Page 1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH) TERHADAP HASIL
BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA 29 JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
SIGIT RAHMA DINUR PRIANTO
NIM: 1111015000081
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
Page 2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH) TERHADAP HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMAN 29 JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan
Oleh:
Sigit Rahma Dinur Prianto
NIM: 1111015000081
Dibawah Bimbingan:
Dr. Nurochim. M.M
NIP: 19590715 198403 1 003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UINSYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
20t5
Dosen Pembimbing i Dosen Pembirnbing il
141 18001
Page 3
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIN{BING SKRIPSI
Skripsi berjudul "Pengaruh Nlodel Pembelajaran Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X Sma 29
Jakarta" disusun oleh Sigit Rahma Dinur Prianto, NIM 1111015000081, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri rufN Syarif Hidayatullah Jakarla. Teiah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak diujikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakafia, 28 Septernber 2015
Dosen Pembirnbing:
Dr. Nurochirn. M.M
NIP: 1959011s 198403 1 003
Dosen Pernbirnbir-rg I Pembi bing II
NIDN: 20141i8001
Page 4
r
LEMtsAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Mcdel Pembelajaran Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X SMA 29
Jakarta" disusun oleh Sigit Rahma Dinur Prianto, NIM 1111015000081, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 12 Oktober di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.tPS).
Jakarta, I9 Oktober 201 5
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Dr. hvan Purwanto. M.PdNrP. l 97304 20081 I 012
Sekretaris (Sekretari s Jurusan Pendidikan IP S)
Drs. S),aripulloh. M.SiNIP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Dr. Ilvan Purwanto. M.PdNrP. 197304 20081 1 012
Penguji II
Neng SriNuraeni. ll.Pd
"llv ^6
*/:s u'!r\-__
vt f ,o a-o(s
/''
Enl - s"tr
t,
19s5042
Page 5
& UT\ JAKARTA
11Ttrr';.Y#** r,r, ciplbt t5412 r,t*esia
roRM (FR)
No. Dokumen : FIIK-FR-AKD-089Tgl. Terbit : I Maret 2010
No, Revisi: : 0IHal ltl
SI]RAT PERNYATAAII KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N am a : Sigit Rahma Dinur Prianto
Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 28 Februari 1994
NIM : 1111015000081
Jurusan /Prodi : Pendidikan IPS /Ekonomi
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah) Terhadap Hasil Belajar
Ekonomi Kelas X SMAN 29 Jakarta
Dosen Pembimbing : l. Dr. Nurochim, M.M
2. Tri Harjawati, S.Pd, M.Si
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakarta, 19 Oktober 201 5
Mahasiswa Ybs.
Siglt Rahma Dinur PriantoNIM. 1111015000081
Page 6
i
ABSTRAK
SIGIT RAHMA DINUR PRIANTO. NIM 111015000081. Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X
SMAN 29 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Ekonomi. Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning dengan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar ekonomi.
Tujuannnya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model Problem
Based Learning terhadap hasil belajar ekonomi. Diharapkan setelah dilakukan
penelitian ini maka bisa mengarahkan keaktifan siswa dan meningkatkan pola
berpikir siswa melalui saling tukar menukar pengalaman informasi sehingga hasil
belajar berhasil dengan maksimal. Model penelitian ini menggunakan pendekatan
eksperimen semu atau quasi experimental design. Dimana kelas eksperimen X
MIA 4 dan kelas kontrol X MIA 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMAN 29 Jakarta tahun ajaran 2015/2016 dan teknik sampel yang
digunakan adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data adalah
berupa tes pretest dan posttest dan non test berupa obervasi angket dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t melalui prasyarat
analisis uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar
ekonomi siswa di SMAN 29 Jakarta. Hal ini ditunjukan oleh hasil uji t sebesar
2,46 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
Nilai ini diperkuat dengan rata-rata posttest hasil belajar kelas eksperimen (73,78)
lebih tinggi dari kelas kontrol (61.42) sehingga menunjukan kelas eksperimen
lebih baik dari kelas kontrol.
Kata kunci : Model Pembelajaran, Problem Based Learning (PBL), Pendekatan
Saintifik, Hasil Belajar Ekonomi
Page 7
ii
ABSTRACT
SIGIT RAHMA DINUR PRIANTO. NIM 1111015000081. Effect of Problem
Based Learning Model Learning To Learning Outcomes Economy Class X SMA
29 Jakarta. Skripsi of Social Sciences at Faculty of Tarbiyah and Teaching State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research relates to the application of problem based learning with
scientific approach to the results of the economic study. The research model use
quasi-experimental approach or quasi-experimental design. Where in X MIA 4
experimental class and control class X MIA 2. The population in this study were
all students of SMAN 29 Jakarta academic year 2015/2016 and sampling
technique used was simple random sampling. Data collection techniques are in
the form of test pretest and posttest and non test in the form of observation
questionnaires and interviews. Data analysis technique used was t test through
the analysis prerequisite test for normality and homogeneity test. This research is
to effect in method of problem based learning to result of student learning in
economy studies. This reseacrh was conducted on February to May 2015 in
SMAN 29 Jakarta. This research use quasi experimental design. The sample
which 72 student by into two groups : experiment class and control class. The
instrument used in this study is the test result and student learning in the form
pretest and posttest. The analysis data was by statistic test “t” form the result
score of t hitung for sample independent is 2,46 and in t table significan level 5%
or 1,66 (t hitung > t tabel ). It show that there is positive influence in using
method problem based learning to the result of student learning in economiy
studies.
Key word: Problem Based Learning, to result of student learning in economy
studies
Page 8
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (P.IPS) dan Bapak Syaripulloh, M.Si., selaku sekretaris Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., selaku Dosen Penasehat Akademik selama belajar di
jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)
5. Bapak Dr. Nurochim, M.M., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Tri Harjawati, S.Pd,
M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang tidak lelah untuk membimbing dan
memberikan arahan pada penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diajarkan bermanfaat bagi kehidupan.
7. Ibu Dra. Carrol Titaley sekalu Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta dan Bapak Drs.
Sugiatno selaku Wakil Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta.
8. Ibu Dra. Zulhafna selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 29 Jakarta.
9. Seluruh Guru dan Staff Sekolah SMAN 29 Jakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan PPKT di SMAN 29 Jakarta.
Page 9
iv
10. Bapak Tommy Purwanto dan Ibu Ela Nurlaela selaku orang tua tercinta yang telah
memberikan banyak dukungan moril dan motivasi serta bantuan materil dan doa restu
dalam masa perkuliahan dari awal sampai selesai.
11. Najwa Fajriani dan Maulinda Mahmudah selaku adik-adik tercinta yang telah
memberikan pertolongan selama penulisan skripsi ini dari awal sampai selesai.
12. Teman-teman tersayang yang telah memberikan semangat dan bantuan selama
penulisan skripsi, Aprian Ismed, Asif Kuon, Alfi Mukhlis, Tuti Anissa, Imam
Munandar, Burhan Tyar, Mulyadi, Fauzi Owe, Nanda Kanan. Terimakasih kalian
selalu memberikan masukan kepada saya. Canda dan tawa yang selalu menghiasi
penulisan skripsi ini. Semoga kalian selalu jadi yang terbaik.
13. Seluruh rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)
angkatan 2011.
Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak. Skripsi ini mungkin masih memiliki
kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan. Semoga skripsi
ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Terimakasih.
Jakarta, 28 September 2015
Penulis
Page 10
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ......................................................................................................... 9
1. Pengertian Model Pembelajaran .................................................................... 9
2. Pengertian Problem Based Learning ........................................................... 11
A. Pengertian Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah) ........................................................... 11
B. Ciri-ciri Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) ............. 15
C. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................... 17
D. Langkah-langkah Problem Based Learning ........................................... 17
E. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based Learning ........................ 21
F. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Problem Based Learning ........................................................................ 20
G. Asesment dan Evaluasi .......................................................................... 22
3. Pengertian Pendekatan Saintifik .................................................................. 23
Page 11
vi
A. Pengertian Pendekatan Saintifik ............................................................ 23
B. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ................................................. 25
C. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ........................... 28
D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik .................................. 29
E. Asesment dan Evaluasi .......................................................................... 29
4. Hasil Belajar ................................................................................................. 30
5. Pengertian Ekonomi ..................................................................................... 32
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 39
D. Hipotesis ............................................................................................................ 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 44
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 45
C. Desain Penelitian ............................................................................................... 45
D. Prosedur Penelitian ............................................................................................ 46
E. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 48
F. Variable Penelitian ............................................................................................. 48
G. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 49
H. Teknik Pengolahan Data .................................................................................... 49
I. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 53
J. Hipotesis Statistik .............................................................................................. 55
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Uji Soal ..................................................................................................... 56
B. Hasil Belajar Siswa ............................................................................................ 63
C. Analisis Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 68
D. Hasil Uji Statistik ............................................................................................... 70
E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 75
B. Saran .................................................................................................................. 76
Page 12
vii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 77
LAMPIRAN
Page 13
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan .................................................................... 41
2. Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian ........................................................... 45
3. Tabel 3.2 Design Penelitian ............................................................................... 46
4. Tabel 3.3 Kategori Besarnya Reabilitas .............................................................. 52
5. Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran .............................................................................. 53
6. Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ......................................................... 58
7. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 59
8. Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran....................................................... 61
9. Tabel 4.4 Hasil SPSS Uji Taraf Kesukaran ........................................................ 62
10. Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Daya Pembeda ......................................................... 63
11. Tabel 4.6 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 64
12. Tabel 4.7 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................... 67
13. Tabel 4.8 Rekapitulasi Distribusi Data Hasil Pretest-Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 70
14. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................. 71
15. Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ............................. 72
16. Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 73
Page 14
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 38
2. Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar ................................................................. 68
Page 15
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil Sekolah
Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol
Lampiran 3 : RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 4 : Kisi-kisi Soal
Lampiran 5 : Instrumen Penelitian Pretest
Lampiran 6 : Kunci Jawaban
Lampiran 7 : Rekap Uji Validitas Soal
Lampiran 8 : Rekap Uji Reabilitas Soal
Lampiran 9 : Rekap Uji Taraf Kesukaran Soal
Lampiran 10 : Rekap Uji Daya Beda
Lampiran 11 : Angket
Lampiran 12 : Hasil Wawancara
Lampiran 13 : Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 14 : Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 15 : Instrumen Penelitian Posttest
Lampiran 16 : Kunci Jawaban
Lampiran 17 : Uji Normalitas
Lampiran 18 : Uji Homogenitas
Lampiran 19 : Uji Hipotesis
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan topik yang menarik dan senantiasa aktual
dibicarakan, tetapi sekaligus merupakan persoalan yang rumit dan terkesan
tidak pernah dapat diselesaikan secara tuntas. Hal tersebut dapat
dimaklumi, sebab terdapat begitu banyak unsur dan berbagai aspek yang
diperhitungkan untuk menunjang terjadinya pendidikan yang sempurna.
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya masyarakat, bangsa, dan
negara1.
Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan taraf kualitas
hidup yang pada intinya bertujuan untuk menciptakan manusia yang bisa
berfikir lebih ilmiah dan membuat prilaku manusia menjadi lebih baik.
Pendidikan merupakan program jangka panjang yang ditetapkan
pemerintah yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan
zaman serta turut andil dalam pembangunan nasional dan mampu bersaing
secara global pada saat sekarang dan masa yang akan datang, guna untuk
mengingat semakin berkembangnya zaman semakin ketat persaingan dan
tantangan berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, pembangunan
pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda
pembangunan nasional yang diarahkan salah satunya untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
1 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. (Bandung, Remaja
Rosdakarya. 2010) Hal. 1.
Page 17
2
Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar
mampu berdiri sendiri2. Pembangunan pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat penting dan perlu untuk diperhatikan karena mempunyai
peran yang amat penting dalam mencapai kemajuan diberbagai bidang
kehidupan. Pendidikan dapat membuat masyarakat menjadi lebih
terpelajar dan dapat menjadi landasan untuk pertumbuhan suatu negara
dalam bersaing didunia kerja yang memiliki kemampuan dasar,
pengetahuan, menguasai teknologi, serta mempunyai keahlian dan
keterampilan dalam bidangnya.
Menurut teori human capital, pendidikan memiliki keuntungan
yang bersifat moneter maupun keuntungan yang bersifat non-moneter.
Contohnya keuntungan moneter antara lain diperolehnya manfaat
ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah
menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan
pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya, serta bersifat non-moneter
seperti kondisi dunia kerja yang baik, hidup saling bertoleransi dan hidup
berdemokrasi. Dengan demikian untuk membentuk masyarakat terpelajar
dan memiliki kemampuan dasar, pengetahuan, menguasai teknologi serta
mempunyai keahlian dan keterampilan diperlukan pendidikan yang
bermutu dan secara langsung meningkatkan mutu secara terus menerus
guna menciptakan penerus bangsa yang berkualitas.
Pendidikan yang bermutu sangat diperlukan sebagai upaya untuk
mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam arti
menguasai ilmu pengetahuan, mempunyai keterampilan yang dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup, dan menguasai teknologi untuk mengikuti
perkembangan zaman. Sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul
sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan sumber daya manusia dari
2 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009) Hal. 5.
Page 18
3
berbagai bangsa dalam memperebutkan dunia kerja dan dapat bertahan
didalam kehidupan yang penuh dengan persaingan.
Jalur pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal
maupun pendidikan non-formal. Pendidikan formal bisa diraih sejak dini
melalui Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan jenjang pendidikan tinggi negeri maupun
swasta yang ada di Indonesia. Dengan pendidikan maka manusia dan
masyarakat akan mendapati jati dirinya dan mempunyai wawasan yang
luas dalam berfikir kedepan, bukan hanya pendidikan lingkungan
masyarakat akan tetapi pendidikan formal juga berpengaruh dalam
perkembangan individu dan kualitas sumber daya manusia didalam
berkehidupan sehari-hari. Semakin berkembangnya dunia pendidikan,
guru harus mampu melaksanakan proses belajar mengajar yang dituntut
untuk menggunakan berbagai strategi atau model pembelajaran yang
mengaktifkan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa serta
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Salah satu hal yang berperan penting dalam keberhasilan
pendidikan adalah proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang
baik sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Pada
hakekatnya pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa
dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan belajar yang akan dilakukan
siswa. Dalam kegiatan belajar didalamnya dapat didukung oleh berbagai
unsur-unsur pembelajaran yang salah satu diantaranya adalah model
pembelajaran. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran itu sangat
tergantung pada bagaimana cara guru tersebut menggunakan model
pembelajaran itu sendiri, karena suatu strategi pembelajaran hanya
mungkin dapat dilaksanakan melalui penggunaan model pembelajaran.
Page 19
4
Selama ini hasil pendidikan hanya tampak dari sejauh mana
kemampuan siswa dalam menghafal fenomena yang dilihat dengan mata
kepala sendiri dan menghafal sekedar teori beserta fakta-fakta yang terjadi.
Walaupun banyak siswa yang mampu menyajikan hafalan dalam tingkat
terbaik terhadap materi yang diterimanya dalam kegiatan belajar, tetapi
pada kenyataannya yang dialami seringkali para siswa tidak memahami
dan mencerna materi yang disampaikan secara mendalam. Itulah
merupakan salah satu pengaruh pendidikan yang dapat dilihat dan
dirasakan pada saat ini, secara langsung dalam perkembangan serta
kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, maupun kehidupan setiap
individu. Maka bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian,
perindustrian yang berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi
kepentingan manusia. Pendidikan merupakan faktor yang menentukan
modal manusia yang akan dihasilkannya. Pendidikan juga memberikan
kontribusi yang sangat besar dan nyata terhadap kemajuan suatu bangsa,
serta merupakan tempat untuk menterjemahkan pesan-pesan moral dan
kontribusi serta merupakan tempat dalam membangun dan membentuk
watak bangsa.
Dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan, guru
harus mampu menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan minat
dan dapat menarik perhatian siswa. Dan tidak lupa materi yang akan
diajarkan harus dikuasai serta mampu mengaitkan dalam kehidupan
bermasyarakat agar para siswa bisa mencerna melalui penyampaian guru
yang berbicara tentang masyarakat. Guru juga harus mengembangkan
kemampuan berfikir siswa dengan berbagai model pembelajaran yang
dapat merangsang kemampuan dan membangkitkan semangat siswa untuk
belajar.
Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan,
dimana siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata,
tetapi dewasa ini siswa harus diberikan peran aktif serta dijadikan rekan
Page 20
5
dalam proses pembelajaran sehingga siswa bertindak sebagai perserta
didik yang aktif dan mampu menghidupkan semangat belajar dalam
dirinya sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator yang mampu
memfasilitasi kebutuhan siswa dalam belajar.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu
yang ada dalam mata pelajaran pendidikan formal. IPS yang didalamnya
juga mengkaji tentang berbagai kajian sosial diantaranya sosiologi,
ekonomi, geografi, dan sejarah. Khusus di SMA mata pelajaran IPS itu
menjadi suatu konsentrasi penjurusan yang dipilih oleh siswa berdasarkan
minat masing-masing. Mata pelajaran IPS sangat penting kedudukannya
dan kehadirannya dalam kehidupan bermasyarakat karena IPS sering
mengkaji dan membahas tentang kehidupan sehari-hari. Namun selama ini
masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengikuti pelajaran ini.
Para siswa hanya mendengar dan melihat bagaimana guru
menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu menerima
penjelasan dari guru tanpa tahu sudah apakah dipahami atau tidak. Ketika
ditanyakan apakah ada yang belum mengerti maka siswa hanya diam,
diam tersebut bisa berarti sudah paham apa yang disampaikan oleh guru
atau mungkin diam karena takut untuk diajukan pertanyaan. Hal tersebut
yang menyebabkan para siswa kurang antusias belajar didalam kelas.
Siswa beranggapan mata pelajaran IPS itu sebagai mata pelajaran
yang membosankan dan tidak sedikit pula siswa yang berusaha
menghindari mata pelajaran tersebut. Opini ini salah satunya disebabkan
oleh cara mengajar guru yang masih konvensional dan membuat siswa
menjadi bosan dan tidak merasa nyaman berada didalam kelas. Hasil
belajar siswa pun rendah dan siswa tidak peduli dengan materi
pembelajaran yang diajarkan didalam kelas
Page 21
6
Berkaitan dengan kemampuan cara-cara mengajar, wajib bagi
seorang guru mengetahui seluruh model-model pembelajaran yang
terdapat dalam pelaksanaan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan
hasil belajar siswa. Dengan mengetahui model pembelajaran sehingga
memungkinkan dapat mengurangi masalah yang berkenaan dengan
jalannya suatu pengajaran, serta dapat memecahkan berbagai kesulitan
dalam menyampaikan materi dan mampu menarik perhatian dari siswa
yang memiliki beragam karakter. Berdasarkan penelitian awal di SMAN
29 Jakarta terdapat bahwa nilai mata pelajaran ekonomi yang rendah serta
masih ada beberapa guru yang belum mengerti betul tentang model
pembelajaran yang berkembang saat ini sehingga pembelajaran yang
disampaikan guru monoton sehingga hasil belajar rendah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dan menuliskannya dalam sebuah
karya ilmiah yang berupa skripsi dengan judul: “Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X SMA 29 Jakarta”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh
peneliti diatas, maka masalah yang diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Siswa tidak memahami dan mencerna materi yang disampaikan secara
mendalam
2. Siswa hanya sebagai pendengar dan kurangnya antusiasme belajar
dalam kelas
3. Rendahnya minat belajar IPS karena IPS membosankan
4. Cara mengajar masih dilakukan secara konvensional
5. Hasil belajar ekonomi rendah
6. Kurangnya variatif guru dalam menggunakan model pembelajaran.
Page 22
7
C. Pembatasan Masalah
Agar hasil dari penelitian terarah dan tidak ada keraguan dalam
penafsiran, maka peneliti membatasi penelitian ini hanya pada aspek guru
dalam menggunakan model pembelajaran yang kurang dan hasil belajar
ekonomi yang rendah dikelas X SMA 29 Jakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Berapa besar
pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
Berbasis Masalah) terhadap hasil belajar ekonomi siswa di SMA 29
Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
terhadap hasil belajar ekonomi siswa di SMA 29 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penelitian
selanjutnya yang relevan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan
model pembelajaran yang tepat.
2. Kegunaan Praktek
a. Bagi sekolah
Menjadi bahan masukan untuk para guru untuk mengembangkan
kompetensinya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa
Page 23
8
dengan model pembelajaran Problem Based Learning dalam
pembelajaran ekonomi.
b. Bagi Guru
Menjadi bahan masukan untuk para praktisi pendidikan khususnya
guru ekonomi dalam penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar
dapat tercapai dengan maksimal.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan dirinya dalam
proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk belajar
meningkat. Selain itu, dengan menggunakan model Problem Based
Learning dapat menunjukan cara berpikir siswa, serta saling tukar
menukar pengalaman informasi.
d. Bagi peneliti
Untuk mengenalkan dan memanfaatkan model Problem Based
Learning kepada siswa sebagai alternatif penggunaan media yang
efektif dan peneliti dapat memahami lebih penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan keaktifan
siswa dengan baik.
Page 24
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran
Sebelum membahas tentang model pembelajaran terlebih dahulu
dikaji secara mendalam apakah yang dimaksud dengan model. Model
adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan
sesuatu hal. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan pembelajaran
dikelas atau pembelajaran dalam melakukan suatu tutorial dan untuk
menentukan suatu perangkat yang akan dipakai dalam proses tersebut.
Adapun Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar1
. Artinya setiap aktivitas pembelajaran akan selalu
menggunakan model sebagai peninjau kesuksesan proses belajar mengajar
karena model pembelajaran merupakan suatu perangkat yang telah tersedia
untuk kelangsungan belajar.
Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang
digunakan oleh guru atau instruktur untuk mencapai tujuan atau
kompetensi2. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model
pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Salah satu contoh model
pembelajaran berdasarkan masalah, dimana kelompok-kelompok siswa
bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah yang telah disepakati
bersama dan disepakati guru. Ketika guru menerapkan model tersebut
1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana,
2009) Hal. 22. 2 Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta: Dian Rakyat, 2009)
Hal. 42.
Page 25
10
tuntutan kepada siswa harus mampu berpiki kritis dan mampu menggali
keterampilan yang ada dalam dirinya untuk memecahkan suatu masalah.
Model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembelajarannya. Sebagai salah satu contoh berdasarkan tujuan yaitu
pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk
membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar seperti
memahami kebutuhan dalam kegiatan ekonomi atau topik-topik bahasan
lain yang berkaitan dengan penggunaan alat.
Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik
aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja
kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang
materi pelajaran3. Setiap model pembelajaran membutuhkan lingkungan
yang berbeda. Misalnya pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan
belajar yang fleksibel seperti tersedianya meja dan kursi yang dapat
dengan mudah untuk dipindahkan. Pada model diskusi para siswa
membutuhkan duduk bersamaan dan berhadap-hadapan untuk
mencurahkan pendapat dari masing-masing siswa tersebut.
Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan model
pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan praktisi untuk
memvalidasi model pembelajaran yang dikembangkan4. Yang dimaksud
ahli dan praktisi disini adalah seorang guru, dimana guru dituntut mampu
mengembangkan model pembelajaran agar suatu proses pembelajaran
dengan topik tertentu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan.
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu guru harus
mampu memilih model yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran tersebut
dan terutama sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu,
3 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: Pusaka
Insan Madani, 2009) Hal. Xxii. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana,
2009) Hal. 25.
Page 26
11
dalam memilih model pembelajaran harus perlu dipertimbangkan terlebih
dahulu agar model tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain harus
mempertimbangkan guru juga harus mampu mengembangkan potensi
dirinya agar model pembelajaran berlangsung secara sempurna dan materi
yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.
2. Pengertian Problem Based Learning
A. Pengertian Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis
Masalah)
Model Problem Based Learning adalah seperangkat model
mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, keterampilan, materi
dan pengaturan diri5
. Model pembelajaran ini yang berfokus pada
pemecahan masalah dan menuntut tanggung jawab untuk memecahkan
masalah yang ditumpu oleh siswa serta peran guru mendukung proses
siswa pada saat memecahkan masalah. Pembelajaran berdasarkan masalah
adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip
menggunakan masalah sebagai titik awal akuisis dan integrasi
pengetahuan baru6
. Belajar berbasis masalah adalah suatu bentuk
pembelajaran yang berlandaskan pada paradigma kontruktivisme, yang
berorientasi pada proses belajar siswa7. Pembelajaran berbasis masalah
berfokus pada penyajian suatu permasalahan (nyata atau simulasi) kepada
siswa, kemudian siswa diminta memecahkannya melalui diskusi.
Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya dapat
menggunakan model pembelajaran yang berorientasi agar siswa tidak
jenuh dalam belajar. Salah satunya model Problem Based Learning (PBL)
dapat merangsang kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi.
5 Paul Eggen & Don Kauchak, Strategic and Models for Teachers: Teaching Content and
Thinking Skills. (Jakarta: PT. Indeks, 2012) Hal. 307. 6 Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. (Jogjakarta: DIVA
Press, 2013) Hal. 283. 7 Evaline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) Hal.
119.
Page 27
12
Menurut Dewey (dalam Sudjana) belajar berdasarkan masalah
adalah interaksi antara stimulus dengana respons, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah,
sedangkan saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara
efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik8.
Model pembelajaran ini bercirikan penggunaan masalah dalam
kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa dan untuk
melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir secara kritis dan
pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan. PBL berfokus pada
penyajian suatu permasalahan baik nyata maupun simulasi kepada siswa,
kemudian siswa diminta mencari pemecahannya melalui serangkaian
penelitian, teori, konsep, maupun prinsip yang dipelajari dari berbagai
ilmu lainnya.
Menurut Arends, pengajaran berbasis masalah merupakan suatu
pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan
permasalahan yang autentuk dengan maksud untuk menyusun
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan kemandirian, dan
percaya diri9.
Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah
meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan, serta menghasilkan karya berupa
peragaan. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu
guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada siswa.
Pembelajaran berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu
siswa mengembangkan keterampilan berfikir serta keterampilan
pemecahan masalah.
8 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana,
2009) Hal. 91. 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana,
2009) Hal. 92.
Page 28
13
Model pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah10
. Pembelajaran ini
tidak mengharapkan siswa hanya mendengarkan, mencatat, kemudian
menghafal materi pelajaran, tetapi siswa dituntut aktif berfikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan yang terakhir
menyimpulkan. Kata kunci dari pembelajaran ini adalah tanpa masalah
maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik: (1) belajar
dimulai dengan suatu masalah, (2) memastikan bahwa masalah tersebut
berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan pelajaran
seputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung
jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara
langsung proses belajar mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil,
dan (6) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka
pelajari dalam bentuk produk atau kinerja. Berdasarkan uraian diatas,
tampak jelas bahwa pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan
adanya masalah yang dalam hal ini masalah tersebut dimunculkan oleh
siswa maupun guru, lalu kemudian guru membimbing siswa untuk
menggali pengetahhuan yang dimilikinya dan yang mereka ketahui tentang
pemecahan masalah tersebut.
Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan
melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik itu masalah
pribadi ataupun perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan
sendiri atau secara bersama-sama11
. Pembelajaran berbasis masalah
melibatkan peserta didik dalam prosses pembelajaran yang aktif,
kolaboratif, dan berpusat kepada peserta didik yang mengembangkan
10
Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) Hal. 209. 11
Junaedi, Strategi Pembelajaran. (Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic
School, 2008) Slide. 25.
Page 29
14
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karir, dalam
lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran berbasis
masalah ini dapat dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar peserta
didik, mereka menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian
menyelesaikan masalahnya dibawah petunjuk guru.
Pembelajaran berbasis masalah menyarankan kepada peserta didik
untuk mencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang
relevan. Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada
peserta didik untuk belajar sendiri. Dalam hal ini peserta didik lebih diajak
untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau
arahan guru, sementara pada pembelajaran tradisional peserta didik lebih
diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara
terstruktur oleh guru.
Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning
(PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut
sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Cara mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran
berbasis masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan
masalah yang sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan dikelas,
memunculkan masalah dari peserta didik, peralatan yang mungkin
diperlukan, dan penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan
model ini harus mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola
dikelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang
berkelanjutan.
Page 30
15
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) merupakan
model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kemampuan
keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah sehingga
menjadi pelajar yang mandiri. Dalam model ini peran guru menyajikan
masalah dan membentuk kelompok kecil serta memfasilitasi siswa dalam
proses berjalannya pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa
dapat mengembangkan cara berfikir yang lebih tinggi sehingga
meningkatkan prestasi belajarnya.
B. Ciri-ciri Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL)
Menurut Arends karakteristik model pembelajaran berbasis
masalah sebagai berikut12
:
1) Pengajuan pertanyaan atau masalah.
Pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan pengajuan
pertanyaan atau masalah, bukannya mengorganisasikan di
sekeliling atau di sekitar prinsip-prinsip atau keterampilan-
keterampilan teretntu. Pembelajaran berbasis masalah
mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan atau masalah
yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi
bermakna bagi siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata
autentik untuk menghindari jawaban sederhana, dan
memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi itu.
2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
Masalah yang diselidiki telah benar-benar nyata agar dalam
pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata
pelajaran.
12
Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontrivistik
sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning).
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011) Cet ke 1, Hal. 87.
Page 31
16
3) Penyelidikan autentik.
Pembelajaran berbasis masalah mengharuskan siswa
melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian
nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan
mengidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis, dan
membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisa informasi,
melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat referensi, dan
merumuskan kesimpulan.
4) Menghasilkan produk dan memamerkannya.
Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk
menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan
peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian
masalah yang mereka temukan. Bentuk tersebut dapat berupa
laporan, model fisik, video maupun program komputer. Karya
nyata yang akan dijelaskan kemudian direncanakan oleh siswa
untuk mendemonstrasikan kepada teman-temannya yang lain
tentang apa yang telah mereka pelajari dan menyediakan suatu
alternatif terhadap laporan atau makalah.
5) Kolaborasi.
Pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang
bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara
berpasangan atau kelompok kecil. Bekerja sama memberikan
motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas
kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan
dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
keterampilan berpikir.
Page 32
17
C. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran
yang menekankan pada proses penyelesaian masalah. Dalam
implementasi model pembelajaran berbasis masalah, guru perlu
memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat
dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah ini dapat
diterapkan dalam kelas jika :
1) Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan
hafal materi pelajaran saja, tetapi juga mengerti dan
memahaminya.
2) Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan
membuat kemampuan intelektual siswa bertambah.
3) Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung
jawab dalam belajarnya.
4) Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan
antara teori yang dipelajari di dalam kelas dan kenyataan yang
dihadapinya di luar kelas.
Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan,
mengenal antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan
kemampuan dalam membuat tugas secara objektif.
D. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Menurut Bound dan Felleti pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan
siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik serta
Page 33
18
menjadi pelajar mandiri13
. Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima
tahap utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa pada suatu
masalah dan diakhiri dengan penyajian analisis hasil kerja siswa. lima
tahapan model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
1) Orientasi siswa pada masalah.
Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi
siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok
kecil, membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model
serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pada tahap ini guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka gunakan.
13
Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontrivistik
sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning).
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011) Cet ke 1, Hal. 89.
Page 34
19
John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan
Amerika menjelaskan 6 langkah dalam pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) sebagai berikut14
:
1) Merumuskan masalah.
Guru membimbing siswa untuk menentukan masalah yang
akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya
guru telah menetapkan masalah tersebut.
2) Menganalisis masalah.
Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari
berbagai sudut pandang.
3) Merumuskan hipotesis.
Langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
4) Mengumpulkan data.
Langkah siswa mencari dan menggambarkan berbagai
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
5) Pengujian hipotesis.
Langkah siswa dalam merumuskan dan mengambil
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis
yang diajukan.
6) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat
dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan
kesimpulan.
14
Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) Hal. 210.
Page 35
20
Secara umum langkah-langkah model pembelajaran ini adalah :
1) Menyadari Masalah. Dimulai dengan kesadaran akan masalah
yang harus dipecahkan. Kemampuan yang harus dicapai siswa
adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan
yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan sosial.
2) Merumuskan Masalah. Rumusan masalah berhubungan dengan
kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan
dengan data-data yang harus dikumpulkan. Diharapkan siswa
dapat menentukan prioritas masalah.
3) Merumuskan Hipotesis. Siswa diharapkan dapat menentukan
sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan dan dapat
menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
4) Mengumpulkan Data. Siswa didorong untuk mengumpulkan
data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa
dapat mengumpulkan data dan memetakan serta menyajikan
dalam berbagai tampilan sehingga sudah dipahami.
5) Menguji Hipotesis. Siswa diharapkan memiliki kecakapan
menelaah dan membahas untuk melihat hubungan dengan
masalah yang diuji.
6) Menetukan Pilihan Penyelesaian. Kecakapan memilih alternatif
penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat
memperhitungkan kemungkinan yang dapat terjadi sehubungan
dengan alternatif yang dipilihnya.
Page 36
21
E. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu
guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan
keterampilan intelektual (belajar berbagi peran orang dewasa melalui
pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi
pembelajar yang otonom dan mandiri.
Menurut Sudjana, manfaat khusus yang diperoleh dari metode
Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu
para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas
pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah
yang ada di sekitarnya15
.
F. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem
Based Learning
Sebagai suatu strategi pembelajaran, PBL memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya16
:
a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk
lebih memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa.
15
Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontrivistik
sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning).
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011) Cet ke 1, Hal. 88. 16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Predena, 2006) Cet ke 7, Hal. 220.
Page 37
22
d. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah
dalam kehidupan nyata.
e. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
f. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa
bahwa setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara
berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
Disamping keunggulan, PBL juga memiliki kelemahan, diantaranya17
:
a. Siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
G. Asesment dan Evaluasi
Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya sebatas dengan tes
kertas dan pensil (paper and paper tes) tetapi termasuk menemukan
prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur
pekerjaan siswa. Evaluasi pembelajaran seharusnya didesain untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi18
.
17
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Predena, 2006) Cet ke 7, Hal. 220. 18
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. (Jakarta: Kencana, 2013)
Hal. 295.
Page 38
23
Seperti halnya dalam model pembelajaran kooperatif, dalam model
pembelajaran berbasis masalah fokus perhatian pembelajaran tidak pada
perolehan pengetahuan deklaratif, oleh karena itu tugas penilaian tidak
cukup bila penilaiannya dengan tes tertulis atau tes kertas dan pensil19
.
Tugas asessment dan evaluasi yang sesuai untuk model pengajaran
berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian
alternatif, misalnya asessment kinerja dan peragaan hasil. Asessment
kinerja dapat berupa asessment melakukan pengamatan, asessment
merumuskan pertanyaan, asessment merumuskan sebuah hipotesis dan
sebagainya.
3. Pengertian Pendekatan Saintifik
A. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pembelajaran pada kurikulum 2013 merupakan pembelajaran
dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan
proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati,
menanya, mencoba/ mengumpulkan data, mengasosiasi/ menalar, dan
mengomunikasikan.
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmia20
. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecapakan berpikir sains, terkembangkannya dan
kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang dibutuhkan
adalah mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang
19
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana,
2009) Hal. 92. 20
Premendikbud Nomor 103 Tahun 2014 pasal 2 ayat 8
Page 39
24
lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu
diperoleh siswa
Pendekatan saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai
hasil akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh
karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses.
Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains
adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses
sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu. Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan daripada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
penyelidikan ilmiah, dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan, dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan.
Model ini juga tercakup penemuan makna, organisasi, dan ide atau
gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis
keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswa dalam
menemukan sendiri pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar,
hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih
memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpirkir
tingkat tinggi.
Page 40
25
Dengan demikian siswa lebih diberdayakan sebagai subjek belajar
yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber
belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator
pembelajaran.
B. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah ini memerlukan
langkah-langkah pokok sebagai berikut :
1. Observing (mengamati)
Objek Ekonomi yang dipelajari dalam IPS adalah buah
pikiran manusia, sehingga bersifat abstrak. Mengamati objek
ekonomi dapat dikelompokkan dalam dua macam kegiatan yang
masing-masing mempunyai ciri berbeda, yaitu:
Mengamati fenomena lingkungan kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan topik ekonomi tertentu
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindera dan dapat dijelaskan serta dinilai secara ilmiah.
Melakukan pengamatan terhadap fenomena dalam lingkungan
kehidupan sehari-hari tepat dilakukan ketika siswa belajar hal-hal
yang terkait dengan topik-topik ekonomi yang pembahasannya
dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara langsung.
Fenomena yang diamati akan menghasilkan pernyataan
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
pernyataan tersebut dituangkan dalam bentuk pendapat atau
menjadi pembuka dari pembahasan objek ekonomi yang abstrak.
2. Questioning (menanya)
Objek kajian ilmu pengetahuan sosial yang dipelajari siswa
selama belajar di sekolah dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dan
skill. Fakta, konsep, prinsip, skill tersebut adalah buah fikiran
manusia, sehingga bersifat abstrak. Dalam mempelajari konsep
Page 41
26
atau prinsip yang tergolong sebagai pengetahuan, sebagaimana
disampaikan sangat perlu dipertimbangkan bahwa tingkat berpikir
siswa.
3. Associating (menalar)
Secara umum dapat dikatakan bahwa penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran ekonomi, pada umumnya proses
menalar terjadi secara simultan dengan proses mengolah atau
menganalisis kemudian diikuti dengan proses menyajikan atau
mengkomunikasikan hasil penalaran sampai diperoleh suatu
simpulan. Bentuk penyajian pengetahuan atau keterampilan IPS
sebagai hasil penalaran dapat berupa konjektur atau dugaan
sementara atau hipotesis.
4. Experimenting (mencoba)
Berdasarkan hasil penalaran yang diperoleh pada tahap
sebelumnya yakni berupa konjektur atau dugaan sementara sampai
diperoleh kesimpulan, maka selanjutnya perlu dilakukan kegiatan
„mencoba‟. Kegiatan mencoba dalam proses pembelajaran ekonomi
di sekolah dimaknai sebagai menerapkan pengetahuan atau
keterampilan hasil penalaran ke dalam suatu situasi atau bahasan
yang masih satu lingkup, kemudian diperluas ke dalam situasi atau
bahasan yang berbeda lingkup.
Tahap mencoba ini menjadi wahana bagi siswa untuk
membiasakan diri berkreasi dan berinovasi menerapkan dan
memperdalam pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari
bersama guru. Dengan memfasilitasi kegiatan „mencoba‟ ini siswa
diharapkan tidak terkendala dalam memecahkan permasalahan
ekonomi yang merupakan salah satu tujuan penting dan mendasar
dalam belajar ekonomi. Pengalaman „mencoba‟ akan melatih siswa
yang memuat latihan mengasah pola pikir, sikap dan kebiasaan
Page 42
27
memecahkan masalah itulah yang akan banyak memberi
sumbangan bagi siswa dalam menuju kesuksesan mengarungi
kehidupan sehari-harinya.
5. Networking (membentuk jejaring)
Membentuk jejaring dimaknai sebagai menciptakan
pembelajaran yang kolaboratif antara guru dan siswa atau antar
siswa. Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal,
lebih dari sekadar melaksanakan suatu teknik pembelajaran di
kelas. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya
hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama
sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Dalam kegiatan pembelajaran kolaboratif, fungsi guru lebih
sebagai manajer belajar dan siswa aktif melaksanakan proses
belajar. Dalam situasi pembelajaran kolaboratif antara guru dan
siswa atau antar siswa, diharapkan terjadi siswa berinteraksi
dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing, sehingga pada diri siswa akan
tumbuh rasa aman, yang selanjutnya akan memungkinkan siswa
menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-
sama.
Kegiatan membentuk jejaring adalah sarana untuk
menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,
gambar. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu
mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya,
serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan atau
unjuk karya.
Page 43
28
C. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran pada materi
segiempat adalah sebagai berikut :
1. Observing (mengamati)
Siswa mengamati gambar/foto/video dari peristiwa, kejadian,
fenomena, konteks atau situasi yang berkaitan dengan manajemen..
2. Questioning (menanya)
Guru dapat memotivasi siswa dengan bertanya tentang
manajemen dan siswa termotivasi untuk mempertanyakan berbagai
manajemen.
3. Associating (menalar)
Siswa menganalisis, mengkaitkan dan mendefinisikan secara
lebih persis perbedaan manajemen
4. Experimenting (mencoba)
Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan macam-macam
manajemen
Siswa menentukan fungsi manajemen serta apa saja produksi
yang dilakukan dalam manajemen
5. Networking (membentuk jejaring)
Siswa menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat
kelompok mulai dari apa yang telah dipahami, keterampilan
mengidentifikasi tentang manajemen yang dikuasai.
Guru memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya
Siswa melakukan resume secara lengkap, komprehensif dan
dibantu guru dari konsep yang dipahami, keterampilan yang
diperoleh maupun sikap lainnya.
Page 44
29
D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik
Kelebihan pendekatan saintifik yaitu :
1. Siswa harus aktif dan kreatif
Tak seperti kurikulum sebelumya materi di kurikulum
terbaru ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi siswa untuk
aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi
pembelajar.
2. Penilaian di dapat dari semua aspek.
Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai
ujianya saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi,
praktek, sikap dan lain lain.
Kekurangan pendekatan saintifik yaitu :
1. Guru jarang menjelaskan
Guru banyak yang beranggapan bahwa dengan
kurikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan
materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar ekonomi tidak
cukup hanya membaca saja.
E. Asesment dan Evaluasi
Penilaian yang terdapat dalam pendekatan saintifik lebih
menekankan agar guru lebih mendekati siswa secara menyeluruh
dalam arti guru memahami kemampuan yang dimiliki oleh siswa
sehingga guru dapat mengetahui apa yang menjadi permasalahan
siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Tugas asessment dan evaluasi yang sesuai untuk
pendekatan saintifik adalah menekankan guru agar lebih
memahami kebutuhan siswa dan asessment kinerja dapat berupa
pengamatan yang dilakukan guru terhadap siswa.
Page 45
30
4. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
yang mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik21
. Hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
belajar22
. Belajar dikatakan berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku
yang lebih baik, penambahan pengetahuan, dan juga lebih terampil dari
sebelumnya.
Soedjarto menyatakan bahwa, hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh pengajar dalam mengikuti program belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Adapun
Briggs menyatakan bahwa hasil belajar merupakan seluruh kecakapan dan
segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar disekolah yang
dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil
belajar23
.
Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang relatif permanen
pada individu yang ditunjukan oleh adanya kemampuan bereaksi, dimana
kemampuan bereaksi itu akan terbentuk dengan kuat jika ada pengulangan
atau penguatan. Hasil belajar adala pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dalam diri seseorang
terlihat melalui kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, belajar
membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan iu tidak hanya
mengenai jumlah pengetahuan melainkan dalam bentuk kecakapan,
kebebasan, sikap, pengertian dan minat.
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional
21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung, Remaja
Rosdakarya: 2012) hal 3 22
Ibid Hal. 22. 23
Ibid Hal. 2.
Page 46
31
khusus dari bahan tersebut24
. Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam
belajar jika ia mampu menunjukan adanya perubahan dalam dirinya.
Perubahan tersebut dapat ditunjukan diantaranya dari kemampuan
berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Perubahan dari hasil belajar ini dalam taksonomi Bloom dikelompokan
dalam tiga ranah yaitu: 1). Kognitif atau kemampuan berfikir, 2). Efektif
atau sikap, dan 3). Psikomotorik atau keterampilan.
Hasil belajar menempatkan seseorang dari tingkat kemampuan
yang satu ke tingkat kemampuan yang lain. Mengenai perubahan tingkat
kemampuan menurut Bloom meliputi tiga ranah, yaitu:
1. Kognitif: Knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan, meringkas), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation
(menilai), dan application (menerapkan).
2. Affective: receiving (sikap menerima), responding (memberi
respon), valuting (menilai), dan organization (organisasi), dan
characterization (karakterisasi).
3. Psychomotoric: intiatory level, pre-routine level, routinized
level25
.
Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para
ahli maka intinya adalah perubahan dalam diri seseorang. Oleh karena itu,
seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan memperoleh perubahan
dalam dirinya dengan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu
dikatakan telah belajar.
Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar
tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar26
. Dari beberapa
24
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Hal.
105. 25
Sardiman A.N, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004) Hal. 23-24.
Page 47
32
pengertian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima atau
menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar
dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya hasil belajar tersebut membawa guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan
kelas maupun individu.
Hasil belajar akan mennumbuhkan pengetahuan dan pengertian
dalam diri seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa
keterampilan dalam bentuk kebiasaan, sikap dan cita-cita hidupnya. Orang
yang telah berhasil dalam belajar akan menjadi orang yang mandiri dan
dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya, serta dapat menentukan arah
hidupnya.
Jadi kesimpulannya, hasil belajar yaitu hasil yang telah dicapai
secara optimal selama berlangsungnya belajar baik itu pada mata pelajaran
apapun selama proses pembelajaran berlangsung, terutama mata pelajaran
ekonomi. Dapat dimaknai untuk masa kini dan dapat diantisipasi untuk
masa yang akan datang baik secara regional, nasional, maupun global.
5. Pengertian Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan
masyarakat membuat pilihan27
. Dengan atau tanpa penggunaan uang,
dengan menggunakan sumber-sumber data yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang
26
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Hal.
105. 27
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008) Hal. 9.
Page 48
33
dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang
dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Ilmu ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia baik
sebagai individu maupun masyarakat dalam rangka melakukan pilihan
penggunaan sumber daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan28
. Ilmu
ekonomi merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial dan memiliki obyek
formal sama dengan obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya29
. Terdapat
beberapa rumusan tentang pengertian ekonomi yang disampaikan oleh
para ekonom. Rumusan-rumusan yang mereka sampaikan antara lain
adalah sebagai berikut30
:
a. Richard G. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi
keinginan manusia yanng tidak terbatas.
b. N. Gregory Mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi
tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka.
c. Robert B. Ekelund Jr. Dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat
yang mempunyai keinginan tidak terbatas memilih untuk
mengalokasian sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan
mereka.
d. Paul A. Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu
studi tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa menggunakan uang dan dipergunakan untuk
menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu.
28
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
2000) Hal. 1. 29
Mohammad Ali, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. (Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama,
2009) Hal. 229. 30
Alam S, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. (Jakarta: ESIS, 2013)
Hal. 5.
Page 49
34
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Dalam mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan.
Penelitian ini dirujuk pada skripsi yang dilakukan oleh Achmad Saifudin
(2011) dalam penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di MAN 12 Jakarta Barat. Kesimpulan dari peneliti
ini bahwa Hasil penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar, serta
siswa aktif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran
kimia.
Selanjutnya penelitian yang dirujuk dari skripsi Wiwin Winarsih
(2012) dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar IPS Siswa”. Berdasarkana
kesimpulan dari peneliti menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar
tersebut harus melibatkan siswa secara aktif bukan hanya berpusat pada
guru. Dengan demikian proses belajar mengajar dibutuhkan suatu metode
pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL).
Penelitian model Problem Based Learning dapat dilihat dari hasil
penelitian yang dilakukan Nurhikmah (2012) yang berjudul “Keefektifan
Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan
Kualitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
Adiwerna 04 Kabupaten Tegal”. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan model Problem Based Learning dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Adiwerna 04. Peningkatan
tersebut diketahui dari adanya perbedaan nilai rata-rata hasil belajar yang
diperoleh antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 69,12 sedangkan nilai siswa di kelas
Page 50
35
eksperimen yaitu 76,25. Hal tersebut menunjukkan siswa yang
pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak
menggunakan model Problem Based Learning dalam pembelajaran.
Penelitian mengenai model Problem Based Learning juga
dilakukan oleh Fanny Vidhayanti Nasution (2012) yang berjudul
“Penerapan Model PBL untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA
Siswa Kelas III SD Mutiara Harapan Lawang”. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam kegiatan
belajar pada siklus I ke Siklus II. Hasil nilai aktivitas belajar siswa yang
berada pada kategori kurang dan cukup, pada siklus II hampir semua siswa
berada pada kategori sangat baik dan baik. Selain meningkatkan aktivitas
belajar juga meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari rata-
rata hasil belajar siswa sebelumnya yaitu 59 pada siklus I menjadi 83 pada
siklus II.
Berikutnya jurnal dalam negeri mengenai Problem Based Learning
oleh Sudarman (2013) dengan judul “Suatu Model Pembelajaran untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah”.
Kesimpulan yang didapat PBL adalah suatu pendekatan yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang esensial dari materi
pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk merangsang
berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi pada masalah.
Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu
kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual
dan belajar menjadi pembelajaran yang otonom. Keuntungsn PBL adalah
mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas. Pembelajaran berbasis
masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihannya sendiri, yang
memungkinkan siswa mengeinterpretasikan dunia nyata dan membangun
pemahaman tentang fenomena tersebut.
Page 51
36
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No. Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan
1. Achmad Saifudin Skripsi: Upaya
Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa
dengan Menggunakan
Model Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL) di
MAN 12 Jakarta
Barat.
Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti
model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap hasil
belajar.
Perbedaan dengan penelitian
ini adalah penelitian ini
meneliti mata pelajaran kimia
sedangkan peneliti akan
meneliti terhadap mata
pelajaran ekonomi.
2. Wiwin Winarsih Skripsi: Pengaruh
Model Pembelajaran
Problem Based
Learning terhadap
Hasil Belajar IPS
Siswa
Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti
model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap hasil
belajar.
Perbedaan dengan penelitian
ini adalah penelitian ini
meneliti mata pelajaran IPS
secara keseluruhan sedangkan
peneliti akan meneliti terhadap
mata pelajaran ekonomi.
3. Nurhikmah Skripsi: Keefektifan
Penerapan Model
Problem Based
Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti
model pembelajaran Problem
Page 52
37
Learning (PBL)
terhadap Peningkatan
Kualitas Pembelajaran
IPA Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri
Adiwerna 04
Kabupaten Tegal.
Based Learning terhadap hasil
belajar.
Perbedaan dengan penelitian
ini adalah penelitian yang
dilakukan Nurhikmah lebih
menekankan kepada seberapa
efektif penerapan model PBL
sedangkan penelitian yang
akan dilakukan lebih melihat
dari hasil belajar siswa.
4. Fanny Vidhayanti
Nasution
Skripsi: Penerapan
Model PBL untuk
Meningkatkan Hasil
Pembelajaran IPA
Siswa Kelas III SD
Mutiara Harapan
Lawang.
Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti
model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap hasil
belajar.
Perbedaan dengan penelitian
ini adalah penelitian ini
meneliti mata pelajaran IPA
secara keseluruhan sedangkan
peneliti akan meneliti terhadap
mata pelajaran ekonomi.
5. Sudarman Jurnal: Suatu Model
Pembelajaran untuk
Mengembangkan dan
Meningkatkan
Kemampuan
Memecahkan Masalah
Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti
model pembelajaran Problem
Based Learning.
Perbedaan dengan jurnal ini
adalah penelitian yang akan
dilakukan menggunakan
pendekatan saintifik dalam
model pembelajaran tersebut.
Page 53
38
C. Kerangka Berfikir
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses
belajar mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha
membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.
Pengertian guru profesional menurut para ahli adalah semua orang yang
mempunyai kewenangan serta bertanggung jawab tentang pendidikan anak
didiknya, baik secara individual atau klasikal, di sekolah atau di luar
sekolah.
Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta
mempunyai tanggung jawab untuk membimbing serta membina murid.
Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama
dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu
tertentu. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi
aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Namun, karena tidak sedikit guru yang diperlukan di madrasah maka latar
belakang pendidikan seringkali tidak begitu dipedulikan.
Jika kompetensi mempunyai arti kecakapan atau kemampuan, hal
ini erat kaitannya dengan pemilihan ilmu, kecakapan atau keterampilan
menjadi seorang guru. Kompetensi adalah suatu tugas yang memiliki dan
mempunyai kecakapan atas pengetahuan, keterampilan serta kemampuan
yang dituntut karena jabatan seseorang.
Pengertian guru profesional adalah semua orang yang mempunyai
kewenangan serta mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan siswa,
baik individual atau klasikal. Hal ini berarti bahwa guru, harus memiliki
minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kompetensi guru adalah suatu
keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi
pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada
murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya
sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik.
Page 54
39
Hal ini guru perlu untuk mengetahui dan memahami kompetensi
sebagai seorang guru. Kompetensi guru menjadi modal penting di dalam
pengelolaan pendidikan dan pengajaran yang begitu banyak macamnya.
Dilihat secara garis besar ada dua segi yaitu dari segi kompetensi pribadi
serta dari kompetensi guru professional. Dengan macam-macam
kompetensi itu maka pengertian guru profesional harus mampu
mengembangkan kepribadian, berinteraksi serta berkomunikasi, mampu
melaksanakan bimbingan serta penyuluhan, melaksanakan administrasi
sekolah, menjalankan penelitian sederhana sebagai keperluan pengajaran,
menguasai landasan kependidikan, memahami bahan pengajaran,
menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran, dan
mengevaluasi hasil dan proses belajar mengajar yang telah dijalankan.
Disamping kompetensi guru profesional juga harus memperhatikan
berbagai macam model pembelajaran. Model pembelajaran dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya. Sebagai salah satu
contoh berdasarkan tujuan yaitu pembelajaran langsung, suatu model
pembelajaran yang baik untuk membantu siswa dalam mempelajari
keterampilan dasar seperti memahami kebutuhan dalam kegiatan ekonomi
atau topik-topik bahasan lain yang berkaitan dengan penggunaan alat.
Setiap model pembelajaran membutuhkan lingkungan yang
berbeda. Misalnya pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan
belajar yang fleksibel seperti tersedianya meja dan kursi yang dapat
dengan mudah untuk dipindahkan. Pada model diskusi para siswa
membutuhkan duduk bersamaan dan berhadap-hadapan untuk
mencurahkan pendapat dari masing-masing siswa tersebut.
Dari berbagai macam model pembelajaran, salah satu model
pembelajaran yang menjadi kajian adalah model Problem Based Learning.
Problem Based Learning adalah seperangkat model mengajar yang
menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, keterampilan, materi dan pengaturan diri. Model
pembelajaran ini yang berfokus pada pemecahan masalah dan menuntut
Page 55
40
tanggung jawab untuk memecahkan masalah yang ditumpu oleh siswa
serta peran guru mendukung proses siswa pada saat memecahkan masalah.
Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya dapat
menggunakan model pembelajaran yang berorientasi agar siswa tidak
jenuh dalam belajar. Salah satunya model Problem Based Learning (PBL)
dapat merangsang kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima tahap utama yang
dimulai dengan guru memperkenalkan siswa pada suatu masalah dan
diakhiri dengan penyajian analisis hasil kerja siswa. lima tahapan model
pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: (1) Orientasi siswa
pada masalah, (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3)
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah juga mempunyai beberapa ciri
seperti: (1) Pengajuan pertanyaan atau masalah, (2) Berfokus pada
keterkaitan antar disiplin, (3) Penyelidikan autentik, (4) Menghasilkan
produk dan memamerkannya, dan (5) kolaborasi.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecapakan berpikir sains, terkembangkannya dan
kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang dibutuhkan
adalah mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu
diperoleh siswa.
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar
sebagai hasil akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting.
Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan
Page 56
41
proses. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui
berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
(scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah, dengan demikian peserta
didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Penilaian yang dilakukan guru dalam model pembelajaran Problem
Based Learning tidak hanya sebatas dengan tes kertas dan pensil tetapi
termasuk menemukan prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan
untuk mengukur pekerjaan siswa.
Tugas asessment dan evaluasi yang sesuai untuk model pengajaran
berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian
alternatif, misalnya asessment kinerja dan peragaan hasil. Asessment
kinerja dapat berupa asessment melakukan pengamatan, asessment
merumuskan pertanyaan, asessment merumuskan sebuah hipotesis dan
sebagainya.
Disamping penilaian assesment dan evaluasi modell pembelajaran
perlu diperhatikan assesment dan evaluasi dalam pendekatan saintifik.
Penilaian yang terdapat dalam pendekatan saintifik lebih menekankan agar
guru lebih mendekati siswa secara menyeluruh dalam arti guru memahami
kemampuan yang dimiliki oleh siswa sehingga guru dapat mengetahui apa
yang menjadi permasalahan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
yang mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima belajar.
Belajar dikatakan berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku yang lebih
baik, penambahan pengetahuan, dan juga lebih terampil dari sebelumnya.
Page 57
42
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Guru Profesional
Model Pembelajaran
Problem Based Learning
Pendekatan Saintifik
Langkah-Langkah
1. Orientasi Siswa
pada Masalah
2. Mengorganisasi
Siswa untuk
Belajar
3. Mengevaluasi
Pemecahan
Masalah
Langkah-Langkah
1. Observing
2. Questioning
3. Associating
4. Experimenting
5. Networking
Asesment dan Evaluasi
Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya
melalui tes tertulis tetapi ada penilaian
alternatif yang digunakan untuk mengukur
hasil kerja siswa.
Asesment dan Evaluasi
Menekankan guru agar lebih memahami
kebutuhan siswa dan asessment kinerja
dapat berupa pengamatan yang dilakukan
guru terhadap siswa.
Hasil Belajar
Hasil yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya
belajar baik itu pada mata pelajaran apapun yang didapat selama
proses pembelajaran berlangsung.
Page 58
43
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya
masih perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data asalnya. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan terhadap hasil belajar pada siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
Ha : Diduga ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar
ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning.
Page 59
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 29 Jakarta selama bulan
Desember 2014 sampai bulan Juni 2015 terhadap kelas X semester 2 tahun
ajaran 2015/2016.
Tabel 3.1
Perencanaan Waktu Penelitian
No. Tahap Penelitian Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pengajuan Proposal
2. Revisi Bab 1, 2, 3
3. Susunan Instrumen
4. Observasi
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Bab 4, 5
8. Kelengkapan Data
9. Sidang Munaqosah
10. Revisi Skripsi
Page 60
45
B. Metode Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian
dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental design). Penelitian
quasi eksperimental design adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian
yang akan dicapai yaitu mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu hasil
belajar Ekonomi dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti menganalisis
pengaruh yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat berdasarkan
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang menggunakan model tradisional.
C. Desain Penelitian
Penelitian bersifat quasi eksperimen. Design ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-
variable luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen1. Penelitian ini
banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan
subjek yang diteliti adalah manusia. Adapun desain penelitian yang digunakan
pada penelitian ini tertera dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Design Penelitian
Kelompok Pre Tes Perlakuan Post Tes
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 Y T2
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung, Alfabeta
cetakan ke-20) Hal. 77.
Page 61
46
Keterangan :
X : Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model
Problem Based Learning
Y : Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan model tradisional
T1 : Hasil Pre Test kelas Eksperimen dan Kontrol
T2 : Hasil Post Test kelas Eksperimen dan Kontrol
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut:
1. Pra Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah:
a. Membuat izin penelitian ke sekolah
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakan penelitian, untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
pembanding.
d. Membuat instrument soal pre test berupa soal pilihan ganda.
e. Membuat media pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan.
f. Membuat perangkat pembelajaran terdiri dari Power Point dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
g. Membuat intrumen evaluasi yaitu soal post test berupa soal pilihan ganda.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran menerapkan pembelajaran
menggunakan media grafis untuk kelas pembanding dan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk kelas
eksperimen.
a. Kelas Pembanding
1) Pendahuluan
a) Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD), dan indikator pembelajaran.
Page 62
47
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.
b) Guru menggunakan model tradisional untuk menjelaskan materi
sebagai kegiatan pembelajaran.
c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan lalu
mengumpulkannya.
d) Guru membahas dan memeriksa hasil pekerjaan siswa dan
membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
3) Penutup
Guru mengadakan tes akhir (post-test) sebanyak 20 soal pilihan ganda
mengenai materi yang telah dipelajari.
b. Kelas Eksperimen
1) Pendahuluan
a) Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD), dan indikator pembelajaran.
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.
b) Guru menggunakan model Problem Based Learning untuk
menjelaskan materi sebagai kegiatan pembelajaran.
c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal lalu
mengumpulkannya.
d) Guru membahas dan memeriksa hasil pekerjaan siswa dan
membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Page 63
48
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
3) Penutup
Guru mengadakan tes akhir (post-test) sebanyak 20 soal pilihan ganda
mengenai materi yang telah dipelajari.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 29 Jakarta tahun ajaran
2015/2016. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X SMAN 29 Jakarta semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Populasi
mengambil pada kelas X karena peneliti mendapat izin dari para murid
dan guru untuk menerapkan model pembelajaran pada kelas tersebut.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau dengan
teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling adalah teknik
sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu2. Teknik Simple Random Sampling tersebut dipilih dua kelas
sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X MIA 4 sebagai kelas
Eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Alasan untuk
memilih kelas tersebut karena melihat dari potensi siswa yang sangat
antusias dalam belajar.
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel Bebas (X) adalah penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning dalam pelajaran Ekonomi, dan Variabel Terikat (Y)
adalah hasil belajar Ekonomi siswa.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung, Alfabeta.
2011. Cetakan ke-20) Hal. 80.
Page 64
49
G. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dan teknik dalam penelitian yang digunakan adalah :
1. Tes Hasil Belajar
a. Hasil belajar Pra Tes
b. Hasil Belajar Post Tes
2. Non Tes
a. Angket
b. Wawancara
Teknik yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah
dengan menggunakan tes hasil belajar siswa sebagai instrumen penelitian
yang dilakukan setelah penulis menyelesaikan pengajaran pada pokok bahasan
Manajemen pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis tes yang
digunakan adalah tes formatif yang bermaksud untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk atau telah menguasai materi pelajaran setelah mengikuti
program pembelajaran tertentu. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
peneliti terlebih dahulu melakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal
siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Dalam mengukur validitas soal pada penelitian ini digunakan rumus
koefisien korelasi biserial, karena data yang diperoleh dari soal hanya
mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang tepat adalah
koefisien korelasi biserial, sedangkan bila lebih dari dua alternatif jawaban
maka menggunakan alat ukur product moment angka kasar.
Page 65
50
Rumus koefisien korelasi biserial sebagai berikut:
√
Keterangan:
Ypbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
Mt = rerata skor total
SDt = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
P : Banyaknya siswa yang benar
Jumlah seluruh siswa
Q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)
Kriteria pengujian jika harga rhitung> rtabel dengan taraf signifikan 0,05 maka alat
tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung< rtabel maka alat ukur
tersebut tidak valid3.
2. Uji Reliabilitas
Dalam menguji reliabilitas dalam penelitian ini, digunakan rumus KR-21
yang digunakan untuk menguji soal pilihan ganda, karena data yang diperoleh dari
soal hanya mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang tepat
adalah KR-21, sedangkan bila lebih dari dua alternatif jawaban maka
menggunakan rumus alpha, rumus KR-21 yaitu:
r11 = (
) (
( )
)
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011) Hal. 158.
Page 66
51
Keterangan:
r11 = realibilitas tes secara keseluruhan
M = mean atau rerata skor total
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Besarnya realibilitas dikategorikan seperti table berikut:
Tabel 3.3
Kategori besarnya Reliabilitas
Nilai r 11 Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,21 sampai 0,40 Rendah
0,41 sampai 0,60 Cukup
0,61 sampai 0,80 Tinggi
0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi
3. Taraf Kesukaran
Dalam menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Page 67
52
Kriteria tingkat kesukaran menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai
berikut4:
Tabel 3.4
Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukran Kriteria
0 – 0.30 Sukar
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Mudah
4. Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya beda soal
dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
D = daya beda soal
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011) hal 210
Page 68
53
Klasifikasi indeks daya beda adalah5:
D = 0,00 –0,20 :Jelek
D = 0,20 –0,40 : Cukup
D = 0,40 –0,70 : Baik
D = 0,70 –1,00 : Baik Sekali
D = negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai
D negative sebaiknya dibuang saja
I. Teknik Pengolahan Data
Setelah data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Lilliefors. Uji normalitas menguji kecerdasan berasal dari populasi berdistribusi
normal dengan taraf signifikan 0,056. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Urutkan sampel dari yang terkecil hingga terbesar
3. Tentukan nilai dari tiap-tiap data berikut dengan rumus
Dengan: = Skor Baku ; = Nilai rata-rata sampel
= Skor Data ; S = Simpangan baku sampel
4. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai berdasarkan tabel
dan sebut dengan F ( ) dengan aturan:
Jika > 0, maka F ( ) = 0,5 + nilai tabel
Jika < 0, maka F ( ) = 1 – (0,5 + nilai tabel)
5. Hitung proporsi , , ...., yang lebih kecil atau sama dengan .
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011) Hal. 218. 6 Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian. (Bandung: PT Refika
Aditama, 2010) Hal. 172.
Page 69
54
Jika proporsi dinyatakan oleh S( ), maka:
S( ) =
6. Hitung selisih F ( ) ˗ S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
dinamakan .
8. Memberikan interpretasi membandingkan dengan . adalah harga
yang diambil dari tabel harga kritis uji Lilliefors.
9. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga dan yang telah didapat.
Apabila < maka sampel berdasarkan populasi berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian dua rata-rata memiliki distribusi
tertentu7. Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data pada
kelas eksperimen dan kontrol tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan dua varian atau uji Fisher. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
;
dimana = ( )
( ) dan =
( )
( )
Keterangan:
F =
= Varian data pertama/varian terbesar
= Varian data kedua/varian terkecil
Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Ho diterima jika < Ho : data memiliki varian homogen
Ha ditolak jika > Ha : data tidak memiliki varian homogen
7 Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian. (Bandung: PT Refika
Aditama, 2010) Hal. 160.
Page 70
55
J. Hipotesis Statistik
Langkah analisis data dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik Uji beda rata-rata (Uji t)
Uji t
Jika kedua kelompok sampel homogen maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
=
√
: dsg = √(
( )
Keterangan:
= nilai rata-rata untuk kelompok 1
= nilai rata-rata untuk kelompok 2
= jumlah sampel kelompok 1
= jumlah sampel kelompok 2
= varian sampel kelompok 1
= varian sampel kelompok 2
S = standar deviasi
Jika kelompok sampel heterogen, maka uji beda rata-rata (uji t)
menggunakan rumus sebagai berikut:
√
; (
(
)
Page 71
56
Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1> µ2
Dimana:
µ1 = Rata-rata hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning
µ2 = Rata-rata hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
model tradisional
Maksud dari rumusan hipotesis statistik diatas adalah sebagai berikut:
H0 = Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajarnya
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan hasil
belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
model tradisional.
Ha = Ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar
mengajarnya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
lebih besar dari hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar
mengajarnya menggunakan model tradisional
Page 72
57
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Uji Soal
1. Hasil Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur
apa yang akan diukur.1 Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur
karakteristik yang ada dalam fenomena didalam penyidikan. Dalam
penulisan ini, validitas yang digunakan adalah validitas uji butir soal
yang merupakan tipe validitas yang mempertanyakan apakah valid atau
karakteristik dapat diukur secara akurat oleh indikator-indikatornya.
Dalam penelitian ini berikut hasil rekaptulasi uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Rekaptulasi Hasil Uji Validitas
Keterangan
Nomor Soal
Jumlah Soal
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26,
27, 28, 29, dan 30
27
Tidak Valid
21, 23, dan 25
3
30
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011) Hal. 185.
Page 73
58
Berdasarkan hasil rekaptulasi uji validitas maka terdapat 27 soal
yang memenuhi kriteria dan bisa dikatakan valid, serta terdapat 3 soal
yang tidak memenuhi kriteria dan dikatakan tidak valid. Hasil uji
validitas yang dilakukan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Nomor Soal Hasil Uji Validitas Keterangan
1. 0.770902 Valid
2. 0.633336 Valid
3. 0.636847 Valid
4. 0.576386 Valid
5. 0.529355 Valid
6. 0.500997 Valid
7. 0.562129 Valid
8. 0.525745 Valid
9. 0.503766 Valid
10. 0.604977 Valid
11. 0.507553 Valid
12. 0.572389 Valid
13. 0.534841 Valid
14. 0.542245 Valid
15. 0.534841 Valid
16. 0.514485 Valid
17. 0.542245 Valid
18. 0.664859 Valid
19. 0.500263 Valid
20. 0.530273 Valid
21. 0.217414 Tidak Valid
22. 0.577009 Valid
Page 74
59
23. 0.085075 Tidak Valid
24. 0.550213 Valid
25. 0.333151 Tidak Valid
26. 0.542126 Valid
27. 0.612737 Valid
28. 0.509513 Valid
29. 0.523622 Valid
30. 0.538808 Valid
Berdasarkan hasil SPSS diatas maka peneliti memakai hasil
soal yang valid untuk diuji coba ke kelas kontrol dan kelas
eksperimen yaitu sebanyak 27 soal.
2. Hasil Uji Reabilitas
Reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Suatu tes dikatakan reliabil bila tes
mampu mengukur secara akurat dan konsisten.2
Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
statistik. Reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan
kemantapan.
Dari 30 butir soal yang valid dibuat menjadi 27 soal yang
valid dan di uji reabilitasnya menggunakan aplikasi SPSS. Hasil
perhitungan uji reabilitas sebesar 0.910. Artinya 27 soal yang
dibuat valid dan layak untuk dipergunakan..
2 Suprapto, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial.
(Yogyakarta: CAPS, 2013) Hal.141.
Page 75
60
3. Hasil Uji Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran test adalah pernyataan tentang seberapa
mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa terkait.
Tingkat kesukaran merupakan salah satu ciri tes yang perlu
diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukan seberapa
sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan
yang telah diselenggarakan.
Dalam penelitian ini berikut hasil rekaptulasi uji taraf
kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Rekaptulasi Uji Taraf Kesukaran
Keterangan
Nomor Soal
Jumlah
Soal
Sukar
26 dan 29
2
Sedang
1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
21, 22, 23, 24, 27, 28, 30
24
Mudah
3, 4, 20, 25
4
30
Page 76
61
Berdasarkan hasil rekaptulasi uji taraf kesukaran maka
terdapat 2 soal yang memiliki kriteria sukar, 4 soal yang memiliki
kriteria mudah, dan 24 soal yang memiliki kriteria sedang. Hasil uji
taraf kesukaran yang dilakukan menggunakan SPSS dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil SPSS Uji Taraf Kesukaran
Nomor Soal Hasil Uji Taraf Kesukaran Keterangan
1. 0.50 Sedang
2. 0.67 Sedang
3. 0.73 Mudah
4. 0.73 Mudah
5. 0.67 Sedang
6. 0.67 Sedang
7. 0.60 Sedang
8. 0.60 Sedang
9. 0.47 Sedang
10. 0.67 Sedang
11. 0.60 Sedang
12. 0.63 Sedang
13. 0.60 Sedang
14. 0.43 Sedang
15. 0.60 Sedang
16. 0.53 Sedang
17. 0.43 Sedang
18. 0.63 Sedang
19. 0.37 Sedang
20. 0.90 Mudah
21. 0.67 Sedang
22. 0.53 Sedang
Page 77
62
23. 0.67 Sedang
24. 0.53 Sedang
25. 0.73 Mudah
26. 0.27 Sukar
27. 0.53 Sedang
28. 0.37 Sedang
29. 0.23 Sukar
30. 0.33 Sedang
Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran diperoleh sebesar 4 soal
dinyatakan mudah, 24 soal dinyatakan sedang, dan 2 soal
dinyatakan sukar.
4. Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Salah satu ciri butir yang baik adalah yang
mampu membedakan antara kelompok atas (yang mampu) dan
kelompok bawah (kurang mampu). Karena butir tes harus
diketahui daya bedanya.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Uji Daya Pembeda
Keterangan Nomor soal Jumlah Soal
Baik Sekali 1 1
Baik 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 16, 17, 18, 19. 22, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30
24
Cukup 5, 15, 20 3
Jelek 21, 23 2
30
Page 78
63
Berdasarkan hasil uji instrumen tersebut maka jumlah soal
ditetapkan menjadi 27 soal yang digunakan dalam penelitian.
Terdapat 1 soal yang dikategorikan baik sekali, 24 soal baik, 3 soal
cukup, dan 2 soal dikategorikan jelek.
B. Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini dilakukan di SMAN 29 Jakarta pada kelas X MIA 4
sebagai kelas eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Berikut ini
hasil penjabaran hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.
1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Tabel 4.6
Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Nama Siswa Hasil Pre-Test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
1. A‟ang Kurnia Achmad Farhan Rivai 30 50
2. Afifah Septia Ningrum Almaida Aviani 40 33
3. Akmalita Utami Alvin Khansa Ahmad 40 37
4. Al Pasya Octoza M Amirah Faadhilansyah H. 40 60
5. Alya Fadia S Anisah 47 43
6. Anisah Safilah Annisa Frida Rinjani 47 50
7. Armeita Ekka Putri Azizah Laraswati 47 30
8. Arum Endita Amadea P Davy Rachmandiaz H 57 40
9. Dian Nur Rizky Delia Widyanisa 30 33
10. Dita Gustia Devi Dhanista Ayu Ramadhana 30 50
11. Fitri Rahmadani Dina Islamia 30 33
12. Ghina Aulia Rahmah Dinda Sekar Arum Sari 47 50
13. Giovanni Abdi Negoro Emiranza Putragazza 47 37
14. Handaryni Ratna N Erwindiaztama 47 60
15. Hersa Bias Wicaksana Erza Aulia 57 50
16. Irania Anggita Fachri Rizki 50 45
Page 79
64
17. Kintan Andriyani Ferly Zettira 50 40
18. Lucia Astuti Hindun Annisa 50 45
19. Maharani Chairunnisa P Lusiana Indah Pratiwi 50 40
20. Mahdiyah Ramadhani Mella Sintia Saputri 60 47
21. Muhamad Sultan Rajasa Mochamad Abdul Jafar 63 40
22. Muhammad Farellyno Muhammad Syihabbudin 50 40
23. Muhammad Farraz D Muhammad Asyrafi Kadis 53 40
24. Muhammad Ikhsan Muhammad Fauzan Fadli 57 47
25. Muhammad Rizky H G Muhammad Raihan G 57 47
26. Nada Naflah Nanda Aisyah Nur A 57 43
27. Nur Azizah Febrina Niendya Arini Putri 57 45
28. Rachmawati Novita Dwi Nur‟aini 60 53
29. Raditya Rakhananta Prada Primasanti Puteri 60 47
30. Reza Rizqy Ramadhan Raditya Trikurnia 63 47
31. Rifki Rahmat R Rania Firdausi 67 60
32. Riski Putri Alifa Rizky Esfandiary 67 47
33. Sekar Aurellya Savira Salsabila Noviani 67 47
34. Sulthan Arkam Sherlina Pratiwi 70 53
35. Syahrinayah Almeyda Taweksaka Ilyas Nugraha 70 53
36. Tania Maheswara 76
Jumlah 1890 1462
2. Kegiatan Pembelajaran
Dalam pertemuan kali ini guru melakukan kegiatan pembelajaran
dikelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran PBL.
Sebelum masuk kepada mata pelajaran yang akan dibahas pertama guru
menanyakan apersepsi mata pelajaran minggu lalu untuk membuka jam
pelajaran. Setelah melakukan apersepsi lalu guru memberikan soal pilihan
ganda tentang mata pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
Soal pilihan ganda yang diberikan yaitu mengenai materi manajemen.
Page 80
65
Setelah soal diberikan lalu diberi waktu untuk mengerjakan soal tersebut,
lalu jawaban dari soal tersebut dikumpulkan dan kemudian masuklah
kedalam materi manajemen.
Dalam penyampaian materi manajemen guru menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning yang artinya pembelajaran
berbasis masalah. Masuk kedalam materi yang akan dibahas guru
menampilkan sebuah video perusahaan dengan berbagai macam
manajemennya, lalu murid memperhatikan video tersebut. Setelah video
selesai lalu guru meminta agar murid membentuk kelompok diskusi untuk
mendiskusikan masalah manajemen yang terdapat pada video yang
ditampilkan beberapa menit diberikan guru untuk murid melakukan
diskusi tentang manajemen. Selama diskusi guru memperhatikan apa saja
yang dilakukan murid dalam diskusi tersebut. Lalu setiap kelompok wajib
mempresentasikan permasalahan manajemenn apa yang terdapat dalam
perusahaan dan mempresentasikan bagaimana cara pemecahan masalah
tersebut. Setiap perwakilan kelompok yang maju diberi reward guna untuk
memberikan semangat belajar kepada siswa. Setelah diskusi selesai guru
menjelaskan materi yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran PBL.
Sebelum jam pelajaran berakhir guru menanyakan apa yang kurang
jelas dalam pembelajaran kali ini dan siswaa dipersilahkan menanyakan
apa yang belum mereka mengerti. Berikutnya guru memberikan soal yang
sama seperti pertama masuk jam pelajaran. Tujuan memberikan soal guna
untuk mengetahui seberapa berpengaruh model pembelajaran PBL yang
telah disampaikan guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Soal yang
diberikan juga berbentuk pilihan ganda mengenai materi manajemen.
Dalam pertemuan kali ini guru juga sedang melakukan penelitian tentang
model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa dengan
menggunakan soal pretest dan posttest.
Page 81
66
Pembelajaran yang dilakukan dikelas eksperimen berbeda dengan
pembelajaran yang dilakukan dikelas kontrol. Dalam pertemuan kali ini
guru memberikan soal posttest dikelas kontrol guna untuk mengetahui
hasil nilai soal tersebut. Setelah soal dibagikan guru memulai pelajaran
dengan metode seperti biasanya guru menjelaskan dan murid
mendengarkan apa yang disampaikan guru, mungkin cara pembelajaran
seperti ini masih tradisional karna murid hanya sebagai pendengar, tetapi
guru melakukan ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar antara
kelas eksperimen yang menggunakan model PBL dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode tradisional.
Setelah pembelajaran hampir selesai guru memberikan soal yang
sama dengan sebelum pembelajaran dimulai yang bertujuan untuk melihat
seberapa besar nilai murid yang belajar menggunakan model tradisional
dan akan membandingkan hasilnya dengan kelas eksperimen.
Berikut ini tabel hasil posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol:
3. Hasil Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.7
Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Nama Siswa Hasil Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
1. A‟ang Kurnia Achmad Farhan Rivai 63 70
2. Afifah Septia Ningrum Almaida Aviani 50 63
3. Akmalita Utami Alvin Khansa Ahmad 70 57
4. Al Pasya Octoza M Amirah Faadhilansyah H. 63 80
5. Alya Fadia S Anisah 63 66
6. Anisah Safilah Annisa Frida Rinjani 60 47
7. Armeita Ekka Putri Azizah Laraswati 50 60
Page 82
67
8. Arum Endita Amadea P Davy Rachmandiaz H 63 57
9. Dian Nur Rizky Delia Widyanisa 60 60
10. Dita Gustia Devi Dhanista Ayu Ramadhana 70 47
11. Fitri Rahmadani Dina Islamia 50 63
12. Ghina Aulia Rahmah Dinda Sekar Arum Sari 63 60
13. Giovanni Abdi Negoro Emiranza Putragazza 76 80
14. Handaryni Ratna N Erwindiaztama 63 47
15. Hersa Bias Wicaksana Erza Aulia 70 63
16. Irania Anggita Fachri Rizki 70 60
17. Kintan Andriyani Ferly Zettira 70 60
18. Lucia Astuti Hindun Annisa 73 57
19. Maharani Chairunnisa P Lusiana Indah Pratiwi 63 60
20. Mahdiyah Ramadhani Mella Sintia Saputri 60 60
21. Muhamad Sultan Rajasa Mochamad Abdul Jafar 70 66
22. Muhammad Farellyno Muhammad Syihabbudin 80 75
23. Muhammad Farraz D Muhammad Asyrafi Kadis 96 75
24. Muhammad Ikhsan Muhammad Fauzan Fadli 90 66
25. Muhammad Rizky H G Muhammad Raihan G 80 53
26. Nada Naflah Nanda Aisyah Nur A 60 50
27. Nur Azizah Febrina Niendya Arini Putri 73 53
28. Rachmawati Novita Dwi Nur‟aini 90 83
29. Raditya Rakhananta Prada Primasanti Puteri 73 66
30. Reza Rizqy Ramadhan Raditya Trikurnia 80 50
31. Rifki Rahmat R Rania Firdausi 83 50
32. Riski Putri Alifa Rizky Esfandiary 73 80
33. Sekar Aurellya Savira Salsabila Noviani 60 60
34. Sulthan Arkam Sherlina Pratiwi 83 66
35. Syahrinayah Almeyda Taweksaka Ilyas Nugraha 86 70
36. Tania Maheswara 86
Jumlah 2533 2027
Page 83
68
C. Analisis Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil dari uji instrumen soal pretest dan soal posttest
dapat diperoleh hasil belaajar siswa dengan nilai tertinggi dikelas
eksperimen sebesar 76 dan nilai terendah 30 dan memperoleh rata-rata
nilai sebesar 52.87. Sementara hasil belajar siswa dikelas kontrol
memperoleh nilai tertinggi sebesar 60 dan nilai terendah sebesar 30 dan
memperoleh rata-rata nilai sebesar 44.30.
Setelah dilakukan uji instrumen pretest dikedua kelas tersebut
maka dilakukan uji instrumen posttest dikelas eksperimen dan kelas
kontrol. Berikut ini hasil uji instrumen posttes kelas eksperimen yang
memperoleh nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah 50 sehingga rata-
rata nilai yang siswa peroleh sebesar 73.78. Berikutnya hasil posttest kelas
kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 83 dan nilai terendah sebesar
47 sehingga rata-rata nilai siswa kelas kontrol sebesar 61.42. Berikut ini
diagram batang hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol:
Gambar 4.1
Grafik Hasil Belajar
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest
Posttest
Page 84
69
Berdasarkan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen yang terdiri dari 36 siswa,
disajikan dalama tabel berikut:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Distribusi Data Hasil Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Data
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Tertinggi 76 96 60 83
Nilai Terendah 30 50 30 47
Mean 52,87 73,78 44,30 61,42
Median 51,5 70 47 60
Modus 47 63 37 60
Standar deviasi 11,63 11,96 6,97 8,69
Berdasarkan tabel diatas, ukuran pemusatan dan penyebaran data
hasil pretest untuk kelas eksperimen yaitu: skor terbesar 76 dan skor
terkecil 30, rata-rata (mean) sebesar 52.87, median sebesar 51,5 modus
sebesar 47 dan standar deviasi sebesar 11,96. Sedangkan data hasil posttest
skor tertinggi 96 dan skor terendah 50, rata-rata (mean) 73,78, median
sebesar 70, modus sebesar 63 dan standar deviasi 11,63.
Berdasarkan tabel diatas, untuk kelas kontrol diperoleh data hasil
pretest yaitu: skor terbesar 60 dan skor terkecil 30, rata-rata (mean)
sebesar 44,30 median sebesar 47, modus sebesar 37 dan standar deviasi
sebesar 6,97. sedangkan data hasil posttest skor tertinggi 83 dan skor
terendah 47, rata-rata (mean) 61,42, median sebesar 60, modus sebesar 60
dan standar deviasi 8,69.
Page 85
70
D. Hasil Uji Statistik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Adapun kriteria
penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusi normal
Jika Lhitung > Ltabel berarti data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 36 36 35 35
52,87 73,78 44,30 61,42
S 11,63 11,96 6,97 8,69
Lhitung 0.100 0.153 0.126 0.140
Ltabel 0.154 0.154 0.154 0.154
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Dari tabel hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa
data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi
normal karena memenuhi kriteria yaitu Lhitung < Ltabel.
Page 86
71
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang
homogennya atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan
berdasarkan uji kesamaan varians kedua kelas dengan menggunakan uji
Fisher pada taraf signifikan (ɑ ) = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu,
jika Fhitung<Ftabel maka data kedua kelas mempunyai varians yang sama
atau homogeni.
Tabel 4.10
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Statistik Eksperimen Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
S² 139,25 131,56 47,18 73,39
F-hitung 1,10 1,55
F-tabel 1,84 1,84
Kesimpulan Homogen Homogen
Dari tabel diatas, untuk data kelas kontrol didapat Fhitung = 1,55
dan data kelas eksperimen didapat Fhitung = 1,10, sedangkan Ftabel dari
kedua kelompok tersebut sebesar 1,84. Maka dapat disimpulkan bahwa
data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang
sama atau homogen.
3. Uji-t
Test “t” adalah suatu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis.3 Setelah dilakukan uji statistik analisis
data, diketahui bahwa data belajar kedua kelas pada penelitian ini
3 Anas Sudjiono, Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012) Hal.
278.
Page 87
72
berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar
kedua kelas dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yakni uji hipotesis
menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian:
Jika thitung<ttabel maka Ho diterima, Ha ditolak.
Jika thitung>ttabel maka Ho ditolak, Ha diterima.
Untuk menentukan nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut:
Thitung =
√
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesis
Statistik
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 36 35 36 35
52,87 44,30 73,78 61,42
S² 139,25 47,18 131,56 73,39
Thitung 3,79 2,46
Ttabel 2,53 1,66
Keputusan Tidak Terdapat Perbedaan Terdapat Perbedaan
Dari tabel 4.11, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel
yaitu 3.79<2.53 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis
alternative (Ha) ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil pretest kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X
MIA 2 sebagai kelas kontrol.
Berbeda dengan hasil perolehan pretest, hasil perolehan posttest
kedua kelas setelah diberi model pembelajaran yang berbeda yaitu didapat
thitung > ttabel yaitu 2,46 > 1,66 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternative (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada
Page 88
73
pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat
menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Ekonomi
siswa. Hal tersebut menunjukan rata-rata hasil belajar Ekonomi kelas
eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar Ekonomi kelas
kontrol.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning di SMAN 29 Jakarta merupakan penelitian yang baru
sehingga menciptakan suasana belajar yang berbeda seperti biasanya.
Tahap dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning berbeda dengan model pembelajaran
tradisional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi
siswa sehingga siswa bukan hanya sebagai pendengar didalam kelas
dan membuat pelajaran tidak membosankan karena siswa dituntut untuk
memecahkan masalah dalam pembelajaran tersebut dan minat siswa
untuk belajar meningkat dari biasanya.
Perbedaan model pembelajaran Problem Based Learning yang
digunakan menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning sebagai model eksperimen lebih baik dibandingkan model
pembelajaran tradisional yang biasa digunakan. Sehingga model
pembelajaran Problem Based Learning mempunyai pengaruh terhadap
hasil belajar siswa terutama pada mata pelajara Ekonomi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada
kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana nilai rata-rata
belajar posttest 73,78 lebih besar dibandingkan nilai hasil belajar pretest
Page 89
74
sebesar 52,87 sehingga model pembelajaran Problem Based Learning
lebih mempengaruhi hasil belajar siswa dibandingkan dengan model
konvensional.
Dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa model Problem Based
Learning mampu memberikan perubahan hasil belajar pada siswa,
sehingga model pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah
satu model pembelajaran yang dapat dilakukan guru untuk kegiatan
pembelajaran agar menciptakan suasana belajar yang baru dengan
memberikan suatu masalah yang menarik dan dapat dipecahkan
masalah tersebut oleh siswa.
Berdasarkan uji-t yang dilakukan, maka terdapat pengaruh hasil
belajar yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Hasil uji-t dengan taraf signifikan 0.05
menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning
berpengaruh dengan menunjukan angka dengan daerah penerimaan Ha
yaitu sebesar 2,46 > 1,66, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Page 90
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data maka dapat disimpulkan model
pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini ditunjukan dari nilai rata-rata siswa yang diterapkan model
pembelajaran tersebut. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar
73,78 sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 61,42. Dari
hasil pengujian hipotesis juga menunjukan bahwa model pembelajaran
Problem Based Learning mempunyai pengaruh dengan diterimanya Ha >
Ho yang menunjukan angka sebesar 2,46 > 1,66, sehingga dapat dikatakan
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dianggap berhasil dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu model pembelajaran Problem
Based Learning mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar bagi
siswa sehingga model ini dapat digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran guna menciptakan suasana pembelajaran yang baru.
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian
seperti yang dikemukakan diatas, berikut ini beberapa saran yang diajukan
peneliti:
A. Bagi Guru
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning menuntut agar siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, maka dari itu guru harus mampu memanage kelas agar
semua siswa dapat memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
2. Penelitian menggunakan model Problem Based Learning ini
merupakan model pembelajaran yang mengemukakan masalah diawal
pembelajaran, sebagai syarat dimulainya suatu diskusi guru harus
Page 91
76
memberikan arahan pertanyaan yang jelas kepada siswa agar siswa
memahami apa yang akan mereka diskusikan.
3. Guru harus mampu mencari video yang menarik sehingga para siswa
memiliki antusias dalam menonton video yang diputar. Selain harus
kreatif dalam mencari video guru juga harus mempersiapkan
perlengkapan seperti laptop, speaker, dan lain-lain sebelum model
pembelajaran ini dimulai.
B. Bagi Siswa
1. Siswa diharapkan harus fokus pada saat pemutaran video yang akan di
diskusikan dalam pelajaran.
2. Siswa diharapkan mampu berkonsentrasi pada saat teman sekelas
menyampaikan hasil diskusi kelompok dan siswa harus aktif dalam
diskusi tersebut agar diskusi dapat berjalan lancar.
C. Bagi Sekolah
1. Sekolah diharapkan menyediakan fasilitas layar proyektor karena
model pembelajaran ini menggunakan video guna menciptakan suatu
suasana belajar yang baru.
D. Bagi Peneliti
1. Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning untuk peneliti lain diharapkan meneliti tentang ketertarikan
siswa dalam belajar atau motivasi dalam belajar dengan menggunakan
model pembelajaran tersebut.
Page 92
77
DAFTAR PUSTAKA
A.N, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004.
Ali, Mohammad. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta: PT Imperial
Bhakti Utama, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2011.
Cahyo, Agus N. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar.
Jogjakarta: DIVA Press, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Don Kauchak, Paul Eggen. Strategic and Models for Teachers: Teaching
Content and Thinking Skills. Jakarta: PT. Indeks, 2012
Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
Hamdayama, Jumanta. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Jauhar, Mohammad. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai
Kontrivistik sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual
Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011.
Junaedi, Strategi Pembelajaran. Surabaya: Learning Assistance Program
For Islamic School, 2008.
Page 93
78
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2010.
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2000.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. .Jakarta: Dian
Rakyat, 2009.
S, Alam. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
ESIS, 2013.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Predena, 2006.
Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: PUSAKA INSAN MADANI, 2009.
Siregar, Evaline. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2012.
Sudjiono, Anas. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2014
Sukirno, Sadono. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008.
Page 94
79
Suprapto, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS, 2013.
Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian. Bandung: PT
Refika Aditama, 2010.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana, 2009.
Yaumi, Muhammad. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana, 2013.
Page 95
1
Lampiran 1
PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta
NSS : 301 016 305 033 P
SK Pendirian Tanggal : Juni 1973
Alamat : Jl. Kramat No. 6 Kebayoran Lama
Kota : Jakarta Selatan
Propinsi : DKI Jakarta
Telp/Fax. : 021-7395831
A. Sejarah Singkat Sekolah
Pada awal bulan September 1966 atas prakarsa Bapak Camat Kebayoran Lama yang pada
saat itu dijabat oleh M.T. Koesnadi, merasa tergugah serta terpanggil untuk mendirikan dan
merintis sebuah lembaga pendidikan tingkat atas yang berada di wilayah Kebayoran Lama,
yang pada saat itu belum ada sekolah setingkat SLTA. Sehingga dengan adanya sekolah ini
akan mempermudah bagi siswa SLTP untuk melanjutkan ke jenjang SLTA tanpa
mengeluarkan biaya tinggi dan jauh dari domisili tempat tinggalnya.
Setelah melalui beberapa kali proses konsultasi dengan para tokoh pendidik dan ulama
serta bekerja sama dengan SMA VI Bulungan Jakarta Selatan, maka akhirnya pada tanggal 5
Januari 1967 berhasil didirikan SMA VI Filial di Kebayoran Lama yang dipimpin oleh Drs.
Sunardi dengan menempati gedung bekas SD Sie Ming Wie di Jalan Kebayoran Lama. Pada
saat kunjungan kerja Bapak Gubernur DKI Ali Sadikin ke Kebayoran Lama, beliau sangat
memperhatikan akan kesulitan tidak adanya sekolah setingkat SLTA di wilayah Kebayoran
Page 96
2
Lama. Kemudian beliau menginstruksikan kepada bawahannya untuk segera membongkar
gedung SD tersebut diperuntukan SLTP dan SLTA untuk sementara waktu, disusul instruksi
segera membangun gedung baru baru bagi SMA 6 (VI) Filial pada sebidang tanah seluas
3800 m2 dekat Komplek Polri di Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.Pada
tahun 1973, SMA VI Filial yang merupakan cabang dari SMA 6 Bulungan, akhirnya tepat
pada bulan Juni 1973 melepaskan diri dari induknya dan statusnya menjadi SMA 29 Jakarta.
Seirama dengan bergulirnya waktu, pada tahun 1989 di bawah pimpinan R.M.
Radjagoekgoek dilakukan pembangunan gedung baru yang terdiri dari dua lantai, sebanyak
16 ruang belajar dengan masa penyelesaian gedung selama satu tahun dengan Tipe B. Awal
tahun 1994 dibawah pimpinan Drs. Sutan Achirudin Djamin, berhasil menambah tiga ruang
bangunan yang diperuntukan laboratorium kimia, laboratorium fisika, dan gudang
penyimpanan barang serta satu bangunan musholla SMA Negeri 29 Jakarta. Pada saat Kepala
SMA Negeri 29 Jakarta dijabat oleh Bapak Drs. Syahrial Gazali, M.Pd., yang menggantikan
Bapak Drs. Sutan Achirudin Djamin sejak tahun 1997.
Di bawah pimpinannya, gigih berbenah diri terhadap situasi dan kondisi sekolah, selalu
diadakan penyempurnaan dan perbaikan sarana gedung, sarana KBM, keindahan kebun dan
pemagaran sekolah serta pengaspalan lapangan upacara / lapangan olahraga. Hal ini semata-
mata dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah agar dapat menjadikan SMA
Negeri 29 Jakarta sejajar dengan SMA unggulan di DKI Jakarta.
Dan pada bulan Juni 2011 di rehab total gedung SMA Negeri 29 Jakarta menjadi empat
lantai yang di rintis oleh Kepala Sekolah Ibu Dra. Hj. Hernita HB. Murap , dengan ketinggian
tanah sejajar dengan jalan raya yang sebelumnya setiap musim penghujang selalu banjir
karena lokasi sekolah merupakan dataran rendah. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar
menumpang di SDN 03, 05 dan 06 depan Polsek Kebayoran Lama. Pada januari tahun 2012
selesailah pembangunan Gedung SMA Negeri 29 Jakarta. Bersama Kepala Sekolah Baru Ibu
Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM seluruh aktivitas kegiatan dan proses belajar mengajar
menempati Gedung yang baru. Sarana dan prasarana semakin di tingkatkan serta penunjang
proses belajar mengajar semakin meningkat sebagai tongkat kemajuan sekolah dalam
bersaing dengan sekolah unggulan.
Di tahun 2013 dengan Kepala Sekolah Baru Bapak Drs. H. Maknawiyah, M.Si
menggantikan Baru Ibu Dra. Ni Kt. Diah Chaerani, MM. Kedepannya SMA Negeri 29
Jakarta menjadikan sekolah favorit dan unggulan dari segi kualitas Pembelajaran dan Sumber
Daya Manusiannya.
Page 97
3
Tahun 2014, Kepala Sekolah Dra. Ratna Budiarti, M.Biomed. Mulai menjadi Kepala
Sekolah dari proses Lelang Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta,
melakukan pembenahan meningkatkan disiplin siswa dan guru sehingga prestasi akademik .
Dalam waktu yang tidak tertentu telah membangun, pagar sekolah, taman, tempat parker
motor siswa, sumur resapan air, tempat piket guru. Media pembelajaran berupa, infocus,
laptop, komputer dan lain-lain.
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Visi
“Mewujudkan Institusi Pendidikan Berkualitas Berlandaskan Keimanan dan Ketaqwaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Unggul dalam IPTEK, Berpretasi Tinggi, dan Siap
berkompetisi dalam Era Globalisasi ”.
Misi
1. Meningkatkan keselarasan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual untuk
mewujudkan situasi yang kondusif terhadap terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
2. Menyelenggarakan ibadah keagamaan dalam meningkatkan ketaqwaan guna
membentuk anak didik yang bermartabat.
3. Disiplin dalam bertindak
4. Meningkatkan kemampuan IPTEK di lingkungan sekolah.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
6. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
7. Melestarikan 5S (salam, sapa, senyum, sopan dan santun) dan 7K (keamanan,
kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kenyamanan dan kerindangan).
8. Menghasilkan lulusan yang berakhlak dan berilmu.
Tujuan
1. Melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Tingkat pemahaman keagamaan siswa 95 %
3. Tingkat partisipasi dalam kegiatan ibadah keagamaan 95 %
4. Tingkat pelanggaran kedisiplinan siswa 0 %
5. Prosentasi kehadiran guru dan karyawan 100 %
6. Prosentasi Daya Serap Siswa 85 %
7. Rata – rata perolehan skor NUAN 80 %
Page 98
4
8. Prosentasi siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri 73%
9. Sistem Administrasi Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
10. Kemampuan bahasa Inggris lisan baik siswa, guru maupun karyawan
11. Team kesenian dapat tampil ditingkat propinsi
12. Kegiatan olah raga memperoleh prestasi tingkat nasional
13. Prestasi lomba mata pelajaran tingkat propinsi dan nasional
14. Prestasi kebersihan tingkat propinsi
15. Kepribadian dan budi pekerti luhur dengan memasyarakatkan 5 S : Senyum –
Sapa – Salam – Sopan – Santun
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut adalah susunan tenaga kependidikan dan guru di SMAN 29 Jakarta Selatan:
Staff kependidikan periode 2014/2015
NAMA JABATAN
1. Dra. Carol Titaley Kepala Sekolah
2. SMAN 29 Jakarta
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikululum
3. Supadiyono, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
4. Dra. Yuli Heriyanti Wakil Kepala Sekolah Humas dan Sarpras
Pembagian Tugas Guru Mata Pelajaran
No. NAMA MATA PELAJARAN
1 Dra. HJ. Latifah, MA Pendidikan Agama Islam
2 Drs. H. Rahmat Pendidikan Agama Islam
3 Wijiatun, S.Pd Sejarah
4 Agus Nur Cahyadi, S.Pd Sejarah
5 Sururudin, S.Pd Sejarah/Sosiologi
6 Dra. Sri Widayati Bahasa Indonesia
7 Merlita Paruri Rahayu, S.Pd Bahasa Indonesia
8 Marapi Amboko, S.Pd Bahasa Indonesia
9 Lina Danawati, S.Pd Bahasa Indonesia
10 Syahrir, S.Pd Bahasa Indonesia/PKN
11 Dra. Ratnawati Bahasa Inggris
12 Dra. D. Radjagukguk Bahasa Inggris
Page 99
5
13 Bisowarno, S.Pd Bahasa Inggris
14 Faizah, S.Pd Bahasa Jepang
15 Meli Melgawati, S.Pd Bahasa Jepang
16 Dra. Hj. Artika Damayanti, MM Biologi
17 Susi Kristantiana, S.Pd Biologi
18 Rismawati, S.Pd Biologi
19 Hj. Endang L., S.Pd Kimia
20 Joko Suryadi S.Pd Kimia
21 Dra. Hj. Sriyatun Kimia
22 Nur Asiah, S.Pd Fisika
23 Mudjiono, S.Pd Fisika/TIK
24 Ita Yunita, S.Pd Fisika
25 Hj. Miroah, S.Pd Fisika
26 SMAN 29 Jakarta Sosiologi
27 Dra. Juliana Rosa Monding Geografi
28 Laili Hadiati, S.Pd Geografi
29 Dra. Hj. Zulhafna Ekonomi
30 Rafiani, S.Pd Ekonomi
31 Yuni Tri Retnani, S.Pd Ekonomi
32 Dra. Hj. Sri Sumaryani Matematika
33 Dra. Hj. Ani Mardiana Matematika
34 Supadiyono, S.Pd Matematika
35 Rizka Fitriani, S.Pd Matematika
36 Drs. Agni Karnadibrata Pendidikan Seni
37 Puguh Sambodo, S.Pd Seni Rupa
38 Dra. Ratih Andayani, S.Pd PKN/Sosiologi
39 Ifa Sarifah, S.Kom TIK
40 Hj. Afriyanti Z. Sani, S.Pd BK
41 Sukirman, S.Pd BK
42 Dra. Hj. Yuli Heriyanti Penjaskes
43 Dra. Hj. Djamila, M.Pd Penjaskes
44 Hendri Mariko, S.Pd Penjaskes
Page 100
6
45 Drs. Otomozi Zalakhu Pendidikan Agama Kristen
Data Kepegawaian
NO NAMA JABATAN TUGAS
1 Daryanti, S.E Kepala TU Kepala Tata Usaha
2 Paijan Staff TU Kepegawaian
3 Sodikin Staff TU Pengurus Barang
4 Tri Astutik Staff TU Keuangan
5 Endang Sri Rejeki Staff TU Kesiswaan
6 Sri Candra Wijayanti Staff TU Arsip
7 Waluyo Staff TU Perpustakaan
8 Achmad Rosyadi Staff TU Operator
9 Alek Tri Handoko Staff TU Operator
10 Rosmanda Sirait Staff TU Rumah Tangga Sekolah
11 Budi Utomo Staff TU Satpam
12 Zahrudin Staff TU Satpam
13 Sukadi Staff TU Kebersihan
14 Solehan Staff TU Kebersihan
15 Asep Iwan. M Staff TU Kebersihan
D. Keadaan Siswa
Rincian data siswa per kelas di SMAN 29 Jakarta
Tahun 2014/2015
Kelas X
X MIA 1 X MIA 2 X MIA 3 X MIA 4 X IIS 1 X IIS 2 X IIS 3
36 35 35 36 36 36 36
Kelas XI
XI MIA
1
XI MIA
2
XI MIA
3
XI MIA
4
XI IIS
1
XI IIS
2
XI IIS
3
36 36 36 36 36 36 36
Kelas XII
XII MIA XII MIA XII MIA XII MIA XII IIS XII IIS XII IIS
Page 101
7
1 2 3 4 1 2 3
36 36 35 36 39 40 40
E. Sarana dan Prasarana
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas 21 Tersedia
2. Musholah 1 Tersedia
3. Pos Satpam 1 Tersedia
4. Ruang Kepala Sekolah 1 Tersedia
5. Ruang Tata Usaha 1 Tersedia
6. Kamar Mandi / WC 12 Tersedia
7. Ruang Guru 1 Tersedia
8. Lap. Olah Raga/Upacara 1 Tersedia
9. Gudang 1 Tersedia
10. Kantin 1 Tersedia
11. Ruang Wakasek 1 Tersedia
12. Ruang Lab. Komputer 1 Tersedia
13. Ruang Lab. Biologi 1 Tersedia
14. Ruang Lab. Kimia 1 Tersedia
15. Ruang Lab. Fisika 1 Tersedia
16. Ruang BK 1 Tersedia
17. Ruang. UKS 1 Tersedia
18. Ruang OSIS 1 Tersedia
19. Ruang Lab. Bahasa 1 Tersedia
20. Ruang Musik 1 Tersedia
21. Dapur 1 Tersedia
22. Ruang Perpustakaan 1 Tersedia
23. Ruang Koperasi 1 Tersedia
24. Ruang Aula 1 Tersedia
Page 102
8
F. Kegiatan Ekstrakurikuler
No Kegiatan Ekstrakurikuler Pembina
1 Rohis Drs. Rahmat dan Dra. Hj. Latifah
2 Rohkris Drs. Otomozi Zalakhu
3 ECC Dra. D. Radjagukguk
4 PMR Rafiani, S.Pd
5 KIR Nur Asiah S.Pd
6 Marawis Dra. Sriyatun
7 Vocal Group Dra. Sriyatun
8 Akustik Dra. Sriyatun
9 Basket Putri Bisowarno S.Pd
10 Basket Putra Bisowarno S.Pd
11 Futsal Bisowarno. S.Pd
12 Pramuka Agus Nur Cahyadi S.Pd
13 Jurnalistik Hj. Miroah, S.Pd
14 Fotografi Hj. Miroah, S.Pd
15 Karate Dra. Hj. Djamilah, M.Pd
16 Taekwondo Dra. Hj. Djamilah, M.Pd
17 Paskibra Dra. Ratih Andayani
18 Cheers Hj. Afriyanti Z. Sani S.Pd
19 Tari Saman Hj. Afriyanti Z. Sani S.Pd
20 Modern Dance Hj. Afriyanti Z. Sani S.Pd
21 Teater Dra. Sri Widayati
22 Bridge Sururudin S.Pd
Page 103
9
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 29 JAKARTA
Kelas/Semester : X MIA 2 (Kelas Kontrol) / Genap
Mata Pelajaran : Ekonomi
Tema : 9. Manajemen
Sub-Tema : 9.1 Pengertian Manajemen
9.2 Jenjang Manajemen
9.3 Prinsip dan Unsur Manajemen
9.4 Fungsi-Fungsi Manajemen
9.5 Teori-Teori Manajemen
9.6 Bidang-Bidang Manajemen
9.7 Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan
Sekolah di Bidang OSIS
Pertemuan ke : 5 (Kelima)
Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)
Page 104
10
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab
terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
regional serta perubahan dan keberkanjutan kehidupan manusia ekonomi, social,
budaya, pendidikan dan politik
4.1 Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Mendeskripsikan pengertian manajemen
2. Menjelaskan jenjang manajemen
3. Menjelaskan prinsip dan unsur manajemen
4. Menganalisis fungsi-fungsi manajemen
5. Menjelaskan teori-teori manajemen
6. Menjelaskan bidang-bidang manajemen
7. Mendeskripsikan fungsi manajemen pada OSIS
Page 105
11
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manajemen
2. Siswa dapat menjelaskan jenjang manajemen
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip manajemen
4. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen
5. Siswa dapat menjelaskan teori-teori maanajemen
6. Siswa dapat menjelaskan bidang-bidang manajemen
7. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi manajemen pada OSIS
E. MATERI AJAR:
1. Pengertian manajemen, manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen
pelaksana
2. Jenjang dalam manajemen
3. Prinsip dan unsur manajemen
4. Fungsi-fungsi dalam manajemen
5. Teori-teori manajemen
6. Bidang-bidang manajemen
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:
1. Model : Konvensional
2. Metode : Ceramah
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:
1. Sumber :Buku Mata Pelajaran Ekonomi untuk SMA Kelas X (ESIS),
dan Buku Guru.
2. 2. Media Pembelajaran
3. Media : Power Point, Video.
4. Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, proyektor, dan laptop
Page 106
12
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan
berdoa bersama (nilai-nilai religius).
2. Mengecek kehadiran Siswa. Bila ada Siswa yang sakit
didoakan supaya lekas sembuh.
3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang
sebelumnya.
4. Membagikan soal pretes sebelum memasuki pelajaran
5. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari
ini
10 Menit
Inti
1. Mengamati
Peserta didik mengamati penjelasan tentang manajemen
2. Menanya
Peserta didik menanyakan atau mempertanyakan tentang
jenjang dan prinsip manajemen. Berikutnya mengenai
fungsi-fungsi dalam manajemen. Pada saat yang sama
guru mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan
pencapaian kompetensi dasar.
3. Mengumpulkan data/informasi
a. Guru menyampaikan materi kepada Peserta didik
tentang pengertian,jenjang, prinsip dan fungsi-
fungsi manajemen
4. Mengasosiasi
a. Guru membagi beberapa kelompok untuk metode
pembelajaran, lalu menjelaskan tata cara diskusi.
b. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat
untuk menyebutkan hasil diskusi tentang jenjang
manajemen dan fungsi manajemen
c. Peserta didik merumuskan diskusi dari hasil curah
pendapat mereka.
115 menit
Page 107
13
5. Mengomunikasikan
a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi data di
depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota
kelompok masing-masing yang dipilih secara acak
oleh nomor.
b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas
hasil simpulan jawaban kelompok yang presentasi.
c. Guru bersama peserta didik mengambil simpulan
atas jawaban dari pertanyaan.
Penutup
1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan reward kepada “salah satu
perwakilan kelompok yang maju”
3. Menyampaikan materi yang akan datang
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam.
10 menit
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian
a. Sikap Spiritual
1) Teknik Penilaian : Penilaian diri
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format
Penilaian
1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan
ciptaan Tuhan YME . Terlampir
2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka umi
merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir
3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki
manfaat yang harus disyukuri. Terlampir
Page 108
14
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap :
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
Terlampir
c. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
3) Kisi-kisi :
No. Indikator Format Penilaian
1. Mendeskripsikan pengertian manajemen Terlampir
2. Menjelaskan jenjang-jenjang manajemen Terlampir
3. Mendeskripsikan prinsip manajemen Terlampir
4. Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen Terlampir
Page 109
15
2. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
No. Indikator Butir Instrumen
1
Menjelaskan pengertian dan
jenjang manajemen
Diskusi kelompok
2 Menjelaskan prinsip dan
fungsi manajemen
Diskusi kelompok
.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Setuju = Skor 3 = Skor 2
Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3
Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4
b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Sering = Skor 3 = Skor 2
Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3
Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4
Page 110
16
c) Pengetahuan (Tes Tertulis)
Keterangan Nilai
Pilihan
Sangat baik 100 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Baik 85
Kurang baik 65
Tidak baik 50
d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Bagus = Skor 3 = Skor 2
Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3
Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4
Page 111
17
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 29 JAKARTA
Kelas/Semester : X MIA 4 (Kelas Eksperimen) / Genap
Mata Pelajaran : Ekonomi
Tema : 9. Manajemen
Sub-Tema : 9.1 Pengertian Manajemen
9.2 Jenjang Manajemen
9.3 Prinsip dan Unsur Manajemen
9.4 Fungsi-Fungsi Manajemen
9.5 9.5 Teori-Teori Manajemen
9.6 Bidang-Bidang Manajemen
9.7 Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan
Sekolah di Bidang OSIS
Pertemuan ke : 5 (Kelima)
Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)
Page 112
18
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.2 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab
terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik
3.2 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
regional serta perubahan dan keberkanjutan kehidupan manusia ekonomi, social,
budaya, pendidikan dan politik
4.2 Menyajikan hasil telaah aspek keruanga
4.3 n dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan
keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1. Mendeskripsikan pengertian manajemen
2. Menjelaskan jenjang manajemen
3. Menjelaskan prinsip dan unsur manajemen
4. Menganalisis fungsi-fungsi manajemen
5. Mendeskripsikan teori-teori manajemen
6. Menjelaskan bidang-bidang manajemen
7. Menjelaskan penerapan manajemen dalam OSIS
Page 113
19
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manajemen
2. Siswa dapat menjelaskan jenjang manajemen
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip manajemen
4. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi-fungsi manajemen
5. Siswa dapat menjelaskan teori-teori manajemen
6. Siswa dapat menidentifikasi bidang-bidang manajemen
7. Siswa dapat menerapkan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah di bidang OSIS
E. MATERI AJAR:
a. Pengertian manajemen, manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen
pelaksana
b. Jenjang dalam manajemen
c. Prinsip dan unsur manajemen
d. Fungsi-fungsi dalam manajemen
e. Teori-teori manajemen
f. Bidang-bidang manajemen
g. Manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen
personalia, dan manajemen administrasi
h. Fungsi manajemen dalam bidang OSIS
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:
1. Model : Problem Based Learning
2. Metode : Diskusi Pemecahan Masalah
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:
1. Sumber :Buku Mata Pelajaran Ekonomi untuk SMA Kelas X
(ESIS), dan Buku Guru.
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point, Video.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, proyektor, dan laptop
5.
Page 114
20
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan
berdoa bersama (nilai-nilai religius).
2. Mengecek kehadiran Siswa. Bila ada Siswa yang sakit
didoakan supaya lekas sembuh.
3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang
sebelumnya.
4. Membagikan soal pretest sebelum pembelajaran dimulai
5. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari
ini
10 Menit
Inti
a. Mengamati
Mengorientasikan siswa pada masalah yang terdapat pada
video yang ditampilkan
b. Mengasosiasi
Guru membagi siswa ke beberapa kelompok diskusi dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
c. Mengumpulkan data/informasi
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai dengan masalah yang terdapat dalam
pembelajaran dan membimbing cara pemecahan pada
permasalahan tersebut
d. Mengkomunisasikan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
hasil karya yang sesuai dengan diskusi kelompok dan pada
siswa lain diminta untuk mendengarkan hasil diskusi dan
memberikan tanggapan terhadap diskusi yang telah
disajikan.
115 menit
Page 115
21
e. Mengevaluasi
Guru membantu siswa dalam melakukan evaluasi dari hasil
penyelidikan yang dilakukan dan membantu siswa dalam
refleksi hasil pembelajaran.
Penutup
1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani
berbicara didepan kelas
3. Membagikan soal posttest sebelum pembelajaran
berakhir
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam.
10 menit
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian
a. Sikap Spiritual
1. Teknik Penilaian : Penilaian diri
2. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri
No. Kompetensi yang Dinilai Format
Penilaian
1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan
ciptaan Tuhan YME . Terlampir
2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka umi
merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir
3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki
manfaat yang harus disyukuri. Terlampir
Page 116
22
b. Sikap Sosial
1. Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap :
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
Terlampir
c. Pengetahuan
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
No. Indikator Format Penilaian
1 Mendeskripsikan teori-teori manajemen Terlampir
2 Menjelaskan bidang-bidang manajemen Terlampir
3 Mendeskripsikan bidang manajemen dalam dunia
kerja
Terlampir
4 Menjelaskan unsur-unsur manajemen Terlampir
Page 117
23
d. Keterampilan
1. Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1
Menganalisis permasalahan
yang terdapat pada bidang
manajemen
Diskusi kelompok
2 Menjelaskan bagaimana cara
pemecahan masalah
Diskusi kelompok
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Setuju = Skor 3 = Skor 2
Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3
Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4
b. Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Sering = Skor 3 = Skor 2
Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3
Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4
Page 118
24
c. Pengetahuan (Tes Tertulis)
Keterangan Nilai
Pilihan
Sangat baik 100 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Baik 85
Kurang baik 65
Tidak baik 50
d. Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)
Keterangan Nilai
Pilihan Positif Negatif
Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang
diperoleh
------------- X 100
= ...
Skor maks
Bagus = Skor 3 = Skor 2
Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3
Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4
Page 119
25
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL
Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta
Kelas/ Semester : X MIA/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan pengertian, jenjang, fungsi-fungsi, unsur, dan
bidang-bidang manajemen.
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Penilaian Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5
Mendeskripsikan
pengertian
manajemen
Menjelaskan
konsep
manajemen
Menguraikan
fungsi-fungsi
manajemen
Mendeskripsikan
unsur-unsur
manajemen
Mendeskripsikan
bidang-bidang
manajemen
Menganalisis
konsep
manajemen
Menyajikan hasil
penelusuran
fungsi-fungsi
manajemen
Menganalisis
hasil
penelusuran
unsur-unsur
manajemen
Menganalisis
bidang-bidang
manajemen
Pengertian
Manajemen
Jenjang Manajemen
Fungsi-fungsi
Manajemen
Unsur-unsur
Manajemen
Bidang-bidang
Manajemen
4
5
8
7
6
Jumlah 30
Page 120
26
Lampiran 5
INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen .....
a. Ilmu dan seni tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk pemenuhan
kebutuhan manusia yang tak terbatas.
b. Ilmu dan seni dalam memimpin orang atau sumber daya manusia.
c. Ilmu untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dalam rangka pemenuhan
kabutuhan organisasi untuk mencapai tujuan misi dan visi perusahaan.
d. IImu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
e. Ilmu perencanaan, pengaturan dan pelaksanaan hubungan antar manusia dengan
organisasi.
2. Ilmu manajemen menurut G.R Terry adalah
a. Kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai
tujuan tertentu melalui orang lain
b. Suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan Perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan
sumber daya.
c. Suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi.
d. Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
e. Proses Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organising), Memimpin
(Leadership), dan Pengawasan (controlling) usaha dari suatu organisasi dan dari
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan tertentu
3. Ilmu manajemen menurut Stoner adalah
a. Kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai
tujuan tertentu melalui orang lain
b. Suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan Perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan
sumber daya.
c. Suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi.
d. Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
e. Proses Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organising), Memimpin
(Leadership), dan Pengawasan (controlling) usaha dari suatu organisasi dan dari
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan tertentu
4. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah ...
a. Planning, Organizing, Actuating, Controlling
b. Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling
c. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Controlling
d. Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Apreciate
e. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Directing, Controlling
Page 121
27
5. Salah satu tugas dari Manajemen puncak adalah :
a. Menetapkan kebijakan operasional
b. Mengawasi pada pekerja
c. Menetapkan kebijakan pemecatan hubungan kerja
d. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional.
e. Bertanggung jawab pada Middle Management
6. Aliran manajemen yang memfokuskan pemikiran pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah :
a. Aliran klasik
b. Aliran Manajemen mutu
c. Aliran perilaku
d. Aliran manajemen ilmiah
e. Aliran analisis system
7. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
a. Formal, informal dan teksnis
b. Formal, teknis dan manajerial
c. Konseptual, formal dan teknis
d. Konseptual, Kemanusian dan teknis
e. Perencanaan, organisasi dan evaluasi
8. Studi ilmu manajemen sangat dibutuhkan dalam setiap organisasi karena alasan sebagai
berikut, kecuali ...
a. Mencapai tujuan organisasi
b. Menghilangkan potensi konflik dalam organisasi
c. Mencapai efisiensi organisasi
d. Mencapai efektifitas organisasi
e. Memperlancar tugas sehari-hari
9. Ibu Suri memiliki keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan tiap produk. Hal ini
menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga meningkatkan omzet penjualan.
Ibu Suri merupakan orang yang tepat melakukan kegiatan manajemen di bidang ...
a. Operasional/produksi
b. Keuangan
c. Personalia
d. Pemasaran
e. Perkantoran
10. Yang bukan merupakan fungsi manajemen menurut G.R. Terry adalah :
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Controlling.
Page 122
28
11. Salah satu kegiatan badan usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakkan
karyawan agar bekerja keras dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
motivasi kerja serta suasana kerja yang nyaman, hal yang dilakukan pimpinan tersebut
adalah termasuk dalam fungsi manajemen ...
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Controlling
12. Yang menjadi unsur organisasi adalah
a. Manusia , kegiatan , tujuan
b. Manusia, kegiatan, visi dan misi
c. Manusia, kegiatan, keuntungan
d. Operasional, marketing, Human resources,
e. Manusia, manajemen dan keuntungan
13. Salah satu kebaikan sistem organisasi garis adalah ...
a. Terdapat spesialisasi
b. Adanya kesatuan komando
c. Proses menduduki jabatan kecil
d. Maju mundurnya perusahaan tergantung satu orang
e. Koordinasi hanya perlu pada pimpinan eselon bawahan
14. Salah satu fungsi organisasi adalah:
a. Membagi pekerjaan, menetapkan tugas dan tanggung jawab
b. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana.
c. Membentuk susunan jabatan dan peranan
d. Adanya pembagian kekuasaan antar masing-masing departemen.
e. Adanya tanggung jawab yang sinergi antara masing-masing bagian dalam perusahaan.
15. Fungsi manajemen yang pertama kali harus dilakukan manajemer untuk menjalankan
organisasi secara efektif dan effisien adalah ...
a. Pengorganisasian
b. Pengawasan
c. Perencanaan
d. Pengarahan
e. Pengendalian
Page 123
29
16. Di bawah ini adalah kebaikan organisasi fungsional, kecuali :
a. Tugas karyawan dapat dibagi secara tegas
b. Produktivitas tinggi
c. Koordinasi bagi karyawan pada fungsi yang sama mudah karena terdapat persamaan
tugas
d. Koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan
e. Koordinasi terus menerus pada hanya di jenjang atas.
17. Salah satu ciri dari organisasi adalah : pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap
bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut, termasuk dalam
organisasi :
a. Garis
b. Staff
c. Struktural
d. Fungsional
e. Umum
18. Fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan adalah :
a. Planning
b. Organizasing
c. Actuating
d. Controlling
e. Directing
19. Teori “ Motivation and Personality “ di kemukakan oleh :
a. G.R Terry
b. Adam Smith
c. David Richardo
d. Phillips Kotler
e. Abraham Maslow
20. Jabatan direktur utama dalam perusahanaan termasuk dalam tingkatan ...
a. Dewan komisaris
b. Manajemen puncak
c. Manajemen menengah
d. Manajemen tingkat bawah
e. Semua level manajemen
21. Pak Francis adalah seorang manajer personalia merencanakan penerimaan pegawai baru.
Dalam rangka merealisasikan rencananya, Pak Francis melakukan kegiatan-kegiatan
mulai dari menetukan panitia, menetapkan tugas, dan tanggung jawab masing-masing
individu, serta pendelegasian wewenang kepada bawahan. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Pak Francis sesuai dengan fungsi manajemen, yaitu
a. Forcasting
b. Controlling
Page 124
30
c. Planning
d. Organizing
e. Actuating
22. Berbagai kegiatan dapat dilakukan oleh manajer :
1. Mengatur keseimbangan likuiditas dan rentabilitas
2. Mengolah sumber dana
3. Melakukan segmentasi dan tergeting
4. Menjaga perusahaan agar tetap solvable
5. Menetapkan jenjang karier bagi karyawan
6. Memilih bahan baku yang berkualitas
Tugas pokok manajer keuangan adalah ...
a. 1,2 dan 3
b. 1,2 dan 4
c. 2,3 dan 6
d. 2,4 dan 5
e. 4,5 dan 6
23. Salah satu tipe kepemimpinan adalah : dalam pengambilan keputusan tidak melibatkan
bawahannya atau anggota adalah :
a. Autokratis
b. Demokratis
c. Bebas
d. Komando
e. Otoriter
24. Pengendalian mutu adalah salah satu bagian dari :
a. Manajemen Produksi
b. Manajemen Perkantoran
c. Manajemen Sumber daya manusia
d. Manajemen Pemasaran
e. Manajemen Keuangan
25. Dalam sistem persediaan pada manajemen produksi penanganan yang terbaik adalah
dengan penghitungan jumlah persediaan yang disebut dengan ...
a. Lay out produksi
b. Economic Order Quantity
c. Segmenting
d. Pengendalian mutu
e. QualityControl
Page 125
31
26. Proses indentifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani oleh perusahaan
adalah :
a. Targeting
b. Segmenting
c. Positioning
d. Planning
e. Controlling
27. Yang dimaksud dengan Marketing Mix adalah :
a. Sales, Discount, Promosi dan Harga
b. Planning, Pricing, Promotion, Controlling
c. Periklanan, Publisitas, Direct sales, Distribution
d. Product, Place, Price , Promotion
e. Konsumsi, produksi, distribusi,
28. Pasar industri otomotif indonesia dikuasai oleh PT Honda Astra Motor, salah satu
keberhasilannya adalah adanya pelayanan kepada konsumen dalam rangka kepuasan
konsumen dengan menyediakan suku cadang dan teknisi yang handal, hal tersebut
termasuk dalam faktor:
a. Mutu barang
b. Mudah mendapatkan produk tersebut
c. Layanan purna jual (After sales services)
d. Potongan harga
e. Distribusi
29. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1. Kualitas barang atau produk
2. Bentuk barang
3. Mudah mendapatkan barang
4. Pelayanan purna jual
5. Tidak ada barang penggantinya
Yang perlu diperhatikan dalam kepuasan jangka panjang adalah ...
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 3,4 dan 5
d. 1,3 dan 4
e. 2,4 dan 5
30. Ada beberapa akibat dari penilaian karyawan diperusahaan, kecuali :
a. Rotasi jabatan
b. Pertimbangan untuk memberhentikan
c. Dipindahkan ke pekerjaan yang lebih sempit
d. Dipindah ke jabatan lain
e. Promosi
Page 126
32
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN
1. D 11. B 21. D
2. B 12. A 22. B
3. E 13. B 23. E
4. A 14. A 24. A
5. A 15. C 25. B
6. B 16. D 26. B
7. E 17. A 27. D
8. E 18. C 28. A
9. D 19. E 29. A
10. D 20. B 30. C
Page 127
33
Lampiran 7
UJI VALIDITAS
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
0,770902 0,633336 0,636847 0,576386 0,529355 0,500997 0,562129 0,525745 0,503766 0,604977
Valid Valid valid valid valid valid Valid valid valid valid
Page 128
34
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0,507553 0,572389 0,534841 0,542245 0,534841 0,514485 0,542245 0,664859 0,500263 0,530273
Valid Valid valid valid Valid valid Valid valid valid valid
Page 129
35
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0,217414 0,577009 0,085075 0,550213 0,384929 0,542126 0,612737 0,50951 0,523622 0,538808
Tidak valid Valid
Tidak valid valid
tidak valid valid Valid valid valid valid
Page 130
36
Lampiran 8
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,910 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 16,40 52,179 ,742 ,903
SOAL2 16,23 53,495 ,593 ,906
SOAL3 16,17 53,730 ,600 ,906
SOAL4 16,17 54,144 ,535 ,907
SOAL5 16,23 54,254 ,482 ,907
SOAL6 16,23 54,461 ,452 ,908
SOAL7 16,30 53,872 ,515 ,907
SOAL8 16,30 54,148 ,476 ,907
SOAL9 16,43 54,254 ,451 ,908
SOAL10 16,23 53,702 ,563 ,906
SOAL11 16,30 54,286 ,456 ,908
SOAL12 16,27 53,857 ,527 ,907
SOAL13 16,30 54,079 ,486 ,907
SOAL14 16,47 53,982 ,493 ,907
SOAL15 16,30 54,079 ,486 ,907
SOAL16 16,37 54,171 ,463 ,908
SOAL17 16,47 53,982 ,493 ,907
SOAL18 16,27 53,168 ,627 ,905
SOAL19 16,53 54,395 ,450 ,908
SOAL20 16,00 55,517 ,501 ,908
SOAL21 16,23 56,530 ,156 ,913
SOAL22 16,37 53,689 ,530 ,907
SOAL23 16,23 57,495 ,022 ,915
SOAL24 16,37 53,895 ,501 ,907
SOAL25 16,17 55,454 ,333 ,910
SOAL26 16,63 54,378 ,498 ,907
SOAL27 16,37 53,413 ,568 ,906
SOAL28 16,53 54,326 ,459 ,908
SOAL29 16,67 54,644 ,481 ,907
SOAL30 16,57 54,185 ,492 ,907
Page 131
37
Lampiran 9
TINGKAT KESUKARAN
Statistics
SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5 SOAL 6
N
Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean ,50 ,67 ,73 ,73 ,67 ,67
SOAL 7 SOAL 8 SOAL 9 SOAL10 SOAL11 SOAL12
N
Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean ,60 ,60 ,47 ,67 ,60 ,63
SOAL13 SOAL14 SOAL15 SOAL16 SOAL17 SOAL18
N
Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean ,60 ,43 ,60 ,53 ,43 ,63
SOAL19 SOAL20 SOAL21 SOAL22 SOAL23 SOAL24
N
Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean ,37 ,90 ,67 ,53 ,67 ,53
Page 132
38
Statistics
SOAL25 SOAL26 SOAL27 SOAL28 SOAL29 SOAL30
N
Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean ,73 ,27 ,53 ,37 ,23 ,33
Page 133
39
Lampiran 10
UJI DAYA BEDA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
15 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
jumlah bka 14 13 15 15 12 13 12 14 11 14
16 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
18 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
19 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1
20 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
21 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
22 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0
23 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
24 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
25 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
26 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
27 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
29 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
30 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
jumlah bkb 1 7 7 7 8 7 6 4 3 6
daya beda 0,86666667 0,4 0,533333 0,533333 0,266667 0,4 0,4 0,666667 0,533333 0,533333
baik sekali baik Baik baik cukup baik Baik baik baik baik
Page 134
40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
12 14 13 10 11 11 10 13 8 15 11
0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 5 5 3 7 5 3 6 3 12 9
0,4 0,6 0,533333 0,466667 0,266667 0,4 0,466667 0,466667 0,333333 0,2 0,133333
baik Baik Baik Baik cukup Baik baik Baik baik cukup jelek
Page 135
41
1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 0 1 1 0 0
0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 0 0 1
1 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0
11 10 11 14 7 11 8 6 9
1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 0 0
0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0 0
0 1 1 1 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
5 10 5 8 1 5 3 1 1
0,4 0 0,4 0,4 0,4 0,4 0,333333 0,333333 0,533333
Baik jelek Baik baik Baik baik baik baik Baik
Page 136
42
Lampiran 11 Angket Tanggapan Siswa
Kisi-Kisi Instrumen Angket
No. Indikator Angket Nomor Pernyataan Jumlah
1. Pernyataan positif mengenai pembelajaran
didalam kelas.
1, 2, 4, 6 5
2. Pernyataan negatif mengenai pembelajaran
didalam kelas.
3, 5, 7 3
Jumlah
Angket ini berisi pendapat siswa tentang model pembelajaran Problem Based Learning yang
telah dilaksanakan. Angket ini berupa 8 pernyataan, terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3
pernyataan negatif dengan 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju seperti pada Tabel
berikut ini:
No. Pernyataan- Pernyataan S TS
1 Saya senang mempelajari materi pokok lingkungan dengan
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari
melaluipembelajaran yang digunakan oleh guru.
3 Pembelajaran yang digunakan tidak mampu mengembangkan
kemampuan saya dalam berpikir krtitis.
4 Pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif
dalam diskusi kelas dan kelompok.
5 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
6 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai
sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menyelesaikan
permasalahan dalam pembelajaran.
7 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di buku dengan
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
8 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi
pokok yang dipelajari.
Page 137
43
Lampiran 12
Wawancara
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru
No. Indikator Wawancara Nomor Pertanyaan Jumlah
1. Keadaan kelas saat mengajar 1 1
2. Cara mengajar yang digunakan selama ini 2 2
3. Penggunaan model pembelajaran selama
kegiatan belajar mengajar
3, 4 2
4. Hasil nilai belajar siswa 5, 6 2
5. Evaluasi dalam penggunaan model
pembelajaran
7, 8 2
Jumlah 8
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa
No. Indikator Wawancara Nomor Pertanyaan Jumlah
1. Pendekatan terhadap siswa 1, 2, 9 3
2. Pelajaran yang paling disukai 3 1
3. Pelajaran yang paling membosankan 4, 5 2
4. Cara guru mengajar dalam kelas 6, 8 2
5. Nilai pelajaran ekonomi 7 1
Jumlah 9
Page 138
44
Hasil Wawancara
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara dengan Guru Mengenai Model
Pembelajaran yang Digunakan Di Kelas
Narasumber : Dra. Hj. Zulhafna (Guru Bidang Studi Ekonomi)
Nama Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta
1. Pertanyaan : Bagaimana keadaan kelas dan siswa tempat ibu mengajar?
Jawaban : Berdasarkan sistem kurikulum baru yang ditetapkan pemerintah,
maka jumlah murid disekolah kami masing-masing berjumlah 35 orang
per kelas dan suasana pembelajaran dikelas tergolong kondusif ketika
KBM berlangsung.
2. Pertanyaan : Ketika melakukan KBM di kelas, apakah ibu menerapkan model
pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran apa yang ibu terapkan?
Jawaban : Tentu saja setiap saya melakukan proses pembelajaran di kelas, saya
selalu menerapkan model pembelajarn agar proses pembelajaran lebih
efektif dan semua siswa turut aktif sehingga diharapkan dapat
mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan. Model pembelajaran
yang saya terapkan bagi siswa-siswi tergantung pada materi
pembelajaran yang saya berikan.
3. Pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus
yang ibu lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran?
Jawaban : Penerapan model-model pembelajaran yang saya lakukan dikelas
seperti yang saya katakan tadi bergantung pada materi yang saya
ajarkan dan tentunya langkah-langkahnya pun bergantung pada model
pembelajarannya. Langkah-langkahnya harus sesuai dengan modelnya.
Misalnya model jigsaw, saya pertama sekali membentuk dan membagi
kelompok yang heterogen dulu yang mana nantinya ada kelompok ahli
dan ada kelompok asal, saya mengkombinasikan antara siswa yang
pandai, sedang dan kurang. Setelah itu saya berikan materi pelajaran
Page 139
45
bagi masing-masing kelompok untuk didiskusikan kemudian, masing-
masing siswa dari dari kelompok asal saya gabungkan menjadi
kelompok ahli yang akan menjelaskan materi yang ia pelajari. Begitu
seterusnya sampai semua siswa benar-benar mengerti materi yang saya
berikan.
4. Pertanyaan : Kesulitan atau kendala-kendala apa saja yang sering ibu temui saat
pelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran?
Jawaban : Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari satu sisi. Yang
pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana dari sekolah yang
kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa
yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran atau
malu-malu kalau misalnya bergabung dengan teman-temannya yang
lain, mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas
sehingga ada beberapa siswa yang agak canggung dan kebingungan
ketika saya menerapkan model pembelajaran tertentu. Pola pikir
siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat
menangkap pelajaran sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu
lama untuk menerapkannya karena waktu pembelajarannya rata-rata
hanya 3x45 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model
itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak
lama. Kalau dari segi sarana dan prasaran mungkin karena sekolah
kami termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun sudah
memadai untuk menerapkan model pembelajaran.
5. Pertanyaan : Bagaimana rata-rata kemampuan siswa dalam menerima materi
pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran?
Jawaban : Kemampuan rata-rata siswa yang saya ajarkan masih tergolong biasa-
biasa saja karena pola pikirnya belum luas dan kurang berkembang,
tidak semua materi yang saya ajarkan dapat diterima dengan maksimal.
6. Pertanyaan : Bagaimanakan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model-model
pembelajaran?
Jawaban : Hasil belajarnya masih tergolong biasa-biasa saja artinya kebanyakan
siswa masih didominasi oleh siswa-siswa yang kurang dapat menyerap
pelajaran dengan maksimal sehingga hasil akhir seperti ujiannya pun
kurang memuaskan dan masih jauh dari apa yang saya harapkan.
Page 140
46
Mungkin karena memang kemampuan dari siswanya sendiri atau ada
faktor lain. Dengan kata lain bahwa prestasi belajar itu tidak melulu
ditentukan oleh model pembelajaran, tergantung bagaimana
keefektivan dan kreativitas siswa itu dalam mengembangkan
wawasannya.
7. Pertanyaan : Pernahkan para siswa mengeluh tentang penerapan model-model
pembelajaran yang ibu terapkan?
Jawaban : Tidak pernah. Mereka cenderung menurut saja dengan berbagai
model-model pembelajaran yang saya berikan.
8. Pertanyaan : Apa rencana ibu kedepannya untuk lebih memotivasi dan
meningkatkan hasil belajar siswa melalui model-model pembelajaran? Misalnya apakah
ibu akan berinovasi dalam penerapan model-model itu?
Jawaban : Ya tentunya saya akan terus berusaha untuk mengembangkan model-
model pembelajaran yang cocok untuk siswa-siswa saya. Saya selalu
memantau sampai sejauh mana keefektivan model-model pembelajaran
yang telah saya terapkan. Dan tentunya akan ada inovasi yang akan
saya terapkan kemudian yang saya kondisikan dengan siswa.
Page 141
47
Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara dengan Murid Mengenai Cara
Guru Mengajar di dalam kelas
Narasumber : Muhammad Asyrafi Kadis
Kelas : X MIA 2
1. Pertanyaan : Hallo, apa kabar? Boleh minta waktunya sebentar buat wawancara?
Jawaban : Baik kak. Iya boleh kak.
2. Pertanyaan : Bagaimana dengan sekolahnya hari ini?
Jawaban : Sekolah hari ini baik-baik saja kak.
3. Pertanyaan : Pelajaran apa sih yang paling kamu sukai?
Jawaban : Olahraga kak, enak gak ada pr.
4. Pertanyaan : Kalau menurut kamu pelajaran apa yang paling membosankan?
Jawaban : Pelajaran ekonomi kak.
5. Pertanyaan : Kenapa bisa kamu bilang membosankan?
Jawaban : Bete kak, ngantuk.
6. Pertanyaan : Memang cara guru mengajar didalam kelas seperti apa?
Jawaban : Ngajarnya gitu kak ceramah mulu kan jadinya bikin ngantuk
7. Pertanyaan : Bagaimana dengan nilai pelajaran ekonomi kamu?
Jawaban : Pas-pasan kak.
8. Pertanyaan : Apa guru mata pelajaran ekonomi kamu pernah memakai model
pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?
Jawaban : Gatau kak saya ga perhatiin.
9. Pertanyaan : Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya ya.
Jawaban : Sama-sama kak.
Page 142
48
Narasumber : Anissa Dwi Utami
Kelas : X MIA 3
1. Pertanyaan : Hallo, apa kabar? Boleh minta waktunya sebentar buat wawancara?
Jawaban : Iya boleh kak.
2. Pertanyaan : Bagaimana dengan sekolahnya hari ini?
Jawaban : Sekolah hari ini baik kak.
3. Pertanyaan : Pelajaran apa sih yang paling kamu sukai?
Jawaban : Fisika kak.
4. Pertanyaan : Kalau menurut kamu pelajaran apa yang paling membosankan?
Jawaban : Pelajaran ekonomi kak.
5. Pertanyaan : Kenapa bisa kamu bilang membosankan?
Jawaban : Ngantuk kak, pelajarannya juga di jam-jam ngantuk.
6. Pertanyaan : Memang cara guru mengajar didalam kelas seperti apa?
Jawaban : Ceramah kak dan selalu ngasih pr rangkuman.
7. Pertanyaan : Bagaimana dengan nilai pelajaran ekonomi kamu?
Jawaban : Gak jelek-jelek banget kak
8. Pertanyaan : Apa guru mata pelajaran ekonomi kamu pernah memakai model
pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?
Jawaban : Paling diskusi doang kak.
9. Pertanyaan : Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya ya.
Jawaban : Iya sama-sama kak.
Page 143
49
Narasumber : Muhammad Farraz D
Kelas : X MIA 4
1. Pertanyaan : Hallo, apa kabar? Boleh minta waktunya sebentar buat wawancara?
Jawaban : Boleh kak.
2. Pertanyaan : Bagaimana dengan sekolahnya hari ini?
Jawaban : Sekolah hari enak kak gak ada pr.
3. Pertanyaan : Pelajaran apa sih yang paling kamu sukai?
Jawaban : Biologi dan Bahasa Jepang.
4. Pertanyaan : Kalau menurut kamu pelajaran apa yang paling membosankan?
Jawaban : Banyak kak, tapi yang paling bosen pelajaran ekonomi kak.
5. Pertanyaan : Kenapa bisa kamu bilang membosankan?
Jawaban : Banyak pr kak.
6. Pertanyaan : Memang cara guru mengajar didalam kelas seperti apa?
Jawaban : Ngajarnya sih ngejelasin kak tapi saya gak ngerti.
7. Pertanyaan : Bagaimana dengan nilai pelajaran ekonomi kamu?
Jawaban : Pasang surut kak.
8. Pertanyaan : Apa guru mata pelajaran ekonomi kamu pernah memakai model
pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?
Jawaban : Paling suruh bikin tugas makalah terus presentasi kak.
9. Pertanyaan : Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya ya.
Jawaban : Iya sama-sama kak.
Page 144
50
Lampiran 13
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No.
Nama Siswa Hasil Pre-Test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
1. A’ang Kurnia Achmad Farhan Rivai 30 50
2. Afifah Septia Ningrum Almaida Aviani 40 33
3. Akmalita Utami Alvin Khansa Ahmad 40 37
4. Al Pasya Octoza M Amirah Faadhilansyah H. 40 60
5. Alya Fadia S Anisah 47 43
6. Anisah Safilah Annisa Frida Rinjani 47 50
7. Armeita Ekka Putri Azizah Laraswati 47 30
8. Arum Endita Amadea P Davy Rachmandiaz H 57 40
9. Dian Nur Rizky Delia Widyanisa 30 33
10. Dita Gustia Devi Dhanista Ayu Ramadhana 30 50
11. Fitri Rahmadani Dina Islamia 30 33
12. Ghina Aulia Rahmah Dinda Sekar Arum Sari 47 50
13. Giovanni Abdi Negoro Emiranza Putragazza 47 37
14. Handaryni Ratna N Erwindiaztama 47 60
15. Hersa Bias Wicaksana Erza Aulia 57 50
16. Irania Anggita Fachri Rizki 50 45
17. Kintan Andriyani Ferly Zettira 50 40
18. Lucia Astuti Hindun Annisa 50 45
19. Maharani Chairunnisa P Lusiana Indah Pratiwi 50 40
20. Mahdiyah Ramadhani Mella Sintia Saputri 60 47
21. Muhamad Sultan Rajasa Mochamad Abdul Jafar 63 40
22. Muhammad Farellyno Muhammad Syihabbudin 50 40
23. Muhammad Farraz D Muhammad Asyrafi Kadis 53 40
24. Muhammad Ikhsan Muhammad Fauzan Fadli 57 47
25. Muhammad Rizky H G Muhammad Raihan G 57 47
26. Nada Naflah Nanda Aisyah Nur A 57 43
27. Nur Azizah Febrina Niendya Arini Putri 57 45
Page 145
51
28. Rachmawati Novita Dwi Nur’aini 60 53
29. Raditya Rakhananta Prada Primasanti Puteri 60 47
30. Reza Rizqy Ramadhan Raditya Trikurnia 63 47
31. Rifki Rahmat R Rania Firdausi 67 60
32. Riski Putri Alifa Rizky Esfandiary 67 47
33. Sekar Aurellya Savira Salsabila Noviani 67 47
34. Sulthan Arkam Sherlina Pratiwi 70 53
35. Syahrinayah Almeyda Taweksaka Ilyas Nugraha 70 53
36. Tania Maheswara 76
Jumlah 1890 1462
Page 146
52
Lampiran 14
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Page 148
54
Lampiran 15
INSTRUMEN PENELITIAN POSTTEST
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen .....
a. Ilmu dan seni tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk pemenuhan
kebutuhan manusia yang tak terbatas.
b. Ilmu dan seni dalam memimpin orang atau sumber daya manusia.
c. Ilmu untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dalam rangka pemenuhan
kabutuhan organisasi untuk mencapai tujuan misi dan visi perusahaan.
d. IImu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
e. Ilmu perencanaan, pengaturan dan pelaksanaan hubungan antar manusia dengan
organisasi.
2. Ilmu manajemen menurut G.R Terry adalah
a. Kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai
tujuan tertentu melalui orang lain
b. Suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan Perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan
sumber daya.
c. Suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi.
d. Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
e. Proses Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organising), Memimpin
(Leadership), dan Pengawasan (controlling) usaha dari suatu organisasi dan dari
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan tertentu
3. Ilmu manajemen menurut Stoner adalah
a. Kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai
tujuan tertentu melalui orang lain
b. Suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan Perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan
sumber daya.
c. Suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi.
d. Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
e. Proses Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organising), Memimpin
(Leadership), dan Pengawasan (controlling) usaha dari suatu organisasi dan dari
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan tertentu
4. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah ...
a. Planning, Organizing, Actuating, Controlling
b. Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling
c. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Controlling
d. Planning, Organizing, Motivating, Controlling, Apreciate
e. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Directing, Controlling
Page 149
55
5. Salah satu tugas dari Manajemen puncak adalah :
a. Menetapkan kebijakan operasional
b. Mengawasi pada pekerja
c. Menetapkan kebijakan pemecatan hubungan kerja
d. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional.
e. Bertanggung jawab pada Middle Management
6. Aliran manajemen yang memfokuskan pemikiran pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah :
a. Aliran klasik
b. Aliran Manajemen mutu
c. Aliran perilaku
d. Aliran manajemen ilmiah
e. Aliran analisis system
7. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
a. Formal, informal dan teksnis
b. Formal, teknis dan manajerial
c. Konseptual, formal dan teknis
d. Konseptual, Kemanusian dan teknis
e. Perencanaan, organisasi dan evaluasi
8. Studi ilmu manajemen sangat dibutuhkan dalam setiap organisasi karena alasan sebagai
berikut, kecuali ...
a. Mencapai tujuan organisasi
b. Menghilangkan potensi konflik dalam organisasi
c. Mencapai efisiensi organisasi
d. Mencapai efektifitas organisasi
e. Memperlancar tugas sehari-hari
9. Ibu Suri memiliki keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan tiap produk. Hal ini
menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga meningkatkan omzet penjualan.
Ibu Suri merupakan orang yang tepat melakukan kegiatan manajemen di bidang ...
a. Operasional/produksi
b. Keuangan
c. Personalia
d. Pemasaran
e. Perkantoran
10. Yang bukan merupakan fungsi manajemen menurut G.R. Terry adalah :
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Controlling.
Page 150
56
11. Salah satu kegiatan badan usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakkan
karyawan agar bekerja keras dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
motivasi kerja serta suasana kerja yang nyaman, hal yang dilakukan pimpinan tersebut
adalah termasuk dalam fungsi manajemen ...
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Controlling
12. Yang menjadi unsur organisasi adalah
a. Manusia , kegiatan , tujuan
b. Manusia, kegiatan, visi dan misi
c. Manusia, kegiatan, keuntungan
d. Operasional, marketing, Human resources,
e. Manusia, manajemen dan keuntungan
13. Salah satu kebaikan sistem organisasi garis adalah ...
a. Terdapat spesialisasi
b. Adanya kesatuan komando
c. Proses menduduki jabatan kecil
d. Maju mundurnya perusahaan tergantung satu orang
e. Koordinasi hanya perlu pada pimpinan eselon bawahan
14. Salah satu fungsi organisasi adalah:
a. Membagi pekerjaan, menetapkan tugas dan tanggung jawab
b. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana.
c. Membentuk susunan jabatan dan peranan
d. Adanya pembagian kekuasaan antar masing-masing departemen.
e. Adanya tanggung jawab yang sinergi antara masing-masing bagian dalam
perusahaan.
15. Fungsi manajemen yang pertama kali harus dilakukan manajemer untuk menjalankan
organisasi secara efektif dan effisien adalah ...
a. Pengorganisasian
b. Pengawasan
c. Perencanaan
d. Pengarahan
e. Pengendalian
Page 151
57
16. Di bawah ini adalah kebaikan organisasi fungsional, kecuali :
a. Tugas karyawan dapat dibagi secara tegas
b. Produktivitas tinggi
c. Koordinasi bagi karyawan pada fungsi yang sama mudah karena terdapat persamaan
tugas
d. Koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan
e. Koordinasi terus menerus pada hanya di jenjang atas.
17. Salah satu ciri dari organisasi adalah : pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap
bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut, termasuk dalam
organisasi :
a. Garis
b. Staff
c. Struktural
d. Fungsional
e. Umum
18. Fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan adalah :
a. Planning
b. Organizasing
c. Actuating
d. Controlling
e. Directing
19. Teori “ Motivation and Personality “ di kemukakan oleh :
a. G.R Terry
b. Adam Smith
c. David Richardo
d. Phillips Kotler
e. Abraham Maslow
20. Jabatan direktur utama dalam perusahanaan termasuk dalam tingkatan ...
a. Dewan komisaris
b. Manajemen puncak
c. Manajemen menengah
d. Manajemen tingkat bawah
e. Semua level manajemen
21. Berbagai kegiatan dapat dilakukan oleh manajer :
Mengatur keseimbangan likuiditas dan rentabilitas
Mengolah sumber dana
Melakukan segmentasi dan tergeting
Menjaga perusahaan agar tetap solvable
Menetapkan jenjang karier bagi karyawan
Memilih bahan baku yang berkualitas
Page 152
58
Tugas pokok manajer keuangan adalah ...
a. 1,2 dan 3
b. 1,2 dan 4
c. 2,3 dan 6
d. 2,4 dan 5
e. 4,5 dan 6
22. Salah satu tipe kepemimpinan adalah : dalam pengambilan keputusan tidak melibatkan
bawahannya atau anggota adalah :
a. Autokratis
b. Demokratis
c. Bebas
d. Komando
e. Otoriter
23. Dalam sistem persediaan pada manajemen produksi penanganan yang terbaik adalah
dengan penghitungan jumlah persediaan yang disebut dengan ...
a. Lay out produksi
b. Economic Order Quantity
c. Segmenting
d. Pengendalian mutu
e. QualityControl
24. Proses indentifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani oleh perusahaan
adalah :
a. Targeting
b. Segmenting
c. Positioning
d. Planning
e. Controlling
25. Pasar industri otomotif indonesia dikuasai oleh PT Honda Astra Motor, salah satu
keberhasilannya adalah adanya pelayanan kepada konsumen dalam rangka kepuasan
konsumen dengan menyediakan suku cadang dan teknisi yang handal, hal tersebut
termasuk dalam faktor:
a. Mutu barang
b. Mudah mendapatkan produk tersebut
c. Layanan purna jual (After sales services)
d. Potongan harga
e. Distribusi
Page 153
59
26. Perhatikan pernyataan berikut ini :
Kualitas barang atau produk
Bentuk barang
Mudah mendapatkan barang
Pelayanan purna jual
Tidak ada barang penggantinya
Yang perlu diperhatikan dalam kepuasan jangka panjang adalah ...
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 3,4 dan 5
d. 1,3 dan 4
e. 2,4 dan 5
27. Ada beberapa akibat dari penilaian karyawan diperusahaan, kecuali :
a. Rotasi jabatan
b. Pertimbangan untuk memberhentikan
c. Dipindahkan ke pekerjaan yang lebih sempit
d. Dipindah ke jabatan lain
e. Promosi
Page 154
60
Lampiran 16
KUNCI JAWABAN
1. D 11. B 21. B
2. B 12. A 22. A
3. E 13. B 23. B
4. A 14. A 24. D
5. A 15. C 25. A
6. B 16. D 26. A
7. E 17. A 27. C
8. E 18. C
9. D 19. E
10. D 20. B
Page 155
61
Lampiran 17
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Siswa Nilai Zi f(Zi) S(Zi) Lhitung
1. A’ang Kurnia 30 -1,88004 0,030051 0,028 0,002273359
2. Dian Nur Rizky 30 -1,88004 0,030051 0,056 0,025504419
3. Dita Gustia Devi 30 -1,88004 0,030051 0,083 0,053282197
4. Fitri Rahmadani 30 -1,88004 0,030051 0,111 0,081059974
5. Afifah Septia Ningrum 40 -1,04447 0,148134 0,139 0,009245545
6. Akmalita Utami 40 -1,04447 0,148134 0,167 0,018532233
7. Al Pasya Octoza M 40 -1,04447 0,148134 0,194 0,046310011
8. Alya Fadia S 47 -0,45957 0,322914 0,222 0,100691674
9. Anisah Safilah 47 -0,45957 0,322914 0,250 0,072913896
10. Armeita Ekka Putri 47 -0,45957 0,322914 0,278 0,045136118
11. Ghina Aulia Rahmah 47 -0,45957 0,322914 0,306 0,017358341
12. Giovani Abdi Negoro 47 -0,45957 0,322914 0,333 0,010419437
13. Handaryni Ratna N 47 -0,45957 0,322914 0,361 0,038197215
14. Irania Anggita 50 -0,20889 0,417266 0,389 0,028376753
15. Kintan Andiyani 50 -0,20889 0,417266 0,417 0,000598975
16. Lucia Astuti 50 -0,20889 0,417266 0,444 0,027178803
17. Maharani Chairunnisa P 50 -0,20889 0,417266 0,472 0,05495658
18. Muhammad Farellyno 50 -0,20889 0,417266 0,500 0,082734358
19. Muhammad Farraz D 53 0,041779 0,516662 0,528 0,011115326
20. Arum Endita Amadea P 57 0,376009 0,646545 0,556 0,090989163
21. Hersa Bias Wicaksana 57 0,376009 0,646545 0,583 0,063211385
22. Muhammad Ikhsan 57 0,376009 0,646545 0,611 0,035433607
23. Muhammad Rizky H G 57 0,376009 0,646545 0,639 0,007655829
24. Nada Naflah 57 0,376009 0,646545 0,667 0,020121948
25. Nur Azizah Febrina 57 0,376009 0,646545 0,694 0,047899726
26. Mahdiyah Ramadhani 60 0,626681 0,734566 0,722 0,012343553
27. Rachmawati 60 0,626681 0,734566 0,750 0,015434225
28. Raditya Rakhananta 60 0,626681 0,734566 0,778 0,043212003
29. Muhamad Sultan Rajasa 63 0,877353 0,809853 0,806 0,004297035
30. Reza Rizqy Ramadhan 63 0,877353 0,809853 0,833 0,023480743
31. Rifki Rahmat R 67 1,211583 0,887164 0,861 0,026052867
32. Riski Putri Alifia 67 1,211583 0,887164 0,889 0,001724911
33. Sekar Aurellya Savira 67 1,211583 0,887164 0,889 0,001724911
34. Sultan Arkam 70 1,578439 0,953473 0,924 0,002047950
35. Syahrinayah Almeyda 70 1,578439 0,953473 0,924 0,002047950
36. Tania Maheswara 76 1,9636 0,975212 1,000 0,024788246
Jumlah 1890
Rata-rata : 52,57 kesimpulan: Ho diterima,
S : 11,63 data berdistribusi normal
L Hitung : 0,100
L Tabel : 0,154
Page 156
62
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL
No. Nama Siswa Nilai Zi F(Zi) S(Zi) Lhitung
1. Azizah Laraswati 30 -2,05052 0,020157 0,030 0,010145934
2. Almaida Aviani 30 -2,05052 0,020157 0,061 0,040448964
3. Delia Widyanisa 33 -1,62043 0,05257 0,091 0,038338931
4. Dina Islamia 33 -1,62043 0,05257 0,000 0,05257016
5. Emiranza Purtagazza 37 -1,04698 0,147555 0,152 0,003960542
6. Alvin Khansa Ahmad 37 -1,04698 0,147555 0,182 0,034263573
7. Davy Rachmandiaz H 40 -0,61689 0,268653 0,212 0,056531688
8. Ferly Zettira 40 -0,61689 0,268653 0,242 0,026228657
9. Lussiana Indah Pratiwi 40 -0,61689 0,268653 0,273 0,004074373
10. Mochamad Abdul Jafar 40 -0,61689 0,268653 0,303 0,034377403
11. Muhammad Syihabbudin 40 -0,61689 0,268653 0,333 0,064680434
12. Muhammad Asyrafi Kadis 43 -0,18681 0,425907 0,364 0,062270243
13. Anisah 43 -0,18681 0,425907 0,394 0,031967213
14. Nanda Aisyah Nur A 43 -0,18681 0,425907 0,424 0,001664182
15. Hindun Annisa 45 0,099919 0,539796 0,455 0,085250296
16. Niendya Arini Putri 45 0,099919 0,539796 0,485 0,054947265
17. Fachri Rizki 45 0,099919 0,539796 0,515 0,024644235
18. Mella Sintia Saputri 47 0,386644 0,65049 0,545 0,105035466
19. Muhammad Raihan G 47 0,386644 0,65049 0,576 0,074732436
20. Muhammad Fauzan Fadli 47 0,386644 0,65049 0,606 0,044429406
21. Prada Primasanti Puteri 47 0,386644 0,65049 0,636 0,014126375
22. Radiyta Trikuntari 47 0,386644 0,65049 0,667 0,016176655
23. Rizky Esfandiary 47 0,386644 0,65049 0,697 0,046479685
24. Salsabila Noviani 47 0,386644 0,65049 0,727 0,076782715
25. Achmad Farhan Rifai 50 0,816731 0,792959 0,758 0,035383038
26. Dinda Sekar Arum Sari 50 0,816731 0,792959 0,788 0,005080007
27. Annisa Frida Rinjani 50 0,816731 0,792959 0,818 0,025223023
28. Dhanista Ayu Ramadhana 50 0,816731 0,792959 0,667 0,126292129
29. Erza Aulia 50 0,816731 0,792959 0,879 0,085829084
30. Sherlina Pratiwi 53 1,246817 0,893768 0,909 0,015323132
31. Taweksaka Ilyas Nugraha 53 1,246817 0,893768 0,939 0,045626163
32. Novita Dwi Nur’aini 53 1,246817 0,893768 0,970 0,075929193
33. Rania Firdausi 60 2,250353 0,987787 1,000 0,01221326
34. Amirah Faadhilansyah H. 60 2,250353 0,987787 1,000 0,01221326
35. Erwindiaztama 60 2,250353 0,987787 1,000 0,01221326
Jumlah 1462
Rata-rata : 44,30 kesimpulan: Ho diterima,
S : 6,97 data berdistribusi normal
L Hitung : 0,126
L Tabel : 0,154
Page 157
63
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Siswa Nilai Zi F(Zi) S(Zi) Lhitung
1. Afifah Septia Ningrum 50 -1,75031 0,040032187 0,028 0,012254
2. Armeita Ekka Putri 50 -1,75031 0,040032187 0,056 0,015523
3. Fitri Rahmadani 50 -1,75031 0,040032187 0,083 0,043301
4. Anisah Safilah 60 -0,89068 0,186551096 0,111 0,07544
5. Dian Nur Rizky 60 -0,89068 0,186551096 0,139 0,047662
6. Mahdiyah Ramadhani 60 -0,89068 0,186551096 0,167 0,019884
7. Nada Naflah 60 -0,89068 0,186551096 0,194 0,007893
8. Sekar Aurellya Savira 60 -0,89068 0,186551096 0,222 0,035671
9. A’ang Kurnia 63 -0,63279 0,263436378 0,250 0,013436
10. Al Pasya Octoza M 63 -0,63279 0,263436378 0,278 0,014341
11. Alya Fadia S 63 -0,63279 0,263436378 0,306 0,042119
12. Arum Endita Amadea P 63 -0,63279 0,263436378 0,333 0,069897
13. Ghina Aulia Rahmah 63 -0,63279 0,263436378 0,361 0,097675
14. Handaryni Ratna N 63 -0,63279 0,263436378 0,389 0,125453
15. Maharani Chairunnisa P 63 -0,63279 0,263436378 0,417 0,15323
16. Akmalita Utami 70 -0,03104 0,487617871 0,444 0,043173
17. Dita Gustia Devi 70 -0,03104 0,487617871 0,472 0,015396
18. Hersa Bias Wicaksana 70 -0,03104 0,487617871 0,500 0,012382
19. Irania Anggita 70 -0,03104 0,487617871 0,528 0,04016
20. Kintan Andriyani 70 -0,03104 0,487617871 0,556 0,067938
21. Muhamad Sultan Rajasa 70 -0,03104 0,487617871 0,583 0,095715
22. Lucia Astuti 73 0,226848 0,589729095 0,611 0,021382
23. Nur Azizah Febrina 73 0,226848 0,589729095 0,639 0,04916
24. Raditya Rakhananta 73 0,226848 0,589729095 0,667 0,076938
25. Riski Putri Alifia 73 0,226848 0,589729095 0,694 0,104715
26. Giovani Abdi Negoro 76 0,484739 0,686069148 0,722 0,036153
27. Muhammad Farellyno 80 0,828593 0,79633256 0,750 0,046333
28. Muhammad Rizky H G 80 0,828593 0,79633256 0,778 0,018555
29. Reza Rizqy Ramadhan 80 0,828593 0,79633256 0,806 0,009223
30. Rifki Rahmat R 83 1,086483 0,861367391 0,833 0,028034
31. Sultan Arkham 83 1,086483 0,861367391 0,861 0,000256
32. Syahrinayah Almeyda 86 1,344374 0,910586239 0,889 0,021697
33. Tania Maheswara 86 1,344374 0,910586239 0,917 0,00608
34. Rachmawati 90 1,688228 0,954316257 0,944 0,009872
35. Muhammad Ikhsan 90 1,688228 0,954316257 0,972 0,017906
36. Muhammad Farraz D 96 2,204009 0,986238145 1,000 0,013762
Jumlah 2533
Rata-rata : 73,78 kesimpulan: Ho diterima,
S : 11,96 data berdistribusi normal
L Hitung : 0,153
L Tabel : 0,154
Page 158
64
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL
No. Nama Siswa Nilai Zi F(Zi) S(Zi) Lhitung
1. Annisa Frida Rinjani 47 -1,65797 0,048662211 0,030 0,018359
2. Erwindiaztama 47 -1,65797 0,048662211 0,061 0,011944
3. Dhanista Ayu Ramadhana 47 -1,65797 0,048662211 0,091 0,042247
4. Nanda Aisyah Nur A 50 -1,31314 0,094568466 0,121 0,026644
5. Radiyta Trikuntari 50 -1,31314 0,094568466 0,152 0,056947
6. Rania Firdausi 53 -0,96831 0,166445384 0,182 0,015373
7. Muhammad Raihan G 53 -0,96831 0,166445384 0,212 0,045676
8. Niendya Arini Putri 57 -0,50854 0,305538873 0,242 0,063115
9. Alvin Khansa Ahmad 57 -0,50854 0,305538873 0,273 0,032812
10. Davy Rachmandiaz H 57 -0,50854 0,305538873 0,303 0,002509
11. Hindun Annisa 60 -0,16371 0,434981029 0,333 0,101648
12. Azizah Laraswati 60 -0,16371 0,434981029 0,364 0,071345
13. Delia Widyanisa 60 -0,16371 0,434981029 0,394 0,041042
14. Dinda Sekar Arum Sari 60 -0,16371 0,434981029 0,424 0,010739
15. Fachri Rizki 60 -0,16371 0,434981029 0,455 0,019564
16. Ferly Zettira 60 -0,16371 0,434981029 0,485 0,049867
17. Lusiana Indah Pratiwi 60 -0,16371 0,434981029 0,515 0,08017
18. Mella Sintia Saputri 60 -0,16371 0,434981029 0,545 0,110474
19. Salsabila Noviani 60 -0,16371 0,434981029 0,576 0,140777
20. Almaida Aviani 63 0,181122 0,571864204 0,606 0,034196
21. Dina Islamia 63 0,181122 0,571864204 0,636 0,064499
22. Erza Aulia 63 0,181122 0,571864204 0,667 0,094802
23. Anisah 66 0,525951 0,700538961 0,697 0,003569
24. Mochamad Abdul Jafar 66 0,525951 0,700538961 0,727 0,026734
25. Muhammad Fauzan Fadli 66 0,525951 0,700538961 0,758 0,057037
26. Prada Primasanti Puteri 66 0,525951 0,700538961 0,788 0,08734
27. Sherlina Pratiwi 66 0,525951 0,700538961 0,818 0,117643
28. Achmad Farhan Rifai 70 0,985723 0,837865521 0,848 0,010619
29. Taweksaka Ilyas Nugraha 70 0,985723 0,837865521 0,879 0,040922
30. Muhammad Syihabbudin 75 1,560438 0,940671813 0,909 0,031581
31. Muhammad Asyrafi Kadis 75 1,560438 0,940671813 0,939 0,001278
32. Rizky Esfandiary 80 2,135153 0,983625747 0,970 0,013929
33. Emiranza Putragazza 80 2,135153 0,983625747 1,000 0,016374
34. Amirah Faadhliansyah H. 80 2,135153 0,983625747 1,000 0,016374
35. Novita Dwi Nur’aini 83 2,374856 0,99647362 1,000 0,018947
Jumlah 2027
Rata-rata : 61,42 kesimpulan: Ho diterima,
S : 8,69 data berdistribusi normal
L Hitung : 0,140
L Tabel : 0,154
Page 159
65
Lampiran 18
UJI HOMOGENITAS
Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah homogenitas dua varians atau uji
fisher. Rumus yang digunakan adalah:
Dimana adalah varians terbesar, dan
adalah varians terkecil.
Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : varians populasi homogen
Ha : varians populasi tidak homogen
2. Kriteria pengujian
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, berarti kedua populasi homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, berarti kedua populasi tidak homogen
3. F Hitung
Berdasarkan perhitungan data posttest kedua kelas diperoleh:
Statistik Eksperimen Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
S² 139,25 131,56 47,18 73,39
F-hitung 1,10 1,55
F-tabel 1,84 1,84
Kesimpulan Homogen Homogen
Dari tabel diatas, untuk data kelas kontrol didapat Fhitung = 1,55 dan data kelas
eksperimen didapat Fhitung = 1,10, sedangkan Ftabel dari kedua kelompok tersebut
sebesar 1,84. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel
tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
Page 160
66
Lampiran 19
UJI HIPOTESIS
1. Uji hipotesis data pretest
Rumus hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 > µ2
Kriteria pengujian :
1. Jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima
2. Jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak
Karena kelompok sampel pretes homogen, maka uji beda rata-rata (uji t) dihitung
dengan cara:
√
; db (
)- (
)
(
)
(
)
√
(
) (
)
(
)
(
)
√
(
) (
)
√
Page 161
67
Setelah T hitung diperoleh, tentukan t tabel. Caranya dengan derajat kebebasan dk
(n1 – 1) dan dk (n2-1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan t yang
terkecil.
Untuk N1 = 36, dk1 = 36-1= 35, maka harga t tabelnya = 2,030. Sedangkan N2 = 35,
dk2 = 35-1 = 34, maka harga t tabelnya = 2,032 Jadi harga t tabel yang digunakan
adalah (2,032 – 2,030)/2 = 0,001, selanjutnya ditambah dengan t yang terkecil 2,030
+ 0,001 = 2,53. Jadi untuk dk1 = 35 dan, dk2 = 34 harga t nya adalah 2,031. Harga t
tersebut adalah harga t tabel.
Kesimpulan: karena didapat t hitung > t tabel (3,79 > 2,53) maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak yang berarti bahwa rata-rata nilai hasil belajar
ekonomi siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi.
Page 162
68
2. Uji hipotesis data posttest
Rumus hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 > µ2
Kriteria pengujian :
1. Jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima
2. Jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak
Dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) 36+35-2 = 69
Karena kelompok sampel pretes homogen, maka uji beda rata-rata (uji t) dihitung
dengan cara:
√
; s ( ) ( )
√
( ) ( )
√
= 2,46
√
= 10,47
Setelah t hitung diperoleh, ditentukan t tabel. Didalam tabel distribusi t untuk dk = 69,
diperoleh pada taraf signifikan 0,05 sebesar 1,66.
Kesimpulan:
Karena didapat t hitung > t tabel (2,46 > 1,66) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya bahwa rata-rata nilai hasil belajar
ekonomi siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi.
Page 163
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul .opengaruh ModelPembelajaran Problem Basecl Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) TerhadapElasil Bela.iar Ekonomi siswa Kelas x SMAN 29 Jakarta" yangdisusun oleh Sigit RahmaDinur Prianto, NIM 1111015000081 Program Studi pendidikan ilmu pengetahuan Sosial(P'iPS)' Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta' telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 2g September2015.
J akarta, 28 Sepetember 20 1 5
Dosen Pembimbing
Dosen Pernbimbing I Dosen Pernbimbing II
Dr. Nurochirn. M.M
NIP: 19s9071s 198403 I 003
Tri Hari'awaf. S.Pd
NIDN: 2014118001
Page 164
LEMBAR UJT REFERENSI
Nama : Sigit Rahma Dinur Prianto
NIM :11110i5000081
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Problent Based Learning (Pembeiajaran
Berbasis Masalah) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMAN 29 Jakarta
No. Sumber ReferensiParaf
Pembimbing IParaf
Pembimbing IIBAB I
1.Muhibbinsyah, P sikolo gi P endidikan d engan P end ekatan B aru.
(Bandung, Remaja Rosdakarya. 2010) ha1 1
2Nanang Fatah, I-andasan Manajemen Pendidikan. (Bandung:
PT Rernaja Rosdakarya, 2009) ha1 5
BAB II
1.Tri anto, M en d e s a in M o d e I P e mb e I aj ar an In ov a tif P r o gr e s ifKonsep, Lanclasan, dan Implementasinya pada KurikuluntTingkat Satutan Pendidikan 6fSP). (Jakarta: Kencana, 2009)1ta122
2.Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran.
(Jakarla: Dian Rakyat, 2009) hal42
-l_
Mel Srlbennan, Actitte Leanilng l0l Strategi Pembeiajaran
Alrti/. (\ogyakarta: PUSAKA INSAN MADANI, 2009) ha1
xrii0-
4.
Trianto, Mendesain Model Pembelaj aran Inot,cLtifProgresifKonsep, Landasan, dan Implementasinya pada KurikulumTingkat Sah,Lan Pendidikan 6fSP). (Jakarla: Kencana, 2009)hal25
4-/-
Page 165
5. Paul Eggen & Don Kauchak, Strategic and |tfodels.for:Teaching Content and Thinking Skills. (Jakarla: TeaclLers PT.lndeks, 2012) hal30l
6. Agus N Cahyo, Pandttan Aplikasi Teori-Teori BelajarMengajar. (Jogjakafta: DIVA Press, 201 3) hal 283
t. Evaline Siregal, Teori Belajar dan Pembelcjaran. (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014) hal 1 19
B. Tri anto, M e n d e s ai n M o d e I P emb e I aj ar an In ov atif- P r o gr e s ifKonsep, Landasan, dan Implementasinya paria KurikulumTingkat Satuan Pendidikan 6fSP). (Jakarta: Kencana, 2009)
hal 91
/1/9. Trianto, M end es ain M o d e I P emb e I aj ar an In ov atf P r o gr e s if
Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada KurikulumTingkat Satuan Pendidikan 6f5ry. (Jakarla: Kencana, 2009)
hal92/)*
10.
Jumanta Hamdayama, Model dan Metode PembelajaranKreatif dan Berkarakter. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014)hal209
lt. Junaedi, Straregi Pentbelajararu. (Surabaya: LearningAssistance Program For Islamic School, 2008) slide 25
^/'tfI Z. Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik
s amp ai Ko nt r iv i s tik s ebua h P eng emb an g an P emb e I aj ar anBerbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). (Jakarfa:Prestasi Pustakarya, 201 1) cet ke 1, hal 87
13. Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristiks arnp ai I{o nt r itt i s t i k s e b u a h P eng emb an g an P emb e I aj ar anBerbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). (Jakarla:Prestasi Pustakarya, 201 1) cet ke 1, hal 89
14.Jumanta Han-rdayarna, Model dan Metode PembelajaranKreatif dan Ilerkarahter. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014)hal2t0
15.
Mohammad Jauhar, Implementasi Pailrem dari Behavictristiks ampai Kontrittistik s ebuah Pengembangan Pembelaj aranBerbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). (Jakarta:Prestasi Pustakarya,207l) cet ke 1, hal 88
Page 166
t6. Wina Sanjaya, Strategi Pembelaj aran Berorientasi StandarProses Pendidikan (Jakarla: Predena, 2006) cet ke 7 ,220
ut'
/\/
17. Wiria Sanj aya, Strate gi P e ntbelcj aranPros es P endidilran (Jakarla: Predena,
Berorientasi Standor2006) cet ke 1,220
18. Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelaj arcLn.
(Jakarta: Kencana, 2013) hal 295
t9 Tri anto, M end e s a in M o d e I P e mb e laj ar an I n ot, atif- P r o g r e s ifKonsep, Landasan, dan Impletnentosinyo poda KtLrikrtltuttTingkat Satuan Penciiclikan 6fSP). (Jakarla: Kencana, 2OO9)
hal92
20. Nana Sudjanz, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Bandung, Remaja Rosdakalya : 2012) hal 3 n*
21. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengctjctr.(Bandung, Remaj a Rosdakarya : 2012) hal 22
1/
22. Nana Sudjana, Penilaion Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung, Remaja Rosdakarya 2012) hal2
ZJ. Syaiful Bahri Djamarah,
Rineka Cipta,2010) hal
Strategi Belaj ar Mengaj ar. (Jakarta:
1051/'
24. Sardiman A.N,Interaksi dcLn Motittasi Belajar Mengajar.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004)hal23-24
25. Syaiful Balti DjamarahRineka Crpta, 2010) lial
Strategi B elaj ar Mengaj cu". (Jakarta:105
26. Sadono Sukirno, MikroekonomiRajaGrafindo Persada, 2008) hal
Teori Pengantar. (Jakarla:9
PT
27.Nopirin, Pengantar llmu Ekonomi Malvo & Mikro.(Yogyakarla: BPFE-Yogyakafta, 2000) hal 1 a,__-
Page 167
Mohamrnad Ali,Ilmu dan Aplikctsi pendidikan. (Jakarla: pTIMPERIAL BHAKTI UTAMA, 2009) hal229
Alam S, Ekonomi tntrtli SMA dan MA Kelas X Knrikulum2013. (lakarla: ESIS,20i3) hal
Achmad Saifudin (201 I ) "Upaya Meningkatkrn Huril B.lu1-Kimia Sisu,a dengan Menggunakan Modei pembelajaran
Problem Based Learnirtg (PBL) di MAN 12 Jakarta Barat,,.Skripsi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal 5g
Wiwin Winarsih (2012) dalam penelitian dengan judul"Pengaruh Model Pembela-jaran problem Based Learningterhadap Hasil Belajar IPS Siswa". Skripsi UIN SyarifHidayatullah Jakarla. Hal 57
Nurhikmah (2012) yang berjudul "Keefektifan eene.apa,,Model Problem Based Lectrning (pBL) terhadap peningkatan
Kualitas Pernbelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah DasarNegeri Adiwen.ra 0,1 Kabupaten Tegal',. Skripsi UIN SyarifHidayatuliah Jakarla. Hal 48
Fanny Vidhayanti Nasution (2012) "peneropan MortullBLttntukll,[eningkatkan Hasil Pembelajaran IpA sisu,a Kelcts IIISD Mutiara Harapan Lctv,'cLng". Skripsi Universitas NegeriJakarla. Hal 50
Sudarman (2013) "SLrafu Model pembelajaran urrtukMengembangkan dan Meningkatkan I(emampuanMemecahkan Masalah". JttrnalPendidikan f/okcLsi, t,olt.nne 2,
nonnr 2, 201 3, h.282
BAB III
Sugiyono, Metode Penelitian Krtcuttitati,f, Kualiratif dan R&D.(Bandung, Alfabeta cetakan ke-20) hal. j7
Sugiyono, lvletode Penelitian Krtantitatif, KrtcLlitatif tl ctn R&D.(Bandung, Alfabeta. 201 1. Cetakan ke-20) hal g0
3. j Suhalsimi Arikunto, Prosedur peneliticut penclekatcut pralrtik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal 158
0-
Page 168
4. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal 210
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendelratan Praktik,(Jakarla: Rineka Cipta, 201 1), h. 21 8
6. Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalant Penelitian.(Bandung: PT Refika Aditama, 2010) hal172 0,
7. Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian.(Bandung: PT Refika Aditama,2010) hal 160
BAB IV
1. Suharsirni Arikunto, Prosedtr Penelitian Penciekatan Praktik.(Jakarta: Rineka Cipta, 20i I) hal I85 V (l-
2.Suprapto, Metodologi Penelitian llmu Pendidilian dait llmu-Iir,tLr Pengetaltuan Sosial. (Yogyakarla: CAPS, 20i3) hal.14l
,1r/
(LJ. Anas Sud.liono, Statistik Pendidikan. (Jakarla: PTRaj aGrafi ndo Persada, 20 12) hal27 8
/t/
Jakafla, 23 Septernber 201 5
Dosen Pernbimbing
Dr. Nurochim. M.M
Dosen Pen-rbimbing I ing II
1 41 1 8001NIP: 195907ts 198403 1 003
Page 169
KEMENTERIAN AGAMA
& UIN JAKARTA
E-i-tri l,',lfr,** * rs ciputat t u t 2 tndon*ia
FoRM {FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl.Terbit :1Maret2010No- Revisi: : 02
Hal 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un-OllF. l/I(M -01.3 1.......1201 5
Larnp. :Outline/ProposalHal :Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala SMAIY 29 JakartadiTempat
As s qlamu' aloikum wr.w b.
Denganhormat kami sampaikan bahw4
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Slaipsi
Tembusan:1. DekanFITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Jakarta 5 Oktober 2015
Sigit Rahma Dinur Prianto
1111015000081
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
8 (delapan)
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning denganPendekatan Saintifik Terhadap Hasil BelajarEkonomi Siswa Kelas XSMAN 29lakxta
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise| di SMAN 29 Jakarta yangBapaMbu pir,rpin.
Untuk itu kami mohon BapakAbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Wassalomu'alaikum wr.wb. ::
a.n. Dekan .\:r l
Dr.Iwan Purwanto, M.PdMP. 19730424 200801 I 012
Page 170
JAYA^RAYA-,2-r---r--
,f- I \ilw8-\ ";ar: _-/
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 29JIn. Kramat No.6 Kebayoran
\iffir;1a, Telp tFax021 73e5831
Kode Pos:1224t)
SURAT KETERANGANNo. MA t -1.851.621tl
yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SMA Negeri 29 Jakarta dengan ini
menerangkan bahwa :
Nama : Sigit Rahma Dinur Prianto
NIM :1111015000081
Jenjang Pendidikan : Universitas lslam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Telah melaksanakan Penelitian pada SMAN 29 Jakafta pada tanggal 27 Mei 2015.
Dengan Judul " Pengaruh Modet Pembelajaran Problem Based Leirning dengan
pendekatan Saintifik Terhadap Hasil belajar Ekonomi Sr'swa Kelas X SMAN 29
Jakarta "
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya'
Jakarta, 7 September 2015akil Kepala Sekolah
NtP 1 96410291989031 006
Page 171
Titik Persentase Distribusi t (dk = 1 - 40)
~"~"-."'--.
0.025-........
Pr 0.25 0.10 0.05 0.01 0.005 0.001 -.---~~---~- ~~.- ..-. ... ".'-~-". .•. ....--.. ......
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 I 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
: 10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 r 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470' 11
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13
f----0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.787.39 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
·W· 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 ,'-20' 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 ...~:.5.?715 .. I--"---..-~--. .-~-~.-. .,.. : 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.8187Ll 3.50499 II 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496.~ i 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678I
I 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500 27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103 28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816 29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624 30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518 31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490 32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531 33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634 ...... -
I 34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793 i. 35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005 I 36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262 I 37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903 39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
i 40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Page 172
Titik Persentase Distribusi t (dk = 41- 80)
Pr df
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127 42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595 43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089 44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607 45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148 46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710 47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291 48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891 49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958
2.00856 2.40489 -----
2.40327 2.67995- 3.26508
... ----_.._-----,-.
3.2614150 0.67943 1.29871 1.67591 2.67779 51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789 52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451 53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127 54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815 55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515 56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226 57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948 58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680 59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421 60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171 61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
--3.22696'162 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471 64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253 65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041 66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837 67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639 68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446 69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260 70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079 71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903 72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733 73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567 74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406 75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249 76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096 77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948 78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804 79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663 80 _0.67757 1.29222 _ 1.66412 1.99006 ~.37387 2.63869 3.19526
Page 173
Titik Persentase Distribusi t (dk = 81 -120)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392 . 82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262 83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135 I 84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011 85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890 86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772 87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657 88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544 89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434 90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327 91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222 I 92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 ___;3.18119 1
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019 I 94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921 95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825 96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731 97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639 98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
! 99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460 100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374 101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289 102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206 103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125 104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045 .
-r-3.16967l105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890 • 107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815 108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741 109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669 110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598 111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528 112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460 113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392 114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326 115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262 116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198 117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135 118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074 119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
I 120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Page 174
Titik Persentase Distribusi t (dk = 121-160)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df I 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895 122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838 123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
, ... --------_.. 124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726 125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671 126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617 127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565 128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512 129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461 130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411 131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361 132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312 133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264 134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217 135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2,35429 2.61274 3.15170 136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947 ).67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862 143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820 144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779 145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739 146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699 147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660 148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621 149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583 150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545 151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508 152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471 153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435 154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400 155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364 156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330 157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295 158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.3501 l?-T" 2.6073Q_. 3.14261
~.~.-.-.. ---159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228 160 0.67603 1.28687 1.65443 I 1.97490 2.34988 I 2.60691 3.14195
Page 175
Titik Persentase Distribusi t (dk 161-200)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 i df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162 162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130 163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
i 164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067 165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036 166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005 167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975 168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945 169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915 170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886 171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857 172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
! 173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801 174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
! 175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745 176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718 177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 ~.13691 j_..
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665 179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638 180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
! 181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587 182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561 183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536 184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511 185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487 186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463 187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
! 188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415 i 189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3,13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2,34613 2.60195 3.133681 191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
! 192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322 193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
i
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277 195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255 196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233 197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212 198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190 199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169 200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148