Top Banner

of 23

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERINTAH DENGAN MOTIVASI KERJA DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Oct 09, 2015

Download

Documents

blakukak

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERINTAH DENGAN
MOTIVASI KERJA DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana

    PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP

    KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERINTAH DENGAN

    MOTIVASI KERJA DAN I NTERNAL LOCUS OF CONTROL

    SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah Daerah Kota Padang)

    Oleh :

    SILMILIAN

    2008/02168

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    Wisuda Periode Maret 2013

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana

    PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

    APARATUR PEMERINTAH DENGAN MOTIVASI KERJA DAN INTERNAL LOCUS OF

    CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah Daerah Kota Padang)

    Silmilian

    Fakultas Ekonomi Universitas Negeri PadangJl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

    Email:[email protected]

    ABSTRACT

    Managerial performance is one factor that can be used to improve organizational effectiveness. Inorder for these objectives to be achieved effectively it is necessary to pay attention to participation in

    budgeting and greatermotivation and internal locus of control in relation to decisions related to thebudget. This study aimed to examine the effect of participation in budget preparation on managerial

    performance of government apparatus with motivation and internal locus of control as a moderatingvariable. The population in this study was Unit (SKPD)Padang. This study used total samplingtechniques sampling. Testing this hypothesis, the author used primary data that collected byspreading the questionnaire. Data were analyzed, using Moderated Regresion Analyisis (MRA). Theresult of statistical test provided that: one hypothesis (H1) was accepted and two hypotheses (H2 ,H3) were rejected. It is recommended that the government apparatus further enhance closercooperation in the preparation of the budget. For further research, preferably using data collectionmethod by field surveys and interviews to assess the extent of influence between variables and areadvised to consider the use of motivation and internal locus of control variable as variables moderatethe relationship of participation in budget preparation on managerial performance of governmentapparatus.

    Keywords: managerial performance of government apparatus, participation in budget

    preparation, motivation, and in ternal locus of control.

    ABSTRAK

    Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas

    organisasi. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif maka perlu memperhatikan partisipasi

    dalam penyusunan anggaran serta adanya motivasi kerja yang tinggi dan internal locus of control

    dalam hubungan keputusan yang berkaitan dengan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

    pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial aparatur pemeritah

    dengan motivasi kerja dan internal locus of control sebagai variabel moderating. Populasi dalam

    penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Padang. Penelitian ini

    menggunakan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Untuk menguji hipotesis ini penulismenggunakan data primer dengan cara menyebar kuesioner. Setelah data dianalisis, yang

    menggunakan analisisModerated Regresion Analyisis (MRA)ditemukan satu hipotesis diterima dan

    dua hipotesis ditolak. Untuk itu disarankan agar aparatur pemerintah lebih meningkatkan kerjasama

    yang lebih erat dalam penyusunan anggaran. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan

    metode pengumpulan data dengan cara survei lapangan dan wawancara untuk menilai sejauhmana

    pengaruh antar variabel serta disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan variabel motivasi

    kerja dan internal locus of control sebagai variabel yang memoderasi hubungan partisipasi

    penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial aparatur pemerintah.

    Kata kunci: kinerja manajerial aparatur pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran,

    motivasi kerja, dan in ternal locus of control.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana1

    I. PENDAHULUAN

    Organisasi pemerintah daerah merupakanlembaga yang menjalankan roda pemerintah

    yang sumber legitimasinya berasal darimasyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yangdiberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara

    pemerintah harus diimbangi dengan kinerja yang

    baik, sehingga pelayanan dapat ditingkatkan

    secara efektif dan menyentuh pada masyarakat.Hal ini semakin diperkuat dengan adanya

    pemberlakuan sistem desentralisasi pada tata

    pemerintahan dalam era otonomi daerah.

    Kebijakan otonomi daerah pada dasarnyadiarahkan untuk mendorong peningkatan

    kapasitas pemerintah daerah dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat secara lebih efektifdan efisien. Kedekatan organisasi pemerintah

    pada level daerah diharapkan lebih mampu

    menerima aspirasi riil masyarakat tentangpelayanan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu,

    diharapkan ada input yang diperoleh dalam

    rangka perencanaan pembangunan sehingga

    tidak ada kesenjangan antara perencanaanpembangunan yang dilaksanakan pemerintah

    baik program dan anggaran dengan kebutuhan

    riil masyarakat.Menurut Indra (2006) kinerja adalah

    gambaran pencapaian pelaksanaan suatu

    kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam

    mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visiorganisasi. Secara umum, kinerja merupakan

    prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam

    periode tertentu. Ukuran kinerja suatu organisasi

    sangat penting, guna evaluasi dan perencanaanmasa depan. Beberapa jenis informasi yang

    digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam

    rangka menjamin bahwa pekerjaan yangdilakukan telah dilakukan secara efektif dan

    efisien. Dengan demikian mengukur kinerja tidak

    hanya informasi finansial tetapi juga informasinonfinansial.

    Kinerja manajerial adalah kecakapan

    manajer atau pemimpin suatu organisasi dalammelaksanakan kegiatan-kegiatan manajerialantara lain perencanaan, investigasi, koordinaasi,

    supervises, pengaturan staf, negosiasi da

    representasi (Mahoney et al, 1963 dalaSumarno, 2005). Sistem pengukuran kiner

    diharapkan dapat mempengaruhi hasil kerja dapemimpin organisasi yang dalam hal ini adalakinerja manajerial. Seseorang yang memegan

    posisi manajerial diharapkan mamp

    menghasilkan suatu kinerja manajerial yan

    tinggi.Salah satu alat yang digunaka

    manajemen dalam melakukan perencanaan d

    pengendalian jangka pendek dalam organisa

    adalah anggaran. Anggaran merupakapernyataan mengenai estimasi kinerja yan

    hendak dicapai selama periode waktu tertenyang dinyatakan dalam ukuran finansiasedangkan penganggaran adalah proses ata

    metode untuk mempersiapkan suatu anggara

    Penganggaran dalam organisasi sektor publmerupakan tahapan yang cukup rumit da

    mengandung nuansa politik yang tinggi.

    Menurut Mardiasmo (2002:61

    penganggaran sektor publik terkait dengan prospenentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-ti

    program dan aktivitas dalam satuan monete

    Dan menurut Indra (2006:163), sistepenganggaran berfungsi sebagai alat untu

    mengalokasikan sumber daya dalam bentu

    barang dan jasa yang ada ke dalam masyaraka

    Pada organisasi sektor publik, anggaran dapdigunakan untuk menilai kinerja para pimpina

    SKPD, sehingga anggaran mamp

    mempengaruhi perilaku dan kinerja manajeria

    Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaydan menentukan bidang-bidang masalah dala

    organisasi dengan membandingkan hasil kiner

    manajerial yang telah di anggarkan secaperiodik.

    Agar suatu anggaran tepat sasaran da

    sesuai dengan tujuan maka diperlukan kerjasamyang baik antara bawahan dan atasan dala

    penyusunan anggaran. Karena pros

    penyusunan anggaran merupakan kegiatan yanpenting dan kompleks, adanya kemungkinaakan menimbulkan dampak fungsional da

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana2

    disfungsional terhadap sikap dan perilaku

    anggota organisasi (Dedi, 2007). Untukmencegah dampak disfungsional anggaran

    tersebut, kontribusi terbesar dari kegiatanpenganggaran terjadi jika semua pihakdiperbolehkan untuk berpartisipasi dalam

    penyusunan anggaran. Partisipasi adalah suatu

    proses pengambilan keputusan bersama oleh dua

    bagian atau lebih dimana keputusan tersebutakan memiliki dampak masa depan. Partisipasi

    anggaran pada sektor publik terjadi ketika antara

    pihak eksekutif yaitu pemerintah daerah,

    legislatif yaitu DPRD, dan masyarakat bekerjasama dalam pembuatan anggaran. Namun dalam

    penelitian ini, penulis lebih memfokuskan padapartisipasi yang dilakukan oleh pemerintahdaerah dan pengaruhnya terhadap kinerja

    manajerial aparatur pemerintah itu sendiri.

    Masalah-masalah yang berkaitan denganhubungan partisipasi penyusunan anggaran dan

    kinerja manajerial aparatur pemerintah

    merupakan masalah yang banyak diperdebatkan,

    bukti empiris memberikan hasil yang bervariasidan tidak konsisten. Dalam beberapa kasus pada

    organisasi pemerintah menunjukkan hasil

    penelitian terdapat pengaruh positif dansignifikan mengenai partisipasi penyusunan

    anggaran terhadap kinerja manajerial aparatur

    pemerintah, sebagai contoh Brownell (1982),

    Indriantoro (1993) dalam Sumarno (2005), danArifah (2007) dalam Septi (2010) yang

    menemukan bahwa terdapat hubungan positif

    dan signifikan antara partisipasi dalam

    penyusunan anggaran dan kinerja aparaturpemerintah. Sedangkan Kenis (1979) dalam

    Sumarno (2005) menemukan bahwa partisipasi

    penyusunan anggaran tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap kinerja manajerial.

    Ketidakkonsistenan hasil penelitian antar

    peneliti ditengahi dengan digunakannya teorikontingensi. Faktor kontingensi yang akan

    digunakan adalah motivasi kerja dan internal

    locus of control. Kedua faktor tersebut diukurmampu berperan sebagai variabel moderatingdalam hubungan antara partisipasi penyusunan

    anggaran dengan kinerja manajerial menging

    keterlibatan manajer atau individu suaorganisasi dalam proses penyusunan anggara

    tidak dapat dipisahkan dari sikap terhadap situakerja dan perilaku individu khususnya manajatau pemimpin yang ditampilkan melalui sika

    dan keyakinan di dalam visi mereka dala

    organisasi.

    Motivasi menurut Robbins (2007) adalaproses manajemen untuk mempengaruhi tingka

    laku manusia berdasarkan pengetahuan apa yan

    membuat orang bergerak. Salah satu fung

    anggaran adalah sebagai alat untuk memotivapara pelaksana dalam melaksanakan tugas-tug

    atau mencapai tujuan. Dan dalam kontepartisipasi penyusunan anggaran sebagai suamekanisme dalam pertukaran informasi, dap

    memungkinkan karyawan dan pimpinan untu

    memperoleh pengertian yang lebih jelas tentanpekerjaan mereka. Sehingga hal itu akan sang

    membantu para karyawan dan pimpinan yan

    memiliki motivasi tinggi untuk memperbai

    kinerja, sebaliknya karyawan dan pimpinan yanmemiliki motivasi yang kurang tidak aka

    memperbaiki kinerja mereka.

    Selain motivasi kerja, Locus Of Contrdiduga dapat menjadi variabel pemoderasi

    dalam penelitian ini dikarenakan pada dasarny

    kinerja seorang manajerial ditentukan ole

    kondisi tertentu, yaitu kondisi yang berasal dadalam individu yang disebut dengan fakt

    individual dan kondisi yang berasal dari lu

    individu yang disebut faktor situasional. Dan

    dalam salah satu faktor individual tersebterdapat locus of control(Alter 1992 dalam Re

    2008).Locus of control adalah keyakinan bahw

    seorang individu dapat atau tidak dapmengendalikan kejadian yang mempengaru

    mereka. Locus of control di bagi menjadi du

    yaitu eksternal locus of control dan internlocus of control. Dalam internal locus of contro

    individu meyakini bahwa mereka memegan

    kendali atas peristiwa-peristiwa atau segasesuatu yang terjadi pada mereka. Seseorandengan internal locus of control akan menja

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana3

    lebih aktif dan mampu memilih informasi yang

    dia butuhkan. Dengan kemampuannya sendiri diadapat membuat keputusan dan bertanggung

    jawab atas keputusan tersebut, apakah itu baikatau buruk. Dalam hal yang berkaitan dengantujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

    yang dapat meningkatkan keefektivan hubungan

    antara partisipasi penyusunan anggaran dan

    kinerja manajerial melalui pendekatankontingensi, maka penulis tertarik untuk fokus

    pada variabel moderating yang hanya akan

    memberikan pengaruh dalam hal memperkuat

    hubungan antara partisipasi penyusunananggaran dan kinerja manajerial, untuk itu

    penulis memilih untuk mengobservasi internallocus of control saja tanpa mempertimbangkaneksternal locus of control karena menurut

    penelitian-penelitian sebelumnya, internal locus

    of controllah yang dapat memperkuat hubunganantara kedua variabel tersebut.

    Penelitian ini akan memodifikasi dan

    menindak lanjuti penelitian Septi (2010) dengan

    menambahkan internal locus of control sebagaivariabel moderating. Penelitian ini akan menguji

    pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran

    terhadap kinerja manajerial dengan motivasikerja dan internal locus of control sebagai

    variabel moderating. Sehingga penelitian ini

    akan diberi judul Pengaruh Partisipasi

    Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja

    Manajerial Aparatur Pemerintah denganMotivasi Kerja dan I nternal Locus of Control

    sebagai VariabelModerating.

    Tujuan PenelitianUntuk mengetahui bukti secara empiris

    mengenai:1. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaranterhadap kinerja manajerial.

    2. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaranterhadap kinerja manajerial dengan motivasi

    kerja sebagai variabel moderating.

    3. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaranterhadap kinerja manajerial dengan internal

    locus of controlsebagai variabel moderating.

    II. LANDASAN TEORITIS DAN

    PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    A. Kajian Teori

    1.

    Kinerja Manajerial Aparatur PemerintaKinerja adalah gambaran pencapaiapelaksanaan suatu kegiatan/ program

    kebijaksanaan dalam mewujudkan sasara

    tujuan, misi dan visi organisasi. Dalam situa

    partisipatif, seseorang akan meningkatkan kinerbila berada pada posisi yang lebih tinggi (Milan

    1975 dalam Mila, 2005). Menurut Mahoney

    al, 1963 dalam Sumarno, 2005, kiner

    manajerial adalah kecakapan manajer atapemimpin suatu organisasi dalam melaksanaka

    kegiatan-kegiatan manajerial antara perencanaainvestigasi, koordinaasi, supervises, pengaturastaf, negosiasi dan representasi. Kinerja sekt

    publik bersifat multidimensional, sehingga tida

    ada indikator tunggal yang dapat digunakauntuk menunjukkan kinerja secara komprehens

    Berbeda dengan sektor swasta, karena sif

    output yang dihasilkan sektor publik leb

    banyak bersifat intangible output, maka ukurfinansial saja tidak cukup untuk menguk

    kinerja sektor publik. Oleh karena itu per

    dikembangkan ukuran kinerja nonfinansi(Mardiasmo, 2009).

    Menurut Indra (2006) indikator pengukura

    kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitat

    yang menggambarkan tingkat pencapaian suasasaran atau tujuan yang telah ditetapkan,

    komponen yang ada di dalam indikat

    pengukuran kinerja dalam hal ini kiner

    pimpinan dalam pelaksanaan program di SKPDyaitu:

    1. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yan

    dibutuhkan agar palaksanaan kegiatan dapberjalan untuk menghasilkan keluaran.

    2. Keluaran (outputs) adalah sesuatu yandiharapkan langsung dicapai dari suakegiatan yang dapat berupa fisik dan/ata

    nonfisik.

    3. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yanmencerminkan berfungsinya keluara

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana4

    kegiatan pada jangka menengah (efek

    langsung).4. Manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait

    dengan tujuan akhir dari pelaksanaankegiatan.5. Dampak (impacts) adalah pengaruh yang

    ditimbulkan baik positif maupun negatif

    terhadap setiap tingkatan indikator

    berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.Menurut Mardiasmo (2009), value for

    money (ekonomis, efisien, dan efektifitas)

    merupakan inti pengukuran kinerja pada

    organisasi pemerintah. Untuk lebih jelasnya,Dedi (2008:22) mengemukakan ekonomi,

    efisiensi dan efektifitas sebagai berikut:1.Economy (Spending Less)Ekonomi umumnya mengacu pada kegiatan

    yang bersumber dari kegiatan pengadaan

    sumber daya dalam jumlah dan mutu yangtepat, pada waktu yang tepat dengan biaya

    serendah mungkin.

    2.Efficiency (Spending Well)Indikator efisiensi menggambarkan hubunganantara masukan sumber daya oleh suatu unit

    kerja seperti staf, upah, biaya administrasi

    dengan pelayanan.3.Effectiveness (Spending Wisely)Efektivitas merupakan hubungan antara

    outcomes dengan outputs. Dapat juga

    dikatakan bahwa pengertian efektivitasmengarah pada hubungan antara output

    dengan tujuan yang ditetapkan. Efektivitas

    dapat diartikan pula sebagai keberhasilan

    dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkansebelumnya.

    Mardiasmo (2009), pengukuran kinerja

    sebagai sarana untuk dapat memenuhi tuntutandan akuntabilitas publik, maka diperlukan

    adanya paradigma baru dalam manajemen

    keuangan daerah, sebagai berikut:1)Anggaran pendapatan dan belanja daerah

    (APBD) harus berorientasi pada kepentingan

    dan kesejahteraan publik.2)Anggaran pendapatan dan belanja daerah

    (APBD) merupakan dana publik yang

    penggunaannya harus berorientasi pad

    kinerja yang baik (efektif, efisien daekonomi).

    Penyusunan, pelaksanaan dapertanggungjawaban anggaran daerah harudilakukan berdasarkan prinsip transparan

    dengan memberikan akses yang seluas-luaasny

    kepada masyarakat untuk memperoleh informa

    yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dabelanja daerah (APBD).

    2. Partisisipasi Penyusunan Anggaran

    Anggaran merupakan kata benda, yaihasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tug

    perencanaan, yang menunjukkan suatu prosesejak dari tahap persiapan yang diperlukapenyusunan rencana, pengumpulan berbagai da

    dan informasi yang perlu dan akhirnya taha

    pengawasan (Adisaputro, 2003). Anggaramemiliki fungsi yang sama dengan tujua

    organisasi yaitu sebagai perencanaa

    pengkoordinasian dan sebagai fung

    pengendalian. Untuk itu anggaran dapmengontrol aktivitas unit kerja organisasi sesu

    dengan apa yang dianggarakan.

    Menurut Freeman (2003) dalam De(2008), anggaran adalah sebuah proses yan

    dilakukan oleh organisasi sektor publik untu

    mengalokasikan sumber daya yang dimiliki pad

    kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (thprocess of allocating resources to unlimite

    demands). Anthony dan Govindarajan (200

    mengemukakan bahwa anggaran merupakan al

    penting untuk perencanaan dan pengendaliajangka pendek yang efektif dalam organisasi.

    Dengan adanya gambaran kondisi satu un

    kerja organisasi, manajemen dapat memikirkalangkah apa yang hendak dilakukannya dala

    menyusun anggaran agar terwujud visi dan mi

    organisasi.Menurut Dedi (2008:43), subprosdalam penyusunan anggaran pendapatan da

    belanja daerah (APBD) sebagai berikut:

    1) Penyusunan kebijakan umum APBD.

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-man

    5

    Proses penyusunan kebijakan umum APBD

    merupakan bagian yang tidak terpisahkandari proses perencanaan.

    2) Penyusunan prioritas dan plafon anggaransementara.PPAS merupakan dokumen yang berisi

    seluruh program kerja yang akan dijalankan

    tiap urusan pada tahun anggaran, dimana

    program kerja tersebut diberi prioritas sesuaidengan visi, misi, dan strategi pemda.

    3) Penyiapan surat edaran kepala daerah tentangpedoman penyusunan RKA SKPD.

    Surat edaran tentang pedoman penyusunanRKA SKPD merupakan dokumen yang

    sangat penting bagi SKPD sebelummenyusun RKA.4) Penyusunan rencana kerja dan anggaran

    SKPD.

    RKA SKPD adalah dokumen perencanaandan penganggaran yang berisi rencana

    pendapatan, rencana belanja program dan

    kegiatan SKPD, serta rencana pembiayaan

    sebagai dasar penyusunan APBD.5) Penyiapan rancangan peraturan daerah

    APBD.

    Dokumen sumber utama dalam penyiapanRaperda APBD adalah RKA SKPD.

    6) Evaluasi rancangan peraturan daerah APBD.Kepala daerah menyampaikan Raperda

    tentang APBD yang telah disetujui bersamaDPRD dan rancangan peraturan Kepala

    daerah tentang penjabaran APBD kepada

    Gubernur untuk dievaluasi.

    Partisipasi adalah suatu proses pengambilankeputusan bersama oleh dua atau lebih yang

    mempunyai dampak masa depan bagi pihak yang

    membuat keputusan tersebut, Mulyadi (2001)dalam Nanda (2010). Partisipasi pimpinan dalam

    proses penyusunan anggaran merupakan proses

    dimana pimpinan dinilai kinerjanya, sertaketerlibatan pimpinan dalam mengkondisikan

    anggotanya.

    Dapat disimpulkan bahwa partisipasipenyusunan anggaran sebagai suatu proses dalamorganisasi yang melibatkan para anggota

    organisasi dalam mencapai tujuan dan kerjasam

    untuk menentukan satu rencana. Partisipaanggaran sektor publik menunjukkan pad

    luasnya partisipasi bagi aparat pemerintah daeradalam memahami anggaran yang diusulkan oleunit kerjanya dan pengaruh pus

    pertanggungjawaban anggaran merek

    Partisipasi anggaran pada sektor publik terja

    ketika antara pihak eksekutif, legislatif, damasyarakat bekerja sama dalam pembuata

    anggaran. Anggaran dibuat oleh kepala daera

    melalui usulan dari unit-unit kerja yan

    disampaikan kepada kepala bagian dan diusulkakepada kepala daerah, dan setelah itu bersam

    sama DPRD menetapkan anggaran yang dibusesuai dengan Peraturan daerah yang berlakProses anggaran daerah disusun berdasarka

    pendekatan kinerja dalam Permendagri memu

    Pedoman Penyusunan Rancangan APBD yandilaksanakan oleh tim anggaran eksekut

    bersama-sama unit organisasi perangkat daera

    (unit kerja).

    Dengan adanya partisipasi anggaradiharapkan kinerja para aparatur pemerinta

    dapat meningkat. Hal ini didasarkan pad

    pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standyang dirancang secara partisipatif disetujui, mak

    para pimpinan organisasi pemerintahan aka

    bersungguh-sungguh dalam tujuan atau stand

    yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggunjawab pribadi untuk mencapainya karena ik

    serta terlibat dalam penyusunannya (Milan

    1997 dalam Darlis 2002).

    3. Motivasi KerjaMotivasi menurut Winardi (2004:

    berasal dari bahasa latin, yakni movere yanberarti menggerakkan (to move). Selanjutny

    Winardi (2001:1) mengungkapkan motiva

    adalah hasil dari sejumlah proses yang bersifinternal atau eksternal bagi seorang individ

    yang menyebabakan timbulnya sikap entusiasm

    dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatatertentu.

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana6

    Menurut Robbins (1996:198) motivasi

    diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkantingkat upaya yang tinggi kearah tujuan

    organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuanuntuk memenuhi suatu kebutuhan individual.Sedangkan Hasibuan (2006:143) dalam Sri

    (2009) mengartikan motivasi adalah pemberian

    daya penggerak yang menciptakan gairah kerja

    seseorang agar mereka mau bekerja sama,bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala

    daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dari

    beberapa teori tersebut di atas, maka dapat

    disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakanpendorong semangat seseorang untuk mau

    melakukan dan menggunakan segenapkemampuan yang ada pada dirinya gunapencapaian tujuan dari organisasi yang

    dipengaruhi oleh berbagai faktor.

    Dari definisi di atas dapat dilihat motivasidimulai dari adanya perubahan energi dalam diri

    pribadi seseorang, ditandai dengan timbulnya

    perasaan yang mengarah tingkah laku dan

    adanya reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.Menurut Danim (2004:14) banyak faktor

    yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang di

    antaranya iklim kerja, kepemimpinan, insentifdan persaingan positif. Beberapa faktor yang

    mempengaruhi motivasi kerja menurut Danim

    (2004:15), yaitu:

    1. Gaya kepemimpinan yang digunakan olehseorang pemimpin dalam memberikan arahan

    dan dorongan kepada bawahannya.

    2. Sikap kerja pegawai yang terlihat dari carapegawai tersebut dalam bekerja.

    3. Iklim kerja atau suasana kerja yang adadalam sebuah organisasi.

    Sedangkan menurut Mc. Clellend dalamHasibuan (2001:99) dalam Sri (2009) bahwa ada

    beberapa hal yang dapat mempengaruhi

    pembentukan motivasi seseorang, yaitu:1. Adanya kesempatan untuk berprestasi

    tinggi.

    2. Perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan kerja.

    3. Kebutuhan perasaan dihormati.

    4. Kebutuhan perasaan untuk maju dan tidagagal.

    5. Kebutuhan ikut serta.

    6. Tersedianya prasarana, iklim organisasi ataiklim kerja atau suasana kerja yang baiadanya kesempatan untuk promosi da

    penempatan, pembinaan dari fung

    pimpinan.

    Kemudian ditambahkan lagi oleh Poter daMiles dalam Wahjosumidjo (1994:193) di man

    faktor utama yang mempengaruhi motiva

    adalah:

    1. Ciri-ciri pribadi seseorang.2. Tingkat dan jenis pekerjaan.

    3. Lingkungan kerja.Wahjosamidjo (1998:44) mengemukakbahwa tinggi rendahnya motivasi kerja seseoran

    dapat dilihat dari indikator-indikator di bawa

    ini:1. Ketekunan, sama halnya denga

    kesungguhan dalam bekerja bahwa setia

    individu dalam bekerja hendaknya dap

    melaksanakan tugas dan tanggungjawadengan baik.

    2. Kegairahan kerja, adalah kemauan da

    kesenangan yang mendalam terhadapekerjaan. Kegairahan kerja dapat dirasaka

    apabila didukung oleh kondisi-kondisi ker

    yang menyenangkan.

    3. Semangat kerja, adalah sikap individu dakelompok terhadap situasi pekerjaan da

    kerelaan bekerjasama.

    4. Disiplin kerja, suatu kepatuhan terhadaaturan-aturan, norma-norma, hukum, tatertib, dan lainnya.

    5. Tanggungjawab, adalah kesanggupa

    karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannydengan baik dan tepat waktu.

    4. I nternal Locus Of Control

    Menurut Robbins (2007:136) temp

    kendali (locus of control) adalah suatu sif

    kepribadian yang mengukur derajat sampseberapa yakin bahwa mereka mampmengendalikan nasib mereka sendiri. Locus

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj7

    control adalah keyakinan bahwa seorang

    individu dapat atau tidak dapat mengendalikankejadian yang mempengaruhi mereka.

    Dalam hal pembelajaran sosial, Rotter(1966) dalam Nanda (2010) menyatakan bahwaindividu menerima kekuatan yang berbeda pada

    beberapa kondisi. Sifat-sifat locus of control

    terdiri dari:

    a) Bersifat internal, di mana orang-orangberpendapat bahwa mereka mengendalikan

    nasib mereka sendiri.

    b) Bersifat eksternal, di mana orang-orangyakin bahwa kehidupan merekadikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar.

    Hyatt dan Prawitt (2001) telah memberikanbeberapa bukti bahwa internal locus of controlberhubungan dengan peningkatan kinerja.

    Internal locus of controlmemiliki tingkatan yang

    lebih tinggi dibanding eksternal locus of controldalam sebuah lingkungan organisasi dalam

    memberikan kinerja yang lebih memuaskan.

    Dalam internal locus of control, individu

    meyakini bahwa merekamemegang kendali atasperistiwa-peristiwa atau segala sesuatu yang

    terjadi pada mereka. Fisher (1996) menyatakan

    bahwa internal locus of control ditentukandengan pandangan peristiwa baik atau buruk

    yang terjadi diakibatkan oleh tindakan seseorang,

    oleh karena itu terjadinya suatu peristiwa berada

    dalam kendali seseorang.Dengan demikian seseorang yang

    mempunyai internal locus of control memiliki

    tingkat keyakinan yang lebih kuat. Seseorang

    dengan internal locus of control akan menjadilebih aktif dan mampu memilih informasi yang

    dia butuhkan.Dengan kemampuannya sendiri dia

    dapat membuat keputusan dan bertanggungjawab atas keputusan tersebut, apakah itu baik

    atau buruk. Individu dengan internal locus of

    control yang tinggi, memiliki pengendalian diriyang lebih baik, cenderung lebih menunjukkan

    perilaku politik, dan lebih memiliki

    kemungkinan untuk mencoba mempengaruhiorang lain dibandingkan dengan individu dengan

    external locus of control.

    Para pimpinan yang berorientasi intern

    menampakkan keyakinan yang lebih besterhadap kemampuan mereka untu

    mempengaruhi lingkungan, lebih mampu dalamenghadapi situasi yang penuh tekanan, lebbanyak mengandalkan cara pemberian pengaru

    yang terbuka dan supportif, menekankan strate

    organisasi yang lebih beresiko dan inovatif ser

    menghasilkan kinerja kelompok dan organisayang lebih tinggi daripada yang dilakuka

    pimpinan yang berorientasi eksternal (Anderso

    1997 dalam Nanda, 2010).

    Menurut Robbins (2007), elemen yandapat dijadikan indikator untuk internal locus

    controladalah sebagai berikut :1)Kepercayaan diriJika karyawan tidak percaya pada kemampua

    dirinya sendiri maka karyawan terseb

    memiliki external locus of control, dsebaliknya jika karyawan percaya aka

    kemampuan diri sendiri maka karyawa

    tersebut memiliki internal locus of control.

    2)Usaha/kerja kerasJika karyawan tidak bekerja dengan seku

    tenaga, maka karyawan tersebut memili

    external locus of control, dan jika merekbekerja dengan sekuat tenaga maka karyawa

    tersebut memiliki internal locus of control.

    3)Kepercayaan akan adanya takdirJika karyawan memiliki kepercyaan akaadanya takdir yang menentukan da

    mengiringi setiap aktivitasnya, mak

    karyawan tersebut memiliki external locus

    control, dan jika mereka tidak memilikepercayaan bahwa takdir dapat menentuka

    semua aktivitasnya maka karyawan terseb

    memiliki internal locus of control.

    B. Pengembangan Hipotesis

    1. Hubungan Partisipasi Penyusuna

    Anggaran dan Kinerja Manajeri

    Aparatur Pemerintah.

    Penyusunan anggaran dimaksudkan bukahanya untuk menyajikan informasi mengenrencana keuangan yang berisi tentang biay

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj8

    biaya dan pendapatan untuk pusat

    pertanggungjawaban di dalam suatu organisasibisnis, tetapi juga merupakan suatu alat

    pengendalian, komunikasi dan evaluasi kerja,Kenis (1979) dalam Dian (2006). Partisipasidalam penyusunan anggaran merupakan

    keterlibatan antara atasan dan bawahan dalam

    menentukan proses penggunaan sumber daya

    pada kegiatan dan operasi perusahaan (Eker,2007 dalam Arisha, 2011).

    Menurut Brownell (1982) dalam Nanda

    2010, partisipasi penyusunan anggaran adalah

    tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorangdalam proses penyusunan anggaran. Adanya

    partisipasi anggaran, akan meningkatkantanggungjawab serta kinerja dari atasan levelbawah dan menengah. Bawahan dapat

    menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya

    kepada pimpinan/atasan, yang mana ide tersebutmempunyai tujuan untuk mencapai tujuan

    organisasi. Dari adanya keikutsertaaan para

    karyawan dalam penentuan anggaran, maka akan

    didapatkan keputusan yang lebih realistissehingga tercipta kesesuaian tujuan oganisasi

    yang lebih besar (Nor dalam Octavia, 2009).

    Berdasarkan penjelasan di atas, penelitimenduga bahwa dengan adanya partisipasi

    penyusunan anggaran, kinerja manajerial

    khususnya pada organisasi publik akan

    meningkat karena komunikasi antara bawahandengan atasan dalam membuat keputusan

    bersama menimbulkan motivasi dalam bekerja.

    Serta dengan adanya partisipasi tersebut, para

    manajer publik akan memiliki komitmen yanglebih untuk bertanggungjawab atas setiap

    keputusan yang telah ditetapkan secara

    partisipatif. Sehingga manajer publik akantermotivasi untuk meningkatkan kinerja. Maka

    diusulkan hipotesis sebagai berikut:

    H1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran

    berpengaruh signifikan positif terhadap

    Kinerja Manajerial Aparatur

    Pemerintah.

    2. Hubungan Motivasi Kerja, Partisipa

    Penyusunan Anggaran dan Kiner

    Manajerial Aparatur Pemerintah.

    Teori cognitive dissonance dikemukakoleh Festinger (1957) dalam Zitri (200menyatakan bahwa karyawan yang memili

    motivasi lebih baik (tinggi) akan memperbai

    kesalahan atau rasa kekhawatiran psikologiny

    jika kinerjanya rendah (di bawah tingkpengharapan). Untuk mengurangi kekhawatira

    tersebut, mereka mencoba secara sukare

    dengan memperbaiki kinerja mereka.

    Penelitian Dian (2006), menjelaskabahwa motivasi seseorang berbeda-bed

    Motivasi yang berbeda mencerminkan kineryang berbeda. Motivasi eksternal secara umuberkinerja lebih baik ketika pengendalia

    dipaksakan atas mereka. Menurut Amstron

    (1990) dalam Nanda (2010), partisipasi adalaketerlibatan pemimpin dan pekerja seca

    bersama-sama dalam membuat keputusa

    mengenai hal-hal yang menyangkut kepentinga

    bersama.Sehingga dalam konteks partisipa

    penyusunan anggaran sebagai suatu mekanism

    pertukaran informasi dalam proses kerja samtersebut, dapat memungkinkan karyawan da

    pimpinan untuk memperoleh pengertian yan

    lebih jelas tentang pekerjaan mereka masin

    masing, di mana hal itu akan sangat membanpara karyawan dan pimpinan yang memili

    motivasi tinggi untuk memperbaiki kinerj

    sebaliknya karyawan dan pimpinan yan

    memiliki motivasi yang kurang tidak akamemperbaiki kinerja mereka. Karyawan d

    pimpinan yang memiliki motivasi yang renda

    kurang menyukai memperbaiki kinerja merekmelalui partisipasi penyusunan anggaran.

    Dalam meningkatkan kinerja manajeri

    aparatur pemerintah dan pengaruhnya terhadapartisipasi penyusunan anggaran tersebut aka

    lebih diperkuat oleh motivasi. Berdasarka

    penjelasan di atas, maka diusulkan hipotessebagai berikut:

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj9

    H2 : Partisipasi Penyusunan Anggaran

    berpengaruh signifikan positif

    terhadap Kinerja Manajerial Aparatur

    Pemerintah, pengaruh tersebut akansemakin kuat ketika Motivasi Kerja

    tinggi.

    3. Hubungan Internal Locus Of Control,

    Partisipasi Penyusunan Anggaran dan

    Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintah.

    Locus of control juga diidentifikasi

    sebagai faktor penguat dalam hubungan antara

    partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan

    kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunananggaran dihubungkan dengan sumber control

    karena pada saat muncul, partisipasi dalampenyusunan anggaran mengizinkan pemimpinmempengaruhi penyusunan tujuan kinerja, dan

    itulah yang menciptakan internal locus of

    control.Menurut Howell dan Avolio (1993)

    dalam Nanda (2010) yang mendapati bahwa

    internal locus of control secara signifikan dan

    positif mempengaruhi kinerja, dimungkinkanbahwa salah satu cara pemimpin

    transformasional meningkatkan kinerja

    manajerial adalah dengan menekankan strategiyang kreatif dan menyertakan resiko. Brownell

    (1981, 1982) dalam Nanda (2010) menjelaskan

    bahwa manajer dengan orientasi internalbekerja

    lebih baik dengan adanya partisipasi dalampenyusunan anggaran tetapi manajer dengan

    orientasi external bekerja lebih baik tanpa

    adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran.

    Pengaruh moderating locus of controldalam kinerja dan partisipasi penyusunan

    anggaran diteliti oleh Kren pada tahun 1992

    terhadap pegawai lulusan bisnis danmengindikasikan bahwa locus of control

    menghubungkan kinerja manajerial

    mempengaruhi partisipasi dalam penyusunananggaran. Berdasarkan pembahasan di atas dapat

    disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

    H3 : Partisipasi Penyusunan Anggaran

    berpengaruh signifikan positif

    terhadap Kinerja Manajerial Aparatur

    Pemerintah, pengaruh tersebut aka

    semakin kuat ketikaLocus Of Contr

    bersifat Internal.

    Kerangka PemikiranKerangka konseptual dimaksud sebag

    konsep untuk menjelaskan, mengungkapkan da

    menunjukan keterkaitan antar variabel yang aka

    diteliti yaitu pengaruh partisipasi penyusunaanggaran terhadap kinerja manajerial aparat

    pemerintah dengan motivasi kerja dan intern

    locus of control sebagai variabel moderatin

    Partisipasi anggaran melibatkan semua pihayang berkepentingan dalam pros

    penyusunannya, sehingga mereka termotivauntuk mencapai kinerja sesuai dengan kriteranggaran yang ditetapkan dalam anggaran.

    Agar organisasi sektor publik dap

    mengoptimalkan sistem manajemekeuangannya, maka diperlukan adanya perbaika

    kinerja khususnya kinerja manajerial aparat

    pemerintah. Motivasi mencerminkan kiner

    karyawan dan pemimpin pada khususnya dalaorganisasi publik. Manajer yang memili

    internal locus of control menunjukka

    pemahaman yang lebih baik dan memanfaatkainformasi dengan lebih baik dalam situa

    pengambilan keputusan yang kompleks.

    Dengan internal locus of control yan

    tinggi, dimungkinkan seorang pimpinan atamanajer akan meningkatkan kinerja manajeri

    dengan strategi yang kreatif dan menyertaka

    resiko. Maka partisipasi anggaran akan sang

    berfungsi dengan baik apabila pemimpmemiliki internal locus of control yang ting

    sehingga pada akhirnya akan mempengaru

    kinerja manajerial. Untuk lebmenyederhanakan kerangka pemikiran tersebu

    maka dibuatlah kerangka konseptual seperti yan

    terlihat pada gambar:

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj10

    Gambar 1

    Kerangka Konseptual

    III. METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalahkausatif. Penelitian kausatif merupakan tipe

    penelitian dengan karakteristik masalah berupa

    hubungan sebab akibat dengan dua variabel atau

    lebih. Tujuan dari penelitian ini yaitu untukmelihat pengaruh suatu variabel terhadap

    variabel lain. Dalam hal ini menjelaskan dan

    menggambarkan serta memperlihatkan pengaruhpartisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja

    manajerial aparatur pemerintah dengan motivasi

    kerja dan internal locus of control sebagai

    variabel moderating.

    B. Populasi dan SampelPopulasi adalah keseluruhan subjek

    penelitian ketika seseorang ingin meneliti semua

    elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya

    (Arikuntoro, 2002). Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh SKPD yang ada di Kota Padang

    yaitu terdapat 45 SKPD.

    Menurut Arikuntoro (2002), sampel adalahsebagian atau perwakilan populasi yang diteliti

    dengan menggunakan cara tertentu. Penelitian ini

    menggunakan metode total samplingdikarenakan populasinya kurang dari 100 subjek.

    Responden penelitian ini adalah kepala SKPD

    dan manajer level menengah SKPD, yaitu kepala

    bidang selaku kuasa pengguna anggaran pada 45SKPD di Pemerintah Daerah Kota Padang yang

    dianggap mampu untuk menggambarkan kiner

    manajerial dari tiap instansi secara keseluruhadi mana menurut Pasal 1 Angka 5 Perpres No. 5

    Tahun 2010 yang dimaksud sebagai penggunanggaran merupakan pejabat pemegankewenangan penggunaan anggara

    kementerian/lembaga/satuan kerja perangk

    daerah atau pejabat yang disamakan pad

    institusi lain pengguna APBN/APBD.Kuasa pengguna anggaran/barang dipegan

    oleh pejabat struktural tertinggi dalam SKP

    yang memegang jabatan tertinggi yang seca

    tegas ada dalam struktur organisasi di mana salasatunya dipegang oleh kepala SKPD dan kepa

    bidang sehingga bertanggung jawab dalamengambil kebijakan-kebijakan pada unkerjanya masing-masing.

    Data yang digunakan dalam penelitian i

    adalah data primer yang diperoleh secalangsung dari instansi pemerintah daerah denga

    menggunakan daftar pertanyaan dalam bentu

    kuesioner. Teknik analisis yang digunaka

    adalahModerated Regresion Analisys(MRA).

    C. Uji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas

    Pengujian ini dimaksudkan untumemeriksa apakah data residual terdistribu

    normal atau tidak. Pengujian ini menggunakametode Kalmogrof-smirnov dengan kriter

    pengujian a 0,05 sebagai berikut :

    Jika sig a berarti data sampel yang diamb

    terdistribusi normalJika sig a berarti data sampel yang diamb

    tidak terdistribusi normal

    2. Uji MultikolinearitasAsumsi ini menyatakan bahwa anta

    variabel independen terjadi gejala korelasi atamemiliki hubungan yang signifikan. PengujiaMultikolinearitas akan menggunakan Varian

    Inflation factor(VIF) dengan kriteria yaitu:

    1) Jika angka tolerance diatas 0,10 dan VIF 10 dikatakan terdapat gejala multikolinearit

    Internal Locus OfControl(X3)

    Partisipasi

    Penyusunan

    Anggaran

    (X1)

    Kinerja Manajerial

    Aparatur Pemerintah

    (Y)

    Motivasi Kerja

    (X2)

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj11

    2) Jika angka tolerance diatas angka 0,10 danVIF < 10 dikatakan tidak terdapat gejalamultikolineraitas.

    3. Uji HeterokedastisitasUji heterokedastisitas bertujuan unutkmenguji apakah dalam suatu model regresi

    terjadi ketidaksamaan variancedari residual dari

    suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam

    pengamatan ini heterokedastisitas yangdigunakan adalah Glejser-Test.

    D. Teknik Analisis Data

    Uji Koefisien Determinasi bertujuan untukmengukur seberapa jauh kemampuan model

    dalam menerangkan variasi variabel independen.Dalam penelitian ini alat uji yang digunakanadalah Moderated Regresion Analysis (MRA).

    Pengujian ini berguna untuk mengetahui

    pengaruh variabel independen terhadap variabeldependen. Persamaan analisis berganda adalah:

    KM = +1X1+ 2 X

    2+ 3X

    3+ 4 X

    1.X

    3+5

    X2.X

    3+e

    Keterangan:

    Y = Kinerja Manajerial AparaturPemerintah

    X1

    = Partisipasi Penyusunan Anggaran

    X2

    = Motivasi Kerja

    X3

    = Internal Locus Of Control

    X1.X

    3= Interaksi antara Partisipasi Penyusunan

    Anggaran dengan Motivasi Kerja

    X2.X

    3= Interaksi antara Partisipasi Penyusunan

    Anggaran dengan Internal Locus Of

    Controle = Standar Error

    1

    2

    3

    4

    5= Koefisien Regresi

    Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh dari

    masing-masing variabel secara individu (parsial)

    terhadap variabel tidak bebas. Untuk melihatnilai signifikansi masing-masing parameter yang

    diestimasi, maka digunakan t-Testdengan rumus:

    t-Test =

    Keterangan :

    i = Koefisien Regresi

    Si = Standar error atas koefisi

    regresi varibel

    Dengan kriteria pengujian:

    1) Jika t hitung > t tabel, atau tingksignifikansi < = 0,05 atau tingk

    signifikansi > = 0,05 dan koefisien regre() positif maka hipotesis diterima.

    2) Jika t hitung < t tabel atau tingkat signifikan> = 0,05 dan koefisien regresi () negatmaka hipotesis ditolak.

    IV. HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASANJumlah populasi penelitian ini adalah 4

    Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yan

    terdiri dari Dinas, Kantor, Badan, Kecamatan daInspektorat Daerah. Setiap sampel masin

    masing terdiri dari beberapa responden yan

    jumlahnya tergantung kepada struktur organisa

    di masing-masing SKPD di mana respondeuntuk penelitian ini terdiri dari kepala SKP

    dan manajer level menengah SKPD, yaitu kepabidang selaku kuasa pengguna anggaran pada 4SKPD di Pemerintah Daerah Kota Padan

    Sebagian besar SKPD memiliki kabid sejumlah

    orang, sehingga jumlah responden secara totmencapai 270 orang.

    Dari kuesioner yang dibagikan, ada

    SKPD yang menolak untuk menerima kuesione

    sehingga kuesioner yang tersebar sebanyak 3SKPD atau 222 responden. SKPD yang menola

    diberikan kuesioner yaitu Dinas Pendidika

    Dinas Kesehatan, Kantor Ketahanan PangaKecamatan Koto Tangah, Sekretariat DPRD

    Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, RSUD, da

    Badan Pertanahan. Satuan Kerja Perangk

    Daerah (SKPD) tersebut menolak diberikakuesioner dengan alasan memiliki banya

    kesibukan. Jumlah responden yan

    mengembalikan kuesioner adalah 181 respond

    dan semuanya mengisi dengan lengka

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj12

    Kuesioner diantarkan langsung kepada masing-

    masing responden. Rentang waktu penyebarandan pengumpulan kuesioner adalah tanggal 14

    Juni 2012 s/d 6 Juli 2012. Gambaran penyebarandan pengembalian kuesioner dapat dilihat dalamTabel 1 berikut:

    Tabel 1

    Tingkat Pengembalian Kuesioner

    Keterangan Jumlah

    Jumlah kuesioner 222

    Jumlah kuesioner 181

    Jumlah kuesioner 181

    Respon rate 81,53%

    Sumber: Data primer yang diolah, 2012

    Berdasarkan data yang diisi olehresponden yang terdapat pada kuesioner

    penelitian, dapat diketahui karakteristikresponden SKPD Kota Padang yang mengisi

    kuesioner penelitian. Adapun karakteristik

    responden yang disajikan yaitu jenis kelamin,tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

    Statistik DeskriptifSebelum dilakukan pengujian data secara

    statistik dengan lebih lanjut, terlebih dahulu

    dilakukan pendeskripsian terhadap variabelpenelitian. Dalam penelitian ini yang menjadivariabel independen adalah partisipasi

    penyusunan anggaran. Motivasi kerja dan

    internal locus of control sebagai variabelmoderating. Sedangkan variabel dependen adalah

    kinerja manajerial aparatur pemerintah. Dapat

    dilihat pada tabel berikut:Tabel 2:

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    KM_Y 181 19.00 45.00 38.1823 3.46489

    PA_X1 181 18.00 34.00 27.3149 3.24983

    MK_X2 181 21.00 40.00 31.2155 3.63975

    LC_X3 181 24.00 55.00 42.4365 5.15349

    Valid N (listwise) 181

    Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2012)

    Uji Validitas dan Reliabilitas

    Untuk melihat validitas dari masinmasing item kuesioner, digunakan Correcte

    Item-Total Colleration. Berdasarkan haspengolahan data didapatkan bahwa nil

    Corrected Item-Total Colleration untuk masin

    masing item variabel X1, X2,X3 semuanya di at

    rtabel, dimana rtabel untuk N = 181 adalah 0,122

    maka dapat dikatakan bahwa semua itekuesioner dapat dinyatakan valid. Berikut adala

    hasil pengujiannya:Tabel 3

    Nilai Corrected I tem-Total Cor relationTerkecil

    Instrumen VariabelNilai Corr ected I tem-

    Total Corr elation terkec

    Kinerja Manajerial AparaturPemerintah(Y)

    0,306

    Partisipasi PenyusunanAnggaran (X1)

    0,223

    Motivasi Kerja (X2) 0,222

    Internal Locus Of Control(X3) 0,268

    Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2012)

    Untuk uji reliabilitas instrumen, semak

    dekat koefisien keandalan, maka akan semak

    baik. Keandalan konsistensi antar item atkoefisien dapat dilihat pada tabel Cronbach

    Alpha. Data ini menunjukkan nilai yang berad

    pada kisaran di atas 0,6. Dengan demikian semuinstrumen penelitian dapat dikatakan reliabe

    Maka dengan demikian penelitian ini dap

    dilanjutkan. Untuk hasilnya dapat dilihat dala

    tabel di bawah ini:Tabel 4

    Nilai Cronbachs Alpha

    Instrumen VariabelNilai Cronbach

    Alpha

    Kinerja Manajerial Aparatur Pemerintah(Y)

    0,758

    Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,637

    Motivasi Kerja (X2) 0,696

    Internal Locus Of Control(X3) 0,756

    Sumber: Pengolahan data statistik SPSS versi 16 (2012)

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj13

    Hasil Uji Asumsi Klasik

    Uji NormalitasDari hasil olahan data pada tabel 5 berikut,

    hasil uji normalitas menunjukkan level signifikanmasing-masing variabel lebih besar dari ( =0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan data

    dari ke empat variabel penelitian terdistribusi

    normal sehingga layak dipakai untuk moderated

    regresion analysis(MRA).

    Tabel 5

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 181

    Normal Parametersa Mean .0000000

    Std.

    Deviation3.23654489

    Most Extreme Differences Absolute .054

    Positive .033

    Negative -.054

    Kolmogorov-Smirnov Z .728

    Asymp. Sig. (2-tailed) .664

    a. Test distribution is Normal.

    Uji Multikolinearitas

    Model regresi yang dinyatakan bebas dari

    multikolinearitas apabila nilai VIF < 10 dan

    Tolerance> 0,10. Berdasarkan pengolahan data,dapat dilihat hasil perhitungan nilai VIF dan

    Tolerance. Masing-masing variabel bebas

    tersebut memiliki nilai VIF < 10 dan nilai

    Tolerance> 0,10 sehingga dapat disimpulkanbahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas

    antar variabel bebas dan model ini layak

    digunakan dalam moderated regresion analysis,di mana hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut:

    Tabel 6:

    Uji Multikoleniaritas

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 (Constant)

    PA_X1 .808 1.23

    MK_X2 .777 1.28

    LC_X3 .787 1.27

    a. Dependent

    Variable: KM_Y

    Uji HeteroskedastisitasUntuk mendeteksi adanya geja

    heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Apabi

    nilai sig > 0,05 maka data tersebut bebas daheterokedastisitas. Variabel kinerja manajeri

    SKPD, partisipasi dalam penyusunan anggara

    kejelasan sasaran anggaran, dan desentralisamemiliki nilai sig > 0,05 sehingga dap

    disimpulkan bahwa penelitian ini bebas da

    gejala heterokedastisitas dan layak digunaka

    dalam moderated regresion analysis. Has

    pengolahannya dapat dilihat pada tabel di bawaini:

    Tabel 7

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T B Std. Error Beta

    1 (Constant) 1.171 1.720 .680

    PA_X1 .015 .053 .023 .278

    MK_X2 .008 .049 .014 .164

    LC_X3 .015 .034 .038 .448

    a. Dependent Variable:AbsUt

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj14

    Uji F (F test)

    Uji F dilakukan untuk menguji apakahsecara serentak variabel independen mampu

    menjelaskan variabel dependen secara baik atauuntuk menguji apakah model yang digunakantelahfixatau tidak. Berdasarkan tabel 8 nilai sig

    0,000 menunjukkan bahwa variabel independen

    secara bersama-sama mampu menjelaskan

    variasi variabel dependen, berarti model fixdigunakan untuk uji t statistik yang menguji

    variabel independen secara parsial terhadap

    variabel dependen.

    Nilai Ftabel pada level signifikansi 0,05adalah 2,66. Hasil pengolahan SPSS

    menunjukkan nilai Fhitung= 8,466 yang signifikanpada level 0,000. Jadi Fhitung > F tabel yaitu 8,466> 2,66 (sig. 0,000 < 0,050). Hal ini menunjukkan

    bahwa partisipasi penyusunan anggaran, motivasi

    kerja, internal locus of control serta interaksipartisipasi penyusunan anggaran dengan

    motivasi kerja, dan interaksi partisipasi

    penyusunan anggaran dengan internal locus of

    control secara bersama-sama berpengaruhterhadap kinerja manajerial aparatur pemerintah.

    Tabel 8ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 420.917 5 84.183 8.466 .000a

    Residual 1740.066 175 9.943

    Total 2160.983 180

    a. Predictors: (Constant), moderat2, MK_X2, LC_X3, PA_X1, moderat1

    b. Dependent Variable: KM_Y

    Hasil Penelitian

    Dari pengolahan data statistik yangditunjukkan pada tabel 9 di bawah ini, dengan

    menggunakan model analisis (MRA) moderated

    regresion analysis diperoleh persamaan sebagaiberikut berikut :

    Y = -10,291 + 1,907X1 + 2,178X2 -0,675X3 -

    0,078(X1.X3)+ 0,021(X2.X3)+e

    Tabel 9

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) -10.291 18.700 -.550 .583

    PA_X1 1.907 .708 1.788 2.693 .008

    MK_X2 2.178 .553 2.288 3.941 .000

    LC_X3 -.675 .389 -1.004 -1.735 .085

    moderat1 -.078 .020 -3.698 -3.825 .000

    moderat2 .021 .014 1.363 1.443 .151

    a. Dependent Variable:

    KM_Y

    Angka yang dihasilkan dari pengujia

    tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :a.Nilai konstanta sebesar -10,291 mengindika

    bahwa jika variabel independen yai

    partisipasi penyusunan anggaran, ser

    variabel moderating yakni motivasi kerja dainternal locus of control tidak ada maka nil

    kinerja manajerial aparatur pemerintah adala

    sebesar konstanta -10,291.b. Koefisien partisipasi penyusunan anggara

    sebesar 1,907 mengindikasikan bahwa setia

    peningkatan peran partisipasi penyusunanggaran satu satuan akan mengakibatka

    kenaikan kinerja manajerial aparat

    pemerintah sebesar 1,907 satuan. Nil

    koefisien dari variabel partisipapenyusunan anggaran bernilai positif yai1,907.

    c. Koefisien motivasi kerja sebesar 2,17mengindikasikan bahwa setiap peningkataperan motivasi kerja satu satuan ak

    mengakibatkan kenaikan kinerja manajeri

    aparatur pemerintah sebesar 2,178 satuaNilai koefisien dari variabel motivasi ker

    positif yaitu 2,178.

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana15

    d. Koefisien internal locus of control sebesar -0,675 mengindikasikan bahwa setiappeningkatan internal locus of controlsatu satuan

    akan mengakibatkan penurunan kinerjamanajerial aparatur pemerintah sebesar 0,675

    satuan. Nilai koefisien dari variabel internal

    locus of control bernilai negatif yaitu -0,675.

    e. Koefisien Moderat (X1.X3) sebesar -0,078mengindikasi bahwa setiap peningkataninteraksi partisipasi penyusunan anggaran

    dengan motivasi kerja satu satuan akan

    mengakibatkan penurunan kinerja manajerial

    aparatur pemerintah sebesar 0,078. Nilaikoefisien dari variabel partisipasi

    penyusunan anggaran dan motivasi kerjabernilai negatif yaitu -0,078.f. Koefisien Moderat (X2.X3) sebesar 0,021

    mengindikasi bahwa setiap peningkatan

    interaksi partisipasi penyusunan anggarandengan internal locus of controlsatusatuan akan

    mengakibatkan peningkatan kinerja

    manajerial aparatur pemerintahsebesar 0,021.

    Nilai koefisien dari variabel partisipasipenyusunan anggaran dan internal locus of

    controlbernilai positif yaitu 0,021.

    Uji t dilakukan untuk mengetahui

    seberapa besar pengaruh variabel independent

    terhadap variabel dependen secara parsial.

    Patokan yang digunakan adalah denganmembandingkan nilai signifikan yang dihasilkan

    dengan alpha 0,05 atau dengan membandingkan

    thitungdengan ttabel.

    Pembahasan

    1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan

    Anggaran terhadap Kinerja Manajerial

    Aparatur PemerintahBerdasarkan analisis statistik dalam

    penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis pertama

    (H1) diterima dan disimpulkan bahwa partisipasipenyusunan anggaran berpengaruh signifikan

    positif terhadap kinerja manajerial aparatur

    pemerintah.

    Dari hasil ini dapat disimpulkan bahw

    partisipasi yang dilakukan oleh aparatpemerintah dalam proses penyusunan anggara

    akan meningkatkan kinerja manajerial. MenurAmstrong (1990) partisipasi adalah keterlibatapemimpin dan pekerja secara bersama-sam

    dalam membuat keputusan mengenai hal-h

    yang menyangkut kepentingan bersam

    Partisipasi pimpinan dalam proses penyusunaanggaran merupakan proses dimana pimpina

    dinilai kinerjanya, serta keterlibatan pimpina

    dalam mengkondisikan anggotanya.

    Sejalan dengan teori yang dikemukaoleh Milani (1975) dalam Darlis (2002), bahw

    dengan adanya partisipasi penyusunan anggaradiharapkan kinerja para aparatur pemerintadapat meningkat. Hal ini didasarkan pad

    pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau stand

    yang dirancang secara partisipatif disetujui, makpara pimpinan organisasi pemerintahan aka

    bersungguh-sungguh dalam tujuan atau stand

    yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggun

    jawab pribadi untuk mencapainya karena ikserta terlibat dalam penyusunannya.

    Hasil penelitian ini mendukung beberap

    penelitian terdahulu yang menyatakan bahwpartisipasi penyusunan anggaran berpengaru

    positif dan signifikan terhadap kiner

    manajerial, misalnya penelitian Ulupi (2005

    yang melakukan penelitian mengenai pengarupartisipasi anggaran, persepsi keadila

    distributif, keadilan prosedural dan go

    commitmentterhadap kinerja dinas membuktika

    partisipasi berpengaruh terhadap kinerja. Hasyang positif dan signifikan menunjukka

    partisipasi dalam penyusunan anggaran

    Pemerintah Daerah Kabupaten Bandunmempunyai pengaruh yang signifikan terhada

    kinerja.

    Penelitian ini juga konsisten dengapenelitian Bambang dan Osmad (2007) yan

    menguji tentang pengaruh partisipasi penyusuna

    anggaran terhadap kinerja aparat pemerintadaerah dengan budaya organisasi dan komitmeorganisasi sebagai variabel moderating pad

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-mana16

    Pemerintah Kota dan Kabupaten Semarang yang

    menunjukkan bahwa partisipasi penyusunananggaran memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.Jadi, kinerja manajerial aparaturpemerintah diharapkan dapat meningkat dengan

    adanya partisipasi yang tinggi dari setiap manajer

    publik pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

    (SKPD) Kota Padang. Berdasarkan hal ini jugadiharapkan tercapainya sasaran/target yang telah

    ditetapkan sebelumnya, dan diperoleh realisasi

    anggaran yang lebih baik karena adanya

    tanggung jawab moril dari pelaksana anggaranuntuk mencapai dan meningkatkan kinerjanya.

    2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap

    Hubungan Partisipasi Penyusunan

    Anggaran dengan Kinerja Manajerial

    Aparatur PemerintahBerdasarkan analisis statistik dalam

    penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis kedua

    (H2) ditolak dan disimpulkan bahwa motivasi

    kerja berpengaruh signifikan dan negatifterhadap hubungan partisipasi penyusunan

    anggaran dengan kinerja manajerial aparatur

    pemerintah.Hasil penelitian ini sejalan dengan

    penelitian Septi (2010) yang meneliti tentang

    pengaruh partisipasi penyusunan anggaran

    terhadap kinerja pemerintah daerah denganmotivasi sebagai variabel pemoderasi dan

    terbukti bahwa motivasi tidak dapat memperkuat

    hubungan partisipasi penyusunan anggaran

    terhadap kinerja pemerintah daerah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    motivasi yang diberikan oleh unit kerja

    organisasi sangat tinggi, tetapi hal ini bertolakbelakang dengan fenomena yang terjadi pada

    saat ini. Unit kerja organisasi belum mampu

    untuk meningkatkan motivasi yang ada daridalam diri karyawan maupun yang diberikan

    oleh orang lain, dengan melihat kondisi kerja di

    setiap unit kerja organisasi yang kurang nyamandan tidak kondusif mengakibatkan kurangnya

    motivasi para karyawan akan tanggung jawa

    masing-masing.Selain itu motivasi kerja diduga tida

    dapat berkembang dengan baik pada organisapemerintahan khusunya pada SKPD KoPadang, di mana hal ini bertolak belakan

    dengan motivasi kerja yang dapat berkemban

    baik di sektor swasta, dikarenakan sistem da

    iklim kerja antara kedua organisasi tersebsangat berbeda, seperti hampir tidak berlakuny

    sistem reward and punishment pada organisa

    pemerintahan yang mengakibatkan motiva

    kerja tidak dapat berkembang dengan baik datidak dapat mendukung hubungan partisipa

    penyusunan anggaran terhadap kinermanajerial.Sehingga dapat disimpulkan motiva

    tidak dapat dijadikan variabel pemodera

    pengaruh partisipasi penyusunan anggaraterhadap kinerja manajerial. Dan sang

    dimungkinkan adanya variabel lain yang dap

    memoderasi pengaruh partisipasi penyusuna

    anggaran terhadap kinerja manajerial.

    3. Pengaruh Internal Locus Of Contr

    terhadap Hubungan PartisipaPenyusunan Anggaran dengan Kiner

    Manajerial Aparatur Pemerintah.Berdasarkan analisis statistik dala

    penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis keti(H3) ditolak dan disimpulkan bahwa intern

    locus of control tidak berpengaruh signifik

    terhadap hubungan partisipasi penyusuna

    anggaran dengan kinerja aparat pemerintdaerah.

    Hasil penelitian ini konsisten denga

    penelitian Aldino (2010) yang menyatakabahwa locus of control tidak bisa berfung

    sebagai variabel pemoderasi antara hubunga

    partisipasi penyusunan anggaran dengan kinermanajerial. Namun tidak sesuai dengan konse

    yang dikemukakan oleh Anderson (1997) dala

    Nanda (2010) yang menyatakan bahwa, pamanajer yang berorientasi internal menampakkakeyakinan yang lebih besar terhadap kemampua

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj17

    mereka untuk mempengaruhi lingkungan, lebih

    mampu dalam menghadapi situasi yang penuhtekanan, lebih banyak mengandalkan cara

    pemberian pengaruh yang terbuka dan supportif,menekankan strategi perusahaan yang lebihberesiko dan inovatif serta mengahasilkan kinerja

    kelompok/perusahaan yang lebih tinggi daripada

    yang dilakukan manajer yang berorientasi

    eksternal.Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak

    konsisten dengan penelitian Nanda (2010) yang

    menjelaskan bahwa adanya internal locus of

    control, menyebabkan organisasi menunjukkanpemahaman yang lebih baik dan memanfaatkan

    informasi secara efektif dalam situasipengambilan keputusan yang kompleks. Denganadanya internal locus of control yang tinggi,

    partisipasi anggaran akan semakin efektif. Hal ini

    disebabkan karena dengan internal locus ofcontrol seorang pimpinan/manajer akan

    meningkatkan kinerja manajerial dengan strategi

    yang kreatif dan menyertakan resiko.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakombinasi kesesuaian antara internal locus of

    control dan partisipasi penyusunan anggaran

    terhadap kinerja manajerial bukanlah merupakankesesuaian yang terbaik, khususnya bila

    diterapkan pada organisasi pemerintahan. Diduga

    hal ini disebabkan oleh berkembangnya external

    locus of controldari pada locus of control yangbersifat internal pada SKPD Kota Padang. Dan

    dapat disimpulkan bahwa pada organisasi

    pemerintahan khususnya pada SKPD Kota

    Padang, seorang manajer publik dengan internallocus of controltidak selalu dapat meningkatkan

    kinerjanya melalui partisipasi penyusunan

    anggaran. Hal ini disebabkan oleh situasi kerjayang tidak menuntut seorang manajer publik

    untuk memiliki sifat pengendalian diri yang

    tinggi dan memiliki strategi yang kreatif denganmenyertakan resiko mengingat organisasi

    pemerintahan berbeda dengan organisasi swasta

    yang memiliki situasi penuh tekanan dan resikodalam kegiatan operasionalnya. Dandimungkinkan ada variabel lain yang dapat

    memoderasi pengaruh partisipasi penyusuna

    anggaran terhadap kinerja manajerial.Dari penjelasan di atas dapat disimpulka

    bahwa penelitian ini tidak konsisten dengan teoyang dikemukakan, di mana internal locus

    control tidak dapat memperkuat hubunga

    partisipasi penyusunan anggaran terhadap kiner

    manajerial aparatur pemerintah pada SKP

    Pemerintah Kota Padang.

    V. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Penelitian ini bertujuan untuk melihseberapa besar Pengaruh Partisipa

    Penyusunan Anggaran terhadap KinerManajerial Aparatur Pemerintah dengaMotivasi Kerja danInternal Locus Of Contr

    sebagai Variabel Moderating. Berdasarka

    hasil temuan penelitian dan pengujiahipotesis yang telah diajukan dap

    disimpulkan bahwa :

    1. Partisipasi penyusunan anggaraberpengaruh signifikan positif terhadKinerja manajerial aparatur pemerintah.

    2. Partisipasi penyusunan anggaran tida

    berpengaruh signifikan positif terhadKinerja manajerial aparatur pemerinta

    dengan Motivasi kerja sebagai variab

    moderating.

    3. Partisipasi penyusunan anggaran tidaberpengaruh signifikan positif terhad

    Kinerja manajerial aparatur pemerinta

    dengan Internal locus of control sebag

    variabel moderating.

    B. SaranBerdasarkan pembahasan da

    kesimpulan yang diuraikan di atas, makpenulis mencoba untuk memberikan sara

    saran sebagai berikut :

    1. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwpartisipasi penyusunan anggara

    berpengaruh terhadap kinerja manajeri

    aparatur pemerintah. Untuk lebmeningkatkan kinerja, diharapkan agaparatur pemerintah lebih meningkatka

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj18

    kerjasama yang lebih erat dalam

    penyusunan anggaran. Hal ini patutnyatidak hanya sekedar syarat, namun harus

    direalisasikan agar seiring denganpeningkatan kinerja.2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya

    menggunakan metode pengumpulan data

    dengan cara survei lapangan dan

    wawancara untuk menilai sejauhmanapengaruh antar variabel.

    3. Pada penelitian ini, variabel MotivasiKerja danInternal Locus of Control secara

    interaksi tidak dapat memoderasihubungan partisipasi penyusunan

    anggaran dengan kinerja manajerialaparatur pemerintah. Oleh karena itu,disarankan untuk mempertimbangkan

    penggunaan variabel motivasi kerja dan

    internal locus of control sebagai variabelyang memoderasi hubungan partisipasi

    penyusunan anggaran dengan kinerja

    manajerial aparatur pemerintah. Peneliti

    menyarankan untuk mengganti variabeltersebut dengan variabel moderasi lainnya

    seperti budaya organisasi, komitmen

    organisasi dan struktur organisasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adisaputro, Gunawan, dkk.1994. Anggaran

    Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

    Apriwadi. 2008. Pengaruh Locus Of Control,

    Budaya Peternalistik dan Kapasitas

    Individu terhadap Budgetary Slack dan

    Kefektifan Penganggaran Partisipatif

    dalam Peningkatan Kinerja Manajerial.Padang: Skripsi Program S-1. Universitas

    Bung Hatta (tidak dipublikasikan).

    Amstrong, M.1990. Seri Pedoman Manajemen

    Manajemen Sumber Daya.Jakarta.

    Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan.

    2005. Sistem Pengendalian Manajemen

    buku 2. Terjemahan Kurniaw

    Tjakrawala. Jakarta: Salemba Empat.

    Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur PenelitiaSuatu Pendekatan Praktik. JakartRineka Cipta.

    Arisha Hayu Pramesthiningtyas. 2011. Pengaru

    Partisipasi Anggaran terhadap KinerManajerial, melalui Komitme

    Organisasi dan Motivasi Sebag

    Variabel Intervening. Semarang: Skrip

    Program S-1. Universitas Diponego(tidak dipublikasikan).

    Bambang Sardjito dan Osman Muthaher. 200Pengaruh Partisipasi Anggaran terhada

    Kinerja Aparatur Pemerintah Daera

    Budaya Organisasi dan KomitmeOrganisasi Sebagai Variabel Moderatin

    Simposium Nasional Akuntansi X. Unh

    Makasar, 26-28 Juli 2007.

    Budi Ilahi. Pengaruh Kepemimpinan dan Ikli

    Kerja terhadap Motivasi Kerja Pegawa

    Studi Empiris Dinas KoperaPerindustrian dan Perdagangan Provin

    Sumatera Barat. Skripsi Program S-

    Universitas Negeri Padang (tida

    dipublikasikan).

    Danim, Sudarwan. 2004. Motivas

    Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompo

    Jakarta: PT Rhineka Cipta.

    Darlis Edfan.2002. Analisis Pengaruh Komitme

    Organisasi dan KetidakpastiaLingkungan terhadap Hubungan anta

    Partisipasi Anggaran Dengan Senjang

    Anggaran. Jurnal Riset AkuntanIndonesia. Vol.5, No.85-101

    Deddi Noerdiawan. 2007. AkuntanPemerintahan.Jakarta: Salemba Empat.

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj19

    Dian Yevita. 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Publik, Motivasi dan Komitmen terhadapKinerja dalam Mewujudkan Good

    Governance. Skripsi Program S-1.Universitas Bung Hatta (tidakdipublikasikan).

    Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik

    Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

    Lucyanda, Jurica. 2001. Hubungan antara

    Penganggaran Partisipatif dengan Kinerja

    Manajerial : Peran Locus Of Controlsebagai Variabel Moderating dan

    Motivasi sebagai Variabel Intervening.Tesis Program Pasca Sarjana MagisterSains. Universitas Gajah Mada (tidak

    dipublikasikan).

    Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.

    Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

    Mila Mumpuni. 2005. Pengaruh StrukturOrganisasional dan Locus Of Control

    Terhadap Hubungan antara Penganggaran

    Partisipatif dengan Kinerja Manajerialpada Organisasi Sektor Publik.

    Semarang; Tesis Program Pasca Sarjana

    Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi.

    Universitas Diponegoro (tidakdipublikasikan).

    Mulyadi. Dan Jhony. 2001. Sistem Perencanaan

    dan Pengendalian Manajemen.Yogyakarta: Aditya Media.

    Nanda Hapsari. 2010. Pengaruh PartisipasiPenyususnan Anggaran terhadap Kinerja

    Manajerial dengan Komitmen Organisasi

    dan Locus Of Control sebagai VariabelModerating. Semarang; Skripsi Program

    S-1. Universitas Diponegoro (tidak

    dipublikasikan).

    Ngatemin. 2009. Pengaruh Komitmen Organisa

    dan Locus of ControlTerhadap Hubungaantara Partisipasi Penyususnan Anggara

    dan Kinerja Manajerial. Tesis. UniversitDiponegoro.

    Pilipus Ramandei. 2009. Pengaruh Karakterist

    Sasaran Anggaran dan Siste

    Pengendalian Intern terhadap KinerMananjerial Aparat Pemerintah Daera

    Tesis. Universitas Diponegoro.

    Rezi Novia Riska. 2011. Pengaruh PartisipaPenyusunan Anggaran terhadap Kiner

    Manajerial dengan Motivasi Kerja sebaVariabel Moderating. Padang: SkripProgram S-1. Universitas Negeri Padan

    (tidak dipublikasikan).

    Rezsa, Primanda. 2008. Pengaruh Buday

    Organisasi, Locus of control d

    penerapan Sistem Informasi Terhada

    Kinerja Aparat Unit-unit PelayanPublik. Surakarta: Skripssi Program S-

    Universitas Muhammadiyah (tida

    dipublikasikan).

    Rivai, Veithzal. 2004. Kiat Kepemimpina

    dalam Abad Ke 21. Jakarta: PT Raja

    Grafindo Persada.

    Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisas

    Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang

    Rohman, A. 2009. Akuntansi Sektor Publ

    Telaah dari Dimensi : Pengelolaa

    Keuangan Daerah, Good GovernancPengendalian, Pengawasan da

    Pengukuran Kinerja Pemerintah Daera

    Semarang: Badan Penerbit UniversitDiponegoro.

    Septi Mardiana. 2010. Pengaruh PartisipaPenyusunan Anggaran terhadap KinerAparatur Pemerintah dengan Motiva

  • 5/19/2018 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARATUR PEMERI...

    http:///reader/full/pengaruh-partisipasi-penyusunan-anggaran-terhadap-kinerja-manaj20

    sebagai Pemoderasi. Padang; Skripsi

    Program S-1. Universitas Negeri Padang(tidak dipublikasikan).

    Soetrisno. 2010. Pengaruh Partisipasi, Motivasidan Pelimpahan Wewenang dalam

    Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja

    Manajerial. Semarang: Tesis Program

    Pasca Sarjana Magister Akuntansi

    Fakultas Ekonomi. Universitas

    Diponegoro (tidak dipublikasikan).

    Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.Yogyakarta: PT. Andi.

    Sri Tirta Nurtuti. 2009. Pengaruh Motivasi dariPimpinan terhadap Kinerja Pegawai

    Kantor Camat Kecamatan IV Jurai

    Kabupaten Pesisir Selatan. Padang:Skripsi Program S-1. Universitas Negeri

    Padang (tidak dipublikasikan).

    Supriyono. 2000. Sistem PengendalianManajemen. Yogyakarta: BPFE.

    Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.Bandung: PT. Alfabeta.

    Sumarno. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi

    dan Gaya Kepemimpinan terhadapHubungan antara Partisipasi Anggaran

    dan Kinerja Manajerial: Studi Empiris

    Pada Kantor Cabang Perbankan

    Indonesia Di Jakarta. SymposiumNasional Akuntansi VII. Solo, 15-16

    September 2005.

    Ulupui, I.G.K. 2005 Pengaruh Partisipasi

    Anggaran, Persepsi Keadilan Distributif,

    Keadilan Prosedural, dan GoalCommitment terhadap Kinerja Dinas.

    Tesis Program Pasca Sarjana Magister

    Sains. Universitas Gajah Mada (tidakdipublikasikan).

    Uma Sekaran. 2006.Metodologi Penelitian untu

    Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

    Wahjosoemidjo. 1994. Kepemimpinan daMotivasi Kerja. Jakarta: GhalIndonesia.

    Winardi. 2004. Motivasi dan Pemotivasia

    dalam Manajemen. Jakarta: PT GrafindoPersada.