i PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS :SMA N1 SURUH) Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: DONIYANTO TEKAT WIBOWO NIM: 702012085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2017
21
Embed
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PERAN GURU ......Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PERAN GURU DALAM
PROSES PEMBELAJARAN TIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA
(STUDI KASUS :SMA N1 SURUH)
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh:
DONIYANTO TEKAT WIBOWO
NIM: 702012085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2017
ii
iii
iv
v
1
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk mempersiapkan
kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah
satunya pembelajaran di sekolah. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar
subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien Komalasari, (2013: 3)[1].
Lingkungan sekolah merupakan tempat untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki peserta didik dimana peran guru juga mempengaruhi dalam
perkembanganya. Potensi yang dimiliki peserta didik berbeda-beda, cara
mengembangkan potensi juga tidak sama. Hai ini dipengaruhi oleh motivasi
setiap pribadi masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
lingkungan sekolah, peran guru dalam proses pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi
Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem
pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi
menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi berkembang. Namun dalam kondisi
di sekolah SMA N 1 Suruh siswa masih kurang menyadari pentingnya belajar
TIK.
Dalam pelaksanaan program pelatihan lapangan penulis menemukan
beberapa masalah yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang sering terjadi diantaranya, siswa sering terlambat masuk
kelas, siswa sering ramai dikelas saat proses belajar mengajar berlangsung,
siswa sering sibuk sendiri, siswa asyik ngobrol dengan teman sebangku, hal ini
terjadi karena motivasi belajar siswa menurun sehingga penulis melakukan
penelitian ini.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nikita Rahma yang berjudul
Pengaruh Motivasi Belajar, Metode pembelajaran dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali
menyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Sawit
Boyolali. Berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel, yaitu 3,324> 1,979 dan
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001 dan Lingkungan sekolah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Sawit Boyolali. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel,
yaitu 5,723>1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000[2]. Dewi
Cahyaningrum Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kesulitan Belajar Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Sawit Boyolali menyatakan Terdapat pengaruh
positif dan signifikan Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran
2
2013/2014, dengan hasil (9,525) > (1,979) dan dengan probabilitas 0.000 <
0.05 dengan tingkat signifikansi 5%. Variabel lingkungan sekolah memberikan
sumbangan relatif sebesar 72,76% dan sumbangan efektif sebesar 33,25%.[3].
Dhita Setiyawan, Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar PKN Pada
Siswa Kelas III Di Min Tempel Ngaglik Sleman Yogyakarta menyimpulkan
Peran guru PKN di Min Tempel Ngaglik Sleman Yogyakarta sebagai pengajar
dari hasil penelitian dengan wawancara yang dilakukan pada sumber data
antara lain: guru PKN dan siswa, observasi kegiatan mengajar guru PKN serta
angket yang dikumpulkan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan
bahwasanya Guru PKN di Min Tempel Ngaglik Sleman Yogyakarta sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran guru terlebih dahulu membuat perencanaan
pembelajaran yang berupa silabus, RPP, dan perangkat pembelajaran yang
lainnya. Dari hasil angket maka peran guru PKN kelas IIIA sebagai pengajar
mencapai angka 81,25% atau dapat dikatakan sangat tinggi[4].
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak baik berupa
benda, peristiwa, maupun kondisi masyarakat, terutama yang dapat memberi
pengaruh kuat pada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan
berlangsung dan dimana anak bergaul sehari-hari [5].
Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di
sekolah diadakan kegiatan pendidikan dan latihan[6]. Sekolah dapat
mengembangkan dan meningkatkan pola pikir anak karena di sekolah mereka
belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan.
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan
belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti
lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-
sumber belajar dan media belajar dan sebagainya. Sarana pembelajaran
meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas laboratorium sekolah
dan berbagai media pembelajaran lainnya[7].
Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan kawan-
kawannya, guru-guru serta staf sekolah lainnya. Lingkungan sekolah juga
menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan
belajar -mengajar, berbagai kegiatan kokulikuler dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah
merupakan tempat bagi siswa untuk belajar bersama teman-temannya secara
terarah guna menerima transfer pengetahuan dari guru yang didalamnya
mencakup keadaan sekitar suasana sekolah, relasi siswa dengan dan teman-
temannya, relasi siswa dengan guru dan dengan staf sekolah, kualitas guru dan
metode mengajarnya, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib,
fasilitas-fasilitas sekolah, dan sarana prasarana sekolah. Lingkungan sekolah
sangatlah berpengaruh terhadap proses pembelajaran begitu juga peran guru
sangat penting dalam proses pembelajaran.
Melalui peranannya guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk
senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan
media. Guru hendaknya mampu membantu setiap siswa secara efekktif dapat
mempergunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber serta media
belajar. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya dapat mengembangkan cara dan
3
kebiasaan belajar yang sebaik-baiknya. Selanjutnya sangat diharapkan guru
dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa dapat belajar secara
efektif. Mengenai apa peran guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan,
antara lain:
1. Prey Katz menggambarkan peran guru sebagai komunikator,
sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator
sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembmbing dalam
mengembangkan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang
yang menguasai bahan yang diajarkan.
2. James W.Brown mengemukakan bahwa tugas dan peran guru
antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,
merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol
dan mengevaluasi kegiatan siswa.
3. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan
bahwa peran guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmitter dari
ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari
nilai dan sikap.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, peran guru adalah:
a. Sebagai informator, guru sebagai pelaksana mengajar informatife,
laboratorium, studi lapangan dan informasi kegiatan maupun
umum.
b. Sebagai organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik,
silabus,workshop, jadwal pelajaran, dan lain-lain.
c. Sebagai motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan
dorongan untuk mendinamisasi potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta, sehingga akan terjadi dinamika
di dalam proses belajar mengajar.
d. Sebagai direktor guru harus dapat membimbing dan mengarahkan
kegiatan belajar mengajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-
citakan.
e. Sebagai inisiator, guru sebagai pencetus ide-ide kreatif yang dapat
dicontoh oleh anak didiknya dalam proses belajar.
f. Sebagai transmitter, guru bertindak sebagai penyebar
kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
g. Sebagai fasilisator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan
dalam proses belajar mengajar.
h. Sebagai mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar
siswa.
i. Sebagai evaluator, Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi
anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya,
sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau
tidak[8].
Dengan demikian peranan guru dalam belajar ini menjadi lebih luas dan lebih
mengarah kepada peningkatan motivasi belajar siswa.
4
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam mendukung
seseorang dalam mengerjakan atau mempelajari sesuatu hal, sehingga
mempengaruhi seseorang dalam pencapaian sebuah prestasi belajar.
Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting untuk
pencapaian prestasi belajar siswa, krena motivasi belajar yang tinggi akan
terlihat dari ketekunan yang tidak mudah menyerah meskipun dihadapkan oleh
beberapa kendala. Motivasi tinggi tersebut dapat ditemukan dalam sikap siswa