i PENGARUH MEDIA VISUAL BERBASIS ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR (Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 4 Kota Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Widya Candra 1112016100042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019
57
Embed
PENGARUH MEDIA VISUAL BERBASIS ANDROID TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45367/1/FITK Marked.pdfi PENGARUH MEDIA VISUAL BERBASIS ANDROID TERHADAP HASIL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH MEDIA VISUAL BERBASIS ANDROID
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
JAMUR
(Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 4 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Widya Candra
1112016100042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Widya Candra (1112016100042). Pengaruh Media Visual Berbasis Android
terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Konsep Jamur (Kuasi Eksperimen
SMAN 4 Kota Tangerang Selatan). Skripsi. Program Studi Pendidikan
Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual
berbasis android untuk meningkatkan hasil belajar pada konsep jamur. Penelitian
ini dilaksanakan di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik pemilihan acak berdasarkan saran guru Biologi X MIA untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian berjumlah 31 peserta didik
untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan
instrumen tes berupa tes hasil belajar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh hasil thitung
sebesar 4.41 dan ttabel sebesar 1.82. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan
bahwa thitung < ttabel (4.41 < 1.82). Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima pada
taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari penggunaan media visual berbasis android terhadap hasil belajar
biologi peserta didik pada konsep jamur.
Kata Kunci: Media Visual, Hasil Belajar Peserta Didik, Jamur.
vi
ABSTRACT
Widya Candra (1112016100042). The Effect of Visual Media Android Based on
Student Learning Outcomes on The Concept of Fungi (Quasi-Experiments
research at SMAN 4 Kota Tangerang Selatan). Undergraduate Thesis of Biology
Education Study Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty
of Tarbiya and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
This study aims to determine the effect of using visual media android based to
improve learning outcomes on the concept of mushrooms. This research was
conducted at SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. The research method used quasi-
experimental. The sample was taken by using a random selection technique based
on the advice of Biology X MIA teachers for the experimental class and the control
class. The research sample consisted of 31 students for the experimental class and
the control class. Retrieval of data using test instruments in the form of test results
that have been tested for validity and reliability. Data analysis using t-test with a
significance level of 5%, obtained results of tcount of 4.41 and table of 1.82. The
test results obtained show that tcount <t table (4.41 <1.82). Thus Ho is rejected and
H1 is accepted at a significance level of 5% (α = 0.05). This result indicates that
there is a significant effect of the use of media visual media android based toward
students’ learning outcomes on the concept of Fungi.
Lampiran 18 Tampilan Media Visual Berbasis Android ……………………… 172
Lampiran 19 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ………………………………. 173
Lampiran 20 Lembar Validasi Ahli Media ……………………………………. 174
Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ……………… 177
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai
kebutuhan manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi hal yang penting dan
secara langsung akan berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan umat
manusia. Manusia yang kehidupannya diiringi dengan pendidikan maka
kehidupannya akan berkembang menuju ke arah yang lebih baik. Dengan
adanya perkembangan ini, maka pendidikan juga semakin lama semakin
berkembang mengikuti dinamika yang ada. Pendidikan masa kini tentunya
berbeda dengan pendidikan terdahulu. Maka dari itu, mutu pendidikan harus
terus-menerus ditingkatkan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Hal ini diperkuat dalam Pasal 5 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu.1
Sistem pendidikan nasional tersebut dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 diharapkan mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan
yang artinya setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi atau menyesuaikan dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Pengertian bermutu menjadi jelas dengan PP No. 19 Tahun
2005, yaitu yang memenuhi standar yang telah ditentukan meliputi: (1) standar
isi; (2) standar proses; (3) standar lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga
1 Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Kompas, 2008), h.
59.
2
kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7)
standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian.2
Keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan akan menjadi
agenda utama semua pihak-pihak, baik yang berkaitan langsung atau tidak
terhadap dunia pendidikan. Oleh karena itu, mutu pendidikan sangat ditentukan
oleh banyak pihak, apakah pemerintah, masyarakat, sekolah, orang tua, dan
peserta didik itu sendiri. Bila dikatakan peningkatan mutu bermula dari sekolah,
maka para guru dan sekolah sebagai faktor penentunya. Mengefektifkan dan
mengefisienkan penggunaan waktu dalam proses pembelajaran yang
menentukan keberhasilan belajar peserta didik merupakan suatu keberhasilan
seorang guru. Maka dari itu, pembelajaran yang berkualitas sangat diperlukan
guna mencapai keberhasilan belajar peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas tergantung dari motivasi pelajar dan
kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang
dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa
pada keberhasilan pencapaian target belajar. Menurut Isjoni, dalam bukunya
menyatakan bahwa bila para guru memiliki kompetensi dan kualitas dalam
pembelajaran maka peserta didik akan berhasil dalam pelajaran.3 Hal ini akan
terlihat dari setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, bila guru
berhasil menyajikan pembelajaran yang efektif dan mampu memanfaatkan
media pembelajaran dengan baik maka hasil belajar yang diperoleh peserta
didik akan bernilai baik, dari yang tadinya tidak mengerti maka akan menjadi
mengerti, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, proses pembelajaran di dalam kelas dapat lebih menarik
dan dapat lebih mudah dipahami apabila peserta didik dapat memaksimalkan
lingkungan belajarnya termasuk dalam hal alat bantu belajar sebagai penunjang
pembelajaran. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada
diperlukan suatu alternatif yang tepat dan menarik. Kurangnya motivasi dan
2 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
(http://riau.kemenag.go.id/file/dokumen/SNP.pdf) 3 Isjoni, Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006), h. 35.
3
hasil belajar bisa ditingkatkan salah satunya dengan mengembangkan media
yang dekat dan sering digunakan peserta didik.4
Gibbons (dalam Lee) menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan
pada abad ke-21, pendidikan harus berubah. Produksi dan penyebaran
pengetahuan saat ini merupakan sebuah distribusi dan aktifitas interaktif yang
dimediasi oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi.5 Perkembangan teknologi
yang cukup pesat berimbas pada pola hidup manusia, salah satunya yaitu pada
perkembangan media pembelajaran. Media belajar yang dimaksud di sini
adalah berupa media visual berbasis android yang didalamnya terdapat materi
pembelajaran.
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, visual itu
berarti dapat dilihat dengan indera penglihatan.6 Jadi, media visual merupakan
jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau
penglihatan. Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan dari Arsyad yang
mengatakan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’.7
Munir dalam penelitiannya menyatakan bahwa keuntungan dan manfaat
penyampaian materi dengan konsep multimedia pembelajaran adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dan proses belajar
mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, serta sikap belajar
peserta didik dapat ditingkatkan.8 Dengan adanya media visual berbasis android
4 Tutut Sari Handayani dan Suharyanto, ”Pengembangan Mobile Learning Berbasis
Android sebagai Media Pembelajaran pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Minat dan
Hasil Belajar Ranah Kognitif Peserta Didik”, Jurnal Pendidikan Fisika, FMIPA UNY, 2016, h. 384. 5 Hyunjeong Lee, et. al. “Cooperation begins: Encouraging critical thinking skills through
cooperative reciprocity using a mobile learning game”, Journal of Computers & Education 97,
2016, h. 98 6 Konita Alya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Indahjaya
Adipratama, 2009), h. 481. 7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997) h. 3 8 Muhammad Munir & Korniawan Prabowo, “E-Learning Berbasis Multimedia Sebagai
Multimedia Center dengan CMS Joomla untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran bagi Siswa
Kelas X Jurusan TKJ di SMKN 1 Bantul, Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta,
2011, h. 2.
4
ini, peserta didik akan mudah mengakses materi pembelajaran dimanapun
dengan mudah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan, guru masih terpaku pada media pembelajaran berupa buku
pegangan peserta didik dan power point. Hasil observasi juga menunjukkan
hasil belajar peserta didik yang masih di bawah 60%. Nampaknya, penggunaan
media pembelajaran yang kurang variatif dapat mempengaruhi motivasi peserta
didik sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah. Penggunaan media-
media pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat membantu guru
maupun peserta didik keluar dari faktor-faktor penghambat pembelajaran. Jika
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dapat menerapkan pembelajaran
yang tepat serta menggunakan fasilitas belajar yang memadai maka guru
maupun peserta didik telah mampu mengatasi hambatan belajar yang ada. Maka
dari itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada diperlukan suatu alternatif
yang tepat dan menarik.
Pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan, dari hasil wawancara dengan guru biologi kelas X MIA diketahui
bahwa materi jamur merupakan materi yang cukup sulit untuk difahami oleh
peserta didik. Salah satu kesulitan yang dialami peserta didik yaitu terdapat
nama-nama latin yang harus dikuasai dalam materi jamur. Peserta didik juga
mengalami kesulitan untuk memahami siklus hidup dan membedakan macam-
macam spora yang dihasilkan oleh masing-masing filum. Dengan adanya media
visual berbasis android ini siswa dapat belajar dimanapun dan mengakses
materi Jamur dengan mudah sehingga mampu mengatasi kesulitan belajar
siswa.
Penggunaan media pembelajaran berupa sebuah ponsel atau smartphone
yang didalamnya terdapat aplikasi penunjang pembelajaran diduga dapat
mengatasi masalah belajar yang terdapat di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan.
Teknologi ponsel sering digunakan oleh para peserta didik. Penggunaan
aplikasi ini, dapat menunjang kegiatan pembelajaran diantaranya yakni dapat
5
menampilkan materi yang ringkas didukung dengan gambar-gambar yang
menarik sehingga dapat menarik minat peserta didik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Media Pembelajaran Visual Berbasis
Android terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Konsep Jamur”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Peserta didik tidak dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran.
Peserta didik hanya sebagai pendengar aktif saat guru aktif menjelaskan
konsep.
2. Penggunaan media dalam pembelajaran yang kurang maksimal.
3. Konsep-konsep biologi yang disampaikan oleh guru sering kali
membosankan peserta didik dalam proses penyampaian.
4. Hasil pencapaian belajar peserta didik yang kurang optimal.
5. Masih rendahnya kemampuan mengingat pada peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas, maka diperlukan
pembatasan masalah berdasarkan pada masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIA di SMAN 4 Kota
Tangerang Selatan karena berdasarkan hasil pengamatan di sekolah tersebut
masih ada kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran Biologi.
2. Media yang digunakan adalah media visual berbasis android karena.
3. Hasil belajar biologi peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini hanya
dibatasi pada aspek kognitif peserta didik.
4. Konsep Biologi dalam penelitian ini adalah Jamur. Dari hasil pengamatan dan
wawancara guru Biologi di sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa konsep jamur
merupakan materi yang cukup sulit untuk difahami oleh peserta didik.
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni apakah terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran visual berbasis android terhadap
hasil belajar peserta didik pada konsep Jamur?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual berbasis
android terhadap hasil belajar biologi peserta didik pada konsep Jamur.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang terlibat
dalam pembelajaran biologi, khususnya peserta didik, guru, dan peneliti lain.
1. Bagi peserta didik, agar lebih bisa memanfaatkan media pembelajaran yang ada
agar lebih termotivasi untuk belajar.
2. Bagi guru, diharapkan bermanfaat dalam pengembangan penggunaan media
pembelajaran guna memperoleh hasil belajar yang optimal.
3. Bagi peneliti lain: diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai
penggunaan media pembelajaran berupa media visual berbasis android dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik dan dapat menerapkan dengan baik
dalam proses belajar mengajar.
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
perantara atau pengantar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media
berarti perantara; penghubung; yang terletak di antara dua pihak (orang,
golongan, dan sebagainya); Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau
usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau
panas dalam bidang teknik. Istilah media juga digunakan dalam bidang
pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau
media pembelajaran.1 Dalam pengertian ini media pembelajaran diartikan
sebagai perantara atau pengantar guru dalam menyampaikan materi yang
diajarkannya.
Terdapat beberapa batasan yang diberikan orang tentang media.
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of
Education and Communication Technology/AECT) di Amerika membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yan digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.2
Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa, media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.3 Dalam pengertian ini berarti bahwa guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan sebuah media.
1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kharisma Prenada Media, 2011), h. 163 2 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran; Manual dan Digital, Cet.
2 Ed. 2, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), h. 8. 3 Wina, Op.Cit.., h. 163.
8
Berdasarkan uraian yang panjang dari beberapa ahli tentang batasan
media pembelajaran dalam pendidikan, dapat penulis simpulkan bahwa media
adalah perantara dalam proses pembelajaran, dan merupakan suatu bagian
integral dari proses pendidikan yang harus dikuasai oleh semua guru
profesional. Guru menggunakan media sebagai wadah atau perantara untuk
meyampaikan pembelajaran kepada peserta didik yang bertujuan agar proses
pembelajaran yang dilakukan dapat lebih mudah dan lebih menarik, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran,
jenis tugas dan respon yang diharapkan peserta didik kuasai setelah pengajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.
Menurut Yusufhadi Miarso, hambatan-hambatan komunikasi yang
sering timbul disebabkan oleh: (1) Verbalisme ketergantungan pada
penggunaan kata-kata lisan untuk memberikan penjelasan; (2) Kekacauan
penafsiran, misalkan istilah yang sama dapat ditafsirkan berbeda; (3) Perhatian
yang bercabang, tidak dapat memusatkan perhatian; (4) Tidak ada tanggapan,
proses berfikir tidak berlangsung; (5) Kurang perhatian, dikarenakan kurangnya
variasi metode dalam prosedur pengajaran, sumber informasi tunggal yang
membosankan, kurangnya supervisi dan bimbingan karena guru sibuk dalam
prestasi, keadaan fisik lingkungan belajar yang mengganggu, karena pengaturan
tempat duduk yang kaku serta keterbatasan fisik dalam kelas.4
Guru harus memandang media pembelajaran sebagai alat bantu utama
dengan adanya hambatan tersebut guna menunjang keberhasilan mengajar dan
4 Yusufhadi Miarso, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali,
1986), Cet. 2, h. 109-110.
9
mengembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan daya
guna media pembelajaran. Di tangan gurulah alat-alat itu (benda atau alam)
menjadi bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan ketrampilan dan
pembentukan sikap keagamaan peserta didik. Oleh sebab itu, media
pembelajaran dalam pendidikan mempunyai fungsi yang cukup berarti di dalam
proses belajar mengajar, seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli berikut:
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
didalam proses belajar mengajar diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar; (2) Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar; (3) Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu; (4) Media pembelajaran dapat
memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.5
Pendapat lainnya menyimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki
beberapa manfaat. Manfaat tersebut antara lain: (1) Mengkonkretkan konsep-
konsep yang bersifat abstrak; (2) Membangkitkan motivasi; (3) Memfungsikan
seluruh indera peserta didik; (4) Mendekatkan dunia teori/konsep dengan realita
yang sukar diperoleh dengan cara-cara lain selain menggunakan media
pembelajaran; (5) Meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi langsung
antar peserta didik dengan lingkungannya; (6) Memberikan uniformitas atau
keseragaman dalam pengamatan, sebab daya tangkap setiap siswa akan
berbeda-beda tergantung dari pengalaman serta intelegensi masing-masing
peserta didik; (7) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.6
5 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Op. Cit., h. 23. 6 Ali Muhson, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi”,
Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. 8, No. 2, (2010), h. 4-5.
10
Pernyataan yang tidak jauh berbeda tentang manfaat media
(Oreo), dan Android 9.0 (Pie).16 Setiap dirilisnya versi terbaru maka perangkat
akan memiliki performa yang lebih baik dan adanya perubahan spesifikasi
perangkat keras seperti prosesor, chip sensor, dan LCD layar sentuh.
4. Hasil Belajar
a. Definisi Belajar
Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang terjadi melalui
proses latihan dan pengalaman.17 Dalam konteks menjadi tahu atau proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvesional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman, dan dari pengalaman
inilah akan muncul sebuah pengetahuan.
Belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri
seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.18 Antara proses belajar dengan perubahan
adalah dua gejala yang saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan
sebagai bukti dari hasil yang diproses.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses munculnya perilaku baru atau perubahan pada tingkah laku pada
individu menjadi lebih baik yang bersifat relatif konstan dan tetap sebagai hasil dari
adanya respon dari pengalaman yang diperoleh dan juga interaksi dengan lingkungan
sekitar, baik terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja.
b. Definisi Hasil Belajar
Menurut Gagne hasil belajar merupakan kapabilitas atau kemampuan
yang diperoleh dari proses belajar yang dapat dikategorikan dalam lima macam
yaitu: informasi verbal (verbal information) yaitu kemampuan seseorang untuk
16 Zamrony P. Juhara, Op. Cit., h. 2-3. 17 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya CV, 1985), h. 81 18 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 68.
15
menuangkan pikirannya dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis,
keterampilan intelektual (intellectual skills) yaitu kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, dan
menghubungkan konsep, strategi kognitif (cognitive strategies) yaitu
kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas mentalnya
sendiri dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya, sikap (attitude) adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenderungan dengan menerima
dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu, keterampilan
motorik (motor skills) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
serangkaian gerakan jasmani dari anggota badan secara terpadu dan
terkoordinasi.19
Menurut Sudjana, hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah mereka memiliki pengalaman belajar.20 Sedangkat
menurut Jamil berpendapat bahwa hasil belajarcsangat erat kaitannya dengan
belajar atau proses belajar.21 Dari sisi guru, proses evaluasi hasil belajar
merupakan tindakan yang dilakukan di akhir pembelajaran. Hasil belajar ini
bisa dievaluasi dari berbagai aspek.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar ini dapat diperoleh dari kegiatan penilaian oleh guru yang
dilakukan kepada peserta didik dan merupakan tujuan yang dicapai oleh peserta
didik melalui proses pembelajaran yang nantinya diharapkan adanya
peningkatan akan pemahaman peserta didik.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
19 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2016), h. 37. 20 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 3 21 Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit., h. 37.
16
belajar itu sendiri. Ngalim Purwanto menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: (1) Faktor internal adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi
faktor jasmaniah dan faktor psikologis; (2) Faktor eksternal adalah faktor yang
ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat.22
B. Penelitian Relevan
Penelitian ini dilaksanakan dengan merujuk beberapa hasil penelitian,
diantaranya yaitu dalam penelitian yang dilakukan oleh Rusdiah dan Sainab
dengan judul “Pengaruh Media Visual terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi
Peserta Didik Kelas XI SMK Islam DDI Poniang Majene” menunjukkan bahwa
peserta didik dengan yang menggunakan media visual skor rata-rata hasil
belajar biologi peserta didik setelah diajar dengan menggunakan media visual
(Posttest) yaitu 17,5 yang setara dengan nilai 58,33 sehingga berada pada
rentang nilai 41-60 yang termasuki kategori sedang. Pada pengujian hipotesis
diperoleh thitung > ttabel (7.32 > 1.73) sehingga H1 diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi peserta
didik sebelum dan setelah diajar dengan menggunakan media visual sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu media visual berpengaruh
terhadap hasil belajar kognitif biologi peserta didik kelas XI SMK Islam DDI
Poniang Majene.23
Dalam sebuah studi penelitian yang dilakukan oleh Lasia Agustina.
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Matematika” menyatakan bahwa Siswa yang diajar
dengan menggunakan media visual memiliki hasil belajar yang lebih tinggi
dari pada siswa yang diajar tanpa menggunakan media visual. Perbedaan hasil
belajar di antara kedua kelompok ini adalah perbedaan yang signifikan. Dengan
22 Ngalim Purwanto, Op.Cit., h. 107 23 Rusdiah dan Sainab, “Pengaruh Media Visual terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi
Peserta Didik Kelas XI SMK Islam DDI Poniang Majene”, (Majene: Skripsi Universitas Sulawesi
Barat, 2016).
17
nilai sign 0,049 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H1 yang
menyatakan bahwa rerata skor hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan media visual lebih dari rerata skor hasil siswa yang diajar tanpa
menggunakan media visual diterima, sehingga terdapat pengaruh media visual
terhadap hasil belajar hasil belajar matematika.24
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Widia Nengsih dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Visual terhadap Hasil Belajar Matematika
Peserta Didik”. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar
matematika yang menggunakan media visual dengan yang tidak menggunakan
media visual. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
visual terhadap hasil belajar matematika peserta didik.25
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan Tjahyo dengan judul “Pengaruh
Media Visual di Ruang Kelas terhadap Minat dan Hasil Belajar Kimia Sswa”,
Pembelajaran dengan media visual di ruang kelas berpengaruh terhadap minat
dan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok larutan elektrolit an konsep
redoks. Persentase minat belajar kimia kelompok eksperimen (70,54%) lebih
tinggi dari kelompok kontrol (59,70%). Di mana besarnya pengaruh media
visual di ruang kelas terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi pokok
larutan elektrolit dan konsep redoks adalah 74,5184%. Media visual di ruang
kelas dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar kimia siswa kelompok
eksperimen sebesar 3,20 dengan kisaran nilai 0-10. Dimana besarnya pengaruh
media visual di ruang kelas terhadap hasil belajar kimia siswa materi pokok
larutan elektrolit dan konsep redoks adalah 57,2964%. 26
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Huriasil dengan judul
“Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar SIswa pada
Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kelas X SMA Negeri 1 Kampar” menyatakan
bahwa penggunaan media visual berbasis komputer pada pokok bahasan Ikatan
24 Lasia Agustina, “Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat Belajar Siswa terhadap
Hasil Belajar Matematika”, Jurnal Formatif 1(3), 2010, h. 236-246. 25 Widia Nengsih, Pengaruh Penggunaan Media Visual terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik, (Bandar Lampung: Skripsi Universitas Lampung, 2018). 26 Tjahyo Soebroto, dkk., “Pengaruh Media Visual di Ruang Kelas terhadap Minat dan
Hasil Belajar Kimia Sswa”, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015).
18
Kimia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Besarnya peningkatan hasil
belajar dengan penggunaan media visual berbasis komputer pada pokok
bahasan Ikatan Kimia telah menunjukkan hasil yang baik. Ketuntasan hasil rata-
rata siswa sebelum tindakan adalah sebesar 59,66, siklus I menunjukkan 69,89,
sedangkan pada siklus ke II sebesar 70,45. Dari hasil rata-rata yang diperoleh
dapat diketahui kenaikan hasil rata-rata siswa sebelum tindakan ke siklus I
sebanyak 10,23, kemudian kenaikan hasil rata-rata siswa dari siklus I ke siklus
II sebanyak 15,23.27
C. Kerangka Berfikir
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
minat orang untuk belajar dipengaruhi oleh sumber atau media pembelajaran
yang menarik, canggih, interaktif, praktis, mudah diakses, dapat dipelajari
secara mandiri, serta dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.
Selain itu perkembangan teknologi telepon seluler sedemikian cepat dan
dapat dirasakan di seluruh dunia. Pengguna smartphone tidak memandang usia,
dari kalangan anak-anak sekitar umur 10 tahun hingga lansia sudah
memilikinya.
Pembelajaran biologi juga seharusnya sejalan dengan perkembangan
teknologi. Penggunaan smartphone di kalangan peserta didik dapat
dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran. Salah satunya adalah
pembelajaran dengan media visual berbasis android. Media ini merupakan
media pembelajaran berbasis android yang didalamnya terdapat berbagai materi
pembelajaran. Manfaat media visual berbasis android lainnya adalah
pembelajaran akan lebih menarik bagi peserta didik, lebih praktis karena mudah
diperoleh, mudah diakses dan dapat dipelajari mandiri oleh peserta didik itu
sendiri serta dapat digunakan kapan saja. Oleh karena itu media visual berbasis
27 Huriasil Husna, “Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar SIswa
pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kelas X SMA Negeri 1 Kampar”, (Pekanbaru: Skripsi UIN
Riau, 2011).
19
android merupakan salah satu alternatif alat bantu pembelajaran yang cukup
baik dan efektif, serta mudah untuk dibawa kemanapun.
Penggunaan media visual berbasis android merupakan salah satu wujud
pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran Biologi. Dengan menggunakan
media ini merupakan strategi yang digunakan untuk membantu peserta didik
mecari informasi mengenai materi yang sedang dipelajari. Dengan
menggunakan media visual berbasis android ini diharapkan hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran Biologi meningkat sehingga dapat mengatasi
kesulitan proses belajar mengajar.
Media Visual berbasis android
Penggunaan media visual berbasis
android sebagai media pembelajaran
Berpengaruh Positif
Media Visual Berbasis
Android Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Mendukung
Pembelajaran
mandiri siswa
Memudahkan
siswa untuk
belajar di
manapun tanpa
terbatas oleh
tempat
Mampu
menjangkau
siswa yang
kekurangan
fasilitas karena
harganya yang
murah
Media visual
berbasis android
untuk
menumbuhkan
motivasi peserta
didik untuk
belajar
20
D. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut. Media pembelajaran visual berbasis
android berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi Peserta Didik di kelas X
MIA di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017,
pada bulan Januari - Februari 2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi
experiment), yaitu suatu desain eksperimen yang memungkinkan peneliti
mengendalikan variabel sebanyak mungkin dari situasi yang ada karena tidak
memungkinkan mengontrol variabel dengan penuh.1
Peneliti akan membagi kelas yang akan diteliti menjadi dua kelas, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dengan menggunakan bantuan
media visual berbasis android dalam pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak.
Sehingga dapat diketahui hasil perbandingannya.
2. Desain Penelitian
Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelas dilakukan pretest untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dasar peserta didik pada konsep
keanekaragaman hayati. Kemudian keduanya diberikan perlakuan yang berbeda,
setelah itu pada kedua kelas dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta didik terhadap konsep keanekaragaan hayati. Desain
Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji parametrik dapat dilanjutkan atau tidak. Uji
nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak
terpenuhi. Teknik analisis yang digunakan yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji
Liliefors.16
Lo = F (Zi) – S (Zi)
Keterangan:
Lo/Lobservasi : peluang mutlak tersebar
F (Zi) : peluang angka baku
S (Zi) : proporsi angka baku
Kriteria pengujian:
Lhitung< Ltabel data berdistribusi normal
Lhitung> Ltabel data tidak berdistribusi normal
15 Richard R. Hake, “Analyzing Change/Gain Scores”, American Educational Research
Association’s Division, Measurement and Research Methodology, 1999, h. 1. 16 Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 272-275.
35
b. Uji homogenitas variens
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. 17
F = 𝑆1
2
𝑆22=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙, dimana 𝑆2=
𝑛 ∑ 𝑋2
−(∑ 𝑋)2
𝑛 (𝑁−1)
Keterangan:
F : Homogenitas
𝑆12 : Varians besar
𝑆12 : Varians kecil
Kriteria pengujian:
Terima Ho jika harga Fhitung< Ftabel
Tolak Hojika harga Fhitung> Ftabel = 0,05 dan derajat kebebasan
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk
mengetahui adanya pengaruh penggunaan media visual berbasis android terhadap
hasil belajar biologi peserta didik. Rumus Uji t:18
a) Menentukan hipotesis
Ho= 𝜇1 = 𝜇2
Ha = 𝜇1 ≠ 𝜇2
b) Menentukan 𝛼
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
17 Ibid., h. 275-276. 18Ibid., h. 103.
36
c) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Kriterianya: Ho diterima, jika thitung< ttabel
Ha diterima, jika thitung> ttabel
d) Menentukan thitung
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini digunakan
rumus:
thitung = �̅�1− �̅�2
√1
𝑛1
𝑆+
1
𝑛2
dengan S = √(𝑛1− 1)𝑆1
2+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
Keterangan:
𝑋1̅̅ ̅ : rata-rata posttest kelas eksperimen
𝑋2̅̅ ̅ : rata-rata posttest kelas kontrol
S12 : variansi kelas eksperimen
S22 : variansi kelas kontrol
n1 : jumlah peserta didik kelas eksperimen
n2 : jumlah peserta didik kelas kontrol
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang antara pembelajaran
dengan media visual berbasis android terhadap hasil belajar biologi peserta
didik pada konsep fungi (jamur). Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yaitu
thitung > ttabel (4.41 > 1.82) dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.
1. Pemanfaatan media visual berbasis android dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik, sehingga guru disarankan untuk menggunakan
media ini dalam proses pembelajaran.
2. Penelitian yang telah dilakukan didapati kekurangan yaitu peserta didik
yang tidak memiliki smartphone dengan kapasitas RAM yang cukup.
Untuk itu bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis
disarankan terlebih dahulu memastikan bahwa seluruh peserta
didikyang ingin diteliti memiliki smartphone yang berfungsi dengan
baik atau menyediakan alternatif lain agar peserta didik dapat
mengakses media pembelajaran.
3. Pada penelitian ini, media visual berbasis android yang digunakan hanya
berisi teks dan gambar sehingga dapat dikatakan masih belum sempurna
mengacu pada prinsip multimedia yang menggabungkan gambar,
animasi, audio, dan video ke dalam suatu media. Maka dari itu, bagi
peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis untuk lebih
menyempurnakan lagi media yang akan digunakan.
52
52
Daftar Pustaka
Agustina, Lasia. Pengaruh Penggunaan Media Visual dan Minat Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif 1(3), 2010.
Alya, Konita. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta: PT.
Indahjaya Adipratama, 2009.
Ariani, Niken dan Haryanto, Dany. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2010.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara. 2015.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997.
Asnawir dan Usman, M. Basyiruddin. Media Pembelajaran. Cet. 2. Jakarta:
Ciputat Press, 2002.
David, Meltzer E., “The Relationship between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physic a Possible Hidden Variable in