Page 1
Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Protista
Kelas X SMAN 2 Gowa
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Sukardi
NIM 105441102316
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2020
Page 6
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Rahasia Kesuksesan Adalah Mengetahui Yang Orang Lain Tidak Ketahui”
PERSEMBAHAN
Tiada kasih sayang setulus kasih sayangmu tiada pengorbanan seikhlas
pengorbananmu kuperuntukkan karya sederhana ini kepada kedua orang tuaku,
Bapak Syarifuddin dan Ibu Alm. Hj. Tarring saudaraku-saudaraku, seluruh
keluargaku, beserta kepada sahabat-sahabatku sebagai tanda bakti dan kasih
sayangku yang akan abadi selamanya...
Semoga Allah SWT membalas budi baik mereka. Aamiin...
Page 7
vii
ABSTRAK
Sukardi. 2020. Pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS)
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X SMA Negeri 2.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr. H. Syarifuddin Kune
dan pembimbing II Nurul Fadhilah.
Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen. Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran Two stay two
stray terhadap hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran Two stay two stray terhadap hasil belajar siswa
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa dan
sampel yang terdiri dari kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Two stay two stray dan kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Konvensional. teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Data yang dikumpulkan
yaitu data mengenai hasil belajar siswa yang kemudian dianalisis menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray yaitu 72,50
dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Konvensional yaitu 61,54. Hasil uji hipotesis
dengan bantuan SPSS versi 20.0 for Windows menggunakan statistik uji
Independent Sample t-test menunjukkan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray pada materi
protista pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa.
Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran Two Stay Two Stray
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluk-
Nya terutama manusia. Salam dan shalawat senantiasa dikirimkan kepada
junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW. Yang merupakan panutan dan
contoh kita sampai akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu penulis dapat
menyelesaikan kewajiban akademik dalam penyelesaian proposal dengan judul
“pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS) terhadap hasil belajar
kognitif pada materi protista siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dalam
lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mendapat hambatan dan
kesulitan yang dihadapi penulis. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak sehingga hambatan dan kesulitan dapat diatasi.
Melalui kesempatan yang baik ini, penghargaan dan ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala kebijakan dan dukungannya
dalam proses perkuliahan. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
atas dukungan dan kebijakannya sehingga proses perkuliahan maupun
penyusunan skripsi diperlancar.
Page 9
ix
Terima kasih kepada Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si, selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan arahan, petunjuk
danbimbingan selama perkuliahan hingga proses penyelesaian studi. Bapak dan
ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya jurusan Pendidikan
Biologi yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan.
Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Syarifuddin Kune, M.Si. , selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Nurul Fadhilah, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing II
yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam pemberian arahan, bimbingan dan
motivasi kepada hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terima kasih kepada kedua orang tuaku tercinta atas segala kasih sayang,
pengorbanan, pengertian, kepercayaan dan doa yang menyertai sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga apa yang telah mereka berikan
kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan
akhirat.
Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi seperjuangan
angkatan 2016 khususnya kelas Pendidikan Biologi 16 A yang telah menjadi
teman seperjuangan, pemberi semangat, motivasi dan dukungan dalam
penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini
dikemudian hari.
Page 10
x
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi masukan yang
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala
jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT, Amin.
Makassar, 25 Mei 2020
Penulis
Sukardi
Page 11
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LatarBelakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 6
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 6
1. Model Pembelajaran..................................................................... 6
2. Hasil Belajarar ............................................................................... 8
3. Materi Ajar .................................................................................... 10
4. Keterkaitan Materi dengan Model Pembelajaran .......................... 11
Page 12
ix
5. Penelitian yang Relevan ................................................................ 12
B. Kerangka Pikir .................................................................................... 13
C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 16
A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 16
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 19
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 21
D. Instrumen Penelitian............................................................................ 22
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 23
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 28
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 28
1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 28
2. Analisis Statistik Inferensial ......................................................... 34
B. Pembahasan ......................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 42
A. KESIMPULAN ................................................................................... 42
B. SARAN ............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 46
RIWAYAT HIDUP
Page 13
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Two stay two stray.................................... 6
Tabel 3.1 Bentuk Preteset-Posttest Control Group Design .................................. 16
Tabel 3.1 Sintaks Aktifitas guru dan Siswa Model Pembelajaran
Two stay two stray .......................................... .................................... 16
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa .............................. 18
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa ............................... 19
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi ................................................................... 21
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................................... 21
Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray ........................................................ 29
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol
yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional .................................................................................... 30
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray ....................................................... 30
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray ........................................................ 32
Page 14
xi
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas Kontrol
yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional .................................................................................... 32
Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Normalitas dan
Homogenitas pada Kelas Eksperimen yang Diajar dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas
kontrol yang Diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional ............................................................. 34
Tabel 4.7 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Hipotesis pada Kelas
Eksperimen yang Diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas kontrol yang Diajar
dengan Menggunakan Model PembelajaranTwo stay two stray ..... 36
Page 15
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................ 15
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen yang Diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas Kontrol yang Diajar
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ............. 33
Page 16
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERSURATAN ............................................................................ 45
A.1 Surat Permohonan Izin Penelitian dari LP3M Unismuh Makassar ....... 46
A.2 Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan ...................................... 47
A.3 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Negeri 2 Gowa ............ 48
A.4 Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ................................... 49
LAMPIRAN B LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ......................................... 50
B.1 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I ................................ 51
B.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I ................................ 49
LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN....................................................... 65
C.1 Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA ...................................... 66
C.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 69
C.5 Kisi-Kisi Soal pretest dan Posttest ......................................................... 70
C.6 Soal pretest dan Posttest ........................................................................ 73
C.7 Pedoman Penskoran Soal pretest dan Posttest ....................................... 75
LAMPIRAN D HASIL BELAJAR SISWA .......................................................... 76
D.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ............................................................ 78
D.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa .................................................. 81
Page 17
xiii
LAMPIRAN E ANALISIS DATA ........................................................................ 85
E.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa ................................... 86
E.2 Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar Siswa .................................. 95
LAMPIRAN F LEMBAR OBSERVASI ............................................................. 101
F.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................................... 102
LAMPIRAN G KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN ........... 205
G.1 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian .................................................. 106
LAMPIRAN H DOKUMENTASI ....................................................................... 107
H.1 Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 108
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah tentunya juga
dipengaruhi oleh berbagai factor baik itu dari lingkungan sekolah, keluarga
maupun media yang digunakan dalam prose pembelajaran. Dalam suatu
pembelajaran di sekolah ada banyak berbagai mata pelajaran dimana salah
satunya yaitu seperti pembelajaran IPA.
Kurang efisienya suatu pembelajaran di kelas dapat terjadi karena ada
berbagai hal yang menjadi penghambat proses pembelajaran, baik itu dari
pihak guru maupun siswa, serta bagaimana suatu model dan metode
pembelajaran yang digunakan, hal ini terlihat dari rendahnya aktifitas dan
hasil belajar siswa. Dimana mata pelajaran juga sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar, karna proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika model
dan metode pembelajaran yang di gunakan mendukung mata pelajaran yang di
ajarkan.
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang
didalamnya mengandung berbagai istilah-istilah latin serta materi yang begitu
kompleks yang membuat siswa merasa jenuh belajar bahkan merasa sulit
untuk dapat memahaminya. Sepert halnya materi keanekaragaman hayati yang
memiliki materi yang sangat kompleks dengan pembehasan tiga tingkatan
seperti keanekaragaman genetic, keragaman spesies, dan keragaman
ekosistem. Sehingga pemberian model maupun metode dalam suatu
pembelajaran sangatlah penting yang dapat membantu baik guru maupun
Page 19
2
siswa dalam melakukan suatu proses belajar mengajar. Pentingnya suatu
pemilihan model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran yang akan
diajarkan akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.
Pada permasalahan yang terjadi di SMAN 2 Gowa ini yaitu pemberian
model pembelajaran yang di ajarkan kepada siswa masih mengandalkan
model-model pembelajaran yang lama seperti masih menggunakan metode
ceramah atau konvensional, sehingga siswa juga merasa jenuh dan kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran karna tidak adanya inovasi-inovasi
yang baru dalam proses belajarnya sehingga hasil belajar siswa tersebut akan
menurun. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMAN 2 Gowa
tersebut, hasil belajar siswa masih ada yang di bawah standar KKM, yang
dimana nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah tersebut untuk kelas X yaitu
dengan nilai 70. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian semester ganjil tahun
2020 pada mata pelajaran biologi di kelas X IPA. Untuk presentase nilai
keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 38,32 % dan yang belum
mencapai nilai KKM sekitar 61,68%.
Guru berperan penting dalam mengusahakan pencapaian nilai tersebut.
Namun terdapat banyak hambatan yang menyebabkan siswa memperolah nilai
yang rendah salah satunya ialah siswa malu-malu atau tidak percaya diri untuk
berbicara, serta merasa bosan karena pembelajar yang kurang menyenangkan
sehingga mereka menjadi kurang melibatkan diri dalam pembelajaran dan
hasil belajar siswa menjadi sangat rendah. Salah satu cara untuk dapat
mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan perbaikan model
Page 20
3
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran Two Stay Two
Stray (TSTS) tampaknya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan
tersebut di atas. Pada penelitian ini model pembelajaran yang akan digunakan
yaitu Two Stay Two Stray (TSTS) dimana keunggulan dari model
pembelajaran ini akan dapat merubah proses pembelajaran yang tadinya biasa
saja yang hanya berfokus pada guru, dan dengan menerapkan model ini akan
membuat siswa lebih aktif lagi dalam memecahkan suatu masalah dan dituntut
untuk memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsi
(2014) yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray
merupakan alternative strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru
dalam menyampaikan materi keanekaragaman hayati. Model pembelajaran
Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar sekaligus
menumbuhkan sikap ilmiah siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, maka penulis bermaksud
untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pada model pembelajaran yang akan
digunakan dan di harapkan akan memberikan dampak yang positif.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulias akan melakukan penelitian
yang berjudul “pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS)
terhadap hasil belajar kognitif pada materi protista siswa kelas X SMA Negeri
2 Gowa”.
Page 21
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X di
SMAN 2 Gowa?
2. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi protista kelas X di
SMAN 2 Gowa?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kognitif siswa dari penggunaan
model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi protista
kelas X di SMAN 2 Gowa
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada
materi protista kelas X di SMAN 2 Gowa
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
dalam penerapan model pembelajaran Two stay two stray pada proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi.
2. Manfaat praktis
Page 22
5
a. Bagi siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan aktivitas dan hasil belajar
kognitif siswa dapat meningkat.
b. Bagi guru, dapat memberikan motivasi untuk melakukan inovasi dalam
mengajar sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih
menarik.
c. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan acuan dalam menerapkan model
pembelajaran Two stay two stray untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman tentang model
pembelajaran Two stay two stray terhadap hasil belajar kognitif siswa
khususnya pelajaran biologi.
Page 23
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka
1. Model pembelajaran two stay two stray (TSTS)
Model pembelajaran two stay two stray (dua tinggal dua tamu)
siswa dituntut untuk memiliki tanggung jawab dan aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran ini bermaksud
agar dapat menghasilkan model pembelajaran baru yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran (Gayatri,
2017:71-78).
Menurut Arlinda (2017) Langkah-langkah pembelajaran tipe two
stay two stray (TSTS) adalah :
Tabel 2.1 langkah-langkah Two stay two stray (TSTS)
No Sintaks
1 Peserta didik bekerja sama dengan kelompok yang berjumlah 4-5 orang.
2 Setelah selesai, dua orang masing-masing dari setiap kelompok menjadi
tamu kedua kelompok yang lain.
3 Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi ke tamu mereka.
4 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
tamuan mereka dari kelompok lain.
5 Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
Page 24
7
Menurut sumarni (2017) Kelebihan model pembelajaran Two Stay
Two Stray (TSTS) diantaranya :
1. Kecenderungan belajar peserta didik lebih bermakna
2. Lebih berorientasi pada keaktifan
3. Diharapkan peserta didik akan berani mengungkapkan pendapatnya
4. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri peserta didik
5. Kemampuan berbicara peserta didik dapat ditingkatkan dan
6. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar yang merupakan
sumber belajar yang dirancang oleh guru
Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) atau
model dua tinggal dua tamu. Pembelajaran dengan metode ini diawali
dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru
memberikan tugas yang berupa permasalahan-permasalahan yang harus
mereka diskusikan jawabannya (Arlinda,2017:557).
Menurut Sumarno (2017:27-28) Pendekatan model pembelajaran
kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray) (TSTS). Model
pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang bisa meningkatkan
apresiasi dan kreasi peserta didik.
Model pembelajaran kooperatif bermacam-macam seperti model
pembelajaran kooperatif tipe NHT, jigsaw, Two Stay Two Stray (TSTS)
dan lainnya. Model kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan
model pembelajaran yang berkelompok dengan tujuan agar siswa dapat
Page 25
8
saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu dalam
memecahkan masalah (Anwar,2018:14).
2. Hasil belajar
Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis dan evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi. Sedangkan Aspek psikomotorik berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak
(Widiantono, 2017:200-201).
Menurut Susanto (2013:5-6) Hasil belajar sebagaimana telah
dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomor), dan sikap siswa (aspek afektif).
Secara sederhana yang diaksud hasil belajar siswa adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Menurut Slameto (2003) dalam Darmadi (2017), faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa mencakup faktor internal dan eksternal,
sebagai berikut:
1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri yang terdiri dari faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh);
faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan); dan faktor kelelahan.
Page 26
9
2) Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu. Faktornya
terdiri dari faktor keluarga (cara mendidik, relasi antara anggota
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan); faktor
sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah);danfaktor masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat).
Hasil belajar merupakan hasil dari penguasaan ilmu
pengetahuan yang diungkapkan dalam bentuk perubahan perilaku yang
menyangkut yang harus dicapai oleh siswa selama belajar di sekolah aspek
kognitif, psikomotor dan afektif (Kusnadi,2018:20).
Menurut Rosyid (2016:12) Hasil belajar adalah proses untuk
melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar atau keberhasilan yang dicapai
seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang
ditandai dengan bentuk angka, huruf atau symbol tertentu yang disepakati
oleh pihak penyelenggara pendidikan.
Hasil belajar siswa yang baik merupakan tujuan utama dari setiap
proses pembelajaran, usaha untuk mewujudkan hasil belajar yang
memuaskan tentunya membutuhkan kerja sama yang baik dari komponen-
komponen dalam proses belajar mengajar, yaitu: tujuan, bahan pelajaran,
Page 27
10
kegiatan belajar mengajar, model, alat dan sumber serta evalusi (Kholis,
2017:71). Menurut Dewi (2017:105-106). Untuk merancang materi
pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh
pembelajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi
kognitif sikap, dan keterampilan motorik.
3. Materi Protista
Protista mirip tumbuhan (alga), Protista mirip hewan (protozoa) dan
Protista mirip jamur. Kebanyakan abjek Protista berukuran mikroskopis
sehingga lebih mudah di pahami (Ayuningrum, 2015:125). Pembelajaran
biologi terdiri dri empat unsur utama, pertama: unsur sikap, rasa ingin
tahu, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
akan menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur
yang benar, sehingga ilmu sains bersifat open ended (Alvitasari, 2016:199)
Pemberian nama pada organisme itu (hewan dan tumbuhan) telah
dilakukan baik secara local maupun secara ilmiah. Tujuan klasifikasi
adalah untuk mempermudah mempelajari organisme dan untuk
menunjukkan hubungan kekerabatannya (relationship).Klasifikasi adalah
kegiatan pengelompokan organisme menurut aturan tertentu pada jenjang
tertentu (taxon). Dari kata taxon itu, maka muncul istilah Taksonomi (taxis
= susunan dan nomos = hukum atau aturan). Taksonomi adalah teori dan
praktek klasifikasi, pemberian nama dan penyusunan yang sistematika dari
organism ke dalam kelompoknya (Nurhadi, 2018:1)
Page 28
11
1. Keterkaitan antara model pembelajaran dengan materi
Adapun keterkaitan antara model pembelajaran Two Stay Two
Stray (TSTS) dengan materi Protista, yaitu dimana materi Protista ini
mempunyai materi yang sangat kompleks dan banyak materi yang
mempunyai pembahasan untuk di diskusikan langsung, sehinga sangat
cocok dengan model ini karena model TSTS membuat siswa lebih aktif
lagi dalam mencari jawaban dan memiliki tanggung jawab masing-masing.
2. Profil sekolah
Identitas Sekolah
1. Nama sekolah : SMA NEGERI 2 GOWA
2. NPSN : 40301141
3. Jenjang Pendidikan : SMA
4. Status Sekolah : Negeri
5. Alamat Sekolah : JL. Pendidikan Limbung
RT/RW : 0/0
Kode pos : 92152
Kelurahan : Kalebajeng
Kecamatan : Kec. Bajeng
Kabupaten/Kota : Kab. Gowa
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
6. SK Pendirian Sekolah : 0473/0/1983
7. Tanggal SK Pendirian : 1983-09-11
8. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah
Page 29
12
B. Penelitia relevan
1. Adapun penelitian yang relevan yaitu pada jurnal Purwaningsih (2014)
yang berjudul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa pada materi
keanekaragaman hayati di kelas X Man 1 Pontianak” dapat diambil
kesimpulan bahwa penelitian ini berhasil dimana penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar
sekaligus menumbuhkan sikap ilmiah siswa.
2. Lubis (2018) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Two stay two stray (TSTS) dan artikulasi terhadap hasil belajar siswa pada
materi ekosistem di SMA Negeri 1 Sibangun Tanapuli Tengah”.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat
pengaruh signifikan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS),
terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem dengan nilai
rata-rata 84,71 dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
model pembelajaran artikulasi dengan nilai rata-rata 82.,29.
3. Azmita (2017) yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran
Two stay two stray berbasis saintifik terhadap hasil belajar biologi siswa
materi metabolism kelas XII SMA 2 Kota Jambi”. Berdasarkan analisis
data dan uji hipotesis yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Two stay two stray berbasis saintifik berpengaruh
positif terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas XII SMA2 Negeri
Kota Jambi pada aspek kognitif.
Page 30
13
4. Sulistyanti (2019) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Two stay
two stray (TSTS) dipadukan dengan metode demonstrasi terhadap hasil
belajar kimia”. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen
yaitu 75,59, sedangkan pada kelas control 64,79. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran Two stay two stray
(TSTS) dipadukan dengan metode demonstrasi memberikan pengaruh
yang lebih baik terhadap hasil belajar kimia materi pokok laju reaksi pada
siswa kelas XI MIA MAN 2 Mataram.
5. Safitri (2015) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Two stay two
stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa”. Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Two stay two stray (TSTS) berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Sukadana Kab. Lampung Timur pada materi pokok sistem
reproduksi manusia.
C. Kerangka pikir
Hasil belajar kognitif siswa Materi Protista kelas X di SMAN 2 Gowa
masih ada yang dibawah standar KKM, yang dimana nilai KKM yang
ditentukan oleh sekolah tersebut untuk kelas X yaitu 70. Hal ini dikarenakan
terbiasanya guru mengajar menggunakan metode langsung yaitu metode
ceramah sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik perhatian
siswa. Mengajar dengan metode ceramah, yakni dengan menggunakan kata-
Page 31
14
kata saja mengakibatkan siswa kurang bahkan tidak memahami materi yang
diajarkan sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa menurun.
Salah satu cara untuk dapat mengatasi hal tersebut yaitu dengan
melakukan perbaikan model pembelajaran yang digunakan oleh guru
disekolah. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) tampaknya dapat
digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas. Model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) atau model dua tinggal
dua tamu. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian
kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas yang berupa
permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Jadi,
berdasarkan kerangka pikir di atas model two stay two stray (TSTS) diduga
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Protista disajikan
dalam gambar sebagai berikut.
Page 32
15
Gambar 2.1 Kerangka pikir
Hasil belajar kognitif siswa materi Protista kelas X
di SMAN 2 Gowa
Kurang melibatkan diri
dalam pembelajaran
Penerapan model pembelajaran tipe Two
Stay Two Stray
Semua siswa akan terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki
kesempatan yang sama untuk memberikan pendapat (pemerataan) sehingga
tidak ada siswa pasif
Hasil belajar kognitif siswa mencapai
KKM bahkan melebihi
Siswa tidak percaya diri dan bosan
dalam pembelajaran
Tidak mencapai KKM
Page 33
16
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. H0 : Tidak ada pengaruh Model pembelajaran Two Stay Two Stray
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi Protista kelas X di SMAN
2 Gowa
2. H1 : Ada pengaruh Model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil
belajar kognitif siswa pada materi Protista kelas X di SMAN 2 Gowa
Page 34
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen yang melibatkan
dua kelas, dimana ada sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
ekperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Two
stay two stray sedangkan kelas ekpreimen kontroltidak diberikan perlakuan.
2. Desain penelitian
Desain penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian
eksperimen semu (quasi-experiment) dengan design “pretest postest control
group design”. Dalam design penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Two stay two stray (TSTS), sedangkan
untuk kelas control diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yaitu
metode ceramah. Desain penelitian tersebut di sajikan pada table 3.1 sebagai
berikut :
Tabel 3.1 pretest-postest control group design
Grup Pretes Ubahan Terikat
Postest
(R) Eksperimen O1 X O2
(R) Kontrol O3 - O4
Sumber : Sugiyono 2018:114
Page 35
18
18
Keterangan :
R : Subjek acak
O1 dan O3 : Nilai pretest sebelum diterapkan model pembelajaran Two Stay
Two Stray
X : Treatmen atau Perlakuan berupa model pembelajaran Two Stay
Two Stray
O2 dan O4 : Nilai postest setelah diterapkan model pembelajaran Two Stay
Two Stray
- : Tidak menggunakan treatmen atau menggunakan model
konvensional
3. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitiann ini adalah
model pembelajaran Two stay two stray dan variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Gowa yang beralamat Jl.
Pendidikan Limbung, sedangkan untuk waktu pelaksanaan dalam
penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
5. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian secara garis besar digunakan dalam tiga tahap
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis
hasil penelitian dan tahap akhir.
a. Tahap observasi
1) Bertemu dengan kepala sekolah untuk meminta izin
melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran biologi
2) Wawancara dengan guru mata pelajaran biologi
Page 36
19
19
b. Tahap Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu:
1) Mengurus surat izin penelitian
2) Observasi pada sekolah yang akan diteliti
3) Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala sekolah
untuk memohon agar peneliti diberi izin untuk melakukan
penelitian di sekolah
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP
serta instrumen penelitian lainnya
5) Menentukan jadwal penelitian dan mengkondisikan kelas serta
materi pembelajaran
c. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu tiga pekan. Pelaksanaan
eksperimen dilaksanakan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sintaks Aktifitas Guru Dan Siswa Model Pembelajaran Two stay
two stray (TSTS)
Sintaks Aktifitas
Guru Siswa
Pemberian Pretest
kepada kelas
eksperimen
Guru memberikan 30 butir
soal
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
Membimbing kelompok
belajar
Guru membagi siswa
menjadi 4-5 orang kemudian
dua orang masing-masing
dari setiap kelompok
menjadi tamu kedua
kelompok yang lain
Siswa berkumpul
dengan teman
kelompoknya
kemudian mengikuti
arahan dari guru.
Mengontrol Guru tetap mengontrol
jalanya kegiatan
pembelajaran
Siswa tetap
menjalankan kegiatan
proses pembelajaran
Page 37
20
20
Pemberian Posttest Guru membagikan 35 butir
soal
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
d. Tahap analisis hasil penelitian
Adapun langkah-langkah sebagai berikut
1) Mengumpulkan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari tes hasil
belajar siswa yaitu pemberian pretest dan posttest dan lembar
keterlaksanaan pembelajaran
2) Menganalisis dan membahas data hasil penelitian
e. Tahap akhir
Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah menyimpulkan
hasil penelitian dan dibuatkan laporan
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA
Negeri 2 Gowa, yang berjumlah 307 siswa dan terbagi ke dalam 9 rombel.
Table 3.3 Rombel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Gowa
Rombel Jumlah siswa
X IPA 1 35
X IPA 2 31
X IPA 3 35
X IPA 4 33
X IPA 5 34
X IPA 6 34
X IPA 7 35
X IPA 8 35
X IPA 9 35
Total 307
(Sumber: SMA Negeri.2 Gowa,2019)
Page 38
21
21
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik “random sampling” dengan alasan bahwa sifat
populasi yang terdiri dari beberapa kelompok/kelas dan setiap
kelompok/kelas di sekolah yang bersangkutan memiliki anggota dengan
sifat dan karakteristik yang diasumsikan sama atau hampir sama, hal ini
dikarenakan pembagian rombel di sekolah tersebut tidak berdasarkan
peringkat atau bersifat homogen. Setelah diambil dua rombel secara acak,
terpilihlah kelas X IPA 5 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan
menerapkan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) dan X 1PA
6 sebagai kelas kontrol.
Adapun tabel Sampel penelitian yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
Sampel Jumlah
X IPA 5 34 siswa
X IPA 6 34 siswa
Total 68 siswa
Berdasarkan sampel pada table 3.5 jumlah sampel awal sebelum
masa pandemi yaitu sebanyak 68 siswa yang dimana pada kelas X IPA 5
jumlah sampel sekitar 34 siswa dan X IPA 6 sebanyak 34 siswa.
Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada masa pandemi sehingga
Page 39
22
22
jumlah sampel tersebut berubah karena keterbatasan siswa yang hadir ke
sekolah yaitu dapat dilihat pada table 3.6
Tabel 3.5 Sampel Penelitian
Sampel Jumlah
X IPA 5 16 siswa
X IPA 6 13 siswa
Total 29 siswa
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Two stay two stray (TSTS) yaitu dua tinggal dua tamu. Pembelajaran
dengan model ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok
terbentuk guru memberikan tugas yang berupa permasalahan-
permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya, kemudian setiap
kelompok akan ditugaskan dua orang untuk bertamu ke kelompok lain
untuk mencerna permasalahan dari kelompok lain tersebut. Dan dua
orangnya akan tinggal untuk menjelaskan ke dua tamu yang datang dari
kelompok lain.
2. Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang diperoleh oleh siswa
setelah melakukan proses pembelajaran yang digambarkan dengan hasil
belaja kognitif siswa berupa angka atau nilai yang diperoleh oleh siswa
setelah pembelajaran.
Page 40
23
23
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa instrumen yang digunakan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Tes hasil belajar biologi
Tes hasil belajar biologi merupakan instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah digunakan
model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Tes ini berupa soal
pilihan ganda sebanyak 30 butir. Isi soal tergolong soal C1, C2, C3, C4,
dan C5. Sebuah tes dikatakan valid apabila sudah melakukan uji validitas
tes.
2. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Lembar observasi digunakan untuk melihat bagaimana proses
pembelajaran antara dan guru dengan menggunakan model pembelajaran
Two stay two stray. Dapat dilihat dari F.1 dan F.2.
3. Pedoman Documentasi
Documentasi dilakukan untuk bisa mendapatkan gambar-gambar hasil dari
selama melaksanakan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Teknik tes
Data tentang hasil belajar biologi siswa diambil dengan cara memberikan
tes hasil belajar.
Page 41
24
24
2. Teknik non tes
a. Observasi guru dan siswa
Data mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match dan Card Sort.
b. Dokumentasi
Melihat hasil tes yang telah diberikan ke siswa sebagai data untuk
mengetahui berhasil atau tidak penelitian yang telah dilakukan.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen
yang ada kemudian di analisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif dan analisis inferensial.Teknik analisis deskriptif
digunakan untuk mengungkap keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar
siswa dan respons siswa terhadap pembelajaran.Sedangkan teknik analisis
Inferensial digunakan untuk menganalisis pengujian hipotesis.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik skor dari sampel
penelitian untuk masing-masing variabel. Adapun data yang menggunakan
teknik analisis deskriptif adalah:
a. Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 20.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif
dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval
Page 42
25
25
kelas, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Untuk
mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa, baik pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan menggunakan pedoman
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
tahun 2017 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori hasil belajar
Skor Kategori
0-54 Sangat Rendah
55-56 Rendah
65-79 Sedang
80-89 Tingi
90-100 Sangat Tinggi
Sumber: (Kemendikbud 2017)
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi
kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. Pengkategorian
ketuntasan hasil belajar siswa digambarkan seperti pada Tabel 3.7 berikut
ini.
Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar Kategori
< 70 Tidak tuntas
≥ 70 Tuntas
Sumber: SMA Negeri 3 Takalar Tahun 2019
Berdasarkan pada tabel 3.7 bahwa siswa yang memperoleh nilai
70 sampai 100 maka dapat dinyatakan tuntas dan siswa yang memperoleh
Page 43
26
26
nilai 0 sampai 69 maka siswa dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran.
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang
bersangkutan untuk kelas X yakni 70 sedangkan ketuntasan klasikal
tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah dinyatakan
tuntas dalam pembelajaran.
Ketuntasan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut:
b.
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.
N-gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dengan hasil
posttest. N-gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil
belajar biologi siswa adalah n-gain ternormalisasi (normalisasi gain).
Adapun rumus dari n-gain ternormalisasi adalah:
𝑔 =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
Keterangan :
𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 : Rata-rata skor tes akhir
𝑆𝑝𝑟𝑒 : Rata-rata skor tes awal
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 : Skor maksimum yang mungkin dicapai
Ketuntasan belajar klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ siswa dengan skor ≥75
jumlah siswax 100%
Page 44
27
27
Untuk klasifikasi N-Gain ternomalisasi terlihat pada tabe 3.8
Table 3.8 Kriteria Tingkat N-gain Ternomalisasi
Skor N-Gain Kategori
g ≥ 0,7
Tinggi
𝟎, 𝟑 ≤ g < 𝟎, 𝟕
Sedang
g < 0,3 Rendah
Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (Nadir, 2014)
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis Statistik Inferensial ini digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian yang dilakukan. Sebelum mengadakan uji statistic inferensial,
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian Normalitas, yaitu sebagai berikut:
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data
secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas bertujuan untuk
melihat apakah data tentang hasil belajar biologi siswa setelah perlakuan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk pengujian tersebut
digunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi
5% atau 0,05, dengan syarat :
JikaPvalue≥ 𝛼= 0,05 maka distribusinya adalah normal.
JikaPvalue< 𝛼= 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
Page 45
28
28
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 25.0 for
Windows menggunakan uji Homogenity of Variancetest. Taraf signifikan
yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf signifikan data yang lebih besar
dari 0,05 maka varian kelompok data homogen. Sebaliknya, jika taraf
signifikan data menghasilkan data yang lebih kecil dari 0,05 maka varian
kelompok tidak homogen
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipótesis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
versi 25.0 for windows dengan statistik uji N-Gain Independent Sample t-
test. Dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05
maka hipotesis diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis
ditolak.
Page 46
29
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua kelas
eksperimen Dan kontrol. Pada kelas eksperimen yaitu kelas X IPA 5 dengan
menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan pada kelas
kontrol yaitu kelas X IPA 6 dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan jumlah populasi sampel yaitu pada kelas eksperimen
berjumlah 16 orang dan kelas kontrol berjumlah 13 orang. Data yang
diperoleh melalui instrumen penelitian berupa tes hasil belajar yang bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah. Adapun hasil penelitian diperoleh melalui
analisis data secara statistik deskriptif dan statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 24.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif
dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval
kelas, standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai terendah.
a. Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan kelas
kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Two
stay two stray dan Konvensional
Page 47
30
Penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas X IPA 5 yang
berjumlah 16 siswa sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran Two stay two stray yaitu nilai hasil belajar
diperoleh nilai terendah pada pretest yaitu 13 dan nilai tertinggi yaitu
33, rata-rata 35,13. Sedangkan nilai terendah pada posttest yaitu 60 dan
nilai tertinggi yaitu 80. Sedangkan untuk kelas kontrol yaitu nilai hasil
belajar diperoleh nilai terendah pada pretest yaitu 13 dan nilai
tertinggi yaitu 53, rata-rata 35,13. Sedangkan nilai terendah pada posttest
yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu 80. rata-rata 67,63. Untuk lebih jelas
mengenai nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen dan kontrol yang diajar dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan konvensional
Statistik
Eksperimen
Kontrol
Pretest Postest Pretest
Postest
Siswa 16 16 13 13
Nilai terendah 13 60 10 40
Nilai tertinggi 53 83 33 73
Rata-rata 30,13 72,50 20,46 61,54
Berdasarkan tabel 4.1 di atas nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen pada pretest yaitu 30,13 dan untuk postest
72,50. Sedangkan untuk kelas kontrol pada pretest 20,46 dan posttest
Page 48
31
61,54 ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen berada pada kelas kategori baik. Dan rata-rata hasil belajar
siswa pada kelas kontrol berada pada kategori kurang. (lampiran E.1
halaman 227). Untuk mempermudah mengetahui kategori hasil belajar
siswa berdasarkan skor yang diperoleh sesuai dengan interval yang
telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2017. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat
dilihat pada tabel 4.2 untuk kelas Eksperimen dan tabel 4.3 untuk
kelas kontrol.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay Two stray
Nilai Hasil
Belajar
Eksperimen
Kategori
Frekuensi Persentase(%)
Pretest Postest Pretest Postest
0-54 Sangat
Rendah 16 0 100 0
55-64 Rendah 0 2 0 12,5
65-79 Sedang 0 11 0 68,75
80-89 Tinggi 0 3 0 18,75
90-100 Sangat
tinggi 0 0 0 0
Jumlah 16 16 100 100
Page 49
32
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas
Kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional
Nilai Hasil
Belajar
Kontrol
Kategori
Frekuensi Persentase(%)
Pretest Postest Pretest Postest
0-54 Sangat
Rendah 13 4 100 30,76
55-64 Rendah 0 2 0 15,38
65-79 Sedang 0 7 0 53,84
80-89 Tinggi 0 0 0 0
90-100 Sangat
tinggi 0 0 0 0
Jumlah 15 15 100 100
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut untuk kelas eksperimen dapat
diketahui bahwa jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada kategori
sangat rendah yaitu 0 siswa, jumlah siswa dengan hasil belajar pada
kategori rendah yaitu 2 siswa, jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada
kategori sedang sebanyak 11 siswa dan jumlah siswa dengan hasil belajar
pada kategori tinggi sebanyak 3 siswa dan untuk kategori sangat tinggi
yaitu 0 siswa. (lampiran E.1 halaman 228). Sedangkan untuk kelas kontrol
dapat diketahui bahwa tidak ada siswa dengan nilai hasil belajar pada
kategori tinggi, jumlah siswa dengan hasil belajar pada kategori sangat
rendah sebanyak 4 siswa, jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada
ketegori rendah sebanyak 2 siswa dan jumlah siswa dengan hasil belajar
pada kategori sedang sebanyak 0 siswa dan jumlah siswa dengan hasil
Page 50
33
belajar pada kategori tinggi sebanyak 3 siswa dan untuk kategori sangat
tinggi yaitu 0 siswa (lampiran E.1 halaman 229) .Selanjutnya, untuk
menentukan kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 pada mata
pelajaran Biologi. Pengkategorian ketuntasan belajar siswa untuk kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray
Nilai Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)
< 70 Tidak tuntas 2 12,5
≥ 70 Tuntas 14 87,5
Jumlah 16 100
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa
yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 14 siswa dengan nilai <
70. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 2
siswa dengan nilai ≥ 70 (lampiran E.1 halaman 228). Data distribusi
frekuensi ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa lebih banyak siswa
yang memperoleh nilai diatas KKM dari siswa yang tidak mencapai KKM.
Page 51
34
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas
Kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran konvensional
Nilai Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)
< 70 Tidak tuntas 5 38,46
≥ 70 Tuntas 8 61,53
Jumlah 13 100
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa
yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 5 siswa dengan nilai < 70.
Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 8
siswa dengan nilai ≥ 70 (lampiran E.1 halaman 228). Data distribusi
frekuensi ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa lebih banyak siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM dari siswa yang tidak mencapai
KKM.
b. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, untuk melihat perbedaan hasil belajar
siswa dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Page 52
35
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada
Kelas Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas
kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional
Berdasarkan gambar 4.1 tersebut terlihat jelas perbedaan nilai
hasil belajar pada kelas eksperimen dengan mengunakan model
pembelajaran Two stay two stray dan nilai hasil belajar pada kelas
Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional.
Dimana pada nilai hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaan Two stay two stray lebih tinggi dibandingakan dengan
nilai hasil belajar siswa menggunakan model konvensional.
0
2
4
6
8
10
12
0-754(SangatRendah)
55-64(Rendah)
65-79(Sedang)
80-89(Tinggi)
90-100(SangatTinggi)
Eksperimen
Kontrol
Interval Nilai dan Kategori
Frekuensi
Page 53
36
c. Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa
Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara
nilai pretest dan posttest pada eksperimen maupun kelas kontrol.
Adapun hasil perhitungan uji N-Gain adalah sebagai berikut:
Table 4.5 Hasil uji normalitas N-Gain
Eksperimen Kontrol
N-Gain Kategori N-Gain Kategori
Jumlah siswa 16 13
Nilai rata-rata 42,31 Baik 40,38 Kurang
2. Analisis Statistik Inferensial
Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan pada analisis
statistik inferensial dengan menggunakan bantuan SPSS versi 24.0 for
Windows. Pengujian normalitas dan homogenitas data dilakukan sebagai
uji prasyarat, kemudian dilakukan uji hipotesis. Untuk lebih jelasnya,
pengujian normalitas dan homogenitas data pada kelas eksperimen I dan
kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Normalitas
dan Homogenitas pada Kelas Eksperimen (Two stay two
stray) dan Kelas Kontrol (Konvensional).
Uji Analisis
Sig.
Eksperime
n Kontrol
Normalitas Kolmogorov smirnov 0,054 0,069
Homogenitas Homogenity of Variances 0,084 0,084
Page 54
37
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dihitung dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 24.0 for Windows dengan statistik uji Kolmogorov
Smirnov. Persyaratan data tersebut berdistribusi normal jika probabilitas
atau p> taraf signifikansi (α), dimana α adalah 0,05. Berdasarkan tabel
4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. pada hasil belajar siswa kelas
eksperimen yaitu Sig. 0,054 > α = 0,05. Sedangkan nilai Sig. pada hasil
belajar siswa kelas kontrol yaitu Sig. 0,069 > α = 0,05. Berdasarkan data
tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing nilai Sig. adalah > α =
0,05 sehingga data hasil analisis berdistribusi normal (lampiran E.1
halaman 230).
Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi
24.0 for Windows menggunakan statistik uji Homogenity of Variances.
Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf signifikan data
yang lebih besar dari 0,05 maka varian kelompok data homogen.
Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan data yang lebih kecil
dari 0,05 maka varian kelompok tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.7 di
atas nilai Sig. 0,992 > α = 0,05 (lampiran E.1 halaman 230). Berdasarkan
nilai signifikan tersebut, nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki varian kelompok data homogen. Setelah data
dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varian kelompok data
homogen maka dilakukan pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan
masalah. Data pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Page 55
38
Tabel 4.7 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Hipotesis pada Kelas
Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas Kontrol yang
diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran
konvensional
Uji Analisis Sig. (2 Tailed)
Hipotesis Independent Sample t-test 0,000
Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20.0 for
Windows dengan statistik uji Independent Sample t-test. Dengan taraf
signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis
diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis ditolak. Pada
tabel 4.8 di atas nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh adalah 0,000 ˂ α =
0,05 (lampiran E.1 halaman 231). Karena data hasil uji hipotesis kurang
dari 0,05 maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini
diterima, yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa materi protista setelah
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan
model pembelajaran Konvensional pada kelas X di SMA Negeri 2 Gowa.
Dimana selisih perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan
kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Konvensional yaitu 41,077.
Page 56
39
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dan konvensional
memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan belajar siswa, meski
demikian terlihat jelas pula perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan konvensional.
Perbedaan kedua model pembelajaran ini sesuai dengan analisis data yang
dilakukan oleh peneliti berdasarkan instrumen penelitian. Analisis data pada
penelitian ini terdiri dari analisis statistik deskriptif dan analisis statistik
inferensial.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray
diperoleh hasil belajar siswa berada pada kategori cukup. Hal ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tabel 4.1 dan jumlah siswa yang
dikategorikan tuntas dalam belajar seperti pada tabel 4.3, dimana jumlah siswa
yang tuntas dalam belajar lebih banyak dari jumlah siswa yang tidak tuntas
dalam belajar. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa
penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dapat memberikan
pengaruh positif terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini dikarenakan oleh
penggunaan model pembelajaran Two stay two stray ini cukup menarik dalam
proses pembelajaran karena dapat membuat aktifitas siswa lebih aktif lagi
didalam kelas dikarenankan dituntut untuk dapat menguasai materi yang telah
diberikan untuk dipresentasikan ke kelompok yang lain. Hal ini seesuai
Page 57
40
dengan yang telah dilakukan oleh Azmita (2017), bahwa proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray berpengaruh
positif terhadap hasil belajar biologi.
Kelebihan dari model pembelajaran Two stay two stray ini yaitu
mudah dilaksanakan, dapat meningkatkan ke aktifan berbicara siswa juga
dapat saling bekerja sama, dan bertanggung jawab saling membantu dalam
memecahkan suatu masalah sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
Analisis statistik deskriptif pada kelas kontrol dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar siswa berada pada
kategori kurang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada tabel 4.4 dan jumlah siswa yang dikategorikan tidak tuntas dalam belajar
seperti pada tabel 4.6, dimana jumlah siswa yang tidak tuntas dalam belajar
lebih banyak dari jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran
konvensional kurang mampu memberikan pengaruh positif terhadap
keberhasilan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh penggunaan model
konvensional terlalu monoton dan hanya berpusat pada guru saja sehingga
siswa kurang memahami materi yang disampaikan
Selanjutnya untuk membuktikan bahwa penelitian ini dapat menjawab
rumusan masalah dan menerima hipotesis yang diajukan peneliti, maka
dilakukan analisis data secara inferensial dengan beberapa uji yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat kemudian dilakukan uji
hipotesis dengan menggunakan statistik Independent Sample t-test. Seperti
Page 58
41
pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai
Sig. (2-tailed) yang lebih kecil dari nilai α. Karena data hasil uji hipotesis
lebih kecil dari nilai α maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini diterima, yaitu ada pengaruh model pembelajaran Two stay two
stray terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X SMA
Negeri 2 Gowa.
Selama proses pembelajaran, model Two stay two stray menjadi
model yang dapat menjelaskan materi protista karena model ini mampu
membuat siswa aktif dalam berbicara dan menjelaskan materi tentang protista.
Materi protista merupakan materi cukup kompleks dan hanya bisa dipahami
ketika kita memberikan model pembelajaran yang sesuai untuk mudah
dipahami oleh siswa.
Berdasarkan pengkategorian hasil belajar menunjukkan bahwa siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray
berada pada kategori cukup, sedangkan untuk model pembelajaran
konvensional berada pada kategori kurang. Meskipun demikian, hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran Two stay two stray lebih tinggi
dari hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dalam
proses pembelajaran di sekolah yang diteliti adalah hal yang terbilang baru
bagi siswa. Yang mampu menimbulkan rasa keingintahuan dan menarik
perhatian siswa untuk terpusat pada materi yang diajarkan serta memunculkan
motivasi dalam berbicara bagi siswa untuk belajar. Selain hal itu, hasil belajar
Page 59
42
siswa juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah
kesiapan guru memberi materi pelajaran, kesiapan siswa menerima materi
pelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya
pembelajaran ataupun model pembelajaran yang diterapkan.
Hasil belajar siswa didukung oleh aktivitas yang dilakukan siswa
selama pembelajaran berlangsung. Pada lembar observasi aktivitas siswa
menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Two stay two stray, aktivitas siswa berada
pada kategori sangat aktif sedangkan pada kelas kontrol yang dimana
berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat pengaruh
signifikan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS), terhadap hasil
belajar biologi siswa pada materi ekosistem dengan nilai rata-rata 84,71
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan model pembelajaran
artikulasi dengan nilai rata-rata 82.,29.
Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajara sangat
diperlukan karena memiliki kemampuan untuk menarik perhatian siswa terkait
materi yang diajarkan selama pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar
yang diperoleh lebih tinggi. Model pembelajaran Two stay two stray dan
konvensional masing-masing memiliki keunngulan dalam keberhasilan belajar
siswa. Mengenai pemilihan model pembelajaran dalam penelitian ini model
pembelajaran Two stay two stray lebih unggul dari model pembelajaran
konvensional karena mampu membuat siswa lebih aktif lagi dalam berbicara
Page 60
43
dan bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah. Namun kedua model ini
sama-sama memberi pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Page 61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Two stay two stray dan model Konvensional materi protista
pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa. Dimana selisih perbedaan hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen I yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Two stay two stray dan kelas kontrol yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional yaitu 41,077.
2. Hasil belajar biologi kelas X IPA 4 SMA Negeri 2 Gowa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray tergolong
baik dengan nilai rata-rata sebesar 72,50
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, saran yang
disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, sebaiknya lebih mandiri, serta lebih aktif lagi dalam proses
pembelajaran
2. Bagi penelitian eksperimen selanjutnya, peneliti dapat menambah variasi
model kartu yang lebih menarik lagi sehingga dapat memotivasi siswa
untuk belajar.
Page 62
3. Bagi penelitian eksperimen selanjutnya, peneliti dapat menambah variabel
yang ingin diteliti maupun mengkolaborasikan model pembelajaran Two
stay two stray dengan model lainnya yang lebih menarik.
Page 63
DAFTAR PUSTAKA
Alvitasari devi, Sri ngabekti, dan Andin irsadi. 2016. Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar Dengan Memanfaatkan Laboratorium Biologi dan Kebun Wisata
Pendidikan UNNES Sebagain Sumber Belajar Materi Keanekaragaman
Hayati. UNNES journal of biology education. FMIPA Universitas Negeri
Semarang. Vol 5 No 2 ISSN: 2252-6579.
Anwar Miftahul, Yuliani hadma dan Fatmawati sri. 2018. Perbandingan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe Two stay two stray
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Elastisitas. Jurnal pendidikan
fisika. IAN Pangkaraya. Vol 3 No 2 ISSN:2477-7935.
Arlinda. 2017. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stay
(tsts) untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV B SDN 21
Sitorajo kecamatan kuantan tengah. Jurnal primary. Universitas raiu. Vol
6 No 2 ISSN: 2303-1514.
Azmita. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Two stay two stray
Berbasis Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Materi
Metabolism Kelas XII SMA 2 Kota Jambi. Jurnal Pendidikan Biologi.
Universitas Jambi.
Chomaldi dan salamah. 2018. Pendidikan dan pengajaran strategi pembelajaran
sekolah. PT Grasindo: Jakarta.
Darmadi. 2017. Pengembangan model metode pembelajaran dinamika belajar
siswa. CV Budi utama. Yogyakarta.
Dewi eka puspita, Dkk. 2017. Efektivitas Modul Dengan Model Inquiri Untuk
Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Kalor.
Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Pendidikan Fisika. Universitas
Lampung. Vol 2 No 2 ISSN: 2301-7562
Garnasih, tuti. 2018. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran di lingkungan sekolah pada materi keanekaragaman hayati
kelas X mia mas AR-Rosyidiyah. Jurnal program studi pendidikan
Page 64
biologi. Mas AR-Rosyidiyah. Kota bandung. Vol 8 No 1 ISSN: 2338-
7173.
Gayatri, Erva Rosa Prima, Bahar Amrul, dan Handayani Dewi. 2017.
Perbandingan penerapan model pembelajaran learning cycle (5E) dan
Two Stay Two Stray. Jurnal pendidikan dan ilmu kimia. Universitas
Bengkulu. Vol 1 No 1 ISSN: 2252-8075.
Husamah, Dkk. 2015. Pengelolaan lingkungan dengan pendekatan etnobiologi-
etrobotani. UB Press. Malang .
Kartawinata, kuswata. 2013. Diversitas ekosistem alam Indonesia. Lipi press dan
yayasan pustaka obor Indonesia. Jakarta.
Kusnadi, 2018. Metode pembelajaran kombinasi. Edu publisher. Jawa barat.
Kholis Nur. 2017. Penggunaan model pembelajaran numbered head together
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal kajian ilmu pendidikan
STAI Darusalam lampung. Vol 2 No1 ISSN: 2548-7892.
Majid, abdul. 2017. Strategi pembelajaran. PT Remaja rosdakarya. Bandung.
Nurhadi, febri yanti. 2018. Buku ajar taksonomi invertebrate. CV Budi utama:
Yogyakarta.
Rasyid, Dkk. 2015. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together) dan kemampuan awal terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran fisika di SMP Negeri 2 Poso. Jurnal metra
sains. Universitas radulako. Vol 3 No 1 ISSN: 2302-2027.
Rosyid, moh zaiful, Dkk. 2019. Prestasi belajar. CV Literasi nusantara abadi.
Malang .
Safitri Ana, Achmad Arwin, dan Marpaung. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran
Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Fkip
Unila. Lampung.
Sulistyanti Lilis, Siahana Jeckson, dan Junaidi Eka. 2019. Pengaruh Model
Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dipadukan Dengan Metode
43
Page 65
Demosntrasi Terhadap Hasil Belajar Kimia. Jurnal Fkip Unram.
Universitas Mataram. Vol 2 No 1 ISSN: 2656-3940.
Susanto, ahmad. 2013. Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Prenda
media grub. Jakarta.
Sumarni, Titi, Johanes Sapri, dan Alexon. 2017. Penerapan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan apresiasi
dan kreasi peserta didik.
Suryabrata, sumadi. 2018. Metodologi penelitian. PT Raja Grafindo persda: depok
Supriatna jatna. 2018. Konservasi biodiversitasmteori dan praktik di Indonesia.
Yayasan pustaka obor Indonesia: Jakarta .
Sukarni, Garnasih Tri. 2015. Bahan Ajar: Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Semarang: Universitas Negeri Semarang
Widiantono, Nugroho dan Haryono nyoto. 2017. Penerapan model pembelajaran
interaktif untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA siswa kelas 5
SD. Jurnal pendidikan dan kebudayaan. Universitas Kristen satya wacana.
Vol 7 No 3 ISSN: 2316-1571.
Page 66
LAMPIRAN
LAMPIRAN
45
Page 67
LAMPIRAN A
PERSURATAN
46
47
Page 68
Lampiran A2 Surat permohonan izin penelitian dari LP3M unismuh
Makassar
48
Page 69
Lampiran A3 Surat pengantar penelitian dari Dinas Penanaman Modal
49
Page 70
Lampiran A4 Surat keterangan selesai penelitian dari SMA Negeri 2 Gowa
50
Page 71
Lampiran B
Lembar Validasi
Instrumen
51
Page 72
LAMPIRAN B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
VALIDATOR 1
Page 88
LAMPIRAN B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
VALIDATOR II
Page 104
LAMPIRAN C
INSTRUMEN
PENELITIAN
Page 123
LAMPIRAN G
KARTU
KONTROL
PELAKSANAAN
PENELITIAN
Page 125
LAMPIRAN D
HASIL BELAJAR
SISWA
53
Page 126
LAMPIRAN D.1 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 5 (Eksperimen )
No Nama siswa Nilai
Benar Pretest Benar Posttest
1 Muh Jamil 14 47 21 70
2 Nuurul Shabira 10 33 22 73
3 Ahmad Zulfiqri 8 27 19 63
4 Andi Azzahra
Maharani 9 30 22 73
5 Muh Aril 9 30 18 60
6 Reski Aulin Ash
Sahra 5 16 24 80
7 Sitti Ariqah Azka
Haris 9 30 21 70
8 Atiqah 10 33 23 76
9 Risma 16 53 22 73
10 Nurul Aulia 9 30 24 80
11 Sri Mutmainnah 14 47 25 83
12 Nur Suci P 9 30 21 70
13 Nurawaliya
Rahmadhani 4 13 21 70
14 Nurfadillah A 5 16 22 73
15 Nurul Annisa 6 20 21 70
16 Leni Apriani 8
2
7
2
3 76
Page 127
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 6 (Kontrol)
No Nama siswa Nilai
Benar Pretest Benar Posttest
1 Febri Danuarta 6 20 22 73
2 Muh Dirga
Saputra 6 20 15 50
3 Zul Fahmi 4 13 20 67
4 Washiyatul
Akmal 5 17 16 53
5 Muh Fajri Azhari
Ilham 10 33 14 47
6 Aynun Lutfiya 6 20 21 70
7 Nayla Faiza
Ananda 9 30 18 60
8 Nurfhadila Yames 7 23 12 40
9 Ariqah Nurul
Amaliah 3 10 22 73
10 Nurinsyirah 3 10 17 57
11 Rahmadani 10 33 20 67
12 Nur Alfia
Salsabila 6 20 21 70
1
3
Magfira Adelia
Salsabila 5 17 22 73
Page 128
LAMPIRAN E
ANALISIS DATA
Page 129
C.1
Uji Deskriptif Statistik
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol Mean 20.46 2.135
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 15.81
Upper Bound 25.11
5% Trimmed Mean 20.35
Median 20.00
Variance 59.269
Std. Deviation 7.699
Minimum 10
Maximum 33
Range 23
Interquartile Range 12
Skewness .440 .616
Kurtosis -.587 1.191
Post-Test Kontrol Mean 61.54 3.102
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 54.78
Upper Bound 68.30
5% Trimmed Mean 62.10
Median 67.00
Variance 125.103
Std. Deviation 11.185
Minimum 40
Maximum 73
Range 33
Interquartile Range 20
Skewness -.652 .616
Kurtosis -.869 1.191
Pre-Test Eksperimen Mean 30.13 2.831
95% Confidence Interval for Lower Bound 24.09
Page 130
Mean Upper Bound 36.16
5% Trimmed Mean 29.81
Median 30.00
Variance 128.250
Std. Deviation 11.325
Minimum 13
Maximum 53
Range 40
Interquartile Range 11
Skewness .518 .564
Kurtosis .001 1.091
Post-Test Eksperimen Mean 72.50 1.480
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 69.34
Upper Bound 75.66
5% Trimmed Mean 72.61
Median 73.00
Variance 35.067
Std. Deviation 5.922
Minimum 60
Maximum 83
Range 23
Interquartile Range 6
Skewness -.294 .564
Kurtosis .467 1.091
D.2
Page 131
Analisis Statistik Inferensial
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol .216 13 .098 .909 13 .177
Post-Test Kontrol .226 13 .069 .892 13 .102
Pre-Test Eksperimen .212 16 .052 .914 16 .133
Post-Test Eksperimen .211 16 .054 .942 16 .371
a. Lilliefors Significance Correction
D.3
Analisis Statistik Inferensial
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa Based on Mean 2.333 3 54 .084
Based on Median 1.622 3 54 .195
Based on Median and with
adjusted df
1.622 3 42.252 .199
Based on trimmed mean 2.293 3 54 .088
Page 132
D.4
Analisis Statistik Inferensial
Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar Siswa
Equal variances assumed
3.895 0.060 -10.907 24 0.000 -41.077 3.766 -48.849 -33.304
Equal variances not assumed
-10.907 21.286 0.000 -41.077 3.766 -48.902 -33.252
Page 133
LAMPIRAN F
LEMBAR
OBSERVASI
Page 134
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Kelas/Semester : X IPA 3/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Virus
Kelas Eksperimen : Eksperimen (Two stay two stray)
Pertemuan : 1
No
Aspek Yang Diamati
Terlaksana
Ya Tidak
1. Siswa menjawab salam dari guru √
2. Kehadiran siswa √
3. Siswa duduk dalam kelompoknya √
4. Siswa mengidentifikasi dan memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang disampaikan guru
√
5. Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru √
6. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-
masing
√
7. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok √
8. Siswa memberikan pertanyaan atau tanggapan kepada
kelompok yang presentasi
√
9. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang
telah diajarkan
√
10. Siswa menjawab salam penutup dari guru √
Total
Page 135
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Kelas/Semester : X IPA 5/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Protista
Kelas Eksperimen : Eksperimen (Two stay two stray)
No. Aspek Yang Diamati
Hasil Pengamatan
Pertemuan Ke- Rata-
Rata
Persentase
(%)
1 2 3
1. Siswa menjawab salam dari
guru 16 16 16 16 2,56
2. Kehadiran siswa 16 16 16 16 2,56
3. Siswa duduk dalam
kelompoknya 16 16 16 16 2,56
4.
Siswa mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang
disampaikan guru
2 1 2 1,7 0,27
5. Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru 1 2 2 1,7 0,27
6.
Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya masing-
masing
16 16 16 16 2,56
7. Siswa melakukan presentasi
hasil diskusi kelompok 2 2 2 2 0,32
8.
Siswa memberikan
pertanyaan atau tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi
2 2 3 2,3 0,37
Page 136
9.
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang
telah diajarkan
1 3 2 2 0,32
10. Siswa menjawab salam
penutup dari guru 16 16 16 16 2,56
Rata-rata 1,435
Penilaian: Jumlah Persentase
Jumlah aktivitas yang diamati
Keterangan:
(0-20)% = Tidak Aktif
(21-40)% = Kurang Aktif
(41-60)% = Cukup Aktif
(61-80)% = Aktif
(81-100)% = Sangat Aktif
Gowa, 2020
Observer
Sukardi
Page 137
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Kelas/Semester : X IPA 6/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Protista
Kelas : Kontrol
Pertemuan : 1
No
Aspek Yang Diamati
Terlaksana
Ya Tidak
1. Siswa menjawab salam dari guru √
2. Kehadiran siswa √
3. Siswa duduk dalam kelompoknya √
4. Siswa mengidentifikasi dan memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang disampaikan guru
√
5. Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru √
6. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-
masing
√
7. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok √
8. Siswa memberikan pertanyaan atau tanggapan kepada
kelompok yang presentasi
√
9. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang
telah diajarkan
√
10. Siswa menjawab salam penutup dari guru √
Total
Page 138
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa
Kelas/Semester : X IPA 6/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Protista
Kelas : Kontrol
No. Aspek Yang Diamati
Hasil Pengamatan
Pertemuan Ke- Rata-
Rata
Persenta
se
(%) 1 2 3
1. Siswa menjawab salam dari
guru 13 13 13 13 1,69
2. Kehadiran siswa 13 13 13 13 1,69
3. Siswa duduk dalam
kelompoknya 13 13 13 13 1,69
4.
Siswa mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan berkaitan
informasi yang disampaikan
guru
1 1 2 1,3 0,16
5. Siswa menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh guru 1 2 2 1,7 0,22
6.
Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya masing-
masing
13 13 13 13 1,69
7. Siswa melakukan presentasi
hasil diskusi kelompok 2 2 23 2,7 0,26
8.
Siswa memberikan pertanyaan
atau tanggapan kepada
kelompok yang presentasi
2 1 2 1,7 0,22
9.
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang telah
diajarkan
1 2 2 1,7 0,22
1
0
.
Siswa menjawab salam
penutup dari guru 13 13 13 13 1,69
Rata-rata 0,69
Penilaian: Jumlah Persentase
Page 139
Jumlah aktivitas yang diamati
Keterangan:
(0-20)% = Tidak Aktif
(21-40)% = Kurang Aktif
(41-60)% = Cukup Aktif
(61-80)% = Aktif
(81-100)% = Sangat Aktif
Gowa, 2020
Observer
Sukardi
Page 140
LAMPIRAN H
DOKUMENTASI
PENELITIAN
Page 141
LAMPIRAN G.1 KELAS EKSPERIMEN SISWA MENGERJAKAN SOAL
PRETEST
LAMPIRAN G.2 GURU MENJELASKAN MATERI
54
Page 142
LAMPIRAN G.3 PEMBAGIAN KELOMPOK MODEL PEMBELAJARAN
TWO STAY TWO STRAY
LAMPIRAN G.4 SISWA MENDISKUSIKAN MATERI
55
Page 143
LAMPIRAN G.5 PEMBAGIAN 2 SISWA YANG TINGGAL DAN 2 SISWA
YANG PERGI (TWO STAY TWO STRAY)
LAMPIRAN G.6 SISWA MENERIMA TAMU DAN MENJELASKAN
MATERI
Page 144
LAMPIRAN G.7 SISWA KEMBALI KE KELOMPOK MASING-MASING
DAN MENDISKUSIKAN APA YANG DIDAPATKAN DARI KELOMPOK
LAIN
LAMPIRAN G.8 PRESENTASI SETIAP KELOMPOK
Page 145
LAMPIRAN G.9 PRESENTASI KELOMPOK
LAMPIRAN G.10 SISWA MENGERJAKAN LKS
Page 146
LAMPIRAN G.10 SISWA MENGERJAKAN POSTTEST
Page 147
RIWAYAT HIDUP
Sukardi. Dilahirkan pada tanggal 13 November 1997
di Jonggowa Kabupaten Gowa dari pasangan Bapak
Syarifuddin dan Ibu Alm. Hj. Tarring. Penulis memulai
jenjang pendidikan di SD Inpres Jonggowa pada tahun
2004 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun itu juga
penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1
Tinggimoncong dan tamat pada tahun 2013. Lalu
melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Tinggimoncong dan tamat pada tahun
2016. Pada tahun yang sama (2016), penulis melanjutkan pendidikan pada
program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2020
penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi “Pengaruh Model
Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
Pada Materi Protista Kelas X SMAN 2 Gowa”.