Top Banner
Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Protista Kelas X SMAN 2 Gowa SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Sukardi NIM 105441102316 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN 2020
147

Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Oct 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil

Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Protista

Kelas X SMAN 2 Gowa

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Sukardi

NIM 105441102316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN 2020

Page 2: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

ii

Page 3: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

iii

Page 4: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

iv

Page 5: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

v

Page 6: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Rahasia Kesuksesan Adalah Mengetahui Yang Orang Lain Tidak Ketahui”

PERSEMBAHAN

Tiada kasih sayang setulus kasih sayangmu tiada pengorbanan seikhlas

pengorbananmu kuperuntukkan karya sederhana ini kepada kedua orang tuaku,

Bapak Syarifuddin dan Ibu Alm. Hj. Tarring saudaraku-saudaraku, seluruh

keluargaku, beserta kepada sahabat-sahabatku sebagai tanda bakti dan kasih

sayangku yang akan abadi selamanya...

Semoga Allah SWT membalas budi baik mereka. Aamiin...

Page 7: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

vii

ABSTRAK

Sukardi. 2020. Pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS)

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X SMA Negeri 2.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr. H. Syarifuddin Kune

dan pembimbing II Nurul Fadhilah.

Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen. Rumusan masalah dari

penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran Two stay two

stray terhadap hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran Two stay two stray terhadap hasil belajar siswa

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa dan

sampel yang terdiri dari kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Two stay two stray dan kelas kontrol yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional. teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Data yang dikumpulkan

yaitu data mengenai hasil belajar siswa yang kemudian dianalisis menggunakan

analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray yaitu 72,50

dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional yaitu 61,54. Hasil uji hipotesis

dengan bantuan SPSS versi 20.0 for Windows menggunakan statistik uji

Independent Sample t-test menunjukkan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray pada materi

protista pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa.

Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran Two Stay Two Stray

Page 8: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluk-

Nya terutama manusia. Salam dan shalawat senantiasa dikirimkan kepada

junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW. Yang merupakan panutan dan

contoh kita sampai akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu penulis dapat

menyelesaikan kewajiban akademik dalam penyelesaian proposal dengan judul

“pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS) terhadap hasil belajar

kognitif pada materi protista siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mendapat hambatan dan

kesulitan yang dihadapi penulis. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak sehingga hambatan dan kesulitan dapat diatasi.

Melalui kesempatan yang baik ini, penghargaan dan ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala kebijakan dan dukungannya

dalam proses perkuliahan. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, selaku Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

atas dukungan dan kebijakannya sehingga proses perkuliahan maupun

penyusunan skripsi diperlancar.

Page 9: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

ix

Terima kasih kepada Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si, selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan arahan, petunjuk

danbimbingan selama perkuliahan hingga proses penyelesaian studi. Bapak dan

ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya jurusan Pendidikan

Biologi yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan.

Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Syarifuddin Kune, M.Si. , selaku dosen

pembimbing I dan Ibu Nurul Fadhilah, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing II

yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam pemberian arahan, bimbingan dan

motivasi kepada hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih kepada kedua orang tuaku tercinta atas segala kasih sayang,

pengorbanan, pengertian, kepercayaan dan doa yang menyertai sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga apa yang telah mereka berikan

kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan

akhirat.

Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi seperjuangan

angkatan 2016 khususnya kelas Pendidikan Biologi 16 A yang telah menjadi

teman seperjuangan, pemberi semangat, motivasi dan dukungan dalam

penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

terdapat kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini

dikemudian hari.

Page 10: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

x

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi masukan yang

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala

jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT, Amin.

Makassar, 25 Mei 2020

Penulis

Sukardi

Page 11: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. LatarBelakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 6

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 6

1. Model Pembelajaran..................................................................... 6

2. Hasil Belajarar ............................................................................... 8

3. Materi Ajar .................................................................................... 10

4. Keterkaitan Materi dengan Model Pembelajaran .......................... 11

Page 12: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

ix

5. Penelitian yang Relevan ................................................................ 12

B. Kerangka Pikir .................................................................................... 13

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 16

A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 16

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 19

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 21

D. Instrumen Penelitian............................................................................ 22

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 23

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 28

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 28

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 28

2. Analisis Statistik Inferensial ......................................................... 34

B. Pembahasan ......................................................................................... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 42

A. KESIMPULAN ................................................................................... 42

B. SARAN ............................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 46

RIWAYAT HIDUP

Page 13: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Two stay two stray.................................... 6

Tabel 3.1 Bentuk Preteset-Posttest Control Group Design .................................. 16

Tabel 3.1 Sintaks Aktifitas guru dan Siswa Model Pembelajaran

Two stay two stray .......................................... .................................... 16

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa .............................. 18

Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Gowa ............................... 19

Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi ................................................................... 21

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................................... 21

Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray ........................................................ 29

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol

yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Konvensional .................................................................................... 30

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray ....................................................... 30

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray ........................................................ 32

Page 14: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

xi

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas Kontrol

yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Konvensional .................................................................................... 32

Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Normalitas dan

Homogenitas pada Kelas Eksperimen yang Diajar dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas

kontrol yang Diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional ............................................................. 34

Tabel 4.7 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Hipotesis pada Kelas

Eksperimen yang Diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas kontrol yang Diajar

dengan Menggunakan Model PembelajaranTwo stay two stray ..... 36

Page 15: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................ 15

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen yang Diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas Kontrol yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ............. 33

Page 16: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERSURATAN ............................................................................ 45

A.1 Surat Permohonan Izin Penelitian dari LP3M Unismuh Makassar ....... 46

A.2 Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan ...................................... 47

A.3 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Negeri 2 Gowa ............ 48

A.4 Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ................................... 49

LAMPIRAN B LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ......................................... 50

B.1 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I ................................ 51

B.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I ................................ 49

LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN....................................................... 65

C.1 Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA ...................................... 66

C.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 69

C.5 Kisi-Kisi Soal pretest dan Posttest ......................................................... 70

C.6 Soal pretest dan Posttest ........................................................................ 73

C.7 Pedoman Penskoran Soal pretest dan Posttest ....................................... 75

LAMPIRAN D HASIL BELAJAR SISWA .......................................................... 76

D.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ............................................................ 78

D.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa .................................................. 81

Page 17: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

xiii

LAMPIRAN E ANALISIS DATA ........................................................................ 85

E.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa ................................... 86

E.2 Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar Siswa .................................. 95

LAMPIRAN F LEMBAR OBSERVASI ............................................................. 101

F.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa....................................................... 102

LAMPIRAN G KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN ........... 205

G.1 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian .................................................. 106

LAMPIRAN H DOKUMENTASI ....................................................................... 107

H.1 Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 108

Page 18: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah tentunya juga

dipengaruhi oleh berbagai factor baik itu dari lingkungan sekolah, keluarga

maupun media yang digunakan dalam prose pembelajaran. Dalam suatu

pembelajaran di sekolah ada banyak berbagai mata pelajaran dimana salah

satunya yaitu seperti pembelajaran IPA.

Kurang efisienya suatu pembelajaran di kelas dapat terjadi karena ada

berbagai hal yang menjadi penghambat proses pembelajaran, baik itu dari

pihak guru maupun siswa, serta bagaimana suatu model dan metode

pembelajaran yang digunakan, hal ini terlihat dari rendahnya aktifitas dan

hasil belajar siswa. Dimana mata pelajaran juga sangat berpengaruh terhadap

hasil belajar, karna proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika model

dan metode pembelajaran yang di gunakan mendukung mata pelajaran yang di

ajarkan.

Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang

didalamnya mengandung berbagai istilah-istilah latin serta materi yang begitu

kompleks yang membuat siswa merasa jenuh belajar bahkan merasa sulit

untuk dapat memahaminya. Sepert halnya materi keanekaragaman hayati yang

memiliki materi yang sangat kompleks dengan pembehasan tiga tingkatan

seperti keanekaragaman genetic, keragaman spesies, dan keragaman

ekosistem. Sehingga pemberian model maupun metode dalam suatu

pembelajaran sangatlah penting yang dapat membantu baik guru maupun

Page 19: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

2

siswa dalam melakukan suatu proses belajar mengajar. Pentingnya suatu

pemilihan model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran yang akan

diajarkan akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.

Pada permasalahan yang terjadi di SMAN 2 Gowa ini yaitu pemberian

model pembelajaran yang di ajarkan kepada siswa masih mengandalkan

model-model pembelajaran yang lama seperti masih menggunakan metode

ceramah atau konvensional, sehingga siswa juga merasa jenuh dan kurang

bersemangat dalam proses pembelajaran karna tidak adanya inovasi-inovasi

yang baru dalam proses belajarnya sehingga hasil belajar siswa tersebut akan

menurun. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMAN 2 Gowa

tersebut, hasil belajar siswa masih ada yang di bawah standar KKM, yang

dimana nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah tersebut untuk kelas X yaitu

dengan nilai 70. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian semester ganjil tahun

2020 pada mata pelajaran biologi di kelas X IPA. Untuk presentase nilai

keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 38,32 % dan yang belum

mencapai nilai KKM sekitar 61,68%.

Guru berperan penting dalam mengusahakan pencapaian nilai tersebut.

Namun terdapat banyak hambatan yang menyebabkan siswa memperolah nilai

yang rendah salah satunya ialah siswa malu-malu atau tidak percaya diri untuk

berbicara, serta merasa bosan karena pembelajar yang kurang menyenangkan

sehingga mereka menjadi kurang melibatkan diri dalam pembelajaran dan

hasil belajar siswa menjadi sangat rendah. Salah satu cara untuk dapat

mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan perbaikan model

Page 20: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

3

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran Two Stay Two

Stray (TSTS) tampaknya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan

tersebut di atas. Pada penelitian ini model pembelajaran yang akan digunakan

yaitu Two Stay Two Stray (TSTS) dimana keunggulan dari model

pembelajaran ini akan dapat merubah proses pembelajaran yang tadinya biasa

saja yang hanya berfokus pada guru, dan dengan menerapkan model ini akan

membuat siswa lebih aktif lagi dalam memecahkan suatu masalah dan dituntut

untuk memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsi

(2014) yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray

merupakan alternative strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru

dalam menyampaikan materi keanekaragaman hayati. Model pembelajaran

Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar sekaligus

menumbuhkan sikap ilmiah siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, maka penulis bermaksud

untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pada model pembelajaran yang akan

digunakan dan di harapkan akan memberikan dampak yang positif.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulias akan melakukan penelitian

yang berjudul “pengaruh model pembelajaran Two stay two stray (TSTS)

terhadap hasil belajar kognitif pada materi protista siswa kelas X SMA Negeri

2 Gowa”.

Page 21: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

4

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X di

SMAN 2 Gowa?

2. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi protista kelas X di

SMAN 2 Gowa?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kognitif siswa dari penggunaan

model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi protista

kelas X di SMAN 2 Gowa

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada

materi protista kelas X di SMAN 2 Gowa

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

dalam penerapan model pembelajaran Two stay two stray pada proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi.

2. Manfaat praktis

Page 22: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

5

a. Bagi siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat

dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan aktivitas dan hasil belajar

kognitif siswa dapat meningkat.

b. Bagi guru, dapat memberikan motivasi untuk melakukan inovasi dalam

mengajar sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih

menarik.

c. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan acuan dalam menerapkan model

pembelajaran Two stay two stray untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman tentang model

pembelajaran Two stay two stray terhadap hasil belajar kognitif siswa

khususnya pelajaran biologi.

Page 23: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian pustaka

1. Model pembelajaran two stay two stray (TSTS)

Model pembelajaran two stay two stray (dua tinggal dua tamu)

siswa dituntut untuk memiliki tanggung jawab dan aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran ini bermaksud

agar dapat menghasilkan model pembelajaran baru yang efektif dan

menyenangkan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran (Gayatri,

2017:71-78).

Menurut Arlinda (2017) Langkah-langkah pembelajaran tipe two

stay two stray (TSTS) adalah :

Tabel 2.1 langkah-langkah Two stay two stray (TSTS)

No Sintaks

1 Peserta didik bekerja sama dengan kelompok yang berjumlah 4-5 orang.

2 Setelah selesai, dua orang masing-masing dari setiap kelompok menjadi

tamu kedua kelompok yang lain.

3 Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja

dan informasi ke tamu mereka.

4 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

tamuan mereka dari kelompok lain.

5 Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.

Page 24: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

7

Menurut sumarni (2017) Kelebihan model pembelajaran Two Stay

Two Stray (TSTS) diantaranya :

1. Kecenderungan belajar peserta didik lebih bermakna

2. Lebih berorientasi pada keaktifan

3. Diharapkan peserta didik akan berani mengungkapkan pendapatnya

4. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri peserta didik

5. Kemampuan berbicara peserta didik dapat ditingkatkan dan

6. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar yang merupakan

sumber belajar yang dirancang oleh guru

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) atau

model dua tinggal dua tamu. Pembelajaran dengan metode ini diawali

dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru

memberikan tugas yang berupa permasalahan-permasalahan yang harus

mereka diskusikan jawabannya (Arlinda,2017:557).

Menurut Sumarno (2017:27-28) Pendekatan model pembelajaran

kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray) (TSTS). Model

pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang bisa meningkatkan

apresiasi dan kreasi peserta didik.

Model pembelajaran kooperatif bermacam-macam seperti model

pembelajaran kooperatif tipe NHT, jigsaw, Two Stay Two Stray (TSTS)

dan lainnya. Model kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan

model pembelajaran yang berkelompok dengan tujuan agar siswa dapat

Page 25: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

8

saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu dalam

memecahkan masalah (Anwar,2018:14).

2. Hasil belajar

Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis dan evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yang

terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi dan internalisasi. Sedangkan Aspek psikomotorik berkenaan

dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak

(Widiantono, 2017:200-201).

Menurut Susanto (2013:5-6) Hasil belajar sebagaimana telah

dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),

keterampilan proses (aspek psikomor), dan sikap siswa (aspek afektif).

Secara sederhana yang diaksud hasil belajar siswa adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Menurut Slameto (2003) dalam Darmadi (2017), faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa mencakup faktor internal dan eksternal,

sebagai berikut:

1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu

sendiri yang terdiri dari faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh);

faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan); dan faktor kelelahan.

Page 26: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

9

2) Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu. Faktornya

terdiri dari faktor keluarga (cara mendidik, relasi antara anggota

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan); faktor

sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar

dan tugas rumah);danfaktor masyarakat (kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat).

Hasil belajar merupakan hasil dari penguasaan ilmu

pengetahuan yang diungkapkan dalam bentuk perubahan perilaku yang

menyangkut yang harus dicapai oleh siswa selama belajar di sekolah aspek

kognitif, psikomotor dan afektif (Kusnadi,2018:20).

Menurut Rosyid (2016:12) Hasil belajar adalah proses untuk

melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah

mengikuti kegiatan proses belajar mengajar atau keberhasilan yang dicapai

seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

ditandai dengan bentuk angka, huruf atau symbol tertentu yang disepakati

oleh pihak penyelenggara pendidikan.

Hasil belajar siswa yang baik merupakan tujuan utama dari setiap

proses pembelajaran, usaha untuk mewujudkan hasil belajar yang

memuaskan tentunya membutuhkan kerja sama yang baik dari komponen-

komponen dalam proses belajar mengajar, yaitu: tujuan, bahan pelajaran,

Page 27: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

10

kegiatan belajar mengajar, model, alat dan sumber serta evalusi (Kholis,

2017:71). Menurut Dewi (2017:105-106). Untuk merancang materi

pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh

pembelajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi

kognitif sikap, dan keterampilan motorik.

3. Materi Protista

Protista mirip tumbuhan (alga), Protista mirip hewan (protozoa) dan

Protista mirip jamur. Kebanyakan abjek Protista berukuran mikroskopis

sehingga lebih mudah di pahami (Ayuningrum, 2015:125). Pembelajaran

biologi terdiri dri empat unsur utama, pertama: unsur sikap, rasa ingin

tahu, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang

akan menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur

yang benar, sehingga ilmu sains bersifat open ended (Alvitasari, 2016:199)

Pemberian nama pada organisme itu (hewan dan tumbuhan) telah

dilakukan baik secara local maupun secara ilmiah. Tujuan klasifikasi

adalah untuk mempermudah mempelajari organisme dan untuk

menunjukkan hubungan kekerabatannya (relationship).Klasifikasi adalah

kegiatan pengelompokan organisme menurut aturan tertentu pada jenjang

tertentu (taxon). Dari kata taxon itu, maka muncul istilah Taksonomi (taxis

= susunan dan nomos = hukum atau aturan). Taksonomi adalah teori dan

praktek klasifikasi, pemberian nama dan penyusunan yang sistematika dari

organism ke dalam kelompoknya (Nurhadi, 2018:1)

Page 28: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

11

1. Keterkaitan antara model pembelajaran dengan materi

Adapun keterkaitan antara model pembelajaran Two Stay Two

Stray (TSTS) dengan materi Protista, yaitu dimana materi Protista ini

mempunyai materi yang sangat kompleks dan banyak materi yang

mempunyai pembahasan untuk di diskusikan langsung, sehinga sangat

cocok dengan model ini karena model TSTS membuat siswa lebih aktif

lagi dalam mencari jawaban dan memiliki tanggung jawab masing-masing.

2. Profil sekolah

Identitas Sekolah

1. Nama sekolah : SMA NEGERI 2 GOWA

2. NPSN : 40301141

3. Jenjang Pendidikan : SMA

4. Status Sekolah : Negeri

5. Alamat Sekolah : JL. Pendidikan Limbung

RT/RW : 0/0

Kode pos : 92152

Kelurahan : Kalebajeng

Kecamatan : Kec. Bajeng

Kabupaten/Kota : Kab. Gowa

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

6. SK Pendirian Sekolah : 0473/0/1983

7. Tanggal SK Pendirian : 1983-09-11

8. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah

Page 29: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

12

B. Penelitia relevan

1. Adapun penelitian yang relevan yaitu pada jurnal Purwaningsih (2014)

yang berjudul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay

Two Stray terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa pada materi

keanekaragaman hayati di kelas X Man 1 Pontianak” dapat diambil

kesimpulan bahwa penelitian ini berhasil dimana penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar

sekaligus menumbuhkan sikap ilmiah siswa.

2. Lubis (2018) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Two stay two stray (TSTS) dan artikulasi terhadap hasil belajar siswa pada

materi ekosistem di SMA Negeri 1 Sibangun Tanapuli Tengah”.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat

pengaruh signifikan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS),

terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem dengan nilai

rata-rata 84,71 dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan

model pembelajaran artikulasi dengan nilai rata-rata 82.,29.

3. Azmita (2017) yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran

Two stay two stray berbasis saintifik terhadap hasil belajar biologi siswa

materi metabolism kelas XII SMA 2 Kota Jambi”. Berdasarkan analisis

data dan uji hipotesis yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Two stay two stray berbasis saintifik berpengaruh

positif terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas XII SMA2 Negeri

Kota Jambi pada aspek kognitif.

Page 30: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

13

4. Sulistyanti (2019) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Two stay

two stray (TSTS) dipadukan dengan metode demonstrasi terhadap hasil

belajar kimia”. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen

yaitu 75,59, sedangkan pada kelas control 64,79. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran Two stay two stray

(TSTS) dipadukan dengan metode demonstrasi memberikan pengaruh

yang lebih baik terhadap hasil belajar kimia materi pokok laju reaksi pada

siswa kelas XI MIA MAN 2 Mataram.

5. Safitri (2015) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Two stay two

stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa”. Berdasarkan hasil analisis data

dan pembahasan, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Two stay two stray (TSTS) berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Sukadana Kab. Lampung Timur pada materi pokok sistem

reproduksi manusia.

C. Kerangka pikir

Hasil belajar kognitif siswa Materi Protista kelas X di SMAN 2 Gowa

masih ada yang dibawah standar KKM, yang dimana nilai KKM yang

ditentukan oleh sekolah tersebut untuk kelas X yaitu 70. Hal ini dikarenakan

terbiasanya guru mengajar menggunakan metode langsung yaitu metode

ceramah sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik perhatian

siswa. Mengajar dengan metode ceramah, yakni dengan menggunakan kata-

Page 31: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

14

kata saja mengakibatkan siswa kurang bahkan tidak memahami materi yang

diajarkan sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa menurun.

Salah satu cara untuk dapat mengatasi hal tersebut yaitu dengan

melakukan perbaikan model pembelajaran yang digunakan oleh guru

disekolah. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) tampaknya dapat

digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas. Model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) atau model dua tinggal

dua tamu. Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian

kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas yang berupa

permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Jadi,

berdasarkan kerangka pikir di atas model two stay two stray (TSTS) diduga

dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Protista disajikan

dalam gambar sebagai berikut.

Page 32: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

15

Gambar 2.1 Kerangka pikir

Hasil belajar kognitif siswa materi Protista kelas X

di SMAN 2 Gowa

Kurang melibatkan diri

dalam pembelajaran

Penerapan model pembelajaran tipe Two

Stay Two Stray

Semua siswa akan terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki

kesempatan yang sama untuk memberikan pendapat (pemerataan) sehingga

tidak ada siswa pasif

Hasil belajar kognitif siswa mencapai

KKM bahkan melebihi

Siswa tidak percaya diri dan bosan

dalam pembelajaran

Tidak mencapai KKM

Page 33: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

16

D. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. H0 : Tidak ada pengaruh Model pembelajaran Two Stay Two Stray

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi Protista kelas X di SMAN

2 Gowa

2. H1 : Ada pengaruh Model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil

belajar kognitif siswa pada materi Protista kelas X di SMAN 2 Gowa

Page 34: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen yang melibatkan

dua kelas, dimana ada sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

ekperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Two

stay two stray sedangkan kelas ekpreimen kontroltidak diberikan perlakuan.

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian

eksperimen semu (quasi-experiment) dengan design “pretest postest control

group design”. Dalam design penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Two stay two stray (TSTS), sedangkan

untuk kelas control diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yaitu

metode ceramah. Desain penelitian tersebut di sajikan pada table 3.1 sebagai

berikut :

Tabel 3.1 pretest-postest control group design

Grup Pretes Ubahan Terikat

Postest

(R) Eksperimen O1 X O2

(R) Kontrol O3 - O4

Sumber : Sugiyono 2018:114

Page 35: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

18

18

Keterangan :

R : Subjek acak

O1 dan O3 : Nilai pretest sebelum diterapkan model pembelajaran Two Stay

Two Stray

X : Treatmen atau Perlakuan berupa model pembelajaran Two Stay

Two Stray

O2 dan O4 : Nilai postest setelah diterapkan model pembelajaran Two Stay

Two Stray

- : Tidak menggunakan treatmen atau menggunakan model

konvensional

3. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitiann ini adalah

model pembelajaran Two stay two stray dan variabel terikat dalam

penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Gowa yang beralamat Jl.

Pendidikan Limbung, sedangkan untuk waktu pelaksanaan dalam

penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

5. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian secara garis besar digunakan dalam tiga tahap

yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis

hasil penelitian dan tahap akhir.

a. Tahap observasi

1) Bertemu dengan kepala sekolah untuk meminta izin

melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran biologi

2) Wawancara dengan guru mata pelajaran biologi

Page 36: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

19

19

b. Tahap Persiapan

Adapun persiapan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu:

1) Mengurus surat izin penelitian

2) Observasi pada sekolah yang akan diteliti

3) Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala sekolah

untuk memohon agar peneliti diberi izin untuk melakukan

penelitian di sekolah

4) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP

serta instrumen penelitian lainnya

5) Menentukan jadwal penelitian dan mengkondisikan kelas serta

materi pembelajaran

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu tiga pekan. Pelaksanaan

eksperimen dilaksanakan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sintaks Aktifitas Guru Dan Siswa Model Pembelajaran Two stay

two stray (TSTS)

Sintaks Aktifitas

Guru Siswa

Pemberian Pretest

kepada kelas

eksperimen

Guru memberikan 30 butir

soal

Siswa mengerjakan

soal yang diberikan

oleh guru

Membimbing kelompok

belajar

Guru membagi siswa

menjadi 4-5 orang kemudian

dua orang masing-masing

dari setiap kelompok

menjadi tamu kedua

kelompok yang lain

Siswa berkumpul

dengan teman

kelompoknya

kemudian mengikuti

arahan dari guru.

Mengontrol Guru tetap mengontrol

jalanya kegiatan

pembelajaran

Siswa tetap

menjalankan kegiatan

proses pembelajaran

Page 37: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

20

20

Pemberian Posttest Guru membagikan 35 butir

soal

Siswa mengerjakan

soal yang diberikan

oleh guru

d. Tahap analisis hasil penelitian

Adapun langkah-langkah sebagai berikut

1) Mengumpulkan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari tes hasil

belajar siswa yaitu pemberian pretest dan posttest dan lembar

keterlaksanaan pembelajaran

2) Menganalisis dan membahas data hasil penelitian

e. Tahap akhir

Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah menyimpulkan

hasil penelitian dan dibuatkan laporan

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA

Negeri 2 Gowa, yang berjumlah 307 siswa dan terbagi ke dalam 9 rombel.

Table 3.3 Rombel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Gowa

Rombel Jumlah siswa

X IPA 1 35

X IPA 2 31

X IPA 3 35

X IPA 4 33

X IPA 5 34

X IPA 6 34

X IPA 7 35

X IPA 8 35

X IPA 9 35

Total 307

(Sumber: SMA Negeri.2 Gowa,2019)

Page 38: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

21

21

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik “random sampling” dengan alasan bahwa sifat

populasi yang terdiri dari beberapa kelompok/kelas dan setiap

kelompok/kelas di sekolah yang bersangkutan memiliki anggota dengan

sifat dan karakteristik yang diasumsikan sama atau hampir sama, hal ini

dikarenakan pembagian rombel di sekolah tersebut tidak berdasarkan

peringkat atau bersifat homogen. Setelah diambil dua rombel secara acak,

terpilihlah kelas X IPA 5 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan

menerapkan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) dan X 1PA

6 sebagai kelas kontrol.

Adapun tabel Sampel penelitian yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4 Sampel Penelitian

Sampel Jumlah

X IPA 5 34 siswa

X IPA 6 34 siswa

Total 68 siswa

Berdasarkan sampel pada table 3.5 jumlah sampel awal sebelum

masa pandemi yaitu sebanyak 68 siswa yang dimana pada kelas X IPA 5

jumlah sampel sekitar 34 siswa dan X IPA 6 sebanyak 34 siswa.

Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada masa pandemi sehingga

Page 39: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

22

22

jumlah sampel tersebut berubah karena keterbatasan siswa yang hadir ke

sekolah yaitu dapat dilihat pada table 3.6

Tabel 3.5 Sampel Penelitian

Sampel Jumlah

X IPA 5 16 siswa

X IPA 6 13 siswa

Total 29 siswa

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Two stay two stray (TSTS) yaitu dua tinggal dua tamu. Pembelajaran

dengan model ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok

terbentuk guru memberikan tugas yang berupa permasalahan-

permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya, kemudian setiap

kelompok akan ditugaskan dua orang untuk bertamu ke kelompok lain

untuk mencerna permasalahan dari kelompok lain tersebut. Dan dua

orangnya akan tinggal untuk menjelaskan ke dua tamu yang datang dari

kelompok lain.

2. Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang diperoleh oleh siswa

setelah melakukan proses pembelajaran yang digambarkan dengan hasil

belaja kognitif siswa berupa angka atau nilai yang diperoleh oleh siswa

setelah pembelajaran.

Page 40: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

23

23

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa instrumen yang digunakan,

diantaranya sebagai berikut.

1. Tes hasil belajar biologi

Tes hasil belajar biologi merupakan instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengukur hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah digunakan

model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Tes ini berupa soal

pilihan ganda sebanyak 30 butir. Isi soal tergolong soal C1, C2, C3, C4,

dan C5. Sebuah tes dikatakan valid apabila sudah melakukan uji validitas

tes.

2. Lembar Observasi Guru dan Siswa

Lembar observasi digunakan untuk melihat bagaimana proses

pembelajaran antara dan guru dengan menggunakan model pembelajaran

Two stay two stray. Dapat dilihat dari F.1 dan F.2.

3. Pedoman Documentasi

Documentasi dilakukan untuk bisa mendapatkan gambar-gambar hasil dari

selama melaksanakan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1. Teknik tes

Data tentang hasil belajar biologi siswa diambil dengan cara memberikan

tes hasil belajar.

Page 41: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

24

24

2. Teknik non tes

a. Observasi guru dan siswa

Data mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Make A Match dan Card Sort.

b. Dokumentasi

Melihat hasil tes yang telah diberikan ke siswa sebagai data untuk

mengetahui berhasil atau tidak penelitian yang telah dilakukan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen

yang ada kemudian di analisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif dan analisis inferensial.Teknik analisis deskriptif

digunakan untuk mengungkap keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar

siswa dan respons siswa terhadap pembelajaran.Sedangkan teknik analisis

Inferensial digunakan untuk menganalisis pengujian hipotesis.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik skor dari sampel

penelitian untuk masing-masing variabel. Adapun data yang menggunakan

teknik analisis deskriptif adalah:

a. Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 20.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif

dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval

Page 42: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

25

25

kelas, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Untuk

mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa, baik pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan menggunakan pedoman

yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori hasil belajar

Skor Kategori

0-54 Sangat Rendah

55-56 Rendah

65-79 Sedang

80-89 Tingi

90-100 Sangat Tinggi

Sumber: (Kemendikbud 2017)

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi

kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. Pengkategorian

ketuntasan hasil belajar siswa digambarkan seperti pada Tabel 3.7 berikut

ini.

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 70 Tidak tuntas

≥ 70 Tuntas

Sumber: SMA Negeri 3 Takalar Tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 3.7 bahwa siswa yang memperoleh nilai

70 sampai 100 maka dapat dinyatakan tuntas dan siswa yang memperoleh

Page 43: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

26

26

nilai 0 sampai 69 maka siswa dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran.

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang

bersangkutan untuk kelas X yakni 70 sedangkan ketuntasan klasikal

tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah dinyatakan

tuntas dalam pembelajaran.

Ketuntasan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut:

b.

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.

N-gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dengan hasil

posttest. N-gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil

belajar biologi siswa adalah n-gain ternormalisasi (normalisasi gain).

Adapun rumus dari n-gain ternormalisasi adalah:

𝑔 =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒

𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒

Keterangan :

𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 : Rata-rata skor tes akhir

𝑆𝑝𝑟𝑒 : Rata-rata skor tes awal

𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 : Skor maksimum yang mungkin dicapai

Ketuntasan belajar klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ siswa dengan skor ≥75

jumlah siswax 100%

Page 44: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

27

27

Untuk klasifikasi N-Gain ternomalisasi terlihat pada tabe 3.8

Table 3.8 Kriteria Tingkat N-gain Ternomalisasi

Skor N-Gain Kategori

g ≥ 0,7

Tinggi

𝟎, 𝟑 ≤ g < 𝟎, 𝟕

Sedang

g < 0,3 Rendah

Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (Nadir, 2014)

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis Statistik Inferensial ini digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian yang dilakukan. Sebelum mengadakan uji statistic inferensial,

maka terlebih dahulu dilakukan pengujian Normalitas, yaitu sebagai berikut:

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data

secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas bertujuan untuk

melihat apakah data tentang hasil belajar biologi siswa setelah perlakuan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk pengujian tersebut

digunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

5% atau 0,05, dengan syarat :

JikaPvalue≥ 𝛼= 0,05 maka distribusinya adalah normal.

JikaPvalue< 𝛼= 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

Page 45: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

28

28

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 25.0 for

Windows menggunakan uji Homogenity of Variancetest. Taraf signifikan

yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf signifikan data yang lebih besar

dari 0,05 maka varian kelompok data homogen. Sebaliknya, jika taraf

signifikan data menghasilkan data yang lebih kecil dari 0,05 maka varian

kelompok tidak homogen

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipótesis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS

versi 25.0 for windows dengan statistik uji N-Gain Independent Sample t-

test. Dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05

maka hipotesis diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis

ditolak.

Page 46: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

29

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua kelas

eksperimen Dan kontrol. Pada kelas eksperimen yaitu kelas X IPA 5 dengan

menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan pada kelas

kontrol yaitu kelas X IPA 6 dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional dengan jumlah populasi sampel yaitu pada kelas eksperimen

berjumlah 16 orang dan kelas kontrol berjumlah 13 orang. Data yang

diperoleh melalui instrumen penelitian berupa tes hasil belajar yang bertujuan

untuk menjawab rumusan masalah. Adapun hasil penelitian diperoleh melalui

analisis data secara statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 24.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif

dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval

kelas, standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai terendah.

a. Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan kelas

kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Two

stay two stray dan Konvensional

Page 47: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

30

Penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas X IPA 5 yang

berjumlah 16 siswa sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan

model pembelajaran Two stay two stray yaitu nilai hasil belajar

diperoleh nilai terendah pada pretest yaitu 13 dan nilai tertinggi yaitu

33, rata-rata 35,13. Sedangkan nilai terendah pada posttest yaitu 60 dan

nilai tertinggi yaitu 80. Sedangkan untuk kelas kontrol yaitu nilai hasil

belajar diperoleh nilai terendah pada pretest yaitu 13 dan nilai

tertinggi yaitu 53, rata-rata 35,13. Sedangkan nilai terendah pada posttest

yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu 80. rata-rata 67,63. Untuk lebih jelas

mengenai nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen dan kontrol yang diajar dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan konvensional

Statistik

Eksperimen

Kontrol

Pretest Postest Pretest

Postest

Siswa 16 16 13 13

Nilai terendah 13 60 10 40

Nilai tertinggi 53 83 33 73

Rata-rata 30,13 72,50 20,46 61,54

Berdasarkan tabel 4.1 di atas nilai rata-rata hasil belajar siswa

pada kelas eksperimen pada pretest yaitu 30,13 dan untuk postest

72,50. Sedangkan untuk kelas kontrol pada pretest 20,46 dan posttest

Page 48: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

31

61,54 ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen berada pada kelas kategori baik. Dan rata-rata hasil belajar

siswa pada kelas kontrol berada pada kategori kurang. (lampiran E.1

halaman 227). Untuk mempermudah mengetahui kategori hasil belajar

siswa berdasarkan skor yang diperoleh sesuai dengan interval yang

telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun

2017. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat

dilihat pada tabel 4.2 untuk kelas Eksperimen dan tabel 4.3 untuk

kelas kontrol.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay Two stray

Nilai Hasil

Belajar

Eksperimen

Kategori

Frekuensi Persentase(%)

Pretest Postest Pretest Postest

0-54 Sangat

Rendah 16 0 100 0

55-64 Rendah 0 2 0 12,5

65-79 Sedang 0 11 0 68,75

80-89 Tinggi 0 3 0 18,75

90-100 Sangat

tinggi 0 0 0 0

Jumlah 16 16 100 100

Page 49: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

32

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional

Nilai Hasil

Belajar

Kontrol

Kategori

Frekuensi Persentase(%)

Pretest Postest Pretest Postest

0-54 Sangat

Rendah 13 4 100 30,76

55-64 Rendah 0 2 0 15,38

65-79 Sedang 0 7 0 53,84

80-89 Tinggi 0 0 0 0

90-100 Sangat

tinggi 0 0 0 0

Jumlah 15 15 100 100

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut untuk kelas eksperimen dapat

diketahui bahwa jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada kategori

sangat rendah yaitu 0 siswa, jumlah siswa dengan hasil belajar pada

kategori rendah yaitu 2 siswa, jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada

kategori sedang sebanyak 11 siswa dan jumlah siswa dengan hasil belajar

pada kategori tinggi sebanyak 3 siswa dan untuk kategori sangat tinggi

yaitu 0 siswa. (lampiran E.1 halaman 228). Sedangkan untuk kelas kontrol

dapat diketahui bahwa tidak ada siswa dengan nilai hasil belajar pada

kategori tinggi, jumlah siswa dengan hasil belajar pada kategori sangat

rendah sebanyak 4 siswa, jumlah siswa dengan nilai hasil belajar pada

ketegori rendah sebanyak 2 siswa dan jumlah siswa dengan hasil belajar

pada kategori sedang sebanyak 0 siswa dan jumlah siswa dengan hasil

Page 50: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

33

belajar pada kategori tinggi sebanyak 3 siswa dan untuk kategori sangat

tinggi yaitu 0 siswa (lampiran E.1 halaman 229) .Selanjutnya, untuk

menentukan kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 pada mata

pelajaran Biologi. Pengkategorian ketuntasan belajar siswa untuk kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray

Nilai Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)

< 70 Tidak tuntas 2 12,5

≥ 70 Tuntas 14 87,5

Jumlah 16 100

Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa

yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 14 siswa dengan nilai <

70. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 2

siswa dengan nilai ≥ 70 (lampiran E.1 halaman 228). Data distribusi

frekuensi ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa lebih banyak siswa

yang memperoleh nilai diatas KKM dari siswa yang tidak mencapai KKM.

Page 51: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas

Kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran konvensional

Nilai Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)

< 70 Tidak tuntas 5 38,46

≥ 70 Tuntas 8 61,53

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa

yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 5 siswa dengan nilai < 70.

Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 8

siswa dengan nilai ≥ 70 (lampiran E.1 halaman 228). Data distribusi

frekuensi ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa lebih banyak siswa

yang memperoleh nilai dibawah KKM dari siswa yang tidak mencapai

KKM.

b. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, untuk melihat perbedaan hasil belajar

siswa dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.

Page 52: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

35

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada

Kelas Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas

kontrol yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional

Berdasarkan gambar 4.1 tersebut terlihat jelas perbedaan nilai

hasil belajar pada kelas eksperimen dengan mengunakan model

pembelajaran Two stay two stray dan nilai hasil belajar pada kelas

Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional.

Dimana pada nilai hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaan Two stay two stray lebih tinggi dibandingakan dengan

nilai hasil belajar siswa menggunakan model konvensional.

0

2

4

6

8

10

12

0-754(SangatRendah)

55-64(Rendah)

65-79(Sedang)

80-89(Tinggi)

90-100(SangatTinggi)

Eksperimen

Kontrol

Interval Nilai dan Kategori

Frekuensi

Page 53: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

36

c. Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa

Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara

nilai pretest dan posttest pada eksperimen maupun kelas kontrol.

Adapun hasil perhitungan uji N-Gain adalah sebagai berikut:

Table 4.5 Hasil uji normalitas N-Gain

Eksperimen Kontrol

N-Gain Kategori N-Gain Kategori

Jumlah siswa 16 13

Nilai rata-rata 42,31 Baik 40,38 Kurang

2. Analisis Statistik Inferensial

Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan pada analisis

statistik inferensial dengan menggunakan bantuan SPSS versi 24.0 for

Windows. Pengujian normalitas dan homogenitas data dilakukan sebagai

uji prasyarat, kemudian dilakukan uji hipotesis. Untuk lebih jelasnya,

pengujian normalitas dan homogenitas data pada kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Normalitas

dan Homogenitas pada Kelas Eksperimen (Two stay two

stray) dan Kelas Kontrol (Konvensional).

Uji Analisis

Sig.

Eksperime

n Kontrol

Normalitas Kolmogorov smirnov 0,054 0,069

Homogenitas Homogenity of Variances 0,084 0,084

Page 54: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

37

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi

normal atau tidak. Pengujian normalitas dihitung dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 24.0 for Windows dengan statistik uji Kolmogorov

Smirnov. Persyaratan data tersebut berdistribusi normal jika probabilitas

atau p> taraf signifikansi (α), dimana α adalah 0,05. Berdasarkan tabel

4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. pada hasil belajar siswa kelas

eksperimen yaitu Sig. 0,054 > α = 0,05. Sedangkan nilai Sig. pada hasil

belajar siswa kelas kontrol yaitu Sig. 0,069 > α = 0,05. Berdasarkan data

tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing nilai Sig. adalah > α =

0,05 sehingga data hasil analisis berdistribusi normal (lampiran E.1

halaman 230).

Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi

24.0 for Windows menggunakan statistik uji Homogenity of Variances.

Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf signifikan data

yang lebih besar dari 0,05 maka varian kelompok data homogen.

Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan data yang lebih kecil

dari 0,05 maka varian kelompok tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.7 di

atas nilai Sig. 0,992 > α = 0,05 (lampiran E.1 halaman 230). Berdasarkan

nilai signifikan tersebut, nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki varian kelompok data homogen. Setelah data

dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varian kelompok data

homogen maka dilakukan pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan

masalah. Data pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Page 55: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

38

Tabel 4.7 Hasil Analisis Statistik Inferensial Uji Hipotesis pada Kelas

Eksperimen yang diajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Two stay two stray dan Kelas Kontrol yang

diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran

konvensional

Uji Analisis Sig. (2 Tailed)

Hipotesis Independent Sample t-test 0,000

Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20.0 for

Windows dengan statistik uji Independent Sample t-test. Dengan taraf

signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis

diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis ditolak. Pada

tabel 4.8 di atas nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh adalah 0,000 ˂ α =

0,05 (lampiran E.1 halaman 231). Karena data hasil uji hipotesis kurang

dari 0,05 maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini

diterima, yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa materi protista setelah

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan

model pembelajaran Konvensional pada kelas X di SMA Negeri 2 Gowa.

Dimana selisih perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan

kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Konvensional yaitu 41,077.

Page 56: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

39

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dan konvensional

memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan belajar siswa, meski

demikian terlihat jelas pula perbedaan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Two stay two stray dan konvensional.

Perbedaan kedua model pembelajaran ini sesuai dengan analisis data yang

dilakukan oleh peneliti berdasarkan instrumen penelitian. Analisis data pada

penelitian ini terdiri dari analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada kelas eksperimen

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray

diperoleh hasil belajar siswa berada pada kategori cukup. Hal ini dapat dilihat

dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tabel 4.1 dan jumlah siswa yang

dikategorikan tuntas dalam belajar seperti pada tabel 4.3, dimana jumlah siswa

yang tuntas dalam belajar lebih banyak dari jumlah siswa yang tidak tuntas

dalam belajar. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa

penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dapat memberikan

pengaruh positif terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini dikarenakan oleh

penggunaan model pembelajaran Two stay two stray ini cukup menarik dalam

proses pembelajaran karena dapat membuat aktifitas siswa lebih aktif lagi

didalam kelas dikarenankan dituntut untuk dapat menguasai materi yang telah

diberikan untuk dipresentasikan ke kelompok yang lain. Hal ini seesuai

Page 57: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

40

dengan yang telah dilakukan oleh Azmita (2017), bahwa proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray berpengaruh

positif terhadap hasil belajar biologi.

Kelebihan dari model pembelajaran Two stay two stray ini yaitu

mudah dilaksanakan, dapat meningkatkan ke aktifan berbicara siswa juga

dapat saling bekerja sama, dan bertanggung jawab saling membantu dalam

memecahkan suatu masalah sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.

Analisis statistik deskriptif pada kelas kontrol dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar siswa berada pada

kategori kurang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa

pada tabel 4.4 dan jumlah siswa yang dikategorikan tidak tuntas dalam belajar

seperti pada tabel 4.6, dimana jumlah siswa yang tidak tuntas dalam belajar

lebih banyak dari jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Berdasarkan hasil

yang diperoleh dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran

konvensional kurang mampu memberikan pengaruh positif terhadap

keberhasilan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh penggunaan model

konvensional terlalu monoton dan hanya berpusat pada guru saja sehingga

siswa kurang memahami materi yang disampaikan

Selanjutnya untuk membuktikan bahwa penelitian ini dapat menjawab

rumusan masalah dan menerima hipotesis yang diajukan peneliti, maka

dilakukan analisis data secara inferensial dengan beberapa uji yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat kemudian dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan statistik Independent Sample t-test. Seperti

Page 58: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

41

pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai

Sig. (2-tailed) yang lebih kecil dari nilai α. Karena data hasil uji hipotesis

lebih kecil dari nilai α maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini diterima, yaitu ada pengaruh model pembelajaran Two stay two

stray terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi protista kelas X SMA

Negeri 2 Gowa.

Selama proses pembelajaran, model Two stay two stray menjadi

model yang dapat menjelaskan materi protista karena model ini mampu

membuat siswa aktif dalam berbicara dan menjelaskan materi tentang protista.

Materi protista merupakan materi cukup kompleks dan hanya bisa dipahami

ketika kita memberikan model pembelajaran yang sesuai untuk mudah

dipahami oleh siswa.

Berdasarkan pengkategorian hasil belajar menunjukkan bahwa siswa

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray

berada pada kategori cukup, sedangkan untuk model pembelajaran

konvensional berada pada kategori kurang. Meskipun demikian, hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran Two stay two stray lebih tinggi

dari hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional. Hal ini

disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran Two stay two stray dalam

proses pembelajaran di sekolah yang diteliti adalah hal yang terbilang baru

bagi siswa. Yang mampu menimbulkan rasa keingintahuan dan menarik

perhatian siswa untuk terpusat pada materi yang diajarkan serta memunculkan

motivasi dalam berbicara bagi siswa untuk belajar. Selain hal itu, hasil belajar

Page 59: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

42

siswa juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah

kesiapan guru memberi materi pelajaran, kesiapan siswa menerima materi

pelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya

pembelajaran ataupun model pembelajaran yang diterapkan.

Hasil belajar siswa didukung oleh aktivitas yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung. Pada lembar observasi aktivitas siswa

menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Two stay two stray, aktivitas siswa berada

pada kategori sangat aktif sedangkan pada kelas kontrol yang dimana

berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat pengaruh

signifikan model kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS), terhadap hasil

belajar biologi siswa pada materi ekosistem dengan nilai rata-rata 84,71

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan model pembelajaran

artikulasi dengan nilai rata-rata 82.,29.

Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajara sangat

diperlukan karena memiliki kemampuan untuk menarik perhatian siswa terkait

materi yang diajarkan selama pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar

yang diperoleh lebih tinggi. Model pembelajaran Two stay two stray dan

konvensional masing-masing memiliki keunngulan dalam keberhasilan belajar

siswa. Mengenai pemilihan model pembelajaran dalam penelitian ini model

pembelajaran Two stay two stray lebih unggul dari model pembelajaran

konvensional karena mampu membuat siswa lebih aktif lagi dalam berbicara

Page 60: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

43

dan bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah. Namun kedua model ini

sama-sama memberi pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Page 61: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Two stay two stray dan model Konvensional materi protista

pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa. Dimana selisih perbedaan hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen I yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Two stay two stray dan kelas kontrol yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional yaitu 41,077.

2. Hasil belajar biologi kelas X IPA 4 SMA Negeri 2 Gowa yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Two stay two stray tergolong

baik dengan nilai rata-rata sebesar 72,50

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, saran yang

disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, sebaiknya lebih mandiri, serta lebih aktif lagi dalam proses

pembelajaran

2. Bagi penelitian eksperimen selanjutnya, peneliti dapat menambah variasi

model kartu yang lebih menarik lagi sehingga dapat memotivasi siswa

untuk belajar.

Page 62: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

3. Bagi penelitian eksperimen selanjutnya, peneliti dapat menambah variabel

yang ingin diteliti maupun mengkolaborasikan model pembelajaran Two

stay two stray dengan model lainnya yang lebih menarik.

Page 63: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

DAFTAR PUSTAKA

Alvitasari devi, Sri ngabekti, dan Andin irsadi. 2016. Pendekatan Jelajah Alam

Sekitar Dengan Memanfaatkan Laboratorium Biologi dan Kebun Wisata

Pendidikan UNNES Sebagain Sumber Belajar Materi Keanekaragaman

Hayati. UNNES journal of biology education. FMIPA Universitas Negeri

Semarang. Vol 5 No 2 ISSN: 2252-6579.

Anwar Miftahul, Yuliani hadma dan Fatmawati sri. 2018. Perbandingan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe Two stay two stray

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Elastisitas. Jurnal pendidikan

fisika. IAN Pangkaraya. Vol 3 No 2 ISSN:2477-7935.

Arlinda. 2017. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stay

(tsts) untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV B SDN 21

Sitorajo kecamatan kuantan tengah. Jurnal primary. Universitas raiu. Vol

6 No 2 ISSN: 2303-1514.

Azmita. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Two stay two stray

Berbasis Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Materi

Metabolism Kelas XII SMA 2 Kota Jambi. Jurnal Pendidikan Biologi.

Universitas Jambi.

Chomaldi dan salamah. 2018. Pendidikan dan pengajaran strategi pembelajaran

sekolah. PT Grasindo: Jakarta.

Darmadi. 2017. Pengembangan model metode pembelajaran dinamika belajar

siswa. CV Budi utama. Yogyakarta.

Dewi eka puspita, Dkk. 2017. Efektivitas Modul Dengan Model Inquiri Untuk

Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Kalor.

Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Pendidikan Fisika. Universitas

Lampung. Vol 2 No 2 ISSN: 2301-7562

Garnasih, tuti. 2018. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui

pembelajaran di lingkungan sekolah pada materi keanekaragaman hayati

kelas X mia mas AR-Rosyidiyah. Jurnal program studi pendidikan

Page 64: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

biologi. Mas AR-Rosyidiyah. Kota bandung. Vol 8 No 1 ISSN: 2338-

7173.

Gayatri, Erva Rosa Prima, Bahar Amrul, dan Handayani Dewi. 2017.

Perbandingan penerapan model pembelajaran learning cycle (5E) dan

Two Stay Two Stray. Jurnal pendidikan dan ilmu kimia. Universitas

Bengkulu. Vol 1 No 1 ISSN: 2252-8075.

Husamah, Dkk. 2015. Pengelolaan lingkungan dengan pendekatan etnobiologi-

etrobotani. UB Press. Malang .

Kartawinata, kuswata. 2013. Diversitas ekosistem alam Indonesia. Lipi press dan

yayasan pustaka obor Indonesia. Jakarta.

Kusnadi, 2018. Metode pembelajaran kombinasi. Edu publisher. Jawa barat.

Kholis Nur. 2017. Penggunaan model pembelajaran numbered head together

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal kajian ilmu pendidikan

STAI Darusalam lampung. Vol 2 No1 ISSN: 2548-7892.

Majid, abdul. 2017. Strategi pembelajaran. PT Remaja rosdakarya. Bandung.

Nurhadi, febri yanti. 2018. Buku ajar taksonomi invertebrate. CV Budi utama:

Yogyakarta.

Rasyid, Dkk. 2015. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Head Together) dan kemampuan awal terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran fisika di SMP Negeri 2 Poso. Jurnal metra

sains. Universitas radulako. Vol 3 No 1 ISSN: 2302-2027.

Rosyid, moh zaiful, Dkk. 2019. Prestasi belajar. CV Literasi nusantara abadi.

Malang .

Safitri Ana, Achmad Arwin, dan Marpaung. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran

Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Fkip

Unila. Lampung.

Sulistyanti Lilis, Siahana Jeckson, dan Junaidi Eka. 2019. Pengaruh Model

Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dipadukan Dengan Metode

43

Page 65: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Demosntrasi Terhadap Hasil Belajar Kimia. Jurnal Fkip Unram.

Universitas Mataram. Vol 2 No 1 ISSN: 2656-3940.

Susanto, ahmad. 2013. Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Prenda

media grub. Jakarta.

Sumarni, Titi, Johanes Sapri, dan Alexon. 2017. Penerapan model pembelajaran

kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan apresiasi

dan kreasi peserta didik.

Suryabrata, sumadi. 2018. Metodologi penelitian. PT Raja Grafindo persda: depok

Supriatna jatna. 2018. Konservasi biodiversitasmteori dan praktik di Indonesia.

Yayasan pustaka obor Indonesia: Jakarta .

Sukarni, Garnasih Tri. 2015. Bahan Ajar: Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Semarang: Universitas Negeri Semarang

Widiantono, Nugroho dan Haryono nyoto. 2017. Penerapan model pembelajaran

interaktif untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA siswa kelas 5

SD. Jurnal pendidikan dan kebudayaan. Universitas Kristen satya wacana.

Vol 7 No 3 ISSN: 2316-1571.

Page 66: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN

LAMPIRAN

45

Page 67: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN A

PERSURATAN

46

47

Page 68: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Lampiran A2 Surat permohonan izin penelitian dari LP3M unismuh

Makassar

48

Page 69: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Lampiran A3 Surat pengantar penelitian dari Dinas Penanaman Modal

49

Page 70: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Lampiran A4 Surat keterangan selesai penelitian dari SMA Negeri 2 Gowa

50

Page 71: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Lampiran B

Lembar Validasi

Instrumen

51

Page 72: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

VALIDATOR 1

Page 73: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 74: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 75: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 76: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 77: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 78: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 79: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 80: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 81: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 82: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 83: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 84: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 85: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 86: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 87: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 88: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN B.1 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

VALIDATOR II

Page 89: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 90: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 91: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 92: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 93: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 94: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 95: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 96: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 97: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 98: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 99: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 100: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 101: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 102: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 103: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 104: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN C

INSTRUMEN

PENELITIAN

Page 105: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 106: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 107: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 108: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 109: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 110: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 111: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 112: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 113: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 114: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 115: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 116: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 117: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 118: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 119: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 120: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 121: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 122: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...
Page 123: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G

KARTU

KONTROL

PELAKSANAAN

PENELITIAN

Page 124: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

52

Page 125: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN D

HASIL BELAJAR

SISWA

53

Page 126: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN D.1 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 5 (Eksperimen )

No Nama siswa Nilai

Benar Pretest Benar Posttest

1 Muh Jamil 14 47 21 70

2 Nuurul Shabira 10 33 22 73

3 Ahmad Zulfiqri 8 27 19 63

4 Andi Azzahra

Maharani 9 30 22 73

5 Muh Aril 9 30 18 60

6 Reski Aulin Ash

Sahra 5 16 24 80

7 Sitti Ariqah Azka

Haris 9 30 21 70

8 Atiqah 10 33 23 76

9 Risma 16 53 22 73

10 Nurul Aulia 9 30 24 80

11 Sri Mutmainnah 14 47 25 83

12 Nur Suci P 9 30 21 70

13 Nurawaliya

Rahmadhani 4 13 21 70

14 Nurfadillah A 5 16 22 73

15 Nurul Annisa 6 20 21 70

16 Leni Apriani 8

2

7

2

3 76

Page 127: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA 6 (Kontrol)

No Nama siswa Nilai

Benar Pretest Benar Posttest

1 Febri Danuarta 6 20 22 73

2 Muh Dirga

Saputra 6 20 15 50

3 Zul Fahmi 4 13 20 67

4 Washiyatul

Akmal 5 17 16 53

5 Muh Fajri Azhari

Ilham 10 33 14 47

6 Aynun Lutfiya 6 20 21 70

7 Nayla Faiza

Ananda 9 30 18 60

8 Nurfhadila Yames 7 23 12 40

9 Ariqah Nurul

Amaliah 3 10 22 73

10 Nurinsyirah 3 10 17 57

11 Rahmadani 10 33 20 67

12 Nur Alfia

Salsabila 6 20 21 70

1

3

Magfira Adelia

Salsabila 5 17 22 73

Page 128: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN E

ANALISIS DATA

Page 129: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

C.1

Uji Deskriptif Statistik

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol Mean 20.46 2.135

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 15.81

Upper Bound 25.11

5% Trimmed Mean 20.35

Median 20.00

Variance 59.269

Std. Deviation 7.699

Minimum 10

Maximum 33

Range 23

Interquartile Range 12

Skewness .440 .616

Kurtosis -.587 1.191

Post-Test Kontrol Mean 61.54 3.102

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 54.78

Upper Bound 68.30

5% Trimmed Mean 62.10

Median 67.00

Variance 125.103

Std. Deviation 11.185

Minimum 40

Maximum 73

Range 33

Interquartile Range 20

Skewness -.652 .616

Kurtosis -.869 1.191

Pre-Test Eksperimen Mean 30.13 2.831

95% Confidence Interval for Lower Bound 24.09

Page 130: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Mean Upper Bound 36.16

5% Trimmed Mean 29.81

Median 30.00

Variance 128.250

Std. Deviation 11.325

Minimum 13

Maximum 53

Range 40

Interquartile Range 11

Skewness .518 .564

Kurtosis .001 1.091

Post-Test Eksperimen Mean 72.50 1.480

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 69.34

Upper Bound 75.66

5% Trimmed Mean 72.61

Median 73.00

Variance 35.067

Std. Deviation 5.922

Minimum 60

Maximum 83

Range 23

Interquartile Range 6

Skewness -.294 .564

Kurtosis .467 1.091

D.2

Page 131: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Analisis Statistik Inferensial

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol .216 13 .098 .909 13 .177

Post-Test Kontrol .226 13 .069 .892 13 .102

Pre-Test Eksperimen .212 16 .052 .914 16 .133

Post-Test Eksperimen .211 16 .054 .942 16 .371

a. Lilliefors Significance Correction

D.3

Analisis Statistik Inferensial

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Belajar Siswa Based on Mean 2.333 3 54 .084

Based on Median 1.622 3 54 .195

Based on Median and with

adjusted df

1.622 3 42.252 .199

Based on trimmed mean 2.293 3 54 .088

Page 132: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

D.4

Analisis Statistik Inferensial

Uji Hipotesis

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil Belajar Siswa

Equal variances assumed

3.895 0.060 -10.907 24 0.000 -41.077 3.766 -48.849 -33.304

Equal variances not assumed

-10.907 21.286 0.000 -41.077 3.766 -48.902 -33.252

Page 133: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN F

LEMBAR

OBSERVASI

Page 134: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa

Kelas/Semester : X IPA 3/1 (Ganjil)

Pokok Bahasan : Virus

Kelas Eksperimen : Eksperimen (Two stay two stray)

Pertemuan : 1

No

Aspek Yang Diamati

Terlaksana

Ya Tidak

1. Siswa menjawab salam dari guru √

2. Kehadiran siswa √

3. Siswa duduk dalam kelompoknya √

4. Siswa mengidentifikasi dan memberi pertanyaan

berkaitan informasi yang disampaikan guru

5. Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru √

6. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-

masing

7. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok √

8. Siswa memberikan pertanyaan atau tanggapan kepada

kelompok yang presentasi

9. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang

telah diajarkan

10. Siswa menjawab salam penutup dari guru √

Total

Page 135: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa

Kelas/Semester : X IPA 5/1 (Ganjil)

Pokok Bahasan : Protista

Kelas Eksperimen : Eksperimen (Two stay two stray)

No. Aspek Yang Diamati

Hasil Pengamatan

Pertemuan Ke- Rata-

Rata

Persentase

(%)

1 2 3

1. Siswa menjawab salam dari

guru 16 16 16 16 2,56

2. Kehadiran siswa 16 16 16 16 2,56

3. Siswa duduk dalam

kelompoknya 16 16 16 16 2,56

4.

Siswa mengidentifikasi dan

memberi pertanyaan

berkaitan informasi yang

disampaikan guru

2 1 2 1,7 0,27

5. Siswa menjawab pertanyaan

yang di berikan oleh guru 1 2 2 1,7 0,27

6.

Siswa melakukan diskusi

dalam kelompoknya masing-

masing

16 16 16 16 2,56

7. Siswa melakukan presentasi

hasil diskusi kelompok 2 2 2 2 0,32

8.

Siswa memberikan

pertanyaan atau tanggapan

kepada kelompok yang

presentasi

2 2 3 2,3 0,37

Page 136: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

9.

Siswa menyimpulkan hasil

diskusi dan materi yang

telah diajarkan

1 3 2 2 0,32

10. Siswa menjawab salam

penutup dari guru 16 16 16 16 2,56

Rata-rata 1,435

Penilaian: Jumlah Persentase

Jumlah aktivitas yang diamati

Keterangan:

(0-20)% = Tidak Aktif

(21-40)% = Kurang Aktif

(41-60)% = Cukup Aktif

(61-80)% = Aktif

(81-100)% = Sangat Aktif

Gowa, 2020

Observer

Sukardi

Page 137: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa

Kelas/Semester : X IPA 6/1 (Ganjil)

Pokok Bahasan : Protista

Kelas : Kontrol

Pertemuan : 1

No

Aspek Yang Diamati

Terlaksana

Ya Tidak

1. Siswa menjawab salam dari guru √

2. Kehadiran siswa √

3. Siswa duduk dalam kelompoknya √

4. Siswa mengidentifikasi dan memberi pertanyaan

berkaitan informasi yang disampaikan guru

5. Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru √

6. Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-

masing

7. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok √

8. Siswa memberikan pertanyaan atau tanggapan kepada

kelompok yang presentasi

9. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang

telah diajarkan

10. Siswa menjawab salam penutup dari guru √

Total

Page 138: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa

Kelas/Semester : X IPA 6/1 (Ganjil)

Pokok Bahasan : Protista

Kelas : Kontrol

No. Aspek Yang Diamati

Hasil Pengamatan

Pertemuan Ke- Rata-

Rata

Persenta

se

(%) 1 2 3

1. Siswa menjawab salam dari

guru 13 13 13 13 1,69

2. Kehadiran siswa 13 13 13 13 1,69

3. Siswa duduk dalam

kelompoknya 13 13 13 13 1,69

4.

Siswa mengidentifikasi dan

memberi pertanyaan berkaitan

informasi yang disampaikan

guru

1 1 2 1,3 0,16

5. Siswa menjawab pertanyaan

yang di berikan oleh guru 1 2 2 1,7 0,22

6.

Siswa melakukan diskusi

dalam kelompoknya masing-

masing

13 13 13 13 1,69

7. Siswa melakukan presentasi

hasil diskusi kelompok 2 2 23 2,7 0,26

8.

Siswa memberikan pertanyaan

atau tanggapan kepada

kelompok yang presentasi

2 1 2 1,7 0,22

9.

Siswa menyimpulkan hasil

diskusi dan materi yang telah

diajarkan

1 2 2 1,7 0,22

1

0

.

Siswa menjawab salam

penutup dari guru 13 13 13 13 1,69

Rata-rata 0,69

Penilaian: Jumlah Persentase

Page 139: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

Jumlah aktivitas yang diamati

Keterangan:

(0-20)% = Tidak Aktif

(21-40)% = Kurang Aktif

(41-60)% = Cukup Aktif

(61-80)% = Aktif

(81-100)% = Sangat Aktif

Gowa, 2020

Observer

Sukardi

Page 140: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN H

DOKUMENTASI

PENELITIAN

Page 141: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.1 KELAS EKSPERIMEN SISWA MENGERJAKAN SOAL

PRETEST

LAMPIRAN G.2 GURU MENJELASKAN MATERI

54

Page 142: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.3 PEMBAGIAN KELOMPOK MODEL PEMBELAJARAN

TWO STAY TWO STRAY

LAMPIRAN G.4 SISWA MENDISKUSIKAN MATERI

55

Page 143: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.5 PEMBAGIAN 2 SISWA YANG TINGGAL DAN 2 SISWA

YANG PERGI (TWO STAY TWO STRAY)

LAMPIRAN G.6 SISWA MENERIMA TAMU DAN MENJELASKAN

MATERI

Page 144: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.7 SISWA KEMBALI KE KELOMPOK MASING-MASING

DAN MENDISKUSIKAN APA YANG DIDAPATKAN DARI KELOMPOK

LAIN

LAMPIRAN G.8 PRESENTASI SETIAP KELOMPOK

Page 145: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.9 PRESENTASI KELOMPOK

LAMPIRAN G.10 SISWA MENGERJAKAN LKS

Page 146: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

LAMPIRAN G.10 SISWA MENGERJAKAN POSTTEST

Page 147: Pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS ...

RIWAYAT HIDUP

Sukardi. Dilahirkan pada tanggal 13 November 1997

di Jonggowa Kabupaten Gowa dari pasangan Bapak

Syarifuddin dan Ibu Alm. Hj. Tarring. Penulis memulai

jenjang pendidikan di SD Inpres Jonggowa pada tahun

2004 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun itu juga

penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1

Tinggimoncong dan tamat pada tahun 2013. Lalu

melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Tinggimoncong dan tamat pada tahun

2016. Pada tahun yang sama (2016), penulis melanjutkan pendidikan pada

program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2020

penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi “Pengaruh Model

Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Pada Materi Protista Kelas X SMAN 2 Gowa”.