adalah….
5 7 5
Total 40 7 7
Tabel 3.4 Soal dan kunci jawaban pretest - posttest
No Soal Penyelesaian/Jawaban yang
diharapkan
Perbaikan/Revisi
1. Jelaskan mengenai
mata berakomodasi,
mata berakomodasi
maksimum, mata
tidak berakomodasi!
Mata berakomodasi adalah
kemampuan mata untuk
mengubah jarak fokus untuk
memfokuskan benda pada jarak
yang lebih dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
30
Mata berakomodasi maksimum
adalah saat paling maksimum
mata dapat fokus dalam melihat
suatu benda jarak dekat.
Mata tidak berakomodasi atau
mata rileks terjadi saat melihat
jarak jauh.
2.
Apa yang dimaksud
dengan mata miopi,
hipermetropi,
presbiopi, dan
astigtisma?
Penderita miopi merupakan
penderita cacat mata rabun jauh
yang artinya tidak dapat melihat
benda yang terletak jauh dari
mata, dapat dibantu dengan
lensa divergen atau lensa
cekung. Mata hipermetropi
adalah penderita cacat mata
rabun dekat yang tidak dapat
melihat benda yang terletak
dekat dengan mata, dapat
dibantu dengan lensa
konvergen. Presbiopi dikenal
sebagai mata tua karena sering
dialami oleh orang berusia
lanjut dimana titik mata dekat
dan titik mata jauh bergeser
hingga pada fokus tertentu
tanpa dapat melihat dengan
baik bila kurang atau lebih dari
titik fokus tersebut. Astigtisma
dikenal sebagai cacat mata
silinder memiliki ciri – ciri
tidak dapat melihat garis lurus
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
31
3. Sebut dan jelaskan
pengertian dari lensa
divergen, konvergen,
bifocal, dan silindris!
Lensa divergen merupakan
lensa negatif untuk cacat mata
miopi.
Lensa konvergen merupakan
lensa positif untuk cacat mata
hipermetropi.
Lensa bifocal merupakan lensa
ganda untuk cacat mata
presbiopi.
Lensa silindris merupakan
lensa untuk cacat mata
astigtisma.
Seseorang
mengamati benda
dengan
berakomodasi pada
jarak 30 cm. Maka
cacat mata dan
kacamata yang
dibutuhkan orang
tersebut adalah….
Cacat mata hipermetropi atau
rabun dekat dengan kacamata
yang dibutuhkan berlensa
positif.
Seseorang hanya
dapat melihat paling
jauh 5 m di depan
mata. Agar ia dapat
melihat benda –
benda yang berada di
tempat yang jauh
sekali dengan jelas
maka kacamata yang
harus dipakai
berkekuatan…
Diketahui: 𝑠′ = 5 m = 500 cm
Ditanya :kekuatan kacamata
(daya) P?
Jawab:
Menentukan titik fokus
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
1
𝑓=
1
~−
1
500
1
𝑓= 0 −
1
500
1
𝑓= −
1
500
Dengan mengetahui keadaan seseorang
tersebut hanya dapat melihat paling jauh 5
m (penderita miopi), sehingga agar dapat
melihat di jauh tak berhingga dengan jelas,
maka perlu membawa bayangan tersebut
ke jarak 5 m.
Diketahui: 𝑠′ = 5 m = 500 cm
Ditanya :kekuatan kacamata (daya) P?
Jawab:
Menentukan titik fokus dari mata (ingin
lihat pada jarak ~) dan kacamata (untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
32
𝑓 = −500
1
𝑓 = −500 𝑐𝑚 = −5 𝑚
Menentukan keuatan kacamata
𝑃 = 1
𝑓
𝑃 = 1
−5
𝑃 = −0,2 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
bantu mendekatkan benda di ~ berada di 5
m) (lensa gabungan) maka:
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
1
𝑓=
1
~−
1
500
1
𝑓= 0 −
1
500
1
𝑓= −
1
500
𝑓 = −500
1
𝑓 = −500 𝑐𝑚 = −5 𝑚
Sehinggs diperoleh fokus gabungan
adalah sebesar -5 m
Penyelesaian untuk kekuatan kacamata
yang diperlukan menggunakan fokus
gabungan di atas:
𝑃 = 1
𝑓
𝑃 = 1
−5
𝑃 = −0,2 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
Maka kekuatan lensa untuk kacamata
yang dibutuhkan adalah -0,2 dioptri.
Seorang penderita
hipermetropi supaya
dapat melihat dengan
normal harus
menggunakan
kacamata yang kuat
lensanya +2 dioptri.
Maka jarak yang
dapat dilihat orang
Diketahui: P=2 dioptri
Ditanya: s’
Penyelesaian:
𝑃 = 1
𝑓
2 = 1
𝑓
𝑓 = 1
2
𝑓 = 0,5 𝑚 = 50 𝑐𝑚
Penyelesaian:
Penderita rabun dekat dapat melihat
dengan normal bila pakai kacamata P = +2
dioptri. Misalkan titik dekat mata normal
orang tersebut adalah 25 cm, sehingga:
𝑃 = 1
𝑓
2 = 1
𝑓
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
33
tersebut tanpa
kacamata adalah…
Jarak yang dilihat tanpa
kacamata:
1
𝑓=
1
𝑠𝑛
+1
𝑠′
1
50=
1
25+
1
𝑠′
1
𝑠′=
1
25−
1
50
1
𝑠′=
1
50
𝑠′ = 50 𝑐𝑚
Jarak yang dilihat mata tanpa
kacamata adalah sebesar 50 cm.
𝑓 = 1
2
𝑓 = 0,5 𝑚 = 50 𝑐𝑚
Fokus gabungan mata dan kacamata
adalah 50 cm.
Maka dengan Sn = 25, Jarak yang dilihat
tanpa kacamata sebesar:
1
𝑓=
1
𝑠𝑛
+1
𝑠′
1
50=
1
25+
1
𝑠′
1
𝑠′=
1
25−
1
50
1
𝑠′=
1
50
𝑠′ = 50 𝑐𝑚
Jarak yang dilihat mata tanpa kacamata
adalah sebesar 50 cm.
Seseorang ingin
membaca pada jarak
25 cm, harus
memakai kacamata
+1,5 dioptri. Titik
dekat mata orang
tersebut adalah….
Diketahui: s = 25 cm
P= 1,5 dioptri
Ditanya: f?
Menentukan kekuatan lensa:
𝑃 = 1
𝑓
1,5 = 1
𝑓
𝑓 = 1
1,5
𝑓 = 0,6 𝑚 = 60 𝑚
Menentukan titik dekat mata:
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
1
60=
1
25−
1
𝑠′
1
𝑠′=
1
25−
1
60
Penyelesaian:
Seseorang penderita hipermetropi harus
menggunakan kacamata +1,5 dioptri
(s=25 cm), yang berarti titik dekat mata
lebih besar dari s. Maka titik fokus
gabunganya:
𝑃 = 1
𝑓
1,5 = 1
𝑓
𝑓 = 1
1,5
𝑓 = 0,6 𝑚 = 60 𝑚
Maka titik dekat (titik dimana orang
tersebut bisa melihat dekat dengan jelas)
untuk mata penderita hipermetropi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
34
1
𝑠′= 0,023
𝑠′ =1
0,023
𝑠′ = 42,8 𝑐𝑚
1
𝑓=
1
𝑠+
1
𝑠′
1
60=
1
25−
1
𝑠′
1
𝑠′=
1
25−
1
60
1
𝑠′= 0,023
𝑠′ =1
0,023
𝑠′ = 42,8 𝑐𝑚
Titik dekat mata seseorang (tanpa
kacamata) adalah 42,8 cm.
3.9.2 Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman, pendengaran, peraba
dan lainnya) (Suparno, 2014:62). Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara
sistematis dengan pedoman yang digunakan adalah aspek pada keterlibatan siswa
(student engagement) yaitu behavior, emosional (afektif), dan kognitif; dengan
indikator yang diambil yaitu perhatian (attention), antusias (enthusiasm), rasa
penasaran (curiosity), perasaan optimis (optimism), ketertarikan (interest), keinginan
(passion) selama proses pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas.
3.9.3 Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud adalah foto, dokumen, dan video yang dibutuhkan
untuk mendukung perolehan data selama proses penelitian berlangsung. Dokumen
dapat berupa daftar hadir siswa. Sementara foto dan video yang dimaksudkan adalah
selama melaksanakan proses pembelajaran dan melaksanakan proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
35
3.10 Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan untuk alat dalam
membantu dalam proses pembelajaran selama penelitian diadakan. Instrument
pembelajaran yang digunakan terdiri dari Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu
pada silabus. Pada penelitian ini disusun RPP untuk satu kelas eksperimen dengan
kurikulum yang digunakan mengikuti sekolah yaitu kurikulum 2013 revisi.
2) LKS
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) disediakan untuk memandu siswa mempelajari
dasar – dasar kacamata dan softlens, menentukan topik wawancara, langkah – langkah
umum wawancara (sebelum wawancara, saat wawancara, dan sesudah wawancara),
langkah – langkah mewawancarai orang lain secara baik dan sistematis (mulai dari
memperkenalkan diri hingga ucapan terima kasih). Pada LKS juga akan disiapkan tabel
daftar pertanyaan yang akan diisi oleh siswa beserta hasil wawancara (jawaban
wawancara).
3.11 Validitas Instrumen Penelitian
Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh
mengukur apa yang mau diukur sehingga sesuai dengan tujuan diadakannya penelitian
(Suparno, 2014:65). Uji validitas instrumen dalam penelitian ini meliputi pedoman
observasi, soal pretest, soal posttest, dan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
36
3.12 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan terbagi menjadi beberapa yaitu untuk
menganalisis hasil belajar siswa, pretest dan posttest,hasil proyek, dan hasil observasi
keterlibatan siswa.
3.12.1 Analisis Penskoran Hasil Belajar Siswa
Tes tertulis pretest dan posttest berisi 7 soal fisika mengenai mata dan kecacatan
mata. Skor untuk hasil belajar siswa tergantung dari bobot setiap soal, dengan total skor
adalah 40. Berikut penskoran masing – masing soal.
Tabel 3.5 Analisis Penskoran Hasil Belajar Siswa
Keterangan Skor No. Soal
Pretest
No. Soal
Posttest
Siswa tidak dapat menjawab soal 0
1 2 Siswa menjawab kurang tepat 1
Siswa menjawab cukup baik 2
Siswa menjawab dengan baik 3
Catatan: Soal berikut ini terdiri dari tiga jawaban uraian dengan masing – masing
skor adalah 2 dan total skor maksimal adalah 6.
Siswa tidak dapat menjawab soal 0
2 6 Siswa menjawab kurang tepat 1
Siswa menjawab cukup 1,5
Siswa menjawab dengan baik 2
Catatan: Soal berikut ini terdiri dari 4 jawaban uraian dengan masing – masing skor
adalah 2 dan total skor maksimal adalah 8,
Siswa tidak dapat menjawab soal 0
3 4 Siswa kurang tepat memberikan jawaban 1
Siswa cukup menjawab soal 1,5
Siswa menjawab dengan baik 2
Siswa tidak dapat menjawab soal 0
4 1 Siswa kurang tepat memberikan jawaban 1
Siswa cukup menjawab soal 2
Jawaban yang diberikan baik. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
37
Indikator pemberian skor data hasil belajar tersebut dianalisis menggunakan
rumus sebagai berikut untuk memperoleh nilai.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
Nilai dapat dibagi menjadi beberapa kategori kecakapan akademik peserta didik
(Widyoko, 2015:242). Pembagian kategori atau interval dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 100 − 0
5= 20
Berikut adalah tabel jarak interval dan kriteria untuk hasil belajar siswa dengan
jarak interval 20.
Tabel 3.6 Interval dan Kriteria
Interval Kriteria
Nilai > 80 Sangat baik
60< Nilai ≤ 80 Baik
40 < Nilai ≤ 60 Cukup
20 < Nilai ≤ 40 Kurang
Nilai ≤ 20 Sangat kurang
Siswa tidak dapat menjawab soal 0
5, 6, 7 3, 7, 5
Siswa sangat kurang tepat menjawab soal
Siswa cukup menjawab 1
Siswa kurang tepat dalam menjawab soal 2
Siswa cukup baik dalam menjawab soal 3
Siswa menyelesaikan soal dengan baik. 4
Siswa menyelesaikan soal dengan sangat baik 5
Total 40 7 soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
38
3.12.2 Analisis Kuantitatif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa
Data kuantitatif berupa test pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
terkontrol. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah tindakan
dengan treatment yang berbeda, maka analisis yang digunakan adalah untuk dua grup
yang berbeda yaitu uji T independent. Selanjutnya peneliti akan membandingkan hasil
pretest dan posttest dari masing – masing kelas menggunakan Uji-T dependent. Uji –
T dependent berfungsi sebagai analisis pada satu kelompok yang dites sebanyak dua
kali. Analisis dilakukan berbantuan SPSS dengan menggunakan uji T independent dan
Uji-T dependent. Apabila nilai 𝑝 < 𝛼 dan diketahui 𝛼 = 0,05 maka signifikan. Uji-T
dependent untuk pretest dan posttest pada kelas eksperimen untuk menguji adanya
pengaruh penerapan PjBL terhadap hasil belajar siswa.
3.12.3 Analisis Hasil Proyek
Hasil proyek yang dilaksanakan dianalisis mulai dari persiapan, pelaksanaan,
hingga menghasilkan produk. Berdasarkan teknik penilaian keterampilan proyek dan
produk, terdapat hal – hal penting yang perlu diperhatikan yaitu dimulai dari
kemampuan siswa dalam mengelola, kesesuaian dengan mata pelajaran, keaslian
produk, dan penetapan kriteria penilaian produk. Berikut adalah rubrik penskoran
untuk hasil proyek dengan skor minimum yaitu adalah 1 dan skor maksimum adalah 3.
Tabel 3.7 Rubrik Skor Penilaian Keberhasilan Proyek
No Aspek Kegiatan Skor
Keterangan 1 2 3
1 Persiapan
Menentukan topik
wawancara yang menarik
2 Judul sesuai topik dan
menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
39
3 Menyusun daftar pertanyaan
minimal 10 pertanyaan
4
Proses
Memperoleh toko optik dan
membuat janji temu
5 Pertanyaan dan jawaban
relevan
6
Melaksanakan wawancara
sesuai waktu yang
ditentukan
7
Mengunggah konten video
sesuai waktu yang
ditentukan
8
Hasil
Konten video menarik
9
Konten video memperoleh
feedback
(like/viewers/comments
10
Konten video memberikan
informasi yang cukup
seputar fakta
Total skor maksimal 30
Rubrik penilaian menggunakan penskoran dengan keterangan skor 1,2,3 adalah
sebagai berikut:
1 = rendah
2 = cukup
3 = tinggi
Untuk menganalisis hasil penilaian keberhasilan produk, digunakan indikator
penilaian proyek adalah sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
Nilai dari hasil penilaian keberhasilan produk dibagi menjadi beberapa interval
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
40
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 30 − 10
4= 5
Tabel 3.8 Interval dan Kriteria Analisis Produk
Interval Kriteria
Nilai > 95 Sangat baik
80< Nilai ≤ 95 Baik
75 < Nilai ≤ 80 Cukup
60 < Nilai ≤ 75 Kurang
Nilai ≤ 60 Sangat kurang
3.12.4 Analisis Hasil Observasi Keterlibatan Siswa
Analisis hasil observasi dilakukan secara kualitatif deskriptif berdasarkan apa
yang terjadi selama di dalam kelas dan laporan saat mengerjakan proyek di luar kelas.
Analisis dilakukan dengan membuat transkrip data yaitu dari rekaman video selama
proses pembelajaran yang terbagi menjadi dua yaitu kegiatan di dalam kelas dan di luar
kelas. Deskripsi yang dimaksudkan adalah gambaran keterlibatan siswa selama
pembelajaran secara umum berdasarkan indikator – indikator terkait. Hasil observasi
keterlibatan siswa di dalam kelas dilakukan saat proses pembelajaran dan persiapan
proyek yang dilakukan siswa selama berada di kelas. Observasi keterlibatan siswa di
luar kelas dilakukan untuk melihat keterlibatan siswa untuk melaporkan kegiatan
selama menjalankan proyek.
Proses pembelajaran di dalam kelas, yaitu data yang dikumpulkan adalah
berupa foto berisi informasi mengenai kegiatan yang dilakukan siswa yang berkaitan
dengan pengerjaan proyek. Data akan dianalisis yaitu secara deskriptif yaitu
mendeskripsikan mengenai keterlibatan siswa sesuai dengan indikator secara
menyeluruh yang diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
41
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.
Pemilihan kelas disarankan oleh guru setelah mempertimbangkan antara dua kelas XI
yang diampu oleh guru memiliki masing – masing keterbatasan. XI MIPA 2 memiliki
lebih banyak siswa yang cenderung serius dalam belajar daripada kelas lain, karena
kelas lain (XI MIPA 1) merupakan kelas yang didominasi oleh siswa yang tertarik
dengan olahraga.
Penelitian menggunakan satu kelas dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada
perubahan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based. Rentang waktu penelitian yaitu pada tanggal 12 April
2019 hingga 29 April 2019. Kegiatan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dan
tambahan 1 kali pertemuan. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Kegiatan
No. Hari,
Tanggal
Jam
Ke
Jumlah
Siswa Kegiatan
Alokasi
Waktu
1.
Jumat,
12 April
2019
4 dan 5
(09.45-
11.00)
29
Perkenalan 5 menit
Pretest 30 menit
memperkenalkan materi
fisika secara singkat
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
42
Menjelaskan proyek
yang akan dikerjakan
secara singkat dan
mengumpulkan siswa
yang dapat mengedit
video untuk mencari
anggota kelompok
masing – masing.
15 menit
2.
Senin,
15 April
2019
5 dan 6
(10.15-
12.00)
29
Menjelaskan lebih rinci
mengenai proyek yang
perlu diselesaikan dan
menerima pendapat dari
siswa sekaligus
mengecek jumlah setiap
anggota kelompok.
15 menit
Membagikan LKS agar
setiap kelompok.
1 menit
Guru menjelaskan
langkah singkat
mengenai cara
mewawancarai dan
membuat pertanyaan
sesuai ketentuan
15 menit
Menentukan topik untuk
masing – masing
kelompok
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
43
Menyusun pertanyaan
dan mendiskusikan
bersama serta berlatih
wawancara
39 menit
4
3.
Jumat,
26 April
2019
4 dan 5
(09.45-
11.00)
25
Mengobrol bersama
murid dan mengingatkan
mengenai tugas yang
perlu diselesaikan.
20 menit
Review materi 20 menit
Posttest 30 menit
Menunggu dan
berbincang dengan
kelompok yang belum
menuliskan pengalaman
selama melaksanakan
proyek di LKS
30 menit
4.
Senin,
29 April
2019
5 dan 6
(10.15-
12.00)
20
Mengambil LKS dari
kelompok yang belum
mengumpulkan.
10 menit
Posttest susulan untuk
yang sebelumnya
berhalangan hadir.
30 menit
Mengingatkan batas
waktu untuk
mengunggah konten
video ke Youtube.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
44
Penelitian pada pertemuan pertama tanggal 12 April 2019 dimulai dengan
perkenalan mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan selama beberapa kali
pertemuan, dilanjutkan dengan pretest. Pretest dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi pembelajaran. selanjutnya
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah secara singkat
mengenai materi mata dan kecacatan mata. Peneliti memberikan pertanyaan mengenai
alat bantu optik yang ada dilingkungan sekitar untuk memicu rasa ingin tahu siswa.
Lalu dilakukan penjelasan mengenai tugas membuat proyek informasi dari informasi
berupa melakukan wawancara dan membuat konten video seputar hasil wawancara.
Seluruh siswa membentuk kelompok menjadi lima kelompok dengan
mempertimbangkan salah satu siswa mampu melakukan edit video. Selama kegiatan,
dilakukan observasi untuk melihat apakah siswa memperhatikan apa yang dijelaskan
atau sebaliknya
Gambar 4.1 Proses mencari Anggota Kelompok.
Pertemuan kedua tanggal 15 April 2019 digunakan untuk memperjelas tugas
yang akan dikerjakan yaitu melakukan wawancara kepada narasumber penjaga toko
optik untuk memperoleh informasi mengenai fakta fisika seputar materi mata dan
kecacatan mata serta bantuan alat optik sesuai kecacatan. Kegiatan dilanjutkan dengan
menentukan topik yang hendak digunakan oleh kelima kelompok. Selanjutnya siswa
menyusun pertanyaan dengan maksimal membuat 15 pertanyaan, kemudian belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
45
mempraktekan cara wawancara yang baik. Pertanyaan ditunjukan kepada guru
sehingga berikutnya diberikan arahan kembali kalimat mana yang perlu diperbaiki.
Kemudian beberapa kelompok yang telah selesai menyusun pertanyaan secara bebas
menentukan toko optik yang akan mereka kunjungi. Pada akhir kegiatan, ada 2
kelompok yang belum selesai menyusun pertanyaan sehingga dijadikan tugas mandiri
di rumah. Guru memberikan waktu selama 1 minggu untuk mengerjakan tugas
wawancara yaitu dari tanggal 15 April hingga tanggal 22 April 2019. Kemudian waktu
yang diberikan untuk mengedit video yaitu satu minggu dari tanggal 22 April 2019
hingga 28 April 2019. Pemberitahuan yang diberikan selanjutnya oleh guru yaitu agar
masing – masing kelompok memberikan laporan mengenai wawancara melalui sosial
media (WhatsApp, Line, dan Instagram) berupa waktu pelaksanaan wawancara dan
bukti foto bersama narasumber.
Gambar 4.2 Siswa menentukan topik dan menuliskan di papan tulis.
Tanggal 22 April peneliti tidak masuk ke dalam kelas namun mengambil LKS
yang telah diisi oleh siswa. Pada pertemuan ketiga yaitu tanggal 26 April 2019, guru
mengingatkan mengenai tugas yang perlu diselesaikan karena hanya satu kelompok
yang memberikan laporan selama kurun waktu satu minggu pertama (dari tanggal 15
April 2019 hingga 22 April 2019). Pada Pelaksanaan tugas minggu ke dua yaitu tanggal
22 April 2019 sampai dengan 29 April 2019, barulah keseluruhan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
46
mengabarkan telah melaksanakan wawancara dan mengunggah video bukti
wawancara. Siswa akhirnya memberi informasi terkait kendala yang mereka hadapi
dalam mengerjakan tugas yang diberikan yaitu sulit untuk menemukan waktu yang
tepat untuk bisa berkumpul bersama melaksanakan tugas. Beberapa kesibukan berupa
persiapan untuk Hari Ulang Tahun (HUT) sekolah dan hari libur (Paskah tanggal 19
April 2019 hingga 21 April 2019). Pada tanggal 26 April 2019, beberapa siswa
berhalangan hadir akibat perlu mempersiapkan acara sekolah. Melaksanakan review
materi kemudian dilanjutkan dengan Posttest.
Pertemuan pada tanggal 29 April 2019 diadakan untuk posttest susulan bagi 5
siswa yang berhalangan hadir pada pertemuan sebelumnya diruangan yang berbeda dan
mengingatkan kembali mengenai tugas yang diberikan karena ada satu kelompok yang
belum mengunggah konten video ke Youtube. Jumlah siswa yang hadir yaitu 20 orang
sementara yang lain sedang ditugaskan untuk mempersiapkan acara Hari Ulang Tahun
sekolah.
4.2 Data, Analisa, dan Pembahasan
Data yang diperoleh selama melaksanakan penelitian dianalisis sekaligus dibahas
yaitu berupa hasil pretest, keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model PjBL, produk, posttest, dan analisis pretest-posttest
menggunakan Uji-T.
Soal uraian pretest dan posttest masing – masing terdiri dari 4 soal konsep dan 3
soal analisa untuk mengetahui pada bagian mana siswa mampu menjawab dengan baik
sebelum dan sesudah proses PjBL. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
ceramah singkat dan pelaksanaan proyek. Untuk pretest dan posttest digunakan interval
presentasi ketuntasan beserta kriteria hasil belajar sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
47
Tabel 4.2 Interval Ketuntasan beserta Kriterianya untuk Hasil Belajar
Presentase Ketuntasan Kriteria
Nilai > 80 Sangat baik
60< Nilai ≤ 80 Baik
40 < Nilai ≤ 60 Cukup
20 < Nilai ≤ 40 Kurang
Nilai ≤ 20 Sangat kurang
Interval ketuntasan belajar memiliki jarak interval sebesar 20 yang terbagi menjadi
5 interval dari nilai 0-100.
Untuk memudahkan dalam menilai dan memberikan kategori, berikut tabel interval
presentase nilai untuk produk dan kriteria hasil analisis produk.
Tabel 4.3 Presentase Ketuntasan dan Kriteria hasil analisis Produk
Presentase Ketuntasan Kriteria
Nilai > 95 Sangat baik
80< Nilai ≤ 95 Baik
75 < Nilai ≤ 80 Cukup
60 < Nilai ≤ 75 Kurang
Nilai ≤ 60 Sangat kurang
Dengan penskoran terendah adalah 10 dan tertinggi adalah 30, interval yang
diperoleh berjarak 5 dengan intervalnya sebanyak 5 interval.
4.2.1 Pengetahuan Awal (Pretest)
Pretest dilakukan pada saat pertemuan pertama,, dengan jumlah siswa yang
mengikuti adalah sebanyak 29 siswa. Seluruh siswa atau responden yang mengikuti
adalah jumlah sebenarnya dalam presensi kelas, sehingga dapat dikatakan bahwa
seluruh siswa mengikuti pretest. Responden ditulis dengan kode sesuai urutan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
48
daftar lembar presensi mulai dari nomor urut 1 hingga 29. Seluruh data hasil tes
pengetahuan awalyang diperoleh kemudian diberi skor dan nilai hingga menghasilkan
hasil analisis pretest sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Pretest
Kode Skor tiap Soal Persentase
Skor/Nilai
Tingkat
hasil
belajar 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 1 0 0 0 32,5 Kurang
2 2 4 0 0 0 0 0 15 Sangat
kurang
3 1 6 4 1 0 0 0 30 Kurang
4 2 3 2 0 0 0 0 17,5 Sangat
kurang
5 2 4 7 1 0 0 0 32,5 Kurang
6 1 5 2 0 0 0 0 20 Sangat
kurang
7 5,5 7 0 0 0 0 0 31,25 Kurang
8 1 4 3 1 1 1 0 27,5 Kurang
9 5 3 2 0 0 0 0 25 Kurang
10 0 3 5 0 0 2 0 25 Kurang
11 3 2 3 0 0 0 1 22,5 Kurang
12 0 3 5 0 0 2 0 25 Kurang
13 2 4 3 1 1 1 0 30 Kurang
14 3 3 4 1 0 1 0 30 Kurang
15 2 2 2 0 0 0 0 15 Sangat
kurang
16 2 5 2 1 0 0 0 25 Kurang
17 3 4 3 0 0 0 0 25 Kurang
18 1 6 1 0 0 0 0 20 Sangat
kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
49
19 2 6 6 1 1 0 0 40 Kurang
20 1 4 6 1 0 0 0 30 Kurang
21 2 6 1 1 0 0 0 25 Kurang
22 5,5 8 3 1 0 0 0 43,75 Cukup
23 5,5 5,5 0 0 0 0 0 27,5 Kurang
24 0 3 2 0 0 0 0 12,5 Sangat
kurang
25 3 7 3 1 0 0 0 35 Kurang
26 2 5 8 1 0 0 0 40 Kurang
27 5 8 7 0 0 0 0 50 Cukup
28 3 5 1 0 0 0 0 22,5 Kurang
29 1 7 7,5 3 0 0 0 46,25 Cukup
Rata – rata 28,32 Kurang
Dari tabel analisis di atas, diperoleh beberapa fakta terkait pretest yang
dilaksanakan oleh responden. Rata – rata siswa mampu mengerjakan 3 soal pertama,
dan 4 soal lain secara keseluruhan sangat kurang untuk dijawab. Kriteria tingkatan
menunjukan bahwa 6 orang dengan kriteria cukup, 20 responden berada di kriteria
kurang, dan 3 responden dengan kriteria sangat kurang. Rata – rata keseluruhan nilai
yang diperoleh para pretest penelitian ini yaitu 28,32 dengan kriteria yang diperoleh
berada pada posisi kurang.
4.2.2 Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Project Based
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu
keterlibatan siswa saat proses pembelajaran di kelas dan proses pembelajaran di luar
kelas. Proses pembelajaran dan persiapan proyek dilakukan di dalam kelas, sementara
proses pelaksanaan proyek merupakan keterlibatan siswa di luar kelas. Selain kedua
bagian tersebut, hambatan atau permasalahan yang dihadapi siswa sebagai pengalaman
diuraikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
50
1) Keterlibatan Siswa: Proses Persiapan Proyek di dalam Kelas
Proses persiapan proyek dimulai pada pertemuan pertama dengan pertemuan
kedua. Pada pertemuan pertama digunakan sebagian besar untuk melaksanakan pretest
dan perkenalan materi serta latihan soal, sehingga waktu yang tersisa digunakan untuk
menjelaskan proyek yang perlu dilaksanakan siswa secara garis besar dan
pembentukan kelompok.
Tabel 4.5 Keterlibatan siswa pada Pertemuan Pertama
Kegiatan Indikator yang
tercapai
Alokasi
Waktu
Secara keseluruhan, siswa mendengarkan arahan
pertama mengenai proyek yang diberikan guru dengan
penuh perhatian dan dalam keadaan tenang.
Memperhatikan,
penasaran,
antusias.
5 menit
Secara keseluruhan, siswa mencari teman sekelas yang
memiliki kemampuan dalam menyunting video. Siswa
menemukan kelompok tidak membutuhkan waktu
lama.
Memperhatikan,
antusias,
tertarik, optimis,
dan
berkeinginan
besar untuk
segera
mengerjakan
tugas.
10
menit
Pada pertemuan pertama untuk membicarakan mengenai proyek, waktu yang
tersisa sangat terbatas sehingga digunakan untuk menjelaskan mengenai proyek dan
meminta siswa membagi kelompok sesuai siswa yang secara kebetulan memiliki
kemampuan dalam hal mengedit video. Keterlibatan siswa yang tercapai pada
pertemuan pertama meliputi memperhatikan, antusias, tertarik, optimis, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
51
berkeinginan besar untuk segera mengerjakan tugas. Walaupun kelas telah usai, siswa
masih memilih untuk melanjutkan menentukan anggota kelompok.
Pada pertemuan kedua, persiapan yang dilakukan meliputi memperhatikan
penjelasan mengenai tugas yang perlu dilaksanakan, mulai merumuskan topik,
menentukan judul, menyusun daftar pertanyaan dan belajar mempraktekan cara
mewawancarai yang baik.
Tabel 4.6 Keterlibatan Siswa pada Pertemuan Kedua
Kegiatan Indikator yang
dicapai
Alokasi
Waktu
Secara keseluruhan, siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai tugas yang perlu
dilaksanakan selama 10 hari. Siswa juga
terlibat dalam bernegosiasi dengan guru
agar waktu untuk menyelesaikan tugas
sedikit diperpanjang, dan diperoleh
kesepakatan 14 hari.
Perhatian, keinginan
besar untuk
mengerjakan tugas,
penasaran, optimis
mampu
menyelesaikan tugas,
antusias dalam
mengemukakan
pendapat,
tertarik/tertantang
untuk menyelesaikan
tugas.
15 menit
Masing – masing kelompok mulai
menentukan topik dan judul proyek dan
menuliskannya dipapan tulis.
Antusias untuk
menyusun topik.
20 menit
Setiap kelompok aktif bertanya kepada guru
perihal membuat pertanyaan yang baik dan
terarah sesuai topik.
Siswa memperhatikan
penjelasan, optimis
untuk membuat judul
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
52
yang menarik,
penasaran,
berkeinginan besar
untuk menyelesaikan
tugas
Dari tabel di atas diperoleh bahwa siswa terlibat dalam proses persiapan meliputi
perhatian, antusiasme, penasaran (banyak bertanya), optimis, dan berkeinginan besar
untuk menyelesaikan tugas. Waktu yang diberikan mampu digunakan dengan baik oleh
kelompok untuk menyelesaikan pertanyaan.
2) Keterlibatan Siswa: Proses Pelaksanaan Proyek di luar Kelas
Keterlibatan siswa untuk proses pelaksanaan proyek dibagi menjadi dua yaitu pada
minggu pertama dan minggu kedua. Pada minggu pertama digunakan untuk
melaksanakan tugas wawancara, sementara pada minggu kedua digunakan untuk
mengedit video. Keterlibatan siswa saat minggu pertama dilihat dari bukti laporan yang
diberikan oleh siswa melalui media sosial kepada guru.
Tabel 4.7 Keterlibatan Siswa pada Minggu Pertama Pelaksanaan Proyek:
Wawancara
Kelompok Status Pelaksanaan
Proyek Wawancara
Waktu
Pelaksanaan
Indikator
Pencapaian
Kelompok 1 Tidak ada laporan - Tidak ada
Kelompok 2 Tidak ada laporan - Tidak ada
Kelompok 3 Tidak ada laporan - Tidak ada
Kelompok 4 Tidak ada laporan - Tidak ada
Kelompok 5 Melapor sehari
sebelum pelaksanaan
Jumat, 20
April 2019
Antusias,
keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
53
besar untuk
menyelesaikan
tugas,
memperhatikan
tugas yang
diberikan.
Pada minggu pertama kelompok yang mengerjakan proyek wawancara sesuai
waktu yang ditentukan yaitu kelompok 5. Salah satu anggota kelompok melaporkan
kepada guru pada tanggal 19 April 2019 bahwa tanggal 20 April 2019 akan
melaksanakan proyek pertama yaitu wawancara di toko optik Modern. Dari tabel dapat
diketahui bahwa keterlibatan siswa sangat kurang selama penggarapan wawancara.
Gambar 4.3 Laporan yang diberikan oleh Siswa.
Minggu kedua yaitu dari Senin, 22 April 2019 hingga Senin, 29 April 2019
digunakan untuk waktu menyunting dan mengunggah video ke Youtube. Kelompok 1
hingga kelompok 4 mengerjakan wawancara dan sunting video diminggu kedua,
sementara kelompok 5 mengunggah video. Keterlibatan setiap kelompok dilihat dari
anggota kelompok yang memberikan kabar kepada peneliti melalui media sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
54
Tabel 4.8 Keterlibatan Siswa Pada Minggu Kedua: Menyunting dan
Mengunggah Video
Kelompok
Status
Pelaksanaan
Proyek
Wawancara
Waktu
Pelaksanaan
Wawancara
Status
Pelaksanaan
Proyek Video
Waktu
Pelaksanaan
Mengunggah
Video
Kelompok
1
Tidak sesuai
waktu yang
disepakati dan
melapor setelah
melaksanakan
kegiatan
Rabu, 24 April
2019
Melaksanakan
tugas sesuai
waktu yang
ditentukan
Jumat, 26
April 2019
Kelompok
2
Tidak sesuai
waktu yang
disepakati
Kamis, 25
April 2019
Melaksanakan
tugas sesuai
waktu yang
ditentukan
Sabtu, 27
April 2019
Kelompok
3
Tidak sesuai
waktu yang
disepakati
Sabtu, 27
April 2019
Melaksanakan
tugas sesuai
waktu yang
disepakati
Sabtu, 27
April 2019
Kelompok
4
Tidak sesuai
waktu yang
disepakati
Kamis, 25
April 2019
Tidak
melaksanakan
sesuai waktu
yang
disepakati.
Selasa, 30
April 2019
Kelompok
5
Melapor sehari
sebelum
pelaksanaan
Jumat, 20
April 2019
Melaksanakan
tugas sesuai
Jumat, 26
April 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
55
waktu yang
disepakati
Dapat dilihat dari tabel bahwa kelompok 1 hingga kelompok 4 terlambat
mengerjakan proyek wawancara. Kelompok 1 melaksanakan tugas wawancara dan
mengupload video selisih dua hari, begitu pula kelompok 2, kelompok 3 melaksanakan
wawancara paling terakhir yaitu Sabtu, 27 April 2019 dan mengunggah video pada hari
yang sama. Kelompok 4 melaksanakan wawancara selisih lima hari dari pelaksanaan
mengunggah video, dan melewati waktu yang telah disepakati yaitu Senin, 29 April
2019. Kelompok 5 selisih enam hari dari saat wawancara ke waktu mengunggah video.
Gambar 4.4 Siswa memberikan laporan terkait tugas terakhir
Setelah memperoleh hasil diatas, maka dapat dikatakan keseluruhan kelompok
terlibat dalam melaksanakan tugas. Setiap kelompok berusaha untuk menyelesaikan
melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab ditandai dengan melaksanakan tugas
pertama walau terlambat dan melaksanakan tugas kedua tepat waktu yaitu sebanyak 4
kelompok, Kelompok yang melaksanakan tugas kedua tidak sesuai waktu yang
disepakati beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Secara keseluruhan, indikator
keterlibatan siswa yang tercapai adalah perhatian, antusias, rasa penasaran, optimis,
keinginan besar untuk mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
56
3) Hambatan yang Dihadapi
Pelaksanaan proyek tidak terlepas dari permasalahan – permasalahan yang
menghambat selama proses berjalannya proyek. Kendala yang dihadapi siswa secara
umum dihadapi pada saat minggu pertama pelaksanaan proyek wawancara yaitu
karena libur Paskah dan banyak anggota kelompok yang berlibur bersama keluarga
masing – masing sehingga sulit untuk diajak berkumpul dan mengerjakan tugas. Selain
itu, hambatan lainnya karena beberapa siswa diberi tanggungjawab untuk
mempersiapkan acara HUT sekolah sehingga tidak dapat berkumpul bersama
kelompok.
Permasalahan yang dihadapi tidak hanya secara umum, tetapi setiap kelompok
memiliki cerita mengenai hambatan yang dihadapi. Beberapa secara langsung
bercerita, lewat chat via media sosial, dan menceritakan langsung di LKS yang
tersedia. Berikut uraian hambatan untuk masing – masing kelompok.
Tabel 4.9 Hambatan yang dihadapi setiap kelompok
Kelompok Hambatan yang Dihadapi Selama Melaksanakan Proyek
1 Sempat ditolak oleh 5 optik berbeda, sebelum akhirnya memperoleh toko optik
yang (ternyata) sama dengan kelompok 5 tanpa sepengetahuan kelompok 5.
2 Tidak menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul dan melaksanakan
wawancara bersama.
3 Editor kelompok 3 merupakan anggota OSIS yang aktif. Tidak hanya editor,
hampir seluruh anggota ikut terlibat dalam mempersiapkan acara HUT sekolah.
4
Editor kelompok 4 merupakan anggota OSIS yang aktif sehingga sulit untuk
dihubungi karena mempersiapkan acara HUT sekolah. Editor juga sempat
melaporkan kepada peneliti via Instagram bahwa laptop yang digunakan untuk
mengedit rusak. Akibatnya video rusak dan tidak dapat diedit.
5 Sempat ditolak oleh 1 toko optik, sebelum akhirnya memperoleh toko optik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
57
4.2.3 Produk
Metode Project Based Learning (PBjL) dalam penelitian ini melibatkan penilaian
produk yang terdiri dari tiga aspek dimulai dari persiapan, proses, dan hasil akhir.
Persiapan terdiri dari menentukan topik wawancara yang menarik, judul sesuai topik
dan menarik, menyusun daftar pertanyaan minimal 10 pertanyaan. Bagian proses
terdiri dari bagaimana siswa memperoleh narasumber dan membuat janji temu,
jawaban yang diperoleh diusahakan terarah sesuai pertanyaan yang diberikan (relevan),
dan mengunggah konten video sesuai waktu yang ditentukan. Aspek terakhir yang akan
dinilai yaitu konten video menarik, konten video memperoleh feedback berupa viewers,
like, atau comment, konten video memberikan informasi yang cukup seputar fakta
fisika dikehidupan sehari – hari hingga proses perolehan materi fisika itu sendiri.
Gambar 4.3 Produk yang Telah Diunggah ke Youtube
Berikut tabel untuk menunjukan skor setiap masing – masing kelompok:
Tabel 4.10 Data Skor untuk Setiap Kelompok
No. Kegiatan yang dinilai
Skor Setiap Kelompok
1 2 3 4 5
1 3 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
58
2 3 2 3 3 3
3 3 1 2 2 3
4 2 2 2 2 3
5 3 3 2 3 3
6 2 2 2 2 3
7 3 3 3 1 3
8 2 1 3 1 3
9 1 1 3 3 2
10 3 2 3 2 2
Total 25 19 27 21 27
Total skor setiap kelompok dianalisis dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Analisis dilakukan pada masing – masing kelompok untuk setiap laporan dan
konten video yang dilaksanakan. Nilai untuk masing – masing kelompok adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.11 Analisis Data untuk Keberhasilan Produk
Kelompok Nilai Keberhasilan
Produk Kriteria
1 83,33 Baik
2 63,33 Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
59
3 90 Baik
4 70 Kurang
5 90 Baik
Rata – rata 79,33 Cukup
Dapat dicermati bahwa hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kelompok 1,
3, dan 5 masuk dalam kriteria sangat baik dengan masing – masing nilai yang diperoleh
lebih dari nilai 80. Dua kelompok lain yaitu kelompok 2 dan 4 masuk dalam kriteria
baik dengan nilai keberhasilan produk secara berurutan adalah 63,33 dan 70. Nilai yang
diperoleh dapat berbeda – beda diakibatkan keunggulan dan kekurangan – kekurangan
yang ditunjukan selama melaksanakan tugas.
4.2.4 Pengetahuan Akhir (Posttest)
Posttest dilaksanakan pada hari Jumat, 26 April 2019 dengan kehadiran berjumlah
24 orang, dengan 5 orang lainnya ikut posttest susulan pada tanggal 29 April 2019.
Soal Posttest terdiri dari 4 soal konsep dan 3 soal analisis, dengan urutan nomor 1, 2,
6, 4, adalah soal konsep, sementara nomor 3,5,7 merupakan soal analisis. Berikut
penjabaran skor setiap siswa dan nilai yang diperoleh dengan penomoran mengikuti
posttest.
Tabel 4.12 Analisis Posttest
Kode Nomor Soal Persentase
Skor/Nilai
Tingkat
hasil
belajar 1 2 3 4 5 6 7
1 1,5 4 1 6 0 3 0 38,75 Kurang
2 2 2 3 8 2 5 2 60 Cukup
3 2 6 3 8 2 8 2 77,5 Baik
4 2 4 2 4 1 6 1 50 Cukup
5 2 4,5 1 6 1 4 1 48,75 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
60
6 2 1 1 4 1 5 0 35 Kurang
7 2 2,5 4 7 1 7,5 0 65 Baik
8 2 3,5 1 7,5 1 4 1 76,25 Baik
9 1 5 5 7,5 0 7 5 50 Cukup
10 0 2 3 1 0 6 0 30 Kurang
11 2 2,5 4 4 2 7,5 0 55 Cukup
12 1 5 5 6,5 2 7,5 5 80 Baik
13 2 5 3 8 2 4,5 1 63,75 Baik
14 2 4,5 3 8 2 7,5 1 70 Baik
15 1 2,5 3 5 1 7,5 0 50 Cukup
16 2 1 0 5 0 3 0 27,5 Kurang
17 0 5 3 0 0 0 3 27,5 Kurang
18 1,5 3 3 8 2 7 0 63,75 Baik
19 2 3,5 3 8 2 8 5 78,75 Baik
20 2 4,5 3 8 2 8 1 71,25 Baik
21 2 4,5 1 3 2 4 1 43,75 Cukup
22 2 5 3 5 2 7,5 2 66,25 Baik
23 1 2 3 7,5 0 7,5 2 57,5 Cukup
24 1 5 2 4 0 4 1 42,5 Cukup
25 1 0 0 2 0 4 0 20 Kurang
26 2 6 3 8 2 8 2 82,5
Sangat
baik
27 2,5 4,5 3 8 3 8 5 80 Baik
28 3 4 0 4 0 6 0 35 Kurang
29 1,5 5,5 2 4 1 7 1 55 Cukup
Total 55,21 Cukup
Dari tabel di atas, secara umum didapati bahwa hampir seluruh siswa mampu
untuk menyelesaikan soal konsep dengan baik, sementara untuk soal konsep hampir
seluruhnya mencoba menyelesaikan. Dari hasil tersebut diperoleh pula kriteria nilai
yang diperoleh yaitu 11 siswa dengan nilai berkriteria baik, 10 siswa dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
61
berkriteria cukup, serta 7 berada dikategori kurang, Rata – rata yang diperoleh yaitu
55,21 dengan kriteria berada di cukup.
4.2.5 Hasil Belajar: Analisa Pretest dan Posttest menggunakan Uji-T
Hasil belajar ditinjau dari analisis data yang diperoleh menurut kriteria, untuk
pretest diperoleh 20 orang berada dikriteria kurang, 3 orang sangat kurang, sementara
untuk posttest terlihat adanya peningkatan pengetahuan dari peribahan kriteria yaitu
diperoleh 1 siswa berada pada kriteria sangat baik, 11 siswa dikriteria baik, 10 siswa
cukup baik, dan 7 siswa dikriteria kurang. Berdasarkan hasil analisis pretest dan
posttest yang diperoleh, maka selisih keduanya sebagai perbandingan adanya
perubahan antara pengetahuan awal dengan pengetahuan akhir dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.13 Nilai Pretest dan Posttest
Kode
Responden Nilai Pretest Nilai Posttest Selisih
1. 32,5 38,75 6,25
2. 15 60 45
3. 30 77,5 47,5
4. 17,5 50 32,5
5. 32,5 48,75 16,25
6. 20 35 15
7. 31,25 65 33,75
8. 27,5 50 22,5
9. 25 76,25 51,25
10. 25 30 5
11. 22,5 55 32,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
62
12. 25 80 55
13. 30 63,75 33,75
14. 30 70 40
15. 15 50 35
16. 25 27,5 2,5
17. 25 27,5 2,5
18. 20 63,75 43,75
19. 40 78,75 38,75
20 30 71,25 41,25
21 25 43,75 18,75
22 43,75 66,25 22,5
23 27,5 57,5 30
24 12,5 42,5 30
25 35 20 -15
26 40 82,5 42,5
27 50 80 30
28 22,5 35 12,5
29 46,25 55 8,75
Rata- rata 28, 32 55,21 26,89
Dari tabel perbandingan, dapat dilihat bahwa rata – rata selisih antara pretest dan
posttest hampir mendekat setengahnya. Pretest pada mulanya didominasi oleh siswa
yang berada dikriteria cukup ke bawah (cukup, kurang, dan sangat kurang), kemudian
pada posttest diperoleh hasil dengan kriteria cukup, baik, dan sangat baik
mendominasi. Hal ini terlihat pada tabel bahwa pada hasil pretest tidak ada yang
mencapai nilai 50, tetapi pada posttest mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
63
Uji T dependent kelas XI MIPA 2 ini digunakan untuk menganalisis atau
menguji apakah ada peningkatan hasil belajar dari pengetahuan awal (pretest) dan
pengetahuan akhir setelah diberi treatment (posttest) berupa penugasan
mengerjakan proyek membuat informasi dari informasi dengan dua proyek yaitu
wawancara narasumber penjaga toko optik dan membuat konten video wawancara
tersebut.
Tabel 4.14 Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Pretest 28.3190 29 9.25384 1.71839
Posttest 55.2155 29 18.17594 3.37519
Tabel 4.15 Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
pretest –
posttest
-
26.89655 17.09225 3.17395 -33.39810 -20.39501
-
8.474 28 .000
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS, diperoleh data dengan
pembagian pada dua tabel paired samples statistics dan paired samples test. Pada
tabel pertama diketahui nilai mean dari pretest adalah 28, 319, sedangkan posttest
setelah pembelajaran adalah 55,2155. Pada tabel kedua terdapat t yaitu -8,474 dan
p = 0,000 (sig. 2-tailed). Dengan mengetahui p=0,000 < 𝛼 = 0,05 maka signifikan.
Hal ini menunjukan ada perbedaan antara pengetahuan awal siswa dan pengetahuan
akhir siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
64
Hasil ini masih kurang memuaskan akibat nilai yang diperoleh setelah pretest
belum mencapai KKM yang ditentukan (KKM = 73). Selain itu, terdapat beberapa
kekurangan pada jawaban soal yang dipersiapkan sehingga mempengaruhi
keseluruhan hasil pretest maupun posttest.
4.2.6 Hasil dari Pelaksanaan Proyek Pembuatan dan Mengunggah Video
Aplikasi Fisika terkait Mata dan Kecacatan Mata
Selama melaksanakan proyek pembuatan dan mengunggah video apliasi fisika di
kehidupan sehari – hari terkait mata dan kacamata diperoleh dua aspek yang terlihat,
yaitu aspek keterampilan dan aspek kognitif.
a. Aspek Keterampilan
Berdasarkan proyek yang telah dilaksanakan, diperoleh bahwa siswa mampu
mengembangkan beberapa aspek keterampilan mereka diantaranya yaitu:
1. Sikap Ilmiah ditunjukan dari rasa tanggung jawab yang ditunjukan oleh siswa
melalui laporan kepada guru selama proses pembelajaran di luar kelas dan
mengusahakan penyelesaian video tepat waktu. Selanjutnya yaitu mau untuk
bekerjasama dalam kelompok dan mengambil bagian dalam proses pembuatan
video, ditunjukan dari bagaimana siswa saling membantu untuk menjadi
pewawancara, mengambil gambar/video, mencatat jawaban, mengedit serta
mengunggahnya. Sikap selanjutnya yaitu sikap untuk mandiri yang ditunjukan
melalui tahap – tahap mulai dari perencanaan membuat topik, menyusun daftar
pertanyaan, melaksanakan proyek, dan mengelola produk.
2. Keterampilan lain di luar pembelajaran fisika seperti membuat video, bagaimana
berpenampilan yang baik selama pengambilan gambar, mengedit video, dan
mengunggah video ke Youtube.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
65
g. Aspek Kognitif
Aspek kognitif yang dapat diperoleh berkaitan erat dengan aspek keterampilan.
Hal ini ditunjukkan dari unggahan video oleh kelompok 5 yang selain menampilkan
hasil wawancara dengan pegawai optik, juga memberikan penjelasan lebih lanjut
terkait materi fisika mengenai mata dan alat optik mata. Selain itu, kelompok 1
memberikan penjelasan lebih rinci terkait hasil wawancara dibagian akhir video. Kedua
hal ini menunjukan bahwa selain mandiri secara berkelompok, siswa memperoleh
pengetahuan melalui informasi melalui wawancara, tetapi juga melalui memperoleh
informasi tambahan dengan mencari tahu sendiri secara mandiri.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, tidak terlepas dari keterbatasan –
keterbatasan. Keterbatasan yang dialami selama mengalami penelitian.
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pengambilan data sempat terkendala hari raya libur dan
kegiatan sekolah. Waktu yang tersedia cukup kurang sehingga peneliti tidak dapat
melaksanakan evaluasi hasil proyek yang telah dikerjakan oleh siswa.
b. Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa
mengenai proses pembelajaran selama penelitian, tetapi peneliti tidak menyediakan
angket tanggapan siswa sehingga tidak tahu bagaimana tanggapan siswa akan
pembelajaran dengan model Project based learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis data, maka kesimpulan yang dapat diambil terkait
penerapan project based learning terhadap keterlibatan siswa dan hasil belajar adalah
sebagai berikut:
a. Hasil belajar
Penerapan model project based learning (PjBL) pada materi alat optik
khususnya mata dan kacamata dapat terlaksana dengan baik, Hasil yang diperoleh yaitu
model pembelajaran ini mampu memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa yaitu
ada perbedaan pada hasil pretest dan posttest dengan probabilitasnya p = 0,000 lebih
kecil dari level signifikan α = 0,05 sehingga diperoleh signifikan. Hasil tersebut masih
belum mencapai KKM yang ditetapkan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan
siswa terutama konseptual fisika terkait analisis soal.
b. Keterlibatan Siswa
Pada penelitian ini, keterlibatan siswa dilihat dari hasil observasi siswa selama
mengikuti proses pembelajaran baik yang di dalam kelas maupun saat melaksanakan
proyek. Pengamatan yang dilakukan melalui observasi selama di dalam kelas dan
laporan dari siswa via chat di media sosial. Tiga Aspek utama dalam keterlibatan siswa
meliputi behavior, emosi, dan kognitif dimana dari ketiganya dibagi menjadi beberapa
indikator seperti perhatian (attention), antusias (enthusiasm), rasa penasaran
(curiosity), optimis (optimism), tertarik (interest), keinginan besar (passion). Dengan
proses pembelajaran berbasis proyek, keterlibatan siswa dibagi menjadi dua yaitu
keterlibatan siswa di dalam dan di luar kelas. Keterlibatan siswa di dalam kelas terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
67
dari dua kali persiapan di mana diperoleh bahwa siswa terlibat dalam proses
mempersiapkan proyek. Untuk keterlibatan siswa di luar kelas terdiri dari dua minggu
dengan ketentuan minggu 1 ditetapkan sebagai minggu untuk wawancara dan minggu
2 ditetapkan sebagai waktu untuk mengedit dan mengunggah video. Keterlibatan siswa
di luar kelas pada minggu 1 kurang terlibat sementara pada minggu 2 siswa terlibat
dalam kelompok untuk mengerjakan proyek.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti agar penelitian yang akan
datang lebih baik adalah sebagai berikut:
1) Model pembelajaran project based learning dapat diterapkan pada pokok bahasan
lain dengan proyek yang berbeda.
2) Perlu adanya instrumen observasi (bila menggunakan observasi) untuk mengukur
keterlibatan siswa.
3) Perlu menyusun kerangka kerja untuk siswa selama melaksanakan proyek dengan
baik agar siswa tidak hanya mengembangkan keterampilannya tetapi juga mampu
mengembangkan pengetahuan konseptual fisikanya. Misal dengan menambahkan
tugas mengerjakan soal pada LKS.
4) Perlu memperhatikan dengan baik instrumen yang digunakan untuk penilaian
produk terutama rubrik penilaian perlu diberikan keterangan terkait batasan –
batasan penilaiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
68
Daftar Pustaka
Aunurrahman. 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Barkley, Elizabeth F, 2010, Student Engagement Techniques: A Handbook for College
Faculty, San Francisco: Jossey-Bass.
Daryanto, 2012, Konsep Pembelajaran Kreatif, Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Edglossary, 2016, Student Engagement.
https://www.edglossary.org/student-engagement/ (diakses pada 20 Februari
2019)
Hosnan, 2014, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,
Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Joenaidy, Abdul Muis, 2018, Guru Asyik, Murid Fantastik! Panduan Mengajar agar
Murid Senang Belajar, Yogyakarta: Penerbit Diva Press.
Kanginan, Marthen, 2013, Fisika untuk SMA/MA kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga
Khodijah, Nyayu, 2014 Psikologi Pendidikan, Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Lima, Fransiskus, 2015, Penggunaan Model Proyek Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif dan Karakter Siswa – Siswi Kelas XI IPA pada Pembelajaran Gerak
Parabola di SMA Negeri 1 Maumere, Yogyakarta.
Margono, 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Muhyadi, Yadi, 2014, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013, Bandung: Penerbit Yrama Widya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
69
Mulyasa. 2013, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran kreatif dan
Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mundilarto, 2010, Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY Press.
Pribadi, Benny A, 2017, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Jakarta:PT
Balebat Dedikasi Prima.
Sanaky, Hujair AH, 2015, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Sani, Ridwan Abdullah, 2016, Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Silberman, Melvin.L, 2013, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Penerbit Nuansa Cendekia.
Slameto. 2015, Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Subagya, Hari, 2016, Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI: Kelompok
Peminatan MIPA, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Sukardi, 2012, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Suparno, Paul, 2014, Metode Penelitian Pendidikan IPA, Yogyakarta: Penerbit
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan, Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul, 2016, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma Anggota APPTI (Asosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
70
Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia).
Winkel, W.S, 1986, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Penerbit PT
Gramedia.
Winkel, W.S, 1989, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
72
Lampiran 1. Surat Izin Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
73
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
74
Lampiran 3. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIPA/II
Materi Pokok : Alat – alat Optik
Alokasi Waktu : 2 JP x 3 Pertemuan
2 Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan 2 KI 2
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
Mengembangkan perilkaku (jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 KI 4
Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, procedural, dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu mengggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
75
3 Kompetensi Dasar (KD)
No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Menganalisis cara kerja alat optik
menggunakan sifat pemantulan
dan pembiasan cahaya oleh
cermin dan lensa
4.11 Membuat karya yang menerapkan
prinsip pemantulan dan/atau
pembiasan pada cermin dan lensa
No. Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) No. Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.11.
1
3.11.
2
Mendeskripsikan prinsip kerja
mata
Mendeskripsikan prinsip kerja
kacamata
Menganalisis
4.11.1 Membuat konten video berdasarkan
informasi faktual (wawancara) terkait
dampak penggunaan gadget,
kacamata, dan softlens dengan
berisikan kaitan faktual dengan
materi fisika alat optik terkhusus alat
optik mata.
4 Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran berbasis project based learning (PjBL)
diharapkan siswa mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya sertam mampu berperilaku sikap santun, berpikir kritis, serta
tanggungjawab dalam mempelajari materi alat optik terutama alat optik mata.
Selain itu, siswa diharapkan mampu menyelesaikan masalah melalui perolehan
informasi dilapangan dan menggunakan keterampilannya untuk membuat
produk pembelajaran berdasarkan fakta fisis.
5 Materi Pembelajaran
f. Mata
g. Akomodasi mata
h. Kecacatan mata
i. Alat optik mata (kacamata dan softlens)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
76
6 Metode dan Model Pembelajaran
• Metode : ceramah
• Model Pembelajaran : Project based learning
7 Media Pembelajaran:
Lembar kegiatan siswa
8 Sumber Belajar:
- Buku
Kanginan, Marthen, 2017. Fisika SMA /MA Kelas XI Jilid 2 Kelompok
Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2013. Jakarta Erlangga.
- Internet
9 Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan I (2x 45 menit)
No Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Mengucapkan salam pembuka dan memanjatkan syukur
pada Tuhan yang Maha Esa.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik.
4. Memperkenalkan diri dan menyebutkan maksud dan
tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran.
5. Menjelaskan rencana kegiatan hari ini yaitu pretest dan
proses belajar mengajar mengenai materi alat optik mata.
Kegiatan Inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
77
1. Mengkondisikan peserta didik dalam mengikuti pretest
dan mengumumkan ketentuan dalam mengerjakan pretest.
70 menit
2. Membagikan lembar soal tes tertulis.
3. Mempersilahkan peserta didik untuk mulai mengerjakan
soal pretest.
4. Mengumpulkan soal dan lembar jawab peserta didik.
5. Mempelajari materi alat optik mata secara berurutan dari
peristiwa pembiasan pada mata, akomodasi mata,
penjelasan persamaan titik fokus dan kekuatan mata,
kecacatan pada mata, dan kacamata.
6. Menanyakan mengenai beberapa fakta kecacatan mata
salah satunya mengenai dampak penggunaan gadget.
7. Menanyakan mengenai apa itu softlens, bagaimana cara
kerjanya, dan apakah ada dampak negatif maupun
postifnya.
8. Memberikan tugas untuk membuat informasi berupa
konten video yang diawali dengan mencari informasi,
kemudian mengolah informasi (dan bagaimana
hubungannya dengan materi alat optik mata), dan
menyampaikan informasi.
9. Memberikan tugas tahap pertama yaitu mencari dan
menghubungi toko optik yang bersedia untuk
diwawancarai
Penutup
10. Menyampaikan kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu
menyusun pertanyaan sesuai topik dan mempelajari tata
krama wawancara.
10 menit
11. Mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
78
Pertemuan II (2 x 45 menit)
No Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Mengucapkan salam pembuka dan memanjatkan syukur
pada Tuhan yang Maha Esa.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik.
4. Menjelaskan rencana kegiatan hari ini yaitu mengerjakan
soal latihan, menyusun pertanyaan dan tata krama dalam
wawancara.
5. Memberikan beberapa latihan soal kepada peserta didik.
Kegiatan Inti
1. Mengkondisikan peserta didik dalam mengikuti soal
latihan.
70 menit
2. Mempersilahkan peserta didik untuk maju mengerjakan
soal.
3. Menjelaskan mengenai penyelesaian soal secara singkat.
4. Memberikan LKS pada setiap kelompok dan
mendiskusikan mengenai topik yang akan digunakan
dalam melaksanakan proyek.
5. Menjelaskan mengenai cara menyusun pertanyaan yang
baik menggunakan metode 5W 1H.
6. Mengecek susunan pertanyaan agar sesuai dengan topik
yang hendak
7. Peserta didik mencoba untuk mendemonstrasikan cara
wawancara sesuai langkah – langkah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
79
8. Mendengarkan laporan peserta didik mengenai toko optik
yang akan diwawancarai.
9. Mempersilahkan peserta didik mulai mengumpulkan data
(mewawancarai pegawai toko optik)
Penutup
10. Menyampaikan deadline pengumpulan LKS 10 menit
11. Menyampaikan kegiatan pada pertemuan berikutnya.
12. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan III (2 x 45 menit)
No Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Mengucapkan salam pembuka dan memanjatkan syukur
pada Tuhan yang Maha Esa.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik.
4. Menjelaskan rencana kegiatan hari ini yaitu posttest dan
mengumpulkan LKS, serta menceritakan secara garis
besar proses wawancara dan proses pembuatan video.
5. Memberikan soal posttest.
Kegiatan Inti
1. Mengkondisikan peserta didik dalam mengikuti posttest
dan mengumumkan ketentuan dalam mengerjakan
posttest.
70 menit
2. Membagikan lembar soal tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
80
3. Mempersilahkan peserta didik untuk mulai mengerjakan
soal posttest.
4. Mengumpulkan soal dan lembar jawab posttest peserta
didik.
5. Mempersilahkan setiap kelompok untuk menceritakan
secara singkat mengenai proses wawancara.
6. Melaporkan mengenai progress pembuatan konten video
Penutup
7. Menyampaikan deadline pengunggahan konten yaitu
tanggal 1 April 2019 pukul 23.59.
10 menit
8. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
81
Lampiran 4. Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
85
Lampiran 5. Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
89
Lampiran 6. Penilaian Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
93
Lampiran 7. Keterlibatan Siswa Minggu-1 Pelaksanaan Proyek (Wawancara)
Kelompok 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
94
Lampiran 7. Keterlibatan Siswa Minggu ke-2 Melaksanakan Proyek
4 Kelompok 1
Gambar 1.1 Bukti telah melakukan wawancara di Minggu ke - dua
Gambar 2.1 Bukti Konten Video yang telah diupload Kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
95
5 Kelompok 2
Gambar 2.1 Laporan Telah Melaksanakan Tugas
Gambar 2.2 Bukti Konten Video Kelompok 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
96
6 Kelompok 3
Gambar 3.1 Laporan telah Melaksanakan Tugas
Gambar 3. Bukti Konten Video Kelompok 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
97
7 Kelompok 4
Gambar 4.1 Kendala yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
98
Gambar 4.2 Laporan Sudah Mengunggah Video
Gambar 4.3 Bukti Konten Video Kelompok 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
99
8 Kelompok 5
Gambar 5.1 Laporan telah Melaksanakan Tugas.
Gambar 5.2 Bukti Konten Video Kelompok 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
100
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI