Page 1
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI BERBANTUAN MEDIA FLOW CARD
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PEKALONGAN
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
oleh
Devi Dwi Ariani
4301411053
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
Page 4
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang
menyongsong dengan sejuta kebahagiaan”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang senantiasa
mendoakan dan memberi semangat untuk
maju.
2. Teman suka duka saya Hari Suka yang telah
dengan penuh keikhlasan mengulurkan tenaga
dan kasih selama ini.
3. Teman-teman seperjuangan kuliah Pendidikan
Kimia 2011 .
Page 5
v
PRAKATA
Saya haturkan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Kaya karena berkat
nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga terselesaikanlah skripsi yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media Flow card
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Pekalongan”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat bantuan,
petunjuk, saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang.
2. Ketua jurusan kimia Universitas Negeri Semarang yaang telah memberikan
ijin penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.
3. Bapak Prof. Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan
skripsi.
4. Ibu Dr. Murbangun Nuswowati M.Si, dosen pembimbing II yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Sri wardani, M.Si, dosen penguji yang memberikan saran dan arahan
untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Harsiwi, guru mata pelajaran kimia kelas XI SMA N 4 Pekalongan
yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam skripsi ini diuraikan mengenai hasil dan pembahasan penelitian di
SMA Negeri 4 pekalongan, yakni sebuah penelitian dalam bidang pendidikan
dengan berfokus kepada pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap
keterampilan proses sains siswa.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembacanya dan bagi
perkembangan pendidikan pada umumnya.
Semarang, Agustus 2015
Penulis
Page 6
vi
ABSTRAK
Ariani, Devi Dwi. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Berbantuan Media Flow Card Terhadap Ketarampilan Proses Sains Siswa Kelas
XI SMA Negeri 4 Pekalongan. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof.
Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, dan Pembimbing Pendamping Dr. Murbangun
Nuswowati, M.Si
Kata kunci: Model Inkuiri; Keterampilan Proses Sains; Media Flow Card.
Penelitan eksperimen ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card terhadap keterampilan proses
sains siwa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang diterapkan di
SMA Negeri 4 Pekalongan pada tanggal 20 April-14 Mei 2015. Desain penelitian
yang digunakan yaitu pretest and posttest control group design. Sampel diambil
dengan teknik cluster random sampling, dengan kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card sedangkan kelas kontrol
menggunakan metode ceramah. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-
rata pihak kanan, analisis pengaruh antar variabel, dan penentuan koefisien
determinasi. Aspek afektif dan keterampilan proses sains, dianalisis secara
deskriptif. Hasil uji perbedaan rata-rata pihak kanan memperlihatkan thitung
keterampilan proses sains sebesar 2,91 lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi
5% yaitu 1,99. Analisis pengaruh antar variabel menghasilkan nilai koefisien
korelasi biserial (rb) hasil keterampilan proses sains sebesar 0,411, sedangkan
perhitungan koefisien determinasi menunjukkan penerapan model pembelajaran
inkuiri berbantuan media flow card sebesar 16,89% terhadap keterampilan proses
sains. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card berpengaruh terhadap
keterampilan proses sains siswa.
Page 7
vii
ABSTRACT
Ariani, Devi Dwi. 2015. The Effect of Implementation A Inquary Learning Model
Assisted Flow Card Media To The Science Process Skills for XI Grade of Senior
High School 4 of Pekalongan. Skripsi, Chemistry Departement of Mathematics
and Natural Science Faculty of Semarang State University. Main Lecturer Prof.
Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, and Second Lecturer Dr. Murbangun
Nuswowati, M.Si
Keywords: Flow Card Media; Inquiry Model; Science Process Skills
This experimental research aim to determine the effect of implementation a
inquary learning model assisted flow card media to the science process skills on
the solution and constanta solubility product that is applied to the teaching
process of senior high school 4 of pekalongan on April 20th
until May 14th
, 2015. .
This research designs modified pretest and posttest control group design. sample
was choose by cluster random sampling technique, the experimental class using
inquary learning models assisted flow card media while the control class using
speech method. The technique of analysis data are the mean difference test,
analysis of the influence among variables, and coefficient of determination. The
affective aspect and science process skills were analyzed descriptively. Based on
the mean difference test showed tcalculated of science process skills was 2,91 while
ttabel value at 5% is 1,99. The influence among variables analysis showed that the
biserial coefficient value is 0,411. Calculation of the coefficient of determination
showed the application of inquiry learning models aided flow card media was
affect 16,89 % to the science process skills. Based on the mean difference test
showed tcalculated of science process skills was 2,91 while ttabel value at 5% is 1,99.
The influence among variables analysis showed that the biserial coefficient value
is 0,411. Calculation of the coefficient of determination showed the application of
inquiry learning models aided flow card media was affect 16,89 % to the science
process skills. So, it can be concluded that the implementation of inquiry learning
models assisted flow card media was affected to the science process skills of
students.
Page 8
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
1.5 Pembatasan Masalah ................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 9
2.2 Penelitian terkait.................................................................................... 22
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian................................................................. 23
2.4 Hipotesis................................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 25
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 25
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 26
3.4 Desain Penelitian ................................................................................... 26
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 28
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 29
Page 9
ix
3.7 Analisis Instrumen Penelitian ............................................................... 32
3.8 Analisis Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains...... 35
3.9 Analisis Lembar Angket ....................................................................... 36
3.10 Teknik Analisis Data.............................................................................. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 47
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 47
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 69
5.1 Simpulan ................................................................................................... 69
5.2 Saran ......................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 75
Page 10
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri.................................. 10
3.1 Rincian Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekalongan................... 25
3.2 Desain Penelitian................................................................................ 27
3.3 Hasil Analisis Uji Validitas Soal....................................................... 33
3.4 Kriteria Reliabilitas............................................................................ 36
3.5 Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal.............................................. 37
3.6 Hasil Uji Normalitas Populasi........................................................... 38
3.7 Ringkasan ANAVA Satu Jalur.......................................................... 40
3.8 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Biserial (rb)...... 45
4.1 Data Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..... 47
4.2 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 48
4.3 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians....................................................... 49
4.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Keterampilan Proses Sains........ 50
4.5 Koefisien Determinasi....................................................................... 52
4.6 Rata-rata Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan observasi... 53
4.7 Rata-rata Nilai Aspek Afektif Siswa..................................................... 56
4.8 Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran................... 58
Page 11
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 24
4.1 Hasil Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
kontrol................................................................................................ 48
4.2 Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Observasi
........................................................................................................... 54
4.3 Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan
Tes..................................................................................................... 55
4.4 Hasil Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol.............................................................................................. 57
4.5 Hasil Analisis Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran................ 59
Page 12
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Data Nilai UAS Kelas XI IPA ........................................................... 75
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa kelas Eksperimen dan Kontrol .......................... 77
Lampiran 3 Uji Normalitas Populasi .................................................................... 79
Lampiran 4 Uji Homogenitas Populasi ................................................................. 91
Lampiran 5 Uji Kesamaan Rata-rata Populasi ...................................................... 92
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal ..................................................................................... 97
Lampiran 7 Soal Kelarutan Pretest dan Posttest................................................... 98
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ........................................ 101
Lampiran 9 Reliabilitas Soal Uraian ................................................................... 110
Lampiran 10 Hasil Pretest dan Posttest Soal Uraian ........................................... 112
Lampiran 11 Uji Normalitas Hasil Pretest.......................................................... 114
Lampiran 12 Uji Normalitas Hasil Posttest ........................................................ 120
Lampiran 13 Uji Kesamaan Dua Variant Nilai Posttest ..................................... 126
Lampiran 14 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Posttest .................................. 128
Lampiran 15 Analisis Pengaruh Antar Variabel ................................................. 130
Lampiran 16 Perhitungan Koefisien Determinasi ............................................... 131
Lampiran 17 Analisis Keterampilam Proses Sains Observasi ............................ 132
Lampiran 18 Rata-rata Hasil KPS Berdasarkan Tes Kognitif ............................ 141
Lampiran 19 Analisis Aspek Afektif .................................................................. 145
Lampiran 20 Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran ......... 154
Lampiran 21Silabus Mata Pelajaran Kimia ........................................................ 157
Lampiran 22 RPP Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ...................................... 161
Lampiran 23 Lembar Penilaian Afektif .............................................................. 204
Lampiran 24 Rubrik Penilaian Afektif ................................................................ 205
Lampiran 25 Lembar penilaian Keterampilan Proses Sains ............................... 207
Lampiran 26 Rubrik Penilaian Keterampilan Proses Sains ................................ 209
Lampiran 27 Lembar Diskusi Siswa ................................................................... 213
Lampiran 28 Bahan Ajar Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ........................... 227
Lampiran 29 Media Flow Card........................................................................... 242
Lampiran 30 Lembar Validasi Instrumen Penilaian Tes KPS ............................ 243
Lampiran 31 Lembar Validasi Silabus Oleh Dosen ............................................ 244
Lampiran 32 Lembar Validasi RPP Oleh Dosen ................................................ 246
Lampiran 33 Lembar Validasi Penilaian Aspek Afektif Oleh Dosen ................. 248
Lampiran 34 Lembar validasi Penilaian KPS Oleh Dosen ................................. 250
Lampiran 35 Lembar Validasi Angket Tanggapan Siswa Oleh Dosen .............. 252
Lampiran 36 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 253
Lampiran 37 Jawaban Posttets Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 254
Page 13
xiii
Lampiran 38 Hasil Diskusi Siswa ....................................................................... 259
Lampiran 39 Dokumentasi Penelitian ................................................................. 264
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar, proses pembelajaran
merupakan hal yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Pendidikan IPA
adalah salah satu program pendidikan yang ada di sekolah menengah atas. Salah
satu ilmu yang termasuk ke dalam pendidikan IPA adalah pelajaran kimia.
Mempelajari kimia tidak hanya dengan mengingat konsep dan fakta-fakta, tetapi
siswa hendaknya turut aktif dalam proses menemukan konsep dan fakta yang
diperolehnya. Keaktifan dalam proses penemuan konsep dan fakta dapat
dilakukan dengan pembelajaran konstruktivis. Hal ini berarti pembelajaran di
kelas tidak cukup bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswanya, tetapi
lebih bersifat membangun pengetahuan melalui pengalaman yang bersentuhan
dengan objek belajar.
Siswa mengalami kesulitan untuk menemukan konsep-konsep dan
membangun pengetahuan dalam pelajaran kimia. Pembelajaran sains di Indonesia
cenderung menekankan pada aspek produk atau hasil. Sehingga aspek proses
kurang mendapatkan porsi yang cukup. Aspek proses tersebut salah satunya
adalah keterampilan proses sains. Kurangnya waktu dan alat laboratorium adalah
alasan yang sering dikemukakan oleh guru. Sehingga untuk mengembangkan
Page 15
2
keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran masih sulit (Rohmatika et
al.,2012).
Selain dari aspek proses, seringkali masalah yang muncul adalah penilaian
afektif siswa. Penilaian afektif penting dilakukan karena keberhasilan
pembelajaran kimia juga dipengaruhi oleh kondisi afektif siswa. Oleh karena itu
untuk mengopimalkan keberhasilan pembelajaran dan proses pembelajaran bagi
siswa, guru harus memperhatikan karakteristik afektif siswa salah satunya adalah
sikap siswa (sesuai PP No. 19 tahun 2005 pasal 64). Untuk mengatasi masalah
tersebut diperlukan model pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dan terbiasa
memecahkan masalah dengan langkah-langkah ilmiah dan dapat
mengembangkan keterampilan proses sains siswa, yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri.
Model Inkuiri (menemukan) memiliki keunggulan yang membuat siswa
selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan belajar mengajar karena siswa akan
lebih mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi untuk memperoleh pengetahuan
dengan melakukan penelitian secara berkala dan berkelanjutan (Agustanti, 2012).
Seperti yang dikemukakan oleh Ambarsari et al. (2013) siswa harus mampu
berbuat sesuatu dengan menggunakan proses dan prinsip keilmuan yang telah
dipahami. Inkuiri mempunyai efektifitas tinggi sebagai model pembelajaran yang
membantu siswa dalam menemukan konsep dan menggunakan keterampilan
proses sains (Yager & Akcay, 2008).
Model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan siswa untuk berperan
dalam investigasi yang akan dilakukan oleh siswa (Zulfiani et al., 2009). Inkuiri
Page 16
3
merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang mencanangkan bahwa pembelajaran disajikan secara kontekstual dan
mampu mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Pembelajaran kimia
tidak cukup hanya dengan pengetahuan konsep, namun harus ditekankan pada
penerapan konsep tersebut.Salah satunya dengan kegiatan praktikum. Melalui
kegiatan praktikum siswa dapat memperoleh keterampilan proses sains. Nopitasari
et al. (2012) menyatakan bahwa siswa perlu dilatih untuk mengembangkan
keterampilan proses sains karena kemampuan proses sains dapat meningkatkan
kemampuan berpikirnya, dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan penemuan, meningkatkan daya ingat serta membantu siswa dalam
mempelajari konsep sains. Hal tersebut didukung oleh Osman dan Vebrianto
(2013) bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan observasi dan
praktikum dapat meningkatkan keingintahuan siswa, menguatkan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Tujuan pembelajaran kimia, khususnya pada bahan kajian Kerja Ilmiah,
adalah untuk: (1) memupuk sikap ilmiah, yang mencakup: sikap jujur dan
obyektif terhadap data; sikap terbuka, yaitu bersedia menerima pendapat orang
lain serta mau mengubah pandangannya jika ada bukti bahwa pandangannya tidak
benar; ulet dan tidak cepat putus asa; kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak
mudah percaya tanpa dukungan hasil observasi empiris; dan dapat bekerjasama
dengan orang lain; serta (2) memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode
ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian
Page 17
4
hipotesis dengan merancang eksperimen melalui pemasangan instrumen,
pengambilan, pengolahan, dan interpretasi data, serta mengkomunikasikan hasil
eksperimen secara lisan dan tertulis (Depdiknas, 2003b). Tujuan ini sesuai dengan
indikator Keterampilan Proses Sains, yaitu mengamati, mengelompokkan atau
mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan,
merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,
menerapkan konsep dan mengkomunikasikan hasil (Adiprasetyo, 2012).
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik maka keterampilan
proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai
pengalaman pembelajaran. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih
menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan (Rustaman, 2005).
Pembelajaran juga memerlukan media pembelajaran karena fungsi media
pembelajaran adalah untuk mempermudah dalam menyamakan persepsi siswa
(Haryanto, 2011).
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menjadikan suasana belajar
lebih efektif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Untuk mempermudah dan
menyamakan persepsi siswa, dalam penelitian ini menggunakan media flow card.
Flow card merupakan modifikasi dari diagram alir (flow diagram) yaitu suatu
rangkaian yang menggambarkan proses atau prosedur kerja dalam kegiatan
praktikum (Davidowitz dan Rollnick, 2001). Media flow card merupakan bentuk
perantara untuk memperluas gagasan siswa. Melalui media kartu alir (flow card)
siswa akan lebih aktif dalam melasanakan praktikum, motivasi siswa juga akan
meningkat karena langkah-langkah praktikum sudah tervisualisasi dengan jelas,
Page 18
5
sehingga akan lebih mendorong keterampilan proses sains siswa dalam
praktikum (Wasilah, 2012).
Observasi yang dilakukan di lima sekolah diketahui bahwa pada materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan belum diadakan praktikum dengan alasan
keterbatasan bahan dan waktu pelaksanaan. Hal tersebut membuat siswa kesulitan
dalam memahami materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, karena tidak dapat
membentuk pemahamanya secara langsung. Atas dasar itulah, dalam materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan harus dapat ditegaskan dengan melakukan
pembuktian dalam percobaan praktikum.
Kegiatan praktikum media yang digunakan hanyalah buku petunjuk
praktikum yang sudah terdapat pada bahan ajar seperti buku dan lembar kerja
siswa. Hal tersebut yang dialami oleh siswa SMA Negeri 4 Pekalongan,
khususnya kelas XI IPA. Menurut penuturan guru pengampu mata pelajaran
Kimia, terdapat masalah yang dihadapi oleh siswa kelas XI IPA salah satunya
adalah siswa kesulitan untuk mengembangkan keterampilan proses sains dalam
praktikum maupun dalam penilaian kognitif terutama pada materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan, terlihat dari nilai praktikum dan nilai kognitif yang rendah.
Hal ini terlihat dari banyaknya siswa kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014 bahwa
nilai rata-rata siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan masih cukup
rendah yaitu 60,87. Nilai tersebut masih jauh dari nilai kriteria ketuntasan
maksimal yaitu 75. Padahal pembelajaran kimia yang dilakukan sudah
menggunakan berbagai metode seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi, tetapi
keterampilan proses sains siswa belum terlihat. Untuk meningkatkan keterampilan
Page 19
6
proses sains, maka siswa memerlukan media yang lebih menyenangkan dan
praktis sehingga mendukung proses belajar salah satunya menggunakan media
kartu alir (flow card).
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card
terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4
Pekalongan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan
media flow card terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA
Negeri 4 Pekalongan?
2. Berapa besar pengaruh penerapan pembelajaran inkuiri berbantuan media
flow card terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri
4 Pekalongan?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran inkuiri
berbantuan media flow card?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri berbantuan
media flow cardterhadap keterampilan proses sains pada materi Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Pekalongan.
2. Mengetahui beasarnya pengaruh penerapan pembelajaran inkuiri
berbantuan media flow card terhadap keterampilan proses sains pada
Page 20
7
materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan siswa kelas XI SMA Negeri 4
Pekalongan.
3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran inkuiri
berbantuan media flow card.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Secara teoritik hasil penelitian ini memiliki manfaat memberikan
informasi tentang penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan
media flow card dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa
dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan praktikum
sehingga dapat memperoleh fakta dan konsep-konsep dalam
pelajaran kimia.
2) Bagi Guru
Memberikan alternatif model pembelajaran dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar yang mengaktifkan siswa untuk
menemukan konsep sendiri.
3) Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah untuk memaksimalkan
kualitas mutu pendidikan yang lebih efektif.
4) Bagi Peneliti
Page 21
8
Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai bagaimana
pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan
mediaflow cardterhadap keterampilan proses sains.
1.5 Pembatasan Masalah
Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas
dengan materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutanuntuk mengetahui
pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card
terhadap keterampilan proses sains.
Page 22
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Model Inkuiri
Proses pembelajaran sebaiknya menuntut siswa aktif dan berpusat pada
pendekatan sains yang meliputiinkuiri. Inkuiri merupakan suatu proses pemecahan
suatu masalah dengan kritis, analitis ilmiah menggunakan langkah tertentu untuk
menarik kesimpulan yang meyakinkan karena didukung oleh data (Suhardiman
dan Hamdi, 2012). Model inkuiri adalah suatu model yang melibatkan siswa aktif
dalam mencari dan menemukan pengetahuan atau informasi sendiri. Model
Inkuiri mempunyai keunggulan yaitu dengan cara memberi kesempatan siswa
untuk bertanya, menyelidiki dan akhirnya mengambil kesimpulan (Agustin et al.,
2011).
Beberapa prinsip utama dalam strategi pembelajaran inkuiri yang harus
diperhatikan oleh setiap pendidik, yaitu (1) berorientasi pada pengembangan
intelektual, yaitu mengukur siswa dari sejauh mana menguasai dan memahami
materi, melainkan bagaimana siswa mencari dan menemukan suatu makna
melalui proses berpikir. (2) Prinsip bertanya, yaitu kemampuan guru dalam
bertanya sangat diperlukan dalam proses pembelajaran inkuiri, selain itu siswa
mampu mengembangkan sikap berpikir kritis dengan selalu aktif menanyakan
fenomena yang sedang dipelajarinya. (3) Prinsip interaksi, yaitu untuk
menumbuhkan proses interaksi, guru mempunyai peran penting agar siswa
Page 23
10
mampu terangsang untuk meningkatkan kualitas berpikirnya dan mengatur
interaksi agar berjalan dinamis. (4) Belajar untuk berpikir, yaitu belajar itu tidak
hanya mengingat dan menghafal. Ada proses mental yang membuat siswa berpikir
dan menggunakan segala kemampuannya serta melibatkan semua potensi diri
siswa (Hartono, 2014).
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri menurut
Sanjaya (2006) terdapat pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Langkah- langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Langkah Pembelajaran Keterangan
Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran
dengan cara merangsang dan mengajak siswa
untuk berpikir memecahkan masalah.
Merumuskan masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir memecahkan
teka-teki itu.
Mengajukan hipotesis Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan berhipotesis pada
setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau
dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan
yang dikaji.
Mengumpulkan data Tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan
jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
Page 24
11
pengumpulan data.
Merumuskan
kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Suparno (2006) mengemukakan bahwa meski para ahli menjelaskan model
inkuiri secara berbeda-beda, tetapi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai
model pengajaran yang menggunakan proses: 1) identifikasi persoalan, 2)
membuat hipotesis, 3) pengumpulkan data, 4) menganalisis data, dan 5)
mengambil kesimpulan.
Pembelajaran inkuiri mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
secara seimbang;
2) Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi;;
3) Siswa mengerti konsep dasar dan ide-ide secara baik;
4) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri sesuai gaya belajar mereka;
5) Memberikan waktu pada siswa secukupnya, sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Pembelajarn inkuiri juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
1) Guru harus pandai merumuskan teka-teki atau pertanyaan kepada siswa
dengan baik;
2) Memerlukan waktu panjang sehingga guru sering sulit menyesuaikan waktu
yang ditentukan;
3) Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak, penggunaan
model ini sukar untuk dikembangkan dengan baik.
Page 25
12
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.
(Sanjaya,2006).
Berdasarkan uaraian langkah-langkah model inkuiri dari para ahli di atas
memiliki beberapa kesamaan yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji data, dan menarik kesimpulan. Pelaksanaan dimulai
dengan mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran dengan
cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah secara
berkelompok. Siswa menyelesaikan permasalahan dengan praktikum atau
demonstrasi.
Penelitian ini menggunakan langkah-langkah model inkuiri menurut
Sanjaya (2006). Langkah inkuiri menurut Suparno (2006) tidak ada langkah
orientasi kepada siswa. Langkah orientasi merupakan langkah penting. Pada
langkah ini pendidik mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ini bergantung pada kemauan siswa
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah,
tanpa kemauan dan kemampuan tidak mungkin proses pembelajaran berjalan
dengan lancar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka langkah inkuiri yang
diterapkan di SMA Negeri 4 Pekalongan adalah:
1. Orientasi;
2. Merumuskan masalah;
3. Mengajukan hipotesis;
4. Mengumpulkan data;
Page 26
13
5. Menguji hipotesis;
6. Merumuskan kesimpulan.
2.1.2 Media dan Media Pembelajaran
Media merupakan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
menyampaikan informasi. Suatu proses pembelajaran pasti ada tujuan yang akan
dicapai, untuk itu dalam menyampaikan informasi, guru memerlukan alat bantu
untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas yang disebut dengan media
pembelajaran (Setyono et al., 2013). Sedangkan menurut Nurseto (2011) media
pembelajaran merupakan sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
Media pembelajaran memiliki peran penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar dapat
membantu mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui kata-kata
atau kalimat sehingga dapat menyamakan persepsi siswa (Haryanto, 2011).
Pemilihan media pembelajaran tidak harus menggunakan media yang berbasis
teknologi, tetapi dapat menggunakan media sederhana sehingga memudahkan
dalam proses pembuatannya. Media diagram alir adalah salah satu media visual
sederhana yang dapat dijadikan media pembelajaran karena dengan media
diagram alir siswa akan lebih mudah untuk memvisualisasikan konsep yang
diterimanya.
2.1.3 Diagram / Bagan
Diagram termasuk dalam media visual. Fungsinya adalah menyajikan
konsep-konsep atau ide-ide yang sulit apabila hanya disampaikan melalui lisan
Page 27
14
atau tulisan. Diagram juga mampu memberikan informasi yang lebih ringkas
dengan menampilkan hal-hal yang penting dari suatu presentasi (Sadiman et al.,
2012). Sebagai media yang baik diagram / bagan harus dapat dimengerti siswa,
sederhana dan lugas dan tidak rumit. Diagram / bagan harus berkaitan dengan
materi yang akan disampaikan di kelas, jangan sampai terjadi miss concept
data,atau informasi ( Daryanto, 2010).
2.1.4 Diagram Alir
Digram alir menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri
tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu
organisasi. Tanda panah sering kali untuk mengambarkan arah arus tersebut
(Sadiman et al., 2012). Diagram alir adalah suatu rangkaian yang memperlihatkan
aliran urutan suatu proses atau hubungan beberapa prosedur yang menggambarkan
tahapan dari prosedur kerja (Davidowitz dan Rollnick, 2001). Diagram alir dapat
digunakan untuk media dalam pelaksanaan praktikum yaitu untuk
menggambarkan cara kerja dalam praktikum tersebut.
2.1.5 Kartu Alir (Flow Card)
Kartu alir (flow card) merupakan modifikasi dari diagram alir yang dibuat
dengan media kartu, di dalamnya terdapat simbol-simbol sederhana yang
menggambarkan langkah kerja di laboratorium, dan dibuat urutan sehingga
menunjukkan suatu aliran tahap-tahap prosedur yang mencerminkan pemahaman
awal siswa dalam memahami langkah kerja suatu praktikum (Jelita, 2013). Media
flow card ini dibuat lebih menarik dengan menyajikan gambar langkah-langkah
dalam praktikum kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga kepahaman siswa
Page 28
15
menggunakan alat dan bahan praktikum menjadi lebih baik.Penyajian gambar
dapat membantu siswa memperoleh dan menyimpan kesan-kesan visual.
Media flow card yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu yang
berisi langkah-langkah praktikum kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga
dapat digunakan sebagai petunjuk praktikum. Media flow card ini berbentuk kartu
yang saling terangkai menjadi satu dan dapat dibuka sesuai dengan urutan langkah
praktikum. Penggunaan media flow card ini dapat menambah minat dan daya tarik
siswa pada saat melakukan praktikum karena langkah-langkahnya sudah
tervisualisasi dengan jelas. Media flow card ini juga mempunyai kelemahan yaitu
tidak dapat menampilkan obyek yang terlalu kompleks serta ukurannya terlalu
kecil untuk ditampilkan secara klasikal (Umamah, 2010).
2.1.6 Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains (science process skill) merupakan keterampilan
yang berorientasi pada proses IPA, dapat disebut juga sebagai keterampilan
inkuiri. Keterampilan proses sains bertujuan untuk membuat siswa lebih aktif
dalam memahami, menguasai rangkaian yang telah dilakukannya (Rustaman,
2005). Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan
kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemempuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan
mendasar yang telah dikembangkan inilah yang kemudian menjadi satu
keterampilan individu (Holil, 2008).
Langkah-langkah pelaksanaan keterampilan proses antara lain: (1)
Mengamati, (2) Menggolongkan (mengklasifikasikan), (3) Manafsirkan
Page 29
16
(menginterpretasikan), (4) Meramalkan, (5) Menerapkan, (6) Merencanakan
penelitian, (7) Mengkomunikasikan (Ango, 2002). Sedangkan menurut Rustaman
(2005) indikator keterampilan proses sains adalah sebagai berikut:
(1) Mengamati (observasi); (2) Mengelompokkan (klasifikasi); (3)
Menafsirkan Pengamatan (Interpretasi); (4) Meramalkan (Prediksi); (5)
Mengajukan Pertanyaan; (6) Merumuskan Hipotesis; (7) Merencanakan
Percobaan; (8) Menerapkan Konsep; (9) Berkomunikasi; (10) Menggunakan Alat
dan Bahan. Pengajaran ilmu sains dalam hal ini pelajaran kimia yang diketahui
objeknya adalah abstrak namun benar dan terbukti ada di alam akan sangat tepat
bila diberikan dengan mengembangkan keterampilan proses seperti pada uraian
sebelumnya.
Pembelajaran inkuiri yang diterapkan pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dalam penelitian ini yaitu dengan metode praktikum sehingga di dalam
praktikum keterampilan proses sains yang diukur terdapat indikator mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesis dan menggunakan alat dan bahan ketika
praktikum. Indikator ini juga sinkron dengan langkah-langkah yang ada dalam
model pembelajaran inkuiri. Jadi dalam penelitian ini merujuk pada indikator
menurut Rustaman (2005), yang mengungkapkan 10 indikator keterampilan
proses sains. Dari 10 Indikator tersebut akan dibagi menjadi dua aspek penilaian,
yaitu keterampilan proses sains yang diukur berdasarkan tes menggunakan soal
uraian yang meliputi indikator mengajukan pertanyaan/merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, mengelompokkan (klasifikasi), meramalkan (prediksi) dan
menerapkan konsep, mengamati (observasi), menafsirkan pengamatan
Page 30
17
(interpretasi), merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, dan
berkomunikasi. Penilaian ini dilakukan pada saat posttest. Sedangkan penilaian
keterampilan proses sains yang dilakukan dengan observasi langsung
menggunakan lembar observasi meliputi indikator mengamati (observasi),
menafsirkan pengamatan (interpretasi), merencanakan percobaan, menggunakan
alat dan bahan, dan berkomunikasi.
Penilaian keterampilan proses sains melalui lembar observasi dengan 3
observer. Penilaian ini dilakukan pada saat siswa melakukan praktikum kelarutan
dan hasil kali kelarutan di laboratorium. Setiap siswa mengenakan name tag
supaya memudahkan observer melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan
pada pertemuan ke 3, karena pada pertemuan ke 3 siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol melakukan praktikum pengaruh penambahan ion sejenis
terhadap kelarutan.
2.1.7 Aspek Afektif
Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil bejar yang penting. Ada
lima tipe karakteristik afektif yang terdiri dari sikap, minat, konsep diri, nilai dan
moral (Depdiknas, 2008). Aspek afektif yang dinilai dalam penelitian ini yaitu
sikap siswa selama mengikuti pelajaran.
Penilaian sikap terdiri disiplin, jujur, toleransi, tanggungjawab,
gotongroyong, percaya diri dan santun (Depdiknas, 2014). Sikap siswa yang
dinilai dalam penelitian ini meliputi disiplin, tanggungjawab, gotongroyong,
toleransi, percaya diri dan santun. Sikap jujur tidak dilakukan penilaian. Hal ini
Page 31
18
karena sikap jujur cukup sulit untuk diamati, karena tidak semua sikap jujur tidak
dapat dilihat oleh indera penglihatan.
Sikap siswa yang dinilai adalah kedisiplinan, perhatian dan keaktifan
siswa, menghargai pendapat orang lain, kelengkapan catatan dan buku/sumber
belajar, serta sopan. Untuk menilai kedisiplinan siswa dapat dilihat dari kehadiran
tepat waktu, selalu mengikuti pelajaran kimia, tepat waktu mengumpulkan tugas
dan memakai atribut seragam dengan lengkap. Nilai perhatian dan keaktifan siswa
dapat diamati dari keseriusan dalam mendengarkan penjelasan guru, keaktifan
mengerjakkan tugas, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dari guru
atau teman dan berdiskusi tentang materi Ksp. Untuk menilai sikap menghargai
pendapat orang lain dapat dilihat ketika siswa mendengarkan ketika orang lain
berpendapat dan tidak ramai di kelas. Kelengkapan catatan dan buku/sumber
belajar dapat dinilai dari lengkap tidaknya catatan, kerapihan dan banyaknya buku
sumber belajar yang dibawa siswa. Sopan dapat diamati dengan kriteria berbicara
dengan bahasa yang baik dan sopan di dalam kelas.
Penilaian sikap dilakukan melalui lembar observasi dengan 3 observer.
Setiap siswa mengenakan name tag untuk memudahkan observer melakukan
pengamatan. Penilaian sikap siswa dilaksanakan selama pembelajaran materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan berlangsung, yaitu dari pertemuan pertama
sampai terakhir.
2.1.8 Uraian Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Page 32
19
Pokok Bahasan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan mencakup
delapan sub pokok bahasan, yaitu:
1. Kesetimbangan dalam Larutan Garam yang Sukar Larut
Pada suatu larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut akan terionisasi dan
menghasilkan kation dan anion. Elektrolit sukar larut, ion-ion terlarutnya
berada dalam larutan jenuh dan membentuk kesetimbangan heterogen dengan
padatannya. tetapan kesetimbangan yang baru disebut tetapan hasil kali
kelarutan. hasil kali kelarutan adalah kondisi suatu zat yang dapat larut dalam
air hingga tercapai kondisi tepat jenuh. Secara umum, persamaan
keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s adalah: AxBy(s) ⇄
XAy+
(aq) + YBx-
(aq)
Maka Ksp = [Ay+
]x[B
x-]
y karena [AxBy] konstan
Keterangan :
X dan Y adalah koefisien
x- dan y+ adalah muatan dari ion A dan B.
2. Kelarutan
Kenyataan menunjukan bahwa ada zat yang mudah larut dan ada pula zat
yang tidak mudah larut dalam air. Zat yang mudah larut dalam air mempunyai
harga kelarutan yang besar, sedang zat yang sukar larut mempunyai harga
kelarutan yang kecil. Jumlah mol zat yang larut dalam 1 liter larutan sehingga
terjadi larutan jenuhnya pada suhu 25◦C dan tekanan 1 atm, disebut kelarutan
(Supardi &Luhbandjono, 2012).
Page 33
20
3. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Ksp atau konstanta hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion
dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya. Di
dalam larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara padatan dengan ion-ion
hasil disosiasinya (Supardi & Luhbandjono, 2012)
Contoh;
AgCl(s) Ag+
(Aq) + Cl-(Aq)
K =
Konsentrasi padatan selalu tetap selama zat padatnya ada, jadi:
K . (AgCl (s)) = (Ag+) (Cl
-)
Ksp = (Ag+) (Cl
-)
Secara umum dapat dituliskan:
LaXb(s) a L b+
+ b Xa-
K =
K . = Ksp=
(Supardi & Luhbandjono, 2012)
4. Hubungan Kelarutan dengan Hasil Kali Kelarutan
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L–1
, maka di dalam
reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+
dan Bm–
adalah:
AmBn(s) mAn+
(aq) + nBm-
(aq)
s mol L-1
ms mol L-1
ns mol L-1
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah:
Page 34
21
Ksp AmBn = [An+
]m
[Bm–
]n
= (ms)m
(ns)n
= mm
.sm
.nn.s
n
= mm
.nn.s
m+n
sm+n
=
s = √
5. Pengaruh Ion Sejenis terhadap Kelarutan
Pengaruh penambahan ion senama mengakibatkan kelarutan zat akan
berkurang. Makin besar jumlah ion sejenis, makin kecil kelarutan senyawa
tersebut.Berdasarkan azas Le Chatelier, jika konsentrasi zat pada
kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan.
6. Hubungan Ksp dengan pH
Dengan mengatur pH kita dapat memperbesar atau memperkecil kelarutan
senyawa elektrolit. Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi
kelarutan berbagai jenis zat.Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan
yang bersifat asam, dan lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa.
Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam
larutan yang bersifat asam kuat.
7. Hubungan Ksp dengan Pengendapan
Percampuran dua jenis larutan elektrolit ada yang dapat membentuk endapan
dan ada juga yang tidak membentuk endapan, tergantung pada konsentrasi
Page 35
22
ion-ion dipangkatkan koefisiennya. Dalam proses yang kemungkinan
membentuk endapan AxBy, dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu:
a. Jika Qc AxBy>Ksp AxBy, percampuran menghasilkan endapan,
b. Jika Qc AxBy = Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan
(keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan mulai mengendap)
c. Jika Qc AxBy<Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan
8. Penerapan Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam
Kehidupan Sehari-hari
a. Pembentukan stalagtit dan stalagmit
b. Pembentukan batu ginjal dalam tubuh
c. Penambahan senyawa fluorida dalam pasta gigi
d. Pemisahan logam melalui reaksi pengendapan
2.2 Penelitian Terkait
Penelitian terkait antara lainpenelitian yang dilakukan oleh Wiwin
Ambarsari (2013) mengkaji tentang penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran biologi siswa kelas VII.
Dalam penelitiannya yang menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Fajariani dan Ismono (2013) juga
berhasil menerapkan pembelajaran inkuiri untuk melatih keterampilan berpikir
tingkat tinggi dengan adanya peningkatan nilai pretest dan postest dengan nilai
<g> 0,66 yang dikatagorikan sedang.
Berdasarka hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Sartika Agustin et
al. (2011) metode pembelajaran inkuiri terpimpin berpengaruh nyata terhadap
Page 36
23
keterampilan proses sains pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Boyolali. Penelitian
serupa juga dilakukan oleh Lalu Ria Suhardiman (2012) menunjukkan bahwa
hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi 5% menghasilkan harga Fhitung sebesar
1.16 sementara harga Ftabel untuk derajat kebebasan pembilang 35 dan derajat
kebebasan penyebut 35 dalam taraf signifikansi 5% sebesar 1.78dan harga Thitung
diperoleh 3.86 sementara harga Ttabel sebesar 1.66 ini menunjukkan bahwa
keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inkuiri
lebih baik dari pada keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggun Nopitasari (2012)
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran biologi menggunakan metode student
created case studies disertai media gambar dapat melatih siswa dalam
mengembangkan keterampilan proses sains.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada penelitian ini digunakan dua tipe pembelajaran yaitu pembelajaran
inkuiri berbantuan media flow card pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol. Gambar 2.1 adalah kerangka berpikir.
Page 37
24
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card terhadap keterampilan proses
sains siswa.
Penerapan pembelajaran
inkuiri pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan
terhadap keterampilan proses
sains siswa
Laporan Hasil
Praktikum
Pembelajaran
berpusat pada
aktivitas siswa
Peningkatan Keterampilan Proses
Sains
Kegiatan praktikum berbasis
inkuiri
Pembelajaran berbasis
inkuiri
Masalah :
Keterampilan proses sains rendah yang
ditunjukkan dengan nilai praktikum rendah
Akibat:
Siswa cenderung menghafal konsep dan
fakta, kemampuan praktikum kurang.
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Media Flow Card Pada
Meteri Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan Terhadap Keterampilan Proses Sains
Siswa
Kognitif Afektif
Keterampilan proses sains
PEMBELAJARAN KIMIA
Keterampilan Laboratorium
Page 38
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Pekalongan. SMA Negeri 4
Pekalongan terletak di jalan HOS. Cokro Aminoto Pekalongan. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu tanggal 20
April-14 Mei tahun 2015.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA-1, XI IPA-2, XI
IPA-3 dan XI IPA-4 SMA Negeri 4 Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.
Rincian populasi dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekalongan
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI-IPA 1 35
2 XI-IPA 2 36
3 XI-IPA 3 35
4 XI-IPA 4 36
Total 142
(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA Negeri 4 Pekalongan 2014/2015)
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random
sampling yaitu mengambil dua kelas secara acak dari jumlah kelas anggota
populasi dengan syarat populasi harus normal dan homogen. Dua kelas yang
Page 39
26
terambil dari jumlah kelas anggota populasi akan terbagi menjadi kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:
(1) Kelas eksperimen : Model pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card.
(2) Kelas kontrol : Pembelajaran dengan metode ceramah.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi titik pusat penelitian. Dalam
hal ini adalah keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 4
Pekalongan pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel terkontrol yaitu variabel yang dijaga atau dikendalikan agar
selalu konstan.Variabel terkontrol dalam penelitian ini adalah guru, kurikulum,
materi, dan alokasi waktu pelajaran yang sama.
3.4 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
pretest-posttest control group design. Dalam desain ini, diberikan pretest untuk
mengetahui keadaan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain
penelitian dapat dinyatakan pada Tabel 3.2
Page 40
27
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelas Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2
Keterangan:
X1 : Pembelajaran kimia menggunakan metode pembelajaran inkuiri
berbantuan media flow card
X2 : Pembelajaran kimia dengan menggunakan metode ceramah
Y1 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest
Y2 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest (Sugiyono,
2010).
Selain terdapat pola rancang terdapat juga prosedur penelitian, terdiri dari
tahap persiapan, tahap uji coba, dan tahap pelaksanaan penelitian.
3.4.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan observasi terhadap permasalahan yang
ada, meliputi mengambil data awal berupa nilai ulangan dan nilai praktikum tahun
sebelumnya, wawancara dengan guru dan siswa, melihat pembelajaran di kelas
secara langsung, mengamati pelaksanaan praktikum, mengamati kondisi siswa
dan kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu menyusun kisi-
kisi instrumen penelian berdasarkan indikator.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan
pretest sebelum pelaksanaan pembelajaran materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan dimulai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, menganalisis hasil
pretest, melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri berbantuan media flow card pada kelas eksperimen, penggunaan media
Page 41
28
flow card pada saat siswa melakukan praktikum pengaruh ion sejenis terhadap
kelarutan. Media flow card digunakan sebagai petunjuk dalam merancang
percobaan yang dilakukan. Pada kelas kontrol pembelajarnnya menggunakan
metode ceramah. Melakukan posttest setelah semua pembelajaran selesai pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol, menganalisis hasil posttest dan menyusun
laporan hasil penelitian.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan keterampilan proses
sains siswa dalam ranah kognitif dan juga untuk mengetahui kemampuan analisis
siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran. Di samping itu hasil tes evaluasi
hasil belajar juga dianalisis untuk mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah
diterapkan.
3.5.2 Metode Angket
Metode angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap
penerapan pembelajaran dengan model inkuiri berbantuan media flow card. Hasil
angket dianalisis secara deskriptif dengan membuat tabel frekuensi jawaban siswa
kemudian ditarik kesimpulan.
3.5.3 Metode Observasi
Metode observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan proses sains
siswa pada saat melaksanakan kegiatan praktikum. Hasil dari metode
pengambilan data ini disajikan dalam bentuk lembar pengamatan yang
dikembangkan oleh peneliti dan diisi oleh tiga orang observer selama kegiatan
Page 42
29
belajar berlangsung. Pada saat dilakukan penilaian siswa mengenakan name tag
agar mempermudah observer ketika melakukan penilaian. Metode observasi juga
dilakukan untuk menilai afektif siswa ketika pembelajaran di kelas berlangsung.
3.5.4 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil dokumen atau
data-data yang mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk analisis data
awal dan juga data akhir penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam menggunakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti luas, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan
meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, evaluasi
berupa tes uraian, lembar observasi keterampilan proses sains siswa, lembar
angket untuk mengetahui tanggapan siswa.
3.6.1 Silabus
Silabus yang digunakan dalam penelitian ini merupakan silabus dengan
model inkuiri.
3.6.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) digunakan sebagai panduan
bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat dengan model pembelajaran inkuiri.
Page 43
30
3.6.3 Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan yaitu materi pembelajaran kimia SMA kelas
XI IPA semester genap materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan
merujuk pada silabus dan kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 4 Pekalongan..
Materi pelajaran disampaikan dengan model inkuiri, menggunakan bahan ajar
yang ditentukan dan menggunakan media flow card ketika praktikum pada kelas
eksperimen.
3.6.5 Instrumen Validasi Soal Pretest dan Posttest
Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen validasi soal pretest dan
posttest adalah:
1. Mengadakan pembatasan dan penyesuaian bahan-bahan instrumen dengan
kurikulum yaitu bidang studi kimia materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Merancang soal pretest dan posttest pemahaman konsep. Dalam merancang
soal, hal yang harus dilakukan yaitu menentukann jumlah butir soal dan
alokasi waktu yang disediakan. Jumlah butir soal yang diuji cobakan 15 soal
uraian dengan alokasi waktu 90 menit.
3. Menentukan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal.
4. Menyusun butir-butir soal.
5. Memvalidasi soal, dan
6. Menganalisis hasil validasi soal, yaitu validitas dan realibilitas perangkat tes
yang digunakan.
Page 44
31
3.6.6 Instrumen Lembar Angket
Langkah-langkah penyusunan instrumen lembar angketadalah sebagai
berikut:
1. Menentukan jumlah indikator yang akan diamati untuk mengetahui respon
siswa yang terdiri dari 16 pertanyaan.
2. Menentukan tipe atau bentuk angket respon yang berupa daftar ratting scale
dengan jawaban sangat setuju,setuju, kurang setuju, tidak setuju.
3. Menyusun aspek yang telah ditentukan dalam lembar angket.
4. Mengkonsultasikan isi lembar angket yang telah tersusun kepada ahli yaitu
dosen pembimbing.
3.6.7 Langkah Penyusunan Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains
Langkah-langkah penyusunan instrumen lembar observasi adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan jumlah aspek yang akan diamati untuk penilaian ketetampilan
proses sains yang terdiri dari 10 aspek.
2. Menentukan tipe atau bentuk lembar observasi yang berupa daftar Rating
Scale.
3. Menyusun aspek-aspek keterampilan proses sains yang terdiri dari 10
indikator yaitu mengamati, mengelompokkan atau mengklasifikasikan,
menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep
dan mengkomukasikan hasil yang telah ditentukan dalam bentuk lembar
observasi.
Page 45
32
4. Mengkonsultasikan lembar observasi yang telah disusun kepada ahli yaitu
dosen pembimbing.
3.6.8 Langkah Penyusunan Lembar Observasi Afektif
1. Menentuakan aspek yang diamati dalam penilaian afektif siswa.
2. Aspek yang diamati dalam penilaian afektif adalah sikap disiplin,
tanggungjawab, gotongroyong, toleransi, percaya diri dan santun.
3. Menentukan tipe atau bentuk lembar observasi.
4. Menyusun lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian lembar
observasi.
3.7 Analisis Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian yang disusun dan digunakan dalam penelitian ini
diujicobakan pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 4 Pekalongan karena siswa
tersebut telah mendapatkan materi Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas, dan
reliabilitas.
3.7.7 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010).
Validitas soal-soal pre test-post test dalam penelitian ini yaitu validitas isi
soal.
Page 46
33
3.7.1.1 Validitas Isi Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Menurut Arikunto (2006), sebuah data dikatakan valid jika sesuai
dengan keadaannya. Validitas untuk tes berbentuk uraian digunakan validitas isi.
Validitas isi berkenaan dengan pertanyaan apakah materi tes relevan dengan
kurikulum yang sudah ditentukan. Untuk menguji menggunakan validitas isi
digunakan pendapat ahli. Isi instrumen dibuat sesuai dengan indikator yang akan
diukur, kemudian dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli akan memberi
keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, digunakan dengan
perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2010). Dosen validator yang
dipilih adalah dosen diluar dosen pembimbing dan guru mata pelajaran Kimia,
yaitu Ibu Sri Susilogati. Sedangkan ahli yang dipilih untuk memberikan validasi
terhadap soal adalah guru mata pelajaran Kimia Ibu Harsiwi..
Ringkasan hasil analisis uji validitas soal uji coba termuat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Uji Validitas Soal
No. Submateri Indikator KPS
Kategori
(Nomor Soal) Jumlah
Soal Valid
Tidak
Valid
1. Kesetimbangan
dalamlarutan
jenuh atau larutan
garam yang sukar
larut
Mengamati
Berkomunikasi
Merumuskan
Hipotesis
1
14
9
-
-
-
3
2. Menghubungkan
tetapan hasil kali
kelarutan dengan
tingkat kelarutan
atau
Pengendapannya
Mengelompok
kan
(klasifikasi)
2 -
2
Merencanakan 10 -
Page 47
34
percobaan
3. Menuliskan
ungkapan
berbagai Ksp
elektrolit yang
sukar larut dalam
air
Menerapkan
konsep
11 - 1
4. Menghitung
kelarutan suatu
elektrolit yang
sukar larut
berdasarkan data
harga Ksp atau
sebaliknya
Menerapkan
konsep
12,
13
- 2
5. Menjelaskan
pengaruh
penambahan ion
senama dalam
larutan
Menafsirkan
pengamatan
(Interpretasi)
Mengajukan
pertanyaan
3
8
-
-
2
6. Menentukan pH
larutan dari harga
Kspnya
Meramalkan
(prediksi)
7
-
1
7. Memperkirakan
terbentuknya
endapanberdasar
kan harga Ksp
dan
membuktikannya
dengan
percobaan
Meramalkan
(prediksi)
Menggunakan
alat dan bahan
4, 5,
6
15
-
-
4
Hasil uji validitas isi didapatkan bahwa soal yang valid adalah
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 soal uji coba
yang valid selanjutnya digunakan sebagai soal posttest keterampilan
proses sains siswa.
Page 48
35
3.7.8 Reliabilitas
Suatu tes dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil tetap meskipun diteskan berkali-kali. Dalam mencari reliabilitas
instrumen soal tes dalam penelitian ini digunakan rumus α – Cronbach, yaitu:
r11 = (
∑
Keterangan:
r11 = reliabilitas
n = jumlah soal
Si2 = varian butir
St2 = varian total
Instrumen dikatakan reliabel jika r11 0,7. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
reliabilitas soal sebesar 0,71. Angka tersebut menunjukkan bahwa instrumen soal
reliabel karena harga r11 0,7.
3.8 Analisis Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Proses
Sains dan Aspek Afektif
3.8.1 Validitas
Lembar observasi diuji vailiditas isi dengan menggunakan expert validity
yaitu validitas yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dikonsultasikan dan
disetujui oleh ahli yaitu dosen pembimbing I (judgment expert) (Sugiyono, 2010).
3.8.2 Reliabilitas
Pengujian reliabilitas untuk instrumen lembar observasi menggunakan
inter rater reliability :
r11 =
Keterangan:
r11 = reliabilitas penilaian untuk seorang rater
Vp = varian untuk responden
Page 49
36
Ve = varian untuk kesalahan
k = jumlah rater
3.9 Analisis Lembar Angket Respon
3.9.1 Validitas
Lembar angket respon diuji validitas isi dengan menggunakan expert
validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dikonsultasikan
dan disetujui oleh ahli yaitu dosen pembimbing.
3.9.2 Reliabilitas
Reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha Cronbach yaitu:
(
) (
) ( Arikunto, 2010)
Varians :
Keterangan:
= reliabilitas instrumen = jumlah kuadrat skor butir
= banyak butir pertanyaan = jumlah kuadrat skor total
= jumlah varians skor butir = kuadrat jumlah skor butir
= varians total = kuadrat jumlah skor total
= banyaknya subjek
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas
Inteval Kriteria
0,8 < r11 ≤1.0
0,6 < r11 ≤ 0,8
0,4 < r11 ≤ 0.6
0,2 < r11 ≤ 0,4
r11≤ 0,2
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Arikunto, 2010).
Page 50
37
3.10 Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan dari instrumen kemudian akan diolah dan selanjutnya
dianalisis untuk mengetahui instrumen yang diberikan sudah memenuhi syarat tes
yang baik atau belum. Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.10.1 Analisis Data Awal
Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaaan awal populasi dan
menentukan teknik pengambilan sampel. Analisis tahap awal digunakan tiga uji,
yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Data yang
digunakan untuk analisis tahap awal ini adalah data nilai ujian semester gasal
kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekalongan. Data nilai ujian semester gasal kelas XI
IPA dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal
No. Kelas Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata-rata
1. XI IPA 1 35 90 34 59,17
2. XI IPA 2 36 80 36 59,5
3. XI IPA 3 35 86 36 61,11
4. XI IPA 4 36 86 48 66,02
3.10.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak normal dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai
Page 51
38
statistik parametrik atau non parametrik. Rumus yang digunakan ialah sebagai
berikut:
∑
Keterangan:
= chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
H : distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal.
H diterima jika )3()1(22
khitung dengan taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan (k-3), yang berarti bahwa distribusi data normal (Sudjana, 2005).
Data yang dianalisis diambil dari hasil ujian akhir semester gasal dari
populasi. Hasil perhitungan dimuat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas Populasi
No. Kelas
Kriteria
1. XI IPA 1 3,07 7,81 Distribusi normal
2. XI IPA 2 3,75 7,81 Distribusi normal
3. XI IPA 3 1,99 7,81 Distribusi normal
4. XI IPA 4 2,83 7,81 Distribusi normal
Populasi berdistribusi normal apabila
<
. Berdasarkan
perhitungan data populasi pada semua kelas, diperoleh
kurang dari
untuk α = 5% dengan dk = k-3, maka dapat disimpulkan bahwa semua
Page 52
39
kelas berdistribusi normal sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan sampel
dalam penelitian. Sampel kelas kemudian dipilih, yaitu siswa pada kelas XI IPA 3
dan XI IPA 4.
3.10.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Syarat digunakannya teknik cluster random sampling ialah apabila semua
kelas yang ada dalam populasi memiliki homogenitas yang sama. Oleh Karena itu
sebelum teknik cluster random sampling digunakan, maka dilakukan uji
homogenitas populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Rumusnya ialah sebagai
berikut:
∑
∑
∑
]log)1()[10(ln22 ii SnB
Keterangan:
Si
2 = variansi masing-masing kelas
S = variansi gabungan
ni = banyaknya anggota dalam kelas/kelas
B = koefisien Bartlett
χ2
= harga konsultasi homogenitas sampel
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
H : populasi memiliki homogenitas yang tidak berbeda. Hasil perhitungan
tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi kuadrat dengan peluang (1 - ) untuk
= 5% dan dk = k – 1. Kriteria pengujiannya adalah jika
,
maka H diterima sehingga populasi dikatakan homogen (Sudjana 2005).
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh χ2
hitung = 3,01 dan untuk α = 5% dengan
Page 53
40
= 4 – 1 = 3 diperoleh
= 7,81. Karena χ2
hitung <χ2
tabel maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima. Hal ini berarti ketiga kelas mempunyai varians
yang sama (memiliki homogenitas yang sama).
3.10.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata antar Kelas dalam Populasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas
dalam populasi. Hipotesis yang diajukan:
H : tidak ada perbedaan rata-rata kondisi awal populasi (μ1 = μ2 =….= μk)
A : ada perbedaan rata-rata kondisi awal populasi
Ringkasan perhitungan anava satu jalur disajikan pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Ringkasan ANAVA Satu Jalur
Sumber Variasi Dk JK KT F
Rata-rata 1 Ry R = Ry / 1
Antar Kelompok k – 1 Ay A = Ay / (k-1)
Dalam Kelompok ∑ Dy D= ∑
Total ∑ ∑
Keterangan:
Ry = jumlah kuadrat rata-rata
∑
Ay = jumlah kuadrat antar kelompok
∑
JKtot = jumlah kuadrat total
∑
Dy = jumlah kuadrat dalam kelompok
Page 54
41
R = kuadrat tengah rata-rata
A = kuadrat tengah antar kelompok eksperimen
D = kuadrat tengah dalam kelompok eksperimen
Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika
1,11 inkhitung FF
dimana
1,11 inkF
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 - ) untuk =
0,05 dan dk = (k – 1, 1in ) (Sudjana 2005).
Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan rata-rata keadaan awal populasi
diperoleh = 2,55 dan = 2,67 dengan dk = 3 dan α = 5% . Karena
Fhitung kurang dari Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-
rata dari keempat kelas populasi. Berdasarkan perhitungan hasil analisis uji
homogenitas dan uji ANAVA, karena populasi memiliki homogenitas yang sama
dan tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi, maka syarat pengambilan sampel
cluster random sampling terpenuhi. Berdasarkan pengambilan sampel secara acak
terpilih kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 sebagai sampel dalam penelitian ini.
3.10.2 Analisis Data Lanjut
3.10.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal ataukah tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-
kuadrat.
Keterangan:
k
i i
ii
E
EO
1
2
= chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas
Page 55
42
Harga X2
hitung dibandingkan dengan X2
tabel dengan taraf signifikan 5% dan
derajat kebebasan (dk) = k-3. Data terdistribusi normal jika X2
hitung < X2
tabel.
(Sudjana, 2005).
3.10.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian
Sudjana (2005) menyatakan uji kesamaan dua varian data keterampilan
proses sains bertujuan untuk menentukan rumus t-tes yang digunakan dalam uji
hipotesis akhir, dengan rumus:
F =terkecil
terbesar
ians
ians
var
var
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Jika harga Fhitung< Fα(nb-1)(nk-1) dengan (s12 = s2
2) berarti kedua kelas
mempunyai varians tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t.
2. Jika harga Fhitung ≥ Fα(nb-1)(nk-1) dengan (s12 ≠ s2
2 ) berarti kedua kelas
mempunyai varians beda sehingga diuji dengan rumus t’.
Peluang yang digunakan adalah ½ α (α = 5 %), dk untuk pembilang= n1 –
1 dan dk untuk penyebut = n2 – 1.
3.10.2.3 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan uji rata-rata satu pihak kanan. Sudjana (2005)
menyatakan uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan uji kesamaan dua varians:
1. Jika dua kelas mempunyai varians tidak berbeda(s12 = s2
2) digunakan
rumus t
Page 56
43
thitung =
21
21
11
nns
XX dengan s = 2
11
21
2
22
2
11
nn
snsn
dk = n1 + n2 -2
Keterangan :
X1 = Rata-rata postes kelas eksperimen
X2 = Rata-rata postes kelas kontrol
1n = Jumlah siswa kelas eksperimen
= Jumlah siswa kelas kontrol 2
1s = Varians data kelas eksperimen 2
1s = Varians data kelas kontrol
S = Simpangan baku gabungan
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
Jika thitung< t(1-α)(n1+n2-2) hal ini berarti rata-rata keterampilan prosessains kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Sedangkan jika thitung t(1-)(n1+n2-2)
hal ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik dari
pada kelas kontrol.
2. Jika dua kelas mempunyai varians yang berbeda(s12 s2
2) digunakan rumus
t’
t’hitung = 2
2
21
2
1
21
// nsns
XX
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
Jika t’ <21
2211
ww
twtw
hal ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Sedangkan, jika t’
21
2211
ww
twtw
hal
2n
Page 57
44
ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik dari
pada kelas kontrol.
dengan w1= 1
2
1
n
s, w2 =
2
2
2
n
s, t1 = t(1-α)(n1-1 ) dan t2 = t(1-α)(n2-1)
Keterangan :
X 1 = Rata-rata postes kelas eksperimen.
X 2 = Rata-rata postes kelas kontrol.
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen.
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol.
s1 = Simpangan baku kelas eksperimen.
s2 = Simpangan baku kelas kontrol.
S = Simpangan baku gabungan.
3.10.2.4 Analisis Terhadap Pengaruh Antar Variabel
Menurut Sudjana (2005), rumus yang digunakan untuk menganalisis
pengaruh antar variabel adalah:
=
Keterangan :
rb = koefisien korelasi biserial
= rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas
Eksperimen
= rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas kontrol
p = proporsi pengamatan pada kelas eksperimen
q = proporsi pengamatan pada kelas kontrol
u =tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong
bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q
sy = simpangan baku dari kedua kelas
Page 58
45
Tingkat hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Biserial (rb)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
(Sugiyono, 2005)
3.10.2.5 Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan koefisien yang menyatakan berapa
persen (%) besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat,
dalam hal ini yaitu penggunaan pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card
pada keterampilan proses sains siswa. Rumus yang digunakan adalah :
KD = rb2 x 100%
Keterangan:
KD = koefisien determinasi
rb = indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb
(koefisien biserial)
3.10.2.6 Analisis untuk Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains dan
Afektif
Data keterampilan proses sains dan afektif diperoleh dengan cara
observasi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai keterampilan
proses sains dan afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tiap aspek dari keterampilan proses sains dan afektif dianalisis untuk mengetahui
rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut dengan rumus:
Page 59
46
respondenJumlah
nilaiJumlah aspek tiapnilai rata-Rata
Dari tiap aspek dalam penilaian dapat dikategorikan sebagai berikut.
3,4 – 4,0 = sangat tinggi
2,8 – 3,4 = tinggi
2,2 – 2,8 = cukup
1,6 – 2,2 = rendah
1– 1,6 = sangat rendah
(Arikunto, 2010).
3.10.2.7 Analisis Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada
kelas eksperimen diukur dengan menggunakan angket. Dimana analisis yang
dilakukan ialah dalam bentuk skala Likert, yakni setiap pertanyaan diikuti dengan
beberapa respon yang menunjukkan tingkatan (Arikunto 2010). Respon atau
tanggapan terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4 kategori, yaitu
SS (sangat setuju), S (setuju), KS ( setuju), dan TS (tidak setuju). Dimana bobot
untuk masing-masing kategori SS = 4; S = 3; KS = 2; TS = 1. Perhitungan
keseluruhan dilakukan dengan persentase (%) masing-masing tanggapan.Besarnya
presentase tanggapan siswa dihitung dengan rumus:
respondenJumlah
nilaiJumlah aspek tiapnilai rata-Rata
Dari tiap aspek dalam penilaian angket dapat dikategorikan sangat tinggi jika rata-
rata nilai 3,4 – 4,0, kategori tinggi jika rata-rata nilai 2,8 – 3,4, kategori sedang
jika rata-rata nilai 2,2 – 2,8, kategori rendah jika rata-rata nilai 1,6 – 2,2, dan
kategori sangat rendah jika rata-rata nilai 1,0 – 1,6.
Page 60
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card
berpengaruh sedang dengan koefisien korelasi biserial sebesar 0,411
terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA Negeri 4
Pekalongan.
2. Besarnya kontribusi Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan
media flow card terhadap keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA
Negeri 4 Pekalongan adalah 16,89%.
3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan pembelajaran
inkuiri berbantuan media flow card.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru dan siswa harus dapat mengelola waktu dan memerhatikan
perencanaan waktu pelaksanaan pembelajaran dengan baik.
2. Guru kimia SMA Negeri 4 Pekalongan dalam menyampaikan materi
kelarutan dan hasil kali kali kelarutan dapat menerapkan metode
pembelajaran inkuiri.
Page 61
70
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diperhatikan beberapa hambatan yang
terjadi pada saat penelitian agar dapat mencari solusinya.
4. Sebaiknya apabila guru kimia akan menerapkan model inkuiri menggunakan
sekurang-kurangnya dua macam praktikum dalam satu materi yang
dipelajari. Agar proses pembelajaran inkuiri berjalan maksimal.
Page 62
71
DAFTAR PUSTAKA
Adiprasetyo, B. 2012. Penerapan Modelling Learning dengan Video
Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa.
Chemistry in Education, 2 (1).
Agustanti, T.H. 2012. Implementasi Metode Inqury untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1):16-20.
Agustin, P.S, Probosari, R.M, & Harlita. 2011. Pengaruh metode inkuiri
terpimpin dalam pembelajaran biologi terhadap keterampilan proses
sains ditinjau dari minat belajar siswa sma tahun pelajaran
2011/2012. Pendidikan biologi, 3(2):26-35.
Ahmad, Z & Mahmood, N. 2010. Effects of Cooperative Learning vs.
Traditional Instruction on Prospective Teachers’ Learning
Experience and Achievement, Journal of Faculty of Educational
Sciences, 43(1):154-164.
Ambarsari, W., Santosa, S. & Maridi. 2013. Penerapan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada
Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal
Pendidikan Biologi, 5(1): 81-95.
Ango, M. L. (2002). “Mastery of Science Process Skills and Their
Effectve Use in the Teaching of Science:An Educology of Science
Education in the Nigerian Context” .International Journal of
Educolog,16(1):1130.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Davidowitz, B.& Rollnick, M. 2001. Effectiveness of Flow Diagrams as a
Strategy for Learning in Laboratories.Australian Journal of
Education Chemistry, 57: 18-24.
Depdiknas. 2003b. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kimia
Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas.
Page 63
72
Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Jakarta:
Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktoral Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Depdiknas. 2014. Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Fajariani, T. E & Ismono. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
pada Materi Pokok Larutan Penyangga untuk Melatih Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Plemahan
Kediri. Unesa Journal of Chemistry Education, 2(2):108-113.
Hartono, R. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.
Jogjakarta: DIVA Press
Haryanto.2011. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin
dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VII
Materi Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika, 1(1): 118.
Holil, A. 2008. Keterampilan proses. Ukessays.Online.Tersedia di
http://www.ukessays.com/essays/education/keterampilan-proses.php
[diakses 02-01-2014].
Jelita. 2013. Keefektifan diagram alir (flow diagram) dalam pembelajaran
kimia. Prosiding SNYuBe. Langsa: Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa.
Nopitasari, A., Indrowati, M., & Santosa, S. 2012. Pengaruh Metode
Student Created Case Studies Disertai Media Gambar terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban
Sukoharjo. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(3): 100-110.
Nurseto, T. 2011. Membuat Mendia Pembelajaran yang Menarik. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 8(1).
Osman, K. & R. Vebrianto. 2013. Fostering Science Process Skill and
Improving Achievement Through The Use of Multiple Media.
Journal of Baltic Science Eduction, 12(2).
Page 64
73
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: Fokus Media.
Purwadi, S. & Rangke L. T. 1982.Asam dan Basa. Bandung: Pusat
Pengembangan Penataran Guru IPA.
Rokhmatika, S. Harlita, & Baskoro, A.P. 2012. Pengaruh Model Inkuiri
Terbimbing Dipadu Kooperatif Jigsaw Terhadap Keterampilan
Proses Sains Ditinjau dari Kemampuan Akademik. Jurnal
Pendidikan Biologi, 4(2): 72-83.
Rustaman, N.Y. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:
Universitas Negri Malang.
Sadiman, A. S., Raharjo, R., Haryono, A, & Rahardjito. 2012. Media
Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Depok: Rajawali Pers
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Setyono, Y. A., Sukarmin, & Wahyuningsih, D. 2013. Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika Berupa Buletin dalam Bentuk Buku
Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VII Materi Gaya Ditinjau
Dari Minat Baca Siswa.Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika,
1(1): 118.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhardiman, L.R & Hamdi, A.S. 2012. Pengarun Metode Inkuiri terhadap
Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA (Fisika) Siswa Kelas VII
SMP Negeri 6 Singaraja. Jurnal Teknologi Pendidikan, 2(1).
Sulistyo, E. T. 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas.
Surakarta: UNS Press.
Supardi, K.I & G. Luhbandjono. 2012. Kimia Dasar II. Semarang: Unnes
Press.
Page 65
74
Suparno, P. 2006. Metadologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Umamah, U. T. 2010. Pengaruh Pendekatan ARIAS (ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION)
dengan Bantuan Study Card Terhadap Hasil belajar Kimia Materi
Pokok Redoks Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 2 Ungaran
Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.
Wasilah, E.B. 2012. Peningkatan Kemampuan Menyimpulkan Hasil
Praktikum IPA Melalui Penggunaan Media Kartu. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 1(1): 82-90.
Wenning, C. J. 2011. The Levels of Inquiry Models of Science Teaching,
Journal Physics Teacher Education, 6(2):. 9-16.
Yager, R. E. & Akcay, H. 2008. Comparison of Student Learning
Outcomes in Middle School Science Classes with an STS Approach
and A Typical Textbook Dominated Approach. Research in Middle
Education, 31(7): 1-16.
Zulfiani, T. Feronika & K. Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Page 66
75
Lampiran 1 Data Nilai UAS Kelas XI IPA
No. Kelas XI IA-1 Nilai
1 ARIFIANI 56
2 ATKHILNA JANAH 60
3 AYU AGUSTINA 78
4 BAYU YUNAFIUL AKROM 61
5 CAROLINE DESMONDA M 59
6 DESITA WAHYUNINGTIAS 48
7 DIFA ALFIANA HUDA 46
8 DWI ANGGORO 45
9 DWI KARIMAH 66
10 ELA HIDAYAH 59
11 ELISA FITRI 50
12 FACHMI NURUL RIZQI 34
13 FATKHU MUSLIKHAWATI 70
14 GHINA AL GHONIYAH 34
15 HANA QOTRUN NADA 73
16 HANUM SALSABILA 90
17 HENI MARIANA 74
18 ICA KHOIRUNING RESTU 69
19 KHOLISNA MILATANA 69
20 LILIS ROHMAWATI 72
21 M. IRFAN IZZUDDIN 57
22 MELISA YULIANA 55
23 MOH. FAJRUL FALAH 67
24 MOHAMMAD AFIF MAULANA 50
25 MUHAMMAD AZIS 47
26 NADYA MAULIDINA RUSDI 50
27 NITA KHASANAH 88
28 NUR FADHILAH 61
29 PUTRI AFRAINA GOLBYA 53
30 PUTRI EVI LESTARI 39
31 RENOL GERSON YUMAME 46
32 RIZAL HANAFI RAHARJO 63
33 SAFIRA YULIANA 63
34 TAUFAN FIRDHAUS 61
35 ZULFA NAIMATUL ZAMZIAH 58
No. Kelas XI IA-2 Nilai
1 AGUS JAILANI 68
2 ALFIANA EDY DAMAYANTI 52
3 AMI AMELIA 74
4 ANISA ULYA 56
5 ARIZQI MULYAWAN 42
6 ARNI KURNIAWATI 48
7 BAGOES SURYANA 56
8 BARDAN MAULA FAZA P 56
9 CINDY LESTARI 80
10 DHANI REVO YUDHANA 54
11 DHEANDHA KAULITIKA G V 60
12 ELLIGIA REGIL BESTASA 70
13 EVILA RAMADHANTY 64
14 FALIHATUL KHUSNA 36
15 FERINA LADY L 40
16 HABIBATUS SALIMAH 64
17 IMMA ALFI RIZQIYANI 74
18 ISNAINI 58
19 KHOIRUN NAFIS 50
20 KHOLILAH 68
21 M. FARUQ NAJIB 62
22 MOH. BOB KHASAN ALI 62
23 MUHAMMAD AUFA A 70
24 MUHAMMAD KURNIA R 78
25 MUHAMMAD RIKZA 80
26 NADIA SAFITRI 42
27 NOVITASARI 40
28 NUR MAYADAH 62
29 NURUL AMALIA 52
30 NURUL KHABIBAH 70
31 RIZQI AMALIA 62
32 SAID ABDUL MANAN 80
33 WIRDA RAMADHANTI 46
34 WULAN MEILIA 56
35 YUNIKA FIRLIYANA 62
36 YUNITA SARI 48
Page 67
76
No. Kelas XI I-A 3 Nilai
1 AHMAD JAMAL YAHYA 45
2 ALDY BAGUSPRASTYA 63
3 ALLIYATUSSA’ANI 63
4 ANI WARDATUL M 86
5 ASTRI MINKHATUL M 64
6 AULIA SAVIRA ANINDITA 54
7 DEWI RAHMAWATI 54
8 EKO NUGROHO 48
9 FATKHUR ROHMAN 58
10 HENDRAWAN PRAMUDYA 58
11 HIKARIYANI AGUSTIN 54
12 IGA DIAN ADI GUNA 62
13 IRMA YUNI WULANDARI 72
14 LAELATUL KHASANAH 60
15 LUTFI SOFYAN ALHADI 70
16 MONICA SHERLY INTA P 36
17 MUHAMMAD FAIZ ALFAN 63
18 MUHAMMAD TAHTA R 52
19 NABILA RIZKINA SARI 56
20 NIA RISKIANA 70
21 NUR KHIKMAH 65
22 NURUL IMANIA 38
23 PRATAMANINGTYAS F K P 44
24 RIZKA DWI NOVIANTI 46
25 RIZKY OKTAVIANI 80
26 SHOFIYULLAH 57
27 SYERVINA KHURRUN P 65
28 TIARAWATI 84
29 TIYAS MAULIA 74
30 WIDYA AGUSTIANI 54
31 WURI DAMAYANTI 71
32 YESSI INDAH PRATIWI 63
33 YULIA 70
34 YUSRINA QOTRUN NADA 72
35 ZAINUL KHAKIM 68
No. Kelas XI I-A 4 Nilai
1 ALFIANA AYU TAHTA K 54
2 AMALIA PRATIWI 70
3 AMMA MAGHFIROH 86
4 ANGGUN BHARATU SINTA 50
5 AZKA ARZAQIA 48
6 AZKA FAZARUSDA 66
7 CITRA IKAVENI SHADILA 69
8 DANIA DAMAYANTI 52
9 DIAN AGUSTIN 64
10 DIAN RATNA PUSPITA S 58
11 DWI SETYANINGTYAS 74
12 ERA YULIANA 84
13 FAHRI AZMULFAUZI 70
14 FAJAR RESTU WIDODO 71
15 FALKA HAIDAR 54
16 FARAH RATU OCTAVIANA 80
17 FIRDAUS 76
18 HIMMAH NABILA FIRDAUS 80
19 ILYASA AL MUHTADA 86
20 KARIMA DEWI 76
21 KHOIRUL UMMAHATI A 62
22 KRISMANDA ADELLIA S 69
23 LIFIA ARISMA 60
24 LUSI SUKMAWATI 62
25 LUSIYANA VELIA 69
26 LUTVIA KHANA 54
27 M. MUCHAROM SYIFA 64
28 MAULIDA ILHAMNA 60
29 MUHAMMAD ALIF A 61
30 MUHAMMAD ATRAS A M 60
31 NAHDHIAN NAILIL FALAH 62
32 OCTA AULIANA 72
33 RETNO WAHYU NINGRUM 68
34 RUBEN KRISTI T 66
35 SALISA NAUFALIA 60
36 SUCHAIBATUL ALAWIYAH 60
Page 68
77
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa kelas Eksperimen dan
Kontrol
DAFTAR NAMA SISWA
KELAS EKSPERIMEN
No. Kelas XI IA-4 Kode
Responden
1 ALFIANA AYU TAHTA K E-01
2 AMALIA PRATIWI E-02
3 AMMA MAGHFIROH E-03
4 ANGGUN BHARATU SINTA E-04
5 AZKA ARZAQIA E-05
6 AZKA FAZARUSDA E-06
7 CITRA IKAVENI SHADILA E-07
8 DANIA DAMAYANTI E-08
9 DIAN AGUSTIN E-09
10 DIAN RATNA PUSPITA S E-10
11 DWI SETYANINGTYAS E-11
12 ERA YULIANA E-12
13 FAHRI AZMULFAUZI E-13
14 FAJAR RESTU WIDODO E-14
15 FALKA HAIDAR E-15
16 FARAH RATU OCTAVIANA E-16
17 FIRDAUS E-17
18 HIMMAH NABILA FIRDAUS E-18
19 ILYASA AL MUHTADA E-19
20 KARIMA DEWI E-20
21 KHOIRUL UMMAHATI A E-21
22 KRISMANDA ADELLIA S E-22
23 LIFIA ARISMA E-23
24 LUSI SUKMAWATI E-24
25 LUSIYANA VELIA E-25
26 LUTVIA KHANA E-26
27 M. MUCHAROM SYIFA E-27
28 MAULIDA ILHAMNA E-28
29 MUHAMMAD ALIF A E-29
30 MUHAMMAD ATRAS A M E-30
31 NAHDHIAN NAILIL FALAH E-31
32 OCTA AULIANA E-32
33 RETNO WAHYU NINGRUM E-33
34 RUBEN KRISTI T E-34
35 SALISA NAUFALIA E-35
36 SUCHAIBATUL ALAWIYAH E-36
Page 69
78
DAFTAR NAMA SISWA
KELAS KONTROL
No. Kelas XI I-A 3 Kode
Responden
1 AHMAD JAMAL YAHYA K-01
2 ALDY BAGUSPRASTYA K-02
3 ALLIYATUSSA’ANI K-03
4 ANI WARDATUL M K-04
5 ASTRI MINKHATUL M K-05
6 AULIA SAVIRA ANINDITA K-06
7 DEWI RAHMAWATI K-07
8 EKO NUGROHO K-08
9 FATKHUR ROHMAN K-09
10 HENDRAWAN PRAMUDYA K-10
11 HIKARIYANI AGUSTIN K-11
12 IGA DIAN ADI GUNA K-12
13 IRMA YUNI WULANDARI K-13
14 LAELATUL KHASANAH K-14
15 LUTFI SOFYAN ALHADI K-15
16 MONICA SHERLY INTA P K-16
17 MUHAMMAD FAIZ ALFAN K-17
18 MUHAMMAD TAHTA R K-18
19 NABILA RIZKINA SARI K-19
20 NIA RISKIANA K-20
21 NUR KHIKMAH K-21
22 NURUL IMANIA K-22
23 PRATAMANINGTYAS F K P K-23
24 RIZKA DWI NOVIANTI K-24
25 RIZKY OKTAVIANI K-25
26 SHOFIYULLAH K-26
27 SYERVINA KHURRUN P K-27
28 TIARAWATI K-28
29 TIYAS MAULIA K-29
30 WIDYA AGUSTIANI K-30
31 WURI DAMAYANTI K-31
32 YESSI INDAH PRATIWI K-32
33 YULIA K-33
34 YUSRINA QOTRUN NADA K-34
35 ZAINUL KHAKIM K-35
Page 70
79
Lampiran 3 Uji Normalitas Populasi
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS (XI.1)
Hipotesis :
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,09
kelas
(2) Menentukan panjang kelas.
Page 71
80
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
34-43 3 38,5 115,5 -20,57 423,18 1269,55
44-53 9 48,5 436,5 -10,57 111,76 1005,79
54-63 12 58,5 702 -0,57 0,33 3,92
64-73 7 68,5 479,5 9,43 88,89 622,28
74-83 2 78,5 157 19,43 377,46 754,94
84-93 2 88,5 177 29,43 866,04 1732,08
Jumlah 35 2067,5 5388,57
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Luas
tiap
Interval
Peluang
Nilai Z
34-43 33,5
-
2,06088 -0,4803 0,0859 3,0065 3 -0,0065 4,225E-05 1,41E-05
44-53 43,5
-
1,25495 -0,3944 0,2244 7,854 9 1,146 1,313316 0,167216
54-63 53,5
-
0,44902 -0,17 0,3068 10,738 12 1,262 1,592644 0,148318
64-73 63,5 0,35691 0,1368 0,2402 8,407 7 -1,407 1,979649 0,235476
74-83 73,5 1,16284 0,377 0,098 3,43 2 -1,43 2,0449 0,596181
Page 72
81
84-93 83,5 1,96877 0,475 0,0222 0,777 2 1,223 1,495729 1,925005
93,5 2,7747 0,4972 Jumlah 3,072211
Didapatkan
(3) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS (XI.2)
Daerah
penerimaan 𝐻
Daerah penolakan 𝐻
3,07 7,81
Page 73
82
Hipotesis :
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(4) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,13
kelas
(5) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Page 74
83
Interval
36-43 5 39,5 197,5 -20,4 416,16 2080,8
44-51 4 47,5 190 -12,4 153,76 615,04
52-59 8 55,5 444 -4,4 19,36 154,88
60-67 8 63,5 508 3,6 12,96 103,68
68-75 7 71,5 500,5 11,6 134,56 941,92
76-83 4 79,5 318 19,6 384,16 1536,64
Jumlah 36 2158 5432,96
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Luas
tiap
Interval
Peluang
Nilai Z
36-43 35,5 -1,9584 -0,4744 0,0695 2,502 5 2,498 6,240004 2,494006
44-51 43,5 -1,3163 -0,4049 0,1563 5,6268 4 -1,6268 2,6464782 0,470335
52-59 51,5 -0,6742 -0,2486 0,2366 8,5176 8 -0,5176 0,2679098 0,031454
60-67 59,5 -0,0321 -0,012 0,2378 8,5608 8 -0,5608 0,3144966 0,036737
68-75 67,5 0,6099 0,2258 0,1686 6,0696 7 0,9304 0,8656442 0,14262
Page 75
84
76-83 75,5 1,2521 0,3944 0,0762 2,7432 4 1,2568 1,5795462 0,575804
83,5 1,89420 0,4706 Jumlah 3,750955
Didapatkan
(6) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS (XI.3)
Hipotesis :
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
7,81 3,75
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
Page 76
85
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(7) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,09
kelas
(8) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
36-44 3 40 120 -21,8571 477,7347 1433,20408
45-53 4 49 196 -12,8571 165,3061 661,22449
Page 77
86
54-62 11 58 638 -3,85714 14,87755 163,653061
63-71 11 67 737 5,142857 26,44898 290,938776
72-80 4 76 304 14,14286 200,0204 800,081633
81-89 2 85 170 23,14286 535,5918 1071,18367
Jumlah 35 2165 4420,28571
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
Nilai Z
36-44 35,5 -2,3453 -0,4904 0,0522 1,827 3 1,173 1,375929 0,753108
45-53 44,5 -1,5445 -0,4382 0,1678 5,873 4 -1,873 3,508129 0,597332
54-62 53,5 -0,7436 -0,2704 0,2903 10,1605 11 0,8395 0,7047602 0,069363
63-71 62,5 0,05720 0,0199 0,2824 9,884 11 1,116 1,245456 0,126007
72-80 71,5 0,85805 0,3023 0,1482 5,187 4 -1,187 1,408969 0,271635
81-89 80,5 1,65890 0,4505 0,0424 1,484 2 0,516 0,266256 0,179418
Page 78
87
89,5 2,45975 0,4929 Jumlah 1,996863
Didapatkan
(9) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS (XI.4)
Hipotesis :
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
7,81 1,996
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
Page 79
88
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(10) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,13
kelas
(11) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
48-54 6 51 306 -15,1667 230,0278 1380,16667
55-61 7 58 406 -8,16667 66,69444 466,861111
62-68 8 65 520 -1,16667 1,361111 10,8888889
69-75 8 72 576 5,833333 34,02778 272,222222
76-82 4 79 316 12,83333 164,6944 658,777778
Page 80
89
83-89 3 86 258 19,83333 393,3611 1180,08333
Jumlah 36 2382 3969
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
Nilai Z
48-54 47,5 -1,7529 -0,4599 0,0978 3,5208 6 2,4792 6,1464326 1,745749
55-61 54,5 -1,0955 -0,3621 0,1957 7,0452 7 -0,0452 0,002043 0,00029
62-68 61,5 -0,4382 -0,1664 0,2496 8,9856 8 -0,9856 0,9714074 0,108107
69-75 68,5 0,21911 0,0832 0,2246 8,0856 8 -0,0856 0,0073274 0,000906
76-82 75,5 0,87645 0,3078 0,1292 4,6512 4 -0,6512 0,4240614 0,091172
83-89 82,5 1,53379 0,437 0,0487 1,7532 3 1,2468 1,5545102 0,88667
89,5 2,19114 0,4857 Jumlah 2,832895
Page 81
90
Didapatkan
(12) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
7,81 2,832
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
Page 82
91
Lampiran 4 Uji Homogenitas Populasi
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis
Ho :
H1 :
Kriteria :
Ho diterima jika
Pengujian Hipotesis
Kelas n1 dk = n1 -1 Si2 (dk) Si
2 log Si
2 (dk) log Si
2
XI IPA 1 35 34 176,15 5989,1 2,245883 76,36001
XI IPA 2 36 25 149,34 5226,9 2,174176 76,096165
XI IPA 3 35 34 141,34 4805,56 2,150265 73,109013
XI IPA 4 36 35 98,19 3436,65 1,992067 69,722354
Jumlah 142 138 565,02 19458,21 8,562391 295,28754
1) Varians gabungan dari kelompok sampel adalah
∑
∑
2) Harga Satuan B
B = ( ) ∑
= x 138
= 296,5929
= (Ln 10) {B - ∑ }
= 2,302585{296,5929- 295,28754}
= 3,005661
Page 83
92
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 =3 diperoleh = 7,81
Karena
maka Ho diterima, populasi mempunyai varians
yang sama (homogen).
Lampiran 5 Uji Kesamaan Rata-rata Populasi
UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI
7,81
5,69
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
3,01
Page 84
93
Hipotesis
Ho :
dan
H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Kriteria :
Ho diterima jika
Uji kesamaan rata-rata menggunakan Uji Anava karena k > 2 dengan populasi
normal homogen
Dengan Rumus :
Pengujian Hipotesis
Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia
No./ Kelas XI 1 XI 2 XI 3 XI 4
1. 56 68 45 54
2. 60 52 63 70
3. 78 74 63 86
4. 61 56 86 50
5. 59 42 64 48
6. 48 48 54 66
7. 46 56 54 69
8. 45 56 48 52
Page 85
94
9. 66 80 58 64
10. 59 54 58 58
11. 50 60 54 74
12. 34 70 62 84
13. 70 64 72 70
14. 34 36 60 71
15. 73 40 70 54
16. 90 64 36 80
17. 74 74 63 76
18. 69 58 52 80
19. 69 50 56 86
20. 72 68 70 76
21. 57 62 65 62
22. 55 62 38 69
23. 67 70 44 60
24. 50 78 46 62
25. 47 80 80 69
26. 50 42 57 54
27. 88 40 65 64
28. 61 62 84 60
29. 53 52 74 61
Page 86
95
30. 39 70 54 60
31. 46 62 71 62
32. 63 80 63 72
33. 63 46 70 68
34. 61 56 72 66
35. 58 62 68 60
36. 48 60
Jumlah 2071 2142 2139 2377
Rata-Rata 59,17143 59,5 61,11428571 66,02778
1) Menghitung Ry
∑
2) Menghitung Ay
∑(
) (
)
3) Menghitung ∑
∑
Page 87
96
∑
4) Menghitung Dy
∑
DAFTAR ANALISIS VARIANS NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH
MATA PELAJARAN KIMIA
Sumber Variasi dk JK KT F
Rata-rata 1 536587,6127 536587,6
2,545801 Antar
Kelompok
3 1076,900816 358,9669
Dalam
Kelompok
138 19458,48651 141,0035
Jumlah 142 557123 - -
Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut
138 dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat . Sedangkan
. Karena , maka Ho diterima dalam
taraf signifikan 0,05.
Page 88
97
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal
KISI-KISI SOAL
No Materi Pokok Indikator Materi
Indikator
Keterampilan
Proses Sains
Nomor
Soal Skor
1. Kelarutan dan
hasil kali
kelarutan
Kesetimbangan
dalam
larutan jenuh atau
larutan garam yang
sukar larut
Mengamati
(Observasi)
Berkomunikasi
Merumuskan
Hipotesis
1
14
9
8
6
6
Menghubungkan
tetapan hasil kali
kelarutan dengan
tingkat kelarutan
atau
pengendapannya
Mengelompokkan
(klasifikasi)
Merencanakan
percobaan
2
10
8
6
Menuliskan
ungkapan berbagai
Ksp
elektrolit yang
sukar larut dalam air
Menerapkan
konsep
11
7
Page 89
98
Menghitung
kelarutan suatu
elektrolit
yang sukar larut
berdasarkan data
harga
Ksp atau sebaliknya
Menerapkan
konsep
12, 13
7, 8
2. Pengaruh ion
senama
terhadap
kelarutan
Menjelaskan
pengaruh
penambahan ion
senama dalam
larutan
Menafsirkan
pengamatan
(Interpretasi)
Mengajukan
pertanyaan
3
8
6
6
3. pengaruh pH
terhadap
kelarutan
Menentukan pH
larutan dari harga
Kspnya
Meramalkan
(prediksi)
7
8
4. Reaksi
pengendapan Memperkirakan
terbentuknya
endapan
berdasarkan harga
Ksp dan
membuktikannya
dengan percobaan
Meramalkan
(prediksi)
Menggunakan alat
dan bahan
4, 5, 6
15
5, 7, 6
6
Lampiran 7 Soal Kelarutan Pretest dan Posttest
SOAL KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Indikator Mengamati (Observasi)
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas Anda pada lembar jawab yang
tersedia.
2. Kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda mengerjakan.
4. Kerjakan terlebih dahulu soal yang Anda anggap mudah.
5. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal.
Page 90
99
(a) (b) (c)
1. Pada gambar di atas, model manakah yang menggambarkan larutan yang
dibuat melalui penambahan 10 g AgCl dalam 1 liter air? diketahui Mr
AgCl = 143,5 Ksp AgCl = 1,8 x 10-10
(Bulatan besar menggambarkan ion
Ag+
dan bulatan kecil menggambarkan ion Cl-).
Indikator Mengelompokkan (klasifikasi)
2. Berdasarkan nilai Kspnya urutkan dari zat yang mudah larut ke zat yang
sulit larut
Senyawa Ksp
MgCO3 3,5 x 10-8
BaCO3 5,1 x 10-9
CaSO4 9,1 x 10-6
CaF2 2,7 x 10-11
Indikator Menafsirkan Pengamatan (Interpretasi)
3. Senyawa MgF2 memiliki kelarutan (s) sebesar 2,6 x 10-4
mol/L. Jika ke
dalam sistem ini ditambahkan senyawa fluorida yang mudah larut (
misalnya natrium fluorida, NaF) maka akan terbentuk endapan MgF2 dan
kelarutan MgF2 menjadi berkurang. Sesuai dengan grafik di bawah ini:
Dari grafik tersebut apa yang dapat Anda simpulkan?
Page 91
100
Indikator Meramalkan (Prediksi)
4. Apakah yang terjadi jika kita menambahkan serbuk kalsium hidroksida
[Ca(OH)2] kedalam larutan kalsium hidroksida [Ca(OH)2] yang sudah
jenuh?.
5. Ramalkan, apakah terjadi pengendapan jika larutan 100 ml CaCl2 0,001
M direaksikan dengan larutan 100 ml Na2SO4 0,002 M ! (Ksp CaSO4 = 9.
10-6
)
6. Berapakah konsenterasi minimum ion CO3-2
yang diperlukan untuk
mengendapkan ion Ca2+
dari larutan Ca(NO3)2 0,01 M? Ksp CaCO3 = 4,8
x 10-9
?
7. Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah
endapan Mg(OH)2 (Ksp = 3 x 10-11
) mulai terbentuk?
Indikator Mengajukan Pertanyaan
8. Perhatikan kasus di bawah ini.
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10-4
M. Namun apabila
Ag2CrO4yang mempunyai nilai Ksp 4 x 10-12
dilarutkan dengan larutan
K2CrO4 0,01 M kelarutanya menjadi 10-5
M.
Buatlah pertanyaan berdasarkan pernyataan tersebut!
Indikator Merumuskan Hipotesis
9. Rumuskan hipotesis dari permasalahan di bawah ini:
Apakah ketika larutan HCl ditambahkan kedalam larutan CaCO3
terbentuk gelembung? Bagaimana reaksi yang terjadi?
Indikator Merencanakan Percobaan
10. Apabila Anda akan melakukan percobaan di laboratorium yaitu
melarutkan garam mudah larut dan garam sukar larut, alat dan bahan apa
saja yang Anda gunakan?
Indikator Menerapkan Konsep
11. Jika sebanyak 2 mol garam Na2CO3 dilarutkan dalam 4 liter larutannya,
tentukanlah hasil kali kelarutannya !
12. Jika diketahui harga Ksp Ag3PO4 = 1 x 10‐16
, maka tentukan besar
kelarutannya !
Page 92
101
13. Jika diketahui kelarutan CaCO3 dalam air adalah 1 x 10‐4
, hitunglah
kelarutan CaCO3 dalam larutan CaCl2 0,5 M !
Indikator Berkomunikasi
14. Berikan dua contoh Penerapan Ksp dalam kehidupan sehari-hari. Serta
berilah penjelasan singkat tentang contoh yang Anda berikan.
Indikator Menggunakan Alat dan Bahan
15. Apabila Anda akan mereaksikan 10 mL 1 M Pb(NO3)2 dengan larutan
NaCl, bagaimana cara menggunakan alat dan bahan yang Anda
perlukan? Jelaskan !
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
KUNCI JAWABAN
Indikator Mengamati (Observasi)
(a) (b) (c)
1. Pada gambar di atas, model manakah yang menggambarkan larutan yang
dibuat melalui penambahan 10 g AgCl dalam 1 liter air? diketahui Mr
AgCl = 143,5 Ksp AgCl = 1,8 x 10-10
(Bulatan besar menggambarkan ion
Ag+
dan bulatan kecil menggambarkan ion Cl-).
Jawab:
Page 93
102
n AgCl =
=
= 0,07 mol
[AgCl] =
=
= 0,07 mol/L
AgCl Ag+ + Cl
-
0,07 mol/L 0,07 mol/L 0,07 mol/L
Qc = [Ag+] [Cl
-]
= 0,07 x 0,07
= 4,9 x 10-3
Qc AgCl > Ksp AgCl, berarti AgCl mengendap. jadi gambar (c)
Indikator Mengelompokkan (klasifikasi)
2. Berdasarkan nilai Kspnya urutkan dari zat yang mudah larut dan ke zat
yang sulit larut.
Senyawa Ksp
MgCO3 3,5 x 10-8
BaCO3 5,1 x 10-9
CaSO4 9,1 x 10-6
CaF2 2,7 x 10-11
Jawab:
MgCO3 Mg+ + CO3
2-
Ksp = [Mg+] [CO3
2-]
3,5 x 10-8
= s x s
3,5 x 10-8
= s2
s = √ = 1,87 x 10-4
BaCO3 Ba2+
+ CO32-
Ksp = [Ba 2+
] [CO32-
]
5,1 x 10-9
= s x s
5,1 x 10-9
= s2
Page 94
103
s = 7,14 x 10-5
CaSO4 Ca2+
+ SO42-
Ksp = [Ca2+
] [SO42-
]
9,1 x 10-6
= s x s
9,1 x 10-6
= s2
s = 3,017 x 10-3
CaF2 Ca2+
+ 2F-
Ksp = [Ca2+
] [2F-]
2
2,7 x 10-11
= s x (2s)2
2,7 x 10-11
= 4s3
s = √
s = 1,89 x 10-4
Urutan zat yang mudah larut ke zat yang sulit larut adalah
CaSO4, CaF2, MgCO3, BaCO3
Indikator Menafsirkan Pengamatan (Interpretasi)
3. Senyawa MgF2 memiliki kelarutan (s) sebesar 2,6 x 10-4
mol/L. Jika ke
dalam sistem ini ditambahkan senyawa fluorida yang mudah larut (
misalnya natrium fluorida, NaF) maka akan terbentuk endapan MgF2
dan kelarutan MgF2 menjadi berkurang. Sesuai dengan grafik di bawah
ini:
Page 95
104
Dari grafik tersebut apa yang dapat Anda simpulkan?
jawab:
Penambahan ion sejenis menurunkan kelarutan suatu zat.
Indikator Meramalkan (Prediksi)
4. Apakah yang terjadi jika kita menambahkan serbuk kalsium hidroksida
[Ca(OH)2] kedalam larutan kalsium hidroksida [Ca(OH)2] yang sudah
jenuh?
Jawab:
Akan mengendap karena [Ca(OH)2] sudah jenuh.
5. Ramalkan, apakah terjadi pengendapan jika larutan 100 ml CaCl2 0,001
M direaksikan dengan larutan 100 ml Na2SO4 0,002 M ! (Ksp CaSO4 = 9.
10-6
)
Jawab:
CaCl2 + Na2SO4 CaSO4 + NaCl
[Ca2+
] =
5 . 10
-4 M
[SO4-2
] =
10
-3 M
Qc = [Ca2+
] [SO4-2
]
= 5 . 10-4
x 10-3
= 5 . 10-7
Qc< Ksp CaSO4 = 9 . 10-6
Tidak terjadi endapan.
Page 96
105
6. Berapakah konsenterasi minimum ion CO3-2
yang diperlukan untuk
mengendapkan ion Ca2+
dari larutan Ca(NO3)2 0,01 M? Ksp CaCO3 =
4,8 x 10-9
?
Jawab:
CaCO3 akan mengendap jika [Ca2+
][CO3-2
] > Ksp CaCO3
[Ca2+
] = [Ca(NO3)2] = 0,01 M
(0,01) [CO3-2
] > 4,8 x 10-9
[CO3-2
] > 4,8 x 10-9
Jadi, CaCO3 akan mengendap jika [CO3-2
] > 4,8 x 10-9
7. Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah
endapan Mg(OH)2 (Ksp = 3 x 10-11
) mulai terbentuk?
Jawab :
Mg(OH)2 Mg2+
+ OH–
KspMg(OH)2 = [Mg2+
][OH–]2
3,0 . 10–11
= (0,3) [OH–]
2
[OH–]
2 = 10
–10
[OH–] = 10
–5 M
pOH= 5
pH= 14 – 5 = 9
Indikator Mengajukan Pertanyaan
8. Perhatikan kasus di bawah ini.
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10-4
M. Namun apabila
Ag2CrO4yang mempunyai nilai Ksp 4 x 10-12
dilarutkan dengan larutan
K2CrO4 0,01 M kelarutanya menjadi 10-5
M.
Page 97
106
Buatlah pertanyaan berdasarkan pernyataan tersebut.
Jawab:
a. Apa pengaruhnya terhadap kelarutan larutan jenuh Ag2CrO4 jika ke
dalam larutan Ag2CrO4 ditambahkan larutan K2CrO4 0,01 M?
b. Mengapa kelarutan Ag2CrO4 berkurang jika ke dalam larutan
Ag2CrO4 ditambahkan larutan K2CrO4 0,01 M?
Indikator Merumuskan Hipotesis
9. Rumuskan hipotesis dari permasalahan di bawah ini:
Mengapa ketika larutan HCl ditambahkan kedalam larutan CaCO3
terbentuk gelembung? Bagaimana reaksi yang terjadi?
Jawab:
Terbentuk gelembung, karena Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat
kesetimbangan sebagai berikut :
CaCO3 (s) Ca2+
(aq) + CO32-(
aq)
Saat asam kuat ditambahkan ke kalsium karbonat, ion hidrogen (H+)
bereaksi dengan ion karbonat membentuk HCO3 atau H2CO3. H2CO3
selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Gelembung-
gelembung gas karbon dioksida akan timbul saat kalsium karbonat
larut.
Reaksinya:
CaCO3 (s) + 2 HCl CaCl2 + H2CO3 ( terurai menjadi CO2
dan H2O )
Indikator Merencanakan Percobaan
10. Apabila Anda akan melakukan percobaan di laboratorium yaitu
melarutkan garam mudah larut dan garam sukar larut, alat dan bahan apa
saja yang Anda gunakan?
Jawab:
Alat:
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Spatula 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Neraca 1 buah
6. Gelas ukur 2 buah
Page 98
107
7. Gelas arloji 1 buah
Bahan:
1. Padatan CaCO3 2 gram
2. Larutan NaCl 0,1 M 3 mL
3. Akuades 3 mL
Indikator Menerapkan Konsep
11. Jika sebanyak 2 mol garam Na2CO3 dilarutkan dalam 4 liter larutannya,
tentukanlah hasil kali kelarutannya !
Jawab:
Molaritas Na2CO3 = 0,5 M
Na2CO3 2 Na+ + CO3
‐2
0,5 M 1 M 0,5 M
Ksp = [Na+]2 [CO3
‐2]
= [1]2 x [0,5]
= 0,5
12. Jika diketahui harga Ksp Ag3PO4 = 1 x 10‐16
, maka tentukan besar
kelarutannya !
Jawab:
Ag3PO4 3 Ag+ + PO4
‐3
s 3s s
Ksp = [Ag+]
3 [PO4
‐3]
= (3s)3 (s)
= (27s3) (s)
= 27s4
27s4 = 1 x 10
‐16
s4
= 1/27 x 10‐16
s = 4,4 x 10‐5
M
13. Jika diketahui kelarutan CaCO3 dalam air adalah 1 x 10‐4
, hitunglah
kelarutan CaCO3 dalam larutan CaCl2 0,5 M !
Jawab:
Page 99
108
CaCO3 Ca+2
+ CO3‐2
1 x 10‐4
1 x 10‐4
1 x 10‐4
Ksp CaCO3 = [Ca+2
] [CO3‐2
]
= [1 x 10‐4
] [1 x 10‐4
]
= 1 x 10‐8
CaCl2 → Ca+2
+ 2 Cl‐
0,5 0,51
Dari campuran kedua larutan:
Ksp = [Ca2+
] [CO32‐
]
1 x 10‐8
= (0,5 + s) x s
1 x 10‐8
= 0,5 x s
s = 2 x 10‐8
Indikator Berkomunikasi
14. Berikan dua contoh Penerapan Ksp dalam kehidupan sehari-hari. Serta
berilah penjelasan singkat tentang contoh yang Anda berikan.
Jawab:
1. Batu ginjal terbentuk bila terjadi pengendapan kalsium oksalat dalam
waktu yang lama. Terjadinya pengendapan ini ada hubungannya juga
dengan konsentrasi ion-ion dalam reaksi kesetimbangan larutan
jenuh dan juga konstanta hasil kali kelarutan.
2. Pengendapan terjadi pada pembentukan stalaktit dan stalagnit dalam
gua kapur. Stalaktit dan stalagmit terbentuk pada saat air merembes
dari atas bukit gua melalui rongga-rongga dan melarutkan kapur
sedikit-sedikit. Di dalam gua ini larutan kapur ada yang jatuh dan
menempel di atap gua membentuk endapan kapur sehingga dalam
waktu ribuan tahun terbentuk stalaktit dan stalagmit.
Indikator Menggunakan Alat dan Bahan
15. Apabila Anda akan mereaksikan 10 mL 1 M Pb(NO3)2 dengan
larutan NaCl, bagaimana cara menggunakan alat dan bahan yang
Anda perlukan. Jelaskan !
Jawab:
Page 100
109
a. Ambil 10 mL larutan Pb(NO3)2 1 M dengan menggunakan pipet
volum ukuran 10 mL
b. Masukkan larutan 10 mL Pb(NO3)2 1 M ke dalam tabung reaksi
c. Ambil larutan NaCl sebanyak 20 mL dengan menggunakan pipet
volum kemudian masukkan ke dalam gelas kimia
d. Ambil larutan NaCl dengan pipet volum dan masukkan perlahan ke
dalam tabung teaksi yang berisi larutan Pb(NO3)2 .
Page 101
110
Lampiran 9 Reliabilitas Soal Uraian
RELIABILITAS SOAL URAIAN
Kode
Skor Tiap Soal
Skor Total Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
U-1 8 8 6 5 6 6 8 5 6 3 7 7 4 3 6 88 7744
U-2 2 2 6 5 2 3 4 0 3 2 2 2 2 6 3 44 1936
U-3 8 4 6 5 3 0 0 1 3 1 7 7 0 3 3 51 2601
U-4 8 6 6 0 1 0 0 0 6 0 1 0 0 2 3 33 1089
U-5 8 6 6 5 1 3 4 0 6 3 1 0 0 0 0 43 1849
U-6 0 0 6 5 1 3 4 0 5 3 0 0 0 0 0 27 729
U-7 8 3 2 1 2 3 0 0 6 3 2 1 0 3 3 37 1369
U-8 2 2 6 0 1 3 4 1 3 2 2 2 2 2 3 35 1225
U-9 2 2 0 1 1 2 2 1 6 3 2 1 2 1 3 29 841
U-10 7 6 5 1 2 3 0 0 5 2 2 2 2 0 3 40 1600
U-11 0 2 6 5 2 3 4 1 3 4 2 2 2 6 3 45 2025
U-12 8 0 2 1 2 3 0 1 2 3 3 6 0 2 3 36 1296
U-13 2 2 6 1 1 3 4 0 2 1 2 2 0 1 0 27 729
U-14 0 2 3 1 2 3 0 0 5 0 2 2 2 0 3 25 625
U-15 8 2 6 2 3 3 0 0 5 1 2 2 2 6 3 45 2025
U-16 2 4 2 5 2 1 1 2 0 3 2 2 1 0 1 28 784
U-17 2 2 3 5 2 1 2 2 3 3 1 1 2 5 4 38 1444
U-18 8 2 3 1 2 3 0 1 6 3 3 6 0 3 4 45 2025
U-19 2 3 6 5 2 0 0 0 3 1 7 7 0 3 3 42 1764
Page 102
111
U-20 2 0 4 5 3 0 1 2 3 2 2 1 1 6 3 35 1225
U-21 0 2 4 2 1 3 4 1 0 0 0 0 0 0 1 18 324
U-22 8 2 1 1 3 3 8 1 6 6 7 7 3 3 3 62 3844
U-23 8 2 0 1 2 3 0 1 6 6 7 0 0 6 0 42 1764
U-24 8 0 0 1 2 3 0 0 6 3 7 0 0 6 0 36 1296
U-25 7 2 2 1 2 3 0 1 3 5 7 7 0 0 3 43 1849
U-26 8 4 6 3 5 3 8 1 6 2 7 7 2 0 3 65 4225
U-27 8 6 1 0 4 3 8 1 6 2 7 7 2 0 3 58 3364
U-28 8 0 6 1 2 3 0 0 2 0 0 0 0 3 2 27 729
U-29 2 6 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 3 2 19 361
U-30 1 0 6 2 1 3 4 1 3 1 2 2 2 6 3 37 1369
U-31 2 3 6 2 1 3 4 0 0 5 2 2 2 6 3 41 1681
Jumlah
1241 55731
X 147 85 122 74 66 79 74 24 119 73 98 85 33 85 77 X2 1035 371 642 288 182 249 410 50 589 257 514 459 75 399 249 S2 10,9 4,45 5,22 3,59 1,34 1,54 7,53 1,01 4,26 2,75 6,59 7,29 1,29 5,35 1,863 Jumlah S2 64,97
S2 Total 195,2 r11 0,715
Page 103
112
Jumlah 1565 1882 2254 2631
HASIL PRETEST DAN POSTTEST SOAL URAIAN
Nilai Pretest Nilai Posttest
Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas
Eksperimen
37 50 50 67
43 51 60 66
45 64 75 85
43 50 86 78
45 57 74 63
58 57 75 74
47 59 70 75
46 40 60 49
36 48 48 62
44 37 48 84
55 48 64 79
51 64 67 83
48 56 85 76
27 52 52 68
45 37 58 54
57 48 60 79
36 51 51 77
42 66 54 78
54 53 78 89
42 60 58 76
28 49 55 66
32 58 61 60
45 55 51 79
48 65 67 80
56 63 89 82
45 68 65 94
27 39 44 58
69 38 95 80
60 38 79 58
35 22 51 71
39 48 42 58
45 55 64 70
47 59 88 70
56 52 83 83
32 65 47 80
60 80
Lampiran 10 Hasil Pretest dan Posttest Soal Uraian
Page 104
113
Rata-rata 44,71428571 52,27777778 64,4 73,08333333
Nilai
Tertinggi 69 68 95 94
Nilai
Terendah 27 22 42 49
S2 95,91596639 105,1777778 208,8941176 109,1071429
S 9,79366971 10,25562176 14,45316981 10,44543646
Page 105
114
Lampiran 11 Uji Normalitas Hasil Pretest
UJI NORMALITAS HASIL PRETEST
KELAS EKSPERIMEN (XI.4)
Hipotesis :
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Pengujian Hipotesis:
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(13) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,13
kelas
(14) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Page 106
115
Interval
22-29 1 25,5 25,5 -26,8889 723,0123 723,0123
30-37 2 33,5 67 -18,8889 356,7901 713,5802
38-45 4 41,5 166 -10,8889 118,5679 474,2716
46-53 12 49,5 594 -2,88889 8,345679 100,1481
54-61 10 57,5 575 5,111111 26,12346 261,2346
62-69 7 65,5 458,5 13,11111 171,9012 1203,309
Jumlah 36 1886 3475,556
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
untuk Z
22-29 21,5 -3,09973 -0,499 0,01 0,36 1 0,64
1,137778
30-37 29,5 -2,29692 -0,489 0,0571 2,055 2 -0,0556
0,001504
38-45 37,5 -1,49412 -0,4319 0,177 6,372 4 -2,372
0,882986
46-53 45,5 -0,69131 -0,2549 0,2987 10,75 12 1,2468
0,144563
54-61 53,5 0,111501 0,0438 0,2748 9,892 10 0,1072
Page 107
116
0,001162
62-69 61,5 0,91431 0,3186 0,1378 4,960 7 2,0392
0,838239
69,5 1,717118 0,4564
= 3,006231
Didapatkan
(15) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berdistribusi
normal.
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
7,81 3,006
Page 108
117
UJI NORMALITAS PRE TES
KELAS KONTROL (XI.3)
Hipotesis :
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Pengujian Hipotesis:
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,09
kelas
(2) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Page 109
118
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
27-34 5 30,5 152,5 -14,8571 220,7347 1103,673
35-42 7 38,5 269,5 -6,85714 47,02041 329,1429
43-50 14 46,5 651 1,142857 1,306122 18,28571
51-58 7 54,5 381,5 9,142857 83,59184 585,1429
59-66 1 62,5 62,5 17,14286 293,8776 293,8776
67-74 1 70,5 70,5 25,14286 632,1633 632,1633
Jumlah 35 1587,5 2962,286
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
untuk
Batas Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
untuk Z
27-34 26,5 -2,04973 -0,4793 0,0983 3,440 5 1,5595
0,706886
35-42 34,5 -1,18015 -0,381 0,2593 9,075 7 -2,0755
0,474652
43-50 42,5 -0,31056 -0,1217 0,3305 11,56 14 2,4325
0,511524
51-58 50,5 0,559017 0,2088 0,2134 7,469 7 -0,469
0,02945
Page 110
119
59-66 58,5 1,428599 0,4222 0,0668 2,338 1 -1,338
0,765716
67-74 66,5 2,298181 0,489 0,0102 0,357 1 0,643
1,15812
74,5 3,167763 0,4992
= 3,646348
Didapatkan
3,646348
(3) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berdistribusi
normal.
7,81 3,65
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
Page 111
120
Lampiran 12 Uji Normalitas Hasil Posttest
UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN (XI.4)
Hipotesis :
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Pengujian Hipotesis:
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(16) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,13
kelas
(17) Menentukan panjang kelas.
Page 112
121
Panjang kelas interval
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
49-56 2 52,5 105 -20,2222 408,9383 817,8765
57-64 6 60,5 363 -12,2222 149,3827 896,2963
65-72 8 68,5 548 -4,22222 17,82716 142,6173
73-80 13 76,5 994,5 3,777778 14,2716 185,5309
81-88 5 84,5 422,5 11,77778 138,716 693,5802
89-96 2 92,5 185 19,77778 391,1605 782,321
Jumlah 36 2618 3518,222
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z untuk
Batas Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
untuk Z
49-56 48,5 -2,41594 -0,492 0,0457 1,645 2 0,3548
0,076515
57-64 56,5 -1,61802 -0,4463 0,1524 5,486 6 0,5136
0,04808
Page 113
122
65-72 64,5 -0,82009 -0,2939 0,2859 10,29 8 -2,2924
0,51058
73-80 72,5 -0,02216 -0,008 0,2874 10,34 13 2,6536
0,680584
81-88 80,5 0,775761 0,2794 0,1624 5,846 5 -0,8464
0,122536
89-96 88,5 1,573687 0,4418 0,0493 1,774 2 0,2252
0,028575
96,5 2,371612 0,4911
= 1,46687
Didapatkan
(18) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berdistribusi
normal.
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
7,81 1,47
Page 114
123
UJI NORMALITAS POST TES
KELAS KONTROL (XI.3)
Hipotesis :
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
: nilai chi Kuadrat
: frekuensi observasi
: frekuensi harapan
: banyaknya kelas interval
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima jika
, dengan derajat kebebasan (
dan
untuk taraf signifikan 5%.
Pengujian Hipotesis:
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
(4) Menentukan jumlah kelas interval.
Banyak data
Jumlah kelas 5,09
kelas
(5) Menentukan panjang kelas.
Panjang kelas interval
Page 115
124
Menyusun ke dalam tabel distribusi.
Interval
42-50 6 46 276 -18,7714 352,3665 2114,199
51-59 8 55 440 -9,77143 95,48082 763,8465
60-68 9 64 576 -0,77143 0,595102 5,355918
69-77 4 73 292 8,228571 67,70939 270,8376
78-86 5 82 410 17,22857 296,8237 1484,118
87-95 3 91 273 26,22857 687,938 2063,814
Jumlah 35 2267 6702,171
∑
∑
∑
Menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Kelas
Interval
Batas
Kelas
untuk
Batas Kelas
Luas tiap
Interval
Peluang
untuk Z
42-50 41,5 -1,6817 -0,4535 0,105 3,675 6 2,325
1,470918
51-59 50,5 -1,03132 -0,3485 0,2005 7,017 8 0,9825
0,137557
60-68 59,5 -0,38094 -0,148 0,2506 8,771 9 0,229
0,005979
Page 116
125
69-77 68,5 0,269444 0,1026 0,216 7,56 4 -3,56
1,676402
78-86 77,5 0,919827 0,3186 0,1232 4,312 5 0,688
0,109774
87-95 86,5 1,570209 0,4418 0,045 1,575 3 1,425
1,289286
95,5 2,220591 0,4868
= 4,689916
Didapatkan
4,689916
(6) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan harga Chi Kuadrat tabel.
Diperoleh :
⇔
Karena
, maka diterima artinya data berdistribusi
normal.
7,81 4,69
Daerah penolakan 𝐻
Daerah
penerimaan 𝐻
Page 117
126
Lampiran 13 Uji Kesamaan Dua Variant Nilai Posttest
KESAMAAN DUA VARIANS NILAI POST TEST TERNOMALISASI
ANTARA KELAS XI-IA 4 DAN KELAS XI-IA 3
Hipotesis
Ho : 12 = 2
2
Ha : 12 ≠ 2
2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2 (nb-1):(nk-1)
F 1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelas XI-IA 4 Kelas XI-IA 3
Jumlah 2631,00 2254,00 n 36 35 x (rata-rata) 73,08 64,40 Varians (s2) 109,1100 208,8900 Standart
deviasi (s) 10,53 14,45
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
208,8900 = 1,914
109,1100
terkecilVarians
terbesarVarians F
Daerah penerimaan Ho
Page 118
127
Pada = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1
= 36 - 1 = 35 dk penyebut = nk -1
= 35 - 1 = 34
F (0.025)(39:38)
= 1,97
1,914 1,97
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang sama.
Daerah penerimaan Ho
Page 119
128
Lampiran 14 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Posttest
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA NILAI POSTTEST
TERNORMALISASI ANTARA KELAS XI-IA 4 DAN KELAS XI-IA 3
Hipotesis
Ho : Ha :
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila t < t(1-)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelas XI-IA 4 Kelas XI-IA 3
Jumlah 2631,00 2254,00
n 36 35
X(rata-rata) 73,08 64,40
Varians (s2) 109,1100 208,8900
Standart deviasi (s) 10,53 14,45
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
21 n
1
n
1 s
xx t 21
2nn
1n1n s
21
222
211
ss
Daerah penerimaan Ho
1 ≤ 2
1 > 2
Page 120
129
S = √
= 12,5808
t =
√
= 2,906
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
1,99495 2,906
Page 121
130
Lampiran 15 Analisis Pengaruh Antar Variabel
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
BERBANTUAN MEDIA FLOW CARD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS
Rumus
rb =
[Y1 - Y2] pq
uSy
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh:
Y1
= 73,08
Y2
= 64,40
Sy
= 13,23
p
= 0,51
q
= 0,49
z
= 0,02 (diperoleh dari daftar F, Sudjana, 2002: 490)
rb = [Y1 - Y2] pq
uSy
=
[ ]
= 0,411
Keterangan
Y1
= Rata-rata KPS kelompok eksperimen
Y2
= Rata-rata KPS kelompok kontrol
Sy
= Simpangan baku dari kedua kelompok
P
= Proporsi pengamatan pada kelompok eksperimen
Q
= Proporsi pengamatan pada kelompok kontrol
U
= Tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian luas
normal baku menjadi bagian p dan q
Dari daftar tinggi ordinat normal baku dengan z= 0,02 diperoleh nilai
u = 0,3989 (diperoleh dari daftar E, Sudjana, 2002: 489)
Page 122
131
Lampiran 16 Perhitungan Koefisien Determinasi
PERHITUNGAN KOEFISIEN DETERMINASI
KD = rb2 x 100%
KD = [0,411]2 x 100%
= 16,89%
Page 123
132
Lampiran 17 Analisis Keterampilam Proses Sains Observasi
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS OBSERVASI
No Kode RATER 1 KELAS EKSPERIMEN Jumlah (Y1)
1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 E-01 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
2 E-02 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
3 E-03 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
4 E-04 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
5 E-05 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
6 E-06 4 3 3 3 4 4 4 3 3 31
7 E-07 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
8 E-08 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
9 E-09 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
10 E-10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
11 E-11 4 4 4 4 4 3 4 2 3 32
12 E-12 4 4 3 4 4 4 4 2 4 33
13 E-13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
14 E-14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
15 E-15 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32
16 E-16 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33
17 E-17 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
18 E-18 4 4 4 3 4 3 4 3 3 32
19 E-19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
20 E-20 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
21 E-21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
22 E-22 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
23 E-23 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
24 E-24 4 4 3 4 4 3 4 2 3 31
25 E-25 4 4 3 4 3 4 4 3 3 32
26 E-26 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
27 E-27 4 4 4 3 4 3 2 4 4 32
28 E-28 4 4 3 3 3 3 4 3 3 30
29 E-29 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
30 E-30 4 4 3 3 3 4 2 4 3 30
31 E-31 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
32 E-32 4 4 3 3 2 2 2 3 3 26
33 E-33 4 4 2 3 4 4 4 4 3 32
34 E-34 4 4 2 3 3 3 4 3 3 29
35 E-35 4 4 3 4 4 3 4 2 3 31
36 E-36 4 4 3 4 4 4 2 3 3 31
Page 124
133
Xp 144 143 110 128 136 128 136 124 119 1168
No Kode RATER 2 KELAS EKSPERIMEN Jumlah (Y1)
1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 E-01 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
2 E-02 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
3 E-03 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
4 E-04 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
5 E-05 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
6 E-06 4 3 3 3 4 4 4 3 3 31
7 E-07 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
8 E-08 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
9 E-09 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
10 E-10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
11 E-11 4 4 4 4 4 3 4 2 4 33
12 E-12 4 4 3 4 4 4 4 2 4 33
13 E-13 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
14 E-14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
15 E-15 4 3 3 4 4 3 4 4 3 32
16 E-16 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33
17 E-17 4 3 3 4 3 3 4 4 4 32
18 E-18 4 4 4 4 3 3 4 3 3 32
19 E-19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
20 E-20 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
21 E-21 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
22 E-22 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
23 E-23 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
24 E-24 4 4 3 4 4 3 4 2 3 31
25 E-25 4 4 3 4 3 3 4 3 3 31
26 E-26 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
27 E-27 4 4 4 4 4 3 2 4 4 33
28 E-28 4 4 3 3 3 4 4 3 4 32
29 E-29 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32
30 E-30 4 4 3 4 4 4 2 4 3 32
31 E-31 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
32 E-32 4 4 3 3 3 2 2 3 3 27
33 E-33 4 4 2 3 4 3 4 4 3 31
34 E-34 4 4 2 3 3 3 4 3 3 29
35 E-35 4 4 3 4 4 3 4 2 3 31
36 E-36 4 4 3 4 4 4 2 3 3 31
Xp 144 141 111 128 137 127 136 124 120 1168
Page 125
134
No Kode RATER 3 KELAS EKSPERIMEN Jumlah (Y1)
1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 E-01 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
2 E-02 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
3 E-03 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
4 E-04 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34
5 E-05 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
6 E-06 4 3 3 3 4 3 4 3 3 30
7 E-07 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32
8 E-08 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32
9 E-09 4 4 4 3 4 3 4 4 3 33
10 E-10 4 4 4 4 4 3 4 3 3 33
11 E-11 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
12 E-12 4 4 3 4 4 4 4 2 4 33
13 E-13 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
14 E-14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
15 E-15 4 3 3 3 4 4 4 4 3 32
16 E-16 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
17 E-17 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
18 E-18 4 4 3 4 3 3 4 3 3 31
19 E-19 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
20 E-20 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33
21 E-21 4 4 3 3 4 4 4 3 3 32
22 E-22 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
23 E-23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
24 E-24 4 4 3 4 4 4 4 2 3 32
25 E-25 4 4 3 4 3 3 4 3 3 31
26 E-26 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
27 E-27 4 4 3 4 4 4 2 4 4 33
28 E-28 4 4 3 3 3 4 4 3 4 32
29 E-29 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32
30 E-30 4 4 3 4 4 4 2 4 3 32
31 E-31 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
32 E-32 4 4 3 3 3 2 2 3 3 27
33 E-33 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
34 E-34 4 4 2 3 3 3 4 3 3 29
35 E-35 4 4 3 4 4 3 4 2 3 31
36 E-36 4 4 3 4 4 4 2 3 3 31
Xp 144 141 112 125 138 128 136 124 120 1168
Page 126
135
No Kode RATER 1 KELAS KONTROL Jumlah
(Y1) 1 2.1 2.1 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 K-01 4 3 3 4 4 3 3 3 2 29
2 K-02 4 3 3 4 3 3 3 4 2 29
3 K-03 4 3 3 2 3 3 3 4 3 28
4 K-04 4 4 4 2 3 3 4 3 3 30
5 K-05 4 3 3 4 3 3 3 4 4 31
6 K-06 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
7 K-07 4 4 4 4 4 2 4 4 3 33
8 K-08 4 4 4 4 4 2 4 4 2 32
9 K-09 4 4 3 4 3 3 4 4 2 31
10 K-10 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32
11 K-11 4 3 3 4 3 4 3 4 3 31
12 K-12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
13 K-13 4 4 4 4 4 2 4 4 3 33
14 K-14 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
15 K-15 4 3 3 4 4 4 3 4 3 32
16 K-16 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32
17 K-17 4 4 3 4 3 4 4 4 3 33
18 K-18 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29
19 K-19 4 4 4 2 4 3 4 3 4 32
20 K-20 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
21 K-21 4 4 4 2 3 3 4 4 4 32
22 K-22 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
23 K-23 4 3 3 4 4 4 3 4 3 32
24 K-24 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29
25 K-25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
26 K-26 4 4 3 4 3 3 4 3 2 30
27 K-27 4 4 4 2 3 3 4 4 3 31
28 K-28 4 3 3 4 3 4 3 4 4 32
29 K-29 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33
30 K-30 4 4 4 2 3 3 4 4 4 32
31 K-31 4 3 3 4 3 4 3 4 4 32
32 K-32 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31
33 K-33 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33
34 K-34 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
35 K-35 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27
Xp 140 125 113 126 116 111 125 127 114 1097
Page 127
136
No Kode RATER 2 KELAS KONTROL Jumlah
(Y1) 1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 K-01 4 3 3 4 4 3 3 3 2 29
2 K-02 4 3 3 4 3 3 3 4 2 29
3 K-03 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
4 K-04 4 4 4 2 3 3 4 3 3 30
5 K-05 4 3 4 4 3 3 3 4 3 31
6 K-06 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
7 K-07 4 4 3 4 4 2 4 4 3 32
8 K-08 4 4 4 4 4 2 4 4 3 33
9 K-09 4 4 4 4 3 4 4 4 2 33
10 K-10 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32
11 K-11 4 3 3 4 3 4 3 4 3 31
12 K-12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
13 K-13 4 4 4 4 3 2 4 4 3 32
14 K-14 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
15 K-15 4 3 3 4 3 4 3 4 4 32
16 K-16 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
17 K-17 4 4 3 4 3 4 4 4 3 33
18 K-18 4 3 4 4 3 3 3 3 3 30
19 K-19 4 4 4 2 4 3 4 3 4 32
20 K-20 4 4 4 3 3 3 4 3 4 32
21 K-21 4 4 4 2 3 3 4 4 4 32
22 K-22 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
23 K-23 4 3 3 4 4 4 3 4 3 32
24 K-24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
25 K-25 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
26 K-26 4 4 3 4 3 3 4 3 2 30
27 K-27 4 4 3 3 3 3 4 4 3 31
28 K-28 4 3 3 4 3 4 3 4 3 31
29 K-29 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34
30 K-30 4 4 3 2 3 3 4 4 4 31
31 K-31 4 3 3 4 3 3 3 4 4 31
32 K-32 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32
33 K-33 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
34 K-34 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
35 K-35 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27
Xp 140 125 114 125 115 112 125 127 113 1096
Page 128
137
No Kode RATER 3 KELAS KONTROL Jumlah
(Y1) 1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3 4 5
1 K-01 4 3 3 4 4 3 3 3 2 29
2 K-02 4 3 3 4 3 3 3 4 3 30
3 K-03 4 3 3 4 3 3 3 4 3 30
4 K-04 4 4 4 2 3 3 4 3 3 30
5 K-05 4 3 4 3 4 4 3 4 3 32
6 K-06 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
7 K-07 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
8 K-08 4 4 3 4 3 2 4 4 3 31
9 K-09 4 4 3 4 3 4 4 4 2 32
10 K-10 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
11 K-11 4 3 4 4 3 4 3 4 3 32
12 K-12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
13 K-13 4 4 3 4 3 2 4 4 3 31
14 K-14 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
15 K-15 4 3 3 4 3 4 3 4 4 32
16 K-16 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32
17 K-17 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
18 K-18 4 3 3 4 4 3 3 3 3 30
19 K-19 4 4 4 2 3 3 4 3 3 30
20 K-20 4 4 3 3 3 3 4 3 3 30
21 K-21 4 4 3 2 4 3 4 4 4 32
22 K-22 4 3 4 4 3 3 3 3 4 31
23 K-23 4 3 3 4 4 4 3 4 4 33
24 K-24 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
25 K-25 4 4 3 3 3 4 4 4 3 32
26 K-26 4 4 3 3 3 3 4 3 2 29
27 K-27 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32
28 K-28 4 3 3 4 4 4 3 4 3 32
29 K-29 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34
30 K-30 4 4 3 2 3 3 4 4 4 31
31 K-31 4 3 3 4 3 3 3 4 4 31
32 K-32 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32
33 K-33 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
34 K-34 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
35 K-35 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27
Xp 140 125 115 124 117 115 125 127 113 1101
Page 129
138
Responden Raters Eksperimen
ƩYp (ƩYp)²
Ʃ(Yp²) Rerata Skor 1 2 3 (Yp1)² (Yp2)² (Yp3)²
1 33 34 33 100 10000 1089 1156 1089 3334 33,33333
2 33 34 34 101 10201 1089 1156 1156 3401 33,66667
3 34 33 34 101 10201 1156 1089 1156 3401 33,66667
4 34 34 34 102 10404 1156 1156 1156 3468 34
5 33 33 33 99 9801 1089 1089 1089 3267 33
6 31 31 30 92 8464 961 961 900 2822 30,66667
7 33 33 32 98 9604 1089 1089 1024 3202 32,66667
8 33 33 32 98 9604 1089 1089 1024 3202 32,66667
9 33 34 33 100 10000 1089 1156 1089 3334 33,33333
10 35 34 33 102 10404 1225 1156 1089 3470 34
11 32 33 34 99 9801 1024 1089 1156 3269 33
12 33 33 33 99 9801 1089 1089 1089 3267 33
13 34 33 33 100 10000 1156 1089 1089 3334 33,33333
14 33 33 33 99 9801 1089 1089 1089 3267 33
15 32 32 32 96 9216 1024 1024 1024 3072 32
16 33 33 34 100 10000 1089 1089 1156 3334 33,33333
17 34 32 34 100 10000 1156 1024 1156 3336 33,33333
18 32 32 31 95 9025 1024 1024 961 3009 31,66667
19 35 34 33 102 10404 1225 1156 1089 3470 34
20 34 33 33 100 10000 1156 1089 1089 3334 33,33333
21 33 34 32 99 9801 1089 1156 1024 3269 33
22 34 34 34 102 10404 1156 1156 1156 3468 34
23 33 33 35 101 10201 1089 1089 1225 3403 33,66667
24 31 31 32 94 8836 961 961 1024 2946 31,33333
Page 130
139
25 32 31 31 94 8836 1024 961 961 2946 31,33333
26 33 33 33 99 9801 1089 1089 1089 3267 33
27 32 33 33 98 9604 1024 1089 1089 3202 32,66667
28 30 32 32 94 8836 900 1024 1024 2948 31,33333
29 34 32 32 98 9604 1156 1024 1024 3204 32,66667
30 30 32 32 94 8836 900 1024 1024 2948 31,33333
31 33 33 33 99 9801 1089 1089 1089 3267 33
32 26 27 27 80 6400 676 729 729 2134 26,66667
33 32 31 33 96 9216 1024 961 1089 3074 32
34 29 29 29 87 7569 841 841 841 2523 29
35 31 31 31 93 8649 961 961 961 2883 31
36 31 31 31 93 8649 961 961 961 2883 31
Xp 1168 1168 1168 3504 341774 38004 37974 37980 113958
(Xp)² 1364224 1364224 1364224 4092672 JK total 272,6667 dbt 107 JKt 0 dbt 2 JKs 239,3333 dbt 35 JKr 33,33333 dbs 70 MKs 6,838095 MKr 0,47619 r11 0,816626 rkk 0,930362 Kriteria Reliabel
Page 131
140
Kriteria Tiap KPS Kelas Eksperimen
Aspek Rater 1 Rater 2 Rater 3 Rata-rata
Skor Rata-rata
Kriteria
1 144 144 144 144 4 Sangat Tinggi
2.1 143 141 141 141,6667 3,935185 Sangat Tinggi
3,58
2.2 110 111 112 111 3,083333 Tinggi
2.3 128 128 125 127 3,527778 Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
2.4 136 137 138 137 3,805556 Sangat Tinggi
2.5 128 127 128 127,6667 3,546296 Sangat Tinggi
3 136 136 136 136 3,777778 Sangat Tinggi
4 124 124 124 124 3,444444 Sangat Tinggi
5 119 120 120 119,6667 3,324074 Tinggi
Kriteria Tiap Aspek KPS Kelas Kontrol
Aspek Rater 1 Rater 2 Rater 3 Rata-rata Skor
Rata-rata Kriteria 1 140 140 140 140 3,888889 Sangat Tinggi 2.1 125 125 125 125 3,472222 Sangat Tinggi
3,29
2.2 113 114 115 114 3,166667 Tinggi 2.3 126 125 124 125 3,472222 Sangat Tinggi Tinggi
2.4 116 115 117 116 3,222222 Tinggi 2.5 111 112 115 112,6667 3,12963 Tinggi 3 125 125 125 125 3,472222 Sangat Tinggi
4 127 127 127 127 3,527778 Sangat Tinggi 5 114 113 113 113,3333 3,148148 Tinggi
Page 132
141
Lampiran 18 Rata-rata Hasil KPS Berdasarkan Tes Kognitif
Rata-rata Hasil KPS Berdasarkan Tes Kognitif
Kelas Eksperimen
Kode
Skor tiap soal Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
U-1 8 4 6 5 7 6 5 0 2 0 0 7 8 5 4 67
U-2 4 2 6 0 7 6 4 2 5 0 0 7 0 6 0 49
U-3 5 4 6 5 7 6 4 0 2 0 0 7 8 0 6 60
U-4 8 4 6 5 7 6 4 0 2 0 0 7 8 0 6 63
U-5 8 4 6 5 7 6 4 0 2 0 0 7 8 3 6 66
U-6 0 2 6 5 4 3 4 2 6 6 0 6 8 3 3 58
U-7 4 4 6 5 7 5 0 2 5 6 0 5 4 6 3 62
U-8 3 2 6 4 7 3 4 2 5 6 7 5 8 0 6 68
U-9 7 8 6 5 7 2 0 2 5 3 0 1 0 6 6 58
U-10 6 2 6 5 7 6 4 2 5 0 3 6 0 6 0 58
U-11 4 4 6 5 7 5 0 2 5 6 0 6 4 6 6 66
U-12 4 5 6 5 7 6 4 2 6 6 5 5 0 6 3 70
U-13 4 5 6 5 7 6 4 2 6 6 4 6 0 6 3 70
U-14 4 2 6 5 5 3 4 3 5 6 7 6 4 6 5 71
U-15 5 2 6 5 4 6 4 2 6 6 7 7 8 6 6 80
U-16 8 2 6 5 4 6 4 2 6 6 7 6 8 6 6 82
U-17 3 5 6 5 5 6 3 2 6 6 7 6 6 6 6 78
U-18 3 6 6 5 5 6 3 2 6 6 7 6 6 6 6 79
Page 133
142
U-19 5 2 6 5 4 6 4 2 5 6 7 7 8 6 6 79
U-20 8 7 6 5 5 6 8 6 5 6 6 7 8 6 5 94
U-21 5 2 6 5 3 6 6 2 5 6 7 7 8 6 6 80
U-22 5 7 6 5 7 5 6 2 5 6 7 7 4 6 6 84
U-23 8 6 6 5 5 6 2 1 5 6 7 6 4 6 6 79
U-24 8 6 5 6 5 6 2 2 5 6 7 6 4 0 6 74
U-25 4 2 6 5 3 6 7 2 5 6 7 7 8 6 6 80
U-26 4 7 6 5 7 6 7 2 5 6 7 6 0 6 6 80
U-27 7 2 6 5 4 6 4 2 6 0 7 6 8 6 6 75
U-28 8 2 6 5 7 6 4 2 6 6 7 7 8 3 6 83
U-29 7 2 6 5 4 6 4 2 5 6 7 6 8 6 6 80
U-30 8 2 6 5 7 6 4 2 6 6 7 7 8 5 6 85
U-31 4 8 6 5 7 3 7 3 5 5 4 6 8 6 6 83
U-32 6 8 6 5 7 6 8 3 5 5 5 6 7 6 6 89
U-33 6 6 6 5 7 6 4 2 6 6 4 7 4 6 3 78
U-34 6 8 6 5 7 6 4 2 6 6 3 4 4 6 3 76
U-35 4 4 6 5 7 2 6 3 6 6 7 5 4 6 6 77
U-36 3 2 6 5 7 3 4 3 5 6 7 5 8 6 6 76
Jumlah 194 150 215 175 214 190 150 72 181 169 167 218 199 181 182 2657
Rata-rata 5,39 4,17 5,97 4,86 5,94 5,28 4,17 2 5,03 4,69 4,64 6,056 5,53 5,03 5,06 73,80556
5,0625 5,407407407
Page 134
143
Rata-rata Hasil keterampilan Proses Sains Berdasarkan Tes Soal Uraian
Kelas Kontrol
Kode
Skor tiap soal
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
U-1 8 7 6 5 7 6 8 6 6 6 7 7 8 4 6 97
U-2 8 4 6 5 7 6 8 1 3 4 7 6 8 6 4 83
U-3 4 5 8 5 7 6 5 6 4 3 7 7 8 6 5 86
U-4 8 4 5 5 7 6 5 6 5 6 7 6 8 4 6 88
U-5 2 6 6 1 7 6 8 1 4 5 7 6 5 6 5 75
U-6 8 4 3 5 5 6 4 6 5 6 7 6 3 4 6 78
U-7 3 4 6 4 7 6 4 6 1 6 7 4 4 6 6 74
U-8 4 4 6 5 5 6 4 6 5 6 7 6 4 6 5 79
U-9 5 7 6 1 6 5 5 6 5 6 2 4 4 4 4 70
U-10 6 7 6 5 7 6 8 1 5 6 7 7 8 0 6 85
U-11 6 7 6 5 7 6 8 1 5 5 7 7 8 6 5 89
U-12 6 4 6 1 7 0 0 1 4 2 7 6 5 6 5 60
U-13 6 1 3 5 5 6 5 1 5 6 2 4 4 4 3 60
U-14 6 4 5 1 7 0 4 0 5 6 4 4 5 6 4 61
U-15 7 4 6 4 4 6 5 1 5 3 4 4 5 4 5 67
U-16 6 3 1 5 5 4 5 1 4 6 2 6 5 4 3 60
U-17 5 3 5 1 5 4 5 5 6 6 2 4 5 3 5 64
U-18 5 4 2 5 7 1 5 1 5 6 5 4 5 4 5 64
U-19 8 4 3 5 4 0 0 0 3 4 7 5 8 0 0 51
Page 135
144
U-20 8 0 3 0 4 0 0 0 3 4 7 5 8 0 0 42
U-21 5 4 6 0 5 0 0 0 2 6 5 5 0 6 4 48
U-22 8 4 4 5 4 0 8 1 3 4 4 6 0 0 0 51
U-23 5 4 6 5 5 0 0 0 1 5 5 6 0 4 4 50
U-24 1 4 3 5 6 0 3 2 4 4 4 4 4 0 4 48
U-25 2 4 2 1 5 4 5 1 3 6 3 6 5 6 5 58
U-26 5 4 5 1 7 0 3 0 0 6 4 4 5 3 5 52
U-27 5 4 5 0 5 6 0 0 2 0 5 5 0 6 4 47
U-28 5 4 6 1 7 0 1 5 6 6 7 8 0 6 5 67
U-29 5 4 4 5 6 4 5 1 6 4 0 6 4 6 5 65
U-30 6 4 6 1 7 6 1 1 0 0 4 7 4 6 5 58
U-31 6 4 5 5 6 0 0 2 5 5 2 4 0 6 5 55
U-32 4 4 3 5 5 1 1 0 5 6 2 4 6 3 5 54
U-33 5 3 5 0 6 0 0 1 4 5 2 4 0 4 5 44
U-34 2 4 6 1 3 5 4 1 5 0 4 6 1 4 5 51
U-35 1 4 6 5 2 5 1 0 1 0 5 6 6 4 4 50
Jumlah 184 145 170 113 199 117 128 71 135 159 168 189 153 147 153 2231
Rata-rata 5,3 4,1 4,9
3,2 5,7 3,3 3,7 2 3,9 4,5
4,8 5,4 4,4 4,2 4,4 63,74286
3,978571429 4,857142857
Page 136
145
Lampiran 19 Analisis Aspek Afektif
ANALISIS ASPEK AFEKTIF
No Kode RATER 1 KELAS EKSPERIMEN Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 35
2 E-02 4 3 3 2 2 4 3 3 2 4 30
3 E-03 4 3 3 2 2 4 3 4 2 4 31
4 E-04 4 3 3 2 1 4 3 4 2 4 30
5 E-05 3 3 3 2 1 3 4 3 2 4 28
6 E-06 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 31
7 E-07 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 34
8 E-08 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 26
9 E-09 4 3 4 3 1 3 3 3 2 4 30
10 E-10 4 3 4 3 1 3 3 4 2 4 31
11 E-11 4 3 3 2 2 4 3 4 2 4 31
12 E-12 4 3 3 2 2 4 3 4 2 4 31
13 E-13 3 2 4 2 2 4 3 3 2 3 28
14 E-14 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 27
15 E-15 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 36
16 E-16 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 33
17 E-17 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 34
18 E-18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
19 E-19 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 35
20 E-20 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 35
21 E-21 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 31
22 E-22 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 34
23 E-23 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 36
24 E-24 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 30
25 E-25 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 29
26 E-26 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 36
27 E-27 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 36
28 E-28 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 36
29 E-29 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 33
30 E-30 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 34
31 E-31 4 3 4 2 4 4 3 3 2 3 32
32 E-32 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 23
33 E-33 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 35
34 E-34 3 4 3 2 2 4 4 2 3 4 31
35 E-35 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 29
36 E-36 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 32
Page 137
146
Xp 134 121 122 89 91 139 123 122 78 132 1151
No Kode RATER 2 KELAS EKSPERIMEN Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4 32
2 E-02 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 31
3 E-03 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 29
4 E-04 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 35
5 E-05 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 29
6 E-06 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 32
7 E-07 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 33
8 E-08 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 28
9 E-09 3 3 3 3 1 3 3 4 2 4 29
10 E-10 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 31
11 E-11 4 4 4 2 2 4 4 3 2 4 33
12 E-12 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 32
13 E-13 3 3 4 2 1 3 4 4 2 4 30
14 E-14 4 3 3 2 1 4 3 3 2 4 29
15 E-15 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 32
16 E-16 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 34
17 E-17 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 36
18 E-18 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33
19 E-19 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 34
20 E-20 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 35
21 E-21 3 2 4 2 3 4 4 3 2 3 30
22 E-22 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 37
23 E-23 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 34
24 E-24 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 31
25 E-25 4 3 3 3 1 4 3 3 2 3 29
26 E-26 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 34
27 E-27 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 37
28 E-28 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 34
29 E-29 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 33
30 E-30 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4 32
31 E-31 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 30
32 E-32 4 3 2 1 2 3 4 1 2 4 26
33 E-33 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 33
34 E-34 3 3 4 3 2 4 4 1 3 4 31
35 E-35 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 33
36 E-36 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 33
Xp 126 119 121 89 101 135 129 119 80 135 1154
Page 138
147
No Kode RATER 3 KELAS EKSPERIMEN Jumlah
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 34
2 E-02 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
3 E-03 4 4 3 2 2 4 3 4 2 3 31
4 E-04 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 33
5 E-05 3 1 4 2 3 4 3 3 2 4 29
6 E-06 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 31
7 E-07 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 31
8 E-08 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 28
9 E-09 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 26
10 E-10 3 3 2 4 2 3 3 3 2 4 29
11 E-11 4 4 3 2 2 3 4 4 2 4 32
12 E-12 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 32
13 E-13 3 4 4 2 2 4 3 3 2 4 31
14 E-14 4 3 3 2 1 3 2 3 2 3 26
15 E-15 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 34
16 E-16 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 31
17 E-17 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 34
18 E-18 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 37
19 E-19 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 31
20 E-20 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 34
21 E-21 4 2 3 1 4 3 2 4 2 3 28
22 E-22 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 35
23 E-23 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35
24 E-24 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 34
25 E-25 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 29
26 E-26 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 31
27 E-27 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 33
28 E-28 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 35
29 E-29 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 36
30 E-30 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 36
31 E-31 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 31
32 E-32 4 3 2 1 2 3 3 1 2 3 24
33 E-33 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 30
34 E-34 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 31
35 E-35 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 30
36 E-36 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 35
Xp 126 118 121 96 108 124 118 119 81 124 1135
Page 139
148
ANALISIS ASPEK AFEKTIF
No Kode RATER 1 KELAS KONTROL
Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 K-01 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 19
2 K-02 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 20
3 K-03 3 3 4 1 2 3 3 2 2 4 27
4 K-04 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 34
5 K-05 4 3 4 2 2 3 4 4 2 4 32
6 K-06 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 34
7 K-07 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
8 K-08 4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 29
9 K-09 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 28
10 K-10 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 22
11 K-11 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 31
12 K-12 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 31
13 K-13 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 31
14 K-14 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 30
15 K-15 4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 30
16 K-16 4 3 3 1 3 3 4 3 2 4 30
17 K-17 3 3 3 2 3 3 4 1 2 3 27
18 K-18 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 31
19 K-19 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 32
20 K-20 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 31
21 K-21 4 3 3 1 3 3 4 3 2 4 30
22 K-22 4 3 3 1 3 3 4 3 2 4 30
23 K-23 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 30
24 K-24 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 31
25 K-25 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 31
26 K-26 3 3 2 3 2 2 3 1 3 4 26
27 K-27 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
28 K-28 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38
29 K-29 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 33
30 K-30 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 31
31 K-31 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 31
32 K-32 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 31
33 K-33 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
34 K-34 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
35 K-35 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 27
Xp 126 105 108 81 102 107 128 100 73 134 1064
Page 140
149
No Kode RATER 2 KELAS KONTROL Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 K-01 2 3 3 2 2 3 1 2 2 3 23
2 K-02 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 23
3 K-03 2 4 2 1 2 3 3 3 2 4 26
4 K-04 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 31
5 K-05 4 4 2 2 2 3 4 4 2 4 31
6 K-06 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 33
7 K-07 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 34
8 K-08 4 3 3 3 2 3 3 2 2 4 29
9 K-09 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 27
10 K-10 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 26
11 K-11 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 30
12 K-12 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 31
13 K-13 4 3 3 2 2 3 4 4 2 4 31
14 K-14 3 3 3 2 1 3 4 3 2 4 28
15 K-15 4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 30
16 K-16 4 3 3 1 3 3 4 3 2 4 30
17 K-17 3 3 4 2 3 4 4 2 2 3 30
18 K-18 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 31
19 K-19 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 31
20 K-20 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 31
21 K-21 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 31
22 K-22 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 31
23 K-23 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 31
24 K-24 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
25 K-25 3 3 3 2 2 2 4 3 2 4 28
26 K-26 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 27
27 K-27 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
28 K-28 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 37
29 K-29 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 32
30 K-30 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 32
31 K-31 4 3 3 2 2 2 4 4 2 4 30
32 K-32 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 31
33 K-33 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 36
34 K-34 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36
35 K-35 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 27
Xp 123 113 104 85 86 109 126 104 74 135 1059
Page 141
150
No Kode RATER 3 KELAS KONTROL Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 K-01 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 24
2 K-02 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 24
3 K-03 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 24
4 K-04 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 28
5 K-05 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 30
6 K-06 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 34
7 K-07 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 34
8 K-08 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 31
9 K-09 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 28
10 K-10 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 27
11 K-11 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 28
12 K-12 4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 29
13 K-13 4 2 3 2 2 3 4 4 2 4 30
14 K-14 4 3 3 2 1 3 4 3 2 4 29
15 K-15 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 30
16 K-16 4 4 3 1 3 3 4 3 2 3 30
17 K-17 3 2 4 2 3 4 4 2 2 4 30
18 K-18 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 31
19 K-19 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 33
20 K-20 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 31
21 K-21 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
22 K-22 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
23 K-23 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
24 K-24 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
25 K-25 4 4 3 3 2 3 4 3 2 4 32
26 K-26 4 3 2 3 3 2 4 2 3 4 30
27 K-27 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 32
28 K-28 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 36
29 K-29 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 31
30 K-30 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 31
31 K-31 4 2 3 3 2 2 4 4 2 4 30
32 K-32 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 32
33 K-33 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 35
34 K-34 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36
35 K-35 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 28
Xp 129 102 104 92 88 111 125 106 74 135 1066
Page 142
151
RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Responden Raters ƩXp (ƩXp)²
Ʃ(Xp²)
Rerata Skor
1 2 3 (Xp1)² (Xp2)² (Xp3)²
1 35 32 34 101 10201 1225 1024 1156 3405 33,667
2 30 31 28 89 7921 900 961 784 2645 29,667
3 31 29 31 91 8281 961 841 961 2763 30,333
4 30 35 33 98 9604 900 1225 1089 3214 32,667
5 28 29 29 86 7396 784 841 841 2466 28,667
6 31 32 31 94 8836 961 1024 961 2946 31,333
7 34 33 31 98 9604 1156 1089 961 3206 32,667
8 26 28 28 82 6724 676 784 784 2244 27,333
9 30 29 26 85 7225 900 841 676 2417 28,333
10 31 31 29 91 8281 961 961 841 2763 30,333
11 31 33 32 96 9216 961 1089 1024 3074 32
12 31 32 32 95 9025 961 1024 1024 3009 31,667
13 28 30 31 89 7921 784 900 961 2645 29,667
14 27 29 26 82 6724 729 841 676 2246 27,333
15 36 32 34 102 10404 1296 1024 1156 3476 34
16 33 34 31 98 9604 1089 1156 961 3206 32,667
17 34 36 34 104 10816 1156 1296 1156 3608 34,667
18 38 33 37 108 11664 1444 1089 1369 3902 36
19 35 34 31 100 10000 1225 1156 961 3342 33,333
20 35 35 34 104 10816 1225 1225 1156 3606 34,667
21 31 30 28 89 7921 961 900 784 2645 29,667
22 34 37 35 106 11236 1156 1369 1225 3750 35,333
23 36 34 35 105 11025 1296 1156 1225 3677 35
Page 143
152
24 30 31 34 95 9025 900 961 1156 3017 31,667
25 29 29 29 87 7569 841 841 841 2523 29
26 36 34 31 101 10201 1296 1156 961 3413 33,667
27 36 37 33 106 11236 1296 1369 1089 3754 35,333
28 36 34 35 105 11025 1296 1156 1225 3677 35
29 33 33 36 102 10404 1089 1089 1296 3474 34
30 34 32 36 102 10404 1156 1024 1296 3476 34
31 32 30 31 93 8649 1024 900 961 2885 31
32 23 26 24 73 5329 529 676 576 1781 24,333
33 35 33 30 98 9604 1225 1089 900 3214 32,667
34 31 31 31 93 8649 961 961 961 2883 31
35 29 33 30 92 8464 841 1089 900 2830 30,667
36 32 33 35 100 10000 1024 1089 1225 3338 33,333
Xp 1151 1154 1135 3440 331004 37185 37216 36119 110520
(Xp)² 1324801 1331716 1288225 3944742
JK total 949,6296 dbt 107 JKt 5,796296 dbt 2 JKs 764,2963 dbt 35 JKr 179,537 dbs 70 MKs 21,83704 MKr 2,564815 r11 0,714668 rkk 0,882547 Kriteria Reliabel
Page 144
153
Kriteria Rata-rata Aspek Afektif Kelas Eksperimen
Aspek Rater 1 Rater 2 Rater 3 Rata-rata Skor Rata-rata Kriteria
1 134 126 126 128,6666667 3,574074 Sangat Tinggi
2 121 119 118 119,3333333 3,314815 Tinggi
3 122 121 121 121,3333333 3,37037 Tinggi
4 89 89 96 91,33333333 2,537037 Cukup
5 91 101 108 100 2,777778 Cukup
6 139 135 124 132,6666667 3,685185 Sangat Tinggi
7 123 129 118 123,3333333 3,425926 Sangat Tinggi
8 122 119 119 120 3,333333 Tinggi
9 78 80 81 79,66666667 2,212963 Cukup
10 132 135 124 130,3333333 3,62037 Sangat Tinggi
Kriteria Rata-rata Aspek Afektif Kelas Kontrol
Aspek Rater 1 Rater 2 Rater 3 Rata-rata Skor Rata-rata Kriteria
1 126 123 129 126 3,5 Sangat Tinggi
2 105 113 102 106,6666667 2,962963 Tinggi
3 108 104 104 105,3333333 2,925926 Tinggi
4 81 85 92 86 2,388889 Cukup
5 102 86 88 92 2,555556 Cukup
6 107 109 111 109 3,027778 Tinggi
7 128 126 125 126,3333333 3,509259 Sangat Tinggi
8 100 104 106 103,3333333 2,87037 Tinggi
9 73 74 74 73,66666667 2,046296 Rendah
10 134 135 135 134,6666667 3,740741 Sangat Tinggi
Page 145
154
Lampiran 20 Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
NO KODE INDIKATOR SKOR
SKOR
SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 KUADRAT
1 E-01 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 49 2401
2 E-02 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 45 2025
3 E-03 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209
4 E-04 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 54 2916
5 E-05 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209
6 E-06 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209
7 E-07 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209
8 E-08 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 46 2116
9 E-09 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 56 3136
10 E-10 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 55 3025
11 E-11 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 48 2304
12 E-12 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 50 2500
13 E-13 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 50 2500
14 E-14 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 48 2304
15 E-15 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 52 2704
16 E-16 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 52 2704
17 E-17 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 46 2116
18 E-18 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 47 2209
19 E-19 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 51 2601
Page 146
155
20 E-20 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 44 1936
21 E-21 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 40 1600
22 E-22 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 55 3025
23 E-23 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 54 2916
24 E-24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 44 1936
25 E-25 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 37 1369
26 E-26 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 41 1681
27 E-27 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 51 2601
28 E-28 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 2 44 1936
29 E-29 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 52 2704
30 E-30 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 45 2025
31 E-31 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 38 1444
32 E-32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 51 2601
33 E-33 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209
34 E-34 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 44 1936
35 E-35 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3969
36 E-36 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 52 2704
JUMLAH 113 104 109 82 113 107 111 119 117 106 109 114 113 115 107 100 1739 84989
JUMLAH
KUADRAT 377 317 348 207 383 341 359 410 400 331 347 392 381 390 338 294
σ2 0,62 0,46 0,5 0,56 0,79 0,64 0,47 0,46 0,55 0,52 0,47 0,86 0,73 0,63 0,55 0,45 9,26
Varians Total 27,38
Reliabilitas 0,71
rtabel 0,35
0,349
Page 147
156
Rata-rata Tiap Aspek Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
No Rata-rata Kategori
1 3,14 Tinggi
2 2,9 Tinggi
3 3,03 Tinggi
4 2,27 Sedang
5 3,14 Tinggi
6 2,97 Tinggi
7 3,08 Tinggi
8 3,31 Tinggi
9 3,25 Tinggi
10 2,94 Tinggi
11 3,03 Tinggi
12 3,17 Tinggi
13 3,14 Tinggi
14 3,19 Tinggi
15 2,97 Tinggi
16 2,78 Tinggi
Page 148
157
Lampiran 21 Silabus Mata Pelajaran Kimia
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas :XI
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok dan
Uraian
Materi
Pokok
Pengalaman Belajar Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber /
Bahan / Alat
Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
4.6
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari
suatu reaksi
berdasarkan
prinsip
kelarutan dan
hasil kali
kelarutan
Kelarutan
dan
hasilkali
kelarutan
Demonstrasi
mengenai larutan
jenuh, tak jenuh
dan lewat jenuh
dan garam sukar
larut dan garam
mudah larut.
Berdiskusi
menjelaskan
kelarutan dan hasil
kali kelarutan ,
serta hubungan
keduanya
Mengamati dan
mengkomunikasik
an kesetimbangan
dalam
larutan jenuh atau
larutan garam
yang
sukar larut
Mengelompokkan
dan merencanakan
percobaan tentang
hubungkan tetapan
hasil kali
kelarutan dengan
tingkat kelarutan
atau
pengendapannya
Menerapkan
konsep dengan
Tugas
kelompok
Laporan
demonstrasi
tertulis
Unjuk kerja
Soal yang
ada di LKS
berkaitan
dengan
demonstrasi
yang
dilakukan
Jika sebanyak
2 mol garam
Na2CO3
dilarutkan
dalam 4 liter
larutannya,
tentukanlah
hasil kali
kelarutannya.
4 x 45
Lembar
kerja
Inkuiri
Garam
NaCl
Serbuk
CaCO3
Akuades
Michael
Purba.
2006.
Kimia
SMA Kela
XI semester
2. Jakarta :
Erlangga
Page 149
158
Pengaruh
ion
senama
terhadap
kelarutan
Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
mengetahui
pengaruh ion
senama terhadap
kelarutan.
Menjelaskan
pengaruh ion
senama terhadap
menuliskan
ungkapan berbagai
Ksp
elektrolit yang
sukar larut dalam
air
Menerapkan
konsep denagn
menghitung
kelarutan suatu
elektrolit
yang sukar larut
berdasarkan data
harga
Ksp atau
sebaliknya
Menginterpretasi,
merencanakan
percobaan serta
mengajukan
pertanyaan
tentang pengaruh
penambahan ion
senama dalam
larutan
Laporan
praktikum
tertulis
Unjuk kerja
Soal diskusi
uraian
Jika diketahui
kelarutan
CaCO3 dalam
air adalah 1 x
10‐4
,
hitunglah
kelarutan
2 x 45
Lembar
kerja
inkuiri
Alat dan
bahan
praktikum
Michael
Purba.
2006.
Kimia
Page 150
159
Pengaruh
pH
terhadap
kelarutan
kelarutan.
Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
mengetahui
pengaruh pH
terhadap
kelarutan.
Menjelaskan
penaruh pH
terhadap
kelarutan.
Meramalkan dan
merumuskan
hipotesis tentang
penentuan pH
larutan dari harga
Kspnya
Unjuk kerja
Soal diskusi
uraian
Presentasi
kelompok
CaCO3 dalam
larutan CaCl2
0,5 M !
Jika larutan
MgCl2 0,3 M
ditetesi
larutan
NaOH, pada
pH berapakah
endapan
Mg(OH)2
(Ksp = 3 x
10-11
) mulai
terbentuk?
2 x 45
SMA
Kela XI
semester
2. Jakarta
: Erlangga
Media
Flow
Card
Lembar
kerja
inkuiri
Page 151
160
Reaksi
pengenda-
pan
Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
menentukan suatu
reaksi dikatakan
mengendap atau
tidak.
Berdiskusi
kelompok
menyimpulkan
hasil percobaan
kemudian
mempresentasikan
nya.
Meramalkan dan
dapat
menggunakan alat
dan bahan dalam
memperkirakan
terbentuknya
endapan
berdasarkan harga
Ksp dan
membuktikannya
dengan percobaan
Laporan
tertulis
Unjuk kerja
Soal diskusi
uraian
Presentasi
kelompok
Ramalkan,
apakah terjadi
pengendapan
jika larutan
100 ml CaCl2
0,001 M
direaksikan
dengan
larutan 100
ml Na2SO4
0,002 M !
(Ksp CaSO4 =
9. 10-6
)
2 x 45
Lembar
kerja
inkuiri
Alat dan
bahan
praktikum
Page 152
161
Lampiran 22 RPP Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Pekalongan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5kali pertemuan
A. Kompetensi Dasar (KD)
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan hasil kali kelarutan
B. Indikator Pencapaian Keterampila Proses Sains
1. Mengamati dan mengobservasi kesetimbangan dalam larutan jenuh.
2. Menjelaskan pengertian kelarutan.
3. Menjelaskan pengertian hasil kali kelarutan (Ksp).
4. Menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
6. Menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).
7. Menghitung nilai kelarutan atau hasil kali kelarutan (Ksp) garam dan basa
sukar larut.
8. Mengelompokkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan hasil kali
kelarutan.
9. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
10. Memprediksi pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan.
11. Menafsirkan pengamatan/interpretasi pengaruh ion senama pada
kelarutan.
12. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan.
Page 153
162
13. Menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan
dalam bentuk laporan tertulis.
14. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
membuktikan pengaruh ion senama.
15. Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh ion senama
dalam bentuk laporan tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat berperilaku disiplin dan bertanggungjawab selama
pembelajaran berlangsung.
2. Siswa dapat menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu untuk
memperoleh informasi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
3. Siswa dapat berperilaku bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
4. Siswa dapat bertanggung jawab ketika melakukan penelusuran
informasi melalui internet.
5. Siswa dapat berperilaku santun dan toleran terhadap teman dan guru.
Kognitif
1. Siswa dapat mengamati dan mengobservasi kesetimbangan dalam
larutan jenuh.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian kelarutan.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian hasil kali kelarutan (Ksp).
4. Siswa dapat menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp).
5. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
6. Siswa dapat Menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp).
7. Siswa dapat menghitung nilai kelarutan atau hasil kali kelarutan (Ksp)
garam dan basa sukar larut.
8. Siswa dapat mengelompokkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan
hasil kali kelarutan.
Page 154
163
9. Siswa dapat memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
10. Siswa dapat memprediksi pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan.
11. Siswa dapat menafsirkan pengamatan/interpretasi pengaruh ion senama
pada kelarutan.
Keterampilan Proses
1. Siswa dapat menentukan nilai kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp).
2. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan
untuk memprediksi terbentuknya endapan.
3. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapandalam bentuk laporan tertulis.
4. Siswa dapat merancang melakukan, dan menyimpulkan percobaan
untuk membuktikan pengaruh ion senama.
5. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh
ion senama dalam bentuk laporan tertulis.
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Larutan jenuh
2. Tetapan hasil kali kelarutan
Materi konsep
Kelarutan
Materi prinsip
Pengaruh ion senama
Materi prosedur
Prosedur percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan dan pengaruh
ion sejenis terhadap kelarutan.
E. Metode Pembelajaran
1. Inkuiri
Page 155
164
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
5. Tugas
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Fase
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi Persiapan dan Motivasi
a. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik.
b. Memberi motivasi belajar dengan
memperlihatkan sebuah video tentang
pembentukan gunung kapur agar
siswa semangat dan percaya diri.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
Tahap Pengenalan strategi
pembelajaran
a. Memberikan penjelasan tentang
model pembelajaran yang akan
dipakai yaitu model Inkuiri.
b. Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan. Misalnya:
“ Hari ini kita akan belajar mengenai
larutan jenuh,tak jenuh, lewat jenuh,
garam sukar larut, garam mudah
15 menit
Page 156
165
larut, kelarutan dan hasil kali
kelarutan dengan melakukan
percobaan sederhana dan diskusi
kelompok”
c. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
dan memerintahkan siswa agar
berkumpul sesuai dengan
kelompoknya.
Apersepsi
a. Menggali pengalaman siswa melalui
tanya jawab dalam memahami
fenomena seperti mengapa ketika
memberikan gula pada minuman,
akan ada gula yang tertinggal di dasar
gelas / tidak larut?
Inti Merumuskan
Masalah
Merumuskan
Eksplorasi
a. Siswa mengamati contoh fenomena
garam sukar larut (gambar gunung
kapur)
Gunung kapur (CaCO3)
b. mengapa CaCO3 dapat membentuk
gunung kapur?
c. apa saja manfaat gunung Kapur
dalam kehidupan?
60 menit
Page 157
166
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
d. Membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis dengan
membaca literatur yang ada seperti
buku paket, dan internet.
Demonstrasi
a. Siswa diberi LKS ( dalam konteks
Inkuiri) dan guru melakukan
demonstrasi dengan bantuan siswa
melarutkan garam mudah larut
(NaCl) dan garam sukar larut
(CaCO3)
b. Siswa mengamati hasil percobaan
yang dilakukan
c. Guru membimbing siswa
mengidentifikasi hasil pengamatan
dari percobaan melarutkan garam
NaCl dan CaCO3
d. Siswa mendiskusikan pengertian
larutan tak jenuh larutan jenuh dan
larutan lewat jenuh.
e. Siswa mendiskusikan pengertian
kelarutan
f. Siswa menghitung kelarutan NaCl
dan CaCO3 berdasarkan percobaan
g. Membandingkan table kelarutan
dengan hasil perhitungan.
Page 158
167
Menguji
h. Siswa menentukan garam sukar larut,
garam dan mudah larut.
i. Siswa menuliskan persamaan reaksi
larutan jenuh CaCO3 dan NaCl
berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan.
j. Siswa mengedentifikasi
kesetimbangan kelarutan garam
sukar larut
k. Siswa mendiskusikan kesetimbangan
kelarutan yang terjadi dalam larutan
CaCO3 dengan larutan NaCl
l. Siswa mendiskusikan pengertian
tetapan hasil kali kelarutan.
m. Siswa menjawab pertanyaan:
1. Mengapa garam NaCl mudah
larut?
2. Mengapa CaCO3 sulit dilarutkan?
3. Mengapa bila ditambah zat
terlarut (NaCl) terus menerus, zat
tersebut lama larutnya, kemudian
tidak larut tetap padat ?
4. Apa sebabnya garam tersebut
Page 159
168
Hipotesis
tidak larut ?
Elaborasi
Guru membimbing siswa agar siswa
dapat
a. menyimpulkan pengertian larutan
tak jenuh larutan jenuh, larutan lewat
jenuh dari percobaan garam NaCl
b. menyimpulkan pengertian kelarutan,
garam mudah larut, garam sukar
larut dan berdasarkan hasil
pengamatan dan hasil diskusi.
c. Menyebutkan contoh garam sukar
larut dan basa sukar larut
d. Menyimpulkan kesetimbangan yang
terjadi pada larutan CaCO3
e. Menyimpulkan tentang pengertian
Ksp
f. Menuliskan tetapan hasil kali
kelarutan dari garam dan basa sukar
larut
g. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi dengan bahasa yang
komunikatif
Konfirmasi
a. Memberikan komentar tentang hasil
diskusi dan Lembar Kerja Siswa yang
telah dikerjakan di depan kelas.
Page 160
169
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas.
Penutup Merumuskan
Kesimpulan
a. Menyimpulkan
guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
Misalnya:
“ siapa yang dapat menyimpulkan
pelajaran kita hari ini?”
Siswa :”jadi larutan berdasarkan
kejenuhannya ada tiga yaitu larutan
jenuh, larutan tak jenuh dan larutan
lewat jenuh. kelarutan senyawa garam
dan basa berbeda-beda, terdapat garam
dan basa sukar larut serta garam dan
basa mudah larut”.
Guru:” ya benar nak, ada lagi yang mau
menambahkan?”
Siswa : “ saya bu, kelarutan merupakan
jumlah maksimum suatu zat yang dapat
larut dalam pelarut tertentu. dalam
larutan jenuh garam sukar larut terdapat
kesetimbangan antara padatan dengan
ion-ionnya, serta hasil kali kelarutan
adalah kondisi suatu zat yang dapat larut
dalam air hingga tercapai kondisi tepat
jenuh.”
Setelah siswa memberi kesimpulan guru
15 menit
Page 161
170
memberi penguatan.
Misal “ ya benar kesimpulan dari teman
kalian tadi, jadi dalam larutan jenuh
garam sukar larut terbentuk
kesetimbangan dinamis antara padatan
dengan ion-ionnya.”
b. Guru memberi evaluasi berupa
pertanyaan maupun tugas tertulis
yang dikerjakan di rumah.misalnya:
“baiklah, sekaramg siap yang dapat
menjelaskan kesetimbangan yang
terdapat dalam larutan jenuh AgCl?”
c. Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjudnya
kita akan mempelajari hubungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan,
untuk itu coba kalian pelajari
dirumah”,
d. Guru menutup pertemuan
Pertemuan ke- 2 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Fase
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik.
Misalnya:
“ pertemuan sebelumnya kita telah
belajar mengenai Kelarutan dan
15 menit
Page 162
171
Ksp, siapa yang masih ingat
pengertian kelarutan dan tetapan
hasil kali kelarutan?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
Misalnya:
“ setelah belajar materi hari ini
kalian akan dapat menghitung
kelarutan suatu garam sukar larut
dari nilai Kspnya atau sebaliknya”.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Menyampaikan cakupan materi,
seperti :
“ Materi yang akan kita pelajari hari
ini adalah hubungan kelarutan
dengan hasil kelarutan senyawa.”
Inti
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang.
b. Guru memberikan LKS Inkuiri
kepada setiap kelompok
c. Siswa mengamati table kelarutan
dan Ksp beberapa senyawa
elektrolit.
Tabel kelarutan Beberapa senyawa
Senyawa Kelarutan mol L-
1
AgI 1,225 x 10-8
65 menit
Page 163
172
Merumuskan
Masalah
Merumuskan
Hipotesis
AgCl 1,34 x 10 -5
CaF2 2,136 x 10-4
AgCrO4 1,3 x 10-4
Mg(OH)2 1,55 x 10-4
CaCO3 6,9 x 10-5
CaC2O4 1,5 x 10-5
PbI2 1,3 x 10-3
Ca3(OH)2 3,9 x 10-6
BaSO4 1,05 x 10-5
PbCl2 7,5 x 10-2
d. Siswa kemungkinan akan bertanya,
seperti :
“mengapa semakin besar Ksp nilai
kelarutannya juga semakin besar?”
e. Membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis dengan
membaca literatur yang ada seperti
buku paket, dan internet.
Guru membimbing siswa untuk :
a. mengidentifikasi hubungan
kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Page 164
173
Mengumpulkan
Data
Menguji
Hipotesis
b. Mendiskusikan hubungan kelarutan
dan hasil kali kelarutan
c. Menghitung Ksp AgCl berdasarkan
nilai kelarutannya.
d. Menghitung kelarutan PbI2
berdasarkan nilai Ksp PbI2.
Elaborasi
Guru membimbing agar siswa dapat:
a. Menyimpulkan hubungan kelarutan
dengan hasil kali kelarutan
b. Menuliskan persamaan hubungan
kelarutan dengan hasil kali kelarutan
senyawa elektrolit secara umum.
c. Menghitung Ksp dari AgCl
berdasarkan Kelarutan AgCl
d. Menghitung Kelarutan PbI2
berdasarkan nilai Kspnya.
e. Siswa menyampaikan pendapat pada
saat diskusi dan
mengkomunikasikan hasil diskusi
kepada temaan-temannya dengan
bahasa yang baik dan dapat
dimengerti oleh guru dan teman-
teman.
Konfirmasi
a. Memberikan komentar tentang hasil
diskusi dan Lembar Kerja Siswa
yang telah dikerjakan di depan
Page 165
174
kelas.
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas.
Penutup Merumuskan
Kesimpulan
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan
pembelajaran hari ini?”kemudian
guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi dengan
memberi pertanyaan langsung dan
memberi tugas mengerjakan latihan
soal di buku paket.
Misalnya:
“ coba, siapa yang dapat menuliskan
persamaan hubungan kelarutan dan
hasil kelarutan dari PbSO4?”
“untuk lebih memahami tentang
materi kita hari ini , coba kalian
kerjakan soal 5-10 halaman 214,
sebagai tugas dirumah”.
Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjutnya
kita akan mempelajari pengaruh ion
senama terhadap kelarutan, untuk itu
coba kalian pelajari dirumah”,
c. Guru menutup pertemuan
10 menit
Pertemuan ke-3 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Fase
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Page 166
175
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik.
Misalnya:
“ pertemuan sebelumnya kita telah
belajar mengenai hubungan
Kelarutan dan Ksp, siapa yang
masih ingat, mengenai materi
tersebut, siapa yang bersedia
menuliskan persamaan hubungan
kelaruatan dan hasil kali kelarutan
PbSO4?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Menyampaikan cakupan materi,
seperti :
“ Materi yang akan kita pelajari hari
ini adalah pengaruh ion senama
terhadap kelarutan”
15 menit
Inti
Merumuskan
Masalah
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang.
b. Guru memberikan LKS
c. Siswa dibimbing untuk merumuskan
masalah:
1) Mengapa larutan CaCO3 dengan
Na2CO3 endapan yang terbentuk
lebih banyak, dari pada endapan
yang terbentuk CaCO3 dengan
60 menit
Page 167
176
Merumuskan
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
air?
2) Apa yang mempengaruhi
terbentuk banyak endapan
dalam larutan CaCO3 dengan
Na2CO3?
3) Bagaimana bila yang
ditambahkan adalah larutan lain
misalnya (NH4)2CO3 dalam
larutan CaCO3 dengan
air,apakah akan terbentuk
endapan lebih banyak?
d. Membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis dengan
membaca literatur yang ada seperti
buku paket, dan internet.
e. Siswa melakukan percobaan
mengenai pengaruh ion senama
yaitu melarutkan CaCO3 dalam air
dan Na2CO3 dengan bantuan media
Flow Card.
f. Siswa mengamati hasil percobaan
yang dilakukan.
g. Guru membimbing siswa untuk :
1) menganalisis data hasil
percobaan pengaruh ion senama
2) Mendiskusikan pengertian ion
senama
3) Mendiskusikan pergeseran
kesetimbangan akibat
penambahan ion senama
4) Mendiskusikan pengaruh ion
senama terhadap kelarutan.
Page 168
177
Menguji
Hipotesis
5) Menghitung nilai Ksp dan
kelarutan suatu senyawa akibat
penambahan ion senama.
Elaborasi
a. Guru membimbing agar siswa dapat:
1) menyimpulkan pengertian ion
senama.
2) Menyimpulkan pergeseran
kesetimbangan akibat
penambahan ion senama
3) menyimpulkan pengaruh ion
senama terhadap kelarutan
4) menghitung penurunan
kelarutan akibat penambahan
ion senama.
b. Siswa menyampaikan pendapat pada
saat diskusi dan
mengkomunikasikan hasil diskusi
kepada teman-temannya dengan
bahasa yang baik dan dapat di
mengerti.
Konfirmasi
a. Memberikan komentar tentang hasil
diskusi dan Lembar Kerja Siswa
yang telah dikerjakan di depan kelas.
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas.
Page 169
178
Penutup Merumuskan
Kesimpulan
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan
pembelajaran hari ini?”kemudian
guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi dengan
memberi pertanyaan langsung dan
memberi tugas mengerjakan latihan
soal di buku paket. Misalnya:
“siapa yang dapat menjelaskan
akibat dari penambahan larutan
NaCl ke dalam larutan AgCl?”
“untuk lebih memahami mengenai
materi hari ini, kalian kerjakan soal
nomer 11 sampai 13, pada halaman
211 sebagai tugas dirumah”.
Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjutnya
kita akan mempelajari pengaruh pH
terhadap kelarutan, untuk itu coba
kalian pelajari”,
c. Guru menutup pertemuan
15 Menit
Pertemuan ke- 4 ( Waktu 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik.
misalnya :
15 menit
Page 170
179
Merumuskan
Masalah
“pada pertemuan sebelumya kita
telah belajar mengenai pengaruh
ion senama terhadap kelarutan,
siapa yang mau menjelaskan
kembali pengaruh ion senama
terhadap kelarutan?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
Misalnya:
“Apa yang akan terjadi jika kita
terlalu banyak mengonsumsi
minuman bersoda? pada
pertemuan hari ini kita akan
mempelajari alasan mengapa
minuman bersoda tidak baik untuk
kesehatan gigi”.
c. Siswa dibimbing utuk merumuskan
masalah:
“mengapa pH dapat
mempengaruhi kelarutan?”
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
e. Menyampaikan cakupan materi
“ hari ini kita akan belajar mengenai
pengaruh pH terhadap kelarutan”
Page 171
180
Inti Merumuskan
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
Menguji
Hipotesis
a. Membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis dengan
membaca literatur yang ada seperti
buku paket, dan internet.
Eksplorasi
a. Siswa mendiskusikan dampak
minuman bersoda bagi kesehatan
gigi.
b. Siswa mengerjakan soal-soal
latihan.
Elaborasi
a. Siswa menyimpulkan pengaruh pH
terhadap kelarutan
b. Siswa dapat menyampaikan
pendapat kepada teman-temannya
60 menit
Page 172
181
pada saat berdiskusi, siswa dapat
mengkomunikasikan kesimpulan
hasil diskusi kepada teman-
temannya.
Penutup Merumuskan
Kesimpulan
a. Menyimpulkan
Guru membimbing siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah dilakukan. Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan
pertemuan kita hari ini?”
Guru member penguatan:” ya
benar, jadi, pH dapat
mempengaruhi kelarutan, bila pH
diturunkan kelarutan akan
bertambah, dan bila pH dinaikkan
kelarutan akan berkurang”.
b. Guru memberi evaluasi pertanyaan
secara langung maupun latihan
dalam buku paket yang dikerjakan
dirumah. Misalnya:
“ Bagaimana akibatnya bila dalam
larutan CaCl ditambahkan HCl
pH=1, apakah ada yang bisa
menjelaskan?”
“baiklah, untuk lebih memahami
materi kita hari ini, kalian kerjakan
soal latihan”.
Guru memberi informasi materi
selanjutnya
”pertemuan selanjutnya kita akan
mempelajari reaksi pengendapan,
untuk itu coba kalian pelajari”,
15 menit
Page 173
182
c. Guru menutup pertemuan
Pertemuan ke- 5 (Waktu 2 x 45 menit)
Kegiatan Fase
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Merumuskan
Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik.
“ pertemuan-pertemuan sebelumnya
kalian sudah belajar mengenai
kelarutan, Ksp, pengaruh ion
senama dan pengaruh pH terhadap
kelarutan, siapa yang bisa
menjelaskan mengenai materi-
materi tersebut?”
b. Memberi motivasi belajar siswa
Misalnya:
“tahukah kalian cara membuat
garam dapur? Garam dapur yang
dibuat dari air laut menggunakan
prinsip penguapan untuk
mendapatkan kristal NaCl. Akan
tetapi, ternyata dalam air laut
terkandung puluhan senyawa lain,
seperti MgCl2 dan CaCl2. Untuk
memurnikan garam dapur maka
dilakukan pemisahan zat-zat
pengganggu tersebut berdasarkan
prinsip pengendapan.
c. Membimbing siswa untuk
15 menit
Page 174
183
Masalah
merumuskan masalah, misalnya:
“bagaimana cara memisahkan
garam dapur dari senyawa lainnya?”
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
e. Menyampaikan cakupan materi
Seperti:
“hari ini kita belajar materi
mengenai memprediksi
terbentuknya endapan”.
Inti
Merumuskan
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
Eksplorasi
a. Guru membagi LKS, dan kemudian
melakukan demonstrasi bersama
siswa.
b. Membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis dengan
membaca literatur yang ada seperti
buku paket, dan internet.
c. Siswa mengamati hasil percobaan
larutan Pb(NO3)2 0,03 M yang
ditambahkan larutan NaCl 0,06 M.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan:
1) mengapa semakin banyak NaCl
60 menit
Page 175
184
Menguji
Hipotesis
yang digunakan endapan yang
terbentuk semakin banyak?
2) apa hubungan terbentuknya
endapan dengan Qc?
Elaborasi
a. Siswa mengolah hasil pengamatan
seperti menghitung nilai Qc dari
masing-masing percobaan.
b. Siswa menganalisis data hasil
percobaan reaksi pengendapan
c. Siswa mendiskusikan hubungan Qc
dengan Ksp sehingga terbentuknya
endapan.
d. Siswa memprediksi terjadinya
endapan berdasarkan perhitungan
Qc dan Ksp.
e. Siswa menyimpulkan akibat
penambahan NaCl, terhadap
terbentuknya endapan
f. Siswa menyimpulkan hubungan Qc
dengan Ksp untuk memprediksi
terbentuknya endapan.
g. Siswa memprediksi terjadinya
endapan berdasarkan perhitungan
Qc dan Ksp
h. Siswa dapat mengemukakan
pendapatnya dalam diskusi
kelompok maupun diskusi kelas
e. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
Page 176
185
Penutup Merumuskan
Kesimpulan
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
“siapa yang bisa menyimpulkan
pembelajaran hari ini?”kemudian
guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi berupa
pertanyaan langsung maupun
mengerjakan latihan soal dirumah.
c. Guru menutup pertemuan
15 menit
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab VIII
halaman 284-311, Erlangga
b. Watoni, A.H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung:
Yrama Widya
2. Bahan ajar
a. Bahan presentasi
b. Lembar kerja praktikum
c. Lembar diskusi
3. Alat
a. Komputer/LCD
b. Papan tulis
c. Spidol
d. Media Flow Card
e. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian (terlampir)
Page 177
186
2. Keterampilan Proses Sains
Lembar observasi Keterampilan Proses Sains (terlampir)
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
(terlampir)
Mengetahui, Pekalongan, April 2014
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Dra. Harsiwi Devi Dwi Ariani
NIP. NIM. 4301411053
Page 178
187
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Pekalongan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5kali pertemuan
A. Kompetensi Dasar (KD)
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan hasil kali kelarutan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh
2. Menjelaskan pengertian kelarutan.
3. Menjelaskan pengertian hasil kali kelarutan (Ksp)
4. Menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
6. Menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
7. Menghitung nilai kelarutan atau hasil kali kelarutan (Ksp) garam dan basa
sukar larut.
8. Membandingkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan hasil kali
kelarutan
9. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
10. Menentukan pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan
11. Menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
12. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapan
13. Menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan
dalam bentuk laporan tertulis
Page 179
188
14. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
membuktikan pengaruh ion senama
15. Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh ion senama
dalam bentuk laporan tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu untuk memperoleh informasi
tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun,
bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3. Siswa dapat bertanggung jawab ketika melakukan penelusuran
informasi melalui internet
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian kelarutan.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian hasil kali kelarutan (Ksp)
4. Siswa dapat menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp)
5. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp)
7. Menghitung nilai kelarutan atau hasil kali kelarutan (Ksp) garam dan
basa sukar larut.
8. Siswa dapat membandingkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan
hasil kali kelarutan (Ksp)
9. Siswa dapat memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
10. Menentukan pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan
11. Siswa dapat menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan nilai kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)
Page 180
189
3. Siswa dapat merancang melakukan, dan menyimpulkan percobaan
untuk memprediksi terbentuknya endapan
4. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapandalam bentuk laporan tertulis
5. Siswa dapat merancang melakukan, dan menyimpulkan percobaan
untuk membuktikan pengaruh ion senama
6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh
ion senama dalam bentuk laporan tertulis
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Larutan jenuh
2. Tetapan hasil kali kelarutan
Materi konsep
Kelarutan
Materi prinsip
Pengaruh ion senama
Materi prosedur
Prosedur percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktikum
4. Latihan soal
5. Tugas
Page 181
190
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Persiapan dan Motivasi
b. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik.
c. Memberi motivasi belajar siswa agar semangat dan
percaya diri.
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Misalnya:
“ Hari ini kita akan belajar mengenai larutan
jenuh,tak jenuh, lewat jenuh, garam sukar larut,
garam mudah larut, kelarutan dan hasil kali
kelarutan”
Apersepsi
f. Menggali pengalaman siswa melalui tanya jawab
dalam memahami fenomena seperti mengapa ketika
memberikan gula pada minuman, akan ada gula
yang tertinggal di dasar gelas / tidak larut?
15 menit
Inti Eksplorasi
a. Siswa mengamati contoh fenomena garam sukar
larut (gambar gunung kapur)
60 menit
Page 182
191
Gunung kapur (CaCO3)
b. Mengapa CaCO3 dapat membentuk gunung
kapur?
c. Apa saja manfaat gunung Kapur dalam
kehidupan?
d. Guru menjelaskan konsep kelarutan,
kesetimbangan dalam larutan jenuh, tetapan hasil
kali kelarutan.
e. Guru menjelaskan persamaan hasil kali kelarutan
dan contoh soalnya.
Elaborasi
Guru membimbing siswa agar siswa dapat
a. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru.
b. Siswa mengerjakan soal secara individu, tetapi
diperbolehkan bertanya kepada teman yang sudah
paham.
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju
mengerjakkan soal di depan kelas.
d. Guru memberikan koreksi jawaban serta
informasi tambahan jika diperlukan.
e. Siswa bertanya masalah yang masih belum
dipahami.
Page 183
192
Konfirmasi
a. Memberikan komentar tentang jawaban yang
telah dikerjakan di depan kelas.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas.
Penutup a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
Misalnya:
“ siapa yang dapat menyimpulkan pelajaran kita hari
ini?”
Siswa :”jadi larutan berdasarkan kejenuhannya ada
tiga yaitu larutan jenuh, larutan tak jenuh dan larutan
lewat jenuh. kelarutan senyawa garam dan basa
berbeda-beda, terdapat garam dan basa sukar larut
serta garam dan basa mudah larut”.
Guru:” ya benar nak, ada lagi yang mau
menambahkan?”
Siswa : “ saya bu, kelarutan merupakan jumlah
maksimum suatu zat yang dapat larut dalam pelarut
tertentu. dalam larutan jenuh garam sukar larut
terdapat kesetimbangan antara padatan dengan ion-
ionnya, serta hasil kali kelarutan adalah kondisi suatu
zat yang dapat larut dalam air hingga tercapai kondisi
tepat jenuh.”
Setelah siswa memberi kesimpulan guru memberi
penguatan.
Misal “ ya benar kesimpulan dari teman kalian tadi,
jadi dalam larutan jenuh garam sukar larut terbentuk
15 menit
Page 184
193
kesetimbangan dinamis antara padatan dengan ion-
ionnya.”
b. Guru memberi evaluasi berupa pertanyaan
maupun tugas tertulis yang dikerjakan di
rumah.misalnya:
“baiklah, sekaramg siap yang dapat menjelaskan
kesetimbangan yang terdapat dalam larutan jenuh
AgCl?”
c. Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjudnya kita akan
mempelajari hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan, untuk itu coba kalian pelajari
dirumah”,
d. Guru menutup pertemuan
Pertemuan ke- 2 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik.
Misalnya:
“ pertemuan sebelumnya kita telah belajar
mengenai Kelarutan dan Ksp, siapa yang masih
ingat pengertian kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
Misalnya:
“ setelah belajar materi hari ini kalian akan dapat
menghitung kelarutan suatu garam sukar larut dari
nilai Kspnya atau sebaliknya”.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Menyampaikan cakupan materi, seperti :
15 menit
Page 185
194
“ Materi yang akan kita pelajari hari ini adalah
hubungan kelarutan dengan hasil kelarutan
senyawa.”
Inti Eksplorasi
a. Guru mengajak siswa untuk membaca literatur
mengenai hubungan kelarutan dengan hasil
kelarutan.
b. Siswa secara individu membaca literatur
mengenai hubungan kelarutan dengan hasil
kelarutan.
c. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan untuk
bertanya.
d. Siswa mengamati table kelarutan dan Ksp
beberapa senyawa elektrolit.
Tabel kelarutan Beberapa senyawa
Senyawa Kelarutan mol L-1
65 menit
Page 186
195
AgI 1,225 x 10-8
AgCl 1,34 x 10 -5
CaF2 2,136 x 10-4
AgCrO4 1,3 x 10-4
Mg(OH)2 1,55 x 10-4
CaCO3 6,9 x 10-5
CaC2O4 1,5 x 10-5
PbI2 1,3 x 10-3
Ca3(OH)2 3,9 x 10-6
BaSO4 1,05 x 10-5
PbCl2 7,5 x 10-2
e. Siswa kemungkinan akan bertanya, seperti :
“mengapa semakin besar Ksp nilai kelarutannya juga
semakin besar?”
f. Siswa secara individu diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya mengenai
hubungan kelarutan dengan hasil kelarutan.
Guru membimbing siswa untuk :
g. mengidentifikasi hubungan kelarutan dengan hasil
kali kelarutan
h. Mendiskusikan hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan
i. Menghitung Ksp AgCl berdasarkan nilai
kelarutannya.
j. Menghitung kelarutan PbI2 berdasarkan nilai Ksp
PbI2.
Page 187
196
Elaborasi
Guru membimbing agar siswa dapat:
a. Menyimpulkan hubungan kelarutan dengan hasil
kali kelarutan
b. Menuliskan persamaan hubungan kelarutan
dengan hasil kali kelarutan senyawa elektrolit
secara umum.
c. Menghitung Ksp dari AgCl berdasarkan Kelarutan
AgCl
d. Menghitung Kelarutan PbI2 berdasarkan nilai
Kspnya.
Konfirmasi
a. Guru mengkonfirmasi / menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas.
Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan pembelajaran hari
ini?”kemudian guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi dengan memberi
pertanyaan langsung dan memberi tugas
mengerjakan latihan soal di buku paket.
Misalnya:
“ coba, siapa yang dapat menuliskan persamaan
hubungan kelarutan dan hasil kelarutan dari
PbSO4?”
“untuk lebih memahami tentang materi kita hari
ini , coba kalian kerjakan soal 5-10 halaman 214,
sebagai tugas dirumah”.
10 menit
Page 188
197
Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjutnya kita akan
mempelajari pengaruh ion senama terhadap
kelarutan, untuk itu coba kalian pelajari dirumah”,
c. Guru menutup pertemuan
Pertemuan ke-3 (Waktu: 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik.
Misalnya:
“ pertemuan sebelumnya kita telah belajar
mengenai hubungan Kelarutan dan Ksp, siapa
yang masih ingat, mengenai materi tersebut, siapa
yang bersedia menuliskan persamaan hubungan
kelaruatan dan hasil kali kelarutan PbSO4?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Menyampaikan cakupan materi, seperti :
“ Materi yang akan kita pelajari hari ini adalah
pengaruh ion senama terhadap kelarutan”
15 menit
Inti Eksplorasi
a. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
b. Guru memberikan LKS
c. Siswa melakukan percobaan mengenai pengaruh
ion senama yaitu melarutkan CaCO3 dalam air dan
Na2CO3.
d. Siswa mengamati hasil percobaan yang dilakukan.
e. Guru membimbing siswa untuk :
60 menit
Page 189
198
1) menganalisis data hasil percobaan pengaruh
ion senama
2) Mendiskusikan pengertian ion senama
3) Mendiskusikan pergeseran kesetimbangan
akibat penambahan ion senama
4) Mendiskusikan pengaruh ion senama terhadap
kelarutan.
5) Menghitung nilai Ksp dan kelarutan suatu
senyawa akibat penambahan ion senama.
Elaborasi
a. Guru membimbing agar siswa dapat:
1) menyimpulkan pengertian ion senama.
2) Menyimpulkan pergeseran kesetimbangan
akibat penambahan ion senama
3) menyimpulkan pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
4) menghitung penurunan kelarutan akibat
penambahan ion senama.
b. Siswa menyampaikan pendapat pada saat diskusi
dan mengkomunikasikan hasil diskusi kepada
teman-temannya dengan bahasa yang baik dan
dapat di mengerti.
Konfirmasi
c. Memberikan komentar tentang hasil diskusi dan
Lembar Kerja Siswa yang telah dikerjakan di
depan kelas.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas.
Page 190
199
Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran
Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan pembelajaran hari
ini?”kemudian guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi dengan memberi
pertanyaan langsung dan memberi tugas
mengerjakan latihan soal di buku paket. Misalnya:
“siapa yang dapat menjelaskan akibat dari
penambahan larutan NaCl ke dalam larutan
AgCl?”
“untuk lebih memahami mengenai materi hari ini,
kalian kerjakan soal nomer 11 sampai 13, pada
halaman 211 sebagai tugas dirumah”.
Guru memberi informasi materi
selanjutnya”pertemuan selanjudnya kita akan
mempelajari pengaruh pH terhadap kelarutan,
untuk itu coba kalian pelajari”,
c. Guru menutup pertemuan
16 Menit
Pertemuan ke- 4 ( Waktu 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik.
misalnya :
“pada pertemuan sebelumya kita telah belajar
mengenai pengaruh ion senama terhadap
kelarutan, siapa yang mau menjelaskan kembali
pengaruh ion senama terhadap kelarutan?”
b. Memberi motivasi belajar siswa.
15 menit
Page 191
200
Misalnya:
“seperti halnya pengaruh ion senama setelah
mempelajari materi hari ini kalian akan
mengetahui salah satu cara untuk mengetahui
kadar dari penyusun dari suatu senyawa”.
c. Siswa dibimbing utuk merumuskan masalah:
“mengapa pH dapat mempengaruhi kelarutan?”
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai
e. Menyampaikan cakupan materi
“ hari ini kita akan belajar mengenai pengaruh pH
terhadap kelarutan”
Inti Eksplorasi
Guru menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan
kepada siswa.
Elaborasi
Siswa mengerjakkan soal-soal yang dibrikan oleh
guru.
60 menit
Penutup a. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Misalnya:
“siapa yang bisa menyimpulkan pertemuan kita
hari ini?”
Guru member penguatan:” ya benar, jadi, pH
dapat mempengaruhi kelarutan, bila pH
diturunkan kelarutan akan bertambah, dan bila
pH dinaikkan kelarutan akan berkurang”.
b. Guru memberi evaluasi pertanyaan secara
langung maupun latihan dalam buku paket yang
dikerjakan dirumah. Misalnya:
16 menit
Page 192
201
“ Bagaimana akibatnya bila dalam larutan CaCl
ditambahkan HCl pH=1, apakah ada yang bisa
menjelaskan?”
“baiklah, untuk lebih memahami materi kita hari
ini, kalian kerjakan “
Guru memberi informasi materi selanjutnya
”pertemuan selanjutnya kita akan mempelajari
reaksi pengendapan, untuk itu coba kalian
pelajari”,
c. Guru menutup pertemuan
Pertemuan ke- 5 (Waktu 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Apersepsi
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik.
“ pertemuan-pertemuan sebelumnya kalian sudah
belajar mengenai kelarutan, Ksp, pengaruh ion
senama dan pengaruh pH terhadap kelarutan, siapa
yang bisa menjelaskan mengenai materi-materi
tersebut?”
b. Memberi motivasi belajar siswa
Misalnya:
“tahukah kalian cara membuat garam dapur?
Garam dapur yang dibuat dari air laut
menggunakan prinsip penguapan untuk
mendapatkan kristal NaCl. Akan tetapi, ternyata
dalam air laut terkandung puluhan senyawa lain,
seperti MgCl2 dan CaCl2. Untuk memurnikan
garam dapur maka dilakukan pemisahan zat-zat
pengganggu tersebut berdasarkan prinsip
15 menit
Page 193
202
pengendapan.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
d. Menyampaikan cakupan materi
Seperti:
“hari ini kita belajar materi mengenai memprediksi
terbentuknya endapan”.
Inti Eksplorasi
Guru menjelaskan materi mengenai memprediksi
terbentuknya endapan.
Elaborasi
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru.
60 menit
Penutup a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajarn
hari ini.
“siapa yang bisa menyimpulkan pembelajaran hari
ini?”kemudian guru memberi penguatan.
b. Guru memberi evaluasi berupa pertanyaan
langsung maupun mengerjakan latihan soal
dirumah.
c. Guru menutup pertemuan
15 e
n
i
t
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab VIII
halaman 284-311, Erlangga
b. Watoni, A.H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung:
Yrama Widya
Page 194
203
2. Bahan ajar
c. Bahan presentasi
d. Lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD
b. Papan tulis
e. Spidol
f. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
Ulangan harian
2. Psikomotorik
Lembar observasi
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
(terlampir)
Mengetahui, Pekalongan, April 2014
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Dra. Harsiwi Devi Dwi Ariani
NIP. NIM. 4301411053
Page 195
204
Lampiran 23 Lembar Penilaian Afektif
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
Nilai akhir =
x 100
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1. Disiplin:
a. Hadir tepat waktu
b. Selalu mengikuti pelajaran kimia
c. Tepat waktu dalam mengumpulkan
tugas
d. Memakai atribut seragam dengan
lengkap
2. Keseriusan dalam mendengarkan penjelasan
guru
3. Keaktifan siswa dalam mengerjakkan tugas
4. Keaktifan siswa dalam mengajukan
pertanyaan
5. Keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari guru atau teman
6. Berdiskusi tentang materi Ksp
7. Menghargai pendapat orang lain
8. Kelengkapan catatan
9. Kelengkapan buku/sumber belajar
10. Sopan
Page 196
205
Lampiran 24 Rubrik Penilaian Afektif
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
No Aspek yang Dinilai Skor Kriteria
1. Disiplin
a. Hadir tepat waktu
b. Selalu mengikuti pelajaran
kimia
c. Tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
d. Memakai atribut seragam
dengan lengkap
1
2
3
4
Apabila hanya 1 aspek yang terpenuhi
Apabila hanya 2 aspek yang terpenuhi
Apabila ada 3 aspek yang terpenuhi
Apabila semua aspek terpenuhi
2. Keseriusan dalam
mendengarkan penjelasan
guru
1
2
3
4
Kurang serius mendengarkan penjelasan
guru dan suka mengganggu teman.
Kurang serius mendengarkan penjelasan
guru dan tidak mengganggu teman.
Serius mendengarkan penjelasan guru
tetapi jarang mengajukan pendapat.
Selalu serius mendengarkan penjelasan
guru dan mengajukan pendapat.
3. Keaktifan siswa dalam
mengerjakkan tugas
1
2
3
4
Mengerjakkan tugas dengan kurang
baik dan selesai tidak tepat waktu.
Mengerjakkan tugas dengan baik dan
selesai tidak tepat waktu.
Mengerjakkan tugas dengan kurang
baik dan selesai tepat waktu.
Mengerjakkan tugas dengan baik dan
selesai tepat waktu.
4. Keaktifan siswa dalam
mengajukan pertanyaan
1
2
3
4
Tidak mendapat kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
Jarang mengajukan pertanyaan (1-2x).
Sering mengajukan pertanyaan (3-5x).
Selalu mengajukan pertanyaan (≥5x).
5. Keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan dari
guru atau teman
1
2
Pernah menjawab dan jawaban salah.
Pernah menjawab dan jawaban kurang
tepat.
Page 197
206
3
4
Pernah menjawab dan jawaban benar.
Selalu menjawab dengan benar.
6. Berdiskusi tentang materi
Ksp
1
2
3
4
Tidak pernah berpartisipasi saat
berdiskusi.
Pernah satu kali berpartisipasi saat
berdiskusi.
Pernah dua kali berpartisipasi saat
berdiskusi.
Selalu berpartisipasi saat berdiskusi.
7. Menghargai pendapat orang
lain
1
2
3
4
Selalu ramai sendiri di kelas.
Kadang tidak menghargai pendapat
orang lain, tetapi mendengarkan
pendapat orang lain, tidak ramai sendiri.
Pernah tidak menghargai pendapat
orang lain, mendengarkan pendapat
orang lain dan tidak ramai sendiri.
Selalu menghargai pendapat orang lain,
mendengarkan pendapat orang lain dan
tidak ramai sendiri.
8. Kelengkapan buku catatan 1
2
3
4
Jika catatan tidak rapi dan tidak
lengkap.
Jika catatan kurang rapi dan kurang
lengkap.
Jika catatan kurang rapi dan lengkap.
Jika catatan rapi dan lengkap.
9. Kelengkapan buku/sumber
belajar
1
2
3
4
Jika hanya mempunyai 1 buku/sumber
belajar.
Jika mempunyai 2 buku/sumber belajar.
Jika mempunyai 3 buku/sumber belajar.
Jika mempunyai 4 buku/sumber belajar.
10. Sopan 1
2
3
4
Berbicara yang tidak baik dengan nada
keras di dalam kelas.
Berbicara dengan nada keras di dalam
kelas.
Berbicara dengan bahasa yang kurang
baik dan sopan di dalam kelas.
Berbicara dengan bahasa yang baik dan
sopan di dalam kelas.
Page 198
207
Lampiran 25 Lembar penilaian Keterampilan Proses Sains
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
No Aspek yang Dinilai Aktivitas Siswa Skor
1 2 3 4
1. Merencanakan
Percobaan
Menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
Alat:
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Rak tabung reaksi 1
buah
3. Spatula 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Neraca 1 buah
6. Gelas ukur 2 buah
7. Gelas arloji 1 buah
Bahan:
1. Padatan CaCO3 2 gram
2. Larutan Na2CO3 0,1 M
3 mL
3. Akuades 3 mL
2.
Menggunakan Alat dan
Bahan
1. Menimbang
CaCO3sebanyak 1
gram. Menimbang
sebanyak 2x
2. Mengambil larutan
Na2CO3 dengan
menggunakan pipet
tetes
Page 199
208
3. Mengukur volume
larutan Na2CO3dan
akuades masing-masing
sebanyak 3 mL dengan
menggunakan gelas
ukur
4. Mereaksikan padatan
CaCO3 dengan Larutan
Na2CO3 dan akuades
dalam tabung reaksi
5. Mengocok larutan
dengan membenturkan
pada telapak tangan
3. Mengamati (Observasi) Mengamati terbentuknya
endapan
4. Menafsirkan
Pengamatan
(Interpretasi)
Menyajikan data
pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
5. Berkomunikasi Mempresentasikan hasil
praktikum
Nilai akhir =
x 100
Page 200
209
Lampiran 26 Rubrik Penilaian Keterampilan Proses Sains
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
No Aspek yang
Dinilai Aktivitas Siswa Skor Hasil Penilaian
1. Merencanakan
Percobaan
Menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
Alat:
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Rak tabung reaksi 1
buah
3. Spatula 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Neraca 1 buah
6. Gelas ukur 2 buah
7. Gelas arloji 1 buah
Bahan:
1. Padatan CaCO3 2 gram
2. Larutan Na2CO3 0,1 M
3 mL
3. Akuades 3 mL
4
Alat dan bahan lengkap
3
Alat kurang 1 , bahan
lengkap
2
Alat kurang 2, bahan kurang
1
1 Alat kurang 3 atau lebih,
bahan kurang 2
2.
Menggunakan
Alat dan Bahan
6. Menimbang CaCO3
sebanyak 1 gram.
Menimbang sebanyak
2x
4 Takaran tepat, sesuai
gambar
3 Takaran tepat, tidak sesuai
gambar
2 Takaran tepat, tidak sesuai
gambar
1 Takaran tidak tepat, tidak
sesuai gambar
7. Mengambil larutan
Na2CO3 dengan
menggunakan pipet
tetes
4 Menggunakan pipet tetes,
sesuai gambar yang benar
3 Menggunakan pipet tetes,
tidak sesuai gambar yang
Page 201
210
benar
2 Menggunakan pipet tetes,
tidak sesuai gambar yang
benar, ada zat yang tumpah
1 Tidak menggunakan pipet
tetes
8. Mengukur volume
larutan Na2CO3 dan
akuades masing-masing
sebanyak 3 mL dengan
menggunakan gelas
ukur
4 Menggunakan gelas ukur,
posisi mata benar, volume
tepat
3 Menggunakan gelas ukur,
posisi mata benar, volume
kurang tepat
2 Menggunakan gelas ukur,
posisi mata salah, volume
kurang tepat
1 Tidak menggaunakan gelas
ukur
9. Mereaksikan padatan
CaCO3 1 gram dengan
Larutan Na2CO3 dan
akuades 3 mL dalam
tabung reaksi
4 Mereaksikan dengan hati-
hati, zat tidak tercecer, tidak
bergurau dengan teman
3 Mereaksikan dengan hati-
hati, zat tidak tercecer,
bergurau dengan teman
2 Mereaksikan dengan hati-
hati, zat tercecer, bergurau
dengan teman
1 Tidak hati- hati, zat tercecer,
bergurau dengan teman
Page 202
211
10. Mengocok larutan
dengan membenturkan
pada telapak tangan
4 Teknik mengocok sesuai
gambar, hati-hati, tenang
3 Teknik mengocok sesuai
gambar, hati-hati, bergurau
dengan teman
2 Teknik mengocok sesuai
gambar, tidak hati-hati,
bergurau dengan teman
1 Teknik mengocok tidak
sesuai gambar, tidak hati-
hati, bergurau dengan teman
3. Mengamati
(Observasi)
Mengamati terbentuknya
endapan
4 Endapan terbentuk dengan
sempurna.
3 Endapan terbentuk kurang
sempurna.
2 Endapan terbentuk tidak
sempurna.
1 Tidak terbentuk endapan.
4.
Menafsirkan
pengamatan
(Interpretasi)
Menyajikan data
pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
4 Menuliskan data ke dalam
tabel dengan lengkap dan
tepat.
3 Menuliskan data ke dalam
tabel dengan lengkap tetapi
kurang tepat.
2 Menuliskan data ke dalam
tabel kurang lengkap
dankurang tepat.
1 Tidak Menuliskan data ke
dalam tabel.
1 Terlambat > 10 menit
5.
Berkomunikasi
Mempresentasikan hasil
praktikum
4 Menguasai isi hasil
praktikum, menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
3 Cukup menguasai isi hasil
Page 203
212
praktikum, menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
2 Kurang Menguasai isi hasil
praktikum, menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
1 Tidak Menguasai isi hasil
praktikum, tidak
menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
Page 204
213
Lampiran 27 Lembar Diskusi Siswa
LEMBAR DISKUSI SISWA
Page 205
214
Identitas Kelompok
1
2
3
4
Page 206
215
Istilah “larut” sering kita dengar dan kita gunakan ketika kita
mencampurkan suatu zat padat ke dalam air. Membuat hidangan
minuman manis atau menambahkan garam ke dalam air ketika
kita memasak merupakan contoh pelarutan zat padat dalam air
yang kita lakukan sehari-hari. Dalam kegiatan-kegiatan ini,
pernahkah Anda berpikir, apa yang sebenarnya terjadi ketika kita
melarutkan garm dapur ke dalam air? mengapa zat ini mudah
larut dalam air?mengapa beberapa zat lain sukar larut dalam air?
Partikel-partikel apa yang terbentuk ketika suatu padatan ionik
larut dalam air?
Untuk lebih jelasnya kita akan melakukan suatu percobaan
sederhana mengenai larutan jenuh,tak jenuh, lewat jenuh, garam
sukar larut, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
Ayo Diskusi
Page 207
216
A. Tujuan
Mengetahui larutan jenuh, tak jenuh, lewat jenuh, garam
sukar larut, garam mudah larut dan kelarutan.
B. Alat dan Bahan
1. Gelas air mineral bekas 2 buah 1. Serbuk CaCO3
2. Sendok 2 buah 2. Garam dapur
3. Air
C. Langkah Kerja
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
.
D. Mengumpulkan Data
Banyaknya NaCl Volume Air
(mL)
Pengamatan
Page 208
217
E. Menguji Hipotesis
1. Apa yang dimaksud dengan kelarutan?
2. Garam manakah yang mudah larut?
3. Mengapa garam tersebut mudah larut?
4. Garam manakah yang sukar larut?
5. Mengapa garam tersebut sukar larut?
6. Apa yang dimaksud dengan larutan tak jenuh, larutan
jenuh dan larutan lewat jenuh?
7. Tuliskan persamaan reaksi masing-masing dari larutan
jenuh NaCl dan CaCO3
8. Mengapa bila ditambah zat terlarut (NaCl) dan CaCO3terus
menerus, zat tersebut lama larutnya, kemudian tidak larut
/ tetap padat?
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
Banyaknya CaCO3 Volume Air
(mL)
Pengamatan
Page 209
218
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...........................
F. Kesimpulan
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
Page 210
219
Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
Praktikum ini menggunakan bantuan media Flow
Card pada saat menentukan alat dan bahan serta
menuliskan langkah kerja.
Cara menggunakan Flow Card:
Membuka Kartu sesuai urutan lipatannya.
Urutan langkah kerja sesuai dengan urutan
nomor yang tertera pada Flow Card.
A. Tujuan
...............................................................................................
...............................................................................................
................................................
B. Merumuskan Masalah
Ayo Praktikum
Page 211
220
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
C. Merumuskan Hipotesis
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
D. Alat dan Bahan
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
.........................................................................
E. Langkah Kerja
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
Page 212
221
...............................................................................................
..................................................
F. Mengumpulkan Data
Tabung Reaksi Pengamatan
A
(CaCO3 + Na2CO3 0,1
M)
B
(CaCO3 + Akuades)
G. Menguji Hipotesis
1. Apa yang terjadi pada tabung A?
2. Apa yang terjadi pada tabung B?
3. Dikretahui KspCaCO3= 2,8 x 10-9.Hitung kelarutan CaCO3
dalam:
a. Air
b. Larutan Na2CO30,1 M
4. Bagaimana pengaruh ion senama terhadap kelarutan?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Page 213
222
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
H. Kesimpulan
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
Page 214
223
Memprediksi Terbentuknya Endapan
A. Tujuan
...............................................................................................
...............................................................................................
................................................
B. Merumuskan Masalah
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
C. Merumuskan Hipotesis
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
D. Alat dan Bahan
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
Ayo Praktikum
Page 215
224
...............................................................................................
.........................................................................
E. Langkah Kerja
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
................................................
F. Mengumpulkan Data
Pencampuran Pengamatan
Larutan Pb(NO3)20,03 M
+
Larutan NaCl 0,06 M
G. Menguji Hipotesis
1. Mengapa semakin banyak NaCl yang digunakan endapan
yang terbentuk semakin banyak?
2. Hitung nilai Qc dari hasil percobaan yang telah Anda
lakukan, Ksp PbCl21,7 x 10-5
...............................................................................................
...............................................................................................
Page 216
225
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
........................................................................
H. Kesimpulan
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............
Page 218
227
Lampiran 28 Bahan Ajar Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Pernahkah kalian minum obat sakit kepala yang
berbentuk puyer atau serbuk?Selain berbentuk serbuk,
ada juga obat sakit kepala yang berbentuk
kapsul.Kelarutan obat yang berbentuk serbuk tentu saja
berbeda dengan kelarutan obat yang berbentuk
kapsul.Seberapa besar kelarutan obat berbentuk serbuk dan kapsul dalam
air? Bagaimanakah cara menentukan kelarutan suatu zat? Adakah faktor-
faktor yang memengaruhi kelarut an suatu zat? Kalian akan tahu
jawabannya, dengan mempelajari bab ini.
Saat minum obat berbentuk serbuk, mungkin kalian akan
melarutkannya dengan air. Nah, dengan melarutkan serbuk dalam air, berarti
kalian telah membuat larutan. Kemudian, larutan itu akan terurai menjadi
ion-ion pembentuknya. Namun, apabila kalian terus menambahkan serbuk
sampai tidak dapat larut dalam air, berarti larutan telah jenuh dan terbentuk
kesetimbangan baru.Dengan demikian, teman-teman bisa mengetahui
besarnya kelarutan (s) dan tetapan kesetimbangan (tetapan hasil kali
kelarutan/Ksp) dari larutan tersebut.Selain itu, kalian juga bisa mengetahui
hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan,
terbentuknya endapan, besarnya pH larutan, dan penambahan ion senama.
Banyak proses alam yang disebabkan oleh
peristiwa pengendapan.Pengendapan terjadi bila
suatu zat sukar larut dalam air atau larutan sudah
lewat jenuh.Pengendapan terjadi pada
pembentukan stalaktit dan stalagmit dalam gua
kapur atau terbentuknya batu ginjal dalam
tubuh.Stalaktit dan stalagmit terbentuk pada saat air merembes dari atas
Page 219
228
bukit gua melalui rongga-rongga dan melarutkan kapur sedikit-sedikit.Di
dalam gua ini larutan kapur ada yang jatuh dan menempel di atap gua
membentuk endapan kapur sehingga dalam waktu ribuan tahun terbentuk
stalaktit dan stalagmit.
Batu ginjal terbentuk bila terjadi pengendapan kalsium oksalat dalam
waktu yang lama. Terjadinya pengendapan ini ada hubungannya juga
dengan konsentrasi ion-ion dalam reaksi kesetimbangan larutan jenuh dan
juga konstanta hasil kali kelarutan. Pada bab ini akan dibahas bagaimanakah
hubungan antara konstanta hasil kali kelarutan dengan kelarutan, pH, dan
bagaimana memprediksi terjadinya pengendapan dari suatu reaksi.
Adapun konsep yang akan dibahas pada pokok bahasan ini antara lain:
Pernahkah kalian melarutkan garam dapur ke dalam air? Ketika kita
melarutkan satu sendok garam dapur ke dalam satu gelas air, maka garam
tersebut akan larut. Bagaimana jika ditambahkan garam dapur lebih banyak
lagi?Apakah garam dapur tersebut dapat larut juga?
Di dalam air, garam dapur (NaCl) melarut dan terdisosiasi menjadi
ion-ionnya (Na+dan Cl–). Penambahan kristal garam dapur lebih lanjut akan
menyebabkan molaritas ion-ionnya dalam larutan semakin tinggi. Sehingga
apabila penambahan Kristal NaCl ini dilakukan terus menerus, maka suatu
saat garam tersebut tidak akan larut lagi. Hal ini berarti bahwa larutan garam
dapur sudah mencapai konsentrasi maksimum yang dimungkinkan atau
dikatakan larutan dalam keadaan jenuh. Ketika sudah tercapai larutan
jenuh, berapapun jumlah garam yang ditambahkan , garam tersebut hanya
akan tenggelam ke dasar air membentuk endapan Kristal. Dari fakta inilah
kemudian muncul istilah kelarutan.
Kelarutan
Page 220
229
Jadi kelarutan (solubility,s) dari zat terlarut merupakan
jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam
sejumlah tertentu pelarut.Satuan kelarutan dinyatakan
dalam mol/liter atau gram/liter.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Pelarut
Pernahkan kalian mencampurkan minyak dengan air?Jika pernah, pasti kalian
telah mengetahui bahwa minyak dan air tidak dapat bercampur.Sebab,
minyak merupakan senyawa non-polar, sedangkan air merupakan senyawa
polar.Senyawa non-polar tidak dapat larut dalam senyawa polar, begitu juga
sebaliknya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kedua zat bisa bercampur, asalkan
keduanya memiliki jenis yang sama.
2. Suhu
Kalian sudah mengetahui bahwa gula lebih cepat larut dalam air panas
daripada dalam air dingin, bukan?Kelarutan suatu zat berwujud padat
semakin tinggi, jika suhunya dinaikkan. Dengan naiknya suhu larutan, jarak
antarmolekul zat padat menjadi renggang. Hal ini menyebabkan ikatan
antarzat padat mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air,
sehingga zat tersebut mudah larut.
3. Pengadukan
Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut dalam
air jika diaduk. Dengan diaduk, tumbukan antarpartikel gula dengan pelarut
akan semakin cepat, sehingga gula mudah larut dalam air.
Page 221
230
Pada bab sebelumnya telah dipelajari contoh-contoh kesetimbangan
homogeny dan heterogen. Pada kesetimbangan homogen fase pereaksi dan
hasil reaksinya sama.
Contoh:
Fe2+(aq) + SCN–(aq) Fe(SCN)2+(aq)
Pada kesetimbangan heterogen fase pereaksi dan hasil reaksinya berbeda.
Contoh: AgCl(s) Ag+(ag) + Cl–(ag)
Konstanta kesetimbangan (K) untuk beberapa reaksi dapat dilihat pada table
berikut.
Jika suatu senyawa ion yang berwujud padat dimaksukkan ke dalam air,
biasanya akan larut membentuk ion-ion.
Kesetimbangan Kelarutan
Page 222
231
Apakah semua senyawa ion larut dalam air dan bagaimana hubungan konsep
kesetimbangan dengan kelarutan zat? Lakukan kegiatan berikut!
Pada percobaan, NaCl semua larut dalam air sedangkan CaC2O4 tidak larut
semua. Pada pelarutan CaC2O4 , tidak semua CaC2O4 larut dalam air,
sehingga terdapat endapan CaC2O4 . Pada larutan jenuhnya terdapat
kesetimbangan antara CaC2O4 padat dengan ion-ionnya.
Reaksi:
CaC2O4 (s) Ca2+(aq) + C2O42–(aq)
Harga kelarutan NaCl=6,41 mol L–1
Harga kelarutan CaC2O4 =4,7969.10-5 mol L–1
Maka NaCl dan CaC2O4 yang dapat larut dalam 100 mL larutan adalah:
NaCl sebanyak=0,641 x 58,5 g = 37,5 g
CaC2O4 sebanyak=0,479.10-5 x 128 g = 6,14.10–3 g = 6,14 mg
Dari percobaan tersebut dikatakan NaCl adalah senyawa yang mudah larut
dalam air atau kelarutannya tinggi, sedangkan CaC2O4adalah senyawa yang
sukar larut dalam air atau kelarutannya rendah.
Beberapa harga kelarutan zat dalam air dapat dilihat pada Tabel 11.2.
Page 223
232
Contoh soal:
1. Di dalam 200 mL larutan terlarut 5,3 mg Ag2CrO4 (Mr = 332).
a. Tulislah reaksi kesetimbangan Ag2CrO4 dalam air!
b. Berapakah kelarutan Ag2CrO4 dalam mol L–1 larutan?
Penyelesaian
a. Ag2CrO4(aq) 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
b.5,3 mg Ag2CrO4 = (5,3 . 10-3 ) / 332 mol = 1,6.10-5 mol
Kelarutan Ag2CrO4 = 1000/200 x 1,6.10-5 = 8 . 10-5 mol L–1
2.Kelarutan PbI2 adalah 3,2.10-3 mol L–1. Berapa mol ion-ion Pb2+dan I-
yang terdapat dalam 50 mL larutan jenuh?
Penyelesaian:
Reaksi kesetimbangan PbI2(s) Pb2+(aq) + 2I–(aq)
Pb2+ = 50/1000 x 3,5.10-3 = 1,75.10-4 mol ion
I- = 50/1000 x 2 x 3,5.10-3 = 3,5.10-4 mol ion
Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara ion-ion dengan zat
yang tidak larut. Proses ini terjadi dengan laju reaksi yang sama sehingga
terjadi reaksi kesetimbangan. Contohnya reaksi kesetimbangan pada larutan
jenuh CaC2O4 dalam air adalah:
Hasil Kali Kelarutan
Page 224
233
CaC2O4(s) ↔ Ca2+ (aq) + C2O4(aq)
Konstanta kesetimbangan:
Oleh karena CaC2O4 yang larut dalam air sangat kecil maka konsentrasi
CaC2O4dianggap tetap. Sesuai dengan harga K untuk kesetimbangan
heterogen, konstanta reaksi ini dapat ditulis:
Ksp = [Ca2+] [C2O42-]
Ksp atau konstanta hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion
dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya.
Rumus dan harga Ksp beberapa senyawa dapat dilihat pada Tabel 11.3.
Jadi, Ksp merupakan batas maksimal hasil kali konsentrasi ion-ion dalam
larutan jenuh elektrolit yang sukar larut dalam air. Dalam perhitungan-
perhitungan, jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc):
1. Qc< Ksp :berarti larutan belum jenuh;
2. Qc= Ksp :berarti larutan tepat jenuh;
Page 225
234
3. Qc> Ksp :berarti larutan lewat jenuh dan terjadi pengendapan garamnya.
Kelarutan zat-zat yang sukar larut dapat ditentukan berdasarkan
harga Ksp zat tersebut.Demikian pula harga Ksp dapat ditentukan jika
konsentrasi ion-ion zat terlarut diketahui.
Karena nilai kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp) sama-sama dihitung
pada larutan jenuh, maka terdapat hubungan yang sangat erat di antara
keduanya. Untuk senyawa AmBn yang terlarut, maka ia akan mengalami
ionisasi dalam sistem kesetimbangan:
AmBn (s) mAn+ (aq) + nBm– (aq)
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L–1, maka di dalam
reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan Bm– adalah:
AmBn (s) mAn+ (aq) + nBm– (aq)
s mol L–1 m . s mol L–1 n . s mol L–1
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah:
Ksp AmBn = [An+]m [Bm–]n
= (ms)m . (ns)n
= mm.sm.nn.sn
= mm.nn.sm+n
sm+n =
s =
Hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan dapat pula dinyatakan
dengan persamaan berikut:
Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali
Page 226
235
Ksp = (n – 1)n–1 . sn
dengan:
n = jumlah ion dari elektrolit
s = kelarutan elektrolit (mol.L–1)
Untuk elektrolit biner (n = 2): Ksp = s2 atau s = √
Untuk elektrolit terner (n = 3): Ksp = 4s3 atau s = √
Contoh Soal:
Diketahui Ksp CaF2 = 3,2 . 10–11
a. Tentukan kelarutan garam CaF2 dalam air!
b. Tentukan konsentrasi ion Ca2+ dan F- pada keadaan jenuh!
c. Berapa massa garam CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan?
(Mr CaF2 = 78 )
Jawab:
a. s = √
= 2 . 10–4 mol.L–1
Jadi, kelarutan CaF2 dalam air adalah 2 . 10–4 mol.L–1
b CaF2 (s) Ca2+ (aq) + 2F– (aq)
kelarutan s s 2s
[Ca2+] = s = 2 . 10–4 mol.L–1
[F–] = 2s = 4 . 10–4 mol.L–1
c. Dalam 1 liter terdapat CaF2 yang terlarut sebanyak = 2 . 10–4mol.L–1
Dalam 100 mL = 100/1000 × 2 . 10–4 mol = 2 . 10–5 mol
Massa CaF2 = mol × Mr
= 2 . 10–5 × 78
Page 227
236
= 156 . 10–5 gram = 1,56 mg
Jadi, banyaknya CaF2 yang terlarut dalam 100 mL larutan adalah 1,56 mg
Suatu zat elektrolit umumnya lebih mudah larut dalam pelarut air
murni daripada dalam air yang mengandung salah satu ion dari elektrolit
tersebut. Jika AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl atau larutan AgNO3,
ternyata kelarutan AgCl dalam larutan-larutan tersebut akan lebih kecil jika
dibandingkan dengan kelarutan AgCl dalam air murni.
Hal ini disebabkan karena sebelum AgCl(s) terionisai menjadi Ag+(aq) atau
Cl–(aq), di dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ (dari AgNO3) atau ion Cl–
(dari NaCl)
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl– (aq)
Sesuai dengan Asas Le Chatelier, penambahan Ag+ atau Cl– akan menggeser
kesetimbangan ke kiri, sehingga AgCl yang larut makin sedikit. Dengan
demikian, adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu elektrolit.
Contoh soal:
Pengaruh Ion Sejenis
Page 228
237
Jika diketahui Ksp AgCl pada suhu 25oC adalah 2.10–10 mol.L–1,
bandingkanlah kelarutan AgCl dalam:
a. air murni (pada suhu yang sama)
b. larutan NaCl 0,1 M
Jawab:
a. Misal, kelarutan AgCl dalam air = s mol.L–1
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl– (aq)
s mol.L–1 s mol.L–1 s mol.L–1
Ksp AgCl = [Ag+] + [Cl–]
2. 10–10 = (s) (s)
s = √ksp = √2.10-10 = 1,41 . 10–5 mol.L–1
b. Misal, kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M = s mol.L–1
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl– (aq)
s mol.L–1 s mol.L–1 s mol.L–1
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl– (aq)
0,1 mol.L–1 0,1 mol.L–1 0,1 mol.L–1
Jadi, di dalam sistem terdapat:
[Ag+] = s mol.L–1
[Cl–] = (s + 0,1) mol.L–1
Karena [Cl–] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibandingkan dengan [Cl–]
yang berasal dari larutan NaCl, maka [Cl–] yang berasal dari AgCl dapat
diabaikan, sehingga:
Ksp AgCl = [Ag+] + [Cl–]
2 . 10–10 = (s)(0,1)
s = 2 . 10–9 mol.L–1
Kelarutan AgCl dalam air murniadalah 1,41.10–5 mol.L–1 jauh lebih besar dari
pada kelarutan AgCl dalam larutan NaCl yang besarnya hanya 2. 10–9 mol.L–1.
Dengan demikian, telah terbukti bahwa adanya ion senama akan
memperkecil kelarutan suatu elektrolit.
Meramalkan Pengendapan Berdasarkan Ksp
Page 229
238
Harga Ksp suatu elektrolit dapat digunakan untuk memperkirakan
apakah elektrolit tersebut dapat larut atau mengendap dalam suatu
larutan.Semakin besar harga Ksp suatu senyawa, maka semakin mudah larut
senyawa tersebut. Dengan membandingkan harga Ksp dengan harga hasil
kali konsentrasi ion-ion
(Qc) yang ada dalam larutan yang dipangkatkan dengan koefisien reaksi
masing-masing,maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi jika dua buah
larutan elektrolitdicampurkan, yaitu:
• Jika Qc< Ksp, larutan belum jenuh (tidak ada endapan)
• Jika Qc = Ksp, larutan tepat jenuh (belum ada endapan)
• Jika Qc> Ksp, larutan lewat jenuh (ada endapan)
Contoh soal:
500 mL larutan Pb(NO3)2 10–3 M dicampurkan dengan 1 liter larutan NaI 10–
2 M. Jika diketahui Ksp PbI2 = 6 . 10–9, Tentukan apakah terbentuk endapan
atau belum?
Jawab:
Mol Pb2+ = V . M
= 0,5 liter × 10–3 M = 5 . 10–4 mol
Mol I– = V . M
= 1,0 liter × 10–2 M = 1 . 10–2 mol
Konsentrasi setelah pencampuran:
[Pb2+] = mol Pb2+/ volum total
Page 230
239
= 5 . 10–4mol /1,5 L = 3,33 . 10–4 M
[I–] = mol I- / volum total
= 1 . 10–2 mol/1,5 L
= 6,67 . 10–3 M
Qc = [Pb2+][I–]
= (3,33 . 10–4) (6,67 . 10–3)
= 1,5.10–8 M
Harga Qc> Ksp maka terjadi pengendapan PbI2
Harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH
larutan.Sebaliknya, harga pH sering digunakan untuk menghitung besarnya
nilai Ksp.
Contoh soal:
Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah endapan
Mg(OH)2 mulai terbentuk? (KspMg(OH)2 = 3,0 . 10–11 )
Jawab:
KspMg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
3,0 . 10–11 = (0,3) [OH–]2
Hubungan Ksp dengan pH
Page 231
240
[OH–]2 = 10–10
[OH–] = 10–5 M
pOH= 5
pH= 14 – 5 = 9
Bagaimana kelarutan suatu senyawa bila pH diperkecil atau
diperbesar?Dengan mengatur pH kita dapat memperbesar atau memperkecil
kelarutan senyawa elektrolit.Perhatikan kesetimbangan antara CaCO3 padat
dengan ionionnya dalam suatu larutan.
CaCO3 (s) Ca2+ (aq) + CO32- (aq)
Jika pH larutan kita perkecil dengan menambahkan asam, maka H+dari asam
akan mengikat ion karbonat membentuk ion HCO3 2-
CO3 2– (aq) + H+ (aq) HCO32– (aq)
Berdasarkan azas Le Chatelier, pengurangan [CO32–] mengakibatkan
kesetimbangan bergeser ke kanan, CaCO3 padat lebih banyak larut, maka
pada reaksi tersebut penurunan pH akan menambah kelarutan.
Contoh pengaruh pH terhadap kelarutan dapat dilihat pada Tabel 11.4.
Untuk menentukan kelarutan zat pada pH tertentu dapat digunakan harga
Ksp zat tersebut.Beberapa contoh perhitungan berdasarkan hubungan Ksp
dengan pH adalah sebagai berikut.
Page 233
242
Lampiran 29 Media Flow Card
MEDIA FLOW CARD
Page 234
243
Lampiran 30 Lembar Validasi Instrumen Penilaian Tes KPS
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN PENILAIAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS
Petunjuk Pengisian:
1. Untuk memberikan penilaian terhadap format lembar observasi, dimohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan tanda ceklist (√) pada
salah satu kolom skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai hasil penilaian.
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik
2. Jika terdapat revisi, Bapak/Ibu/Saudara dapat menuliskannya pada kolom saran yang telah disediakan.
3. Keterangan huruf-huruf yang terdapat pada kolom:
46< x ≤ 52= dapat digunakan tanpa revisi
33< x ≤ 45 = dapat digunakan dengan sedikit revisi
26< x ≤ 32 = baik digunakan dengan banyak revisi
13< x ≤ 25 = belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
Page 239
244
Lampiran 31 Lembar Validasi Silabus Oleh Dosen
LEMBAR VALIDASI SILABUS OLEH DOSEN
Page 241
246
Lampiran 32 Lembar Validasi RPP Oleh Dosen
LEMBAR VALIDASI RPP OLEH DOSEN
Page 243
248
Lampiran 33 Lembar Validasi Penilaian Aspek Afektif Oleh Dosen
LEMBAR VALIDASI PENILAIAN ASPEK AFEKTIF OLEH DOSEN
Page 245
250
Lampiran 34 Lembar validasi Penilaian KPS Oleh Dosen
LEMBAR VALIDASI PENILAIAN KPS OLEH DOSEN
Page 247
252
Lampiran 35 Lembar Validasi Angket Tanggapan Siswa Oleh Dosen
LEMBAR VALIDASI ANGKET TANGGAPAN SISWA OLEH DOSEN
Page 248
253
Lampiran 36 Surat Keterangan Penelitian
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Page 249
254
Lampiran 37 Jawaban Posttets Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
JAWABAN POSTTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN
Page 251
256
JAWABAN POSTTEST SISWA KELAS KONTROL
Page 254
259
Lampiran 38 Hasil Diskusi Siswa
HASIL DISKUSI SISWA
Page 259
264
Lampiran 39 Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
Pretest Kelas Eksperimen Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Kegiatan Demonstrasi Praktikum
Kegiatan Praktikum
Page 260
265
Praktikum Menggunakan Media Flow Card Posttes Kelas Eksperimen
Page 261
266
DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS KONTROL
Pretest Kelas Kontrol
Pembelajaran di Kelas
Kegiatan Praktikum Posttes Kelas Kontrol