Top Banner
PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Penelitian Quasi Eksperimen di MI I’Anatul Huda Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh : KHAIRUN NUFUS 1110018300040 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H
188

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Mar 05, 2018

Download

Documents

lamtruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(Penelitian Quasi Eksperimen di MI I’Anatul Huda Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

oleh :

KHAIRUN NUFUS

1110018300040

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436 H

Page 2: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

I,EMBAR PENGBSAHAN

Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap

Hasil Belajar Matematika" disusun oleh Khairun Nufus Nomor Induk Mahasiswa

1110018300040, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegunran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal

09 Februari 2015 dihadapan dewan penguji. I(arena itu, penulis berhak memperoleh

gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, 18 Maret2015

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

I(etua Panitia (I(etua Jurusan PGMI)

?\l? lq:r NQ\ll_N_ -f)r. Fauzart. MA.

NIP. r9761t07 200701 I 013

Sekertaris (Sekertaris Jurusan PGMI)

Asep Ediana Latipr. M,Pd.

NIP. 19810623 240912 I 003

Penguji I

Dra. Afidah Mas'ud

NrP. 19610926 198603 2 004

Penguji II

li'ir,4ausi.,S.S,ir MJd

NIP. 19690629 200501 1 003

Dekan Fakultas

NIP. 19591020 198603 2 001

n fo+ -20ts't

4-os-z,r tr7i/ry??!{

Mengetahuio

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Page 3: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBINGTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(Penelitian Quasi Eksperimen di MI I'Anatul Huda Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Khairun Nufus

NIM: 1110018300040

Di bawah bimbingan

Pembimbing

Dr. Lia Kurniawati. M.Pd

NIP z 19760521 200801 2 008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTAT

20tslt436 H

Page 4: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi berjudul ooPengaruh Metode Penemuan Terbiming Terhadap Hasil

Belajar Matematika". Di susun oleh Khairun Nufus, NIM:1 1 10018300040,

Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah melalui bimbingan dan di nyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak

untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang di tetapkan oleh

pihak fakultas.

Jakarta,20 Januai 2015

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Lia Kurniawati. M.Pd

NIP : 19760521 2A0801 2 008

Page 5: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan Tahun : 2010

Alamat : Jalan Bayangkara Raya Perumahan Pondok Pakulonan

Blok m.8/16 Rt.04/05 Kec. Pakualam, Kab. Serpong Utara,

Kota. Tangerang Selatan.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

“Pengaruh Metode Penemuan Teriming Terhadap Hasil Belajar

Matematika” adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Dr. Lia Kurniawati, M.Pd

NIP : 19760521 200801 2 008

Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 20 Januari 2015

Khairun Nufus

NIM: 1110018300040

Page 6: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang di gunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

"Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar

Matematika" yang di susun oleh Khairun Nufus dengan NIM 1110018300040,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah lakarta, telah di uji

kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 16 Januari 2015"

J akarta, 20 Januari 201 5

Pembimbing

Dr. Lia Kurniawati. M.Pd

NIP. 19760521 200801 2 008

Page 7: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

i

ABSTRAK

Khairun Nufus (1110018300040) “Pengaruh Metode Penemuan

Terbimbing terhadap Hasil Belajar Matematika”. Skripsi Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mangetahui pengaruh metode penemuan

terbimbing terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini di laksanakan di MI

I’Anatul Huda Tangerang Selatan untuk tahun ajaran 2014/2015. IV A sebagai

kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dan VI B

sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran penemuan

terbimbing. Pengumpulan data setelah perlakuan di lakukan dengan menggunakan

tes hasil belajar matematika peserta didik. Metode pada penelitian ini adalah

metode Quasi eksperimen dengan rancangan penelitian The randomized Post-test

Control Group Design. Hasil pada uji-t yaitu thitung > ttabel ( 8,95 > 2,00), berarti

H0 ditolak dan H1 di terima. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik

yang menggunakan metode penemuan terbimbing lebih tinggi di bandingkan rata-

rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode konvensional. Hal in

berarti, metode penemuan terbimbing berpengaruh pada hasil belajar matematika

peserta didik.

Kata Kunci: Metode Penemuan Terbimbing, Hasil Belajar Matematika.

Page 8: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

ii

ABSTRACT

Khairun Nufus (1110018300040) “The Influence of Guided Discovery

Method Towards The Result Of Mathematical Learning”. Skripsi Department

Teacher Education Program Elementary School, Faculty of Tarbiyah and

Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2014.

The purpose of this research is to determine the influence of learning guided

discovery method towards the result of student mathematical learning. The

research was conducted at Madrasah Ibtidaiyah I’Anatul Huda South of

Tangerangon for academic year 2014/201. IV A as control grup used

conventional learning and IV B as experimental group used guded discovery

method. The method used in this research was quasi eksperimental method with

The randomized Post-test Control Group Design.. The result ot the t-test was

thitung > ttabel ( 8,95 > 2,00), then H0 rejected and H1 accepted. It mean the

avarange of guided discovery method ability taugh with instruction learning

method was higher than the average of student the result of mathematical

learning ability though with conventional learning. Therefore, guided discovery

method had the influence on the result of student mathematical learning ability.

Keywords: Guided Discovery Method, Learning Outcomes Mathematics.

Page 9: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa

dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun

penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan doa, bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Fauzan, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dosen pembimbing akademik, Bapak Abdul Ghofur, MA yang telah

memberikan arahan dan bimbingan.

4. Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd, Dosen pembimbing skripsi yang memberikan

motivasi, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan sabar untuk

membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur

yang dibutuhkan.

Page 10: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

iv

7. Ibu Suheriah, S.Pd.I yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan yaitu MI I’Anatul Huda.

8. Seluruh dewan guru MI I’Anatul Huda Tangerang Selatan, yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini di sekolah.

9. Teristimewa untuk ayahanda Drs. Tengku. H. Ulumuddin dan ibunda

Marfuah, S.Pd serta adik-adik yang tak henti-hentinya mendoakan,

memberikan dukungan dan motivasi baik moril dan materil, serta selalu

mendorong penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan studi ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Ahmad Haidir Al-Fadlil, Elvina Mutia, Hilma

Silmy, Khumairoh, Martunik Rafika, Ihda Putri Wilda, Restu Pertiwi, Nur

Azizah, Ai Herawati, Rosalina Marchakih, Erien Damayanti, Siti Nurcahayati

dan Fitri Nurmala yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi dan

nasehat.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibitidaiyah

angkatan 2010, khususnya kelas PGMI A. Terima kasih atas canda tawa dan

kebersamaan dengan kalian selama empat tahun ini serta semangat yang

kalian berikan.

Serta kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

mudah-mudahan segala bantuan, yang telah di berikan mendapat balasan oleh

Allah SWT. Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembacanya.

Jakarta, 12 Januari 2015

Penulis

Page 11: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6

D. Perumusan Masalah.......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik.............................................................................. 8

1. Metode Penemuan Terbimbing ................................................... 8

a. Pengertian Metode Penemuan Terbimbing .......................... 8

b. Implementasi Metode Penemuan Terbimbing dalam

Pembelajaran Geometri ......................................................... 13

2. Metode Pembelajaran Konvensional........................................... 17

3. Hasil Belajar Matematika ............................................................ 20

a. Pengertian Hasil Belajar Matematika ................................... 20

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Matematika ............................................................................ 24

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 26

Page 12: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

vi

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ......................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 28

B. Populasi dan Sempel Penelitian ........................................................ 28

C. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 29

D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

1. Uji Validitas .................................................................................. 31

2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 32

3. Uji Pembeda Butir Soal ................................................................. 33

4. Uji Kesukaran Butir Soal .............................................................. 35

F. Tehnik Analisis Data ......................................................................... 35

1. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 36

a. Uji Normalitas ......................................................................... 36

b. Uji Homogenitas ...................................................................... 37

2. Pengujian Hipotesis .................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................. 40

1. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen .................. 40

2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol ......................... 43

3. Perbandingan Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol...................................................................... 45

B. Pengujian Persyaratan Analisis ....................................................... 47

1. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ............... 48

2. Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ............ 49

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 50

a. Pengujian Hipotesis .............................................................. 50

b. Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 51

D. Hasil Keterbatasan Penelitian .......................................................... 58

Page 13: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 59

B. Saran ................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62

Page 14: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian ............................................................ 29

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 30

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Kolerasi ......................................................... 33

Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda .............................................. 34

Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran ............................................ 35

Tabel 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ......................................................... 42

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

Eksperimen ........................................................................................ 42

Tabel 4.3 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ......................................................... 44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

Eksperimen ........................................................................................ 45

Tabel 4.5 Perbandingan Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................................ 47

Tabel 4.6 Perhitungan Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest Siswa

Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ..................................................... 49

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ................................................. 50

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ......................................................... 52

Page 15: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Posttest Kelas Eksperimen ........................ 43

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelas Kontrol .............................. 46

Gambar 4.3 Siswa sedang Melakukan Penemuan secara Berkelompok .......... 56

Page 16: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Uji Validasi

Lampiran 5 : Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Uji Validasi

Lampiran 6 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Setelah Uji Validasi

Lampiran 7 : Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Uji Validasi

Lampiran 8 : Hasil Perhitungan Uji Validitas

Lampiran 9 : Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

Lampiran 10 : Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran

Lampiran 11 : Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda

Lampiran 12 : Rekapitulasi Analisis Butir Soal

Lampiran 13 : Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

Lampiran 14 : Hasil Posttest Kelompok Kontrol

Lampiran 15 : Perhitungan Distribusi Data Posttest Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 16 : Perhitungan Distribusi Data Posttest Siswa Kelas Kontrol

Lampiran 17 : Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelompok Eksperimen

Lampiran 18 : Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelompok Kontrol

Lampiran 19 : Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 20 : Perhitungan Uji Hipotesis Statistik

Page 17: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

xi

Lampiran 21 : Presentase Jenjang Kognitif Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 22 : Presentase Jenjang Kognitif Nilai Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 23 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 18: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diera globalisasi ini, semakin banyak tantangan yang dihadapi dari segala segi

kehidupan. Untuk menghadapi tantangan zaman ini, maka tidak lepas dari peranan

pendidikan. Pendidikan bersifat madal hayah, artinya pendidikan harus dilakukan

sepanjang hidup. Dengan pendidikan, setiap individu dapat mengoptimalkan

kemampuan yang dimilikinya. Sehingga hasil dari pendidikan atau pengalaman-

pengalaman yang dialami dapat diaplikasikan dalam kehidupan sesuai dengan

tantangan zaman.

Melalui pendidikan suatu masyarakat atau bangsa akan memperoleh

kemuliaan. Kebenaran akan pernyataan ini sebenarnya sudah ditetapkan oleh

Allah SWT sebagai Sang Maha Pengatur, hal ini dapat kita lihat dalam firman-

Nya surat Al- Mujadallah ayat 11, yang artinya:

“.... Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantara kamu dan orang-

orang yang berilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu

kerjakan.”(QS. Al- Mujadallah [58] : 11)

Allah SWT akan meninggikan orang yang beriman dan berilmu

(berpendidikan) diatas orang yang tidak berilmu, begitu juga halnya masyarakat

atau suatu bangsa, sehingga dapat dianggap betapa penting dan berharganya

sebuah pendidikan dilihat dalam konsep Agama Islam.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting saat ini. Oleh karena

itu, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun

karakter dan bakat peserta didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang

dapat membangun karakter atau bakat seseorang tersebut sehingga dapat menjadi

orang berguna bagi bangsa, negara, agama, dan orang tua.

Page 19: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

2

Sementara itu menurut Wardani tujuan pendidikan di Indonesia

yaitu pertama peningkatan potensi berpikir yang menyangkut proses dalam

otak. Kedua, menyangkut keterampilan menggerakkan panca indra yaitu

keterampilan menggerakkan tangan dan kaki. Ketiga, berkenaan dengan

hati nurai, seperti tenggang rasa, suka menolong, menghargai waktu,

bertanggung jawab, berdisiplin, merasa senasib sepenanggungan, rajin,

kreatif, inovatif, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagai

nya.1

Dalam tujuan pendidikan nasional memuat gambaran tentang nilai-nilai yang

baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan tersebut

memiliki dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan

merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

Sebagai suatu komponen pendidikan nasional, tujuan pendidikan menduduki

posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan

bahwa seluruh komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-

mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena

itu untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka diselenggarakan

rangakaian pendidikan secara sengaja, berencana, terarah, berjenjang, dan

sistematis melalui lembaga pendidikan formal.

Salah satu pendidikan formal adalah sekolah. Sekolah merupakan lembaga

atau wadah yang dapat mengembangkan karakter dan bakat seseorang. Di sekolah

proses pengembangan karakter dan bakat dilakukan dengan proses pendidikan

yang sesuai, yaitu dengan proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar ini

diharapkan terdapat perubahan secara sadar dan bersifat kontinu.2

Di sekolah, peserta didik diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada setiap jenjang pendidikan. Salah satu

pelajaran yang ada pada setiap jenjang pendidikan mulai Sekolah Dasar (SD)

sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan dibangku kuliah pun adalah

pelajaran matematika. Selain itu, matematika juga merupakan salah satu pelajaran

yang diajukan pada ujian nasional pada setiap jenjangnya. Ini pertanda bahwa

matematika merupakan pelajaran yang sangat penting, karena matematika

1 Wardani, Psikologi Belajar. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1997), h. 5.3

2 Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:

Refika Aditama, 2007), h. 10.

Page 20: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

3

merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan suatu

pertanda intelegensi manusia. Oleh karena itu, matematika sangat diperlukan baik

dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk menghadapi kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Matematika yang diajarkan dijenjang sekolah merupakan bagian-bagian dari

matematika yang dipilih berdasarkan orientasi kepada kepentingan kependidikan

dan perkembangan lmu pengetahuan dan teknologi. Anak usia SD adalah anak

yang berada pada usia sekitar 7 sampai 12 tahun. Menurut Piaget anak usia sekitar

ini masih berpikir pada tahap operasi kongkrit artinya siswa SD belum berfikir

formal.3 Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk menghubungkan

antara dunia anak yang belum dapat berpikir secara deduktif agar dapat mengerti

matematika yang bersifat deduktif.

Belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi

pengetahuan yang diperolehnya ketika belajar dan peserta didik berusaha

memecahkan masalah. Dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna karena

terjadi perpaduan antara pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik dengan

konsep-konsep yang akan dipelajari peserta didik. Sejalan dengan pengertian

pembelajaran secara bermakna menurut Erna Suwangsih, bahwa pembelajaran

secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang

mengutamakan pengertian dari pada hafalan.4

Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan

dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur dan lain-

lain. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari ilmu pengetahuan dan

teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisis manusia.

Meskipun matematika demikian penting, namun sampai saat ini matematika

termasuk mata pelajaran yang dianggap sulit dipelajari dibandingkan dengan mata

pelajaran lain, karena matematika merupakan mata pelajaran yang mengfokuskan

peserta didik bernalar, berpikir logis dan kritis dalam pemecahan masalah. Banyak

3 Erna Suwangsih, Model pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 15

4 Ibid. 26

Page 21: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

4

anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Prestasi

peserta didik kerap kali kurang memuaskan pada mata pelajaran ini. Kendati

demikian, banyaknya kegagalan peserta didik dalam matematika bukan terletak

pada kurikulum yang salah, tetapi lebih pada cara pembelajaran yang dilakukan.

Kurangnya variasi dalam proses belajar mengajar mtematika pada akhirnya sangat

berdampak pada hasil belajar peserta didik.5

Berdasarkan hasil observasi selama tiga hari dan wawancara guru kelas IV

hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran matematika rendah

terutama pada materi bangun datar. Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV

disebabkan beberapa faktor seperti guru kurang menerapkan model pembelajaran

yang variatif dan menarik, strategi yang tidak tepat dalam mengajar, guru hanya

menggunakan satu metode dalam pembelajaran yang mengakibatkan peserta didik

merasa bosan dan jenuh karena pembelajaran bersifat monoton, guru kurang

melibatkan peserta didik dalam pembelajaran sehingga peserta didik sulit dalam

memahami pembelajaran dan bersifat individualis sehingga peserta didik kurang

bekerja sama di kelas.

Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaram

matematika terutama materi bangun datar terlihat dari hasil ulangan siswa yaitu

tahun 2013/2014, dari 34 peserta didik hanya 22 peserta didik (64%) yang

mencapai KKM. Keadaan demikian menuntut guru untuk lebih kreatif lagi dalam

merancang dan merencanakan pembelajaran.

Salah satu alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

dapat memahami konsep bangun datar sehingga hasil belajar baik yaitu dengan

menggunakan metode penemuan terbimbing. Metode ini lebih mengarahkan

peserta didik untuk berfikir dan belajar menemukan pengetahuan sendiri sehingga

dengan menggunakan metode pembelajaran ini, peserta didik akan lebih mudah

memahami konsep pokok bahasan bangun datar sehingga ketika peserta didik di

hadapi dengan sebuah pertanyaan ia bisa mengerjakannya sehingga hasil belajar

pun akan jauh lebih baik.

5 Kim Cakhyanyo Syawiji, Metode Outdoor Learning dan Peningkatan Minat Belajar

Aritmatika Sosial, Jurnal Dinamika Penelitian, Juli 2009.

Page 22: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5

Westy mengemukakan, metode discovery merupakan metode yang lebih

menekankan pada pengalaman langsung. Pemebelajaran dengan penemuan lebih

mengutamakan proses dari pada hasil belajar. Dalam metode ini, tidak berarti

sesuatu yang di temukan oleh peserta didik benar-benar baru sebab sudah

diketahahui oleh orang yang lain.6 Karena peserta didik menemukan sendiri,

berarti pembelajaran berpusat kepada peserta didik dan peserta didik memecahkan

masalah untuk menciptakan, menghubungkan dan menjeneralisasi pengetahuan.

Pengetahuan baru yang diperoleh peserta didik didapat dengan cara

mengkontruksi sendiri, tanpa diberitahu oleh guru. Model pembelajaran

penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator yang membantu dan

memfasilitasi murid selama pembelajaran berlangsung.7 Guru hanya

mengupayakan agar proses kontruksi dapat terjadi pada diri peserta didik,

sehingga peserta didik tidak perlu dijejali informasi dari bahan ajar yang harus

disampaikannya.

Berdasarkan uraian di atas, diharapkan bahwa dalam meningkatkan

pemahaman pembelajaran matematika khususnya materi bangun datar dapat

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing, karena dengan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing peserta didik dapat

melakukan pembelajaran bekerja sama, berfikir dan belajar menemukan

pengetahuan sendiri sehingga lebih mudah memahami konsep pokok bahasan

bangun datar. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mengambil judul:

” Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Hasil Belajar

Matematika”.

6 Westy Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 134.

7 Esti Yuli Widayanti, dkk. Pembelajaran Matematika MI, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2009), h. 16

Page 23: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka timbul berbagai

macam permasalahan yang dapat diidentiikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika di kelas bersifat satu arah, terpusat pada guru

sehingga peserta didik cenderung menyerap informasi secara pasif.

2. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik.

3. Hasil belajar matematika peserta didik masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti berharap agar tujuan penelitian ini jelas dan terarah, maka dalam

penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Penelitian ini menggunakan metode penemuan terbimbing dengan langkah-

langkah, yaitu Menemukan Fakta, Menemukan Masalah, Menemukan

Gagasan, Menemukan Solusi, Menemukan Penerimaan.

2. Hasil Belajar difokuskan dan diukur yang mencangkup ranah kognitif level

C1, C2, dan C3.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV di MI I’anatul Huda Tangerang

Selatan.

4. Materi yang disampaikan adalah keliling dan luas jajargenjang dan segitiga.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan metode

penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika peserta didik?”.

Page 24: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode penemuan

terbimbing terhadap hasil belajar matematika peserta didik pada materi bangun

datar.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Peserta didik, mendapat pengalaman belajar matematika melalui metode

penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Guru, hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang

dapat diaplikasikan dalam meningkatkan hasil belajar matematika peserta

didik.

3. Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan

atau menerapkan metode penemuan terbimbing di kelas-kelas lain.

4. Pembaca, dapat memberikan gambaran/informasi tentang penerapan metode

penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika peserta didik.

Page 25: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Metode Penemuan Terbimbing

a. Pengertian Metode Penemuan Terbimbing

Pemilihan metode pembelajaran perlu didasarkan pada kesesuaian dengan

tugas dan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh oleh peserta didik. Pemilihan

metode pembelajaran yang tepat akan membantu peserta didik dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada beberapa metode pembelajaran

yang dapat dipilih untuk digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Setiap metode memiliki ciri khas tersendiri yang penggunaannya perlu

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ragam metode

pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah metode penemuan.

Menurut Sund dalam discovery adalah proses mental dimana peserta didik

mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.1 Proses mental itu

misalnya: mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Metode penemuan terbagi dua,

yaitu penemuan murni dan penemuan terbimbing. Dalam metode penemuan

murni, disebut sebagai “heuristic”, apa yang hendak ditemukan, jalan atau proses

semata-mata ditentukan oleh peserta didik itu sendiri.2 Pada metode penemuan

murni, masalah yang akan ditemukan semata-mata ditentukan oleh peserta didik.

Begitu pula jalannya penemuan.

Metode penemuan murni ini kurang tepat karena pada umumnya sebagian

besar peserta didik masih membutuhkan konsep dasar untuk dapat menemukan

1 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009).

h. 179. 2 Markaban, Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Penemuan

Terbimbing. (Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Dan Penataran

Guru Matematika, 2006), h.9.

Page 26: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

9

sesuatu. Menurut Bruner, penemuan adalah suatu proses, suatu jalan atau cara

dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan

tertentu.3 Hal ini terkait erat dengan karakteristik pelajaran matematika yang lebih

merupakan deductive reasoning dalam perumusannya. Di samping itu, penemuan

tanpa bimbingan dapat memakan waktu berhari-hari dalam pelaksanaannya atau

bahkan peserta didik tidak berbuat apa-apa karena tidak tahu, begitu pula jalannya

penemuan. Jelas bahwa metode penemuan ini kurang tepat untuk peserta didik

sekolah dasar maupun lanjutan apabila tidak dengan bimbingan guru, karena

materi matematika yang ada dalam kurikulum tidak banyak yang dipelajari karena

kekurangan waktu bahkan peserta didik cenderung tergesa-gesa menarik

kesimpulan dan tidak semua peserta didik menemukan sendiri.

Metode penemuan terbimbing merupakan metode terbimbing yang dipandu

oleh guru, metode ini pertama kali ditemukan oleh Plato dalam suatu dialog antar

Socrates dan seorang anak, maka sering disebut juga dengan metode Socrates.

Metode ini melibatkan suatu dialog atau interaksi antar peserta didik dan guru

dimana peserta didik mencari kesimpulan yang diinginkan melalui suatu urutan

pertanyaan yang diatur oleh guru. Salah satu buku yang pertama menggunakan

teknik penemuan terbimbing adalah Werren Colburn yang pelajaran pertamanya

berjudul: Intelectual arithmetic upon the inductive method of instructive. Buku

tersebut isinya menekankan penggunaan suatu urutan pertanyaan dalam

mengembangkan konsep dan prinsip matematika.4 Metode ini peserta didik

didorong untuk berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum,

berdasarkan bahan yang difasilitasi oleh guru. Dengan demikian, materi yang

akan dipelajari peserta didik tidak disajikan dalam bentuk final. Peserta didik

harus melakukan aktivitas mental yang mungkin melibatkan aktivitas fisik dalam

upaya memperoleh pemahaman pada materi tertentu. Sampai seberapa jauh

peserta didik dibimbing, tergantung pada kemampuannya dan pada materi yang

dipelajari. Dalam hal ini, guru merencanakan serangkaian pertanyaan yang

3 Ibid, h.9. 4 Ibid, h. 10.

Page 27: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

10

memandu peserta didik, langkah demi langkah logis, membuat serangkaian

penemuan yang mengarah kepada tujuan yang telah ditentukan.

Belajar penemuan dapat terjadi di dalam situasi yang sangat teratur, baik

peserta didik maupun guru mengikuti langkah-langkah yang sistematis. Guru

membimbing dan mengarahkan peserta didik selangkah demi selangkah dengan

mengikuti bentuk tanya jawab yang telah diatur secara sistematis untuk membuat

penemuan. Langkah-langkah kegiatan atau petunjuk dapat dituangkan dalam

lembar kerja yang dibuat guru. Selain itu, diperlukan pula campur tangan guru

untuk membangkitkan perhatian peserta didik pada tugas yang sedang dihadapi

dan mengurangi pemborosan waktu. Peserta didik bukan lah ilmuwan dan sesuatu

yang dihadapi benar-benar merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik,

sehingga petunjuk atau pun instruksi guru sangat lah diperlukan peserta didik.

Salah satu bahan, berupa fasilitas oleh guru yang akan membimbing peserta

didik dalam proses penemuan terhadap konsep-konsep, rumus dari materi yang

diajarkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah

bagian pokok dari suatu modul yang berisi tujuan umum topik yang dibahas dan

disertai soal latihan atau instruksi praktik bagi peserta didik. LKS digunakan

untuk menuntun peserta didik belajar mandiri dan dapat menarik kesimpulan

pokok bahasan yang diajarkan. Penyajian bahan pelajaran umumnya dapat

mendorong peserta didik mengembangkan kreativitas dalam belajar. Dengan

demikian mampu mendorong peserta didik secara aktif mengembangkan dan

menerapkan kemampuannya. Dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

ini, diharapkan peserta didik akan terbimbing dalam proses penemuan terhadap

konsep-konsep, rumus dari materi yang diajarkan.

Di sebut pembelajaran penemuan adalah ―suatu metode pembelajaran yang

menekankan pentingnya pemahaman tentang struktur materi (ide kunci) dari suatu

ilmu yang dipelajari, perlunya belajar aktif sebagai dasar pemahaman sebenarnya,

dan nilai dari berfikir secara induktif dalam belajar‖.5 Menurut Bruner, belajar

akan lebih bermakna bagi peserta didik jika mereka memusatkan perhatiannya

5 Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 79.

Page 28: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

11

untuk memahami struktur materi yang dipelajari.6 Untuk memperoleh struktur

informasi, peserta didik harus aktif mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci

dari pada hanya sekedar menerima penjelasan dari guru. Oleh karena itu, guru

harus memunculkan masalah berupa pertanyaan yang mendorong peserta didik

untuk melakukan kegiatan penemuan. Dalam pembelajaran melalui penemuan,

guru memberikan contoh dan peserta didik bekerja berdasarkan contoh tersebut

sampai menemukan hubungan antar bagian dari suatu struktut materi. Menurut

Ericlopedia of Education Research, penemuan merupakan suatu strategi yang

unik, dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan

keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi peserta

didik untuk mencapai tujuan pendidikannya.7 Dengan demikian, peserta didik

didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan

prinsip-prinsip umum berdasarkan bahan-bahan atau data yang disediakan oleh

guru. Selama proses penemuan, peserta didik memanipulasi, membuat struktur,

dan mentransfer informasi sehingga menemukan informasi baru yang berupa

konjektur, hipotesis, atau kebenaran matematika.

Metode penemuan adalah ―metode yang lebih menekan kan pada pengalaman

langsung‖.8 Peserta didik menemukan pengetahuan sebagai atau seluruhnya

sendiri, berarti pembelajaran berpusat pada peserta didik dan dia memecahkan

masalah untuk menciptakan, menghubungkan, dan menjeneralisasi pengetahuan.

Pengetahuan baru yang diperoleh peserta didik didapat dengan cara

mengkontruksi sendiri, tanpa diberitahu guru. Pengetahuan baru akan melekat

lebih lama jika peserta didik dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman

dan mengkontruksi sendiri konsep atau pengetahuan tersebut.9 Posisi guru adalah

sebagai fasilitator yang mengupayakan agar proses kontruksi dapat terjadi pada

6 Ibid.

7 Suryusubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2009),

h. 178. 8 Erna Suwangsih, Model Pembelajaran Matematika. (Bandung: UPI PRESS, 2006), h.

185. 9 Esti Yuli Widayanti, dkk. Pembelajaran Matematika MI, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2009). h. 16.

Page 29: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

12

diri peserta didik, sehingga peserta didik tidak perlu dijejali informasi dari bahan

ajar yang harus disampaikan.

Dalam pembelajaran matematika belajar melalui penemuan itu penting karena

pada kenyataannya ilmu-ilmu itu diperoleh dengan penemuan, matematika adalah

bahasa yang abstrak, konsep, dalil dan sebagainya akan lebih melekat bila melalui

penemuan, melalui penemuan generalisasi akan diperoleh lebih mantap. Untuk

meningkatkan kreatifitas, menemukan sesuatu dengan sendiri dapat

menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi (motivasi intrinsic) dan

pada umumnya akan bersifat positif pada matematika.

Agar pelaksanaan metode penemuan terbimbing berjalan dengan efektif,

beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru matematika adalah merumuskan

masalah yang akan diberikan kepada peserta didik dengan data secukupnya; dari

data yang diberikan guru, peserta didik menyususun, memproses, mengorganisir,

dan menganalisis data tersebut; peserta didik konjektur (perkiraan) dari hasil

analisis yang dilakukan; bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat peserta

didik tersebut diperiksa oleh guru; apabila diperoleh kapastian tentang kebenaran

konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada

peserta didik untuk menyusunnya dan sesudah peserta didik menemukan apa yang

dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk

memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.10

Metode penemuan terbimbing merupakan suatu cara untuk mengembangkan

cara belajar peserta didik secara aktif. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki

sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama diingatan, tidak mudah

dilupakan. Pengertian dan konsep yang ditemukan sendiri meupakan pengertian

dan konsep yang betul-betul di kuasai dan mudah digunakan dalam situasi lain.

Dengan metode penemuan terbimbing, peserta didik belajar berpikir analisis dan

mencoba memecahkan masalah yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan

diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

10

Markaban, Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Penemuan

Terbimbing. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Dan Penataran Guru

Matematika, Yogyakarta, 2006, h.16.

Page 30: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

13

Dengan demikian, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat

guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar

yang teacher oriented menjadi student oriented.

Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap

yang di tentukan oleh caranya melihat kondisi lingkungan. Pertama tahap enaktif,

tahap dimana seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam usahanya memahami

lingkungan. Kedua tahap ikonik, tahap dimana seseorang melihat dunia melalui

gambar-gambar darei visualisasi verbal dan terakhir tahap simbolik, tahap dimana

gagasan-gagasan abstrak banyak berpengaruh oleh bahasa dan logika.11

Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh

peserta didik, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.

Perkembangan kognitif seseorang sangat ditentukan oleh proses yang dijalaninya,

melalui pristiwa, lingkungan, dan simbul-simbul dan berkat pertolongan kata-kata

yang nantinya dapat menjadi kesimpulan pengetahuan serta dapat menambah

pembendaharaan daya kognitif seseorang.

b. Implementasi Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran

Geometri.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Belajar

bukan semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji

dalam bentuk informasi (materi pelajaran). Orang yang beranggapan demikian

akan segara merasa bangga ketika peserta didik nya telah mampu menyebutkan

kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku

teks atau yang diajarkan oleh guru. Belajar merupakan tindakan dan prilaku

peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh

peserta didik sendiri.

11

Zulfikar Ali Buto, Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa

Pendidikan Modern. 2009.

Page 31: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

14

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika di SD, kecakapan matematika

atau kemahiran matematika yang harus dicapai peserta didik adalah menunjukkan

pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma (secara hitung) secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, memiliki kemampuan

mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, grafik atau dugaan untuk

memperjelas keadaan atau masalah, menggunakan penalaran pada pola, sifat atau

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti

atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika, menyusun kemampuan

strategi dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model

matematika dalam pemecahan masalah, memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan.12

Geometri merupakan cabang matematika yang mempelajari titik, garis, bidang

dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya dengan yang lain.

Pada geometri bidang terapan unsur-unsur tertentu antar lain ialah: titik, garis,

lengkungan dan bidang.

Sebuah titik hanya dapat di tentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai

ukuran panjang, luas, isi, atau berat (dikatakan tidak berdimensi), yang merupakan

unsur yang tidak didefinisikan. Begitu pula tentang lengkungan dan bidang.

Lengkungan diperoleh (gambarnya) bila mulai dari suatu titik membuat suatu

jalan (path) sampai disuatu titik lain atau ke titik asal berangkat. Bidang

merupakan sesuatu yang bentuknya datar seperti meja yang tidak mempunyai

batas pinggir. Bagian-bagian seperti titik, lengkungan dan bidang dalam

matematika (geometri) disebut unsur-unsur yang tidak didefinisikan yang

eksistensinya diakui ada. Tanpa adanya pemikiran semacam itu metematika tidak

akan terwujud.

Menemukan berarti menghasilkan sesuatu untuk pertama kali dengan

menggunakan imajinasi, pikiran, atau eksperimen. Penemuan dalam belajar

matematika berarti kegiatan menghasilkan suatu ide matematika, suatu aturan,

atau suatu cara penyelesaian masalah untuk pertama kali. Ide matematika yang

12

Erna Suwangsih, Model Pembelajaran Matematika. (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 28.

Page 32: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

15

pertama kali ditemukan peserta didik belum tentu ide yang benar-benar baru,

tetapi setidaknya baru bagi peserta didik. Ide yang ditemukan sendiri akan lebih

dipahami dan diingat oleh si penemu. Karena itu, penemuan digunakan sebagai

salah satu metode dalam belajar matematika. Metode penemuan sebagai suatu

cara penyampaian topik matematika yang memungkinkan peserta didik

menemukan sendiri pola-pola atau struktur-struktur matematika melalui serentetan

pengalaman-pengalaman belajar yang lampau.

Pada penemuan terbimbing pengajaran dapat dimulai dengan mengajukan

beberapa pertanyaan, dengan memberikan informasi secara singkat, diluruskan

agar tidak ada miskonsepsi (kesalah pahaman). Pada metode penemuan, konsep,

dalil, algoritma, geometri dan semacamnya yang dipelajari peserta didik

merupakan hal yang baru, belum diketahui sebelumnya, tetapi guru sendiri sudah

tahu apa yang akan ditemukan. Dengan metode ini anak melakukan terkaan,

mengira-ngira, mencoba sesuai dengan pengetahuannya untuk sampai dengan

konsep yang harus ditemukan, oleh karena itu metode penemuan sukar

diorganisasikan karena sangat tergantung kepada kemampuan peserta didik.

Pengajaran harus disesuaikan terus dengan pengetahuan baru peserta didik yang

baru saja diperoleh. Untuk mengurangi masalah ini pada umumnya metode

penemuan dibawakan melalui sedikit ekspositori kemudian bekerja di dalam

kelompok.

Dalam geometri, model penemuan terbimbing dapat digunakan dalam

pembelajaran materi Teorema Pythagoras (―kuadrat hipotenusa segitiga siku-siku

sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisinya‖). Seperti diketahui, dalam sejarah

pengembangan matematika, Pythagoras menemukan teori ini melalui beberapa

kegiatan pengamatan dan pengukuran. Langkah-langkah Pythagoras dalam

menemukan teori ini dapat diadaptasi sesuai dengan perkembangan peserta didik,

sehingga dapat digunakan sebagai metode dalam pembelajaran di sekolah. Peserta

didik diajak melakukan serangkaian kegiatan sehingga ia merasa benar-benar

sebagai penemu teori tersebut.

Metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika, khususnya

geometri, adalah suatu model pembelajaran yang menghendaki peserta didik

Page 33: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

16

menemukan ide-ide dalam geometri — misalnya: aturan, pola, hubungan, atau

cara menyelesaikan suatu masalah– melalui keterlibatannya secara aktif dalam

pembelajaran yang didasarkan pada serentetan pengalaman-pengalaman belajar

yang lampau. Yang dimaksud keterlibatan secara aktif dapat berupa kegiatan

mengadakan percobaan/penemuan sebelum membuat kesimpulan, atau

memanipulasi, membuat struktur, dan mentransfer informasi sehingga

menemukan informasi baru yang berupa kebenaran matematika. Selama proses

penemuan, peserta didik mendapat bimbingan guru baik berupa petunjuk secara

lisan maupun petunjuk tertulis yang dituangkan dalam bentuk lembar kerja siswa.

Guru menciptakan lingkungan atau cara yang memungkinkan peserta didik

melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Pemberian bimbingan

dimaksudkan untuk membangkitkan perhatian pada tugas yang sedang dihadapi,

mengurangi pemborosan waktu, dan menghindari kegagalan proses penemuan.

Implementasi metode penemuan terbimbing dalam geometri pada bangun

datar peserta didik akan dipandu menemukan dan mencari rumus keliling dan luas

daerahnya adalah segitiga dan jajargenjang. Setiap rumus bangun datar tersebut

akan dipaparkan dalam empat tahapan pembelajaran, yaitu persiapan, kegiatan,

pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

1) Tahap persiapan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum pembelajaran,

khusunya bahan-bahan (karton gambar segitiga dan jajargenjang beserta LKS)

yang perlu disediakan terkait dengan pembelajaran yang disampaikan.

2) Tahap kegiatan pendahuluan dilakukan dengan tiga ide utama, yaitu

menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran,

memotivasi peserta didik dengan cara memberikan ice breaking dan

memastikan bahwa pengetahuan prasyarat sudah dimiliki peserta didik dengan

cara apersepsi.

3) Tahap kegiatan inti merupakan kegiatan yang diharapkan dapat mengantarkan

peserta didik menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan,

menemukan solusi, menemukan penerimaan yang berkaitan dengan rumus

keliling dan luas daerah bangun datar segitiga dan jajargenjang dengan

menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) serta memecahkan soal secara

Page 34: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

17

bertahap, mulai dari yang mudah sampai yang sulit. Sehingga pengetahuan,

pemahaman dan aplikasi pada materi ini dapat dikuasai peserta didik dengan

baik. Dengan demikian hasil belajar peserta didik akan meningkat.

4) Tahap penutup digunakan untuk memastikan bahwa apa yang telah

disampaikan telah dipahami dengan baik oleh peserta didik.

Penerapan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran geometri di

sekolah dasar tidak mengharuskan peserta didik menemukan suatu konsep atau

prinsip geometri yang standar (seperti yang di temukan oleh seorang ahli) tetapi

kalau di sekolah menengah dituntut harus menemukan konsepnya. Pada

pembelajaran penemuan, peserta didik sebagai penemu sesuatu yang belum

diketahuinya.

2. Metode Pembelajaran Konvensional

Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak

digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Pembelajaran

konvensional yaitu metode pembelajaran yang lazim atau biasa diterapkan dalam

pembelajaran sehari-hari disuatu sekolah. Menurut Depdiknas, dalam

pembelajaran konvensional yang ada saat ini cenderung pada belajar hafalan.

Belajar hafalan mengacu pada fakta-fakta, hubungan-hubungan, prinsip dan

konsep.13

Pembelajaran konvensional biasanya guru jarang mengajar peserta didik

untuk menganalisa secara mendalam tentang suatu konsep dan jarang mendorong

peserta didik untuk menggunakan penalaran logis yang lebih tinggi seperti

kemampuan membuktikan atau memperlihatkan suatu konsep.

Pendekatan konvensional adalah proses pembelajaran yang lebih banyak

didominasi gurunya sebagai ―pentransfer ilmu, sementara peserta didik lebih pasif

sebagai ―penerima‖ ilmu. Penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih

sering menggunakan pemberian informasi, ketimbang memperagakan, dan

memberikan kesempatan untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung. Guru

13

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), h. 13.

Page 35: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

18

berasumsi bahwa keberhasilan program pembelajaran dilihat dari ketuntasannya

menyampaikan seluruh meteri yang ada dalam kurikulum.

Menurut Ruseffendi, metode konvensional, guru merupakan atau dianggap

sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas.14

Guru

mengajarkan ilmu, guru langsung membuktikan dalil-dalil, guru membuktikan

contoh-contoh soal. Sedangkan murid harus duduk rapih mendengarkan, meniru

pola-pola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru menyelesaikan soal.

Dalam pembelajaran metode konvensional ditandai dengan ceramah yang

diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Sejak dahulu guru

dalam usaha menularkan pengetahuannya pada peserta didik, ialah secara lisan

atau ceramah. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran

yang biasa dilakukan oleh para guru. Pembelajaran konvensional (tradisional)

pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan

hapalan dari pada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung,

mengutamakan hasil dari pada proses, dan pengajaran berpusat pada guru.

Menurut Santyasa menyatakan, pembelajaran konvensional memiliki 4 ciri-

ciri. Pertama pemerolehan informasi melalui sumber-sumber secara simbolik,

seperti guru atau membaca. Kedua pengasimilasian dan pengorganisasian

sehingga suatu prinsip umum dapat dimengerti. Ketiga penggunaan pada prinsip

umum pada kasus-kasus sepesifik dan keempat penerapan prinsip umum pada

keadaan baru.15

Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah peserta didik

penerima informasi secara pasif, dimana peserta didik menerima pengetahuan dari

guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan

yang dimiliki sesuai dengan standar, belajar secara individual, pembelajaran

sangat abstrak dan teoritis, perilaku dibangun atas kebiasaan, kebenaran bersifat

absolut dan pengetahuan bersifat final, guru adalah penentu jalannya proses

pembelajaran, perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik, interaksi diantara

peserta didik kurang, guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang

14

Ibid, h. 14. 15

Ibid, h. 14.

Page 36: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

19

terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Sumber pembelajaran konvensional

lebih banyak bersifat tekstual dari pada kontekstual. Sumber informasi dipandang

sangat mempengaruhi proses belajar. Pembelajaran konvensioanal lebih terpusat

pada guru, karena guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran.

Metode pembelajaran konvensional menyandarkan pada hafalan belaka,

penyampain informasi lebih banyak dilakukan oleh guru, peserta didik secara

pasif menerima informasi, pembelajaran sangat abstrak dan teoritis serta tidak

bersadar pada realitas kehidupan, memberikan hanya tumpukan beragam

informasi kepada peserta didik, cenderung fokus pada bidang tertentu, waktu

belajar peserta didik sebagaian besar digunakan untuk mengerjakan buku tugas,

mendengar ceramah guru, dan mengisi latihan (kerja individual). Pembelajaran

konvensional adalah cara mengajar yang menuntut keaktifan guru untuk

menyajikan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan konsep yang akan

dipelajari. Sintaks model pembelajaran konvensional, yaitu guru menyampaikan

materi secara lisan, guru mengadakan tanya jawab kepada peserta didik secara

individual, peserta didik memberikan tugas kepada peserta didik secara individual,

secara bersama-sama membahas tugas, guru dan peserta didik menyimpulkan

materi, pemberian evaluasi.

Beberapa metode yang biasa digunakan dalam metode pembelajaran

konvensional antara lain, metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab,

metode ekspositori, metode drill atau latihan, metode pemberian tugas, metode

demonstrasi, metode permainan dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam metode pembelajaran

konvensional adalah metode ekspositori. Metode ekspositori adalah metode yang

menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru

kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat

menguasai materi pelajaran secara optimal. Oleh karena metode ekspositori lebih

menekankan kepada proses bertutur. Terdapat beberapa karakteristik metode

ekspositori, yaitu:16

16

Ibid, h. 14.

Page 37: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

20

a. Metode ekspositori di lakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran

secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam

melakukan strategi ini.

b. Biasanya materi yang di sampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,

seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga

tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.

Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat

memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali

materi yang telah diuraikan.

Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian,

karena dalam metode ini guru memegang peran yang dominan.

3. Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Menurut Oemar Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman.17

Sedangkan menurut Witherington, belajar

merupakan perubhan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola

respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan

dan kecakapan.18

Dengan perkataan lain, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, yang

tidak tahu menjadi tahu. Belajar merupakan peristiwa yang terjadi secara sadar

dan disengaja, artinya seseorang yang terlibat dalam peristiwa belajar seharusnya

menyadari bahwa ia mempelajari sesuatu sehingga terjadi perubahan terhadap

dirinya. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian,

harga diri, minat, watak, serta penyesuaian diri. Terlebih lagi dalam mempelajari

17

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.36. 18

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009), h. 155.

Page 38: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

21

matematika yang struktur ilmunya berjenjang dari yang paling sederhana sampai

yang paling kompleks, dari yang konkret sampai ke abstrak.

Perubahan-perubahan tersebut merupakan tujuan dari proses pembelajaran

yang telah dilakukan, oleh karena itu jika seseorang telah mengalami perubahan

setelah belajar maka orang tersebut telah memperoleh hasil belajarnya. Hasil

belajar dikatakan sebagai pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang

mengikuti proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran bersifat ideal, sedangkan

hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan

pembelajaran, oleh karena itu hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada

tujuan pembelajarannya.

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.19

Hasil belajar merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat

keberhasilan peserta didik dalam mengetahui dan memahami suatu mata

pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka.

Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah peserta didik

mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan peserta

didik memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan

pada dirinya.

Menurut Sudjana, ―Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar

dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku

seseorang‖.20

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah

melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku

pada diri peserta didik, yang dapat di amati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh

setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar diperoleh setelah diadakannya

evaluasi. Hasil belajar ditunjukan dengan prestasi belajar yang merupakan

indikator adanya perubahan tingkah laku peserta didik.

19

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 216. 20

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009). h. 21.

Page 39: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

22

Hasil belajar dapat diamati dan diukur dengan penilaian. Penilaian hasil

belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses

belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Ke efektifan pembelajaran

tampak pada kemampuan peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah

ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran

mengenai ke efektifan mengajarnya, apakah dengan pembelajaran tertentu yang

digunakan mampu membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang

ditetapkan (ketuntasan belajar).

Dari proses belajar diharapkan peserta didik memperoleh prestasi belajar

yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan sebelum

proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini

digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran yang

diberikan guru di sekolah. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan

peserta didik dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran dari proses

pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes.

Matematika bukan merupakan suatu hal yang asing yang terdengar di

telinga kita, setiap saat pasti kita selalu dihadapkan dengan yang namanya

matematika. Matematika berasal dari bahasa latin "mathematika" yang mulanya

diambil dari bahasa yunani "mathematike" yang berarti mempelajari. Matematika

terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,

aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil yang telah dibuktikan kebenarannya

berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

Matematika merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis,

berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit. Dengan demikian,

pelajaran matematika tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian terdahulu

lebih mendasari pengertian berikutnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia matematika diartikan sebagai ―ilmu

tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan operasional

Page 40: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

23

yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan‖.21

James

menyatakan bahwa: ―Matematika adalah konsep ilmu tentang logika mengenai

bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang

lainnya dengan jumlah yang banyak yang terjadi ke dalam tiga bidang yaitu :

aljabar, analisis, dan geometri‖.22

Dari berbagai pendapat yang di kemukakan oleh para ahli tentang definisi

matematika di atas, maka dapat dikemukakan bahwa matematika adalah konsep

ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang

memiliki struktur besar yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang terbagi

dalam tiga bidang yaitu: aljabar, analisis, dan geometri.

Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat

dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam

diri peserta didik, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan,

tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan

tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang

lebih baik dari sebelumnya.

Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar, hasil belajar, dan

matematika, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar

matematika adalah merupakan tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat

keberhasilan peserta didik dalam mengetahui dan memahami suatu materi

pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur

melalui tes.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar setiap individu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Purwanto memaparkan, berhasil atau tidaknya belajar tergantung pada beberapa

faktor. ― Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi

faktor eksternal (lingkungan dan instrument pembelajaran) dan faktor internal

21

Tim Penyusun KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai

Pustaka. 2007). h. 723 22

Suherman. Strategi Belajar Mengajar Matematika. ( Jakarta: Depdikbud. 2001). h. 16

Page 41: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

24

(fisiologi dan psikologi).‖23

Penjelasan mengenai faktor-faktor tesebut adalah

sebagai berikut:

1) Faktor eksternal, faktor eksternal terdiri dari:

a) Faktor lingkungan.

Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan

dapat berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti

keadaaan yang segar akan lebih baik hasilnya. Lingkungan sosial, misalnya

peserta didik yang sedang memecahkan masalah matematika akan membutuhkan

konsentrasi dan ketenangan sehingga akan terganggu bila ada suara berisik.

b) Faktor instrumental.

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan kegunaannya

dirancang sesuai dengan hasil belajar yang di harapkan. Faktor instrumental dapat

berupa gedung sekolah, kurikulum, bahan-bahan yang harus dipelajari dan

sebagainya.

2) Faktor internal.

Faktor internal adalah kondisi individu atau peserta didik yang belajar. Faktor

ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kondisi fisiologi dan psikologi. Kondisi

fisiologi seperti kesehatan baik, tidak capai, tidak cacat alat inderanya dan

sebagainya. Kondisi psikologi yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan

kognitif yaitu persepsi, ingatan, dan kemampuan berpikir.

Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan peserta didik dan

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang

dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik dibidang kognitif

(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika peserta didik tidak

hanya peran guru dalam membimbing dan mendidik peserta didik, faktor

23

Abu Ahmadi, dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2005), h. 105-111.

Page 42: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

25

lingkungan, dan faktor kemauan diri peserta didik dalam pembelajaran saja. Akan

tetapi faktor eksternal dan internal pun mempengaruhi hasil belajar matematika

peserta didik.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan ini, diambil dalam skripsi mahasiswa UIN

Jakarta. Penelitian relevan yang mencakup judul ini, yaitu:

Mahmudah (2012), melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran

dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Hasil penelitiannya

dituangkan dalam jurnal yang berjudul ―Pengaruh Pembelajaran Metode

Penemuan Terbimbing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa‖.

Penelitian ini dilaksanakan dengan sampel sebanyak 64 siswa kelas VIII yang

berasal dari dua kelas pada salah satu SMP Islam Terpadu di Parungpanjang.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa yang

diajarkan dengan metode penemuan terbimbing diperoleh thit sebesar 2,09 dan ttab

sebesar 1,67. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

metode penemuan terbimbing terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

Iman Sukirman (2006), melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran

dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Hasil penelitiannya

dituangkan dalam jurnal yang berjudul ―Perbandingan Hasil Belajar Matematika

antar Siswa yang Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dengan Siswa

yang Menggunakan Metode Ekspositori‖. Penelitian ini dilaksanakan dengan

sampel sebanyak 52 siswa kelas VIII yang berasal dari dua kelas pada salah satu

SMP Islam di Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode

penemuan terbimbing diperoleh thit sebesar 3,786 dan ttab sebesar 1,676. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang menggunakan metode penemuan terbimbing dengan metode ekspositori.

Mulia Rusmawati (2013), melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran

dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Hasil penelitiannya

dituangkan dalam jurnal yang berjudul ―Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja

Page 43: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

26

Siswa (LKS) Berbasi Penemuan Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa‖. Dengan sampel sebanyak 65 siswa kelas VII yang berasal dari dua kelas

pada salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing diperoleh rata-rata N-gain

sebesar 0,29 dan rata-rata N-gain kelas yang tidak menggunakann lembar kerja

siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing sebesar 0,47. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan lembar kerja siswa (LKS) berbasis

penemuan terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat dan

wujudnya akan tetapi pengaruh tersebut belum memberikan kontribusi yang

maksimal terhadap hasil belajar peserta didik.

C. Kerangka Berpikir

Belajar pada dasarnya merupakan suatu perubahan. Proses usaha aktif

seseorang untuk memperoleh sesuatu, sehingga terbentuk prilaku baru menuju

arah yang lebih baik. Kenyataannya, para peserta didik sering kali tidak mampu

mencapai tujuan belajarnya atau tidak memperoleh perubahan tingkah laku

sebagaimana yang diharapkan. Mereka tidak mendapatkan kesempatan yang besar

dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai pendidik di tuntut untuk kreatif dalam mencari cara agar materi

yang ingin disampaikan dapat diterima peserta didik dengan mudah. Untuk

mengatasi hal tersebut salah satunya adalah melalui metode penemuan

terbimbing. Dengan di terapkannya pembelajaran melalui metode penemuan

terbimbing, para peserta didik diberi kesempatan yang lebih besar dalam proses

belajar mengajar untuk menemukan konsep sendiri dengan bantuan dan arahan

guru, dengan kata lain guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran

melainkan seluruh perangkat (tenaga pengajar dan peserta didik) yang berada di

dalam kelas di libatkan secara aktif, sehingga peserta didik mudah memahami

rumus-rumus bangun dan hasil belajar peserta didik meningkat.

Pada metode penemuan, dalam diri peserta didik dapat tumbuh sikap inquiry

(menemukan), dapat memecahkan persoalan dengan mandiri, belajar bagaimana

Page 44: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

27

menghargai diri sendiri dan lebih mudah mentransfer, memperkecil atau

menghindari menghafal. Metode ini juga memberikan peluang pada peserta didik

untuk saling menukar informasi yang diterimanya atau yang diperoleh dengan

pemahaman yang didapat pada temannya atau kelompok lain.

Metode penemuan adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Peserta didik bekerja berkelompok menemukan sendiri suatu konsep melalui

bimbingan dan arahan dari guru. Ciri dari pembelajaran ini adalah menekankan

pada aktivitas mencari dan menemukan, sehingga peserta didik diarahkan untuk

membangun sendiri pengetahuannya. Peran guru hanya membantu peserta didik

mengarahkan untuk menemukan solusi dari masalahnya dalam materi bangun

datar. Dengan demikian pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing

diduga dapat berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka diajukan

hipotesis sebagai berikut:

Hasil belajar matematika yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing

lebih tinggi dari hasil belajar matematika yang diajar dengan metode

pembelajaran konvensional.

Page 45: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI I’anatul Huda Tangerang Selatan yang ber

alamat di jalan Bayangkara Raya Perum Pondok Pakulonan Kelurahan Pakualam

Kabupaten Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan

pada kelas IV Semester ganjil Tahun ajaran 2014/2015 pada Bulan November-

Desember.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik MI I’anatul Huda Tangerang Selatan

tahun pelajaran 2014/2015 dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas IV MI I’anatul Huda Tangerang Selatan yang terbagi

atas 2 kelas. Penempatan peserta didik MI I’anatul Huda Tangerang Selatan

dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya peserta didik tidak

dikelompokkan berdasarkan atas peringkat atau nilai dan kurikulum yang

diberikan pun sama. Dengan demikian, maka karakteristik antar kelas dikatakan

homogen. Sedangkan karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada

siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Sampel yang diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas. Kelas IVB

sebagai kelas eksperimen dan kelas IVA sebagai kelas kontrol. Sampel diambil

dari populasi terjangkau dengan teknik cluster random sampling yaitu memilih

sampel bukan berdasarkan pada individual, tetapi berdasarkan subyek yang secara

alami berkumpul bersama.

1 Sugiyono, Metode Peneitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),h. 117.

Page 46: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

29

C. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen.

Metode quasi eksperimen pada dasarnya sama dengan eksperimen semu, bedanya

adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap

suatu variable saja, yaitu variable yang dipandang paling dominan.2 Eksperimen

penelitian dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang homogen terdiri dari 2

kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok dengan perlakuan yakni dengan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing dan kelompok kedua

adalah kelompok dengan pendekatan pembelajaran ekspositori sebagai kelompok

kontrol pada penelitian ini

Desain penelitian yang digunakan adalah The Randomized Postest Control

Group Design. Rancangan desain penelitiannya sebagai berikut:3

Tabel 3.1

Rancangan Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Posttest

Acak A (KE) X1 Y

Acak B (KK) X2 Y

Keterangan:

KE : Kelas eksperimen.

KK : Kelas kontrol.

X1 : Pemberian materi dengan metode penemuan terbimbing.

X2 : Pemberian materi dengan metode konvensional.

Y : Pemberian posttest.

Setelah selesai mempelajari pokok bahasan, kedua kelompok diberi tes yang

sama. Hasil tes kemudian diolah sehingga dapat diketahui apakah hasil belajar

matematika kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada hasil kelompok kontrol.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini metode pembelajaran penemuan terbimbing

merupakakan variable independent (variabel bebas), sedangkan hasil belajar

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h.59. 3 Ibid, h.206.

Page 47: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

30

merupakan variable dependent (variable terikat). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar

matematika berupa tes dalam bentuk uraian sebanyak 15 soal, dengan kisi-kisi

instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen

Standar Kompetensi : Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar

sederhana dalam pemecahan masalah.

Kom

pet

ensi

Dasa

r:

Men

entu

kan

kel

ilin

g d

an l

uas

jaj

argen

jang d

an s

egit

iga.

Indikator Kompetensi

Tingkat

Kemampuan

Jumlah

Soal

C1 C2 C3

Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang

(menetukan banyak sisi dan titik sudut pada

jajar genjang).

1

4

2

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling jajargenjang.

3

6

7

8

9

2

5

7

Mengidentifikasi sifat-sifat sigitiga

(menetukan banyak sisi dan titik sudut

pada segitiga).

11 1

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling segitiga.

10

12

14

3

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan luas dan keliling jajargenjang dan

segitiga.

13

15

2

Jumlah total 3 8 4 15

Page 48: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

31

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes. Tes yang akan

diberikan merupakan tes tertulis berupa tes uraian atau essai. Teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan memberikan tes

akhir (posttest). Posttest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan

akhir setelah pembelajaran dilakukan. Sebelum tes tersebut diujikan pada objek

penelitian maka terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen.

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,

uji coba instrumen di lakukan pada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas

kontrol, yaitu kelas 5 yang terdiri dari 32 siswa di MI I’anatul Huda. Uji coba

dilakukan di kelas 5 karena objek penelitian yang di angkat adalah kelas 4, maka

uji coba instrumen di lakukan pada level kelas di atas kelas objek penelitian.

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengelola

data hasil uji coba dengan mencari validitas, reabilitas, tigkat kesukaran dan daya

pembeda.

1. Uji Validitas

Validitas (kesahihan) adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara

suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah

laku.4 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah.5 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang kita inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat.

4 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2010), h.137. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RT:

Rieneka Cipta, 2010), h. 211.

Page 49: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

32

Pada penelitian ini, untuk mengukur validias butir soal atau validitas item

pada tes hasil belajar matematika digunakan korelasi Product Moment Pearson

sebagai berikut:6

rxy = ( )( )

√* ( ) +* ( ) )

Keterangan :

rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment.

N = Number of cases (jumlah responden).

XY = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y.

X = Jumlah skor X.

Y = Jumlah seluruh skor Y.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan

di atas dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%, dengan ketentuan bahwa jika rxy

sama atau lebih besar dari rtabel maka soal tersebut dinyatakan valid.

Setelah dilakukan uji validitas, dari 15 soal yang di uji cobakan terdapat 4 soal

yang tidak valid yaitu soal dengan nomor 4,5,7 dan 8, soal ini tidak valid karena

memiliki nilai rhitung rtabel. Hal ini berarti 11 butir soal yang valid yang akan

diikut sertakan dalam tes akhir penelitian. Soal-soal yang tidak valid tidak akan

diikut sertakan dalam tes pada akhir penelitian, karena kedua soal tersebut dinilai

tidak handal untuk mengukur hasil belajar matematika peserta didik. Selanjutnya

penguji melakukan uji reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki

konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapa pun (dalam level yang sama),

dimana pun dan kapan pun. Dalam penelitian ini, untuk mengukur koefisien

reliabilitas instrumen tes hasil belajar matematika digunakan rumus Alpa

Cronbach sebagai berikut:7

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009), h. 78. 7 Ibid, h. 109.

Page 50: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

33

(

)(

)

Keterangan:

= Reliabilitas yang di cari

= Banyaknya item soal.

= Jumlah varians skor tiap-tiap item.

= Varians total.

Klasifikasi reliabilitas yang digunakan menurut Subana dan Sudrajat

mengacu8 pada klasifikasi interpetasi kolerasi yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi Korelasi Reliabilitas

Nilai Korelasi Interpretasi

r11 ≤ 0,20

0,20 < r11 ≤ 0,40

0,40 < r11 ≤ 0,70

0,70 < r11 ≤ 0,90

0,90 < r11 ≤ 1,00

r11 = 1,00

Tidak ada korelasi

Korelasi rendah

Korelasi sedang

Korelasi tinggi

Korelasi sangat tinggi

Korelasi sempurna

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen, diperoleh nilai 0,78.

Maka instrumen penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria korelasi

reliabilitas yang tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki

ketetapan jika digunakan.

3. Uji Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara

siswa yang menjawab dengan benar (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

8 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. (Bandung, Pustaka Setia, 2005),h.

132

Page 51: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

34

menjawab salah (berkemampuan rendah). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui

daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:9

D =

= PA - PB

Keterangan :

D = Indeks daya pembeda suatu butir soal.

BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar.

BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar.

JA = Banyaknya siswa pada kelas atas.

JB = Banyaknya siswa pada kelas bawah.

PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar.

PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar.

Tolok ukur untuk menginterpretasi daya pembeda tiap butir soal digunakan

kriteria sebagai berikut:10

Tabel 3.4

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Interpretasi

0,00 < DP ≤ 0,20

0,20 < DP ≤ 0,40

0,40 < DP ≤ 0,70

0,70 < DP ≤ 1,00

Jelek

Cukup

Baik

Sangat baik

Dari hasil perhitungan daya beda soal, ditemukan bahwa dari 15 soal yang

diujikan, 7 soal memiliki daya pembeda “cukup”, dan 8 soal memiliki daya

pembeda “ baik”.

9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009), h. 213. 10

Ibid, h. 218.

Page 52: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

35

4. Uji Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukan apakah butir soal itu

tergolong sukar, sedang atau mudah. Dalam penelitian ini, untuk menghitung

tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk pilihan ganda digunakan rumus

berikut:11

P =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran.

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar.

JS = Jumlas seluruh siswa peserta tes.

Tolok ukur untuk menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir soal

digunakan kriteria sebagai berikut:12

Tabel 3.5

Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran

Nilai DP Interpretasi

0,00 < IK ≤ 0,30

0,30 < IK ≤ 0,70

0,70 < IK ≤ 1,00

Soal sukar

Soal sedang

Soal mudah

Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes terdapat 3 soal

yang mempunyai tingkat kesukaran mudah dan 12 soal dengan kriteria sedang.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis

yang dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan angka, yaitu

skor tes hasil belajar matematika yang diberikan kepada kedua kelompok sampel.

11

Ibid, h.223. 12

Ibid, h.225.

Page 53: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

36

Dari data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan

melakukan perbandingan terhadap dua kelas tersebut untuk mengetahui kontribusi

metode pembelajaran penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika

siswa, namun sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas dan

homogenitas, sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

Langkah-langkah uji normalitas adalah:

1) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar.

2) Tentukan nilai Zi =

Dengan:

Zi = Skor baku.

Xi = Skor data.

X = Nilai rata-rata.

S = Simpangan baku.

3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi dan

disebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel)

4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z), maka:

S(Zi) =

5) Hitunglah selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

6) Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

7) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lhitung dan Ltabel yang telah didapat.

Apabila Lhitung < Lttabel maka sampel berasal dari distribusi normal.

Page 54: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

37

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel

berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak. Dalam penelitian ini,

pengajuan homogenitas menggunakan uji Fisher (F). Prosedur pengujiannya

sebagai berikut:13

1) Tentukan hipotesis.

2) Bagi data menjadi dua kelompok.

3) Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok.

4) Tentukan Fhitung dengan rumus.

F =

dengan S gab =

( ) ( )

( )

Keterangan :

= Jumlah sampel pada kelompok eksperimen.

= Jumlah sampel pada kelompok kontrol.

= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen.

= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.

= Varians kelompok eksperimen.

= Varians kelompok kontrol.

5) Tentukan taraf nyata yang akan digunakan.

6) Tentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil).

7) Tentukan kriteria pengujian :

a) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho di terima, yang berarti varians kedua populasi

homogen.

b) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho di tolak, yang berarti varians kedua populasi

tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data dan pada uji normalitas

didapatkan bahwa kelompok eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang

13

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 250.

Page 55: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

38

berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini

dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran penemuan

terbimbing ini berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Langkah-

langkah untuk menguji hipotesis:

a. Menentukan hipotesis deskriptif

H0 : Rata-rata hasil belajar matematika kelas yang menggunakan metode

pembelajaran penemuan terbimbing kurang dari sama dengan kelas yang

menggunakan metode konvensional.

H1 : Rata-rata hasil belajar matematika kelas yang menggunakan metode

pembelajaran penemuan terbimbing lebih tinggi dari kelas yang

menggunakan metode konvensional.

b. Menentukan hipotesis statistik

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 : µ1 > µ2

Keterangan:

µ1 = Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen.

µ2 = Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol.

c. Hitung statistik uji-t.

1) Jika varian populasi homogen:

Rumus t =

Dimana ² = ( )

( )

Keterangan:

thitung : Harga uji statistik.

: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen.

: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas control.

S gab : Varian gabungan.

n1 : Jumlah sampel kelas eksperimen.

Page 56: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

39

n2 : Jumlah sampel kelas kontrol.

S12 :Varians kelompok eksperimen.

S22 :Varians kelompok kontrol.

2) Jika varian populasi heterogen:

Rumus t =

Keterangan :

thitung : Harga uji statistik.

: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen.

: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol.

S12

: Varian kelompok eksperimen.

S22 : Varian kelompok kontrol.

n1 : Jumlah sampel kelas eksperimen.

n2 : Jumlah sampel kelas kontrol.

d. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan derajat

bebas α = 0,05.

e. Menentukan kriteria pengujian

Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan

operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara thitung

dan ttabel.

f. Pengambilan kesimpulan

Jika hasil operasi perhitungan pada poin (3) ternyata :

a) thitung < harga ttabel, maka terima Ho.

b) thitung > harga ttabel, maka tolak Ho.

Apabila data populasi tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka

pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametrik.

Page 57: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

40

Bab IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MI I’anatul Huda Tangerang Selatan yang

dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil

dua kelas untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Sampel yang digunakan

sebanyak 68 peserta didik, 34 peserta didik kelas eksperimen dan 34 peserta didik

kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas IV-B sebagai kelas eksperimen yang diajar

dengan menggunakan metode penemuan terbimbing, sedangkan IV-A sebagai

kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

konvensional.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar matematika

siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan terbimbing dan

hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yang tanpa menggunakan metode

penemuan terbimbing. Data diambil dengan menggunakan instrumen berupa tes

hasil belajar yang terdiri dari 11 soal berbentuk essai yang diberikan setelah kedua

kelas mempelajari mata pelajaran yang sama.

Sebelum soal tersebut digunakan, soal-soal tersebut telah di uji coba untuk

memenuhi persyaratan tes yaitu uji validitas, reliabilitas, daya kesukaran dan daya

pembeda soal. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah luas

dan keliling segitiga dan jajargenjang. Untuk mengetahui hasil belajar ke dua

kelas, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol lalu ke dua kelas tersebut diberikan tes akhir (posttest) yang sama.

1. Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Hasil tes indikator hasil belajar matematika yang terdiri dari lima indikator

telah diberikan kepada kelompok eksperimen yang menggunakan metode

penemuan terbimbing. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai

hasil belajar matematika, dari 34 peserta didik yang dijadikan sampel diperoleh

Page 58: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

41

nilai terendah 68 dan nilai tertinggi 92. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil

belajar matematika kelas eksperimen dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Statistik Kelompok Eksperimen

Banyak sampel 34

Rata-rata 82,22

Median 83

Modus 88,91

Maksimum 92

Minimum 68

Simpangan baku 6,91

Varians 47,80367

Kemiringan -0,97

Berdasarkan data Tabel 4.1 terlihat bahwa banyak sampel pada kelas

ekperimen yaitu sebanyak 34 peserta didik. Selisih nilai tertinggi dan nilai

terendah hasil belajar peserta didik adalah 24, dengan nilai terendah yaitu 68

sedangkan nilai tertinggi yaitu 92. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai

rata-rata 82,22, median 83, dan modus 88,91. Varians kelompok eksperimen

sebesar 47,80367 berarti penyebaran data kelompok eksperimen merata, dengan

simpangan baku 6,91.

Sebagai rincian data hasil belajar matematika kelas eksperimen yang

diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Kelas Eksperimen

No Nilai (fi) (Xi) fiXi Xi2 fiXi

2 Frekuensi (%)

1. 68 - 71 4 69,5 278 4830 19321 11,76

2. 72 - 75 3 73,5 220,5 5402 16206,75 8,82

3. 76 - 79 3 77,7 233,1 6037 18111,87 8,82

4. 80 - 83 8 81,5 652 6642 53138 23,52

5. 84 - 87 5 85,5 427,5 7310 46551,25 14,70

6. 88 - 92 11 89,5 984,5 8010 88112,75 32,35

JUMLAH 34 2795,6 38232,54 231441,6 100

Page 59: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

42

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat diketahui bahwa nilai terbanyak

terdapat pada interval 88-92 sebanyak 11 peserta didik dengan presentase sebesar

32,35% dan peserta didik yang memperoleh nilai terendah berada pada interval

68-71 sebanyak 4 peserta didik dengan presentase sebesar 11,76%. Dengan rata-

rata 82,22, nilai di atas rata-rata hasil belajar matematika peserta didik mencapai

31 orang (1 peserta didik pada interval 68-71, 3 peserta didik pada interval 72-75,

3 peserta didik pada interval 76-79, 8 peserta didik pada interval 80-83, 5 peserta

didik pada interval 84-87, dan 11 peserta didik pada interval 88-92) dengan

presentase 91,18%, sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah

rata-rata sebanyak 3 orang (3 peserta didik pada interval 68-71) dengan presentase

8,82%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik kelompok

eksperimen atau kelompok yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing

mendapat nilai di atas rata-rata.

Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 70 untuk mata pelajaran

matematika, maka sebanyak 31 peserta didik kelompok eksperimen mendapat

nilai di atas KKM. Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM

sebanyak 3 peserta didik. Secara visual, penyebaran data hasil post test kelas

eksperimen dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat dilihat

pada Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Post test Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa skor interval 88-92 merupakan skor

yang paling banyak diperoleh peserta didik kelas eksperimen, yaitu sebanyak 11

0

2

4

6

8

10

12

68-71 72-75 76-79 80-83 84-87 88-92

Fre

kuen

si

Nilai

Page 60: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

43

peserta didik. Skor rata-rata hitung yang diperoleh pada kelompok eksperimen

yaitu 82,22. Dengan modus 88,91 dan median sebesar 83. Dari gambar di atas,

median dan modus berada di atas rata-rata. Ini menunjukkan bahwa X < Me < Mo.

Gambar hasil post test kelas eksperimen di atas memiliki koefisien -0,97 (negatif).

Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar pada nilai-nilai di atas rata-rata.

Sehingga peserta didik yang memeperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak

dibandingkan peserta didik yang memperoles nilai di bawah rata-rata.

2. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol.

Hasil tes indikator hasil belajar yang terdiri dari lima indikator telah diberikan

kepada kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil belajar matematika,

dari 34 peserta didik yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 48 dan nilai

tertinggi 76. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar matematika kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Hasil Belajar Kelas Kontrol

Statistik Kelompok Kontrol

Banyak sampel 34

Rata-rata 65,14

Median 65,35

Modus 61,38

Maksimum 76

Minimum 48

Simpangan baku 7,12

Varians 50,7353

Kemiringan 0,52

Berdasarkan data Tabel 4.3 terlihat bahwa banyak sampel pada kelas kontrol

yaitu sebanyak 34 peserta didik. Selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah pada

kelompok kontrol adalah 28, dengan nilai terendah kelompok kontrol yaitu 48,

sedangkan nilai tertinggi kelompok kontrol yaitu 76. Berdasarkan hasil

Page 61: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

44

perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,14, median sebesar 65,35 dan

modus sebesar 61,38. Varians kelompok kontrol sebesar 50,7353, berarti

penyebaran data merata dengan simpangan baku sebesar 7,12. Tingkat kemiringan

di kelas kontrol sebesar 0,52. Karena bernilai positif, maka kecendrungan data

mengumpul di bawah nilai rata-rata.

Sebagai rincian data hasil tes hasil belajar matematika peserta didik kelas

kontrol yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika

Kelas Kontrol

No Nilai (fi) (Xi) fiXi Xi2 fiXi

2 Frekuensi (%)

1. 48 – 52 2 50 100 2500 5000 5,88

2. 53 – 57 2 55 110 3025 6050 5,88

3. 58 – 62 9 60 540 3600 32400 26,47

4. 63 – 67 7 65 455 4225 29575 20,58

5. 68 – 72 8 70 560 4900 39200 23,52

6. 73 – 77 6 75 450 5625 33750 17,64

JUMLAH 34 2215 23875 145975 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat diketahui bahwa nilai terbanyak

terdapat pada interval 58 – 62 sebanyak 9 peserta didik dengan presentase sebesar

26,47% dan peserta didik yang memperoleh nilai terendah berada pada interval 48

– 52 sebanyak 2 peserta didik dengan presentase sebesar 5,88%. Dengan rata-rata

65,14, nilai di atas rata-rata hasil belajar matematika peserta didik mencapai 11

orang (5 peserta didik pada interval 68-72 dan 6 peserta didik pada interval 73-77)

dengan presentase 32,35%, sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai di

bawah rata-rata sebanyak 23 orang (2 peserta didik pada interval 48 – 52, 2 peserta

didik pada interval 53 – 57, 9 peserta didik pada interval 58 – 62, 7 peserta didik

pada interval 63 – 67 dan 3 peserta didik pada interval 68 – 72) dengan presentase

53,49%. Hal ini nilai peserta didik yang di atas rata-rata pada kelompok

eksperimen sama dengan nilai peserta didik yang di bawah rata-rata pada

kelompok kontrol.

Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 70 untuk mata pelajaran

matematika, maka sebanyak 11 peserta didik kelompok eksperimen mendapat

Page 62: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

45

nilai di atas KKM. Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM

sebanyak 23 peserta didik. Secara visual, penyebaran data hasil posttest kelas

kontrol dapat disajikan dalam Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat skor interval 58 – 62 merupakan skor yang

paling banyak diperoleh peserta didik kelompok kontrol, yaitu sebanyak 26,47%.

Skor rata-rata hitung yang diperoleh pada kelompok kontrol yaitu 65,14 dengan

modus 61,38 dan median sebesar 65,35. Dari gambar di atas, nilai modus

memiliki nilai lebih kecil dari nilai rata-rata dan nilai median, nilai rata-rata

berada di antara nilai modus dan nilai median. Ini menunjukkan bahwa Mo < X <

Me. Gambar hasil posttest kelas kontrol di atas memiliki koefisien 0,52 (positif).

Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar pada nilai-nilai di bawah rata-rata.

Sehingga peserta didik yang memeperoleh nilai di bawah rata-rata lebih banyak

dibandingkan peserta didik yang memperoles nilai di atas rata-rata.

3. Perbandingan Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Berdasarkan tes hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol,

terlihat adanya perbedaan pada ukuran pemusatan dan penyebaran data kedua

kelas tersebut. Berikut ini diberikan data hasil belajar untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

48-52 53-57 58-62 63-67 68-72 73-77

Fre

kuen

si

Nilai

Page 63: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

46

Tabel 4.5

Perbandingan Data Hasil Belajar

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Banyak sampel 34 34

Rata-rata 82,22 65,14

Median 83 65,35

Modus 88,91 61,38

Maksimum 92 76

Minimum 68 48

Simpangan baku 6,91 7,12

Varians 47,80367 50,7353

Kemiringan -0,97 0,52

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai minimum yang didapat oleh

kelas eksperimen sama nilai kelas kontrol yaitu 68 dan 48. Untuk nilai rata-rata

yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen

yaitu 82,22 dan kelas kontrol yaitu 65,14. Begitu juga dengan perbandingan

median dan modus kelas kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Secara

visual, perbandingan data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

disajikan dalam Gambar 4.3. Penulis juga melakukan perhitungan pada hasil

belajar peserta didik disetiap indikator instrumen berupa persentase jenjang

kognitif Taksonmi Bloom yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan

(C3) dari hasil posttest peserta didik kelas eksperimen dan kontrol.

Hasil perhitungan persentase tiap jenjang kognitif peserta didik disajikan pada

Tabel 4.6. Sedangkan untuk perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada

lampiran. Terlihat bahwa rata-rata persentase peserta didik kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan rata-rata persentase kelas kontrol.

Page 64: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

47

Tabel 4.6

Perhitungan Persentase Jenjang Kognitif Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 3 indikator hasil belajar yaitu pada

jenjang kognitif C1, C2, dan C3. Ditinjau dari indikator hasil belajar kelas

eksperimen diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar 10,1, dengan rincian C1

sebesar 6,85, C2 sebesar 15,73, dan C3 sebesar 7,62. Pada kelas kontrol diperoleh

rata-rata secara keseluruhan sebesar 8.3, dengan rincian C1 sebesar 5,62, C2

sebesar 12,62, dan C3 sebesar 6,65.

Untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, presentase tertinggi pada jenjang

kognitif di peroleh pada jenjang kognitif C1 yaitu 85,62% pada kelas eksperimen

dan 70,25 pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa, untuk jenjang kognitif

C1 seluruh peserta didik kelas eksperimen hanya mampu mencapai 85,62% dari

skor ideal yang diharapkan. Pada kelas kontrol, untuk jenjang kognitif C1 seluruh

peserta didik hanya mampu mencapai 70,25 dari skor yang diharapkan.

Sedangkan presentase terendah pada jenjang kognitif kelas eksperimen pada

jenjang kognitif C3 yaitu 63,5% dan presentase terendah kelas kontrol pada

jenjang kognitif C2 sebesar 52,58%.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah data tes hasil belajar luas

dan keliling bangun datar segitiga dan jajargenjang. Analisis data tes hasil belajar

luas dan keliling bangun datar segitiga dan jajargenjang dilakukan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian, yaitu kemampuan tes hasil

belajar luas dan keliling bangun datar segitiga dan jajargenjang yang

pembelajarannya menerapkan metode penemuan terbimbing lebih tinggi dari pada

peserta didik yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional.

Kelas Jenjang Kognitif

C1 C2 C3

X % X % X %

Eksperimen 6,85 85,62% 15,73 65,54% 7,62 63,5%

Kontrol 5,62 70,25% 12,62 52,58% 6,65 55,42%

Page 65: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

48

Akan tetapi, sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu

akan dilakukan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan

uji homogenitas data.

1. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Matematika

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan rumus

liliefors, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika

memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel di ukur pada taraf signifikan dan tingkat

kepercayaan tertentu.

Pasangan hipotesis yang akan di uji adalah sebagai berikut:

Ho : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Table 4.7

Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar

Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 34 34

48,47 64,70

S 10,22 7,06

Lhitung 0,1163 0,1427

Ltabel 0,1519 0,1519

Kesimpulan Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal

Dari hasil pengujian untuk kelompok eksperimen di peroleh Lhitung = 0,1163

dan dari tabel nilai kritis uji liliefors diperoleh nilai Ltabel = 0,1519. Karena Lhitung

kurang dari Ltabel (0,1163 < 0,1519) maka Ho di terima, artinya data yang terdapat

pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas hasil belajar luas dan keliling bangun datar segitiga dan

jajargenjang kelompok kontrol, diperoleh nilai peroleh Lhitung = 0,1427 dan dari

tabel nilai kritis uji liliefors diperoleh nilai Ltabel = 0,1519. Karena Lhitung kurang dari

Page 66: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

49

Ltabel (0,1163 < 0,1519) maka Ho di terima, artinya data yang terdapat pada

kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk kedua

kelompok sampel penelitian. Dari tabel dapat disimpulakan bahwa kedua

kelompok sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi Lhitung < Ltabel.

2. Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas

didapat dengan menggunajkan uji fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah kedua varians populasi homogen. Kriteria pengujian yang

digunakan yaitu kedua kelompok di nyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel

diukur pada taraf signifikan dan tingkat kepercayaan tertentu.

Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar

Statistik

S2

Eksperimen 58,88

S2

Kontrol 49,91

Fhitung 1,18

Ftabel 1,79

Kesimpulan Homogen

Berdasarkan Tabel 4.5, hasil uji homogenitas untuk data posttest didapat Fhitung

= 1,18. Dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) =

33 dan (dk2) = 33 di dapat Ftabel = 1,79. Dari kedua data tersebut dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai

varians yang sama atau homogen karna memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel.

Page 67: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

50

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis ternyata populasi berdistribusi normal

dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t.

pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes hasil

belajar luas dan keliling bangun datar segitiga dan jajargenjang kelompok

eksperimen yang menggunakan metode penemuan terbimbing lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata tes hasil belajar luas dan keliling bangun datar

segitiga dan jajargenjang yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

a. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesiss dilakukan untuk mengetahui apakah skor hasil belajar

kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran penemuan

terbimbing lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan skor hasil belajar

kelompk kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Untuk

pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : µ1 ≤ µ2

Rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode

penemuan terbimbing lebih kecil sama dengan dari pada yang diajar dengan

menggunakan metode pembelajaran konvensional.

H1 : µ1 > µ2

Rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode

penemuan terbimbing lebih tinggi dari pada yang diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis tersebut akan di uji

dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian yaitu : jika thitung >

ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima pada tingkat keperayaan 95%.

b. Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil

belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,

sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis

data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji-t dengan kriteria pengujian

Page 68: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

51

yaitu jika t hitung < ttabel maka H0 diterima H1 ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0

ditolak, H1 diterima.

Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data posttest kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah tabel pengujian

hipotesis penelitian data post test.

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Data Statistik

Sample (n) Mean Sgab thitung t tabel Kesimpulan

Post

Tes

t Eksperimen 34 81,29 7,375 8,95 2,00 H0 di tolak

Kontrol 34 64,71

Dari Tabel 4.6, hasil perhitungan uji hipotesis di atas untuk nilai post test

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan α = 0,05 di peroleh thitung

post test sebesar 8,95 dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung post

test lebih besar di bandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang

telah ditetapkan, yaitu: jika thitung > ttabel, maka H1 diterima, dan dapat dinyatakan

bahwa metode penemuan terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar

matematika peserta didik. Dari hasil post test, rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini membahas hasil belajar luas dan keliling bangun datar segitiga

dan jajargenjang, pembelajaran kelas eksperimen yang menggunakan metode

penemuan terbimbing dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional

Hasil penelitian yang peneliti dapat bisa dibandingkan dengan penelitian lain yang

relevan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil tes yang

dilakukan setelah pembelajaran (posttest) diketahui nilai rata-rata kelompok

eksperimen sebesar 82,22 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 65,14.

Page 69: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

52

Terjadi perbedaan hasil belajar pada kedua kelompok disebabkan karena adanya

perbedaan perlakuan dalam belajar. Pada kelompok eksperimen diterapkan

dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing dan pada kelompok kontrol

tidak diterapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing.

Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis juga menunjukkan adanya

perbedaan hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 8,95 dan 2,00. Berdasarkan

perhitungan analisis data melalui uji hipotesis dengan uji-t, maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing

berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika.

Pada kelas eksperimen pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan

metode penemuan terbimbing, sedangkan pada kelas kontrol metode pembelajaran

kovensional. Tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

metode penemuan terbimbing menjadikan hasil belajar peserta didik lebih tinggi

dari pada kelas kontrol.

Penelitian ini hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pada penggunaan metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar

peserta didik pada konsep luas dan keliling segitiga dan jajargenjang. Hal ini

terlihat dari hasil uji hipotesis bahwa thitung > ttabel yaitu 8,95 > 2,00, maka H1

diterima H0 ditolak. Selain itu, terlihat juga dari nilai rata-rata posttest kelas

eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol, yaitu 82,22 untuk kelas

eksperimen dan 65,14 untuk kelas kontrol. Selain itu, terlihat juga dari nilai rata-

rata posttest kelas eksperimen lenih tinggi dibandingkan dengan kelas konrol,

yaitu 82,22 untuk kelas eksperimen dan 60,14 untuk kelas kontrol.

Jika hasil belajar dari penelitian ini dilihat dari jenjang kognitif nya, maka

akan terlihat bahwa di kelas eksperimen lebih tinggi disetiap jenjang nya (C1, C2,

dan C3) dibandingkan kelas kontrol. Pada jenjang kognitif C1 kelas eksperimen

memperoleh presentase sebesar 85,62% sedangkan kelas kontrol memperoleh

70,25%. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar dengan metode

penemuan terbimbing peserta didik menjadi aktif karena peserta didik melakukan

sebuah percobaan menemukan konsep dengan menggunakan alat peraga

Page 70: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

53

sederhana. Dengan percobaan, peserta didik dilatih untuk merekam semua data

fakta yang diperolehnya, melalui hasil pengamatan dan bukan data opini hasil

rekayasa pemikiran. Peserta didik belajar tidak hanya menghafal teori tetapi

mencoba untuk menemukannya, sehingga teori yang dipelajari lebih lama

tersimpan dalam ingatannya.

Pada jenjang kognitif C2 pada kelas eksperimen juga lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol yaitu kelas eksperimen memperoleh presentase

sebesar 65,54% dan 52,58% untuk kelas kontrol. Adanya diskusi setelah peserta

didik melakukan penemuan menambah pemahaman peserta didik baik secara lisan

maupun tulisan karena selain melakukan penemuan, peserta didik juga harus

membuat rangkuman hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian

menginformasikan dan mengkomunikasikannya kepada teman-teman tentang

hasil penemuan dan diskusi yang telah dilakukannya. Dengan demikian, peserta

didik dapat mengingat kembali tentang hasil penemuannya dan memperoleh

tambahan informasi tentang hal-hal yang mungkin tidak didapatkan nya pada saat

pelaksanaan penemuan. Hal ini lah yang membuat jenjang kognitif C2 pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Pada jenjang kognitif C3 presentase untuk kelas eksperimen juga lebih tinggi

yaitu 63,5% dan kelas kontrol 55,42%. Hal ini disebabkan karena peserta didik di

beri kesempatan untuk menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan

gagasan, menemukan solusi, menemukan penerimaan dan dapat menarik

kesimpulan sendiri dari proses yang dialaminya. Sejalan dengan pendapat

Martinis Yamin yang menyatakan bahwa dengan melibatkan siswa berperan

dalam kegiatan pembelajaran, berarti mengembangkan kapasitas belajar dan

potensi yang dimiliki siswa secara penuh.1 Dengan melakukan penemuan, diskusi,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil penemuan kepada orang lain,

peserta didik dapat memahami konsep matematika secara sistematis khususnya

pada konsep luas dan keliling segitiga dan jajargenjang sehingga membuahkan

hasil belajar yang lebih baik.

1 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gunung Persada Press,2010), h.

78

Page 71: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

54

Pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing merupakan

metode pembelajaran yang berpusat pada keterampilan mencari temuan, yang

diikuti dengan penguatan kreatifitas. Sehingga dalam pembelajaran ini, selain

dilatih menyelesaikan suatu permasalahan, kreatifitas peserta didik juga dapat

terlatih. Peserta didik akan terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan cara

yang peserta didik temukan sendiri.

Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberikan ice breaking, guru

melakukan apersepsi dengan meminta peserta didik untuk menyebutkan apa saja

macam-macam bangun datar dan rumus mencari luas dan keliling persegi dan

jajargenjang. Kegiatan apersepsi, peneliti lakukan di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Adapun langkah pembelajaran yang menggunakan metode penemuan

terbimbing di kelas eksperimen yaitu, pertama-tama peserta didik dibagi menjadi

4-5 orang peserta didik. Setiap kelompok terdiri dari anak yang berkemampuan

tinggi, sedang dan rendah, sehingga tiap kelompok memiliki anggota kelompok

yang berkemampuan heterogen, setelah berkumpul dengan teman-teman

sekelompoknya, guru memberikan media pembelajaran berupa replica segitiga

dan jajargenang, kertas origami, gunting, banang dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

yang harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok.

Pada pertemuan pertama, peserta didik masih merasa kebingungan dalam

mengerjakan LKS yang diberikan guru karena peserta didik belum terbiasa

melakukan pembelajaran secara mandiri. Peserta didik juga tidak biasa

menggunakan media pembelajaran. Guru mendampingi peserta didik saat peserta

didik mengerjakan LKS dan membimbing peserta didik dalam menggunakan

media pembelajaran sebagai alat bantu untuk mengerjakan LKS tersebut. Dalam

LKS tersebut, peserta didik dihadapkan dengan langkah-langkah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan membimbing peserta didik untuk menemukan suatu

unsur/sifat dan rumus yang akan memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan

masalah nantinya, tahap pertama yaitu peserta didik dalam kelompok

merumuskan masalah yang diberikan.

Page 72: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

55

Gambar 4.3.

Peserta Didik Sedang Melakukan Penemuan Secara Berkelompok

Peserta didik membuat perkiraan dari apa yang mereka ketahui., setelah itu

peserta didik membuat argument untuk menyelesaikan masalah. Dalam tahap ini,

tiap anggota kelompok diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya

mengenai solusi penyelesaian dari permasalahan tersebut. Setelah terkumpul

beberapa solusi penyelesaian, peserta didik menyeleksi solusi-solusi tersebut atau

menganalisis argumen yang lebih baik untuk mencari solusi. Solusi yang dipilih

merupakan solusi yang paling efisien. Setelah menemukan solusi yang

dianggapnya paling efisien, kemudian peserta didik membuat kesimpulan dan

menyelesaikan solusi tersebut. Setelah selesai, perwakilan dari setiap kelompok

menjelaskan hasil diskusi dari kelompok masing-masing. Kelompok lain

mendengarkan presentasi teman kelompok yang sedang berbicara di depan kelas,

setelah selesai presentasi, kelompok lain menanggapai atau memberikan pendapat

lain. Setelah diskusi selesai dilaksanakan, guru memberikan kesimpulan atau

mengoreksi agar materi pelajaran lebih jelas.

Untuk kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.

Sementara itu kegiatan pembelajaran dengan metode pembelejaran konvensional,

dilaksanakan dengan cara ceramah yang artinya metode ini tidak terlepas dari

penjelasan secara lisan oleh guru karena dalam proses ekspositori peran peserta

didik hanya sekedar memperhatikan. Pembelajaran dengan metode konvensinal

menjadi kurang efektif karena tidak diikuti oleh aktifitas dimana peserta didik

Page 73: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

56

turut serta dalam menemukan konsep. Peserta didik hanya memperhatikan

penjelasan materi yang dilakukan oleh guru sehingga pengalaman yang dirasakan

berbeda dengan peserta didik yang diberi perlakukan metode penemuan

terbimbing. Hal ini lah yang menyebabkan banyak peserta didik mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal latihan yang sama dengan soal yang diberikan

pada kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan terbimbing.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah membuat perencanaan yang

matang, diantaranya yaitu membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajran)

merancang kegiatan pembelajaran untuk kelas eksperimen yang menggunakan

metode pembelajaran penemuan terbimbing dan untuk kelas kontrol yang

menggunakan metode pembelajaran konvensional, menyiapkan media

pembelajaran tentang materi luas dan keliling segitiga dan jajargenjang,

menyiapkan lembar kerja siswa yang akan digunakan, juga menyiapkan soal-soal

post test untuk mengukur hasil belajar peserta didik.

Pemahaman peserta didik kelas eksperimen terhadap materi dalam metode

pembelajaran penemuan terbimbing yang menemukan konsep sendiri dengan

bantuan bimbingan guru membuat informasi lebih mudah diserap dan diingat

peserta didik dalam jangka waktu yang lama. Menemukan konsep sendiri

membuat peserta didik lebih mengerti dan diingat oleh peserta didik. Pemahaman

peserta didik kelas eksperimen terhadap materi juga lebih baik dari pada peserta

didik kelas kontrol yang tidak menggunakan metode penemuan terbimbing dalam

pembelajarannya.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional, peserta didik hanya memperhatikan penjelasan guru.

Pembelajaran di kelas kontrol berjalan biasa saja, pertama-tama guru hanya

menerangkan materi yang akan dipelajari peserta didik hari itu, serta memberikan

beberapa contoh, kemudian keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran hanya

sebatas menulis dan mendengarkan perintah dari guru. Apabila masih ada bagian

materi yang belum dipahami, peserta didik diperbolehkan untuk bertanya kepada

guru. Setelah guru selesai menyampaikan materi, peserta didik diberi latihan

untuk penguatan. Pembelajaran di kelas kontrol cenderung pasif sehingga

Page 74: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

57

mengakibatkan kejenuhan pada peserta didik. Hal ini jelas bertolak belakang

dengan kondisi di kelas eksperimen.

Dalam proses pembelajaran yang di lakukan di kelas kontrol ini, peserta didik

tidak terlibat secara optimal dan cenderung pasif. Peserta didik tidak diberi

kesempatan untuk bertukar pendapat dengan temannya dalam mengungkapkan ide

dan gagasannya di dalam kelas. Dengan demikian, peserta didik belajar dengan

hafalan. Namun kelebihan dari kelas kontrol ini adalah peserta didik dapat

mengerjakan dengan lancar dan sistematis soal yang diberikan guru, dengan

catatan soal tersebut sesuai dengan contoh soal yang telah dijelaskan. Apabila soal

yang diberikan berbeda dengan contoh yang dijelaskan, maka peserta didik akan

mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya.

Dengan demikian, peserta didik kurang mengerti konsep dari materi yang

disampaikan guru. Pemahaman ke dua kelas tersebut jelas berbeda. Hal ini bisa

dilihat dari perhitungan presentase hasil post test tiap jenjang kognitif peserta

didik. Hasil presentase kelas eksperimen lebih unggul pada tiap jenjang kognitif

nya dibandingkan kelas kontrol.

Presentase yang didapat oleh kelas eksprimen sebesar 85,62% pada jenjang

kognitif C1, 65,54% pada jenjang kognitif C2, dan 63,5% pada jenjang kognitif

C3. Sedangkan presentase yang diperoleh kelas kontrol sebesar 70,25% pada

jenjang kognitif C1, 52,58% pada jenjang kognitif C2, dan 55,42% pada jenjang

kognitif C3. Dari perhitungan presentase tersebut terlihat perbedaan pemahaman

peserta didik kelas eksperimen dan kontrol pada tiap jenjang kognitifnya terhadap

materi yang telah diajarkan oleh guru.

Berdasarkan uraian di atas, menunjukan perlakuan berbeda yang diberikan

pada kelas eksperimen dan kontrol dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda

pula. Hasil belajar kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan metode

penemuan terbimbing dalam pembelajarannya berbeda dengan hasil belajar kelas

kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Hasil belajar peserta didik kelas kontrol lebih rendah dari peserta didik kelas

eksperimen.

Page 75: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

58

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa

metode penemuan terbimbing lebih efektif dalam pembelajaran matematika pada

konsep luas dan keliling segitiga dan jajargenjang.

D. Hasil Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, hal ini perlu diungkapkan

agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi siapa saja yang

memerlukan hasil penelitian ini.

1. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya hasil belajar

matematika peserta didik saja, sedangkan aspek yang lain tidak di kontrol.

2. Hasil belajar kognitif peserta didik yang diukur hanya dalam jenjang kognitif

C1- C3 saja.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan luas dan keliling segitiga

dan jajargenjang, sehingga belum dapat digeneralisasikan pada pokok bahasan

matematika yang lainnya.

4. Manajemen waktu dalam pembelajaran ini sangatlah penting karena dalam

pembelajaran ini dilakukan beberapa tahapan sehingga diperlukan waktu yang

lebih lama.

Page 76: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

Metode pembelajaran penemuan terbimbing memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Hal ini dapat dilihat

dari hasil perhitungan uji-t di peroleh bahwa nilai thitung > ttabel. Artinya bahwa

hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak. Dapat dilihat juga pada nilai rata-rata peserta

didik kelas yang menggunakan metode penemuan terbimbing lebih besar di

bandingkan dengan nilai rata-rata peserta didik kelas yang menggunakan metode

konvensional, yaitu sebesar 82,22 untuk kelas yang menggunakan metode

penemuan terbimbing dan 65,14 untuk kelas yang menggunakan metode

konvensional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman yang terjadi selama

penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran-saran berikut ini:

1. Pihak sekolah dapat menggunakan hasil penelitian metode penemuan

terbimbing yang telah dibuat oleh peneliti sebagai salah satu referensi untuk

mengembangkan atau menerapkan metode penemuan terbimbing dalam

proses pembelajaran matematika di kelas-kelas lain.

2. Guru-guru dapat menggunakan hasil penelitian metode penemuan terbimbing

yang telah dibuat oleh peneliti sebagai salah satu alternatif metode

pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

3. Peserta didik, melalui metode penemuan terbimbing peserta didik

mendapatkan pengalaman yang lebih dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Page 77: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

60

4. Bagi pembaca dan peneliti lain yang ingin mengukur pengaruh hasil belajar

matematika siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing,

penelitian ini dapat memberikan gambaran/informasi tentang penerapan

metode penemuan terbimbing.

Page 78: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT.Bumi

Aksara, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta:

RT: Rieneka Cipta, 2006.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,

Bandung: Refika Aditama, 2007.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Markaban, Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Penemuan

Terbimbing. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Dan

Penataran Guru Matematika, Yogyakarta, 2006.

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2002.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sudrajat dan Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,

2005.

Sugiyono, Metode Peneitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT. Rineka Cipta. Jakarta:

2009.

Suwangsih, Erna, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.

Syawiji, Kim Cakhyanyo, Metode Outdoor Learning dan Peningkatan Minat

Belajar Aritmatika Sosial, Jurnal Dinamika Penelitian, Juli 2009.

Page 79: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

62

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2010.

Uno, Hamzah B., Orientasi BBaru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta : Bumi

Aksara, 2010.

Wardani, Psikologi Belajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 1997.

Widayanti, Esti Yuli dkk. Pembelajaran Matematika MI, Jakarta: PT: Rineka

Cipta, 2009.

Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gunung Persada Press,

2010.

Zulfikar Ali Buto, Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa

Pendidikan Modern.

Page 80: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga.

2. Menyebutkan unsur-unsur segitiga.

3. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada segitiga.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing melalui

LKS dan diskusi, siswa diharapkan:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga melalui metode penemuan.

2. Menyebutkan unsur-unsur segitiga.

3. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada segitiga.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

Page 81: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Siswa mengemukakan apa yang mereka ketahui tentang

segitiga.

2) Siswa mencari dan menemukan benda di lingkungan sekitar

mereka yang berbentuk segitiga.

3) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai apa

yang mereka temukan tentang sifat-sifat segitiga.

Page 82: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

4) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat-sifat

segitiga.

b. Elaborasi

5) Guru memberikan gambar lain tentang segitiga kepada

siswa.

6) Siswa memperhatikan dan mengamati gambar segitiga yang

guru berikan.

7) Siswa mengerjakan LKS untuk menemukan sifat-sifat dan

unsur-usur segitiga dengan bantuan replika segitiga.

8) Siswa merumuskan masalah yang diiberikan guru melalui

lembar kerja siswa (LKS).

9) Dalam kelompok siswa menyusun informasi dari replika

bangun datar yang diberikan oleh guru.

10) Siswa berdiskusi mengolah informasi yang telah didapat

melalui replika bangun datar yang diberikan oleh guru

kemudian menyusun perkiraan hasil analisis yang

dilakukan.

11) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

12) Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

temuannya.

c. Konfirmasi

13) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

14) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

pengertian, sifat-sifat dan unsur-unsur segitiga.

15) Guru memberikan pertanyaan tentang hasil diskusi mereka

mengenai pengertian, sifat-sifat dan unsur-unsur segitiga.

16) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 83: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

17) Guru memastikan semua siswa memahami dan mengerti

materi tentang segitiga.

18) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 6.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Guru dan siswa bersama-sama menutup pelajaran dengan

membaca doa kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 84: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator

1. Menemukan rumus keliling segitiga

2. Menentukan keliling segitiga

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga melalui metode

penemuan terbimbing.

2. Siswa dapat menentukan keliling segitiga

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

Page 85: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

segitiga.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari keliling segitiga”

kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

segitiga lain.

Page 86: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5) Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan

keliling segitiga.

6) Siswa menjawab pertanyaan guru terkait dengan keliling

segitiga.

7) Tiap-tiap kelompok diberikan karton berbentuk segitiga.

8) Siswa diminta untuk memutari gambar segitiga dari karton

tersebut dengan menggunakan benang dan mngukurnya

terkait dengan keliling segitiga.

9) Siswa diminta untuk berdiskusi dengan kelompokya.

10) Dalam kelompok siswa menyusun informasi dari replika

bangun datar yang diberikan oleh guru terkait keliling

segitiga.

11) Siswa menyusun perkiraan hasil analisis yang dilakukan.

12) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

13) Setelah menyelesaikan hasil diskusinya, guru memilih 2

kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya.

14) Guru membahas hasil penyelidikan siswa apabila terdapat

miskonsepsi.

c. Konfirmasi

15) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

16) Guru memberikan penekanan hal-hal yang dianggap

penting.

17) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

18) Guru memastikan semua siswa memahami menentukan

keliling segitiga.

19) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 2.

Page 87: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan murid mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 88: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 3 (Tiga)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator

1. Menemukan rumus luas segitiga

2. Menentukan luas segitiga

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

1. Siswa dapat menemukan rumus luas segitiga melalui metode

penemuan terbimbing.

2. Siswa dapat menentukan luas segitiga

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

Page 89: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

segitiga.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari luas segitiga”

kepada siswa.

3) Siswa menjawab pertanyaan guru.

4) Guru menampung semua jawaban siswa

Page 90: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

b. Elaborasi

5) Guru mengenalkan dan memperlihatkan bahan-bahan yang

akan digunakan untuk mencari luas segitiga berupa kertas

oragami dan gunting.

6) Tiap-tiap siswa dalam kelompok mendapatkan kertas

origami dan gunting.

7) Untuk menemukan luas segitiga, siswa diminta untuk

mengamati dan menggunting ujung kertas origami tersebut

sampai bertemu dengan ujung kertas origami yang lain

sehingga menghasilkan 2 buah segitiga.

8) Selanjutnya, siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman

satu tim/kelompoknya atas percobaan dan pengamatan yang

telah dilakukan untuk menemukan luas segitiga.

9) Guru memberikan bimbingan berupa beberapa pertanyaan

terkait dengan luas segitiga.

10) Tiap siswa diminta untuk menggambar bangun segitiga

pada kertas berpetak yang mereka bawa dan menuliskan

hasil diskusi yang telah dilakukan.

11) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

12) Setelah menyelesaikan hasil diskusinya, guru memilih 2

kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya.

13) Guru membahas hasil penyelidikan siswa apabila terdapat

miskonsepsi.

c. Konfirmasi

14) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

15) Guru memberikan penekanan hal-hal yang dianggap

penting.

16) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 91: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

17) Guru memastikan semua siswa memahami menentukan

keliling segitiga.

18) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 3.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan murid mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Guru dan siswa bersama-sama menutup pelajaran dengan

membaca doa kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 92: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 4 (Empat)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang.

2. Menyebutkan unsur-unsur jajargenjang.

3. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada jajargenjang.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing melalui

LKS dan diskusi, siswa diharapkan:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang melalui metode penemuan.

2. Menyebutkan unsur-unsur jajargenjang.

3. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

Page 93: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Siswa mengemukakan apa yang mereka ketahui tentang

jajargenjang.

2) Siswa mencari dan menemukan benda di lingkungan sekitar

mereka yang berbentuk jajargenjang.

3) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai apa

yang mereka temukan tentang sifat-sifat jajargenjang.

Page 94: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

4) Siswa mengemukakan pendapatnya tentang sifat-sifat

jajargenjang.

b. Elaborasi

5) Guru memberikan gambar lain tentang jajargenjang kepada

siswa.

6) Siswa memperhatikan dan mengamati gambar jajargenjang

yang guru berikan.

7) Siswa mengerjakan LKS untuk menemukan sifat-sifat dan

unsur-usur segitiga dengan bantuan replika jajargenjang.

8) Siswa merumuskan masalah yang diberikan guru melalui

lembar kerja siswa (LKS).

9) Dalam kelompok, siswa menyusun informasi dari replika

bangun datar yang diberikan oleh guru.

10) Siswa berdiskusi mengolah informasi yang telah didapat

melalui replika bangun datar yang diberikan oleh guru

kemudian menyusun perkiraan hasil analisis yang

dilakukan.

11) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

12) Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

temuannya.

c. Konfirmasi

13) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

14) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

pengertian, sifat-sifat dan unsur-unsur jajargenjang.

15) Guru memberikan pertanyaan tentang hasil diskusi mereka

mengenai pengertian, sifat-sifat dan unsur-unsur

jajargenjang.

16) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 95: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

17) Guru memastikan semua siswa memahami dan mengerti

materi tentang jajargenjang.

18) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 6.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Guru dan siswa bersama-sama menutup pelajaran dengan

membaca doa kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 96: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 5 (Lima)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga.

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga.

D. Indikator

1. Menemukan rumus keliling jajargenjang.

2. Menentukan keliling jajargenjang.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling jajargenjang melalui metode

penemuan terbimbing.

2. Siswa dapat menentukan keliling jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

Page 97: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

jajargenjang.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari keliling

jajargenjang” kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

jajargenjang lain.

Page 98: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5) Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan

keliling jajargenjang.

6) Siswa menjawab pertanyaan guru terkait dengan keliling

jajargenjang.

7) Tiap-tiap kelompok diberikan karton berbentuk

jajargenjang.

8) Siswa diminta untuk memutari gambar jajargenjang dari

karton tersebut dengan menggunakan benang dan

mngukurnya terkait dengan keliling jajargenjang

9) Siswa diminta untuk berdiskusi dengan kelompokya.

10) Dalam kelompok siswa menyusun informasi dari replika

bangun datar yang diberikan oleh guru terkait keliling

jajargenjang.

11) Siswa menyusun perkiraan hasil analisis yang dilakukan.

12) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

13) Setelah menyelesaikan hasil diskusinya, guru memilih 2

kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya.

14) Guru membahas hasil penyelidikan siswa apabila terdapat

miskonsepsi.

c. Konfirmasi

15) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

16) Guru memberikan penekanan hal-hal yang dianggap

penting.

17) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

18) Guru memastikan semua siswa memahami menentukan

keliling segitiga.

19) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 5.

Page 99: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan murid mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 100: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 6 (Enam)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator

1. Menemukan rumus luas jajargenjang melalui metode penemuan

terbimbing.

2. Menentukan luas jajargenjang.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

1. Siswa dapat menemukan rumus luas jajargenjang melalui metode

penemuan terbimbing.

2. Siswa dapat menentukan luas jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

Page 101: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

7) Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri 5-6 orang dengan cara berhitung

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

jajargenjang.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari luas jajargenjang”

kepada siswa.

3) Siswa menjawab pertanyaan guru.

4) Guru menampung semua jawaban siswa.

Page 102: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

b. Elaborasi

5) Guru mengenalkan dan memperlihatkan bahan-bahan yang

akan digunakan untuk mencari luas jajargenjang berupa

kertas oragami dan gunting.

6) Tiap-tiap siswa dalam kelompok mendapatkan kertas

origami dan gunting.

7) Untuk menemukan luas segitiga, siswa diminta untuk

mengamati dan menggunting ujung kertas origami tersebut

sehingga menghasilkan 1 buah segitiga untuk menemukan

luas jajargenjang.

8) Selanjutnya, siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman

satu tim/kelompoknya atas percobaan dan pengamatan yang

telah dilakukan untuk menemukan luas jajargenjang.

9) Guru memberikan bimbingan berupa beberapa pertanyaan

terkait dengan luas jajargenjang.

10) Tiap siswa diminta untuk menggambar bangun jajargenjang

pada kertas berpetak yang mereka bawa dan menuliskan

hasil diskusi yang telah dilakukan.

11) Guru berkeliling membantu siswa agar perkiraan yang

siswa dapat menuju arah yang hendak dituju.

12) Setelah menyelesaikan hasil diskusinya, guru memilih 2

kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya.

13) Guru membahas hasil penyelidikan siswa apabila terdapat

miskonsepsi.

c. Konfirmasi

14) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan terhadap hasil diskusi kelompok

siswa.

15) Guru memberikan penekanan hal-hal yang dianggap

penting.

16) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 103: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

17) Guru memastikan semua siswa memahami menentukan

keliling jajargenjang.

18) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 6.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan murid mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 104: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 7 (Tujuh)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

segitiga.

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

1. Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan

luas segitiga.

2. Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan

luas jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

Page 105: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penemuan Terbimbing dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru bertanya tentang rumus keliling dan luas segitiga dan

jajargenjang yang telah dipelajari seblumnya.

2) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

3) Guru memberikan pertanyaan terkait dengan rumus keliling

dan luas segitiga dan jajargenjang yang telah mereka

pelajari sebelumnya.

Page 106: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

4) Guru memberikan pertanyaan berupa pertanyaan

pemecahan masalah yang harus dijawab oleh masing-

masing siswa.

5) Guru mencatat hal-hal yang dianggap sulit oleh siswa.

6) Guru membahas bersama hasil penyelidikan siswa dan hasil

catatan yang telah ditulis oleh guru.

c. Konfirmasi

7) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

8) Guru memastikan semua siswa memahami menentukan

keliling dan luas segitiga dan jajargenjang.

9) Siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan LKS 7.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan murid mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya adalah ulangan/ ujian.

4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

5) Guru mengucapkan salam.

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Page 107: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Tangerang, November 2014

Mengetahui

Guru Kelas 4. Peneliti

.................................. ..................................

NIP : NIM : 1110018300040

Kepala Sekolah

..................................

NIP :

Page 108: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga.

2. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada segitiga

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga

2. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada segitiga.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

Page 109: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru bertanya kepada siswa mengenai apa yang mereka

ketahui tentang segitiga.

2) Guru meminta siswa untuk menemukan benda di

lingkungan sekitar mereka yang berbentuk segitiga.

3) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai apa

yang mereka temukan tentang sifat-sifat segitiga.

b. Elaborasi

4) Guru memberikan contoh lain tentang segitiga kepada

siswa

5) Guru menyebutkan sifat-sifat segitiga.

6) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 110: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru menjelaskan alasan mengapa bisa disebut sifat-sifat

segitiga.

c. Konfirmasi

8) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

9) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

pengertian, sifat-sifat segitiga.

10) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai pengertian, sifat-sifat segitiga.

11) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

12) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang segitiga.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

Page 111: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 112: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan rumus keliling segitiga

2. Menentukan keliling segitiga

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan:

1. Menemukan rumus keliling segitiga

2. Menentukan keliling segitiga.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

Page 113: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

segitiga.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari keliling segitiga”

kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru menjelaskan cara mencari keliling segitiga dan

memberikan contoh soal.

5) Guru memberikan contoh soal lain di papan tulis.

6) Siswa mengerjakan contoh soal lain yang guru berikan di

buku tulis mereka.

Page 114: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru meminta beberapa siswa untuk menyelesaikan contoh

soal lain yang guru berikan di papan tulis dan

membahasnya bareng-bareng.

8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

9) Guru menjawab pertanyaan siswa.

c. Konfirmasi

10) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

11) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

keliling segitiga.

12) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai keliling segitiga.

13) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

14) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang keliling segitiga.

15) Untuk evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan-

latihan soal yang ada di buku paket sekolah.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

Page 115: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

J. Alat dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 116: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 3 (Tiga)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan rumus luas segitiga

2. Menentukan luas segitiga

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Menemukan rumus luas segitiga

2. Menentukan luas segitiga

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

Page 117: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

segitiga.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari luas segitiga”

kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru menjelaskan cara mencari luas segitiga dan

memberikan contoh soal.

5) Guru memberikan contoh soal lain di papan tulis.

6) Siswa mengerjakan contoh soal lain yang guru berikan di

buku tulis mereka.

Page 118: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru meminta beberapa siswa untuk menyelesaikan contoh

soal lain yang guru berikan di papan tulis dan

membahasnya bareng-bareng.

8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

9) Guru menjawab pertanyaan siswa.

c. Konfirmasi

10) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

11) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai luas

segitiga.

12) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai luas segitiga.

13) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

14) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang luas segitiga.

15) Untuk evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan-

latihan soal yang ada di buku paket sekolah.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

Page 119: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 120: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 4 (Empat)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang.

2. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada jajargenjang.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang.

2. Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

Page 121: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru bertanya kepada siswa mengenai apa yang mereka

ketahui tentang jajargenjang.

2) Guru meminta siswa untuk menemukan benda di

lingkungan sekitar mereka yang berbentuk jajargenjang.

3) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai apa

yang mereka temukan tentang sifat-sifat jajargenjang.

b. Elaborasi

4) Guru memberikan contoh lain tentang jajargenjang kepada

siswa

5) Guru menyebutkan sifat-sifat jajargenjang.

6) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 122: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru menjelaskan alasan mengapa bisa disebut sifat-sifat

jajargenjang.

c. Konfirmasi

8) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

9) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

pengertian, sifat-sifat jajargenjang.

10) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai pengertian, sifat-sifat jajargenjang.

11) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

12) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang jajargenjang.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Page 123: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 124: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 5 (Lima)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan rumus keliling jajargenjang.

2. Menentukan keliling jajargenjang.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan:

1. Menemukan rumus keliling jajargenjang.

2. Menentukan keliling jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

Page 125: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

jajargenjang.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari keliling

jajargenjang” kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru menjelaskan cara mencari keliling jajargenjang dan

memberikan contoh soal..

5) Guru memberikan contoh soal lain di papan tulis.

6) Siswa mengerjakan contoh soal lain yang guru berikan di

buku tulis mereka.

Page 126: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru meminta beberapa siswa untuk menyelesaikan contoh

soal lain yang guru berikan di papan tulis dan

membahasnya barsama-sama.

8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

9) Guru menjawab pertanyaan siswa.

c. Konfirmasi

10) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

11) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai

keliling jajargenjang.

12) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai keliling jajargenjang.

13) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

14) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang keliling jajargenjang.

15) Untuk evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan-

latihan soal yang ada di buku paket sekolah.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

Page 127: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 128: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 6 (Enam)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan rumus luas jajargenjang

2. Menentukan luas jajargenjang

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Menemukan rumus luas jajargenjang

2. Menentukan luas jajargenjang

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

Page 129: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru membawa alat peraga dari karton yang berbentuk

jajargenjang.

2) Guru bertanya “bagaimana cara mencari luas jajargenjang”

kepada siswa.

3) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

4) Guru menjelaskan cara mencari luas jajargenjang dan

memberikan contoh soal.

5) Guru memberikan contoh soal lain di papan tulis.

6) Siswa mengerjakan contoh soal lain yang guru berikan di

buku tulis mereka.

Page 130: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

7) Guru meminta beberapa siswa untuk menyelesaikan contoh

soal lain yang guru berikan di papan tulis dan

membahasnya bersama-sama.

8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

9) Guru menjawab pertanyaan siswa.

c. Konfirmasi

10) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

11) Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai luas

jajargenjang.

12) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman

mereka mengenai luas jajargenjang.

13) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

14) Memastikan semua siswa memahami dan mengerti materi

tentang luas jajargenjang.

15) Untuk evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan-

latihan soal yang ada di buku paket sekolah.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk bahan

penguatan.

4) Guru mengingatkan kepada siswa mengenai materi ajar yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

6) Guru mengucapkan salam.

Page 131: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Peneliti

Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Page 132: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Mata Pelajaran

Sekolah : MI I’anatul Huda

Kelas/ Semester : IV (empat)/ Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Pertemuan Ke- : 7 (Tujuh)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

B. Standar Kompetensi

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah.

C. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

D. Indikator Pembelajaran

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

segitiga.

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

segitiga.

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang.

F. Karakter siswa yang diharapkan:

1. Rasa ingin tahu

2. Kerja sama

3. Ketelitian

4. Komunikatif

Page 133: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Mandiri

6. Disiplin

7. Rasa hormat dan perhatian

8. Tanggung jawab

G. Materi Pembelajaran

Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana : Segitiga, Jajargenjang dan

Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Keliling dan Luas

Jajargenjang dan Segitiga.

H. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya Jawab, konvensional/ceramah dan Penugasan

I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

1) Guru datang dan mengucapkan salam.

2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3) Guru mengecek kehadiran dan mempersiapkan siswa.

4) Guru memberitahukan kepada siswa materi yang akan

dipelajari dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

6) Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian agar siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru bertanya tentang rumus keliling dan luas segitiga dan

jajargenjang yang telah dipelajari seblumnya.

2) Guru menampung semua jawaban siswa.

b. Elaborasi

3) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang masalah keliling

dan luas jajargenjang dan segitiga.

4) Guru memberikan contoh soal lain di papan tulis.

Page 134: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5) Siswa mengerjakan contoh soal lain yang guru berikan di

buku tulis mereka.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang sudah dijelaskan.

c. Konfirmasi

7) Guru memastikan semua siswa memahami materi yang

telah dipelajari.

8) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan atau tulisan kepada siswa.

9) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

10) Untuk evaluasi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan-

latihan soal yang ada di buku paket sekolah.

11) Guru membahas latihan soal bersama dengan siswa

12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jika ada yang belum jelas.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Guru bersama-sama dengan siswa mengulang kembali dan

memberikan kesimpulan melalui proses tanya jawab.

2) Guru memberikan kesempatan siswa apabila masih ada siswa

yang ingin bertanya.

3) Guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya adalah ujian/ulangan.

4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca doa

kafaratul majlis.

5) Guru mengucapkan salam.

J. Alat Dan Sumber Belajar

Alat : white board, spidol dan replika segitiga

Sumber : Buku Paket Matematika SD Kelas IV dan buku referensi

lain yang relevan.

Page 135: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik : Tertulis

Bentuk Instrument : Tes Uraian

Tangerang, November 2014

Mengetahui

Guru Kelas 4. Peneliti

.................................. ..................................

NIP : NIM : 1110018300040

Kepala Sekolah

..................................

NIP :

Page 136: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 3

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing melalui LKS dan diskusi,

siswa diharapkan mampu:

Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga melalui metode penemuan.

Menyebutkan unsur-unsur segitiga.

Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada segitiga.

......................................................................................................................................................

Segitiga

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

1. Dari gambar-gambar di atas, gambar apa saja kah yang berbentuk segitiga?

2. Amati, selidiki dan identifikasi panjang sisi dan besar sudut segitiga yang ibu berikan!

Page 137: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Jenis-jenis Segitiga

3. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut segitiga dibawah ini dengan menggunakan

penggaris dan busur derajat.

a. C Panjang sisi AC = .... cm Besar sudut ACB = .... °

Panjang sisi AB = .... cm Besar sudut BAC = .... °

Panjang sisi BC = .... cm Besar sudut ABC = .... °

Apakah AC = BC ?

A B Apakah sudut ABC = BAC?

ABC disebut segitiga ....

b. R Panjang sisi RP = .... cm Besar sudut RPQ = .... °

Panjang sisi PQ = .... cm Besar sudut PQR = .... °

Panjang sisi QR = .... cm Besar sudut QRP = .... °

Sudut manakah yang besarnya 90°?

P Q Disebut apakah sudut yang besarnya 90°?

RPQ disebut segitiga .....

c. U Panjang sisi ST = .... cm Besar sudut STU = .... °

Panjang sisi TU = .... cm Besar sudut TUS = .... °

Panjang sisi SU = .... cm Besar sudut UST = .... °

Apakah RS = TU = SU ?

S T Apakah sudut STU = sudut TUS = sudut UST ?

STU disebut segitiga .....

d. J Panjang sisi HI = .... cm Besar sudut HIJ = .... °

I Panjang sisi IJ = .... cm Besar sudut IJH = .... °

H Panjang sisi HJ = .... cm Besar sudut HJI = .... °

Apakah besar sudut HIJ = sudut IJH = sudut HJI?

Apakah panjang sisi-sisinya sama panjang?

Apakah terdapat sudut yang besarnya 90 °?

HIJ disebut segitiga ....

Page 138: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

1. Tulislah unsur-unsur pada segitiga dibawah ini!

a) C b) S

A B Q R

2. Gambarlah bangun datar berikut!

a) Segitiga sama kaki KLM

b) Segitiga sama sisi MNO

c) Segitiga sembarang OPQ

Semoga berhasil,

kamu pasti bisa!!!! ^_^

Page 139: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

Menemukan rumus keliling segitiga melalui metode penemuan terbimbing.

Menentukan keliling segitiga

......................................................................................................................................................

Segitiga

Segitiga adalah bentuk bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis (sisi) dan

mempunyai tiga buah titik sudut. Besar jumlah ketiga sudut tersebut adalah 180°.

Jenis-jenis segitiga

Segitiga sama kaki Segitiga sama sisi Segitiga siku-siku Segitiga sembarang

Segitiga sama kaki memiliki dua sisi yang sama panjang dan sudut-sudut alasnya yang

sama besar.

Segitiga sama sisi memiliki tiga buah sisi yang sama panjang dan mempunyai tiga buah

sudut yang sama besar ( ).

Segitiga siku-siku memiliki salah satu sudut yag berbentuk siku-siku yang besarnya 90°.

Page 140: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Segitiga sembarang, ketiga ukuran panjang sisi-sisinya berbeda atau tidak sama.

Keliling segitiga

Tiap-tiap kelompok diberikan bahan berupa benang, model-model segitiga dan alat

ukur panjang berupa penggaris.

Siswa diminta untuk memutari model-model segitiga dengan menggunakan benang,

kemudian mengukurnya dengan menggunakan alat ukur panjang yang telah

disediakan (penggaris).

Setelah mengetahui hasilnya, siswa kemudian diminta untuk mengukur setiap sisi

pada model segitiga dan menjumlahkan semua sisi-sisinya.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai keliling segitiga.

C

A B

Apakah hasil memutari model dengan benang =

menjumlahkan sisi-sisinya?

Keliling= AB + BC + CA = sisi I + sisi II + sisi

III

Maka, keliling segitiga?

Page 141: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

a) C b) S c) N

4cm 11cm

5cm 11cm 14cm L

A 6cm B Q 9cm R 14cm M

1. Isilah tabel dibawah ini sesuai dengan bangun diatas.

Nama Bangun Sisi Segitiga Jumlah Sisi Keliling

I II III

2. Iitsilah titik-titik pada kolom yang kosong dibawah ini degan benar!

No. Sisi Segitiga Keliling

I II III

1 5cm ...cm 6cm 15cm

2 7cm 8cm ...cm 22cm

3 12cm 4cm 9cm ...cm

4 ...cm 4cm 5cm 18cm

5 15cm 3cm 4cm ...cm

6 9cm 5cm 7cm ...cm

7 4cm ...cm 15cm 27cm

Page 142: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

Menemukan rumus luas segitiga melalui metode penemuan terbimbing.

Menentukan luas segitiga

..............................................................................................................................................

Segitiga

Segitiga adalah bentuk bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis (sisi) dan

mempunyai tiga buah titik sudut. Besar jumlah ketiga sudut tersebut adalah 180°.

Jenis-jenis segitiga

Segitiga sama kaki Segitiga sama sisi Segitiga siku-siku Segitiga sembarang

Segitiga sama kaki memiliki dua sisi yang sama panjang dan sudut-sudut alasnya yang

sama besar.

Segitiga sama sisi memiliki tiga buah sisi yang sama panjang dan mempunyai tiga buah

sudut yang sama besar ( ).

Segitiga siku-siku memiliki salah satu sudut yag berbentuk siku-siku yang besarnya 90°.

Segitiga sembarang, ketiga ukuran panjang sisi-sisinya berbeda atau tidak sama.

Page 143: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Luas Segitiga

Tiap-tiap kelompok diberikan bahan berupa kertas origami dan sebuah gunting.

Siswa diminta untuk mengamati dan menggunting salah satu bagian kertas origami

sehingga menjadi sebuah bangun segitiga.

Guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk menemukan luas segitiga.

l l t

p p

a

Bagaimana kalian menentukan luas bangun di bawah ini? Jelaskan!

Jawab :

Page 144: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

a) C b) S c) N

11cm

6cm 11cm L

A 6cm B Q 9cm R 14cm M

1. Isilah tabel dibawah ini sesuai dengan bangun diatas.

Bangun Alas (a) Tinggi (t) Luas

Segitiga a

Segitiga b

Segitiga c

2. Isilah titik-titik pada kolom yang kosong dibawah ini degan benar!

No Alas (cm) Tinggi (cm) Luas (cm²)

1 6 cm ...cm 30 cm²

2 9 cm 9 cm ... cm²

3 ... cm 8 cm 48 cm²

4 8 cm ... cm 72 cm²

5 12 cm 12 cm ... cm²

6 ... cm 12 cm 156 cm²

7 14 cm 6 cm ... cm²

Page 145: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing melalui LKS dan diskusi,

siswa diharapkan mampu:

Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang melalui metode penemuan.

Menyebutkan unsur-unsur jajargenjang.

Menentukan banyak sisi dan titik sudut pada jajargenjang.

......................................................................................................................................................

Jajargenjang

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

1. Dari gambar-gambar di atas, gambar apa saja kah yang berbentuk jajargenjang?

2. Amati, selidiki dan identifikasi panjang sisi dan besar sudut jajargenjang yang ibu

berikan!

Page 146: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

3. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut jajargenjang dibawah ini dengan menggunakan

penggaris dan busur derajat.

a.

Panjang sisi AD = .... cm Besar sudut ADC = .... °

Panjang sisi AB = .... cm Besar sudut BAD = .... °

Panjang sisi BC = .... cm Besar sudut ABC = .... °

Panjang sisi DC = .... cm Besar sudut BCD = .... °

Apakah AB = DC ?

Apakah DA = CB?

Apakah sudut ABC = BAC?

Page 147: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

1. Tulislah sifat-sifat pada jajargenjang di bawah ini!

a)

b)

2. Gambarlah bangun datar berikut!

a) Jajargenjang KLMN

b) Jajargenjang ABCD

c) Jajargenjang RSTU

Semoga berhasil,

kamu pasti bisa!!!! ^_^

Page 148: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

Menemukan rumus keliling jajargenjang melalui metode penemuan terbimbing.

Menentukan keliling jajargenjang.

......................................................................................................................................................

Jajargenjang

C D

A B

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar

dan jumlah pasang sudut yang saling berdekatan adalah 180°.

Sifat-sifat jajargenjang

Mempunyai 4 buah titik sudut yaitu, A, B, C, dan D.

Mampunyai 4 buah sisi yaitu, AB, BD, DC dan CA.

Mempunyai 2 sisi yang sama panjang dan sejajar yaitu, AB = CD, AC = BD.

Keliling jajargenjang

Tiap-tiap kelompok diberikan bahan berupa benang, model-model jajargenjang dan

alat ukur panjang berupa penggaris.

Page 149: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Siswa diminta untuk memutari model-model jajargenjang dengan menggunakan

benang, kemudian mengukurnya dengan menggunakan alat ukur panjang yang telah

disediakan (penggaris).

Setelah mengetahui hasilnya, siswa kemudian diminta untuk mengukur setiap sisi

pada model jajargenjang dan menjumlahkan semua sisi-sisinya.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai keliling jajargenjang.

C D

A B

Apakah hasil memutari model dengan

benang = menjumlahkan sisi-sisinya?

Keliling= AB + BD + DC +CA

(sifat jajargenjang: memiliki 2

sisi yang sama panjang)

Maka, keliling jajargenjang?

Page 150: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

a) b) c)

12cm 4cm 16cm

9cm 18cm

8cm

d) e)

22cm 24cm

27 cm

21cm

1.

Bangun Panjang (P) Lebar (L) Keliling

Jajargenjang a

Jajargenjang b

Jajargenjang c

Jajargenjang d

Jajargenjang e

2. Isilah titik-titik pada kolom kosong dibawah ini dengan benar!

Panjang (P) Lebar (L) Keliling

4 cm 6 cm ....cm

7 cm ....cm 32 cm

9 cm 7 cm ....cm

....cm 8 cm 40 cm

12 cm 6 cm ....cm

Semangat!!

Page 151: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Menemukan rumus luas jajargenjang melalui metode penemuan terbimbing.

2. Menentukan luas jajargenjang.

......................................................................................................................................................

Jajargenjang

C D

A B

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar

dan jumlah pasang sudut yang saling berdekatan adalah 180°.

Sifat-sifat jajargenjang

A. Mempunyai 4 buah titikk sudut yaitu, A, B, C, dan D.

B. Mampunyai 4 buah sisi yaitu, AB, BD, DC dan CA.

C. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang dan sejajar yaitu, AB = CD, AC = BD.

Luas jajargenjang

1. Tiap-tiap kelompok diberikan bahan berupa kertas origami dan sebuah gunting.

2. Siswa diminta untuk mengamati dan menggunting salah satu bagian kertas origami

sehingga menjadi sebuah bangun jajargenjang.

3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk menemukan luas jajargenjang.

Page 152: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

l l l t

p p p p

Bagaimana kalian menentukan luas bangun di bawah ini? Jelaskan!

Jawab :

Page 153: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

a) b) c)

4cm 16cm

9cm 18cm

8cm

d) e)

22cm

27 cm

21cm

1.

Bangun Alas (a) Tinggi (t) Luas

Jajargenjang a

Jajargenjang b

Jajargenjang c

Jajargenjang d

Jajargenjang e

2. Isilah titik-titik pada kolom kosong dibawah ini dengan benar!

Alas (a) Tinggi (t) Luas

4 cm 7 cm ....cm

7 cm ....cm 28 cm

9 cm 7 cm ....cm

....cm 5 cm 30 cm

12 cm 8 cm ....cm

12 cm 5 cm 6 cm

22 cm 12 cm

Page 154: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kelompok : ..........................................

Nama Anggota:

1. ..................................................... 4. ........................................................

2. ..................................................... 5. ........................................................

3. ..................................................... 6. ........................................................

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga.

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang

......................................................................................................................................................

Jajargenjang dan Segitiga

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan

jumlah pasang sudut yang saling berdekatan adalah 180°.

Segitiga adalah bentuk bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis (sisi) dan mempunyai

tiga buah titik sudut. Besar jumlah ketiga sudut tersebut adalah 180°.

Keliling

1. Tiap-tiap kelompok diberikan bahan berupa model-model jajargenjang dan segitiga,

benang dan lem.

2. Siswa diminta menghiasi semua sisi model-model jajargenjang dan segitiga dengan

menggunakan benang dan lem.

3.

Berapa panjang benang yang dibutuhkan untuk

menghiasi semua sisi pada bangun-bangun

tersebut?

Apakah panjang benang = keliling bangun

tersebut?

Jawab:

Page 155: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Luas

Menyerahkan bahan kepada siswa. Setiap kelompok diberikan kertas origami

dan gunting.

Siswa diminta untuk membuat bangun segitiga dan jajargenjang. Siswa

menentukan/ membuat sendiri garis tinggi bangun tersebut dan menhitungnya.

Luas segitiga: Luas jajargenjang:

Page 156: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Sebuah kebun berbentuk jajargenjang dengan panjang alas 18m dan tinggi 14m.

Berapakah luas kebun tersebut?

2. Haidir mempunyai kacu pramuka berbentuk segitiga dengan panjang alas 12cm dan

tinggi 6cm. Berapakah luas kacu pramuka Haidir?

3. Radit memiliki sapu tangan berbentuk segitiga dengan panjang alas 20cm dan

tinggi 15cm. Hitunglah luas sapu tangan Radit.

4. Taman didepan rumah berbentuk jajargenjang. Panjang sisi yang berbeda 12m dan

16m. Disekeliling taman dipasang lampu taman tiap 8m. Berapa banyak lampu

yang terpasang?

5. Ibent sedang mengecet papan triplek berbentuk jajargenjang. Biaya yang diperlukan

Rp. 6.000,00 untuk setiap 1m2. Panjang papan 1200cm dan tingginya 900cm.

Hitunglah biaya yang diperlukan!

Page 157: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran. 4

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Sebelum Uji Validasi

Kom

pet

ensi

Dasa

r:

Men

entu

kan

kel

ilin

g d

an l

uas

jaj

argen

jang d

an s

egit

iga.

Indikator Kompetensi

Tingkat

Kemampuan

Jumlah

Soal

C1 C2 C3

Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang

(menetukan banyak sisi dan titik sudut pada

jajar genjang).

1

4

2

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling jajargenjang.

3

6

7

8

9

2

5

7

Mengidentifikasi sifat-sifat sigitiga

(menetukan banyak sisi dan titik sudut

pada segitiga).

11 1

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling segitiga.

10

12

14

3

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan luas dan keliling jajargenjang dan

segitiga.

13

15

2

Jumlah total 3 8 4 15

Page 158: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran. 5

Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Uji Validasi

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini!

1. Diketahui sebuah jajargenjang memiliki ukuran sebagai berikut:

a. DE = 5 dan EF = 4

b. OP = 6 dan PQ = 4

c. AB = 8 dan BC = 7

2. Jelaskan dan tentukan kalian menemukan luas dan keliling bangun

dibawah ini!

3. Anton memiliki halaman rumah seperti gambar dibawah ini.

Keliling halaman rumah tersebut

akan diberi pagar. Berapa panjang

pagar yang dibutuhkan Anton?

200 m

300 m

4. Perhatikan gambar bangun datar dibawah ini!

M N a. Tentukan pasang sudut yang sama

besar.

b. Tentukan pasang sisi yang sama

panjang.

K L

Page 159: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Nani mempunyai sebidang kebun dengan bentuk dan ukuran jajargenjang.

Berapakah luas kebun Nani jika kebun tersebut memiliki panjang 12m dan

tinggi 7m?

6. Diketahui keliling sebuah jajargenjang PQRS 34cm. Jika panjang PQ = 7,

maka panjang QR =....

7. Hitunglah keliling jajargenjang dibawah ini!

16cm

27cm

8. Hitunglah luas daerah yang diarsir dibawah ini!

27cm

13cm

21cm

9. Sebuah jajargenjang memiliki luas 182cm². Jika tingginya 13cm, maka

alasnya .... cm

10. Segitiga KLM, segitiga sama kaki dengan KL = 6cm dan LM = 19cm.

Berapa cm keliling segitiga KLM tersebut?

11. Tentukanlah panjang sisi segitiga yang belum diketahui dibawah ini!

S J

12cm

Q 23cm R H 4cm I

12. Diketahui keliling segitiga ABC adalah 60cm. Jika panjang

AB=BC=22cm, maka panjang AC=.....

Page 160: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

13. Ahfadz mempunyai sawah berbentuk jajargenjang dengan luas 198 cm².

Berapakah tinggi jajargenjang tersebut?

20cm

22cm

14. Subuah segitiga mempunyai alas 32cm, mempunyai luas 448cm². Tinggi

sebuah segitiga tersebut adalah ....

15. Sebuah karton berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi yang

saling tegak lurus adalah 28cm dan 39cm. Berapakah luas karton tersebut?

Page 161: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran. 6

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Setelah Uji Validasi

Kom

pet

ensi

Dasa

r:

Men

entu

kan

kel

ilin

g d

an l

uas

jaj

argen

jang d

an s

egit

iga.

Indikator Kompetensi

Tingkat

Kemampuan

Jumlah

Soal

C1 C2 C3

Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang

(menetukan banyak sisi dan titik sudut pada

jajar genjang).

1

1

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling jajargenjang.

3

6

9

2

4

Mengidentifikasi sifat-sifat sigitiga

(menetukan banyak sisi dan titik sudut

pada segitiga).

11 1

Menemukan rumus dan menentukan luas

dan keliling segitiga.

10

12

14

3

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan luas dan keliling jajargenjang dan

segitiga.

13

15

2

Jumlah total 2 6 3 11

Page 162: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran. 7

Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Uji Validasi

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini!

1. Diketahui sebuah jajargenjang memiliki ukuran sebagai berikut:

a. DE = 5 dan EF = 4

b. OP = 6 dan PQ = 4

c. AB = 8 dan BC = 7

2. Jelaskan dan tentukan kalian menemukan luas dan keliling bangun

dibawah ini!

3. Anton memiliki halaman rumah seperti gambar dibawah ini.

Keliling halaman rumah tersebut

akan diberi pagar. Berapa panjang

pagar yang dibutuhkan Anton?

200 m

300 m

4. Diketahui keliling sebuah jajargenjang PQRS 34cm. Jika panjang PQ = 7,

maka panjang QR =....

5. Ahfadz mempunyai sawah berbentuk jajargenjang dengan luas 198 cm².

Berapakah tinggi jajargenjang tersebut?

20cm

22cm

Page 163: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

6. Sebuah jajargenjang memiliki luas 182cm². Jika tingginya 13cm, maka

alasnya .... cm

7. Segitiga KLM, segitiga sama kaki dengan KL = 6cm dan LM = 19cm.

Berapa cm keliling segitiga KLM tersebut?

8. Tentukanlah panjang sisi segitiga yang belum diketahui dibawah ini!

S J

12cm

Q 23cm R H 4cm I

9. Diketahui keliling segitiga ABC adalah 60cm. Jika panjang

AB=BC=22cm, maka panjang AC=.....

10. Sebuah segitiga mempunyai alas 32cm, mempunyai luas 448cm². Tinggi

sebuah segitiga tersebut adalah ....

11. Sebuah karton berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi yang

saling tegak lurus adalah 28cm dan 39cm. Berapakah luas karton tersebut?

Page 164: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 8

Hasil Perhitungan Uji Validitas

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

a 4 4 4 4 2 3 1 1 2 3 3 4 4 4 4 47

b 4 4 4 2 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 1 45

c 4 4 4 3 3 3 1 2 4 3 3 4 4 4 4 50

d 1 4 4 2 2 1 1 3 4 3 3 1 4 3 4 40

e 2 4 3 3 2 3 1 1 3 4 3 3 2 4 3 41

f 3 4 4 3 2 4 1 2 4 1 1 1 2 4 4 40

g 2 4 2 3 4 2 3 1 3 4 4 4 2 4 3 45

h 3 2 3 4 1 2 2 3 1 3 2 2 4 4 4 40

i 3 4 3 2 2 4 2 1 3 4 2 4 4 4 3 45

j 4 4 4 1 4 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 42

k 2 1 4 4 2 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 34

l 1 2 4 4 2 1 3 1 4 2 3 3 2 3 2 37

m 4 4 4 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 3 2 39

n 4 1 3 2 3 4 1 1 4 3 3 3 4 2 4 42

o 4 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 4 40

p 2 1 4 4 3 2 1 1 4 1 3 1 1 4 4 36

q 2 1 2 4 4 3 3 2 3 1 3 1 1 4 4 38

r 2 1 4 3 2 3 4 1 2 3 4 2 2 4 3 40

s 3 3 4 2 1 2 2 3 1 3 4 3 2 4 3 40

t 3 1 4 3 3 4 1 1 3 2 2 4 1 1 3 36

u 4 4 4 3 1 3 1 2 3 2 1 4 1 1 4 38

v 1 1 4 1 2 2 1 4 4 3 1 4 2 2 2 34

w 4 2 3 1 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 3 31

x 4 3 3 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 2 31

y 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 25

z 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 21

aa 4 3 4 1 2 2 2 2 3 4 4 4 2 1 3 41

bb 2 3 1 2 3 1 2 1 3 3 4 2 1 2 3 33

cc 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 25

dd 1 2 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 29

Jumlah 83 79 97 74 64 71 49 50 83 77 77 83 67 84 87 1125

Rhitung 0.10936 0.10657 0.10065 0.09954 0.11362 0.11199 0.10282 0.10802 0.09214 0.09836 0.10059 0.11441 0.12481 0.11417 0.09739

Rtabel

Status valid valid valid invalid invalid valid invalid invalid valid valid valid valid valid valid valid

SiswaNo Butir Soal

Y

0.374

Page 165: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 9

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

a 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 47

b 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 45

c 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 50

d 1 4 4 1 4 3 3 1 4 3 4 40

e 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 41

f 3 4 4 4 4 1 1 1 2 4 4 40

g 2 4 2 2 3 4 4 4 2 4 3 45

h 3 2 3 2 1 3 2 2 4 4 4 40

i 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 45

j 4 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 42

k 2 1 4 2 1 2 3 3 1 3 3 34

l 1 2 4 1 4 2 3 3 2 3 2 37

m 4 4 4 2 4 1 2 4 4 3 2 39

n 4 1 3 4 4 3 3 3 4 2 4 42

o 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 40

p 2 1 4 2 4 1 3 1 1 4 4 36

q 2 1 2 3 3 1 3 1 1 4 4 38

r 2 1 4 3 2 3 4 2 2 4 3 40

s 3 3 4 2 1 3 4 3 2 4 3 40

t 3 1 4 4 3 2 2 4 1 1 3 36

u 4 4 4 3 3 2 1 4 1 1 4 38

v 1 1 4 2 4 3 1 4 2 2 2 34

w 4 2 3 2 2 1 3 2 1 1 3 31

x 4 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 31

y 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 25

z 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 21

aa 4 3 4 2 3 4 4 4 2 1 3 41

bb 2 3 1 1 3 3 4 2 1 2 3 33

cc 1 2 2 1 1 2 2 3 1 3 1 25

dd 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 29

Jumlah 83 79 97 71 83 77 77 83 67 84 87 1125

s₁² 1.288505747 1.550574713 0.943678161 0 0 0.86091954 0 0 1.150574713 1.012643678 1.081609195 1.21954023 1.426436782 1.406896552 0.989655172

∑s₁² 12.93103448

St² 45.22413793

r₁₁ 0.785474647

SiswaNo Butir Soal

Y

Page 166: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 10

Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran

Siswa

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

a 4 4 4 4 2 3 1 1 2 3 3 4 4 4 4 47

b 4 4 4 2 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 1 45

c 4 4 4 3 3 3 1 2 4 3 3 4 4 4 4 50

d 1 4 4 2 2 1 1 3 4 3 3 1 4 3 4 40

e 2 4 3 3 2 3 1 1 3 4 3 3 2 4 3 41

f 3 4 4 3 2 4 1 2 4 1 1 1 2 4 4 40

g 2 4 2 3 4 2 3 1 3 4 4 4 2 4 3 45

h 3 2 3 4 1 2 2 3 1 3 2 2 4 4 4 40

i 3 4 3 2 2 4 2 1 3 4 2 4 4 4 3 45

j 4 4 4 1 4 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 42

k 2 1 4 4 2 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 34

l 1 2 4 4 2 1 3 1 4 2 3 3 2 3 2 37

m 4 4 4 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 3 2 39

n 4 1 3 2 3 4 1 1 4 3 3 3 4 2 4 42

o 4 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 4 40

p 2 1 4 4 3 2 1 1 4 1 3 1 1 4 4 36

q 2 1 2 4 4 3 3 2 3 1 3 1 1 4 4 38

r 2 1 4 3 2 3 4 1 2 3 4 2 2 4 3 40

s 3 3 4 2 1 2 2 3 1 3 4 3 2 4 3 40

t 3 1 4 3 3 4 1 1 3 2 2 4 1 1 3 36

u 4 4 4 3 1 3 1 2 3 2 1 4 1 1 4 38

v 1 1 4 1 2 2 1 4 4 3 1 4 2 2 2 34

w 4 2 3 1 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 3 31

x 4 3 3 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 2 31

y 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 25

z 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 21

aa 4 3 4 1 2 2 2 2 3 4 4 4 2 1 3 41

bb 2 3 1 2 3 1 2 1 3 3 4 2 1 2 3 33

cc 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 25

dd 1 2 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 29

Jumlah 83 79 97 74 64 71 49 50 83 77 77 83 67 84 87 1125

P 0.69167 0.65833 0.80833 0.61667 0.53333 0.59167 0.40833 0.41667 0.69167 0.64167 0.64167 0.69167 0.55833 0.7 0.725

Kriteria Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah

YNo Butir Soal

Page 167: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 11

Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

a 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42

b 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 41

c 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 47

d 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 36

e 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 41

f 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 40

g 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 45

h 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 38

i 4 4 4 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 42

j 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 4 41

k 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 34

l 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 37

m 3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 37

n 3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 40

o 3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 40

Pembeda 1 56 56 60 51 41 46 34 35 54 50 51 55 47 57 55 601

q 3 3 4 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 38

r 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 40

s 2 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 3 3 38

t 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 3 36

u 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 36

v 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 34

w 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 41

x 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 30

y 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 25

z 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 21

aa 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 41

bb 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 33

cc 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

dd 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

p 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36

Pembeda 2 27 23 37 23 23 25 15 15 29 27 26 28 20 27 32 503

Daya Pembeda 0.48333 0.55 0.38333 0.46667 0.3 0.35 0.31667 0.33333 0.41667 0.38333 0.41667 0.45 0.45 0.5 0.38333

Kriteria Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup

SiswaNo Butir Soal

Y

Page 168: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran. 12

Rekapitulasi Analisis Butir Soal

No

Soal Validitas

Taraf

Kesukaran Daya Beda Keterangan

1. Valid Sedang Baik Digunakan

2. Valid Sedang Baik Digunakan

3. Valid Mudah Cukup Digunakan

4. Invalid Sedang Baik Tidak Digunakan

5. Invalid Sedang Cukup Tidak Digunakan

6. Valid Sedang Cukup Digunakan

7. Invalid Sedang Cukup Tidak digunakan

8. Invalid Sedang Cukup Tidak digunakan

9. Valid Sedang Baik Digunakan

10. Valid Sedang Cukup Digunakan

11. Valid Sedang Baik Digunakan

12. Valid Sedang Baik Digunakan

13. Valid Sedang Baik Digunakan

14. Valid Mudah Baik Digunakan

15. Valid Mudah Cukup Digunakan

Derajat Reliabilitas 0,78

Page 169: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 13

Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

NO NAMA NILAI

1. A 92

2. B 80

3. C 76

4. D 80

5. E 84

6. F 68

7. G 84

8. H 80

9. I 84

10. J 72

11. K 84

12. L 76

13. M 68

14. N 88

15. O 88

16. P 92

17. Q 92

18. R 80

19. S 88

20. T 68

21. U 68

22. V 84

23. W 80

24. X 76

25. Y 88

26. Z 92

27. ZZ 72

28. ZA 88

29. ZB 80

30. ZC 88

31. ZF 92

32. ZG 72

33. ZH 80

34. ZI 80

Page 170: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 14

Hasil Posttest Kelompok Kontrol

NO NAMA NILAI

1. A 64

2. B 68

3. C 64

4. D 64

5. E 60

6. F 60

7. G 68

8. H 68

9. I 76

10. J 64

11. K 60

12. L 68

13. M 56

14. N 76

15. O 68

16. P 68

17. Q 60

18. R 60

19. S 64

20. T 76

21. U 60

22. V 56

23. W 76

24. X 64

25. Y 60

26. Z 60

27. ZZ 48

28. ZA 52

29. ZB 60

30. ZC 68

31. ZF 68

32. ZG 76

33. ZH 76

34. ZI 64

Page 171: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 15

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA POSTTEST

SISWA KELAS EKSPERIMEN

A. Posttest

Diketahui data nilai posttest data kelas eksperimen adalah sebagai berikut:`

92 80 76 80 84 68 84 80 84 72

84 76 68 88 88 92 92 80 88 68

68 84 80 76 88 92 72 88 80 88

92 72 80 80

1. Banyak data (n) = 34

2. Rentang data (R) = Xmax – Xmin

= 92 – 68

= 24

Keterangan : R = Rentangan

Xmax = Nilai maksimum (tertinggi)

Xmin = Nilai minimum (terendah)

3. Banyak kelas interval (K) = 1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 34

= 1 + (3,3 x 1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

Keterangan : K = Banyak kelas

n = Banyak siswa

4. Panjang kelas (i) =

=

= 4

Page 172: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

N

O

NILAI (fi) (Xi) fiXi Xi2 fiXi

2 FREKUENSI

(%)

1. 68 – 71 4 69,5 278 4830 19321 11,76

2. 72 – 75 3 73,5 220,5 5402 16206,75 8,82

3. 76 – 79 3 77,7 233,1 6037 18111,87 8,82

4. 80 – 83 8 81,5 652 6642 53138 23,52

5. 84 – 87 5 85,5 427,5 7310 46551,25 14,70

6. 88 – 92 11 89,5 984,5 8010 88112,75 32,35

JUMLAH 34 2795,6 38232,54 231441,6 100

6. Menghitung Rata-rata ( X ), Median, Modus, dan Standar deviasi

a. Mean/Nilai Rata-rata ( X ) =

i

ii

f

Xf

=

= 82,22

Keterangan :

Me = Mean/ Nilai Rata-rata

ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-masing

interval dengan frekuensinya.

if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa

Page 173: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

b. Median/ Nilai Tengah (Md) Pf

fn

BBi

k

2

1

= 48

10342

1

5,79

48

10175,79

= 79,5 + (

). 4

= 79,5 + 3,5

= 83

Keterangan :

Md = Median/ Nilai Tengah

BB = Batas bawah dari interval kelas median

n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa

kf = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval kelas median

if = Frekuensi kelas median

P = Panjang kelas

c. Modus (Mo) PBB

21

1

= 4116

65,87

417

65,87

Page 174: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

= 87,5 + 1,41

= 88,91

Keterangan :

Mo = Modus/ Nilai yang paling sering muncul

BB = Batas bawah dari interval kelas modus)

1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

P = Interval kelas

d. Simpangan baku (s) = √ ∑ ∑

= √ –

= √ –

= √

= √

= 6,91

e. varians (s2) = 47,80367

Page 175: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 16

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA POSTTEST

SISWA KELAS KONTROL

A. Posttest

Diketahui data nilai posttest data kelas kontrol adalah sebagai berikut:`

64 68 64 64 60 60 68 68 76 64

60 68 56 76 68 68 60 60 64 76

60 56 76 64 60 60 48 52 60 68

68 76 76 64

1. Banyak data (n) = 34

2. Rentang data (R) = Xmax – Xmin

= 76 - 48

= 28

Keterangan : R = Rentangan

Xmax = Nilai maksimum (tertinggi)

Xmin = Nilai minimum (terendah)

3. Banyak kelas interval (K) = 1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 34

= 1 + (3,3 x 1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

Keterangan : K = Banyak kelas

n = Banyak siswa

4. Panjang kelas (i) =

=

= 4,67 ≈ 5

Page 176: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

5. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

NO NILAI (fi) (Xi) fiXi Xi2 fiXi

2 FREKUENSI

(%)

1. 48 – 52 2 50 100 2500 5000 5,88

2. 53 – 57 2 55 110 3025 6050 5,88

3. 58 – 62 9 60 540 3600 32400 26,47

4. 63 – 67 7 65 455 4225 29575 20,58

5. 68 – 72 8 70 560 4900 39200 23,52

6. 73 – 77 6 75 450 5625 33750 17,64

JUMLAH 34 2215 23875 145975 100

6. Menghitung Rata-rata ( X ), Median, Modus, dan Standar deviasi

a. Mean/Nilai Rata-rata ( X ) =

i

ii

f

Xf

=

= 65,14

Keterangan :

Me = Mean/ Nilai Rata-rata

ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-masing

interval dengan frekuensinya.

if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa

b. Median/ Nilai Tengah (Md) Pf

fn

BBi

k

2

1

Page 177: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

= 57

13342

1

5,62

57

13175,62

= 62,5 + (

). 5

= 62,5 + 2,85

= 65,35

Keterangan :

Md = Median/ Nilai Tengah

BB = Batas bawah dari interval kelas median

n = Jumlah frekuensi/ banyak siswa

kf = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval kelas median

if = Frekuensi kelas median

P = Panjang kelas

c. Modus (Mo) PBB

21

1

= 527

75,57

59

75,57

= 57,5 + 3,88

= 61,38

Page 178: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Keterangan :

Mo = Modus/ Nilai yang paling sering muncul

BB = Batas bawah dari interval kelas modus)

1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

P = Interval kelas

d. Simpangan baku (s) = √ ∑ ∑

= √ –

= √

= √

= √

= 7,12

e. varians (s2) = 50,735

Page 179: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 17

Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelompok Eksperimen

A. Posttest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No X f Z Z tabel F (Z) Fk S (Z) | F (Z) - S (Z) |

1. 68 4 -1,73 0,4582 0,0418 4 0,117647 0,07585

2. 72 3 -1,21 0,3869 0,1131 7 0,205882 0,09278

3. 76 3 -0,69 0,2549 0,2451 10 0,294118 0,04902

4. 80 8 -0,17 0,0675 0,4352 18 0,529412 0,09691

5. 84 5 0,353 0,1368 0,6368 23 0,676471 0,03967

6. 88 6 0,875 0,4693 0,9693 29 0,852941 0,116359

7. 92 5 1,396 0,4192 0,9192 34 1 0,0808

Jumlah 34 Lhitung : 0,116359

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data postes dilakukan pada taraf

signigfikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji liliefors, yaitu Ltabel

dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretes

berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,116359 < 0,1519).

Page 180: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 18

Perhitungan Uji Normalitas Hasil Tes Kelompok Kontrol

A. Posttest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No X f Z Z tabel F (Z) Fk S (Z) | F (Z) - S (Z) |

1. 48 1 -2,36 0,4909 0,0091 1 0,029412 0,02031

2. 52 1 -1,8 0,4641 0,0359 2 0,058824 0,02292

3. 56 2 -1,23 0,3907 0,1093 4 0,117647 0,00835

4. 60 9 -0,67 0,2486 0,2514 13 0,382353 0,13095

5. 64 7 -0,1 0,0398 0,4602 20 0,588235 0,12804

6. 68 8 0,466 0,1808 0,6808 28 0,823529 0, 14273

7. 76 6 1,599 0,4452 0,9452 34 1 0,0548

Jumlah 34 Lhitung : 0,14273

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data postes dilakukan pada taraf

signigfikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji liliefors, yaitu Ltabel

dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretes

berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,14273 < 0,1519).

Page 181: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 19

Perhitungan Uji Homogenitas

A. Data Posttest

Perhitungan uji homogenitas di lakukan dengan menggunakan uji homogenitas 2 varians

yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

Fhitung =

=

= 1,18

Keterangan:

F = Homogen

S12 = Varians Terbesar

S22 = Varians Terkecil

Menentukan kriteria pengujian:

a) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima,

b) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak.

Dengan demikian, di peroleh Fhitung = 1,18 sedangkan Ftabel = 1,79 dengan db pembilang =

34-1=33, dan db penyebut = 34-1=33 (dengan derajat signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel

(1,18 < 1,79), maka dapat di simpulkan bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang

sama atau homogen.

Page 182: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 20

Perhitungan Uji Hipotesis Statistik

A. Perhitungan uji “t”-posttest

Diketahui:

EKSPERIMEN KONTROL

N1 = 34 N2 = 34

82,22 65,14

S12 (varian) 47,804 S2

2 (varian) 50,735

Penyelesaian:

² = √( )

( )

=√( ) ( )

= √( ) ( )

= √ = 7,019

thitung =

= –

=

=

=

Page 183: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

=

= 8,95

Dari hasil perhitungan hipotesis di atas, nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada taraf signifikansi = 0,05 di peroleh t hitung posttest sebesar 8,95

dengan ttabel 2,00, maka dapat di lihat bahwa hasil thitung < ttabel. Jadi dapat di

simpulkan bahwa H1 diterima dan dapat di nyatakan bahwa terdapat pengaruh

metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika siswa.

Page 184: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 21

Presentase Jenjang Kognitif Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Nama X1 X2 X4 X3 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 Total

1 A 4 4 2 4 2 3 2 1 2 3 3 30

2 B 4 4 1 3 1 4 4 3 4 3 4 35

3 C 3 4 1 3 1 2 2 4 4 3 1 28

4 D 3 4 2 4 2 1 1 4 4 3 2 30

5 E 3 1 4 3 2 3 2 1 1 2 2 24

6 F 4 1 1 4 1 3 1 1 1 3 2 22

7 G 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 36

8 H 4 3 2 3 4 3 3 3 1 3 2 31

9 I 4 3 3 3 2 4 3 2 4 1 3 32

10 J 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 36

11 K 4 4 1 2 2 3 3 3 1 2 1 26

12 L 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 34

13 M 4 4 4 3 2 3 4 3 1 1 2 31

14 N 4 3 1 2 1 3 4 1 1 3 3 26

15 O 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 31

16 P 4 4 1 1 1 1 2 1 1 2 2 20

17 Q 4 4 3 3 2 3 3 1 3 2 3 31

18 R 4 3 1 2 4 1 1 3 1 3 1 24

19 S 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 16

20 T 4 1 1 3 2 1 1 1 1 3 2 20

21 U 4 1 4 4 4 3 3 3 3 1 2 32

22 V 4 4 1 3 2 4 2 3 2 4 3 32

23 W 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 40

24 X 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 3 36

Page 185: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

25 Y 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 35

26 Z 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 4 33

27 Aa 4 3 3 3 3 4 2 3 2 1 1 29

28 Bb 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 4 34

29 Cc 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 33

30 Dd 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 32

31 Ee 4 3 3 2 1 1 3 1 2 3 2 25

32 Ff 4 3 3 3 3 1 3 1 2 3 2 28

33 Gg 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 36

34 Hh 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 31

Jumlah 130 103 79 102 85 94 89 86 82 84 93 1.019

Jenjang

Kognitif C1 C2 C3

Persentase 93,375% 31,125% 62,25%

Page 186: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

Lampiran 22

Presentase Jenjang Kognitif Nilai Posttest Kelas Kontrol

NO NAMA X1 X2 X4 X3 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 Total

1 A 3 1 4 2 2 3 1 2 4 1 1 24

2 B 4 1 1 3 1 3 1 3 4 1 3 25

3 C 3 3 4 2 2 3 1 1 4 3 3 29

4 D 3 1 1 3 1 4 4 3 1 2 1 24

5 E 4 1 1 3 2 4 1 1 4 3 2 26

6 F 4 3 1 2 1 3 4 3 3 1 1 26

7 G 4 4 1 2 2 3 4 2 2 3 3 30

8 H 4 1 1 3 1 3 3 2 2 3 3 26

9 I 4 4 1 3 1 3 4 2 2 1 1 26

10 J 1 3 1 1 2 3 4 1 1 2 3 22

11 K 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 3 16

12 L 4 4 2 3 1 3 4 4 3 2 3 33

13 M 4 4 2 3 2 3 4 2 2 3 2 31

14 N 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 17

15 O 4 4 1 3 1 4 1 1 2 2 2 25

16 P 4 1 2 1 1 4 2 1 1 2 3 22

17 Q 4 4 1 1 2 3 4 2 4 4 3 32

18 R 3 2 1 1 1 2 3 3 2 1 2 21

19 S 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 19

20 T 4 3 1 2 1 2 2 1 1 2 3 22

21 U 4 3 1 1 1 2 1 3 2 1 1 20

22 V 4 2 1 1 1 2 1 1 3 2 1 19

23 W 4 2 1 3 1 2 1 1 1 3 1 20

24 X 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 38

Page 187: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

25 Y 4 4 3 4 1 4 4 3 2 3 3 35

26 Z 4 4 3 4 4 2 3 1 4 3 1 33

27 Aa 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 37

28 Bb 4 1 1 3 1 1 4 1 1 1 2 20

29 Cc 4 4 4 4 1 1 4 3 4 3 1 33

30 Dd 1 2 2 3 4 3 1 1 1 1 1 20

31 Ee 1 3 3 2 3 1 1 1 4 1 1 21

32 Ff 1 4 2 2 3 1 1 4 4 1 2 25

33 Gg 2 1 2 1 2 2 4 3 2 3 3 25

34 Hh 1 1 1 4 2 1 2 4 2 3 3 24

Jumlah 107 84 58 78 52 88 84 69 83 73 70 866

Kognitif C1 C2 C3

Persentase 70,25% 52,58% 55,42%

Page 188: PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26813/1/Khairun... · I,EMBAR PENGBSAHAN Skripsi berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2014 Jakarta, 23 Oktober 2014

Lamp. : Outline/Proposal

Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah

MI Yayasan Pendidikan Islam Pakualam

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Khairun Nufus

NIM : 1110018300040

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibthidayah

Semester : IX

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa.

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian

(riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut

melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan

Ketua Jurusan PGMI

Drs. Fauzan, MA

NIP. 19761107 200701 1 013

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik

3. Mahasiswa yang bersangkutan